25
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Perbedaan Tari Topeng Betawi dan Cirebon”. Makalah ini berisi tentang Tari Nusantara dan perbedaan Tari Topeng khas Betawi dengan Tari Topeng khas Cirebon. Saya juga melakukan berbagai pencarian dari berbagai sumber mengenai tema makalah saya ini dan mengolahnya sehingga tersusun sedemikian rupa. Makalah ini juga berisi tentang jenis Tari Nusantara, fungsi tari, juga keberadaan tari topeng di era globalisasi. Saya selaku penyusun makalah mohon maaf apabila ada kesalahan dari isi makalah ini. Karena kurangnya pengalaman, juga banyaknya sumber yang menjabarkan tentang tema dari pembahasan saya kali ini. Kritik dan saran sangat membantu agar saya dapat membuat makalah lain yang lebih baik lagi. Indramayu, 28 Mei 2014. Penyusun. [1]

SENI TARI: Perbedaan Tari Topeng Betawi dan Cirebon

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Perbedaan Tari Topeng Betawi dan Cirebon

Citation preview

Page 1: SENI TARI: Perbedaan Tari Topeng Betawi dan Cirebon

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan

karunia-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Perbedaan Tari Topeng

Betawi dan Cirebon”. Makalah ini berisi tentang Tari Nusantara dan perbedaan Tari Topeng

khas Betawi dengan Tari Topeng khas Cirebon. Saya juga melakukan berbagai pencarian dari

berbagai sumber mengenai tema makalah saya ini dan mengolahnya sehingga tersusun

sedemikian rupa. Makalah ini juga berisi tentang jenis Tari Nusantara, fungsi tari, juga

keberadaan tari topeng di era globalisasi.

Saya selaku penyusun makalah mohon maaf apabila ada kesalahan dari isi makalah ini.

Karena kurangnya pengalaman, juga banyaknya sumber yang menjabarkan tentang tema dari

pembahasan saya kali ini. Kritik dan saran sangat membantu agar saya dapat membuat makalah

lain yang lebih baik lagi.

Indramayu, 28 Mei 2014.

Penyusun.

[1]

Page 2: SENI TARI: Perbedaan Tari Topeng Betawi dan Cirebon

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………….1

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………….2

BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………………………..……….……1

1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………………1

1.2 Jenis Tari Nusantara ………….……………………………………………………...2

1.2.1 Tari Tradisional ………………………………………………………..3

1.2.2 Tari non Tradisional …………………………………………………...4

1.3 Fungsi Tari Nusantara …….…………………………………………………………5

BAB II. Tari Topeng …………………………………..………………………….…………….6

2.1 Tari Topeng Khas Betawi ………………………..…………………………………7

2.2 Tari Topeng Khas Bandung ..……...……..…………………………………………8

2.3 Perbedaan Tari Topeng Khas Betawi dan Bandung …..…………………………..12

2.4 Faktor-faktor yang membedakan tari topeng tersebut …………………………….13

2.5 Fungsi tari topeng tersebut ……….………………………………………………..13

2.6 Keberadaan tari topeng di era globalisasi ...………………………………….……14

BAB III. PENUTUP ..…………………………………………………………………………..15

3.1 Simpulan ..………………………………………………………………………....15

3.2 Saran……………………………………………………………………………….15

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………..16

LAMPIRAN GAMBAR ……………………………………………………………………….17

[2]

Page 3: SENI TARI: Perbedaan Tari Topeng Betawi dan Cirebon

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara yang kaya akan budayanya yang beragam. Salah satunya yaitu dalam bidang tarian. Tari adalah keindahan gerak anggota-anggota tubuh yang bergerak, berirama, dan berjiwa yang harmonis. Seni tari adalah ungkapan jiwa yang mengandung unsur keindahan dalam bentuk gerakan yang teratur sesuai dengan irama yang mengiringinya. Banyak sekali pendapat para pakar seni tari dunia salah satunya adalah Corrie hartong dari Belanda dalam bukunya Dankunst: “Tari adalah keteraturan bentuk gerak tubuh yang ritmis di dalam suatu ruang”. Ada berbagai macam jenis tari yang dapat kita tirukan. Salah satunya yaitu Tari Nusantara. Tari Nusantara adalah tari yang berkembang di seluruh wilayah Kepulauan Indonesia dan merupakan kebiasaan turun temurun yang masih dijalankan oleh masyarakat. Tari Nusantara tersebar hampir diseluruh pelosok negeri dan masing-masing daerah memiliki ciri yang berbeda.

