View
11
Download
2
Category
Preview:
DESCRIPTION
2. Faktor2 Yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Dalam Berhubungan Dengan Bank Syariah
Citation preview
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
26
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MASYARAKAT DALAM BERHUBUNGAN DENGAN BANK SYARIAH
DI KOTA PADANG
Oleh: Neng Kamarni, SE, M.Si. Dosen Program Studi Ilmu Ekonomi
Fakultas Ekonomi Universitas Andalas, Padang
ABSTRACT
This study uses empirical designs that aim to find out how the influence of the
factors that affect public preferences with Islamic banks in the city of Padang.
The data used are the primary data obtained directly in the field. Sample
selection method accidental samples. There are nine hypotheses proposed, in
which all hypotheses are tested with binary logistic regression analysis. The
results obtained in this study showed that the variables of religion, knowledge of
the existence of Islamic banks and product knowledge about the mechanics and
mechanisms of Islamic banks is not significant in influencing the community with
Islamic banks, while the variable employment, income levels, spending levels
and a significant preference of Islamic banks in influencing the natural
communities associated with Islamic banks.
Keywords: preference for Islamic Banking, knowledge of Islamic Banking
products and mechanisms.
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia saat ini ditandai dengan
peningkatan jumlah kantor cabang dan jenis serta pengembangan asset.
Pertumbuhan jumlah kantor cabang dan jenisnya pada tahun 1999, telah
mencapai 3 Bank umum syariah dan 43 unit kantor cabang, pada tahu 2001
terdapat 5 jenis umum Bank syariah plus unit usaha syariah dri 5 menjadi 8, dan
jumlah kantor dari 96 menjadi 138 kantor cabang. Pada tahun 2003 terdapat 10
jenis Bank umum syariah plus unit usaha syariah dari 5 menjadi 8, dan jumlah
kantor dari 96 menjadi 138 kantor cabang. Pada tahun 2004 terjadi peningkatan
jumlah Bank umum syariah plus unit usaha syariah dari 10 menjadi 18, dan
jumlah kantor meningkat dari 234 menjadi 337. Pada tahun 2005 terdapat 22
jenis Bank umum sayriah plus unit usaha syariah dan 436 kantor cabang. Pada
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
27
tahun 2006 terjadi jumlah peningkatan bank umum syariah plus unit usaha
syariah dari 22 menjadi 23 unit, dan jumlah kantor dari 436 menjadi 509 kantor
cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Hingga tahun 2010 jumlah Bank
Umum Syariah 8 bank, 25 Unit Usaha Syariah, dan 143 Bank Perkreditan
Rakyat Syariah.
Sementara itu pertumbuhan asset bank syariah juga mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2001 total asset bank umum syariah
plus unit usaha syariah yakni sebesar Rp 2,728 triliun. Pada tahun 2002
meningkat menjadi Rp 4,087 triliun. Pada tahun 2003 total asset sebesar 7,944
triliun. Pada tahun 2004 juga terjadi peningkatan yang signifikan dari Rp 7,994
pada tahun 2003 menjadi Rp 15,210 triliun. Pada tahun 2005 total asset sebesar
Rp 20,880 triliun 2006 sebasar 26,722,pada tahun 2008 49,83 triliun, pada tahun
2009 Bank umum syariah dan unit usaha syariah memiliki aset sebesar Rp55,61
triliun atau tumbuh sebesar Rp5,68 triliun dari posisi akhir 2008. Sedangkan
tahun lalu, dalam enam bulan pertumbuhan aset perbankan syariah mencapai Rp
6,5 triliun.hingga tahun 2010 Total aset bank syariah menjadi Rp 68,739 triliun
(Bank Indonesia, 2010).
Perkembangan bank syariah juga terjadi Sumatra barat khususnya kota
Padang hal ini dapat dilihat dari dengan berdirinya bank-bank yang
menggunakan prinsip syariah di kota Padang hingga saat ini sudah berdiri 6
kantor cabang dan 3 kantor cabang pembantu bank syariah di kota padang (Bps
kota Padang), pekembangan ini juga dapat dilihat dengan peningkatan asset dan
jumlah DPK kota Padang, jumlah asset bank syariah hingga akhi tahun 2010
menurut data BI adalah sebesar Rp 1.591.115.000.000 sedangkan umlah DPK
hingga akhir tahun 2010 berjumlah Rp. 1.066.721.000.000. Hal ini mungkin
terjadi karena kota Padang yang didominasi oleh masyarakat yang beragama
muslim, memiliki keunikan tersendiri terhadap perilaku mengkonsumsi suatu
produk begitu juga dengan memilih suatu bank, masyarakat akan di pengaruhi
oleh beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya dalam berhubungan dengan
suatu bank. Struktur dan persepsi masyarakat kota Padang yang sudah terbangun
dengan mayoritas masyarakatnya yang religius sangat memungkinkan
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
28
terdapatnya berbagai persepsi yang mempengaruhi perilaku masyarakat dalam
memilih bank.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk membahas lebih
lanjut mengenai faktor apakah yang menyebabkan atau melatar belakangi
masyarakat untuk berhubungan dengan Bank Syariah di kota Padang, dengan
judul : Analisis Preferensi Masyarakat Terhadap Perbankan Syariah Di Kota
Padang
1.2. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang dapat di
rumuskan dalam penelitian ini adalah :
Faktor faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi preferensi
masyarakat dalam berhubungan dengan Bank syariah di kota Padang.
2. Kajian Teori
2.1. Pengertian Bank Syariah.
Bank syariah adalah Bank umum yang melakukan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syariah, dan kantor cabang Bank asing yang melakukan
kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah. Bank Syariah adalah Bank umum
yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Prinsip syariah
adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara Bank dengan pihak
lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan
lain sesuai kegiatan syariah. Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah
penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan
dengan persetujuan atau kesepakatan antara Bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan
tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil (peraturan
BI No.2 Agustus 2000).
2.2. Prinsip-prinsip perbankan syariah.
1. Pembayaran terhadap pinjaman dengan nilai yang berbeda dari nilai pinjaman
dengan nilai ditentukan sebelumnya tidak diperbolehkan.
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
29
2. Pemberi dana harus turut berbagi keuntungan dan kerugian sebagai akibat
hasil usaha institusi yang meminjam dana.
3. Islam tidak memperbolehkan "menghasilkan uang dari uang". Uang hanya
merupakan media pertukaran dan bukan komoditas karena tidak memiliki
nilai intrinsik.
4. Unsur Gharar (ketidakpastian, spekulasi) tidak diperkenankan. Kedua belah
pihak harus mengetahui dengan baik hasil yang akan mereka peroleh dari
sebuah transaksi.
5. Investasi hanya boleh diberikan pada usaha-usaha yang tidak diharamkan
dalam Islam. Usaha minuman keras misalnya tidak boleh didanai oleh
perbankan syariah.
