19
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October 23, 2013 TEKNIK PENYIARAN TATA CAHAYA DISUSUN OLEH : ZAINUL ARIFIN, S. Kom = TEKNIK BROADCASTING = PAKET KEAHLIAN TEKNIK PRODUKSI DAN PENYIARAN PROGRAM PERTELEVISIAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK INFORMASI DAN KOMUNIKASI DINAS PENDIDIKAN. KAB. MOJOKERTO SMK NEGERI 1 PUNGGING

Tata cahaya

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tata cahaya

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

TEKNIK PENYIARAN

TATA CAHAYA

DISUSUN OLEH : ZAINUL ARIFIN, S. Kom

= TEKNIK BROADCASTING =

PAKET KEAHLIAN

TEKNIK PRODUKSI DAN PENYIARAN PROGRAM PERTELEVISIAN

BIDANG KEAHLIAN TEKNIK INFORMASI DAN KOMUNIKASI

DINAS PENDIDIKAN. KAB. MOJOKERTO

SMK NEGERI 1 PUNGGING

Page 2: Tata cahaya

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

A. PENGERTIAN TATA CAHAYA

Tata cahaya adalah seni pengaturan cahaya dengan mempergunakan peralatan

pencahayaan agar kamera mampu melihat obyek dengan jelas, dan menciptakan ilusi

sehingga penonton mendapatkan kesan adanya jarak, ruang, waktu dan suasana dari

suatu kejadian yang dipertunjukkan dalam suatu pementasan

Seperti halnya mata manusia, kamera video membutuhkan cahaya yang cukup

agar bisa berfungsi secara efektif. Dengan pencahayaan penonton akan bisa melihat

seperti apa bentuk obyek, di mana dia saling berhubungan dengan obyek lainnya, dengan

lingkungannya, dan kapan peristiwa itu terjadi.

Cahaya menurut sumbernya dibedakan dalam Cahaya bersumber dari alam,

seperti cahaya matahari ( natural light/daylight) dan cahaya buatan (artifisial

light/tungsten).

Lighting dilakukan dalam proses produksi Film dan atau acara Televisi, penataan

cahaya dilakukan untuk menambah nilai Artistic pada gambaragar gambar tersebut lebih

berdimensi dan mempunyai kedalaman ruang. Fungsi lain tata cahaya adalah untuk

membantu memberikan penerangann untuk panggung yang besar seperti konser musik

dan acara-acara yang menggunakan panggung besar lainya.

Dalam kehidupan sehari-hari cahaya berfungsi membantu identifikasi objek oleh indra

penglihatan/mata. Di bidang sinematografi pencahayaan memiliki fungsi fungsi berikut:

Page 3: Tata cahaya

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Menyinari obyek yang akan berhadapan dengan camera,

Menciptakan gambar yang artistik,

Membuat efek khusus,

Menghilangkan bayangan yang tidak perlu / mengganggu.

Suhu cahaya yang berbeda akan menghasilkan suhu warna yang berbeda pula.

Lampu neon memberikan cahaya berwarna hijau kebiru-biruan, lampu tangsten halogen

menghasilkan warna kuning kemerah-merahan, sinar cahaya matahari memancarkan

warna putih kebiru-biruan.

Perbedaan ini sebenarnya karena adanya perbedaan derajad suhu warna yang

diukur dalam Derajad Kelvin. Semakin rendah derajad Kelvin, maka suhu warnanya

kemerah-merahan sedangkan semakin tinggi derajad Kelvinnya maka suhu warna

cenderung kebiru-biruan.

Daftar derajad Kelvin dengan sumber cahaya

10.000 Kelvin Langit biru 9.000 Kelvin Langit mendung 7.000 Kelvin 5.600 Kelvin Cahaya matahari (DAY LIGHT) 4.900 Kelvin Lampu Neon

4.200 Kelvin 2 jam setelah matahari terbit/ Sebelum terbenam (TUNGSTEN)

3.800 Kelvin 1 Jam setelah matahari terbit 3.200 Kelvin Lampu halogen 2.800 Kelvin Lampu Pijar 2.200 Kelvin Matahari terbit/terbenam 1.600 Kelvin Cahaya Matahari

Jika kita melihat matahari atau lampu buatan manusia lainnya, maka cahaya yang

dihasilkan adalah pijar putih atau kuning. Jadi cahaya tersebut merupakan perpaduan dari

beberapa HUE (warna dasar) dalam spektrum. Apabila berbeda sumber pencampurannya

maka akan menghasilkan campuran yang berbeda pula yang ditangkap oleh mata

manusia.

