16
MENYUSUN DAN MENGANALISIS

Penyusunan kisi kisi-soal

Embed Size (px)

Citation preview

MENYUSUN

DAN

MENGANALISIS

Sebaran butir soal untuk penilaian akhir semester

No Kompetensi

DasarMateri

Jumlah soal tes tulis Jumlah

soal

PraktikPG Uraian

1 1.1 ............ ........... 6 -- --

2 1.2 ............ ........... 3 1 --

3 1.3 ............ ........... 4 -- 1

4 2.1 ............ ........... 5 1 --

5 2.2 ............ ........... 8 1 --

6 3.1 ............ ........... 6 -- 1

7 3.2 ........... ........... -- 2 --

8 3.3 .......... ........... 8 -- --

Jumlah soal 40 5 2

FORMAT KISI-KISI PENULISAN SOAL

Jenis sekolah : ……………………… Jumlah soal : ………………………

Mata pelajaran : ……………………… Bentuk soal/tes ..............

Kurikulum : …..................… Penyusun: 1. …………………

Alokasi waktu : ……………………… 2. …………………

N

o.

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Kls/

smt

Materi

pokok

Indikator

soal

Nomor

soal

Setiap soal di analisis validitas butirnya dengan jalan sebagai berikut:

1.Tabel skor di urutkan dari total skor terbesar ke terendah

2. Setiap butir soal dihitung r nya dangan rumus :

3. Harga r di konfirmasikan dengan tabel kritik product moment pada

taraf singnifikansi 5% dan dk n-1.

0,8 ≤ r ≤ 1 sangat tinggi

0,6 ≤ r ≤ 0,79 tinggi

0,4 ≤ r ≤ 0,59 cukup

0,2 ≤ r ≤ 0,39 rendah

0,0 ≤ r ≤ 0,19 rendah sekaliApabila hasil perhitungan validitas butir untuk soal tertentu diperoleh r

butir (r hitung) lebih besar bila di bandingkan dengan r tabel pada tarafsignifikansi 5% dan dk n-1 berarti soal tersebut valid. Perhitungan serupadilakukan untuk semua soal yang ada. Dari sejumlah soal yang ada makakemungkinan terdapat beberapa soal yang tidak valid.

A. . Menghitung Validitas Butir (r butir)

B. Menghitung Indeks kesukaran1,. Menentukan kelompok bawah dan atas

Jawaban benar diberi kode1 dan untuk jawaban salah 0.

Urut dari skor yang paling tinggi ke skor yang paling rendah serta di bagi 2 menjadi kelompok atas dan kelompok bawah.

Tenentukan jumlah kelompok atas dan kelompok bawah dipakai rumus27% x N (Suharsimi, 2003)

2. Batas sulit dan mudah dibuat klasifiksasi sbb.

Sukar 0,00-0,30 ; Sedang . 0,31-0,70 ; Mjudah 0,71-1,00

3. Rumus indeks kesukaran:

Β+Α /N

A= jumlah kelompok atas yang menjawab benat,

B-= jumlah kelompok bawah yang menjawab benar,

N= jumlah peserta tes.

C. Menghitung daya beda

• Suatu butir soal harus dapat membedakan kelompok yang pandaidgn kelopok yang lemah (kelompok atas dan kelompok bawah). Klasifikasi daya beda : 1) ≤ 0 (negatif), 2) 0,00-0,20 jelek3) 0,21-0,20 cukup, 4) 0,41-0,71 baik, 5). 0,71-1,00 baik sekali.

Soal-soal dengan klafisifisi daya beda jelek dan negatif di buang

• Rumus : A X B / ½ N atau 2(BA-BB) / N

A=jumlah kelompok atas menjawab benar, B= jumlah kelompok bawah, menjawab benar, N=jumlah peserta tes

Daya pembeda soal bentuk uraian denganrumus:

DP = Mean kelompok atas – Mean kelompok bawahSkor maksimum soal

0,40 - 1,00 soal diterima baik0,30 - 0,39 soal diterima tetapi perlu diperbaiki0,20 - 0,29 soal diperbaiki0,19 - 0,00 soal tidak dipakai/dibuang

Crocker, L. & Algina, J. (1986). Introduction to Classical andModern Test, Theory. New York: Holt, Rinehart and Winston, Inc. :315

D. Analisis distraktor (pengecoh)

1). Berapa jumlah subjek yang menjawab betul.

