363
TEKNIK KAMERA ELEKTRONIK ISMANTORO, S.PT. Oleh :

TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

TEKNIK KAMERA

ELEKTRONIK

ISMANTORO, S.PT.Oleh :

Page 2: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

A. PENDAHULUAN

DIFINISIKamera adalah suatu perangkat keras yang terdiri dari Sub Sistem Optics, Electronics dan Mechanics untuk menghasilkan gambar, baik Still maupun Motion Picture dari pantulan obyek/ benda

Page 3: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

B. PENGGUNAAN KAMERA

• Dari segi penggunaannya dapat dibagi menjadi :1. Kamera Photography 2. Kamera Film3. Kamera Electronic

Page 4: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

C. FUNGSI KAMERA ELEKTRONIK

1. Fungsi Kamera Pada hakekatnya fungsi utama dari suatu kamera elektronik adalah :

Untuk merubah informasi optis (gambar) menjadi gelombang-gelombang listrik (sinyal video).

Page 5: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

2. KAMERA VIDEO

• Pembentukan gambar melalui scanning gambar

• Menggunakan Pic Up Tube maupun CCD dan Electronics Circuit

• Menyimpan gambar pada media magnetic Tape (Video Tape) ataupun Hard Disc

• Out Put langsung dapat dilihat• Dilengkapi VTR dan Microphone

Page 6: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

D. JENIS KAMERA ELECTRONIC• Kamera ENG• Kamera EFP• Kamera Studio

Page 7: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

E. OPERASIONAL KAMERA ENG

1. Hand Held Camcorder

Page 8: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

2. SHOULDER MOUNTED CAMCORDER

Page 9: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

SHOULDER MOUNTED CAMCORDER

Contoh :

Page 10: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

F. SISTEM KETEKNIKAN

• ANALOG• DIGITAL

Page 11: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

1. SISTEM ANALOG• Dalam prosesnya (perekam sinyal) selalu

berdasarkan atas kontinuitas waktu.

• Signal analog mempunyai fungsi waktu dan nilai kontinyu nilai//besarnya tidak terputus

Page 12: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

2. Sistem Digital

• Dalam prosesnya hanya antara ada dan tidak ada atau hanya ada angka 0 dan 1.

• Digital/ diskrit tidak ada nilai lain diantara 2 nilai

Page 13: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

1. KAMERA ENG(Electronic News Gathering)

Adalah kamera elektronik yang portable dilengkapi dengan alat perekam (VTR) digunakan untuk meliput berita.

Dan sekarang kamera ENG VTR nya Intergrited dengan Kameranya

CONTOH : KAMERA ENG GENERASI LAMA

Page 14: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Contoh:

Kamera ENG geresi baru (Camcorder Intergrited)

Page 15: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

SONYDSR PD 170

Page 16: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

KAMERA ENG DENGAN TRIPOD

Page 17: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

2. KAMERA EFP(Electronic Field Production)

• Kamera portable yang dipergunakan untuk membuat suatu produksi acara televisi, di lapangan/ luar studio.

• Dengan menggunakan lebih dari satu kamera yang dilengkapi dengan Camera Control Unit (CCU) dan alat pemadu gambar (Switcher)

Page 18: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

3. KAMERA STUDIO

Kamera yang dipergunakan untuk mempro duksi acara televisi khusus di dalam studio televisi.Kamera ini dilengkapi dengan pedestal, remote control untuk focus dan zoom terhubung dengan kabel ke CCU, RCP, VTR dan SwitcherAdapun lensa kamera jenis ini menggunakan lens box

Page 19: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

P E D E S T A L

UP

DOWN

KAMERA STUDIO

STEERINGWHELL

Page 20: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

F. KLASIFIKASI KAMERA

BROADCASTPROFESIONAL

HOME USE

Page 21: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

G. BAGIAN-BAGIAN KAMERA

1. KAMERA ENG: a. Head kamera 1. Lensa 2. Pic Up Tube/CCD 3. View Finder b. Cam Corder/VTR c. Battery

Page 22: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

BAGIAN OPERASIONAL LENSA

Zoom Rocker switch

Auto/Manual Iris switch

Return switch

Macro focus

Zoom Extender

Lens Hood

Page 23: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

2. Camera EFP: a. Camera Head 1. Lensa Kamera 2. Pick Up Tube/CCD 3. View Finder b. Tripod/Pedestal/ c. Kabel Kamera d. Proccessor terdiri dari : 1. Camera Control Unit

2. Remote Control Panel e. Power Supply f. Alat Ukur : 1. Picture Monitor 2. Wave form Monitor 3. Vector Scope

Page 24: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

KAMERA STUDIO

1. Camera Head a. Lensa Kamera b. Pick Up Tube/CCD c. View Finder d. Tripod/Pedestal/Crane 2. Kabel kamera 3. Proccessor terdiri dari : a. Camera Control Unit

b. Remote Control Panel c. Amplifier dan Drive Unit d. Power Supply 4. Alat Ukur : a. Picture Monitor b. Wave form Monitor c. Vector Scope

Page 25: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

CONTOH BEBERAPA KAMERA ENG

Page 26: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

SONYDSR PD 170

Page 27: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

SONY

HDV 1 ZP

Page 28: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

SONY

VX 2100

Page 29: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

PANASONICMD 9000

Page 30: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

SONY

BETACAM DVW 709

Page 31: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

VIEW FINDER

DOLLY

LENSA

FOCUSCONTROL

ZOOMCONTROLL

PEDESTAL

CAMERA HEADTALLYLIGHT

STEERING WHEEL

KAMERA STUDIO

DOLLY

TRIPODFOCUS CONTROL

STEERINGWHELL

PEDESTAL

Page 32: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

EFP VAN & SNG VAN

Page 33: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

KAMERA EFP & KONFIGURASI

C C U

R C P

WFM MON

COMPOSITE

COMPONENTS

TO VIDEO MIXER

EFP/STO CAMERA

Page 34: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

KAMERA STUDIO & KONFIGURASI

C C U

R C P

WFM MON

COMPOSITE

COMPONENTS

To Video Mixer

Video Output :

Page 35: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

H. KATAGORI CAMERA

One Piece CameraTwo Piece Camera

Page 36: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

1. ONE PIECE CAMERACamera elektronik dengan alat perekam / camcordernya menyatu (intergrated) dengan head Camera.

Camera yang di dirancang untuk keperluan ENG, maupun produksi hanya dengan single camera

Page 37: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

2. TWO PIECE CAMERA

Kamera electronic yang dapat berfungsi ganda ENG dan EFP. Cam Cordernya dapat dipasang menyatu dengan head cameranya (intergrated) berfungsi sebagai kamera ENG, ataupun dilepas cam cordernya dengan menambah cable adaptor difungsikan sebagai EFP.

Page 38: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

I. LENSA KAMERA

a. FUNGSI LENSA b. JENIS-JENIS LENSA

Page 39: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

LENSA KAMERA

1. Fungsi utamanya adalah: Untuk memfokuskan obyek gambar yang

diambil oleh kamera televisi tepat ke permukaan tabung pengambil gambar (pick up tube) atau elemen CCD/CMOS yang peka terhadap cahaya untuk kemudian dirubah menjadi gelombang-gelombang listrik (sinyal video).

Page 40: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Dengan demikian apabila focal lengthnya berubah akan berpengaruh terhadap lensnya, ini berarti menyebabkan ukuran gambarnya berubah dan perubahannya sesuai dengan perubahan focal lengthnya.

Focal length

Optical center

Kamera pic up tube

Page 41: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

L E N S A

Page 42: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

(SELAMA OPERATION / SHOOTING)

FOCUS ZOOM

IRIS

ZOOM ROCKER SWITCH

OPERASIONAL LENSA ZOOM

Page 43: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

• Jenis: Lensa Studio(Box Lens)

Lensa ENG/EFP(Portable Lens)

LENSA KAMERA

Page 44: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

J. WHITE BALANCE

• Suatu titik dimana bila output encoder matrik seimbang untuk keadaan penyinaran yang sedang digunakan didalam pengambilan gambar.

