GKI KOTA WISATA BUKU PANDUAN ANGGOTA JEMAAT

Preview:

Citation preview

GKI KOTA WISATA

SyalomPROSEDUR KEANGGOTAAN | HAK DAN KEWAJIBAN

MENGENAL GKI | IDENTITAS DAN JATIDIRI GKIJABATAN GEREJAWI | BADAN PELAYANANLITURGI | SAKRAMEN | KOMUNITAS BASIS

KARUNIA ROHANI

BUKU PANDUAN ANGGOTA JEMAAT

GKI KOTA WISATA

SyalomPROSEDUR KEANGGOTAAN | HAK DAN KEWAJIBAN

MENGENAL GKI | IDENTITAS DAN JATIDIRI GKIJABATAN GEREJAWI | BADAN PELAYANANLITURGI | SAKRAMEN | KOMUNITAS BASIS

MOTIVASI PELAYANAN | KARUNIA ROHANI

BUKU PANDUAN ANGGOTA JEMAATEdisi-I | Agustus 2016

Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkauperhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada

anak-anakmudan membicarakannya apabila engkau duduk dirumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau

berbaring dan apabila engkau bangun.

Ulangan 6:6-7

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 5

GKI KOTA WISATA

DAFTAR ISI

Pengantar Majelis Jemaat 6

Keanggotaan 8

Prosedur-prosedur keanggotaan 10

Petunjuk Praktis Pelayanan Gereja 14

Hak dan Tanggung Jawab 16

Sinode GKI 19

Identitas dan Jatidiri GKI 33

GKI Kota Wisata 45

Jabatan Gerejawi 55

Badan Pelayanan 63

Liturgi GKI 71

Sakramen 83

Komunitas Basis 99

Karunia Rohani 105

Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadipelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh

ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.

Roma 15 : 4

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 7

GKI KOTA WISATA

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yesus Sang kepalaGereja, Majelis Jemaat GKI Kota Wisata menyambut penerbitanbuku panduan bagi anggota jemaat.

Buku ini disusun dengan tujuan pertama-tama untuk memu-dahkan anggota jemaat baru yang dihisapkan menjadi anggotajemaat dewasa melalui penerimaan anggota, atestasi masuk, BaptisDewasa maupun peneguhan pengakuan percaya, untuk memahamipelbagai kegiatan gerejawi serta prosedur-prosedur gerejawi yangada di dalamnya. Kedua dengan menyadari kemajemukan jemaatGKI Kota Wisata, dirasakan perlu untuk memiliki pemahaman yangsama mengenai GKI secara lebih utuh. Dan ketiga tentunya jugaakan berguna bagi anggota jemaat yang sudah lama untukmemahami perkembangan terkini dari kegiatan gerejawi yang ada diGKI Kota Wisata serta perkembangan prosedur-prosedur gerejawiyang ada di dalamnya.

Dengan bertumbuhnya pemahaman anggota jemaat terhadapkepelbagaian kegiatan gerejawi yang ada di lingkup jemaat kamiberharap bertumbuh pula minat dan panggilan jemaat untuk turutambil bagian di dalam kegiatan-kegiatan gerejawi sesuai dengantalenta yang Tuhan sudah berikan sebagaimana telah menjadi ikrarmereka di hadapan Tuhan dan jemaat-Nya manakala mereka dihisap-kan menjadi bagian yang penuh selaku Tubuh Kristus di jemaat ini.

Buku ini juga diperlengkapi dengan prosedur-prosedurgerejawi yang harus ditempuh apabila anggota jemaat membutuhkanpelayanan gerejawi untuk memudahkan jemaat apabila padawaktunya jemaat membutuhkan pelayanan Majelis Jemaat/Pendeta/serta Badan Pelayanan Gereja.

Tuhan memberkati pelayanan kita semua.

Cibubur, Agustus 2016Majelis Jemaat GKI Kota Wisata

Pnt. Adri Lazuardi Pnt. Amran B. TheodorusKetua Umum Sekretaris Umum

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 8

GKI KOTA WISATA

KEANGGOTAAN

BAGAIMANA CARANYA JIKA SAYA INGIN MENJADIANGGOTA GKI KOTA WISATA?

Secara umum ada dua cara untuk menjadi anggota GKI Kota Wisata:

1. MELALUI ATESTASI MASUK.Jika Anda sudah dibaptis/sidi di jemaat lain dan sudah menjadianggota anggota jemaat tersebut, Anda dapat menjadi anggotajemaat dengan meminta surat atestasi dari jemaat lama Anda.

Mintalah kepada jemaat lama Anda tersebut untuk mengirimkansurat atestasi tersebut kepada Majelis Jemaat GKI Kota Wisata.

Keanggotaan Anda di jemaat lama akan dihapus dan Anda akantercatat sebagai anggota baru di GKI Kota Wisata. Anda dapatmenghubungi kantor gereja untuk mendapat bantuan dalam men-gurus surat atestasi ini.

2. MELALUI SAKRAMEN BAPTIS KUDUSATAU PELAYANAN SIDI.Jika Anda belum dibaptis atau menerima pelayanan Sidi, berartiAnda belum tercatat secara resmi menjadi salah satu anggotajemaat. Anda dapat menerima sakramen Baptis Kudus atau pela-yanan Sidi dengan mengiktui terlebih dahulu kelas katekisasi.

Setelah menyelesaikan kelas tersebut dan menerima pelayanansakramen Baptis Kudus atau Sidi, otomatis Anda tercatat sebagaianggota jemaat GKI Kota Wisata. Biasanya kelas katekisasi ber-langsung selama sembilan bulan, dimulai pada bulan Agustus se-tiap tahunnya.

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 9

GKI KOTA WISATA

Untuk mengetahui jadwal kelas katekisasi yang baru, silakan lihatsitus ini sekitar bulan Juli atau Agustus atau hubungi kantor gerejauntuk mendapat penjelasan.

3. BAGAIMANA CARANYA JIKA SAYA KELUAR DARIJEMAAT GKI KOTA WISATA?Anda dapat meninggalkan keanggotaan Anda di GKI Kota Wisatadengan meminta surat atestasi keluar ke jemaat baru Anda. Suratini akan kami kirimkan ke alamat jemaat yang baru. Untuk ituAnda dapat menyatakan keinginan Anda kepada Majelis Jemaatmelalui kantor gereja dengan menyertakan alamat jemaat yangbaru, jika Anda ingin pindah ke jemaat bukan GKI.

4. APAKAH SAYA PERLU MEMBERITAHUKAN GEREJAJIKA SAYA PINDAH ALAMAT?Anda diharapkan juga memberitahukan Gereja, melalui kantorgereja, jika terdapat perubahan-perubahan menyangkut kehidupanAnda, seperti: kematian, kelahiran dan lain sebagainya. Misalnya,berita kelahiran atau kematian akan dituliskan di dalam WartaJemaat sebagai pernyataan sukacita (dalam hal kelahiran) ataudukacita (dalam hal kematian), sekaligus mengundang anggotajemaat lain untuk ikut mendoakan.

Juga, jika Anda pindah ke luar kota, sebaiknya Anda memberita-hukan hal tersebut kepada kami. Kantor gereja dapat membantuAnda mencarikan jemaat GKI yang terdekat dengan alamat baruAnda, sekaligus menguruskan surat atestasi Anda.

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 10

GKI KOTA WISATA

PROSEDUR-PROSEDURKEANGGOTAAN

PROSEDUR ATESTASI MASUKTUJUAN:1. Mempermudah umat yang ingin atestasi masuk/pindah menjadi

anggota jemaat GKI Kota Wisata.2. Memperlancar proses administrasi gerejawi yang baku di GKI.3. Memperjelas status keanggotaan anggota jemaat.

TATA CARA:1. Umat yang ingin atesasi masuk mengisi form berikut selengkap

lengkapnya: a) Surat permohonan atesasi/pindah keanggotaanb) Data Anggota jemaat

2. Data anggota berupa nama, alamat, telepon yang bisa dihubungi,tempat dan tanggal lahir, pekerjaan terakhir, pendidikan wajibdiisi. Data pendukung seperti tanggal baptis atau/dan sidi,tanggal nikah, foto 3x4 (3) dan data pendukung lainnya bisadisusulkan secepatnya.

3. Form data anggota diserahkan kepada admin gereja atau bisadititipkan melalui penatua yang bertugas yang selanjutnya akandiserahkan ke admin gereja.

4. Surat permohonan atesasi dikirimkan ke gereja asal oleh calonatestan dan surat balasan dar i gereja asal dialamatkan keGKI Kota Wisata. Bilamana surat persetujuan dari gereja asalsudah diterima GKI Kota Wisata, admin gereja akan menghu-bungi calon atestan melalui telepon atau SMS. Catatan: Bilatidak ada surat balasan dari gereja asal sesuai konfirmasi calonatestan, GKI Kota Wisata akan membuat surat ke gereja asalatestan 3x berturut-turut setiap bulan. Setelah 3 bulan, bila tidakada balasan/tanggapan, permohanan calon atestan untukmenjadi anggota GKI Kota Wisata akan disetujui.

5. Kelengkapan data anggota jemaat akan dimintakan bilamanamasih kurang oleh sekretariat. Bila data sudah lengkap, nokeanggotaan

6. GKI Kota Wisata akan secara otomatis dibuat. Anggota jemaatakan dihubungi oleh admin / penatua untuk pertemuan bina

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 11

GKI KOTA WISATA

atestan sesuai jadwal yang akan ditentukan kemudian.7. Khusus bagi calon atestan yang berasal dari gereja yang tidak

seajaran, maka akan mengikuti katekisasi untuk mengenalajaran dan pemahaman GKI.

8. Anggota jemaat akan diperkenalkan dalam kebaktian umumyang telah ditentukan dan dimasukkan dalam warta jemaat.Kartu anggota akan diberikan.

PROSEDUR PERMOHONAN BAPTIS KUDUS ANAKTUJUAN:1. Memperlancar proses administrasi gerejawi yang baku di GKI.2. Memperjelas status keanggotaan anggota jemaat terutama

mengenai baptis anak.

TATA CARA:1. Anggota jemaat yang ingin membaptiskan anaknya harus

mengisi form berikut selengkap-lengkapnya: a) Permohonanbaptisan kudus anak, b) Data Anggota jemaat c) Untuk baptisanak, salah satu orang tua anak harus merupakan anggota GKIKota Wisata. Bila kedua orang tua anggota jemaat bukan ang-gota GKI Kota Wisata, maka akan dikategorikan baptis titipandan diperlukan surat permohonan baptis anak dari gereja asalsalah satu orang tua anak.

2. Data anggota berupa nama, alamat, telepon yang bisa dihubungi,tempat dan tanggal lahir wajib terisi. Data pendukung sepertifoto 3x4 (3 lembar) dan data pendukung lainnya bisa disusulkansecepatnya.

3. Form permohonan baptis kudus anak dan form data anggotadiserahkan kepada admin gereja atau bisa dititipkan melaluipenatua yang bertugas yang selanjutnya akan diserahkan keadmin gereja.

4. Untuk baptis titipan, surat permohonan baptis anak dikirimkanke gereja asal oleh orang tua ybs dan surat balasan dari gerejaasal dialamatkan ke GKI Kota Wisata. Catatan: a) Persyaratanuntuk baptis anak. Minimal salah satu orang tua adalah anggotaanggota jemaat GKI Kota Wisata. b) Khusus untuk baptistitipan, dimana kedua orangtua bukan anggota anggota jemaatGKI Kota Wisata, data anak tidak akan tercatat sebagai anggota

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 12

GKI KOTA WISATA

GKI Kota Wisata, surat akan dilayangkan ke gereja asal pemo-hon untuk memberitahukan bahwa baptis telah dilakukan di GKIKota Wisata dan menjadi tanggung jawab gereja asal untukmendaftarkan keanggotaan anak yang telah dibaptis.

5. Kelengkapan data anggota jemaat akan dimintakan bilamanamasih kurang oleh seketariat. Bila data sudah lengkap, nokeanggotaan GKI Kota Wisata akan secara otomatis dibuat untukanak anggota jemaat GKI Kota Wisata yang dibaptis.

6. Anggota jemaat akan dihubungi oleh admin / penatua untukpertemuan orangtua/wali calon baptis dalam rangka persiapanbaptis anak.

7. Waktu untuk baptis anak akan diberitahukan. Biasanya akandiadakan 2x dalam setahun. Akan diberikan kartu keanggotaan(khusus anak anggota jemaat) dan piagam baptis anak.

PROSEDUR BAPTIS KUDUS DEWASA/SIDITUJUAN:1. Memperlancar proses administrasi gerejawi yang baku di GKI.2. Memperjelas status keanggotaan anggota jemaat terutama

mengenai baptis dan sidi.

TATA CARA:1. Baptis dewasa adalah pembaptisan pada anggota jemaat yang

usianya sekurang-kurangnya 15 tahun dan belum pernah dibaptisanak. Sidi adalah pengakuan percaya pada anggota jemaat yangtelah berusia sekurang-kurangnya 15 tahun dan sudah pernahdibaptis anak.

2. Anggota jemaat yang ingin baptis dewasa atau pun sidi harusmengisi form berikut selengkap-lengkapnya: a) Permohonanbaptisan dewasa b) Data Anggota jemaat c) Form katekisasi.

3. Bila calon baptis kudus dewasa/sidi berasal dari gereja lain,maka yang bersangkutan harus mengisi surat permohonanatestasi pindah keanggotaan dan mengirimkannya ke gereja asalyang bersangkutan.

4. Data anggota berupa nama, alamat, telepon yang bisa dihubungi,tempat dan tanggal lahir wajib terisi. Data pendukung sepertifoto 3x4 (3 lembar) dan data pendukung lainnya bisa disusulkan

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 13

GKI KOTA WISATA

secepatnya.5. Form –Form yang telah diisi diserahkan kepada admin gereja

atau bisa dititipkan melalui penatua yang bertugas yang selanjut-nya akan diserahkan ke admin gereja.

6. Kelengkapan data anggota jemaat akan dimintakan bilamanamasih kurang oleh seketariat.Bila data sudah lengkap, nokeanggotaan GKI Kota Wisata akan secara otomatis dibuat untukpenerima baptis kudus dewasa / sidi anak.

7. Anggota jemaat wajib mengikuti katekisasi selama 9 bulan(kecuali untuk kasus khusus). Waktu katekisasi akan diberikanoleh admin / penatua / pendeta.

8. Jadwal pelaksanaan baptis dewasa / sidi akan diberitahukan.Biasanya akan diadakan 2x dalam setahun. Piagam baptis dansidi akan diberikan.

9. Untuk baptis darurat, bisa segera menghubungi sekretariat untukbisa ditindaklanjuti dengan ketentuan yang berlaku di GKI KotaWisata.

PROSEDUR UPDATE DATA ANGGOTA JEMAATTUJUAN:1. Memperlancar proses administrasi gerejawi yang baku di GKI.2. Memperjelas status keanggotaan anggota jemaat gerejawi.3. Mempermudah pelayanan bagi anggota jemaat.4. Ditujukan bagi anggota jemaat yang pindah alamat,

no telepon/email berubah, atau pekerjaannya berubah atau data-nya tidak lengkap di database gereja.

TATA CARA:1. Anggota jemaat dapat menghubungi admin gereja / penatua

yang bertugas / PIC LKKJ, kemudian memasukkan data kem-bali di form data anggota anggota jemaat secara lengkap. Diform data anggota jemaat harap dicantumkan “update“.

2. Form data anggota diserahkan kepada admin gereja, PIC LKKJatau bisa dititipkan melalui penatua yang bertugas yang selanjut-nya akan diserahkan ke admin gereja.

3. Data akan diupdate oleh admin gereja dalam waktu sekurang-kurangnya 1 minggu setelah data diterima.

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 14

GKI KOTA WISATA

PETUNJUK PRAKTIS PELAYANAN GEREJA

KEBAKTIAN KEDUKAAN/PENGHIBURANJika salah satu anggota jemaat GKI Kota Wisata meninggal

dunia maka anggota keluarga atau yang mengetahui berita kedukaantersebut harus melaporkan ke pihak gereja untuk mendapatkan pela-yanan kedukaan mulai dari Kebaktian Penghiburan, Tutup Peti,Kebaktian Pelepasan sampai dengan Pemakaman atau Kremasi.

KEBAKTIAN PEMBERKATAN PERNIKAHANBagi setiap orang yang ingin melangsungkan pemberkatan

pernikahannya di GKI Kota Wisata diharuskan memenuhi ketentuansebagai berikut:a. Salah satu calon pengantinnya merupakan anggota GKI Kota

Wisata.b. Sudah mengikuti bina pra nikah.c. Setiap calon pengantin harus sudah mendaftarkan rencana per-

nikahannya ke gereja paling lambat 3 bulan sebelum tanggalpemberkatan pernikahan dilangsungkan.

d. Setiap calon pengantin yang sudah mendaftarkan rencana per-nikahannya diwajibkan mengisi formulir pemberkatan per-nikahan dengan melampirkan foto copy sertifikat bina pra nikah,pas photo ukuran 4x6 berdampingan sebanyak 6 lembar, fotocopy Baptis Anak dan Sidi dan foto copy Akte Lahir.

e. Formulir tersebut harus sudah dikembalikan ke gereja 3 bulansebelum tanggal pemberkatan pernikahan dilangsungkan.

f. Setiap calon pengantin akan melakukan percakapan pastoraldengan pendeta yang akan memberkati.

GKI Kota Wisata juga menerima pemberkatan pernikahantitipan yang salah satu atau kedua calon pengantin berasal darianggota jemaat GKI lain yang berada di luar kota dan harusmemenuhi point b-f di atas dengan menyertakan surat penitipanpemberkatan pernikahan dari gereja asal.

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 15

GKI KOTA WISATA

Mengenai jadwal pemberkatan pernikahan dapat diperolehmelalui Kantor Tata Usaha.

KEBAKTIAN PENGUCAPAN SYUKURJika salah seorang anggota jemaat hendak menyatakan

syukur dalam persekutuan (ibadah) maka anggota jemaat tersebutdapat mengajuka permohonan kepada pihak gereja dan pihak gerejaakan mengatur segala seuatu yang berkaitan dengan kebaktianpengucapan syukur tersebut.

PELAYANAN PERJAMUAN KUDUS UNTUK ORANGSAKIT PERMANEN

Jika salah seorang anggota jemaat hendak mendapatkanpelayanan perjamuan kudus perumahan dikarenakan orang yangakan menerima perjamuan kudus perumahan tersebut mengalamisakit sehingga tidak bisa mengikuti perjamuan kudus di gereja makaanggota jemaat tersebut dapat melaporkan hal tersebut kepada pihakgereja dan pihak gereja akan mengatur segala sesuatu yang berkai-tan dengan pelayanan perjamuan kudus perumahan tersebut.

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 16

GKI KOTA WISATA

TANGGUNG JAWAB & HAKANGGOTA BAPTISAN

TANGGUNG JAWAB1. Mengembangkan diri dalam kehidupan dan penghayatan iman

melalui kegiatan-kegiatan persekutuan, pelayanan, dan kesak-sian sesuai dengan umurnya, baik secara sendiri-sendiri maupunbersama-sama.

2. Mempersiapkan diri untuk menerima pelayanan pengakuanpercaya/sidi melalui katekisasi.

HAK1. Mendapatkan penggembalaan.2. Menerima pelayanan pengakuan percaya/sidi.3. Menerima pelayanan pernikahan gerejawi.4. Menjadi anggota pengurus badan pelayanan jemaat.5. Mengajukan peninjauan ulang dan banding yang menyangkut

dirinya.

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 17

GKI KOTA WISATA

TANGGUNG JAWAB & HAKANGGOTA SIDI

TANGGUNG JAWAB1. Melaksanakan misi gereja yaitu mewujudkan persekutuan serta

melaksanakan kesaksian dan pelayanan secara sendiri-sendirimaupun bersama-sama, dalam dan melalui kehidupan sertapekerjaan pribadi maupun keluarga, dalam dan melaluikehidupan serta kelembagaan gereja maupun secara langsung dimasyarakat.

2. Melaksanakan pembangunan jemaat secara sendiri-sendiri mau-pun bersama-sama dan dengan pimpinan para pejabat gerejawiserta para pemimpin gerejawi lainnya, dengan:a. Memberdayakan diri bagi kehidupan dan karya jemaat.b. Berperan serta dalam penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi

program kerja dan anggaran jemaat.c. Bereperan serta dalam penyusunan struktur pelayanan da

struktur organisasi jemaat.d. Berperan serta dalam proses-proses komunikasi dalam

jemaat.e. Berperan serta dalam proses-proses pengambilan keputusan

dalam jemaat.f. Berperan serta dalam penanganan dan penyelesaian masalah-

masalah yang muncul dalam jemaat.3. Memahami, menghayati dan berpegang pada pengakuan iman,

ajaran GKI serta Tata Gereja dan Tata Laksana GKI.

HAK1. Mendapatkan penggembalaan2. Menerima pelayanan sakramen3. Menerima pelayanan peneguhan dan pemberkatan pernikahan4. Memilih pejabat gerejawi dan dipilih menjadi pejabat gerejawi5. Menjadi anggota pengurus badan pelayanan jemaat6. Mengajukan peninjauan ulang dan banding

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 18

GKI KOTA WISATA

Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya maka padamasa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.

Amsal 22:6

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 19

GKI KOTA WISATA

Gereja KristenIndonesia

GKI KOTA WISATA

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 20

GKI KOTA WISATA

GEREJA KRISTEN INDONESIA

Gereja Kristen Indonesia atau disingkat dengan GKI adalahgereja Kristen Protestan yang berdiri di Indonesia dengan kantorpusat berkedudukan di Jakarta. GKI merupakan salah satu gerejadengan Teologi Ekumenikal dengan denominasi Calvinis. GKI jugamerupakan anggota dari Persekutuan Gereja-gereja di Indone-sia (PGI), Dewan Gereja-gereja Asia (CCA ), Persekutuan Gereja-gereja Reformasi Se-dunia/World Communion of Reformed Church-es (WCRC) dan Dewan Gereja-gereja se-Dunia/World Communionof Churches (WCC).

Tata Gereja dan Tata Laksana GKI

Tata Gereja dan Tata Laksana GKI terdiri dari tiga bagian, yaitu :Mukadimah, Tata Dasar, dan Tata Laksana.

Mukadimah memuat dasar - dasar eklesiologi pada Tata Dasardan Tata Laksana GKI.

Tata Dasar memuat definisi GKI dalam bentuk peraturan da-sar yang singkat, padat, dan tidak operasional.

Tata Laksana memuat peraturan yang bersifat operasional danterperinci, yang berisi : pengertian/ketentuan gerejawi, persyara-tan gerejawi dan prosedur gerejawi. Dalam tata laksana jugadilengkapi dengan peranti gerejawi GKI agar persyaratan danprosedur dalam tata laksana GKI dapat dipenuhi dan di-wujudkan.

Lembaga Kepemimpinan Gerejawi

Tata Gereja & Tata Laksana GKI juga disusun berdasarkan sistem

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 21

GKI KOTA WISATA

penataan gereja presbiterial-sinodal yang terdiri dari empat lingkupkepemimpinan gerejawi :

Jemaat. Jemaat adalah lingkup yang paling dasar di organisasiGereja Kristen Indonesia (GKI) dan dipimpin oleh Majelis Jemaatyang anggotanya terdiri dari semua pejabat-pejabat gerejawi melipu-ti Penatua dan Pendeta.

Klasis, Klasis adalah lingkup yang lebih luas dari Jemaat danterdiri dari Jemaat-jemaat yang berada di Klasis bersangkutan sertadipimpin oleh Majelis Klasis.

Sinode Wilayah. Sinode Wilayah adalah lingkup yang lebih luasdari Klasis dan terdiri dari Klasis-klasis yang berada di Sinode Wila-yah bersangkutan serta dipimpin oleh Majelis Sinode Wilayah.

Sinode. Sinode adalah lingkup yang paling luas dan terdiri dariSinode Wilayah-sinode wilayah yang berada di Sinode serta dipim-pin oleh Majelis Sinode.

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 22

GKI KOTA WISATA

SEJARAH

Gereja Kristen Indonesia (GKI) dapat dikatakan sebagaisebuah “gereja baru” di Indonesia sebagai buah penyatuan dari GKIJawa Barat, GKI Jawa Tengah, dan GKI Jawa Timur.

Berdirinya GKI melewati perjalanan sejarah yang panjang,dimulai dengan berdirinya ketiga gereja yang menyatu itu sebagaigereja yang berdiri sendiri-sendiri. Pada tanggal 22 Februari 1934 diJawa Timur berdir ilah gereja yang kemudian disebut GKI JawaTimur. Demikian juga, pada tanggal 24 Maret 1940 di Jawa Ba-rat berdir ilah gereja yang kemudian disebut GKI Jawa Barat,dan pada tanggal 8 Agustus 1945 di Jawa Tengah berdirilah gerejayang kemudian disebut GKI Jawa Tengah.

