View
8
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
65
66
LAMPIRAN 1
SURAT IZIN PENELITIAN
67
LAMPIRAN 2
SURAT UJI VALIDITAS
68
LAMPIRAN 3
SURAT KETERANGAN PENELITIAN
69
LAMPIRAN 4
SURAT KETERANGAN VALIDITAS
70
LAMPIRAN 5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DAN PERANGKAT
PEMBELAJARAN IPA SIKLUS 1
Nama Sekolah : SD N Mangunsari 03 Salatiga
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : V / 2
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit (2 kali pertemuan)
A. Standar Kompetensi :
7.Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan
penggunaan sumber daya alam
B. Kompetensi Dasar :
7.4 Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat
mempengaruhinya.
C. Indikator :
7.4.1 Menjelaskan evaporasi
7.4.2 Menjelaskan presipitasi
7.4.3 Menjelaskan kondensasi
7.4.4 Menjelaskan hubungan evaporasi dengan presipitasi
7.4.5 Menjelaskan hubungan presipitasi dengan kondensasi
7.4.6 Menjelaskan hubungan evaporasi dengan kondensasi
7.4.7 Menyebutkan kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui percobaan ketika gelas dimasukan di air panas siswa dapat menjelaskan
evaporasi dengan benar
2. Melalui percobaan membuat model siklus air sederhana, siswa dapat menjelaskan
presipitasi dengan benar
3. Melalui percobaan ketika gelas dimasukan air dingin siswa dapat menjelaskan
kondensasi dengan benar.
4. Melalui percobaan membuat model siklus air sederhana siswa mampu menjelaskan
hubungan evaporasi dengan presipitasi dengan baik.
5. Melalui percobaan membuat model siklus air sederhana, siswa mampu
Menjelaskan hubungan presipitasi dengan kondensasi dengan baik.
71
6. Melalui percobaan siswa mampu Menjelaskan hubungan evaporasi dengan
kondensasi dengan baik.
7. Melalui contoh,media gambar dsb, siswa mampu menyebutkan 3 kegiatan manusia
yang mempengaruhi daur air.
E. Materi Pembelajaran
Daur Air (terlampir)
F. Model Pembelajaran
Pendekatan : Problem Based Learning
Model : Example Non Example
G. Metode Pembelajaran
Ceramah, Diskusi berkelompok, Tanya Jawab, Demonstrasi, Pemberian tugas
H. Langkah-langkah Pembelajaran (Pertemuan I siklus 1)
Jenis
Kegiatan
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi
Waktu
Pendahul
uan
Fase 1
Orientas
i siswa
pada
masalah
Kegiata
n Inti
Eksplor
1. Guru mengajak siswa untuk
memulai pembelajaran
dengan berdoa
2. Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran
3. Guru mempersiapkan alat
peraga (media gambar/model
siklus air sederhana ) sesuai
dengan tujuan pembelajaran.
4. Guru menunjukkan alat
peraga yang akan digunakan
untuk percobaan (evaporasi,
presipitasi dan kondensasi)
5. Guru melakukan apersepsi :
anak-anak apakah kalian
pernah melihat
hujan,bagimana proses
terjadinya hujan?
6. Guru membantu siswa
1. Siswa berdoa menurut
kepercayaan masing-masing
untuk memulai
pembelajaran
2. Siswa menyimak tujuan
pembelajaran
3. Siswa mempersiapkan diri
untuk mengikuti
pembelajaran yang akan
berlangsung.
4. Siswa mengamati alat
peraga yang akan
digunakan untuk percobaan
tentang siklus air
(evaporasi, presipitasi, dan
kondensasi)
5. Siswa menjawab
pertanyaan apersepsi yang
berkaitan dengan siklus air.
10
menit
72
asi
Fase 2
Mengor
ganisasi
siswa
untuk
belajar.
Elabora
si
Fase 3
Membi
mbing
pengala
manindi
vidual/k
elompok
.
Fase 4
Mengem
bangkan
dan
mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan
evaporasi, presipitasi, dan
kondensasi.
7. Guru memberi petunjuk dan
memberi kesempatan kepada
para siswa untuk
memperhatikan dan
menganalisa alat peraga
(media gambar) tentang
evaporasi, presipitasi dan
kondensasi yang
dipersiapkan.
8. Guru mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi
tentang masalah tersebut,
diskusi keompok untuk
mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalah tentang
evaporasi, presipitasi,dan
kondensasi.
9. Guru membagi kelompok 4-5
orang siswa, untuk diskusi
tentang (evaporasi,
presipitasi dan kondensasi),
dari analisa alat
peraga/eksperimen dicatat
pada kertas/ lembar kerja
untuk mempersentasikan
hasil diskusi.
10. Guru membantu siswa
merencanakan dan
6. Siswa mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan
dengan materi siklus air
(evaporasi, presipitasi, dan
kondensasi.)
7. Siswa memperhatikan dan
menganalisa alat peraga
(media gambar,video)
tentang (evaporasi,
presipitasi dan kondensasi
yang dipersiapkan.
8. Siswa terdorong untuk
mengumpulkan informasi
tentang masalah, melakukan
diskusi kelompok untuk
mendapatkan penjelasan
dan pemecahan masalah
tentang evaporasi,
presipitasi dan kondensasi.
9. Melalui diskusi kelompok
4-5 orang siswa, hasil
diskusi (evaporasi,
presipitasi dan kondensasi),
dari analisa alat
peraga/eksperimen dicatat
pada kertas/ lembar kerja
untuk mempersentasikan
hasil diskusi.
10. Siswa merencanakan dan
menyiapkan karya yang
sesuai seperti laporan
tentang (evaporasi,
50
menit
73
menyaji
kan
hasil
karya.
Konfirm
asi
Fase 5
Mengan
alisis
dan
mengeva
luasi
proses
pemecah
an
masalah.
Penutup
menyiapkan karya yang
sesuai seperti laporan tentang
(evaporasi, presipitasi dan
kondensasi), dan membantu
mereka untuk berbagi tugas
dengan temannya
11. Guru Membimbing siswa
dalam membacakan lembar
kerja/ hasil diskusi tentang
(evaporasi, presipitasi dan
kondensasi) didepan kelas.
12. Guru mulai menjelaskan
materi sesuai tujuan yang
ingin dicapai.
13. Guru membantu siswa untuk
melakukan refleksi atau
evaluasi terhadap
penyelidikan mereka dan
proses yang mereka lakukan.
14. Guru menilai hasil kerja
kelompok. (pada lembar
kerja kelompok).
15. Guru bertanya jawab tentang
materi yang baru saja di
ajarkan.
16. Guru membimbing siswa
membuat kesimpulan tentang
materi yang baru saja
diajarkan
17. Guru memberitahukan materi
pembelajaran berikutnya.
18. Salam penutup
presipitasi dan kondensasi),
dan membantu mereka
untuk berbagi tugas dengan
temannya.
11. Tiap kelompok diberi
kesempatan membaca
lembar kerja/ hasil diskusi
tentang (evaporasi,
presipitasi dan kondensasi)
12. Hasil diskusi siswa tentang
(evaporasi, presipitasi dan
kondensasi) dan tanggapan.
13. Siswa melakukan refleksi
atau evaluasi terhadap
penyelidikan mereka dan
percobaan yang mereka
lakukan.
14. Siswa mendapatkan nilai
(pada lembar kerja
kelompok dengan nilai
tertinggi diberi tanda
bintang lalu ditempel di
dinding kelas).
15. Siswa bertanya jawab
tentang materi yang baru
saja dilaksanakan.
16. Siswa membuat kesimpulan
tentang materi yang baru
saja diajarkan tentang siklus
air.
17. Siswa menyimak penjelasan
guru tentang pembelajaran
berikutnya.
10
menit
74
18. Siswa berdoa.
Pertemuan II Siklus
Jenis
Kegiatan
Kegiatan Guru Kegaiatan Siswa Alokasi
waktu
Pendahu
luan
Fase 1
Orientas
i siswa
pada
masalah
Kegiata
n Inti
Eksplor
asi
Fase 2
Mengor
ganisasi
siswa
untuk
belajar.
1. Guru mengajak peserta didik
untuk memulai pembelajaran
dengan berdoa.
2. Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran
3. Guru mempersiapkan alat
peraga (benda-benda
kongkrit) sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
4. Guru menunjukkan alat
peraga/contoh yang akan
digunakan untuk
percobaan/kerja kelompok
tentang kegiatan manusia
yang mempengaruhi daur air.
5. Guru melakukan apersepsi
apa dampak kegiatan
manusia jika menebang hutan
terus menerus?
6. Guru membantu siswa
mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan
kegiatan manusia yang
mempengaruhi daur air.
7. Guru memberi petunjuk dan
memberi kesempatan kepada
para siswa untuk
memperhatikan dan
1. Siswa berdoa menurut
agama dan kepercayaannya
masing masing
2. Siswa menyimak tujuan
Pembelajaran.
3. Siswa mempersiapkan diri
untuk memulai
pembelajaran yang akan
berlangsung.
4. Siswa menyimak alat
peraga/contoh gambar
tentang kegiatan manusia
yang mempengaruhi daur
air untuk percobaan atau
kerja kelompok.
5. Siswa menjawab
pertanyaan (contoh), bisa
menyebabkan banjir dan
tanah longsor
6. Siswa dibantu oleh guru
mendefenisikan dan
mengorganisasikan tugas
belajar tentang kegiatan
manusia yang
mempengaruhi daur air.
7. Siswa diberi petunjuk dan
kesempatan untuk
memperhatikan dan
menganalisa alat peraga
10
menit
30
menit
75
Elabora
si
Fase 3
Membi
mbing
pengala
manindi
vidual/k
elompok
Fase 4
Mengem
bangkan
dan
menyaji
kan
hasil
karya.
menganalisa alat peraga
(media gambar) tentang
kegiatan manusia yang
mempengaruhi daur air.
8. Guru mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi
tentang masalah tersebut,
diskusi keompok untuk
mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalah tentang
kegiatan yang mempengaruhi
daur air.
9. Guru mengawasi diskusi
kelompok 4-5 orang siswa,
hasil diskusi tentang kegiatan
manusia yang mempengaruhi
daur air, dari analisa alat
peraga/eksperimen tersebut
dicatat pada kertas/ lembar
kerja untuk
mempersentasikan hasil
diskusi.
10. Guru membantu siswa dalam
merencanakan dan
menyiapkan karya yang
sesuai seperti laporan tentang
kegiatan manusia yang dapat
mempengaruhi daur air, dan
membantu mereka untuk
berbagi tugas dengan
temannya.
11. Tiap kelompok diberi
kesempatan membaca lembar
(media gambar) tentang
kegiatan manusia yang
mempengaruhi daur air.
8. Siswa terdorong
mengumpulkan informasi
tentang masalah tersebut,
diskusi kelompok untuk
mendapatkan penjelasan
dan pemecahan masalah
tentang kegiatan yang
mempengaruhi daur air.