Page 45: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

WHITE BALANCE

• Dilakukan untuk menyeimbangkan secara proporsional perbandingan warna-warna dasar antara Red, Green dan Blue, secara automatis, sehingga dihasilkan satu titik warna putih yang standar (tidak sakit di mata)

Page 46: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

PENCAMPURAN SECARA ADDITIVE MIXING

30 % R + 59 % G + 11 % B = 100 % W

Page 47: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

• Pengaturan White Balance ini dilakukan dengan mengarahkan kamera televisi ke obyek gambar putih dan mengatur rangkaian amplifier pada masing-masing saluran komponen warna hingga dihasilkan level sama besar.

Page 48: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

PENCAMPURAN WARNASECARA ADDITIVE

R E D

B LU E

Page 49: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

• Pengaturan White Balance ini dilakukan dengan mengarahkan kamera televisi ke obyek gambar putih dan mengatur rangkaian amplifier pada masing-masing saluran komponen warna hingga dihasilkan level sama besar.

Page 50: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

PECAMPURAN WARNA SECARA SUBTRACTIVE (FILM)

CYAN MAGENTA

YELLOW

RED

BLACKBLACK

BLUE

GREEN RED

Page 51: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

CC FILTER PRISMA BLO C C FILTER PRISMA BLOCK

Page 52: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

KUALITAS LENSA KAMERA YG BAIK

1. Banyaknya komponen dan elemen pada lensa tsb.

2. Coating pada lensa tsb ( ada super coadted, multi coated, sm coated)

3. Daya pisahSemakin banyak coated, cahaya yang mengenai

lensa banyak dipantulkan, sehingga cahaya yang mengenai film/ccd semakin sedikit (berkurang)

Page 53: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Fungsi coating1. Meningkatkan ketajaman gambar2. Memperbaiki reproduksi gambar3. Menghilangkan goes (bayangan double dari

samping)4. Meningkatkankepekaan lensa (semakin

sensitif)5. Menghilangkan flat (pemencaran sinar terang)

Page 54: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Coating adalah suatu lapisan yang tipis dan terdapat pada permukaan elemen lensa.Semakin banyak lapisannya, hasilnya semakin bagus.Coating yang berlapis-lapis disebut super coated/multi layer coated.

Page 55: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Dalam lensa terdapat 4 komponen :- Satu komponen dapat 1 elemen- Kalau padaa gambar adalah lensa zoom yang

dapat bergerak adalah elemen lensa tengah saja- Apabila lensa tidak diberi pelapis hasil

gambarnya sseperti fox- Apabila lensa kamera di arahkan ke mataa hari

terlalu lama, maka lapisan coating akan menjadi leleh.

Page 56: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Untuk menjaga agar lensa kamera tidak menjadi kotor makaa diberi lapisan filter :

1. Untuk mengamankan agar tidak kotor2. Apabila terjadi rusak, hanya pada filternya

saja3. Filter yang digunakan adalaah ultra violet in

filter/sky light filter

Page 57: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Jenis Lensa1. Fix Focal Length

Lensa tunggal (wide, tele, normal)2. Adjustable Focal Length

Mis: lensa zoom atau vario variable focal length.

Fokal length tidak sama dengan fix lens. Fix lens lensanya menyatu dengan body kamera. Interchangeable lens, copot sehingga kamera tersebut

dapat diganti-ganti lensanya

Page 58: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Depth of field (daerah fokus) dipengaruhi :1. Bukaan iris / lens aperture.

Semakin besar bukaan irisnya maka ruang ketajqman (Depth of Field nya semakin dangkal)/ f- number kecil

2. Jarak fokus (fo)Semakin dekat jarak pengambilannya, maka depth of fieldnya semakin besar.

3. View angle of the lens (sudut pandang lensa) Semakin kecil/ pendek sudut pandaang lensanya, maka semakin dangkal ndepth of fieldnya.

Page 59: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Cahaya tidak berpengaruh terhadap depth of field.

Cahaya dapaat berpengaruh terhadap kesan kedalaman.

Page 60: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Fungsi depth of filedEfek pengambilan gambar yang menggunakan lensa wide

angle:1. Bila obyek dari depan mendekati/ menjauhi kamera

mempunyai kesan bergerak sangat cepat.2. Bila obyek bergerak diambil dari samping mempunyai

kesan sangat lambat.3. Bila obyek diambil dari jarak dekat akan terjadi distorsi.4. Hasil gambar tidak sesuai dengan pandangan mata (lebih

kecil)5. Cocok untuk gerakan kamera maju/mundur.

Page 61: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Maka lensa wide angle disebut juga menjauhkan pandangan.DOF nya dalam, untuk gambar yang bergerak tetap fokus, karena ruang ketajamannya luas.

Page 62: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

2. Lensa Narrow Angle Bila obyek dari depan mendekati/ menjauhi kamera

mempunyai kesan bergerak sangat cepat lambat. Bila gambar bergerak diambil dari samping mempunyai kesan

sangat cepat. Pengambilan dariu depan, kersannya jaraknya menjadi pendek.

Terjadi distorsi perspektif kesan tele (sifat lensa tela) adalah mendekatkan pandangan.

Tidak cocok untuk gerakan kamera maju/mundur. Pengaturan fokusnya sangat kritis.

Page 63: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Semakin pendek focal length suatu lensa maka lebih kecil pandangan suatu lensa tersebut semakin lebar dan bertolak belakang, apabila semakin pang focal length maka sudut pandang lensa tersebut semakin kecil.

Page 64: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Rumus :Kekuatan cahaya adalah seper kwadrat jarak.

Page 65: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

FRAMING (Pembingkaian) :1. Verrtical Framing :

Pengambilan gambar langsung dari depan obyek/frontal.

2. Horizontal Framing :Pengambilan gambar dari sebelah samping obyek/ profil.

3. Frame cutting point :Titik-titik pemotongan frame pada tubuh manusia.

4. Position of Subjects (pengaturan subyek)/komposisi

Page 66: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Komposisi : mengomposisikan subyek pada komposisi yang tepat.Mis : antara obyek dengan properti dll.Ada 5 hal yang penting :1. Head room2. Vertical framing3. Horizontal framing4. Frame cutting point5. Posisioning of subject

Page 67: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
Page 68: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

2. JENIS-JENIS LENSA CAMERA

1. Lensa Normal 2. Lensa Wide Angle : 3. Super Wide Angle (Fish Eye Lens) 4. Lensa Tele (Narrow Angle) 5. Lensa Zoom

Page 69: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

3. BAGIAN-BAGIAN LENSA

LENS CUPLENS HOODFOCUSING RINGZOOM RINGIRIS RINGEXTENDER LENSMACHRO LENS

Page 70: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

4. VIEWFINDER KAMERA

EYEPIECECONTRASTBRIGTHNESSPEAKING

Page 71: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

K. ALAT PENYANGGA KAMERA

• Tripod• Pedestal• Crane• Jimmy Jib• Steadycam• Body Brace

Page 72: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

TRIPOD

LIBEC T97FH 30 E

VCT 1170 RM

BABY TRIPOD TH 650 DV

VELBON FX 781

Page 73: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

1. PEDESTAL

KABEL ADAPTOR

SONY D 35

PEDESTAL

UP

DOWN

Page 74: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

P E D E S T A L

UP

DOWN

Dolly

Page 75: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

P E D E S T A L

UP

DOWN

CAMERA STUDIO

TALLY LIGHT

STEERING WHELL

Page 76: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

b. CRANE

UKURAN KECIL

± 4 METER

TERDAPAT DI STUDIO I

MMTC

Page 77: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

[email protected] 28

CRANE – HAND CRANE

Page 78: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
Page 79: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

GAMBAR PORTAL JIP

UP

DOWN

TRIPOD

CWBBOOM

STATIF ADAPTOR

CAMERA

MOUNTING

Page 80: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

J I B

Page 81: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

J I B

Page 82: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

STEADYCAM

Page 83: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

RIG CAMERA STABILIZIER

Page 84: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

B R A C E

Page 85: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

L. PERGERAKAN KAMERA

Page 86: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

PERGERAKAN KAMERA DIBAGI MENJADI 3

a. PERGERAKAN LENSA KAMERA- ZOOM IN- ZOOM OUT

Page 87: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

b. PERGERAKAN KEPALA KAMERA: - TILT UP

- TILT DOWN - PAN LEFT

- PAN RIGHT

Page 88: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

c. PERGERAKAN BADAN KAMERA : TRACK IN/ DOLLY IN

TRACK OUT/ DOLLY OUT CRAB

ARCING/ SWING

Page 89: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

T

Zoom Out

Zoom in

Page 90: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

PENGOPERASIAN ZOOM

(ZOOM IN & ZOOM OUT)