Namun di zaman modern seperti sekarang ini banyak generasi muda yang tidak mengenali tarian dari daerahnya sendiri. Mereka lebih mengenali bahkan menyukai tarian-tarian modern seperti modern dance, hip hop, dan break dance. Bahkan tidak sedikit pula yang merasa ‘gengsi’ untuk mempelajari tari tradisional bahkan untuk menonton pertunjukannya pun tidak mau. Dengan dibuatnya makalah ini semoga generasi muda dapat menyadari akan kebudayaan yang ada di Indonesia dan dapat menumbuhkan sikap nasionalisme dan patriotismenya sehingga tari daerah, seperti tari Topeng Betawi dan Cirebon, Tari Jaipong Karawang, Tari Saman, dan tari daerah lainnya dapat terus berkembang dan tidak hilang dimakan waktu.

Ada tiga unsur utama dalam tari, yaitu :

1. Wiraga (fisik)2. Wirama (iringan musik)3. Wirasa (penjiwaan atau ekspresi)

Tari juga memiliki komposisi, antara lain :

1. Bentuk (pose). Yaitu posisi tubuh sebelum bergerak. Terbagi menjadi empat, yaitu terbuka, tertutup, asimetris, dan simetris.

2. Gerak. Yaitu posisi tubuh menggerakkan bentuk.3. Pola lantai. Yaitu arah atau garis langkah yang dilalui oleh penari. Pola lantai terbagi

menjadi dua, lurus dan lengkung.4. Arah hadap. Yaitu arah posisi tubuh penari.5. Tataran atau level. Yaitu tingkatan posisi tubuh penari. Terbagi menjadi tiga, bawah,

tengah, dan atas.6. Ekspresi atau penjiwaan

[3]

Page 4: SENI TARI: Perbedaan Tari Topeng Betawi dan Cirebon

1.3 Jenis Tari Nusantara

A. Jenis tari berdasarkan fungsinya1. Tari upacara

Dalam kehidupan masyarakat di Nusantara, kegiatan upacara sudah dilaksanakan sejak dahulu. Biasanya dalam kegiatan upacara, tari dijadikan sebagai medianya. Upacara-upacara yang sering menggunakan tari sebagai media, yaitu :

a. Upacara keagamaan : Tari Sang Hyang, Gabor, Wayang Uwong, dan Gambuh (Bali), Ngalase (Jawa barat), Sanyang (Jawa Timur), dan Seblang (Banyuwangi).

b. Upacara kebesaran keistanaan (Keraton), seperti Tari Bedoyo Semang (Yogyakarta), Srimpi ( Jawa Timur), dan Gending Sriwijaya (Palembang).

c. Upacara penting dalam kehidupan manusia, seperti upacara panen dirayakan dengan Tari Pakarena (Sulawesi Selatan), upacara khitanan dirayakan dengan tari Sisingaan (Subang), upacara perkawinan dirayakan dengan Tari Lawung (Yogyakarta).

2. Tari pergaulan atau hiburanBeberapa jenis tari hiburan yaitu Tari Bumbung dari Bali, Tari Ronggeng dan

Rantak Kudo dari Sumatra.

3. Tari pertunjukanTari pertunjukan sengaja digarap untuk dipertontonkan dan memerlukan

penggarapan yang mantap. Namun, tari pertunjukan ada juga yang semula berfungsi sebagai tari upacara atau hiburan, kemudian berubah menjadi tari pertunjukan. Contoh : Tari Pendet dari Bali, Tari Tayuban dari Jawa Barat, dan Tari Ngremo dari Jawa Timur.

B. Jenis tari berdasarkan bentuk penyajian

Berdasarkan bentuk penyajian, tari dibagi ,menjadi empat macam, yaitu :

1. Tari tunggalTari tunggal adalah jenis tari yang dimainkan oleh seorang penari. Contoh : Tari Gatotkaca, Tari Topeng Klana, dan Tari Panji.

2. Tari berpasanganTari berpasangan adalah jenis tari yang dimainkan oleh dua penari yang satu dengan lainnya saling melengkapi. Dua penari itu bisa wanita semua atau laki-laki semua, bias satu wanita yang lainnya laki-laki. Jenis tari ini ada yang terdiri dari beberapa pasangan. Contoh : Tari Damarwulan, Tari Rara Mendut, dan Tari Perang Sugriwo-Subali.

3. Tari massalTari massal adalah tarian yang dibawakan oleh lebih dari satu orang penari tanpa ada unsur saling melengkapi. Contoh : Tari Gambyong dari Surakarta, Tari Golek dari Yogyakarta, dan Tari Mafia dari Irian Jaya.

4. Drama tari

[4]

Page 5: SENI TARI: Perbedaan Tari Topeng Betawi dan Cirebon

Drama tari disajikan dalam bentuk cerita yang terbagi atas babak-babak atau adegan-adegan. Contoh : Wayang Wong dari Jawa Tengah, Wayang Topeng dari Cirebon, Randai dan Makyong dari Sumatra.

