38
PRODUKSI DAN PENYIMPANAN BIBIT DURIAN Oleh: Emma Femi P. (H0711039)

Produksi & Penyimpanan Bibit Durian

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Produksi & Penyimpanan Bibit Durian

Citation preview

Page 1: Produksi & Penyimpanan Bibit Durian

PRODUKSI DAN PENYIMPANAN BIBIT DURIAN

Oleh:Emma Femi P.

(H0711039)

Page 2: Produksi & Penyimpanan Bibit Durian

PENDAHULUAN

Durian dikenal dengan sebutan "raja dari segala buah" (King of Fruit). Durian merupakan salah satu komoditas buah yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan sangat berpotensi untuk dikembangkan dalam skala ekonomi. Produksi dan mutu buah durian yang dihasilkan di sentra produksi utama sebagian besar masih rendah.

Durian adalah buah yang sangat digemari kalangan masyarakat luas, oleh karena itu perlu adanya bibit unggul agar tanaman yang dihasilkan baik dan hasil produksi juga baik. Bibit unggul merupakan syarat utama untuk menunjang pengembangan tanaman durian. Cara memperoleh bibit unggul tersebut dapat dilakukan dengan cara perbanyakan secara vegetatif seperti okulasi, sambung dan susuan (Sumarsono et al. 2002).

Page 3: Produksi & Penyimpanan Bibit Durian

DURIAN

• Ada puluhan durian yang diakui keunggulannya oleh Menteri Pertanian dan disebarluaskan kepada masyarakat untuk dikembangkan.

• Macam varietas durian tersebut adalah: durian Sukun (Jawa Tengah), Petruk (Jawa Tengah), Sitokong (Betawi), Simas (Bogor), Sunan (Jepara), Montong (Thailand), Kani (Thailand), Sidodol (Kalimantan Selatan), Sijapang (Betawi)dan Sihijau (Kalimantan Selatan).

Page 4: Produksi & Penyimpanan Bibit Durian

SYARAT TUMBUH

• Curah hujan maksimum 3000-3500 mm/tahun dan minimal 1500-3000 mm/tahun.

• Intensitas cahaya matahari: 60-80%.

• Suhu rata-rata 20-30 C. • Jenis tanah grumosol dan

ondosol. • pH 5-7 dengan pH optimum 6-

6,5. • Ketinggian tempat tidak lebih

dari 800 m dpl. Tetapi ada juga tanaman durian yang cocok ditanam diberbagai ketinggian.

Page 5: Produksi & Penyimpanan Bibit Durian

PERSIAPAN KEBUN BIBIT TANAMAN

DAN MEDIA TANAM

Kegiatan persiapan kebun bibit tanaman dan media tanam berfungsi sebagai media pertumbuhan bagi bibit.

Persiapan lahan bertujuan untuk mendapatkan tempat terbuka dengan kondisi tertentu yang sesuai dengan agroklimat yang

terkontrol (kelembaban, intensitas sinar matahari dll).

Page 6: Produksi & Penyimpanan Bibit Durian

Prosedur pelaksanaan persiapan kebun bibit tanaman dan media tanam

1. Membuat perencanaan luas area pembibit tanamanan dan bentuk bedengan sesuai dengan kontur tanah arah utara selatan.

2. Melakukan perencanaan denah lahan, lokasi pengairan, jalan masuk dan keluar kebun bibit tanaman, serta tempat pengumpulan bibit siap salur.

3. Melakukan pembersihan lokasi area pembibit tanamanan dari gulma dan tanaman yang tidak diinginkan.

4. Melakukan pengolahan tanah dan bentuk menjadi bedengan.

5. Memberi naungan paranet di setiap bedengan.

Page 7: Produksi & Penyimpanan Bibit Durian

PERSIAPAN BATANG BAWAHPersiapan batang bawah merupakan rangkaian

kegiatan penyediaan bahan tanaman dari hasil semaian biji durian yang sudah terseleksi dari pohon durian yang mempunyai system perakaran baik dan kuat, toleransi tinggi terhadap hama dan penyakit, kompatibel dengan batang atasnya serta mempunyai daya adaptasi terhadap berbagai jenis kondisi lahan.