Page 91: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

PERGERAKAN KEPALA KAMERA

1. TILTING

2. PANNING

Page 92: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Pan Left

Pan Right

KAMERA

Page 93: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

PERGERAKAN BADAN KAMERA1. TRACKING2. CRAB/TRUCK3. ARCING

Page 94: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

ARC

Page 95: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Tilt Up

Tilt Down

Page 96: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

T

TRACK IN/OUT

Track In

Truck Out

Page 97: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

CRAB/ TRUCK RIGHT• Mendorong tempat kedudukan kamera ke kanan (Crab right)

dan kekiri (Crab Left)

Crab left Crab ; move camera mount to camera leftCRAB LEFT

CRAB RIGHT

CRAB RIGHT : Move camera mount to camera right

Page 98: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

10. Tempat Kedudukan Kamera

• Tripod• Pedestal• Crane• Hand held camera - Body Brace - Steadycam

Page 99: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

JENIS TRIPOD ADA 2

1. Statis Tripod

2. Rolling Tripod

Page 100: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

P E D E S T A L

UP

DOWN

Page 101: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

CRANE

• Suatu tempat kedudukan kamera berupa kendaraan kecil (trolley) yang dilengkapi dengan lengan-lengan katrol yang dapat dinaik turunkan dengan ketinggian tertentu sesuai yang diinginkan

Page 102: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
Page 103: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

T

Crane Up

Crane Down

CRANE UP/DOWN

Page 104: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

TOUNGE RIGHT

• Menggerakkan lengan (lidah) crane ke arah kanan juru kamera tanpa merubah arah pengambilan gambar dan posisi crane itu sendiri, jadi hanya menggerakkan lengan cran saja

Page 105: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Tounge Left

Tounge Right

PERGERAKAN TOUNGE

CRANE

Page 106: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

DOLLY

Page 107: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

CAMERA TRACKS

Page 108: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
Page 109: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

T

Zoom Out

Zoom in

Page 110: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

M.CAMERA ANGLE

Page 111: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

N. UKURAN GAMBAR/ TYPE SHOT

Page 112: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

12. UKURAN GAMBAR

Page 113: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

VCU

UKURAN GAMBAR

ECUCU

MSMCU ¾ SHOT/

KS

MLS/

FLSBCU

CU

CU LS ELSMCU

Page 114: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

KETERANGAN GAMBAR

• ECU = Extrem Close Up• VCU = Very Close Up• CU = Close Up• BCU = Big Close Up• MCU = Medium Close Up• MS = Medium Shot• ¾ S/KS=3/4 Shot/Knee Shot

Page 115: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

• MLS = Medium Long Shot• FS = Full Shot• FLS = Full Long Shot• LS = Long Shot• ELS = Extreem Long Shot

Page 116: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

CONTOH UKURAN GAMBAR

Page 117: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

1. Close Up (CU)

Page 118: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

CLOSE UP

Page 119: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

CLOSE UP

Page 120: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

CLOSE UP TWO SHOT

Page 121: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

CLOSE UP TWO PERSON

Page 122: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

2. Medium Close Up(MCU)

Page 123: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

3. Medium Shot (MS)

Page 124: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
Page 125: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

MEDIUM TWO SHOT

Page 126: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

MEDIUM THREE SHOT

Page 127: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

4. Knee Shot (KS)

Page 128: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

KNEE TWO SHOT

Page 129: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

KNEE THREE SHOT

Page 130: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
Page 131: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

5. Long Shot (LS)

Page 132: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

LONG SHOT

Page 133: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

FULL SHOT

Page 134: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

FULL SHOT

Page 135: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

EXTREEM LONG SHOT (XLS)

Page 136: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

6. Extreme Long Shot (ELS)

Page 137: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

7. Big Close Up (BCU)

Page 138: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

8. Extreme Close Up (ECU)

Page 139: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

EXTREME CLOSE UP

Page 140: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

BEBERAPA TYPE OF SHOT SIZE SERING DIPAKAI UNTUK ORANG/PEMAIN

1. EXTREEM CLOSE UP (XCU)

Page 141: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
Page 142: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

9. Very Close Up (VCU)

Page 143: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

2. VERY CLOSE UP (VCU) – Face Shot

Page 144: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

OVER SHOULDER SHOT

(OSS)/ Back Shot

Page 145: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

GROUP SHOT (GS)

Page 146: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

GOLDEN MEAN

1/3

1/3

1/3

1/2

1/2

Untuk mencapai Golden mean, maka pusat lensa sedikit dibawah dari garis mata

Page 147: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

GOLDEN MEAN

Mata sebagai pusat golden mean, karena melihat artis yang pertama tama kita lihat/perhatian adalah dibagian mata

POSISI MATA

Page 148: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

APLIKASI THE RULE OF THIRDS 1 (THE GOLDEN MEAN)

HEAD ROOM

Page 149: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

APLIKASI THE RULE OF THIRDS (1)

Page 150: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
Page 151: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
Page 152: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
Page 153: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

THE RULE OF THIRDS(THE GOLDEN MEAN)

Page 154: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
Page 155: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

APLIKASI THE RULE OF THIRDS 2(THE GOLDEN MEAN)

Page 156: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

APLIKASI THE RULE OF THIRDS 3 (THE GOLDEN MEAN)

Page 157: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

ILUSI KEDALAMAN GAMBAR (1)

Page 158: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

ILUSI KEDALAMAN GAMBAR (2)

Page 159: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

ILUSI KEDALAMAN GAMBAR 3 (OVER SHOULDER SHOT)

Page 160: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

HEAD ROOMRung kosong diatas kepala hingga ditepi atas frame layar monitor

Page 161: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

NOSE ROOM / LOOKING ROOM (1) (RUANG ARAH PANDANG)

Page 162: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

NOSE ROOM / LOOKING ROOM (2)

Page 163: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

W A L K I N G R O O M (RUANG ARAH BERJALAN)

Page 164: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
Page 165: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

P. SILHUETTE

Suatu frame gambar (out line) yang terlihat hitam dari suatu gambar yang dilihat menentang cahaya matahari

Page 166: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

P. CAMERA POSITION

Page 167: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

CAMERA POSITION

CAMERA POSITION 1 (ONE POINT POSITION )CAMERA

PROFIL SHOT

Page 168: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

FULL FACE SHOT

Page 169: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
Page 170: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

CAMERA POSITION 2

TWO POINT PERSPECTIVE

Page 171: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

CAMERA POSITION 3THREE POINT PERSPECTIVE

Page 172: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

TWO POINT PERSPECTIVE(3/4 FACE SHOT)

Page 173: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

HORIZONTAL FRAMING

Page 174: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

VERTICAL FRAMING

Page 175: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

GROUP SHOT(GS)

Suatu jenis pengambilan gbr yang meng utamakan suatu kelompok orang sebagai obyek gambarnya. Group Shot disebut juga dengan Group View (GV)

Page 176: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

O. PEDOMAN FRAMING

• LOOKING ROOM• HEAD ROOM• WALKING ROOM• FRAME SIDE• FRAME SUBYEK PLACE• BACK GROUND• FOREGROUND• MIDLEGROUND• TRANSMITION LOSS

Page 177: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

P. OPERASIONAL

Pengecekan awal antara lain

a. Pita

b. Battery

c. Focus

d. Exposure

e. Color Temperature Correction Filter Position

f. White Balance

g. Gain

h. Shutter

i. Time Code

j. Adjust of Audio Recordinng Level

Page 178: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

• Pengaturan White Balance ini dilakukan dengan mengarahkan kamera televisi ke obyek gambar putih dan mengatur rangkaian amplifier pada masing-masing saluran komponen warna hingga dihasilkan level sama besar.

