40
1 Buletin Lingkungan Sehat | Edisi I Tahun 2014 Halo Pembaca …. Tanpa terasa kita sudah melewati tahun 2013 yang penuh kenangan dan saat ini kita sudah 3 bulan memasuki tahun 2014. Tahun baru sangat identik dan sarat dengan semangat baru, ide baru, kreatifitas baru, dan harapan yang baru. Setiap tahun mempunyai makna tersendiri, menurut hitungan kalender China dan tahun ini adalah shio kuda. Apapun arti ramalan shio kuda tersebut, baik atau buruk, tentunya kita sudah siap menjalankan rencana yang sudah kita susun dengan tujuan tak lain agar tahun ini kita lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Pembaca yang budiman, dalam dua bulan pertama tahun 2014, kita telah dihadapkan dengan berbagai bencana alam seperti banjir dan longsor. Bencana memang tidak benar-benar dapat diprediksi. Seperti banjir yang melanda Ibukota Negara yang telah melumpuhkan perekonomian Jakarta selama satu minggu di bulan Januari lalu dan mengakibatkan kerugian yang mencapai seratusan miliar rupiah. Meskipun sebelumnya sudah ada yang memprediksi bahwa ada potensi banjir lima tahunan, namun hal itu tidak bisa menghindarkan Jakarta dari bencana. Namun apapun kondisi yang terjadi, hal itu tidak menyurutkan tekad kami untuk terus menyajikan berbagai informasi aktual mengenai program Penyehatan Lingkungan. Akhir kata, selamat membaca Edisi I buletin lingkungan sehat tahun 2014. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Jika pembaca mempunyai masukan, pertanyaan, artikel, ataupun resensi buku. Pembaca bisa mengirimkannya ke alamat redaksi. Selamat membaca...... SUSUNAN REDAKSI Penanggung Jawab Wilfried H Purba (Direktur Penyehatan Lingkungan) Redaktur Bunga Mayung Datu Linggi (Kasubbag TU) Editor F. Eko Saputro (Kasubdit Penyehatan Air dan Sanitasi Dasar) Cucu Cakrawati (Kasubdit Pengamanan Limbah, Udara dan Radiasi) M. Yunus (Kasubdit Higiene Sanitasi Pangan) Sonny P. Warouw (Kasubdit Penyehatan Permukiman dan Tempat-Tempat Umum) Yuli Karmen (Kasubdit Penyehatan Kawasan dan Sanitasi Darurat) Desain Grafis Arif Wisudyastomo Sekretaris Redaksi Astrid Salome Anggota Redaksi Rano Banyu Aji Adhy Prasetyo Nuri Handayani Nia Kurniawati Dewi Marlina Dewi Mulyani Alamat Redaksi Direktorat Penyehatan Lingkungan Ditjen PP dan PL Kemenkes RI, Jl. Percetakan Negara No. 29 Jakarta Pusat 10560 (Gedung D lt. 2) Telp. (021) 4247608 Ext. 118 Faks. (021) 4245778 Email [email protected] LINGKUNGAN SEHAT LINGKUNGAN SEHAT Buletin Buletin Edisi I - 2014 Sharing Ilmu Pelaku STBM Banjir Dan Tangan Gurita Banjir Dan Tangan Gurita Membudayakan Jajan Sehat Ala Kaki Lima ManadoLumpuh Penyehatan Lingkungan Dalam Kebersamaan Genset Perenggut Nyawa Penyehatan lingkungan dalam kebersamaan Hari Pasar Bersih Nasional ke-6 Mengenal Lebih Jauh Pejabat Fungsional Tertentu Mengintip pangan siap saji di tempat-tempat khusus Dari Redaksi

Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014

1Buletin Lingkungan Sehat | Edisi I Tahun 2014

Halo Pembaca ….Tanpa terasa kita sudah melewati tahun

2013 yang penuh kenangan dan saat ini kita sudah 3 bulan memasuki tahun 2014. Tahun baru sangat identik dan sarat dengan semangat baru, ide baru, kreatifitas baru, dan harapan yang baru. Setiap tahun mempunyai makna tersendiri, menurut hitungan kalender China dan tahun ini adalah shio kuda. Apapun arti ramalan shio kuda tersebut, baik atau buruk, tentunya kita sudah siap menjalankan rencana yang sudah kita susun dengan tujuan tak lain agar tahun ini kita lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.

