14
Unipdu 5/2/2015 f.masitoh@unipdu 1 Mata Kuliah Sistem Informasi Geografis MATERI II PETA DAN GPS Dosen Pengampu: Ferryati Masitoh, S. Si, M. Si Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang, 2015 1 5/2/2015 f.masitoh@unipdu Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagiNya dalam kekuasaan(Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya. (QS. Al Furqaan:2) Kaitannya dengan Sistem Informasi Geografi: ALLAH Azza wa Jalla adalah Tuhan Semesta Alam yang telah menciptakan segala sesuatu dengan ukuran. Ukuran dalam penciptaan akan mempermudah manusia dalam memahami segala penciptaan. Ukuran tersebut dapat diwujudkan melalui data dan informasi dalam SIG, karena data dan informasi SIG harus mempunyai referensi dengan bumi yang merupakan bagian dari hasil penciptaanNya. 5/2/2015 f.masitoh@unipdu 2

2 pengenalan peta

  • Upload
    aiinir

  • View
    45

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Unipdu 5/2/2015

f.masitoh@unipdu 1

Mata Kuliah

Sistem Informasi Geografis MATERI II – PETA DAN GPS

Dosen Pengampu:

Ferryati Masitoh, S. Si, M. Si

Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Teknik

Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum

Jombang, 2015

1 5/2/2015 f.masitoh@unipdu

Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagiNya dalam

kekuasaan(Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.

(QS. Al Furqaan:2) Kaitannya dengan Sistem Informasi Geografi: ALLAH Azza wa Jalla adalah Tuhan Semesta Alam yang telah menciptakan segala sesuatu dengan ukuran. Ukuran dalam penciptaan akan mempermudah manusia dalam memahami segala penciptaan. Ukuran tersebut dapat diwujudkan melalui data dan informasi dalam SIG, karena data dan informasi SIG harus mempunyai referensi dengan bumi yang merupakan bagian dari hasil penciptaanNya.

5/2/2015 f.masitoh@unipdu 2

Unipdu 5/2/2015

f.masitoh@unipdu 2

Pengertian Peta

Peta adalah suatu representasi konvensional

(miniatur) dari unsur-unsur fisik dari sebagian

atau keseluruhan permukaan bumi di atas

bidang datar dengan skala tertentu.

Permukaan bumi yang melengkung bila

digambarkan di atas bidang datar akan

mengalami kerusakan atau distorsi Perlu

syarat-syarat geometrik

3 5/2/2015 f.masitoh@unipdu

Jenis Peta

• Peta yang berupa hasil cetak (print out);

• Dapat lansung dibaca oleh semua orang

• Diwujudkan dalam lembaran kertas;

• Tidak fleksibel ketika akan dilakukan proses analisis dan duplikasi peta; dan

• Proses updating lama

1. Peta Analog

• Peta yang berupa file digital dalam berbagai format ekstensi misalnya: *shp, *map, dlsb

• Hanya dapat lansung dibaca oleh semua orang yang paham mengenai basis data dan perangkat lunak peta

• Fleksibilitas tinggi ketika akan dilakukan proses analisis dan duplikasi peta

• Proses updating cepat

2. Peta Digital

4 5/2/2015 f.masitoh@unipdu

Unipdu 5/2/2015

f.masitoh@unipdu 3

Contoh Peta Analog

5 5/2/2015 f.masitoh@unipdu

Contoh Peta Digital

6 5/2/2015 f.masitoh@unipdu

Berbasis desktop

Berbasis web dan raster

Unipdu 5/2/2015

f.masitoh@unipdu 4

Syarat-syarat Geometrik

1. Jarak antara titik-titik yang terletak dia atas peta harus

sesuai dengan jarak aslinya di permukaan bumi

2. Luas suatu unsur yang dirpresentasikan di atas peta

harus sesuai dengan luas sebenarnya

3. Sudut atau arahsuatu garis yang direpresentasikan di

atas peta harus sesuai dengan arah yang sebenarnya

4. Bentuk suatu unsur yang direpresentasikan di atas peta

harus sesuai dengan bentu yang sebenarnya.

