View
46
Download
24
Category
Preview:
DESCRIPTION
KAK samarinda
Citation preview
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PUSAT PEMETAAN RUPABUMI DAN TOPONIM
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
SATUAN KERJA SEKRETARIAT UTAMA
PPK DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR I
PEMBUATAN UNSUR PETA RUPABUMI INDONESIA SKALA BESAR
WILAYAH KOTA SAMARINDA TARAKAN TANJUNG SELOR
TAHUN ANGGARAN 2015
2dari42
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMBUATAN UNSUR PETA RUPABUMI INDONESIASKALA BESAR
WILAYAH KOTA SAMARINDA TARAKAN TANJUNG SELOR
1. LATAR BELAKANG Undang Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi
Geospasial khususnya pada pasal 7 menyebutkan bahwa
Peta Rupabumi Indonesia (RBI) merupakan salah satu
komponen Informasi Geospasial Dasar (IGD). IGD
diselenggarakan secara bertahap dan sistematis untuk
seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
wilayah yuridiksinya.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional menyebutkan
bahwa seluruh kegiatan pembangunan harus
direncanakan berdasarkan data, baik spasial dan
nonspasial serta informasi lain yang akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Pasal 14 ayat 3 huruf c, Undang-undang No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang menyatakan secara jelas kebutuhan akan IGD Skala Besar, khususnya untuk kepentingan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kabupaten/Kota maupun Kawasan Strategis Kabupaten/Kota. Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim (PPRT) Badan
Informasi Geospasial memiliki tugas pokok dan fungsi
menyelenggarakan dan membina program pemetaan
rupabumi dan toponim, yang salah satu bentuknya adalah
penyelenggaraan pemetaan rupabumi Indonesia. Peta
Rupabumi Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 huruf a UU IG diselenggarakan pada skala kecil
(1:1.000.000, 1:500.000, dan 1:250.000), skala menengah
(1:100.000, 1:50.000, dan 1:25.000), serta skala besar
(1:10.000, 1:5.000, 1:2.500, dan 1:1.000)
Sampai saat ini ketersediaan data spasial dengan skala
besar tersebut masih sangat terbatas sehingga dibutuhkan
suatu terobosan melalui upaya percepatan penyediaannya
terutama di wilayah ibukota provinsi maupun kota-kota
besar di Indonesia.
Oleh karena itu pada tahun anggaran 2015, Pusat
Pemetaan Rupabumi dan Toponim melakukan kegiatan
pembuatan unsur peta rupabumi Indonesia skala besar
(1:5.000 dan 1:10.000) di wilayah Kota Tarakan -
Samarinda - Tanjung Selor dengan menggunakan data
foto udara yang diakuisisi pada tahun anggaran 2014.
3dari42
2. MAKSUD DAN TUJUAN a. Maksud dari pengadaan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan informasi geospasial dasar terutama peta rupabumi Indonesia skala besar
b. Tujuan dari pengadaan ini untuk menghasilkan unsur peta rupabumi Indonesia skala besar (1:5.000 dan 1:10.000)wilayah Kota Tarakan - Samarinda - Tanjung Selor
3. TARGET/ SASARAN Target/ sasaran yang ingin dicapai dari pengadaan ini
yaitu a. tersedianya unsur peta rupabumi Indonesia skala
1:5.000 dengan metode stereoplotting 3D yang tersimpan dalam seamless geodatabase
b. tersedianya unsur peta rupabumi Indonesia skala 1:10.000 dengan metode generalisasi yang tersimpan dalam seamless geodatabase
4. NAMA ORGANISASI
PENGADAAN
BARANG/JASA
Badan Informasi Geospasial Satuan Kerja Sekretariat Utama PPK Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar I
5. SUMBER DANA DAN
PERKIRAAN BIAYA
a. Sumber dana yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini berasal dari DIPA Badan Informasi Geospasial Tahun Anggaran 2015
b. Pagu anggaran sebesar Rp 7,504,000,000,- dengan HPS yang diperlukan sejumlah Rp 7.333.661.000,00 ,-(Tujuh Milyar Tiga Ratus Tiga Puluh Tiga Juta Enam Ratus Enam Puluh Satu Ribu Rupiah)
6. RUANG LINGKUP
PENGADAAN/ LOKASI
DAN FASILITAS
PENUNJANG
a. Ruang lingkup pekerjaan ini sebagaimana lampiran 1. b. Lokasi pekerjaan diWilayah Kota Tarakan - Samarinda
- Tanjung Selor. (indeks lokasi pekerjaan sebagaimana lampiran 2)
c. Volume pekerjaan memiliki luasan kurang lebih 710,2 Km2 (setara dengan luas 134 NLP(Nomor Lembar Peta) daratanpada skala 1:5.000)
d. Data dasar yang disediakan oleh Pemberi Kerja berupa : 1) Foto udara digital beserta parameter EO(Exterior
Orientation) dan informasi kalibrasi kamera 2) Frame indeks peta RBI skala 1:5.000 dan 1:10.000 3) Skema geodatabase 4) Dokumen pendukung pelaksanaan pekerjaan
(juknis pemetaan RBI skala besar) e. Untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan, Penyedia
Jasa diperbolehkan untuk menggunakan data tambahan yang tidak memerlukan pembiayaan atas persetujuan Pemberi Kerja.
7. PRODUK YANG
DIHASILKAN
Produk yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini sebagaimana lampiran 3.
8. WAKTU PELAKSANAAN
YANG DIPERLUKAN
Pekerjaan dilaksanakan maksimum dalam waktu 210 hari kalender.
5dari42
Lampiran1. Ruang Lingkup Pekerjaan
Ruang lingkup pekerjaan Pembuatan Unsur Peta Rupabumi Indonesia Skala Besar Wilayah
Kota Tarakan - Samarinda - Tanjung Selor dijelaskan pada tabel1.
Tabel1. Ruang Lingkup Pekerjaan
No Tahapan Pekerjaan Bobot (%)
1 Persiapan 1,59
2 Stereoplotting 17,85
3 Pembentukan DTM dan Kontur 12,09
4 Pembangunan Topologi dan Pembentukan Poligon 3,28
5 Survei Kelengkapan Lapangan 45,58
6 Pengisisian Data Atribut 10,74
7 Generalisasi 3,84
8 Pembuatan Metadata dan Penyiapan Basis Data Kartografi 1,59
9 Penyusunan Basis Data Nama Unsur Rupabumi 2,79
10 Pelaporan 0,65
Jumlah 100,00
6dari42
Lampiran2. Indeks Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan dan pembagian paket pekerjaan dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar1. Indeks Lokasi Pekerjaan dalam Skala 1:5.000 Wilayah Kota Tarakan - Samarinda -
Tanjung Selor
7dari42
Lampiran3. Hasil Pekerjaan
Hasil pekerjaan yang harus diserahkan diuraikan sebagaimana tabel2.
Tabel2. Hasil Pekerjaan
No Hasil Pekerjaan Spesifikasi Format Volume
1 Persiapan
a Rencana detail pekerjaan Menjelaskan rencana detail pelaksanaan pekerjaan
Digital 1 set file
b Hasil pengecekan data Mencakup hasil pengecekan awal semua data yang diterima dari pemberi kerja
Digital 1 set file
c Non Disclosure Agreement (NDA)
NDA yang sudah ditandangan
Cetak dan digital (*.pdf)
2 rangkap dan 1 set file
2 Stereoplotting
a Unsur peta RBI hasil stereoplotting skala 1:5.000
Fileseamless hasil plotting pada skala 1:5.000
Kode unsur sesuai dengan yang diberikan oleh Pemberi Kerja
Digital (*.gdb) 1 set file setara dengan 134 NLP pada skala 1:5.000
b Dokumen QCStereoplotting Hasil QC data stereoplotting yang sudah lulus QC internal
Cetak dan digital 1 rangkap dan 1 set file
3 Pembentukan DTM dan Kontur
a DTM File DTM seamless yang dibangun dari unsur perairan dan hipsografi
Ukuran cell2m
Digital (bil 32 bit float)
1 set file setara dengan 134 NLP pada skala 1:5.000
b Dokumen QC Pembentukan DTM
Hasil QC data DTM yang sudah lulus QC internal
Cetak dan digital 1 rangkap dan 1 set file
c Kontur File kontur seamless yang mencakup keseluruhan area pekerjaan
Dibentuk dari TIN (Triangulated Irregular Network) dengan interval 2m
Digital (*.gdb) 1 set file setara dengan 134 NLP pada skala 1:5.000
d Dokumen QC Pembentukan Kontur
Hasil QC data kontur yang sudah lulus QC internal
Cetak dan digital 1 rangkap dan 1 set file
4 Pembangunan Topologi dan Pembentukan Poligon
a Geodatabase hasil pembangunan topologi
Fileseamless hasil plotting dan kontur yang sudah ditopologi
Mencakup keseluruhan area pekerjaan
Bentuk titik dan garis
Digital (*.gdb) 1 set file setara dengan 134 NLP pada skala 1:5.000
b Dokumen QC pembangunan topologi
Hasil QC data pembangunan topologi yang sudah lulus QC internal
Cetak dan digital 1 rangkap dan 1 set file
8dari42
No Hasil Pekerjaan Spesifikasi Format Volume
c Geodatabase hasil pembentukan poligon
Fileseamless hasil pembentukan poligon yang sudah ditopologi
Mencakup keseluruhan area pekerjaan
Bentuk titik, garis dan area
Digital (*.gdb) 1 set file setara dengan 134 NLP pada skala 1:5.000
d Dokumen QC Pembangunantopologi dan Pembentukan poligon
Hasil QC data pembentukan poligon yang sudah lulus QC internal
Cetak dan digital 1 rangkap dan 1 set file
5 Survei Kelengkapan Lapangan
a Rencana detail SKL Menjelaskan secara rinci rencana pelaksanaan SKL
