Upload
broadcastsmknpungging
View
83
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
TEKNIK PENYIARAN
TATA CAHAYA
DISUSUN OLEH : ZAINUL ARIFIN, S. Kom
= TEKNIK BROADCASTING =
PAKET KEAHLIAN
TEKNIK PRODUKSI DAN PENYIARAN PROGRAM PERTELEVISIAN
BIDANG KEAHLIAN TEKNIK INFORMASI DAN KOMUNIKASI
DINAS PENDIDIKAN. KAB. MOJOKERTO
SMK NEGERI 1 PUNGGING
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
A. PENGERTIAN TATA CAHAYA
Tata cahaya adalah seni pengaturan cahaya dengan mempergunakan peralatan
pencahayaan agar kamera mampu melihat obyek dengan jelas, dan menciptakan ilusi
sehingga penonton mendapatkan kesan adanya jarak, ruang, waktu dan suasana dari
suatu kejadian yang dipertunjukkan dalam suatu pementasan
Seperti halnya mata manusia, kamera video membutuhkan cahaya yang cukup
agar bisa berfungsi secara efektif. Dengan pencahayaan penonton akan bisa melihat
seperti apa bentuk obyek, di mana dia saling berhubungan dengan obyek lainnya, dengan
lingkungannya, dan kapan peristiwa itu terjadi.
Cahaya menurut sumbernya dibedakan dalam Cahaya bersumber dari alam,
seperti cahaya matahari ( natural light/daylight) dan cahaya buatan (artifisial
light/tungsten).
Lighting dilakukan dalam proses produksi Film dan atau acara Televisi, penataan
cahaya dilakukan untuk menambah nilai Artistic pada gambaragar gambar tersebut lebih
berdimensi dan mempunyai kedalaman ruang. Fungsi lain tata cahaya adalah untuk
membantu memberikan penerangann untuk panggung yang besar seperti konser musik
dan acara-acara yang menggunakan panggung besar lainya.
Dalam kehidupan sehari-hari cahaya berfungsi membantu identifikasi objek oleh indra
penglihatan/mata. Di bidang sinematografi pencahayaan memiliki fungsi fungsi berikut:
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
Menyinari obyek yang akan berhadapan dengan camera,
Menciptakan gambar yang artistik,
Membuat efek khusus,
Menghilangkan bayangan yang tidak perlu / mengganggu.
Suhu cahaya yang berbeda akan menghasilkan suhu warna yang berbeda pula.
Lampu neon memberikan cahaya berwarna hijau kebiru-biruan, lampu tangsten halogen
menghasilkan warna kuning kemerah-merahan, sinar cahaya matahari memancarkan
warna putih kebiru-biruan.
Perbedaan ini sebenarnya karena adanya perbedaan derajad suhu warna yang
diukur dalam Derajad Kelvin. Semakin rendah derajad Kelvin, maka suhu warnanya
kemerah-merahan sedangkan semakin tinggi derajad Kelvinnya maka suhu warna
cenderung kebiru-biruan.
Daftar derajad Kelvin dengan sumber cahaya
10.000 Kelvin Langit biru 9.000 Kelvin Langit mendung 7.000 Kelvin 5.600 Kelvin Cahaya matahari (DAY LIGHT) 4.900 Kelvin Lampu Neon
4.200 Kelvin 2 jam setelah matahari terbit/ Sebelum terbenam (TUNGSTEN)
3.800 Kelvin 1 Jam setelah matahari terbit 3.200 Kelvin Lampu halogen 2.800 Kelvin Lampu Pijar 2.200 Kelvin Matahari terbit/terbenam 1.600 Kelvin Cahaya Matahari
Jika kita melihat matahari atau lampu buatan manusia lainnya, maka cahaya yang
dihasilkan adalah pijar putih atau kuning. Jadi cahaya tersebut merupakan perpaduan dari
beberapa HUE (warna dasar) dalam spektrum. Apabila berbeda sumber pencampurannya
maka akan menghasilkan campuran yang berbeda pula yang ditangkap oleh mata
manusia.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
Spectrum warna di dasarkan pada 3 warna primer yang kita kenal di alam MERAH,
HIJAU, dan BIRU. Ketiga warna ini saling bercampur satu sama lain menghasilkan warna
baru yang lebih berfariasi. Spectrum warna sebenarnya berasal dari pantulan sebuah
cahaya yang melewati dinding prisma dan memecah cayaha tersebut menjadi beberapa
cahaya baru yang berwarna warni.