2.3. Produk-roduk perbankan Syariah
Diantara produk yang di tawarkan oleh bank syariah kepada masyarkat
pengguna jasa perbankan syariah adalah:
A. Produk funding (pengumpulan dana) yang meliputi :
a) Al-wadiah (Simpanan)
Al-Wadiah atau dikenal dengan nama titipan atau simpanan,
merupakan titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik perorangan
maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikain kapan saja bila
si penitip menghendaki.
b) Al-mudharabah
Pengertian AI-mudharabah adalah akad kerja sama antara dua pihak,
di mana pihak pertama menyediakan seluruh modal dan pihak lain menjadi
pengelola. Keuntungan dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam
kontrak. Apabila rugi maka akan ditanggung pemilik modal selama
kerugian itu bukan akibat dari kelalaian si pengelola. Apabila kerugian
diakibatkan kelalaian pengelola, maka si pengelolalah yang bertanggung
jawab.
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
30
Jenis-jenis Mudharabah
1. Mudharabah muthlaqah merupakan kerja sama antara pihak pertama dan
pihak lain yang cakupannya lebih luas. Maksudnya tidak dibatasi oleh
waktu, spesifikasi usaha dan daerah bisnis.
2. Mudharabah muqayyadah merupakan kebalikan dari mudharabah
muthlaqah di mana pihak lain dibatasi oleh waktu spesifikasi usaha dan
daerah bisnis.
c). Deposito Mudhorobah,
Nasabah menyimpan dana di Bank dalam kurun waktu yang tertentu
keuntungan dari investasi terhadap dana nasabah yang dilakukan bank akan
dibagikan antara bank dan nasabah dengan nisbah bagi hasil tertentu.
B. Produk financing (penyaluran dana/pembiayaan) yang meliputi :
1. Murabahah,
Adalah penyaluran dana dalam bentuk jual beli. Bank akan membelikan
barang yang dibutuhkan pengguna jasa kemudian menjualnya kembali ke
pengguna jasa dengan harga yang dinaikkan sesuai margin keuntungan yang
ditetapkan bank, dan pengguna jasa dapat mengangsur barang tersebut.
Besarnya angsuran flat sesuai akad diawal dan besarnya angsuran=harga pokok
ditambah margin yang disepakati. Contoh: harga rumah, 500 juta, margin
bank/keuntungan bank 100 jt, maka yang dibayar nasabah peminjam ialah 600
juta dan diangsur selama waktu yang disepakati diawal antara Bank dan
Nasabah.
2. Bai as-salam,
Bai'as-salam artinya pembelian barang yang diserahkan kemudian hari,
sedangkan pembayaran dilakukan di muka. Prinsip yang harus dianut adalah
harus diketahui terlebih dulu jenis, kualitas dan jumlah barang dan hukum awal
pembayaran harus dalam bentuk uang
3. Bai istishna.
Bai' Al istishna' merupakan bentuk khusus dari akad Bai'assalam, oleh
karena itu ketentuan dalam Bai` Al istishna mengikuti ketentuan dan aturan
Bai'as-salam. Pengertian Bai' Al istishna' adalah kontrak penjualan antara
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
31
pembeli dengan produsen (pembuat barang). Kedua belah pihak harus saling
menyetujui atau sepakat lebih dulu tentang harga dan sistem pembayaran.
Kesepakatan harga dapat dilakukan tawar-menawar dan sistem pembayaran
dapat dilakukan di muka atau secara angsuran per bulan atau di belakang.
C. Produk pelengkap yang meliputi :
1. Al-Wakalah,
Wakalah atau wakilah artinya penyerahan atau pendelegasian atau
pemberian mandat dari satu pihak kepada pihak lain. Mandat ini harus
dilakukan sesuai dengan yang telah disepakati oleh si pemberi mandat.
2. Al-Kafalah
Al-Kafalah merupakan jaminan yang diberikan penanggung kepada
pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung.
Dapat pula diartikan sebagai pengalihan tanggung jawab dari satu pihak
kepada pihak lain. Dalam dunia perbankan dapat dilakukan dalam hal
pembiayaan dengan jaminan seseorang.
3. Al-Hiwalah
Al-Hawalah merupakan pengalihan utang dari orang yang berutang
kepada orang lain yang wajib menanggungnya. Atau dengan kata lain
pemindahan beban utang dari satu pihak kepada lain pihak. Dalam dunia
keuangan atau perbankan dikenal dengan kegiatan anjak piutang atau
factoring.
4. Al-qard
Qardh adalah pinjaman uang. Misalnya dalam hal seorang calon haji
membutuhkan dana pinjaman talangan untuk memenuhi syarat penyetoran
biaya perjalanan haji. Bank memberikan pinjaman kepada nasabah calon
haji tersebut dan si nasabah melunasinya sebelum keberangkatan hajinya.
2.4. Strategi pengembangan Bank Syariah
Bank syariah akan dapat mengalami percepatan pertumbuhannya jika
mampu melakukan tindakan-tindakan sebagai kerikut:
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
32
1. Mampu mengembangkan kantor-kantor cabang secara baik
2. Mengembangkan produk pembiayaan sesuai dengan core produk bank
syariah
3. Mampu mengelola persepsi masyarakat pada umumnya atau masyarakat
pengelola bank syariah itu sendiri secara baik (Muhammad, 2003).
Disamping itu, para pengelola bank syariah perlu memerhatikan kunci-kunci
sukses dalam mengelola bank syariah, yaitu:
1. Memahami misi bank syariah
2. Memiliki sifat istiqomah
3. Memerhatikan likuiditas perbankan (Muhammad, 2003).
2.5. Maslahah dalam Konsumsi
Konsumen cenderung untuk memilih barang dan jasa yang memberikan
mashlahah maksimum dimana dalam maslahah tersebut terdapat unsur manfaat
dan berkah berbeda dengan ekonomi konvensional yang mengkonsumsi dengan
tujuan kepuasan (utility) semata. Hal ini sesuai dengan rasionalitas islami bahwa
setiap pelaku ekonomi selalu ingin meningkatkan maslahah yang di perolehnya.
Keyakinan bahwa ada kehidupan dan pembalasan yang adil di akhirat serta
informasi yang berasal dari Allah adalah sempurna akan memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap kegiatan konsumsi.
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data
primer adalah pengumpulan data lapangan yang langsung diperoleh dengan
tekhnik kuisioner dengan pengedaran pertanyaan mengenai sikap nasabah yang
berhubungan terhadap variabel-veriabel yang di eksplor dengan menggunakan
skala likert. Wawancara dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan
nasabah Bank bank syariah di kota Padang dengan tujuan untuk mendukug
teknik kuisioner, terutama bila ada yang kurang.
Data Sekunder diperoleh dengan cara membaca buku-buku, jurnal, dan
berbagai dinas atau instansi teknis, perputakaan, perbankan, BPS, BI dan
lembaga lain dalam rangka identifikasi potensi dari sisi ekonomi.
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
33
3.2 Populasi Dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah Masyarakat kota Padang. Berdasarkan
formula yang dikemukakan oleh Rao ( 1996 ) dalam jurnal bisnis strategi (2001)
dengan asumsi bahwa jumlah populasi masyarakat yang berminat untuk
berhubungan dengan Bank Syariah di Kota Padang tidak
teridentifikasi.Rumusan yang digunakan oleh Rao adalah sebagai berikut
Dimana:
N = jumlah sampel
Z = tingkat kepercayaan
MOE = margin of error
Jika level of confidence ditentukan 90%, maka standar deviasi z adalah l,96
(tabel z), MOE dapat ditolernsi sebesar 10%. Maka jumlah sampel berdasarkan
formula diatas adalah :
Dari hasil perhitungan diatas, maka jumlah sampel minimal 96 responden.