1.3.1 Tari Tradisional

Tari tradisional adalah tari yang berkembang di daerah tertentu yang berpijak dan berpedoman luas pada adaptasi kebiasaan turun-temurun dan dianut oleh masyarakat pemilik tari tersebut. Tari tradisional dibagi menjadi dua macam, yaitu :

1. Tari tradisional klasik

Ciri-ciri tari tradisional klasik adalah sebagai berikut :

Pola-pola gerak sudah ditentukan. Memiliki nilai seni yang tinggi Gerak yang diciptakan melampaui kebutuhan mnimal yang dibutuhkan oleh konteksnya. Tumbuh dan berkembang dari kalangan bangsawan. Ukuran-ukuran keindahannya melampaui batas-batas daerah. Contoh : Tari Bedaya Ketawang dari Jawa Tengah.

2. Tari tradisional folkasik (tari rakyat)

Ciri-ciri tari tradisiomal folkasik (tari rakyat) adalah sebagai berikut :

Pola-pola gerak sangat ditentukan dengan konteksnya, sehingga tari rakyat biasanya memiliki tema tertentu.

Bersifat sosial dan memiliki nilai seni yang sedang. Perbendaharaan geraknya terbatas sekadar cukup untuk memberikan aksen kepada

peristiwa-peristiwa adat yang khas dari suku bangsa yang bersangkutan. Berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Terbatas pada wilayah adat tertentu. Contoh : Tari Tayub dari Jawa Tengah.

3. Jenis Tari Kreasi

Tari kreasi adalah tari yang memiliki ciri gerak yang tidak lagi mengikuti pola-pola dan ramuan-ramuan yang menetap. Tari kreasi berasal dari tari tradisional yang sudah dikembangkan. Contoh : Tari Oleg Tambulilingan dari Bali dan dan Tari Kipas dari Sumatera.

1.3.2 Tari Non-Tradisional1. Tari Modern

Ciri-ciri tari modern adalah sebagai berikut :

[5]

Page 6: SENI TARI: Perbedaan Tari Topeng Betawi dan Cirebon

Pola-pola gerak yang lebih bebas tetapi masih memperhatikan keindahan. Gerak yang digunakan masih memberi penekanan pada gerak yang tumbuh dari gerak tari

tradisional. Masih tetap berada dalam kerangka tradisi tari suatu suku bangsa. Contoh tari modern adalah Tari Merak dari Jawa Barat.

2. Tari kontemporerCiri-ciri tari kontemporer adalah sebagai berikut :

Pola-pola geraknya lebih bebas dari tari modern. Gerak yang digunakan tidak lagi mendasarkan pada gerak tari tradisional. Tata tari diciptakan sesuai suasana saat itu. Contoh tari kontemporer adalah tari ciptaan Boy G. Sakti, Tom, Ibnur, Sardono

W. Kusuma.

1.4 Fungsi Tari Nusantara

1. Fungsi Musik Nusantara Bagi Masyarakat

Tari sebagai alat pemersatu bangsa. Sebagai contoh pagelaran festival tari nasional daerah, dan festival isen mulang.

Tari sebagai sarana upacara. Tari sebagai penyaluran terapi. Jenis tari ini biasanya ditujukan kepada

penyandang cacat fisik atau cacat mental. Pada masyarakat timur, jenis tarian ini menjadi pantangan karena rasa tak sampai hati.

Tari sebagai media media ekspresi dan komunikasi. Penampilan tari dapat menyampaikan pesan yang ada dalam setiap gerakannya. Contohnya Tari Pakarena dari Sulawesi Selatan digunakan untuk mengucapkan selamat datang kepada para tamu.

Tari sebagai hiburan. Tari sebagai media pergaulan. Kegiatan tari, seperti latihan tari yang rutin atau

pementasan bersama, adalah sarana pergaulan yang baik.

2.   Fungsi Individual

Tari sebagai media berpikir kreatif. Kecerdasan manusia meliputi tujuh aspek, yaitu logika, bahasa, visual, kinestik, musik, intrapersonal, dan interpersonal. Seni tari, sebagai salah satu pendidikan seni di sekolah, dapat mengembangkan kemampuan dalam aspek kinestik. Seni tari bisa menjadi alat untuk bias berpikir kreatif.

Tari sebagai media mengembangkan bakat.

[6]

Page 7: SENI TARI: Perbedaan Tari Topeng Betawi dan Cirebon

BAB IIPERBEDAAN TARI TOPENG KHAS BETAWI DAN CIREBON

2.1 Tari Topeng Khas Betawi

Tari Topeng adalah visualisasi gerak, yang dibuat tanpa melalui konsep yang khusus dan penarinya menggunakan topeng. Secara umum, Tari Topeng adalah jenis tarian yang penarinya mengenakan topeng. Topeng sendiri telah ada di Indonesia sejak zaman pra-sejarah. Makna topeng dalam keseharian masyarakat Indonesia, khususnya Betawi kabarnya dipercaya memiliki kekuatan magis yang dapat menjauhkan dari petaka.