Tujuan persiapan batang bawah adalah menyediakan tanaman calon batang bawah yang bermutu sesuai dengan standard dan kebutuhan.

Biji yang digunakan berasal dari buah yang sudah tua

maksimal/masak pohon, sehat), ukuran besar dan seragam serta dari pohon yang telah terpilih.

Page 8: Produksi & Penyimpanan Bibit Durian

Proses pemisahan buah durian dengan biji

1. Memilih buah durian yang masak pohon/ tua untuk diambil bijinya.

2. Membuang daging buah/ pisahkan daging buah durian dengan bijinya dan kumpulkan biji durian pada keranjang bambu.

3. Melakukan pencucian biji dengan air bersih dan masukan biji ke dalam larutan fungisida dengan bahan aktif binomilsesuai dengan dosis anjuran 0,5 gram/liter kemudian ditiriskan di keranjang bambu.

4. Meletakkan keranjang yang berisi biji/bibit durian yang sudah bersih di tempat teduh jangan sampai kena sinar matahari langsung atau tutup dengan menggunakan mulsa.

5. Melakukan penanaman biji/bibit durian dengan jarak 5 cm,dengan posisi bagian lembaga di bawah di lahan persemaian .

6. Melakukan penutupan dengan mulsa organik.

Page 9: Produksi & Penyimpanan Bibit Durian

Gambar 1 Persemaian Biji/ Bibit Batang

Bawah

Gambar 2 Penutupan dengan

Mulsa Organik

Gambar 3 Persemaian Bibit

Durian

Page 10: Produksi & Penyimpanan Bibit Durian

Pemindahan persemaian ke polybag (1 BST)

• Mengisi polybag dengan campuran tanah dan pupuk organik dengan perbandingan 2 : 1.

• Menata polybag yang berisi media pada tempat yang ternaungi (paranet atau pohon) dengan berjajar (10 polybag x 10 polybag).

• Menyiram media tanam polybag dengan larutan metalaksil 1 gr/Lt Interval 1 bulan sekali dengan menggunakan gembor.

• Memindahkan bibit tanaman pada persemaian yang telah berumur 1 BST, potong akar tunjangnya kemudian lakukan pemberian ZPT dan fungisida metalaksil lalu tanam pada polybag .

• Setelsh selesai tanam disiram lagi dengan gembor untuk merapatkan media tanam dengan akar.

• Melakukan penyiraman sesuai dengan kondisi lapang.

Page 11: Produksi & Penyimpanan Bibit Durian

Gambar 4 Pemindahan

Batang Bawah ke Polybag

Gambar 5 Bibit Durian yang Siap

dilakukan Grafting

Page 12: Produksi & Penyimpanan Bibit Durian

PERSIAPAN BATANG ATAS (ENTRES/ PUCUK) Persiapan batang atas merupakan rangkaian

kegiatan penyediaan bahan tanaman (pohon induk/ entres /pucuk) yang berasal dari pohon induk yang varietasnya telah dilepas oleh Kementerian Pertanian dan telah diregistrasi oleh UPT PSBTPH, sehat, baik pertumbuhannya, diutamakan yang sudah pernah berbuah, untuk disatukan dengan batang bawah yang telah dipersiapkan sebelumnya.

Tujuan persiapan batang atas adalah menyediakan bahan tanaman/ bagian dari pohon induk yang bermutu sesuai dengan kebutuhan. Entres harus segera digunakan untuk okulasi maupun untuk sambung, karena penundaan okulasi dan penyambungan lebih dari satu hari sejak pengambilan entres akan menunrunkan presentase bibit jadi dan memperlambat pertumbuhan (Mahfudin 2000).

Page 13: Produksi & Penyimpanan Bibit Durian

Prosedur pelaksanaan persiapan batang atas

1. Memangkas tunas pucuk yang sudah berumur 3 bulan (mata tunas masa dorman) dari pohon induk durian yang sudah ditentukan.