Page 4: Tata cahaya

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Spectrum warna di dasarkan pada 3 warna primer yang kita kenal di alam MERAH,

HIJAU, dan BIRU. Ketiga warna ini saling bercampur satu sama lain menghasilkan warna

baru yang lebih berfariasi. Spectrum warna sebenarnya berasal dari pantulan sebuah

cahaya yang melewati dinding prisma dan memecah cayaha tersebut menjadi beberapa

cahaya baru yang berwarna warni.

Warna primer menurut teori warna pigmen dari Brewster adalah warna-warna

dasar. Warna-warna lain dibentuk dari kombinasi warna-warna primer. Pada awalnya,

manusia mengira bahwa warna primer tersusun atas warna Merah, Kuning, dan Hijau.

Namun dalam penelitian lebih lanjut, dikatakan tiga warna primer adalah :

1. Merah (Red)

2. Hijau (Green)

3. Biru (Blue)

Page 5: Tata cahaya

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

B. FUNGSI TATA CAHAYA

Tata cahaya yang hadir di atas panggung/studio yang menyinari semua objek

sesungguhnya menghadirkan kemungkinan bagi sutradara, aktor, dan penonton untuk

saling melihat dan berkomunikasi. Semua objek yang disinari memberikan gambaran yang

jelas kepada penonton tentang segala sesuatu yang akan dikomunikasikan. Dengan

cahaya, sutradara dapat menghadirkan ilusi imajinatif.

Banyak hal yang bisa dikerjakan bekaitan dengan peran tata cahaya tetapi fungsi

dasar tata cahaya ada empat, yaitu penerangan, dimensi, pemilihan, dan atmosfir

(Mark Carpenter, 1988).

PENERANGAN.

Inilah fungsi paling mendasar dari tata cahaya. Lampu memberi penerangan

pada pemain dan setiap objek yang ada di atas panggung. Istilah penerangan dalam

tata cahaya panggung bukan hanya sekedar memberi efek terang sehingga bisa dilihat

tetapi memberi penerangan bagian tertentu dengan intensitas tertentu. Tidak semua

area di atas panggung memiliki tingkat terang yang sama tetapi diatur dengan tujuan

dan maksud tertentu sehingga menegaskan pesan yang hendak disampaikan melalui

laku aktor di atas pentas.

DIMENSI.

Dengan tata cahaya kedalaman sebuah objek dapat dicitrakan. Dimensi dapat

diciptakan dengan membagi sisi gelap dan terang atas objek yang disinari sehingga

membantu perspektif tata panggung. Jika semua objek diterangi dengan intensitas

yang sama maka gambar yang akan tertangkap oleh mata penonton menjadi datar.

Dengan pengaturan tingkat intensitas serta pemilahan sisi gelap dan terang maka

dimensi objek akan muncul.

Page 6: Tata cahaya

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

PEMILIHAN.

Tata cahaya dapat dimanfaatkan untuk menentukan objek dan area yang

hendak disinari. Jika dalam film dan televisi sutradara dapat memilih

adeganmenggunakan kamera maka sutradara panggung melakukannya dengan

cahaya. Dalam pementasan tertentu, penonton secara normal dapat melihat seluruh

area panggung, untuk memberikan fokus perhatian pada area atau aksi tertentu

sutradara memanfaatkan cahaya. Pemilihan ini tidak hanya berpengaruh bagi

perhatian penonton tetapi juga bagi para aktor di atas pentas serta keindahan tata

panggung yang dihadirkan.

ATMOSFIR.

