13
MODUL PERKULIAHAN Pengantar Teknik Industri POKOK BAHASAN Konsep Perencanaan Fasilitas Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas Konsep Perencanaan Kebutuhan Mesin Produksi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Teknik Teknik Industri 05 MK10230 Ir.Torik , MT

05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, dan Perencanaan Mesin Produksi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, dan Perencanaan Mesin Produksi

MODUL PERKULIAHAN

Pengantar Teknik Industri

POKOK BAHASAN

Konsep Perencanaan Fasilitas

Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas

Konsep Perencanaan Kebutuhan Mesin Produksi

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Teknik Teknik Industri

05MK10230 Ir.Torik , MT

Abstract KompetensiPerancangan tata letak fasilitas dalam pabrik ada empat tipe

Diharapkan mahasiswa dapat memahami konsep perencanaan fasilitas, perencanaan

Page 2: 05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, dan Perencanaan Mesin Produksi

kebutuhan mesin produksi dan perancangan tata letak fasilitas.

Konsep Perencanaan Fasilitas

Didalam perencanaan fasilitas pabrik ada dua hal pokok yang akan dibahas , yaitu :

pertama berkaitan dengan perencanaan lokasi pabrik (plant location), yakni menetapkan

lokasi dimana fasilitas-fasilitas produksi harus ditempatkan, dan yang kedua adalah

perancangan fasiltas produksi (facilities design) yang akan meliputi perancangan struktur

bangunan, perancangan tata letak fasilitas produksi dan perancangan sistem pemindahan

material.

Perancangan fasilitas akan menentukan bagaimana aktivitas-aktivitas dari fasilitas – fasilitas

produksi dari pabrik akan bisa diataur sedemikian rupa sehingga mampu menunjang upaya

mencapai tujuan pokok secara efektif dan efisien. Untuk industri manufakturing , maka

perencanaan aktivitas akan meliputi penetapan cara yang sebaik-baiknya agar fasilitas –

fasilitas yang ada mampu menunjang kelancaran proses produksi .

Phase perencanaan fasiltas ini akan dimulai dengan penetapan lokasi pabrik atau

penetapan lokasi dimana fasilitas – fasilitas produksi harus ditempatkan.

Phase perencanaan fasilitas selanjutnya adalah berkaitan dengan proses

perancangan fasilitas dan untuk tata letak pabrik disini meliputi pengaturan letak mesin,

peralatan, dan fasilitas produksi lainnya yang ada dalam areal dibatasi oleh dinding-dinding

pabrik. Dalam pengaturan tata letak fasilitas produksi, sekaligus disini akan dirancang

pengaturan sistem pemindahan material.

‘13 2

Pengantar Teknik IndustriPusat Bahan Ajar dan eLearning

Torik http://www.mercubuana.ac.id

Page 3: 05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, dan Perencanaan Mesin Produksi

Lokasi Fasilitas

Perencanaan Fasilitas

Perancangan Fasilitas

Perancangan Struktur

Bangunan

Perancangan Tataletak

Fasilitas Produksi

Perancangan Sistem

Pemindahan Material

Gambar 3.1. Sistimatika Perencanaan Fasilitas Pabrik

‘13 3

Pengantar Teknik IndustriPusat Bahan Ajar dan eLearning

Torik http://www.mercubuana.ac.id

Page 4: 05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, dan Perencanaan Mesin Produksi

Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas

Tata letak (layout) atau pengaturan dari fasilitas produksi dan areal kerja yang ada adalah

suatu masalah yang sering dijumpai dalam industri. Tata letak (layout) fasilitas dapat

didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas – fasilitas produksi guna menunjang

kelancaran proses produksi. Pengaturan tersebut akan coba memanfaatkan luas area untuk

menempatkan mesin atau fasilitas produski lainnya. Dalam tata letak fasilitas ada dua hal

yang diatur letaknya yaitu pengaturan mesin dan pengaturan departemen yang ada dalam

pabrik. Pada umumnya tata letak fasilitas yang terencana dengan baik akan ikut

menentukan efisiensi . Peralatan / mesin industri yang mahal harganya dan canggih akan

tidak ada artinga akibat perencaan layout yang sembarangan saja.

Karena aktivitas produksi suatu industri secara normal harus berlangsung lama, dengan tata

letak yang tidak selalu berubah-rubah, maka setiap kekeliruan yang dibuat didalam

perencanaan tata letak ini akan menyebabkan kerugian-kerugian yangb tidak kecil. Tujuan

utam dalam perancangan tata letak fasilitas pada dasarnya adalah untuk meminimumkan

total biaya, kemudahan dalam proses supervisi serta menghadapi rencana perluasan pabrik

kelak dikemudian hari.