Tarian Topeng sebenarnya merupakan salah satu ciri khas budaya tari di Indonesia. Pada awalnya, seni tari di Jakarta memiliki pengaruh Sunda dan China seperti Jaipong dan Tari Topeng yang para pemainnya menggunakan kostum penari khas pemain Opera khas negeri Tirai Bambu tersebu, namun memiliki ciri khas berupa selancar. Tari Topeng Betawi gerakannya lincah dan riang. Para penarinya menggunakan topeng yang mirip dengan Topeng Banjet Karawang Jawa Barat. Namun dalam topeng Betawi memakai Bahasa Betawi.

1. Tarian Topeng Betawi memiliki 3 unsur Musik Teater Tari. Tarian dalam Topeng Betawi inilah yang disebut Tari Topeng.

2. Instrumen/pengiring dalam Tari Topeng Betawi *) Kromong Tiga ****) Rebab ******) Kempul **) Gendang Besar *****) Kulante *******) Kecrek***) Gong Buyung

3. Kostum dan pertunjukan

Tari Topeng Betawi Gerakannya lincah dan riang. Biasanya, tarian ini diiringi musik gambang kromong. Penarinya menggunakan topeng kayu.Topeng Betawi adalah pertunjukan gabungan antara seni drama, tarian, dan nyanyian. Mirip seperti pertunjukan teater. Pada saat pertunjukan, para pemain Topeng Betawi sebagian memakai pakaian khusus sesuai dengan peranannya dan sebagian lainnya memakai pakaian biasa yang dipakai sehari-hari. Bagi para pemain laki-laki unsur pakaian yang harus ada biasanya, kemeja putih, baju hitam, kaos oblong, celana, sarung, peci atau tutup kepala, serta kedok.

Sedangkan untuk wanita unsur yang ada biasanya kain panjang atau kain batik, kebaya, selendang, "mahkota" warna-warni yang terletak di kepala yang biasanya disebut "kembang topeng". Selain itu ada bagian hiasan yang disebut ampak-ampak, andung, taka-taka, selendang (ampreng) yaitu semacam lidah pada bagian depan pinggang yang terbuat dari kain yang dihias, bagian ini biasanya di pakai oleh Topeng Kembang atau Ronggeng

[7]

Page 8: SENI TARI: Perbedaan Tari Topeng Betawi dan Cirebon

Topeng sebagai primadona tokoh yang menonjol. Sesuai dengan perannya, para pemain menggunakan pakaian yang khas.

Pada pertunjukannya, didahului dengan lagu-lagu instrumental, kemudian menyusul Tari Kedok, yaitu Tari Ronggeng Topeng yang menggunakan tiga buah kedok secara bergantian. Dahulu tarian ini dilakukan pada penutup acara, tetapi sekarang dijadikan acara pertama.

Pertunjukan kemudian dilanjutkan dengan Tari Kembang Topeng yang selanjutnya dibarengi bodor dengan diiringi lagu Aileu, Lipet Gandes, Enjot-enjotan, dan lain sebagainya. Kemudian dilanjutkan dengan lakon pendek yang bersifat banyolan. DI antara banyolan-banyolan ini terdapat cerita Bapak Jantuk. Lakon-lakon pendek ini antara lain Benguk, Pucung, Lurah Karsih, Mursidin dari Pondok Pinang, Samiun Buang Anak, Murtasik, dsb.

Pada perkembangan selanjutnya rombongan topeng juga membawakan lakon panjang untuk dimainkan semalam suntuk. Lakon panjang ini antara lain Jurjana, Dul Salam, Lurah Barni dari Rawa Katong, Asan Usin, Lurah Murja, Rojali AnemerKodok, Waru Doyong, Daan Dain, Kucing Item, Aki-aki Ganjen, dsb. Sebelum memulai pertunjukan Topeng, biasanya didahului dengan pembakaran kemenyan dan disediakan sesajen lengkap yang terdiri dari beras, kelapa muda, berbagai minuman, rujak tujuh macam,panggang ayam, telur ayam mentah, nasi dengan lauk-pauk, dan cerutu atau rokok. Agar topeng itu menempel di wajah penari, penari harus menggigit bagian belakang topeng.

