View
268
Download
6
Category
Preview:
Citation preview
8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx
1/27
8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx
2/27
Jika % K :
5 10 % aliran sangat baik
21 20 % aliran cukup baik
21 25 % aliran cukup
>26 % aliran buruk
c. Kadar air (loss on drying)
Salah satu metode yang digunakan untuk mengukur kadar air dengan caramembandingkan bobot granul setelah dipanaskan dengan bobot granul sebelum
dipanaskan
d. Waktu hancur
Waktu hancur adalah waktu yang dibutuhkan sejumlah tablet untuk hancur menjadi
serbuk/partikel penyusunnya yang mampu melewati ayakan no.10 yang terdapat
dibagian bawah alat uji
e. Kekerasan
Uji kekuatan tablet yang mencerminkan kekuatan tablet secara keseluruhan, yang
diukur dengan memberi tekanan terhadap diameter tablet
f. Friabilitas
Uji friabilitas digunakan untuk mengukur ketahanan permukaan tablet terhadap
gesekan yang dialaminya sewaktu pengemasan dan pengiriman. Prinsipnya adalahmenetapkan bobot yang hilang dari sejumlah tablet selama diputar dalam friabilator
selama waktu tertentu.
8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx
3/27
g. Keseragamanbobotdanbentuk
Pengukuranbeberapa tablet yang diproduksiuntukmenentukanproduksisetiap tabletyang memiliki bobot yang 99% hampir sama.
Kadar pemampatan
%T = Vo V500
Vo
%T = Kadar pemampatan
Vo = Volume sebelumpemampatan
V500 = Volume setelahpemampatan 500 x
%T < 20 atau ^V
8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx
4/27
1. Alirannya baik
2. Kompresibilitasnya baik
3. Bentuknya Kristal
4. Mampu menciptakan adhesifitasdan kohesifitas dalam massa tablet
(Musfikah, 2012).
Komponen-komponen dalam formulasi tablet kempa terdiri atas zat aktif,
bahan pengisi, bahan pengikat, desintegran, dan lubrikan. Selain itu, tablet dapat
juga mengandung bahan pewarna dan lak (bahan warna yang diabsorpsikan pada
alumunium hidroksida yang tidak larut) yang diizinkan, bahan pengaroma, dan bahan pemanis (Syamsuni, 2006).
Syarat tablet kecuali dinyatakan lain, tablet harus memenuhi syarat berikut:
1. Kemampuan alir dan sudut istirahat
Sifat aliran serbuk yang baik merupakan hal penting untuk pengisian yang seragam
ke dalam lubang cetak mesin tablet dan untuk memudahkan gerakan bahan di sekitar
fasilitas produksi. Sifat aliran dipengaruhi oleh ukuran dan bentuk partikel, partikel
yang lebih besar dan bulat menunjukkan aliran yang lebih baik. Metode untuk
mengevaluasi sifat aliran granul yang sering digunakan adalah metode corong
(langsung) (Sari, 2010).
Kecepatan alir diketahui melalui metode corong. Metode ini paling sederhana untuk
menetapkan kemampuan alir granul secara langsung, yakni kecepatan alir granul
dengan bobot tertentu melalui corong diukur dalam detik. Suatu penutup sederhana
ditempatkan pada lubang keluar corong lalu diisi dengan granul yang telah ditimbang
terlebih dahulu. Ketika penutup dibuka, waktu yang dibutuhkan granul untuk keluar
dicatat. Dengan membagi massa serbuk dengan waktu keluar tersebut, kecepatan alir
8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx
5/27
diperoleh sehingga dapat digunakan untuk perbandingan kuantitatif granul yang
berbeda.
Waktu alir adalah waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah granul untuk mengalir dalam
suatu alat. Sifat alir ini dapat digunakan untuk menilai efektivitas bahan pelicin,
mudah tidaknya granul mengalir dan sifat permukaan granul (Voigt, 1995).
Metode sudut istirahat telah digunakan sebagai metode tidak langsung untuk
mengukur mampu alir granul karena hubungannya dengan kohesi antar partikel.
Banyak metode yang berbeda untuk menetapkan sudut istirahat dan salah satunyayang digunakan adalah metode corong (Sari, 2010).
2. Kerapatan curah dan kerapatan mampat
Tap density atau densitas ketuk adalah densitas yang ditentukan dengan membagi
berat dengan volume setelah dilakukan pengetukan. Pada pengetukan ini proses yang
terjadi adalah pemampatan.
Alat tap density tester terdiri dari tiga bagian yaitu holder , mesin pengetuk dan
penghitung ketukan. Holder digunakan untuk menyimpan tabung berukuran. Tabung
berukuran ini biasanya menggunakan gelas ukur, alat ini fungsinya untuk wadah
sampel yang diuji, mesin pengetuk berfungsi untuk mengangkat gelas ukur yang
tersimpan dalam holder kemudian membiarkan jatuh demikian seterusnya hingga
sampel terketuk-ketuk, dan penghitung ketukan akan menghitung jumlah ketukan
sesuai dengan angka yang ditentukan.
