View
8
Download
0
Category
Preview:
DESCRIPTION
SAP KEMOTERAPI
Citation preview
PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KEMOTERAPI
AKADEMI KEPERAWATAN DHARMA HUSADA KEDIRI
TAHUN AKADEMIK 2014/2015
LEMBAR PENGESAHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KEMOTERAPI
di RUANG 24 B RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
Tanggal 16 April 2015
Oleh:
Kelompok – 2
Gelombang 3
Agita Tiara Kusuma
Dewi Kusumaningrum
Silvi Aina Rikza
Zomal Fiantana
Mengetahui,
Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan
( ) ( )
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik : Kemoterapi
Pokok Bahasan : Kemoterapi
Sasaran : Keluarga pasien ruang 24b
Tempat : Ruang 24b
Waktu : Kamis, 16 April 2015
Alokasi waktu : 30 menit (10.00 – 10.30 WIB)
Penyuluh : Mahasisa praktek di ruang 24b
A. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan keluarga mampu mema-
hami tentang dampak kemoterapi dan cara perawatan klien post kemoter-
api di rumah.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan penyuluhan, keluarga mampu untuk:
a. Menjelaskan pengertian kemoterapi
b. Menyebutkan tujuan dan manfaat kemoterapi
c. Menyebutkan indikasi kemoterapi.
d. Menyebutkan kontra indikasi kemoterapi
e. Menyebutkan dampak kemoterapi
f. Menjelaskan perawatan pasien kemoterapi
B. Subpokok Bahasan
a. Pengertian kemoterapi
b. Tujuan dan manfaat kemoterapi
c. Indikasi kemoterapi.
d. Kontra indikasi kemoterapi
e. Dampak kemoterapi
f. Perawatan pasien kemoterapi
C. Kegiatan Penyuluhan
Tahap
KegiatanKegiatan penyuluh Kegiatan peserta
Metode
dan Me-
dia
Pembukaan
(5 menit)
Salam pembuka
Menjelaskan maksud dan tu-
juan penyuluhan.
Memberi pertanyaan tentang
materi yang akan disam-
paikan
Memperhatikan
mendengarkan dan
menjawab pertanyaan
Ceramah
dan tanya
jawab
Penyajian
(10 menit )
Menyampaikan materi :
Menjelaskan pengertian
kemoterapi
Menjelaskan tujuan dan
manfaat kemoterapi
Menjelaskan indikasi ke-
moterapi
Menjelaskan kon-
traindikasi kemoterapi
Menjelaskan dampak ke-
moterapi
Menjelaskan perawatan
pasien kemoterapi
Memperhatikan dan
mendengarkan
keterangan
Ceramah
menggu-
nakan
proyektor
Tanya Jawab
(10 menit)
Memberikan kesempatan
untuk bertanya tentang hal
yang belum dimengerti
Mengajukan per-
tanyaan pada penyaji
Penutup
(5 menit)
Memberikan kesimpulan
bertanya pada peserta
Mengevaluasi hasil
penyuluhan
Salam penutup
Memperhatikan,
mendengarkan, dan
menjawab salam.
Ceramah
dan Tanya
jawab
D. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1. Penyuluh mempersiapkan metode, media yang akan dipakai
2. Peserta datang tepat waktu dan pada tempat yang telah ditentukan
3. Jumlah peserta minimal 5 orang
4. Acara dimulai dan berakhir tepat waktu
b. Evaluasi Proses
1. Peserta mengikuti penyuluhan dari awal hingga akhir
2. Peserta mengajukan beberapa pertanyaan yang relevan dengan materi
yang diberikan
3. Peserta mengikuti acara dengan antusias
c. Evaluasi Hasil
1. Peserta memahami materi yang telah disampaikan, yaitu pengertian,
tujuan dan manfaat, indikasi, kontraindikasi, dampak, dan perawatan
pasien post kemoterapi di rumah
2. Peserta mampu menjawab pertanyaan dari penyuluh
3. Setelah dilakukan penyuluhan, terdapat perubahan perilaku yang di-
tunjukkan peserta dalam merawat pasien kemoterapi
E. Materi (terlampir)
Daftar Pustaka
Joyce., 1993, Nursing Management of Symptoms Associated with Chemother-
apy, 3rd edition, Profesional Service by Farmitalio Carlo Erba.