4. Jenis Tarian

Tari Topeng Betawi sendiri terdiri dari beberapa jenis tari, yaitu Tari Lipet Gandes (merupakan sebuah tari yang dijalin dengan nyanyian, lawakan dan kadang-kadang dengan sindiran-sindiran tajam menggigit tetapi lucu), Tari Topeng Tunggal, Tari Enjot-enjotan, Tari Gregot, Tari Topeng Cantik, Tari Topeng putri, Tari Topeng Ekspresi, Tari Kang Aji, dll. Pada perkembangannya, muncul Tari Topeng kreasi baru seperri Tari Ngarojeng, Tari Dagor Amprok, dan Tari Gitek Balen.

2.2 Tari Topeng Khas Cirebon

Secara historis, pertunjukkan tari topeng diawali di Cirebon tepatnya pada abad ke-19 yang dikenal dengan Topeng Bahakan. Menurut T. Tjetje Somantri (1951) daerah Jawa Barat antara lain Sumedang, Bandung, Garut dan Tasikmalaya pada tahun 1930 didatangi oleh rombongan topeng berupa wayang wong dengan dalangnya bernama Koncer dan Wentar. Berdasarkan data historis inilah teori awal munculnya tari topeng ke Jawa Barat (Priangan) ditetapkan sebagai awal perkembangan Tari Topeng Priangan. Topeng Cirebon menyimbolkan bagaimana asal mula Sang Hyang Tunggal ini memecahkan diri-Nya dalam pasangan-pasangan kembar saling bertentangan itu, seperti terang dan gelap, lelaki dan perempuan, daratan dan laut. Dalam tarian ini digambarkan lewat tari Panji, yakni tarian

[8]

Page 9: SENI TARI: Perbedaan Tari Topeng Betawi dan Cirebon

yang pertama. Empat tarian sisanya adalah perwujudan emanasi dari Hyang Tunggal tadi. Sang Hyang Tunggal membagi diriNya ke dalam dua pasangan yang saling bertentangan, yakni “Pamindo-Rumyang”, dan “Patih-Klana”. Inilah sebabnya kedok “Pamindo-Rumyang” berwarna cerah, sedangkan “Patih-Klana” berwarna gelap (merah tua).

1. Instrument Khusus Tari Topeng Cirebon*) Kromong Tiga ****) Rebab ******) Kempul **) Gendang Besar *****) Kulante *******) Kecrek***) Gong Buyung

2. Kostum dan pertunjukan

Tarian ini dimainkan oleh satu atau beberapa orang penari, seorang sinden, dan sepuluh orang laki-laki yang memainkan alat musik pengiring, di antaranya rebab, kecrek, kulanter, ketuk, gendang, gong, dan bendhe. Kostum yang digunakan biasanya selalu memiliki unsur warna kuning, hijau dan merah yang terdiri dari toka-toka, apok, kebaya, sinjang, dan ampreng.

Tarian ini diawali dengan formasi membungkuk, formasi ini melambangkan penghormatan kepada penonton sekaligus pertanda bahwa tarian akan dimulai. Setelah itu, kaki para penari digerakkan melangkah maju-mundur yang diiringi dengan rentangan tangan dan senyuman kepada para penontonnya. Gerakan ini kemudian dilanjutkan dengan membelakangi penonton dengan menggoyangkan pinggulnya sambil memakai topeng berwarna putih, topeng ini menyimbolkan bahwa pertunjukan pendahuluan sudah dimulai. Setelah berputar-putar menggerakkan tubuhnya, kemudian para penari itu berbalik arah membelakangi para penonton sambil mengganti topeng yang berwarna putih itu dengan topeng berwarna biru. Proses serupa juga dilakukan ketika penari berganti topeng yang berwarna merah.

Seiring dengan pergantian topeng itu, alunan musik yang mengiringinya maupun gerakan sang penari juga semakin keras. Puncak alunan musik paling keras terjadi ketika topeng warna merah dipakai para penari, warna topeng dan alunan musik tersebut adalah perlambangan dari tokoh yang di bawakan oleh sang penari, dengan topeng putih penari menjadi seorang yang alim dan lembut, sedangkan untuk topeng yang berwarna biru penari menggambarkan karakter putri yang agun dan untuk topeng berwarna merah selayaknya pementasan seni selalu ada peran antagonis dan topeng berwarna merah ini adalah perlambangan peran tersebut yang karakternya temperamen dan tidak sabaran.

3. Bentuk Tari Topeng Cirebon Menurut bentuk pertunjukkan

1. Tari Topeng Cirebon : bentuk pertunjukkan Tari Topeng Cirebon memiliki bermacam-macam bentuk yaitu :

[9]

Page 10: SENI TARI: Perbedaan Tari Topeng Betawi dan Cirebon

~ Topeng Babarang / Baragan~ Topeng Hajatan / Dinaan~ Topeng Ngunjung~ Topeng Kuputarung

4. Topeng Priangan : topeng Priangan hanya tersaji dalam satu bentuk saja yang lebih bersifat entertaintment (hiburan). .      