Warna primer menurut teori warna pigmen dari Brewster adalah warna-warna
dasar. Warna-warna lain dibentuk dari kombinasi warna-warna primer. Pada awalnya,
manusia mengira bahwa warna primer tersusun atas warna Merah, Kuning, dan Hijau.
Namun dalam penelitian lebih lanjut, dikatakan tiga warna primer adalah :
1. Merah (Red)
2. Hijau (Green)
3. Biru (Blue)
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
B. FUNGSI TATA CAHAYA
Tata cahaya yang hadir di atas panggung/studio yang menyinari semua objek
sesungguhnya menghadirkan kemungkinan bagi sutradara, aktor, dan penonton untuk
saling melihat dan berkomunikasi. Semua objek yang disinari memberikan gambaran yang
jelas kepada penonton tentang segala sesuatu yang akan dikomunikasikan. Dengan
cahaya, sutradara dapat menghadirkan ilusi imajinatif.
Banyak hal yang bisa dikerjakan bekaitan dengan peran tata cahaya tetapi fungsi
dasar tata cahaya ada empat, yaitu penerangan, dimensi, pemilihan, dan atmosfir
(Mark Carpenter, 1988).
PENERANGAN.
Inilah fungsi paling mendasar dari tata cahaya. Lampu memberi penerangan
pada pemain dan setiap objek yang ada di atas panggung. Istilah penerangan dalam
tata cahaya panggung bukan hanya sekedar memberi efek terang sehingga bisa dilihat
tetapi memberi penerangan bagian tertentu dengan intensitas tertentu. Tidak semua
area di atas panggung memiliki tingkat terang yang sama tetapi diatur dengan tujuan
dan maksud tertentu sehingga menegaskan pesan yang hendak disampaikan melalui
laku aktor di atas pentas.
DIMENSI.
Dengan tata cahaya kedalaman sebuah objek dapat dicitrakan. Dimensi dapat
diciptakan dengan membagi sisi gelap dan terang atas objek yang disinari sehingga
membantu perspektif tata panggung. Jika semua objek diterangi dengan intensitas
yang sama maka gambar yang akan tertangkap oleh mata penonton menjadi datar.
Dengan pengaturan tingkat intensitas serta pemilahan sisi gelap dan terang maka
dimensi objek akan muncul.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
PEMILIHAN.
Tata cahaya dapat dimanfaatkan untuk menentukan objek dan area yang
hendak disinari. Jika dalam film dan televisi sutradara dapat memilih
adeganmenggunakan kamera maka sutradara panggung melakukannya dengan
cahaya. Dalam pementasan tertentu, penonton secara normal dapat melihat seluruh
area panggung, untuk memberikan fokus perhatian pada area atau aksi tertentu
sutradara memanfaatkan cahaya. Pemilihan ini tidak hanya berpengaruh bagi
perhatian penonton tetapi juga bagi para aktor di atas pentas serta keindahan tata
panggung yang dihadirkan.
ATMOSFIR.