Prinsip dasar didalam perencanaan tata letak fasilitas untuk mencapai tujuan utama, yakni :

Integrasi secara menyeluruh dari semua faktor yang mempengaruhi proses produksi.

Aliran kerja berlangsung secara lancar didalam pabrik.

Pemindahan jarak yang seminimal mungkin.

Semua area yang ada dimanfaatkan secara optimal.

Pengaturan tata letak harus cukup fleksibel.

Analisis tata letak sampai dengan saat ini masih menjadi bidang garapan insinyur

industi yang paling kualitatif dibandingkan dengan bidang lainnya di dalam suatu pabrik

membutuhkan pertimbangan keseluruhan aspek dan pengendalian di pabrik. Oleh

karenanya mata kuliah tata letak fasilitas di universitas ditempatkan pada bagian terakhir.

Selain itu, banyaknya faktor yang harus dipertimbangkan menjadikan usaha untuk “

mengkuantifikasikan” tata letak fasilitas ini menjadi lebih sukar. Banyak keputusan yang

harus diambil, banyak kriteria yang dipertimbangkan, banyak perhitungan yang dilakukan,

‘13 4

Pengantar Teknik IndustriPusat Bahan Ajar dan eLearning

Torik http://www.mercubuana.ac.id

Page 5: 05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, dan Perencanaan Mesin Produksi

tetapi justifikasi terhadap rancangan yang dilakukan semata-mata hanyalah dengan cara

kualitatif. Sering kali suatu rancangan tata letak fasilitas yang baik merupakan gabungan

dari prinsip-prinsip yang baik. Tetapi harus diingat bahwa belum tentu prinsip-prinsip tadi

dapat ditetapkan ; oleh karenanya kita harus selalu membandingkan antara prinsip-prinsip

tadi dengan keadaan di lapangan.

Konsep Perencanaan Keburuhan Mesin

Pemilihan jenis dan spesifikasi mesin produksi merupakan langkah penting dan sangat

menentukan langkah perancangan layout selanjutnya. Dengan memanfaatkan katalog /

dokumentasi mengenai mesin atau fasilitas produksi lainnya yang dapat diperoleh dari

pemasok khusus (supplier), maka dapat dipilih macam mesin dan spesifikasi yang cocok

untuk digunakan. Keputusan mengenai kapasitas produksi, yang dalam hal ini juga

ditentukan oleh kemampuan mesin atau fasilitas produksi yang terpasang. Kapasitas

produksi secara umum diukur dalam bentuk unit-unit fisik yang ditujukan berdasarkan

keluaran maksimum yang dihasilkan oleh proses produksi pada setiap periode operasi.

Studi kelayakan harus dibuat terlebih dahulu untuk menentukan berapa banyak kapasitas

yang Hrus dipasang dan kapan kapasitas produski sebanyak itu diperlukan. Kalau pada

proses produksi pembuatan produk hanya memerlukan satu tahap operasi (single stage),

maka penetapan kapasitas mesin yang diperlukan akan lebih mudah dan sederhana . Disini

tingkat keluaran (output rate) yang dihasilkan akan dapat dikaitkan langsung dengan

kapasitas proses atau mesin yang digunakan tersebut . Sekali lagi dalam kenyataannya

proses produksi dalam pabrik tidaklah sederhana itu. Yang umum dijumpai adalah bahwa

pembuatan sebuah produk harus melalui sistem produksi yang sangat kompleks dalam arti

produk akhir baru bisa diperoleh setelah melalui tahapan proses yang bertingkat. Disini akan

dipergunakan berbagai macam mesin atau peralatan produksi dalam melaksanakan

kegiatan operasi untuk setiap tahapan. Dengan demikian sangatlah sulit dan tidak mungkin

untuk memasang setiap tahapan proses dengan kapasitas maksimum yang sama.