Page 179: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

CROSS SHOT

Cross shot juga disebut over shoulder shot cross shot disingkat dengan x-shot

Page 180: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

ESTABILISHING SHOT

Suatu pengambiilan gambar dengan menggu nakan sudut pengambilan gambar yang besar (wide shot) yang biasanya dimunculkan pada awal suatu adegan cerita untuk memperlihatkan hubungan dari suatu hal secara terperinci yang akan ditunjukkan pada gambar-gambar berikut nya secara jelas dengan pengambilan dekat, agar tidak membingungkan penonton tv ketika melihat gambar-gambar tersebut

Page 181: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

EXTREME CLOSE UP

Pengambilan gambar sebesar mungkin, misalnya gambar mata, mulut dll.

Page 182: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

FULL SHOT

Suatu pengambilan kamera terhadap obyek gbr yg meliputi (termasuk juga) semua sifat-sifat gambar dan lingkungannya yg tampak di dlm adegan tsb.

Page 183: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

GROUP SHOT(GS)

Suatu jenis pengambilan gbr yang meng utamakan suatu kelompok orang sebagai obyek gambarnya. Group Shot disebut juga dengan Group View (GV)

Page 184: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

HIGH SHOT/AERIAL SHOT

Suatu jenis pengambilan gambar dari atas

Page 185: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

KEY SHOT

Satu atau beberapa pengambilan gambar yang oleh pengarah acara (sutradara) dianggap penting di dalam menggambar kan suatu cerita atau hal-hal tertentu pada suatu produksi acara tv atau film

Page 186: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

HIGH AND LOW ANGLE

Page 187: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

CAMERA ANGLE

Page 188: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
Page 189: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

MEDIUM SHOT

SUATU JENIS PENGAMBILAN GAMBAR YANG MENUNJUKKAN GAMBAR ORANG DARI PINGGANG KE ATAS.

Page 190: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

MEDIUM CLOSE UP

• Suatu pengambilan gambar orang yang nampak kan kepala, bahu dan bagian atas dada orang hingga memenuhi bingkai

Page 191: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

MID SHOT

SUATU PENGAMBILAN GAMBAR MEDIUM SHOT.

Page 192: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

KNEE SHOT(KS) / ¾ LS

• Suatu jenis pengambilan gambar yang di batasi dari lutut ke atas

Page 193: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

MEDIUM LONG SHOT(MLS)

SUATU JENIS PENGAMBILAN GAMBAR DARI LUTUT KE ATAS.PENGAMBILAN GAMBAR SEMACAM INI JUGA DISEBUT KNEE SHOT

Page 194: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

OVER SHOULDER SHOT

Suatu teknik pengambilan gambar, dimana obyek gambar utama di ambil dari arah belakang kepala orang lain yang berhadapan dengan obyek gambar utama, sehingga bahu orang tadi kelihatan sebagai gamar latar depar. Jenis pengambilan gambar seperti ini disebut juga cross shot

Page 195: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

LONG SHOT

Suatu jenis pengambilan gambar dari jarak yang cukup jauh hingga seluruh pemandangan dapat ditampilkan semua di dalam gambar yang disingkat L/S

Page 196: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

VERY LONG SHOT(VLS)

Suatu pengambilan gambar yang mencakup suatu daerah pengambilan gambar yang sanngat lebar, dimana obyek gambar utama berada jauh dari kamera dan hanya menempati kurang dari setengah bingkai

Page 197: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

MIRROR SHOT

Suatu teknik pengambilan gambar dengan menggunakan cermin baik untuk menambah sudut pengambilan gambar, atau untuk memperpanjang jarak pengambilan , atau dapat juga untuk mempertinggi pengambilan gambar.

Page 198: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

POINT OF VIEW SHOT

Suatu pengambilan gambar dengan mengambil suatu titik pandang yang menonjolkan sikap, sifat atau pendapat obyek gambar pada suatu adegan gambarMisal : Suatu obyek langsung diambil Close Up/ sebaliknya

Page 199: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

REACTION SHOT

Biasanya berupa pengambilan gambar yang menonjol secara close up yang khusus dimaksudkan untuk menunjukkan reaksi pengisi acara dalam suatu dialog atau kejadian sesuatu pada suatu adegan.

Page 200: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

RE STABLISHING SHOT

Serupa dengan estabilishing shot kecuali bagian-bagian gambar yang menunjukkan kembali gambar yang baru saja muncul pada adegan atau babak sebelumnya sebagian untuk mengingat penonton

Page 201: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

TIGHT SHOT

Suatu pengambilan gambar yang di atur sedemikian rupa hingga hanya tepat pada batas sis-sisi gambar utama saja tampak di layar gambar

Page 202: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

SILHUETTE

Suatu frame gambar (out line) yang terlihat hitam dari suatu gambar yang dilihat menentang cahaya matahari

Page 203: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

CAMERA POSITION

CAMERA POSITION 1 (ONE POINT POSITION )CAMERA

PROFIL SHOT

Page 204: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

FULL FACE SHOT

Page 205: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
Page 206: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

VERTICAL FRAMING

Page 207: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

TWO SHOT

Suatu teknik pengambilan gambar yang menunjukkan gambar dua orang di layar/bingkai gambar.

Page 208: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

CAMERA POSITION 2

TWO POINT PERSPECTIVE

Page 209: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

CAMERA POSITION 3THREE POINT PERSPECTIVE

Page 210: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

TWO POINT PERSPECTIVE(3/4 FACE SHOT)

Page 211: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

HORIZONTAL FRAMING

Page 212: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Q. SHUTTER

• Digunakan untuk menagkap obyek yang bergerak cepat atau lebih dari 1/50 detik

Page 213: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

R. GAIN

• Fasilitas yang digunakan untuk menambah atau meningkatkan besaran level sinyal video, akibat dari minimnya cahaya yang ditangkap oleh kamera. Gain Standardnya dari Low (L)/ 0 dB Medium (M)/ 9 dB dan High (H)/18 dB

• Digunakan untuk mengambil obyek gambar dengan cahaya yang rendah/ minim atau kurang dari 0 dB

Page 214: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
Page 215: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
Page 216: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
Page 217: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
Page 218: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

PERGERAKAN KAMERA ADA 3 MACAM

1. PERGERAKAN LENSA KAMERA 2. PERGERAKAN KEPALA KAMERA :3. PERGERAKAN BADAN KAMERA :

Page 219: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

2. PERGERAKAN KEPALA KAMERA :

- Pan Right - Pan Left - Tilt Up - Tilt Down

Page 220: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

1. PERGERAKAN LENSA KAMERA

- Zoom In - Zoom Out

Page 221: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

3. PERGERAKAN BADAN KAMERA :

- Track In/Dolly In - Track Out/Dolly Out - Crab - Arcing/Swing

Page 222: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

WIDE SHOT

Suatu pengambilan gambar di mana obyek gambar utama kelihatan jauh dari kamera dan hanya menempati seluruh bagian penting dari suatu bingkai gambar

Page 223: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

FOCAL LENGTH

Jarak antara permukaan (camera tube target dengan titik tengah optic lensa pada saat lensa berada pada posisi fokus infinity.

Page 224: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

LENSA KAMERA

Banyak orang berpendapat bahwa dengan menggunakan Lensa zoom akan mempermudah karasteristik dasar-dasar lensa sehingga dapat menghasilkan penayangan suatu acara Tetapi pendapat tersebut belum tentu benar, karena kita harus mengetahui acara sebaik-baiknya.

Page 225: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Kita dapat meninjaunya dari 2 aspek :1. Focal Length2. Jarak/ Distance

Page 226: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Pada kamera elektronik bayangan gambar akan jatuh pada tabung pic up tube, sedangkan pada kamera film akan jatuh pada emulsi film.

Contoh :Sebuah lensa dirubah focal lengthnya sampai dua kali lebih besar, misalnya dari 150 mm menjadi 300 mm, akibatnya subyek kelihatan 2 kali lebih besar di layar televisi ini disebabkan lens anglenya berubah, perubahan lens anglenya sebesar setengah ukuran lens angle sebelumnya, misalnya 6º ke 3º

Page 227: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Dengan demikian apabila focal lengthnya berubah akan berpengaruh terhadap lensnya, ini berarti menyebabkan ukuran gambarnya berubah dan perubahannya sesuai dengan perubahan focal lengthnya.