2. Melakukan perompesan daun dengan segera untuk menghindari penguapan yang banyak.

3. Membungkus dengan menggunakan pelepah pohon pisang dan ikat dengan menggunakan tali raffia.

Page 14: Produksi & Penyimpanan Bibit Durian

GRAFTINGGrafting adalah serangkaian kegiatan penyatuan batang atas dan batang bawah tanaman menjadi satu dengan jalan menyayat entres/batang atas membetuk mata baji dan membelah batang bawah/ Seedling/ zailling membentuk huruf V dengan menggunakan pisau grafting kemudian batang atas dimasukkan pada batang bawah dan kemudian diikat dengan menggunakan plastik es lilin.

Tujuan grafting adalah menyatukan batang atas dan batang bawah sehingga menghasilkan individu/ tanaman yang baru yang mempunyai gabungan sifat batang atas dan batang bawah, yang betujuan mendapatkan generasi baru yang sesuai dengan diskripsi pohon induk.

Page 15: Produksi & Penyimpanan Bibit Durian

Prosedur pelaksanaan grafting pada tanaman durian

1.Memilih Seedling / batang bawah yang sehat dan berumur 3 bulan.

2.Menyayat batang atas membentuk mata baji dengan panjang 1,5-2,5 cm.

3.Membelah batang bawah membentuk celah huruf V dengan panjang 1,5 – 2,5 cm.

4.Memasukkan batang atas ke celah batang bawah kemudian ikat dengan mengunakan tali plastik es mambo/ lilin (yang telah ditarik) dengan arah ikatan dari bawah ke atas sampai bekas sayatan tertutup semua.

5.Memberi sungkup susunan zailling/ Seedling durian yang sudah digrafting dengan menggunakan plastik transparan sampai minimal 5 cm di bawah sambungan.

6.Jangan melakukan penyiraman pada 1 hari sebelum dan 2 hari setelah grafting

7.Membuka plastik sungkup pucuk entres jika sudah terlihat pecah tunas baru pada batang atas lebih kurang 1 bulan setelah grafting

Page 16: Produksi & Penyimpanan Bibit Durian

Gambar 6 Entres dan Understem Durian

Page 17: Produksi & Penyimpanan Bibit Durian

Gambar 7 Metode Grafting pada Durian

Page 18: Produksi & Penyimpanan Bibit Durian

Gambar 8 Sungkup dan Hasil Perlakuan Grafting

Page 19: Produksi & Penyimpanan Bibit Durian

SELEKSI/ SORTASI DAN PEMELIHARAAN BIBIT

Seleksi/ sortasi dan pemeliharaan bibit tanaman adalah serangkaian kegiatan pemilihan dan memindah tanaman baru dari hasil grafting yang sudah siap salur (4-6 bulan) dari grafting yang disusul dengan pemeliharaan secaraoptimal agar tanaman baru siap salur sehat dan berkualitas.

Tujuan sortasi adalah memilih bibit tanaman durian yang siap salur ke petani ( siap tanamdi lapangan).

Page 20: Produksi & Penyimpanan Bibit Durian

Prosedur pelaksanaan sortasi dan pemeliharaan bibit tanaman

1. Memilih bibit durian yang sudah jadi dari hasil grafting, yang tidak jadi disusun kembali ke tempat semula.

2. Mengangkut dengan menggunakan kereta dorong ke tempat karantina bibit tanaman.

3. Menyusun bibit tanaman durian dengan rapi (per kelompok berisi 100 batang), siram dengan menggunakan gembor.

Gambar 9 Bibit Siap Sebar

Page 21: Produksi & Penyimpanan Bibit Durian

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT

Pengendalian hama dan penyakit adalah serangkaian kegiatan atau tindakan untuk mengontrol dan mengendalikan populasi hama dan penyakit agar bibittanaman durian dapat tumbuh dengan optimal dan lulus sertifikasi dan pelabelan.

Tujuan pengendalian hama dan penyakit adalah menghindari kerugian ekonomi berupa kehilangan hasil perbanyakan bibit tanaman (grafting) dan penurunan mutu (kualitas) bibit tanaman durian yang dihasilkan sehingga dapat lulus sertifikasi serta menjaga kesehatan bibit tanaman durian.

