38
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat dan Tidur Semester 01 Konsep Kebutuhan Fisiologis III Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Jakarta 2013 Prodi Keperawatan Wayan Dwi Rosmalawati, A. Per. Pen., M. Kes s. Kasiati, S.Kep., M.Kep.

Modul 7 kb 1 asuhan keperawatan kebutuhan istirahat dan tidur

Embed Size (px)

Citation preview

Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat dan Tidur

Semester 01

Konsep Kebutuhan Fisiologis III

Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya ManusiaPusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan

Jakarta 2013

Prodi Keperawatan

Ni Wayan Dwi Rosmalawati, A. Per. Pen., M. KesNs. Kasiati, S.Kep., M.Kep.

Konsep Istirahat TidurApa yang dimaksud dengan ?

http://waybeyondthedream.files.wordpress.com/2013/01/happy_life_.jpg

Secara umum, istirahat berarti suatu keadaan tenang, releks, santai, tanpa tekanan emosional, dan bebas dari perasaan gelisah. Jadi, beristirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali. Terkadang, berjalan-jalan di taman juga bisa dikatakan sebagai suatu bentuk istirahat

http://www.miravalresorts.com/blog/assets/images/January%202014/Better%20Sleep/sleep.jpg

Tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun. Tidur dikarakteristikkan dengan aktifitas fisik yang minimal, tingkat kesadaran yang bervariasi, perubahan proses fisiologis tubuh, dan penurunan respons terhadap stimulus eksternal

Pengertian Istirahat TidurApa yang dimaksud dengan ?

http://blog.placeboeffect.com/wp-content/uploads/2014/02/yoga2.jpeg

Keadaan tenang, relaks, tanpa tekanan emosional dan bebas dari perasaan gelisah. Istirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali. Terkadang, jalan-jalan di taman, nonton tv, dsb juga dikatakan sebagai bentuk istirahat.

Istirahat

http://i1349.photobucket.com/albums/p749/Catamazon/71Qu6U2BUkyL_SL1000__zps8089289a.jpg

TidurStatus perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun.

Fisiologi TidurApa yang dimaksud dengan ?

Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua system pada batang otak, yaitu: Reticular Activating System (RAS) dan Bulbar Synchronizing Region (BSR). RAS di bagian atas batang otak diyakini memiliki sel-sel khusus yang dapat mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran, memberi stimulus visual, pendengaran, nyeri, dan sensori raba serta emosi dan proses berfikir. Pada saat sadar, RAS melepaskan katekolamin, sedangkan pada saat tidur terjadi pelepasan serum serotonin dari BSR. (Hidayat, 2008).http://shafamedica.files.wordpress.com/2008/02/w_emosi-brain1.jpg

Setiap makhluk hidup memiliki bioritme (jam biologis) yang berbeda. Pada manusia, bioritme ini dikontrol oleh tubuh dan disesuaikan dengan faktor lingkungan (misalnya: cahaya, kegelapan, gravitasi dan stimulus elektromagnetik). Bentuk bioritme yang paling umum adalah ritme sirkadian yamg melengkapi siklus selama 24 jam

Ritme sirkadian

http://www.thesportinmind.com/wp-content/uploads/2013/10/sleeping.jpg

Tahapan TidurApa sajakah ?

Tidur NREM disebut juga sebagai tidur gelombang-pendek karena gelombang otak yang ditunjukkan oleh orang yang tidur lebih pendek daripada gelombang alfa dan beta yang ditunjukkan orang yang sadar. Pada tidur NREM terjadi penurunan sejumlah fungsi fisiologi tubuh

Tidur non-rapid eye movement (NREM)

http://www.opstudiohk.com/sites/default/files/ManSleeping1.jpg

Tidur non-rapid eye movement (NREM) Tidur NREM sendiri terbagi atas 4 tahap (I-IV). Tahap I-II disebut sebagai tidur ringan (light sleep) dan tahap III-IV disebut sebagai tidur dalam (deep sleep atau delta sleep).

http://www.opstudiohk.com/sites/default/files/ManSleeping1.jpg

Tidur REM biasanya terjadi setiap 90 menit dan berlangsung selama 5-30 menit. Tidur REM tidak senyenyak tidur NREM, dan sebagian besar mimpi terjadi pada tahap ini. Selama tidur REM, otak cenderung aktif dan metabolismenya meningkat hingga 20%