Yang paling menarik dari fungsi tata cahaya adalah kemampuannya
menghadirkan suasana yang mempengaruhi emosi penonton. Kata “atmosfir”
digunakan untuk menjelaskan suasana serta emosi yang terkandung dalam peristiwa
lakon. Tata cahaya mampu menghadirkan suasana yang dikehendaki oleh lakon. Sejak
ditemukannya teknologi pencahayaan panggung, efek lampu dapat diciptakan untuk
menirukan cahaya bulan dan matahari pada waktu-waktu tertentu. Misalnya, warna
cahaya matahari pagi berbeda dengan siang hari. Sinar mentari pagi membawa
kehangatan sedangkan sinar mentari siang hari terasa panas. Inilah gambaran suasana
dan emosi yang dapat dimunculkan oleh tata cahaya.
Keempat fungsi pokok tata cahaya di atas tidak berdiri sendiri. Artinya, masing-
masing fungsi memiliki interaksi (saling mempengaruhi). Fungsi penerangan dilakukan
dengan memilih area tertentu untuk memberikan gambaran dimensional objek, suasana,
dan emosi peristiwa. Gambar berikut memperlihatkan interaksi fungsi pokok tata cahaya.
Selain keempat fungsi pokok di atas, tata cahaya memiliki fungsi pendukung yang
dikembangkan secara berlainan oleh masing-masing ahli tata cahaya.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
Beberapa fungsi pendukung yang dapat ditemukan dalam tata cahaya adalah
sebagai berikut :
GERAK
Tata cahaya tidaklah statis. Sepanjang pementasan, cahaya selalu bergerak dan
berpindah dari area satu ke area lain, dari objek satu ke objek lain. Gerak perpindahan
cahaya ini mengalir sehingga kadang-kadang perubahannya disadari oleh penonton
dan kadang tidak. Jika perpindahan cahaya bergerak dari aktor satu ke aktor lain
dalam area yang berbeda, penonton dapat melihatnya dengan jelas. Tetapi pergantian
cahaya dalam satu area ketika adegan tengah berlangsung terkadang tidak secara
langsung disadari. Tanpa sadar penonton dibawa ke dalam suasana yang berbeda
melalui perubahan cahaya.
GAYA
Cahaya dapat menunjukkan gaya pementasan yang sedang dilakonkan. Gaya
realis atau naturalis yang mensyaratkan detil kenyataan mengharuskan tata cahaya
mengikuti cahaya alami seperti matahari, bulan atau lampu meja. Dalam gaya Surealis
tata cahaya diproyeksikan untuk menyajikan imajinasi atau fantasi di luar kenyataan
seharihari. Dalam pementasan komedi atau dagelan tata cahaya membutuhkan tingkat
penerangan yang tinggi sehingga setiap gerak lucu yang dilakukan oleh aktor dapat
tertangkap jelas oleh penonton.
KOMPOSISI
Cahaya dapat dimanfaatkan untuk menciptakan lukisan panggung melalui
tatanan warna yang dihasilkannya.
PENEKANAN
Tata cahaya dapat memberikan penekanan tertentu pada adegan atau objek
yang dinginkan. Penggunaan warna serta intensitas dapat menarik perhatian penonton
sehingga membantu pesan yang hendak disampaikan. Sebuah bagian bangunan yang
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
tinggi yang senantiasa disinari cahaya sepanjang pertunjukan akan menarik perhatian
penonton dan menimbulkan pertanyaan sehingga membuat penonton menyelidiki
maksud dari hal tersebut.
PEMBERI TANDA
Cahaya berfungsi untuk memberi tanda selama pertunjukan berlangsung.
Misalnya, fade out untuk mengakhiri sebuah adegan, fade in untuk memulai adegan
dan black out sebagai akhir dari cerita. Dalam pementasan teater tradisional, black
out biasanya digunakan sebagai tanda ganti adegan diiringi dengan pergantian set
Rumusan atau formula dasar sebuah pencahayaan dalam produksi video, film, dan foto.
