15
TUGAS 1 MULTIMEDIA PERKEMBANGAN PIRANTI MULTIMEDIA CAMERA DAN PRINTER OLEH : KHAIRUL SANI : ( 13/359750/PTK/9462) BUDHO SETYONUGROHO : (13/359851/PTK/09465) NOPRIANTO : (13/359498/PTK/09445) S2 TEKNOLOGI INFORMASI TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2014

Perkembangan Piranti Multimedia

Embed Size (px)

Citation preview

TUGAS 1

MULTIMEDIA

PERKEMBANGAN PIRANTI MULTIMEDIA

CAMERA DAN PRINTER

OLEH :

KHAIRUL SANI : ( 13/359750/PTK/9462)

BUDHO SETYONUGROHO : (13/359851/PTK/09465)

NOPRIANTO : (13/359498/PTK/09445)

S2 TEKNOLOGI INFORMASI

TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2014

I. CAMERA

a. Sejarah Camera :

Kamera berawal dari sebuah alat serupa yang dikenal dengan Kamera Obscura yang

merupakan kotak kamera yang belum dilengkapi dengan film untuk menangkap gambar atau

bayangan. Pada abad ke 16 Girolamo Cardano melengkapi kamera obscura dengan lensa pada

bagian depan kamera obscura tersebut. Meski demikian, bayangan yang dihasilkan ternyata tidak

tahan lama, sehingga penemuan Girolamo belum dianggap sebagai dunia fotografi. Pada

tahun 1727 Johann Scultze dalam penelitiannya menemukan bahwa garam perak sangat peka

terhada cahaya namun beliau belum menemukan konsep bagaimana langkah untuk meneruskan

gagasannya. Pada tahun 1826, Joseph Nicepore Niepce mempublikasikan gambar dari bayangan

yang dihasilkan kameranya, pada tahun 1839, Louis Daguerre mempublikasikan temuannya

berupa gambar yang dihasilkan dari bayangan sebuah jalan di Paris pada sebuah pelat tembaga

berlapis perak. kamera daguerreotypeyang dianggap praktis dalam dunia fotografi, dimana

sebagai imbalan atas temuannya, kemudian berkembang menjadi kamera yang dikembangkan

sekarang.

b. Cara kerja Camera

Kamera merupakan seperangkat perlengkapan yang memiliki fungsi untuk mengabadikan

suatu objek menjadi sebuah gambar yang merupakan hasil proyeksi pada sistem lensa. Pertama

ditemukan kamera disebut dengan kamera obscura. Kata ini berasal dari bahasa latin yang

artinya “ruang gelap”.

Prinsip kerja kamera adalah menangkap cahaya. Cahaya masuk ke kamera lewat lensa

(Subjek dapat dilihat terlebih dahulu melalui viewfinder), difokuskan agar diterima oleh sensor

cahaya yang memilah-milah cahaya berdasarkan komponennya. Informasi mengenai konsentrasi

komponen cahaya ini diterjemahkan dan diubah menjadi informasi digital untuk kemudian

disimpan dalam media penyimpan.

Cahaya masuk ke dalam kamera melalui bagian yang disebut lensa. Cahaya dipastikan

hanya boleh melalui bagian lensa ini yang berupa lubang (berbentuk lingkaran). Lubang ini

ibarat jendela kamera ke dunia luar, dan jendela ini punya ukuran lubang tertentu, persis saat kita

membuka mata atau menutup mata. Kamera sendiri juga memiliki komponen untuk mengatur

kecepatan si lubang ini membuka saat kita perintahkan. Dengan mengatur dua properties ini,

intensitas cahaya yang masuk ke kamera dapat diatur.

Lensa juga berfungsi untuk mengatur supaya cahaya secara tajam difokuskan. Fokus adalah

saat kita bisa melihat obyek pada visualisasi yang terjelasnya, kebalikan dengan yang disebut

blur. Kalau menyangkut cara kerja, fokus adalah saat cahaya yang dilewatkan tepat jatuh ke

bidang sensor kamera, seperti setelah cahaya lewat kornea mata kita dan tepat jatuh di retina

maka kita bisa fokus melihat suatu obyek.

