22
TOPONIMI JALAN PULAU DI KOTA SURABAYA Ayustin Dian Pratiwi 3515100032 Vella Selvi 3515100035 Uswatun Nisa Nur Safitri 3515100042 Hamidatul Aminah 3515100043 PRESENTATION Ela Wulansari 3515100046 Istiqomah 3515100050 Wahyunan Andhika 3515100051 Bagus Widya Nugraha 3515100054

Toponimi Jalan bertema "Pulau"

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Toponimi Jalan bertema "Pulau"

TOPONIMI JALAN PULAUDI KOTA SURABAYA

Ayustin Dian Pratiwi 3515100032Vella Selvi 3515100035Uswatun Nisa Nur Safitri 3515100042Hamidatul Aminah 3515100043

PRESENTATION

Ela Wulansari 3515100046Istiqomah 3515100050Wahyunan Andhika 3515100051Bagus Widya Nugraha 3515100054

Page 2: Toponimi Jalan bertema "Pulau"

TOPONIMINAMA JALAN BERTEMA

“JALAN PULAU”

Page 3: Toponimi Jalan bertema "Pulau"

DEFINISI “TOPONIMI”

• Toponym adalah nama unsur topografi atau nama unsur rupabumi, atau nama tempat (place names) di permukaan bumi.

Toponimi (toponym) dari 2 kata, yaitu topos dan nym (nim) sedangkan topos, artinya permukaan dan nym artinya nama.

Topografi (grafi dan grafos) adalah gambaran permukaan, yaitu permukaan bumi atau rupabumi.

Page 4: Toponimi Jalan bertema "Pulau"

DEFINISI “JALAN”Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.

merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan antar ibu kota provinsi,dan jalan strategis nasioal, dan jalan tol.

Jalan provinsi merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan ibu kota provinsi,ibu kota kabupaten/kota,dan jalan strategis provisni.

merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer yang tidak termasuk jalan nasional dan jalan provinsi,yang menghubungkan ibu kota kabupaten dengan pusat kegiatan lokal,antarpusat kegiatan lokal,serta jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder dalam wilayah kabupaten/kota dan jalan strategis kabupaten/kota

Jalan Nasional

Jalan Kabupaten

Jalan Provinsi

Page 5: Toponimi Jalan bertema "Pulau"

PEMBERIAN NAMA JALANNama jalan adalah suatu nama yang diberikan untuk mengidentifikasi suatu jalan, sehingga dapat dengan mudah dikenali dan dicantumkan dalam peta jalan. Di Indonesia penamaan jalan masih belum seragam dan kerap dilakukan dengan cara yang berbeda bergantung pada pendekatannya. Nama jalan di Indonesia biasanya di kombinasikan dengan beberapa hal, seperti :

Nama Pahlawan Nama Hewan Nama Bunga Nama Pulau

Nama BuahNama GunungNama Jurusan

Page 6: Toponimi Jalan bertema "Pulau"

Di Kota Surabaya penamaan nama jalan ditentukan oleh Keputusan Wali Kota Surabaya, Undang undang Republik Indonesia No.24 tahun 2009 pada Pasal 36. Contoh : Penamaan Jalan Ir. Soekarno-Hatta berdasarkan keputusan Wali Kota Surabaya No. 188.45/501/436.1.2/2010

Page 7: Toponimi Jalan bertema "Pulau"

KAEDAH PENAMAAN• Menggunakan abjad Romawi atau huruf Latin• Mengutamakan nama lokal dan singkat• Tidak menggunakan nama yang sudah digunakan di tempat lain dalam wilayah yang sama•Tidak menggunakan nama yang menimbulkan pertentangan suku, agama, ras dan antar golongan (SARA)• Tidak menggunakan nama orang atau tokoh masyarakat yang masih hidup• Tidak menggunakan nama perusahaan• Tidak menggunakan nama asing atau bahasa asing• Menggunakan kaedah bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam penulisan nama unsur geografi• Menggunakan nama yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku secara nasional dan internasional

Page 8: Toponimi Jalan bertema "Pulau"

FUNGSI TOPONIMI

sebagai titik akses langsung dan intuitif terhadap sebuah sumber informasi lainnya.

sebagai upaya optimalisasi pengelolaan dan pemanfaatan serta pembangunan kawasan/daerah itu sendiri, sebagai nilai strategis khususnya wilayah perbatasan yang dijadikan titik dasar penarikan garis pangkal dari batas wilayah NKRI agar mengurangi konflik antar wilayah ataupun antar Negara.

sebagai bagian dari fungsi pemerintahan yang tertib atau govermance. (Resolusi PBB No.4 Tahun 1967 (UN-ECOSOC) tentang Standarisasi Nama Geografi disebutkan bahwa setiap Negara harus membentuk suatu “Otoritas Geographical Names (GN)” atau “National Names Authority(NNA)” )

