View
218
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar
Konsep dasar pada umumnya merupakan abstraksi atau konseptualisasi
karakteristik lingkungan tempat atau wilayah diterapkannya pelaporan keuangan.
2.1.1. Konsep Dasar Sistem
Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan yang terdiri
dari unsur, komponen, atau variable yang terorganisir, saling berinteraksi, saling
tergantung dengan informasi yang lainnya untuk mendukung kelangsungan
perkembangan di perusahaan. Namun, jika suatu informasi tidak lengkap, akan terjadi
ketidakmampuan untuk mengontrol sumber daya, sehingga terjadi kekalahan dalam
bersaing dengan lingkungan pesaing (Lubis, 2016).
Menurut MC Leod dalam jurnal (Lubis, 2016) menjelaskan bahwa, “Sistem
adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk
mencapai tujuan”.
Menurut Indrajit dalam (Hutahaean Japerson, 2014) mengemukakan bahwa,
“sistem mengandung arti kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang
dimiliki unsur keterkaitan antara satu dengan yang lainnya”.
Sedangkan menurut Jogiyanto dalam jurnal (Lubis, 2016) menjelaskan bahwa,
5
6
“terdapat dua kelompok pendekatan sistem didalam mendefinisikan sistem, yaitu
pendekatan pada prosedur dan pendekatan pada komponen-komponen, serta elemen-
elemen”
2.1.2. Karakteristik Sistem
Menurut (Hutahaean Japerson, 2014) dalam bukunya menjelaskan bahwa
sistem itu dikatakan sistem yang baik, maka harus memiliki karakteristik sistem
yaitu:
1. Komponen
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling
berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.
Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-
bagian dari sistem.
2. Batasan Sistem (Boundary)
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai kesatuan. Batasan suatu sistem
menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang
harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau
tidak akan menganggu kelangsungan hidup dari sistem.
7
4. Penghubung Sistem (Interface)
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem
lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir
dari subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari subsistem akan
menjadi masukan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.
5. Masukan Sistem (Input)
Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa
perawatan (Maintenance Input) dan masukkan sinyal (signal input). Maintenance
input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input
adalah energi yang diproses untuk di dapatkan keluaran.Contoh dalam sistem
komputer program adalah Maintenance input sedangkan data adalah signal
input untuk diolah menjadi informasi.
6. Keluaran Sistem (Output)
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklarifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan
panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran
yang dibutuhkan.
7. Pengolah Sistem
Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi
keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi,
sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.
8
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran
dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang
akan dihasilkan sistem.
2.1.3. Klasifikasi Sistem
Menurut (Hutahaean Japerson, 2014) sistem dapat diklasifikasikan dalam
beberapa sudut pandang:
1. Klasifikasi Sistem sebagai:
a. Sistem Abstrak (Abstract System)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide
yang tidak tampak secara fisik.
b. Sistem Fisik (Physical System)
Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai:
a. Sistem Alamiyah (Natural System)
Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat
oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.
b. Sistem Buatan (Human Made System)
9
Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang
melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin.
3. Sistem diklarifikasikan sebagai:
a. Sistem Tertentu (Determinalistic System)
Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang
sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.
b. Sistem Tak Tentu (Probalistic System)
Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat
diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.
4. Sistem diklarifikasikan sebagai:
a. Sistem Tertutup (Close System)
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan
dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur dari
lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataan tidak ada
sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.
b. Sistem Terbuka (Open System)
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan
lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan
luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan
luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.
2.1.4. Sistem Informasi
10
Menurut Sutarman dalam jurnal (Yuniva & Syafi’i, 2018) menyatakan: Sistem informasi merupakan suatu sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input ( data, instruksi) dan output(laporan, kalkulasi).
Menurut Hall dalam buku (Kadir, 2014) menjelaskan bahwa, “sistem
informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal di mana data dikelompokan,
diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai”.
Berdasarakan berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi,
dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi) dan
dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan.
2.1.5. Komponen Sistem Informasi
Dalam buku (Kadir, 2014) menjelaskan bahwa sistem informasi mengandung
komponen-komponen seperti berikut:
1. Perangkat Keras (Hardware)
Mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.
2. Perangkat Lunak (Software)
Sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.
3. Prosedur
Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan
pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
4. Orang
11
Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi,
pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.
5. Basis data (Database)
Kumpulan table, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.
6. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data
Sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara
bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.
2.1.6. Sistem Akuntansi
Menurut Mulyadi dalam jurnal (Harjunawati, 2017) mendefinisikan bahwa,
“Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi
sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh
manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan”.
Menurut Bodnar dan Hopwood dalam buku (Kadir, 2014) mendefinisikan
bahwa, “Sistem informasi akuntansi sebagai kumpulan sumber daya yang dirancang
untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi”.
Jadi, sistem informasi akuntansi ini merupakan sistem informasi yang paling
tua dan paling banyak digunakan dalam bisnis.
