30
N. Syamsi, S.Kep. Ns INJURY EYES EYES

Eyes injury

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Eyes injury

N. Syamsi, S.Kep. Ns

INJURYEYESEYES

Page 2: Eyes injury

Hyphema• Adalah perdarahan pada bilik mata depan,

yang berasal dari iris atau badan silier• Terjadi jika daya yang diberikan pada mata

dan merusak pembuluh darah• Rudapaksa tumpul pada kornea atau limbus

tekanan sangat tinggi dalam waktu yang singkat penyebaran tekanan ke badan kaca dan jaringan sklera yang tidak elastis robekan jaringan pada kornea sklera, sudut irido-kornea, badan silier perdarahan

• Jika hyphema besar, dapat memblok pupil dan mengurangi penglihatan, nyeri dan photophobia.

Page 3: Eyes injury

Hyphema

Page 4: Eyes injury

• Hemolisis terjadi dan darah difilter keluar mata melalui trabecular messwork, dan jika menyumbat jaringan ini dapat meningkatkan TIO

• Subyektif :klien mengeluh nyeri disertai penglihatan yang menurun

• Obyketif :pelebaran pembuluh darah perikornea, visus menurun, tes fluoresin dapat (+) atau (-)

Page 5: Eyes injury

• Klien diobati dengan bedrest pada posisi fowler, meminimal dan tidak menggerakkan mata secara mendadak selama 3 – 5 hari

• Pemberian tetes cycloplegic dan mata diproteksi dengan bebat mata

• Menonton TV dan membaca dibatasi• Diberikan antibiotik tetes bila ada tanda infeksi• Hyphema biasanya sembuh dalam 5 – 7 hari.• Tindakan parasentese dilakukan bila ada tanda

kenaikan TIO, hifema tidak berkurang dalam 5 hari, hemosiderosis pada endotel kornea.

Page 6: Eyes injury

Contusion• Kontusio bola mata dan jaringan sekelilingnya

disebabkan oleh kontak traumatik dengan obyek tumpul• Kekuatan yang mendorong mata ke belakang, globe

dikompresse dan peregangan jaringan lunak mata yang mana dapat merusak dan kemungkinan ruptur globe

• Tanda periorbita echymosis, mata hitam,• Warna berangsur menghilang sekitar 10 hari• Nyeri orbital, photopobia, edema kelopak dan diplopia

dapat terjadi• Berikan kompres saat kejadian• Persiapan untuk pemeriksaan lanjutan untuk

memastikan perlukaan yang lain.

Page 7: Eyes injury
Page 8: Eyes injury

TRAUMA KIMIA• Rudapaksa yang mengenai mata yang disebabkan

bahan kimia asam atau basa.• Bahan asam yang mengenai kornea akan mengadakan

presipitasi dengan jaringan protein disekitarnya.• Adanya daya buffer dari jaringan protein serta

presipitasi cenderung melokalisir kerusakan• Bahan basa yang mengenai kornea akan bergabung

dengan lemak dari membran sel shg terjadi kerusakan total sel diikuti koagulasi dan perlunakan jaringan shg cepat terjadi penetrasi

• Alkali yang kuat akan menimbulkan iskemia, koagulasi serta nekrosis dari konjunctiva dan sklera perlunakan perforasi sclera,khoroid

Page 9: Eyes injury
Page 10: Eyes injury

• Kolaboratif Management1. Subyektif

• Mengeluh adanya bahan kimia asam atau basa yang mengenai mata disertai rasa nyeri, berair dan silau

2. Obyektif• Tes fluoresin (+)• Pelebaran pembuluh darah perikornea• Edema kornea• Nekrosis sklera, konjunctiva tergantung berat

ringan serta bahan basa/asam

Page 11: Eyes injury

• Penatalaksanaan• Anestesi lokal dengan pantocain tetes mata 2% tiap

menit selama 5 menit• Irigasi dengan cairan fisiologis, air matang bahkan bila

tak ada dengan air sumur pada kornea, fornik superior maupun inferior

• Irigasi minimal 1 liter untuk setiap mata• Irigasi untuk bahan asam dilakukan sampai ½ jam,

bahan basa sampai 1 jam• Obat-obatan

• Sikloplegik jangka panjang atropin 2% diberikan 1 tetes untuk mencegah perlekatan iris dan lensa