Pembaca yang budiman, dalam dua bulan pertama tahun 2014, kita telah dihadapkan dengan berbagai bencana alam seperti banjir dan longsor. Bencana memang tidak benar-benar dapat diprediksi. Seperti banjir yang melanda Ibukota Negara yang telah melumpuhkan perekonomian Jakarta selama satu minggu di bulan Januari lalu dan mengakibatkan kerugian yang mencapai seratusan miliar rupiah.

Meskipun sebelumnya sudah ada yang memprediksi bahwa ada potensi banjir lima tahunan, namun hal itu tidak bisa menghindarkan Jakarta dari bencana. Namun apapun kondisi yang terjadi, hal itu tidak menyurutkan tekad kami untuk terus menyajikan berbagai informasi aktual mengenai program Penyehatan Lingkungan. Akhir kata, selamat membaca Edisi I buletin lingkungan sehat tahun 2014. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Jika pembaca mempunyai masukan, pertanyaan, artikel, ataupun resensi buku. Pembaca bisa mengirimkannya ke alamat redaksi.

Selamat membaca......

SUSUNAN REDAKSI

Penanggung JawabWilfried H Purba (Direktur Penyehatan Lingkungan)

RedakturBunga Mayung Datu Linggi (Kasubbag TU)

EditorF. Eko Saputro (Kasubdit Penyehatan Air dan Sanitasi Dasar)

Cucu Cakrawati (Kasubdit Pengamanan Limbah, Udara dan Radiasi)

M. Yunus (Kasubdit Higiene Sanitasi Pangan)

Sonny P. Warouw (Kasubdit Penyehatan Permukiman dan Tempat-Tempat Umum)

Yuli Karmen (Kasubdit Penyehatan Kawasan dan Sanitasi Darurat)

Desain GrafisArif Wisudyastomo

Sekretaris RedaksiAstrid Salome

Anggota RedaksiRano Banyu Aji

Adhy Prasetyo

Nuri Handayani

Nia Kurniawati

Dewi Marlina

Dewi Mulyani

Alamat Redaksi

Direktorat Penyehatan Lingkungan Ditjen PP dan PL Kemenkes RI, Jl. Percetakan Negara No. 29 Jakarta Pusat 10560 (Gedung D lt. 2)Telp. (021) 4247608 Ext. 118Faks. (021) 4245778Email [email protected]

LINGKUNGAN SEHATLINGKUNGAN SEHATBuletinBuletin

Edisi I - 2014

Sharing Ilmu Pelaku STBM

Banjir DanTangan GuritaBanjir DanTangan Gurita

MembudayakanJajan Sehat

Ala Kaki Lima

ManadoLumpuhPenyehatan Lingkungan

Dalam Kebersamaan

Genset Perenggut Nyawa

Penyehatan lingkungandalam kebersamaan

Hari Pasar BersihNasional ke-6

Mengenal Lebih Jauh Pejabat Fungsional Tertentu

Mengintip pangan siap sajidi tempat-tempat khusus

Dari Redaksi

Page 2: Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014

2 Buletin Lingkungan Sehat | Edisi I Tahun 2014

DAFTAR ISI

Daftar isi

Edisi I 2014

9

11

4

“Melalui semangat kebersamaan kita tingkatkan profesionalisme

pegawai direktorat penyehatan lingkungan”

PENYEHATAN LINGKUNGANDALAM KEBERSAMAAN

Kejadian bermula saat Selasa, 11 Februari 2014, sekitar Pk 00.10 s/d 04.00

WIB di sekitar tempat kejadian kasus mengalami kematian aliran listrik

GensetPerenggut Nyawa

MANADO LUMPUHBanjir Mulai Menggenangi Manado

Pada Pukul 07.30 WitaDan Mencapai Puncaknya

Pada Pukul 12.00 Wita.Namun Akhirnya Berangsur Surut Sejak

Pukul 15.00 Wita.