Focal length

Optical center

Kamera pic up tube

Page 228: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

• LENS ANGLE Layar televisi mempunyai aspek ratio 4 : 3, sehingga sudut vertikalnya ¾ sudut horisontalnya.Sudut pandang yang diambil lensa ditentukan oleh focal length dan luasPenampang tabung camera yang dipergunakan, pada jarak tertentu kalau menggunakan focal length ukuran panjang, akan menghasilkan gambar yang lebih dekat, karena sudut pandang lensa semakin sempit. Demikian sebaliknya apabila kita gunakan focal length yang lebih pendek , gambar yang dihasilkan akan lebih jauh.

Page 229: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR

Adalah sudut yang dibentuk oleh diagonal bidang gambar, terhadap pertengahan bidang gambar, yang terbentuk pada tabung kamera/emulsi film. Biasanya pada acara-acara yang dibuat dengan film, lensa dinyatakan dengan focal length, sedangkan acara-acara di dalam studio TV/ yang menggunakan kamera elektronik, lensa dinyatakan dengan besarnya sudut pengambilan gambar.

Page 230: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Seperti halnya pada mata manusia, setiap lensa mempunyai sudut pengambilan gambar atas penglihatan tertentu dan menurut penelitian, mata manusia mempunyai sudut pandang normal antara 20º-25º, tetapi jika dikehendaki dapat mencapai antara 47º-50º, sedangkan untuk detailnya dapat mencapai 1,5º

Page 231: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Berdasarkan perbandingan tersebut,ditentukan Karakteristik lensa sbb:• Wide Angle (sudut pandang yang lebar)• Normal Angle• Narrow Angle (tele) sudut pandang yang

sempit• Zooming

Page 232: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

• Wide Angle Lens (sudut 35º-50º). Kamera film f =12mm-17 mm (untuk film 16 mm

standar TV) .

Dikatakan wide angle lens, apabila mempunyai sudut pengambilan gambar lebih lebar dari sudut pandang mata manusia (dalam keadaan normal)

Page 233: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Pengambilan gambar dengan lensa wide angle akan menimbulkan adanya kesan : Depth (kedalaman) dan obyek yang letaknya dekat dengan lensa akan terlihat sangat besar, sedang yang jauh terlihat lebih kecil.

Page 234: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Apabila terjadi pergerakan obyek menuju/menjauhi lensa terasa lebih cepat, sedangkan pergerakan obyek kesamping akan terasa lebih lambat

Page 235: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

LENSA WIDE ANGLE

35º-50º

Lensa : Wide Angle

KAMERA

Page 236: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

NORMAL ANGLE

• Sudut pandang normal, mempunyai sudut pengambilan gambar antara 20º-30º pada kamera film 25 mm-50 mm

• Sudut pengambilan gambarnya kira-kira sama dengan sudut pandang mata manusia

• Memberikan perspektif yang normal dan memberikan gambar yang lebih wajar

• Lensa jenis ini sering digunakan untuk wawancara

Page 237: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

LENSA NARROW ANGLE

• Tele lens atau sudut pandang sempit• Mempunyai sudut penglihatan antara 5º-15º • Film f = 90 mm -120 mm• Sudut pengambiilan gambar lebih sempit dari

sudut mata manusia

Page 238: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

• Gambar yang dihasilkan seolah-olah tidak menimbulkan adanya Depth/kedalaman, pergerakan obyek menuju/menjauhi lensa tidak terasa. Sedangkan pergerakan kearah samping terasa sangat cepat.

Dengan lensa narrow angle akan sulit melakukan pergerakan kamera baik tracking/panning karena goyangan sedikit saja tampak jelas

Page 239: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Pergerakan pada waktu zoom in/out adalah perubahan dari sudut pengambilan gambar dari lensa namun perspektifnya tidak berubah, sehingga kadang-kadang hasilnya kurang wajar dan untuk mengatasi hal tersebut dapat di lakukan baik dengan panning/tilt up/tilt down pada waktu melakukan zooming.

Page 240: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

LENSA NARROW ANGLE

5º-15º FILM KAMERA 16 mm

90-120 mm

Page 241: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

LENSA ZOOM

Lensa yang mempunyai sudut pengambilannya dapat berubah-ubah mulai dari yang paling lebar (wide angle) sampai sudut yang paling sempit (narrow angle) dan sebaliknya, sehingga menimbulkan kesan/efek seolah-olah kamera tersebut mendekati obyek pada waktu zoom in/menjauhi obyek pada waktu zoom out.

Page 242: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

• Film 16 mm, • f =12 -120 mm

24º50º

Lensa zoom dapat dijelaskan menurut ratio 5º-50º atau 50º to 5º = 10 :1 zoom

12 mm to 120 mm = 10:1 zoom

Page 243: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

C. TEKNIK FRAMING

• Framing (Pembingkaian) : Adalah cara memasukkan gambar pada area layar

monitor gambar dengan benar. Teknik Framing dapat ditinjau dari 2 hal: 1. Focal Length 2. Jarak / Distance Yang penting dalam tiap pengambilan gambar dari CU

sampai dengan LS harus ada head roomnya

Page 244: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

TEKNIK FRAMING

• HEAD ROOM• HORIZONTAL FRAMING• VERTICAL FRAMING• POSISIONING OF SUBJECT• FRAME CUTTING POINT

Page 245: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

HEAD ROOM

• Ruangan antara bagian atas dari suatu obyek gambar yang sedang diambil gambarnya dengan sisi atas batas bingkai (frame) gambar

Page 246: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

JARAK/ DISTANCE

• Adalah jarak antara kamera dengan obyek gambar. Semakin dekat obyek dengan kamera, maka area yang dapat diambil oleh kamera lebih sedikit dan gambar lebih luas, maka hasilnya gambar lebih kecil ukurannya.

Page 247: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Dari kedua gambar diatas ukurannya sama dengan menggunakan kamera satu yang menggunakan f nya panjang tetapi jaraknya jauh dan kamera lainnya menggunakan f pendek dengan jaraknya yang dekat

Page 248: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

PEDOMAN FRAMING

• LOOKING ROOM• HEAD ROOM• WALKING ROOM• FRAME SIDE• FRAME SUBYEK PLACE• BACK GROUND• FOREGROUND• MIDLEGROUND• TRANSMITION LOSS

Page 249: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

HORIZONTAL FRAMING

• Pengambilan gambar dari sebelah samping obyek atau profil

Page 250: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

VERTICAL FRAMING

• Pengambilan gambar langsung dari depan obyek atau frontal

Page 251: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

FRAME CUTING POINTS

• Titik-titik pemotongan frame pada tubuh manusia.

• CU, Knee Shot ( ¾ Shot) dll.

Page 252: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

POSISIONING OF SUBJECT

Mengatur subyek pada komposisi yang tepat meliputi 5 hal:a. Head Room, b. Horizontal Framing, c. Vertical Framing,d. Frame Cuting Point, e. Posisioning Of Subject

Page 253: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

ELEMEN VISUAL

MASSAGARISNADA

KEDALAMAN

Page 254: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

KEDALAMAN

Adalah suatu teknik pengambilan gambar dengan memanfaatkan elemen dekor, properti maupun benda-benda disekitar lokasi shooting di luar studio untuk menciptakan keindahan dan membuat kesan megah, agung, perspektif tiga dimensi.

Page 255: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

KOMPOSISI GAMBAR

• POSISI MATA• TRANSMISION LOSS• KOMPOSISI SEGI TIGA• FOREGROUND, BACKGROUND,MIDLEGROUND

Page 256: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

POSISI MATA

Posisi pengambilan gambar/ Camera angle dapat dibagi menjadi :1. High Angle2. Normal Angle3. Low Angle4. Aerial Angle

Page 257: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

HIGH ANGLE

• Teknik pengambilan gambar, sudut pandang kamera berada lebih tinggi dari posisi mata artis.

• Efek yang timbul pada gambar adalah artis nampak menunduk, lebih kecil.

• Secara filosofi artis yang diambil dengan posisi low angle untuk membuat kesan keadaan tertekan/ kurang berwibawa.