Awalnya, ketiga gereja ini dikenal dengan nama Tiong HoaKie Tok Kauw Hwee (THKTKH) yaitu gereja berbahasa Hokian.Gereja THKTKH di Jawa Tengah dan Jawa Timur didirikan olehZending dari Belanda (Nederlandsche Zendings Vereeniging)sedangkan di Jawa Barat diawali oleh penemuan sebuah Alkitab ber-bahasa Melayu oleh Bapak Ang Boen Swie di tahun 1858.

Nama Gereja Kristen Indonesia sendiri mulai digunakanpada tahun 1950. Penetapan nama ini menunjukkan kesadaran GKIuntuk dapat menjalankan misi dan panggilannya secara nasional,tidak lagi terikat pada suku tertentu saja.

Sejak tanggal 27 Maret 1962 ketiga gereja itu memulaiupaya menggalang kebersamaan untuk mewujudkan penyatuan GKI,dalam wadah Sinode Am GKI. Sesudah melewati perjalanan hampirtiga dekade lamanya, pada tanggal 26 Agustus 1988 ketiga gerejatersebut diikrarkan menjadi satu gereja.

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 23

GKI KOTA WISATA

SEJARAH SINGKAT GKI(Khusus GKI Sinwil Jabar)

Pada tahun 1858, seorang pedagang asal Indramayu bernamaAng Boen Swie dalam perjalanannya ke desa Karangampel (30Km dari Indramayu) melihat seseorang yang sedang membaca Al-kitab. Ia tertarik akan isi buku itu, karena sejak beberapa tahun tera-khir ia mencari pegangan hidup dalam ajaran-ajaran Tiong Hoa danagama Islam. Dengan diantar temannya, ia berkenalan denganseorang pendeta Belanda di Cirebon dan hasilnya ia mendapat Al-kitab Perjanjian Baru dalam bahasa Jawa. Setelah mempelajaridengan seksama bersama istri dan sanak-saudaranya, maka iaberkata, “Inilah emas tulen yang telah lama kucari.”

Pada tanggal 13 Desember 1858, bersama 13 orang lainnya,ia minta dibaptiskan. Dengan itu, berdirilah Jemaat Kristen pertamadi Indramayu. Di Jakarta Kota, Penginjil Gan Kwe mulai mengabar-kan Injil pada tahun 1856, hasilnya pada tahun 1857 dibaptislah 17orang. Karenannya, muncullah Jemaat Kristen (Gereja) di jalanPerniagaan. Tahun-tahun berikutnya, Jemaat-Jemaat di Bandung danCirebon bermunculan satu persatu.

Pada waktu itu Jemaat-Jemaat belum mempunyai gedungGereja. Kebaktian-kebaktian yang dilakukan mirip dengan perseku-tuan Rumah Tangga. Orang belum tertarik menjadi guru Injil ataupendeta. Pada tahun 1933 ada Guru Injil bernama Tan Goan Tjong,yang kemudian ditahbiskan menjadi pendeta. Kemudian, sekitartahun 1940-an muncul 20 orang tamatan pertama dari STT (SekolahTinggi Teologia) Jakarta yang kemudian ditahbiskan ke dalamjabatan pendeta. Oleh karenanya, Jemaat-Jemaat makin bertambahbanyak dan hal ini mendorong untuk mewujudkan persekutuanantara Jemaat di Jawa Barat. Pada tanggal 12 Nopember 1938 diben-tuklah Tiong Hoa Kie Tok Kauw Hwee Khoe Hwee West Java. Padatanggal 24 Maret 1940 dinyatakan oleh Zending Consulaat (NZV) di

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 24

GKI KOTA WISATA

Jakarta, bahwa Tiong Hoa Kie Tok Kauw Hwee West Java berdirisendiri selaku Gereja, yang diresmikan dalam Kebaktian Paskah diJemaat Perniagaan pada tanggal 29 Maret 1940. Setelah mengala-mi perkembangan yang pesat beberapa waktu kemudian, nama TiongHoa Kie Tok Kauw Hwee West Java dirubah namanya menjadiGe-reja Kristen Indonesia Jawa Barat pada Persidangan Sinodetanggal 29 Maret – 2 Oktober 1958. GKI Jabar diakui olehpemerintah Indonesia sebagai Gereja yang berbadan hukum denganpengakuan pemerintah tanggal 2 April 1968. Pada tanggal 26Agustus 1988, Sinode GKI Jabar bergabung dengan Sinode GKIJateng dan Sinode GKI Jatim menjadi 1 (satu) sinode yaitu SinodeGKI.

Sampai dengan saat ini (Juli 2016), Sinode Wilayah GKIJabar merupakan satu kesatuan dari 97 Jemaat yang tersebar di be-berapa tempat di Jawa Barat dan Sumatera, yang terhimpun dalam 8Klasis, yakni : Klasis Jakarta Utara, Klasis Jakarta Barat, KlasisJakarta Timur, Klasis Jakarta Selatan, Klasis Bandung, KlasisCirebon, Klasis Priangan dan Klasis Banten.

SISTEM ORGANISASI : PRESBITERIAL SINODAL

Ada beberapa ciri yang dapat kita perhatikan bersamamengenai sistem pemerintahan gereja bernafaskan presbiterialsinodal, yakni :

1. Gereja dipimpin oleh pejabat-pejabat gerejawi, yang secarakolektif disebut Majelis Jemaat. Para pejabat gerejawi ini bukan-lah wakil-wakil dari jemaat melainkan orang yang memegangjabatan itu atas nama Tuhan Yesus Kristus dan berhadapandengan jemaat. Setiap anggota Majelis Jemaat mempunyaikedudukan yang sama; tidak ada seorang pun yang lebih tinggiatau lebih rendah dari yang lain. Masing-masing mempunyaitugasnya sendiri-sendiri.

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 25

GKI KOTA WISATA

2. Ciri utama dari sistem ini ialah kepenuhan dalam kesatuan.Tiap-tiap jemaat yang dipimpin oleh Majelis Jemaat mempunyaikemandirian penuh; tetapi pada saat yang sama tiap-tiap jemaatyang ada berada dalam kesatuan dengan jemaat-jemaat lain da-lam wadah satu sinode sebagai wujud nyata berjalan bersamapara presbiter dalam memimpin gereja yang Tuhan Yesuspercayakan kepada mereka. Hal ini mempunyai implikasi positif,yakni : Jemaat mempunyai otonomi (kemandirian penuh) tetapiterbatas; yang membatasi adalah persidangan yang lingkupnyalebih luas, yakni persidangan Klasis dan persidangan Sinode.Dalam sistem presbiterial sinodal, semua keputusan yang diam-bil (baik dalam aras jemaat, Klasis maupun sinode) diambil ber-dasarkan kesepakatan bersama melalui persidangan, dan bukandidasarkan pada wewenang yang ada pada salah satu pihak.

3. Dalam sistem ini terdapat dua garis timbal balik antara Jemaat– Klasis – Sinode Wilayah maupun Sinode; tetapi juga antaraSinode - Sinode Wilayah – Klasis – Jemaat. Hubungan yangada tidak bersifat hirarki (dari atas ke bawah) melainkan lebihbersifat kepemimpinan bersama (mengarah kepada kesatuan se-bagai keluarga besar).

4. Kekuasaan tertinggi ada pada persidangan-persidangan peja-bat gerejawi, yakni bermula dari PMJ (Persidangan MajelisJemaat)–PMK(Persidangan Majelis Klasis)–PMSW (Persida-ngan Majelis Sinode Wilayah–PMS (Persidangan Majelis Si-node). Persidangan yang satu tidak boleh menguasai/memerintahpersidangan yang lain; sebagaimana pejabat gerejawi yang satutidak boleh menguasai/memerintah pejabat gerejawi yang lain.Sebab Penatua/Pendeta yang berada di lingkungan Jemaat setaradengan yang berada di aras Klasis maupun Sinode. Dengandemikian, sistem ini mengharuskan banyaknya terjadi dialog dankomunikasi yang intensif antara pengambil keputusan dalam per-sidangan (rapat).

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 26

GKI KOTA WISATA

VISI DAN MISI

VISI

GKI menjadi mitra Allah yang melaksanakan karya keselamatandengan mewujudkan keadilan dan damai sejahtera di dunia.

MISI

1. Mengembangkan spiritualitas yang berpusat pada hubunganyang hidup dengan Allah, sesama dan lingkungan hidup.

2. Meningkatkan kerjasama ekumenis dengan Gereja lain dalam halpemberdayaan.

3. Meningkatkan keterlibatan GKI dalam transformasi sosialkemasyarakatan.

4. Meningkatkan kesadaran umat dan pimpinan gereja untukmengambil bagian dalam Pengembangan Demokrasi danPenguatan Masyarakat Berkeadaban.

5. Meningkatkan kesadaran dan partisipasi umat dan pimpinangereja untuk mengambil bagian dalam pelestarian dan penyela-matan Lingkungan Hidup.

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 27

GKI KOTA WISATA

LOGO

Logo GKI terdiri dari 4 (empat) komponen utama yaitu perahu, salib,gelombang, ser ta Alfa Omega.

Empat komponen tersebut memiliki makna sebagai berikut:

Perahu melambangkan gereja Tuhan yang bergerak maju memenuhitugas panggilannya di dunia dan pengakuan GKI sebagai bagianyang tidak terpisahkan dari gereja-gereja Tuhan untuk mewujudkanGereja Yang Esa di Indonesia dan di dunia.

Salib melambangkan kasih dan pengorbanan Tuhan Yesus Kristusyang menentukan jalan hidup GKI.

Gelombang melambangkan dunia yang penuh tantangan dan peluangdi mana GKI diutus.

Alfa dan Omega melambangkan Tuhan Allah yang kekal, yangberkuasa menetapkan dan menyertai seluruh perjalanan GKI.

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 28

GKI KOTA WISATA

PENGAKUAN IMAN

GKI mengaku imannya bahwa Yesus Kristus adalah :

1. Tuhan dan Juruselamat dunia, Sumber kebenaran dan hidup

2. Kepala Gereja, yang mendirikan gereja dan memanggil gerejauntuk hidup dalam iman dan misinya.

GKI mengaku bahwa Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baruadalah Firman Allah, yang menjadi dasar dan norma satu-satunyabagi kehidupan gereja.

Dalam persekutuan dengan Gereja Tuhan Yesus Kristus di segalaabad dan tempat, GKI menerima Pengakuan Iman Rasuli, PengakuanIman Nicea Konstantinopel, dan Pengakuan Iman Athanasius.

GKI dalam ikatan dengan tradisi Reformasi, menerima KatekismusHeidelberg.

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 29

GKI KOTA WISATA

KONFESI GKI 2014PENGANTAR

Sebagai kelanjutan dan wujud kesatuan dari Gereja KristenIndonesia Jawa Timur, Gereja Kristen Indonesia Jawa Barat, danGereja Kristen Indonesia Jawa Tengah, maka Gereja Kristen Indone-sia (GKI) hadir di tengah-tengah dunia dalam konteks Indonesia.GKI, dalam persekutuan kasih yang akrab dan karya keselamatanAllah Bapa, Anak, dan Roh Kudus, hidup dan berkarya di tengahkekayaan dan kepelbagaian warisan sejarah, budaya, dan lingkunganalam, baik di dalam tubuhnya sendiri, maupun di tengah masyarakatIndonesia. Oleh karena itu, sejak pengikraran satu GKI pada 26Agustus 1988, GKI ingin memiliki sebuah konfesi GKI sebagaipenegasan iman yang kontekstual dan formal di hadapan Allah dandunia, secara khusus di Indonesia.

Konfesi GKI merupakan sebuah ekspresi dari pengakuaniman yang diakui dan dihayati oleh GKI. Dalam praktiknya GKImengakui Pengakuan Iman Rasuli, Pengakuan Iman Nicea Konstan-tinopel, dan Pengakuan Iman Athanasius. Ketiga Pengakuan Imantersebut merupakan pengakuan iman yang bersumber dari Alkitabdan diterima, serta dimiliki oleh gereja secara ekumenis. Jadi, di satusisi, dengan mengakui ketiga pengakuan iman tersebut, GKI maumengikatkan diri pada persekutuan ekumenis dalam gereja yanguniversal. Di sisi lain, dengan merumuskan konfesinya, GKI maumengikatkan diri pada persekutuan kasih, baik dalam tubuh GKImaupun dalam konteks hidup GKI di tengah kekayaan dan kepel-bagaian lingkungan alam, budaya, dan agama di Indonesia.

Berakar pada ibadat yang melingkupi seluruh dimensikehidupan kepada Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus, dan berangkatdari kekayaan dan kepelbagaian yang ada di dalam tubuh GKI dan ditengah konteks hidup GKI, maka GKI merumuskan konfesinyadalam terang firman Allah. GKI pada gilirannya memilih tema

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 30

GKI KOTA WISATA

“Berperan serta ke dalam persekutuan kasih dan karya kesela-matan Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus” sebagai fokus utamayang menuntun konfesinya. Dalam hal ini, GKI pun menyadaribahwa Konfesi GKI mengungkapkan secara terbatas pernyataan-pernyataan iman gereja karena pada kenyataannya masih banyakpernyataan iman gereja lainnya yang tidak tercakup dalam KonfesiGKI. Pada saat bersamaan Konfesi GKI menegaskan pernyataan-pernyataan iman gereja yang mendasar dan kontekstual. Dengandemikian, Konfesi GKI memberi ruang bagi orang percaya untukmelakukan proses berteologi lebih lanjut demi kemuliaan AllahBapa, Anak, dan Roh Kudus.

KONFESI GKI

1. Dalam persekutuan kasih yang akrab serta anugerah penciptaan,pemeliharaan, penyelamatan, dan pembaruan oleh Allah Bapa,Anak, dan Roh Kudus, kami sebagai Gereja Kristen Indonesiahidup dan berkarya di tengah kekayaan dan kepelbagaian war-isan sejarah, budaya, dan lingkungan alam Indonesia.

2. Kami percaya kepada Allah, yang dipanggil Bapa oleh YesusKristus,

3. yang di dalam kasih dan kuasa-Nya menciptakan semesta alam,4. yang memelihara dan mengelola dengan baik lingkungan alam,

seperti pemilik taman,5. yang merawat dan menjaga anak-anak-Nya, seperti ibu atau

bapa,6. yang mengundang dan memanggil kami untuk berperanserta da-

lam pekerjaan-pekerjaan-Nya yang baik.7. Kami percaya kepada Yesus Kristus,8. Anak Allah yang dikandung oleh Roh Kudus dan dilahirkan dari

rahim perawan Maria,9. yang diutus untuk menegakkan Kerajaan Allah bagi seluruh cip-

taan,

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 31

GKI KOTA WISATA

10. yang mengampuni orang berdosa serta memanggilnya bertobat,mengasihi semua orang tanpa diskriminasi, menegakkan keadi-lan dan perdamaian tanpa kekerasan, memberkati setiap pribadi,keluarga, dan anak-anak, memberdayakan orang miskin,memulihkan orang sakit, membebaskan orang tertindas, menjadisahabat bagi orang yang diasingkan,

11. yang menyelamatkan dunia dengan menempuh jalan penderitaanhingga mati di kayu salib dan pada hari yang ketiga dibangkitkandari kematian, agar kami bebas dari kuasa dosa dan maut,menyatakan kasih yang melenyapkan ketakutan dan melampauikejahatan, serta beroleh kebangkitan dan hidup yang abadi,

12. yang naik ke surga, agar kami memberitakan Injil-Nya kepadasegala makhluk,

13. yang akan datang kembali untuk menghakimi dan membaruisegala sesuatu, agar kami mampu merayakan kehidupan danmenyambut kematian di dunia ini dalam iman, pengharapan dankasih.

14. Kami percaya kepada Roh Kudus,15. Sumber kehidupan yang menolong kami untuk mengaku percaya

bahwa Yesus adalah Tuhan dan untuk menghidupi firman Allah,16. Sumber karunia yang menghimpun kami sebagai satu Gereja

yang kudus, am, dan rasuli,17. Sumber kekuatan yang melibatkan kami dalam misi Kerajaan

Allah.18. Kemuliaan bagi Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus, yang tidak

pernah memisahkan kami dari kasih-Nya sekarang dan selama-lamanya. Amin.

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 32

GKI KOTA WISATA

Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan,sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.

Mazmur 46 : 2

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 33

GKI KOTA WISATA

Identitas danJatidiri GKI

GKI KOTA WISATA

Pdt. Em. Kuntadi Sumadikarya

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 34

GKI KOTA WISATA

Gereja Kristen Indonesia sangat mirip dengan Jemaat di Efesus.Efesus bukanlah jemaat yang homogen melainkan yang heterogen.Para pendatang di Jemaat Efesus adalah orang-orang yang datangdengan budaya, tradisi dan kebiasaannya masing-masing, tetapiyang oleh karena Kristus dipersatukan. Ibarat Kristus batupenjurunya, maka gereja dibangun dan bertumbuh dengan rapihtersusun, tertib secara insani dan tertib secara ilahi. Di dalamKristuslah kita masing-masing dan kita bersama-sama dibangununtuk maksud yang mulia. Dalam tulisan ini saya mengajak kitaberekskursi untuk melihat gereja kita GKI bagaimana identitasnya(yang di luar) dan bagaimana jatidirinya (yang di dalam), agar kitadibangun untuk maksud mulia itu

IDENTITAS GKIGKI adalah Gereja yang Berspiritualitas Moderat, sebab ia adalahgereja Protestan mainstream, bukan Katolik, bukan Ortodoks, bukanAnglikan, bukan Pentakostal, bukan Kharismatik, bukan Sektarian.GKI adalah gereja Calvinis mainstream, yang sering disebut jugasebagai gereja Presbyterian (sebutan di dunia Anglo-Saxon) atauReformed (sebutan di Amerika). GKI berada dalam Gerakan danTradisi Ekumenis.

GKI adalah Gereja dan Pelopor Ekumenis. GKI ikut mendirikanDGI (kini PGI) pada tahun 1950, ikut mendirikan Dewan GerejaAsia (kini CCA, Christian Conference of Asia) pada tahun 1957.GKI juga merupakan anggota dari WCC (World Council ofChurches) sejak 1962 dan ikut mendirikan WCRC (World Councilof Reformed Churches) 2010, yang merupakan kelanjutan dariWARC (World Alliance of Reformed Churches) dan REC(Reformed Ecumenical Council) yang sudah diikuti sejak 1962.Jadi GKI berada di tengah Gerakan Ekumene dan berperan aktif didalamnya. Dalam Gerakan Ekumenis gereja-gereja berusaha untukmewujudkan hidup bergereja yang “satu Tuhan, satu iman, satu

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 35

GKI KOTA WISATA

baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua.” (Ef. 4:5-6). Parapelopor Gerakan Ekumenis adalah gerej gereja Protestan mainstreamyang merasa sakit dengan perpecahan gereja, sementara ada gereja-gereja lain senang dengan perpecahan dengan alasan “Injil makintersebar.”

GKI Satu-satunya Gereja yang Mengesa di Indonesia. Di kalanganekumenis Indonesia GKI dikenal sebagai satu-satunya gereja yangmewujudkan tujuan PGI: keesaan gereja. Pendahulu GKI; GKIJabar, GKI Jateng dan GKI Jatim merupakan tiga gereja dengan tigakeanggotaan dan tiga hak suara di PGI. Kini telah menyatu danmenjadi satu gereja dan satu keanggotaan dan satu hak suara. Keru-gian organisasional ini direlakan demi setia kepada perintah Kristusagar murid-murid “semua menjadi satu” (Yoh. 17:21). BahkanGereja Hervorm dan Gereja-gereja Gereformeerd Belanda, yangdisebut sebagai gereja pengasuh GKI, baru berhasil mengesa sesudahGKI. Sementara itu, anggota-anggota PGI lainnya yang dulu satugereja ada yang pecah menjadi dua Gereja Bethel Injil Sepenuh danGereja Bethel Indonesia (GBIS-GBI), Gereja Kristus dan GerejaKristus Yesus (GK-GKY). Ada gereja yang menjadi tiga GerejaKristen Jawa, Gereja Kristen Indonesia Sumatra Utara dan GerejaKristen Sumatra Bagian Selatan (GKJ, GKI Sumut, GKSBS), GerejaNias menjadi empat Banua Niha Keriso Protestan, AwungoluaMasehi Indonesia Nias, Orahua Niha Keriso Protestan danAngowuloa Fa Awosa Kho Yesus (BNKP, AMIN, ONKP, AFY).Selain GKI merupakan satu-satunya gereja yang mengesa di Indone-sia, ia juga hanya satu dari delapan di Asia Pacific dan satu daridelapanbelas di dunia. Ada seloroh: GKI mudah menyatu karenasama-sama (berasal) Gereja Tionghoa? No! Ada dua kekeliruanpada pertanyaan itu. Pertama, Kalau keesaan gereja menjadi mudahkarena dasar etnik, mengapa tidak terjadi pada gereja etnik Batak,Jawa, Nias, Sulawesi? Kedua, GKI bukan lagi gereja etnik, tapi ger-eja multi-etnik secara sengaja. Penyatuan GKI adalah perwujudan“satu tubuh, dan satu Roh” (Ef. 4:3), sebuah proses pengosongandiri ketaatan kepada Firman Allah.

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 36

GKI KOTA WISATA

GKI Satu-satunya Gereja yang Keluar dari Gereja Suku. Gereja-gereja di Indonesia umumnya merupakan gereja suku (Batak, Nias,Mentawai, Jawa, Toraja, Bali, Timor, Sumba, Ambon, Papua dll)termasuk GKI dari suku Tionghoa, yang dulunya bernama TiongHoa Kie Tok Kauw Hwee. Dulu kalau bertemu di gereja, orang tidakbersalaman tetapi melakukan “pai” ala Tionghoa. GSM tidak disebut“kakak,” tapi “engko” dan “enci.” GKI telah berubah. Sadar akanperannya di Indonesia dengan pergumulan teologis, politik dansosial, THKTKH berubah menjadi GKI, bukan saja namanya namunjuga isi dan teologinya. Oleh karena itu, ada alasan kuat mengapaGKI menganut sikap kepelbagaian dan pemikiran kemajemukan.

GKI Gereja yang Menghargai Warisan-warisan Spiritualnya,Namun demikian GKI adalah gereja yang memelihara dan menghar-gai warisan spiritualnya. Ada banyak warisan spiritual, tetapi GKItidak harus memakai sel uruh warisan tersebut. GKI memakaiwarisan yang relevan saja dan menyimpan (tidak membuang)warisan yang sudah tidak relevan. (warisan 10 Jam tangan, tentulahnaif kalau dipakai lima di tangan kanan dan lima di tangan kiri).

GKI Merelevansikan Spiritualitasnya Sesuai Konteks dan Zaman.Di antara warisan spiritual GKI ada yang tidak relevan dengankonteks dan zaman. Misalnya fakta bahwa GKI ditempatkan Tuhandi tengah komunitas Muslim terbesar di dunia. Warisan spiritualGKI tidak bicara tentang hal itu. GKI mesti mengembangkan spiritu-alitas yang merespon konteks ini. Di tahun 1970-an ketika mulaikewalahan karena banyaknya imigran Turki dan Maroko, GerejaBelanda mengundang Pdt. Lukito Handojo (alm. Mantan KetuaSinode GKI Jabar) selaku missionaris Indonesia untuk menolongGereja Belanda memahami bagaimana hidup bersama komunitasMuslim. Dengan karunia itulah GKI berkiprah di Indonesia dengankarya-karya pelayanan terbaiknya. Kita membina persahabatandengan pihak Muslim yang sejalan tentang kemajemukan. Merekadan kita saling belajar memperkaya spiritualitas masing-masing darispiritualitas pihak lain juga. Pdt. Davidy, ketua GKI Sinwil sekarang

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 37

GKI KOTA WISATA

bahkan pernah memimpin kebaktian minggu di dalam sebuahmushola di dalam lingkungan pesantren! Ada yang bertanya dengannada negatif, “Apakah GKI memakai ‘teologi situasi’?” Kalausituasi berubah GKI berubah? Jawabnya, kalau Anda menyetirmobil apakah Anda akan merespon situasi atau tidak? Jawabnya,tentu merespon, tapi apakah Anda kehilangan tujuan Anda? Jawab-nya, tentu tidak. Itu sebabnya kita meyakini GKI bersikap terbukanamun berpendirian. Merespon situasi, tapi bukan hanyut dalamarus.