Page 9: Toponimi Jalan bertema "Pulau"

PEMBAKUAN NASIONALPembakuan nama geografi atau toponimi berfungsi untuk menjamin tertib administrasi wilayah NKRI. Dalam rangka pemberian nama bagian rupa bumi dan perubahannya terdapat pada Pasal 7(2) UU No. 32/2004. Tujuan dari pembakuan adalah :

1. Mewujudkan tertib administrasi di bidang pemberian nama rupa bumi Indonesia

2. Mewujudkan adanya gasetir nasional. 'Gasetir adalah daftar nama rupabumi yang dilengkapi dengan informasi tentang jenis unsur, posisi, lokasi, dalam wilayah administratif, dan informasi lain yang diperlukan.‘

3. mewujudkan data informasi akurat mengenai nama rupabumi

Page 10: Toponimi Jalan bertema "Pulau"

TIM Nasional Pembentukan Nama Rupa Bumi Indonesia

Ketua :

Mendagri Anggota :

MenhaMenluMendiknasMendagri

Panitia pemberian dan pembakuan nama rupa bumi tingkat provinsi, Kabupaten dan Kota yang berfungsi sebagai :

Menetapkan prinsip – prinsip, prosedur dan pedoman pembakuan nama rupa bumi

Membakukan gasetir nasional untuk dijadikan sebagai bahan penyusun RPP mengenai pembakuan nama rupabumi di Indonesia

Memberikan pembinaan dan dukungan teknis kepada Pemda dalam kegiatan inventarisasi, penamaan, perubahan, dan pembakuan nama rupa bumi

Mewakili Indonesia dalam bidang sidang – sidang badan di lingkungan PBB yang tugasnya berkaitan dengan penamaan dan pembakuan nama rupa bumi

Page 11: Toponimi Jalan bertema "Pulau"

BAB IIIMETODOLOGI PRAKTIKUM

Page 12: Toponimi Jalan bertema "Pulau"

METODEPELAKSANAAN

Pengumpulan Data

Wawancara

Survey Lapangan

WAKTU DAN TEMPAT

Tanggal Pelaksanaan Survey : 30 September 2016 - 01 Oktober 2016Nama Jalan yang di survey :Jl. Sulawesi, Jl. Nias, Jl. Bawean, JL. Flores, Jl. Lombok, Jl. Sumatera, Jl. Jawa, Jl. Bali, Jl. Karimun Jawa, Jl. Irian Barat.

Page 13: Toponimi Jalan bertema "Pulau"

BAB IVHASIL DAN ANALISA

Page 14: Toponimi Jalan bertema "Pulau"

DATA JALAN TEMANo. Nama Jalan Koordinat Awal Koordinat Akhir1. Jalan Sulawesi 7o16’38,25” LS; 112o45’0.58”

BT7o16’39,06” LS; 112o44’35.55” BT

2. Jalan Nias 7o16’4.43” LS; 112o45’6.45” BT

7o16’49.15” LS; 112o44’58.35” BT

3. Jalan Bawean 7o16’38,4” LS ; 112o44’46.62” BT

7016’40.86” LS ; 112o44’56.82” BT

4. Jalan Flores 7o16’40.92” LS; 112o44’44.28” BT

7o16’43.68” LS; 112o44’56.52” BT

5. Jalan Lombok 7o16’40.52” LS; 112o44’42.56” BT

7o16’40.52” LS; 112o44’42.56” BT

6. Jalan Sumatra 7o15’59.93” LS; 112o45’4.38” BT

7o16’35.83” LS; 112o44’42.82” BT

7. Jalan Sumbawa 7o16’31.12” LS; 112o44’47.32” BT

7o16’33.72” LS; 112o44’57.58” BT

8. Jalan Jawa 7o16’23.89” LS; 112o44’50.44” BT

7o16’25.28” LS; 112o44’57.44” BT

9. Jalan Bali 7o16’28.00” LS; 112o44’48.00” BT

7o16’29.70” LS; 112o44’58.40” BT

10. Jalan Karimun Jawa

7o16’21.09” LS; 112o44’39.7” BT

7o16’25.5” LS; 112o44’48.8” BT

11. Jalan Irian Barat 7o16’22.47” LS; 112o44’41.8” BT

7o16’37.27” LS; 112o44’39.41” BT

Page 15: Toponimi Jalan bertema "Pulau"

RUMUS JARAK DARI KOORDINAT

1 derajat = 111 kmX= Selisih koordinat Lintang Y= Selisih koordinat Bujur

Contoh : Koordinat jalan SulawesiKoordinat awal = 7o16’38,25” LS; 112o45’0.58” BTKoordinat akhir = 7o16’39,06” LS; 112o44’35.55” BT