Gambar 1. Prinsip kerja kamera.

c. Jenis Kamera

a) Adapun Jenis Camera yaitu teridiri dari :

1. Kamera film Jenis kamera film yang digunakan adalah dari jenis 35 milimeter

2. Kamera Polaroid memakai lembaran polaroid yang langsung memberikan gambar

positif sehingga pemotret tidak perlu melakukan proses cuci cetak film.

3. Kamera digital Kamera jenis ini merupakan kamera yang dapat bekerja tanpa

menggunakan film, menggunakan LCD dan mempunyai memory card.

4. Kamera single lens reflex memiliki cermin datar dengan singkap 45 derajat di

belakang lensa.

5. Kamera instan mekanisme automatik pada kamera, sehingga berdasar pengukur

cahaya (lightmeter atau fotometer), lebar diafragma dan kecepatan pemetik potret secara

otomatis telah diatur.

6. Kamera saku Lensa utama tak bisa diganti,umumnya otomatis atau memerlukan

sedikit penyetelan.

7. Kamera TLR (Twin Lens Reflex)

8. Kamera SLR (Single Lens Reflex)

9. Kamera DSLR ( Digital single Lens Reflex)

10. Kamera Pintar

Dari banyaknya jenis kamera di atas, maka kami akan membahas bagian kamera yang trend

dan seiring dengan berkembangnya teknologi, maka dibahas pula beberapa perkembangan

teknologi kamera di dunia.

Berdasarkan kemampuannya memproduksi gambar/citra maka teknologi kamera digital ada

beberapa macam. Yang paling terkenal adalah teknologi DSLR. DSLR adalah kependekan

dari Digital Single Lens Reflex. Ciri khas dari teknologi ini adalah, DSLR menggunakan

mekanisme cermin yang disebut “pentaprism (pentaprisma)” untuk merefleksikan gambar yang

ditangkap oleh lensa menuju ke “jendela bidik” atau yang kita kenal dengan view finder. Ketika

tombol “shutter” di tekan, maka pentaprisma akan berayun (flip-up) dan membuat citra yang

ditangkap lensa diteruskan ke sensor digital dibelakang cermin. Gambaran cara kerja DSLR dan

cara kerja mirrorless bisa dilihat di gambar ini di bawah ini.

Gambar dibawah bagian Kiri, adalah DSLR dan kanan adalah cara mirrorless bekerja

menghasilkan citra:

Mekanisme pentaprisma dan view finder membuat tubuh DSLR tak mungkin semungil

kamera poket. Karena DSLR membutuhkan ruang yang cukup pada body kamera untuk

pergerakan pentaprisma ketika citra diteruskan ke sensor, juga ruang untuk mekanisme jendela

bidik.

Karena itu untuk mendapatkan body yang mungil maka, mekanisme cermin pentaprisma

dan view finder kemudian “dibuang”, jadilah model kamera Mirrorless. Kira-kira seperti itulah

cara mudah memahami perbedaan mendasar dari teknologi DSLR dan Mirrorless. Untuk fitur-

fitur yang lain cenderung sama. Bahkan Mirrorless bisa berganti lensa pula! Bahkan dengan

“adapter” lensa yang dipakai di DSLR bisa dipakai di Mirrorless. Makanya dia

disebutmirrorless interchangeable-lens camera (MILC).

Selain teknologi DSLR dan Mirrorless, ada juga teknologi lain, misalnya rangefinder yang

dikembangkan produsen Leica.

b) Sensor dan Kecepatan

Sudah banyak sekali yang membahas fitur-fitur tentang kelebihan dan kekurangan

kamera Mirrorless. Untuk fitur standar seperti kemampuan menghasilkan RAW, kualitas gambar

JPG, penanganan ISO, kualitas video full HD, “scene” memotret, metering, fokus dan

pengaturan manual pada kamera Mirrorless memang tak beda seperti pada DSLR.