7 5/2/2015 f.masitoh@unipdu

Proyeksi Peta

Secara umum, proyeksi peta merupakan suatu

fungsi yang merelasikan koordinat titik-titik yan

terletak di atas permukaan suatu kurva ke

koordinat titik-titik di atas bidang datar.

Secara geodetik, proyeksi peta bertujuan untuk

memindahkan pola-pola atau unsur-unsur yang

terdapat di permukaan bumi ke permukaan bidang

datar dengan menggunakan rumus matematis

sehingga tercapai kondisi yang diinginkan

8 5/2/2015 f.masitoh@unipdu

Unipdu 5/2/2015

f.masitoh@unipdu 5

Proyeksi Peta …… (lanjutan)

Kondisi yang diinginkan antara lain :

1. Jarak-jarak di atas peta akan tetap sama dengan jarak di

permukaan bumi (dengan memperhitungkan skala),

disebut proyeksi ekuidistan

2. Sudut atau arah (bentuk unsur) di atas peta akan tetap

sama dengan sudut atau arah (bentuk unsur) di

permukaan bumi, disebut proyeksi konform

3. Luas unsur di atas peta akan tetap sama dengan luas

unsur di permukaan bumi (dengan memperhitungkan

skala), disebut proyeksi ekivalen

9 5/2/2015 f.masitoh@unipdu

Pemilihan proyeksi peta

1. Tujuan penggunaan dan ketelitian peta yang

diinginkan

2. Lokasi geografi, bentuk dan luas wilayah yang

dipetakan

3. Ciri-ciri atau karakteristik asli yang tetap

dipertahankan

10 5/2/2015 f.masitoh@unipdu

Unipdu 5/2/2015

f.masitoh@unipdu 6

Sistem Koordinat

Sistem koordinat adalah sekumpulan aturan yang

menentukan bagaimana koordinat-koordinat yang

bersangkutan mempresentasikan titik.

Jenis Proyeksi

1. Koordinat geografis (Geographic Coordinat

System)

2. Koordinat proyeksi (ECEF)

11 5/2/2015 f.masitoh@unipdu

Koordinat Geografis

Sistem ini merupakan sistem yang paling

umum digunakan dan dinyatakan dalam

lintang (Φ), bujur (λ) dan ketinggian (h).

Dalam sistem ini, meridian utama dan

ekuator merupakan bidang-bidang referensi

yang digunakan untuk mendefinisikan

koordinat bujur (Φ) dan lintang (λ).

Ketinggian (h) adalah jarak titik yang

bersangkutan dari ellipsoid referensi di dalam

arah garis normal terhadap elipsoid referensi.

12 5/2/2015 f.masitoh@unipdu

Unipdu 5/2/2015

f.masitoh@unipdu 7

Koordinat Proyeksi (ECEF)

Sistem ini dinyatakan dengan sistem koordinat

kartesian (ECEF, earth centered, earth fixed)

x,y,z.

X adalah garis perpotongan antara bidang

meridian utama dengan bidang ekuator.

Y adalah garis perpotongan antara bidang

ekuator dengan bidang meridian yang berjarak

90o ke timur dari bidang meridian utama.

Z bernilai positif dari pusat massa bumi

(ellipsoid referensi).

