Upload
politeknik-negeri-ujung-pandang-south-sulawesi-indonesia
View
465
Download
66
Embed Size (px)
Citation preview
Welcome to persrntation transmisi & Distribution
Gardu induk (subStation)
The persentation is
Sujadi idrus Ilham amirPEMBIMBING : IR. MAKMUR SAINI . MT
Pengertian dan Fungsi Gardu Induk
Pengertian Gardu Induk
• Gardu Induk adalah suatu instalasi yangterdiri dari rel daya, peralatan bagi trafo,reactor, peralaatan ukur dan pengaman yangmerupakan bagian dari suatu sistem tenaghalistrik. Sebenarnya suatu gardu induk adalahsuatu pusat dengan beban pada suatudaerah tertentu. Dari gardu induk inilahdisambung beban konsumen yangdisambung melalui saluran atau jaringandistribusi.
Fungsi Gardu Induk
• gardu induk berfungsi untuk mengatur
pola pembangkitan tenaga listrik yaitu
tentang pengaturan jumlah tenaga yang
harus dibangkitkan pada suatu pusat listrik
sumber energi, dan fungsi yang lain dari
Gardu Induk adalah menurunkan
tegangan dari tegangan tinggi ke
tegangan menengah dengan peralatan
utamanya adalah “step down transformer”.
JENIS – JENIS GARDU INDUK
• A BERDASARKAN PELAYANANNYA
Gardu Transmisi mulai TET,
TT dan gardu distribusi yaitu
pada tegangan menengah.
Menurut Penempatannya
• Jenis Pasangan Luar
GI jenis pasangan luar terdiri dari
peralatan tegangan tinggi pasangan luar,
misalnya transformator utama, peralatan
penghubung ( switchgear ) dan
sebagainya, yang mempunyai peralatan
control pasangan dalam seperti meja
penghubung ( switch – board ) dan batere.
Menurut Penempatannya (2)
• Jenis Pasangan Dalam
Dalam GI jenis pasangan dalam ini, baikperalatan tegangan tinggi seperti trafoutama, peralatan penghubung maupunperalatan kontrolnya seperti mejapenghubung dan sebagainya, terpasang didalam. Meskipun ada sejumlah kecilperalatan dipasang di luar GI ini disebutjuga sebagai jenis pasangan – dalam.
Menurut Penempatannya (3)
• Jenis Bawah Tanah
Dalam GI jenis ini hampir semua peralatan
terpasang dalam bangunan bawah –
tanah. Alat pendinginnya biasanya terletak
di atas tanah. Kadang – kadang alat
kontrolnya juga ada di atas tanah.
Menurut Penempatannya (4)
• Jenis Mobil
GI jenis mobil diperlengkapi dengan
peralatan di atas kereta hela ( trailer ) atau
semacam truck. GI mobil ini dipakai dalam
keadaan ada gangguan di suatu GI, guna
pencegahan beban lebih berkala dan guna
pemakaian sementara di tempat
pembangunan.
Menurut Isolasinya
1. Gardu induk menggunakan udara guna
mengisolir bagian-bagian yang
bertegangan dan bagian bertegangan
dengan bagian yang tidak
bertegangan/tanah.
2. Gardu Induk berisolasi gas. Isolasi gas
yang dipergunakan adalah gas SF6 pada
tekanan tertentu (5 kg/cm²).
Menurut Bentuk Rangkaian Relnya
• Ril Tunggal
Ril tunggal adalah sistim ril yang paling
sederhana, karena hanya memerlukan sedikit
peralatan dan ruang maka segi ekonomis ini
sangat menguntungkan.
Gambar 1. Ril Tunggal
Menurut Rangkaian Relnya (2)
• Ril Ganda
Ril ganda terdiri dari dua ril, tiga ril atau empat ril
( kedua jenis terakhir ini tidak lazim dipakai ).
menunjukan ril – tangkap standar, dengan
pemutus beban penghubung ril yang dipasang
di antara kedua ril tadi.
Gambar 2. Ril Rangkap
Standar
Lanjutan
sistim dua ril standar bila kelak jumlah sirkuit
hubungan menjadi besar.