Yang paling menarik dari fungsi tata cahaya adalah kemampuannya

menghadirkan suasana yang mempengaruhi emosi penonton. Kata “atmosfir”

digunakan untuk menjelaskan suasana serta emosi yang terkandung dalam peristiwa

lakon. Tata cahaya mampu menghadirkan suasana yang dikehendaki oleh lakon. Sejak

ditemukannya teknologi pencahayaan panggung, efek lampu dapat diciptakan untuk

menirukan cahaya bulan dan matahari pada waktu-waktu tertentu. Misalnya, warna

cahaya matahari pagi berbeda dengan siang hari. Sinar mentari pagi membawa

kehangatan sedangkan sinar mentari siang hari terasa panas. Inilah gambaran suasana

dan emosi yang dapat dimunculkan oleh tata cahaya.

Keempat fungsi pokok tata cahaya di atas tidak berdiri sendiri. Artinya, masing-

masing fungsi memiliki interaksi (saling mempengaruhi). Fungsi penerangan dilakukan

dengan memilih area tertentu untuk memberikan gambaran dimensional objek, suasana,

dan emosi peristiwa. Gambar berikut memperlihatkan interaksi fungsi pokok tata cahaya.

Selain keempat fungsi pokok di atas, tata cahaya memiliki fungsi pendukung yang

dikembangkan secara berlainan oleh masing-masing ahli tata cahaya.

Page 7: Tata cahaya

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Beberapa fungsi pendukung yang dapat ditemukan dalam tata cahaya adalah

sebagai berikut :

GERAK

Tata cahaya tidaklah statis. Sepanjang pementasan, cahaya selalu bergerak dan

berpindah dari area satu ke area lain, dari objek satu ke objek lain. Gerak perpindahan

cahaya ini mengalir sehingga kadang-kadang perubahannya disadari oleh penonton

dan kadang tidak. Jika perpindahan cahaya bergerak dari aktor satu ke aktor lain

dalam area yang berbeda, penonton dapat melihatnya dengan jelas. Tetapi pergantian

cahaya dalam satu area ketika adegan tengah berlangsung terkadang tidak secara

langsung disadari. Tanpa sadar penonton dibawa ke dalam suasana yang berbeda

melalui perubahan cahaya.

GAYA

Cahaya dapat menunjukkan gaya pementasan yang sedang dilakonkan. Gaya

realis atau naturalis yang mensyaratkan detil kenyataan mengharuskan tata cahaya

mengikuti cahaya alami seperti matahari, bulan atau lampu meja. Dalam gaya Surealis

tata cahaya diproyeksikan untuk menyajikan imajinasi atau fantasi di luar kenyataan

seharihari. Dalam pementasan komedi atau dagelan tata cahaya membutuhkan tingkat

penerangan yang tinggi sehingga setiap gerak lucu yang dilakukan oleh aktor dapat

tertangkap jelas oleh penonton.

KOMPOSISI

Cahaya dapat dimanfaatkan untuk menciptakan lukisan panggung melalui

tatanan warna yang dihasilkannya.

PENEKANAN

Tata cahaya dapat memberikan penekanan tertentu pada adegan atau objek

yang dinginkan. Penggunaan warna serta intensitas dapat menarik perhatian penonton

sehingga membantu pesan yang hendak disampaikan. Sebuah bagian bangunan yang

Page 8: Tata cahaya

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

tinggi yang senantiasa disinari cahaya sepanjang pertunjukan akan menarik perhatian

penonton dan menimbulkan pertanyaan sehingga membuat penonton menyelidiki

maksud dari hal tersebut.

PEMBERI TANDA

Cahaya berfungsi untuk memberi tanda selama pertunjukan berlangsung.

Misalnya, fade out untuk mengakhiri sebuah adegan, fade in untuk memulai adegan

dan black out sebagai akhir dari cerita. Dalam pementasan teater tradisional, black

out biasanya digunakan sebagai tanda ganti adegan diiringi dengan pergantian set

Rumusan atau formula dasar sebuah pencahayaan dalam produksi video, film, dan foto.