3. Uji Susut Pengeringan (LOD)
8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx
6/27
Granul dibuat dengan maksud untuk memperbaiki sifat alir massa serbuk yang akan
dibuat menjadi sediaan tablet, kapsul, puyer, ataupun suspensi kering. Salah satu
cairan pembasah yang dapat digunakan adalah air sehingga setelah melalui proses
pengeringan, kadar air granul harus dievaluasi untuk mengetahui kadar air yang
tertinggal di granul. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengukur kadar
air adalah metode gravimetri dengan cara membandingkan bobot granul setelah
dipanaskan dengan bobot granul sebelum dipanaskan. Pada saat pemanasan
berlangsung, air yang masih tertinggal dalam granul akan menguap (Lachman dkk,
1989).
Salah satu alat yang bisa digunakan untuk mengukur kadar air dengan prinsip
gravimetri adalah moisture analyzer . Dilihat dari katanya moisture analyzer artinya
penganalisa kelembaban. Jadi yang diukur oleh alat ini adalah kandungan lembab
yang terkandung dalam zat uji yang kemudian menguap akibat panas yang
dikeluarkan oleh alat ini. Temperatur moisture balance bisa di set sesuai dengan
yang diinginkan. Untuk mengukur kadar air granul, moisture balance cukup diset
pada temperatur 70 oC untuk mencegah ikut menguapnya air kristal yang terkandung
dalam bahan yang digunakan dalam pembuatan granul (Ansel, 1999).
Penentuan kadar air dapat ditentukan dengan menggunakan timbangan dengan cara
menentukan nilai bobot akhir dan bobot awal dari granul. Uji kadar air dengan
menggunakan metode LOD (Loss on Drying) yaitu suatu pernyataan kadar
kelembaban berdasarkan bobot basah.Timbangan yang digunakan dalam melakukan
uji susut pengeringan dikenal timbangan Moisture Balance . Timbangan tersebut
sangatlah unik karena bisa mengeluarkan panas. Kegunaan timbangan ini adalah
untuk mengetahui seberapa banyak kadar air yang tersembunyi dalam setiap barang
yang diuji (Lachman dkk, 1989).
4. Uji Keseragaman bobot
http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx
7/27
Timbangan digital sebagai alat ukur untuk satuan berat. Dibandingkan dengan neraca
jaman dulu yang masih menggunakan neraca analog atau manual, neraca digital
memiliki fungsi lebih sebagai alat ukur, diantaranya neraca digital lebih akurat,
presisi, akuntable (bisa menyimpan hasil dari setiap penimbangan). Neraca analitik
digital merupakan salah satu neraca yang memiliki tingkat ketelitian tinggi, neraca ini
mampu menimbang zat atau benda sampai batas 0,0001 g (Robbins, 2011).
Neraca atau timbangan baik yang digital ataupun manual harus diletakkan pada
bidang datar, dimana tiap sudut harus benar-benar setimbang. Kesetimbangan inimutlak perlu untuk mendapatkan hasil penimbangan yang akurat, jadi kesetimbangan
ini untuk menempatkan titik berat berada pada poros timbangan bukannya pada salah
satu sisi. Kesetimbangan dapat dilihat pada indikator kesetimbangan yang terdapat
pada setiap timbangan. Neraca digital ditunjukkan dengan water pass yang berupa
bulatan besar yang didalamnya terdapat bulatan kecil (Hamdani, 2012).
5. Uji Keseragaman Ukuran
Jangka sorong adalah instrumen presisi yang dapat digunakan untuk mengukur
dimensi benda bagian dalam dan luar. Ditinjau dari cara pembacaannya, jangka
sorong dapat dibagi dua yaitu jangka sorong manual dan digital. Penggunaan jangka
sorong manual lebih sulit bila dibandingkan dengan yang digital, karena hasil
pengukuran diinterpretasi dari skala oleh pengguna, sedangkan hasil pengukuran
menggunakan yang digital dapat dibaca langsung pada layar LCD. Versi manualmemilki dua skala imperial (skala dalam inci) dan metrik (skala dalam milimeter)
(Koesdijanto, 2012).
8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx
8/27
Fungsi jangka sorong antara lain mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian
sampai 0,1 mm, rahang tetap dan rahang geser atas bisa digunakan untuk mengukur
diameter benda yang cukup kecil seperti cincin, pipa, dll, dan tangkai ukur di bagian
bawah berfungsi untuk mengukur kedalaman seperti kedalaman tabung, lubang kecil,
atau perbedaan tinggi yang kecil (Admin, 2013).
Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur panjang, diameter luar, diameter
dalam, dan kedalaman benda. Bagian-bagian utamanya adalah rahang tetap yang
memiliki skala utama dengan lebar skala terkecil 1 mm dan rahang geser yang
memiliki skala nonius/vernier. Lebar skala nonius masing-masing 0,9 mm. hal inidimungkinkan karena panjang seluruh skala nonius adalah 9 mm tetapi dibagi
menjadi 10 buah skala. Jadi, selisih satu skala pada rahang tetap dan rahang geser
adalah (1-0,9)mm atau 0,1 mm (Tim Fisika, 2007).