Digital 1 set file
b Peta manuskrip A Sudah diisi dengan hasil SKL
Telah disahkan oleh pemerintah daerah setempat
Cetak dan digital (*.pdf hasil scan)
Setara 134 NLP pada skala 1:5.000
c Peta manuskrip B Sudah diisi dengan hasil SKL
Cetak Setara 134 NLP pada skala 1:5.000
d Formulir nama unsur rupabumi
Sudah diisi dan disahkan oleh pemerintah daerah setempat
Cetak dan digital (*.pdf hasil scan)
1 rangkap dan 1 set file
e Formulir cek geometris Sudah diisi Cetak 1 set dokumen minimal terdiri dari 40 titik
f Formulir rekapitulasi hasil cek geometris
Hasil perhitungan cek geometris
Digital 1 set file
minimal terdiri
dari 40titik
g Formulir verifikasi penutup lahan
Sudah diisi Cetak 1 set dokumen
h Formulir rekapitulasi hasil verifikasi penutup lahan
Hasil perhitungan dari verifikasi penutup lahan
Digital 1 set file
i Data hasil SKL Mencakup keseluruhan area pekerjaan
Nama unsur yang terdaftar penulisannya telah sesuai dengan kaidah toponimi
Data sesuai dengan manuskrip dan formulir
Foto lapangan yang dilampirkan sesuai dengan obyeknya
Digital (*.gdb) 1 set file
j Laporan hasil SKL Berisi laporan SKL mulai dari persiapan, pelaksanaan dan hasilnya
Cetak dan digital 1 buku dan 1 set file
k Dokumen QC SKL Hasil QC data SKL yang sudah lulus QC internal
Cetak dan digital 1 rangkap dan 1 set file
6 Pengisian Data Atribut
a Unsur peta RBI final skala 1:5.000
Fileseamless yang mencakup keseluruhan area pekerjaan
Semua unsur sudah
Digital (*.gdb) 1 set file setara dengan 134 NLP pada skala 1:5.000
9dari42
No Hasil Pekerjaan Spesifikasi Format Volume
bersih dari kesalahan topologi
Menggunakan skema geodatabase yang disediakan BIG
Unsur yang berukuran sama dengan atau lebih besar dari 2,5m harus digambarkan
b Dokumen QC Pengisisan Data Atribut
Hasil QC pengisian data atribut yang sudah lulus QC internal
Cetak dan digital 1 rangkap dan 1 set file
7 Generalisasi
a Unsur peta RBI final skala 1:10.000
Fileseamless yang mencakup keseluruhan area pekerjaan
Semua unsur sudah bersih dari kesalahan topologi
Menggunakan skema geodatabase yang disediakan BIG
Unsur yang berukuran sama dengan atau lebih besar dari 5m harus digambarkan
Digital (*.gdb) 1 set file setara dengan 134 NLP pada skala 1:5.000
b Dokumen QCGeneralisasi skala 1:10.000
Hasil QC generalisasi 1:10.000 yang sudah lulus QC internal
Cetak dan digital 1 rangkap dan 1 set file
8 Pembuatan Metadata dan Penyiapan Basis Data Kartografi
a Metadata skala 1:5.000, 1:10.000
Isi metadata sesuai dengan pekerjaan yang dilaksanakan
Menggunakan standar ISO-19139
Dimuat dalam setiap geodatabase pada masing-masing skala
Digital 2 set file
b Dokumen QC Metadata Hasil QC metadata yang sudah lulus QC internal
Cetak dan digital 1 rangkap dan 1 set file
c Cartopraphic Data driven table skala 1:5.000, 1:10.000
Memuat keseluruhan informasi yang diperlukan untuk kartografi pada masing-masing skala
Digital 2 set file
d Dokumen QC penyiapan basis data kartografi
Hasil QC basis data kartografi yang sudah lulus QC internal
Cetak dan digital 1 rangkap dan 1 set file
9 Penyusunan Basis Data Nama Unsur Rupabumi
a Basis data nama unsur rupabumi
Penulisan nama unsur rupabumi sudah sesuai dengan kaidah toponimi
Menampilkan nama geografis, nama unsur, koordinat pusat/ muara dan koordinat hulu, elevasi, kecamatan serta nomor peta
Digital (*.mdb dan *gdb)
1 set file setara dengan 134 NLP pada skala 1:5.000
b Dokumen QC penyusunan Hasil QC basis data Cetak dan digital 1 rangkap dan
10dari42
No Hasil Pekerjaan Spesifikasi Format Volume
basis data nama unsur rupabumi
nama unsur rupabumi yang sudah lulus QC internal
1 set file
10 Pelaporan
a Laporan pendahuluan Berisi rencana detail pelaksanaan pekerjaan dan pelaksanaan pekerjaan pada tahap persiapan
Cetak dan digital (*.doc)
2 rangkap cetak dan 1 set file digital
b Laporan mingguan Melaporkan kegiatan mingguan minimal mencantumkan kemajuan pekerjaan, kendala dan rencana pekerjaan yang akan dilakukan pada minggu berikutnya
Diberikan pada setiap akhir minggu
Cetak dan digital (*.doc)
2 rangkap cetak dan 1 set file digital
c Laporan bulanan Melaporkan kegiatan bulanan minimal mencantumkan kemajuan pekerjaan, kendala dan rencana pekerjaan yang akan dilakukan pada bulan berikutnya
Cetak dan digital (*.doc)
2 rangkap cetak dan 1 set file digital
d Laporan akhir Berisi laporan lengkap pelaksanaan pekerjaan Disertai dengan seluruh data-data hasil pekerjaan dalam format digital tersimpan dalam hardisk
Cetak dan digital (*.doc)
2 rangkap cetak dan 1 hardisk eksternal
e Peta cetak unsur RBI skala Besar
Setiap lembar menampilkan kelompok unsur tertentu untuk seluruh wilayah yang dipetakan berdasarkan skala 1:5.000, 1:10.000
Dicetak dengan ukuran kertas A1
- Cetak (ukuran A1 yang dilipat pada ukuran A4)
- Digital (fileproject beserta datanya, *.pdf)
1 buku dan 1 set file digital
11dari42
Lampiran4. Persyaratan Personil
Persyaratan personil untuk melaksanakan pekerjaan ini sebagaimana tabel 3.
Tabel 3. Persyaratan Personil
No. Pelaksana Pendidikan Minimal Pengalaman
(Tahun) Jml
(orang)
A. Umum
1 Ketua Tim Pelaksana S1 Geodesi/ Geografi 6 1
2 Staf Administrasi SLTA atau sederajat 3 2
B. Tim Stereoplotting dan DTM
1 Koordinator Stereoplotting dan DTM S1 Geodesi/ Geografi 3 1
2 Chief Operator Stereoplotting S1 Geodesi/ Geografi dengan pengalaman 1 tahun
atau SLTA/ sederajat dengan pengalaman 5
tahun
3
3 Chief Operator DTM dan Kontur S1 Geodesi/ Geografi dengan pengalaman 1 tahun
atau SLTA/ sederajat dengan pengalaman 5
tahun
2
4 Operator Stereoplotting SLTA atau sederajat 1 22
5 Operator Pembentukan DTM dan Kontur SLTA atau sederajat 1 14
C. Tim GIS dan Basisdata
1 Koordinator GIS
S1 Geodesi/ Geografi 3 1
2 Operator Pembangunan Topologi dan Pembentukan Poligon
SLTA atau sederajat 1 4
3 Chief Operator Generalisasi S1 Geodesi/ Geografi dengan pengalaman 1 tahun
atau SLTA/ sederajat dengan pengalaman 5
tahun
1
4 Operator Generalisasi
SLTA atau sederajat 1 6
5 Operator Pembuatan Metadata dan Penyiapan Basis Data Kartografi
SLTA atau sederajat 1 2
6 Chief Operator Penyusunan Basis Data NamaUnsur Rupabumi
S1 Geodesi/ Geografi dengan pengalaman 1 tahun
atau SLTA/ sederajat dengan pengalaman 5
tahun
1
7 Operator Penyusunan Basis Data Nama Unsur Rupabumi
SLTA atau sederajat 1 8
12dari42
No. Pelaksana Pendidikan Minimal Pengalaman
(Tahun) Jml
(orang)
D. Tim Survei Kelengkapan Lapangan (SKL)
1 Koordinator SKL dan Pengisian Data Atribut
S1 Geodesi/ Geografi 3 1
2 Chief Operator SKL S1 Geodesi/ Geografi dengan pengalaman 1 tahun
atau SLTA/ sederajat dengan pengalaman 5
tahun
3
3 Surveyor Survei Kelengkapan Lapangan SLTA atau sederajat 1 15
4 Chief Operator Pengisian Data Atribut S1 Geodesi/ Geografi dengan pengalaman 1 tahun
atau SLTA/ sederajat dengan pengalaman 5
tahun
3
5 Operator Pengisisian Data Atribut SLTA atau sederajat 1 16
Pada saat pelaksanaan Survei Kelengkapan Lapangan diperbolehkan menggunakan tenaga
lokal untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan.
Tim GIS dan Basisdata merupakan tim yang menangani tahapan kegiatan berikut:
Pembangunan Topologi dan Pembentukan Poligon Generalisasi Pembuatan Metadata dan Penyiapan Basisdata Kartografi Penyusunan Basisdata Nama Unsur Rupabumi
Gambaran organisasi personil yang digunakan dalam tahapan ini dapat dilihat pada gambar
berikut:
Gambar2. Organisasi Pelaksana Kegiatan
13dari42
Rincian tugas masing-masing unit organisasi adalah sebagai berikut:
1. Ketua Tim Pelaksana
Bertanggung jawab terhadap seluruh pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
spesifikasi teknis yang ditetapkan.
Memberikan arahan kepada seluruh tim pelaksana terkait pelaksanaan pekerjaan.
Menkoordinasikan seluruh tim pelaksana dalam pelaksanaan pekerjaan, dibantu
oleh para Koordinator.
Melaksanakan monitoring dan evaluasi internal tim pelaksana sekurang-
kurangnya satu kali dalam satu bulan.
Melaksanakan koordinasi dengan Tim Supervisi BIG selama pelaksanaan
pekerjaan.
Menyusun laporan pelaksanaan pekerjaan, dibantu oleh para koordinator.
2. Koordinator
Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tahapan pekerjaan sesuai bidang
tugasnya.
Memberikan arahan kepada tim pelaksana dibawah koordinasinya terkait
pelaksanaan tahapan pekerjaan yang menjadi bidang tugasnya.