9. Siswa diskusi kelompok 4-5
orang siswa, hasil diskusi
tentang kegiatan manusia
yang mempengaruhi daur
air, dari analisa alat
peraga/eksperimen tersebut
dicatat pada kertas/ lembar
kerja untuk
mempersentasikan hasil
diskusi.
10. Siswa merencanakan dan
menyiapkan karya yang
sesuai seperti laporan
tentang kegiatan manusia
yang dapat
mempengaruhi daur air, dan
siswa berbagi tugas dengan
temannya dalam diskusi
kelompok.
11. Siswa membacakan lembar
kerja atau hasil diskusi
tentang kegiatan manusia
76
Konfirm
asi
Fase 5
Mengan
alisis
dan
mengeva
luasi
proses
pemecah
an
masalah.
Penutup
kerja/ hasil diskusi tentang
kegiatan manusia yang
mempengaruhi daur air.
12. Guru mulai menjelaskan
materi sesuai tujuan yang
ingin dicapai tentang dampak
kegiatan manusia yang
mempengaruhi daur air.
13. Guru membantu siswa untuk
melakukan refleksi atau
evaluasi terhadap
penyelidikan mereka dan
proses yang mereka lakukan.
14. Guru menilai hasil kerja
kelompok. (pada lembar
kerja kelompok dengan nilai
tertinggi diberi tanda bintang
lalu ditempel di dinding
kelas).
15. Guru memberikan soal
evaluasi siklus 1
16. Guru mengajak siswa untuk
bersiap dan berdoa sebelum
pulang.
yang mempengaruhi daur
air.
12. Mulai dari komentar/ hasil
diskusi siswa tentang
dampak kegiatan manusia
yang mempengaruhi daur
air.
13. Siswa dibantu oleh guru
melakukan refleksi dan
evaluasi terhadap
penyelidikan dan proses
yang mereka lakukan.
14. Siswa mendapatkan nilai
hasil kerja kelompok. (pada
lembar kerja kelompok
dengan nilai tertinggi diberi
tanda bintang lalu ditempel
di dinding kelas).
15. Siswa mengerjakan soal
evaluasi siklus I
16. Siswa bersiap dan berdoa
sebelum pulang.
30
menit
I. Media dan Sumber Belajar
Media : LCD, papan tulis, spidol, Lembar Evaluasi, Video dan power
point
Sumber Belajar :
Buku Sekolah Elektronik,IPA Salingtemas 5,Karangan Choiril Azmiyawati,
Penerbit Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008.
Buku penunjang lain yang relevan.
77
Penilaian
1. Jenis Tes : Tes Tertulis
2. Bentuk : Pilihan Ganda.
3. Alat : Soal, kunci jawaban, skor penilaian, lembar observasi
78
Materi Pembelajaran
A. Pengertian Siklus Air
Air adalah salah satu bagian terpenting kehidupan di bumi. Tanpa air tidak akan ada
kehidupan di muka bumi ini. Air di bumi tersebar dalam berbagai wujud di lautan,
daratan, sungai, udara, salju dan lainnya.Jumlah volume air di bumi ini selalu tetap tidak
bertambah dan tidak berkurang. Hal tersebut dikarenakan adanya siklus air atau daur
hidrologi sering juga dipakai istilah water cycle. Suatu sirkulasi air yang meliputi
gerakan mulai dari laut ke atmosfer, dari atmosfer ke tanah, dan kembali ke laut lagi atau
dengan arti lain siklus hidrologi merupakan Hidrologi Siklus air adalah Air laut menguap
menjadi awan kemudian awan menurunkan air hujan sehingga meresap kedalam tanah
dan mengalir ka laut lagi untuk menguap menjadi awan, secara detail dapat dibaca pada
artikel dibawah ini yang khusus membahas tentang siklus air hujan. Bagaimanakah siklus
hidrologi berlangsung, berikut ini urutan kejadian pada siklus hidrologi
1. Air laut atau air yang ada didarat menguap, uap air tersebut kemudian naik ke
langit berkumpul diudara untuk kemudian terjadi proses kondensasi menjadi
gumpalan awan.
2. Awan – awan yang terkumpul dilangit kemudian mencair sehingga menimbulkan
bintik-bintik hujan yang turun ke permukaan bumi
3. Sebagian air ada yang langsung mengalir melalui sungai menuju laut, ada yang
terserap ke dalam perut bumi, dan ada pula yang menggumpal menjadi es.
4. Cadangan air yang ada dipermukaan bumi tersebut kemudian menguap lagi menjadi
awan kemudian menggunpal dan kembali turun ke permukaan bumi menjadi air
hujan.
Begitulah siklus hidrologi terjadi berulang-ulang sehingga keseimbangan alam tetap
terjaga dengan baik. Proses siklus air secara sederhana dapat dilihat pada gambar berikut:
79
Istilah-istilah yang terdapat dalam siklus air antara lain:
1. Evaporasi : proses penguapan air dari lautan atau perairan darat (sungai, danau)
2. Transpirasi : proses penguapan air dari mahluk hidup
3. Kondensasi : proses perubahan uap air menjadi awan
4. Presipitasi : proses jatuhnya air dari atmosfer ke permukaan bumi dalam berbagai
wujud (hujan, salju, es)
5. Run off : proses aliran air di atas permukaan bumi
6. Infiltrasi : proses peresapan air oleh pori-pori tanah
7. Perkolasi : proses aliran air di bawah permukaan tanah
Air naik ke udara dari permukaan laut atau dari daratan melalui evaporasi. Air di
atmosfer dalam bentuk uap air atau awan bergerak dalam massa yang besar di atas benua
dan dipanaskan oleh radiasi tanah. Panas membuat uap air lebih naik lagi sehingga cukup
tinggi atau dingin untuk terjadi kondensasi.Uap air berubah jadi embun dan seterusnya
jadi hujan atau salju.Curahan (precipitation) turun ke bawah, ke daratan atau langsung ke
laut.Air yang tiba di daratan kemudian mengalir di atas permukaan sebagai sungai, terus
kembali ke laut.Air yang tiba di daratan kemudian mengalir di atas permukaan sebagai
sungai, terus kembali ke laut melengkapi siklus air. Dalam perjalanannya dari atmosfer
ke luar, air mengalami banyak interupsi.Sebagian dari air hujan yang turun dari awan
menguap sebelum tiba di permukaan bumi, sebagian lagi jatuh di atas daun tumbuh-
tumbuhan (intercception) dan menguap dari permukaan daun-daun.Air yang tiba di tanah
dapat mengalir terus ke laut, namun ada juga yang meresap dulu ke dalam tanah
(infiltration) dan sampai ke lapisan batuan sebagai air tanah. Sebagian dari air tanah
dihisap oleh tumbuh-tumbuhan melalui daun-daunan lalu menguapkan airnya ke udara
(transpiration). Air yang mengalir di atas permukaan menuju sungai kemungkinan
tertahan di kolam, selokan, dan sebagainya (surface detention), ada juga yang sementara
tersimpan di danau, tetapi kemudian menguap atau sebaliknya, sebagian air mengalir di
80
atas permukaan tanah melalui parit, sungai, hingga menuju ke laut (surface run off),
sebagian lagi infiltrasi ke dasar danau-danau dan bergabung di dalam tanah sebagai air
tanah yang pada akhirnya ke luar sebagai mata air.
B. KEGIATAN MANUSIA YANG DAPAT MEMPENGARUHI SIKLUS AIR
Daur air dapat terganggu dengan adanya kegiatan manusia. Kegiatan manusia
yang dapat menyebabkan terganggunya daur air adalah penebangan pohon di hutan
secara belebihan yang mengakibatkan hutan menjadi gundul.
Pada saat hujan turun, air hujan tidak langsung jatuh ke tanah karena tertahan
oleh daun-daun yang ada di pohon. Hal ini menyebabkan jatuhnya air tidak sekuat
hujan. Air dari daun akan menetes ke dalam tanah atau mengalir melalui permukaan
batang. Jatuhnya air ini menyebabkan tanah tidak terkikis. Air hujan yang meresap ke
dalam tanah selain dapat menyuburkan tanah juga disimpan sebagai sumber mata air
yang muncul ke permukaan menjadi air yang jernih dan kaya akan mineral. Air yang
muncul di permukaan ini kemudian akan mengalir ke sungai dan danau. Hutan yang
gundul karena penebangan liar menyebabkan air hujan langsung jatuh ke tanah. Hal
ini menyebabkan air tidak dapat diserap dengan baik oleh tanah karena langsung
mengalir ke sungai dan danau. Selain itu, apabila terjadi hujan terus menerus dapat
mengakibatkan longsor dan banjir. Hutan yang gundul menyebabkan daur air menjadi
terganggu. Hal ini disebabkan karena cadangan air yang berada di dalam tanah
semakin berkurang, sehingga air yang berada di sungai dan danau menjadi lebih
sedikit.Kegiatan manusia lainnya yang juga dapat mengakibatkan terganggunya daur
air, di antaranya,
1. membiarkan lahan kosong tidak ditanami dengan tumbuhan,
2. menggunakan air secara berlebihan untuk kegiatan sehari-hari, d
3. mengubah daerah resapan air menjadi bangunan-bangunan lain.
81
C. DAMPAK DARI KEGIATAN MANUSIA TERHADAP PERISTIWA DI BUMI SERTA
KELANGSUNGAN MAKHLUK HIDUP
a. Dampak pembangunan
Pembangunan merupakan proses perubahan yang terus menerus, yang merupakan
kemajuan dan perbaikan mengarah pada suatu tujuan yang ingin dicapai. Hakekat
pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya dan oembangunan
seluruh masyarakat Indonesia, yang tujuan jangka panjangnya dititik beratkan pada
pembangunan di bidang ekonomi dengan sasaran utama mencapai keseimbangan
antara bidang pertanian dan industri, serta terpenuhinya kebutuhan pokok rakyat.
Dengan demikian sasaran pembangunan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
rakyat. Focus dari kajian ini sebenarnya adalah pembangunan di bidang industri.
Dimana pembangunan di sector ini adalah suatu pembangunan yang sangat banyak
memiliki dampak baik positif maupun negative.
DAMPAK POSITIF
a) Menambah penghasilan penduduk sehingga meningkatkan kemakmuran
b) Perindustrian menghasilkan aneka barang yang dibutuhkan oeh masyarakat.
c) Perindustrian memperbesar kegunaan bahan mentah
d) Usaha perindustrian dapat memperluas lapangan pekerjaan bagi penduduk.
e) Mengurangi ketergantungan Negara pada luar negeri.
f) Dapat merangsang masyarakat utuk meningkatkan pengetahuan tentang industi
DAMPAK NEGATIF
a) Limbah industri akan menimbulkan pencemaran air, tanah dan udara
b) Asap-asap pabrik menimbulkan polusi udara.
c) Akibat dari pncemaran, banyak menimbulkan kematian bagi binatang-binatang,
manusia dapat terkena penyakit, hilangnya keindahan alam dan lain-lain.