Namun untuk menghindari kemungkinan sampling error, maka sampel yang
diambil untuk penelitian ini sebanyak 100 responden di kota Padang.
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik sampling
aksidental. Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu
cocok sebagai sumber data (Sugiono, 1999).
3.3 Teknik Analisis Data
3.3.1 Analisis Diskriminan
Analisis diskriminan bertujuan untuk mengindentifikasi, membedakan,
mengelompokan dan membedakan. Mengidentifikasi suatu objek,
mengelompokannya dan kemudian menganalisis perbedaan pada kelompok
tersebut.
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
34
Dalam analisis diskriminan dapat dijelaskan hal-hal berikut
1. Mengidentifikasikan variabel diskriminan.
2. Menjelaskan kelompok dengan analisis diskriminan.
3. Menjelaskan perbedaan variabel diskriminan.
4. Persamaan fungsi diskriminan.
5. Klasifikasi nilai rata-rata
3.3.2 Uji Validitas Dan Reabilitas
A. Uji Validitas
Uji validitas di gunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam
suatu daftar (kunstruk) pertanyaan dalam mendefenisikan suatu variabel.
Daftar pertanyaan ini pada umumnya mendukung suatu kelompok variabel
tertentu. Jumlah butir pertanyaan dalam suatu variabel. yang pertanyaan di
katakan valid jika nilai r-hitung yang merupakan nilai dari Corrected Item-
Total Correlation > dar t-tabel
B. Uji Reliabilitas
Reabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabialan dan
kosistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-
konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel yang diususun
dalam suatu bentuk kuisioner.
Uji reabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh
butir pertanyaan untuk lebih dari satu variabel, namun sebaiknya uji
reabilitas sebaliknya dilakukan pada masing-masing variabel pada lembar
kerja yang berbeda sehingga dapat diketahui konstruk variabel mana yang
tidak reliabel. Reabilitas suatu konstuk variabel dikatakan baik jika memiliki
nilai Cronbachs Alpha > 0.600
3.3.3 Analisis Regresi Binary Logistic
Analisis ini menggunakan analisis Logistic Regresision Model untuk
menunjukkan probabilitas suatu minat masyarakat dalam berhubungan dengan
bank syariah. Probabilitas ini didasarkan pada asumsi mengenai variabel random
yang diteliti berbentuk logistic distribution function model. Menurut Gujarati
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
35
(2000) Logistik Model berasal dari Logistic Distribution Function dengan
persamaan :
1 Pi = EY = 1/X1 = --------------------------------------------- ..(1)
1+ e- (o + 1X1 + 2 X2+ 3 X3+.......p Xp )
Persamaan (1) di atas kemudian di sederhanakan menjadi :
1 Pi = ------------ ............................................(2)
1+ e-Zi
Agar persamaan (2) dapat diestimasi, maka persamaan tersebut
dimanipulasi dengan cara mengalikan 1+e-zi pada kedua sisinya, sehingga
diperoleh persamaan sebagai berikut :
1 (1+ e-Zi) Pi = ------------ x (1+ e-Zi)...............................................(3)
1+ e-Zi
atau (1+ e-Zi) Pi = 1
(1+ e-Zi) Pi 1 -------------- = ------------ .................................................................(4)
Pi - 1 Pi - 1
Sehingga,
Pi eZi = ----------- .............................................................................(5) 1 - Pi
Karena range Pi berkisar antara 0 - 1 dan Pi berhubungan secara non linear
dengan Zi. Jika Pi merupakan notasi untuk masyarakat yang belum berminat 1 -
Pi merupakan notasi masyarakat yang berminat . peluang bagi minat masyarakat
adalah adalah :
1 1-Pi = ------------ ......................................(6)
1+ e- Zi
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
36
Dengan model statistik Odds Ratio dengan menggabungkan persamaan (5)
dengan persamaan (6) diperoleh persamaan baru sehingga persamaan baru dapat
ditulis menjadi :
Pi 1+ezi
--------- = ------------ = ezi ...........................................(7) 1 Pi 1+ezi
Persamaan (7) selanjutnya ditransformasikan menjadi model logaritma
natural sehingga menghasilkan persamaan sebagai berikut :
Pi Li = Ln -------- = Zi ..............................(8)
1 Pi
Berdasarkan persamaan diatas maka yang menjadi model spesifik
dalam penelitian ini adalah :
Pi Li = Ln -------- = dimana, o + 1X1 + 2X2 + 3X3 + 4X4 + 5X5 +
1 Pi 6X6 7X7 + 8X8 + 9X9 ...(9)
Pi Ln -------- = Kemungkinan masyarakat dalam kondisi tertentu 1 Pi
o = Konstanta X1 Agama
X2 Jenis pekerjaan X3 Tingkat pendidikan
X4 Tingkat pendapatan X5 Tingkat pengeluaran X6 Pengetahuan tentang keberadaan Bank Syariah X7 Pendapat mengenai bunga Bank sama dengan Riba X8 Prefensi terhadap Bank Syariah X9 pengetahuan produk dan mekanisme Bank Syariah. i = Kesalahan pengganggu
Untuk lebih meyakinkan hasil penghitungan regresi di atas selanjutnya
dilakukan uji statistik. Model di atas akan diestimasi dengan pendekatan
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
37
t = 1
maximum likelihood menggunakan program SPSS versi 15.0 untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat maka dilakukan
uji sebagai berikut :
a. Uji Wald Test :
Digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara individu
(parsial) terhadap variabel terikat. Wald Test ini dilakukan dengan
membandingkan nilai Wald Test dengan nilai t tabel. Nilai t tabel didapat
dengan cara N df dengan tingkat kepercayaan () 0,05 dan untuk menghitung
t-test diperoleh dengan rumus :
i 2 Wald Test = -------
Sei
Dimana, i = Koefisien Regresi Sei = Standar Eror i
Uji 2 (Chi Square test) digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel
bebas secara bersama-sama (simultan) terhadap varibel terikat. Uji 2 dilakukan
dengan membandingkan nilai 2 hitung dengan 2 tabel. Dengan derajat
kebebasan sebanyak variabel bebas dan tingkat kepercayaan () 0,05. Jika nilai
2 hitung lebih besar dari nilai 2 tabel maka secara bersama-sama variabel
bebas mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Sebaliknya bila
nilai 2 hitung lebih kecil dari nilai 2 tabel maka secara bersama-sama variabel
bebas tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel bebas. Adapun
untuk mendapatkan nilai 2 hitung digunakan rumus sebagai berikut :
G (Pi Pn)2
2 = Ni ----------------- Pn(1 Pn)
Dimana, 2 = Chi Square
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
38
Ni = Frekuensi pada masing-masing variabel Pi = Probabilitas yang aktual/diteliti Pn = Probabilitas yang diharapkan G = Jumlah variabel
b. Uji Odds Ratio :
Uji odds ratio digunakan untuk mengetahui masyarakat berminat atau
tidak untuk berhubungan dengan bank syariah dengan menggunakan persamaan
:
OR = ebi
Dimana, OR = Odd Ratio e = Log Natural yang bernilai 2,71828 bi = Koefisien Logistik variabel ke-i
3.4 Definisi Operasional Variabel
Variabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini terdiri dari sembilan
variabel yaitu :
a. Agama
Yaitu responden yang memilik agam muslim dan non muslim.