Mengoordinasikan Tim Pelaksana (para operator) sesuai bidang tugasnya,
dibantu oleh Operator Kepala (chief operator)
Mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh para Operator dibantu
oleh Operator Kepala
Melaksanakan monitoring dan evaluasi internal tim pelaksana sekurang-
kurangnya satu kali dalam satu minggu.
Membantu Ketua Tim Pelaksana dalam melaksanakan koordinasi teknis dengan
Tim Supervisi BIG selama pelaksanaan pekerjaan.
Melaksanakan kontrol kualitas terhadap hasil pekerjaan yang dilaksanakan oleh
operator, dibantu oleh Operator Kepala.
Melaksanakan penyiapan bahan untuk penyusunan laporan pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan bidang tugasnya.
Bertanggung jawab kepada Ketua Tim Pelaksana.
3. Chief Operator
Membantu Koordinator dalam pelaksanaan tahapan pekerjaan sesuai bidang
tugasnya.
Membantu Koordinator dalam memberikan arahan teknis kepada Operator
dibawah koordinasinya terkait pelaksanaan tahapan pekerjaan yang menjadi
bidang tugasnya.
Membantu Koordinator dalam mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan
oleh para operator. Satu orang Operator Kepala/Surveyor Kepala bertanggung
jawab atas 5-7orang Operator/Surveyor.
Membantu Koordinator dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi internal tim
pelaksana sekurang-kurangnya satu kali dalam satu minggu.
Membantu Koordinator dalam pelaksanaan kontrol kualitas terhadap hasil
pekerjaan yang dilaksanakan oleh operator yang dibawahinya.
Membantu Koordinator dalam penyiapan bahan untuk penyusunan laporan
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan bidang tugasnya.
Bertanggung jawab kepada Koordinator.
14dari42
4. Operator
Melaksanakan pekerjaan pada masing-masing tahapan sesuai bidang tugasnya,
berdasarkan petunjuk teknis dan arahan teknis dari Koordinator/Operator Kepala.
Mengisi personal log book dalam setiap pelaksanaan pekerjaan.
Bertanggung jawab kepada Koordinator melalui Operator Kepala.
5. Surveyor
Melaksanakan pekerjaan survey kelengkapan lapangan sesuai bidang tugasnya,
berdasarkan petunjuk teknis dan arahan teknis dari Koordinator/Operator Kepala.
Mengisi personal log book dalam setiap pelaksanaan pekerjaan.
Bertanggung jawab kepada Koordinator melalui Operator Kepala.
6. Staf Administrasi
Membantu Ketua Tim Pelaksana dalam hal pelaksanaan administrasi pekerjaan
Bertanggung jawab kepada Ketua Tim Pelaksana..
Penyedia Jasa diperkenankan untuk bekerjasama (KerjaSama Operasi, KSO) dengan
perusahaan lain untuk memenuhi kebutuhan sumberdaya yang diperlukan dalam
pelaksanaan paket pekerjaan. KSO dinyatakan dalam suatu surat perjanjian yang
menjelaskan hak dan kewajiban dari masing-masing pihak yang bekerjasama.
Penyedia Jasa menyertakan jadwal penugasan personil dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Tidak diperbolehkan menggunakan personil yang sama dalam tahapan pekerjaan
berbeda yang dilaksanakan secara bersamaan (paralel).
2) Personil yang sama dapat digunakan pada lebih dari satu tahapan pekerjaan yang
berbeda dengan syarat tidak dilaksanakan pada waktu bersamaan (paralel),
sepanjang personil yang bersangkutan memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk
tahapan tersebut
Jadwal pelaksanaan pekerjaan berdasarkan kebutuhan minimal personil sebagai berikut:
No. Kegiatan I II III IV V VI VII
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
1 Persiapan
2 Stereoplotting
3 Pembentukan DTM dan Kontur
4 Pembangunan Topologi dan Pembentukan Poligon
5 Survei Kelengkapan Lapangan
6 Pengisisian Data Atribut
7 Generalisasi
8 Pembuatan Metadata dan Penyiapan Basis Data Kartografi
9 Penyusunan Basis Data Nama Unsur Rupabumi
10. Pelaporan
Lampiran5. Diagram Alir Pekerjaan
Diagram alir pekerjaan dapaat digambarkan sebagai berikut:
17dari42
A
Survei Kelengkapan
Lapangan
Pembentukan Topologi dan
Pembangunan Poligon
Unsur Peta RBI Hasil
Pembangunan Poligon
Peta Manuskrip A, yang sudah dilengkapi
data SKL & disahkan (dilengkapi hasil
scan)
Peta Manuskrip B, yang sudah dilengkapi
data SKL & disahkan (dilengkapi hasil
scan)
Peta Foto, yang sudah dilengkapi data
SKL & disahkan (dilengkapi hasil scan)
Formulir Nama Unsur Rupabumi, yang
sudah diisi (dilengkapi hasil scan)
Formulir Uji Akurasi, yang sudah diisi dan
rekapnya (dilengkapi hasil scan)
Daftar wilayah
Foto Lapangan
Logbook SKL
Data Batas Wilayah
yang sudah
dikonfirmasi dan
sesuai dengan data
vektor
Data vektor nama
unsur rupabumi
Data tracking
Data waypoint
Nama Peta
Lolos
QC ?
Lolos
QC ?
TIDAKTIDAK
Pengisian
Data Atribut
YAYA
Unsur Peta RBI Hasil
Pengisian Data Atribut
Edgematching
Lolos
QC ?
YA
TIDAK
Validasi Topologi
1:5.000
Unsur Peta RBI Hasil
Edgematching
Lolos
QC ?
YA
TIDAK
Unsur Peta RBI Final
Skala 1:5.000
Metadata untuk
skala 1:5.000
Lolos
QC ?TIDAK
B
YA
18dari42
19dari42
Lampiran6. Spesifikasi Teknis Peralatan
Spesifikasi minimum peralatan yang harus disediakan di setiap tahapan pekerjaan
disebutkan pada tabel 5.
Tabel5. Spesifikasi Teknis Peralatan
No Jenis Perangkat Jumlah
Minimum Keterangan
A. Persiapan
Laptop 1 unit KetuaTim Pelaksana
Komputer Workstation 1 unit Koordinator Stereoplotting dan DTM
Komputer Workstation 1 unit Koordinator GIS dan Basis Data
Komputer Workstation 1 unit Koordinator SKL dan Pengisian Data Atribut
Komputer Desktop 2 unit Staf Administrasi
Software GIS 1 unit Koordinator Stereoplotting dan DTM
Software GIS 1 unit Koordinator GIS dan Basis Data
Software GIS 1 unit Koordinator SKL dan Pengisian Data Atribut
Software Photogrametry 1 unit Koordinator Stereoplotting dan DTM
Software Photogrametry 1 unit Koordinator GIS dan Basis Data
Software Photogrametry 1 unit Koordinator SKL dan Pengisian Data Atribut
Plotter A0 1 unit untuk tahap persiapan
Printer Color A-4 2 unit untuk operasional rutin
Scanner A-4 1 unit untuk operasional rutin
B. Stereoplotting
Komputer Workstation
3 unit chief operator stereoplotting
Komputer Workstation
11 unit operator stereoplotting
Software Photogrametry
11 unit operator stereoplotting
Software GIS
11 unit operator stereoplotting
Software Photogrametry
3 unit chief operator stereoplotting
Software GIS
3 unit chief operator stereoplotting
Laptop
1 unit Ketua Tim Pelaksana
Komputer Workstation
1 unit Koordinator Stereoplotting dan DTM
Komputer Desktop
2 unit Staf Administrasi
Software GIS
1 unit Koordinator Stereoplotting dan DTM
Printer Color A-4
2 unit untuk operasional rutin
Scanner A-4
1 unit untuk operasional rutin
20dari42
No Jenis Perangkat Jumlah
Minimum Keterangan
C. Pembentukan DTM dan Kontur
Komputer Workstation
2 unit chief operator pembentukan DTM dan Kontur
Komputer Workstation
7 unit operator pembentukan DTM dan Kontur
Software Photogrametry
7 unit operator pembentukan DTM dan Kontur
Software GIS
7 unit operator pembentukan DTM dan Kontur
Software Photogrametry
2 unit chief operator pembentukan DTM dan Kontur
Software GIS
2 unit chief operator pembentukan DTM dan Kontur
Laptop
1 unit Ketua Tim Pelaksana
Komputer Workstation
1 unit Koordinator Stereoplotting dan DTM
Komputer Desktop
2 unit Staf Administrasi
Software GIS
1 unit Koordinator Stereoplotting dan DTM
Printer Color A-4
2 unit untuk operasional rutin
Scanner A-4
1 unit untuk operasional rutin
D. Pembangunan Topologi dan Pembentukan Poligon
Komputer Workstation 4 unit
Operator Pembangunan Topologi dan Pembentukan Poligon
Software GIS 4 unit
Operator Pembangunan Topologi dan Pembentukan Poligon
Laptop 1 unit Ketua Tim Pelaksana
Komputer Workstation 1 unit Koordinator GIS dan Basis Data
Komputer Desktop 2 unit Staf Administrasi
Software GIS 1 unit Koordinator GIS dan Basis Data
Printer Color A-4 2 unit untuk operasional rutin
Scanner A-4 1 unit untuk operasional rutin
E. Survei Kelengkapan Lapangan
Laptop
18 unit surveyor dan chief operator SKL
Kompas
18 unit surveyor dan chief operator SKL
GPS Geodetik Single Frekuensi
8 unit untuk uji akurasi, 1 tim terdiri dari 2 orang
GPS Map
15 unit Surveyor Kelengkapan Lapangan
Kamera foto
18 unit surveyor dan chief operator SKL
Software GIS
18 unit surveyor dan chief operator SKL
Software Pengolah Data
8 unit surveyor dan chief operator SKL
21dari42
No Jenis Perangkat Jumlah
Minimum Keterangan
GPS
Printer Color A-4
2 unit surveyor dan chief operator SKL
Perlengkapan lapangan
34 set Chief surveyor + surveyor + tenaga lokal + koordinator
Laptop
1 unit Ketua Tim Pelaksana
Komputer Workstation
1 unit Koordinator SKL dan Pengisian Data Atribut
Komputer Desktop
2 unit Staf Administrasi
Software GIS
1 unit Koordinator SKL dan Pengisian Data Atribut
Plotter A0
1 unit untuk tahap SKL
Printer Color A-4
2 unit untuk operasional rutin
Scanner A-4
1 unit untuk operasional rutin
F. Pengisisian Data Atribut
Komputer Workstation
16 unit Operator pengisian data atribut