82
LAMPIRAN 6
Alat Dan Bahan Praktikum membuat model sederhana siklus air.
1. Plastik bening
2. Karet atau tali rafia
3. Gelas bening
4. Mangkuk kecil
5. Air es
Cara Kerja
1) Isilah gelas bening dengan air panas kira-kira 1/3 bagian!
2) Tutuplah gelas bening dengan plastik transparan dan ikatlah penutup plastik tersebut
dengan kuat!
3) Letakkan es batu di atas plastik penutup tepat di bagian tengah-tengah!
4) Amatilah apa yang terjadi, apakah terdapat tetes-tetes air
Data Pengamatan
No Hal yang Diamati Sebelum Dipanaskan Ketika Dipanaskan
1. Jumlah Air dalam gelas
2. Ada Tidaknya Air yang
menguap
3 Ada Tidaknya Air dalam
Mangkuk Kecil
4 Titik-titik air yang menempel dalam
plastik
ANALISA DATA
1. Jumlah air setelah dipanaskan ternyata berkurang dari jumlah sebelum
air dipanaskan
2. Setelah dipanaskan, ternyata mangkuk kecil yang semula kosong, terisi air
3. Di dalam penutup plastik yang semula kering, terdapat butir-butir atau
titik- titik air setelah dipanaskan.
83
LAMPIRAN 7
Butir Soal Tes IPA Siklus I
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : V/II
Materi : Daur Air dan kegiatan manusia yang mempengaruhinya.
Nama :...................................
No Absen :...................................
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang tepat!
1. Nomor 1 menunjukkan proses . . . .
a. Presipitasi
b. Kondensasi
c. Evaporasi
d. hujan
2. Pada gambar diatas yang menunjukkan proses presipitasi adalah nomor . . .
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
3. Yang menunjukkan proses kondensasi adalah nomor . . . .
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
4. Nomor 4 menunjukkan proses . . . .
a. persipitasi
b. kondensasi
c. evaporasi
d. hujan
5. Berdasarkan gambar diatas susunan daur air sebagai berikut . . . .
a. presipitasi-hujan-kondensasi-evaporasi
b. kondensasi-evaporasi-hujan-presipitasi
c. evaporasi-presipitasi-kondensasi-hujan
d. evaporasi-kondensasi-presipitasi-hujan
6. Ketika kita memasak air, apa yang akan terjadi jika air dipanaskan terus menerus . . . .
a. menguap
b. mengembun
c. menyublim
d. membeku
7. Dalam proses daur air, pohon-pohon tersebut berfungsi sebagai . . . .
a. penurun penguapan air
b. pengendap air tanah
c. penghasil air tanah
d. penyimpan air hujan
8. Air di permukaan Bumi mengalami penguapan karena mendapat . . . .
84
a. panas bumi
b. panas matahari
c. tiupan angin
d. terpaan hujan
9. Kegiatan manusia berikut yang berdampak positif terhadap daur air di bumi yaitu . . . .
a. terasering
b. reboisasi
c. penggundulan hutan
d. pembuatan bendungan
10. Perbuatan yang tidak memcerminkan perilaku hemat air adalah ….
a. menutup kran setelah digunakan
b. menyiram tanaman dengan bekas air cucian
c. mencuci pakaian sedikit demi sedikit
d. mencuci kendaraan jika kotor
11. Betonisasi jalan-jalan dapat mengganggu daur air karena . . . .
a. mengurangi peresapan air
b. membuat jalan terasa panas
c. dapat mencegah banjir
d. air dapat merembes dengan cepat
12. Kegiatan manusia yang dapat mengganggu proses daur air adalah, kecuali
a. membiarkan lahan kosong tidak ditanami dengan tumbuhan
b. menggunakan air secara berlebihan untuk kegiatan sehari-hari
c. mengubah daerah resapan air menjadi bangunan-bangunan lain
d. membuang sampah pada tempatnya
13. Penebangan hutan secara besar-besaran dapat berdampak pada . . . .
a. kebakaran hutan
b. meminimalisir terjadinya banjir
c. berkurangnya persediaan air tanah
d. sering terjadinya gempa tektonik
14. Salah satu contoh tindakan penghematan air yaitu . . . .
a. mencuci pakaian tiap hari dalam jumlah sedikit
b. mencuci kendaraan rutin tiap hari
c. menyirami tanaman dengan air keran
d. mematikan keran setelah selesai digunakan
15. Perputaran air secara terus menerus disebut….
a. daur bumi
b. daur air
c. daur alam
d. daur awan
16. Proses kondensasi disebut juga…
a. pengembunan
b. penguapan
c. pengendapan
d. hujan
17. Air sepanjang daurnya mengalami …
a. perpindahan tempat
b. perubahan wujud
c. pengurangan volume
d. penambahan volume
85
18. Salah satu cara melestarikan air dengan cara, kecuali…
a. reboisasi
b. pembuatan danau
c. biopori
d. abrasi
19. Uap air di udara berkumpul, jatuh kembali ke bumi disebut ….
a. petir
b. hujan
c. uap
d. pasir
20. Kegiatan manusia yang dapat mengganggu proses daur air adalah, kecuali ….
a. membiarkan lahan kosong tidak ditanami dengan tumbuhan
b. menggunakan air secara berlebihan untuk kegiatan sehari-hari
c. mengubah daerah resapan air menjadi bangunan-bangunan lain
d. membuang sampah pada tempatnya.
86
LAMPIRAN 8
KUNCI JAWABAN SIKLUS I
1. C
2. B
3. C
4. D
5. C
6. A
7. D
8. B
9. B
10. C
11. A
12. D
13. C
14. D
15. B
16. B
17. A
18. D
19. B
20. D
87
LAMPIRAN 9
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II
Nama Sekolah : SD N Mangunsari 03 Salatiga
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : V / 2
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit (2 kali pertemuan)
A. Standar Kompetensi :
7.Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan
penggunaan sumber daya alam
B. Kompetensi Dasar :
7.6 Mengidentifikasi peristiwa alam yang dan yang terjadi di Indonesia dan
dampaknya bagi mahluk hidup dan lingkungan.
C. Indikator :
7.6.1 Menjelaskan peristiwa alam tentang banjir,tanah longsor, gempa bumi ,gunung
meletus, dan angin puting beliung yang terjadi di Indonesia.
7.6.2 Menyebutkan peristiwa alam yang terjadi di Indonesia.
7.6.3 Mengidentifikasi dampak yang terjadi karena adanya peristiwa alam.
7.6.4 Menyebutkan tindakan yang dilakukan dari peristiwa alam yang terjadi di
indonesia
7.6.6 Membuat suatu laporan berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman pribadi
atau surat kabar atau media lainnya tentang peristiwa alam
7.6.7 Dapat memberi saran atau usulan cara mencegah banjir.
D. Tujuan Pembelajaran
8. Melalui pemaparan video tsunami, siswa dapat mengidentifikasi 5 permasalahan
peristiwa alam di Indonesia dengan benar.
9. Melalui pemaparan video tsunami, siswa dapat menjelaskan 5 permasalahan peristiwa
alam di Indonesia dengan benar.
10. Melalui buku paket, siswa dapat menemukan cara mengatasi peristiwa alam di
Indonesia seperti banjir dsb..
11. Melalui Investigasi kelompok, siswa secara berkelompok dapat mengidentifikasi
permasalahan peristiwa alam di Indonesia dengan benar sebagai contoh tanah longsor,
banjir, angin puting beliung, gempa bumi dan gunung meletus.
88
12. Melalui diskusi kelompok siswa dapat menyusun laporan dengan mengklarifikasikan
dampak peristiwa alam di Indonesia.
13. Melalui presentasi kelompok, siswa dapat mempresentasikan dampak peristiwa alam
di Indonesia.
14. Melalui gambar, siswa dapat menyebutkan tindakan yang harus dilakukan dari
peristiwa alam yang terjadi di Indonesia.
E. Materi Pembelajaran
Peristiwa Alam Beserta Dampaknya
F. Model Pembelajaran
Pendekatan : Problem Based Learning
Model : Example Non Example
G. Metode Pembelajaran
Ceramah, Diskusi berkelompok, Tanya Jawab, Demonstrasi, Pemberian tugas
H. Langkah-langkah Pembelajaran (Pertemuan I Siklus 2)
Jenis
Kegiatan
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi
Waktu
Pendahul
uan
Fase 1
Orientasi
siswa
pada
masalah
Kegiatan
Inti
Eksplora
si
Fase 2
1. Guru mengajak peserta didik untuk
memulai pembelajaran dengan
berdoa
2. Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran
3. Guru mempersiapkan gambar
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
4. Guru menunjukkan gambar yang
akan digunakan untuk
pembelajaran peristiwa alam
5. Guru melakukan apersepsi
melalui pertanyaan-pertanyaan
sederhana mengenai materi yang
sebelumnya dan yang akan
dipelajari hari ini.
6. Guru membantu siswa
mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar
yang berhubungan peristiwa alam.
1. Siswa berdoa menurut
kepercayaanya masing masing
untuk memulai pembelajaran
2. Siswa menyimak tujuan
pembelajaran
3. Siswa mempersiapkan diri untuk
mengikuti pembelajaran tentang
peristiwa alam.
4. Siswa menyimak contoh gambar
atau video yang akan digunakan
untuk pembelajaran.
5. Siswa menjawab apersepsi
melalui pertanyaan sederhana
mengenai materi yang sebelumnya
dan yang akan dipelajari hari ini
tentang peristiwa alam.
6. Siswa di bantu guru
mendefenisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar
10 menit
89
Mengorg
anisasi
siswa
untuk
belajar.
Elaborasi
Fase 3
Membim
bing
pengalam
anindivid
ual/kelo
mpok.
Fase 4
Mengem
bangkan
dan
menyajik
an hasil
karya.
Konfirm
asi
7. Guru memberi petunjuk dan
memberi kesempatan kepada para
siswa untuk memperhatikan dan
menganalisa alat peraga (media
gambar,video) tentang video
tsunami.
8. Guru mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi tentang
masalah tersebut, diskusi keompok
untuk mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalah tentang
peristiwa alam
9. Guru membagi kelompok 4-5
orang siswa, untuk diskusi tentang
peristiwa alam dari analisa alat
peraga/eksperimen dicatat pada
kertas/ lembar kerja untuk
mempersentasikan hasil diskusi.