Gambar 3. Ril Rangkap ( Sistim
Inspeksi )
Menurut Rangkaian Relnya (3)
• Ril Gelang
adalah sebuah contoh ril gelang. Ril
gelang hanya memerlukan ruang yang
kecil dan baik untuk pemutusan sebagian
dari pelayanan dan pemeriksaan pemutus
beban
Gambar 4. Ril Gelang
Fasilitas dan Peralatan gardu Induk
• Transformator Utama
Pada GI transformator merupakan salah satu komponenutama yang memegang peranan penting karena trafo inipada GI digunakan untuk menurunkan tegangan dariJTT ke JTM ( 60 – 20 kV ). Transformator dengantegangan di atas 60 kV, titik netralnya kebanyakanditanahkan secara langsung dengan maksud untukmenghemat biaya operasi. Untuk trafo dengan tegangandi bawah 60 kV, titik netralnya kebanyakan ditanahkanmelalui impedansi berupa tahanan atau kumparandengan tujuan menghasilkan arus gangguan hubungtanah yang cukup besar agar relai hubung tanah bekerja
Fasilitas dan Peralatan gardu Induk
(2)Rel Daya ( Busbar )
Dalam GI, rel daya digunakan sebagai tempat menghubungkan beberapa
rangkaian dan peralatan. Corak dasar dari hubungan rangkaian dalam GI
ditentukan oleh sistim rilnya. Adapun jenis – jenis dari rel, yaitu:
1. Rel Plat
Keuntungan:sederhana dalam sistim penyambungan.
Kerugian:korona sangat besar dan hanya dipakai untuk rel tegangan
Gambar Rel Plat
Fasilitas dan Peralatan gardu Induk
(3)
Rel Pipa
Keuntungan:- baik ditinjau dari segi korona dan efek kulit - ringan
Kerugian:- lebih kaku dari rel plat
- bahaya patah bila tegangan dalam pipa melampaui
tegangan maksimum yang diperbolehkan.Rel jenis ini hanya dipakai
untuk jarak pendek.
Gambar Rel Pipa
Fasilitas dan Peralatan gardu Induk
(4)
Rel Pilin
Rel ini terdiri dari konduktor pilin. Khusus untuk rel daya
yang panjang. Untuk daya yang sangat besar dan pada
tegangan yang sangat tinggi dipergunakan konduktor
berkas ( bundled conductor ). Rel ini dipasang pada
isolator rantai.
Gambar Rel Pilin
Fasilitas dan Peralatan gardu Induk
(5)
Peralatan penghubung antara lain :
1. Pemutus daya (Circuit Breaker)
2. Saklar pemisah (Disconnection Switch)
3. Saklar beban (Load Switch)
4. Sekring tenaga (Power Fuse)
Prinsip Kerja Gardu Induk
Dari Jaringan Tegangan Tinggi (JTT) yangditerima arrester pada sisi input, disetiap fasamelewati alat pengaman yang harus dipasangseperti tabung pengaman, CB kemudian masukke DS dan ke dalam busba, dari busbarmelewati satu DS lagi kemudian melewatiCBdan diterima arrester dan masuk ke trafo stepdown (arrester di sini berfungsi sebagaipelindung trafo ), setelah keluar dari trafomenuju ke tabung pelindung atau sela batangdan melewati arrester kemudian ke CB danpada sisi output dilanjutkan ke JTM.
Gangguan – gangguan pengaman
Gardu Induk1. Gangguan tegangan lebih kilat
. Sambaran langsung ke kawat fasa
. Sambaran ke tanah atau benda-benda disekitar saluran danmenimbulkan induksi pada saluran transmisi.