Software GIS
16 unit Operator pengisian data atribut
Laptop
1 unit Ketua Tim Pelaksana
Komputer Workstation
3 unit Koordinator SKL dan Pengisian Data Atribut
Komputer Desktop
2 unit Staf Administrasi
Software GIS
3 unit Koordinator SKL dan Pengisian Data Atribut
Printer Color A-4
2 unit untuk operasional rutin
Scanner A-4
1 unit untuk operasional rutin
G. Generalisasi
Komputer Workstation
6 unit Operator generalisasi
Software GIS
6 unit Operator generalisasi
Laptop
1 unit Ketua Tim Pelaksana
Komputer Workstation
1 unit Koordinator GIS dan Basis Data
Komputer Desktop
2 unit Staf Administrasi
Software GIS
1 unit Koordinator GIS dan Basis Data
Plotter A0
1 unit untuk tahap generalisasi
Printer Color A-4
2 unit untuk operasional rutin
Scanner A-4
1 unit untuk operasional rutin
22dari42
No Jenis Perangkat Jumlah
Minimum Keterangan
H. Pembuatan Metadata dan Penyiapan Basis Data Kartografi
Komputer Workstation 2 unit
Operator pembuatan metadata & penyiapan basisdata kartografi
Software GIS 2 unit
Operator pembuatan metadata & penyiapan basisdata kartografi
Laptop 1 unit Ketua Tim Pelaksana
Komputer Workstation 1 unit Koordinator GIS dan Basis Data
Komputer Desktop 2 unit Staf Administrasi
Software GIS 1 unit Koordinator GIS dan Basis Data
Printer Color A-4 2 unit untuk operasional rutin
Scanner A-4 1 unit untuk operasional rutin
I. Pembuatan Daftar Nama Rupabumi (Gasetir)
Komputer Workstation
4 unit Operator pembuatan daftar nama rupabumi
Software GIS
4 unit Operator pembuatan daftar nama rupabumi
Laptop
1 unit Ketua Tim Pelaksana
Komputer Workstation
1 unit Koordinator GIS dan Basis Data
Komputer Desktop
2 unit Staf Administrasi
Software GIS
1 unit Koordinator GIS dan Basis Data
Printer Color A-4
2 unit untuk operasional rutin
Scanner A-4
1 unit untuk operasional rutin
J. Pelaporan
Laptop 1 unit KetuaTim Pelaksana
Komputer Workstation 3 unit para koordinator
Komputer Desktop 2 unit Staf Administrasi
Software GIS 3 unit para koordinator
Software Photogrametry 3 unit para koordinator
Plotter A0 1 unit untuk tahap pelaporan
Printer Color A-4 2 unit untuk operasional rutin
Scanner A-4 1 unit untuk operasional rutin
Keterangan:
Komputer Workstation
: Setara dengan processor i7, RAM 8GB.
Software Photogrametry : Mendukung tampilan stereo 3D dilengkapi dengan monitor 120Hz, mouse dan
23dari42
kacamata 3D.
Sanggup menyediakan perangkat sebagaimana tersebut di atas yang dinyatakan dengan:
a. Untuk perangkat milik sendiri : bukti kepemilikan dan/ atau lisensi
b. Untuk perangkat sewa: surat dukungan dari penyedia perangkat
Penyedia Jasa menyertakan jadwal pemakaian peralatan dalam pelaksanaan pekerjaan.
24dari42
Lampiran7. Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Spesifikasi teknis pekerjaan Pembuatan Unsur Peta Rupabumi Indonesia Skala Besar
Wilayah Kota Tarakan - Samarinda - Tanjung Selor,dijelaskan sebagai berikut:
1. Umum untuk setiap Tahapan Pekerjaan
a. Menyiapkan personil dan peralatan yang akan digunakan dalam setiap
tahapan pekerjaan, untuk memastikan bahwa personil pelaksana telah
memiliki kesamaan persepsi mengenai tata cara pelaksanaan tahapan
pekerjaan dan peralatan yang digunakan telah sesuai dengan spesifikasi yg
ditetapkan.
b. Melaksanakan QC internal terhadap semua hasil tahapan pekerjaan sesuai
dengan petunjuk pelaksanaan yang diberikan oleh Pemberi Kerja. Hasil QC
dituangkan dalam dokumen QC internal. Dokumen QC internal merupakan
salah satu kelengkapan yang diperlukan untuk proses QC oleh Tim Supervisi
BIG.
c. Melaksanakan perbaikan terhadap koreksi sebagai hasil dari QC oleh Tim
Supervisi BIG.
d. Pelaksanaan tahapan pekerjaan harus mengacu kepada dokumen petunjuk
pelaksanaan kegiatan
2. Persiapan
Tahapan persiapan mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Penyiapan personil dan peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan dokumen penawaran. Pemberi Kerja akan melakukan
pengecekan terhadap kesesuaian tim pelaksana dan peralatan yang akan
digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan dengan dokumen penawaran.
b. Penyusunan rencana detail pelaksanaan pekerjaan sebagai acuan teknis dalam
pelaksanaan pekerjaan. Rencana detail pelaksanaan pekerjaan sekurang-
kurangnya mencakup:
1) Pendahuluan: latar belakang, maksud dan tujuan, volume pekerjaan, hasil
pekerjaan yang akan diserahkan
2) Pelaksanaan pekerjaan, meliputi:
i. Tahapan pelaksanaan pekerjaan yang dilengkapi dengan diagram alir
dan penjelasan rinci pada masing-masing tahapan pelaksanaan
pekerjaan
ii. Jadwal pelaksanaan rinci
iii. Organisasi pelaksanaan dilengkapi dengan deskripsi kerja masing-
masing unit organisasi. Dalam hal Penyedia Jasa merupakan
konsorsium harus dilengkapi dengan deskripsi tugas dan
tanggungjawab dari masing-masing perusahaan anggota konsorsium
iv. Susunan personil pelaksana dilengkapi dengan jadwal penugasan dan
beban kerja masing-masing peronil pada setiap tahapan pekerjaan.
Dalam hal Penyedia Jasa merupakan konsorsium, maka perusahaan
asal dari masing-masing personil pelaksana harus dicantumkan
v. Peta indeks kerja dalam skala 1:5.000 dan 1:10.000. Dalam hal
Penyedia Jasa merupakan konsorsium, maka wilayah kerja dari
masing-masing konsorsium harus disajikan
vi. Mekanisme monitoring dan evaluasi di internal Penyedia Jasa untuk
menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Kemajuan pekerjaan
25dari42
untuk setiap NLP dan tahapan pekerjaan disajikan dalam suatu indeks
kerja
vii. Mekanisme kontrol kualitas internal (QC) Penyedia Jasa terhadap
output dari setiap tahapan pekerjaan dilengkapi dengan formulir QC
yang akan digunakan
3) Menguraikan sumber data yang akan digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan
4) Peralatan yang digunakan
5) Spesifikasi teknis yang harus dipenuhi bagi setiap output dari masing-
masing tahapan pekerjaan. Spesifikasi teknis wajib mengikuti apa yang
tercantum dalam KAK atau lebih baik
6) Melampirkan petunjuk teknis yang disediakan oleh Pemberi Kerja pada
masing-masing tahapan pekerjaan
c. Penyedia Jasa wajib mengikutsertakan koordinator teknis dalam pelatihan
(Training for Trainer) sesuai dengan bidang tugasnya, yang diselenggarakan oleh
Pemberi Kerja untuk menyamakan persepsi dalam pelaksanaan pekerjaan di
setiap tahapan pelaksanaan pekerjaan. Pelatihan akan dilaksanakan selama 1
minggu melalui kerjasama Pemberi Kerja dan beberapa perguruan tinggi yang
ditetapkan
d. Pengumpulan data dasar dan data pendukung yang akan digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan. Data yang diserahterimakan dari Pemberi Kerja wajib
dibuatkan berita acara serah terima data. Penyedia Jasa wajib untuk melakukan
pengecekan terhadap kondisi setiap data dan melaporkan kepada Pemberi Kerja
apabila dijumpai data yang rusak atau tidak memenuhi spesifikasi untuk
digunakan
e. Penyedia Jasa wajib menandatangani pernyataan kesediaan (non disclosure
agreement) untuk tidak memberikan seluruh data-data yang digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini maupun seluruh hasil pekerjaan kepada pihak lain
tanpa izin tertulis dari BIG
f. Melakukan penyiapan struktur folder sesuai dengan struktur yang diberikan dari
Pemberi Kerja. Termasuk di dalamnya melakukan replika geodatabase dari
Pemberi Kerja.
3. Stereoplotting
Tahapan steroplotting bertujuan untuk merekam IGD unsur peta rupabumi Indonesia
dalam format vektor 3 dimensi (3D) berdasarkan data dasar yang ditetapkan.
Adapun IG Dasar unsur peta RBI yang direkam mencakup unsur-unsur titik (point)
dan garis (line) dari garis pantai, hipsografi, hidrografi, transportasi dan utilitas,
bangunan dan fasilitas umum, serta penutup lahan. Ketentuan yang harus dipenuhi
oleh Penyedia Jasa dalam tahapan stereoplotting adalah sebagai berikut:
a. Penyiapan personil dan peralatan yang akandigunakan dalam proses
stereoplotting, untuk memastikan bahwa personil pelaksana telah memiliki
kesamaan persepsi mengenai tata cara pelaksanaan tahapan pekerjaan dan
peralatan yang digunakan telah sesuai dengan spesifikasi yg ditetapkan.
b. Melakukan pemeriksaan terhadap kualitas data dasar yang akan digunakan
c. Menggunakan SRGI2013 sebagai sistem referensi geospasial dalam
pelaksanaan pekerjaan:
Datum Horizontal : SRGI2013 Datum Vertikal : Geoid Indonesia Wilayah Kota Tarakan - Samarinda -
Tanjung Selor
26dari42
d. Melakukan stereoplotting sesuai dengan dokumen petunjuk pelaksanaan
stereoplotting yang ditetapkan oleh Pemberi Kerja. Beberapa ketentuan yang
harus diperhatikan dalam tahapan stereoplotting antara lain:
detail unsur dengan ukuran lebih besar dari 2,5m x 2,5m harus diplotting sebagai objek terpisah
Unsur garis yang berpotongan dan membentuk node topologi harus memiliki verteks dengan ketinggian yang sama.