10. Guru membantu siswa dalam
merencanakan dan menyiapkan
karya yang sesuai seperti laporan
tentang (peristiwa alam), dan
membantu mereka untuk berbagi
tugas dengan temannya
Kelompok A : Peristiwa alam
gempa bumi
Kelompok B : Peristiwa alam
gunung meletus
Kelompok C : Peristiwa alam
Banjir
Kelompok D : Peristiwa alam
tanah Longsor
Kelompok E : Peristiwa alam
angin puting beliung
11. Guru mulai menjelaskan materi
sesuai tujuan yang ingin dicapai.
tentang peristiwa alam .
7. Siswa memperhatikan dan
menganalisa alat peraga (media
gambar,video) tentang video
tsunami yang diberikan
kesempatan serta petunjuk oleh
guru.
8. Siswa mengumpulkan informasi
tentang masalah tersebut, diskusi
kelompok untuk mendapatkan
penjelasan dan pemecahan masalah
tentang peristiwa alam yang ada di
Indonesia.
9. Melalui diskusi kelompok 4-5
orang siswa, hasil diskusi tentang
peristiwa alam dari analisa alat
peraga/eksperimen dicatat pada
kertas/ lembar kerja untuk
mempersentasikan hasil diskusi.
10. Siswa merencanakan dan
menyiapkan karya yang sesuai
seperti laporan tentang (peristiwa
alam), dan diskusi kelompok serta
berbagi tugas dengan teman
kelompoknya.
Kelompok A : Peristiwa alam
gempa bumi
Kelompok B : Peristiwa alam
gunung meletus
Kelompok C : Peristiwa alam
Banjir
Kelompok D : Peristiwa alam
tanah Longsor
Kelompok E : Peristiwa alam
angin puting beliung
11. Mulai dari komentar/ hasil diskusi
50 menit
90
Fase 5
Mengana
lisis dan
mengeval
uasi
proses
pemecah
an
masalah.
Penutup
12. Guru membantu siswa untuk
melakukan refleksi atau evaluasi
terhadap penyelidikan mereka dan
proses yang mereka lakukan.
13. Guru menilai hasil kerja kelompok.
(pada lembar kerja kelompok
dengan nilai tertinggi diberi tanda
bintang lalu ditempel di dinding
kelas).
14. Guru bertanya jawab tentang
materi yang baru saja di ajarkan
15. Guru membantu siswa membuat
kesimpulan tentang materi yang
baru saja diajarkan
16. Guru memberikan tindak lanjut
untuk pembelajaran berikutnya.
siswa tentang (peristiwa alam).
12. siswa melakukan refleksi atau
evaluasi terhadap penyelidikan
mereka dan proses yang mereka
lakukan.
13. Siswa mendapatkan nilai
kelompok. (lembar kerja kelompok
nilai tertinggi diberi tanda bintang
lalu ditempel di dinding kelas).
14. Siswa menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru.
15. siswa membuat kesimpulan tentang
materi yang baru saja diajarkan
dibantu oleh guru.
16. Siswa mendapatkan tindak lanjut
pembelajaran berikutnya.
10 menit
Pertemuan II
Jenis
Kegiatan
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi
Waktu
Pendahul
uan
Fase 1
Orientasi
siswa
pada
masalah
Kegiatan
Inti
Eksplorasi
1. Guru mengajak siswa untuk memulai
pembelajaran dengan berdoa
2. Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran
3. Guru mempersiapkan gambar sesuai
dengan tujuan pembelajaran.
4. Guru menunjukkan gambar/video
yang akan digunakan untuk
pembelajaran peristiwa alam
5. Guru melakukan apersepsi
melalui pertanyaan-pertanyaan
sederhana mengenai materi yang
sebelumnya dan yang akan dipelajari
hari ini.
6. Guru membantu siswa
mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar
1. Siswa berdoa sebelum memulai
pembelajaran.
2. Siswa menyimak tujuan
pembelajaran\
3. Siswa mempersiapkan diri untuk
memulai proses pembelajaran yang
akan berlangsung.
4. Siswa menyimak atau
memperhatikkan gambar/video
yang akan digunakan.
5. Siswa menjawab pertanyaan
apersepsi sederhana mengenai
materi yang sebelumnya dan yang
akan di pelajari hari ini misalnya
apa dampak peristiwa alam?
6. Siswa mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar
91
Fase 2
Mengorga
nisasi
siswa
untuk
belajar.
Elaborasi
Fase 3
Membimb
ing
pengalam
anindivid
ual/kelom
pok.
Fase 4
Mengemb
angkan
dan
menyajika
n hasil
karya.
Konfirma
si
yang berhubungan dampak peristiwa
alam.
7. Guru memberi petunjuk dan
memberi kesempatan kepada para
siswa untuk memperhatikan dan
menganalisa alat peraga (media
gambar) tentang video tsunami.
8. Guru mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi tentang
masalah tersebut, diskusi kelompok
untuk mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalah tentang
peristiwa alam
9. Guru membagi kelompok 4-5 orang
siswa, untuk diskusi tentang
peristiwa alam dari analisa alat
peraga/eksperimen dicatat pada
kertas/ lembar kerja untuk
mempersentasikan hasil diskusi.
10. Guru membantu siswa dalam
merencanakan dan menyiapkan
karya yang sesuai seperti laporan
tentang (peristiwa alam), dan
membantu mereka untuk berbagi
tugas dengan temannya
Kelompok A : Dampak
peristiwa alam gempa bumi
Kelompok B : Dampak
peristiwa alam gunung meletus
Kelompok C : Dampak
peristiwa alam Banjir
Kelompok D : Dampak
Peristiwa alam tanah Longsor
Kelompok E : Peristiwa alam
angin puting beliung
11. Guru mulai menjelaskan materi
yang berhubungan dampak
peristiwa alam yang pernah mereka
ketahui.
7. Dari petunjuk dan kesempatan yang
diberikan guru, siswa
memperhatikan dan menganalisa
alat peraga (media gambar/atau
video) yang berkaitan dengan
materi misalnya video tsunami.
8. Siswa mengumpulkan informasi
tentang masalah tersebut, diskusi
kelompok untuk mendapatkan
penjelasan dan pemecahan masalah
tentang peristiwa alam yaitu
dampak yang ditimbulkan .
9. Siswa membagi kelompok 4-5
orang, siswa melakukan diskusi
tetang peristiwa alam (dampak)
dari analisa alat peraga dicatat pada
kertas/lembar kerja untuk
mempresentasikan hasil diskusi.
10. Siswa dibantu oleh guru
merencanakan dan menyiapkan
karya yang sesuai seperti laporaan
tentang peristiwa alam (dampak)
dan mereka berbagi tugas dengan
temannya
Kelompok A : Dampak peristiwa
alam gempa bumi
Kelompok B : Dampak peristiwa
alam gunung meletus
Kelompok C : Dampak peristiwa
alam Banjir
Kelompok D : Dampak Peristiwa
alam tanah Longsor
Kelompok E : Peristiwa alam
92
Fase 5
Menganali
sis dan
mengeval
uasi
proses
pemecaha
n
masalah.
Penutup
sesuai tujuan yang ingin dicapai.
12. Guru membantu siswa untuk
melakukan refleksi atau evaluasi
terhadap penyelidikan mereka dan
proses yang mereka lakukan.
13. Guru menilai hasil kerja kelompok.
(pada lembar kerja kelompok dengan
nilai tertinggi diberi tanda bintang
lalu ditempel di dinding kelas).
14. Guru memberikan soal evaluasi
siklus II
15. Guru membantu siswa membuat
kesimpulan tentang materi yang baru
saja diajarkan
16. Guru menutup pembelajaran
angin puting beliung
11. Mulai dari komentar/ hasil diskusi
siswa tentang (peristiwa alam).
12. Siswa dibantu guru untuk
merefleksikan atau evaluasi
terhadap penyelidikan mereka dan
proses yang telah mereka lakukan.
13. Siswa dinilai hasil kerja kelompok
(lembar kerja kelompok, dengan
nilai tertinggi diberi tanda bintang
lalu ditempel di dinding kelas).
14. Siswa mengerjakan soal eveluasi
siklus II
15. Siswa membuat kesimpulan
tentang materi yang telah di ajarkan
dibantu oleh guru.
16. Siswa berdoa untuk mengakhiri
kegiatan pembelajaran
I. Media dan Sumber Belajar
Media : LCD, papan tulis, spidol, Lembar Evaluasi, Video
Sumber Belajar :
Buku Sekolah Elektronik,IPA Salingtemas 5,Karangan Choiril Azmiyawati,
Penerbit Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008.
Buku penunjang lain yang relevan.
Penilaian
4. Jenis Tes : Tes Tertulis
5. Bentuk : Pilihan Ganda
6. Alat : Soal, kunci jawaban, skor penilaian, lembar observasi
93
94
Materi
Peristiwa Alam Beserta Dampaknya
Peristiwa Alam Beserta Dampaknya. Gejala alam atau peristiwa alam adalah suatu
keadaan atau peristiwa yang tidak biasa, yang ditimbulkan oleh alam. Semua jenis aktivitas
alam disebut juga peristiwa alam. Dampak negatif yang dapat ditimbulkan bencana alam
dapat berupa jatuhnya korban jiwa, rusaknya rumah dan berbagai fasilitas umum, rusaknya
lahan pertanian, kematian hewan ternak, dan lain sebagainya. Indonesia termasuk wilayah
yang rawan bencana alam. Gejala atau peristiwa alam yang sering terjadi di antara lain
gunung meletus, banjir, gempa bumi, badai atau angin topan, tsunami, kekeringan dan tanah
longsor. Gunung meletus, gempa bumi, tsunami dan angin topan murni disebabkan oleh
alam, tetapi ada juga gejala alam yang juga disebabkan oleh ulah manusia yang tidak
bertanggung jawab, seperti banjir dan tanah longsor.
1. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah berguncangan bumi yang terjadi karena pergeseran lempeng bumi,
runtuhan batuan, atau letusan gunung berapi. Berdasarkan penyebabnya gempa bumi
dibedakan menjadi:
A. Gempa Tektonik
Gempa tektonik terjadi karena adanya pergeseran kerak bumi. Sebagian besar gempa tektonik
terjadi ketika dua lempeng saling bergesekan. Lempeng yang bergesekan mengalami
pergeseran. Karena gesekan antar lempengan ini menyebabkan gempa, ini yang paling sering
terjadi selama ini. Terjadinya gempa tektonik dimulai dari sebuah tempat yang disebut pusat
gempa (hiposenter (hiposentrum) ). Pusat gempa dapat berada di daratan atau lautan. Titik di
95
permukaan bumi tepat di atas hiposenter disebut dengan episenter. Hiposentrum adalah
sumber gempa di kedalaman bumi tertentu. Lokasi pusat gempa ditentukan berdasarkan
pengukuran gelombang seismik.
B. Gempa Vulkanik
Sesuai dengan namanya gempa vulkanik atau gempa gunung api merupakan peristiwa gempa
bumi yang disebabkan oleh gerakan atau aktifitas magma dalam gunung berapi. Gempa ini
dapat terjadi sebelum dan saat letusan gunung api. Getarannya kadang-kadang dapat
dirasakan oleh manusia dan hewan sekitar gunung berapi itu berada. Perkiraaan meletusnya
gunung berapi salah satunya ditandai dengan sering terjadinya getaran-getaran gempa
vulkanik.