Page 258: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

HIGH ANGLE

Sudut pandang kamera, berada lebih tinggi dari posisi mata artis.Efek pada gambar adalah terkesan artis menjadi pendek dan menunduk.Secara filosofi artis terlihat kecil kurang berwibawa

Page 259: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

NORMAL ANGLE

Sudut pengambilan gambar, posisi kamera ketinggiannya sama dengan mata artis lurus dari depan.Posisi demikian ini juga disebut Straight angle/ Normal level.Sudut pengambilan demikian ini biasa digunakan untuk acara informasi dan khususnya untuk pembaca berita

Page 260: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

LOW ANGLE

Sudut pengambilan gambar , posisi ketinggiannya kamera di bawah mata artis.Efek pada gambar yang timbul adalah artis akan kelihatan lebih besar.Untuk benda yang terletak tegak lurus terletak di sebelah kiri/ kanan titik pusat, maka dibagian atas akan condong menyempit.

Page 261: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

• Secara filosofiMembuat kesan artis tersebut lebih berwibawa/ agung, apabila kemudian dihubungkan dengan gambar yang diambil dengan High angle.

Page 262: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

TRANSMITION LOSS

Gambar yang dipancarkan terpotong 10 %, maka dalam pengambilan gambar harus diperhitungkan agar head room, nouse room, looking room terlihat tepat masuk dalam frame tidak ada bagian yang terpotong.

Page 263: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

KOMPOSISI SEGI TIGA

• Suatu teknik pengambilan gambar dalam suatu kelompok artis, dipilih beberapa artis masuk dalam frame dengan posisi segi tiga.

• Tujuannya adalah untuk menciptakan gambar yang harmonis dengan menghilangkan bagian-bagian yang tampak kosong.

Page 264: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

MIDLE GROUND

• Suatu teknik pengambilan gambar dengan memanfaatkan atau meletakkan benda/ properti di tengah antara artis agar tidak terlihat kosong.

• Tujuannya adalah untuk menciptakan gambar yang menarik dan memperindah suasana dalam suatu adegan.

Page 265: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

FOREGROUND

• Suatu teknik pengambilan gambar dengan memadukan / memanfaatkan benda lain didepan obyek utamanya ( ranting, daun, pohon, bunga, rumput dll) dengan cara

mengurangi bagian-bagian yang nampak kosong dalam frame. Tujuannya adalah untuk meningkatkan unsur kedalaman gambar.

Page 266: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

BACK GROUND

• Suatu teknik pengambilan gambar dengan memanfaatkan benda/ properti yang terletak dibelakang artis.

• Tujuannya adalah untuk mendukung suasana dan keindahan gambar dalam suatu scine yang sedang berlangsung

Page 267: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

BACK GROUNDIstilah back ground (BG) dalam broadcasting:1. Susunan dekorasi atau tata panggung yang diletakkan dibelakang pengisi acara atau aktor.2. Obyek gambar atau sekelompok orang/

pengisi acara yang berada di belakang obyek gambar di latar depan bagi suatu kamera3. Setiap suara yang berada dibelakang suara utama untuk menekankan adegan gambar yang sedang ditampilkan

Page 268: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

BEBERAPA MACAM BACK GROUND

1. Background Action2. Background Film3. Background Light4. Background Music5. Background Noises6. Background Plate

Page 269: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

GAMBAR

Pergerakan Badan Kamera

Page 270: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
Page 271: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Contoh Garis Imajiner

Benar

salah

Page 272: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

PERBEDAAN TRACKING DAN ZOOMING

Tracking 1. TEKNIS : a. Kamera bergerak maju/mundur b. Focus gambar mudah terjaga2. Perspektif : Berubah3. Gambar yg dihasilkan : Lebih hidup/wajar

Zooming 1. Teknis : a. Lensa yang bergerak maju/mundur b. Focus sulit dikendalikan2. Perspektif : tetap3. Gambar yang dihasilkan : a. Kurang wajar/kurang baik b. Kurang hidup

Page 273: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

ZOMING1. Teknis :a. Lensa yang

bergeramaju/mundur b. Focus sulit dikendali- kan 2. Perspektif : tetap 3. Gambar yang : a. kurang wajar/ kurang baik dihasilkan: b. kurang hidup

Page 274: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

TRACKING

1. TEKNIS : a. Kamera bergerak maju/mundur

b. Focus gambar mudah terjaga

2. Perspektif : Berubah

3. Gambar yg dihasilkan : Lebih hidup/wajar

Page 275: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

SETTING KAMERA ACARA TINJU (2 BUAH)

1 2 ± 10 FEET

Page 276: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

ACARA SOFT BALL (3 BUAH)

1

23

2

HOME PLATE (LANGSUNG)

YG LAIN DISAMPING

Page 277: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

SEPAK BOLA 4 BUAH

BA

1

2

3

4

Page 278: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

ACARA ATLETIK 3 ATAU 4

123OPTIONAL

3 4

Page 279: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

ACARA BASKET (3 BUAH)

12

3

Page 280: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

ACARA TENIS LAPANGAN (2 ATAU 3 )

12 HIGH

Page 281: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

COLOR BAR

1 . WHITE 5. PINK

2. YELLOW 6. RED

3. CYAN 7. BLUE

4. GREEN 8. BLACK

Page 282: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
Page 283: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
Page 284: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
Page 285: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
Page 286: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
Page 287: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

JENIS LENSA

1. Fix Focal Length, lensa tunggal (wide, tele, normal)

2. Adjudttable Focal Length ( misal : lensa zoom/ vario variable focal length

Page 288: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

FOCAL LENGTH FIX LENGTH

• Focal length berbeda dengan Fix Length• Fix Length:

Lensa menyatu dengan body kamera • interchangeable lens :

Lensa dapat dilepas, sehingga kamera dapat diganti-ganti lensanya

Page 289: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

DEPTH OF FIELD

Adalah daerah fokus atau medan yang fokusDepth Of Field dipengaruhi oleh :1. Bukaan Iris/ Lens Aperture

Semakin besar bukaan irisnya maka ruang ketajaman depth of fieldnya semakin dangkal

f number lebih kecil

Page 290: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

DEPTH OF FIELD

Fungsinya untuk membuat out focus back ground, kalau back ground tersebut tidak sesuai dengan obyeknya

Page 291: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Framing

Memasukkan gambar pada area gambar dengan benara. Focal length dari lensa yang digunakan semakin panjang f nya, maka semakin sempit area gambarnya dan gambar yang dihasilkan semakin besar. Semakin pendek f nya, maka gambar semakin luas dan obyek gambar semakin kecil

Page 292: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

b. Jarak/ DistanceYaitu jarak antara kamera dengan obyek

gambar, semakin dekat obyek dengan kamera maka area yang dapat diambil oleh kamera lebih sedikit dan gambar menjadi lebih besar ukurannya.

Apabila obyek lebih jauh dari kamera area gambar lebih luas dan hasilnya gambar lebih kecil ukurannya

Page 293: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

EXPORSURE

1. Untuk film berarti jumlah cahaya yang mengenai emulsi film

2. Sedang pada televisi adalah pengaruh cahaya yang mengenai bagian tabung pengambil gambar yang peka terhadap cahaya (target)Besarnya pencahayaan ini diatur dengan merubah intensitas cahaya yang menyinari obyek gambar atau dengan me

Page 294: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

B. F STOP (LENS APERTURE) ?

1.4, 2.0, 2.8, 4.0, 5.6, 8, 11, 16, 22 <=== more light ~ less light==>

Page 295: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

IRIS / DIAPHRAGMA

Page 296: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

C. DEPTH OF FIELD ?

Page 297: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

DEPTH OF FIELD (DOF) LESS DOF LESS DOF

MORE DOF

Page 298: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

DEPTH OF FIELD (DOF) suatu object/ benda/area, ditentukan oleh 3 faktor:

A. FOCAL LENGTH

Page 299: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

DEPTH OF FIELD

B. F STOP / IRIS.

Page 300: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

DEPTH OF FIELD

C. CAMERA DISTANCE TO OBJECT.

Page 301: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

LENSA ZOOM• Kamera TV menggunakan Compound Lens (Lensa

Gabungan) yaitu : Zoom Lens, Lensa yang Focal length (Fl) bervariasi.Misalnya : Lensa Fl 8mm - 160mm adalah lensa yang Fl-nya dapat diubah dari 8mm (wide) sampai dengan 160mm (tele).