5. Uji Waktu Hancur
Waktu hancur adalah waktu yang diperlukan tablet untuk hancur di bawah kondisi
yang ditetapkan dan lewatnya seluruh partikel melalui saringan berukuran mesh-10.
Uji ini tidak memberi jaminan bahwa partikel-partikel itu akan melepas bahan obat
dalam larutan dengan kecepatan yang seharusnya (Lachman, dkk., 1994).
Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu hancur dari tablet adalah sifat kimia dan
fisis dari granulat, kekerasan dan porositasnya. Tablet biasanya diformulasi dengan
bahan pengembang atau bahan penghancur yang menyebabkan tablet hancur di dalam
air atau cairan lambung. Hancurnya tablet tidak berarti sempurna larutnya bahan obat
dalam tablet. Kebanyakan bahan pelicin bersifat hidrofob, bahan pelicin yang
berlebihan akan memperlambat waktu hancur. Tablet dengan rongga-rongga yang
8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx
9/27
besar akan mudah dimasuki air sehingga hancur lebih cepat dari pada tablet yang
keras dengan rongga-rongga yang kecil (Soekemi, dkk., 1987).
7. Uji Friabilitas
Kerapuhan merupakan parameter yang digunakan untuk mengukur ketahanan
permukaan tablet terhadap gesekan yang dialaminya sewaktu pengemasan dan
pengiriman. Kerapuhan diukur dengan friabilator. Prinsipnya adalah menetapkan
bobot yang hilang dari sejumlah tablet selama diputar dalam friabilator selama waktu
tertentu. Pada proses pengukuran kerapuhan, alat diputar dengan kecepatan 25
putaran per menit dan waktu yang digunakan adalah 4 menit. Jadi ada 100 putaran
(Andayana, 2009).
Kerapuhan dapat dievaluasi dengan menggunakan friabilator (contoh nya Rosche
friabilator ) (Sulaiman, 2007).
Tablet yang akan diuji memiliki berat antara rentang 6 6,5 gram, terlebih
dahulu dibersihkan dari debunya dan ditimbang dengan seksama. Tablet tersebutselanjutnya dimasukkan ke dalam friabilator, dan diputar sebanyak 100 putaran
selama 4 menit, jadi kecepatan putarannya 25 putaran per menit. Setelah selesai,
keluarkan tablet dari alat, bersihkan dari debu dan timbang dengan
seksama. Kemudian dihitung persentase kehilangan bobot sebelum dan sesudah
perlakuan. Tablet dianggap baik bila kerapuhan tidak lebih dari 1% (Andayana,
2009). Uji kerapuhan berhubungan dengan kehilangan bobot akibat abrasi yang
terjadi pada permukaan tablet. Semakin besar harga persentase kerapuhan, makasemakin besar massa tablet yang hilang. Kerapuhan yang tinggi akan mempengaruhi
konsentrasi/kadar zat aktif yang masih terdapat pada tablet. Tablet dengan konsentrasi
zat aktif yang kecil (tablet dengan bobot kecil), adanya kehilangan massa akibat
http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx
10/27
rapuh akan mempengaruhi kadar zat aktif yang masih terdapat dalam tablet
(Sulaiman, 2007).
Hal yang harus diperhatikan dalam pengujian friabilitas adalah jika dalam proses
pengukuran friabilitas ada tablet yang pecah atau terbelah, maka tablet tersebut tidak
diikutsertakan dalam perhitungan. Jika hasil pengukuran meragukan (bobot yang
hilang terlalu besar), maka pengujian harus diulang sebanyak dua kali. Selanjutnya
tentukan nilai rata-rata dari ketiga uji yang telah dilakukan (Andayana, 2009).
8. Uji Kekerasan
Uji kekerasan tablet dapat didefinisikan sebagai uji kekuatan tablet yang
mencerminkan kekuatan tablet secara keseluruhan, yang diukur dengan memberi
tekanan terhadap diameter tablet. Tablet harus mempunyai kekuatan dan kekerasan
tertentu serta dapat bertahan dari berbagai goncangan mekanik pada saat pembuatan,
pengepakan dan transportasi. Alat yang biasa digunakan adalah hardness tester
Kekerasan adalah parameter yang menggambarkan ketahanan tablet dalam melawan
tekanan mekanik seperti goncangan, kikisan dan terjadi keretakan tablet selama
pembungkusan, pengangkutan dan pemakaian. Kekerasan ini dipakai sebagai ukuran
dari tekanan pengempaan (Parrott, 1971).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kekerasan tablet adalah tekanan kompresi dan sifat
bahan yang dikempa. Kekerasan ini dipakai sebagai ukuran dari tekanan
pengempaan. Semakin besar tekanan yang diberikan saat penabletan akan
meningkatkan kekerasan tablet. Pada umumnya tablet yang keras memiliki waktu
hancur yang lama (lebih sukar hancur) dan disolusi yang rendah, namun tidak
selamanya demikian. Pada umumnya tablet yang baik dinyatakan mempunyai
kekerasan antara 4-10 kg. Namun hal ini tidak mutlak, artinya kekerasan tablet dapat
lebih kecil dari 4 atau lebih tinggi dari 8 kg. Kekerasan tablet kurang dari 4 kg masih
8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx
11/27
dapat diterima dengan syarat kerapuhannya tidak melebihi batas yang diterapkan.