Kode unsur dan nama unsur sesuai dengan Daftar Kode Unsur Rupabumi Indonesia yang ditetapkan oleh Pemberi Kerja. Dalam hal terdapat unsur yang
belum ada padanannya dalam daftar tersebut, Penyedia Jasa dapat
mengusulkan kepada tim Supervisi BIG untuk disetuju.
Unsur rupabumi hasil plotting disimpan dalam suatu geodatabase dengan struktur data sesuai dengan skema yang ditetapkan oleh Pemberi Kerja.
Penyedia Jasa tidak diperkenankan membuat struktur data sendiri dalam
geodatabase.
Menerapkan prinsip Create Once Used Many Times dengan pengertian bahwa setiap objek hanya boleh dicapture satu kali. Tidak diperkenankan
melakukan plotting terhadap objek yang sama lebih dari satu kali.
Seluruh unsur rupabumi yang harus disajikan dalam skala 1:5.000 dan terlihat di dalam model harus diplot sesuai dengan petunjuk teknis yang ditetapkan.
Unsur rupabumi tertentu diplot dengan mengikuti ketentuan sebagai berikut:
Garis pantai (garis): garis pantai 0m dan garis perbatasan antara air dan daratan
Perairan (titik, garis)
Sungai dengan lebar kurang dari atau sama dengan 2,5m digambarkan
menggunakan satu garis pada garis tengah sungai (centerline).
Sungai dengan lebar lebih dari 2,5m digambarkan dengan menggunakan
satu garis pada garis tengah sungai (centerline) dan kedua garis tepi
sungai. Garis sungai dan garis tepi sungai disimpan pada kode unsur
yang berbeda.
Sungaiharus terhubung satu sama lain dan membentuk jaringan, dalam
hal ini garis tengah sungai, harus terhubung satu sama lain (snap) dan
membentuk jaringan, aliran sungai menggantung diperbolehkan pada
daerah tertentu seperti pada daerah karst.
Plotting sungai dimulai dari arah hulu ke hilir (tidak sebaliknya) sesuai
dengan arah aliran sungai. Sungai utamaharus satu segmen dari hulu ke
muara.
Transportasi dan Utilitas (titik, garis)
Jalan dengan lebar kurang dari atau sama dengan 2,5m digambarkan
mengunakan satu garis pada as jalan (centerline).
Jalan dengan lebar lebih dari 2,5 m digambarkan mengunakan satu garis
pada as jalan (centerline) dan kedua garis tepi jalan. Garis as jalan dan
kedua garis tepi jalan disimpan pada kode unsur yang berbeda.
Semua jalan, dalam hal ini centerline, harus terhubung satu sama lain
(snap) dan membentuk suatu jaringan (road network).
Semua jalan yang terlihat di model harus diplot
Hipsografi (titik, garis kecuali kontur)
27dari42
Mass point atau titik tinggi menggambarkan bentuk terrain dan harus
ditempatkan di atas tanah (bare earth/ terrain).
Mass point diambil secara random menyesuaikan bentuk terrain dengan
kerapatan 2 20m.
Pada unsur perairan tidak dilakukan plotting mass point.
Pada bagian terrain yang mengalami perubahan gradien secara ekstrem
dibuat breakline, seperti punggung bukit. Pada punggung bukit, breakline
merupakan garis yang menghubungkan titik-titik tertinggi sehingga tidak
ada mass point yang memiliki ketinggian lebih tinggi dari breakline di
dekatnya.
Peletakan mass point di tepi perairan harus memperhatikan ketinggian
verteks garis tepi perairan.
Di wilayah pantai atau unsur perairan yang dipengaruhi pasang surut
laut, maka mass point diplot sampai batas air dan darat sebagaimana
terlihat di citra.
Nilai ketinggian pada kolom elevasi harus sama dengan nilai z.
Nilai ketinggian tidak sama dengan nol atau bernilai lebih kecil dari nol
kecuali daerah cekungan yang memiliki ketinggian dibawah permukaan
laut rata-rata.
Peletakan mass point tidak boleh terlalu dekat/ berimpit dengan garis tepi
sungai atau breakline.
Spotheight diletakkan pada kontur puncak, saddle, dan cekungan.
Nilai spotheight tidak boleh sama dengan nilai elevasi kontur.
Untuk daerah datar dimana hanya terdapat beberapa garis kontur maka
titik tinggi ditempatkan pada setiap titik tengah kotak grid peta.
Bangunan dan Fasilitas Umum (garis)
Bangunan terpencar yang berukuran lebih dari atau sama dengan 2,5m x
2,5m diplot menggunakan garis sebagai garis yang tertutup
28dari42
Ketinggian bangunan diplot pada atapnya
Penutup Lahan (garis, anotasi)
Penutup lahan diplot berupa garis batas penutup lahan
Setiap luasan penutup lahan yang dibatasi oleh garis batas penutup
lahan atau garis dari objek lainnya (jalan, sungai, bangunan, dsb)
diberikan anotasi (point) sesuai dengan jenis penutup lahan
4. Pembentukan DTM (Digital Terrain Model) dan Kontur
Pembentukan DTM dan kontur bertujuan untuk menggambarkan topografi
permukaan bumi di area yang dipetakan. Ketentuan yang harus dipenuhi oleh
Penyedia Jasa dijelaskan sebagai berikut:
a. Melakukan pembentukan DTM dari masspoint hasil plotting dengan
mengikutsertakan breakline seperti punggung bukit, sungai (centerline maupun
garis tepi sungai), unsur perairan lainnya (garis tepi danau, dsb), serta garis
batas darat dan laut. Hasil dari tahapan pekerjaan ini berupa data DTM format
*.bil 32bitfloat dengan ukuran cell 2m.
b. Melakukan editing terhadap noise/spike hasil pembentukan DTM, hingga DTM
bersih dari noise/spike.
c. Melakukan QC internal terhadap data DTM yang dihasilkan.
d. Melakukan pembentukan kontur dari data DTM yang sudah lulus QC dengan
ketentuan:
interval kontur adalah 2m, sedangkan interval kontur indeks adalah 10m. Pada daerah yang relatif datar, dapat dibuat garis kontur bantu dengan interval 1m.
Area kerja yang mencakup wilayah pantai atau perairan yang dipengaruhi pasang surut laut, nilai kontur pada kedudukan air tertinggi dan permukaan
laut rata-rata (MSL) agar ditampilkan. Kedudukan air tertinggi dan MSL
diperoleh data pasang surut di wilayah tersebut.
5. PembangunanTopologi danPembentukan Poligon
Topologi merupakan ketentuan yang terkait dengan hubungan antar obyek-obyek
spasial berupa titik, garis maupun area dari suatu unsur geografis.Topologi
diperlukan untuk mengelola geometri dari objek-objek spasial yang digunakan
bersama (shared geometry) serta untuk menjaga integritas data.Geometri poligon
dari suatu unsur geografis dibentuk oleh geometri garis yang sudah topologinya
sudah terbangun.
Tahapan pekerjaan pembangunan topologi dilaksanakan dengan memperhatikan
ketentuan sebagai berikut:
a. Melakukan pembangunan topologi (topologybuild) sesuai dengan topological
rules yang ditetapkan oleh Pemberi Kerja. Pembangunan topologi secara iteratif
mencakup topologi dalam satu unsur maupun topologi antar unsur dari geometri
titik dan garis.
Aturan Topologi Titik Garis
Tidak ada objek yang lebih kecil dari batas toleransi
29dari42
Aturan Topologi Titik Garis
yang ditetapkan berdasarkan skala (must be larger than
cluster tolerance)
Tidak ada garis yang menumpuk jadi satu pada posisi
yang sama (must not overlap)
Tidak ada duplikasi garis berbeda pada posisi yang
sama dengan garis itu sendiri (Must not self-overlap)
Tidak ada garis berbeda yang berpotongan (must not
intersect)
Tidak ada perpotongan pada garis itu sendiri (must not
self-intersect)
Ujung suatu garis harus snap dengan garis lain
sehingga tidak ada garis yang undershoot maupun
overshoot (must not have dangles dan must not have
pseudo nodes)
Tidak ada garis yang menumpuk jadi satu pada posisi
yang sama antar unsur (must not overlap with)
Tidak ada beberapa objek yang direpresentasikan
dalam satu record (must be single part)
Harus terpotong (split) pada setiap pertemuan dengan
garis yang lain (must not intersect or touch interior)
(khusus
unsur jalan)
Tidak ada titik yang bertampalan pada posisi yang sama
ataupun dengan titik itu sendiri (Must be disjoint)
b. Melakukan editing topologi terhadap kesalahan topologi (topological error) yang
dijumpai. Tahapan pembangunan topologi berikutnya dapat dilakukan setelah
tahapan sebelumnya bebas dari kesalahan topologi.
c. Pelaksanaan pembangunan dan editing topologi harus mengikuti petunjuk
pelaksanaanpembangunan topologi yang ditetapkan oleh Pemberi Kerja.
d. Melakukan proses QC internal untuk memastikan bahwa data telah bebas dari
kesalahan topologi, sebelum melanjutkan ke tahapan pekerjaan berikutnya
(pembentukan poligon). Proses QC internal dilakukan sesuai dengan petunjuk
teknis yang diberikan oleh Pemberi Kerja. Hasil QC dituangkan dalam dokumen
QC internal. Dokumen QC internal merupakan salah satu kelengkapan yang
diperlukan untuk proses QC oleh Tim Supervisi BIG.
e. Melaksanakan perbaikan terhadap koreksi sebagai hasil dari QC oleh Tim
Supervisi BIG.