Tiga poin penting itu terdiri atas :
a. Key Light
Pencahayaan utama yang diarahkan pada objek. Keylight merupakan sumber
pencahayaan paling dominan. Biasanya keylight lebih terang dibandingkan dengan fill
light. Dalam desain 3 poin pencahyaan, keylight ditempatkan pada sudut 45 derajat di
atas subjek.
b. Fill light
Pencahayaan pengisi, biasanya digunakan untuk menghilangkan bayangan
objek yang disebabkan oleh key light. Fill light ditempatkan berseberangan dengan
subyek yang mempunyai jarak yang sama dengan keylight. Intensitas pencahyaan fill
light biasanya setengah dari key light.
c. Back Light
Pencahayaan dari arah belakang objek, berfungsi untuk meberikan dimensi
agar subjek tidak “menyatu” dengan latar belakang. Pencahyaan ini diletakkan 45
derajat di belakang subyek. Intensitas pencahyaan backlight sangat tergantung dari
pencahayaan key light dan fill light, dan tentu saja tergantung pada subyeknya. Misal
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
backlight untuk orang berambut pirang akan sedikit berbeda dengan pencahayaan
untuk orang dengan warna rambut hitam.
C. JENIS-JENIS PENCAHAYAAN
Dalam dunia Fotografi/Videografi, jenis-jenis pencahayaan dibedakan menjadi :
a. OVER EXPOSURE
Yang dimaksud over exposure adalah pencahayaan yang berlebih. Penyebar
kelebihan pencahayaan ini adalah pengaturan aperture dengan shutter speed yang
tidak sesuai. Jika dilihat di garis matering, posisi jarum matering berada di areal plus
(+). Akibat dari kelebihan pencahayaan, gambar yang dihasilkan tampak didominasi
warna putih/terang.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
Gambar over exposure
Ada yang menyebut kelebihan pencahayaan ini dengan istilah harz. Over exposure juga
bisa disebabkan oleh sambaran lampu kilat yang terlalu kuat/ Hal ini bisa terjadi jika
jarak antara obyek dengan lampu kilat (flash) terlalu dekat.
b. UNDER EXPOSURE
Kebalikan dari over exposure, adalah kekurangan pencahayaan. Penyebabnya
pun sama, tidak sesuainya pengaturan shutter speed dan aperture (-). Under exposure
biasanya juga disebabkan oleh sambaran flash yang terlalu lemah. Hal ini bisa terjadi
jika jarak antara objek dengan flash terlalu jauh.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
c. CAHAYA DARI DEPAN OBJEK
Memotretlah dengan keadaan objek menghadap sinar, bukan Pengambilan
gambar yang menghadap sinar. Cahaya yang datang dari depan objek akan menyinari
tubuh secara merata. Wajah objek tampak jelas. Jika pada sebagian wajah objek ada
sedikit bayangan (shadow), hal ini tidak mengurangi hasil gambar, justru menambah
nuansa gambar.
d. CAHAYA DARI BELAKANG OBJEK
Saat memotret objek di luar ruangan (outdoor) sebaiknya menghindari
pengambilan gambar yang menantang matahari. Pengambilan gambar dengan
menantang matahari, tubuh objek akan tampak gelap. Apalagi jika kondisi matahari
terlalu kuat maka seluruh objek akan tampak hitam. Hasil gambar seperti ini bisa
menghasilkan gambar siluet.
Gambar seluet
e. CAHAYA PAGI HARI
Memotret objek dengan memanfaatkan pencahayaan di pagi hari sangat
disarankan. Pasalnya, cahaya pagi hari akan menghasilkan tonal warna yang lembut.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
Hasil foto yang didapatkan relatif bagus, baik objek landscape (pemandangan) maupun
objek manusia.
f. CAHAYA SIANG HARI
Pengambilan gambar objek pada siang hari sangat tidak disarankan karena sifat
pencahayaan yang terlalu kuat sehingga gambar yang dihasilkan cenderung over
exposure.
g. CAHAYA SORE HARI
Pemanfaatan cahaya sore hari sangat dianjurkan dalam pengambilan gambar.