Tetapi biasanya tablet yang tidak keras akan memiliki kerapuhan yang tinggi dan
lebih sulit penanganannya pada saat pengemasan, dan transportasi. Kekerasan tablet
lebih besar dari 10 kg masih dapat diterima, jika masih memenuhi persyaratan waktu
hancur/disintegrasi dan disolusi yang dipersyaratkan (Sulaiman, 2007).
IV.Alat Dan Bahan
4.1 Alat untuk Granul
a ) Alat Uji Kompresibilitas b ) Alat Uji Laju Alir
c ) Alat Uji LOD d) Ayakan
e) Mesin Granulasi Punch f) Mesin Cetak Kaplet Single
8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx
12/27
4.2 Alat Untuk Tablet
a ) Alat Uji Kekerasan b ) Alat Uji Friabilitas
c )Alat Uji Waktu Hancur d ) Jangka Sorong
4.3 Bahan
a. acetosal
b Na starch glycolat
c. talkum
d asam stearat
8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx
13/27
V. PROSEDUR
5.1 Pembuatan Tablet Asetosal dengan metode kempa langsung
Prosedur dimulai dengan menyediakan alat-alat yang diperlukan dan
menimbang bahan-bahan yang diperlukan. Bahan-bahan yang digunakan diayak
untuk memperolehi serbuk yang halus. Serbuk-serbuk tersebut telah di masukkan ke
dalam sebuah plastic dan di ikat lalu dicampur hingga homogen. Sebanyak 25g
campuran telah dipisahkan untuk melakukan uji evaluasi serbuk. Baki campuran
serbuk telah dilanjutkan untuk dicetak menjadi tablet.
5.2 Evaluasi granul
5.2.1 Uji kadar air/Loss on Drying
Alat dinyalakan terlebih dahulu, sebanyak 10 g sample diletakkan atas piringan
logam dan alatnya ditutup rapat. Tombol start ditekan, hasil dicatat dengan melihat
layar monitor pada alat. Berat akhir serbuk dalam gram dan kelembapan serbuk
dalam persentase dicatat.
5.2.2 Uji waktu alir
Serbuk sampel ditimbang 15g. Dipastikan dahulu bahawa bagian bawah corong
tertutup rapat. Sampel dimasukkan ke dalam corong uji waktu alir. Penutup corong
dibuka sehingga granul keluar dan ditampung pada bidang datar. Waktu alir granul
dicatat menggunakan stopwatch dan sudut istirehat dihitung dengan mengukur
diameter dan tinggi tumpukan granul yang keluar dari mulut corong, kemudian
dihitung menggunakan rumus tan-1 ( tinggi) /radius. Laju alir dihitung dengan rumus
bobot per waktu. Waktu alir dipersyaratkan dengan sudut diam tidak lebih dari 30
derajat.
5.2.3 Uji Tap Density/ Kerapatan
8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx
14/27
Ditimbang 15 g serbuk dimasukkan ke dalam gelas ukur dan dicatat volumenya,
kemudian granul dimampatkan dengan alat uji ( tombolnya diputar ke kanan untuk
menambahkan ketukan dan sebaliknya, waktu diatur selama 5 menit, volume uji
sebelum dimampatkan (Vo) dan volume setelah dimampatkan(V) dicatat. Kerapatan
nyata dihitung menggunakan rumus massa/volume awal dalam gr/ml dan kerapatan
mampat dihitung dengan rumus massa/ volume akhir dalam gr/ml. Setelah itu,
dihitung kompresibilitas granul menggunakan rumus (densitas mampat-densitas
nyata) / densitas mampat x 100%. Syaratnya harus tidak lebih dari 20%.
5.3 EVALUASI TABLET
5.3.1 a. Uji Keragaman Bobot
Pemeriksaan dilakukan terhadap 20 tablet yang diambil secara acak dari tiap formula
lalu ditimbang bobotnya satu per satu. Dihitung bobot rata-rata untuk satu tablet
dalam gram. Persyaratan keseragaman bobot atau keseragaman kandungan terletak
antara 85,0 hingga 115,0 % dari yang tertera pada etiket, dan simpangan baku relatif
kurang dari atau sama dengan 6,0% (FI IV,1995).
b. Uji Keseragaman Ukuran
Dilakukan pengukuran terhadap 20 tablet : diameter dan tebal tablet menggunakan
jangka sorong. Syaratnya adalah rata-rata diameter tidak boleh lebih dari tiga kali
rata-rata ketebalan dan rata-rata diameter tidak boleh kurang dari empat per tiga rata-
rata tebalnya.