Tiga poin penting itu terdiri atas :

a. Key Light

Pencahayaan utama yang diarahkan pada objek. Keylight merupakan sumber

pencahayaan paling dominan. Biasanya keylight lebih terang dibandingkan dengan fill

light. Dalam desain 3 poin pencahyaan, keylight ditempatkan pada sudut 45 derajat di

atas subjek.

b. Fill light

Pencahayaan pengisi, biasanya digunakan untuk menghilangkan bayangan

objek yang disebabkan oleh key light. Fill light ditempatkan berseberangan dengan

subyek yang mempunyai jarak yang sama dengan keylight. Intensitas pencahyaan fill

light biasanya setengah dari key light.

c. Back Light

Pencahayaan dari arah belakang objek, berfungsi untuk meberikan dimensi

agar subjek tidak “menyatu” dengan latar belakang. Pencahyaan ini diletakkan 45

derajat di belakang subyek. Intensitas pencahyaan backlight sangat tergantung dari

pencahayaan key light dan fill light, dan tentu saja tergantung pada subyeknya. Misal

Page 9: Tata cahaya

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

backlight untuk orang berambut pirang akan sedikit berbeda dengan pencahayaan

untuk orang dengan warna rambut hitam.

C. JENIS-JENIS PENCAHAYAAN

Dalam dunia Fotografi/Videografi, jenis-jenis pencahayaan dibedakan menjadi :

a. OVER EXPOSURE

Yang dimaksud over exposure adalah pencahayaan yang berlebih. Penyebar

kelebihan pencahayaan ini adalah pengaturan aperture dengan shutter speed yang

tidak sesuai. Jika dilihat di garis matering, posisi jarum matering berada di areal plus

(+). Akibat dari kelebihan pencahayaan, gambar yang dihasilkan tampak didominasi

warna putih/terang.

Page 10: Tata cahaya

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Gambar over exposure

Ada yang menyebut kelebihan pencahayaan ini dengan istilah harz. Over exposure juga

bisa disebabkan oleh sambaran lampu kilat yang terlalu kuat/ Hal ini bisa terjadi jika

jarak antara obyek dengan lampu kilat (flash) terlalu dekat.

b. UNDER EXPOSURE

Kebalikan dari over exposure, adalah kekurangan pencahayaan. Penyebabnya

pun sama, tidak sesuainya pengaturan shutter speed dan aperture (-). Under exposure

biasanya juga disebabkan oleh sambaran flash yang terlalu lemah. Hal ini bisa terjadi

jika jarak antara objek dengan flash terlalu jauh.

Page 11: Tata cahaya

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

c. CAHAYA DARI DEPAN OBJEK

Memotretlah dengan keadaan objek menghadap sinar, bukan Pengambilan

gambar yang menghadap sinar. Cahaya yang datang dari depan objek akan menyinari

tubuh secara merata. Wajah objek tampak jelas. Jika pada sebagian wajah objek ada

sedikit bayangan (shadow), hal ini tidak mengurangi hasil gambar, justru menambah

nuansa gambar.

d. CAHAYA DARI BELAKANG OBJEK

Saat memotret objek di luar ruangan (outdoor) sebaiknya menghindari

pengambilan gambar yang menantang matahari. Pengambilan gambar dengan

menantang matahari, tubuh objek akan tampak gelap. Apalagi jika kondisi matahari

terlalu kuat maka seluruh objek akan tampak hitam. Hasil gambar seperti ini bisa

menghasilkan gambar siluet.

Gambar seluet

e. CAHAYA PAGI HARI

Memotret objek dengan memanfaatkan pencahayaan di pagi hari sangat

disarankan. Pasalnya, cahaya pagi hari akan menghasilkan tonal warna yang lembut.

Page 12: Tata cahaya

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Hasil foto yang didapatkan relatif bagus, baik objek landscape (pemandangan) maupun

objek manusia.

f. CAHAYA SIANG HARI

Pengambilan gambar objek pada siang hari sangat tidak disarankan karena sifat

pencahayaan yang terlalu kuat sehingga gambar yang dihasilkan cenderung over

exposure.

g. CAHAYA SORE HARI

Pemanfaatan cahaya sore hari sangat dianjurkan dalam pengambilan gambar.