Dua kemampuan penting yang membuat teknologi Mirrorless akan bersaing dengan DSLR,

yaitu: Sensor dan Kecepatan. Pada fitur inilah menurut saya kedua sistem ini akan “berperang”.

c) Sensor

Sensorlah yang bertugas menangkap dan mengolah citra. Kualitas citra ditentukan dari

kualitas dan besaran sensor. Semakin besar sensor, kualitas citra dan kemampuan menangani

noise akan semakin bagus. Itulah makanya, citra yang diambil kamera poket, berbeda dengan

DSLR Amatir (bersensor APSC). Juga kenapa citra yang diambil DSLR Amatir dan DLSR

professional (yang bersensor fullframe) berbeda kualitas. Tentang ukuran sensor dapat dilihat

pada gambar ini:

Sensor yang dipakai pada DSLR kelas amatir adalah sensor ukuran APSC.

Sementara mirrorless umumnya menggunakan sensor lebih kecil dari APSC. Tapi ada beberapa

kamera mirrorless yang sudah bersensor APSC.

d) Kecepatan

Kecepatan yang dimaksudkan adalah, mulai dari kecepatan autofocus (reaksi), kecepatan

“frame-per-second” sampai kecepatan sensor memproduksi citra. Dikelas amatir,

kemampuan Mirrorless cenderung hampir menyamai DSLR. Tapi Mirrorless perlu memperbaiki

kemampuannya menangani objek yang bergerak cepat. Ini akibat hilangnya cermin pantul seperti

pada teknologi DSLR. Keberadaan cermin ini juga membantu tingkat kecepatan

reaksi autofocus di DSLR.

Menurut Arbain Rambey, wartawan dan fotografer senior Kompas lewat twitternya menjelaskan

bahwa dalam pengujian, kala semua kondisi setara (harga, tahun produksi, sensor, kondisi

subjek, pencahayaan, dll) mirrorles kalah dari DSLR dalam kecepatan “frame per second“. Itu

pun karena mesin Mirrorless lebih kecil dibanding DSLR. “Frame Per Second” adalah istilah

yang mewakili kemampuan kamera menangkap “frame” gambar dalam satuan detik.

Kamera Lytro diperkenalkan dua tahun yang lalu. Diperkenalkan sebagai ”Camera 3.0”, tapi

pengamat menilai bahwa produk ini kurang praktis dan bernilai seni rendah. Tapi yang menjadi

nilai jual pada fotografer adalah kecepatan Kamera Lytro untuk fokus kembali setelah capture.

Karena itu, smartphone mulai mengadopsi teknologi ini kedalam aplikasi mereka.

d. Trand Kamera

1. Polaroid camera redesign

Seorang designer yang bernama Evan Jardee mengambil sebuah proyek desain ulang

untuk salah satu model yang paling terkenal dari desain indusrtri model di dunia. Camera yang

didesain yang bisa berdiri ini , dengan mengambil konsep instant print dengan menambah

fungsionalitas lebih, dan kedengarannya sungguh sangat menyenangkan.

Camera generasi selanjutnya yaitu di desain oleh Evan Jardee, dengan menghabiskan banyak

waktu untuk mendesain suatu camera yang unik, dengan kemampuan langsung untuk mencetak

foto hasil pengambilan gambar dengan kualitas tinggi. Camera ini dilengkapi dengan station

yang indah, dan terpisah dengan layar untuk mendapartkan kualitas gambar yang sangat bagus.

Bentuk yang cukup unik, seperti sayap, sederhana, memiliki nilai estetika yang bagus, dan

mudah untuk dibawa kemana-mana.

2. Concept Camera does not allow to get lost in an unfamiliar area

Saat berpergian ke suatu tempat, traveling, ataupun ke destination wisata, terutama keluar

negeri, sering mengalami kesulitan untuk mencari lokasi tujuan yang akan dikunjungi. Oleh

karena itu tidak ada yang dapat mengalihkan perhaitannya, dan dalam genggaman tangan tidak

tehitung jumlah fungsi yang digunakan dalam satu camera multifungsi yang super canggih ini.

invented camera Travelling Companion Panorama Camera memiliki kemampuan selain camera,

yaitu GPS, ponsel, dan banyak lagi teknologi fungsional lainnya.