GKI Meneruskan Tradisi Mengajar Yesus. Dalam rangka mene-ruskan tradisi mengajar Yesus, GKI bukan saja mengajar di gerejadan jemaat, melainkan juga mendirikan lembaga-lembaga pendidi-kan Kristen. GKI secara mandiri, bersama dan filial mendirikan limaUniversitas Kristen di Indonesia: Ukrida (Universitas Kristen KridaWacana) di Jakarta didirikan dan dimiliki GKI Sinwil Jabar, Univer-sitas Kristen Maranatha (UKM) di Bandung didirikan dan dimilikibersama GKI Sinwil Jabar dan Sinode Gereja Kristen Pasundan(GKP), Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) di Salatiga didi-rikan oleh GKI Sinwil Jateng dan Sinode Gereja Kristen Jawa (GKJ)didukung oleh gereja-gereja lain, Universitas Kristen Duta Wacana(UKDW) di Jogyakarta yang berasal dari STT DW didirikan olehGKI Sinwil Jateng dan Sinode GKJ didukung oleh 12 gereja lain.UK Petra di Surabaya didirikan dan dikelola oleh eksponen dan ang-gota GKI Sinwil Jatim. Kekuatan (center of excellence) Ukrida ada-lah pada FK yang salah satu lulusannya adalah Komisaris Besar Poli-si dr. Anton Castilani, Direktur Eksekutif DVI Mabes Polri yang ber-peran mengidentifikasi korban kecelakaan Sukhoi Superjet 100.Selain itu, GKI Sinwil Jabar mendirikan dan memiliki BPK PENA-BUR salah satu badan pendidikan Kristen terkuat di Indonesia baikdalam prestasi, sistem, dana dan karya. BPK PENABUR mempunyai+ 44.000 siswa dan + 4.000 staf di 15 kota. Siswa SMAK I BPKPENABUR di Jakarta hampir selalu berhasil meraih medali emasdan perak Olympiade Fisika Internasional.

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 38

GKI KOTA WISATA

GKI Meneruskan Tradisi Menyembuhkan Yesus. Dalam rangkameneruskan tradisi menyembuhkan Yesus GKI sudah dan sedangdan akan mendirikan banyak balai pengobatan, klinik, poliklinik dijemaat-jemaat dan Rumah sakit. Salah Satunya adalah RS BethesdaDi Jogyakarta Milik Yakkum yang didirikan Oleh GKI SinwilJateng Dan Sinode GKJ, yang bermoto “rawat dulu, bayarbelakangan.” Ukrida sedang mendirikan satu rumahsakit dan akanmembeli dua RS yang sudah berjalan untuk menjadi teaching hospi-tals. UK Maranatha dan juga GKI Sinwil Jatim akan mendirikan RSdengan niat dan teologi yang disebutkan di atas. Mengapa GKI tidakmeneruskan tradisi menyembuhkan dengan pengusiran setan danmujizat? Karena mengingat Mat. 7:22-23, “Pada hari terakhir banyakorang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kamibernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, danmengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itu-lah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidakpernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalianpembuat kejahatan!” Iman tidak bisa didasarkan kepada mujizat,yang terjadi hanya sekali-sekali. Iman kita harus didasarkan pada apayang berlangsung setiap hari yaitu kasih Allah kepada kita.

GKI Tidak Buka “Cabang” di Luar Indonesia. GKI menyakiniTuhan menempatkannya di Indonesia. Indonesia adalah “wilayahyang dipatok Allah” bagi GKI. (bdk. Kor.10:13). Sebab itu GKI tid-ak buka “cabang” di luar Indonesia. Jemaat-jemaat GKI terentangdari Pulau Batam sampai Pulau Bali. Kalau orang mendengar adaada “GKI” di luar Indonesia, misalnya GKIN (Belanda), GKI SanFrancisco, GKI San Jose, GKI Monrovia di Los Angeles (AS), GKIPerth dan GKI Neutral Bay di Sydney (Australia) adalah mitra-mitrakerja dan bukan bagian dari tubuh GKI. GKI tidak mematenkan na-ma GKI, sehingga nama ini dipakai juga oleh banyak gereja lainnya,namun bukan bagian dari organisasi GKI kita.

GKI Tidak Pernah Bertujuan Menjadi Gereja yang Nomor Satu.Sekalipun paparan di atas GKI memperlihatkan identitas GKI yang

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 39

GKI KOTA WISATA

tampak bagus. Namun GKI tidak pernah punya ambisi menjadigereja yang paling kuat, paling besar, paling banyak, paling kayaatau paling diperhitungkan. GKI hanya mau makin setia kepadaKristus dalam arti sedalam-dalamnya, bukan dalam rumusan kliseatau slogan yang kosong. GKI adalah Gereja yang Tidak Sempurnadan Tidak Akan Pernah Sempurna. GKI tidak sempurna namunselalu ingin menjadi lebih baik, relevan dan setia pada Kristus.GKI rajin mengoreksi diri dan melakukan perubahan. GKI me-miliki Tata Gereja yang dihayati sebagai “investasi” pengalamanbergereja lebih dari setengah abad. Tata Gereja GKI mengatur ban-yak hal, tapi bukan semua hal, sesuai ketertiban insani dan ilahi. GKItidak memulai kehidupan bergerejanya dari titik nol. Dalam duniaTata Gereja, Tata Gereja GKI adalah sebuah “adi karya” (masterpiece). Banyak gereja lain dengan ijin menyontoh atau tanpa ijinmeng-copy dan memakai Tata Gereja GKI. Namun demikian tam-paknya tidak bisa mereka jalankan, karena roh dan spirit GKI hanyaada pada GKI.

JATIDIRI GKISikap GKI yang Unik. Dengan spiritualitas moderat GKI menga-nut sikap either or (ini ya itu ya) apakah GKI konvensional? Ya.GKI masih suka Kebaktian penyegaran iman model zaman dulu. Nya-nyian bersemangat dan khotbah berapi-api. Masih memakai organdan piano seperti orgel zaman dulu. Apakah GKI kontemporer? Yajuga. GKI suka akan kebaktian dengan budaya etnik. Suka memakaiband atau kolintang atau angklung. Kolintang dan angklung sebagaialat musik adalah klasik, tapi kontemporer sebagai alat musik gereja.GKI juga menganut sikap neither nor (ini tidak itu tidak) apakahGKI fundamentalis? Tidak. GKI tidak menganggap doktrin ge-reja sebagai sesuatu yang mutlak, karena yang mutlak hanyalahAllah. Apakah GKI liberal? Tidak juga. GKI tidak membongkardasar-dasar kepercayaannya karena batu penjuru bangunan GKItetaplah Tuhan Yesus Kristus. Apakah sikap either or dan neithernor ini berarti GKI menganut sikap hitam atau putih, sehingga

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 40

GKI KOTA WISATA

GKI menjadi abu-abu? Jawabnya bukan! GKI bukan hanya mem-iliki warna hitam, putih dan abu-abu. Dengan sikap moderat dankontekstualnya GKI sadar bahwa sejak dulu ada lebih banyak warna,misalnya mejikuhibiniu. Seiring kemajuan teknologi dan perada-ban, warna seperti di layar komputer bukan lagi hitam-putih, tetapimencapai 65 ribu bahkan 1,6 juta warna. Kita telah disembuhkandari “buta warna” yang hanya mengenal hitam-putih-abu abu.

GKI Yakin Memegang dan Mengajarkan Pengajaran yang Benar.GKI tentu tidak mengajarkan ajaran yang sesat, melainkan ajaransehat yang diyakininya benar. GKI memegang pengajaran baku tapitidak beku. Ajaran dapat berubah, tapi prosesnya seksama melibat-kan ribuan kepala dalam persidangan-persidangan gerejawi (PMJ,PMK, PMSW, PMS) untuk memikirkannya. Dalam rangka ini, GKItidak “memonopoli” kebenaran Allah, Kristus dan Roh Kudus(artinya hanya GKI yang benar dan yang lain tidak boleh benar).Kebenaran Allah terlalu besar untuk dapat dimonopoli oleh satugereja atau satu agama. GKI sudah melangkah ke depan dimanakalau GKI benar, pihak lain yang bukan GKI, yang berbeda, jugaboleh benar. Ini sikap yang tidak setiap gereja memilikinya.Lazimnya gereja menganggap dirinya benar dan semua yang berbedadarinya tidak benar bahkan sesat.

GKI tidak memegang doktrin inerrancy, (doktrin yang secaraekstrim beranggapan Alkitab tidak ada salahnya dalam segala halbaik secara penulisan, terjemahan, penyalinan, cetakan, atau iptek)tapi juga bukan memegang doktrin errancy, karena tidak ada dok-trin seperti itu. GKI memahami Alkitab sebagai tulisan yang di-inspirasi Allah tetapi manusia yang terbatas diikutsertakan dalamprosesnya. Alkitab bukan sebagai buku iptek, atau sejarah atauastronomi, biologi atau geografi. Alkitab adalah buku yang berisikanFirman Allah yang menunjukkan jalan keselamatan di dalam TuhanYesus Kristus. oleh karena itu, Alkitab jangan dipakai dengan mak-sud lain daripada itu. GKI tidak hanya mengajarkan kesetiaan mem-baca Alkitab, tapi kesetiaan mendalami Alkitab. Bukan praktikal tapi

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 41

GKI KOTA WISATA

esensial! GKI bersifat positif, kreatif, relevan, kritis dan realistis.(kasus Bala Keselamat an yang sering dianggap sektarian karena tid-ak membaptiskan orang dengan air melainkan bendera, jelas bedadari GKI tapi kita menghargainya. Moto Bala Keselamatan Hand toman, Heart to God, yang sudah dilakukan selama nyaris 1,5 abadadalah bukti konsistensi dan ketaatannya kepada Allah).

GKI Melalui Leksionari Ingin Makin Bersama-sama denganBanyak Gereja lain. Bacaan Leksionari-Bersama dipergunakanoleh banyak denominasi besar demi makin autentik pada esensiGereja Mula-mula. Gereja di zaman PB selalu membaca PL,Mazmur, Epistel (Surat Rasuli) dan Injil. Leksionari dipakai olehKatolik Roma, Ortodoks Timur, Lutheran. Anglikan, Presbyterian,Methodist, Baptis, Menonite dll. Firman Allah yang dibaca dan dire-nungkan di GKI setiap Hari Minggu; dibaca dan direnungkan juga diseluruh dunia, sebagai pertanda GKI adalah bagian dari TubuhKristus yang Esa. Ketika 10 orang pendeta Gereja Uniting Australiadatang dan akan berkhotbah di jemaat-jemaat GKI, mereka ber-tanya, “Kami harus khotbah apa?” Jawab saya singkat: “Leksionari!”Dan mereka mengerti karena itu yang dipergunakan juga di gerejamereka.

GKI Meyakini bahwa Jabatan Gereja mesti Bertumpu padaGereja. GKI menghayati tidak ada pendeta tanpa bergereja.Jabatan pendeta adalah jabatan gerejawi bukan jabatan pribadi.Pendeta bukan wartawan yang bisa berprofesi tanpa koran. GKImenanggalkan jabatan pendeta yang putus pelayanan dari GKI.Sebab itu GKI menganggap begitu pendeta yang putus pelayanandari gerejanya. Sayang, gereja lain banyak yang membiarkanpendetanya yang putus pelayanan, tetap menjadi pendeta tanpagereja.

GKI Lebih Percaya Tuhan Ketimbang Percaya Doktrin. GKImenghayati bahwa doktrin/dogma pengajaran tidak mutlak, hanyaAllah yang mutlak/ absolut. Jika doktrin dimutlakkan maka ia men-jadi “Tuhan,” ilah dan berhala. Sayang banyak orang justru tidak

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 42

GKI KOTA WISATA

menyadari sikap demikian, seperti dalam cerita “Jari yang Menunjukke Bulan,” murid-murid alih-alih memandang bulan hanya melihatterbatas ke jari sang guru. Ilustrasi ini membedakan percaya kepadaAllah alih-alih kepada doktrin. Bukankah Peta Bali bukan PulauBali? Melihat dan memelajari Peta Bali, bukanlah hadir di PulauBali. Jauh panggang dari api!

GKI Percaya Tuhan Berbagi Rencana dan Kuasa-Nya denganManusia. Dulu pasangan keluarga jika ditanya akan punya anakberapa? Jawabnya terserah kepada Tuhan. Tuhan telah berbagi kuasaitu kepada manusia. Kini kalau ditanya mau anak berapa? Umumnyaorang GKI akan menjawab: dua atau tiga. Anak memang dari Tuhantapi jumlahnya kita yang memutuskan. Tuhan berbagi kuasa-Nya.Entah dalam hal ini maupun dalam banyak hal lain. mereka yangmenerima kuasa Allah mesti memakainya dengan bijak dan matang.

GKI Tidak Menyalahkan Tuhan atas Segala Sesuatu yang Buruk.Jika terjadi hal yang buruk atas kehidupan kita. Katakanlah sudahmakan, tidur teratur, tidak merokok, rajin olahraga, tapi orangterkena kanker juga. Secara tradisional banyak anggapan kanker inidari Tuhan. Tapi Tuhan tidak merancangkan sesuatu yang buruk bagimanusia. Tidak menghendaki kebinasaan manusia. Kalau Dia maubegitu, Allah Sang Bapa tidak usah mengutus Anak-Nya TuhanYesus Kristus untuk mati di kayu salib menggantikan hukumandosa manusia. Kanker dan hal-hal buruk dapat terjadi pada manusiakarena badan manusia tidak sempurna, badan manusia terbatas danbadan manusia dapat mengalami error. Begitu juga pada alamsebagai makhluk atau ciptaan semua dapat mengalami error, karenaketerbatasan dan ketidaksempurnaannya. Hal buruk bukanlahrancangan oleh Allah.

GKI Berupaya Mengusung Etika Kristiani. GKI menghindaripenghakimanatas tradisi dan kepercayaan kepada pihak lain. GKImenghargai tradisi dan kepercayaan yang berbeda, namun GKI tidakmencampuraduk tradisi dan kepercayaan yang berbeda. Mencampur-aduk selalu menimbulkan gesekan dan luka. GKI adalah gereja yang

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 43

GKI KOTA WISATA

ingin membalut luka, bukan menyebabkannya.

GKI dalam Polemik tentang Keselamatan. Dalam polemik soalkeselamatan (siapa selamat dan siapa tidak), GKI mengadopsi SR-DGD IX tahun 2006 di Porto Alegre Brazilia: “Kami tidak dapatmenunjuk jalan keselamatan lain kecuali Yesus Kristus; pada saatyang sama kami tidak dapat membatasi kuasa penyelamatanAllah.” GKI tidak berpretensi menghakimi siapapun sebagai yangtidak selamat, karena hal itu adalah sepenuhnya rencana dan hakAllah. Kita mesti cukup sibuk mempercayai keselamatan kita,sehingga tidak punya waktu untuk menghakimi keselamatan pihaklain. Jika keselamatan mutlak hanya disyaratkan mengenal danpercaya kepada Yesus, maka semua tokoh PL tidak akan ada yangselamat. Oleh karena mereka semua tidak ada yang mengenal danpercaya kepada Yesus karena perbedaan zaman. Jadi kita berserahkepada kuasa penyelamatan dan kehendak Allah, sebab bukan kitayang menentukan karena itu jangan menjadi hakim.

GKI Memandang Misi Allah Dilakukan Setiap dan SeluruhAnggota. GKI percaya setiap anggota adalah pembawa terangdalam dunia. GKI memandang Misi Allah ini tidak sama denganpekabaran Injil model Abad ke-19 yang makin terdistorsi di Abadke -20 menjadi Kristenisasi atau ‘proselitasi.’ Kenapa? Karena kitabelajar PI dari penjajah yang berkarakter menaklukkan. Kita belajarlagi dari Injil di mana PI adalah bersifat menabur. Tumbuh atau tidakyang ditabur adalah hak Allah, bukan manusia. (1 Kor. 3:6). GKIpercaya perjumpaan seseorang dengan Kristus adalah pekerjaanRoh Kudus, panggilan kita adalah memberitakan Kristus dankasihNya dengan Cara yang etis. Kalau Kita mau diperlakukan etis,maka kita juga harus bertindak etis (Mat. 7:12). GKI percaya ang-gota bukanlah hanya domba yang pasif, tapi pembawa terang dalamprofesinya masing-masing dalam rangka menjalankan misi Allah.(penjelasan tentang esensi Company! Kol. 3:23).

GKI adalah Gereja yang Berpihak kepada yang Miskin. Lain daribeberapa gereja yang berpihak kepada yang kaya, GKI justru

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 44

GKI KOTA WISATA

memihak kepada yang miskin. Kenapa? Karena Yesus selalu mem-ihak kepada yang miskin. Mereka yang miskin dan lemah memer-lukan perlindungan lebih daripada yang kaya. Apakah GKI menga-baikan yang kaya? Tidak! Mereka yang kuat dan terberkati disadar-kan bahwa karunia Tuhan pada mereka, mesti berimbas kepada yanglemah. Sebab itu GKI aktif dalam menolong korban bencana, kem-iskinan dan keputusasaan. (Anak piatu Mentawai dan YayasanKAUM).

GKI Mendorong Anggota Menyadari bahwa Spiritualitas Mengan-dung Paradoks. GKI percaya di balik realitas biasa terdapatrealitas luhur. GKI percaya hal-hal eksterior yang material adasebagai sarana dari hal-hal interior yang spiritual. GKI percaya bah-wa realitas luhur adalah tujuan hidup sejati. (Kalau melihat BungaBakung jangan hanya melihat kembang!)

PENUTUPPaparan di atas tentu saja belum semua aspek dari identitas

dan jati-diri GKI, sebab tidak mungkin memaparkannya dalam tuli-san yang amat ringkas ini. Namun hal-hal paling esensial sudah di-paparkan. Dalam semua identitas dan jatidiri yang dipaparkan, GKImenerima dan menjalankan tanggungjawab panggilannya sebagairespon kepada Tuhan, bukan untuk dirinya sendiri. Kita belajarmengosongkan egoisme, egosentrisme, egofilia dan narsis dalamkehidupan bergereja dan pribadi. Itu berarti kita menjalankan bersa-masama dan tidak memaksakan keinginan pribadi yang subyektifdalam kehidupan bergereja.

Kita masih harus belajar banyak dari Allah dengan penuhkerendahan hati, karena, seperti kata seorang teolog, kita semua ada-lah orang-orang Kristen yang belum selesai (unfinished Christians).Hanya kalau Kristus datang kembali semuanya menjadi genap dantuntas. Namun sebelum itu kita menanti-nantikan-Nya dengan mem-barui diri dan mengerjakan segala kehendak-Nya di dunia ini, supaya“Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, men-jadi bait Allah yang kudus.” (Ef. 2:21). Amin.

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 45

GKI KOTA WISATA

GKI Kota Wisata

GKI KOTA WISATA

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 46

GKI KOTA WISATA

GKI KOTA WISATA

SEJARAH

Catatan berdirinya GKI Kota Wisata diawali dengan adanyasebuah kesepakatan dalam sebuah rapat kerja yang diadakan olehBPMSW GKI SW JABAR dengan BPMK-BPMK GKI SWJABAR pada sekitar bulan November tahun 2003. Rapat kerja inimenetapkan perlunya pengembangan jemaat di wilayah Kota Wisatadan menunjuk BPMK Jakarta Timur untuk menindak-lanjuti kese-pekatan ini. Ide pengembangan ini diterima oleh BPMK JakartaTimur dan dalam Persidangan Majelis Klasis Jakarta Timur ke-9tahun 2004, ditunjukkan GKI Kayu Putih sebagai jemaat yang akanmenindak-lanjuti pelaksanaannya.

Menindaklanjuti keputusan PMK JT tersebut maka MajelisJemaat GKI Kayu Putih mulai melakukan koordinasi dengan bebera-pa orang warga GKI yang tinggal di Kota Wisata, Legenda Wisatadan sekitarnya. Pengkoordinasian ini terjadi melalui dukungan dariBPMK Jakarta Timur dan jemaat-jemaat GKI dalam memberikaninformasi keberadaan anggota jemaat yang berada di wilayah Cibu-bur. Hasil pengkoordinasikan tersebut adalah terbentuk-nya persekutuan wilayah perdana pada hari Jum’at tanggal 23 Juli2004, jam 19.00 wib di rumah keluarga Harijanto Soepangkat – SriSetiasih yang beralamat di Pesona Florence H 1/2 Kota Wisata Cibu-bur. Persekutuan ini dipimpin oleh Pdt. Linna Gunawan serta di ha-diri oleh 24 (duapuluh empat) orang pengunjung.

KEBAKTIAN PERDANA

Setelah proses pengevaluasian dan melihat perkembanganKebaktian Minggu selama berlangsung beberapa bulan, makaMajelis Jemaat GKI Kayu Putih pada tanggal 24 April 2005meresmikan Pos PKP Kota Wisata melalui Kebaktian Minggu yang

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 47

GKI KOTA WISATA

dipimpin oleh Pdt. Ayub Yahya. Kala itu tempat ibadah masihmenggunakan rumah Ibu Sri Setiasih. Dukungan dari warga jemaatGKI maupun gereja tetangga di sekitar Kota Wisata terlihat pula me-lalui kehadiran mereka pada kebaktian tersebut.

Pos PKP Kota Wisata terus berkembang. Kehadiranpengunjung kebaktian Minggu semakin hari semakinbertambah. Tempat tinggal keluarga Harijanto Soepangkat / Sri Se-tiasih tidak lagi cukup menampung pengunjung kebaktian. Oleh ka-rena itu Majelis Jemaat GKI Kayu Putih memberikan wewenangkepada pengurus Pos PKP untuk menyewa 3 unit ruko di SentralEropah Trafalgar Blok SEI No. 18-20 Kota Wisata selama 3 tahun.Kebaktian perdana pemakaian gedung ibadah baru dilakukan padatanggal 10 Juli 2005 dengan menempati ruko tersebut di lantai 2.Sementara lantai 1 digunakan untuk kelas sekolah minggu. Kesemuaruko tersebut saat ini telah diperpanjang penggunaannya.

Persidangan Majelis Klasis Jakarta Timur ke-11 pada tang-gal 30 Juni – 1 Juli 2006 memutuskan peningkatan status Pos PKPKota Wisata menjadi Bakal Jemaat. Keputusan tersebut tentunyamenggembirakan hati Majelis Jemaat GKI Kayu Putih sebagaiJemaat Induk untuk mendorong dan mengupayakan persiapanperesmian Bakal Jemaat. Dalam rangka upaya mempersiapkan PosPKP menjadi Bakal Jemaat bahkan Jemaat dewasa nantinya, MajelisJemaat meneguhkan dua orang anggota jemaat yang berdomisili dansejak awal melayani di Kota Wisata sebagai penatua GKI KayuPutih. Peneguhan tersebut terjadi atas diri Bp. Candy Deswert danIbu Elysa S. Prayogo. Dengan hadirnya dua orang penatua yangberasal dari wilayah Kota Wisata dan sekitar diharapkan Pos PKPsemakin belajar dan bertumbuh menjadi jemaat dewasa. PeresmianBakal Jemaat Kota Wisata dilakukan dalam Kebaktian Minggu yangdiselenggarakan pada tanggal 10 Desember 2006 dan dipimpin olehPdt. Natan Kristiyanto. Kebaktian Minggu ini dihadir i pula olehpara anggota Badan Pekerja Majelis Klasis Jakarta Timur dan ang-gota Badan Pekerja Majelis Sinode GKI, sebagai dukungan terhadap

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 48

GKI KOTA WISATA

keberadaan Bajem Kota Wisata.

Majelis Jemaat GKI Kayu Putih menunjukkan keseriusannyauntuk memproses pelembagaan Bakal Jemaat Kota Wisata menjadijemaat dewasa. Keseriusan itu ditunjukkan oleh MJ melalui upayamempersiapkan Bajem dan segenap pengurus, aktivis, anggotajemaat maupun simpatisan agar mereka siap membentuk dan men-jalani tugas-tugas gereja secara mandiri. Upaya ini diwujudkandengan dibentuknya Badan Penyiapan Pelembagaan Bakal Jemaat(BP2BJ) disamping Badan Pengurus Bakal Jemaat (BPBJ) yang te-lah ada. Dengan tetap bersinergi kedua Badan tersebut berbagi tugasagar masing-masing dapat memfokuskan diri kepada upaya pen-capaian tujuannya. BP2BJ fokus pada upaya mempersiapkan seluruhpersyaratan pelembagaan bakal jemaat dan kesiapan kebutuhan pela-yanan sebuah Jemaat yang berkualitas, sedangkan BPBJ memimpinperencanaan dan pelaksanaan program kerja dan pelayanan BakalJemaat Kota Wisata. BP2BJ mempunyai masa kerja sejakpengangkatannya di tahun 2009 sampai Bakal Jemaat Kota Wisatadilembagakan.

Akhirnya atas perkenanan Sang Kepala gereja, YesusKristus, GKI Kayu Putih Bajem Kota Wisata resmi didewasakanmenjadi jemaat GKI Kota Wisata dalam ibadah pelembagaan yangdilaksanakan di GKI Kayu Putih pada tanggal tanggal 16 Mei 2011,sebagai Jemaat ke 219 Lingkup Sinode GKI, Jemaat ke 94 lingkupGKI SW Jabar dan sebagai Jemaat ke 14 dalam lingkup GKIKlasis Jakarta Timur. Pada tanggal tersebut juga, secararesmi Pdt. Ellisabeth Hasikin (GKI Citra 1) menjadi pendeta konsu-len hingga tanggal 20 Mei 2013, saat Pdt. Gordon Suhardo Hu-tabarat, M.Min diteguhkan sebagai pendeta jemaat GKI KotaWisata di Meilia Driving Range Legenda Wisata.