C. Gempa Runtuhan
Gempa runtuhan atau terban merupakan gempa bumi yang terjadi karena adanya runtuhan
tanah atau batuan. Lereng gunung atau pantai yang curam memiliki energi potensial yang
besar untuk runtuh, juga terjadi di kawasan tambang akibat runtuhnya dinding atau
terowongan pada tambang-tambang bawah tanah sehingga dapat menimbulkan getaran di
sekitar daerah runtuhan, namun dampaknya tidak begitu membahayakan. Justru dampak yang
berbahaya adalah akibat timbunan batuan atau tanah longsor itu sendiri. Gempa bumi
mempunyai kekuatan yang berbeda-beda. Kekuatan gempa diukur menggunakan satuan
skala Richter. Alat untuk mengukur gempa yaitu seismograf.
Berdasarkan letak hiposentrum-nya, gempa bumi dibedakan menjadi :
- Gempa bumi dalam, Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya
berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi. Gempa bumi dalam pada umumnya
tidak terlalu berbahaya.
- Gempa bumi menengah, Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang
hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi.gempa
bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih
terasa.
- Gempa bumi dangkal, Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya
berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan
kerusakan yang besar.
Kerusakan yang dapat ditimbulkan peristiwa gempa bumi antara lain: Bangunan
roboh, Kebakaran, Jatuhnya korban jiwa, Permukaan tanah menjadi merekah dan jalan
menjadi putus, Tanah longsor akibat guncangan, Banjir akibat rusaknya tanggul. Gempa di
dasar laut yang menyebabkan tsunami. Beberapa gempa bumi yang tercatat pernah terjadi di
Indonesia antara lain :
11 April 2012, Gempa bumi di sepanjang Pulau Sumatera berskala 8.6 SR, berpotensi
sampai Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu, dan Lampung. Gempa terasa sampai India.
26 Oktober 2010, Gempa Bumi di Mentawai berskala 7.2 Skala Richter, korban tewas
ditemukan hingga 9 November ini mencapai 156 orang. Gempa ini kemudian juga
menimbulkan tsunami.
16 Juni 2010, Gempa Bumi 7,1 Skala Richter menggguncang Biak, Papua.
96
7 April 2010, Gempa Bumi dengan kekuatan 7.2 Skala Richter di Sumatera bagian
Utara lainnya berpusat 60km dari Sinabang, Aceh. Tidak menimbulkan tsunami,
menimbulkan kerusakan fisik di beberapa daerah, belum ada informasi korban jiwa.
30 September 2009, Gempa Bumi Sumatera Barat merupakan gempa tektonik yang
berasal dari pergeseran patahan Semangko, gempa ini berkekuatan 7,6 Skala Richter
(BMG Indonesia) atau 7,9 Skala Richter (BMG Amerika) mengguncang Padang-
Pariaman, Indonesia. Menyebabkan sedikitnya 1.100 orang tewas dan ribuan
terperangkap dalam reruntuhan bangunan.
2 September 2009, Gempa Tektonik 7,3 Skala Richter mengguncang Tasikmalaya,
Indonesia. Gempa ini terasa hingga Jakarta dan Bali, berpotensi tsunami. Korban jiwa
masih belum diketahui jumlah pastinya karena terjadi Tanah longsor sehingga
pengevakuasian warga terhambat.
3 Januari 2009 - Gempa Bumi berkekuatan 7,6 Skala Richter di Papua.
6 Maret 2007 - Gempa Bumi tektonik mengguncang provinsi Sumatera Barat,
Indonesia. Laporan terakhir menyatakan 79 orang tewas
27 Mei 2006 - Gempa Bumi tektonik kuat yang mengguncang Daerah Istimewa
Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 27 Mei 2006 kurang lebih pukul 05.55 WIB
selama 57 detik. Gempa Bumi tersebut berkekuatan 5,9 pada skala Richter. United
States Geological Survey melaporkan 6,2 pada skala Richter; lebih dari 6.000 orang
tewas, dan lebih dari 300.000 keluarga kehilangan tempat tinggal.
26 Desember 2004 - Gempa Bumi dahsyat berkekuatan 9,0 skala Richter
mengguncang Aceh dan Sumatera Utara sekaligus menimbulkan gelombang tsunami
di samudera Hindia. Bencana alam ini telah merenggut lebih dari 220.000 jiwa.
12 Desember 1992 - Di Flores, Indonesia berukuran 7,9 pada skala richter dan
menewaskan 2.500 orang.
2. Gunung Meletus
Gunung meletus terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar
oleh gas yang bertekanan tinggi. Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan
bumi. Cairan magma yang keluar sampai ke permukaan bumi disebut lava. Suhu lava yang
dikeluarkan saat gunung meletus bisa mencapai 700-1.200 °C. Gunung api yang sedang
meletus dapat memuntahkan awan debu, abu, dan lelehan batuan pijar atau lava. Lava ini
sangat panas. Saat menuruni gunung, lava ini dapat membakar apa saja yang dilaluinya.
Namun saat dingin, aliran lava ini mengeras dan menjadi batu. Apabila lava ini bercampur
dengan air hujan, dapat mengakibatkan banjir lahar dingin. Gunung meletus sering disertai
dengan gempa bumi. Di Indonesia terdapat banyak gunung berapi yang masih aktif. Gunung
berapi aktif adalah gunung berapi yang masih dapat meletus. Gunung berapi yang akan
meletus dapat diketahui melalui beberapa tanda, antara lain :
1) Suhu di sekitar gunung naik.
2) Mata air menjadi kering
3) Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa)
4) Tumbuhan di sekitar gunung layu
5) Binatang di sekitar gunung bermigrasi
97
Material yang dikeluarkan gunung berapi saat meletus, antara lain :
a. Gas vulkanik
Gas vulkanik mengandung gas berbahaya antara lain: Karbon monoksida (CO),
Karbon dioksida (CO2), Hidrogen Sulfida (H2S), Sulfur dioksida (S02), dan Nitrogen
(NO2).
b. Lava dan aliran pasir serta batu panas
Lava encer akan mengalir mengikuti aliran sungai sedangkan lava kental akan
membeku di dekat kawah. Lava yang membeku akan membentuk bermacam-macam
batuan.
c. Lahar
Lahar adalah lava yang telah bercampur dengan batuan, air, dan material lainnya.
Lahar sangat berbahaya bagi penduduk di lereng gunung berapi. Jika telah dingin dan
turun hujan di lereng gunung, lahar dingin di lereng gunung akan hanyutdan
menimbulkan banjir lahar dingin.
d. Hujan Abu
Abu vulkanik adalah material yang sangat halus yang disemburkan ke udara saat
terjadi letusan. Karena sangat halus, abu letusan dapat terbawa angin dan dirasakan
sampai ratusan kilometer jauhnya. Abu letusan ini bisa menganggu pernapasan.
e. Awan panas
Hasil letusan gunung yang mengalir bergulung seperti awan. Di dalam gulungan ini
terdapat batuan pijar yang panas dan material vulkanik padat dengan suhu lebih besar
dari 600 °C. Awan panas dapat mengakibatkan luka bakar pada tubuh yang terbuka
seperti kepala, lengan, leher atau kaki dan juga dapat menyebabkan sesak napas. Di
Yogyakarta dan sekitarnya, awan panas Merapi sering dsebut "wedhus gembel".
Gunung Krakatau meletus pada tahun 1883. Letusan Gunung Krakatau ini juga
mengakibatkan gelombang tsunami. Letusan gunung api dapat
mengakibatkan berbagai dampak yang merugikan. Lava pijar yang dimuntahkan oleh
gunung api dapat membakar kawasan hutan yang dilaluinya. Berbagai jenis tumbuhan
dan hewan mati terbakar. Apabila lava pijar ini mengalir sampai ke permukiman
penduduk, dapat memakan korban jiwa manusia dan menyebabkan kerusakan yang
cukup parah.
3. Banjir
Banjir merupakan luapan air yang melebihi batas. Bencana banjir diawali dengan curah
hujan yang sangat tinggi. Curah hujan dikatakan tinggi jika hujan turun secara terus-menerus
dan besarnya lebih dari 50 mm per hari. Air hujan dapat mengakibatkan banjir jika tidak
mendapat cukup tempat untuk mengalir. Seringkali sungai tidak mampu menampung air
hujan sehingga air meluap menjadi banjir. Sepanjang bulan Januari 2008 terjadi banjir di
berbagai daerah. Banjir melanda kota-kota besar seperti Jakarta, Semarang, Solo, Aceh,
dan Lampung. Selain pengaruh tingginya curah hujan, banjir dapat terjadi akibat kegiatan
manusia, seperti penggundulan hutan dan kebiasaaan membuang sampah sembarangan.
Pepohonan akan menahan air hujan sehingga sebagian besar dapat terserap ke dalam tanah.
Penggundulan hutan menyebabkan sebagian besar air hujan mengalir di permukaan tanah,
apalagi di daerah perkotaan di mana sebagian besar permukaan tanah tertutup bangunan. Air
hujan tidak dapat terserap ke dalam tanah dan menyebabkan banjir. Kondisi ini akan semakin
parah jka masyarakat suka membuang sampah sembarangan, karena sampah akan
menyumbat saluran air.
98
Bencana banjir dapat mengakibatkan kerugian yang sangat besar. Beberapa dampak bencana
banjir adalah:
1. Kerusakan bangunan termasuk jembatan, sistem selokan bawah tanah, dan jalan raya.
2. Berkurangnya persediaan air bersih.
3. Sumber air bersih terkontaminasi air banjir, sehigga tidak dapat dimanfaatkan lagi.
4. Munculnya wabah penyakit
5. Karena kondisi tidak higienis, setelah terjadi banjir biasanya timbul wabah penyakit
diare, penyakit kulit, dsb.
6. Hasil pertanian dan persediaan makanan berkurang
7. Kelangkaan hasil pertanian disebabkan oleh kegagalan panen. Tanaman dapat hanyut
atau membusuk akibat terus menerus terendam air.
8. Jalur transportasi rusak, sulit mengirimkan bantuan darurat kepada orang-orang yang
membutuhkan.
4. Tanah Longsor
Tanah longsor merupakan gejala alam yang terjadi di sekitar kawasan pegunungan.