Smeltzer & Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth. Jakarta. EGC.
Rumah kanker. 2010. Kemoterapi, Kawan atau Lawan?
http://rumahkanker.com/pengobatan/medis/19-kemoterapi-kawan-atau-
lawan
The Medical News. 2010. Jenis Kemoterapi.
http://www.news-medical.net/health/Chemotherapy-Types-
%28Indonesian%29.aspx.
MATERI PENYULUHAN
Kemoterapi
A. Pengertian Kemoterapi
Kemoterapi merupakan cara pengobatan kanker dengan jalan
memberikan zat/obat yang mempunyai khasiat membunuh sel kanker atau
menghambat perkembangbiakan sel-sel kanker dan diberikan secara
sistematik.
B. Tujuan dan Manfaat Kemoterapi
Kemoterapi bertujuan untuk menghambat pertumbuhan sel kanker dan
membunuh sel kanker. Sedangkan manfaat kemoterapi antara lain:
a. Pengobatan
Beberapa jenis kanker dapat disembuhkan secara tuntas dengan satu atau
beberapa jenis kemoterapi.
b. Kontrol
Kemoterapi ada yang bertujuan untuk menghambat perkembangan sel
kanker agar tidak bertambah besar atau menyebar ke jaringan lain.
c. Mengurangi gejala
Bila kemoterapi tidak dapat menghilangkan kanker, maka kemoterapi
yang diberikan bertujuan untuk mengurangi gejala yang timbul pada
penderita, seperti meringankan rasa sakit dan memberi perasaan lebih
baik serta memperkecil ukuran sel kanker pada daerah yang diserang.
C. Indikasi
1. Untuk penyembuhan kanker
Hanya beberapa jenis kanker yang disembuhkan oleh kemoterapi seperti
akut limfoblastik leukemia, burkit limfoma, wilm tumor pada anak-anak,
choriokarsinoma.
2. Memperpanjang intervensi bebas kanker
Pengobatan perlu waktu cukup lama dan dosis tinggi dengan interval yang
panjang untuk memberikan kesempatan jaringan normal pulih di antara
pengobatan.
3. Menghentikan perkembangan kanker
Progresi/perkembangan penyakit ditunjukkan secara subyektif seperti
anoreksia, penurunan berat badan, nyeri tulang atau terdapat kelainan
obyektif seperti penurunan fungsi-fungsi organ. Pemberian obat
kemoterapi dapat diberikan untuk menghentikan perkembangan kanker
yang terjadi.
4. Paliatif
5. Mengecilkan volume kanker
D. Kontraindikasi Kemoterapi
Kontra indikasi absolute/mutlak :
a) Penyakit stadium terminal (akhir)
b) Hamil trimester pertama, kecuali akan digugurkan
c) Septicemia
d) Koma
Kontra indiaksi relatif :
a) Usia lanjut, terutama untuk tumor yang tumbuhnya lambat
b) Status penampilan yang sangat jelek
c) Ada gangguan fungsi organ vital yang berat seperti hati, ginjal, jan-
tung, sumsum tulang dan sebagainya
d) Dementia
e) Penderita tidak dapat mengunjungi rumah sakit secara teratur
f) Penderita tidak kooperatif
g) Tumor resisten terhadap obat
h) Tidak ada fasilitas penunjang yang memadai
E. Dampak Kemoterapi
Depresi sumsum tulang
Sumsum tulang merupakan cairan yang berada di bagian dalam
tulang, yang berfungsi memproduksi sel-sel darah merah, sel-sel darah
putih dan trombosit. Sumsum tulang sangat sensitif terhadap efek dari
kemoterapi. Penurunan sel-sel darah tidak akan terjadi pada awal
kemoterapi, karena kemoterapi tidak menghancurkan darah yang berada di
aliran darah tepi tetapi darah yang baru saja diproduksi oleh sumsum
tulang.