13 5/2/2015 f.masitoh@unipdu

Sistem Proyeksi dan Koordinat

di Indonesia

Sistem proyeksi yang digunakan di Indonesia

adalah sistem proyeksi TM3 yang merupakan

modifikasi dari sistem proyeksi UTM WGS

1984. Dalam proyeksi ini, zona dalam UTM

yang besarnya 6o dibagi menjadi dua menjadi

masing-masing 3o. Dengan demikian, bila

dalam UTM, terdapat zona 48, maka dalam

TM3 menjadi zona 48.1 dan 48.2

14 5/2/2015 f.masitoh@unipdu

Unipdu 5/2/2015

f.masitoh@unipdu 8

Pembagian Zona di Indonesia

15 5/2/2015 f.masitoh@unipdu

Transformasi sistem proyeksi

dan koordinat

Peta-peta yang dibuat kadang kala mempunyai

sistem proyeksi dan koordinat yang berbeda. Untuk

dapat ber-superimpose dengan peta yang lain perlu

dilakukan tranformasi koordinat sehingga smua

peta-peta tersebut mempunyai sistem yang sama.

16 5/2/2015 f.masitoh@unipdu

Unipdu 5/2/2015

f.masitoh@unipdu 9

Transformasi sistem proyeksi

dan koordinat ……………………(lanjutan)

Untuk menyamakannya maka perlu dipahami mengenai parameter sistem

proyeksi berikut ini:

1. Datum merupakan merupakan basis dari sistem koordinat yang

diturunkandari spheroid

2. Faktor skala merupakan skala penggepengan antara kondisi peta

dengan kenyataan di lapangan

3. Unit/satuan

4. Sentral meridian merupakan garis bujur yang menjelaskan lokasi X

terhadap garis bujur utama.

5. False easting merupakan nilai sebuah lokasi terhadap nilai X asli

pada sebuah proyeksi peta

6. False northing merupakan nilai sebuah lokasi terhadap nilai Y asli

pada sebuah proyeksi peta

17 5/2/2015 f.masitoh@unipdu

Contoh Transformasi sistem proyeksi

dan koordinat

Pada sistem proyeksi TM3 zona 49.2 :

Lebar zona 3o

Faktor skala 0,9999

False easting +200.000

False northing +1500000

Central meridian 112,5

Pada sistem Proyeksi UTM WGS 1984

zona 49s :

Lebar zona 6o

Faktor skala 0,9999

False easting +500000

False northing +10000000

Central meridian 111

18 5/2/2015 f.masitoh@unipdu

Unipdu 5/2/2015

f.masitoh@unipdu 10

Titik Kontrol

dan Root Mean Square Error (RMS Error)

Kesalahan dalam Proses Digitasi

1. Kemencengan

2. Tidak terjadi superimpose dengan peta lainnya

Titik kontrol merupakan titik yang merupakan representasi titik

pada bumi terhadap data (georeferensi). Pada saat melakukan

proses rektifikasi, ada kalanya terjadi kesalahan dalam

meletakkan titik ikat sehingga terjadi kemencengan (skew) pada

peta, atau peta tidak dapat terjadi superimpos dengan peta-peta

lainnya. Untuk mengetahui sejauh mana penyimpangan pada

transformasi geometrik antara titik aktual dengan perkiraan titik

kontrol maka digunakan Root Mean Square (RMS) Error.

Semakin besar RMS error, maka semakin besar

penyimpangannya, sehingga perlu koreksi ulang.

19 5/2/2015 f.masitoh@unipdu

Global Positioning System (GPS)

GPS merupakan salah satu jenis alat survei

geodetik dan sebagai alat yang mampu

menunjukkan posisi suatu lokasi terhaap posisi

global.

GPS adalah suatu jaringan

satelit yang secara terus

menerus memancarkan

sinyal radio dengan

frekuensi yang sangat

rendah

20 5/2/2015 f.masitoh@unipdu

Unipdu 5/2/2015

f.masitoh@unipdu 11

Komponen Utama GPS

1. GPS menggunakan komponen luar angkasa (space), kontrol

dan pengguna (user).