Semakin curam kemiringan lereng satu kawasan, semakin besar kemungkinan terjadi
longsor. Tanah longsor biasanya disebabkan oleh hujan yang deras. Hal ini karena tanah
tidak sanggup menahan terjangan air hujan akibat adanya penggundulan hutan. Tanah
longsor dapat meruntuhkan semua benda di atasnya. Selain itu, tanah longsor dapat
menimbun rumah-rumah penduduk yang ada di bawahnya. Sepanjang bulan Januari
2008 terjadi tanah longsor di beberapa daerah. Bencana ini di antaranya terjadi di Brebes
dan Tawangmangu yang memakan banyak korban harta dan jiwa. Longsor terjadi saat lapisan
bumi paling atas dan bebatuan terlepas dari bagian utama gunung atau bukit. Hal ini biasanya
terjadi karena curah hujan yang tinggi, gempa bumi, atau letusan gunung api. Longsor dapat
terjadi karena patahan alami dan karena faktor cuaca pada tanah dan bebatuan. Ketika longsor
berlangsung lapisan teratas bumi mulai meluncur deras pada lereng. Jumlah tanah yang besar
dari luncuran tanah dan lumpur inilah yang merusak rumah-rumah, menghancurkan
99
bangunan yang kokoh dalam hitungan detik. Meskipun tanah longsor merupakan gejala alam
tetapi ada kegiatan manusia yang mampu menyebabkan gejala alam tanah longsor. Seperti
penebangan pepohonan secara liar di daerah lereng, penambangan bebatuan dan tanah yang
mampu menimbulkan ketidakstabilan lereng, pemompaan dan pengeringan air tanah yang
menyebabkan turunnya level air tanah.
5. Angin Puting Beliung
Angin puting beliung merupakan angin yang sangat kencang dan bergerak memutar.
Puting beliung biasanya terjadi pada saat hujan deras yang disertai angin kencang. Kecepatan
angin puting beliung bisa mencapai 175 km/jam. Angin puting beliung dapat menerbangkan
segala macam benda yang dilaluinya. Akhir-akhir ini angin puting beliung sering terjadi di
negara kita. Beberapa daerah yang mengalami angin puting beliung yaitu
Magelang, Lampung, Garut, Nusa Tenggara Timur, dan Banjarmasin. Awal tahun 2004 di
daerah Batu Layar, Lombok, Nusa Tenggara Barat dan di Katon, Bali. Tahun 2006 terjadi
topan Isobel yang semula hanya berupa bibit badai di sebelah selatan Kepulauan Nusa
Tenggara kemudian bergerak ke Australia. Penyebab terjadinya angin pting beliung adalah
karena adanya pergerakan udara yang sangat kencang. Tiupan angin topan mampu
merobohkan berbagai bangunan dan merobohkan pohon.
6. Tsunami
sJika gempa bumi terjadi di daerah dekat atau dasar laut maka dapat mengakibatkan
gelombang tsunami. Gelombang tsunami adalah gelombang besar yang terbentuk dari dasar
laut akibat adanya gempa. Pada tanggal 26 Desember 2004 di Nanggroe Aceh Darussalam
dan Sumatra Utara terjadi gempa bumi berskala 8,9 skala richter di dasar laut yang
mengakibatkan gelombang tsunami yang paling dahsyat dan merupakan bencana alam
internasional. Kurang lebih 120.000 orang meninggal dunia dan hilang. Tahun 2006 tepatnya
pada tanggal 16 Maret, Indonesia dilanda tsunami lagi tepatnya di daerah sekitar Pantai
Pangandaran. Pada saat itu terjadi gempa bumi di dasar laut dengan kekuatan gempa sekitar
6,8 skala richter. Tsunami diambil dari bahasa Jepang yang artinya gelombang pelabuhan.
Tsunami tercipta saat permukaan dasar laut bergerak naik turun di sepanjang patahan selama
gempa terjadi atau saat bagian gunung berapi yang meletus runtuh ke dalam laut. Tsunami
juga tercipta saat gempa atau letusan terjadi di daratan dekat pantai. Saat terjadi gelombang
100
tsunami di laut lepas, gelombang ini tidak lebih besar dari gelombang normal tetapi lebih
cepat lajunya. Gelombang ini menyebar ke segala arah dengan kecepatan yang menakjubkan
sekitar 800 km/jam. Seperti gelombang lainnya, ketika gelombang tsunami memasuki air
dangkal, maka kecepatannya akan menurun tetapi ketinggiannya bertambah tinggi. Perlu
kalian ingat lagi, bahwa gelombang tsunami ini melintas dengan sangat cepat. Ketika
kecepatannya berkurang maka ketinggiannya naik secara dramatis hingga dapat membentuk
dinding air yang begitu tinggi dan menghantam pantai. Beberapa gelombang tsunami dapat
mencapai ketinggian 30 hingga 50 meter. Ketinggian gelombang tsunami juga tergantung
dari bentuk pantai dan kedalaman pantai. Tidak semua gempa dan letusan gunung berapi
menyebabkan tsunami dan tidak semua tsunami berupa gelombang raksasa. Peristiwa-
peristiwa alam tersebut tidak dapat kita cegah. Gempa bumi, gunung meletus, dan angin
puting beliung dapat terjadi secara tiba-tiba. Namun, sebenarnya peristiwa alam itu dapat
diperkirakan sebelumnya. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dapat
memperkirakan peristiwa alam itu akan terjadi. Informasi itu diumumkan kepada masyarakat
sehingga masyarakat dapat menyelamatkan diri. BMKG juga bertugas mengamati kondisi
cuaca harian. Stasiun meteorologi yang mengamati kondisi cuaca, biasanya berada di kota-
kota besar. BMKG mempunyai alat-alat pengukur cuaca dan iklim antara lain seperti berikut.
1. Alat untuk mengukur curah hujan (penakar hujan).
2. Alat untuk mengukur kecepatan angin (anemometer).
3. Alat untuk mengukur tekanan udara (barometer).
Beberapa peristiwa alam dapat kita cegah, misalnya banjir dan tanah longsor. Beberapa
usaha yang dapat kita lakukan untuk mencegah banjir sebagai berikut.
1. Melakukan reboisasi atau penghijauan, khususnya di lereng bukit.
2. Membuat sengkedan (teras) di lahan miring agar tanah tidak longsor diterjang hujan.
3. Jangan membuang sampah di sungai, selokan, atau saluran air lainnya
karena dapat menghambat aliran air dan menyebabkan pendangkalan sungai.
101
LAMPIRAN 10
TUGAS KELOMPOK
1.Diskusikan dengan kelompok mu
Dan berikan saran untuk mengatasi banjir dan Tanah longsor
2.Apa penyebab banjir dan tanah longsor? Jelaskan.
3. Presentasikan didepan kelas dengan kelompokmu
102
LAMPIRAN 11
BUTIR SOAL TES IPA
SIKLUS II
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : V/II
Materi : Peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampak bagi
kehidupan dan lingkungan
Nama : ……………
No Absen : …………....
A. Silanglah (x) huruf a, b, dan c didepan jawaban yang paling benar !
1. Bencana alam yang dapat kita cegah dan tidak dapat kita cegah. Kelompok bencana
alam yang dapat kita cegah yaitu....
a. Banjir dan gunung meletus
b. Gemba bumi dan tanah longsor
c. Banjir dan tanah longsor
d. Puting beliung dan gunung meletus
2. Tanah tidak sanggup menahan terjangan air hujan akibat adanya penggundulan hutan.
Pembuatan terasering dilereng bukit bertujuan ....
a. Memperbaiki susunan tanah
b. Mencegah tanah longsor
c. Menyuburkan lapisan tanah
d. Mencegah banjir
3. Gempa dibedakan menjadi tiga, yaitu gempa vulkanik, runtuhan dan tektonik gempa
yang disebabkan karena adanya pergeseran kerak bumi disebut ....
a. Tanah longsor
b. Gempa bumi vulkanik
c. Gempa bumi tektonik
d. Angin puting beliung
4. Kekuatan gempa diukur dengan menggunakan satuan skala Richter. Alat yang
digunakan untuk mengukur getaran gempa disebut ....
a. Barometer
b. Hidrometer
c. Termometer
d. Seismograf
5. Gempa bumi yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan terjadinya gelombang air
laut yang sangat besar. Gelombang air laut ini sering disebut ....
a. Episentrum
b. Tsunami
c. Vulkanik
d. Tektonik
6. Gunung berapi yang sedang meletus dapat memuntahkan awan debu, abu, dan lelehan
batuan pijar. Cairan panas yang dikeluarkan gunung api saat meletus disebut ....
a. Magma
b. Vulkanik
c. Lava
d. Kawah
103
7. Gunung meletus sering disertai dengan gempa bumi. Gempa vulkanik disebabkan
oleh ....
a. Bergesernya kerak bumi
b. Letusan gunung api
c. Tanah longsor
d. Getaran permukaan bumi
8. Air hujan dapat mengakibatkan banjir jika tidak mendapat cukup tempat untuk
mengalir. Seringkali sungai tidak mampu menampung. Tindakan yang benar untuk
mencegah banjir yaitu ....
a. Membuang sampah disungai
b. Mendirika bangunan ditepi sungai
c. Menebangi pohon-pohon yang tidak berguna
d. Melakukan reboisasi
9. Angin kencang yang bergerak memutar disebut angin ....
a. Puting beliung
b. Topan
c. Laut
d. darat
10. Bencana banjir diawali dengan curah hujan yang sangat tinggi. Salah satu upaya yang
dilakukan untu mencegah terjadinya banjir adalah ....
a. Menebang pepohonan yang ada di hutan secara liar
b. Mengadakan penghijauan di lahan-lahan yang kosong
c. Membuang sampah disungai
d. Menebang pohon yang ada di pinggir jalan
11. Bencana alam yang pada dasarnya disebabkan oleh adanya penggundulan hutan yaitu
....
a. Gempa bumi dan tsunami
b. Gunung meletus dan banjir
c. Banjir dan tanah longsor
d. Angin puting beliung dan tsunami
12. Peristiwa alam sering terjadi di Indonesia. Berikut termasuk peristiwa alam adalah ....
a. Kecelakaan bermotor
b. Tanggul jebol
c. Gunung meletus
d. Kebakaran rumah
13. Banyak peristiwa alam yang pernah terjadi di Indonesia. Peristiwa alam di Indonesia
yang menelan banyak korban jiwa adalah ....
a. Gempa di Yogyakarta
b. Lumpur di Sidoarjo
c. Tsunami di Aceh
d. Banjir di Jakarta
14. Menyempitkan aliran air di kota-kota besar dapat menimbulkan bencana ....
a. Gempa
b. Banjir
c. Tanah longsor
d. Pencemaran udara
15. Untuk mencegah terjadinya longsor dilahan miring dapat dilakukan dengan cara ....
a. Pembuatan talud
b. Pembuatan saluran air
c. Pembuatan jalan berunduk
d. Pembuatan terasering
16. Pembuatan terasering bertujuan untuk mencegah ....
a. Erosi
b. Gunung meletus
c. Gempa bumi
d. Abrasi
17. Bencana yang ditimbulkan oleh angin kencang yang terjadi bersama-sama hujan
adalah ....
