View
1.348
Download
3
Category
Preview:
Citation preview
EJAAN, PUNGTUASI, ISTILAH
DAN KATA SERAPAN
Ejaan adalah Keseluruhan pelaturan tentang perlambangan
bunyi ujaran dan hubungan antara lambang-lambang itu.
Ejaan adalah Penggambaran bunyi bahasa dengan kaidah tulis
menulis yang distandarisasikan. (Badudu,Yus.1994)
1. Pengertian Ejaan
Ejaan Meliputi Tiga Aspek :
1. Fonologis : Pemakaian dan penulisan huruf.
2. Morfologis : Penulisan kata dan penulisan unsur serapan.
3. Sintaksis : Penulisan penanda ujaran (tanda baca).
Aspek Fonologis menyangkut, penggambaran fonem dengan
huruf dan penyusunan abjad.
Fonem = Bunyi bahasa yang terdapat dalam suatu bahasa
dan fonem itu dibunyikan, disuarakan dan dilafalkan.
Huruf = Tulisan yang merupakan gambaran
Abjad = Jumlah huruf dalam suatu bahasa
Aspek Morfologis menyangkut, penggambaran satuan-satuan
morfemis dengan huruf-huruf.
Morfem = Satuan bahasa terkecil yang mengandung
makna baik makna leksikal maupun makna
gramatikal.
Aspek Sintaksis menyangkut, frase, klausa, dan kalimat.
Frase = kelompok kata yang tidak melebihi batas fungsi
Klausa = kelompok kata yang terdiri dari dari subjek dan
predikat
Kalimat = satuan bahasa yang terkecil dalam wujud lisan
atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang
utuh.
1. Ejaan Van Ophuysen 1901;
2. Ejaan Republik (Ejaan Soewandi) 1947;
3. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) 1972.
2. Macam-macam Ejaan
Sejak bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa resmi
Indonesia, telah tiga kali ditetapkan pada tahun 1901
berdasarkan rancangan Prof. Ch. A. Van Ophuysen. Ia dibantu
oleh Engku Nawawi gelar (Soetan Ma’moer) dan Moehamad
Taib Soetan Ibrahim.
Ejaan yang dirancang oleh Ophuysen itu telah beberapa kali
disempurnakan sampai kepada ejaan yang kita kenal terakhir
sekali sebelum diganti dengan Ejaan Republik atau yang biasa
disebut Ejaan Soewandi.
Pada tanggal 16 agustus 1972, secara resmi Presiden Republik
Indonesia, Jenderal Soeharto, dalam pidato kenegaraan menya-
takan bahwa ejaan baru bahasa Indonesia yang dinamai Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (kemudian biasa
disingkat EYD) resmi digunakan menggantikan ejaan lama,
Ejaan Republik (Ejaan Soewandi).
Ditetapkan masa peralihan lima tahun, artinya, selama lima
tahun setelah peresmian ejaan baru itu, buku-buku lama bila
akan dicetak ulang haruslah menggunakan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD).
Perbedaan antara ejaan lama (Ejaan van Ophuysen dan Ejaan
Republik) dan ejaan EYD:
1. Perubahan Huruf
Ejaan Lama EYD
dj
tj
nj
sj
ch
j
oe
djadi, wadjib
tjamat, batja
njanji, bunji
sjair, asjik
achir, chawatir
saja, jakin
oemoem, itoe
j
c
ny
sy
kh
y
u
jadi, wajib
camat, baca
nyanyi, bunyi
syair, asyik
akhir, khawatir
saya, yakin
umum, itu
2. Huruf f, v, dan z yang merupakan unsur serapan dari bahasa
asing pemakaiannya disahkan.
Contoh:
maaf
faktor
vakum
universal
zaman
izin
3. Huruf q dan x yang lazim digunakan dalam ilmu pengetahuan
tetap digunakan.
Contoh:
Furqan
Quran
xenon
4. Penulisan di- sebagai awalan dibedakan dari di yang merupakan
kata depan (preposisi). Sebagai awalan, di- ditulis serangkai
dengan unsur yang menyertainya. Sebaliknya, sebagai kata
depan , di ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Contoh:
Awalan Kata Depan
di-
dibaca
dijual
dihukum
disayang
dicium
di
di rumah
di pasar
di kantor
di kamar
di halaman
5. Kata ulang ditulis penuh dengan cara mengulang unsur-
unsurnya. Batas unsur yang diulang itu disertai tanda hubung.