Page 3: Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014

3Buletin Lingkungan Sehat | Edisi I Tahun 2014

1. Dari Redaksi

2. Daftar Isi

4. Penyehatan Lingkungan Dalam Kebersamaan

7. Pemeriksaan Fr Ptm

9. Manado Lumpuh

11. Genset Perenggut Nyawa

13. Bukti Keseriusan Desa Morowali “ 11 Desa Sbs “

Daftar isi

18

20

13 24

40

15. HARI PASAR BERSIHNASIONAL KE-6

18. SHARING ILMU PELAKU STBM

20. BANJIR & TANGAN GURITA

24. MEMBUDAYAKAN JAJAN SEHAT ALA KAKI LIMA

29. BAGIAN I:SANITARIANKUSAYANG,

SANITARIANKU MALANG !!

31. MENGENAL LEBIH JAUHPEJABAT FUNGSIONAL TERTENTU

(JFT SANITARIAN) ?

34. “MENGINTIP PANGAN SIAP SAJI DI TEMPAT-TEMPAT KHUSUS”

40. TAHUKAH KAMU...? INI BAHAYANYA PIPIS DI KOLAM RENANG

Page 4: Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014
Page 5: Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014
Page 6: Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014
Page 7: Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014
Page 8: Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014
Page 9: Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014

9Buletin Lingkungan Sehat | Edisi I Tahun 2014

Rabu, 15 Januari 2014. Banjir bandang menyerang Manado. Hujan deras yang mengguyur Manado selama 2 hari ber-

turut - turut, menyebabkan meluapnya sungai Tikala, Sungai Tondano, dan Sungai Sawangan, sehingga menimbulkan banjir bandang dan longsor di Kota Manado dan kab/kota seki-tarnya.

Banjir mulai menggenangi Manado pada pukul 07.30 WITA dan mencapai puncaknya pada pukul 12.00 WITA. Namun akhirnya berangsur surut sejak pukul 15.00 WITA.Hilangnya hutan dan sungai-sungai kecil di sekitar Manado serta rusaknya daerah resapan akibat pembangunan kota yang serampangan menyebabkan sejumlah sungai di Manado tak mampu lagi menahan debit air hujan. Air laut yang sedang pasang pun, turut memperparah kondisi yang ada, sehingga banjir bandang tak terelakkan lagi.Kota Manado (Kecamatan yang Kec. Mapanget, Kec. Paal 2, Kec. Tikala, Kec. Singkil, Kec.

Bunaken, Kec. Tuminting, Kec. Wanea, Kec. Sario, Kec. Wenang), Minahasa Utara, Kota Tomohon, Minahasa, Minahasa Selatan, dan Kepulauan Sangihe merupakan deretan daerah yang terkena dampak banjir bandang. Banjir bandang selain menimbulkan kerugian materi, meluluh lantakan dan menghancurkan rumah-rumah yang terutama berada di daerah aliran sungai, juga menimbulkan korban jiwa. Data BNPB menyatakan sampai dengan Jumat, 17 Januari 2014 korban meninggal 18 orang, 2 orang hilang, 101 rumah hanyut, dan ribuan orang mengungsi.Melihat kondisi ini, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan pun tidak tinggal diam. Tim Gerak Cepat (TGC) yang dipimpin langsung oleh dr. Desak Made Wismarini, MKM (Direktur Simkar dan Kesma) dan beranggotakan Direktorat Penyehatan Lingkungan dan Direktorat Simkar dan Kesma sendiri, segera terbang ke Manada pada hari Jumat, 17 Januari 2014. Bekerja sama dengan BTKL-PP Manado, KKP Manado dan KKP Bitung, tim segera melakukan berbagai upaya untuk mendukung Dinkes Provinsi Sulawesi Utara dan Dinkes Kota Manado yang telah lebih dahulu bergerak. Assessment lapangan / Rapid Health Assessmant (RHA) pun segera dilakukan