Untuk memfasilitasi dan melayani para wisatawan seorang desainer China Han Li

menemukan kamera yang inovatif. Layar sentuh transparan lebar memungkinkan Anda untuk

melacak jalur, langsung menerima informasi lebih lanjut tentang daerah asing dari kota dan

ruang untuk manuver pada rute. Tapi meskipun begitu, Travelling Companion Panorama Kamera

tetap konvensional kamera, cukup nyaman digunakan, dan bagus untuk di gunakan untuk

mengambil gambar sepanjang perjalan Anda.

3. Underabove kamera lensa ganda oleh Han In Kyung

Camera sangat berfungsi untuk mendokumentasikan setiap moment seperti, pemandangan

alam, gunung, pantai yang indah. Hal tersebut bisa dilakukan dengan menggunakan kamera pada

umunya, namun bagaimana untuk mendokumentasikan wisata bahari dibawah laut ? Terdapat

kelebihan dari kamera yang satu ini yaitu lingkungan baik di atas dan di bawah permukaan air

tetap terpisah. Sulit untuk memahami pandangan visual keduanya secara bersamaan. Namun,

dengan kamera Underabove lensa ganda, sekarang mungkin untuk visual memahami kedua

permukaan secara bersamaan. Ini adalah kamera dual-lensa, yang mengapung di permukaan air,

mampu menangkap 2 adegan / gambar lingkungan di atas dan di bawah permukaan air.

UNDERABOVE mengikuti prinsip gaya apung. Dibandingkan dengan air laut lainnya,

Underabove ringan di alam terutama karena bodi kamera simetris yang dibuat dengan

polypropylene dan mengapung dengan mudah juga. Hal ini dilengkapi dengan layar LCD yang

memungkinkan pengguna untuk memeriksa permukaan baik di atas dan di bawah permukaan air

secara bersamaan. Kamera ini juga dilengkapi flash dengan waktu, yang dapat digunakan untuk

membuat sebuah potret diri. Designer: Han In Kyung

4. DVS, Teknologi Kamera Masa Depan

Pada dua dasawarsa lalu, masyarakat awam dunia hanya mengenal kamera analog.

Kamera digital, yang marak selama satu dasawarsa terakhir, mengubah persepsi kita akan

memori dan kepraktisan hidup.

Tapi, jika kita mau berimajinasi atas kemajuan teknologi, maka akan kita temukan bahwa

kamera digital yang umum kita temui saat ini sama sekali tidak menjanjikan kepraktisan. Bisa

jadi, kita menyesal memiliki teknologi kamera digital yang semacam itu.

Anda tak perlu repot berimajinasi seperti itu. Baru-baru ini sejumlah insinyur di iniLabs, sebuah

korporasi teknologi asal Swiss, menelurkan teknologi kamera baru. Dinamakan dengan Dynamic

Vision Sensor (DVS), teknologi tersebut memungkinkan kamera hanya merekam, menyimpan

dan menyajikan data yang relevan saja. Tapi, apa saja yang membuat teknologi ini istimewa?

Keunggulan Teknologi DVS

Kamera digital konvensional akan memotret atau merekam segala yang tampak, dan

menyimpan informasi tersebut untuk diproses pada kesempatan lain. Hal ini tentu memakan

energi dan kapasitas storage.

Kamera digital berteknologi DVS jauh lebih selektif, ia hanya akan merespon ketika obyek

yang diamatinya berubah. Dengan begitu, kamera DVS mengonsumsi energi lebih rendah

dan informasi yang perlu diproses pun lebih sedikit. Siapa yang paling diuntungkan dari

teknologi DVS?