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 49

GKI KOTA WISATA

DASAR KEPERCAYAAN

PENGAKUAN IMAN

1. GKI Kota Wisata mengaku imannya bahwa Yesus Kristusadalah:

A. Tuhan dan Juru Selamat dunia, sumber kebenaran danhidup.

B. Kepala gereja, yang mendirikan gereja dan yangmemanggil gereja untuk hidup dalam iman dan misinya.

2. GKI Kota Wisata mengaku imannya bahwa Alkitab PerjanjianLama dan Perjanjian Baru adalah Firman Allah, yang menjadidasar dan norma satu-satunya bagi kehidupan gereja.

3. GKI Kota Wisata, dalam persekutuan dengan Gereja TuhanYesus Kristus di segala abad dan tempat, menerimaPengakuan Iman Rasuli, Pengakuan Iman Nicea Konstan-tinopel, dan Pengakuan Iman Athanasius.

4. GKI Kota Wisata, dalam ikatan dengan tradisi Reformasi,menerima Katekismus Heidelberg sebagai kekayaan warisanhistoris untuk memberikan kepada GKI Kota wisata ciri Refor-masi dan secara khusus Reformasi Calvinis.

5. GKI Kota Wisata, dalam persekutuan dengan gereja-gereja diIndonesia, menerima Pemahaman Bersama Iman Kristen(PBIK) dari Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia(PGI).

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 50

GKI KOTA WISATA

GEREJA & MISINYA1. Secara universal, gereja bersumber pada Allah yang me-

nyelamatkan melalui karya-Nya di dalam dan sepanjang sejarah.Karya penyelamatan Allah yang mencapai puncakny dalam Tu-han Yesus Kristus dilakukan secara menyeluruh dan meliputisegala sesuatumenuju pemenuhan Kerjaan Allah. Melalui per-janjian-Nya, Allah menghimpun umat pilihan-Nya yang dimulaidari umat Israel dan dilanjutkan dengan umat Allah yang barudalam Tuhan Yesus Kristus melalui kuasa Roh Kudus, yaitu ge-reja. Sebagai umat baru, gereja itu esa.Keesaan gereja itu adalahkeesaan dalam kepelbagaian. Dengan demikian, gereja adalahpersekutuan yang esa dari orang-orang beriman kepada YesusKristus – Tuhan dan Juru Selamat dunia yang dengan kuasa RohKudus dipanggil dan diutus Allah untuk berperanserta dalammengerkalan misi Allah, yaitu karya penyelamatan Allah didunia.

2. Dalam rangka berperan serta mengerjakan misi Allah, gerejamelaksanakan misinya, baik dengan mewujudkan persekutuandengan Allah dan sesame secara terus-menerus berdasarkankasih, maupun dalam bentuk kesaksian dan pelayanan. Misigeeja itu dilaksanakan oleh seluruh anggota gereja dalamkonteks masyarakat, bangsa dan Negara di mana gereja ditem-patkan. Anggota gereja berperan secara hakiki sesuai denganpanggilan Allah dan karunia Roh Kudus.

3. Secara khusus, GKI di samping memahami dirinya sebagai bagi-an dari gereja Tuhan Yesus Kristus Yang Esa, juga memahamidirinya sebagai bagian dari gereja-gereja di Indonesia, dan bagi-an dari masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia. Sebagai ge-reja di Indonesia, GKI mengakui bahwa gereja dan Negaramemiliki kewenangan masing-masing yang tidak boleh dicam-puri oleh yang lain, namun keduanya adalah mitra sejajar yangsaling menghormati, saling mengingatkan dan saling membantu.

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 51

GKI KOTA WISATA

GKI membuka diri untuk bekerjasama dan berdialog dengangereja-gereja lain, pemerintah serta kelompok-kelompok yangada di dalam masyarakat, guna mengusahakan kesejahteraan,keadilan, perdamaian dan keutuhan ciptaan bagi seluruh rakyatIndonesia.

KEPEMIMPINAN GEREJA

1. GKI Kota Wisata dipimpin oleh Majelis Jemaat yang ang-gotanya terdiri dari Penatua dan Pendeta.

2. Persidangan Majelis Jemaat (PMJ) adalah sarana bagi MajelisJemaat untuk mengambil keputusan.

3. Sesuai dengan kebutuhan pelayanan yang ada, Majelis Jemaatdapat membentuk badan pelayanan yang diangkat oleh danbertanggung jawab kepada lembaga yang mengangkatnya.

4. Masa pelayanan Penatua adalah 3 tahun, dan jika sangatdibutuhkan seorang Penatua dapat dipilih dan diteguhkankembali untuk 1 kali masa pelayanan. Sesudah itu ia tidak dapatdipilih dan diteguhkan kembali untuk waktu sekurang-kurangnya 1 tahun.

VISI MISI & TEMA PELAYANAN

URUSAN INTI (CORE BUSINESS)

Dalam hidup jemaat yang mula-mula jelas terasa gairahmereka sedemikian besar. Mereka dipenuhi cinta kasih yang sangatdalam dan tulus sehingga mereka rela membagi diri tanpa ragu.Mengapa demikian? Satu-satunya kesimpulan adalah jemaat mula-mula tersebut sungguh-sungguh mengalami perjumpaan denganAllah dalam Tuhan Yesus. Bagi mereka Allah tidak merupakansesuatu yang abstrak dan jauh. Allah hadir dan dialamikehadiranNya oleh mereka.

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 52

GKI KOTA WISATA

Bercermin kepada kenyataan itulah, GKI merumuskan bah-wa yang menjadi urusan inti (core business) gereja (baca: jemaat-jemaat GKI, termasuk GKI Kota Wisata di dalamnya) adalah per-jumpaan manusia dengan Allah dalam Tuhan Yesus. Perjumpaanberarti keintiman, persekutuan, komitmen, dan keindahan hubungancinta kasih yang saling memberi dan sama-sama bertumbuh.

Sehat tidaknya sebuah jemaat ditentukan oleh frekuensi,kedalaman, kesungguhan dan kelanggengan peristiwa perjumpaananggota jemaat dengan Tuhan Yesus. Indikator dari perjumpaan an-tara manusia dengan Allah :

1. Persembahan Diri2. Persembahan Waktu3. Persembahan Dana4. Persembahan Tenaga

PEMERCAYA (STAKE HOLDER)Sejak dari awal berdirinya, gereja senantiasa memiliki

orang-orang yang terlibat atau terkait dengan mereka, baik secaralangsung seperti para anggota jemaat dan para rasul/pemimpin, mau-pun tidak langsung seperti anggota masyarakat sekitar, pemerintah,dan lain-lain. Mereka semuanya, ditambah dengan Tuhan Yesussendiri sebagai Pendiri dan Sang Kepala Gereja, disebut pemercaya(istilah bahasa Inggris dari dunia manajemen adalah stake-holder)karena mereka memilki kepentingan langsung atau tidak langsungdengan keberadaan gereja. Mereka juga memiliki harapan mengenaiapa yang akan gereja lakukan.

Apabila keberadaan gereja mengabaikan salah satu di antarapemercaya itu, maka akan timbul masalah. Di antara pemercaya itu,Tuhan tentunya merupakan pemercaya yang utama.

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 53

GKI KOTA WISATA

JabatanGerejawi

GKI KOTA WISATA

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 54

GKI KOTA WISATA

SERBA SERBI JABATAN GEREJAWI GKI

JABATAN GEREJAWIJabatan Gerejawi adalah posisi dan fungsi khusus dalam pe-

layanan yang ada di gereja, yang bermula dari panggilan Allah me-lalui Kristus oleh kuasa Roh Kudus –melalui gereja– yang digunakanuntuk membangun gereja. Dari pemahaman ini jelas terlihat bahwaJabatan Gerejawi itu pertama sekali harus dimaknakan sebagai se-buah panggilan spiritual, karena ia tidak berangkat dari pema-haman tugas organisasional gerejawi semata, tetapi bermula daripanggilan Allah Tritunggal, melalui gereja (Efesus 4:11-16). Titikberangkat ini penting, karena acapkali pengemban Jabatan Gerejawimerasa bahwa ia memangku jabatannya karena dorongan dan ajakandari Majelis Jemaat atau Pendeta-nya saja atau karena dipilih olehJemaat.

Memang benar, ada mekanisme seperti pemanggilan, pen-calonan, penetapan, pembekalan dan peneguhan yang rapi dan terke-san amat organisasionalistis. Bahkan kalau untuk Jabatan Pendetaharus dilengkapi studi teologi, kaderisasi dan persiapan yang pan-jang. Tetapi GKI memahami di balik proses itu panggilan dan karyaAllah -melalui prinsip Kristokrasi- juga nyata hadir dan bekerja.Titik berangkat yang keliru dalam memaknakan jabatan gerejawiyang diemban akan mengakibatkan pejabat gerejawi cenderung men-jalankan tugas-tugasnya dalam pola-pola kepemimpinan sosial yangkering, kaku, penuh beban, kehilangan antusiasme dan keceriaandalam melayani yang pada akhirnya pembangunan gereja menjaditidak efektif. Ini bukan berarti kemampuan-kemampuan manajerialdengan memanfaatkan ilmu-ilmu tata organisasi menjadi tidak pen-ting, melainkan setiap pejabat gerejawi, seharusnya memaknakanjabatannya secara utuh baik secara teologis maupun sosiologis.

Pemaknaan terhadap jabatan gerejawi ini turutmempengaruhi efektifitas pembangunan gereja. Jika pejabat gerejawimengedepankan pemaknaan sosiologis, maka ia telah mengkerdilkangereja hanya menjadi institusi-organisasi voluntaris yang bersifatkemanusiaan belaka. Padahal gereja bukan sekadar organisasi.

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 55

GKI KOTA WISATA

Gereja adalah organisme, yang mendapat pertumbuhan-Nya dariAllah sendiri. Gereja bertumbuh dan membangun dirinya ke arahKristus yang adalah kepala. Sumber keberadaan Gereja bukan padadirinya sendiri, tetapi karena anugerah Allah di dalam dan melaluiKristus oleh karunia Roh Kudus. Oleh sebab itu, gereja harus selalumemandang Kristus, menerima pembaruan Kristus dan melanjutkankarya kasih Kristus dengan kreatif di tempat di mana ia diutus.Upaya-upaya inilah yang menjadi bukti gereja mau dibangunkanoleh Allah dan membangun juga dirinya.

BEDA PEJABAT GEREJAWI DENGAN ANGGOTASeringkali beban pekerjaan melayani ditumpahkan kepada

para pejabat gerejawi karena mereka dianggap “lebih” ketimbanganggota biasa. Padahal pada hakikatnya, para pejabat gerejawi itujuga adalah anggota gereja! Perhatikan nomor induk keanggotaanPendeta dan Penatua, tidak ada kode-kode khusus di sana. Jadi, baikpejabat gerejawi maupun anggota, ada dalam keutuhan sebagaipelaku-pelaku pembangunan gereja dalam rangka berperansertamengerjakan misi Allah di Indonesia dengan bersekutu, bersaksi danmelayani. Perbedaan yang ada hanyalah dalam kadar fungsional.Setiap anggota diberikan talenta dan karunia rohani oleh Allah untukmembangun gereja-Nya. Dalam keutuhan anggota-anggota itu, adaanggota-anggota yang dipanggil untuk menjalankan fungsi pela-yanan kepemimpinan sebagai pejabat gerejawi, dan ada yang di-panggil menjalankan fungsi-fungsi pelayanan umun sesuai talentamereka. Oleh sebab itu perbedaan dalam arti hierarkis antara anggotadan pejabat gerejawi tidak pernah diterima dan harus ditolak dengantegas di GKI. Hubungan antara anggota dan pejabat gerejawi adalahhubungan fungsional yang timbal balik dan dinamis karena kasihKristus.

BERAPA JABATAN GEREJAWI DI GKIAda dua. Penatua dan Pendeta. Fungsi utama mereka adalah

memimpin dan membangun gereja (dalam arti utuh, terutama spi-

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 56

GKI KOTA WISATA

ritual). Mereka menjalankan kepemimpinan fungsional sendiri-sendiri tetapi juga secara bersama-sama (kolektif) dalam kerekananyang saling berhadapan (kolegial). Dalam lingkup jemaat kepem-impinan kolektif-kolegial itu berwujud dalam Majelis Jemaat. Da-lam lingkup klasis berwujud Majelis Klasis. Dalam lingkup SinodeWilayah berwujud Majelis Sinode Wilayah. Dalam lingkup Sinodeberwujud Majelis Sinode. Seringkali ada salah penyebutan di sini.“Saya sudah tidak jadi Majelis lagi” keliru. Sebab, “Majelis” itukumpulannya, bukan jabatan. Yang benar; “Saya sudah tidak jadiPenatua lagi”. Dalam kaitan dengan kemajelisan, GKI tidakmengenal tingkatan-tingkatan, melainkan lingkup. Oleh sebab itu,jika seorang penatua mengikuti persidangan klasis, kini ia menjadianggota Majelis Klasis, begitu juga dengan Sinode Wilayah dan Si-node. Dalam lingkup tidak dikenal istilah “lebih tinggi”, melainkan“lebih luas”. Seorang penatua dari jemaat GKI Kota Wisata yangmelayani dalam lingkup sinode sebagai anggota Badan PekerjaMajelis Sinode misalnya, tidak lebih tinggi kedudukannya ketimbangpenatua dari rekan-rekannya di GKI Kota Wisata dan rekan penatuadi jemaat GKI lainnya. Begitu juga dengan Pendeta. Yang dimaksud“lebih tinggi” itu acapkali mungkin yang dipahami berhubungandengan keputusan-keputusan sinodal. Namun keputusan-keputusanini pun sebenarnya tidak “lebih tinggi”. Sebab dalam sis-tem presbyterial-synodal yang dipilih GKI, lingkup sinode dengankeputusan-keputusan sinodal yang mengikat keseluruhan Jemaat-Jemaat yang ada di dalamnya, lahir dari kesatuan yang terdiri darilingkup-lingkup yang lebih kecil darinya yaitu; Majelis-Majelis Si-node Wilayah, Majelis-Majelis Klasis, dan Majelis-Majelis Jemaatmelalui mekanisme persidangan-persidangan yang ada.

TUGAS PENATUA DAN PENDETADalam tugas kepemimpinan struktural tidak ada perbedaan,

yaitu melaksanakan tugas kepemimpinan sebagai anggota MajelisJemaat, Majelis Klasis, Majelis Sinode Wilayah dan Majelis Sinode.Dalam tugas umum tidak ada perbedaan kecuali dalam hal yangberkaitan dengan firman Allah. Penatua bertugas memelajari

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 57

GKI KOTA WISATA

dan mendalami Firman Allah, sedangkan Pendeta bertugas memela-jari dan mengajarkan Firman Allah. Selebihnya sama mereka: berdoauntuk dan bersama dengan anggota, mendorong anggota untukmengikuti dan berperanserta dalam kebaktian, memperlengkapi danmemberdayakan anggota bagi tugas-tugas mereka di gereja dan bagitugas-tugas misioner mereka di masyarakat, melaksanakan penggem-balaan umum dengan perhatian kepada mereka yang sakit, berduka,dalam kesulitan dan menghadapi kematian, melaksanakan penggem-balaan khusus, melaksanakan pelayanan ke dalam, melaksanakankesaksian dan pelayanan keluar, melaksanakan pendidikan dan pem-binaan, memperhatikan dan menjaga ajaran GKI. Namun, ada jugatugas-tugas yang hanya dilakukan oleh Pendeta, yaitu: melaksanakanpemberitaan Firman Allah, melayankan sakramen-sakramen,menahbiskan/meneguhkan pendeta, melaksanakan peneguhan danpemberkatan pernikahan dan melantik badan pelayanan.

MENGAPA PENDETA MENDAPAT STATUS EMERITUS,PENATUA TIDAK

Penatua adalah jabatan gerejawi yang berlaku dalam jangkawaktu tertentu dan tidak penuh waktu, sedangkan pendeta adalahjabatan gerejawi yang berlaku seumur hidup dan penuh waktu. Didalam lembaga kepemimpinan/kemajelisan, karena jabatan penatuatidak penuh waktu maka penatua tidak mendapat status emeritus.Tetapi pendeta, karena jabatannya berlaku seumur hidup dan penuhwaktu, maka diberi status emeritus yaitu status yang menandakanbahwa ia tidak lagi menjalankan fungsinya di lembaga kepemimpi-nan/kemajelisan. Status emeritus ini tidak menghilangkan jabatankependetaannya, dan ia disebut sebagai “pendeta emeritus”, walau-pun fungsi penuh-waktunya dalam lembaga kepemimpinan dinya-takan berakhir.

APAKAH PENDETA DAPAT DISEBUT JUGA GEMBALASIDANG?

Istilah gembala sidang berangkat dari “sistem pemerintahan”

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 58

GKI KOTA WISATA

gereja konggregasional di mana keputusan-keputusan yang berkaitandengan kelangsungan kehidupan jemaat dipegang oleh jemaat. SiPendeta, dengan demikian bertugas untuk menjadi gembala sekaligussemacam moderator di tengah “sidang” jemaat itu. GKI sebagaimanasudah disinggung di atas tadi, memilih system presbyterial-sinodal. Kepemimpinan dalam jemaat ada dalam wujud MajelisJemaat. Oleh sebab itu, istilah “Gembala Sidang” bagi Pendeta diGKI menjadi tidak cocok.

JABATAN GEREJAWI DAPAT DITANGGALKANYA. Untuk penatua dan pendeta, jika ia pindah menjadi ang-

gota gereja lain yang tidak seajaran dan atau ia berada di bawahpenggembalaan khusus. Untuk pendeta ia pindah ke gereja lain yangseajaran tanpa melalui prosedur pemanggilan gerejawi, iamengajukan permintaan pengunduran diri dari jabatan kependetaan-nya dengan alasan yang dapat diterima Badan Pekerja Majelis Si-node.

PEJABAT GEREJAWI DAPAT MENGAKHIRI PELAYANANYA. Untuk penatua jika ia tinggal di luar kota atau luar

negeri lebih dari 6 bulan sehingga tidak dapat memenuhi tugas-tugasnya sebagai penatua, ia tidak dapat melayani lebih lanjut karenasakit, ia mengundurkan diri dengan alasan yang bisa diterima olehMajelis Jemaat, ia berpindah menjadi anggota jemaat lain, ia pindahmenjadi anggota gereja lain yang seajaran. Untuk pendeta: ia memin-dahkan keanggotaannya ke gereja lain. Ia diteguhkan menjadipendeta gereja lain yang seajaran melalui prosedur pemanggilangerejawi.

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 59

GKI KOTA WISATA

SEPUTAR PENATUA

TANTANGAN GEREJAAda 2 (dua) bentuk pelayanan gereja mula-mula, yaitu

melakukan pemberitaan Injil dan pelayanan meja. Contoh pelayananini misalnya perhatian dan bantuan kepada janda-janda. Adapunyang dimaksud janda adalah mereka yang usianya tidak kurang dari60 tahun, hanya sekali bersuami, tidak mempunyai anak ataukeluarga, dan hidupnya bergantung penuh pada Allah (1 Timotius5:3-16). Ketika jumlah murid Kristus bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi berbahasa Yunani terhadaporang-orang Ibrani karena pembagian kepada janda-janda merekadiabaikan dalam pelayanan sehari-hari. Pertumbuhan gereja secarakuantitas ternyata diiringi persoalan penatalayanan. Solusi apa yangditempuh para rasul terhadap fenomena itu?

Tidak meratanya pelayanan membuat sebagian anggotamerasa kurang diperhatikan. Sementara itu, para rasul juga tidak bisamenggunakan waktu dan tenaga untuk terus melayani mereka,karena pasti menghambat pemberitaan Injil. Situasi ini mendorongkeduabelas rasul mengumpulkan para murid untuk memilih tujuhorang yang dapat dipercaya untuk melayani orang miskin. (KisahPara Rasul 6:1-7)

Para rasul memberi panduan bagi jemaat dalam memilih.Calon hendaknya memiliki tiga syarat, yakni: pribadi yang dikenalbaik, penuh Roh dan berhikmat.

Setelah seluruh jemaat menerima usul itu, mereka memilih:Stefanus yang penuh iman dan Roh Kudus, Filipus, Prokhorus,Nikanor, Timon, Parmenas, dan Nikolaus, seorang penganut agamaYahudi dari Antiokia. Kemudian mereka menghadapkan ketujuhorang itu kepada para rasul untuk didoakan serta mendapatkanpenumpangan tangan. Hal itu merupakan tanda pengesahan jabatansekaligus pencurahan berkat. Dengan ditetapkannya tujuh orang inimaka para rasul fokus pada tugas pemberitaan injil.

Pada sisi lain, keterlibatan para penatua dalam pelayanangereja ternyata sangat luar biasa. Pertama, para rasul dapat berkaryadengan leluasa sehingga Firman Allah makintersebar. Kedua, jumlah murid di Yerusalem makin bertambahbanyak. Ketiga, ada sejumlah besar imam yang menyerahkan diri

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 60

GKI KOTA WISATA

dan percaya. Keempat, secara implisit, persoalan pelayanan mejayang dilakukan sehari-hari berupa pembagian kepada janda-jandajuga dapat merata tanpa pembedaan. Dengan begitu, tidak lagi adasungut-sungut sehingga kehidupan berjemaat pun berjalan tenteramdan damai.

KETERLIBATAN JEMAATBerdasar pengalaman gereja mula-mula tersebut, kita dapat

merefleksikan beberapa hal sebagai berikut. Pertumbuhan gerejaadalah fakta yang patut disyukuri, sekaligus dikelola. Inilah yangterjadi juga dalam GKI Kota Wisata. Jemaat-jemaat GKI umumnyaberlokasi di kota, sehingga mengalami pertumbuhan pesat karenabanyak kaum urban yang menggabungkan diri menjadi anggota.Anggota jemaat dan masyarakat memiliki ekspektasi tinggi terhadapkinerja pelayanan gereja, yakni pelayanan yang prima, merata dantidak membedakan.

Penatua dipilih untuk menjawab tantangan pelayanan agarpara pendeta dapat fokus pada pelayanan pemberitaan Injil. MeskiMajelis Jemaat memiliki peran penting sebagaimana diatur oleh TataGereja, namun keterlibatan jemaat juga diperlukan dalam prosespengambilan keputusan, utamanya untuk hal penting dan mendasar.Dapat dikatakan bahwa kekuatan gereja adalah pada jemaatnya.Pemimpin gereja sejati ialah mereka yang tidak mengabaikananggota jemaatnya.

Bagaimana proses pemilihan penatua di GKI? Proses itusudah diatur dalam Tata Gereja dan Tata Laksana yang disampaikandi bawah ini. Walau proses dari pencalonan sampai padapeneguhannya berlangsung dengan baik, namun demikian dalamkenyataannya hal itu tidak bisa dikatakan sebagai sesuatu yangsempurna. Sesekali ada juga penatua yang tidak bisa menjalankanperan dan fungsi sebagaimana diharapkan. Namun setidaknya prosespemilihan penatua di GKI diyakini sebagai upaya yang sudahmelibatkan Tuhan dan jemaat-Nya.

ISTILAH PENATUAKata Penatua sendiri berasal dari bahasa Yunani presbyteros

yang berarti seorang yang dituakan, yang berpikir matang, atausesepuh. Menilik dari artinya, tugas dan fungsi seorang Penatua tidak

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 61

GKI KOTA WISATA

dapat dianggap enteng, karena dengan kepemimpinannya iadipanggil untuk dapat memelihara, merawat, menggembalakan,memberi makan, membalut luka, memimpin serta menjagakemurnian ajaran gereja. Setidaknya ada 2 hal penting dalammenjalankan kepemimpinannya sebagai seorang Penatua, yaitufungsi kepemimpinan struktural dan spiritual. Dalam menjalankanfungsi dan tugasnya tersebut, mereka melaksanakannya secarakolektif-kolegial sehingga kehidupan berjemaat dapat berjalandengan tertib, terarah dan mengalami pertumbuhan yang nyata. Danmelalui kehadiran Penatua, jemaat/gereja mampu menjadi saksi bagidunia, terutama dalam menjalankan misi Allah secara bersama-sama.

Jabatan Penatua, sering dilihat sebagai jabatan prestise, inikeliru. Menjadi seorang calon penatua tidak melalui proses untuksaling memperebutkan atau dengan ambisi. Tetapi karena jabatan iniadalah sebuah panggilan, dan Tuhanlah yang memanggilnya melaluiJemaat-Nya, maka seorang calon yang diteguhkan menjadi Penatuaharuslah juga memperhatikan prestasi dalam arti sebagai bentukkesediaan mengemban tugas panggilannya tersebut.

Adapun ketentuan dan tahapan untuk dapat dipilih menjadipenatua GKI meliputi:

A. SYARAT-SYARAT MENJADI PENATUA (Pasal 83)B. MASA PELAYANAN (Pasal 80)C. DASAR PEMANGGILAN (Pasal 84)D. TAHAP PENCALONAN (pasal 85)E. TAHAP PENETAPAN (pasal 86)

Dengan banyaknya ketentuan yang mengatur pemilihancalon Penatua di atas bukan berarti sebagai dasar untukmengurungkan niat untuk menjawab panggilan tersebut. Ingat,Tuhan memerlukan para penuai karena tuaian banyak, juga sepertitertulis dalam 1 Korintus 15:58 “ Karena itu, saudara-saudarakuyang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selaludalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalampersekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.”