Sifat pencahayaan pada sore hari sama dengan pagi hari. Apalagi saat intensitas cahaya

matahari sedikit berkurang, pada pukul 16.00 ke bawah.

h. CAHAYA MALAM HARI

Pemanfaatan cahaya pada malam hari sebenarnya memanfaatkan cahaya yang

dihasilkan oleh lampu sebagai cahaya luar.

Dalam dunia videografi, terdapat dua jenis pencahayaan yang bisa digunakan

dalam pembuatan film, baik fiksi maupun non fiksi (seperti dokumenter). Jenis

pencahayaan tersebut yakni artificial light dan available light.

Available light adalah pencahayaan dengan memanfaatkan sumber cahaya yang

ada. Available light di antaranya cahaya matahari, cahaya lampu yang ada di rumah,

cahaya bulan, dan cahaya lampu di jalan. Jadi, available light berkaitan sumber cahaya

yang sudah tersedia dan bagaimana agar sumber cahaya tersebut bisa digunakan

untuk menyinari obyek. Jika hanya ada satu sumber pencahayaan, maka dipastikan itu

Page 13: Tata cahaya

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

sebagai pencahayaan utama atau keylight. Ada tiga point penting pencahayaan yang

disebut three points lighting.

Cahaya Buatan (Artificial Lighting), Dalam teknologi digital seperti sekarang,

dibutuhkan segala hal yang praktis dinamis tapi bagus. Salah satunya adalah peralatan-

peralatan fotografi maupun videografi, dalam hal ini adalah lampu untuk menghasilkan

cahaya/lighting buatan (artificial lighting). Saat pertama belajar fotografi atau

videografi, memang sering dibingungkan dengan berbagai peralatan lampu studio, baik

untuk indoor maupun outdoor.

D. KUALITAS CAHAYA

1) HARD LIGHT

Disebut dengan cahaya keras yang dihasilkan dari sumber cahaya dengan

intensitas yang tinggi, cahaya lebih bersifat spot. Menghasilkan kekontrasan yang

tinggi dan bayangan yang keras (gelap – terangnya).

2) SOFT LIGHT

Soft light disebut juga cahaya yang lembut karena dihasilkan dari sumber

cahaya dengan intensitas cahaya lembih rendah dan pemancaran cahaya terpendar

dan halus biasanya cahaya yang dipancarkan adalah flood dan dibarengi dengan filter

atau elemen penghalus pemendaran cahaya.Kontras yang dihasilkan lebih tipis

sehingga bayangan yang dihasilkan juga tidak keras.

Cahaya berdasarkan konsep dasar pencahayan dapat dibedakan :

a) Natural Light

Cahaya natural yang sumber cahaya dalam satu frame atau adengan maupun scene

bersumber dari cahaya yang bersifat natural. Misalnya cahaya pagi hari dari sebelah

timur (key). Maka shot-shot dalm scene tersebut key lightnya dari arah yang sama.

Page 14: Tata cahaya

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

b) Pictorial Light/ArificialLight

Cahaya yang bersifat artistik atau ciptaan., dibentuk sesuai kebutuhan artisti, mood

sebuah adegan atau scene. Jadi arah sumber cahaya (key) dapat berubah-ubah sesuai

dengan kebutuhan artistic gambar atau mood dari adegan tersebut.

c) Direction of Light

Pencahayaan yang dibedakan berdasarkan arah cahaya dan jatuhnya cahaya ke

subjek dapat dibedakan :

Top Light

Cahaya yang datang dari arah atas subjek, sebagai ambient/base light juga

menciptakan suasana tertekan pada subjek.

Eye Light

Chaya yang ditujukan pada posisi mata subjek guna untuk menguatkan kekuatan

yang dimunculkan dari mata.

Accent Light

Cahaya yang dibuat sebagai aksen diluar subjek untuk menciptakan kedalaman dan

mood tertentu. Biasanya ditujukan pada background.