• Antibiotika untuk mencegah infeksi sekunder• Bebat mata• Vitamin C untuk pembentukan jaringan kolagen

Page 12: Eyes injury

Foreign Bodies• Bulu mata, debu, kuku, partikel udara dapat kontak

dengan konjuctiva atau kornea dan mengiritasi atau mengabrasi permukaan

• Klien biasanya mengeluh adanya benda asing yang masuk ke mata, berair, nyeri dan silau.

• Obyektif :• Pelebaran pembuluh darah perikornea• Adanya benda asing• Tes fluoresin (+)• Visus menurun atau normal.• Miosis pupil

Page 13: Eyes injury

• Lower lid gently pulled down to show a conjunctival foreign body.

The cornea has also been perforated

Page 14: Eyes injury

• Evaluasi penglihatan sebelum pengobatan• Anestesi lokal dengan Pantocain 1% tetes• Tes fluoresin: kertas fluresin diberi 1 tetes

cairan fifiologis kemudian ditempelkan pada fornik superior, klien disuruh membuka dan menutup mata untuk meratakan cairan fluoresin, perubahan warna orange fluoresin menjadi hijau (+), berarti ada sebagian sel epitel kornea yang hilang.

• Pemeriksaan benda asing dilakukan dengan lampu senter atau loupe, slit lamp biomikroskop

Page 15: Eyes injury

Penatalaksanaan• Anestesi lokal dengan Pantocain tetes 2% tiap menit

selama 5 menit• Kelopak mata atas dan bawah dibuka dengan spekulum

untuk mencari benda asing• Periksa mata yang dicurigai abrasi kornea dengan

fluoresin diikuti dengan irigasi mata dengan normal salin untuk mengangkat partikel

• Pengeluaran benda asing dengan : kapas lidi setril, ujung jarum suntik tumpul (optalmologist)

• Midriatikum atropin 1% tetes untuk mencegah iridosiklitis• Salep mata antibiotika diberikan 3 kali sehari• Bebat mata diberikan selama 8 – 48 jam untuk

mempercepat pertumbuhan epitel dan ,mengurangi rasa sakit

Page 16: Eyes injury

PENETRATING INJURIES

• Klien dengan trauma tembus okular mempunyai tantangan terjelek untuk mempertahankan penglihatan.

• Kaca, partikel logam atau kayu kecepatan tinggi, penyebab utama trauma penetrasi

• Partikel dapat masuk melalui kelopak mata, sklera atau kornea dan dapat terkunci atau dibelakang bola mata

Page 17: Eyes injury

Lacerated Eyelid

• Penetrating injury

Page 18: Eyes injury

Management Kolaboratif

• Klien biasanya mengeluh nyeri mata dan berhubungan suatu riwayat perasaan terpukul dalam mata secara mendadak.

• Luka area masuk dapat terlihat, tergantung lokasi masuk dan tempat berhenti proyektil, penglihatan dapat terpengaruh.

• Dilakukan pemeriksaan X-ray dan CT scan pada orbita, USG globe dan orbita juga dilakukan.

Page 19: Eyes injury

• Pembedahan dilakukan untuk mengangkat benda asing

• Beberapa kasus benda asing diangkat dengan vitrectomy.

• Profilaksis antibiotik diberikan untuk mengurangi resiko infeksi atau endopthalmitis

• Tajam penglihatan dikaji dan didokumentasikan• Jika klien tak dapat membaca, tentukan dengan

menghitung jari atau pergerakan tangan perawat, jika tak melihat pergerakan, kaji kemampuan melihat cahaya.