5.3.2. Uji Waktu Hancur
Air dipanaskan hingga suhu 37 oC (suhu badan normal). Sebanyak 6 tablet
dimasukkan ke dalam keranjang, kemudian cakram besi dimasukkan di atas masing
masing tablet dengan posisi yang sama. Tablet dimasukkan ke alat disintegrator dan
8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx
15/27
alatnya dinyalakan. Waktu diperlukan hingga seluruh tablet hancur dicatat dalam
menit dan detik.
5.3.3 Uji Kerapuhan/ Friabilitas
6,0-6,5 gram tablet dibersihkan dari debu, ditimbang, kemudian dimasukkan ke
dalam alat uji frabilitas. Alat diputar pada kecepatan 25 rpm selama 4 menit dan alat
tersebut akan menjatuhkan tablet sejauh 6 inci setiap putaran. Seluruh tablet
dikeluarkan, dibersihkan dari debu dan ditimbang kembali. Dihitung kehilangan
bobot dalam persentase. Syarat : lebih kecil dari 1 (%).
5.3.4 Uji Kekerasan Tablet
Masing-masing 10 tablet diukur kekerasannya dengan alat pengukur kekerasan tablet.Alat dinyalakan, dan tablet diberikan tekanan hingga tablet tersebut hancur. Tekanandicatat dalam unit Newton.
VI. Data PengamatandanPerhitungan
No Kegiatan Hasil
Formula
R/Asetosal 50gmAvisel pH 10242gm
Na Starch Glycolat (Primojel) 4gmTalkum2gmAsamstearat 2gm
Tablet Asetosal 100mgBets 500 tablet
8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx
16/27
Berat tablet 200mg
1 Disiapkansejumlahalatuntukkeperluanpenimbangan.
2 DisiapkansejumlahbahanyaituAsetosal,Avicel,Na starchglycolat,Talkumdanasamstearat.
3 DilakukanpengayakanterlebihdahulusebelumdilakukanpenimbanganAsetosal,avisel pH 102,Na starchglycolatdantalkum.
4 DitimbangAsetosalsebanyak 50gm.
5 Ditimbang avisel pH 102sebanyak42gm.
6 DitimbangNa Starch Glycolat(Primojel) sebanyak 4gm.
7 DitimbangTalkum
sebanyak 2gm.
8 DitimbangAsamStearatsebanyak 2gm.
9 Semuabahan yangtelahditimbangkemudiandimasukkankedalam plastickemudiandilakukanpencampuransecarahomogen.
10 Diambilsebanyak 25gmdaripadabahan-bahan yangtelahhomogenuntukdigunakanevaluasiserbuk yangmeliputiujikelembapan,ujidayaalirgranuldanujikompresibili
8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx
17/27
tas.
11 LOD (Ujikelembapan)-
10gmgranulditimbanglalusuhuditeta ppada 70c danalatdihidupuntuk10menit.-% LOD dicatat.
UjilajususutpengeringanMassa awal = 10.000 g
Massa akhir = 9,809 g
LOD =
= = 1.91%
Surutpengeringan = 100% - 1,91% = 98,09%
12 Lajualir
- 15gmgranulditimbangdandimasukkank edalamalat.
- Lajualirdihitungdenganmengukur waktuhinggasemuagranulalirkebawahdarialat.
- Tinggidan diameter diukur.
Massa : 15.0 gram
Waktu = 3.18detik
Tinggi (h) = 2 cm
Diameter = 8 cm
LajuAlir =
Sudutistirehat = Tan
= 15.86o
13 Kompresibilitas ( Tap density)
- 15gmgranulditimbangdandimasukkank edalamalat.
- Diukurbatas minimaldanmaksimallaludihitung rata-ratanya.
- Alatdihidupkanselama 4menitdanbatasgranuldiukurlagi.
Massa serbuk = 15 gr
Vawal = 29.5 ml
Vakhir = 19.5 ml
Kerapatannyata =
Kerapatanmampat =
Kompresibilitas
8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx
18/27
=
=
= 34,03%
14 Diambilserbuktersebutuntukdikempalangsungmenjadi tablet.
15 Kemudiandilakukanevaluasi tabletseperti ujikeseragamanbobot,ujiwaktuhancur,ujifriabilitasdanujikekerasan tablet.
16 Ujikeseragamanbobot
- Sebanyak 20 tabletditimbangdenganmenggunakantimbangan digital.
- Tablet diukur diameterdanketebalandenganmenggunakanjangkasorong.