Masing-masing sel darah mempunyai masa hidup yang berbeda-
beda. Neutrofil yang merupakan bagian dari sel darah putih yang berfungsi
sebagai pertahanan tubuh mempunyai umur 6 jam, sedangkan trombosit
mempunyai umur 10 hari, dan sel darah merah mempunyai umur yang
terpanjang yaitu 120 hari. Sehingga neutrofil akan turun lebih cepat
dibandingkan sel darah merah yaitu satu sampai dua minggu sedangkan sel
darah merah sekitar 4 minggu.
Keadaan yang perlu diperhatikan yaitu neutropenia dimana jumlah
netrofil di bawah 1000 sel per meter kubik (jika dibawah 500 sel per meter
kubik disebut severe neutropenia). Hal ini menyebabkan tubuh menjadi
mudah terkena infeksi. Gejala yang sering menyertai neutropenia antara
lain panas, nyeri tenggorok, batuk, pilek, sesak, nyeri saat buang air kecil,
phlebitis. Demam merupakan gejala yang paling sering muncul sebagai
akibat dari infeksi pada keadaan neutropenia yang biasa dikenal dengan
demam neutropenia dan memerlukan perhatian serta penanganan khusus.
Dalam keadaan ini biasanya kemoterapi akan ditunda kemudian diberikan
antibiotik, anti jamur, anti virus dan obat yang dapat merangsang
pertumbuhan neutrofil.
Perdarahan sebagai akibat dari kekurangan trombosit pada
pengobatan kemoterapi merupakan hal yang penting untuk diperhatikan.
Kadar trombosit kurang dari 20.000 akan berpotensi menimbulkan
perdarahan spontan apabila kemoterapi dilanjutkan. Untuk meningkatkan
kadar trombosit diperlukan transfusi trombosit concentrate (TC), selain itu
juga dapat diberikan oprelvelkin untuk merangsang pembentukan
trombosit.
Anemia merupakan keadaan lain yang juga harus diperhatikan.
Yang dimaksud dengan anemia yaitu kadar hemoglobin dibawah 12 g/dl
atau hematokrit kurang dari 37%. Dalam keadaan yang berat transfusi sel
darah merah diperlukan untuk mengatasi kegawatan, tindakan lain yaitu
dengan memberikan erithropoetin untuk mempercepat pembentukan darah
merah.
Mual dan muntah
Efek samping yang juga sering timbul pada pengggunaan
kemoterapi adalah mual dan muntah. Ada beberapa penjelasan mengenai
munculnya muntah oleh karena efek samping kemoterapi. Pertama, oleh
karena iritasi pada mukosa usus halus sehingga akan merangsang saraf-
saraf tertentu yang akan mengaktifasi pusat mual dan chemoreseptor
trigger zone di otak. Kedua area di otak ini juga dapat diaktifasi oleh
karena obstruksi saluran cerna, peradangan, perlambatan pengosongan
lambung yang kesemuanya dapat disebabkan oleh kemoterapi.
Penanggulangan mual dan muntah yang disebabkan oleh karena
efek samping kemoterapi antara lain dengan pemberian anti mual dan
muntah seperti ondansentron. Selain pemberian preparat anti mual dan anti
muntah dapat juga dilakukan akupuntur, akupresure dan terapi relaksasi.
Alopecia (Kerontokan rambut)
Kemoterapi akan menyebabkan kerusakan pada folikel rambut
sehingga rambut akan mudah patah dan rontok. Kerontokan rambut ini
secara klinis tidak membahayakan, akan tetapi dapat mengganggu aspek
sosial dan psikologis dari penderita kanker. Kerontokan rambut ini tidak
bersifat permanen sehingga apabila kemoterapi dihentikan maka rambut
akan tumbuh kembali. Penggunaan kompres dingin di kepala untuk
pencegahan kerontokan rambut masih menjadi kontroversi.