Angka dua tidak lagi digunakan sebagai penanda perulangan.
Contoh:
adik-adik, bukan adik2
berhari-hari, bukan berhari-hari
cubit-cubitan, bukan ubit2an
terbayang-bayang, bukan terbayang2
a. Pemakaian Huruf Kapital
b. Pemakaian Huruf Miring atau Garis Bawah (Lihat EYD)
3. Pemakaian Huruf
Gabungan kata (kata majemuk), termasuk istilah khusus, unsur-
unsurnya ditulis terpisah.
Misalnya:
Baku Tidak Baku
tanda tangan tandatangan
tanggumg jawab tanggungjawab
terima kasih terimakasih
kerja sama kerjasama
rumah sakit rumahsakit
4. Penulisan Gabungan Kata
Misalnya:
Baku Tidak Baku
macam-macam macam2
hambatan-hambatan hambatan2
gerak-gerik gerak gerik
lauk-pauk lauk pauk
paru-paru paru2
kupu-kupu kupu2, kupu kupu
5. Penulisan Bentuk Ulang
Bilangan dapat dinyatakan dengan angka atau kata.
Angka dipakai sebagai lambang bilangan atau nomor.
Didalam tulisan lazim digunakan angka Arab atau angka
Romawi.
Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X
L (50), C (100), D (500), M (1000),
V (5000), M (1000.000)
6. Penulisan Angka dan Bilangan
Misalnya:
Baku Tidak Baku
di kebun dikebun
di hutan dihutan
di kanan dikanan
7. Penulisan Bentuk di, pun, dan per
Misalnya:
Baku Pelafal
UGM (u-ge-em)
Bpk [bapak]
PT perseroan terbatas
ABRI Angkatan Bersenjata Republik Ina
8. Penulisan Singkatan dan Akronim
Dalam ragam tulis manfaat pemenggalan kata diperlukan untuk
memisahkan bagian-bagian kata pada pergantian baris.
Pada pemenggalan kata tanda hubung ditulis di ujung baris,
tepat setelah kata dipenggal. (Lihat EYD)
9. Pemenggalan Kata
Tanda baca berjumlah enam belas
Beberapa tanda baca yang dipakai dalam penulisan ilmiah
antara lain adalah tanda titik, tanda koma, dan elipsis (…)
(Lihat EYD)
10. Penggunaan Tanda Baca (Pungtuasi)
Istilah = sebutan atau nama.
Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat
mengungkapkan suatu makna, konsep, proses, keadaan, atau
sifat yang khas dalam bidang tertentu.
11. Istilah
Istilah terbagi menjadi dua:
a. Istilah Khusus adalah istilah yang pemakaian dan maknanya
terbatas pada suatu bidang tertentu. Misalnya :fonem,
morfem, dan klausa merupakan istilah khusus dalam bidang
bahasa.
b. Istilah Umum adalah istilah yang menjadi unsur bahasa yang
digunakan secara umum. Misalnya : sistem, struktur, dan
evaluasi merupakan istilah umum yang dapat digunakan
dalam beberapa bidang.
Sumber istilah yang dapat digunakan dalam bahasa Indonesia
adalah sebagai berikut:
a. Bahasa Indonesia
b. Bahasa daerah atau bahasa serumpun
c. Bahasa asing
12. Sumber Istilah
a. Bahasa Indonesia
Kosa kata bahasa Indonesia yang dapat digunakan sebagai
istilah adalah kosakata yang memenuhi syarat seperti berikut:
1) Mempunyai pengertian yang lebih tepat jika dibandingkan
dengan kosakata lain: pajak, suaka dll
2) Mempunyai nilai rasa positif: pelacur - tunasusila
3) Jika bersinonim, kosakata yang dipilih adalah yang bentuknya
paling singkat: tanah garapan- lahan
4) Kosakata umum yang diberi makna baru dengan
mempersempit/memperluas makna asalnya: sarjana, citra
b. Bahasa daerah/Serumpun
1) Mempunyai pengertian yang tepat dan mengandung nilai
rasa yang positif : gambut (Banjar) – peat (Inggris)
nyeri (Sunda) – pain (Inggris)
baku (Jawa) – standard (Inggris)
2) Kosakata itu lebih singkat dari padananya dalam bahasa
Indonesia :
kadaluarsa- melampaui batas waktu yang telah ditentukan
tata krama – adat atau sopan santun
c. Bahasa Asing
1) Bahasa asing itu dicarikan padannya yang tepat dalam
bahasa Indonesia
Misalnya: samenwerking – kerjasama
hospital – rumah sakit
2) Jika dalam bahasa Indonesia tidak ada, padanan unsur asing
itu dicarikan dalam bahasa daerah atau bahasa serumpun
Misalnya: supply – pasok (Jawa)
monitor – pantau (Minangkabau)
catering – jasaboga (Jawa Kuna)
3) Jika dalam bahasa Indonesia dan basa daerah/bahasa
serumpun tidak ada padanannya yang tepat, unsur asing itu
dimanfaatkan dengan cara:
(a) Penyerapan
Misalnya: inflattion – inflasi, assimilation – asimilasi
(b) Penyerapan dan sekaligus penerjemahan
Misalnya: subdivision – subbagian
inflation rate – laju inflasi
bound morpheme – morfem terikat
a. Kata dasar : gaya, sudut, atom
b. Kata berimbuhan : serapan, pelarut, percepatan
c. Kata ulang : umbi-umbian, kisi-kisi
d. Gabungan kata : kerja sama, suaka politik
13. Bentuk Istilah
Kata : Bahasa terkecil yang dapat berdiri sendiri dengan
makna yang bebas.