Peristiwa

MANADO LUMPUH

Page 10: Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014

10 Buletin Lingkungan Sehat | Edisi I Tahun 2014

di beberapa titik. Banyaknya pengungsi menyebabkan beberapa tempat ibadah dan kantor Kelurahan dijadikan Posko pengungsian seperti Gereja Siloam, Gereja GMIM Golgota, Mesjid Nurul Huda, Masjid Al Hasanah, Kantor Kelurahan Perkamil Lingkungan 1, Kantor Kelurahan Paal 2, Kantor Kelurahan Kairagi 1, Kantor Kelurahan Dendengan Dalam, Kantor Kelurahan Tikala Ares dan Kantor Kelurahan Paal 4. Pemadaman listrik pun terjadi di seluruh wilayah yang terkena banjir. Kesulitan air bersih dan fasilitas MCK yang kurang, juga

ditemukan di sejumlah titik pengungsian.

Karena itu upaya berupa penyediaan toilet darurat dan pengolahan air bersih dengan menggunakan penjernih air Poli Aluminium Consentrat (PAC), serta pengurasan sumur gali untuk kemudian dilakukan disinfeksi dengan menggunakan kaporit, dilakukan oleh Tim Gerak Cepat (TGC). Pelayanan kesehatan pun didirikan Tim Gerak Cepat (TGC). di Posko Utama di Belakang Pom Bensin Paal 2 sejak 16 Januari 2014 (memanfaatkan tenda isolasi KKP Bitung), untuk mengatasi gangguan kesehatan yang dialami pengungsi.

Walaupun dapur umum belum ada di sejumlah titik pengungsian, namun ketersediaan makanan dan minuman masih dapat tercukupi dengan adanya sumbangan yang mengalir dari berbagai tempat. Penampungan sampah yang belum tersedia di sejumlah titik pengungsian, diatasi Tim Gerak Cepat (TGC) dengan membagikan polybag sampah. Selain berbagai upaya yang dilakukan oleh Tim Gerak Cepat (TGC), dukungan logistik berupa Emergency Kit Matra 2 set, polybag sampah 150 lembar, paket obat dasar 2 kardus,

media KIE (leaflet) banjir, keramik filter 10 buah, sepatu boot 20 psg, media H2S 100 botol, PAC 1000 sachet juga diberikan.

Berdasarkan pemantauan di lapangan, banjir tidak hanya menggenangi rumah warga, juga sekolah hingga kantor Walikota Manado. Bahkan, banjir di sembilan kecamatan membuat sejumlah pusat perbelanjaan meliburkan karyawan. Ya, bencana ini telah menyebabkan aktivitas Manado lumpuh selama beberapa hari. (TS)

Peristiwa

Page 11: Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014

11Buletin Lingkungan Sehat | Edisi I Tahun 2014

Selasa, 11 Februari 2014 pukul 09.00 WIB, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi mendapat informasi dari RS Mitra Keluar-

ga Bekasi Timur, bahwa rumah sakit tersebut baru menangani korban yang diduga akibat keracunan carbon monoksida (CO).

Menindak lanjuti informasi tersebut, Tim Investigasi Dinas Kesehatan Kota Bekasi (Surveilans Epidemiologi, Kesehatan Lingkungan) dan Puskesmas Pengasinan segera bergegas untuk melakukan klarifikasi dan investigasi di lokasi kejadian kasus Klinik Sapta Mitra Bekasi Timur dan RS Mitra Keluarga Bekasi Timur.

Kejadian bermula saat Selasa, 11 Februari 2014, sekitar Pk 00.10 s/d 04.00 WIB di sekitar tempat kejadian kasus mengalami kematian aliran listrik. Oleh karena itu, pihak klinik yang sedang tugas jaga saat itu segera menyalakan mesin Genset (± kekuatan 8000 watt) yang berada di halaman luar klinik. Berkaca pada sering terjadinya kehilangan mesin Genset di daerah sekitar klinik, akhirnya mesin Genset pun dimasukkan ke dalam ruangan dalam keadaan hidup.

Sekitar Pk 07.00 WIB, karyawan klinik melihat ada orang di dalam klinik dalam keadaan tergeletak, tampak seperti sudah meninggal. Tidak lama kemudian diketahui bahwa 9 orang menjadi korban keracunan gas Carbon Monoksida (CO) dari mesin Genset. Posisi mesin Genset yang ada di dalam ruangan yang tertutup rapat membuat gas CO yang

keluar dari saluran pembuangan mesin Genset pun berputar di dalam ruangan bercampur dengan udara AC dan akhirnya meracuni orang-orang yang ada di dalamnya.