Selanjutnya dengan menggunakan dummy variable untuk variabel agama diberi
yang meniliki agam non muslim skor 0 (nol) dan responden yang memiliki
agama muslim diberi skor 1 (satu).
b. Status Pekerjaan
Yaitu status kedudukan responden dalam pekerjaannya sehari-hari.
Sektor pekerjaan formal tediri dari pegawai swasta, PNS, TNI / polri pekerjaan
informal terdiri atas usaha non buruh, usaha dengan buruh, buruh dan lainnya
yang terdiri dari pensiun dan lainnya
Dengan menggunakan dummy variable, maka responden yang bekerja
di sektor formal diberi skor 1 (satu), sedangkan di sektor informal diberi skor 0
(nol)
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
39
c. Tingkat Pendidikan
Yaitu tingkat pendidikan tertinggi yang dimiliki oleh responden. Dalam
penelitian ini pendidikan akan difokuskan pada :
- Responden dengan tingkat pendidikan SLTP ke bawah yang dikategorikan
pendidikan rendah;
- Dan SLTA keatas dikategorikan sebagai berperndidikan tinggi
Selanjutnya untuk keperluan penghitungan regresi logistik tingkat
pendidikan SLTA ke atas diberi kode 1 dan untuk pendidikan responden SLTP
ke bawah diberi kode 0.
d. Tingkat pendapatan
Tingkat pendapatn adalah berapa pendapatan yang diperoleh responden
perbulan. Dengan menggunakan dummy variable, maka untuk pendapatan
responden yang memiliki pendapatan dibawah Rp1.000.000 skor 0 (nol),
sedangkan responden yang memiliki pendapatan lebih dari Rp1.000.000 per
bulan diberi skor 1 (satu).
e. Tingkat pengeluaran
tingkat pengeluaran adalah berapa pengeluaran yang dikeluarkan
responden perbulan. Dengan menggunakan dummy variable, maka untuk
pendapatan responden yang memiliki pengeluaran dibawah Rp1.000.000 skor 0
(nol), sedangkan responden yang memiliki pengeluaran lebih dari selanjutnya
diberi Rp1.000.000 per bulan skor 1 (satu).
f. Pengetahuan tentang keberadaan Bank Syariah
Pengetahuan tentang keberadaan Bank Syariah adalah sejauh mana
Pengetahuan tentang keberadaan Bank Syariah. Dengan menggunakan dummy
variable, maka untuk responden yang tidak memiliki Pengetahuan tentang
keberadaan Bank Syariah diberi skor 0 (nol), sedangkan responden yang
memiliki Pengetahuan tentang keberadaan Bank Syariah diberi bulan skor 1
(satu).
g. Pendapat mengenai bunga Bank sama dengan Riba
Pendapat mengenai bunga Bank sama dengan Riba Bagaimana
pendapat responden tentang Bunga Bank yang pakai oleh Bank konvensional
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
40
dengan bagi hasil yang di pakai oleh Bank Syariah. Dengan menggunakan
dummy variable, maka untuk responden memiliki pendapat bahwa bunga bank
tidak sama dengan riba diberi skor 0 (nol), sedangkan responden yang memiliki
pendapat bahwa bunga bank sama dengan riba diberi bulan skor 1 (satu).
h. Prefensi terhadap Bank Syariah
Preferensi terhadap Bank Syariah adalah dimana pendapat responden
terhadap bank syariah yang sesuai dengan ajaran agama; menggunakann nama
Islami; biaya tabungan murah; biaya pembiayaan murah; bagi hasil tinggi;
adanya infofirmasi lengkap; prduknya bervariasi; mekanismenya mudah; lokasi
mudah di jangkau; pelayanan menyenagkan; bangunan gedungnya lebih baik;
tidak ketinggalan dalam teknlgi infrmasi adanya fasilitas ATM. Dengan
menggunakan dummy variable, maka untuk responden yang tidak memiliki
preferensi rendah diberi skor 0 (nol), sedangkan responden yang memiliki
preferensi tinggi diberi skor 1 (satu).
i. Pengetahuan produk dan mekanisme
Pengetahuan produk dan mekanisme Apakah responden mengetahui
tentang produk dan mekanisme yang ada pada Bank Syariah. Dengan
menggunakan dummy variable, maka untuk responden yang tidak tahu tentang
produk dan mekanisme bank syariah diberi skor 0 (nol), sedangkan responden
yang tahu tentang produk dan mekanisme bank syariah diberi skor 1 (satu).
4. PEMBAHASAN
4.1. Analisis Data
a. Analisis Diskriminan
Identifikasi rasio variabel agama, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan,
tingkat pendapatan, tingkat pengeluaran, pengetahuan tentang keberadaan
Bank Syariah, pendapatan mengenai bunga Bank sama dengan riba,
preferensi terhadap Bank Syariah, pengetahuan produk dan mekanisme Bank
Syariah, apakah dapat atau tidak dapat digunakan untuk menganalisis
perbedaan sikap masyarakat apakah berminat atau tidak dapat dilihat dari
output Tests of Equality of Group Means. Hipotesis alternatif yang di uji
adalah:
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
41
Ho1 = Variabel agama tidak dapat digunakan untuk mengintifikasi
perbedaan sikap masyarakat apakah berminat atau tidak berminat.
Ha1 = Variabel agama dapat digunakan untuk mengintifikasi perbedaan
sikap masyarakat apakah berminat atau tidak berminat.
Ho2 = Variabel jenis pekerjaan tidak dapat digunakan untuk mengintifikasi
perbedaan sikap masyarakat apakah berminat atau tidak berminat.
Ha2 = Variabel jenis pekerjaan dapat digunakan untuk mengintifikasi
perbedaan sikap masyarakat apakah berminat atau tidak berminat.
Ho3 = Variabel tingkat pendidikan tidak dapat digunakan untuk
mengintifikasi perbedaan sikap masyarakat apakah berminat atau
tidak berminat.
Ha3 = Variabel tingkat pendidikan dapat digunakan untuk mengintifikasi
perbedaan sikap masyarakat apakah berminat atau tidak berminat.
Ho4 = Variabel tingkat pendapatan tidak dapat digunakan untuk
mengintifikasi perbedaan sikap masyarakat apakah berminat atau
tidak berminat.
Ha4 = Variabel tingkat pendapatan dapat digunakan untuk mengintifikasi
perbedaan sikap masyarakat apakah berminat atau tidak berminat
Ho5 = Variabel tingkat pengeluaran tidak dapat digunakan untuk
mengintifikasi perbedaan sikap masyarakat apakah berminat atau
tidak berminat.
Ha5 = Variabel tingkat pengeluaran dapat digunakan untuk mengintifikasi
perbedaan sikap masyarakat apakah berminat atau tidak berminat
Ho6 = Variabel pengetahuan tentang keberadaan Bank Syariah tidak dapat
digunakan untuk mengintifikasi perbedaan sikap masyarakat apakah
berminat atau tidak berminat.