• Zoom Rationya = 20 x

Page 302: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

BAGIAN OPERASIONAL LENSAZoom Rocker switch

Auto/Manual Iris switch

Return switch

Macro focus

Zoom Extender

Lens Hood

Page 303: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

OPERASIONAL LENSA ZOOM (SELAMA OPERATION / SHOOTING)

FOCUS ZOOM

IRIS

ZOOM ROCKER SWITCH

Page 304: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

PENGOPERASIAN LENSA

1. FOCUS (Gambar tajam & jelas)

Page 305: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

2. PENGOPERASIAN ZOOM

(ZOOM IN & ZOOM OUT)

Page 306: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

3. PENGOPERASIAN IRIS

(Diaphragma / F Stop)

Page 307: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

CAMERA HEAD/CAMERA BODYC C FILTER PRISMA BLOCK

Page 308: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

• C C & N D FILTER• PRISMA BLOCK • C C D IMAGE SENSOR• A/D & D/A CONVERTER• VIDEO AMPLIFIER • PROCESSOR• M A T R I X• E N C O D E R• SYNCH & BAR GEN :

BAGIAN UTAMA CAMERA HEAD

Page 309: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

SPEKTRUM CAHAYA

Cahaya termasuk dalam jenis gelombang Electromagnetic yang mempunyai spektrum dari Infrared, Red, Orange, Yellow, Green, Cyan, Blue, sampai Ultraviolet. Infrared dan Ultraviolet tidak terlihat oleh mata manusia

Page 310: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Salah satu karakteristik cahaya adalah Colour Temperatur (suhu temperatur warna yang terkandung dalam cahaya tersebut) dengan satuan Derajat Kelvin ( K).

COLOR TEMPERATUR

Page 311: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Pencahayaan yg digunakan untuk shooting diluar studio/outdoor bisa bervariasi/berbeda Color temperaturnya seiring dengan perputaran bumi.

Page 312: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Standard Color temperatur cahaya untuk

Kamera TV adalah : 3000 – 3200 derajat Kelvin.

Page 313: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Diperlukan CC Filter untuk merubah color temperatur cahaya yang masuk ke kamera menjadi mendekati standard 3000 - 32000K,(Lihat tabel)

Page 314: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

COLOUR TEMPERATURELIGHT SOURCES COLOUR

TEMPERATURE (Kelvins)

Candle 1,930

Sunlight at sunset 1,900 - 2,400

Domestic tungsten light bulbs 2,600 - 2,900

TV studio tungsten lighting (2000 Watts) 3,200

TV studio tun gsten lighting (5000 Watts) 3,380

Sunrise, Sunset 2,000 -3,000

Fluorescent tube 4,800

Noonday sun 5,000 - 5,600

HMI and MSR lights 5600

In shade ( light only from hazy sky) 7,500 - 8,400

In shade ( light only from Blue sky) 12,000 - 20,000

Page 315: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

COLOUR CONVERSION (CC) FILTER(Terdapat pada Prof: & Broadcast Camera)

FILTERPOSITION

COLOUR TEMP WHEN DO I USE IT

FILTER 1 3,200 K Use in Tungsten light, Sunrise, Sunset, and

at night

FILTER 2 5,600K + 1/4 ND for bright daylight 1/4 ND

FILTER 3 5,600 K for daylight (Cloudy or Rainy)

FILTER 4 5,600 K + 1/16 ND

for very bright daylight 1/16 ND

Page 316: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

COLOR CONVERSION FILTER

Page 317: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

N D (NEUTRAL DENSITY) Filter

Page 318: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

• Intensitas cahaya (kuat penerangan) diukur dalam satuan Lux (Lx) atau satuan Foot-candle (ft-cd), alat ukurnya disebut Lux meter/Light meter

• 1 Lx = 10,76 ft-cd

Intensitas cahaya Matahari & Lampu:• Siang hari / Matahari : 32.000 – 100.000 • Studio TV / Lampu : 1000 - 1500 Lux• Penerangan Kantor : 400 Lux• Cahaya Bulan : 1 Lux

INTENSITAS CAHAYA

Page 319: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

CC Filter

PRISMA BLOCK & CCD

Page 320: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Objek yg diambilkamera

Gambar dipermukaanCCD Signal Video

Output CCD

B

G

R

PRINSIP KERJA KAMERA VIDEO

Page 321: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

PRINSIP KERJA KAMERA VIDEO

Page 322: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Composite(CCVS)

Luminance (Y)

Chrominance (C)

CCVS (Color Composite Video Signal)

Page 323: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

PENGATURAN WHITE BALANCE2-3 m

BLUISHREDISH NORMAL

• FILTER

•KERTAS WARNA PUTIH

• PERMUKAAN RATA

• JARAK 2 – 3 METER

• POSISI DITEMPAT

CAHAYA YANG TERANG

Page 324: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

AUTOMATIC WHITE BALANCE

Page 325: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

• Jenis-jenis :– NiCd (Nickel Cadmium)– NiMH (Nickel Metal Hydride)– Li-Ion (Lithium Ion)

• Capacity, 3AH (Ampere Hour)• Voltage, 12V (10 cell) & 14,4V (12 cell)

– 12V range 10 – 14 volt– 14,4V range 12 – 17 volt

• Nominal Capasity,12 V X 3 AH = 36 Watt Hours14,4V X 3AH = 43,2 Watt Hours

B A T T E R Y

Page 326: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

• Kamera DV Canon XL 2 = 15 Watts• Battery Capacity 36 WH

Operation time = 36WH : 15W = 2 Hours,24 min

• Ultralight, 20W• Kamera + Lampu = 15 W + 20 W = 35 W

Operation time = 36WH : 35W = 1 Hours, +

• Kapasitas besar, battery semakin berat, tapi biasanya diperlukan supaya berat kamera menjadi seimbang antara depan dan belakang.

POWER CONSUMPSION

Page 327: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

PROSEDUR PENGOPERASIAN

- Insert Battery- Switch Power ON- Lakukan Black & White Balance- Check input Sound & Level- Arahkan Kamera ke Object- Atur Focus hingga object jelas- Aturlah Shot Size yang diinginkan- Kamera siap Roll / Taping / Rekam

Page 328: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

SHOOTING INDOOR/STUDIO

KAMERA

Page 329: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

SHOOTING OUTDOOR / OB

Page 330: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

PRINSIPPENGAMBILAN GAMBAR

Asumsikan bahwa Kamera seolah-olah

mewakili mata penonton untuk melihat suatu

adegan di lokasi peristiwa

Page 331: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

TAMPILAN GAMBAR SEBELUM REKAMAN/TAPING

PASTIKAN OBJECT DALAM KEADAAN :* FOCUS* TERANG TAMPAK ALAMIAH* WARNA TAMPAK ALAMIAH* STABIL / TIDAK GOYANG

Page 332: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

PRINSIP PENGAMBILAN GAMBARA. CONTINUITY OF DIRECTION 1

Page 333: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

PRINSIP PENGAMBILAN GAMBARA. CONTINUITY OF DIRECTION 2

Page 334: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

PRINSIP PENGAMBILAN GAMBARC. CONTINUITY OF COLOR 1

Page 335: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

PRINSIP PENGAMBILAN GAMBARB. CONTINUITY OF ACTION 1

Page 336: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

TRUCK/CRAB (CRAB RIGHT)

Page 337: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

J I B U P & J I B D O W N

Page 338: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

IMAGINARY LINE / CROSSING LINE

Page 339: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Contoh 1 : 3 Shot CONTINUITY

Page 340: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

HINDARI SHOT DIBAWAH INI(TONAL MERGERS)

Page 341: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

DIMENSIONAL MERGERS (JUXTA POSITION 1)

Page 342: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

DIMENSIONAL MERGERS (JUXTA POSITION 2)

Page 343: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

WAVE FORM MONIITOR

1. Level2. Pedestal Black Balance3. White Balance Iris

Pedestal dan Iris, untuk membentuk color Balance

Page 344: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

KESALAHAN WARNA

• Kesalahan warna itu tidak disatukan satu titik disebut abrasi chromatis.