NO MASSA
( g )
DIAMETER
( mm )
KETEBAL
AN (mm)
1 0,184 8.06 3.51
2 0,188 8.04 3.61
3 0,189 8.02 3.56
4 0,188 8.06 3.56
5 0,183 8.05 3.55
6 0,187 8.04 3.557 0,188 8.03 3.54
8 0,193 8.02 3.53
9 0,192 8.05 3.54
10 0.191 8.06 3.51
11 0,190 8.04 3.50
12 0,192 8,05 3.54
13 0,190 8.04 3.5214 0,180 8.06 3.55
15 0,190 8.05 3.54
16 0,191 8.04 3.56
8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx
19/27
rata-rata :
massa= 0,189 gram
diameter = 8.042 mm
ketebalan = 3.545 mm
17 0,188 8.03 3.54
18 0,192 8.04 3.53
19 0,189 8.03 3.55
20 0,192 8.04 3.65
17 UjiFriabilitas
- Tablet diukursampai 6,5g.- Tablet dimasukkan
kedalamalatfriabilitas.- Alatnyalakanselama 4
minitdengankelajuan 25.- Tablet ditimbangkembali.- Friabilitasditentukan.
Friabilitas
Beratawal(W 1): 6,4 gram
Beratakhir(W 2): 6.4 gram
% Friabilitas =
=
= 0%
18 Ujikekerasan
- 10 tabletdiambildandiujikekerasannya diharder tester.
- Setiap tablet diletakkan dihardnesssampaipecahlalubacaanhasilnyadiambil.
No Tekanan(Newton)
1 37.5
2 35.2
3 41.0
4 38.0
5 41.0
6 35.0
7 31.5
8 29.5
9 35.5
8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx
20/27
10 33.0
rata-rata = 357.2 / 10= 35.7 N
19 UjiWaktuHancur
- Suhudikalibrasisehingga 37C. - 6 biji tablet
dimasukkankedalamalat.- Waktuuntukselama tablet
disintegrasidalam airtelahdiukurdandicatat.
Waktuhancuradalah 19 detik.
20 Perhitungan tablet
Jumalahbahan: 100gBerat tablet: 200mg (0,2g)
100g- (17,25g sisa) = 82,75g / 0,2g= 413 tablet
Tablet yang dihasilkanadalah 361butir.
VII. Pembahasan
Pada praktikum kali ini telah dilakukan pembuatan sediaan tablet dengan
bahan aktif tunggal menggunakan metode kempa langsung. Sediaan tablet yang telah
dibuat adalah tablet asetosal 100mg dengan formulasi seperti berikut :
R/ Asetosal 50 gr
Ancel pH 101 42 gr
Na. Starch Glikolat 4 gr
Talcum 2 gr
As. Stearat 2 gr
8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx
21/27
untuk kemudian dibuat tablet sebanyak 500 tablet dengan komposisi tiap tablet
sebesar 200mg/tablet. Kempa langsung merupakan suatu metode pembuatan tablet
dengan mengempa langsung campuran zat aktif dan eksipien kering tanpa melalui
perlakuan awal terlebih dahulu. Metode ini digunakan untuk bahan yang memiliki
sifat mudah mengalir sebagaimana juga sifat-sifat kohesifnya yang memungkinkan
untuk langsung dikompresi dalam mesin tablet tanpa memerlukan granulasi basah
atau kering. Pada formula diatas, zat aktif yang digunakan adalah asetosal. Aspirin
atau asam asetilsalisilat (asetosal) adalah sejenis obat turunan dari salisilat yang
sering digunakan sebagai senyawa analgesik (penahan rasa sakit atau nyeri minor),
antipiretik (terhadap demam), dan anti-inflamasi (peradangan). Aspirin juga memilikiefek antikoagulan dan dapat digunakan dalam dosis rendah dalam tempo lama untuk
mencegah serangan jantung.
Na Starch Glicolat adalah eksipien di dalam formula ini. Na Starch Glicolat
merupakan turunan amilum solani, digunakan sebagai disintegrator tablet terutama
dalam pembuatan tablet dengan metode kempa langsung. Konsentrasi yang biasa
digunakan untuk Na Starch Glicolat yang dapat berfungsi sebagai distintegrator tablet
adalah antara 2% hingga 8% dengan konsentrasi optimum adalah 4%.Na Starch
Glicolat dapat berfungsi sebagai disintegrator. Pemerian Na Starch Glicolat adalah
sebagai berikut, putih, higroskopis, Talkum merupakan zat tambahan yang digunakan
sebagai anticaking agent, glidant, pembawa dalam sediaan tablet, dan sebagai pelincir
tablet. Talkum juga dapat berfungsi sebagai penghambat disolusi zat aktif dari tablet
untuk sediaan lepas lambat.
Talkum merupakan senyawa dengan rumus molekul Mg6(Si2O5)4(OH)4
dengan pemerian serbuk sangat halus, serbuk keputihan dan agak abu. Talkum
merupakan senyawa dengan pemerian serbuk kristal yang sangat halus dan berwarna
putih. Asam stearat pula digunakan sebagai pelincir tablet. Dalam formulasi ini
8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx
22/27
digunakan asam stearat sebanyak 2% dan menurut literatur, jumalah asam stearat
yang digunakan sebagai pelincir tablet adalah sebanyak 1-3 %.