2). Distraktor mana yang terlalu jelas atau menyolok sehinggasangat sedikit yang terkecoh untuk memilihnya.

3). Distraktor mana yang justru menyesatkan subjek yang termasuk kelompok tinggi yang seharusnya tidak terkecoh.

4). Distraktor mana yang dapat menarik bagi subjek kelompokrendah, tetapi tidak cukup menarik bagi subjek dari kelompoktinggi.

Pengecoh dikatakan efektif bila minimal dijawab oleh 5%

peserta, berarti 5 % x (A+B)

Validitas butir soal no 1 No (no 1)

x1

Total

Y

X2 Y2 Xy

1 1 37 1 1369 37

2 1 35 1 1225 35

3 0 35 0 1225 0

4 1 34 1 1156 34

5 0 34 0 1156 0

6 1 33 1 1089 33

7 1 33 1 1089 33

8 1 33 1 1089 33

9 1 31 1 961 31

10 1 31 1 961 31

11 1 30 1 900 30

12 1 30 1 900 30

13 1 30 1 900 30

14 1 28 1 784 28

15 0 26 0 676 0

16 0 26 0 676 0

17 0 26 0 676 0

18 1 25 1 625 25

19 1 25 1 625 25

20 0 24 0 576 0

21 0 23 0 529 0

22 1 23 1 529 23

23 0 22 0 484 0

24 1 22 1 484 22

25 0 21 0 441 0

26 0 21 0 441 0

27 0 21 0 441 0

28 0 20 0 400 0

29 0 20 0 400 0

30 0 19 0 361 0

31 1 19 1 361 19

32 1 18 1 324 18

33 0 18 0 324 0

• Uji Reliabilitas dengan uji Alpha Cronbach. Rumus:

Uji Reliabilitas

1.Jika alpha > 0,90 maka reliabilitas sempurna

2.Jika alpha antara 0,70 – 0,90 maka reliabilitas tinggi

3.Jika alpha antara 0,50 – 0,70 maka reliabilitas moderat

4.Jika alpha < 0,50 maka reliabilitas rendah.

Analisis Reliabilitas Butir Soal DenganMetode Kuder-Richardson (KR20

formula rumus KR20

r KR20 = Koefisien korelasi dengan KR20

k = jumlah butir soal

p = proporsi jawaban benar pada butir tertentu

q = proporsi jawaban salah pada butir tertentu ( q = 1 – p )

s2 = varians skor total

Untuk menghitung harga p dan q sama dengan yang

telah diuraikan pada pembahasan validitas butir

instrumen. Sedangkan s2 (varians ):

Skor rata-rata total.

ΣXt 56

X = ----------- = ------- = 5,6

N 10

Menghitung varians total.

Σ X2 332

s2 = -------- - X2 = ---------- - ( 5,6 )2 = 1,84

N 10

Menghitung reliabilitas dengan KR20:

k Σpq

r KR20 = ----------- (1 - --------- )

k – 1 s2

10 2,00

r KR20 = ----------- (1 - --------- )

10 – 1 1,84

r KR20 = 1,11 (- 0,087) = - 0,097

Kesimpulan:

Koefisien korelasi berada antara 0 – 1. Suatu

instrumen penilaian dikatakan reliabel jika

koefisien korelasinya ≥ 0,6, makin tinggi

koefisien korelasi makin reliabel instrumen

tersebut, dan sebaliknya. Instrumen penilaian

yang kita jadikan contoh termasuk kategori

instrumen yang kurang baik karena tidak

reliabel. Untuk menjadikan instrumen tersebut

reliabel maka validitas butir yang tidak baik

dibuang atau diganti. Instrumen yang valid pasti

reliabel, tetapi instrumen yang reliabel belum

tentu valid.