Ha6 = Variabel pengetahuan tentang keberadaan Bank Syariah dapat
digunakan untuk mengintifikasi perbedaan sikap masyarakat apakah
berminat atau tidak berminat
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
42
Ho7 = Variabel pendapatan mengenai bunga Bank sama dengan riba tidak
dapat digunakan untuk mengintifikasi perbedaan sikap masyarakat
apakah berminat atau tidak berminat.
Ha7 = Variabel pendapatan mengenai bunga Bank sama dengan riba dapat
digunakan untuk mengintifikasi perbedaan sikap masyarakat apakah
berminat atau tidak berminat,
Ho8 = Variabel preferensi terhadap Bank Syariah tidak dapat digunakan
untuk mengintifikasi perbedaan sikap masyarakat apakah berminat
atau tidak berminat.
Ha8 = Variabel preferensi terhadap Bank Syariah dapat digunakan untuk
mengintifikasi perbedaan sikap masyarakat apakah berminat atau
tidak berminat
Ho9 = Variabel pengetahuan produk dan mekanisme Bank Syariah tidak
dapat digunakan untuk mengintifikasi perbedaan sikap masyarakat
apakah berminat atau tidak berminat.
Ha9 = Variabel pengetahuan produk dan mekanisme Bank Syariah dapat
digunakan untuk mengintifikasi perbedaan sikap masyarakat apakah
berminat atau tidak berminat
Tabel 4.1
Tests of Equality of Group Means
Wilks' Lambda F df1 df2 Sig.
Agama ,952 4,894 1 98 ,029 Pekerjaan ,844 18,106 1 98 ,000 Tingkat pendidikan ,997 ,263 1 98 ,609 Tingkat pendapatan ,891 11,947 1 98 ,001 Tingkat pengeluaran ,954 4,708 1 98 ,032 Pengetahuan tentang keberadaan bank syariah
,949 5,306 1 98 ,023
Pendapat mengenai bunga bank sama dengan riba
1,000 ,029 1 98 ,864
Preferensi terhadap bank syariah ,897 11,307 1 98 ,001
Pengetahuan produk dan mekanisme bank syariah
,936 6,754 1 98 ,011
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
43
1. Variabel Agama
P-value (sig.) 0,029 < 0.05 Level of Significant Ho1 ditolak dan Ha1 diterima.
Ini berarti variabel agama dapat digunakan untuk mengindentifikasi sikap
masyarakat apakah berminat atau tidak berminat.
2. Variabel jenis pekerjaan
P-value (sig.) 0,000 < 0.05 Level of Significant Ho2 ditolak dan Ha2 diterima.
Ini berarti variabel pengetahuan mengenai bank syariah dapat digunakan
untuk mengindentifikasi sikap masyarakat apakah berminat atau tidak
berminat.
3. Variabel Tingkat pendidikan
P-value (sig.)0,060 > 0.05 Level of Significant Ho3 diterima dan Ha3 ditolak.
Ini berarti variabel Tingkat pendidikan tidak dapat digunakan untuk
mengindentifikasi sikap masyarakat apakah berminat atau tidak berminat.
4. Variabel tingkat pendapatan
P-value (sig.) 0,001 < 0.05 Level of Significant Ho4 ditolak dan Ha4 diterima.
Ini berarti variabel Variabel tingkat pendapatan dapat digunakan untuk
mengindentifikasi sikap masyarakat apakah berminat atau tidak berminat.
5. Variabel tingkat pengeluaran
P-value (sig.) 0,032 < 0.05 Level of Significant Ha5 diterima dan Ho5 ditolak.
Ini berarti variabel Variabel tingkat pengeluaran dapat digunakan untuk
mengindentifikasi sikap masyarakat apakah berminat atau tidak berminat.
6. Variabel pengetahuan tentang keberadaan Bank Syariah
P-value (sig.)0,023 < 0.05 Level of Significant Ha6 diterima dan Ho6 ditolak.
Ini berarti variabel pengetahuan tentang keberadaan Bank Syariah dapat
digunakan untuk mengindentifikasi sikap masyarakat apakah berminat atau
tidak berminat.
7. Variabel pendapatan mengenai bunga Bank sama dengan riba
P-value (sig.) 0,864 > 0.05 Level of Significant Ha7 ditolak dan Ho7 diterima.
Ini berarti Variabel pendapatan mengenai bunga Bank sama dengan riba tidak
dapat digunakan untuk mengindentifikasi sikap masyarakat apakah berminat
atau tidak berminat.
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
44
8. Variabel preferensi terhadap Bank Syariah
P-value (sig.) 0,001 < 0.05 Level of Significant Ha8 diterima dan Ho8 ditolak.
Ini berarti variabel preferensi terhadap Bank Syariah dapat digunakan untuk
mengindentifikasi sikap masyarakat apakah berminat atau tidak berminat.
9. Variabel pengetahuan produk dan mekanisme Bank Syariah
P-value (sig.)0,011 < 0.05 Level of Significant Ha1 diterima dan Ho1 ditolak.
Ini berarti Variabel pengetahuan produk dan mekanisme Bank Syariah dapat
digunakan untuk mengindentifikasi sikap masyarakat apakah berminat atau
tidak berminat.
1. Persamaan fungsi diskriminan
Setelah mengetahui bahwa variabel-variabel yang digunakan dapat
dijadikan sebagai variabel diskriminan, maka perlu diketahui seberapa besar
perbedaan masing-masing variabel diskriminan pada kedua kelompok dapat
dilihat dari persamaan fungsi diskriminan.
Output SPSS analisis diskriminan yang digunakan untuk menyusun
persamaan fungsi diskriminan dapat dilihat pada tabel Canonical Discriminant
Function Coefficients berikut ini
Tabel 4.2
Canonical Discriminant Function Coefficients
Function
1 Agama ,640 Pekerjaan 2,072 tingkatpendidikan ,154 tingkatpendapatan 1,241 tingkatpengeluaran ,872 pengetahuantentangkeberadaanbanksyariah ,303
pendapatmengenaibungabanksamadenganriba ,329
preferensiterhadapbanksyariah 1,419
pengetahuanprodukdanmekanismebanksyariah ,375
(Constant) -5,274 Unstandardized coefficients
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
45
Output tersebut dapat dibentuk menjadi fungsi diskriminan sebagai berikut:
D = -5,274 + 0,640 Agama + 2,072 Pekerjaan + 0,154 tingkat pendidikan + 1,241
tingkat pendapatan + 0,872 tingkat pengeluaran + 0,303 pengetahuan tentang
keberadaan bank syariah + 0,329 pendapat mengenai bunga bank sama dengan
riba + 1,419 preferensi terhadap bank syariah + 0,375 pengetahuan produk dan
mekanisme bank syariah
Dari persamaan tersebut terlihat bahwa nilai rata-rata variabel yang
paling dominan untuk memprediksi perbedaan sikap masyarakat dalam
berhubungan dengan bank syariah adalah variabel Pekerjaan karena memiliki
nilai koefisien yang tertinggi, yaitu 2,072. Sedangkan rata-rata rasio yang paling
lemah untuk memprediksi perbedaan sikap masyarakat dalam berhubungan
dengan bank syariah adalah variabel tingkat pendidikan karena memiliki nilai
koefisien yaitu 0,154
2. Klasifikasi nilai rata-rata pada analisis diskriminan
Nilai rata-rata variabel diskriminan yang digunakan untuk membedakan
dua kelompok terkadang memiliki kedekatan nilai yang sama sehingga perlu
diketahui seberapa besar sampel yang benar-benar masuk kelompok 1. Untuk
mengetahui berapa jumlah sampel yang masuk dalam suatu kelompok dapat
dilihat dalam kelompok dapat dilihat dalam output SPSS analisis diskriminan
pada tabel Classification Results
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
46
Tabel 4.3
Classification Results (b,c)
MinatBerhubungan Predicted Group Membership Total
Belum
Berminat Berminat Belum
Berminat Original Count Belum Berminat 35 3 38 Berminat 7 55 62 % Belum Berminat 92,1 7,9 100,0 Berminat 11,3 88,7 100,0 Cross-validated(a)
Count Belum Berminat 34 4 38
Berminat 8 54 62 % Belum Berminat 89,5 10,5 100,0 Berminat 12,9 87,1 100,0
a Cross validation is done only for those cases in the analysis. In cross validation, each case is classified by the functions derived from all cases other than that case.