Sifat pencahayaan pada sore hari sama dengan pagi hari. Apalagi saat intensitas cahaya
matahari sedikit berkurang, pada pukul 16.00 ke bawah.
h. CAHAYA MALAM HARI
Pemanfaatan cahaya pada malam hari sebenarnya memanfaatkan cahaya yang
dihasilkan oleh lampu sebagai cahaya luar.
Dalam dunia videografi, terdapat dua jenis pencahayaan yang bisa digunakan
dalam pembuatan film, baik fiksi maupun non fiksi (seperti dokumenter). Jenis
pencahayaan tersebut yakni artificial light dan available light.
Available light adalah pencahayaan dengan memanfaatkan sumber cahaya yang
ada. Available light di antaranya cahaya matahari, cahaya lampu yang ada di rumah,
cahaya bulan, dan cahaya lampu di jalan. Jadi, available light berkaitan sumber cahaya
yang sudah tersedia dan bagaimana agar sumber cahaya tersebut bisa digunakan
untuk menyinari obyek. Jika hanya ada satu sumber pencahayaan, maka dipastikan itu
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
sebagai pencahayaan utama atau keylight. Ada tiga point penting pencahayaan yang
disebut three points lighting.
Cahaya Buatan (Artificial Lighting), Dalam teknologi digital seperti sekarang,
dibutuhkan segala hal yang praktis dinamis tapi bagus. Salah satunya adalah peralatan-
peralatan fotografi maupun videografi, dalam hal ini adalah lampu untuk menghasilkan
cahaya/lighting buatan (artificial lighting). Saat pertama belajar fotografi atau
videografi, memang sering dibingungkan dengan berbagai peralatan lampu studio, baik
untuk indoor maupun outdoor.
D. KUALITAS CAHAYA
1) HARD LIGHT
Disebut dengan cahaya keras yang dihasilkan dari sumber cahaya dengan
intensitas yang tinggi, cahaya lebih bersifat spot. Menghasilkan kekontrasan yang
tinggi dan bayangan yang keras (gelap – terangnya).
2) SOFT LIGHT
Soft light disebut juga cahaya yang lembut karena dihasilkan dari sumber
cahaya dengan intensitas cahaya lembih rendah dan pemancaran cahaya terpendar
dan halus biasanya cahaya yang dipancarkan adalah flood dan dibarengi dengan filter
atau elemen penghalus pemendaran cahaya.Kontras yang dihasilkan lebih tipis
sehingga bayangan yang dihasilkan juga tidak keras.
Cahaya berdasarkan konsep dasar pencahayan dapat dibedakan :
a) Natural Light
Cahaya natural yang sumber cahaya dalam satu frame atau adengan maupun scene
bersumber dari cahaya yang bersifat natural. Misalnya cahaya pagi hari dari sebelah
timur (key). Maka shot-shot dalm scene tersebut key lightnya dari arah yang sama.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
b) Pictorial Light/ArificialLight
Cahaya yang bersifat artistik atau ciptaan., dibentuk sesuai kebutuhan artisti, mood
sebuah adegan atau scene. Jadi arah sumber cahaya (key) dapat berubah-ubah sesuai
dengan kebutuhan artistic gambar atau mood dari adegan tersebut.
c) Direction of Light
Pencahayaan yang dibedakan berdasarkan arah cahaya dan jatuhnya cahaya ke
subjek dapat dibedakan :
Top Light
Cahaya yang datang dari arah atas subjek, sebagai ambient/base light juga
menciptakan suasana tertekan pada subjek.
Eye Light
Chaya yang ditujukan pada posisi mata subjek guna untuk menguatkan kekuatan
yang dimunculkan dari mata.