Tahapan pekerjaan pembentukan poligon dilaksanakan dengan memperhatikan
ketentuan sebagai berikut:
a. Melakukan pembentukan poligon dari unsur garis yang sudah lulus QC pada
tahapan pekerjaan pembangunan dan editing topologi.
b. Melakukan cek topologi terhadap seluruh unsur (point, line, poligon) yang sudah
dibentuk sesuai dengan topological rule yang ditetapkan.
30dari42
6. Survei Kelengkapan Lapangan
Survei kelengkapan lapangan bertujuan untuk:
Melakukan verifikasi penutup lahan terhadap unsur-unsur yang telah direkam pada tahapan stereoplotting
Melaksanakan pengecekan geometri untuk menentukan kualitas IG hasil stereoplotting.
Melaksanakan konfirmasi terhadap indikasi batas wilayah administrasi (batas desa/kelurahan, batas kecamatan, batas kabupaten/kota) kepada pemerintah
daerah setempat.
Melaksanakan survei pengumpulan namaunsur rupabumi (toponim).
Ketentuan yang harus dipenuhi oleh Penyedia Jasa dalam tahapan pekerjaan survei
kelengkapan lapangan dijelaskan sebagai berikut:
a. Melaksanakan penyiapan personil dan peralatan yang akan digunakan dalam
tahapan pekerjaan survei kelengkapan lapangan, untuk memastikan bahwa
personil pelaksana telah memiliki kesamaan persepsi mengenai tata cara
pelaksanaan tahapan pekerjaan dan peralatan yang digunakan telah sesuai
dengan spesifikasi yg ditetapkan.
b. Melaksanakan penyiapan rencana survei, peta kerja dan bahan/material untuk
keperluan survei kelengkapan lapangan, mencakup antara lain:
penentuan titik-titik untuk cek geometris dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
o jumlah titik minimal sebanyak 40 titik.
o titik yang dipilih mudah diidentifikasi baik dalam peta maupun di lapangan
o titik tersebar merata di seluruh area pekerjaan dengan memperhatikan
ketentuan berikut:
Sebaran uji ketelitian geometri menggunakan aturan distribusi titik uji, area yang akan di uji dibagi menjadi 4 (empat) kuadran dengan
distribusi ideal titik uji di setiap kuadran setidaknya sejumlah 20 %
(persen) dari keseluruhan jumlah titik uji (n), ilustrasi ditunjukkan pada
gambar 1(a).
Jarak antar titik uji dengan interval minimal 10 % (persen) dari jarak diagonal (C) kumpulan data, distribusi titik-titik uji yang diilustrasikan
pada gambar 1(b).
Gambar 1(b) memenuhi kedua kondisi tersebut.
31dari42
(a) Distribusi ideal titik uji (b) Jarak ideal antar titik uji Gambar 1. Distribusi dan Jarak ideal antar titik uji (dimodifikasi dari NSSDA)
Untuk area yang tidak beraturan, pembagian kuadran dilakukan
dengan membagi wilayah kelompok data menjadi empat bagian,
dimana setiap bagian dipisahkan oleh sumbu silang. Pembagian
kuadran dibuat sedemikian rupa sehingga jumlah dan sebaran titik uji
merepresentasikan wilayah yang akan diuji. Ilustrasi kondisi ini
ditunjukkan pada gambar 2 berikut.
(a) Distribusi ideal titik uji (b) Jarak ideal antar titik uji
Gambar 2. Distribusi dan Jarak antar titik uji (untuk area yang tidak
beraturan)
penentuan titik-titik untuk verifikasi penutup lahan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
o menghitung titik minimal sebanyak jumlah titik anotasi yang diperoleh dari
hasil stereoplotting yang menunjukkan banyaknya jumlah feature penutup
lahan, disebut dengan jumlah populas (N)
o menghitung jumlah titik yang akan dicek (n) dengan menggunakan formula
sebagai berikut
dimana
o menghitung jumlah titik yang untuk setiap kelas penutup lahan (s) secara
merata (proporsional) dengan menggunakan formula sebagai berikut:
Dimana
s = jumlah titik sampel untuk verifikasi penutup lahan di setiap kelas penutup lahan a = jumlah semua feature (record titik anotasi) dalam kelas penutup lahan tersebut N = jumlah populasi (jumlah seluruh record atau feature titik anotasi pada semua kelas penutup lahan di paket pekerjaan tersebut)
32dari42
n = jumlah total titik sampel untuk verifikasi penutup lahan di semua kelas penutup lahan dalam satu paket pekerjaan
penyiapan peta-peta kerja, antara lain: o peta manuskrip tipe A yang memuat unsur perairan, transportasi dan
utilitas, serta hipsografi.
o peta manuskrip tipe B yang memuat seluruh unsur hasil plotting kecuali
kontur dan dilengkapi dengan rencana titik lokasi cek geometris dan
verifikasi penutup lahan
o petafotodari hasil orthofoto dilengkapi dengan unsur batas wilayah,
toponim dari data sekunder dan perairan sampai dengan level sungai 1
garis.
penyiapan formulir-formulir sesuai dengan format yang diberikan oleh Pemberi Kerja, antara lain:
o formulir untuk keperluan pengumpulan nama unsur rupabumi.
o formulir untuk keperluan cek geometris.
o formulir untuk keperluan verifikasi penutup lahan.
penyusunan rencana detil survei yang memuat antara lain rencana basecamp, jalur survei, personil dan pembagian kerja selama di lapangan.
pengurusan kelengkapan administrasi dan perizinan untuk mendukung kelancaran survei kelengkapan lapangan (surat tugas, izin survei dari
pemda/instansi terkait) yang mencakup seluruh area paket pekerjaan.
Melakukan pengecekan peralatan dan perlengkapan yang akan digunakan pada tahapan survei kelengkapan lapangan.
c. Melaksanakan survei kelengkapan lapangan dengan ketentuan sebagai berikut:
Tim survei wajib untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah/instansi terkait setempat terkait pemberitahuan/permohonan izin sebelum tim survei
bekerja di lapangan
Menyimpan data perekaman jalur survei (tracking) selama melakukan survei kelengkapan lapangan
Melakukan penandaan (marking) pada peta manuskrip dan GPS pada unsur rupabumi yang disurvei
Melakukan verifikasi penutup lahan terhadap unsur-unsur yang telah direkam pada tahapan stereoplotting dengan ketentuan:
1) Verifikasi penutup lahan dilakukan untuk memastikan kesesuaian antara
data hasil plotting dengn kondisi sebenarnya di lapangan. Sebagai
contoh, apabila pada saat plotting suatu obyek diidentifikasi sebagai
sawah, maka harus dicek kesesuaiannya dengan kondisi sebenarnya di
lapangan
2) Dalam hal dijumpai obyek yang tidak tercantum dalam peta manuskrip,
maka dilakukan perekaman koordinat dan identifikasi jenis unsur, untuk
kemudian dimasukkan ke dalam data hasil SKL
3) Menghitung matriks verifikasi penutup lahan
4) Unsur hasil pengecekan lapangan di tuliskan pada peta manuskrip yang
dibawa ke lapangan dan direkam pada suatu formulir/table berikut
koordinat titik sampel, unsur hasil identifikasi pada saat plotting dan unsur
hasil pengecekan lapangan. Pada saat pengecekan, peta manuskrip dan
33dari42
rekaman hasil pengecekan lapangan harus diserahkan kepada Tim
Supervisi BIG.
Melaksanakan pengecekan geometris untuk menentukan kualitas unsur rupabumi hasil stereoplotting dengan ketentuan:
1) Melakukan pengukuran GPS pada titik-titik cek geometris menggunakan
GPS Geodetik minimal single frekuensi post processing.
2) Ketelitian alat yang digunakan harus bisa menghasilkan pengolahan
dengan akurasi < 1m
3) Mengisi formulir cek geometris
4) Menghitung hasil pengecekan geometris yang dilakukan
Melaksanakan konfirmasi terhadap indikasi batas wilayah administrasi (batas desa/kelurahan, batas kecamatan, batas kabupaten/kota) kepada pemerintah
daerah setempat dengan ketentuan
1) Menggambarkan batas wilayah administrasi hasil konfirmasi (hasil survei
kelengkapan lapangan) pada manuskrip A
2) Menggambarkan batas wilayah sesuai dengan yang diperoleh di
manuskrip pada data digital
3) meminta pengesahan dari aparat pemerintahan setempat pada
manuskrip A
Melaksanakan survei pengumpulan nama unsur rupabumi (toponim) dengan ketentuan:
1) Pengumpulan toponim dilakukan terhadap setiap unsur rupabumi yang
memiliki nama
2) Infomasi yang dikumpulkan meliputi: toponim (nama unsur), arti nama,
koordinat, foto
3) Mengisi formulir nama unsur rupabumi dan meminta pengesahan dari
aparat pemerintahan setempat
4) Membuat daftar nama wilayah administrasi yang tercakup dalam wilayah
paket pekerjaan
Mendokumentasikan setiap unsur rupabumiyang dikunjungi. Dalam hal unsur rupabumi tersebut memiliki papan nama, foto diambil dengan menampilkan
papan nama dan surveyornya.
Menyusun dan menyimpan semua data hasil survei kelengkapan lapangan dalam geodatabase dengan format sesuai dengan yang diberikan Pemberi
Kerja
Membuat logbook harian yang memuat nama personil, waktu dan kegiatan yang dilakukan
Membuat laporan hasil SKL yang berisi penjelasan persiapan, pelaksanaan dan hasil yang diperoleh dari SKL
7. Pengisian Data Atribut
Pengisian data atribut merupakan proses pengisian atribut terhadap data dari hasil
pekerjaan tahapan pembangunan topologi dan pembentukan poligon berdasarkan
data yang diperoleh dari hasil survei kelengkapan lapangan.
Tahapan pekerjaan pengisian data atibut dilaksanakan dengan memperhatikan
ketentuan sebagai berikut:
34dari42
- Melakukan pengisian atribut yang diperoleh dari survei kelengkapan lapangan
terhadap data hasil pembentukan poligon yang sudah lulus QC. Semua data
yang diisikan harus sesuai dengan formulir atau manuskrip lapangan. Pengisian
atribut harus seragam dan sesuai dengan ketentuan yang diberikan Pemberi
Kerja
Pada tahapan pengisian data atribut, juga terdapat sub-tahapan validasi topologi
untuk data 1:5.000, proses ini dilakukan setelah tahapan pengisian data atribut
selesai dilakukan.