Page 22: Produksi & Penyimpanan Bibit Durian

Prosedur pelaksanaan pengendalian hama dan penyakit

1. Melakukan pengamatan terhadap OPT secara berkala (seminggu 2 kali).

2. Melakukan identifikasi gejala serangan, jenis OPT, dan musuh alaminya.

3. Memperkirakan OPT yang perlu diwaspadai dan dikendalikan.

4. Menentukan tingkat serangan maksimum yang masih ditolelir.

5. Menetapkan alternative pengendalian hama dan penyakit : • Perbaikan sanitasi kebun pembibitan dan

system pengairan. • Mekanisasi (memotong / membuang bagian)

memisahkan polybag yang berisi bibit tanaman yang terserang ke tempat isolasi.

6. Penggunaan pestisida merupakan alternative terakhir, bila melewati ambang batas ekonomi. Maka pestisida dapat digunakan secara berkala.

Page 23: Produksi & Penyimpanan Bibit Durian

Beberapa hama dan Penyakit yang menyerang bibit durian

1. Kutu Putih ( Pseudococus sp.) Hama ini menyerang dengan mengisap

cairan dan bisa sebagai pembawa penyakit embun jelaga dan penyebaran dibantu semut.

Gejala serangan daun keriting dan merana. Pengendalian kultur tehnis adalah dengan sanitasi lingkungan kebun bibit tanaman.

Pengendalian secara mekanis dengan cara memangkas bagian daun atau ranting yang terinfeksi berat.

Pengendalian kimiawi dengan cara menyemprot dengan Insektisida berbahan aktif carbaryl 1,5 gr/lt.

Page 24: Produksi & Penyimpanan Bibit Durian

2. Penyakit Busuk Akar (Jamur Fusarium sp.) Jika dibelah, pada bagian korteks akan

tampak warna coklat dan padabagian yang berkayu akan tampak warna merah muda dengan bercak coklat.

Pengendalian kultur teknis dengan cara sanitasi lingkungan kebun bibit tanaman.

Pengendalian mekanik dengan cara memendam tanaman yang terserang penyakit. Pengendalian kimiawi dengan cara disemprot dengan fungisida sistemik dengan dosis 1-2 gr/Lt.

Beberapa hama dan Penyakit yang menyerang bibit durian

Page 25: Produksi & Penyimpanan Bibit Durian

3. Penyakit Bercak Daun (Jamur Colletotrichum sp.)

Gejala adanya bercak-bercak besar kering pada daun tanaman yang akhirnya berlubang.

Pengendalian kultur tehnis dengan cara sanitasi lingkungan kebun bibit tanaman.

Pengendalian mekanis memangkas bagian daun atau ranting yang terinfeksi berat.

Pengendalian kimiawi dengan disemprot dengan fungisida berbahan aktif binomil 0,5 gr/Lt.

Beberapa hama dan Penyakit yang menyerang bibit durian

Page 26: Produksi & Penyimpanan Bibit Durian

SERTIFIKASI DAN PELABELAN BIBIT TANAMAN

Sertifikasi dan pelabelan bibit tanaman adalah proses pemberian sertifikat setelah melalui serangkaian proses pemeriksaan, pengujian dan pengawasan serta memenuhi semua persyaratan agar bibit tanaman dapat diedarkan.

Tujuan sertifikasi bibit adalah menjamin kemurnian dan kebenaran varietas serta menjamin ketersediaan bibit tanaman bermutu secara berkesinambungan.

Page 27: Produksi & Penyimpanan Bibit Durian

• Surat bukti hasil determinasi pohon induk, bukti asal-usul sumber batang atas dan batang bawah, peta atau denah lokasi penghasil mata tempel/ bahan sambung/ stek dan legalitas label dari UPT PSBTPH.

• Peta atau denah lokasi digunakan sebagai bahan bukti bahwa pohon induk yang diajukan sertifikasinya benar – benar ada dalam lingkungan kebun pembibitan.

• Legalitas label digunakan sebagai tanda legalisasi bibit sesuai dengan kelas bibitnya.

