View
22
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
11 Universitas Kristen Petra
4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
4.1. Pendahuluan
Penelitian ini dilakukan terhadap proyek pembangunan Ciputra World di
Surabaya. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan mulai dari awal bulan
September hingga akhir bulan Desember. Pada Tabel 4.1. dapat dilihat jenis
pekerjaan, volume, serta material yang digunakan.
Tabel 4.1. Jenis Pekerjaan
No Jenis Pekerjaan
Volume per Unit (m3) n
Total Volume (m3)
Material yang digunakan
1 Pile Cap 16x8x2.5 1 320
Batako; Besi tulangan D-32; Kawat bendrat; Mortar dan beton readymix
2 Plat Lantai Basement
8x8x0.3 45 864
Besi tulangan D-13; Kawat bendrat; Beton readymix; Kayu dan Multiplek
3 Kolom
0.4x0.4x4 17 10.88
Besi tulangan D-16&D-10; Kawat bendrat; Beton readymix; Kayu dan Multiplek
0.7x0.7x4 16 31.36
Besi tulangan D-24&D-10; Kawat bendrat; Beton readymix; Kayu dan Multiplek
4 Dinding Basement 8x7x0.25 12 168
Batako; Besi tulangan D-13; Kawat bendrat; Mortar dan beton readymix; Kayu dan Multiplek
5 Lantai Kerja 8x8x0.05 45 144 Pasir;
Semen
12
Universitas Kristen Petra
4.2. Analisa Data
Data yang diperoleh:
• Jenis pekerjaan.
• Sisa Material: pasir, semen, mortar, sisa pengecoran, besi tulangan, kawat
bendrat, multiplek, kayu, batako, dan packaging.
• Cara penanganan: reduce, reuse, recycle, dan salvage.
• Penyebab sisa material.
Pengolahan data:
A. Sisa material yang terjadi, per tiap pekerjaan.
B. Penanganan sisa material untuk setiap pekerjaan.
C. Penyebab sisa material untuk setiap jenis pekerjaan.
D. Penanganan sisa material per jenis sisa material.
E. Penyebab sisa material per jenis sisa material.
Analisa data dibagi 4 bagian yang meliputi data responden, sisa material
yang terjadi, cara penanganan yang dilakukan, dan penyebab sisa material.
Analisa hasil kuisioner ditampilkan dalam bentuk grafik dan dijelaskan
kesimpulan dari grafik tersebut, pada analisa keseluruhan proyek secara umum
maupun secara khusus pada tiap-tiap pekerjaan. Pada pembahasan secara umum
keseluruhan proyek, diberi penjelasan yang didapat dari hasil observasi lapangan
dan wawancara.
Jenis Pekerjaan
Penanganan Sisa Material
Sisa Material
Penyebab Sisa Material
A
B
C
D
E
13
Universitas Kristen Petra
Banyaknya centangan pada hasil kuisioner, menggambarkan kesesuaian
antara pendapat responden dengan kenyataan di lapangan.
4.2.1. Data Responden
Kuisioner yang kembali hanya 15, dari target 20 kuisioner yang dibagikan.
Adapun data responden dapat dilihat pada Tabel 4.2. sampai dengan Tabel 4.5.
Tabel 4.2. Perusahaan Tempat Bekerjanya Responden
Kontraktor Jumlah Main Kontraktor 13 Sub Kontraktor 2
Total 15
Tabel 4.3. Jabatan Responden
Jabatan Jumlah Manajer Lapangan 1 Pengawas Lapangan 2 Pelaksana Lapangan 4 Mandor 3 Lainnya : Engineering HSE Officer NSC Architecture
1 2 2
Total 15
Tabel 4.4. Pendidikan Terakhir Responden
Pendidikan Terakhir Jumlah S2 1 S1 5 D3 2 Lainnya : STM SLTA
2 5
Total 15
14
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.5. Pengalaman Kerja Responden
Pengalaman Kerja Jumlah 1 - 5 tahun 5 - 10 tahun
8 3
> 10 tahun 4 Total 15
4.2.2. Sisa Material
Penelitian terhadap jenis sisa material dibahas untuk pekerjaan beton
secara umum dan secara khusus per tiap-tiap jenis pekerjaan yang diteliti.