Tari Topeng Priangan mencakup tiga watak yaitu :~Tumenggung: menggambarkan watak seorang pejabat tinggi yang

karismatik, berpengaruh dan disegani masyarakat sekitarnya.~Kencana Wungu: menggambarkan karaktek yang lincah dan dinamis,

dengan kedok berwarna telor asin.~Kelana: menggambarkan karakter yang enerjik dan kasar

Menurut susunan penyajian

1. Panji : dilakukan pada bagian pertama, karakteristiknya halus atau lungguh, memakai kedok yang berwarna putih. 

2. Pamindo/Samba : menggambarkan seorang raja yang menginjak dewasa yang serba ingin tahu, gerakannya enerjik, lincah dan penuh dinamika.

3. Rumyang : menggambarkan seseorang yang beranjak dewasa dan serba ingin tahu terhadap lingkungan sekitarnya. Gerakannya lincah, lembut, tegas dan terputus-putus dengan kedok berwarna merah jambu (pink).

4. Tumenggung/Patih : karakteristiknya gagah. Tarian ini dilatarbelakangi oleh kisah Tumenggung Magang Diraja yang diutus untuk menaklukkan Jinggananom. Kedok yang harus digunakan oleh tokoh Tumenggung adalah Slasi, Drodos dan Sanggan. Sementara tokoh Jinggananom memakai kedok Tatag Prekicil, Peloran dan Mimis.

5. Kelana/Rowana: menggambarkan personalitas raja yang gagah dan angkara murka. Kedok yang digunakan berwarna merah tua atau kecoklatan. Dengan ciri khas berkumis dan berjambang tebal, serta memakai mahkota susun emas.

Didalam pertunjukkan topeng Cirebon yang utuh, terdapat beberapa macam kedok bodor yang juga ikut ditampilkan, antara lain:

Kedok tembeb Pentul Dayun

Karakter dan gerakan setiap topeng memiliki nilai filsafat yang menggambarkan kebijaksanaan, kepemimpinan, cinta bahkan angkara murka serta menggambarkan perjalanan hidup manusia sejak lahir hingga dewasa.

[10]

Page 11: SENI TARI: Perbedaan Tari Topeng Betawi dan Cirebon

Karakater berdasarkan ajaran islam :1. Topeng Panji merupakan akronim dari kata MAPAN ning kang SIJI, artinya

tetap kepada satu yang Esa atau dengan kata lain Tiada Tuhan selain Allah SWT.

2. Topeng Samba Berasal dari kata SAMBANG atau SABAN yang artinya setiap. Maknanya bahwa setiap waktu kita diwajibkan mengerjakan segala Perintah- Nya.

3. Topeng Rumyang. Berasal dari kata Arum / Harum dan Yang / Hyang (Tuhan). Maknanya bahwa kita senantiasa mengharumkan nama Tuhan yaitu dengan Do’a dan dzikir.

4. Topeng Temenggung. Memberikan kebaikan kapada sesama manusia, saling menghormati dan senantiasa mengembangkan silih Asah, Silih Asih dan Silih Asuh

5. Topeng Klana. Kelana artinya Kembara atau Mencari. Bahwa dalam hidup ini kita wajib berikhtiar.

Perlengkapan Tari Topeng Cirebon1. Kedok / Topeng yang terbuat dari kayu dan cara memakainya dengan

menggigit bantalan karet pada bagian dalam nya.2. Sobra sebagai penutup kepala yang dilengkapi dengan jamangan dan dua buah

sumping.3. Baju yang berlengan.4. Dasi yang di lengkapi dengan peniti ukon (mata uang jaman dulu )5. Mongkron yang terbuat dari batik lokoan.6. Ikat pinggang stagen yang dilengkapi badong.7. Celana sebatas bawah lutut.8. Sampur / selendang9. Gelang tangan10. Keris11. Kaos kaki putih sampai lutut12. Kain batik13. Kadang – kadang dilengkapi dengan boro (epek)14. (Tambahan) berupa tutup kepala kain ikat 15. Peci16. Kaca mata.

Iringan gamelan biasanya berlaras slendro atau prawa1. Satu pangkon boning2. Satu pangkon saron3. Satu pangkon titil4. Satu pangkon kenong5. Satu pangkon jengglong

[11]

Page 12: SENI TARI: Perbedaan Tari Topeng Betawi dan Cirebon

6. Satu pangkon ketuk7. Satu pangkon klenang8. Dua buah kemanak9. Tiga buah gong (kiwul, sabet dan telon)10. Seperangkat kecrek

Seperangkat kendang yang terdiri dari : kempyang, gendung, ketiping. Semuanya dimainkan dengan alat pemukul, kecuali untuk Tari Topeng Tumenggung kendang dimainkan secara biasa yaitu di tepak/dipukul dengan tangan.