X = 0o 0’ 0,81” = 0.000225Y = 0o 0’ 25,03” = 0.006953Panjang jalan = √ X2 + Y2

= √5.0625x10-8 + 4.834x10-5

= √4.83917= 0.00696 x 111km= 0.77216 km= 772.16 meter

Page 16: Toponimi Jalan bertema "Pulau"

PANJANG JALANNo Nama Jalan Panjang Jalan1 Jalan Sulawesi 772.162 m2 Jalan Nias 1401.302 m3 Jalan Bawean 323.230 m4 Jalan Flores 438.765 m5 Jalan Lombok 436.466 m6 Jalan Sumatra 1291.193 m7 Jalan Sumbawa 326.349 m8 Jalan Jawa 220.047 m9 Jalan Bali 324.9225 m10 Jalan Karimun Jawa 311.795 m11 Jalan Irian Barat 462.2944 m

Page 17: Toponimi Jalan bertema "Pulau"

SEJARAH NAMA JALAN• Penamaan jalan-jalan yang bertemakan nama pulau tersebut

diberikan oleh PEMKOT dengan tujuan dapat mengingatkan masyarakat sekitar tentang pulau – pulau yang ada di Indonesia.

• Sejarah daerah tersebut merupakan daerah bekas markas Belanda dan markas sementara TNI juga sebagai salah satu tempat kompleks dan tempat pemerintahan Belanda pada tahun 1920

• Masih terdapat bangunan bekas Belanda seperti pada Jalan Nias masih terdapat bekas bangunan tempat pemerintahan Belanda yang sekarang telah dijadikan masyarakat sekitar sebagai tempat tinggal.

Page 18: Toponimi Jalan bertema "Pulau"

KONDISI JALAN

• Merupakan jalan arteri (besar), hanya terdapat gedung-gedung besar

• Percabangan jalan, kompleks rumah besar• Banyak penduduk pendatang• Penduduk asli/lama berada di jalan kecil yang terdapat di

seberang jalan rel kereta api Jalan Nias dan Jalan Bawean, cukup jauh dari jalan raya.

Page 19: Toponimi Jalan bertema "Pulau"

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

Page 20: Toponimi Jalan bertema "Pulau"

KESIMPULAN SARAN1.Nama jalan baru

diberikan oleh pemerintah mulai tahun 1965

2.Beberapa jalan memiliki sejarah, seperti Jl. Nias dan Jl. Bawean.

3.Survey yang dilakukan oleh kelompok 3 berada di sekitar koordinat :

Pemerintah tidak hanya menyimpan data nama setiap jalan di kota Surabaya. Namun, juga sejarah yang dimiliki oleh setiap jalan. Karena pelestarian suatu situs peninggalan sejarah itu penting.Contoh :Terdapat tiga rumah peninggalan orang Belanda di sepanjang Jl. Nias yang masih belum di bongkar .

Page 21: Toponimi Jalan bertema "Pulau"

DAFTAR PUSTAKA

Agung, TM. 2003. Peran Toponimi dalam Pelestarian Budaya Bangsa dan Pembangunan. Bandung. Badan Informasi Geospasial (Online). (http://www.bakosurtanal.go.id/berita-surta/show/peran-toponimi-dalam-pelestarian-budaya-bangsa-dan-pembangunan . Diakses pada tanggal 29 september 2016).

Afrillangga, Agung. 2013. Paper dan Penjabaran Jalan dan Proyeksi Pengerjaan. Bandung. Institut Teknologi Bandung.

Republik Indonesia. 2009. Undang – undang Republik Indonesia No.24 pasal 36 tahun 2009 tentang bendera, bahasa, lambang Negara, serta lagu Kebangsaan. Jakarta.

Syamsul. 2016. Sejarah Jalan Nias dan Nama Jalan bertemakan Pulau. Wawancara Oleh Kelompok 3. Surabaya.

Sukojo, M. Bangun. 2009. Buku Ajar Toponimi. Surabaya. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.UN-ECOSOC. 1967. Resolusi Persatuan Bangsa – Bangsa No. 4 tahun 1967 tentang Standarisasi

Nama Geografi. Amerika Serikat.Walikota Surabaya. 2010. Keputusan Walikota Surabaya No. 188.45/501/435.1.2/2010. Surabaya.Wardhana, Wahyu. 2013. Paper Survey dan Pemetaan Hutan Toponimi, Arti Penting dan Dilema

Sebuah Nama. Yogyakarta. Universitas Gajah Mada.

Page 22: Toponimi Jalan bertema "Pulau"

SEKIAN^_^