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 62

GKI KOTA WISATA

Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaatuntuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki

kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah

diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.2 Timotius 3 : 16 - 17

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 63

GKI KOTA WISATA

BadanPelayanan

GKI KOTA WISATA

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 64

GKI KOTA WISATA

MOTIVASI PELAYANANOleh Pdt. Eka Darmaputera

Lukas 22:27 merekam pertanyaan Yesus kepada murid-murid-Nya, “…siapakah yang lebih besar: yang duduk makan, atau yangmelayani ?” Jelaslah, arti yang semula dari kata melayani adalahmelayani meja (bandingkan Lukas 4:39;12:37; Yohanes 2:5&9).

Ia merupakan tugas atau pekerjaan yang kurang terhormat.“Sebab siapakah yang lebih besar: yang duduk makan, atau yangmelayani ?” Bukanlah dia yang duduk makan ?” Tidak heran, salahseorang tokoh dalam dialog-dialog Plato berkata : “Bagaimanakahseseorang dapat berbahagia, bila ia harus melayani orang lain ?”

Namun sungguh mengejutkan! Yesus berkata : “…TetapiAku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan.” Tuhan, Mesiasyang dijanjikan itu memperkenalkan diri sebagai seorang pelayan,seorang waiter.

Paulus lebih hebat lagi. Yesus yang setara dan sederajatdengan Allah itu “telah mengosongkan diri-Nya sendiri, danmengambil rupa seorang hamba…” (Filipi 2:7). Seorang budak,budak belian!.

Seluruh misi, maksud kedatangan Yesus ke dunia ini, dapatdiungkapkan dengan satu perkataan saja : untuk melayani. “Akudatang untuk melayani, bukan untuk dilayani.” (Markus 10:45) SangRaja Mesias itu menjalankan pemerintahan-Nya bukan sebagaiseorang jenderal terhadap prajurit-Nya, tetapi sebagai seorangpelayan yang seluruh hidup-Nya diabdikan bagi kebaikan orang-orang yang dilayani-Nya.

Yohanes mendramatisir pekerjaan yang kurang terhormat itudengan kisah tentang Yesus yang membasuh kaki murid-murid-Nya(13:1–20). Yesuslah yang mengambil prakarsa untuk melayani. Dankita? Seperti yang dikatakan oleh William Temple, “dengan gembirakita akan bersedia mencuci kaki Tuhan kita. Tetapi Ia membasuh kakikita ?! Dan kita membasuh kaki sesama kita ?!”

Tuhan toh tak memberi kemungkinan yang lain.“Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih daripada tuan-nya…” (Yohanes 13:16) “Jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yangadalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuhkakimu.” (Yohanes 13:14)

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 65

GKI KOTA WISATA

Begitulah. Pelayanan kita adalah pelayanan yang sepenuhnyaditentukan oleh pelayanan Kristus. Bukan kitalah yang menentukansiapa dan bagaimana kita mesti melayani. “Barangsiapa melayaniAku, ia harus mengikuti Aku dan di mana Aku berada, di situ pelayan-Ku akan berada.” (Yohanes 12:26)

Tetapi kita sering memberi arti yang terlalu sempit dan terla-lu manis untuk kata pelayanan itu. Kadang-kadang kita mengartikanpelayanan sebagai : membagi kebaikan, amal, derma, sedekah. Misal-nya, kita melayani mereka yang tertimpa musibah. Caranya ?Mengumpulkan barang-barang yang sudah tidak kita pakai lagi.Memberikan barang-barang yang kelebihan. Sebagai simbolsimpati dan rasa kemanusiaan kita. Perhatikanlah di sini kata-kata :yang tidak terpakai lagi, yang sisa, lambang. Hubungkanlah inidengan pelayanan kita. Bila ada sisa tenaga. Bila ada kelebihanwaktu. Lambang keterlibatan kita di dalam pelayanan jemaat.

Itu tidak buruk. Tapi sama sekali tidak cukup. Pelayananitu menyangkut seluruh diri kita, seluruh hidup kita, seluruh waktukita, seluruh tenaga kita. Bila Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya, itu tidak sekedar berarti Yesus sedang memberi contoh tentangbagaimana sikap pelayanan yang benar, lalu kita jadikan ritus. Kisahitu adalah undangan untuk suatu revolusi total dalam hidup kita, sikapdan pandangan hidup kita. Penjungkir-balikkan norma-norma dannilai-nilai yang lazim dalam hidup kita. Norma-norma dan nilai-nilaiKerajaan Allah dijunjung dan diperlihatkan oleh perbuatan Yesus. Dikerjaan dunia, para tuan memegang peranan. Di Kerajaan Allah, parapelayan memegang peranan. Apa yang dilakukan oleh Yesus bukanhanya untuk kita ketahui (dan kita jadikan cerita yang indah danmenarik). Tetapi untuk kita contoh, ikuti, teladani dalam seluruhhidup kita. Kata Paulus, “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama,menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam KristusYesus..."” (Filipi 2:5),

Pelayanan juga sering diartikan sebagai hobby. Pertanyaanyang sering kita dengar : “Apakah anda mempunyai minat untuk me-layani di…?” Atau : “Kalau-kalau anda berminat melayani, kamiakan berterima kasih sekali.”

Minat? Kita melayani bukan karena pertama-tama berminat,kepingin, bersedia, hobby. Tetapi karena Yesus memanggil kita,karena Ia mau memakai kita. Baru setelah itulah : kita mau atau ti-dak memenuhi panggilan-Nya.

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 66

GKI KOTA WISATA

Apalagi, kalau kita benar-benar mengerti arti pelayanan yangsesungguh-nya, siapakah yang akan berminat melayani ?! Pekerjaanpelayanan juga diartikan sebagai pekerjaan sukarela, volunteer. “Inihanya untuk pelayanan, saya tidak cari untung.” “Lho, saya ‘kanhanya melayani. Tidak digaji. Kok pakai diatur-atur segala.”Bukankah banyak yang tidak berdisiplin dan bertanggung-jawabkarena ini toh hanya sekedar pekerjaan pelayanan ?

Pelayanan bukanlah pekerjaan sukarela. Pelayanan adalahperintah. Suka atau tidak suka, kita harus melayani. Dan harusmelayani dengan baik! Mungkin kita tidak suka, tetapi demi pela-yanan itu harus kita lakukan.

Inilah pesan Yesus sendiri: “Apabila kamu telah melakukansegala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata :Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanyamelakukan apa yang harus kami lakukan.” (Lukas 17:10) Pelayananitu tanpa pamrih, tanpa kebanggaan, tanpa mengharap pujian apalagibintang jasa, tanpa menanti ucapan terima kasih. Kita harus terus me-layani.

Di mana kita harus berdiri ketika kita melayani? Berdiri?Mungkin tidak berdiri, tetapi berjongkok! Seperti Yesus yang mem-basuh kaki murid-murid-Nya.

Melayani berarti berada di tempat dan keadaan orang yangkita layani itu, demi Kristus ! Demi Kristus, sebab kita tidak memper-hambakan diri kepada orang lain, mengikuti begitu saja semua seleradan keinginan mereka. Tetapi melayani mereka demi Kristus.

Bacalah I Korintus 9:19-23.Demikianlah secara ringkas apa yang dikatakan oleh Firman

Tuhan tentang motivasi pelayanan kita. Kita melayani karena Kristus.Kita melayani karena kita telah dilayani oleh-Nya. Kita melayaniuntuk Kristus. Biarlah kita semakin berkurang, dan Ia semakinbertambah. Kita melayani bersama Kristus. Kristuslah Pelayan satu-satunya. Kita hanya mengikuti-Nya.

Ini semua kita lakukan melalui pelayanan kita terhadap sesa-ma kita. Mengasihi Kristus berarti mengasihi saudara-saudaraKristus. Siapakah saudara-saudara-Nya itu? Mereka yang lemah,yang membutuhkan dukungan dan kekuatan kita.***

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 67

GKI KOTA WISATA

I KORINTUS 9:19-23

9:19 Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku men-jadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku bolehmemenangkan sebanyak mungkin orang. 9:20 Demikianlahbagi orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi, supayaaku memenangkan orang-orang Yahudi. Bagi orang-orangyang hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orangyang hidup di bawah hokum Taurat, sekalipun aku sendiritidak hidup di bawah hukum Taurat, supaya aku dapatmemenangkan mereka yang hidup di bawah hukumTaurat. 9:21 Bagi orang-orang yang tidak hidup di bawahhukum Taurat aku menjadi seperti orang yang tidak hidup dibawah hukum Taurat, sekalipun aku tidak hidup di luarhukum Allah, karena aku hidup di bawah hukum Kristus,supaya aku dapat memenangkan mereka yang tidak hidup dibawah hokum Taurat. 9:22 Bagi orang-orang yang lemah akumenjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapatmenyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang akutelah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkinmemenangkan beberapa orang dari antara mereka. 9:23 Segalasesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapatbagian dalamnya.

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 68

GKI KOTA WISATA

BADAN PELAYANAN

Dalam pelaksanaan pelayanan, Majelis Jemaat dibantu olehpara aktivis dalam komisi-komisi. Berdasarkan Tata Gereja SinodeWilayah Jawa Barat, komisi-komisi yang berada di bawah MajelisJemaat disebut Badan Pembantu. Sebutan itu selanjutnya berubahmenjadi Badan Pelayanan, sesuai Tata Gereja Sinode GKI tahun2003.

Tugas yang diemban oleh Badan Pelayanan adalahmelaksanakan program di bidang masing-masing, dengan tetapmelakukan koordinasi dengan Majelis Jemaat. Selain Badan Pela-yanan yang terdiri dari komisi-komisi, terdapat pula unsur-unsurpendukung pelayanan lainnya yang ikut memberikan kontribusidalam dinamika dan pertumbuhan pelayanan di GKI Kota Wisata.

Badan Pelayanan di GKI Kota Wisata terdiri dari Bidang,Komisi, Seksi dan Tim, sebagai berikut :

BIDANG PEMBINAAN Komisi Anak

Kelas Batita XS Kelas Batita S Kelas Batita M Kelas Batuta L Kelas TK A Kelas TK B Kelas SD1 Kelas SD2 Kelas SD3 Kelas SD4 Kelas SD5 Kelas SD6 Kelas 7 Kelas 8

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 69

GKI KOTA WISATA

Komisi Remaja Komisi Pemuda Komisi Dewasa Komisi Lansia Tim Perpustakaan

BIDANG PERSEKUTUAN Komisi Kesenian Gerejawi

PS. Sola Gratia PS. Pelangi Kasih PS. Angel Voice Ensambel Gita Cantabile Angklung Galilea VG. Serenata VG. Kidung VG. Emerald Band G”Co

Komisi Perlawatan Sie Kebaktian Sie Sakramen, Pernikahan, Doa Sie Katekisasi dan Pemahaman Alkitab Sie Keanggotaan Komunitas Basis

BIDANG KESAKSIAN DAN PELAYANAN Pelayanan Masyarakat Pelayanan Kesehatan Pelayanan Kesaksian

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 70

GKI KOTA WISATA

BIDANG SARANA PENUNJANG Rumah Tangga dan Inventaris Pemeliharaan Aset Gereja Pembelian Multimedia dan Sound System

TIM-TIM DI BAWAH MAJELIS JEMAAT Tim Rumah Pintar Ciangsana Tim Warta dan Website Tim Buletin Pelangi Tim SDM Tim Diakonia Tim Program Pelayanan Tim Penghubung Pendeta

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 71

GKI KOTA WISATALiturgiGKI

GKI KOTA WISATA

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 72

GKI KOTA WISATA

A. APA ITU LITURGI?Kata “liturgi” berasal dari kata berbahasa Yunani: leitourgia.

Asal katanya adalah laos (artinya rakyat) dan ergon (artinyapekerjaan). Jadi, liturgi adalah pekerjaan publik atau pekerjaan yangdilakukan oleh rakyat/jemaat secara bersama-sama.

Dalam konteks ibadah Kristen, liturgi adalah kegiatanperibadahan di mana seluruh anggota jemaat terlibat secara aktifdalam pekerjaan bersama untuk menyembah dan memuliakan namaTuhan.

Dengan pengertian ini, dapat dikatakan bahwa “liturgi”adalah “ibadah.” Setiap ibadah Kristen (apapun denominasinya)harus bersifat liturgis; artinya melibatkan setiap orang yang hadir didalamnya. Ibadah di mana jemaat hanya menjadi penonton yangpasif bukanlah ibadah dalam arti yang sesungguhnya.

Oleh karena semua anggota jemaat harus terlibat secaraaktif, maka perlu ditentukan kapan giliran mereka berpartisipasidalam ibadah dan bagaimana bentuk partisipasi itu (apakahmenyanyi, berdoa, memberi persembahan, dll). Dari sini muncullahapa yang disebut dengan tata ibadah, yang mengatur kapan giliransetiap orang berpartisipasi dalam ibadah dan bagaimana bentukpartisipasinya. Tata ibadah inilah yang sering kita sebut liturgi dalamarti sempit.

Banyak orang memiliki konsep yang keliru tentang ibadah.Kita cenderung memandang ibadah (kebaktian) seperti pertunjukanteater. Yang menjadi aktor adalah pendeta dan pelayan ibadahlainnya. Penontonnya adalah anggota jemaat yang hadir, sedangkansutradaranya adalah Tuhan.

Konsep ini keliru karena memandang jemaat hanya sebagaipenonton! Soren Kierkegaard, seorang teolog Eropa abad ke-19,mengatakan bahwa dalam ibadah Kristen, aktornya adalah jemaat.Sutradaranya adalah para pemimpin ibadah (pendeta, liturgos,pemusik), sedangkan penontonnya adalah Tuhan! Tata ibadah(“liturgi”) adalah skenario drama yang harus dimainkan olehanggota jemaat sebagai para pemeran.

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 73

GKI KOTA WISATA

B. APA YANG DIMAKSUD DENGAN LITURGI YANG HIDUP?Secara fenomenologis, sekelompok orang dikatakan “sedang

beribadah” ketika mereka berkumpul pada waktu dan tempattertentu, lalu melakukan ritual religius menurut tata cara yang telahdisepakati bersama dengan tujuan bersekutu dengan Tuhan. Ritualtersebut dilakukan berulang-ulang setiap kali bertemu, sehinggamenjadi tradisi dari kelompok tersebut.

Sebuah ibadah atau liturgi dikatakan “hidup” jika ibadah itudapat mencapai tujuannya. Apakah tujuan kita beribadah? MenurutJohn Calvin, tujuan ibadah Kr isten adalah penyatuan denganAllah (union with God). Lewat ibadah, jemaat menjadi ‘sehatisepikir’ dengan Allah. Jemaat menjadi sadar apakah kehendak Allahbagi mereka.

Menurut dokumen konsili Vatican II, hasil dari ibadah adadua: Pemuliaan Tuhan (glorification) dan pengudusan orang percaya(sanctification). Jadi, liturgi yang hidup adalah ibadah di manaseseorang bisa mengalami perjumpaan dengan Tuhan dalam ibadahbersama (public worship) dan perjumpaan itu mentransformasi hidupmereka yang hadir. Dalam istilah umum, liturgi yang hidup adalahibadah di mana di dalamnya orang bisa “merasakan Tuhan hadir danmenyapa mereka.”

Pada dasarnya Tuhan hadir di segala saat dan tempat, tidakterbatas hanya di gedung gereja saat Kebaktian Minggu. Namundemikian, tidak dapat disangkali bahwa kerapkali orang lebih bisamerasakan kehadiran Allah dalam ibadah, karena pada saat itu iabenar-benar memfokuskan dirinya kepada Tuhan. Hal ini dapatdiumpamakan seperti selembar kertas yang tergeletak di sebuahlapangan pada siang hari yang panas. Cahaya matahari bersinar disegala sudut, namun tidak dapat membakar kertas itu. Hanya jika adaorang yang membawa kaca pembesar lalu memfokuskan cahayamatahari ke atas kertas itu, maka kertas dapat terbakar. Begitu puladalam ibadah. Jemaat dapat lebih merasakan kehadiran Tuhan yangmentransformasi hidup jika liturgi dapat menolong merekamemfokuskan diri (membuka hati) kepada Tuhan dan berkomunikasi

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 74

GKI KOTA WISATA

dengan-Nya.Dalam gereja Reformasi (seperti GKI), liturgi yang kita

pakai berbentuk dialog. Hal ini sesuai dengan ajaran Martin Lutheryang menjelaskan bahwa dalam ibadah, mula-mula Allah yangberinisiatif untuk berbicara kepada jemaat lewat Firman-Nya(revelation), lalu jemaat memberi respons dalam bentuk doa danpujian. Jadi, liturgi kita berisi dialog antara Tuhan dan jemaat.Liturgi ini bisa dibilang “hidup” jika melaluinya terjadi dialog yangsegar antara Tuhan dengan jemaat.

Tim Liturgi GKI telah menyusun liturgi bersama menujuGereja yang Esa, Kita perlu memahami adanya beberapakarakteristik yang menentukan susunan ordo (kerangka dasar) liturgiGKI ini, yaitu:

1. Liturgi merupakan aliran dinamis. Jemaat datang danberhimpun, mengikuti Pelayanan Firman dan Pelayanan Meja,dan mereka kembali diutus. Suatu aliran yangmenghubungkan kehidupan sehari-hari dengan kebaktian hariMinggu. Ada suatu kisah yang dialami jemaat dalamberibadah. Kisah keselamatan yang dimulai dari awal kejadianhingga akhir jaman.

2. Liturgi hari Minggu adalah ibadah komunal – pertemuanberjemaah – maka perlu dirancang sebagai pertemuan yangmemungkinkan semua anggota berpartisipasi lahir-batin.

3. Liturgi hari Minggu bersifat dialogis. Dimensi ver tikalnyaberupa dua arah: antara Allah dengan umat (katabatis) dandari umat kepada Allah (anabatis). Liturgi ini berorientasitrinitarian, dalam bentuk pujian, ungkapan syukur,permohonan. Pada dimensi vertikal ini ditambahkan dimensihorizontal yaitu komunikasi antar anggota jemaat (diabatis).Semua ini dapat dicerminkan dalam teks bacaan, nyanyianbersahutan. Komunikasi juga dapat diekspresikan dalamgerakan seperti duduk, berdiri, berlutut, menunduk,bersalaman dst. Komunikasi horizontal dapat diucapkan antaralain: pelayan mengucapkan votum dan jemaat mengaminkan,

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 75

GKI KOTA WISATA

pelayan menyampaikan salam, jemaat membalas salam.4. Liturgi adalah anamnesis (“pengenangan”) yang

menghadirkan peristiwa tertentu. Setiap hari Minggu, orangKristen menghadirkan peristiwa keselamatan Kristus yangberlaku dulu, sekarang dan di masa depan. Inilah“rahasia” (Yun. mysterion atau perkara yang sulit dipahami)atau “misteri” yang diekspresikan secara simbolis. Supayasimbol tidak menjadi miskin karena hanya menjadi tanda saja,maka liturgi harus berlangsung dalam iman dan olehpertolongan Roh Kudus, agar kita bisa mengalaminya.

5. Liturgi adalah simbolis. Perjumpaan manusia dengan Allahsesungguhnya berlangsung dalam kehidupan sehari-hari.Perjumpaan itu diungkapkan dalam simbol yang menjaditanda bagi realitas. Pada simbol ada ruang untuk memperluasmakna. Kesatuan gereja segala abad dan tempat dalamKerajaan Allah dapat diungkapkan dan diimani melaluisimbol.

C. MENGENAL POLA IBADAH GEREJA REFORMASIGKI sebagai bagian dari gereja Reformasi memiliki pola

ibadah yang dikenal dengan The Fourfold Pattern of Worship(Empat Langkah Pola Ibadah). Polanya dapat dilihat dalam gambardi bawah ini:

1. Jemaat Berhimpun.

2. Pelayanan Firman

3. Pelayanan Persembahan

4. Pengutusan

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 76

GKI KOTA WISATA

Langkah Pertama: BERHIMPUNIbadah dimulai dengan langkah berhimpun, yang bertujuan

untuk mempersatukan hati jemaat. Prosesnya dimulai saat jemaatmemasuki ruang ibadah. Orang perlu mengambil waktu sejenakuntuk berdiam diri agar ia dapat menyadari kehadiran Allah.Kesadaran ini akan membuat hatinya terbuka dan siap untukberdialog dengan Tuhan dalam ibadah.

Ibadah dimulai dengan Nyanyian Prosesi yang berfungsimenyatukan hati semua yang hadir untuk datang ke hadapan Tuhan(Contoh: KJ. 15– “Berhimpun Semua”). Lalu, sesuai dengan tradisigereja Reformasi, diadakan seremoni Penyerahan Alkitab (entry ofthe Bible) dari pemimpin ibadah (dienstoende) kepada Pendeta.Tujuannya untuk menunjukkan bahwa ibadah kita didasari olehFirman Tuhan.

Pendeta lalu mengawali ibadah dengan mengucapkan Votumdengan mengutip Mzm 124:8 “Pertolongan kita adalah dalam namaTUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.” Lewat votum, jemaatmengakui bahwa mereka dapat beribadah hanya karena Tuhanmemanggil dan menolong mereka: menghimpun mereka menjadisatu. Pengakuan itu diaminkan dengan nyanyian “Amin.”

Selanjutnya, Pendeta sebagai hamba Kristus menyampaikanSalam (greeting/saluation) untuk mengingatkan jemaat bahwaKristus hadir di tengah-tengah mereka. Lalu, untuk lebihmenyatukan jemaat dan memfokuskan perhatian mereka padaibadah, Pendeta memberikan Kata Pembuka. Wujudnya bisa dalambentuk membacakan Nats Pengantar yang akan mewarnai topikdialog pada ibadah hari itu, atau dapat juga disampaikan informasitentang tema, tahun liturgi, atau memperkenalkan pengkhotbah tamudari jemaat/gereja lain.

Dengan cara ini, pelayan ibadah dari umat/gereja lain tidaklagi menjadi orang asing, melainkan dihimpun dan dipersatukandengan jemaat. Setelah jemaat dipersatukan, kini mereka dibawamenghadap hadirat Tuhan dalam doa. Ketika berhadapan dengan-Nya, jemaat menyadari bahwa mereka adalah pendosa yangberhadapan dengan Allah yang suci. Oleh sebab itu jemaat

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 77

GKI KOTA WISATA

memasuki ritual Pengakuan Dosa. Melaluinya jemaat memohonpengampunan, sebab tanpa pengampunan dosa, mereka tidak akandapat berdamai dengan Allah dan menerima Firman-Nya.

Setelah doa pengakuan dipanjatkan, Berita Anugerah(assurance of pardon) disampaikan. Pendeta sebagai hamba Allahmenyatakan janji pengampunan Tuhan yang obyektif (tertera didalam Alkitab), bukan subyekif (diampuni karena kuasagereja). Ketika mener ima pengampunan dosa, jemaatdiperdamaikan kembali dengan Allah dan sesamanya. Oleh sebabitu, mereka lalu saling bersalaman sambil berkata “Damaibesertamu” (Peace be with you) dalam ritus Salam Damai (peace).Setelah itu, sebuah lagu syukur dinaikkan sebagai tanda terimakasihkepada Tuhan. Sekarang jemaat telah berhimpun dan membereskandosa-dosanya. Mereka siap menerima Firman Tuhan.

Langkah Kedua: PELAYANAN FIRMANSebelum Firman Tuhan dibacakan, jemaat perlu menaikkan

Doa Epiklese (prayer of illumination). Mengapa? Karena untukdapat mengerti Firman Tuhan, diperlukan bantuan Roh Kudus untukmembuka pikiran dan hati mereka (2 Kor 3:14-16). Setelah itubarulah diadakan Pembacaan Alkitab.

Di banyak gereja saat ini bacaan Alkitab terdiri dari satu setbacaan yang diambil dari daftar bacaan (leksionari). Tradisi inisudah muncul sejak orang beribadah di sinagoge. Beberapa bagiankitab dibacakan, diselingi dengan saat hening atau menyanyikanmazmur.

Setelah itu, Khotbah disampaikan. Gereja Reformasiberpandangan bahwa Allah menyatakan diri-Nya dalam ibadahlewat Alkitab yang dibacakan dan dikhotbahkan. Saat Firmandibacakan dan dikhotbahkan, Yesus Kristus sendiri hadir di tengahjemaat dan menyapa jemaat. Tugas pengkhotbah adalah“menghidupkan” kata-kata dalam Alkitab hingga menjadi relevanbagi pendengar masa kini sehingga orang merasa disapa olehTuhan lewat kata-kata di dalam Alkitab.

