Upload
illie
View
370
Download
3
Tags:
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Citation preview
MANAGING CORPORATE DATABASE & TECHNOLOGY
CONTENT MANAGEMENT
Strategic Advantage ad Information Technology
Sistem Informasi Strategi (SIS)
Seperti salah satu yang telah dikembangkan pada Rosenbluth International, SIS adalah
sebuah sistem yang mendukung dan membentuk persaingan strategi unit bisnis yang kompetitif. Karakteristik SIS dibentuk
berdasarkan kemampuannya untuk mengubah jalannya sebuah bisnis secara
signifikan, agar dapat memberikan strategi yang menguntungkan bagi perusahaan.
Strategi kompetitif adalah sebuah dasar formula yang luas untuk menjalankan sebuah bisnis, tujuan apa yang
akan dicapai, dan rencana serta kebijakan apa yang dibutuhkan agar tujuan dapat tercapai. Melalui strategi
kompetitif perusahaan mencari keuntungan yang kompetitif pada industri.
Keuntungan kompetitif pada sistem perekonomian yang berbasis digital lebih penting daripada sistem
perekonomian yang terdahulu. Untuk beberapa bisnis pengaruh dari ekonomi berbasis digital adalah sangat revolusioner. Seringkali perubahan pada teknologi dan pasar serta munculnya jenis bisnis model baru dapat
memperkenalkan perubahan secara radikal pada struktur industry. Pada wkt yang bersamaan, ekonomi berbasis digital tidak mengubah inti dari sebuah bisnis
pada sebuah perusahaan
Manajemen Strategi
Manajemen strategi adalah melakukan pemetaan strategi pada pelaksanaan di sebuah organisasi di masa yang akan datang. Ada 8 hal yang harus dipahami :
1. Innovative applicationsIT membentuk aplikasi yang inovatif yang menyediakan strategi yang menguntungkan secara langsung bagi sebuah organisasi.
2.Competitive weaponsSistem informasi sendiri telah lama di kenal sebagai competitive weapons.
3.Changes in processesIT mendukung perubahan pada proses bisnis yang di terjemahkan kepada strategi yang menguntungkan
4.Links with business partnersIT menghubungkan perusahaan dengan rekan bisnis secara efektif dan efisien.
5. Cost reductionsIT dapat mngekibatkan perusahaan untuk mengurangi biaya
6. Relationship with suppliers and customersIT dapat digunakan untuk mencegah lepasnya supplier dan pelanggan, atau menciptakan harga yang bersaing sehingga supplier dan pelanggan tidak dapat berpindah ke pesaing lainnya.
7. New ProductsPerusahaan dapat menaikkan investasinya dalam bidang IT utuk menghasilkan produk yang swedang dibutuhkan pasar.
8. Competitive intelegenceIT menyediakan competitive intelegence dengan mengumpulkan dan manganalisa informasi mengenai produk, pasar, pesaing, dan perubahan lingkungan.
Competitive IntelligenceBanyak perusahaan secara terus-menerus memantau
aktivitas pesaing mereka untuk mendapatkan competitive intelligence. Contoh kegunaan competitive intelligence dikutip berdasarkan Comcowich (2002) :
Perusahaan alat-alat olahraga menemukan sekelompok aktivis yang merencanakan demonstrasi dan boikot pada perusahaannya, yang menyebabkan perusahaan mengimplementasikan strategi perlawanan.
Beberapa hari menjelang peluncuran produk sebuah perusahaan software, menemukan kejanggalan pada feature produk mereka. Hal tersebut menyebabkan teknisi membuat “patch” untuk produk tersebut, untuk memperbaiki kekurangan pada produk mereka yang akan diluncurkan.
Perusahaan telekomunikasi menemukan strategi dari pemimpin pada perusahaan pesaing mereka, hal ini menyebabkan perusahaan mendapatkan keuntungan selangkah lebih maju pada persaingan dalam bidang telekomunikasi (secara menakjubkan, strategi tersebut pernah dicantumkan pada website perusahaan pesaingnya).
Competitive Intelligence dapat diselesaikan dengan teknologi seperti optical character recognition, intelligent agent, dan khususnya internet.