Sisa material yang terjadi pada proyek pembangunan Ciputra world secara
umum dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1. Sisa Material Secara Umum
Sumbu X menyatakan jenis sisa material, sedangkan sumbu Y
menggambarkan jumlah pendapat responden untuk kelima pekerjaan yang diteliti.
Gambar 4.1. menunjukkan sisa material yang sering terdapat di lapangan yaitu
mortar, sisa pengecoran, besi tulangan, dan kawat bendrat. Sedangkan sisa
packaging memang kurang kelihatan di lapangan karena selama rentang waktu
penelitian, pekerjaan yang dilakukan hanya pekerjaan beton. Pada proyek ini,
pekerjaan pengecoran menggunakan beton dari batching plant.
Sisa material yang terjadi di lapangan secara khusus berdasarkan tiap-tiap
jenis pekerjaan dapat dilihat pada Gambar 4.2. sampai dengan Gambar 4.9.
15
Universitas Kristen Petra
Gambar 4.2. Sisa Material pada Pekerjaan Pile Cap
Gambar 4.3. Pekerjaan Pile Cap
Pada pekerjaan pile cap, sisa material yang sering terdapat di lapangan
adalah mortar, sisa pengecoran, besi tulangan, batako dan kawat bendrat.
Sedangkan packaging jarang terdapat di lapangan.
16
Universitas Kristen Petra
Gambar 4.4. Sisa Material pada Pekerjaan Plat Lantai Basement
Gambar 4.5. Pekerjaan Plat Lantai Basement
Pada pekerjaan plat lantai, sisa material yang sering terdapat di lapangan
adalah besi tulangan, kawat bendrat, mortar dan sisa pengecoran. Sedangkan
packaging jarang terdapat di lapangan.
17
Universitas Kristen Petra
Gambar 4.6. Sisa Material pada Pekerjaan Kolom
Pada pekerjaan kolom, sisa material yang sering terdapat di lapangan
adalah mortar, sisa pengecoran, besi tulangan, kawat bendrat, multiplek dan kayu.
Sedangkan packaging jarang terdapat di lapangan.
Gambar 4.7. Sisa Material pada Pekerjaan Dinding Basement
Pada pekerjaan dinding basement, sisa material yang sering terdapat di
lapangan adalah mortar, sisa pengecoran, multiplek, kayu, besi tulangan, dan
kawat bendrat. Sedangkan packaging jarang terdapat di lapangan.
18
Universitas Kristen Petra
Gambar 4.8. Sisa Material pada Pekerjaan Lantai Kerja
Gambar 4.9. Sisa Material pada Pekerjaan Lantai Kerja
Pada pekerjaan lantai kerja, sisa material yang sering terdapat di lapangan
adalah pasir dan semen. Sedangkan besi tulangan dan kawat bendrat jarang
terdapat di lapangan. Hal ini dikarenakan dalam pembuatan lantai kerja, material
yang banyak digunakan yaitu pasir dan semen, sedangkan untuk material besi dan
19
Universitas Kristen Petra
kawat bendrat tidak digunakan. Dibandingkan dengan empat pekerjaan
sebelumnya, pada pekerjaan lantai kerja, packaging lebih sering dijumpai karena
material semen yang digunakan dalam pembuatan lantai kerja tidak dari batching
plant.
4.2.3. Cara Penanganan Sisa Material
Penelitian terhadap cara penanganan sisa material (3R+S) dibahas per
pekerjaan dan per jenis sisa material, kemudian diambil kesimpulan secara umum
pada proyek pembangunan Ciputra World.