. Sambaran ke kawat tanah
2. Tegangan Lebih Switching (TLS)
. Penyambunga / pemutus saluran daya
. Pemutus arus gangguan (hubung singkat)
. Penutupan kembali pemutus daya dengan cepat
3. Tegangan lebih temporer (TLT)
Terjadi akibat switching misalnya : pelepasan suatu bebanyang cukup besar sehingga tegangan untuk suatu waktutertentu naik sebelum sistem pembangkit mengatur kembalitegangan tersebut
GAMBAR BAGAN SATU KUTUB
GI 150 KVKBSEN 1KBSEN 2
CAPACITORT
TRAFO 1 30MVA
K OPEL
TRAFO 2 60MVA
PKLON. 2 PKLON. 1REEL 20Kv TRAFO 1 REEL 20Kv TRAFO 2
BUS 1
BUS 2
PT
CT
Gambar : Serandang Gardu Induk
150 KV
TRAFO 1. 30MVA 150 / 22Kv UNINDO
TRAFO 2 60MVA 150 / 20 KV UNINDO
CIRCUIT T RANSFORMER 150 KV P 2 PHASA
Line diagram Gardu Induk
ARRESTER
ARRESTER
CBCBCB
CB
DSDS
DS DS CBMC
B
BUSBAR
TRAFO
TRAFO
ARRESTER ARRESTER
ARRESTER ARRESTERTABUNG
PELINDUNG
TABUNG
PELINDUNG
SELA
BATANG
SELA
BATANG
SELA
BATANG
SELA
BATANG
JTM
JTM
JTT
JTT
Serandang Gardu Induk tipe 220 kV
Lanjutan : serandang Gardu Induk
220 kV
Serandang Gardu Induk Tipe 110 kV
Serandang Gardu Induk 330 kV
LV – Conection Kiosk Compact
Substation
Lanjutan LV Conection Kiosk
Compact Substation
Macam – Macam Jenis Gardu
Induk Beserta Kota dan Negaranya
Gardu Induk di Brazil
Gardu Induk di Sudan
Gardu Induk di Philipina
Gardu Induk di Abu Dhabi
Gardu Induk di Kairo
Gardu Induk di Tronton
Gardu Induk di Brazil
Gardu Induk di Venezuela
Gardu Induk di Mexico
Gardu Induk di Rumania
Gardu Induk di Rusia
Gardu Induk di Uni Emerat Arab
Gardu Induk di Swedia
Gardu Induk di Thailand
Tipe Gardu Induk
Gardu Induk Power Plant
Main Grid Substation
Gardu Induk Distribusi
Gardu Induk Filler Trafo
Spesifikasi Gardu Induk
Skema Gambar Di gardu Induk
Rangkaian Pemutus daya Dalam
Gardu Induk
Rangkaian Pemutus Daya Dengan Media
Minyak (Oil Circuit Breaker)
- Pemutus daya dengan minyak volume besar
Gbr. 3.5 Pemutus daya dengan minyak volume besar
Rangkaian Pemutus daya Dalam
Gardu Induk (2)
• Pemutus daya dengan minyak volume kecil
Pemutus daya dengan minyak volume kecil
Rangkaian Pemutus daya Dalam
Gardu Induk (3)2. Rangkaian Pemutus Daya Dengan Media Udara (Air Circuit
Breaker )
- PD udara hembus (compressed air circuit breaker)
Udara tekanan tinggi dihembuskan ke busur api melalui nozzelpada kontak pemisah. Ionisasi media diantara kontak dipadakan olehhembusan udara setelah pemadaman busur api dengan udara tekanantinggi, udara ini juga berfungsi mencegah restriking voltage(tegangan pukul).
- PD hampa udara (Vacuum Circuit Breaker)
PD jenis hampa udara belum banyak digunakan. Kontak-kontakpemutus dari PD ini terdiri dari kontak tetap dan kontak bergerakyang ditempatkan dalam ruang hampa udara. Ruang hampa udara inimempunyai kekuatan dielektrik (dielektrik strength) yang tinggi danmedia pemadam busur api yang baik
Rangkaian Pemutus daya Dalam
Gardu Induk (4)
3. Rangkaian Pemutus Daya Dengan Media Gas
Media gas yang digunakan pada tipe PD ini adalah
gas SF6 (sulphur hexaflouride).
Sifat-sifat gas SF6 murni ialah tidak berwarna, tidk
berbau, tidak beracun dan tidak mudah terbakar.
Pada temperatur diatas 150°C gas SF6 mempunyai
sifat tidak merusak metal, plastik dan bermacam-
macam bahan yang umumnya digunakan dalam
pemutus daya tegangan tinggi.
Isolasi Dalam Gardu Induk
Klasifikasi dan Besarnya Tegangan Abnormal
Yang harus diperhitungkan dalam merencanakan GIsecara umum dapat diikhtisarkan berdasarkan adanyagelombang petir, tegangan frekuensi, dan surjahubung.