Konsekuensi logis yang diperoleh dari masing-masing tahapan akan memiliki kapasitas

produksi yang berbeda-beda, sehingga ada kemungkinan terjadinya penyumbatan aliran

material (bottle-necks). Untuk mengatasi penyumbatan aliran akibat ketidak seimbangan

kapasitas tersebut dapat dilakukan langka-langkah seperti pengaturan keseimbangan

‘13 5

Pengantar Teknik IndustriPusat Bahan Ajar dan eLearning

Torik http://www.mercubuana.ac.id

Page 6: 05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, dan Perencanaan Mesin Produksi

lintasan produksi (line balancing) baik untuk lintasan pabrikasi atau lintasan perakitan. Untuk

keperluan penentuan jumlah mesin yang dibutuhkan, maka ada informasi yang harus

diketahui sebelumnya, yaitu :

Volume produksi yang dicapai.

Estimasi skrap pada setiap proses operasi.

Waktu kerja standar untuk proses operasi yang berlangsung.

Selanjutnya untuk menentukan jumlah mesin dari masing-masing tahapan proses produksi

yang dibutuhkan dipergunakan rumus umum :

T . P

N = _______________

60 . D. E

T = total waktu pengerjaan yang dibutuhkan untuk proses operasi (menit/unit produk)

P = jumlah produk yang harus dibuat oleh masing-masing mesin perperiode waktu kerja

(unit produk/hari)

D = jam operasi kerja mesinyang tersedia, dimana untuk shift kerja D = 8 jam/hari

E = efisiensi kerja mesin yang disebabkan adanya setup, breakdown, repair, yang

menyebabkan idle. Antara 0,8 – 0,9

Tabel 4.1. Contoh Urutan Pengerjaan Produk/Koponen

Tahapa

n

Proses

Tipe

Mesin yg

digunaka

n

Jam Kerja

perperiode

( D )

Waktu

Pengerjaan

per produk

(T , menit)

Down Time

per hari

(DT , menit)

Set up time

(ST ,menit)

%

Defect

( p )

1 Ms. bubut 8 15 70 16 6

2 Ms. Frais 8 40 80 12 4

3 Ms. Drill 8 20 40 8 9

‘13 6

Pengantar Teknik IndustriPusat Bahan Ajar dan eLearning

Torik http://www.mercubuana.ac.id

Page 7: 05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, dan Perencanaan Mesin Produksi

P1 = 183 P2 = 172 P3 = 165

Po = 183 Pg1= 172 Pg2 = 165

Pg3 = 150

Pd1 = 11 Pd2 =7 Pd3 = 15

Gambar 4.2. Skema Aliran Produksi

Rumus umum , mencari efisiensi kerja :

DT + ST = waktu yang terbuang perperiode

D = Jam operasi kerja perperiode

E = Efisiensi

E =

Untuk mesin bubut ( tahan proses 1 )

Untuk mesin frais ( tahan proses 2 )

Untuk mesin drill ( tahan proses 3 )

Rumus umum , mencari jumlah produk sebagai masukan :

‘13 7

Pengantar Teknik IndustriPusat Bahan Ajar dan eLearning

Torik http://www.mercubuana.ac.id

1 2 3

Page 8: 05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, dan Perencanaan Mesin Produksi

Untuk mesin drill (tahapan proses ke 3 ) , jumlah produk yang direncanakan perhari =

150 unit / hari

Untuk mesin frais (tahapan proses ke 2 )

Untuk mesin bubut (tahapan proses ke 1 )

Rumus umum , mencari jumlah mesin :

Untuk mesin bubut

dibulatkan = 7 mesin bubut

Untuk mesin frais

dibulatkan = 18 mesin frais

Untuk mesin drill

dibulatkan = 8 mesin drill

‘13 8

Pengantar Teknik IndustriPusat Bahan Ajar dan eLearning

Torik http://www.mercubuana.ac.id

Page 9: 05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, dan Perencanaan Mesin Produksi

Latihan

‘13 9

Pengantar Teknik IndustriPusat Bahan Ajar dan eLearning

Torik http://www.mercubuana.ac.id

Page 10: 05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, dan Perencanaan Mesin Produksi

Daftar Pustaka

1. Maynard “ Handbook of Industrial Engineering” Mc Graw Hill

2. Salvendy “ Handbook of Industrial Engineering” John Wiley

3. Hicks “ Industrial Engineering and Management “ Mc Graw Hill

4. Purnomo Hari “ Pengantar Teknik Industri “ Graha ILmu, Yogyakarta

5. Wigjosoebroto Sritomo “ Pengantar Teknik dan Manajemen Industri “ Guna Wijaya,

Surabaya.

6. James M. Apple “Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan” ITB, Bandung.

‘13 10

Pengantar Teknik IndustriPusat Bahan Ajar dan eLearning

Torik http://www.mercubuana.ac.id