2. Komponen luar angkasa termasuk didalamnya adalah satelit-

satelit NAVSTAR yang mengorbit di bumi setiap 12 jam pada

ketinggian kira-kira 20.200 km dari permukaan bumi. Setiap satelit

mempunyai keakuratan tinggi dan secara konstan mentransmisikan

sinyla radio dengan menggunakan kode identifikasi yang unik

3. Komponen kontrol terdiri dari Stasiun kontrol utama, stasiun

monitor dan antena. Stasiun monitor akan menelusur setiap satelit

secara kontinyu dan memberikan data kepada stasiun kontrol

utama. Stasiun kontrol utama akan menghitung setiap perubahan

setiap posisi satelit dan waktunya. Data perubahan tersebut

kemudian dikirim ke antena dan ditransmisikan ke setiap satelit

setap hari. Hal tersebut akan memastikan bahwa informasi yang

dihasilkan oleh satelit adalah benar terkait dengan jalur/posisi

orbitnya

21 5/2/2015 f.masitoh@unipdu

4. Komponen pengguna, termasuk didalamnya adalah

pengguna sipil dan militer, dengan menggunakan GPS

receiver. GPS receiver menggunakan sinyal dari

satelit. Receiver akan menghitung informasi yang

berasal dari satelit serta posisinya terhadap bumi.

Informasi tersebut dapat digunakan untuk berbagai

aplikasi pemetaan, survey, navigasi, dan mobile GIS

Komponen Utama GPS …….(lanjutan)

22 5/2/2015 f.masitoh@unipdu

Unipdu 5/2/2015

f.masitoh@unipdu 12

Prinsip

Kerja

GPS

23 5/2/2015 f.masitoh@unipdu

JENIS GPS

1. GPS dengan Satelit

• Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan posisi, kecepatan, arah, dan waktu

• Contoh: GPS Tracker/navigasi dan Differential GPS

2. GPS dengan Assistant Servers

• GPS yang menggunakan layanan data berbayar (tower provider)

• Contoh: GPS pada telepon selular (hp)

24 5/2/2015 f.masitoh@unipdu

Unipdu 5/2/2015

f.masitoh@unipdu 13

GPS dengan Satelit

Differential

GPS (DGPS)

untuk

survey darat

(ground

surveying)

GPS Tracker /

Navigasi

Differential

GPS (DGPS)

untuk

survey laut

(marine

surveying)

25 5/2/2015 f.masitoh@unipdu

GPS dengan Assistant Servers

iOS Android OS

BlackBerry OS

26 5/2/2015 f.masitoh@unipdu

Nokia OS

Windows

Mobile OS

Unipdu 5/2/2015

f.masitoh@unipdu 14

Faktor yang Mempengaruhi Ketelitian GPS

1. Kondisi geografis. Selama kita masih dapat melihat langit yang cukup luas,

alat ini masih dapat berfungsi.

2. Hutan. Semakin lebat hutannya, maka makin berkurang sinyal yang dapat

diterima.

3. Air. GPS tidak dapat digunakan ketika didalam air.

4. Kaca film mobil, terutama yang mengandung metal.

5. Alat-alat elektronik, yang dapat mengeluarkan gelombang elektromagnetik.

6. Gedung-gedung. Tidak hanya ketika didalam gedung, berada diantara 2 buah

gedung tinggi juga akan menyebabkan efek seperti berada di dalam lembah.

7. Sinyal yang memantul, misal bila berada diantara gedung-gedung tinggi,

dapat mengacaukan perhitungan alat navigasi sehingga alat navigasi dapat

menunjukkan posisi yang salah atau tidak akurat.

27 5/2/2015 f.masitoh@unipdu

Perangkat Lunak untuk Membuat Peta

1. Perangkat Lunak Berlisensi

1. ESRI ArcView, ArcGIS

2. CAD AutoCAD

3. ERDAS

4. ENVY

5. MapWindow

2. Perangkat Lunak Open Source

1. QuantumGIS

2. GRASS

3. Elshayal SmartGIS

4. ILWIS

5/2/2015 f.masitoh@unipdu 28