5 Korban meninggal langsung di bawa petugas ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk diotopsi. Sedangkan 4 korban selamat dirawat di RS Mitra Bekasi Timur.

Berikut data korban meninggal:1. Dr friska Novaida Gultom, 26 tahun,

dokter jaga

2. Desi Purnomo, 21 tahun, bagian pelayanan apotek

3. Ani Dwi, 25 tahun, accounting

4. M Zamroni atau Oni, bagian pelayanan

5. Slamet Afriana, 21 tahun, perawat

Korban dirawat di ICCU Rumah Sakit Mitra Bekasi Timur:

1. Santi siswi, 20 tahun, analis

2. Ifa Riana, 20 tahun, analis

3. Herman, kurir

Siti Nurjanah, dugaan sementara adalah pasien.

Berdasarkan keterangan yang didapat dari dokter IGD RS Polri Kramat Jati, dr. Melani, dipastikan kelima korban tewas akibat

Peristiwa

GENSET PERENGGUT NYAWA

Page 12: Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014

12 Buletin Lingkungan Sehat | Edisi I Tahun 2014

keracunan gas CO terlihat dari ciri-ciri jenazah dimana terdapat jelaga di sekitar bawah hidung, kondisi tubuh berwarna biru, tangan dan kaki berwarna pucat seperti kekurangan oksigen.

Sedikit mengenai Karbon monoksida atau biasa di sebut CO. Karbon monoksida (CO) merupakan gas yang mempunyai sifat tidak berasa, tidak berbau, tidak iritatif dan tidak berwarna. Karbon monoksida dihasilkan melalui pembakaran gas, minyak, bahan bakar padat atau kayu dan lainnya. Karbon monoksida terbentuk dari kebakaran, mesin dan lainnya.

Pada umumnya gas karbon monoksida mengakibatkan keracunan saat terhirup atau melalui jalan pernapasan maupun inhalasi (inhalation route). Gas karbon monoksida termasuk dalam kelompok bahan kimia

asfiksia (asphyxiate). Gas ini menyebabkan keracunan dengan cara meracuni hemoglobin (Hb) darah. Fungsi Hemoglobin yaitu mengikat darah dalam bentuk HbO. Apabila Hb teracuni CO dan terbentuk ikatan HbCO maka oksigen akan terlepas dalam sel darah sehingga tubuh akan mengalami mengalami kekurangan oksigen. Walaupun jumlahnya sedikit, jika terhirup dalam kurun waktu tertentu dapat mengakibatkan gejala keracunan pada tubuh.

Gejalanya keracunan dapat terjadi

pelan-pelan tetapi lebih sering terjadi secara mendadak dan cepat, tergantung konsentrasi dan lama waktu tubuh terpapar gas ini. Gejala yang muncul biasanya berupa bibir dan kuku-kuku jari jemari penderita akan berubah menjadi agak kemerahan. Tanda tersebut merupakan bentuk tanda dari paparan gas karbon monoksida yang melampaui batas dari yang bisa di toleransi tubuh. Gejala lain berupa sakit kepala, pernapasan

jadi pendek dan dangkal, pusing, mual, penglihatan terganggu dan kehilangan ingatan. Bila konsetrasi paparan karbon monoksida sangat tinggi penderita bisa tak sadarkan diri dan akhirnya bisa berakibat kematian. Pertolongan Pertama yang dapat dilakukan pada keracunan Karbon monoksida (CO) adalah membawa penderita ke tempat berudara segar dan hangat; bila penderita tidak

bernapas, segera lakukan pernapasan buatan; berikan inhalasi oksigen bila memungkinkan dan penderita diistirahatkan dan diusahakan tenang. Perhatian! Menolong korban yang diduga keracunan gas Karbon monoksida (CO) terutama bila dalam ruang tertutup harus waspada terhadap keselamatan diri penolong. Penolong harus menggunakan alat pelindung baik berupa masker gas atau tabung oksigen. Karena keselamatan penolong adalah yang utama. (S)

Peristiwa

Page 13: Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014

13Buletin Lingkungan Sehat | Edisi I Tahun 2014

Kabupaten morowali kembali membukti-kan keseriusannya untuk mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat bagi mas-

yarakatnya, ditandai dengan dilaksanakann-ya deklarasi desa SBS ( Stop Buang Air Besar Sembarangan ) sebanyak sebelas desa. Acara tersebut dipusatkan di Desa Keuno Kecamatan Petasia Timur Kabupaten Morowali Utara pada hari Senin, 20 Januari 2014.