4.2.3.1. Cara Penanganan per pekerjaan.
Cara penanganan yang dilakukan per pekerjaan dalam rentang waktu
penelitian, dapat dilihat pada Gambar 4.10. sampai dengan Gambar 4.14.
Gambar 4.10. Cara Penanganan untuk Pekerjaan Pile Cap
Gambar 4.10. menunjukkan bahwa untuk pekerjaan pile cap cara
penanganan reuse sering dilakukan untuk sisa material mortar, sisa pengecoran,
besi tulangan dan batako. Cara penanganan salvage sering dilakukan untuk sisa
material kawat bendrat. Secara keseluruhan pada pekerjaan pile cap, cara
penanganan reuse sering dilakukan untuk tiap jenis sisa material.
20
Universitas Kristen Petra
Gambar 4.11. Cara Penanganan untuk Pekerjaan Plat Lantai Basement
Gambar 4.11. menunjukkan bahwa untuk pekerjaan plat lantai basement
cara penanganan reuse sering dilakukan untuk sisa material besi tulangan, mortar
dan sisa pengecoran. Cara penanganan salvage sering dilakukan untuk sisa
material kawat bendrat. Secara keseluruhan pada pekerjaan plat lantai basement,
cara penanganan reuse sering dilakukan untuk tiap jenis sisa material.
Gambar 4.12. Cara Penanganan untuk Pekerjaan Kolom
21
Universitas Kristen Petra
Gambar 4.12. menunjukkan bahwa untuk pekerjaan kolom cara
penanganan reuse sering dilakukan untuk sisa material kayu dan multiplek, karena
bekisting kolom yang terbuat dari kayu dan multiplek dapat digunakan lagi 3-4
kali. Cara penanganan salvage sering dilakukan untuk sisa material kawat bendrat.
Secara keseluruhan pada pekerjaan kolom, cara penanganan reuse sering
dilakukan untuk tiap jenis sisa material.
Gambar 4.13. Cara Penanganan untuk Pekerjaan Dinding Basement
Gambar 4.13. menunjukkan bahwa untuk pekerjaan dinding basement cara
penanganan reuse sering dilakukan untuk sisa material kayu dan multiplek, karena
bekisting dinding basement yang terbuat dari kayu dan multiplek dapat digunakan
lagi 3-4 kali. Cara penanganan salvage paling banyak dilakukan untuk sisa
material kawat bendrat. Secara keseluruhan pada pekerjaan dinding basement,
cara penanganan reuse sering dilakukan untuk tiap jenis sisa material.
22
Universitas Kristen Petra
Gambar 4.14. Cara Penanganan untuk Pekerjaan Lantai Kerja
Gambar 4.14. menunjukkan bahwa untuk pekerjaan lantai kerja cara
penanganan reuse sering dilakukan untuk material pasir dan semen, dalam hal ini
cara penanganan reuse untuk pasir dan semen yaitu memanfaatkan kembali pasir
dan semen yang kelebihan untuk pekerjaan lain.
4.2.3.2. Cara Penanganan per jenis sisa material.
Selain menganalisa berdasarkan jenis pekerjaannya, peneliti juga
menganalisa cara penanganan sisa material, berdasarkan jenis sisa material.
Gambar 4.15. sampai dengan Gambar 4.20. menunjukan bahwa untuk sisa
material pasir, semen, mortar, sisa pengecoran, besi tulangan, multiplek dan kayu
cara penanganan yang sering dilakukan adalah reuse.
23
Universitas Kristen Petra
Gambar 4.15. Sisa Material Pasir Gambar 4.16. Sisa Material Semen
Sisa material pasir dan semen ditangani dengan cara dipakai ulang (reuse),
yang dimaksud adalah penggunaan kelebihan material pasir dan semen untuk
pekerjaan yang lain. Misalnya, pasir digunakan untuk urugan jalan proyek yang
berlumpur. Namun berdasarkan pengamatan di lapangan, penanganan yang
dilakukan untuk sisa material pasir dan semen yang tercecer adalah dengan cara
dibiarkan di proyek (salvage).
