Click here to load reader

Seminar Fisika Osiloskop

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ini presentsi buat seminar fisika semester 6 ku

Citation preview

  • 1. OSILOSKOP NAMA : MUTIARA HAVINA PUTRI NIM : A1C411020

2. Latar Belakang Proses pengukuran dalam ilmu elektro merupakan salah satu prosedur standar yang harus dilakukan, karena melalui pengukuran akan diperoleh besaran-besaran yang diperlukan, baik untuk pengambilan keputusan dan instrumen kontrol maupun hasil yang diinginkan. Salah satu alat ukur yang tidak kalah penting untuk diketahui yaitu osiloskop. 3. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan osiloskop? 2. Apasaja jenis-jenis dari osiloskop? 3. Apa saja bagian-bagian dari osiloskop? 4. Bagaimana cara kalibrasi osiloskop? 5. Bagaimana prinsip kerja dari osiloskop? 6. Apa saja jenis pengukuran yang dapat dilakukan oleh osiloskop? 4. Osiloskop berguna untuk melihat tingkah laku tegangan gelombang secara visual, ada beberapa jenis tegangan gelombang yang akan diperlihatkan pada layar monitor osiloskop . 1) Gelombang sinusoida 2) Gelombang blok 3) Gelombang segitiga 4) Gelombang gigi gergaji 5. Osiloskop : alat untuk pengukuran dan analisa bentuk gelombang dan gejala lain dalam rangkaian- rangkaian elektronik. 6. Layar osiloskop 7. Jenis-jenis osiloskop Secara prinsip kerjanya ada dua tipe osiloskop, yakni tipe : Analog (ART-analog real time oscilloscope) Digital (DSO-digital storage oscilloscope) 8. Osiloskop Analog Osiloskop tipe waktu nyata analog (ART) menggambar bentuk-bentuk gelombang listrik dengan melalui gerakan pancaran elektron (electron beam) dalam sebuah tabung sinar katoda (CRT ) dari kiri ke kanan 9. Osiloskop Digital Osiloskop digital hanya mencuplik dan menyimpan demikian banyak nilai dan kemudian berhenti. DSO mengulang proses ini lagi dan lagi sampai dihentikan. Beberapa DSO memungkinkan untuk memilih jumlah cuplikan yang disimpan dalam memori per akuisisi (pengambilan) gelombang yang akan diukur. 10. Bagian-bagian Osiloskop 9 3 1 2 4 5 6 7 8 11. Kalibrasi Osiloskop Memasukan kabel power pada socket in put 220 v yang terdapat pada bagian belakang osiloskop. Memasukan socket probe osiloskop pada chanel 1 ( x ) atau chanel 2 (y). Memasukan kabel power ( steker ) pada stop kontak. mengatur mode pada chanel 1 ( x ) atau chanel 2 ( y ). mengatur coupling pada AC/ DC & source pada chanel 1 ( x ) atau chanel 2 ( y ). menghidupkan osiloskop dengan menekan tombol power & lampu indikatorpun akan menyala. Kalau di layar osiloskop belum ada tampilan garis horisontal maka atur holdoff pada posisi auto dan pada level tombol lock di tekan. Setelah ada tampilan garis horizontal pada layar osiloskop atur fokus & intensitas cahaya agar tampilan gelombang enak di lihat. menghubungkan ujung probe osiloskop pada kalibrasi (Cal), maka pada layarakan tampil gambar gelombang (gelombang kotak). Atur posisi vertikal dan horizontal gelombang agar mudah dalam melakukan penghitungan (periode, frekuensi dan volt peak to peak) untuk pengkalibrasian osiloskop. Atur VOLT / DIV pada posisi 1 v dan TIME / DIV pada 0,5 ms ( .5 ms ). Tinggi gelombang harus 2 div karena pada kalibrasi tercatat 2 vpp, kalau tidak sampai 2 Vpp atur variabel pada chanel 1 (x) atau chanel 2 (y) untuk mengatur tinggi gelombang agar mencapai 2 Vpp. Panjang 1 gelombang penuh harus 2 div horizontal. 12. Prinsip Kerja Osiloskop 13. a. Osiloskop Analog 14. b. Osiloskop Digital 15. Osiloskop digital mempunyai dua cara untuk menangkap atau mencuplik gelombang, yakni dengan teknik single shot atau dengan real time sampling. Dengan kedua teknik ini, osiloskop memperoleh semua cuplikan dengan satu event picu. Osiloskop digital membutuhkan masukan dengan sekurang-kurangnya dua cuplikan per periode gelombang untuk merekonstruksi suatu bentuk gelombang. Dalam praktek, tiga atau lebih cuplikan per periode menjamin akurasi akuisisi. Jika pencuplik tidak dapat sama cepat dengan sinyal masukannya, osiloskop tidak akan dapat mengumpulkan suatu jumlah yang cukup yang berakibat menghasilkan suatu peragaan yang lain dari bentuk gelombangnya aslinya, yakni osiloskop akan menggambarkan struktur keseluruhan sinyal masukan pada suatu frekuensi yang jauh lebih rendah dari frekuensi sinyal sesungguhnya. 16. 1. Teknik single shot Osiloskop digital biasanya menspesifikasikan dua lebar pita, real time dan analog. Lebar pita analog menyatakan frekuensi tertinggi jalur masukannya yang dapat lolos tanpa cacat yang serius pada sinyalnya. Lebar pita real time menunjukkan frekuensi maksimum dari osiloskop yang dapat secara akurat mencuplik menggunakan satu event picu. 2. Teknik real imne sampling osiloskop digital secara akurat dapat menangkap sinyal- sinyal sampai pada lebar pita osiloskopnya. Dengan teknik ini, osiloskop digital menerima cuplikan-cuplikan pada banyak event-event picu yang kemudian secara berangsur-angsur mengkonstruksi keseluruhan bentuk 17. Pengukuran dengan Osiloskop 1) Mengukur Tegangan Direct Current (DC) 2) Mengukur Tegangan Alternating Current (AC) 3) Mengukur Arus Listrik AC 4) Mengukur Beda fase 5) Mengukur Periode 18. 1)Mengukur Tegangan Direct Current (DC) Pilih mode SOURCE pada LINE. Pilh mode COUPLING pada DC. Siapkan baterai yang akan diukur, dengan kabel penghubung, hubungkan baterai dengan salah satu channel. Hal yang perlu diperhatikan sebelum mengukur adalah, letakkan nilai 0 di layar sebaik mungkin. Variasikan VOLTS/DIV pada beberapa angka 19. 2. Mengukur Tegangan Alternating Current (AC) VOLT (p.p) = (Div vertikal) x (VOLT/DIV) 20. 3. Mengukur Arus Listrik AC Vrms = Vpp/2 I = Vrms/R 21. 4.Mengukur Beda fase Salah satu cara mengukur beda fasa adalah menggunakan model XY. Yaitu dengan memplot satu sinyal pada bagian vertikal (sumbu Y) dan sinyal lain pada sumbu horizontal (sumbu X). Metoda ini akan bekerja efektif jika kedua sinyal yang digunakan adalah sinyal sinusiodal. 22. 5. Mengukur Periode T = Div Horizontal x Time/Div 23. TERIMA KASIH SEKIAN