Tidur Rapid eye movement (REM)

http://www.prlog.org/11743682-trouble-sleeping.jpg

Tidur Rapid eye movement (REM) Tahap NREM I-III berlangsung selama 30 menit, kemudian diteruskan ke tahap IV selama ± 20 menit. Setelah itu, individu kembali melalui tahap III dan II selama 20 menit. Tahap I REM muncul sesudahnya dan berlangsung selama 10 menit.

http://www.prlog.org/11743682-trouble-sleeping.jpg

Faktor yang mempengaruhi kuantitas dan kualitas tidur

Apa sajakah ?

http://www.ovuline.com/blog/wp-content/uploads/2014/03/stressed-pregnant-woman-with-headache-1024x682.jpg

Penyakit dapat menyebabkan nyeri atau distress fisik yang dapat menyebabkan gangguan tidur. Individu yang sakit membutuhkan waktu tidur yang lebih banyak daripada biasanya di samping itu, siklus bangun-tidur selama sakit juga dapat mengalami gangguan.

Penyakit

Faktor lingkungan dapat membantu sekaligus menghambat proses tidur. Tidak adanya stimulus tertentu atau adanya stimulus dapat menghambat upaya tidur

Lingkunganhttp://2.bp.blogspot.com/_14DY_ZBHNNs/TJTkBEjHtCI/AAAAAAAAAlc/7PyO-RjljW8/s1600/IMG_7199.JPG

Kondisi tubuh yang lelah dapat mempengaruhi pola tidur seseorang. Semakin lelah seseorang, semakin pendek siklus tidur REM yang dilaluinya. Setelah beristirahat biasanya siklus REM akan kembali memanjang.

Kelelahan

http://lh4.ggpht.com/-C20SO_XssBo/Uljs0PA_CvI/AAAAAAAAADo/HYOYavQXvyQ/s1600/o-CHRONIC-FATIGUE-SLEEP-facebook.jpeg

Individu yang sering berganti jam kerja harus mengatur aktivitasnya agar bisa tidur pada waktu yang tepat.

Gaya hidup

http://serendipitylabs.com/wp-content/uploads/stress-labs.jpg

Ansietas dan depresi sering kali mengganggu tidur seseorang. Kondisi ansietas dapat meningkatkan kadar norepinfrin darah melalui stimulasi system saraf simapatis. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya siklus tidur NREM tahap IV dan tidur REM serta seringnya terjaga saat tidur

Stress emosional

http://www.solotablet.it/immagini/stress.jpg

Kafein yang terkandung dalam beberapa minuman dapat merangsang susunan syaraf pusat (SSP) sehingga dapat mengganggu pola tidur. Sedangkan konsumsi alkohol yang berlebihan dapat mengganggu siklus tidur REM. Ketika pengaruh alkohol telah hilang, individu sering kali mengalami mimpi buruk.

Stimulant dan alkohol

http://www.topzine.cz/wp-content/uploads/2010/01/Koubek_deprese_alkohol_6.JPG

DietPenurunan berat badan dikaitkan dengan penurunan waktu tidur dan seringnya terjaga di malam hari. Sebaliknya, penambahan berat badan dikaitkan dengan peningkatan total tidur dan sedikitnya periode terjaga di malam hari.

http://healthandfitnesssociety.com/wp-content/uploads/2012/12/diets-feature.jpg

MerokokNikotin yang terkandung dalam rokok memiliki efek stimulasi pada tubuh. Akibatnya, perokok sering kali kesulitan untuk tidur dan mudah terbangun di malam hari.

http://cdn.theatlantic.com/newsroom/img/posts/TeenSmoking.main.jpg

MedikasiObat-obatan tertentu dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang. Hipnotik dapat mengganggu tahap III dan IV tidur NREM, metabloker dapat menyebabkan insomnia dan mimpi buruk, sedangkan narkotik (misalnya: meperidin hidroklorida dan morfin (yang biasanya di gunakan dalam pengobatan saat perang)) diketahui dapat menekan tidur REM dan menyebabkan seringnya terjaga di malam hari.

http://www.isciencemag.co.uk/wp-content/uploads/2012/09/placebo.jpeg

MotivasiKeinginan untuk tetap terjaga terkadang dapat menutupi perasaan lelah seseorang. Sebaliknya, perasaan bosan atau tidak adanya motivasi untuk terjaga sering kali dapat mendatangkan kantuk.

http://thinkplanwin.com/wp-content/uploads/2011/09/Motivate-Your-Team.jpg

Gangguan Tidur Yang Umum Terjadi

Apa sajakah ?

adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur, baiksecara kualitas maupun kuantitas. Gangguan tidur ini umumnya ditemui padaindividu dewasa. Penyebabnya bisa karena gangguan fisik atau karena faktormental seperti perasaan gundah atau gelisah.