Kerusakan epitel mukosa saluran pencernaan
Epitel mukosa saluran pencernaan merupakan sel normal tubuh
yang sering menerima dampak kemoterapi oleh karena sel epitel mukosa
saluran pencernaan membelah dengan cepat. Manifestasi klinis dari
rusaknya sel epitel mukosa saluran cerna dapat berupa stomatitis, ulcer,
diare dan kolitis.
Stomatitis merupakan salah satu efek samping kemoterapi yang
sering timbul akibat kemoterapi. Hal ini disebabkan rusaknya mukosa
akibat dari pemberian kemoterapi. Biasanya stomatitis muncul setelah dua
sampai dengan empat minggu setelah kemoterapi, dan akan sembuh
sempurna setelah kemoterapi dihentikan. Kerusakan mukosa juga akan
menimbulkan gejala diare. Hal yang perlu diperhatikan adalah gejala
dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit yang terjadi akibat diare.
Kolitis dan ulcer merupakan perlukaan pada lambung dan usus akibat lesi
pada sel epitel.
Gangguan jantung, hati, dan ginjal
Beberapa kemoterapi meyebabkan gangguan pada otot jantung
yang dapat menyebabkan terjadinya kegagalan pompa jantung. Untuk
menghindari efek fatal dari gangguan jantung, sebelum kemoterapi
dimulai biasanya dilakukan pemeriksaan untuk menilai fungsi jantung
seperti EKG, CK-MB, dan Ekokardiografi.
Pemecahan sebagian jenis obat kemoterapi terjadi di hati, dan
sebagian lagi terjadi di ginjal, namun kemoterapi juga dapat merusak hati
dan ginjal. Hal ini hanya bersifat sementara, apabila obat kemoterapi
dihentikan maka fungsi jantung, hati dan ginjal akan kembali normal.
Pemeriksaan penunjang ureum dan kreatinin harus rutin dilakukan untuk
memantau fungsi ginjal. Peningkatan ureum diatas 50 mg/dl dan kreatinin
diatas 1 mg/dl harus diwaspadai bila akan memberikan kemoterapi. Untuk
pemantauan fungsi hati dilakukan pemeriksaan enzim SGOT dan SGPT,
apabila terjadi peningkatan diatas 3-4 kali lipat dari kadar normal perlu
dilakukan penyesuaian dosis atau bahkan penghentian kemoterapi.
Fatigue/kelelahan
Fatique adalah perasaan lelah atau kurang energi. Penyebab dan
mekanisme pastinya sampai saat ini belum diketahui. Fatigue hampir
selalu timbul pada setiap penderita yang menjalani kemoterapi. Fatigue
akibat efek samping kemoterapi berbeda dengan kondisi fatigue sehari-
hari yang biasanya hilang setelah istirahat. Fatigue akibat kemoterapi
biasanya muncul tiba-tiba dan tidak hilang atau berkurang dengan
istirahat.
Gejala fatigue berbeda pada setiap individu dan bersifat sangat
subyektif, tergantung juga pada jenis dan dosis obat kemoterapi yang
digunakan. Dapat berlangsung dalam waktu seminggu atau bahkan sampai
sebulan, tetapi biasanya berkurang sesuai sel kanker yang respon terhadap
kemoterapi yang dilakukan.
F. Perawatan Pasien Kemoterapi
ANOREKSIA (penurunan nafsu makan)
Penanganan yang bisa dilakukan adalah dengan mengatur makanan:
a) Kebutuhan karbohidrat, sebagai sumber energi harus dikonsumsi
secara teratur, bisa diperoleh dari tepung, sereal, pasta dan roti, tetapi
hindari yang terlalu manis seperti permen dan kue-kue basah.
b) Kebutuhan protein, penting karena banyak mengandung vitamin dan
mineral. Untuk menambah masukan protein bisa juga dengan makan
telur rebus, daging, yoghurt.