a. Banjir
b. Tanah longsor
c. Topan badai
d. Abrasi
104
18. Kegiatan manusia yang dapat menyebabkan banjir adalah ....
a. Membuang sampah pada tempatnya
b. Membuang sampah di sungai
c. Mencuci baju di sunga
d. Membersihkan sampah di parit
19. Pembuatan lahan miring di lereng bukit agar tanah tidak longsor diterjang air hujan
disebut ....
a. Sengkedan
b. Reboisasi
c. Penghijauan
d. Hutan kota
20. Bencana alam ada yang dapat kita cegah dan ada yang tidak dapat kita cegah,
kelompok bencana alam yang tidak dapat kita cegah adalah ....
a. Angin puting beliung, gunung meletus, tanah longsor
b. Angin puting beliung, gempa bumi, banjir
c. Banjir, tanah longsor, gunung meletus
d. Gunung meletus, gempa bumi, angin puting beliung
105
LAMPIRAN 12
KUNCI JAWABAN SIKLUS II
1. C
2. B
3. C
4. D
5. B
6. C
7. B
8. D
9. A
10. B
11. C
12. C
13. C
14. B
15. D
16. A
17. C
18. B
19. A
20. D
106
LAMPIRAN 13
LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS I SDN MANGUNSARI O3
MENGGUNAKAN MODEL ENE DENGAN PENDEKATAN PBL No Fase Tingkah laku guru T TT
1 Orientasi Siswa
pada masalah
a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran √
b. Guru mempersiapkan alat peraga (benda-benda
kongkrit) sesuai dengan tujuan pembelajaran (siklus
air)
√
c. Guru menunjukkan alat peraga yang akan
digunakan Siklus Air √
2 Mengorganisasi
siswa untuk belajar.
a. Guru membantu siswa mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan
dengan masalah tersebut.
√
b. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan
kepada para siswa untuk memperhatikan dan
menganalisa alat peraga yang dipersiapkan.
√
√3 Membimbing
pengalaman
individual/kelompok
.
a. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen
untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan
masalah.
√
b. Melalui diskusi kelompok 4-5 orang siswa, hasil
diskusi dari analisa alat peraga tersebut dicatat pada
kertas/ lembar kerja Mempersentasikan hasil diskusi.
√
4 Mengembangkan
dan menyajikan
hasil karya.
a. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan
menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, dan
membantu mereka untuk berbagi tugas dengan
temannya.
√
b. Tiap kelompok diberi kesempatan membaca
lembar kerja/ hasil diskusi. √
5 Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan
masalah.
a. Mulai dari komentar/ hasil diskusi siswa, guru
mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin
dicapai.
√
b. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi
atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan
proses yang mereka lakukan.
√
c. Guru menilai hasil kerja kelompok. (pada lembar
kerja kelompok dengan nilai tertinggi diberi tanda
bintang lalu ditempel di dinding kelas).
√
Jumlah Skor 91,7 8,3
Total 100
107
LAMPIRAN 14
Lembar Observasi Siswa Siklus I Menggunakan Model Pembelajaran
ENE dengan Pendekatan PBL di SDN Mangunsari 03 No Fase Tingkah Laku Siswa T TT
1 Orientasi Siswa
pada masalah
a. Siswa menyimak tujuan pembelajaran √
b. Siswa memperhatikan alat peraga/media yang akan digunakan
tentang siklus air √
c. Siswa diberikan alat peraga/media yang akan digunakan. √
2 Mengorganisasi
siswa untuk
belajar.
a.Siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar
yang berhubungan dengan masalah tersebut.
√
b. Siswa diberikan petunjuk dan kesempatan untuk
memperhatikan dan menganalisa alat peraga yang dipersiapkan. √
3 Membimbing
pengalaman
individual/kelom
pok.
a. Siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,
melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalah.
√
b. Melalui diskusi kelompok 4-5 orang siswa, hasil diskusi dari
analisa alat peraga tersebut dicatat pada kertas/ lembar kerja
Mempersentasikan hasil diskusi.
√
4 Mengembangkan
dan menyajikan
hasil karya.
a.siswa merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti
laporan, dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan
temannya.
√
b. Tiap kelompok diberi kesempatan membaca lembar kerja/
hasil diskusi. √
5 Menganalisis dan
mengevaluasi
proses
pemecahan
masalah.
a. Siswa memberikan komentar dari hasil kelompok sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
√
b.Siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan
mereka dan proses yang mereka lakukan. √
c. Siswa diberikan hasil kerja kelompok. √
Jumlah Skor 83,4 16,6
Total Skor 100
108
LAMPIRAN 15
LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS II SDN MANGUNSARI O3
MENGGUNAKAN MODEL ENE DENGAN PENDEKATAN PBL No Fase Tingkah laku guru T TT
1 Orientasi Siswa
pada masalah
a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran tentang
peristiwa alam √
b. Guru mempersiapkan alat peraga (benda-benda
kongkrit) sesuai dengan tujuan pembelajaran. √
c. Guru menunjukkan alat peraga yang akan digunakan. √
2 Mengorganisasi
siswa untuk
belajar.
a. Guru membantu siswa mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan
dengan masalah tersebut.
√
b. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan
kepada para siswa untuk memperhatikan dan menganalisa
alat peraga yang dipersiapkan tentang peristiwa alam.
√
3 Membimbing
pengalaman
individual/kelom
pok.
a. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi
yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk
mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
√
b. Guru membantu siswa membuat hasil diskusi dari
analisa alat peraga tersebut dicatat pada kertas/ lembar
kerja mempersentasikan hasil diskusi.
√
4 Mengembangka
n dan
menyajikan hasil
karya.
a. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan
menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, dan
membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.
√
b. Guru memberi kesempatan membaca lembar kerja/
hasil diskusi. √
5 Menganalisis
dan
mengevaluasi
proses
pemecahan
masalah.
a. Mulai dari komentar/ hasil diskusi, guru mulai
menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai. √
b. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau
evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang
mereka lakukan.
√
c. Guru menilai hasil kerja kelompok. (pada lembar kerja
kelompok dengan nilai tertinggi diberi tanda bintang lalu
ditempel di dinding kelas).
√
Jumlah Skor 100 0
Total 100
109
LAMPIRAN 16
Lembar Observasi Siswa Siklus II Menggunakan Model Pembelajaran
ENE dengan Pendekatan PBL di SDN Mangunsari 03 No Fase Tingkah Laku Siswa T TT
1 Orientasi Siswa
pada masalah
a. Siswa menyimak tujuan pembelajaran √
b. Siswa memperhatikan alat peraga yang akan digunakan
contoh peristiwa alam √
c. Siswa diberikan alat peraga yang akan digunakan. √
2 Mengorganisasi
siswa untuk
belajar.
a.Siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut. √
b. Siswa diberikan petunjuk dan kesempatan untuk
memperhatikan dan menganalisa alat peraga yang
dipersiapkan.
√
3 Membimbing
pengalaman
individual/kelom
pok.
a. Siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,
melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan
dan pemecahan masalah.
√
b. Melalui diskusi kelompok 4-5 orang siswa, hasil diskusi
dari analisa alat peraga tersebut dicatat pada kertas/ lembar
kerja Mempersentasikan hasil diskusi.
√
4 Mengembangka
n dan
menyajikan hasil
karya.
a.siswa merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai
seperti laporan, dan membantu mereka untuk berbagi tugas
dengan temannya.
√
b. Tiap kelompok diberi kesempatan membaca lembar
kerja/ hasil diskusi. √
5 Menganalisis
dan
mengevaluasi
proses
pemecahan
masalah.
a. Siswa memberikan komentar dari hasil kelompok sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. √
b.Siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
penyelidikan mereka dan proses yang mereka lakukan. √
c. Siswa diberikan hasil kerja kelompok. √
Jumlah Skor 100 0
Total Skor 100
110
LAMPIRAN 17
DAFTAR HASIL BELAJAR KOGNITIF
PRA-SIKLUS SDN MANGUNSARI 03 SALATIGA
No Absen Nilai Keterangan
Siswa1 65 Tidak Tuntas
Siswa2 60 Tidak Tuntas
Siswa3 65 Tidak Tuntas
Siswa4 50 Tidak Tuntas
Siswa5 65 Tidak Tuntas
Siswa6 80 Tuntas
Siswa7 75 Tuntas
Siswa8 60 Tidak Tuntas
Siswa9 75 Tuntas
Siswa10 60 Tidak Tuntas
Siswa11 60 Tidak Tuntas
Siswa12 75 Tuntas
Siswa13 65 Tidak Tuntas
Siswa14 75 Tuntas
Siswa15 50 Tidak Tuntas
Siswa16 75 Tuntas
Siswa17 45 Tidak Tuntas