The World Wide Web
The World Wide Web (WWW) merupakan aplikasi yang paling banyak digunakan di
internet. Apakah WWW dan internet merupakan dua hal yang sama? Banyak orang
mengangap bahwa Web mempunyai kesamaan dengan internet, tetapi masalahnya bukan itu. Fungsi dari internet sebagai media
transportasi, dan Web (WWW atau W3) adalah aplikasi yang digunakan sebagai alat transportasinya. Aplikasi lainnya juga
digunakan di internet, e-mail merupakan salah satu aplikasi yang paling banyak digunakan.
Evolusi Dari Alpkasi Yang Komersil Di Internet
Dengan dikomersilkannya internet di awal tahun 1990, kita telah melihat ledakan
aplikasi komersial. Aplikasi iini berkembang melalui 4 tahap utama : presence, e-
commerce, collaboration, dan integration.
Presence E-commerce
Collaboration and Interaction
Integration and Services
Emphasis Eyeballs Revue, expansions
profitCapabilities,
service (human review)Type of transaction No transaction
B2C, C2C, C2B, G2C,
B2B, B2E, supply
Portals, e-learning,
e-CRMchain, e-commerce, m-commerce,
G2B l-commerce
NaturePublish Information
Process transaction Collaborate
Integrated, provide
services
Target PagesProcess transaction Digital Systems
Digital environment
Concentrate Web sitesWeb-enabled existing Business
Internal and external
on systems, dot-coms transformation integration
consolidation
1993-1994 1995-1999 2000-2001 2001-2005
Kategori Aplikasi Internet
DiscoveryDiscovery meliputi browsing dan pencartian informasi. Discovery
difasilitasi oleh agen software semenjak jumlah informasi pada internet dan intranet berkembang secara cepat.
CommunicationInternet meyediakan saluran komunikasi yang cepat dan murah
dari pesan pada papan bulletin hingga pertukaran informasi yang kompleks diantara banyak perusahaan.
CollaborationGuna meningkatkan komunikasi, kolaborasi elektronik antara
perseorangan dan atau kelompok dan kolaborasi antara organisasi, meningkat secara tajam.Kolaborsi juga termasuk layanan resource-sharing, yang menyediakan akses untuk printer dan server tertentu.
The IntranetIntranet Intranet adalah desain jaringan yang berguna untuk
menyediakan informasi internal yang diperlukan oleh perusahaan itu sendiri, dengan menggunakan konsep dan tools internet. Jaringan ini tebatas pada penggunaan internal organisasi. Intranet menyediakan browsing dan kemampuan pencarian yang mudah dan murah.
Intranet mempunyai kemampuan untuk mengubah struktur dan prosedur organisasi serta untuk membantu memperbaiki perusahaan. Intranet dapat diimplementasikan pada tipe teknologi local area network (LAN) yang berbeda-beda.
E-BUSINESS DAN E-COMMERCE
Definisi dan KonsepElectronic Commerce (EC atau e-commerce)
Digambarkan sebagai sebuah proses pembelian, penjualan, pemindahan atau pertukaran produk, pelayanan, dan atau informasi melalui jaringan komputer, termasuk internet. Beberapa orang melihat istilah commerce digambarkan hanya sebagai transaksi yang dilakukan antara rekan
bisnis. Ketika pengertian commerce telah digunakan, beberapa orang menemukan istilah e-commerce menjadi lebih spesifik. Dengan demikian, banyak yang menggunakan istilah
e-business sebagai gantinya.
E-business
E-business mengacu pada pengertian yang lebih luas dari e-commerce,
bukan hanya membeli dan menjual barang serta jasa, tetapi juga pelayanan pada pelanggan,
berkolaborasi dengan rekan bisnis, e-learning, dan melakukan transaksi
elektronik di dalam organisasi.
Tipe-tipe E-commerce
Business-to-Business (B2B)Collaborative commerce (c-commerce)Business-to-consumers (B2C)Consumers-to-Business (C2B)Consumers-to-consumer (C2C)Intrabusiness commerceGovernment-to-citizens (G2C)Mobile commerce (m-commerce)
MOBILE, WIRELESS, and PERVASIVE COMPUTING
Dalam lingkungan komputasi tradisional diperlukan untuk berhadapan langsung dengan komputer untuk melakukan pekerjaan menggunakan komputer. Seluruh komputer telah dihubungkan satu sama lain, ke jaringan, server, dan lain-lain, menggunakan kabel. Kondisi ini membatasi kegunaan komputer dan menyebabkan kesusahan bagi pekerja. Khususnya, sales, montir, pekerja servis, agen hukum, akan lebih efektif jika mereka bias menggunakan teknologi informasi langsung ketika berada di tempat kerja diluar kantor. Serta orang yang sedang berlibur namun ingin tetap terhubung dengan rumah atau kantornya.