PERUBAHAN INDRA PENGECAP
a) Hindari makanan yang pahit
b) Makanan lunak berprotein (susu, ikan, ayam)
c) Pertahankan rasa manis
d) Konsumsi makanan tambahan
e) Gunakan tambahan bumbu
STOMATITIS DAN ESOFAGITIS
Untuk mencegah dan meminimalkan terjadinya stomatitis dan esofagitis :
a) Melakukan pemeriksaan gigi 14 hari sebelum kemoterapi pertama
b) Gosok gigi 30 menit setelah makan dan sebelum tidur, gunakan sikat
gigi yang lembut, gunakan air hangat untuk kumuran pertama
kemudian bilas dengan air dingin. Kemudian letakkan sikat gigi di
tempat yang kering
c) Gunakan pasta gigi berflouride atau yang mengandung baking soda
d) Jaga bibir tetap lembab
e) Minum air 3L perhari, kecuali merupakan kontra indikasi
f) Hindari makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin, terlalu banyak
mengandung zat kimia
g) Kontrol gigi setelah selesai semua sesi kemoterapi
MUAL DAN MUNTAH
Untuk mencegah atau meminimalkan mual dan muntah :
a) Makan makanan yang dingin atau yang disajikan dengan suhu
ruangan karena makanan panas meningkatkan sensasi mual
b) Minum segelas jus apel, lemon, gelatin, teh atau cola untuk
meredakan mual
c) Hindari makanan yang terlalu manis, berlemak dan telalu pedas
d) Hindari makan dan minum 1-2 jam sebelum dan setelah kemoterapi
e) Gunakan teknik distraksi (musik, radio, televisi)
f) Gunakan untuk tidur saat terasa mual
KONSTIPASI
a) Minum jus buah atau makan buah setelah waktu makan
b) Minum air hangat
c) Minum 3L air kecuali merupakan kontraindikasi
d) Usahakan agar makanan yang dikonsumsi mengandung serat
e) Hindari produk yang banyak mengandung tepung
f) Tingkatkan aktivitas fisik
DIARE
a) Hindari makanan yang mengiritasi lambung, seperti sereal, roti dari
tepung, kacang, biji-bijian, coklat, buah segar atau yang dikeringkan,
jus buah (pisang, alpukat, apel, dan anggur diperbolehkan), sayur
mentah, makanan yang banyak mengandung gas, makanan dan
minuman yang mengandung kafein
b) Gunakan untuk beristirahat
c) Minum 3L perhari kecuali merupakan kontraindikasi
d) Makan sedikit tapi sering
e) Hindari makanan yang terlalu panas atau dingin
f) Hindari susu atau produk susu
ALOPECIA (kerontokan rambut)
Penanganan untuk meminimalkan alopecia adalah :
a) Gunakan shampoo bubuk atau yang lembut, shampoo dengan bahan
dasar protein, diikuti dengan penggunaan minyak rambut atau
kondisioner setiap 3-5 hari.
b) Minimalkan penggunaan hair dryer, jika memang diperlukan gunakan
dengan panas rendah.
c) Hentikan penggunaan mesin dengan listrik seperti alat pelurus rambut.
Selain itu hentikan pula penggunaan roll rambut, bandana yang
menekan rambut, hair spray, semir rambut karena akan menyebabkan
kerapuhan rambut.
d) Hindari menggosok rambut dan menyisir rambut terlalu keras.
e) Hindari manipulasi rambut yang berlebihan seperti mengikatnya ekor
kuda.
f) Gunakan bantal yang lembut
KELELAHAN
a) Batasi penggunaan energi
b) Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhannya
c) Seimbangkan antara istirahat dengan aktivitas
d) Makan dan minum yang cukup
Recommended