1 Gelombang Sambaran Petir
Sambaran langsung yang mengenai ril dan peralatandalam GI adalah yang paling hebat diantaragelombang berjalan lainnya yang akan dating ke GI.Ia menyebabkan tegangan lebih (over voltage) sangattinggi yang tidak mungkin dapat ditahan oleh isolasiyang ada.
Isolasi Dalam Gardu Induk (2)
2. Tegangan Abnormal dengan Frekuensi Rendah
Tegangan abnormal dengan frekuensi rendah ini bermacam-macam:
• Tegangan akibat efek piranti.
• Tegangan yang terjadi akibat beban lepas (load rejection)
• Penguatan terdiri dari generator
• Kenaikan tegangan dari fasa yang sehat pada waktu adagangguan 1-fasa ke tanah pada sistem.
• Tegangan abnormal karena lepas sikron
• Tegangan abnormal pada waktu hilang gangguan 1-fasa ketanah pada sisi dengan pembumian Petersen atau sistemdengan pembumian Petersen yang mempunyai salurantranmisi pada satu tiang bersama-sama dengan sistem lainyang mengalam I gangguan 1-fasa ke tanah.
• Tegangan abnormal yang disebabkan oleh osilasi harmonisdari rangkaian yang terganggu atau karena kejenuhan intitransformator dan sebagainya.
Isolasi Dalam Gardu Induk (3)
3.Surja Hubung
Mekanisme pokok dari terjadinya surjahubungan adalah :– Peristiwa pukulan kembali didalam pemutusan arus
kepositif dari saluran transmisi tanpa beban ataukaster tenaga.
– Peritiwa terpotongnya arus pembangkitan padatransformator tenaga.
– Penutupan kembali dengan cepat.
– Penutupan yang tak serentak pada saklar pemutustenaga 3-fasa.
Trafo Utama Dalam Gardu Induk
• Transformator Utama
Menurut Prof .Ir.Abdul Kadir (1989 : 7). yangmenyebutkan bahwa “Transformator merupakan suatukomponen/alat yang terdiri dari dua atau lebih kumparanyang dihubungkan oleh medan magnetic bersama(mutual magnetic field), Bila satu di antara kumparan ini,yang primer dihubungkan dengan sumber teganganbolak-balik, akan ditimbulkan fluks bolak-balik yangamplitudonya bergantung pada tegangan primer danjumlah lilitannya. Fluks bersama akan akanmenghubungkan kumparan yang lain , yang sekunder,dan akan menginduksikan tegangan didalamnya yangnilainya bergantung dengan jumlah lilitan skunder.
Jenis – jenis transformator
• Trafo penaik tegangan (step up) atau disebutjuga dengan Trafo Daya, untuk menaikkantegangan pembangkitan menjadi tegangantransmisi.
• Trafo penurun tegangan (step down) ataudisebut juga dengan trafo distribusi, untukmenurunkan tegangan transmisi menjaditegangan distribusi.
• Trafo Instrumen, untuk pengukuran yang terdiridari trafo tegangan dan trafo arus, dipakai untukmenurunkan tegangan dan arus agar dapatmasuk ke meter-meter pengukuran.
Jenis – jenis transformator
Distribusi
• Hubungan Bintang-Bintang (Y/Y)
3 V/ a
Gambar Hubungan Y-Y
Jenis – jenis transformator
Distribusi (2)
• Hubungan bintang/delta (Y/ )
Gambar Hubungan Y-
Jenis – jenis transformator
Distribusi (3)
• Hubungan delta/bintang ( /Y)
V
Gambar 4.7 Hubungan - Y
Jenis – jenis transformator
Distribusi (4)• Hubungan delta-delta ( / )
v
v
vv
vv
Gambar Hubungan -
Trafo berdasarkan konstruksi
• Core type (jenis inti), yaitu bila kedudukan kumparan mengelilingi inti
dimana kumparan dapat berbentuk bundar dan dapat berbentuk segiempat.