• Cara mengatasinya adalah digunakan lensa gabungan cembung, cekung, cembung, cekung sehingga terjadi / disatukan satu titik

Page 345: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

ABRASI SPERIS

• Tidak semua lensa dapat menghasilkan focus pada semua bidang gambar

• Tidak selamanya focus kamera itu sama Cara mengatasinya : Di kamera terjadi abrasi Speris maka diberi

lapisan dengan lens coating

Page 346: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

BUKAAN DIAPHRAGMA• 1,9/50 , adalah indek diaphragma yang paling besar

yang dapat dicapai oleh lensa tersebut• 50 focal length lensa• Diaphragma : 1,4 , 2, 2,8, 4, 5,6, 8, 11,16, 22, 32,

44 disebut f stop ( bukaan diaphragma/ Iris).• Semakin besar mili meternya, lensa tele• Semakin kecil mili meternya, lensa wide angle• Semakin kecil mili meternya lebih besar pengambilan

gambarnya semakin lebar

Page 347: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

• ½, 1/1, ½ …… 1/2000, membuka 1 per x detik dalam membuka diaphragma

• B 1, ½, ¼, 1/8, 1/15, 1/30 …. 1/1000 B maksudnya stater tersebut akan menyala B. 1, ½, ¼, 1/8, 1/15, 1/30, 1/60, 1/120, 1/250, 1/500, 1/1000

16 11 8 5,6 4

1,42,8

Page 348: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

• Dalam menggunakan kamera film yang harus diperhatikan :1. Kecepatan / speed2. Diaphragma/ Iris3. Asa4. D light/ tungstend5. Kalau f nya kecil depth of fieldnya sempit

Page 349: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

• Apabila dalam ruangan dengan lampu tungstend maka harus digunakan film tungstend

• Apabila digunakan day light maka harus diberi filter Day Light (biru) sehingga gambarnya tidak redish

• Day light, cahaya biru sehingga filmnya peka terhadap merah

Page 350: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

HINDARI PENGAMBILAN GAMBAR/SHOT DIBAWAH INI(TONAL MERGERS)

Page 351: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
Page 352: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Tipe Kaset Kamera Video

C. Kaset VHSMedia rekam yang berformat analog ini sudah jarang di pasaran, bentuk fisik kaset besar, beda dengan VHS-C yang bentuk fisiknya kecil tapi kualitas gambar tetap rendah dengan resolusi tertinggi 240 garis/mm. Lalu muncul S-VHS bentuk fisik besar namun kualitas gambar lebih bagus.

Page 353: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Tipe Kaset,,,,

2. Kaset Hi-8Bentuknya agak kecil dan lebih kompak, namun handal dibandingkan VHS meskipun masih berformat analog. Resolusinya lumayan, sekitar 400 garis/mm. Hasil kualitas gambarnya lebih halus. Beberapa kamera video analog masih memakai format ini.

Page 354: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Tipe Kaset,,,,

3. Kaset Digital-8

Formatnya sudah digital dan mampu menghasilkan gambar berkualitas tinggi dengan resolusi 500 garis/mm. Beberapa model camcorder memfasilitasi konfersi analog ke digital-8, dapat merekam format video analog 8 mm dan Hi-8. Durasi kaset analog (Hi-8) yang tadinya 120 menit bisa tinggal 60

menit saja.

Page 355: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Tipe Kaset,,,,

4. Kaset Mini DVKebanyakan camcorder kelas konsumen memakai jenis Mini DV dengan format rekam video DV. Kualitas gambarnya terbilang bagus dengan resolusi gambar di atas 500 garis/mm. Beberapa camcorder sudah menyediakan konversi analog ke digital mulai dari yang Standard Home Use (untuk kelas pemula) sampai kelas professional. Bila ingin memaksimalkan hasil produksi rekaman bisa melakukan penyuntingan di computer di mana banyak pilihan piranti keras dan lunak serta varian efek-efek pendukung produksi.

Page 356: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Tipe Kaset,,,,

5. Mini DVD-R dan DVD-RAM

Dapat menyimpan langsung DVD dalam format video MPEG-2 berkualitas tinggi dengan resolusi horizontal 500 garis/mm ke atas tergantung model kamera videonya. Keuntungan selesai merekam hasilnya dapat langsung diputar pada DVD player

Page 357: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Tipe Kaset,,,,

6. Memory Stick, SD-Card, MMC, dan xD Picture Card

Berbagai jenis kartu memori perekam ini umumnya dijumpai pada kamera video dengan kemampuan merekam gambar diam walaupun sekarang sudah dikembangkan untuk gambar-gambar bergerak. Keunggulannya adalah dapat dipakai berulang kali tanpa mengalami penurunan kualitas. Hanya saja, harganya relative lebih mahal.

Page 358: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Tipe Kaset,,,,

7. Kaset DVC PRO

Kamera dan kaset ini dikembangkan oleh Panasonic, kualitasnya untuk standar Broadcasting. Ukuran pita hampir sama dengan kaset video Hi-8.

Page 359: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Tipe Kaset,,,,

8. Kaset Betacam SP dan Digital BetacamBentuk fisik dan ukuran pitanya sama persis, hanya yang membedakan kualitas pita perekam yang ada di dalamnya. Betacam SP masih menggunakan format analog, sementara Digital Betacam sudah menggunakan format digital dan banyak digunakan untuk pembuatan film-film atau iklan.

Page 360: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

D. Merawat Camcorder

• Sebaiknya kamera disimpan pada almari dengan suhu sekitar 18-20ºC.

• Bila dimasukkan tas jangan lupa diberi Silicagel untuk mengurangi kelembaban yang mengakibatkan jamur

• Jika jarang digunakan, sebaiknya dipanasi untuk menghindari komponen elektronik dalam kelembaban dan mekanik agar tidak macet

• Perlu diperhatikan apabila membawa camcorder dari tempat yang berhawa dingin ke tempat yang berhawa panas. Perubahan suhu mendadak bisa memunculkan embun pada head drum yang mengakibatkan pita lengket dan berat untuk berputar, bahkan macet. Solusinya jangan dipaksakan untuk mengoperasikan terus, biarkan camcorder selama 15-20 menit dengan pintu kaset pada posisi terbuka dan pita dikeluarkan bila ingin cepat digunakan kembali sinari dengan lampu secukupnya

Page 361: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SAAT PRODUKSI DENGAN SINGLE CAMERA

• Dalam pengambilan gambar di lapangan usahakan untuk membuat stock shot sebanyak-banyaknya untuk memudahkan saat melakukan editing.

• Dalam pengambilan gambar harus terencana dengan baik, agar terjadi kesinambungan antar gambar sehingga sambungan gambar enak dilihat dan tidak terkesan jumping.

– Apabila gambar sebelumnya gambar bergerak ke kanan, maka gambar berikutnya juga harus bergerak ke kanan. Demikian juga sebaliknya.

– Apabila gambar diawali dengan posisi close-up atau long shot, maka sebaiknya gambar diakhiri dengan close-up atau long shot juga.

– Setelah itu diikuti dengan gambar-gambar stand atau kamera pada posisi statis.

Page 362: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

• Apabila melakukan pengambilan gambar secara subjective shot, maka harus diikuti dengan pengambilan gambar secara objective shot atas objek yang sama, misalnya:

• Pengambilan gambar dari kereta kuda, harus dilanjutkan dengan pengambilan gambar atas berjalannya kereta kuda itu sendiri, agar didapat informasi yang lengkap di mana kereta kuda tersebut berada dan gambar bisa diedit dengan baik. (Yang harus diperhatikan adalah screen direction, agar tidak terjadi jumping pada sambungan antar gambar)

• Cara pengambilan gambar suatu adegan sehingga mendapatkan banyak shot:

– Buat master shot dari awal sampai akhir adegan tersebut dalam posisi tetap.

– Adegan diulang persis sama dan diambil dengan sudut kamera yang berbeda secara variatif.

– Buat master shot adegan tersebut, tetapi kamera juga melakukan pengambilan gambar misalnya dari LS ke CU,CU ke MS, MS ke BCU, dst. Pengambilan gambar pergantiannya dilakukan secara cepat.

Page 363: TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

• Apabila adegan tidak bisa diulang dan harus mempergunakan 2 kamera maka prinsip pengambilannya sama.

• Untuk master shot, pengambilan gambar sebaiknya menggunakan tripod kamera sehingga mendapatkan gambar yang stabil dan memudahkan saat editing.

• Untuk mendapatkan gambar yang baik dan terlihat artistic, maka peran penata cahaya dan penempatan lighting harus mempertimbangkan aspek pencahayaan yang ditimbulkan.