Hal yang dibutuhkan untuk sertifikasi bibit adalah:

Page 28: Produksi & Penyimpanan Bibit Durian

Prosedur pelaksanaan sertifikasi dan pelabelan bibit

tanaman1. Mengajukan permohonan kepada Unit

Pelaksana Teknis Pengembangan Sertifikasi Bibit Tanaman Pangan dan Hortikultura (UPT. PSBTPH) setempat selambat-lambatnya 10 hari sebelum dimulai pelaksanaan pembibit tanamanan (penyemaian batang bawah) dengan mengisi formulir yang telah disediakan, dan melampirkan fotokopi Surat Bukti Hasil determinasi Pohon Induk,bukti asal usul bibit sumber batang atas dan batang bawah, peta atau denah lokasi penghasil mata tempel/ bahan sambung/ stek, rencana grafting.

2. Petugas UPT PSBTPH akan melakukan pemeriksaan sebanyak 4 kali yaitu : • Sebelum seedling (biji) durian ditanam • Saat proses grafting • 3 bulan setelah proses grafting • 7 hari sebelum disalurkan

Page 29: Produksi & Penyimpanan Bibit Durian

Prosedur pelaksanaan sertifikasi dan pelabelan bibit tanaman

3. Mengajukan jumlah label sesuai dengan jumlah bibit tanaman yang lulus pemeriksaan terakhir.

4. Standar mutu bibit tanaman durian siap salur adalah tinggi bibit tanaman minimal 40 cm, jumlah daun minimal 6 tangkai daun, kondisi fisik sehat secara visual dan umur bibit tanaman sejak grafting 5 – 6 bulan.

5. Melakukan permohonan legalitas label kepada UPT PSBTPH setempat.

Page 30: Produksi & Penyimpanan Bibit Durian

Gambar 10 Contoh Label dan Pelabelan Bibit Tanaman

Durian

Page 31: Produksi & Penyimpanan Bibit Durian

PENGEMASAN DAN PENGANGKUTAN BIBIT

TANAMAN DURIANPengemasan dan pengangkutan adalah serangkaian kegiatan penyaluran bibit tanaman (distribusi) dari tempat (kebun bibit) tanaman ke tempat tujuan (kebun petani,steak holder lainnya).

Tujuan dari pengemasan dan pengangkutan adalah menghindari resiko kematian bibit tanaman yang tinggi selama perjalanan dan menghemat biaya pengiriman dengan memperhatikan resiko kematian bibit tanaman selama diperjalanan.

Page 32: Produksi & Penyimpanan Bibit Durian

Prosedur pelaksanaan pengemasan dan pengangkutan

1. Pengemasan dan Pengangkutan Jarak Dekat a. Meletakkan bibit tanaman durian bejajar

rapi dalam kendaraan bak terbuka dan diusahakan antar polybag satu dengan lainnya saling menopang. Hindari penyusunan polybag yang saling menindih.

b. Membatasi barisan bibit tanaman yang paling tepi dengan menggunakan kayu atau rentangan tambang agar posisinya lebih kokoh jika masih tersisa ruangan kosong dalam kendaraan bak terbuka.

Page 33: Produksi & Penyimpanan Bibit Durian

2. Pengemasan dan pengangkutan Jarak jauh a. Melakukan pencampuran Moss dan ZPT

dengan perbandingan 5 kg Moss: 10 ml ZPT. Kemudian campuran itu ditambahkan air sampai jenuh. Campuran ini dapat dipakai untuk melumuri ± 20 tanaman.

b. Melakukan pengurangan jumlah medi tanam (tanah) sebanyak 70% - 75% volume tanah. Jangan sampai bola akar rusak atau akar terputus.

c. Melumuri dan lapisi bagian akar bibit tanaman durian dengan campuran jenuh (Moss, ZPT, dan air).

d. Memasukkan lagi bibit tanaman yang sudah dilumuri campuran tersebut ke polybag yang masih baru, lalu ikat dengan tali raffia.