Lagu – lagu yang mengiringi1. Kembangsungsang untuk Topeng Panji2. Kembangkapas untuk Topeng Pemindo3. Rumyang untuk Topeng Rumyang4. Tumenggung untuk Topeng Tumenggung5. Barlen untuk Topeng Jinggaanom6. Gonjing untuk Topeng Kelana

2.3 Perbedaan Tari Topeng Khas Karawang dan Cirebon

Tari Topeng Betawi Tari Topeng CirebonJenis topeng Topeng Blantek dan Topeng

JantukTopeng Panji, Samba, Rumyang, Temenggung, Klana

Kostum Laki-laki : Kemeja putih, baju hitam, kaos oblong, celana, sarung, peci atau tutup kepala, serta kedok.Perempuan : Kain panjang atau kain batik, kebaya, selendang, mahkota warna-warni yang terletak di kepala (kembang topeng)

Toka-toka, apok, kebaya, sinjang, ampreng

Pertunjukan Gabungan antara seni drama, tarian, dan nyanyian. Mirip seperti pertunjukan teater

Pertunjukkan tari pada umumnya

Fungsi awal Upacara adat dan hiburan. Karena terdapat juga lakon dan banyolan

Digunakan Sunan Gunung Jati untuk menyebarkan agama islam

[12]

Page 13: SENI TARI: Perbedaan Tari Topeng Betawi dan Cirebon

Makna tarian Sebagai kritik sosial atau untuk menyampaikan nasehat-nasehat tertentu kepada masyarakat lewat banyolan-banyolan yang halus dan lucu, agar tidak dirasakan sebagai suatu ejekan atau sindiran.

Menggambarkan perwata-kan kehidupan manusia.

Jumlah penari Lebih dari 2 orang 1-2 orangGerakan Gerakannya lincah dan

riangSesuai dengan watak tokoh topeng yang digunakan

2.4 Faktor yang mempengaruhi perbedaan tersebut

Pada Tari Topeng betawi banyak mendapat pengaruh dari Sunda dan China. Pertunjukkan Tari Topeng Betawi tidak seperti kebanyak pertunjukkan tari topeng lainnya. Factor lainnya yaitu karena Tari Topeng Betawi diciptakan sebagai kritik sosial atau untuk menyampaikan nasehat-nasehat tertentu kepada masyarakat lewat banyolan-banyolan yang halus dan lucu, agar tidak dirasakan sebagai suatu ejekan atau sindiran.

Sedangkan pada Tari Topeng Cirebon sudah ada sejak zaman Majapahit jadi masih mendapat pengaruh cerita-cerita terdahulu, begitupun dengan bentuk topeng dan tariannya. Selain itu, dahulu digunakan oleh Sunan Gunung Jati sebagai media menyebarkan agama islam. Jadi antara Tari Topeng Khas Cirebon dan Khas Betawi banyak memiliki perbedaan.

2.5 Fungsi Tari TopengFungsi bagi masyarakat

1. Sebagai alat pemersatu bangsa. Sebagai contoh pagelaran festival tari nasional daerah, dan festival isen mulang.

2. Media berekspresi dan komunikasi. Tari dapat menciptakan rangkaian gerak yang dapat membuat penikmatnya peka terhadap sesuatu yang ada dan yang terjadi di sekitarnya. Penampilan tari pun menyampaikan pesan yang ada dalam setiap gerakannya. Contohnya Tari Pakarena dari Sulawesi Selatan yang digunakan untuk mengucapkan selamat datang kepada para tamu.

3. Media pergaulan. Oleh karena itu, kegiata tari dapat berfungsi sebagai sarana pergaulan. Kegiatan tari, seperti latihan tari yang rutin atau pementasan bersama, adalah sarana pergaulan yang baik.

4. Sebagai hiburan. 5. Sebagai sarana upacara6. Dahulu, digunakan sebagai alat dakwah untuk menyebarkan ajaran agama

Islam di tanah Cirebon

[13]

Page 14: SENI TARI: Perbedaan Tari Topeng Betawi dan Cirebon

Fungsi Individual

1. Tari sebagai media berpikir kreatif. Kecerdasan manusia meliputi tujuh aspek, yaitu logika, bahasa, visual, kinestik, musik, intrapersonal, dan interpersonal. Seni tari, sebagai salah satu pendidikan seni di sekolah, dapat mengembangkan kemampuan dalam aspek kinestik. Seni tari bisa menjadi alat untuk bias berpikir kreatif.