Solusi pertama adalah membuat komputer dengan ukuran kecil sehingga mudah dibawa kemana-mana. Pertama, laptop ditemukan, kemudian komputer yang lebih kecil lagi ditemukan seperti PDA dan handled lainnya. Komputer yang mudah di bawa kemana-mana ini disebut dengan mobile devices. Penggunaan alat tersebut menjadi lebih efisien berdasarkan waktu dan lebih kuat sejauh kecepatan proses dan besarnya media penyimpanan dalam hal ini harddisk. Akhir-akhir ini, pekerja lapangan dapat mengunduh serta mengirim informasi dari atau ke komputer desktop biasa yang disebut proses synchronization.
Mobile Commerce(m-commerce)
Mempunyai dasar EC yang dilakukan pada lingkungan wireless(tanpa kabel sebagai media penghubung antara komputer alat satu dengan yang lain untuk bertukar informasi), khususnya melalui internet. Sepertii aplikasi EC biasa, m-commerce dapat dilakukan melalui internet, jalur komunikasi pribadi, smart cards,atau infrastruktur lainnya.
M-commerce bukan hanya sekedar variasi dari layanan internet yang sudah ada. Mobile devices menciptakan peluang untuk menyampaikan layan baru kepada pelanggan lama ada maupun pelanggan baru.
Jenis-jenis definisi beberapa proses komputasi secara mobile:Global Positioning System (GPS)
Tracking system berbasis satelit yang dapat menemukanposisi alat GPS lainnya.
Personal Digital Assistant (PDA)Komputer portable yang kecil, seperti Palm dan komputer saku dari HP.
Short Message Service(SMS)Teknologi semenjak tahun 1991, yang memungkinkan untuk mengirimkan pesan singkat berupa kalimat pada beberapa cell phone.
Enhance Messaging Service(EMS)Pengembangan dari SMS yang memungkinkan pengiriman animasi, gambar kecil, serta melodi yang pendek.
Multimedia Messaging Service(MMS)Generasi penerus dari wireless messaging, teknologi ini memungkinkan untuk pengiriman jenis media yang lebih banyak.
BluetoothTeknologi chip dengan standarisasi wireless yang didesain untuk penggunaan secara sementara, jarak yang pendek diantara alat mobile atau alat lainnya.
Wireless Application Protocol (WAP)Tekologi yang menawarkan browsing internet dari alat mobile.
SmartphoneInternet-enabled cell phone yang mendukung aplikasi mobile.
Beberapa alat yang digunakan pada m-commerce:Cellular (mobile) phonesPDAsInteractive pagersScreenphonesE-mail Handleds
Beberapa Hardware yang digunakan pada m-commerce:
WAN modemWeb serverApplikasi atau database serverAplikasi enterprise server yang besarGPS locator
Beberapa software yang digunakan pada m-commerce:
MicrobrowserBrowser dengan bandwith dan kebutuhan memori yang terbatas
Operating System(OS) untuk mobile-clientOS untuk alat mobile. Contohnya: Palmos, Windows
2001NT, WIN CE.Bluetooth
Teknologi chip untuk penggunaan jarak dekat, sekitar 3 meter, menggunakan teknologi tanpa kabel (wireless).
Wireless Application ProtocolSatu set protokol komunikasi yang memungkinkan alat mobile untuk dapat “berbicara” kepada server pada jaringan mobile.
Wireless Markup Language (WML)Voice XML
Generasi komunikasi pada wireless wide area networks
1G Merupakan generasi pertama teknologi wireless. Teknologi yang digunakannya berbasis analog.
2G Generasi kedua teknologi wireless. Teknologi ini berdasarkan pada teknologi radio digital dan umunya mengakomodasi teks.
2.5G Teknologi berbasi GPRS (General Packet Radio Services) dan EDGE (Enhanced Data Rates for Global Evaluation) yang dapat mengakomodasi gambar yang terbatas.