Selanjutnya dilakukan evaluasi serbuk,yang pertama dilakukan pengujian uji
alir. Massa serbuk adalah sebanyak 15.0 gram,waktunya 3,81 saat,diameter 8
cm,tinggi 2 cm dan laju alir selepas dihitung adalah 4,72 g/s. Sudut istirehat yang
didapat adalah 15,86. Seterusnya dilakukan pengujian kompresibilitas.Massa serbuk
yang digunakan sebanyak 15 gram,volume awal 29,5 dan volume akhir19,5.
Kerapatan nyata sebanyak 0,0508 gr/ml dan kerapatan mampat 0,77 gr/ml.
Kompresibilitasnya adalah 34,03 %. Evaluasi serbuk yang terakhir adalah ujikelembapan (LOD),massa awalnya adalah 10 gram dan massa akhir adalah 9,809
gram. LOD yang didapat adalah sebanyak 98,09 %.
Setelah evaluasi serbuk dilakukan, serbuk dipersiapkan untuk dicetak. Serbuk
yang telah dicampur, telah diaduk hingga homogen supaya terdistribusi homogen dan
hasil tiap tablet yang dicetak memiliki kualitas yang sama. Setelah itu, tablet dicetak
dengan menggunakan mesin kempa single punch. Terlebih dahulu, dilakukan
beberapa kali pencetakan awal, dimana setiap satu tablet yang dibuat kemudian diuji bobot supaya tablet yang dicetak memenuhi rentang bobot teoritis yang diizinkan,
yaitu sekitar 200mg. Setelah dilakukan beberapa pencetakan tablet awal, didapatkan
berat yang memenuhi syarat.
Setelah seluruh tablet dicetak, dilakukan evaluasi tablet. Pengujian
keseragaman bobot dan ukuran dilakukan untuk melihat keseragaman dosis pada
masing-masing tablet. Pada evaluasi keseragaman bobot, didapatkan bobot rata-rata
sebesar 0,189 g dari pengukuran sejumlah 20 tablet. Berdasarkan FI III, untuk uji
keseragaman bobot pada tablet yang telah dibuat dengan bobot rata-rata tersebut
(bobot rata-rata 151-300 mg), dinyatakan bahwa tidak boleh ada lebih dari dua tablet
yang bobotnya menyimpang dari 7,5% bobot rata-rata (0,01575 g) dan tidak boleh
8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx
23/27
ada satu tablet pun yang bobotnya menyimpang dari 15% bobot rata-rata (0,0315 g).
Dari data yang diapatkan, kesemua 20 tablet menyimpang dari kedua-dua 7,5% dan
15% bobot rata-rata .Hal ini tidak sesuai dengan persyaratan uji keseragaman bobot
yang tertulis di farmakope. Penyimpangan-penyimpangan tersebut terjadi akibat
volume yang tercetak tidak seragam karena penyumbatan serbuk.
Pada pengujian keseragaman ukuran, didapatkan diameter rata-rata sebesar
8,0425 mm dan ketebalan rata-rata sebesar 3,5425 mm dari sebanyak 20 tablet. Pada
farmakope disebutkan bahwa kecuali dinyatakan lain, diameter tablet tidak lebih dari
3 kali tebal tablet (11,52 mm) dan tidak kurang dari 1 1/3 tebal tablet (5,12 mm). Daridata yang didapatkan, tablet yang dicetak memenuhi persyaratan keseragaman
ukuran.
Pengujian kekerasan pula dilakukan untuk melihat seberapa kuat tablet
sehingga mempengaruhi pengemasan dan penyimpanannya. Pada pengujian
kekerasan, 10 tablet telah diuji, dimana setiap tablet diletakan dengan posisi vertikal
dimana permukaan tablet bagian tebal menyentuh permukaan alat uji hardness
tester , karena pada posisi ini tekanan maksimalnya dapat terukur. Nilai rata -rata bagi
kekerasan tablet yang didapat adalah 35,72 N. Menurut teoritas, tablet yang baik
memiliki tekanan di antara 35-80 N.
Data friabilitas digunakan untuk mengukur ketahanan permukaan tablet
terhadap gesekan yang dialaminya sewaktu pengemasan dan pengiriman. Pada
pengujian friabilitas, digunakan 31 tablet dengan bobot total 6,4g. Alat friabilitator
dihidupkan selama 4 menit dengan kelajuan 25. Kemudian, bobot akhir diukur
sebanyak 6,4g lalu %friabilitas dihitung. Seharusnya, %friabilitas tidak boleh lebih
dari 1%. Namun, %friabilitas sebesar 0% telah diperoleh dari hasil pengujian dan ini
memenuhi syarat friabilitas yang baik.