Page 20: Eyes injury

TUMOR ORBITA• Melanoma mrp tumor ganas intraoculer yang

paling sering terjadi pada dewasa.• Sering terjadi pada traktus uveal pada orang

usia 30 – 40 an tahun• Melanoma okuli dapat menyebar dengan

mudah.• Jalur utama metastase melalui sclera atau

invasi struktur intraoculer lain ke jaringan sekitar dan otak

Page 21: Eyes injury

(a) floating Iris Cyst: Free-floating cyst in the anterior chamber of the right eye in a 12-year-old girl. (b) . Lesion shown with patient lying on the right side.

Page 22: Eyes injury

• Benign Tumors of the Epidermis: (a). Sessile papilloma in a 63-year-old woman. Pink tumor on the upper eyelid with a smooth surface ; (b). Slightly pedunculated papilloma with a mildly excoriated surface in a 72-year-old man

Page 23: Eyes injury

Collaboratif management

• Gejala melanoma tidak nampak jelas, tumor tumbuh lambat, bersifat invasif, destruktif lokal ,

• Tidak nyeri walaupun tumor telah mengadakan destruksi luas orbita,

• Epifora jika tumor dikantus internus menginfiltrasi punctum dan ductus nasolakrimalis

• Penurunan visus sampai terjadi kebutaan

• Pandangan kabur terjadi jika area maculer diinvasi

Page 24: Eyes injury

• Peningkatan TIO dapat terjadi jika tumor menginvasi canal Schlemm dan mengobstruksi aliran aquous humor

• Perubahan warna iris terjadi jika tumor menginvasi iris

• Penurunan mendadak sebagian lapang pandang terjadi akibat invasi tumor ke ruang subretinal, berakibat retinal detachment

• USG dilakukan untuk menentukan lokasi dan ukuran tumor.

Page 25: Eyes injury

Intervensi (Surgery)

• Enukleasi dilakukan dg general anestesi. Setelah mata diangkat, sebuah bola diimplankan sebagai dasar untuk protesis dan menjamin hasil kosmetik yang baik

• Implant ditutup dengan jaringan sekitar, otot dan konjunctiva.

• Sebuah plastik penguat ditempatkan diatas konjuctiva untuk mempertahankan ukuran sampai protesis fit.

• Sampai prothesis fit ( 1 bulan) salep antibiotik diberikan ke dalam cul-de sac sekali sehari.

Page 26: Eyes injury

Intervensi (Radiasi Terapi)• Terapi radiasi dapat mengurangi ukuran dan

ketebalan melanoma• Radioaktif plaqe, bulat, lempeng tipis yang

mengandung bahan radioactive (cobalt 60, iodin 125) dijahit pada scelra yang menutupi tomor

• Lamanya plaqu di tanam tergantung ukuran tumor dan dosis radiasi yang diberikan

• Komplikasi radiasi : perubahan vasculer, retinopathy, glaukoma, necrosis sclera dan kataraks.

Page 27: Eyes injury

• Perdarahan vitreus terjadi akibat tumor yang mengecil dan menarik atau merusak pembuluh darah.

• Tetes cycloplegic dan kombinasi antibiotik steroid diberikan.

• Perawat mengajarkan bagaimana memberikan tetes mata.

Page 28: Eyes injury

BLEPHARITIS• Keradangan pada pinggir kelopak mata.• Paling sering terjadi pada lanjut usia dan sering

disertai sindroma kekeringan mata (kerato konjunctivitis sicca)

• Defisiensi air mata dengan kelainan ini cenderung menuju invasi bakteri pada struktur mata, karena air mata bersifat bacteriostatic.

Page 29: Eyes injury

Management Kolaboratif• Klien biasanya mengeluh gatal, kemerahan, rasa

panas pada mata• Blepharitis paling baik dikontrol dengan perawatan

kelopak mata secara teratur dengan kompres hangat basah selama 10-15 menit 3-4 kali/haridiikuti dengan pengusapan dengan sampho bayi yang diencerkan.

• Instruksikan klien menghindari mengusap mata, tindakan ini dapat menyebarkan infeksi ke struktur mata

• Pemberian antibiotik topikal• Jika tidak terjadi serobsi dengan konservatif

dianjurkan insisi

Page 30: Eyes injury

Mator Sakalangkong