2. Tari sebagai media mengembangkan bakat.

2.6 Keberadaan Tari Topeng di Era Globalisasi

Sekarang, tari topeng hanya dijadikan sebagai pertunjukan hiburan belaka. Tidak seperti dahulu, tari topeng adalah bagian dari upacara adat yang sangat terhormat karena berfungsi sebagai penghormatan leluhur dan sarana tolak bala. Sekarang, peminat tari topeng makin sedikit. Bahkan seiring dengan perkembangan zaman, jumlah penari topeng di daerah pusat seperti Cirebon, Betawi, Banyumas, Solo, dan Pati mulai langka. Meskipun ada, mungkin hanya sedikit. Namun beruntungnya, keberadaan tari topeng masih dikenal dan diminati oleh masyarakat. Bahkan, beberapa diantaranya mempelajari tari topeng. Bukan hanya masyarakat lokal, tapi turis asing pun ikut mempelajari tari topeng.

Selain itu, sekarang fungsi topeng pun sudah berubah. Tak lagi hanya sebagai media seni sakral, tetapi beralih fungsi menjadi handicraft saja. Perubahan zaman sangat mempegaruhi keberadaan tari topeng di Indonesia. Sekarang makin banyak turis asing yang mempelajari kebudayaan di Indonesia. Orang luar saja bangga dan mau mempelajari kebudayaan di Indonesia, masa kita sebagai masyarakat Indonesia asli bersikap acuh tak acuh. Seharusnya kita khawatir, jika kita tidak peduli lagi akan budaya yang ada di Indonesia bisa-bisa kebudayaan Indonesia yang beragam ini akan di ‘klaim’ oleh Negara lain.

[14]

Page 15: SENI TARI: Perbedaan Tari Topeng Betawi dan Cirebon

BAB III

PENUTUP

3.1 SimpulanBerdasarkan pembahasan I, kita dapat menyimpulkan bahwa :1. Seni tari merupakan sebuah karya manusia yang diekspresikan dalam gerak – gerak

yang indah. Dimana setiap unsur geraknya mempunyai arti dan tujuan dari sang koreografinya.

2. Ada berbagai macam jenis Tari Nusantara. Dan setiap daerah memiliki tarian dengan cirinya masing-masing.

3. Berbagai macam tari yang sering kita lihat banyak dipengaruhi oleh fungsi sosial seperti tari upacara, tari hiburan dan tari pertunjukkan.

4. Berdasarkan penyajiannya bentuk tarian terbagi atas tari tunggal, tari rampak, tari berpasangan dan tari paduan berpasangan.

Berdasarkan pembahasan II, kita dapat menyimpulkan bahwa :1. Tari topeng adalah visualisasi gerak, yang dibuat tanpa melalui konsep yang khusus

dan penarinya menggunakan topeng 2. Tari Topeng Betawi dan Cirebon memiliki banyak perbedaan. Dari segi kostum, jenis

topeng, dan pertunjukannya3. Tari Topeng Betawi bukan hanya sekedar tarian tapi penari juga berlakon. Karena

dalam seni Tari Topeng Betawi memiliki unsur musik, tari, dan teater4. Tari Topeng Betawi gerakannya lincah sedangkan Tari Topeng Cirebon gerakannya

lembut5. Ada banyak faktor yang mempengaruhi perbedaan kedua jenis tarian tersebut, salah

satunya ialah faktor sejarah6. Keberadaan tari topeng di era globalisasi cukup diminati dan masih berkembang

walaupun tak sebanyak dulu.

3.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, kita dapat mengetahui bahwa seiring dengan perlkembangan zaman, keberadaan tari tradisional di Indonesia mulai tergeser. Oleh sebab itu, sebaiknya tari tradisional ini lebih di kembangkan kembali. Karena alangkah baiknya jika jenis tari tradisiona ini lebih menonjol lagi di Negara kita Indonesia dan bisa juga dengan diadakannya festival-festival tari tradisional. Atau dengan diadakannya latihan-latihan atau kursus tari tradisional untuk kalangan-kalangan remaja khususnya untuk mengharumkan bangsa kita.

[15]

Page 16: SENI TARI: Perbedaan Tari Topeng Betawi dan Cirebon

DAFTAR PUSTAKA

http://atoendwidyaningsih.wordpress.com/2011/09/30/seni-tari/

http://www.azamku.com/macam-macam-tarian-tradisional-indonesia/#

http://duodhil.blogspot.com/

http://www.merdeka.com/

http://dwirinawati75.blogspot.com/2012/12/tari-topeng_9250.html

http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/3343/Topeng-Betawi

http://bingarkan.wordpress.com/2012/10/26/tari-topeng-cirebon/

[16]

Page 17: SENI TARI: Perbedaan Tari Topeng Betawi dan Cirebon

LAMPIRAN GAMBAR

[17]

****) *****) ******)

*******)

***)**)*)