3G Generasi ketiga dari teknologi wireless. Yang mendukung rich media seperti video clips.
4G Generasi selanjutnya dari 3G, yang dapat menyediakan layanan tampilan multimedia yang lebih cepat.
Referensi APQC (1997) Using Information Technology to Support Knowledge Management, Consortium Benchmarking Study: Final Report. 1997 Ascari, A.; Rock, M. and Dutta, S. (1995) “Reengineering and Organisational Change: Lessons from a Comparative Analysis of Company Experiences” European Management Journal, Vol 13, 1, 1-30 Davenport, T. H. and Prusak, L. (1998) “Working Knowledge”, Harvard Business School Press Davenport, T. H., D. de Long and M. Beers (1997) Building Successful Knowledge Management Projects, Center for Business Innovation, Working Paper Davenport, T. H., S. Jarvenpaa and M. Beers (1998) Improving Knowledge Work Processes, Sloan Management Review, Vol. 37, Summer, No 4, pp. 53-65. Lank, E. (1997) “Valuing ICL Knowledge: A Case Study”, Knowledge Management, Aug/Sep 1997, 1, 1, 16-19 Nonaka, I. (1991) The Knowledge-Creating Company, Harvard Business Review, 1991, Nov.-Dec., pp. 96-104. Nonaka, I. and Takeuchi, H. (1995) The Knowledge-Creating Company: How Japanese Companies Create the Dynamics of Innovation, Oxford Univ Press. Reimus, B. (1996) “Knowledge Sharing Within Management Consulting Firms, Report on How U.S.-Based Management Consultancies Deploy Technology, Use Groupware and Facilitate Collaboration” Executive Summary, Kennedy Publications, Fitzwilliam, New Hampshire, http://www.kennedypub.com/gware.html Sveiby, K. E. (1992) “The Knowhow Company: Strategy Formulation in Knowledge- Intensive Industries”, International Review of Strategic Management, Wiley, 167-186 Sveiby, K. E. (1997) The New Organizational Wealth: Managing and Measuring Knowledge-Based Assets, Berrett-Koehler Publ., San Francisco Cambridge, MA: Harvard Business School Press, 2000.
Referensi J. Ivari, “A Paradigmatic Analysis of Contemporary School of IS Development”, European
Journal of Information Systems, Vol. 1, No. 4, 1991, pp. 249-272. C. Christensen, The Innovator’s Dilemma: When New Technologies Cause Great
Firms to Fail, Boston, MA: Harvard Business School Press, 1997. C. Christensen and M. Raynor, The Innovator’s Solution: Creating and Sustaining
Successful Growth, Boston, MA: Harvard Business School Press, 2003. G. Hamel, Leading the Revolution: How to Thrive in Turbulent Times by Making
Innovation a Way of Life, New York, NY: Penguin Putnam Inc., 2000. R.S. Wurman, InformationAnxiety2, Indianapolis, IN: QUE, 2001. R.M. Kanter, eVolve!: Succeeding in the Digital Culture of Tomorrow, Boston, MA:
Harvard Business School Press, 2000. H. Saint-Onge and D. Wallace, Leveraging Communities of Practice for Strategic
Advantage, Burlington, MA: Butterworth-Heinemann, 2003. J. Lave and E. Wenger, Situated Learning: Legitimate Peripheral Participation,
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 1991. S. Denning, The Springboard: How Storytelling Ignites Action in Knowledge-Era
Organizations, Boston, MA: Butterworth-Heinemann, 2001. K. Beck, Extreme Programming Explained: Embrace Change, Boston, MA: Addison-
Wesley, 2000. A. Cooper, Inmates Running the Asylum: Why High-Tech Products Drive Us Crazy
and How to Restore the Sanity, Indianapolis, IN: SAMS Publishing, 1999. P. Senge, C. Roberts, R. Ross, B. Smith, G. Roth, and A. Kleiner, The Dance of Change:
The Challenges to Sustaining Momentum in Learning Organizations, New York, NY: Currency Doubleday, 1999.
A. Hunt and D. Thomas, The Pragmatic Programmer, Boston, MA: Addison-Wesley, 2000. J. Kotter, Leading Change, Boston, MA: Harvard Business School Press, 1996. M. Fullan, Leading in a Culture of Change, San Francisco, CA: Jossey-Bass, 2001.