2.1.7. Transaksi
Menurut Hall dalam buku (Kadir, 2014) mendefinisikan bahwa, “Transaksi
sebagai sebuah peristiwa yang mempengaruhi atau penting bagi organisasi dan
12
diproses oleh sistem informasi sebagai sebuah unit kerja”.
Ada dua jenis transaksi, yaitu transaksi keuangan yang dicontohkan sebagai
pembayaran gaji keseorang pegawai dan transaksi non-keuangan yang contoh
kecilnya adalah peristiwa kenaikan golongan bagi seorang pegawai. (Hall, 2001).
2.1.8. Penjualan
Menurut (Sujarweni, 2015) penjualan adalah, “Suatu kegiatan pokok
perusaaan untuk memperjual-belikan barang dan jasa yang perusahaan hasilkan”.
Menurut Mulyadi dalam jurnal (Harjunawati, 2017) menyebutkan bahwa,
“Penjualan adalah kegiatan yang terdiri dari penjualan barang atau jasa baik secara
kredit maupun secara tunai”.
Menurut (Sujarweni, 2015) dalam bukunya, “Penjualan tunai merupakan sistem
yang diberlakukan oleh perusahaan dalam menjual barang dengan cara mewajibkan
pembeli untuk melakukan pembayaran harga terlebih dahulu sebelum barang
diserahkan pada pembeli”.
Berikut adalah pencatatan jurnal yang berlaku pada penjualan menurut
(Rahmat & Ratna, 2017) adalah:
Jurnal untuk mencatat penjualan secara tunai
Kas Rp xxx
Penjualan Rp xxx
Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan istilah penjualan tunai merupakan
13
suatu transaksi antara pedagang dan pembeli yang melakukan pembayaran dimuka,
atau saat produk (barang) selesai dibuat perusahaan dan akan diserahkan ke pembeli.
Dengan pertanggung jawaban menerima order dari pembeli, sebagai fungsi
penerimaan untuk membungkus barang dan menyerahkan kepada pembeli sesuai
dengan harga bayar.
2.2. Peralatan Pendukung
Untuk menggambarkan dan menjelaskan secara logis serta mempermudah
memahami suatu sistem maka digunakan beberapa peralatan pendukung sistem.
2.2.1. Database (Basis Data)
Menurut (Yanto, 2016) dalam bukunya adalah:Basis data terdiri dari 2 kata yaitu basis dan data. Basis dapat diartikan sebagai markas, gudang, tempat berkumpul. Sedangkan data adalah fakta yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang, hewan peristiwa, keadaan dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf simbol, text gambar, bunyi atau kombinasinya.
Menurut (A.S Rosa & Shalahuddin.M, 2016) dalam bukunya menjelaskan
bahwa, “Sistem basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya
adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi
tersedia saat dibutuhkan.
Menurut Winarno dan Utomo dalam jurnal (Agus Prayitno, 2015) menjelaskan bahwa:Database atau biasa disebut basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan. Data tersebut biasanya terdapat dalam tabel- tabel yang saling berhubungan satu sama lain, dengan menggunakan field/kolom pada tiap tabel yang ada.
2.2.2. MySQL
14
Menurut (Agus Prayitno, 2015) dalam Anhar menjelaskan, “MySQL (My
Structure Query Language) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis
data SQL Database Management System atau DBMS dari sekian banyak DBMS
seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL dan lainnya”.
Menurut Budi Raharjo dalam jurnal (Hidayat, 2017) menjelaskan bahwa: MySQL merupakan software RDBMS (atau server database) yang dapat mengelola database dengan sangat cepat, dapat menampung data dalam jumlah sangat besar, dapat diakses oleh banyak user (multi-user) dan dapat melakukan suatu proses secara sinkron atau berbarengan (multi-threaded).
Berikut alasan menggunakan MySQL, diantaranya:
1. Fleksibel
MySQL dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi desktop maupun
aplikasi web dengan menggunakan teknologi yang bervariasi. Ini berarti bahwa
MySQL memiliki fleksibilitas terhadap teknologi yang akan digunakan sebagai
pengembang aplikasi.
2. Gratis
MySQL dapat digunakan secara gratis. Meskipun demikian, ada juga software
MySQL yang bersifat komersial. Biasanya yang sudah ditambahi dengan
kemampuan spesifik dan mendapat pelayanan dari technical support.
3. Performa Tinggi
MySQL memiliki mesin query dengan performa tinggi, dengan demikian proses
transaksional dapat dilakukan dengan sangat cepat. Hal ini terbukti dengan
digunakannya MySQL sebagai database dari beberapa aplikasi web yang
memiliki traffic (lalu lintas) sangat tinggi.
15
2.2.3. PhpMyAdmin
Menurut (Lesmono, Studi, & Informatika, 2018) dalam jurnalnya menjelaskan
bahwa, “PhpMyAdmin berfungsi membuat database tanpa melalui console mysql”.