Prosedur pelaksanaan pengemasan dan pengangkutan

Page 34: Produksi & Penyimpanan Bibit Durian

e. Melakukan persiapan karton, meliputi merangkai karton dengan melakban sisi – sisi karton sehingga berdiri kokoh, memberikan alas berupa karung plastik pada dasar karton dan membuat lubang – lubang ventilasi pada tiap sisi karton agar ada sirkulasi udara.

f. Melakukan penyusunan bibit tanaman dalam karton dengan rapi, bibit tanaman yang mempunyai ukuran lebih tinggi masuk terlebih dahulu, sedangkan yang berukuran lebih pendek masuk belakangan.

g. Melakukan penggabungan batang-batang bibit tanaman durian (20 batang per ikat), kemudian diikat secara melingkar dari bawah keatas sampai ke pucuk bibit tanaman. Usahakan ikatan jangan terlalu kencang. Sisa ikatan yang muncul dipermukaan karton ditutupi dengan lembaran karung plastik yang basah.

2. Pengemasan dan pengangkutan Jarak jauh

Page 35: Produksi & Penyimpanan Bibit Durian

h. Melakukan penutupan karton, dengan cara melakbannya lakukan modifikasi pada penutup karton agar pas dengan sisa ikatan batang diatas permukaan karton.

i. Karton diikat agar lebih kokoh dan tahan banting pada saat pengangkut.

j. Melakukan transport (pemindahan) karton berisi bibit tanaman ke pusat-pusat transportasi seperti Bandar Udara (Kargo) dan pelabuhan laut untuk kemudian dikirim ke pemesan bibit tanaman.

k. Sebelum dikirim, lakukan pengurusan Sertifikat Kesehatan Tumbuhan Antar Area di kantor Badan Karantina Pertanian terdekat.

2. Pengemasan dan pengangkutan Jarak jauh

Page 36: Produksi & Penyimpanan Bibit Durian

KESIMPULAN & SARAN

Durian merupakan salah satu komoditas buah yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan sangat berpotensi untuk dikembangkan dalam skala ekonomi, sehingga upaya peningkatan produksi buah bermutu dalam jumlah yang mencukupi harus dilakukan dengan cara peningkatan populasi tanaman buah serta peningkatan teknologi budidaya yang dilakukan.

Pengetahuan, ketrampilan dan informasi tentang teknologi budidaya durian yang baik dan benar perlu ditambah agar produksi bahan tanam durian menjadi lebih baik dan akan mengahsilkan tanaman yang baik pula. Budidaya durian merupakan suatu usaha yang sangat berpeluang karena durian adalah buah yang sangat digemari kalangan masyarakat luas dann merupakan komoditas buah yang mempunyai nilai ekonomis tinggi.

Page 37: Produksi & Penyimpanan Bibit Durian

DAFTAR PUSTAKA

• Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta 2012. Standard Operating Procedure (SOP) Durian Kabupaten Gunungkidul. Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta.Yogyakarta.

• Dinas Pertanian Propinsi Jawa Timur 2012. Standar Operasional Prosedur Pembibitan Durian Bido. Dinas Pertanian Propinsi Jawa Timur, Dinas Pertanian Kabupaten Jombang. Jombang.

• Direktorat Budidaya Tanaman Buah Kabupaten Pekalongan 2008. Standard Operating Procedure (SOP) Durian Otong Kabupaten Pekalongan. Direktorat Budidaya Tanaman Buah, Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementrian Pertanian. Pekalongan.

• Direktorat Budidaya Tanaman Buah Kabupaten Tanggamus 2010. Standard Operating Procedure (SOP) Durian Kajang Kabupaten Tanggamus. Direktorat Budidaya Tanaman Buah, Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementrian Pertanian. Tanggamus.

• Mahfudin 2000. Pengaruh Lama Penyimpanan Entres terhadap Pertumbuhan Bibit Hasil Okulasi dan Sambung Pucuk pada Tanaman Durian (Durio zibethinus Murr.). Fakultas Pertanian Universitas Juanda. Bogor.

• Sumarsono L, Apud Sjaefuddin, Djunaedi Dimyanti dan Abdulrahman 2002. Teknik Okulasi Bibit Durian pada Stadia Entres dan Model Mata Tempe yang Berbeda. Buletin Teknik Pertaniaan 7 (1): 10-13.

Page 38: Produksi & Penyimpanan Bibit Durian

SEKIAN

&

TERIMA KASIH