Insomnia

http://guardianlv.com/wp-content/uploads/2013/11/Insomnia-Electronic-Cigarettes.jpg

Parasomniaadalah perilaku yang dapat mengganggu tidur atau muncul saat seseorang tidur. Gangguan ini umum terjadi pada anak-anak. Beberapa turunan parasomnia antara lain sering terjaga (misalnya: tidur berjalan, night terror), gangguan transisi bangun-tidur (misalnya: mengigau), parasomnia yang terkait dengan tidur REM (misalnya: mimpi buruk), dan lainnya (misalnya: bruksisme)

http://i.kinja-img.com/gawker-media/image/upload/s--_shu1QMc--/17mo7x71yqukpjpg.jpg

Hipersomniaadalah kebalikan dari insomnia, yaitu tidur yang berkelebihan terutama pada siang hari. Gangguan ini dapat disebabkan oleh kondisi tertentu, seperti kerusakan system saraf, gangguan pada hati atau ginjal, atau karena gangguan metabolisme (misalnya: hipertiroidisme).

http://2.bp.blogspot.com/-lzvrDJ0sg7o/UbFTEQX6SbI/AAAAAAAAGQg/cQCRc523IZI/s1600/elenamontullgomez1.jpg

adalah gelombang kantuk yang tak tertahankan yang muncul secara tiba-tiba pada siang hari. Gangguan ini disebut juga sebagai “serangan tidur” atau sleep attack. Penyebab pastinya belum diketahui. Diduga karena kerusakan genetik system saraf pusat yang menyebabkan tidak terkendali lainnya periode tidur REM.

Narkolepsi

http://www.wsandb.co.uk/IMG/012/146012/stress-depressed-businessman.jpg

Apnea saat tiduratau sleep apnea adalah kondisi terhentinya nafas secara periodik pada saat tidur. Kondisi ini diduga terjadi pada orang yang mengorok dengan keras, sering terjaga di malam hari, insomnia, mengatup berlebihan pada siang hari, sakit kepala disiang hari, iritabilitas, atau mengalami perubahan psikologis seperti hipertensi atau aritmia jantung.

http://www.sleepapneaz.com/images/dhiloty6.jpg

Asuhan Keperawatan

Bagaimana ?

1. Riwayat Tidurmeliputi : (1) Pola tidur, (2) Kebiasaan menjelang tidur, (3) Gangguan tidur, (4) Kebiasaan tidur siang, (5) Lingkungan tidur klien, (6) Peristiwa yang dialami, (7) Status emosi dan mental, (8) Perilaku deprivasi tidur

Pengkajian

http://educationcareerarticles.com/wp-content/uploads/2013/08/Nursing.jpg

2. Gejala klinis Meliputi : Perasaan lelah, gelisah, emosi, apetis, adanya kehitaman di daerah sekitar mata bengkak, konjungtiva merah dan mata perih, perhatian tidak fokus, sakit kepala.

Pengkajian

http://educationcareerarticles.com/wp-content/uploads/2013/08/Nursing.jpg

3. Penyimpangan TidurMeliputi : insomnia, somnambulisme, enuresis, narkolepsi, night terrors, mendengkur, dll

Pengkajian

http://educationcareerarticles.com/wp-content/uploads/2013/08/Nursing.jpg

4. Pemeriksaan FisikMeliputi : Tingkat energy, Ciri-ciri diwajah, Ciri-ciri tingkah laku, Data penunjang yang menyebabkan adanya masalah potensial.

Pengkajian

http://educationcareerarticles.com/wp-content/uploads/2013/08/Nursing.jpg

(1)Gangguan pola tidur (2)Perubaban proses berpikir(3) Gangguan harga diri (4) Risiko cedera

Diagnosa

http://images.talkingphonebook.com/images/timesunion/media_library/322/685/media1.jpg