Acara deklarasi tersebut dihadiri oleh para camat se-Kabupaten Morowali Utara dan para kepala desa beserta masyarakat yang berdomisili di desa Keuno dan perwakilan desa-desa yang ikut deklarasi. Dalam sambutannya Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Morowali, drg Fatmawati A. Halid, MMR menyampaikan bahwa acara Deklarasi Desa SBS kali ini terlaksana berkat kerja sama semua pihak, diantaranya fasilitator, sanitarian Puskesmas, pemerintah desa dan kecamatan serta Dinas

Kesehatan Kabupaten Morowali. Selain itu juga Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Morowali mengajak dan memberikan motivasi kepada para camat dan kepala desa yang hadir agar tetap berupaya meningkatkan kinerja sehingga pada tahun-tahun berikutnya bisa diadakan deklarasi desa, yang akhirnya akan mewujudkan masyarakat Morowali yang sehat. Setelah acara sambutan, dilanjutkan dengan pembacaan ikrar oleh 11 kepala desa. Mereka berkomitmen untuk mempertahankan dan tetap mendorong agar masyarakatnya berperilaku hidup bersih dan sehat serta menjaga predikat Desa SBS berkelanjutan dan menuju ke tangga sanitasi yang lebih layak dan sehat.

Kabupaten Morowali untuk kedua kalinya mendeklarasikan Desa SBS. Kali ini terdapat 11 desa yaitu desa Moleono, One Pute, Baho Makmur, Keuno, Mahoni, Bintangor Mukti,

Peristiwa

Page 14: Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014

14 Buletin Lingkungan Sehat | Edisi I Tahun 2014

Tambale, Pokeang, Wa Amparigi, Taronggo dan Girimulya. Berdasarkan informasi yang di peroleh dari pengelola Pamsimas Morowali bahwa dari 11 desa yang dideklarasikan terdapat 7.056 jiwa yang telah mengakses sarana jamban dengan kondisi memenuhi syarat kesehatan. Ini tentu akan membawa dampak positif bagi masyarakat yang berdomisili di 11 desa tersebut. Minimal akan mengurangi terjadinya penyakit- penyakit yang berbasis lingkungan seperti kasus diare. Prestasi yang diraih oleh masyarakat Kabupaten Morowali didukung oleh Pemda, baik dari sisi pendanaan maupun kebijakan serta keterlibatan unsur masyarakat

sehingga desa-desa di luar Pamsimas juga telah ada yang Stop Buang Air Besar sembarangan dan telah dilakukan pemicuan dengan menggunakan dana ABPD Kabupaten. Bahkan para kepala desa juga telah dilatih pemicuan CLTS, sehingga di beberapa desa, pemicuan dilakukan oleh kepala desa dan sanitarian. Hal ini tentu sangat menarik dan dapat dijadikan contoh oleh desa-desa lain yang ada di propinsi Sulawesi Tengah.

Menurut Jusnan S Lawento, sanitarian dari Kabupaten Morowali, salah satu strategi yang sangat menarik dilakukan oleh masyarakat Morowali di salah satu desa adalah membuat kerajinan tangan, demi mewujudkan cita-cita mereka untuk memiliki jamban sehat. Kemudian hasil kerajinan tangan dikumpulkan oleh ketua kelompok lalu dijual. Hasil penjualan kerajinan tangan akan digunakan untuk membangun jamban sehat masyarakat yang ditentukan melalui undian arisan. Sehingga dalam waktu tertentu masyarakat yang berdomisili di desa tersebut semuanya telah memiliki jamban. (VAH)