Setelah mendengarkan Firman, jemaat memberi tiga jenis

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 78

GKI KOTA WISATA

respons: Respon pribadi dalam bentuk Saat Teduh. Jemaat masuk dalam

keheningan untuk merenungkan apa makna firman yang barudisampaikan bagi mereka.

Respon bersama dalam bentuk Pengakuan Iman (Affirmation ofFaith). Pengakuan Iman berisi rangkuman seluruh isi Injil.Ketika mengucapkannya, jemaat menegaskan kembali bahwamereka yakin (“Aku percaya”) akan Firman Tuhan yang telahdiberitakan. Pengakuan Iman juga mempersatukan jemaatsebagai bagian dari gereja segala abad dan tempat.

Respon bersama sebagai Imamat Rajani di dunia ini, denganmenaikkan Doa Syafaat (Prayers of the People). Sebagai Imambagi dunia, jemaat perlu menaikkan doa untuk seluruh umatmanusia di muka bumi. Lewat doa syafaat jemaat “menjangkaudunia.” Oleh sebab itu doa syafaat hendaknya tidak hanyabersifat lokal, melainkan “seluas kasih Tuhan dan samaspesifiknya seperti belas kasih-Nya pada orang yang terlemah diantara kita.”. Doa syafaat biasa ditutup dengan Doa Bapa Kami,yang merupakan induk dari segala doa.

Langkah Ketiga: PENGUCAPAN SYUKURSetelah menerima Firman, jemaat perlu mengucap syukur.

Langkah ini diawali dengan memberi Persembahan.Di jemaat mula-mula, orang Kristen membawa roti dan air

anggur sebagai persembahan, yang ditaruh di dekat pintu masuk.Ketika ibadah berlangsung, para diaken menyisihkan sebagian daripersembahan itu untuk dipakai pada Perjamuan Kudus. Setelahpemberitaan firman selesai, roti dan air anggur dibawa masukmenuju meja altar dan Perjamuan Kudus pun dimulai.

Roti dan anggur adalah makanan dan minuman sehari-harimasyarakat Timur Tengah. Mempersembahkan makanan danminuman ke meja altar merupakan lambang persembahan hidupjemaat untuk melayani Kristus (Rom 12:1). Melaluinya jemaatmengakui: “Dari pada-Mulah segala-galanya dan dari tangan-Mu

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 79

GKI KOTA WISATA

sendirilah persembahan yang kami berikan kepada-Mu.” (1Taw29:14).

Selain roti dan air anggur, jemaat mula-mula jugamengumpulkan persembahan uang untuk orang miskin sesudahkebaktian selesai (di kotak persembahan). Uang itu, beserta roti danair anggur yang tidak dipakai, dibagi-bagikan kepada orang miskin.

Langkah Keempat: DIUTUS KE DALAM DUNIALangkah terakhir dalam liturgi adalah mempersiapkan

jemaat kembali berkiprah dalam dunia sehari-hari. Ibarat mobil yangsudah diservis, jemaat sudah diberi makanan rohani dan berdialogdengan Tuhan. Kini mereka harus diutus ke dalam dunia.

Ibadah di gedung gereja harus dilanjutkan dengan ibadahdalam hidup sehari-hari. Untuk menyiapkannya, dinyanyikanNyanyian Pengutusan yang berfungsi menegaskan kembali pesanFirman Tuhan hari itu lewat nyanyian, sekaligus mengekspresikantekad jemaat untuk siap diutus ke dalam dunia.

Lalu Pendeta memberikan kalimat Pengutusan (charge) yangbiasanya berupa perintah/komando untuk melakukan Firman Tuhan.Agar sanggup melakukan tugas pengutusannya, jemaatmembutuhkan berkat Tuhan. Itulah sebabnya Pengutusan disusuldengan pengucapan Berkat (blessing/benediction), yang biasanyadiambil dari Ulangan 6:24-26 atau Roma 15:13.

Berkat disambut dengan aklamasi “Haleluya!” (atau“Hosiana!”/ “Maranatha!” sesuai tahun liturgi). Pada akhir ibadah,diadakan Penyerahan kembali Alkitab yang menandai kebaktiantelah dijalankan berlandaskan Firman Tuhan.

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 80

GKI KOTA WISATA

LITURGI IBADAH MINGGUGKI KOTA WISATA

PERSIAPAN Lonceng 1 kali Penatua membacakan Warta Lisan Saat Teduh

A. UMAT BERHIMPUN1. PANGGILAN BERIBADAH (berdiri

NYANYIAN PEMBUKA/PROSESI2. VOTUM DAN SALAM

PF: Pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan yang men-ciptakan langit dan bumi

U: (menyanyikan) Amin, Amin, AminPF: Tuhan besertamu!U: Dan besertamu juga!

3. KATA PEMBUKA (duduk)NYANYIAN SAMBUTAN

4. PENGAKUAN DOSA5. NYANYIAN PENYESALAN6. BERITA ANUGERAH (berdiri)

PL: Membacakan Berita Anugerah, diakhiri dengan...“Demikianlah berita anugerah dari Tuhan”

U: Syukur kepada Allah(Jemaat bersalaman, mengucapkan “Salam damai !”)

7. NYANYIAN KESANGGUPAN

B. PELAYANAN FIRMAN8. DOA PELAYANAN FIRMAN (duduk)9. PEMBACAAN ALKITAB

Lector: Bacaan PertamaPemazmur: Antar Bacaan: Mazmur ….Pnt: Bacaan KeduaPF: Bacaan InjilPF: Bacaan Ketiga diambil dari Kitab Injil Yesus Kristus menurut

…………..

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 81

GKI KOTA WISATA

Demikianlah Injil Yesus Kristus. Berbahagialah merekayang mendengarkan Firman Allah dan yang memeli-haranya.Haleluya! / Maranata! / Hosiana !

U: Haleluya! (3X) / Maranata! (3X) / Hosiana ! (3X)

10. KHOTBAH11. SAAT HENING12. PERSEMBAHAN PUJIAN13. PENGAKUAN IMAN RASULI (berdiri)14. DOA SYAFAAT (duduk)

(PF menaikkan pokok-pokok doa syafaat, diakhiri Doa Bapa Kami )

C. PELAYANAN PERSEMBAHAN15. NAS PERSEMBAHAN16. NYANYIAN PERSEMBAHAN17. DOA PERSEMBAHAN (berdiri)

D. PENGUTUSAN18. NYANYIAN PENGUTUSAN19. PENGUTUSAN

PF : Arahkanlah hatimu kepada TuhanU : Kami mengarahkan hati kami kepada TuhanPF : Jadilah saksi KristusU : Syukur kepada AllahPF : Terpujilah TuhanU : Kini dan selamanya

20. BERKATPF : (menyampaikan berkat…….. )U : (menyanyikan)

Haleluya! (5X) / Maranata! (5X) / Hosiana ! (5X)Amin (3x)

21. LANJUTAN NYANYIAN PENGUTUSAN22. SAAT TEDUH (duduk)

Penatua mengucapkan salam penutup atas nama MJ.

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 82

GKI KOTA WISATA

Mintalah, maka akan diberikan kepadamu;carilah, maka kamu akan mendapat;

ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.Karena setiap orang yang meminta, menerima

dan setiap orang yang mencari, mendapatdan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.

Matius 7 : 7 – 8

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 83

GKI KOTA WISATA

Sakramen

GKI KOTA WISATA

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 84

GKI KOTA WISATA

SAKRAMEN

GKI Kota Wisata mengakui dan melayankan Sakramen BaptisanKudus (Baptisan Kudus Dewasa dan Baptisan Kudus Anak) danSakramen Perjamuan Kudus.

ARTI SAKRAMEN BAPTIS :1. Sebagai tanda pengampunan dosa. Alkitab mengajarkan bahwa

bagi setiap orang yang bertobat dan percaya kepada TuhanYesus, pengampunan dosa diberikan. Pengampunan dosadilambangkan dengan air baptisan percik yang menggambarkandarah Kristus yang dicurahkan untuk penebusan manusia (KisahRasul 2: 30; 22: 16; I Korintus 6: 11; Kolose 1:14)

2. Sebagai tanda milik Kristus Tanda menjadi milik Kristus, tandamenjadi murid Yesus. Itulah sebabnya Tuhan Yesus memerin-tahkan agar para murid diberi tanda Baptis Suci. (Yohanes 4:1-2

3. Baptisan sebagai sebagai karunia hidup baru. Yohanes mengem-bangkan gagasan baptisan sebagai kelahiran baru. Dalampercakapan dengan Nikodemus Yesus bersabda: "Aku berkatakepadamu, sesungguhnya jika seseorang tidak dilahirkan dariair dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah…..Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamuharus dilahirkan kembali"(Yohanes 3:5,7)

4. Sebagai tanda bahwa dirinya diterima dalam persekutuangereja. Dengan dibaptis seseorang diterima sebagai warga gereja

BAPTIS KUDUS ANAKBagi anggota jemaat yang mempunyai anak berusia di

bawah 15 tahun dapat membaptiskan anaknya di GKI Kota Wisatadengan melengkapi persyaratan: fotocopy akte kelahiran anak danmengisi formulir permohonan baptis kudus anak.

Bagi yang bukan anggota GKI Kota Wisata dan ingin mem-baptiskan anaknya di GKI Kota Wisata dapat dilakukan denganmeminta surat pengantar baptis titip dari gereja asalnya.

BAPTIS DEWASA / BAPTIS SIDIAnak anggota jemaat yang telah berusia 15 tahun dan belum

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 85

GKI KOTA WISATA

pernah baptis anak dapat menjadi anggota GKI Kota Wisata denganmengikuti baptis dewasa/baptis sidis setelah menyelesaikankatekisasi serta mengisi formulir permohonan baptis dewasa.Anggota dari gereja lain yang tidak seajaran dengan GKI dapatmenjadi anggota GKI Kota Wisata dengan mengikuti baptis dewasa/baptis sidi dengan mengikuti persyaratan yang ditetapkan.

BAPTIS DARURATBaptisan kudus dalam keadaan darurat adalah baptisan

kudus yang diberikan bagi orang jompo atau orang dewasa yangsakit keras yang masih dapat mengaku imannya, atau bagi anak yangsakit keras atas dasar pengakuan iman orangtuanya. Baptisan kudusdarurat di-laksanakan dalam sebuah kebaktian di tempat calonberada. Untuk persyaratannya dapat menghubungi pendeta GKI KotaWisata atau penatua terdekat di wilayah yang bersangkutan.

SIDI / MENGAKU PERCAYAAnak anggota jemaat yang telah berusia 15 tahun dan telah

menerima baptis anak dapat mengikuti sidi, dengan persyaratanmengikuti dan menyelesaikan katekisasi serta menyelesikan seluruhpersyaratan administrasi yang ditetapkan..

PENGERTIAN KATEKISASIKata “katekisasi” berasal dari bahasa Yunani katekhein,

yang berarti memberitakan, memberitahukan, mengajar, memberipengajaran. Dalam Perjanjian Baru istilah katekhein dipakai padaLuk 1:4; Kis 18:25; 21:21, 24; Rm 2:17-18; 1 Kor 14:19; Gal 6:6(dalam berbagai bentuk kata, namun berakar kata sama). Pada ayat-ayat ini kata katekhein dipakai untuk menunjukkan aktivitaspengajaran iman Kristen yang dilakukan para rasul kepada orang-orang yang menjadi percaya kepada Yesus. Pengajaran iman inisejajar dengan kebiasaan orang Yahudi yang melakukan pendidikanTaurat di sinagoge (beth-ha-syefer – tingkat dasar, dan beth-ha-midrash – tingkat lanjut). Pengajaran iman ini sangat penting karenaorang-orang yang menjadi percaya kepada Yesus berasal dariberbagai latar belakang keyakinan (orang Yahudi, orang Yahudiberbahasa Yunani, orang bukan Yahudi yang memeluk agamaYahudi, dan orang bukan Yahudi).

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 86

GKI KOTA WISATA

Dari arti kata katekhein ini, Tata Laksana GKI pasal 26menjelaskan tentang katekisasi sebagai berikut: Katekisasi adalahpendidikan iman dan ajaran tentang pokok-pokok iman Kristenuntuk mempersiapkan katekisan menjadi anggota sidi yangmemahami dan melaksanakan tugas panggilannya dalamkehidupannya secara utuh

Katekisasi dilaksanakan oleh Majelis Jemaat dan dilayankanoleh pendeta atau orang yang ditunjuk oleh Majelis Jemaat.Katekisasi berlangsung selama sembilan (9) sampai dua belas (12)bulan yang diselenggarakan seminggu sekali dengan menggunakanbuku katekisasi yang disebutkan dalam Tata Laksana Pasal 12.

Bagi kasus-kasus tertentu di mana calon tidak dapat mengi-kuti katekisasi menurut waktu yang ditentukan, Majelis Jemaatmenentukan lama penyelenggaraan dan menyesuaikan bahankatekisasinya.

TUJUAN KATEKISASITata Laksana GKI pasal 26 ayat 1 tersebut menyatakan bah-

wa tujuan katekisasi adalah untuk “mempersiapkan katekisan men-jadi anggota sidi yang memahami dan melaksanakan tugas panggi-lannya dalam kehidupannya secara utuh.”

Jadi katekisasi merupakan bagian khusus dari pembinaaniman, yaitu dalam rangka menyiapkan orang-orang yang mau men-jadi anggota sidi GKI. Pembinaan iman itu sendiri terjadi seumurhidup, mulai dari janin sampai seseorang meninggal dunia. Biasanyapembinaan iman dilakukan secara kategorial usia: anak, remaja,pemuda, dewasa, dan usia lanjut. Katekisasi dapat ditujukan untukorang-orang berusia remaja, pemuda, dewasa, dan usia lanjut, saatmereka bersedia untuk menjadi anggota sidi GKI.

Dengan demikian katekisasi bukanlah satu-satunya pem-binaan iman. Sangat keliru jika seseorang merasa setelah selesaikatekisasi dan sidi ia tidak perlu mengikuti pembinaan iman lagi,karena sudah lulus. Maka ada jemaat yang melakukan katekisasipasca sidi, agar anggota jemaat itu tetap mengikuti pembinaan iman.Namun sebenarnya tidak harus diadakan acara khusus yang disebutkatekisasi pasca sidi. Jemaat bisa menggalakkan kembali acaraPemahaman Alkitab yang diberi nama baru dan dikemas secara lebihmenarik dan mengena.

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 87

GKI KOTA WISATA

Secara sederhana katekisasi dapat dimaknai:

Katekisasi adalah kegiatan pengajaran iman yang membimbingseseorang agar ia melakukan apa yang diajarkan kepadanya.Bukan transfer pengetahuan isi Alkitab (didache), melainkan,menekankan pemahaman isi Alkitab dan penerapannya(katekese). Bukan untuk membentuk kemampuan intelektualtentang isi Alkitab, tetapi pembentukan kemampuan praktikaldari peserta katekisasi sebagai penerapan dari isi Alkitab.

Katekisasi adalah kegiatan pengajaran yang penting tentangiman yang menjadi karekter hidupnya. Karakter yang mengha-yati dan memberlakukan kehendak Allah Bapa dalam YesusKristus di berbagai bidang, segi dan tingkat kehidupan. Melaluiwadah ini warga gereja dilengkapi untuk mengenal dan percayakepada Allah dalam Yesus Kristus sehingga sanggup mengha-yati, menaati dan melaksanakan imannya dalam keluarga,gereja dan masyarakat (Efesus 4 :12-13).

PELAYANAN SIDIPelayanan Sidi biasanya dilakukan di gereja-gereja Kristen

yang melakukan "baptisan anak-anak/bayi." Pelayanan Sidi bukanlahsakramen. Pelayanan Sidi diberikan kepada seseorang yang padawaktu kecil sudah menerima sakramen baptis kudus anak/ bayi. Jadidisini tidak ada baptisan 2x, sebab pada waktu kecil sudah dibaptis.

Pelayanan Sidi adalah bagian dari pengakuan iman. Setelahmelakukan katekisasi, seseorang bisa diteguhkan melalu pelayanansidi oleh Pendeta Jemaat melalui Upacara Liturgi di hadapan sidangjemaat. Pelayanan Sidi mempunyai makna bahwa proses pembinaanatau pengajaran iman yang dilakukan selama katekisasi telah selesaidan dapat dipertanggung jawabkan. Hal tersebut menjadi jelas kare-na di dalam Pelayanan Sidi, yang pertama adalah pernyataanpengakuan percaya dari peserta yang telah selesai katekisasi di hada-pan Allah dan jemaat-Nya. Sebelum pelayanan sidi, melaluikatekisasi warga gereja diharapkan memiliki Pemahaman Iman yangbenar kepada Tuhan Yesus Kristus berdasarkan Alkitab dan sungguhsungguh percaya dan mengakui bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan,mereka dididik menjadi warga sidi Gereja yang bertanggung-jawab,memiliki pengetahuan Alkitab yang cukup dan pemahaman yangbenar tentang Firman Allah sesuai Alkitab.

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 88

GKI KOTA WISATA

BAPTIS PERCIK ATAU SELAM?Sesuai tradisi yang kita anut, Sakramen Baptis Kudus dan

Sidi di-lakukan dengan cara percik, dan bukan dengan cara selam.Mengapa begitu? Apa yang menjadi latar belakangnya? Berikut pen-jelasannya.

Kita pahami bersama bahwa Sakramen Baptis Kudus yangdilayankan oleh GKI kepada orang dewasa maupun anak-anak ada-lah baptis percik. Baptis percik dilakukan dengan memercikkan airpada yang mau dibaptis. Selain baptis percik yang menjadi tradisiGKI dan banyak gereja lain adalah baptis selam. Yang dibaptisdiselamkan ke dalam air di bak atau sungai.

Bagi gereja-gereja reformasi calvinis seperti GKI, sakramendipahami sebagai tanda dan meterai yang ditetapkan Allah bagi per-janjian yang diadakanNya dengan manusia. Sebagai tanda, BaptisKudus menunjuk pada perbuatan lain yang lebih besar, yaitu pengor-banan Tuhan Yesus di kayu salib. Sebagai meterai, Sakramen BaptisKudus meneguhkan iman orang percaya bahwa keselamatan bagimanusia sungguh telah terjadi karena anugerah Allah di dalamTuhan Yesus. Dengan demikian, berita keselamatan untuk manusiamelalui korban Yesus Kristus bukan hanya diperdengarkan olehGereja Kristen, melainkan ditandai dan diteguhkan dengan air yangbisa dilihat dan diraba.

Sakramen Baptis Kudus, mengapa percik dan tidak selam?Pertanyaan ini bisa dibalik. Mengapa selam dan tidak percik? Baptispercik atau baptis selam bukan perkara untuk dipertentangkan anta-ra ya dan tidak. Namun perlu dipahami mengapa percik atau selam.Keduanya adalah tradisi yang tumbuh dalam perjalanan gereja. GKIsebagai bagian dari gereja calvinis melayani Sakramen BaptisKudusnya secara percik dan bukan selam.

Pada awal pelayanan para rasul, agaknya baptis dilakukandengan selam. Namun hampir tak ada penjelasan dalam Alkitab.Yang jelas melakukan baptis selam adalah Yohanes Pembaptis. Tapibaptisan Yohanes (saat itu) bukan baptisan gereja.

Tindakan ritual dalam rangka pembasuhan dosa melaluibaptisan, dalam arti harafiah, di mana orang diselamkan ke dalam airadalah hal yang umum dilakukan oleh orang-orang, komuniatas atauagama yang ada di sekitar Laut Tengah. Sampai sekarang orangHindu di India melakukan upacara pembasuhan dosa juga dengan

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 89

GKI KOTA WISATA

baptis, melalui mandi di sungai Gangga. Kata baptisan diambil darikata Yunani baptizo yang berarti menyelamkan ke dalam air.

Dalam perkembangan perjalanan gereja mula-mula, yangpenting dalam ritual baptisan adalah adanya air yang melambangkandarah Yesus yang mencuci dan menghapus dosa manusia yangdilakukan dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Dengan pema-haman seperti itu, apakah baptisan dilakukan dengan cara percik atauselam tidak menjadi persoalan.

Pertanyaannya sekarang, tradisi baptis dengan cara percikdatang dari mana? Tindakan percik bukan hal yang baru di dalamkehidupan Gereja yang berakar pada tradisi Yahudi. Dalam Alkitab,ritual dalam kaitan perjanjain Allah dengan umatNya yangmenyangkut pengampunan dosa, dilakukan dengan upacarapemercikan darah anak domba. Upacara dengan pemercikkan inimenjadi khas Israel. Dalam Baptis Kudus air menjadi lambang daridarah Sang Anak Domba Yesus Kristus. (baca Im. 16:15-16; Bil.19:9, 17-19; Ibr. 9:13-15; 1 Pet. 1:2). Berdasarkan tradisipemercikan ini, maka muncul tradisi baptis percik.

Baptis dengan cara percik menjadi masalah setelah gerejamengalami reformasi. Khususnya ditimbulkan oleh golongan Men-onit atau Anabaptis yang mengharuskan baptisan dengan caraselam. Dalam perjalanannya sejak awal, GKI telah memilih carapercik, tanpa menyalahkan baptis dengan cara selam. Karena ituGKI tidak merasa perlu membaptis ulang mereka yang sudah dibap-tis selam yang mau menjadi anggotanya. Tetapi GKI juga tidak perlumengubah tradisi baptisannya dari tradisi percik ke tradisi selam.

Tetapi bagaimana dengan anggota GKI atau anggota gerejalain yang bertradisi baptis percik yang mau menjadi bagian dari ger-eja yang baptisannya memakai cara selam? Biasanya harus dibaptisulang dengan cara selam. Mengapa hal itu terjadi? Karena baptispercik dianggap tidak cukup. Itu tentu urusan gereja yang bersangku-tan. Cuma saja, kok ya ada anggota gereja yang sudah dibaptispercik, mau mengulangi baptisannya dengan selam? Seolah-olahperjanjian dengan Allah di waktu yang lalu bukan apa-apa.

Hal yang demikian terjadi mungkin karena pemahamannyaakan arti baptisan sangat terbatas. Kurang mantap pada waktumengikuti katekisasi.

(Pdt. Em. Suatami Sutedja).

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 90

GKI KOTA WISATA

SAKRAMEN PERJAMUAN KUDUS

Pemahaman yang keliru tentang hakikat Sakramen Per-jamuan Kudus mengakibatkan pemahaman yang keliru juga tentanghal-hal yang terkait dengannya. Kita perlu mengingat danmemahami kembali apa makna Perjamuan Kudus, yang bukan ajangdiskon atau penghapusan dosa. Sakramen tidak ditemukan dalamalkitab, sakramen berasal dari tradisi Romawi, Sakramento, untukdua hal :

Sumpah setia prajurit kepada Kaisar. Komitmen mereka untukmelayani kaisar sampai mati.

Digunakan ketika ada 2 orang berperkara, mana yang belumdapat ditentukan mana yang benar. Mereka menyerahkansejumlah uang ke kuil, atau jaminan, urusannya bukan antaramanusia, dan terhadap yang menang uang atau jaminan inidikembalikan (sakramentum), janji ini bukan antara manusiasaja tetapi lebih sakral dengan melibatkan dewa/dewi.

Sacramentum:sumpah setia kepada kaisar | uang tanggu-ngan yang harus diletakan di kuil oleh 2 orang yang berperkara.Berasal dari kata sacer = kudus, perbuatan atau perkara yang kudus.

Sakramen yang di adopsi oleh gereja, memiliki pengertianTANDA dan METERAI yang ditetapkan oleh Tuhan Allah untukmenandai dan memeteraikan janji Allah. Kita hanya merayakan duasakramen (khusus Protestan, yakni (1) Sakramen Perjamuan Kudusdan (2) Sakramen Baptis Kudus).

Sakramen merupakan 'tanda' memiliki suatu yang memilikipembeda, dan 'meterai' untuk meneguhkan, menguatkan dan menja-min bahwa ia milik Tuhan. Tanda dan meterai yang ditetapkan olehTuhan Allah untuk menandai dan memeteraikan janji Allah bahwakarena korban Kristus di Kayu Salib kita yang percaya dianugerahipengampunan.

SIMBOL TIDAK IDENTIK DENGAN REALITAS, misal-kan simbol baptisan kudus adalah air, apakah jumlah airnya banyakatau sedikit, atau baptisan selam, semua maknanya SAMA, karenahanya simbol. Simbol dalam perjamuan kudus ada Roti dan AirAnggur, dan itu hanya simbol yang sangat penting.

Perjamuan kudus juga merupakan Peringatan, di lain pihak

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 91

GKI KOTA WISATA

Perjamuan Kudus juga merupakan harapan/komitmen (diingatkankembali).

PERJAMUAN KUDUS DI GKISEJARAH

Perayaan Perjamuan Kudus [PK] sebenarnya telah dilakukanoleh gereja perdana. Dalam kehidupan bergereja, PK diterimasebagai sakramen yang diperintahkan oleh Yesus sendiri [1 Korintus11:24-25]. Di gereja-gereja reformasi, PK adalah satu dari dua sakra-men. Sakramen lainnya adalah baptisan kudus. Dengan demikian,merayakan PK adalah keniscayaan, dan karena itu penting untukmembincangnya.