Accent Light
Cahaya yang dibuat sebagai aksen diluar subjek untuk menciptakan kedalaman dan
mood tertentu. Biasanya ditujukan pada background.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
E. PERANGKAT TATA CAHAYA
Berikut ini macam - macam Peralatan Tata Cahaya untuk studio foto maupun
video :
1. PAR 64 (Parabolic Aluminized Reflector 64)
Berisi bohlam PAR 64 dengan kapasitas 1000 Watt
Bohlam PAR sendiri terdiri dari 3 (tiga) macam, yaitu CP 60 (very narrow spot), CP
61 (medium/narrow spot), dan CP 62 (flood)
Penggunaan macam bohlam PAR ini biasanya ditentukan dari posisi peletakan dan
keperluan dari acara tersebut
Terbuat dari aluminium
Terdiri dari 2 warna, yaitu hitam dan silver
Dilengkapi dengan filter frame
Biasanya disertakan juga warna dari filter tersebut
2. FLOOD HALOGEN/CYC
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
Berisi bohlam halogen dengan kapasitas 1000 Watt
Biasanya digunakan untuk menerangi area panggung atau area audience
3. FRESNEL
Berisi bohlam fresnel dengan kapasitas 1000 Watt atau 2000 Watt
Penggunaan lampu jenis ini sebagai lampu netral dan biasanya dipakai untuk
keperluan studio TV, yang membutuhkan kejernihan hasil gambar yang dihasilkan
oleh kamera video
4. EFFECT LIGHTS
Salah satu komponen dari peralatan tata cahaya yang akhir-akhir ini sering
dipergunakan adalah lampu efek yang terbagi dalam 2 (dua) jenis, yaitu scanner dan
moving light. Sama seperti peralatan tata cahaya yang lain, berbagai merek lampu efek
dapat kita jumpai di pasaran. Kapasitas bohlam biasanya lebih bervariasi, seperti mulai
dari kapasitas 250 Watt, 575 Watt, 1200 Watt, bahkan yang terbaru ada yang
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
berkapasitas 1500 Watt dan 2000 Watt. Peralatan ini dikendalikan secara otomatis
melalui komputer atau lighting console
5. SCANNERS
Gerakan vertikal: ± 230°
Gerakan horisontal: ± 75°
Alat ini mempunyai gerakan yang cepat karena reflektor berupa cermin dan
sekaligus memiliki kelemahan yaitu jangkauan area yang terbatas
6. MOVING LIGHTS
Gerakan vertikal: ± 540°
Gerakan horisontal: ± 267°
Lampu jenis ini terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu moving light wash dan moving light
profile/spot. Perbedaan kedua jenis ini terletak pada gobo
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
Memiliki beberapa fasilitas yang lebih lengkap daripada scanner, misal pada fungsi
iris, zoom atau frost.
Gerakan alat ini relatif lebih lambat daripada scanner tetapi memiliki jangkauan
area yang lebih luas
7. SMOKE MACHINE
Efek asap yang dipergunakan untuk memperjelas garis-garis sinar yang
dipancarkan oleh lampu PAR dan lampu efek
Dapat dikendalikan secara otomatis melalui program komputer atau lighting
console, atau manual
8. FOLLOW SPOT
Alat ini dipergunakan untuk menyorot penampil yang ada dipanggung yang
menjadi sorotan utama, seperti MC, bintang tamu atau seseorang yang spesial
dalam acara tersebut
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
Kapasitas bohlam beragam, mulai dari 575 Watt hingga 5000 Watt. Demikian juga
dengan jenis bohlam.
Dikendalikan secara manual.
9. CITY LIGHT COLOR/WASH
Salah satu peralatan yang cukup sering dipergunakan adalah city light color/wash
Dipakai untuk membuat nuansa warna pada suatu area acara. Sering difungsikan
sebagai alternatif pengganti lampu PAR.
Kapasitas bohlam 2500 Watt
Dikendalikan secara otomatis melalui komputer atau lighting console
10. MIRROR BALL
Berupa bulatan bola yang ditempeli dengan ratusan kaca
Tidak menghasilkan sinar tetapi bisa merefleksikan sinar
Nama keren yang sering diucapkan adalah “bola disko”