b 90,0% of original grouped cases correctly classified. c 88,0% of cross-validated grouped cases correctly classified.
Tulisan original menunjukan bahwa kelompok 1 adalah belum berminat
dan kelompok 2 berminat. Hasil klasifikasi menunjukan bahwa dari 38 yang
belum berminat, 5 diantarnya masuk kedalam kelompok kedua yaitu kelompok
berminat karena memiliki rata-rata rasio pada variabel diskriminan lebih
mendekati kelompok 2 yaitu belum berminat. Dari 62 yang berminat 7
diantaranya masuk kedalam klasifikasi kelompok 1 (belum berminat) karena
memiliki nilai rata-rata rasio pada variabel diskriminan lebih mendekati
kelompok 1 (belum berminat)
4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas
A. Uji validitas
Dengan menggunakan jumlah responden sebanyak 100 orang, maka nilai
t-tabel dapat di peroleh melalui df (degree of freedom) = n k. k merupakan
jumlah butir pertanyaan dalam suatu variabel . jadi df = 100 9 = 91, maka t-
tabel = 0,200. yang pertanyaan di katakan valid jika nilai t-hitung yang
merupakan nilai dari Corrected Item-Total Correlation > dari t-tabel. Analisis
output dapat dilihat sebagai berikut:
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
47
Tabel 4.3
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
r- table Valid /tidak valid
Agama 6,49 1,869 ,246 ,160 ,229 Valid
Pekerjaan 6,60 2,081 -,218 ,276 ,514
Tidak Valid
Tingkat pendidikan 5,94 1,491 ,253 ,161 ,164 Valid
Tingkat pendapatan 6,63 1,771 ,143 ,140 ,247
Tidak Valid
Tingkat pengeluaran
6,59 1,739 ,067 ,294 ,293 Tidak
Valid
Pengetahuan tentang keberadaan bank syariah 6,49 1,788 ,378 ,402 ,188
0,200 Valid
Pendapat mengenai bunga bank sama dengan riba
7,42 2,064 ,041 ,040 ,290 Tidak
Valid
Preferensi terhadap bank syariah 6,69 1,671 ,194 ,236 ,215
Tidak Valid
Pengetahuan produk dan mekanisme bank syariah
6,59 1,679 ,284 ,417 ,180
Valid
B. Reliabilitas
Nilai koefisien reliabilitas di atas adalah 0,642. Sesuai kriteria, nilai ini
sudah lebih besar dari 0,600, maka hasil data hasil angket memiliki tingkat
reliabilitas yang baik, atau dengan kata lain data hasil angket dapat dipercaya
Tabel 4.4 Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,642 9
Sumber: data primer yang diolah
4.3. Model Regresi Binary Logistic
Guna memperoleh hasil hipotesis dalam penelitian ini selanjutnya
dilakukan perhitungan dengan menggunakan formula Regresi Logistik yang
diolah dengan menggunakan pengolahan komputer melalui paket program SPSS
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
48
15.0 for windows. Adapun hasil regresi logistik adalah seperti pada tabel 4.4
berikut. Table 4.4
Hasil Penghitungan Regresi Logistik
Variabel B S.E Wald Df Sig. Exp(B) Agama(X1) -1,745 1,229 2,016 1 0,156 0,175 Pekerjaan(X2) -4,654 1,109 17,619 1 0,000 0,010 Tingkat pendapatan(X3) -2,481 0,947 6,866 1 0,009 0,084 Tingkat pengeluaran(X4) -2,073 0,904 5,256 1 0,022 0,126 Pengetahuan tentang keberadaan bank syariah((X5)
-0,721 1,165 0,383 1 0,536 0,486
Preferensi terhadap bank syariah(X6)
-3,458 1,091 10,037 1 0,002 0,031
Pengetahuan produk dan mekanisme banks yariah(X7)
-0,755 1,089 0,481 1 0,488 0,470
Constant 6,016 1,579 14,519 1 0,000 409,810
2 dengan df = 7 sebesar 64,832
2-tabel dengan df = 7 dan nilai = 5% sebesar 0,200 Catatan: *) = Signifikan pada tingkat kesalahan () sebesar 0,05 secara statistic
Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa dari 7 variabel bebas yang diteliti
ternyata masing-masing variabel memberikan pengaruh yang beragam,
Selanjutnya, dari hasil regresi diperoleh nilai 2-hitung sebesar 64,832. Sedangkan
nilai 2-tabel dengan df=7 dan nilai = 5 persen sebesar 0,022 sehingga nilai 2-
hitung > 2-tabel. Dengan demikian seluruh variabel agama, jenis pekerjaan, tingkat
pendapatan, tingkat pengeluaran, pengetahuan tentang keberadaan Bank
Syariah, preferensi terhadap Bank Syariah, pengetahuan produk dan mekanisme
Bank Syariah secara bersama-sama berpengaruh signifikan minat masyarakat
dalam berhubungan dengan bank syariah.
4.4. Analisis dan interpretasi
Taksiran persamaan regresi yang diperoleh:
Ln
PP
1 = 6,016 -1,745(X1) - 4,654 (X2) - 2,481 (X3) - 2,073 (X4) - 0,721
(X5) - 3,458 (X6) - 0,755 (X7)
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
49
Persamaan menunjukan bahwa nilai intersep 6,016. Artinya:
Besaran
PP
1 = e 6,016 atau besarnya probabilitas P = 27,0
1 6,01616,016
= ee .
Dengan perkataan lain, disaat semua variabel berharga 0 maka probabilitas
responden untuk berminat dalam berhubungan dengan Bank Syariah adalah
sebesar 0,27 atau 27%.
a. Agama
Variabel agama tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat
masyarakat hal ini dilihat dari tingkat signifikanya 0,175 > tingkat signifikansi
(0,05) dengan kata lain variabel agama tidak mempengaruhi minat masyarakat
dalam berhubungan dengan bank syariah. Dengan demikian maka H0: diterima
dan hipotesis alternatif yang diajukan dalam penelitian ini Ha: ditolak, yang
berarti bahwa faktor agama tidak signifikan untuk mempengaruhi minat
masyarakat dalam berhubungan dengan bank syariah.