Validasi Topologi 1:5.000
Validasi topologi dilakukan untuk memastikan bahwa data telah seamless dan
matching, baik di dalam paket pekerjaan ataupun antar paket pekerjaan, dan telah
bersih dari kesalahan topologi.
Tahapan pekerjaan validasi topologi dilaksanakan dengan memperhatikan ketentuan
sebagai berikut:
a. Melaksanakan penyiapan personil dan peralatan yang akan digunakan dalam
tahapan pekerjaanValidasi Topologi, untuk memastikan bahwa personil
pelaksana telah memiliki kesamaan persepsi mengenai tata cara pelaksanaan
tahapan pekerjaan dan peralatan yang digunakan telah sesuai dengan
spesifikasi yg ditetapkan.
b. Melakukanedgematching untuk semua unsur pada paket yang bersebelahan
(baik x,y maupun z) dan atributnya
c. Melakukan topologi terhadap unsur (titik, garis dan area) hasil edgematching
untuk masing-masing unsur maupun antar unsur dengan menggunakan aturan
topologi yang diberikan Pemberi Kerja dan memastikan semua unsur sudah
bersih dari potensi kesalahan topologi
Aturan Topologi Titik Garis Area
Tidak ada objek yang lebih kecil dari batas toleransi
yang ditetapkan berdasarkan skala (must be larger
than cluster tolerance)
Tidak ada obyek yang menumpuk jadi satu pada
posisi yang sama (must not overlap)
Tidak ada duplikasi garis berbeda pada posisi yang
sama dengan garis itu sendiri (Must not self-overlap)
Tidak ada garis berbeda yang berpotongan (must
not intersect)
Tidak ada perpotongan pada garis itu sendiri (must
not self-intersect)
Ujung suatu garis harus snap dengan garis lain
sehingga tidak ada garis yang undershoot maupun
overshoot (must not have dangles dan must not
have pseudo nodes)
Tidak ada obyek yang menumpuk jadi satu pada
posisi yang sama antar unsur (must not overlap
with)
Tidak ada beberapa objek yang direpresentasikan
dalam satu record (must be single part)
Tidak ada titik yang bertampalan pada posisi yang
35dari42
Aturan Topologi Titik Garis Area
sama ataupun dengan titik itu sendiri (Must be
disjoint)
Harus terpotong (split) pada setiap pertemuan
dengan garis yang lain (must not intersect or touch
interior)
(khusus unsur
jalan dan
batas
wilayah)
Tidak ada area yang memiliki gap dengan unsur
lainnya (must not have gap)
8. Generalisasi
Generalisasi dilakukan untuk mendapatkan unsur peta RBI pada skala yang lebih
kecil, yaitu skala 1:10.000.
Tahapan pekerjaan generalisasi dilaksanakan dengan memperhatikan ketentuan
sebagai berikut:
a. Melakukan generalisasi dengan ketentuan sebagai berikut:
Tidak menghilangkan informasi penting yang terdapat pada peta skala sumbernya
Menyusun daftar unsur yang harus dipertahankan (tidak dilakukan proses generalisasi), yaitu:
o Perairan:
Sungai besar yang menjadi muara sungai-sungai kecil. Sungai yang terhubung dengan danau (jika danau tersebut tidak
mengalami seleksi).
Sungai yang mengalir langsung ke laut. Sungai yang menjadi batas administrasi (minimal tingkat kecamatan). Sungai yang mempunyai nama rupabumi atau toponim
o Transportasi dan utilitas (line):
Rel kereta api Jalan yang menghubungkan dengan pemukiman
o Bangunan dan fasilitas umum :
Bangunan-bangunan dan fasilitas umum yang masuk dalam klasifikasi skala hasil generalisasi
o Batas wilayah
Batas wilayah definitif
o Hipsografi (point)
Titik yang berada di puncak topografi Titik yang berada di daerah yang tidak terwakili garis kontur
Memperhatikan urutan generalisasi sebagai berikut: o Perairan
Seleksi unsur sungai berdasarkan panjang garisnya. Sungai yang dipertahankan harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
Nama unsur Panjang Generalisasi
36dari42
minimal (mm) 1:10.000
Alur sungai 10 100m
Sungai satu garis 5 50m
Seleksi sungai berdasarkan kerapatan/ densitasnya terhadap hasil seleksi yang sebelumnya telah dilakukan. Dimana sungai yang
dipertahankan harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
Level Kerapatan 1:10.000
(km/km2)
Panjang minimal
(skala hasil
generalisasi)
Sangat rapat >10 12mm
Rapat 5~10 10mm
Normal 2,5~5 8mm
Jarang 0,5~2,5 5mm
Sangat jarang
37dari42
Melakukan simplifikasi terhadap penutup lahan (line) yang berkelok-kelok dengan diameter kelokan kurang dari 5m pada generalisasi
1:10.000. Simplifikasi dilakukan dengan mempertahankan bentuk
utama dari garis tersebut.
Melakukan pembentukan ulang penutup lahan (area) dari unsur perairan, jalan, bangunan (area), dan penutup lahan (line) hasil
generalisasi.
Mengeliminasi penutup lahan yang luasannya kurang dari spesifikasi ukuran terkecil yaitu 5m x 5m pada generalisasi 1:10.000 dengan
tetap memperhatikan unsur garis pembentuknya
o Batas wilayah
Simplifikasi terhadap data batas wilayah seperti pada sungai, jalan, dan breakline. Selain itu jika batas indikatif yang digunakan mengikuti
sungai, jalan atau breakline yang mengalami proses simplifikasi, maka
batas wilayah cukup mengambil dari unsur jalan atau sungai tersebut
dengan menyesuaikan atributnya.
Generate ulang unsur batas wilayah area. Tahap ini hanya dilakukan jika ada batas wilayah garis yang mengalami simplifikasi.
o Hipsografi
Melakukan pembentukan ulang DTM dari masspoint dan hasil generalisasi sungai dan breakline..
Generate ulang kontur pada dengan interval sesuai skala hasil generalisasi dari DTM yang dibentuk pada langkah sebelumnya
dengan ketentuan untuk data skala 1:10.000, interval kontur adalah
4m, sedangkan interval kontur indeks adalah 20m. Pada daerah yang
relatif datar dapat dibuat garis kontur bantu dengan interval 2m.
Seleksi spotheight dengan memperhatikan hal berikut: - Spotheight diletakkan pada kontur puncak, saddle, dan cekungan.
- Nilai spotheight tidak boleh sama dengan nilai elevasi kontur.
- Pada daerah datar diberi satu spotheight setiap grid
d. Generalisasi 1:10.000 dilakukan dari data final skala 1:5.000 yang diperoleh dari
tahapan validasi topologi 1:5.000
e. Melakukanedgematching untuk semua unsur pada paket yang bersebelahan
(baik x,y maupun z) dan atributnya
f. Melakukan validasi topologi terhadap unsur (titik, garis dan area) hasil
edgematching untuk masing-masing unsur maupun antar unsur dengan
menggunakan aturan topologi yang diberikan Pemberi Kerja dan memastikan
semua unsur sudah bersih dari potensi kesalahan topologi
Aturan Topologi Titik Garis Area
Tidak ada objek yang lebih kecil dari batas toleransi
yang ditetapkan berdasarkan skala (must be larger
than cluster tolerance)
Tidak ada obyek yang menumpuk jadi satu pada
38dari42
Aturan Topologi Titik Garis Area
posisi yang sama (must not overlap)
Tidak ada duplikasi garis berbeda pada posisi yang
sama dengan garis itu sendiri (Must not self-overlap)
Tidak ada garis berbeda yang berpotongan (must
not intersect)
Tidak ada perpotongan pada garis itu sendiri (must
not self-intersect)
Ujung suatu garis harus snap dengan garis lain
sehingga tidak ada garis yang undershoot maupun
overshoot (must not have dangles dan must not
have pseudo nodes)
Tidak ada obyek yang menumpuk jadi satu pada
posisi yang sama antar unsur (must not overlap
with)
Tidak ada beberapa objek yang direpresentasikan
dalam satu record (must be single part)
Tidak ada titik yang bertampalan pada posisi yang
sama ataupun dengan titik itu sendiri (Must be
disjoint)
Harus terpotong (split) pada setiap pertemuan
dengan garis yang lain (must not intersect or touch
interior)
(khusus unsur
jalan dan
batas
wilayah)
Tidak ada area yang memiliki gap dengan unsur
lainnya (must not have gap)
9. Pembuatan Metadata
Pembuatan metadata harus sesuai dengan standar ISO 19139 yang merupakan ISO
19115. Tahapan pekerjaan pembuatan metadata dilaksanakan dengan
memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
a. Membuat metadata dengan melakukan pengisian pada aplikasi yang telah
disediakan oleh Pemberi Kerja
b. Penyedia Jasa melakukan pengisian terhadap bagian yang wajib diisi (mandatory
field)
Contoh pengisian adalah sebagai berikut:
NAMA FIELD KETERANGAN CONTOH PENGISIAN
organisationName Nama organisasi pembuat data spasial
Badan Informasi Geospasial
dateStamp Tanggal pembuatan metadata [diisi sesuai tanggal pengerjaan metadata] format tanggal [yyyy-mm-dd]
2015-10-31
title Judul data spasial Peta Rupabumi Indonesia Skala 1:5.000 Wilayah Kota Tarakan - Samarinda - Tanjung Selor
date Tanggal publikasi data [Diisi tanggal berakhir kontrak] format tanggal [yyyy-mm-dd]
2015-11-28
abstract Abstrak tentang data Peta Rupabumi Indonesia Skala
39dari42
NAMA FIELD KETERANGAN CONTOH PENGISIAN
spasial [disesuaikan jenis pekerjaan]
1:5.000 Wilayah Kota Tarakan - Samarinda - Tanjung Selormerupakan hasil kompilasi data 3 dimensi dari data foto udara tahun 2014. Survei kelengkapan lapangan dilaksanakan pada tahun 2015. Pelaksana pekerjaan pemetaan rupabumi Indonesia ini adalah PT. Survei Pemetaan.