Gambar 4.17. Sisa Material Mortar, Gambar 4.18 Sisa Material Besi Tulangan Sisa Pengecoran
Untuk sisa material mortar, sisa pengecoran cara penanganan yang
dilakukan menurut responden adalah reuse. Berdasarkan wawancara dan
24
Universitas Kristen Petra
pengamatan di lapangan, reuse yang dimaksudkan adalah penggunaan sisa
pengecoran untuk dibuat pengurugan jalan proyek, stopper dan beton-decking.
Sedangkan penggunaan kembali (reuse) sisa material besi tulangan sebagai sepatu
kolom (untuk jarak pemasangan bekisting dari tulangan).
Gambar 4.19. Sisa Material Multiplek Gambar 4.20. Sisa Material Kayu
Sisa material multiplek dan kayu (bekisting) digunakan kembali (reuse)
dengan fungsi yang sama sebagai bekisting.
Gambar 4.21. Salah Satu Bentuk Reuse Pada Sisa Material Besi Tulangan
25
Universitas Kristen Petra
Gambar 4.22. Sisa Material Beton digunakan untuk pengurugan jalan di lokasi proyek
Gambar 4.23. Sisa Material Kawat Bendrat Gambar 4.24. Sisa Material Batako
Gambar 4.23. menunjukkan untuk sisa material kawat bendrat, cara
penanganan yang sering dilakukan adalah salvage. Sedangkan dari Gambar 4.24.
dapat dilihat bahwa untuk sisa material batako, cara penanganan yang jarang
dilakukan adalah recycle.
26
Universitas Kristen Petra
Gambar 4.25. Sisa Material Kawat Bendrat
Gambar 4.26. Sisa Packaging
Gambar 4.26. menunjukkan untuk sisa packaging, cara penanganan yang
sering dilakukan adalah reduce, yaitu untuk pengecoran digunakan batching plant
dan mengurangi pembelian material semen yang dapat menghasilkan packaging.
4.2.4. Penyebab Sisa Material
Penelitian terhadap penyebab terjadinya sisa material dibahas per
pekerjaan dan per jenis sisa material, kemudian diambil kesimpulan secara umum
pada proyek pembangunan Ciputra World.
27
Universitas Kristen Petra
4.2.4.1. Penyebab terjadinya sisa material per pekerjaan
Penyebab terjadinya sisa material per pekerjaan dalam rentang waktu
penelitian, dapat dilihat pada Gambar 4.27 sampai dengan Gambar 4.31.
Gambar 4.27. Penyebab yang terjadi untuk Pekerjaan Pile Cap
Gambar 4.27. menunjukkan bahwa untuk pekerjaan pile cap penyebab sisa
material akibat cutting sering didapati untuk sisa material besi tulangan dan kawat
bendrat. Untuk sisa material mortar, sisa pengecoran, penyebab terjadinya sisa
material yaitu application & residue dan sisa material batako, penyebab terjadinya
sisa material yaitu transport & delivery.
28
Universitas Kristen Petra
Gambar 4.28. Penyebab yang terjadi untuk Pekerjaan Plat Lantai Basement
Gambar 4.28. menunjukkan bahwa untuk pekerjaan plat lantai basement
penyebab sisa material akibat cutting sering didapati untuk sisa material besi
tulangan dan kawat bendrat sedangkan untuk sisa material mortar, sisa
pengecoran, penyebab terjadinya sisa material yaitu application & residue.
29
Universitas Kristen Petra
Gambar 4.29. Penyebab yang terjadi untuk Pekerjaan Kolom
Gambar 4.29. menunjukkan bahwa untuk pekerjaan kolom penyebab sisa
material akibat cutting sering didapati untuk sisa material besi tulangan, kawat
bendrat dan kayu sedangkan untuk sisa material multiplek, penyebab terjadinya
sisa material yaitu conversion.