Dalam buku (Achmad Solichin, 2016) menjelaskan bahwa, “PhpMyAdmin
merupakan front-end MySQL berbasis web. PhpMyAdmin dibuat dengan
menggunakan PHP. Saat ini, PhpMyAdmin banyak digunakan dalam semua penyedia
penyediaan hasting yang ada di internet”.
2.2.4. Enterprise Architecture
Menurut Fri dalam jurnal (Hikmah, 2014) menjelaskan bahwa, “Enterprise
Architecture adalah deskripsi spesifik dan dokumentasi hubungan saat ini dan yang
diinginkan antara operasi dan proses manajemen dan teknologi informasi”.
Dengan bantuan Enterprise Architecture, sebuah perusahaan atau organisasi
dapat mengatasi dinamika bisnis dengan mencoba untuk mengintegrasikan, mengatur
dan menganalisa elemens sistem (Rajabi, et al, 2013). Di mana Karakteristik utama
sebuah Enterprise Architecture adalah kemampuan dalam menyediakan cara pandang
yang menyeluruh tentang sebuah Enterprise. Suatu Enterprise Architecture yang baik
diharapkan dapat menyeimbangkan kebutuhan organisasi dan memfasilitasi adanya
translasi strategi kedalam operasi sehari-hari.
2.2.5. Unified Modelling Language (UML)
16
Menurut Rosa dan Shalahuddin dalam jurnal (Harjunawati, 2017) berpendapat
bahwa, “UML muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk
menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem
perangkat lunak.”
1. Use Case Diagram
Menurut (A.S Rosa & Shalahuddin.M, 2016) mengatakan bahwa, “Use case atau
diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) system
informasi yang akan dibuat”.
2. Activity Diagram
Menurut Rossa dan Shalahuddin (2013:161) menjelaskan bahwa, “Diagram
aktivitas atau activity diagram menggunakan workflow (aliran kerja) atau
aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada
perangkat lunak”.
Diagram aktivitas menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang
sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang
mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir.
3. Sequence diagram
Menurut Rossa dan Shalahuddin (2013:165) menjelaskan bahwa, “Diagram
sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan
waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek”.
4. Deployment diagram.
17
Dari seluruh diagram tersebut, diagram-diagram yang digunakan dapat
disesuaikan dengan kebutuhan.
2.2.6. Entity Relationship Diagram (ERD)
Dalam buku (A.S Rosa & Shalahuddin.M, 2016) pemodelan awal basis data
yang paling banyak digunakan adalah menggunakan Entity Relationship Diagram
(ERD). ERD dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika.
ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional.
ERD biasanya memiliki hubungan binary (satu relasi menghubungkan dua buah
entitas). Beberapa metode perancangan ERD menoleransi hubungan relasi ternary
(Satu relasi menghubungkan tiga buah relasi) atau N-ary (Satu relasi menghubungkan
banyak entitas), tapi banyak metode perancangan ERD yang tidak mengizinkan
shubungan ternary atau N-ary.
Menurut (Harjunawati, 2017) dalam Rosa dan Shalahuddin (2013:50)
mengatakan dalam bukunya, “Entity Relationship Diagram (ERD) dikembangkan
berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika. ERD digunakan untuk
pemodelan basis data relasional”.
Menurut Yasin dalam jurnal (Hidayat, 2017) menjelaskan, “ERD (Entity
Relationship Diagram) adalah suatu rancangan atau bentuk hubungan sesuatu
kegiatan yang berkaitan langsung dan mempunyai fungsi didalam proses tersebut”.
2.2.7. Logical Record Structure (LRS)
Menurut Priyadi dalam jurnal (Hidayat, 2017), “Logical Record Structure
18
(LRS) adalah resperentasi dari struktur record –record pada tabel – tabel yang
terbentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas”.
Beberapa tipe record digambarkan oleh kotak empat persegi panjang dan
dengan nama yang unik. Beda LRS dengan diagram entity relationship diagram nama
tipe record berada diluar kotak field tipe record ditempatkan. Perbedaan LRS dan
ERD adalah nama dan tipe record berada diluar kotak field tipe record ditempatkan.
LRS terdiri dari link-link diantara tipe record. Link ini menunjukan arah dari satu tipe
record lainnya. Banyak link dari LRS yang diberi tanda field-field yang kelihatan
pada kedua link tipe record. Pengambaran LRS mulai dengan menggunakan model
yang dimengerti.
2.2.8. Black Box Testing
Menurut Luqman dalam jurnal (Hidayat, 2017) menyatakan bahwa:Pengujian Black box merupakan tahap yang berfokus pada pernyataan fungsional perangkat lunak. Test Case ini bertujuan untuk menunjukan fungsi perangkat lunak tentang cara beroperasinya. Apakah pemasukan data telah berjalan sebagaimana mestinya dan apakah informasi yang tersimpan dapat dijaga kemutahirannya.
Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan
keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Metode uji
coba Black Box memfokuskan pada keperluan fungsional dari software. Uji coba
Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori
diantaranya:
a. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang.
19
b. Kesalahan interface.
c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.
d. Kesalahan performa.
e. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.
20
Recommended