Slope untuk variable agama tanda koefisienya adalah -1,745 artinya
masyarakat yang beragama non muslim mempunyai peluang lebih kecil untuk
mempunyai minat berhubungan dengan bank syariah di bandingkan dengan
kelompok masyarakat yang beragama muslim.
Sementara itu, nilai Odds Ratio (OR) variabel agama dari hasil
penghitungan regresi logistik sebesar 0,175. Artinya, kemungkinan masyarakat
yang beragama non muslim mempunyai peluang 0,175 kali bila dibandingkan
dengan masyarakat yang mempunyai agama muslim.
b. Pekerjaan
Variabel pekerjaan berpengaruh secara signifikan terhadap minat
masyarakat hal ini dilihat dari tingkat signifikanya 0,000 < tingkat signifikansi
(0,05) dengan kata lain variabel Pekerjaan mempengaruhi minat masyarakat
dalam berhubungan dengan bank syariah. Dengan demikian maka H0: ditolak
dan hipotesis alternatif yang diajukan dalam penelitian ini Ha: diterima, yang
berarti bahwa faktor pekerjaan signifikan untuk mempengaruhi minat
masyarakat dalam berhubungan dengan bank syariah.
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
50
Slope untuk variable Pekerjaan tanda koefisienya -4,654 artinya
masyarakat yang bekerja disektor informal mempunyai peluang lebih kecil untuk
mempunyai minat berhubungan dengan bank syariah di bandingkan dengan
kelompok masyarakat yang bekerja disektor informal.
Sementara itu, nilai Odds Ratio (OR) variabel Pekerjaan dari hasil
penghitungan regresi logistik sebesar 0,010. Artinya, kemungkinan masyarakat
yang bekerja disektor informal mempunyai peluang 0,010 kali bila dibandingkan
dengan masyarakat yang bekerja disektor informal
c. Tingkat pendapatan
Variabel tingkat pendapatan berpengaruh secara signifikan terhadap
minat masyarakat hal ini dilihat dari tingkat signifikanya 0,009 < tingkat
signifikansi (0,05) dengan kata lain variabel tingkat pendapatan mempengaruhi
minat masyarakat dalam berhubungan dengan bank syariah. Dengan demikian
maka H0: ditolak dan hipotesis alternatif yang diajukan dalam penelitian ini Ha:
diterima, yang berarti bahwa faktor pendapatan signifikan untuk mempengaruhi
minat masyarakat dalam berhubungan dengan bank syariah.
Slope untuk variable Tingkat pendapatan tanda koefisienya -2,481
artinya masyarakat yang mempunyai pendapatan rendah mempunyai peluang
lebih kecil untuk mempunyai minat berhubungan dengan bank syariah di
bandingkan dengan kelompok masyarakat yang berpendapatan tinggi.
Sementara itu, nilai Odds Ratio (OR) variabel tingkat pendapatan dari
hasil penghitungan regresi logistik sebesar -0,084. Artinya, kemungkinan
masyarakat yang berpendapatan rendah mempunyai peluang 0,084 kali bila
dibandingkan dengan masyarakat yang berpendapatan tinggi.
a. Tingkat pengeluaran
Variabel Tingkat pengeluaran berpengaruh secara signifikan terhadap minat
masyarakat hal ini dilihat dari tingkat signifikanya 0,022 < tingkat signifikansi (0,05)
dengan kata lain variabel Tingkat pengeluaran mempengaruhi minat masyarakat dalam
berhubungan dengan bank syariah. Dengan demikian maka H0: ditolak dan hipotesis
alternatif yang diajukan dalam penelitian ini Ha: diterima, yang berarti bahwa faktor
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
51
pengeluaran signifikan untuk mempengaruhi minat masyarakat dalam berhubungan
dengan bank syariah.
Slope untuk variable Tingkat pengeluaran tanda koefisienya -2,073
artinya masyarakat yang mempunyai pengeluaran rendah mempunyai peluang
lebih kecil untuk mempunyai minat berhubungan dengan bank syariah di
bandingkan dengan kelompok masyarakat yang berpendapatan tinggi.
Sementara itu, nilai Odds Ratio (OR) variabel tingkat pengeluaran dari
hasil penghitungan regresi logistik sebesar 0,126. Artinya, kemungkinan
masyarakat yang berpengeluaran rendah mempunyai peluang 0,126 kali bila
dibandingkan dengan masyarakat yang berpengeluaran tinggi.
b. Pengetahuan tentang keberadaan bank syariah
Variabel tingkat Pengetahuan tentang keberadaan bank syariah tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap minat masyarakat hal ini dilihat dari
tingkat signifikanya 0,536 > tingkat signifikansi (0,05) dengan kata lain variabel
Pengetahuan tentang keberadaan bank syariah tidak mempengaruhi minat
masyarakat dalam berhubungan dengan bank syariah. Dengan demikian maka
H0: diterima dan hipotesis alternatif yang diajukan dalam penelitian ini Ha:
ditolak, yang berarti bahwa faktor Pengetahuan tentang keberadaan bank
syariah tidak signifikan untuk mempengaruhi minat masyarakat dalam
berhubungan dengan bank syariah
Slope untuk variable Pengetahuan tentang keberadaan bank syariah
tanda koefisienya -0,721 artinya masyarakat yang tidak mengetahui tentang
keberadaan bank syariah mempunyai peluang lebih kecil untuk mempunyai
minat berhubungan dengan bank syariah di bandingkan dengan kelompok
masyarakat mengetahui tentang keberadaan bank syariah
Sementara itu, nilai Odds Ratio (OR) variable Pengetahuan tentang
keberadaan bank syariah dari hasil penghitungan regresi logistik sebesar0,486.
Artinya, kemungkinan masyarakat yang berpendidikan rendah mempunyai
peluang 0,486 kali bila dibandingkan dengan masyarakat yang berpendidikan
tinggi.
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
52
c. Preferensi terhadap bank syariah
Variabel Preferensi terhadap bank syariah berpengaruh secara signifikan
terhadap minat masyarakat hal ini dilihat dari tingkat signifikanya 0,002 <
tingkat signifikansi (0,05) dengan kata lain variabel Preferensi terhadap bank
syariah mempengaruhi minat masyarakat dalam berhubungan dengan bank
syariah. Dengan demikian maka H0: ditolak dan hipotesis alternatif yang
diajukan dalam penelitian ini Ha: diterima, yang berarti bahwa faktor Preferensi
terhadap bank syariah signifikan untuk mempengaruhi minat masyarakat dalam
berhubungan dengan bank syariah.