Istilah : Kata atau kelompok kata yang pemakaiannya terbatas
pada bidang tertentu.
Catatan : Perbedaan kata dengan istilah terletak pada pada
bidang pemakaiannya.
14. Kata dan Istilah
a. Makna yang dikandungnya tetap atau relatif tetap, tidak
mudah berubah-ubah baik dalam konteks kalimat maupun
lepas
b. Istilah hanya mempunyai makna tunggal (monosemantis)
c. Istilah tidak memiliki sinonim dan antonim
d. Istilah dapat diterangkan maknanya melalui pengertian
e. Istilah dapat diwakili oleh sebuah rumus/lambang.
Contoh : O2 = oksigen.
15. Ciri-ciri Istilah
Contoh :
Pemakaian Contoh
bidang
kesehatan
vaksin, donor darah, infeksi,
susfec, osteoporosis, kanker
rahim,
bidang
olahraga
atlet, kanvas, penalti, atletik,
tribun
bidang
ekonomi
kurs, inflasi, ekspor, valuta
Tiga hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan istilah :
1) Kecermatan dalam membedakan makna suatu istilah.
Contoh : chop-stik (sumpit) dan chop su-ey (capcay)
2) Membedakan istilah-istilah yang mirip ejaannya.
Contoh : sanksi dengan sangsi, massa dengan masa.
3) Menghindari istilah-istilah ciptaan sendiri.
a. Kata Acuan = Kata yang biasa dipakai untuk suatu
pengkajian kepentingan keilmuan. Kata Acuan (kata
Ilmiah). Contoh : Valid (andal), signifikasi (berarti),
instrumen (alat) dll.
b. Kata Populer = Kata yang dipakai berbagai lapisan
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh : andal, berarti, alat
Kemampuannya dapat diandalkan (andal= dipercaya)
Ronaldo adalah pemain yang andal (andal= cakap)
Mobil ini paling andal di kelasnya (andal= tangguh)
16. Kata Acuan dan Kata Populer
Kata Acuan (Kata Ilmiah) Kata Populer (Tidak Resmi)
autosugesti
atmosfer
energi
hidrogen
frekuensi
kuantitas
Metode
oksigen
Psikologi
valensi
saran sendiri
lapisan udara
tenaga
zat air
keseringan
jumlah
cara kerja
zat asam
ilmu jiwa
martabat
Cara dan kaidah penyerapan kata asing:
a. Adopsi, apabila pemakai bahasa mengambil bentuk dan
makna kata asing itu secara keseluruhan.
b. Adaptasi, apabila pemakai bahasa hanya mengambil
makna kata asing itu, sedangkan ejaan dan cara
penulisannya disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia.
c. Penerjemahan, apabila pemakai bahasa mengambil konsep
yang terkandung dalam bahasa asing itu.
d. Kreasi, apabila pemakai bahasa hanya mengambil konsep
dasar yang ada pada sumbernya.
17. Kata dan Istilah Serapan
No Cara /kaidah Contoh
1 Adopsi Supermarket, plaza, mall, hot dog dll
2 Adaptasi Reformasi, pluralisasi,
akseptabilitas, maksimal dll
3 Penerjemahan Tumpang tindih, percepatan, proyek
rintisan, uji coba (overlap,
acceleration, pilot project, try out.