Page 15: Tata cahaya

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

E. PERANGKAT TATA CAHAYA

Berikut ini macam - macam Peralatan Tata Cahaya untuk studio foto maupun

video :

1. PAR 64 (Parabolic Aluminized Reflector 64)

Berisi bohlam PAR 64 dengan kapasitas 1000 Watt

Bohlam PAR sendiri terdiri dari 3 (tiga) macam, yaitu CP 60 (very narrow spot), CP

61 (medium/narrow spot), dan CP 62 (flood)

Penggunaan macam bohlam PAR ini biasanya ditentukan dari posisi peletakan dan

keperluan dari acara tersebut

Terbuat dari aluminium

Terdiri dari 2 warna, yaitu hitam dan silver

Dilengkapi dengan filter frame

Biasanya disertakan juga warna dari filter tersebut

2. FLOOD HALOGEN/CYC

Page 16: Tata cahaya

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Berisi bohlam halogen dengan kapasitas 1000 Watt

Biasanya digunakan untuk menerangi area panggung atau area audience

3. FRESNEL

Berisi bohlam fresnel dengan kapasitas 1000 Watt atau 2000 Watt

Penggunaan lampu jenis ini sebagai lampu netral dan biasanya dipakai untuk

keperluan studio TV, yang membutuhkan kejernihan hasil gambar yang dihasilkan

oleh kamera video

4. EFFECT LIGHTS

Salah satu komponen dari peralatan tata cahaya yang akhir-akhir ini sering

dipergunakan adalah lampu efek yang terbagi dalam 2 (dua) jenis, yaitu scanner dan

moving light. Sama seperti peralatan tata cahaya yang lain, berbagai merek lampu efek

dapat kita jumpai di pasaran. Kapasitas bohlam biasanya lebih bervariasi, seperti mulai

dari kapasitas 250 Watt, 575 Watt, 1200 Watt, bahkan yang terbaru ada yang

Page 17: Tata cahaya

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

berkapasitas 1500 Watt dan 2000 Watt. Peralatan ini dikendalikan secara otomatis

melalui komputer atau lighting console

5. SCANNERS

Gerakan vertikal: ± 230°

Gerakan horisontal: ± 75°

Alat ini mempunyai gerakan yang cepat karena reflektor berupa cermin dan

sekaligus memiliki kelemahan yaitu jangkauan area yang terbatas

6. MOVING LIGHTS

Gerakan vertikal: ± 540°

Gerakan horisontal: ± 267°

Lampu jenis ini terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu moving light wash dan moving light

profile/spot. Perbedaan kedua jenis ini terletak pada gobo

Page 18: Tata cahaya

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Memiliki beberapa fasilitas yang lebih lengkap daripada scanner, misal pada fungsi

iris, zoom atau frost.

Gerakan alat ini relatif lebih lambat daripada scanner tetapi memiliki jangkauan

area yang lebih luas

7. SMOKE MACHINE

Efek asap yang dipergunakan untuk memperjelas garis-garis sinar yang

dipancarkan oleh lampu PAR dan lampu efek

Dapat dikendalikan secara otomatis melalui program komputer atau lighting

console, atau manual

8. FOLLOW SPOT

Alat ini dipergunakan untuk menyorot penampil yang ada dipanggung yang

menjadi sorotan utama, seperti MC, bintang tamu atau seseorang yang spesial

dalam acara tersebut

Page 19: Tata cahaya

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Kapasitas bohlam beragam, mulai dari 575 Watt hingga 5000 Watt. Demikian juga

dengan jenis bohlam.

Dikendalikan secara manual.

9. CITY LIGHT COLOR/WASH

Salah satu peralatan yang cukup sering dipergunakan adalah city light color/wash

Dipakai untuk membuat nuansa warna pada suatu area acara. Sering difungsikan

sebagai alternatif pengganti lampu PAR.

Kapasitas bohlam 2500 Watt

Dikendalikan secara otomatis melalui komputer atau lighting console

10. MIRROR BALL

Berupa bulatan bola yang ditempeli dengan ratusan kaca

Tidak menghasilkan sinar tetapi bisa merefleksikan sinar

Nama keren yang sering diucapkan adalah “bola disko”