Siswa18 80 Tuntas
Siswa19 50 Tidak Tuntas
Siswa20 75 Tuntas
Siswa21 75 Tuntas
Siswa22 45 Tidak Tuntas
Siswa23 50 Tidak Tuntas
Siswa24 75 Tuntas
Siswa25 75 Tuntas
Siswa26 60 Tidak Tuntas
Siswa27 65 Tidak Tuntas
Siswa28 75 Tuntas
Siswa29 75 Tuntas
Siswa30 60 Tidak Tuntas
Siswa31 65 Tidak Tuntas
Siswa32 75 Tuntas
Siswa33 50 Tidak Tuntas
Siswa34 55 Tidak Tuntas
Siswa35 75 Tuntas
Siswa36 45 Tidak Tuntas
Siswa37 65 Tidak Tuntas
KKM 75
Tuntas 16
Tidak Tuntas 21
Nilai Tertinggi 80
Nilai Terendah 45
Rata-Rata 64
111
LAMPIRAN 18
DAFTAR HASIL BELAJAR KOGNITIF
SIKLUS I SDN MANGUNSARI 03 SALATIGA
No Absen Nilai Keterangan
Siswa1 75 Tuntas
Siswa2 65 Tidak Tuntas
Siswa3 75 Tuntas
Siswa4 65 Tidak Tuntas
Siswa5 70 Tuntas
Siswa6 85 Tuntas
Siswa7 80 Tuntas
Siswa8 65 Tidak Tuntas
Siswa9 80 Tuntas
Siswa10 65 Tidak Tuntas
Siswa11 75 Tuntas
Siswa12 80 Tuntas
Siswa13 75 Tuntas
Siswa14 80 Tuntas
Siswa15 65 Tidak Tuntas
Siswa16 80 Tuntas
Siswa17 60 Tidak Tuntas
Siswa18 85 Tuntas
Siswa19 60 Tidak Tuntas
Siswa20 80 Tuntas
Siswa21 80 Tuntas
Siswa22 50 Tidak Tuntas
Siswa23 65 Tidak Tuntas
Siswa24 80 Tuntas
Siswa25 85 Tuntas
Siswa26 75 Tuntas
Siswa27 75 Tuntas
Siswa28 80 Tuntas
Siswa29 80 Tuntas
Siswa30 75 Tuntas
Siswa31 75 Tuntas
Siswa32 80 Tuntas
Siswa33 60 Tidak Tuntas
Siswa34 65 Tidak Tuntas
Siswa35 80 Tuntas
Siswa36 55 Tidak Tuntas
Siswa37 75 Tuntas
KKM 75
Tuntas 25
Tidak Tuntas 12
Nilai Tertinggi 85
Nilai Terendah 50
Rata-Rata 73
112
LAMPIRAN 19
DAFTAR HASIL BELAJAR KOGNITIF
SIKLUS II SDN MANGUNSARI 03 SALATIGA
No Absen Nilai Keterangan
Siswa1 85 Tuntas
Siswa2 75 Tuntas
Siswa3 80 Tuntas
Siswa4 75 Tuntas
Siswa5 75 Tuntas
Siswa6 90 Tuntas
Siswa7 85 Tuntas
Siswa8 70 Tidak Tuntas
Siswa9 85 Tuntas
Siswa10 75 Tuntas
Siswa11 85 Tuntas
Siswa12 80 Tuntas
Siswa13 75 Tuntas
Siswa14 95 Tuntas
Siswa15 75 Tuntas
Siswa16 85 Tuntas
Siswa17 75 Tuntas
Siswa18 100 Tuntas
Siswa19 75 Tuntas
Siswa20 85 Tuntas
Siswa21 85 Tuntas
Siswa22 75 Tuntas
Siswa23 75 Tuntas
Siswa24 85 Tuntas
Siswa25 90 Tuntas
Siswa26 75 Tuntas
Siswa27 75 Tuntas
Siswa28 85 Tuntas
Siswa29 85 Tuntas
Siswa30 75 Tuntas
Siswa31 75 Tuntas
Siswa32 90 Tuntas
Siswa33 75 Tuntas
Siswa34 75 Tuntas
Siswa35 85 Tuntas
Siswa36 65 Tidak Tuntas
Siswa37 85 Tuntas
KKM 75
Tuntas 35
Tidak Tuntas 2
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 65
Rata-Rata 81
113
LAMPIRAN 20
Data Mentah Siklus I
12
34
56
78
910
1112
1314
1516
1718
1920
2122
2324
2526
2728
2930
00
00
00
00
00
00
10
11
01
10
00
00
00
00
10
11
01
01
00
00
00
00
01
01
00
10
10
01
00
10
10
00
00
00
01
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
01
00
01
01
00
10
10
00
10
00
10
00
00
00
10
10
01
11
01
01
10
10
01
01
10
11
00
00
10
10
11
10
00
10
00
01
11
00
10
01
11
11
10
01
01
11
11
10
11
01
11
11
01
11
11
00
01
10
11
11
01
00
00
01
01
10
10
00
00
00
01
00
00
00
11
11
11
11
10
01
11
11
01
11
11
00
01
10
11
11
10
00
01
01
11
10
10
01
00
00
11
00
00
00
00
10
01
00
01
10
00
00
00
01
00
11
00
00
00
11
11
11
01
10
11
11
11
01
11
01
00
01
00
01
01
11
00
01
00
11
00
00
00
00
00
10
00
00
00
11
00
00
01
01
11
10
11
10
00
00
01
00
10
00
11
11
11
10
10
11
01
00
11
11
11
00
11
10
11
11
01
00
00
01
10
00
10
01
11
10
10
00
00
00
00
10
11
10
11
10
11
10
10
01
11
01
01
11
11
10
10
11
11
10
11
11
00
11
00
01
01
01
10
11
10
11
10
11
11
11
01
00
10
11
11
11
11
10
11
11
11
11
10
10
00
11
11
00
00
11
11
01
10
11
11
00
00
00
10
11
11
00
01
10
11
01
01
10
11
11
10
01
00
00
11
00
11
01
11
00
00
00
00
00
00
11
00
00
10
01
01
11
10
01
11
11
01
10
11
10
01
00
00
00
11
10
01
11
11
10
11
10
10
00
01
10
00
10
00
11
00
00
00
01
10
00
10
10
00
10
11
10
01
11
00
11
10
00
11
01
11
11
01
01
11
11
10
11
11
01
01
10
11
01
01
11
01
10
01
10
11
00
00
11
11
11
01
10
00
01
11
11
10
11
11
11
10
11
01
00
10
00
01
10
00
10
10
10
00
10
10
10
10
10
00
01
11
00
00
11
01
01
01
11
10
00
00
00
01
11
00
10
11
01
10
00
00
00
00
10
114
LAMPIRAN 21
Data Mentah Siklus II
12
34
56
78
910
1112
1314
1516
1718
1920
2122
2324
2526
2728
2930
00
00
00
00
00
00
10
11
01
10
00
00
00
00
10
11
01
01
00
00
00
00
01
01
00
10
10
01
00
10
10
00
00
00
01
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
01
00
01
01
00
10
10
00
10
00
10
00
00
00
10
10
01
11
01
01
10
10
01
01
10
11
00
00
10
10
11
10
00
10
00
01
11
00
10
01
11
11
10
01
01
11
11
10
11
01
11
11
01
11
11
00
01
10
11
11
01
00
00
01
01
10
10
00
00
00
01
00
00
00
11
11
11
11
10
01
11
11
01
11
11
00
01
10
11
11
10
00
01
01
11
10
10
01
00
00
11
00
00
00
00
10
01
00
01
10
00
00
00
01
00
11
00
00
00
11
11
11
01
10
11
11
11
01
11
01
00
01
00
01
01
11
00
01
00
11
00
00
00
00
00
10
00
00
00
11
00
00
01
01
11
10
11
10
00
00
01
00
10
00
11
11
11
10
10
11
01
00
11
11
11
00
11
10
11
11
01
00
00
01
10
00
10
01
11
10
10
00
00
00
00
10
11
10
11
10
11
10
10
01
11
01
01
11
11
10
10
11
11
10
11
11
00
11
00
01
01
01
10
11
10
11
10
11
11
11
01
00
10
11
11
11
11
10
11
11
11
11
10
10
00
11
11
00
00
11
11
01
10
11
11
00
00
00
10
11
11
00
01
10
11
01
01
10
11
11
10
01
00
00
11
00
11
01
11
00
00
00
00
00
00
11
00
00
10
01
01
11
10
01
11
11
01
10
11
10
01
00
00
00
11
10
01
11
11
10
11
10
10
00
01
10
00
10
00
11
00
00
00
01
10
00
10
10
00
10
11
10
01
11
00
11
10
00
11
01
11
11
01
01
11
11
10
11
11
01
01
10
11
01
01
11
01
10
01
10
11
00
00
11
11
11
01
10
00
01
11
11
10
11
11
11
10
11
01
00
10
00
01
10
00
10
10
10
00
10
10
10
10
10
00
01
11
00
00
11
01
01
01
11
10
00
00
00
01
11
00
10
11
01
10
00
00
00
00
10
115
LAMPIRAN 22
Validitas dan Reliabilitas Siklus I
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.929 20
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 13.7097 33.613 .345 .818
VAR00002 13.8710 33.449 .325 .819
VAR00003 14.0323 31.366 .707 .804
VAR00004 14.0968 33.757 .282 .820
VAR00005 14.0645 32.462 .511 .812
VAR00006 14.0323 34.966 .063 .828
VAR00007 13.9677 30.566 .848 .799
VAR00008 13.9677 35.566 -.039 .832
VAR00009 13.9355 35.862 -.087 .834
VAR00010 13.8065 35.028 .056 .828
VAR00011 13.9355 33.796 .260 .821
VAR00012 13.9677 30.566 .848 .799
VAR00013 13.8387 35.406 -.011 .831
VAR00014 14.0968 33.757 .282 .820
VAR00015 14.0968 34.024 .234 .822
VAR00016 13.9355 35.396 -.011 .831
VAR00017 14.0323 33.899 .246 .822
VAR00018 13.8710 34.449 .151 .825
VAR00019 13.9677 33.966 .231 .822
VAR00020 13.9677 30.566 .848 .799
VAR00021 13.9355 35.596 -.044 .832
VAR00022 13.9032 33.690 .280 .820
VAR00023 14.1613 34.540 .154 .824
VAR00024 13.9677 30.566 .848 .799
VAR00025 13.9355 31.862 .605 .808
VAR00026 14.3226 35.159 .078 .825
VAR00027 14.0645 31.662 .661 .806
VAR00028 13.9677 30.566 .848 .799
VAR00029 13.6774 34.359 .211 .822
VAR00030 13.9677 33.299 .347 .818
116
LAMPIRAN 23
Validitas dan Reliabilitas Siklus II
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.878 20
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 8.4194 23.852 .749 .777
VAR00002 8.4839 26.125 .278 .799
VAR00003 8.4839 25.991 .307 .797
VAR00004 8.4194 26.385 .205 .802
VAR00005 8.6129 26.178 .347 .796
VAR00006 8.4194 23.852 .749 .777
VAR00007 8.4194 27.252 .031 .809
VAR00008 8.4516 28.989 -.306 .823
VAR00009 8.3871 26.712 .135 .805
VAR00010 8.4194 23.852 .749 .777
VAR00011 8.4839 27.391 .009 .810
VAR00012 8.6129 26.178 .347 .796
VAR00013 8.6452 26.703 .235 .800
VAR00014 8.5806 27.185 .072 .806
VAR00015 8.6452 26.303 .351 .796
VAR00016 8.4194 23.852 .749 .777
VAR00017 8.4516 26.856 .115 .806
VAR00018 8.4194 28.052 -.124 .816
VAR00019 8.4194 23.852 .749 .777
VAR00020 8.4516 26.923 .101 .806
VAR00021 8.6452 26.303 .351 .796
VAR00022 8.4194 27.318 .018 .810
VAR00023 8.6452 26.703 .235 .800
VAR00024 8.4516 25.856 .324 .797
VAR00025 8.4194 23.852 .749 .777
VAR00026 8.4516 25.523 .396 .794
VAR00027 8.4839 25.725 .365 .795
VAR00028 8.4194 23.852 .749 .777
VAR00029 8.3871 26.578 .161 .804
VAR00030 8.4839 26.125 .278 .799
117
LAMPIRAN 24
FOTO KEGIATAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Memulai pelajaran dengan berdoa Guru menyampaikan materi
Siswa melakukan kerja kelompok Siswa Presentasikan hasil kerja kelompok
Guru mulai Menjelaskan materi Siswa Mengerjakan Soal Siklus I
118
Memulai pelajaran dengan berdoa Guru melakukan Apersepsi
Guru menjelaskan materi Guru membagi siswa dalam Kelompok
Siswa prensentasikan hasil diskusi Siswa mengerjakan Soal Siklus II
119
LAMPIRAN 25
UJI PLAGIAT
120
121
122
123
Recommended