Peristiwa

Page 15: Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014

15Buletin Lingkungan Sehat | Edisi I Tahun 2014

28 Januari 2014 bertempat di Pasar Bunder, Kabupaten Sragen Jawa Tengah diselenggrakan Hari Pasar Bersih Nasional (HPBN) ke-6 oleh Yayasan Danamon Peduli (YDP) bermitra dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Sragen sebagai tuan rumah. HPBN merupakan salah satu kegiatan

dalam Program Pasar Sejahtera (Sehat, Hijau, Bersih dan Terawat), hasil kerjasama Yayasan Danamon Peduli (YDP) dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Kesehatan dan beberapa stake holder terkait.

Program Pasar Sejahtera sendiri dimaksudkan untuk mendukung revitalisasi pasar tradisional melalui peningkatan kesehatan lingkungan pasar-pasar tradisional dengan menggunakan standar nasional sebagaimana ditetapkan dalam pedoman Pasar Sehat (Kepemenkes No 519 Tahun 2008).

Program tersebut menggunakan 2 pendekatan yaitu : pendekatan fisik meliputi

perbaikan kondisi fisik dan infrastruktur melalui unit percontohan yang mengacu pada Kepmenkes No 519 Tahun 2008 dan pendekatan non fisik meliputi penerapan perilaku hidup bersih dan sehat kepada para pelaku dan penanggungjawab pasar dalam memelihara pasar serta dalam membangun komitmen

yang berkesinambungan. Tahun 2010, Program Pasar Sejahtera telah dilaksanakan di 7 (tujuh) lokasi pasar percontohan yaitu Pasar Ibuh (Kota Payakumbuh), Pasar Grogolan (Kota Pekalongan), Pasar Bunder (Kab. Sragen), Pasar Baru (Kota Probolinggo), Pasar Semampir (Kab Probolinggo), Pasar Sindangkasih (Kab Majalengka) dan Pasar Kemuning (Kota Pontianak).

Sejak diluncurkannya Program Pasar Sejahtera, HPBN menjadi salah satu kegiatan penting, yang dilaksanakan setiap tahun secara bergilir di salah satu lokasi pasar percontohan Program Pasar Sejahtera. Kegiatan ini bertujuan sebagai ajang kampanye kepada

Peristiwa

HARI PASAR BERSIH NASIONAL KE-6

Page 16: Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014
Page 17: Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014

17Buletin Lingkungan Sehat | Edisi I Tahun 2014

Pasar Sejahtera dan Pasar Bunder lah yang dipilih pada kesempatan itu yang memang merupakan tempat pelaksanaan peringatan HPBN ke-6 kali itu. Pasar Bunder merupakan contoh pasar yang berhasil melakukan pengelolaan sampah dengan baik dengan mengembangkan metode bank sampah untuk sampah anorganik dan pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos. Saat kunjungan, Wamen berpesan kepada para pedagang, melalui wawancara interaktif Radioland Swadaya Pasar Bunder, agar pasar dijaga tetap bersih, keramahan pedagang tetap dijaga, drainase dipastikan lancar, disediakan petunjuk yang jelas, dan jika ada masalah diselesaikan bersama.

Seminar Nasional Pasar Tradisional menjadi puncak acara rangkaian peringatan HPBN ke-6. Bertempat di Pendopo Kabupaten Sragen, seminar ini mengangkat topik “Peran pasar Tradisional dalam Perekonomian Daerah dan Peran Strategis Sektor Non Pemerintah” dan “Pemberdayaan Pedagang Dalam Mengembangkan Pasar Tradisional dalam Era Persaingan Bebas”.