30
Universitas Kristen Petra
Gambar 4.30. Penyebab yang terjadi untuk Pekerjaan Dinding Basement
Gambar 4.30. menunjukkan bahwa untuk pekerjaan dinding basement
penyebab sisa material akibat cutting sering didapati untuk sisa material besi
tulangan, kawat bendrat dan kayu sedangkan untuk sisa material mortar atau sisa
pengecoran, penyebab terjadinya sisa material yaitu application & residue.
31
Universitas Kristen Petra
Gambar 4.31. Penyebab yang terjadi untuk Pekerjaan Lantai Kerja
Gambar 4.31. menunjukkan bahwa untuk pekerjaan lantai kerja penyebab
akibat site storage sering didapati untuk sisa material semen sedangkan untuk sisa
material pasir, penyebab terjadinya sisa material yaitu transport & delivery.
4.2.4.2. Penyebab terjadinya sisa material per jenis sisa material.
Selain menganalisa berdasarkan jenis pekerjaannya, peneliti juga
menganalisa penyebab terjadinya sisa material, berdasarkan jenis sisa material.
32
Universitas Kristen Petra
Gambar 4.32. Sisa Material Pasir
Gambar 4.32. menunjukkan bahwa untuk sisa material pasir penyebab
terjadinya sisa material adalah application & residue yaitu banyaknya material
pasir yang tercecer.
Gambar 4.33. Sisa Material Semen
Gambar 4.33. menunjukkan bahwa untuk sisa material semen penyebab
terjadinya sisa material adalah site storage yaitu tempat penyimpanan semen yang
kurang baik.
33
Universitas Kristen Petra
Gambar 4.34. Sisa Material Mortar, Sisa Pengecoran
Gambar 4.35. Sisa Material Pengecoran
Akibat Application and Residu
Gambar 4.34. menunjukkan bahwa untuk sisa material pengecoran
penyebab terjadinya sisa material adalah application & residue yaitu adanya
campuran beton yang tertinggal di truk molen dan pipa concrete pump.
34
Universitas Kristen Petra
Gambar 4.36. Sisa Material Besi Tulangan
Gambar 4.36. menunjukkan bahwa untuk sisa material besi tulangan
penyebab terjadinya sisa material adalah cutting.
Gambar 4.37. Sisa Material Kawat Bendrat
Gambar 4.37. menunjukkan bahwa untuk sisa material kawat bendrat
penyebab terjadinya sisa material adalah cutting.
35
Universitas Kristen Petra
Gambar 4.38. Sisa Material Multiplek
Gambar 4.38. menunjukkan bahwa untuk sisa material multiplek penyebab
terjadinya sisa material yaitu cutting dan conversion yaitu ukuran multiplek
dipasaran tidak sesuai dengan yang dibutuhkan.
Gambar 4.39. Sisa Material Kayu
Gambar 4.39. menunjukkan bahwa untuk sisa material kayu penyebab
terjadinya sisa material adalah cutting.
36
Universitas Kristen Petra
Gambar 4.40. Sisa Material Kayu Akibat Cutting
Gambar 4.41. Sisa Material Batako
Gambar 4.41. menunjukkan bahwa untuk sisa material batako penyebab
terjadinya sisa material adalah transport & delivery dan fixing yaitu adanya
batako yang rusak akibat pemindahan dari tempat penyimpanan ke tempat kerja,
juga karena adanya pekerjaan perbaikan.
37
Universitas Kristen Petra
Gambar 4.42. Sisa Packaging
Gambar 4.42. menunjukkan bahwa untuk sisa material packaging
penyebab terjadinya sisa material adalah fixing yaitu dalam hal ini kantong sak
semen banyak dihasilkan akibat pekerjaan perbaikan yang memerlukan material
semen.
Recommended