Para kreatornya di ini Labs mengatakan bahwa kamera digital DVS akan sangat membantu

mereka yang bergerak di bidang survei, robotik dan mikroskopi. Mereka yakin, di masa

mendatang, aplikasi praktis atas teknologi DVS akan meluas. Kamera CCTV, misalnya,

hanya akan merekam ketika ada perubahan; hal ini akan memudahkan aparat keamanan.

Sementara itu, para peneliti yang tertidur saat mereka mengamati obyek penelitian mereka

via kamera akan terselamatkan dari harus memutar ulang rekaman yang membosankan

hanya untuk mendapatkan hasil yang sama. Keistimewaan lain kamera berteknologi DVS

juga terletak pada kuantitas maupun kualitas piksel yang dimilikinya.

Dari segi kuantitas, kamera DVS memiliki piksel 10 kali lebih banyak dari kamera

konvensional. Jumlah piksel yang jauh lebih banyak itu disokong oleh performa tiap piksel

yang mampu mengatur eksposurnya secara mandiri. Teknologi cerdas ini diilhami oleh sel

syaraf mata manusia, yang mampu mengkalibrasi lokasi tertentu secara otomatis, dimana

tiap sel syaraf memberi respon yang berbeda atas penglihatannya terhadap satu obyek

tertentu.

Keistimewaan lain teknologi DVS adalah ia terinspirasi dari kinerja retina manusia. Para

insinyur iniLabs memang berambisi menerapkan ilmu biologi dalam upaya mengkreasi

sebuah kamera digital yang lebih efisien dan hemat energi dan kapasitas penyimpanan jika

dibandingkan dengan kamera digital konvensional.

Sebagaimana dikatakan oleh Tobi Delbruck, Chief Scientific Officer ini Labs, "Mata Anda

dan mata saya adalah kamera digital juga. Hanya saja dapat dikatakan sebagai kamera digital

jenis lain." Teknologi DVS pada mulanya dibuat untuk digunakan bersama-sama dengan

arsitektur komputer baru IBM yang bernama TrueNorth. TrueNorth sendiri adalah pendekatan

pemrograman yang terinspirasi dari ilmu biologi; dimana informasi disimpan, diproses dan

disebarkan melalui suatu jaringan komputer neuromorfik yang terinspirasi dari jaringan syaraf

otak manusia.

Tugas besar berikut dari para insinyur iniLabs adalah menambah sensitifitas warna dan

meningkatkan resolusi kamera yang saat ini ini baru sebesar 240x180 piksel. Namun, Delbruck

dan timnya yakin bahwa pengkombinasian kamera berteknologi DVS dengan arsitektur

TrueNorth akan menghasilkan sebuah piranti yang jauh lebih baik ketika berhadapan dengan

persoalan dinamik dan yang bersifat real-time.

II. PRINTER

HDP8500LE Industrial Card Laser Engraver

Deskripsi

Seperti pada umumnya sebuah fungsi printer kertas yang lain, printer kartu juga

digunakan untuk mencetak sebuah kartu sesuai dengan design yang kita inginkan. Yang

membedakan dengan kertas pada umumnya adalah jika printer kertas menggunakan

bahan tinta atau karbon sedangkan jika printer kartu menggunakan bahan ribbon

menggulung(plastik tipis). Cara kerja printer kartu adalah dengan memanaskan ribbon

tersebut pada suhu tertentu agar kartu yang dilapisi ribbon tersebut tidak rusak atau

meleleh. Ada 2 model yang digunakan untuk melakukan pencetakan kartu, printer yang

digunakan untuk mencetak hanya fisiknya saja dan juga printer yang digunakan untuk

mencetak fisiknya kemudian melakukan pengisian data terhadap kartu itu sendiri. Dalam

hal ini yang akan dibahas adalah sebuah printer kartu industrial yang berfungsi untuk

cetak fisik dan juga bisa digunakan untuk pengisian data pada kartu yaitu FARGO

HDP8500LE LASER ENGRAVER.