4 Kreasi Effective menjadi berhasil guna,
shuttle menjadi ulang alik, spare
parts menjadi suku cadang
Bahasa Indonesia telah menyerap berbagai unsur dari bahasa
lain, baik bahasa daerah maupun dari bahasa asing :
1. Arab 1.495 kata
2. Belanda 3.280 kata
3. China 290 kata
4. Hindi 7 kata
5. Inggris, 1.610 kata
6. Persi 63 kata
7. Portugis 131 kata
8. Sansekerta (Jawa Kuna) 677 kata
9. Tamil 83 kata
18. Kosa Kata Unsur Serapan
Berdasarkan cara masuknya, unsur pinjaman dalam bahasa
Indonesia dibagi menjadi dua golongan, yaitu :
(1) Unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam
bahasa Indonesia,
(2) Unsur asing yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan
dengan kaidah bahasa Indonesia.
Pengadaptasian kata-kata unsur serapan asing sbb :
a. Satu bunyi dilambangkan dengan satu huruf, terkecuali bunyi :
ng, ny, sy, kh, yang diwakili oleh dua huruf.
Contoh : kromosom bukan khromosom, foto bukan photo.
b. Penulisan kata serapan harus sesuai dengan pengucapan yang
berlaku dalam bahasa Indonesia.
Contoh : cek bukan check, tim bukan team, taksi bukan taxi.
c. Penulisan kata serapan diusahakan untuk tidak jauh berbeda
dengan kata aslinya.
Contoh : aerob (Inggris: aerobe) bukan erob, sistem (Inggris:
system) bukan sistim.
1. Serapan dari bahasa Arab
Bentuk Serapan Bentuk Asal
abad
abadi
abjad
adat
adil
afdal
ahli
akal
akhlak
alamat
abad
abadi
abjad
‘adat
‘adil
afdal
ahli
‘aql
akhlaq
alamat
2. Serapan dari bahasa Belanda
Bentuk Serapan Bentuk Asal
absen
abstrak
administrasi
adopsi
agen
akademi
aklamasi
ambulans
anatomi
apotek
diagnosa
inisiasi
absent
abstract
administratie
adoptie
agent
academie
acclamatie
ambulance
anatomie
apotheek
diagnose
initiatie
3. Serapan dari bahasa China
Bentuk Serapan Bentuk Asal
amoi
bakmi
bakso
Becak; beca
Calo
cap
cawan
gopek
jok
kau
kue
amoi
bah mi
bah so
be chhia
cha lo
tsap
chha oan
go peh
ji’ ok
kau
koe
4. Serapan dari bahasa Ingris
Bentuk Serapan Bentuk Asal
aborsi
akseptor
antibiotik
dehidrasi
donor
hipertensi
kontrasepsi
nutrisi
paramedik
plasenta
sanitasi
abortion
acceptor
antibiotic
dehydration
donor
hypertension
contraseption
nutrition
paramedic
placenta
sanitation
5. Serapan dari bahasa Portugis
Bentuk Serapan Bentuk Asal
algojo
bangku
jendela
kemeja
lemari
palsu
pena
pesta
sekolah
sepatu
tinta
algoz
banco
janela
camisa
armario
falso
pena
festa
escola
sapato
tinta
6. Serapan dari bahasa Sansekerta
Bentuk Serapan Bentuk Asal
acara
agung
aksara
antara
anugrah
asmara
baca
bahagia
balai
bahasa
keluarga
periksa
acara
ageng
aksara
antara
anugraha
smara
waca
bhagya
walaya
bahasa
kulawarga
periksa
7. Penyesuaian Nama Asing ke Nama Indonesia
Nama Asing Nama Indonesia
Atrium Shopping Centre
Bandung Indah Plaza
Cinere Estate
Hero Supermarket
Jakarta Country Club
Lippo Village
Matahari Departemen Store
Samudra Beach Hotel
Putri Duyung Cottages
Setiabudi Building
Tamara Center
Pusat Belanja Atrium
Plaza Bandung Indah
Bumi Cinere
Pusat Swalayan Hero
Klub Janapada Jakarta
Dukuh lippo
Pasaraya Matahari
Hotel Pantai Samudra
Pondok Putri Duyung
Wisma Setiabudi
Pusat (usaha) Tamara
Recommended