Sementara itu, nilai Odds Ratio (OR) variabel Preferensi terhadap bank
syariah dari hasil penghitungan regresi logistik sebesar 0,031. Artinya,
kemungkinan masyarakat yang mempunyai preferensi tinggi terhadap bank
syariah mempunyai peluang 0,010 kali bila dibandingkan dengan masyarakat
yang mempunyai preferensi trendahterhadap bank syariah
d. Pengetahuan produk dan mekanisme bank syariah
Variabel Pengetahuan produk dan mekanisme bank syariah tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap minat masyarakat hal ini dilihat dari
tingkat signifikanya 0,470 > tingkat signifikansi (0,05) dengan kata lain variabel
Pengetahuan produk dan mekanisme bank syariah tidak mempengaruhi minat
masyarakat dalam berhubungan dengan bank syariah. Dengan demikian maka
H0: diterima dan hipotesis alternatif yang diajukan dalam penelitian ini Ha:
ditolak, yang berarti bahwa faktor Pengetahuan produk dan mekanisme bank
syariah tidak signifikan untuk mempengaruhi minat masyarakat dalam
berhubungan dengan bank syariah.
Slope untuk variable Pengetahuan produk dan mekanisme bank syariah
tanda koefisienya adalah -0,755 artinya masyarakat yang tidak mempunyai
Pengetahuan produk dan mekanisme bank syariah mempunyai peluang lebih
kecil untuk mempunyai minat berhubungan dengan bank syariah di bandingkan
dengan kelompok masyarakat yang mempunyai Pengetahuan produk dan
mekanisme bank syariah.
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
53
Sementara itu, nilai Odds Ratio (OR) variabel Pengetahuan produk dan
mekanisme bank syariah dari hasil penghitungan regresi logistik sebesar 0,470.
Artinya, kemungkinan masyarakat yang tidak mempunyai Pengetahuan produk
dan mekanisme bank syariah mempunyai peluang 0,470 kali bila dibandingkan
dengan masyarakat yang tidak mempunyai Pengetahuan produk dan mekanisme
bank syariah.
5. Kesimpulan
Setelah dilakukan analisis diskriminan dapat disimpulkan bahwa variabel
yang dapat membedakan, mengelompokan dan mengidentifikasi suatu objek,
kemudian menganalisa perbedaan kelompok tersebut tersebut adalah agama,
jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, tingkat pengeluaran, pengetahuan tentang
keberadaan Bank Syariah, preferensi terhadap Bank Syariah, pengetahuan
produk dan mekanisme Bank Syariah.
Validitas pertanyaan dalam penelitian ini terlihat dari kesembilan
pertanyaan dimana tingkat pendidikan, pengetahuan tentang keberadaan Bank
Syariah, pengetahuan produk dan mekanisme Bank Syariah valid. Sehingga hasil
data hasil angket memiliki tingkat reliabilitas yang baik, atau dengan kata lain
data hasil angket dapat dipercaya.
Variabel agama tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat
masyarakat. Kemungkinan masyarakat yang beragama nonmuslim mempunyai
peluang 0,175 kali bila dibandingkan dengan masyarakat yang mempunyai
agama muslim.
Variabel Pekerjaan berpengaruh secara signifikan terhadap minat
masyarakat. Kemungkinan masyarakat yang mempunyai tingkat pekerjaan yang
rendah mempunyai peluang 0,010 kali bila dibandingkan dengan masyarakat
yang mempunyai tingkat pekerjaan yang tinggi.
Variabel Tingkat pendapatan berpengaruh secara signifikan terhadap minat
masyarakat. Kemungkinan masyarakat yang mempunyai tingkat pendapatan
rendah mempunyai peluang 0,084 kali bila dibandingkan dengan masyarakat
yang mempunyai tingkat pendapatan tinggi.
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
54
Variabel Tingkat pengeluaran berpengaruh secara signifikan terhadap
minat masyarakat. Kemungkinan masyarakat memiliki tingkat pengeluaran yang
rendah mempunyai peluang 0,126 kali bila dibandingkan dengan masyarakat
memiliki tingkat pengeluaran yang tinggi.
Pengetahuan tentang keberadaan bank syariah tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap minat masyarakat. Kemungkinan masyarakat yang tidak tahu
tentang keberadaan bank syariah mempunyai peluang 0,486 kali bila
dibandingkan dengan masyarakat yang tahu tentang keberadaan bank syariah.
Variabel Preferensi terhadap bank syariah berpengaruh secara signifikan
terhadap minat masyarakat. Kemungkinan masyarakat yang memiliki preferensi
rendah terhadap bank syariah mempunyai peluang 0,175 kali bila dibandingkan
dengan masyarakat memiliki preferensi tinggi terhadap bank syariah.
Variabel Pengetahuan produk dan mekanisme bank syariah tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap minat masyarakat. Kemungkinan
masyarakat yang tidak tahu tentang produk dan mekanisme bank syariah
mempunyai peluang 0,175 kali bila dibandingkan dengan masyarakat yang tahu
tentang produk dan mekanisme bank syariah.
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
55
DAFTAR PUSTAKA
Antonio, M.Syafii. 2001. Bank Syariah dari Teori Ke Praktek. Gema Insani Pers. Jakarta.
Bank Indonesia. 2000. Dengan Lembaga Penelitian IPB. Penelitian potensi Prefensi, Dan Perilaku Masyarakat Terhadap Bank Syariah Di Jawa
Barat. Bogor : BI Dan Lembaga Penelitian IPB
Fathiyah, Ami, Hanifah. Fakor-Faktor Yang Mempengaruhi Prefensi Masyarakat Dalam Keputusan Menabung Di Bank Syariah (Studi Kasus
Kota Bukttiggi). Dalam Skripsi. FE Universitas Bung Hatta. Padang. 2004,
Gujarati, Damodar. 2000. Ekonometrika Dasar (terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Hasibuan, Malayu. 2000. Dasar-Dasar Perbankan. Bumi Aksara. Jakarta
Hosen, M.N. 2005. Buku Saku Perbankan Syariah. Direktur Eksekutif PKES. Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah. Jakarta.
Islamic Banking & Finance Asia Conference. 2005. The Asia Business Forum. Singapore.
Iswahyuni. 2005. Analisa Perilaku Konsumen Dalam Menganmbil Keputusan Pembelian Terhadap Buku-Buku Fiksi Pada Toko Buku Gramedia
Padang. Dalam Skripsi FE Undand. Padang.
Kerjasama Bank Indonesia Dengan Center of Banking Research Universitas Andalas.2006. Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Konsumen Dalam Memilih Jasa Perbankan : Bank Syariaah VS Bank Konfensional.
Kerjasama BI dengan Universitas Andalas. 2001. Prefensi, Dan Perilaku Masyarakat Terhadap Bank Syariah Di Sumatera Barat. Jakarta
Kerjasama BI dengan Universitas Brawijaya. 2000. potensi Prefensi, Dan Perilaku Masyarakat Terhadap Bank Syariah Di Jawa Timur. Malang
Muhammad. 1998. Metodologi Penelitian ekonomi Islam: Pendekatan Kuantitatif (Dilengkapi dengan Contoh-contoh Aplikasi: Proposal penelitian dan Laporannya). Jakarta: Rajawali Pers.
Nugroho, Agung. Strategi jitu memilih metode statistik penelitian dengan SPSS.Yogyakarta. Andi
Susmitro, warkum. 2004. Azas-Azas Perbankan Islam Dan Lembaga-Lembaga Terkait. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
56
Teguh, Muhammad. 2001. Metodologi Penelitian Ekonomi. Raja Grafindo persada. Jakarta.
Recommended