individualName Nama penanggung jawab data spasial
Kepala Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim
organisationName Nama organisasi penanggung jawab data spasial
Badan Informasi Geospasial
positionName Posisi penanggung jawab
Kepala Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim
voice Nomor telepon (021) 87901254
facsimile Nomor fax (021) 87901254
deliveryPoint Nama jalan tempat organisasi berada
Jl. Raya Jakarta Bogor KM. 46
city Kota tempat organisasi berada
Cibinong
administrativeArea Provinsi tempat organisasi berada
Jawa Barat
postalCode Kode pos 16911
electronicMailAddress e-mail info@big.go.id
language Bahasa yang digunakan
Indonesia
westBoundLongitude Koordinat Bujur barat 100,75
eastBoundLongitude Koordinat Bujur timur 101,00
southBoundLatitude Koordinat lintang selatan
1,00
northBoundLatitude Koordinat lintang utara 0,75
c. Mengimpor metadata ke dalam masing-masing geodatabase unsur rupabumi
skala menengah yang sudah final pada masing-masing skala
10. Penyusunan Basis Data Nama Unsur Rupabumi
Penyusunan basis data nama unsur rupabumi dilakukan untuk mendapatkan daftar
nama unsur rupabumi. Nama rupabumi disusun sesuai dengan kaidah penyusunan
basis data nama unsur rupabumi.
Tahapan pekerjaan penyusunan basis data namaunsur rupabumi dilaksanakan
dengan memperhatikan ketentuan yaitu melaksanakan editing data untuk
penyusunan basis data nama rupabumi untuk unsur-unsur yang diperlukan untuk
penyusunan basis data nama unsur nama rupabumi dimana penulisan atribut sudah
sesuai dengan ketentuan yang diberikan Pemberi Kerja
11. Penyiapan Basis Data Kartografi
Tahapan pekerjaan penyiapan basis data kartografi dilaksanakan dengan
memperhatikan ketentuan yaitu membuat data driven table skala 1:5.000, dan
1:10.000 yang memuat seluruh informasi yang diperlukan untuk penyajian kartografi.
12. Kontrol Kualitas
Kontrol kualitas (QC) dilaksanakan secara internal oleh Penyedia Jasa maupun oleh
Tim Supervisi BIG.Kontrol kualitas dimaksudkan untuk menjamin kualitas hasil
40dari42
pekerjaan pada setiap tahapan pekerjaan. Kontrol kualitas dilaksanakan dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Penyedia Jasa wajib melakukan kontrol kualitas (QC) secara internal terhadap
hasil pelaksanaan pada setiap tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh operator
sesuai dengan petunjuk teknis QC yang ditetapkan. QC internal dilakukan oleh
Operator Kepala (Chief Operator) yang membawahi sekelompok operator. Hasil
QC dituangkan dalam suatu dokumen QC sesuai dengan petunjuk teknis QC
yang ditetapkan oleh Pemberi Kerja. Operator Kepala bertanggung jawab
terhadap kualitas data hasil plotting yang dilakukan oleh operator dan berhak
untuk memerintahkan operator untuk mengulangi atau memperbaiki kesalahan
apabila data hasil plotting belum memenuhi kualitas yang ditetapkan.
b. Proses kontrol kualitas dapat dilaksanakan secara parsial tanpa menunggu
seluruh hasil pada satu tahapan pekerjaan sesuai dengan petunjuk teknis QC.
c. Tim Supervisi BIG hanya akan melakukan kontrol kualitas terhadap hasil
pekerjaan yang sudah lolos QC internal dan dilengkapi dengan dokumen QC.
d. Hasil QC yang dilakukan oleh Tim Supervisi BIG akan dituangkan dalam
dokumen QC berikut catatan untuk perbaikan apabila ada.
13. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi dimaksudkan untuk menjamin kelancaran dalam
pelaksanaan pekerjaan. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan secara internal oleh
tim pelaksana dari Penyedia Jasa maupun oleh Tim Supervisi BIG.
a. Penyedia Jasa wajib melaksanakan monitoring dan evaluasi secara internal dan
berkala selama pelaksanaan pekerjaan. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
Koordinator teknis melaksanakan monitoring dan evaluasi internal terhadap pelaksanaan pekerjaan sekurang-kurangnya selama satu kali setiap minggu.
Ketua Tim Pelaksana (Team Leader) melaksanakan monitoring dan evaluasi internal terhadap pelaksanaan pekerjaan sekurang-kurangnya selama satu
kali setiap bulan.
Apabila diperlukan, kegiatan monitoring dan evaluasi internal dapat mengundang Tim Supervisi BIG.
Tim Supervisi BIG akan melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan pekerjaan sekurang-kurangnya selama satu kali dalam satu
bulan. Kegiatan monitoring dan evaluasi yang diselenggarakan oleh Tim
Supervisi BIG wajib dihadiri oleh Ketua Tim Pelaksana dan Para Koordinator
Teknis.
Kegiatan monitoring dan evaluasi baik yang dilaksanakan secara internal oleh Penyedia Jasa maupun oleh Tim Supervisi BIG harus dicatat dalam notulensi
yang ditandatangani oleh pihak terkait.
Notulensi kegiatan monitoring dan evaluasi harus didokumentasikan dengan baik. Tim Supervisi BIG sewaktu-waktu dapat meminta seluruh notulensi
untuk dilakukan pemeriksaan.
Tim Supervisi BIG dapat memberikan teguran apabia Penyedia Jasa lalai dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi terkait pelaksanaan pekerjaan.
b. Monitoring dan evaluasi mencakup beberapa hal, antara lain:
kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai. kendala yang timbul dalam pelaksanaan pekerjaan. solusi bagi setiap kendala yang timbul.
41dari42
rencana pelaksanaan pada periode selanjutnya. strategi percepatan pencapaian target apabila terjadi keterlambatan dari
jadwal pelaksanaan yang ditetapkan.
c. Setiap operator pelaksana wajib melakukan pencatatan dalam suatu personal
logbook terkait aktivitas sehari-hari dalam pelaksanaan pekerjaan. Personal
logbook mencakup beberapa hal, antara lain:
Waktu mulai kerja, istirahat, waktu selesai kerja (harian). Pekerjaan yang dilaksanakan dan pencapaian hasil kerja perhari. Permasalahan yang dijumpai dan solusi yang dilakukan.
d. Catatan dalam logbook dari setiap operator berfungsi sebagai laporan harian.
Personal logbook dari setiap operator harus di rekapitulasi oleh Chief Operator
sebagai bahan masukan dalam monitoring dan evaluasi serta untuk penyusunan
laporan mingguan/bulanan. Sewaktu-waktu, tim supervisi dapat meminta logbook
dari masing-masing operator pelaksana untuk keperluan pemeriksaan.
14. Pelaporan
Hal-hal yang harus dilaksanakan dalam tahapan pekerjaan ini adalah:
Laporan pelaksanaan pekerjaan terdiri dari:
a. Laporan Pendahuluan, mencakup hal-hal sebagai berikut:
Dokumen rencana detail pelaksanaan pekerjaan berikut lampiran-lampiran terkait.
Persetujuan dokumen rencana detail pelaksanaan pekerjaan dari Tim Supervisi.
Hasil pemeriksaan personil pelaksana dan peralatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Bukti serah terima data dasar dari Pemberi Kerja. Bukti keikutsertaan koordinator teknis dalam Training for Trainer untuk
penyamaan persepsi tata cara pelaksanaan pekerjaan.
Laporan Pendahuluan diserahkan setelah tahap persiapan selesai dilaksanakan, dalam format hardcopy sebanyak 2 (dua) set dan format digital
(MS Office Document) sebanyak 1 (satu) set.
b. Laporan mingguan, mencakup hal-hal sebagai berikut:
Kemajuan pekerjaan yang telah dicapai pada minggu berjalan. Kendala yang dihadapi dan solusi yang telah dilakukan. Rencana pelaksanaan pekerjaan pada minggu berikutnya. Laporan mingguan diberikan pada setiap akhir minggu Laporan Mingguan diserahkan secara online (melalui email) kepada Tim
Supervisi BIG dalam format digital (MS Office Dokumen).
c. Laporan Bulanan, mencakup hal-hal sebagai berikut:
Kemajuan pekerjaan yang telah dicapai pada bulan berjalan, disertai dengan bukti-bukti
Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pekerjaan. Solusi dalam mengatasi kendala yang dijumpai. Rencana pelaksanaan pekerjaan pada bulan berikutnya. Kurva S. Rekapitulasi laporan mingguan.
42dari42
Persetujuan TimSupervisi BIG atas pencapaian hasil pekerjaan pada bulan berjalan.
Laporan Bulanan diserahkan setiap bulan dalam format hardcopy sebanyak 2 (dua) set dan format digital (MS Office Document) sebanyak 1 (satu) set.
d. Laporan Akhir, mencakup hal-hal sebagai berikut:
Laporan lengkap pelaksanaan pekerjaan. Peta cetak ukuran A1 yang berisi seluruh area (seamless) dari masing-
masing skala (1:5.000 dan 1:10.000) untuk unsur-unsur berikut:
o Transportasi dan utilitas
o Bangunan dan fasilitas umum
o Penutup lahan
o Perairan dan garis pantai
o Hipsografi
o Nama rupabumi (toponim)
o Batas wilayah (indikatif)
o Mosaik DTM
Masing-masing unsur dari setiap skala tersebut dicetak pada lembar yang
berbeda. Pada setiap lembar dilengkapi unsur-unsur batas wilayah (provinsi
dan kabupaten/kota), nama wilayah administrasi (provinsi dan
kabupaten/kota), sungai utama,transportasiutama dan indeks NLP untuk
keperluan orientasi.
Data-data hasil pekerjaan dalam format digital tersimpan dalam hardisk dan dilengkapi dengan cheklist daftar data yang tersimpan (daftar isi harddisk
atau struktur folder) sesuai dengan Petunjuk Pembuatan Struktur Folder dan
Penamaan File
Recommended