8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx
24/27
Akhir sekali, pengujian waktu hancur dilakukan untuk melihat seberapa lama
tablet akan hancur pada kondisi yang menyerupai tubuh manusia. Berdasarkan FI III,
waktu hancur yang baik tidak lebih dari 15 menit. Pada pengujian ini, didapatkan
waktu hancur 19 detik apabila 6 tablet dimasukkan dalam disintegrator tester
dengan medium air pada suhu tubuh, yaitu 37 0C. Hal ini sesuai dengan persyaratan
yang tercantum pada FI III.
Sebagai tahapan terakhir, jumlah tablet yang dihasilkan dihitung, yaitu
sebanyak 316 butir tablet. Secara teoritas, 500 tablet dengan 0,2g/tablet harusnya
dihasilkan. Namun, jumlah tablet kurang karena beberapa butir tablet telah digunakanuntuk uji evaluasi tablet dan serbuk. Selain itu, ketika proses pengempaan tablet,
sebagian serbuk telah terisisa. Tablet hasil produksi telah dikemas di dalam wadah
yang sesuai dan disimpan didalam kardus yang berisi brosur dengan
maklumat/informasi mengenai tablet asetosal.
VIII. Kesimpulan
1. Pembuatan tablet dengan metode kempa langsung dilakukan dengan
memproses campuran zat aktif dengan eksipien dengan mengempa tanpamelalui perlakuan awal terlebih dahulu.
2. Uji Quality Control (QC) terhadap tablet dilakukan dengan evaluasi
berikut ini :
a. Kemampuan alir dan sudut istirahat
= 15.86o (Sudut istirahat)
waktu alir = 4.72g/detik
b. Kompresibilitas= 34,03%
c. Kadar air (loss on drying)
= 1,91%
d. Keseragaman bobot dan ukuran
8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx
25/27
Rata-rata bobot = 0,189 g
Rata-rata tebal = 63.5425 mm
Rata-rata diameter = 8.042 mm
e. Waktu hancur
= 19 menit
f. Kekerasan
Rata-rata tekanan = 35.7 N
g. Friabilitas
= 0%
8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx
26/27
DAFTAR PUSTAKA
Andayana N. 2009. Teori Sediaan Tablet. Tersedia di : http://www. Pembuat_tablet.html
[ diakses tanggal 1 April 2014]
Anonym. 2012. Sodium Starch Glycolate. Tersedia di: http://www.nbent. com/SSG.htm
[ diakses tanggal 1 April 2014]
Ansel, H.C., et.al. 1999. Pharmaceutical Dosage Form and Drug Delivery System. 7thedition. Lippincott Williams & Wilkins. Philadelphia. 96, 175-178
Chaerunissa, A.Y ., dkk. 2009. Farmasetika Dasar . Bandung: Widya Padjadjaran
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia . Edisi IV. Jakarta:Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Hamdani, S. 2012. Menyetarakan Neraca. Tersedia di http://catatankimia.com/catatan/menyetarakan-neraca.html [ diakses tanggal 1 April 2014]
Koesdijanto, D. 2012. Jangka Sorong (Vernier Caliper). Tersediadi: http://yuliarman.polinpdg.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=36:menggunakan-jangka-sorong-vernier-caliper-&catid=13:alat-ukur&Itemid=5 [diakses tanggal 1 April 2014]
Lachman L., dkk. 1989. Teori dan Praktek Farmasi Industri . Edisi Ketiga. Jakarta: UIPress
Lachman, L., dkk. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri II . Edisi Ketiga. Jakarta: UIPress.
Musfikah, A. 2012. Metode Pembuatan Tablet. Tersedia di http://asia-musfika.com/2012/04/metode-pembuatan-tablet.html [ diakses tanggal 1 April 2014]
Parrot, E. L. 1971. Pharmaceutical Technology Fundamental pharmaceutics ThirdEdition. USA: Burges Publishing Company.
Robbins, J. 2011. Pengertian Timbangan Digital. Tersediadi: http://www.ziki.com/fr/johnny-robbins+585035/post/pengertian-timbangan-digital+13356181 [ diakses tanggal 1 April 2014]
http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx
27/27
Sari, N. P. 2010. Skripsi: Pembuatan dan Karakterisasi Bahan Tablet Vitamin C Menggunakan Kitosan dan Amylum Manihot sebagai Matriks Melalui Metode
Granulasi Basah . Departemen Kimia Falultas Matematika dan Ilmu PegetahuanAlam Universitas Sumatera Utara. Medan
Soekemi, R. A., dkk. 1987. Tablet . Medan: Mayang Kencana.
Sulaiman. 2007. Perbandingan Availabilitas In Vitro Tablet Metronidazol Produk GenerikDan Produk Dagang . Tersedia di: http://jurnalfarmasiuiacid/pdf/2005/v02n02/ilma0202pdf [ diakses tanggal 1 April 2014]
Syamsuni, H. 2006. Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi . Jakarta: EGC
Tim Fisika. 2007. Fisika . Jakarta: Grasindo
Voight, R. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi Ed. Ke-5 . Yogyakarta:UGM Press.
Recommended