Trafo ini untuk jenis daya dan tegangan yang tinggi
Gambar Transformator Jenis Inti (Core Type)
Trafo berdasarkan konstruksi (2)
• Shell type (jenis cangkang/ kulit)
v
v
v
H1
H2X2
X1
Gambar Transformator Jenis Cangkang/ jenis kulit (Shell Type)
Trafo berdasarkan sistem
pendinginan
• Trafo pendinginan alami
• Trafo pendinginan buatan
Komponen-Komponen Transformator
Utama Gardu Induk
• Inti besi
• Kumparan trafo / belitan trafo
• Kumparan tertier
• Minyak trafo
• Bushing
• Tangki dan Konservator
Komponen Pengaman trafo
• Relay differensial
• Relay arus lebih (over current relay/OCR)
• Relay Bucholz
Komponen Pendingin Trafo
• Joke
• Komponen Bushing
• Komponen Bantalan Trafo
• Komponen Bak Trafo Berfungsi sebagai tempat penampungan
minyak trafo
Gambar Bentuk fisik Trafo Gardu induk
Macam Macam Transformator
Utama Di Gardu Induk
Gambar Generator Transformator
350 MVA 354 / 21 kV
Gambar Generator Transformator
795 MVA
Transformator Tipe Dry Resibloc
Area Pusat Tenaga Transformator
Pusat tenaga Transformator
Gambar Transformator 1 fasa 15 MVA dan Generator Step up
Transformator 220 MVA 15,75 / 220 kV
Gambar Transformator Utama dan
Spesifikasinya
Area Transformator Terbesar di
dunia
Transformator Distribusi
Skema gambar transformator
Distribusi
Liquid Filled Transformator –
Padmonted dan spesifikasinya
Unit Substation Transformer
Unit Tegangan Rendah Gardu
Induk
Liquid Filled Transformer dan
spesifikasinya
Dry Type Transformer
Spesifikasi Dry type Transformer
Area Power transformer
Spesifikasi Power Transformer
Bagian bagian Di transformator
Space Saving 132 kV Gardu Induk
Tipe Gardu Induk dalam Ruangan
Gambar Konvensional Line Bay
Gardu Induk
Hubungan Kerja Gardu Induk
Hubungan Kerja JTT dan GI
Hubungan kerja antara JTT dengan GI dapat dilihatpada saat terjadi gangguan. Dimana apa bila padaJTT terjadi gangguan maka suplay daya yang akandisalurkan pada GI tidak maksimal sehingga GIkekurangan daya dan bekerja tidak optimal.
Begitupula sebaliknya, bila pada Gi mengalamigangguan dari dalam ( seperti kerusakan sistimproteksi ) maka pada JTT juga akan mengalamipengiriman daya yang tidak optimal.
Hubungan Kerja Gardu Induk (2)
Hubungan Kerja JTM dan GI
Hubungan kerja antara GI dan JTM juga dapat dilihat
bila terjadi gangguan pada GI ataupun JTM. Dimana
apabila terjadi gangguan pada GI seperti gangguan
tegangan lebih sehingga daya yang tersalurkan ke
JTM tidak maksimal.
Sedangkan bila terjadi gangguan pada JTM maka
akan berdampak pula pada GI seperti penyaluran
daya tidak akan maksimal sampai pada
PERHITUNGAN DAN
PERENCANAAN GARDU INDUKPerencanaan
Rencana Dasar
. (A) Hubungan rangkaian utama
• (b) Sistim pemakaian sendiri.
• (c) Kapasitas pembawa arus dari ril-rilnya.
• (d) Kapasitas pemutusan dari pemutus beban.
• (e) Jenis perighantar ril: ril tegang (strain bus) atauril kaku (rigid bus).
• (f) Tahanan pengetanahan yang diperlukan.
• (g) Keadaan udara, ialah suhu maksimum danminimum, ketinggian terhadap permukaan laut,kecepatan angin, pengaruh kontaminasi
Rencana Detail
• Gedung-Gedung Pembantu
• Bangunan Baja Pasangan-Luar
• Ruang Transformator dan Ruang PeralatanPembantu
• Ruang Kontrol dan Ruang Relay
• Gedung dan Fasilitas Pembantu
• Pemilihan Lokasi
• Tata Peralatan dan Gedung
• Luasnya tanah
Syarat-Syarat Perencanaan
• Pengujian
• Pemasangan Peralatan dan Penarikan
Kabel Atas-Tanah
• Pengujian
• Perhitungan Tegangan
• Besar Kolom dan Belandar
SEKIAN DULU YA …….!
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA FRIEND YG CAKEP N YG CANTIK
SALAM SOLIDARITY FOREVER
STRONG…………………!
SALAM SOLIDARITY FOREVER
STRONG…………………!
Sujadi idrus Ilham amir