Perjamuan diadakan setiap hari Minggu (hari pertamaminggu itu: lihat Kis 20:7; bdk. Kis 2:46: awal munculnya tradisi“memecahkan roti” dalam ibadah harian di rumah-rumah). Padaabad-abad permulaan gereja berdiri, telah terbentuk pola ibadahyang terdiri atas dua bagian penting: WORD and TABLE(Pemberitaan Firman dan Perjamuan) di mana keduanya menjadibagian wajar dan tak terpisahkan dalam Kebaktian Umum.

Pada abad pertengahan sampai reformasi, PK masih diada-kan tiap hari Minggu, tetapi orang di gereja Roma Katolik (RK)yang dipengaruhi oleh pandangan mistis terhadap Perjamuan, takutuntuk ikut ambil bagian. Jadi, walaupun PK diadakan setiap Minggu,anggota jemaat tidak mau (baca: tidak berani) maju mengambilkomuni, karena takut terkena kutuk kalau hidupnya masih berdosa.Begitu takutnya, sehingga muncul aturan dari Gereja RK dalamKonsili Lateran (1215) yang mengharuskan orang ikut ambil bagiandalam Perjamuan MINIMAL satu kali setahun, yaitu pada hari rayaPaska.

Pada masa reformasi, mengingat konteks jemaat yang dila-yani dulunya berasal dari anggota gereja RK yang masih sangat takutikut perjamuan, maka Zwingli menetapkan agar Perjamuan Kudusdiadakan 4 kali setahun. Jadi, ketika Zwingli menetapkan 4 kalisetahun, jumlah ini sudah jauh lebih banyak daripada yang merekaikuti di gereja RK dulu. Sebab, semua anggota jemaat HARUSmengikuti 4 kali PK ini. Hal yang sama juga diterapkan di Jenewa dibawah Calvin, sekalipun Calvin berpendapat bahwa PK seharusnya

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 92

GKI KOTA WISATA

diadakan setiap hari Minggu, sesuai tradisi gereja perdana. IdeCalvin dipandang terlalu radikal ketika itu. Kapan dirayakan PKyang 4 kali setahun itu?. Di GKI Kota Wisata kita merayakan PKpada:

(1) Minggu Pertama awal Tahun(2) Jumat Agung(3) Pertengahan Tahun(4) Hari Gereja Sedunia.

TEKNIS PELAKSANAANPerjamuan Kudus harus dirayakan di Jemaat sekurang-

kurangnya empat (4) kali dalam setahun. Yang diperkenankan ikutmengambil bagian dalam Perjamuan Kudus adalah anggota sidi dananggota sidi gereja lain sebagai tamu, yang tidak berada di bawahpenggembalaan khusus.

Majelis Jemaat mempersiapkan perayaan Perjamuan Kudusagar anggota memahami dan menghayati arti Perjamuan Kudus sertamelakukan pemeriksaan diri (Sensura Morum), dengan:

a). Mewartakan perayaan Perjamuan Kudus tersebut selama dua(2) hari Minggu berturut-turut dengan mencantumkan Formu-lir Persiapan Perjamuan Kudus yang ditetapkan oleh MajelisSinode.

b). Melaksanakan Kebaktian Persiapan Perjamuan Kudus padaKebaktian Minggu terakhir sebelum perayaan PerjamuanKudus tersebut, dengan menggunakan Liturgi PersiapanPerjamuan Kudus.

Majelis Jemaat melaksanakan pelayanan Perjamuan Kudusdalam Kebaktian Minggu dan/atau Kebaktian Hari Raya Gerejawiserta kebaktian pembukaan/penutupan persidangan denganmenggunakan Liturgi Perjamuan Kudus dan dilayankan olehpendeta. Perjamuan Kudus menggunakan roti dan air anggur. Bagianggota yang tidak bisa minum air anggur disediakan teh atau air.

Dalam rangka perayaan Perjamuan Kudus terjadwal, MajelisJemaat dapat melaksanakan pelayanan Perjamuan Kudus di rumahatau di rumah sakit pada hari yang ditetapkan, yang dilayankan olehpendeta dengan menggunakan Liturgi Perjamuan Kudus yang

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 93

GKI KOTA WISATA

disesuaikan, bagi:1. Anggota yang sudah uzur tetapi masih mampu memahami dan

menghayati arti Perjamuan Kudus, dan yang tidak dapat mengi-kuti Perjamuan Kudus di tempat kebaktian.

2. Anggota yang sakit tetapi masih mampu memahami danmenghayati arti Perjamuan Kudus, yang tidak dapat mengikutiKebaktian Minggu dalam waktu yang lama.

CATATAN Pelayanan Perjamuan Kudus harus dilakukan di tengah dan di

dalam kebaktian Jemaat. Karena itu tidak ada alasan untukmenyelenggarakannya di luar kebaktian Jemaat, kecuali bagimereka yang tidak mungkin mengikutinya karena alasan-alasanyang dapat dipertanggungjawabkan.

Penyelenggara Perjamuan Kudus adalah Majelis Jemaat.Sekalipun penyelenggaraannya dilakukan di tempat-tempat lain(misalnya di penjara, rumah sakit, persidangan gerejawi, dansebagainya), penyelenggaranya tetap adalah Majelis Jemaat yangditunjuk untuk itu. Dengan demikian, Perjamuan Kudus yangdiselenggarakan bukan oleh Majelis Jemaat, meskipun dila-yankan oleh seorang yang menamakan diri pendeta, tidak dapatdibenarkan.

Membawa roti dan anggur perjamuan ke rumah dengan angga-pan bahwa benda-benda itu mempunyai khasiat untuk menyem-buhkan penyakit dan sebagainya juga tidak dapat dibenarkan,karena berdasarkan pengertian yang salah tentang arti danmaksud Perjamuan Kudus.

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 94

GKI KOTA WISATA

MAKNA SENSURA-MORUM DALAMPERSIAPAN SAKRAMEN

PERJAMUAN KUDUS

Dalam tulisannya yang berjudul Censura Morum,Prof. Decker seorang guru besar di The Protestant Reformed Semi-nary mengutip bagian dari Tata Gereja pasal 81 dari Gereja-gerejaPros-testan, yaitu: “Pelayan firman, para penatua, dan diaken sebe-lum merayakan Perjamuan Tuhan melakukan sensura-morum diantara mereka, dan dengan roh persaudaraan menegur satu samalain yang berkenaan dengan tugas panggilan mereka”. Pengajarandalam Tata Gereja yang dikutip oleh Prof. Decker tersebut sebenar-nya berasal dari hasil persidangan gerejawi di Dordrecht yang dibuatpada 1578, dan persidangan sinode di Middleburg pada 1581.Pelaksanaan sensura morum juga disebut dengan censura fraternal(pengujian sebagai saudara). Y ohanes Calvin, bapa reformatormenasihati agar gereja-gereja Tuhan setidak-tidaknya melaksanakancensura morum minimum empat kali setahun. Materi sensura morumkepada jemaat dan para pejabat gerejawi meliputi dua bagian, yaitu:pengajaran dan kehidupan etis-moral. Dalam bukunya yang ber-judul Institutio (tulisan Calvin yang telah diterjemahkan oleh BPKGunung Mulia), Johanes Calvin menyatakan: “Supaya PerjamuanKudus dilayankan dengan cara yang paling khidmat, itu hendaknyasering sekali disuguhkan kepada jemaat, sekurang-kurangnya satukali seminggu” (Calvin, 1980, 250). Dengan demikian dalam pan-dangan Calvin setiap hari Minggu dilaksanakan Perjamuan Kudus.

Pelaksanaan sensura morum bukan merupakan media atauforum untuk menghakimi, mempermalukan dan menghukum umatkarena kesalahan/dosa yang telah diperbuatnya. Praktik sensuramorum dalam kehidupan berjemaat adalah pengujian yang dilakukanoleh seorang saudara yang mengasihi dengan tulus dan memiliki ke-hendak baik sehingga ia bertobat. Karena itulah pelaksanaan sensuramorum harus menjadi censura fraternal. Rasul Paulus di Galatia

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 95

GKI KOTA WISATA

6:1 menyatakan: “Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatanmelakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harusmemimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut,sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pen-cobaan.” Fungsi sensura morum adalah menghadirkan dan meng-ekspresikan kasih Kristus yang mengampuni dengan memberinasihat dan menegur dalam kasih yang roh lemah-lembut sehinggasaudaranya dapat berbalik dan mengalami pembaruan hidup. NasihatRasul Paulus di Galatia 6:1 mengingatkan bahwa tidak adaseorangpun yang layak di hadapan Tuhan, karena itu setiap umat danpejabat gerejawi dipanggil untuk menjaga dirinya masing-masingsupaya mereka tidak kena pencobaan.

Kata sensura-morum dipergunakan dalam Tata Gereja GKI,yaitu di Tata Laksana pasal 25:3 hal Perjamuan Kudus, yaitu:“Majelis jemaat mempersiapkan perayaan perjamuan kudus agaranggota memahami dan menghayati arti perjamuan kudus sertamelakukan pemeriksaan diri (sensura morum)”. Esensi dari TataLaksana 25:3 adalah selaku Majelis Jemaat, yaitu para Pendeta danPenatua bertanggungjawab mempersiapkan perayaan perjamuan ku-dus agar umat memahami dan menghayati makna perjamuan kudus.Persiapan sakramen Perjamuan Kudus tersebut dilakukan dengancara pemeriksaan diri (sensura morum). Bagaimanakah pola dan carapemeriksaan diri (sensura morum) tersebut dilaksanakan?

Pola dan cara pemeriksaan diri (sensura morum) tersebutdiperjelas di Tata Laksana 25:3b, yaitu: “Melaksanakan KebaktianPersiapan Perjamuan Kudus pada Kebaktian Minggu terakhir sebe-lum perayaan Perjamuan Kudus tersebut dengan menggunakanLiturgi Persiapan Perjamuan Kudus.” Makna teologis yang terkan-dung dalam Tata Laksana 25:3b adalah:

Pemeriksaan diri (sensura morum) diwujudkan dalam Ke-baktian Minggu di gereja, yaitu minggu terakhir sebelum perayaansakramen Perjamuan Kudus tersebut dilaksanakan.

Pemeriksaan diri (sensura morum) tersebut berbentuk liturgi,sehingga sensura morum dilaksanakan dengan menggunakan LiturgiPersiapan Perjamuan Kudus. Karena menggunakan Liturgi Persiapan

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 96

GKI KOTA WISATA

Perjamuan Kudus, maka sensura morum pada hakikatnya suatupemeriksaan diri yang dilaksanakan dalam bentuk kebaktian (bukan:pastoral individual). Karena itu di Tata Laksana 25:3b menyatakanbahwa Majelis Jemaat melaksanakan Kebaktian PersiapanPerjamuan Kudus.

Sebagai suatu Kebaktian Persiapan Perjamuan Kudus, makasensura morum (pemeriksaan diri) dilaksanakan secara komunal,yaitu dalam persekutuan umat yang terhimpun dalam suatu kebak-tian Minggu. Dengan demikian pemeriksaan diri (sensura morum)pada hakikatnya tidak dilaksanakan secara individual (orang perorang), kecuali dalam konteks Penggembalaan Khusus.

Secara implisit Tata Laksana 25:3b membuka kemungkinanpemeriksaan diri (sensura morum) kepada anggota jemaat yangberhalangan hadir karena sakit atau kondisi tertentu. Karena itukepada anggota jemaat yang berhalangan hadir sehinggaM merekatidak dapat mengikuti Kebaktian Persiapan Perjamuan Kudus,Majelis Jemaat melakukan pemeriksaan diri (sensura morum) dirumah mereka.

Dasar pelaksanaan pemeriksaan diri (sensura morum) adalahfirman Tuhan yang dikemukakan oleh Rasul Paulus di Surat1 Korintus 11:28-29, yaitu: “Karena itu hendaklah tiap-tiap orangmenguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti danminum dari cawan itu. Karena barangsiapa makan dan minumtanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atasdirinya.” Kata “menguji dirinya sendiri” berasal dari kata dokima-zo, yang artinya: untuk menguji, memeriksa, membuktikan, mene-liti (untuk melihat apakah hal itu asli atau tidak), seperti mengujilogam. Kata dokimazo yang lain dapat kita lihat di Roma 12:2, yaitu:“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi beru-bahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat mem-bedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenankepada Allah dan yang sempurna.” LAI menerjemahkan katadokimazo dengan kata “membedakan.” NIV menerjemahkan dengan“be able to test” (mampu menguji), sedang NKJV menerjemahkandengan “may prove” (dapat membuktikan). Dengan demikian mak-

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 97

GKI KOTA WISATA

sud Rasul Paulus di 1 Korintus 11:28 dengan kata “menguji dirinyasendiri” dimaksudkan agar umat mengenali dan menyadari situasikeberadaannya di hadapan Allah, apakah ia telah hidup sesuaidengan kehendak Allah dan setia melaksanakan panggilannya. Apa-bila umat bersedia menyadari dengan jujur di hadapan Allah, makadengan kasih-karunia Allah ia dimampukan untuk mengakui rotisebagai Tubuh Kristus, dan air anggur sebagai Darah Kristus (1Kor.11:29). Dengan demikian dalam sensura morum (pemeriksaan diri),umat diharapkan:

1. Menguji dirinya sendiri di hadapan Allah.2. Mengakui dosa-dosa, kesalahan dan ketidaklayakannya,3. Mengimani bahwa melalui sakramen Perjamuan Kudus, Allah

di dalam Kristus menghadirkan Tubuh dan Darah-Nya.

Dengan memerhatikan makna sensura morum tersebut,berarti perlawatan ke rumah anggota jemaat misal karena sakit ataulanjut usia seharusnya bukan merupakan percakapan pastoral umum(konseling-pastoral), namun suatu ibadah dengan tujuan umat mam-pu menguji dirinya sendiri di hadapan Allah, mengakui dosa-dosa,kesalahan, dan ketidaklayakannya, serta mengimani anugerah kasihAllah yang dinyatakan dalam sakramen Perjamuan Kudus.

Karena sensura morum dilaksanakan dalam kebaktianMinggu menjelang pelaksanaan Sakramen Perjamuan Kudus, makaMajelis Jemaat perlu memberi penjelasan tentang makna dan hakikatsensura morum, sehingga setiap jemaat dengan sungguh-sungguhambil bagian dalam “pemeriksaan diri” tersebut. Majelis Jemaatperlu mempersiapkan diri melalui sensura morum bersama Pendeta,yaitu untuk memeriksa apakah setiap anggota Majelis Jemaat telahmelaksanakan tugas, kewajiban, tanggungjawab, dan panggilannyadengan setia di hadapan Tuhan. Dengan demikian para Penatuadapat mempersiapkan setiap jemaat dan pelaksanaan SakramenPerjamuan Kudus.

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 98

GKI KOTA WISATA

CATATAN:1. Di Jenewa pada zaman itu diadakan kebaktian beberapa kali per

minggu. Calvin menentukan hanya setiap hari Minggu. NamunDewan Kota Jenewa keberatan, sehingga Perjamuan Kudus tidakdilayakan lebih dari sebulan sekali (Calvin 1980, 250).

2. Ucapan Yesus dalam Perjamuan Tuhan, yaitu “Tubuh danDarah-Nya” dalam konteks ini bukan dalam pengertian teolo-gi “transubstansiasi.” Dalam teologi transubstansiasi, roti dananggur berubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus saat di-laksanakan penahbisan (konsekrasi). Martin Luther sebagaiBapa Reformatoris lebih memahami sebagai “konsubstansiasi,”artinya: dalam sakramen Perjamuan Tuhan terdapat dua realitas,yaitu Tubuh dan Darah Kristus, dan roti-anggur yang salingberada dalam kesatuan. Johanes Calvin mengingatkan jemaat:”Akan tetapi sangat besarlah kekeliruan mereka yang samasekali tidak menerima hadirnya daging Kristus pada PerjamuanKudus, kecuali apabila dianggap berada di dalam roti” (Calvin1980, 248). Jadi Calvin menghayati sakramen Perjamuan Kudussebagai praesentia realis (kehadiran sungguh-sungguh) Kristustidaklah terikat pada transubstansiasi atau konsubstansiasi(Calvin 1980, 248).

Pdt. Yohanes Bambang Mulyono

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 99

GKI KOTA WISATAKomunitasBasis

GKI KOTA WISATA

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 100

GKI KOTA WISATA

KOMUNITAS BASIS

Komunitas Basis Gerejawi adalah suatu persekutuan yangrelatif kecil, saling mengenal, tinggal berdekatan (dengan begitusetiap anggota akan tersapa secara intensif), atau memiliki kepen-tingan bersama yang secara berkala mengadakan pertemuan. Merekaberdoa, membaca dan mengadakan sharing Kitab Suci. Denganpanduan Injil mereka mengadakan sharing pengalaman, berusahamencari solusi bagi permasalahan yang ada, dan melakukan tindaksosial yang nyata bagi sesama anggota, masyarakat, dan lingkunganalam sekitarnya.

Tetapi tidak sembarang Komunitas dapat disebut KomunitasBasis Gerejawi. Penonton konser, korban bencana, orang-orang dihotel mewah, orang memenuhi Gereja, bernyanyi, dan membacaAlkitab tidak dapat disebut Komunitas Basis. Karena tidak meme-nuhi persyaratan di atas.

Di dalam Kitab Suci, tertulis juga beberapa konsepmengenai Komunitas Basis yang hidup pada lingkup GerejaPerdana, contohnya Kis. 2:42-47, Kis. 4:32-37, Rm. 12:3-13, dan 1Kor. 12:12-30.

Ada empat ciri pokok Komunitas Basis:I. Suatu persekutuan atau perkumpulan orang-orang dengan

jumlah yang relatif kecil (10-30 orang) , yang tinggal berdekatandan saling mengenal, anggotanya bisa beragam dari segi usia, rasdll, yang terpenting memiliki kepentingan bersama.

II. Agenda utama pertemuan adalah membaca Kitab Suci , menga-dakan sharing atau berbagi pemikiran dan pengalaman imanbersumberkan Sabda Tuhan yang dibacanya.

III. Mereka bertindak dan melakukan sesuatu bersama-sama karenaimannya.

IV. Komunitas Basis Gerejawi harus memiliki jalinan denganGereja.

Jika empat ciri pokok diatas itu dipangkas atau dikurangi,maka suatu perkumpulan akan menjadi sebagai berikut:

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 101

GKI KOTA WISATA

1. Hanya tanda I, II, dan III: organsasi/aksi sosial gereja, sektegereja;

2. Hanya tanda I dan III: organisasi sosial kemasyarakatan, aksisosial, LSM;

3. Hanya tanda I dan II: organisasi/persekutuan doa, pendalamanKitab Suci;

4. Hanya tanda II dan III: aksi sosial orang Kristen;5. Hanya tanda II, III, dan IV: kegiatan apostolik, misionaris kera-

sulan;6. Tanda I, II, III, dan IV: Komunitas Basis.

Komunitas Basis juga memiliki tantangan yang tidak bolehdilanggar, antara lain:1. Jangan membiarkan diri direkayasa oleh kepentingan politik

sempit. Kesadaran politik harus diseimbangkan dengan pendala-man Kitab Suci.

2. Jangan cuma menyibukkan diri dengan urusan rohani semata,dan menutup mata terhadap kebutuhan dan derita rakyat di seki-tarnya,

3. Jangan sampai menafsirkan Kitab Suci secara harfiah, tertutup,ekslusif, dan menjurus ke sifat sektarian.

4. Jangan tertutup atau terlalu ekslusif terhadap sesama KomunitasBasis.

5. Jangan membiarkan Komunitas Basis itu hanya sekedar slogan,semboyan, label, atau sekedar baju baru yang dikenankan olehkelompok atau unit.

GKI Kota Wisata memiliki 9 Kombas, yang masing-masingmemiliki Pengurus, didampingi oleh 1 orang Penatua Pembina, sertadilawat secara berkala oleh Pendeta GKI Kota Wisata. Perincianwilayah setiap KOMBAS adalah sebagai berikut:

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 102

GKI KOTA WISATA

NO KOMBAS CLUSTER/ PERUMAHAN

1 Kowis 1Seattle, America, California, Paris, Florence,

Wina, Amsterdam

2 Kowis 2 Monaco, Madrid, Den Haag, Kyoto, Montreal,Toronto, Beverly Hills

3 Kowis 3Ruko2, Somerset, Salzburg, Barcelona,

Coatesville, Hacienda Heights, Bellevue,West Covina

4 Kowis 4

Central Park, Calgary, Vancouver, Ontario,Ottawa, Virginia, Windsor, Florida, San Fran-sisco, Orlando, Georgia , Villa Nusa Indah 1-5,

Jati Asih, Jati Sampurna, Kranggan

5 LimusNarongong

Limus Pratama, Kemang Pratama, Narogong dansekitarnya

6 Lewi 1Washington, Acropolis, Napoleon, Mozart,

Rembrant, Cleopatra, Lincoln, Nobel,Van Gogh, Einstein, Vasco Da Gama

7 Lewi 2 Newton, Ruko2, Marcopolo, Columbus, Picaso,Galileo, Vivaldi

8 Transyogi1

Citra Indah, Duta Mekarsari, Pondok Damai, Ta-man Kenari, Cibubur Country, Citra Gran, Bukit

Golf, The Address

9Transyogi

2Permata Puri, Raffles Hill, Puri Sriwedari, Bukit

Permai, Depok

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 103

GKI KOTA WISATA

Saat ini kegiatan rutin yang telah dilakukan berupapelayanan di Kebaktian Umum hari Minggu. Selain bertugas di KU,saat ini kegiatan rutin lainnya adalah Persekutuan Kombas yangmerupakan Persekutuan di rumah-rumah umat di masing-masingKombas.

Sampai saat ini Kombas GKI Kota Wisata telah berfungsi :1. Menjadi wadah publikasi / informasi bagi warga jemaat tentang

kegiatan dan program GKI Kota Wisata2. Melakukan komunikasi yang efektif mengenai kondisi

warga jemaat yang membutuhkan perhatian, perlawatan, untukmembangun kepedulian antar jemaat GKI Kota Wisata danmenyebarluaskannya.

3. Memfasilitasi warga jemaat GKI Kota Wisata untuk dapatmelakukan tugas kesaksian & pelayanan terutama untuk internaldan masyarakat di sekitarnya

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 104

GKI KOTA WISATA

Serahkanlah kuatirmu kepada Tuhan,maka Ia akan memelihara engkau!

Tidakuntuk selama-lamanya dibiarkan-Nyaorang benar itu goyah.

Mazmur 55 : 23

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 105

GKI KOTA WISATA

KaruniaRohani

GKI KOTA WISATA

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 106

GKI KOTA WISATA

KARUNIA ROHANI

PENDAHULUANAda beberapa orang yang berpendapat bahwa karunia rohani

hanya terdapat atau nampak pada abad pertama, ketika bagikelahiran gereja dibutuhkan suatu pekerjaan Roh Kudus yang hebat,sedangkan karunia rohani pada jaman modern saat ini hanya bohongbelaka. Namun benarkah demikian? Sebab bila karunia-karunia ituoleh Tuhan dimaksudkan untuk segala jaman, niscaya dalam abad-abad berikutnya pun mereka masih nampak juga dalam hidup gereja-gereja.

Atau juga ada sementara gereja saat ini, dengan munculnyaaliran Pentakosta dan Kharismatik, telah mengklaim bahwagerejanyalah yang memiliki karunia-karunia roh itu, seperti karuniabahasa lidah dan baptisan roh, sedangkan gereja lain tidak. Alasanmereka, di dalam gerejanyalah terjadi semangat membara dalampelayanan dan pertobatan yang luar biasa. Orang-orang Kristen yangberpikir demikian menyebabkan perpecahan yang timbul di dalamdiri orang-orang Kristen sendiri. Padahal, benarkah Tuhan Yesusmenghendaki hal seperti itu?

Dengan demikian, bagaimana kita menyikapi hal itu. Tidakada pilihan lain, selain kita menggali pengertian yang benar tentangkarunia rohani itu, agar kita dapat dengan bijaksana menyikapinyadengan tepat dan benar, tanpa harus meremehkan dan menghakimipihak lain. Dan kita semakin memahami karunia rohani yang adadalam diri kita untuk kita kembangkan karena karunia rohani adalahhadiah anugerah dari Tuhan.

ISTILAH KARUNIA ROHANIIstilah Yunani untuk “karunia-karunia” adalah charismata

bentuk tunggalnya charis yang secara umum berarti “hadiah,pemberian, karunia, anugerah”. Sedangkan arti kristiani yang khususuntuk kata tersebut ialah “karunia rohani yang berasal dariAllah” (Roma 1:11). Dari kata charismata inilah muncul kata“kharismatik”, yang kemudian digunakan untuk “gerakankharismatik”, yaitu gerakan yang memberikan tekanan kuat padakharismata yaitu karunia-karunia Roh Kudus yang dianugerahkanTuhan kepada gereja-Nya.