Tak ketinggalan Direktur Penyehatan Lingkungan juga menjadi salah satu nara sumber dalam seminar itu dengan membawakan topik “Peran Pedagang dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Pasar”. Dalam seminar tersebut peserta juga dapat berbagi pengalaman dari masing-masing pasar percontohan yang telah dimulai sejak tahun 2010, mengenai perencanaan dan penganggaran bersumber APBD; peran serta komunitas pasar untuk perubahan perilaku; dan pengembangan metode komunikasi perubahan perilaku bagi pedagang pasar. Kolaborasi program terkait pasar dari pihak Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Swasta diperlukan dalam mewujudkan Pasar Sejahtera. Sehingga slogan manfaat Konsumen Nyaman, Pedagang Sejahtera, Daerah Maju juga dapat terwujud. (TS)

Peristiwa

Page 18: Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014

18 Buletin Lingkungan Sehat | Edisi I Tahun 2014

Beberapa waktu lalu, tepatnya 10-13 Febru-ari 2014 program STBM baru saja melak-sanakan pertemuan Lokakarya Review

Pembelajaran Stakeholders STBM Nasional. Pertemuan yang dihadiri oleh 70 orang peserta ini pun diisi dengan serangkaian acara menar-ik, salah satunya ialah berbagi pembelajaran positif dari para pelaku STBM Nasional, tujuan-nya tidak lain untuk mengembangkan program STBM.

Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi best practice dalam penerapan STBM skala Kabupaten dalam rangka mengimplementasikan 3 komponen STBM, kemudian mengidentidikasi pembelajaran dari keberhasilan, maupun mengidentifikasi berbagai tantangan yang diperoleh di lapangan dalam menerapkan STBM. Lebih dari itu, kegiatan ini juga dimaksud untuk dapat mengidentifikasi penyediaan berbagai bantuan teknis yang diperlukan, dan juga untuk memperkuat peran kunci sekretariat dalam mengkoordinasi dan memimpin pelaksanaan STBM skala nasional.

Acara yang dilaksanakan di Hotel The Royal Surakarta Heritage Solo – Jawa Tengah ini dihadiri oleh berbagai pihak, mulai dari perwakilan pemerintah pusat, pemerintah daerah, Pokja AMPL Nasional hingga sejumlah mitra STBM, diantaranya WSP, Plan Indonesia, Waspola, Unicef, Simavi, USDP, YPCII dan MCC.

Adapun sejumlah materi yang diberikan oleh para narasumber sebagai sharing pembelajaran antara lain seperti Pendekatan

District Wide oleh WSP, Penerapan STBM secara komprehensif dan sinergi 3 komponen oleh perwakilan provinsi, Kerangka kerja pengembangan kapasitas institusi atau strategi pelembagaan CB dalam dunia pendidikan formal dan akreditasi oleh BPPSDM, Strategi Replikasi Nasional oleh Sekretariat STBM, Testimoni Pengembangan WUSAN dan Mikro Kredit oleh Wirausaha–BPR, serta Kunjungan lapang ke Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri dan Desa Jatisrono Kabupaten Wonogiri. Pemaparan sharing pembelajaran tersebut dilakukan oleh perwakilan daerah yaitu dari provinsi NTB, NTT, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat yang telah teridentifikasi oleh tim provinsi untuk menularkan pengalaman dan pembelajarannya agar dapat diadopsi sehingga pemberdayaan masyarakat dalam penyehatan lingkungan dapat diterapkan. Di mana, dari semua pemaparan yang ada para peserta diharapkan mampu menangkap pengalaman dan pembelajaran, misalnya saja dari kisah sukses PD BKK Eromoko Wonogiri dalam mengembangkan STBM di wilayahnya.

Bukan hanya berbagi pengalaman saja, acara ini juga diisi dengan kegiatan kunjungan lapangan yang diadakan pada hari kedua. Adapun lokasi kunjungan ialah Desa Sumberejo yang diketahui hingga kini terus meningkatkan kualitas jamban warga, kemudian ke CSS Wusan Wonogiri dan mendatangi Pokja Sanitasi Kabupaten dan Dinkes Kabupaten.

Sementara, diskusi kelompok mengenai penguatan peran sekretariat dan agenda 2014

Page 19: Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014
Page 20: Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014

Edukatif Dan Informatif

Page 21: Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014
Page 22: Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014
Page 23: Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014
Page 24: Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014
Page 25: Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014
Page 26: Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014
Page 27: Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014
Page 28: Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014
Page 29: Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014
Page 30: Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014
Page 31: Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014
Page 32: Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014
Page 33: Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014
Page 34: Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014
Page 35: Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014
Page 36: Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014
Page 37: Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014
Page 38: Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014
Page 39: Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014
Page 40: Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014