FARGO HDP8500LE merupakan printer kartu dengan laser untuk menuliskan

pada permukaan kartu dari HID Global yang diintegrasikan dengan printer kartu atau

encoder dan modul untuk pelapisan permukaan kartu yang mampu meningkaatkan

credential dan keamanan yang tinggi ketika proses personalisasi dengan High Definition

Printing™ (HDP®).

HDP8500LE menggunakan teknologi Global HID unggul untuk mengukir

permanen, data yang dimasukan pada sebuah kartu yang menuntut tingkat keamanan

tinggi. Ketika digunakan secara tahan lama seperti kartu PC UltraCard ™ dan High

Durable HDP Film, HDP8500LE akan menghasilkan kartu yang memenuhi persyaratan

aplikasi yang diinginkan seperti SIM maupun pemerintahan lainnya yang diterbitkan

kartu identitas.

HDP8500LE Industrial Card Laser Engraver

Spesifikasi

Garansi: Printer: 3 tahun; Modul Laser: 2 tahun; Laser dioda: 5.000 jam

Tipe Laser: 12W udara didinginkan laser DPSS

Jenis Laser Personalisasi: Bawah Permukaan dan laser engraving taktil;

Microtext; MLI / CLI

Antarmuka Komunikasi: Ethernet LAN Opsional

Kemampuan Pendaftaran: Camera Vision System

Kecepatan Laser: Hingga 2300 kartu per shift 8 jam tergantung pada cakupan

kartu data Laser

Input Power: 100-240 VAC, 8.5 A MAX, 50 Hz - 60 Hz

Dimensi dan Berat (printer) 15,5 "H x 28,2" W x 14.0 "D (394mmH x 716mmW

x 356mmD); £ 61 / 27.7 kg

Dimensi dan Berat (pengukir) 20,5 "H x 10,0" W x 20.0 "D (521mmH x

254mmW x 508mmD); £ 88 / 40.0 kg

Dimensi dan Berat (laminator) 13,5 "H x 15.0" W x 14.0 "D (343mmH x

381mmW x 356mmD); £ 29 / 13.2 kg

System keamanan standard:

o Perlindungan password

o Kunci manual

o Network Data Encryption

Didukung Software Driver: Windows XP / Server 2003 / Vista (32 bit & 64 bit) /

Server 2008 R2 (64 bit) / 7 (32 & 64 bit); Mac OS X v10.4 / v10.5; dan Linux

Standard kartu:

o Bahan: Polycarbonate cards recommended; accepts ABS, PC, PET, PETG,

composite

o Ukuran kartu: CR-80 only

o Tebal kartu: 30 mil to 50 mil (0.762 mm to 1.27 mm)

Kelebihan dan Kekurangan

Beberapa kelebihan dari printer model ini adalah sebagai berikut:

o Menggunakan metode LASER ENGRAVER.

o Sistem keamanan standart

o Encoding

o Camera Vision System

Beberapa kelemahan yang dimiliki adalah sebagai berikut:

o Ukuran dan berat printer.

o Speed mencetak kartu.

Refrensi :

1. http://itechfuture.com/polaroid-camera-redesign/

2. http://itechfuture.com/concept-camera-does-not-allow-to-get-lost-in-an-unfamiliar-area/

3. http://itechfuture.com/concept-the-transparent-camera/

4. http://www.tuvie.com/snowcorn-bracelet-with-built-in-projector-a-camera-and-wifi-

connectivity/#more-2232

5. http://www.tuvie.com/d-can-digital-camera-by-jean-michel-bonnemoy/#more-32748

6. http://www.dpreview.com/articles/5867769785/light-field-cameras-focusing-on-the-

future

7. http://dannywetangterah.com/2013/02/05/kamera-mirrorless-pesaing-masa-depan-dslr/

8. http://tekno.liputan6.com/read/677919/dvs-teknologi-kamera-masa-depan.

9. http://www.hardwarezone.com.sg/files/img/2012/09/mirrorlessdisrupt01.jpg

10. http://www.motoyuk.com/wp-content/uploads/2012/03/dslr_vs_mirrorless.jpg