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 107

GKI KOTA WISATA

DEFINISI DAN PENGERTIAN KARUNIA ROHANI

Ken Hemphill mendefinisikan karunia rohani sebagai " manifestasiindividu anugerah dari Bapa yang memungkinkan kita untukmelayani-Nya dan dengan demikian memainkan peran pentingdalam rencana-Nya bagi penebusan dunia. "

Peter Wagner mendefinisikan karunia rohani sebagai " atributkhusus yang diberikan oleh Roh Kudus untuk setiap anggota TubuhKristus menurut kasih karunia Allah untuk digunakan dalam konteksTubuh."

Sedangkan menurut Gene Wilkes, “Sebuah karunia rohani adalahekspresi dari Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya yangmemberdayakan mereka untuk melayani tubuh Kristus, gereja”.

Dari beberapa definisi menurut ahli ini, kita dapat mendefinisikandalam tiga hal yang harus dipahami yaitu:

Karunia-karunia rohani adalah kemampuan-kemampuankhusus, kemampuan khusus ini tidak sama dengan talenta ataupun kemampuan alami yang dibawa setiap orang sejak lahirnya.Sebagai contoh, ada yang dapat menyanyi atau belajarmemainkan sebuah alat musik dengan baik, ada yang pandaimelukis gambar yang indah atau mengukir bentuk-bentuk darikayu, dan lain-lainnya. Tuhan memberikan kemampuan-kemampuan ini, tetapi itu bukanlah karunia rohani. Walaupundemikian, ketika kemampuan alamiah ini dipersembahkankepada Tuhan untuk kepentingan-Nya, kemampuan itu dapatmenjadi suatu cara untuk mengekspresikan sebuah karuniarohani.

Karunia-karunia rohani adalah pemberian Tuhan, artinya,karunia rohani tidak diperoleh karena pekerjaan yang baik,punya talenta atau kemampuan-kemampuan alamiah. Karuniarohani merupakan pemberian dari Tuhan, oleh sebab itu tidakmungkin seseorang mendapatkannya melalui kerja keras,memperoleh karena layak atau mempelajarinya dari buku-buku.

Karunia rohani adalah untuk memuliakan Kristus danmembangun gereja-Nya, karunia rohani harus digunakan untukpelayanan di dunia ini. Karunia-karunia tersebut diberikan untukmemuliakan Kristus dan menolong gereja untuk bertumbuh.

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 108

GKI KOTA WISATA

DAFTAR KARUNIA ROHANIBerikut ini ayat-ayat yang memuat daftar karunia-karunia

(charismata) yang Tuhan berikan kepada Gereja yaitu : Daftar karunia-karunia dalam Roma 12:6-8, yaitu karunia:

bernubuat, melayani, mengajar, menasehati, membagi-bagikan, memberi pimpinan, dan kemurahan (karuniapelayanan).

Daftar karunia-karunia dalam 1 Korintus 12:4-11, yaitu karunia:hikmat, pengetahuan, iman, menyembuhkan, mujizat,bernubuat, membedakan roh, bahasa roh, dan menafsirkanbahasa roh (karunia penyataan atau manifestasi Roh).

Daftar karunia-karunia dalam Efesus 4:11-12, yaitu karunia:rasul, nabi, penginjil, gembala, dan pengajar (karunia jabatankepemimpinan).

Daftar karunia-karunia dalam 1 Petrus 4:11, yaitu karunia:berbicara (khotbah), melayani (karunia pelayanan).

Daftar karunia-karunia rohani dalam 1 Korintus 12:28-30, yaitukarunia: rasul, nabi, pengajar, mujizat, menyembuhkan,melayani, memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasaroh.

Saat diteliti dan dibuat daftar lengkap, para ahli Alkitab adayang menemukan sembilan belas karunia rohani, ada yang dua puluhtujuh, dan ada jumlah lainnya. Rupanya Paulus dan lainnya, tidakbermaksud membuat daftar yang lengkap mengenai karunia rohani.Tampaknya karunia yang disebutkan dalam Alkitab hanya sebagaicontoh tentang bagaimana Tuhan memberikan kemampuan dankuasa kepada umat-Nya untuk melaksanakan perintah-Nya dankehendak-Nya (Matius 28:19-20).

BEDA KARUNIA ROHANI, BUAH ROH DAN TALENTAKARUNIA ROHANI1. LEADERSHIP

Suatu karunia yang diberikan kepada seseorang untuk membantutubuh dengan memimpin dan mengarahkan anggota untukmencapai tujuan dan tujuan dari gereja. Kepemimpinan yangmemotivasi orang untuk bekerja bersama-sama dalam kesatuanmenuju tujuan bersama (Roma 12:8). Kepemimpinan yangmampu memimpin kepada kebenaran sesuai rencana dankehendak Tuhan (I Korintus 12 : 28).

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 109

GKI KOTA WISATA

2. ADMINISTRASISuatu karunia yang diberikan kepada seseorang untuk memimpintubuh dengan kemudi orang lain untuk tetap pada tugas.Administrasi memungkinkan tubuh untuk mengatur sesuaidengan tujuan yang diberikan Tuhan dan tujuan jangka panjang(1 Kor. 12:28).

3. TEACHINGSuatu karunia yang diberikan kepada seseorang untukmenginstruksikan dan mengajar orang lain tentang iman Kristendan implikasinya dalam kehidupan sehari-hari dalam kebenarandan ajaran Firman Allah untuk tujuan membangun, pemersatu,memelihara tubuh dan meneruskannya kepada generasiberikutnya, orang yang baru mengenal iman Kristen atau yangsama sekali tidak mengerti tentang iman Kristen. (1 Korintus12:28; Roma 12: 7; Efesus 4:11.).

4. PENGETAHUANKarunia berkata-kata dengan penuh pengetahuan merupakanmemanifestasikan dirinya dalam pengajaran dan pelatihan dipemuridan. Ini kemampuan untuk belajar, tahu, dan menjelaskankebenaran berharga dari Firman Allah yang diberikan Tuhan.Sebuah kata pengetahuan adalah mengungkapkan kebenaranRoh (1 Kor. 12:28).

Karunia Roh Buah Roh Talenta

Sifat Kemampuanrohaniah

Sifat rohaniah Kemampuanlahiriah

Penggunaan Kebaikan TubuhKristus

Kebaikan diri danorang

Kebaikan oranglain

Jumlah Terbatas Satu dengan sem-bilan rasa

Tidak terbatas

Pengoperasian Kuasa Roh Kudus Kehadiran RohKudus

Diri sendiri

BEDA KARUNIA ROHANI, BUAH ROH dan TALENTA

Kepemilikan Dimiliki setelahpertobatan

Dikembangkansetelah pertobatan

Dimiliki sejaklahir

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 110

GKI KOTA WISATA

Yunani, λογος γνωσεως -'LOGOS GNOSEÔS', perkataan"pengetahuan". Dalam konteks 1 Korintus 12:8, λογος γνωσεως-'LOGOS GNOSEÔS' berarti kecakapan membentangkan danmenerangkan secara teoritis prinsip-prinsip mendasar ataupengetahuan yang lebih dalam dari doktrin Kristen, barangkalidapat disamakan dengan ungkapan "kunci pengetahuan", 1Korintus 13:2 "Sekalipun aku mempunyai karunia untukbernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memilikiseluruh 'pengetahuan'; dan sekalipun aku memiliki iman yangsempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidakmempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna."

γνωσις - 'GNÔSIS', "pengetahuan" berbeda dengan 'SOPHIA',"hikmat". γνωσις - 'GNÔSIS' merujuk kepada pengetahuan itusendiri, sedangkan σοφια - 'SOPHIA' merujuk kepadakebijaksanaan yang diterapkan dalam tindakan. γνωσις -'GNÔSIS' menerapkan secara ringkas pengertian tentangkebenaran, sedangkan σοφια - 'SOPHIA' menerangkan lebihrinci makna kebenaran dalam segala aspeknya.

Roh Kudus memberikan kemampuan bagi orang percaya untukmengingat perkara-perkara yang telah dikatakan oleh Yesus padasaat bersama-sama dengan mereka. Hal itu sesuai dengan apayang telah dikatakan oleh Yesus yang akan dilakukan RohKudus apabila Roh Kudus turun (Yohanes 14:26) “...... ialahakan mengajarkan kepadamu segala perkara itu dan akanmengingatkan kamu segala sesuatu yang Aku sudah katakankepadamu.” Allah tidak ingin agar FirmanNya itu dilupakanbegitu saja melainkan Dia menginginkan agar firmanNya itutetap disimpan didalam hati setiap orang yang percaya (Kolose3:16-17).

Contoh: Ketika Petrus menghadapi kasus Ananias, tiba-tibadia mendapatkan karunia berkata-kata dengan pengetahuan itu.Karunia ini sering muncul dalam konteks khotbah ataukonseling, tatkala Tuhan memberikan karunia sehingga kata-katakita mengandung pengetahuan tentang keadaan dan kebutuhanpendengar kita.

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 111

GKI KOTA WISATA

5. KEBIJAKSANAANSuatu karunia yang diberikan kepada seseorang sehingga orangitu mampu berkata-kata dengan penuh bijaksana. Itu bukanberarti bahwa orang tersebut memiliki kekuatan gaib, namunTuhanlah yang menolong orang tersebut sehingga ia mampumembimbing dan mengarahkan seseorang dengan penuhbijaksana. Biasanya, karunia ini begitu nyata ketika seseorangberhasil memecahkan suatu persoalan hangat tertentu di tengahsituasi yang sulit atau berbahaya.

Yunani λογος σοφια - 'LOGOS SOPHIA', perkataan " bijak" ,"arif". λογος σοφια - 'LOGOS SOPHIA' merupakan ucapanyang berhikmat melalui pekerjaan Roh Kudus. Inilah penerapanpenyataan firman Allah atau hikmat Roh Kudus pada suatukeadaan atau masalah yang khusus (Kisah Para Rasul 6:10;15:13-22).

Hikmat yang demikian inilah yang diminta Salomo dari Allahsehingga dia mampu untuk menyelesaikan perkara dua orangperempuan sundal yang memperebutkan seorang anak (1Raja-raja 3:16-28). Yesus menubuatkan tentang penderitaan danpenganiayaan yang akan menimpa murid-murid-Nya sehinggaDia berkata, “Apabila kamu diperhadapkan kepada pemimpin-pemimpin jangan kuatir sebab Roh Kudus yang akanmengatakan perkataan-perkataan yang akan kamuucapkan” (Matius 10:28). Tanpa mendapat hikmat dari Allahmaka para rasul tidak akan dapat memberikan solusi padamasalah yang dihadapi oleh Jemaat abad pertama yaitu adanyasikap pandang rupa dalam memberikan kebajikan kepada janda-janda dengan melalaikan janda-janda keturunan Gerika (Kisahrasul 6).

Kebijaksanaan adalah karunia yang dicerna pekerjaan RohKudus dalam tubuh berserta ajarannya dan tindakan untukkebutuhan tubuh (1 Kor. 12:28).

6. NUBUAT (I Korintus 12 : 10)Suatu karunia yang diberikan kepada seseorang untukmenyampaikan pesan atau penyataan Allah kepada manusia,sehingga ia membangun, menasihati dan menghibur, bahkan

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 112

GKI KOTA WISATA

dapat juga memberitahukan hal-hal yang akan terjadi. Biasanyakarunia ini diberikan oleh Allah kepada beberapa anggota dalamTubuh Kristus untuk menggali kebutuhan-kebutuhan yang belumdipenuhi yang termasuk suatu tugas yang berhubungan denganpekerjaan Tuhan serta menggunakan sumber daya yang tersediauntuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu dan membantumencapai tujuan-tujuan yang diinginkan.

Yunani: προφητεια - 'PROPHÊTEIA', " nubuat", dari kataπροφητευω - 'PROPHÔTEUÔ',, " bernubuat ". Kata προφητευω- 'PROPHÔTEUÔ', sendiri berasal dari kata προφητης -'PROPHÊTÊS', "nabi".

Dalam teks ini kata bernubuat adalah Propheteia yang berarti:Menyatakan hal-hal yang pasti akan terjadi pada hari yang akandatang. Ditujukan untuk mengajar. Dalam teks ini arti bernubuatcenderung ditujukan kepada tindakan seseorang yangmengajarkan firman Allah sesuai dengan apa yang dinyatakanRoh Kudus kepadanya. Hal itu dengan jelas digambarkan Paulusdalam 1 Korintus 4:4, 29-31.

Kita harus membedakan di antara nubuat sebagai suatupenyataan sementara dari Roh (1 Korintus 12:10) dan nubuatsebagai suatu karunia pelayanan jemaat (Efesus 4:11). Sebagaisuatu karunia pelayanan, nubuat hanya diberikan kepadabeberapa orang percaya, yang kemudian harus berfungsi sebagainabi di dalam jemaat. Sebagai penyataan rohani, nubuat itusebenarnya tersedia bagi setiap orang Kristen yang dipenuhi Roh(Kisah Para Rasul 2:17-18).

Nubuat merupakan suatu karunia istimewa yang memungkinkanorang percaya untuk meneruskan perkataan atau penyingkapansecara langsung dari Allah di bawah dorongan Roh Kudus (1Korintus 14:24-25, 29-31). Ini bukanlah penyampaian sebuahkhotbah yang telah dipersiapkan sebelumnya.

Nubuat dijalankan di bawah kehendak Allah dan bukankehendak manusia. Perjanjian Baru tidak pernah menunjukkanbahwa jemaat secara aktif mencari penyataan atau petunjuk darimereka yang mengaku sebagai nabi. Nubuat diberikan kepada

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 113

GKI KOTA WISATA

jemaat hanya pada waktu Allah memprakarsai beritanya (1Korintus 12:11; 2 Petrus 1:21).

7. DISCERNMENTKarunia yang berfungsi untuk membantu tubuh denganmengenali maksud sebenarnya dari orang-orang dalam atauterkait dengan tubuh. Penegasan menguji pesan dan tindakanorang lain untuk perlindungan dan kesejahteraan tubuh (1 Kor.12:10).

Suatu karunia yang diberikan kepada seseorang untuk dapatmembedakan antara ilham yang berasal dari Roh Kudus danilham yang berasal dari roh-roh lain (adanya penegasan).Karunia ini memberi pengetahuan ke dalam hal-hal yang rohani,yang dipakai untuk menyatakan sumber suatu ilham (bdk. IKorintus 2:15). Dalam ayat tersebut karunia pembedaan roh-rohdihubungkan secara khusus dengan nubuat, dan fungsinyaterutama untuk membedakan antara nubuat yang benar dannubuat yang palsu (bdk. I Tesalonika 5:19-21; II Tesalonika 2:1-2).

Karunia ini berguna juga untuk setiap situasi di mana sumbersuatu ilham atau karunia harus ditentukan, apakah itu dari Tuhanatau tidak. Contohnya, Yesus sendiri melihat hati manusiadengan tajam dan mengetahui apa yang berasal dari iblis. Paulusjuga memiliki karunia ini sebagaimana nyata sewaktu diabertemu di Filipi dengan seorang nabi perempuan (Kisah 16:16–18). Perempuan itu menubuatkan apa yang benar, namuntujuannya untuk mengganggu dan Paulus mengetahui bahwanubuat itu diilhami oleh roh jahat.

Yunani: διακρισεις πνευματων-'DIAKRISEIS PNEUMATÔN'," pembedaan roh-roh". Kata διακρισις - 'DIAKRISIS' berasaldari διακρινω - 'DIAKRINÔ', "membedakan", "memutuskan","menghakimi".

διακρισις - 'DIAKRISIS' adalah tindakan atau kuasa melihatperbedaan dengan jelas, bukan διακνοσις-'DIAGNOSIS',menganalisa berdasarkan pemikiran atau pengertian diri sendiri.

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 114

GKI KOTA WISATA

Karunia ini merupakan kemampuan khusus yang diberikan olehRoh untuk membedakan dan menilai nubuat-nubuat secara tepatdan membedakan apakah ucapan itu berasal dari Roh Kudus ataubukan (1 Yohanes 4:1; 1 Korintus 14:29). Menjelang akhirzaman ini ketika guru palsu (Matius 24:5) dan pemutarbalikanKekristenan yang alkitabiah akan berkembang secara pesat (1Timotius 4:1), maka karunia ini akan menjadi sangat pentingbagi jemaat.

Karunia seperti ini ditujukan kepada karunia yang dimilikiseseorang untuk membedakan pengajaran. Dalam 1 Yohanes 4:1,2 Yohanes menasehatkan orang Kristen abad pertama untukmenguji roh (pengajaran), tentu mereka harus mendapat karuniaRoh agar dapat melakukannya.

8. EXHORTATIONKarunia ini mendorong anggota untuk terlibat dan antusiastentang pekerjaan Tuhan. Anggota dengan karunia ini adalahkonselor yang baik dan memotivasi orang lain untuk layanan.pameran Anjuran itu sendiri dalam khotbah, pengajaran, danpelayanan (Rom 12: 8).

Karunia memberi nasihat adalah kemampuan istimewa yangdiberikan oleh Allah kepada beberapa anggota dalam TubuhKristus untuk memberikan kata-kata penghiburan, dorongan, dannasihat dengan cara sedemikian kepada anggota-anggota laindalam Tubuh itu sehingga mereka merasa tertolong dandipulihkan.

9. SHEPHERDINGKarunia penggembalaan diwujudkan pada orang yang melihatkeluar untuk spiritual kesejahteraan orang lain. Meskipunpendeta, seperti gembala, lakukan perawatan bagi anggotagereja, ini hadiah tidak terbatas pada seorang pendeta atau stafanggota (Ef. 4:11).

Karunia gembala adalah kemampuan istimewa yang diberikanoleh Allah kepada beberapa anggota dalam Tubuh Kristus untukmenerima tanggung jawab pribadi jangka panjang demikesejahteraan rohani sekelompok orang percaya.

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 115

GKI KOTA WISATA

10. FAITHKarunia yang diberikan kepada seseorang sehingga ia memilikikeyakinan yang teguh akan janji-janji Tuhan dan taat kepadaYesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Di sinilah kitaharus memahami, bahwa iman bukan merupakan hasil usahamanusia. Apapun upaya manusia untuk beriman kepada KristusYesus melalui kekuatannya sendiri, maka hal itu hanyalah suatukesia-siaan. Tuhanlah yang memberikan iman itu kepada setiaporang, sehingga mereka dapat benar-benar menangkap,merasakan, menerima dan mensyukuri pekerjaan Allah dalamhidupnya. Bahkan karunia iman pun mencakup soal iman secarakhusus, dalam konteks seseorang berharap hal-hal tertentu(misalnya : dalam hal menginginkan mujizat kesembuhan,keturunan dan sebagainya)

Karunia iman ini ditujukan kepada cara bagaimana seseorang itupercaya yaitu dengan mendengarkan firman Allah (Roma10:17)tentunya firman yang disampaikan langsung oleh Roh Kudusterhadap seseorang. Dalam tulisannya Paulus berkata “RohKudus berkata” (1 Timotius 4:1 ; Ibrani 3:7). Ini berarti bahwaadakalanya Roh Kudus berbicara langsung terhadap seseorangKristen yang menjadikan iman orang itu semakin bertambah.

Yang dimaksud di sini bukan karunia iman yang dimiliki setiaporang beriman sebagai syarat keselamatannya. Bukan pulaoptimisme seperti yang banyak dianut orang masa kini. Karuniaini adalah kemampuan untuk melihat janji dan rencana Allahdalam suatu situasi tertentu. Karunia ini bisa berhubungandengan dua karunia berikutnya (kesembuhan dan mujizat) sepertiyang ditunjukkan dalam I Kor. 13:2b

Orang-orang yang memiliki karunia iman ini dengan karunianyadapat mendorong orang lain untuk percaya pada Tuhan dalammenghadapi rintangan yang tampaknya tak teratasi (1 Kor.12: 9).

11. EVANGELISMKarunia pemberita Injil adalah kemampuan istimewa yangdiberikan oleh Allah kepada beberapa anggota Tubuh Kristusuntuk menyampaikan Injil kepada orang-orang yang tidakpercaya dengan cara sedemikian sehingga pria dan wanita

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 116

GKI KOTA WISATA

menjadi murid Tuhan Yesus dan anggota Tubuh Kristus yangbertanggung jawab.Dengan penginjil untuk memimpin orang lain kepada Kristussecara efektif dan antusias. Karunia ini membangun tubuhdengan menambahkan anggota baru untuk persekutuannya (Ef.4:11).

12. APOSTLESHIPKarunia rasul adalah kemampuan istimewa yang diberikan olehAllah kepada beberapa anggota dalam Tubuh Kristus yangmemungkinkan mereka untuk menerima dan menjalankankepemimpinan umum di atas sejumlah gereja dengan kekuasaanluar biasa dalam soal-soal rohani yang secara spontan diakui dandihargai oleh gereja-gereja itu.

Kerasulan dalam Gereja mengirimkan rasul untuk menanamgereja atau menjadi misionaris. Rasul memotivasi tubuh untukmelihat melampaui dinding dalam rangka untuk melaksanakanAmanat Agung (. 1 Kor 12:28; Ef 4:11)

13. SERVICE/HELPSPelayanan diberikan oleh Allah kepada beberapa anggota dalamTubuh Kristus untuk mengenali kebutuhan-kebutuhan yangbelum dipenuhi yang termasuk suatu tugas yang berhubungandengan pekerjaan Tuhan serta menggunakan sumber daya yangtersedia untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu danmembantu mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan.

Membantu mengenali kebutuhan praktis dalam tubuh dansukacita memberikan bantuan untuk memenuhi kebutuhantersebut. Kristen dengan karunia ini tidak keberatan bekerja dibalik layar (1 Kor 12:28; Roma 12:7).

14. MERCYKarunia kemurahan adalah kemampuan istimewa yang diberikanoleh Allah kepada beberapa anggota dalam Tubuh Kristus untukmerasa empati dan belas kasihan yang sungguh-sungguhterhadap orang-orang, baik yang Kristen maupun yang bukanKristen, yang men¬derita masalah fisik, mental, atau emosional,serta mewujudkan belas kasihan itu dalam perbuatan-perbuatan

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 117

GKI KOTA WISATA

yang dilakukan dengan senang hati yang mencerminkan kasihKristus dan meringankan penderitaan itu.Seseorang yang memiliki karunia ini membantu tubuh denganberempati dengan anggota menyakiti. Mereka menjaga tubuhtetap sehat dan disatukan dengan menjaga orang lain menyadarikebutuhan di dalam gereja (Roma 12: 8)

15. GIVINGKarunia membagi-bagikan sesuatu adalah kemampuan istimewayang diberikan oleh Allah kepada beberapa anggota dalamTubuh Kristus untuk menyumbangkan dari sumber penghasilanmereka kepada pekerjaan Tuhan dengan kemurahan hati dandengan sukacita. Keceriaan dan kemurahan adalah karakteristikindividu dengan karunia ini (Roma 12: 8).

16. HOSPITALITYOrang dengan karunia ini memiliki kemampuan untuk membuatpengunjung, tamu, dan orang asing merasa diterima dandiberikan pertolongan. Mereka sering menggunakan hati danseluruh hidup mereka untuk menolong dan menghibur (1 Pet 4:9)

Syalom - Buku Panduan Anggota Jemaat GKI Kota Wisata | 118

GKI KOTA WISATA

TUJUAN KARUNIA ROHANI

Karunia-Karunia Roh Kudus diberikan oleh Roh Kudusdengan tujuan tertentu, dan tujuan itu dapat dibagi dalam tiga bagianbesar yaitu:

Bertujuan untuk meneguhkan Jemaat (1 Korintus 14:2) Bertujuan untuk meneguhkan individu Untuk meneguhkan firman Allah

SIKAP ORANG PERCAYAMelalui penjelasan di atas, kita dapat mengetahui, bahwa

karunia itu bermacam-macam, yang diberikan Tuhan kepada setiaporang percaya sesuai tujuan yang hendak dinyatakan-Nya. Seorangyang percaya tentu saja tidak akan dapat memiliki semua karunia itu,dan tidak juga orang percaya memiliki salah satunya. Pendek kata,orang dapat memiliki karunia-karunia itu karena kehendak Tuhandan bukan karena usahanya atau kehebatan imannya. Tuhan sendiriyang menganugerahkan karunia tertentu bagi pembangunan jemaat.

Setiap kita memiliki karunia Rohani tinggal bagaimana kitamau menghidupi dan menyadarinya atau tidak. Selamatmengembangkan karunia yang Tuhan berikan.

DAFTAR PUSTAKAhttp://mintools.com/gifts-list.htm#

Pnt.Topson Siagian & Pdt Wee Willyanto,Buku Pegangan Katekisasi, BandungArtikel-artikel tentang spiritual gifts

GKI KOTA WISATAAnggota Persekutuan Gereja-Gereja di IndonesiaRuko Trafalgar, Blok SE-I No 12, Kota WisataKabupaten Bogor 16968, Jawa Barat, Indonesia

Telp. +62 21 8493 0768Fax. +62 21 8493 6167

Email. gkikowis@yahoo.comWebsite. www.gkikotawisata.org