Adopsi Anak, Gimana Caranya?

Preview:

DESCRIPTION

 

Citation preview

adopsi anak, gimana caranya?

adopsi anak, gimana caranya?

Apa saja syaratnya jika kita ingin mengadopsi seorang anak?

Belum berusia 18 tahun. Anak terlantar atau ditelantarkan.

Berada dalam asuhan keluarga atau lembaga pengasuhan anak.

Memerlukan perlindungan khusus.

Calon Anak Angkat Pasal 12 & Pasal 13 PP No. 54 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Pengangkatan Anak

Sehat jasmani dan rohani. Berumur paling rendah 30 tahun

dan paling tinggi 55 tahun. Beragama sama dengan calon anak angkat. Berkelakuan baik dan tidak pernah dihukum

karena melakukan tindak kejahatan. Berstatus menikah paling singkat 5 tahun.

Calon Orangtua Angkat Pasal 12 & Pasal 13 PP No. 54 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Pengangkatan Anak

Tidak merupakan pasangan sejenis. Tidak atau belum mempunyai anak, atau hanya memiliki 1 orang anak.

Dalam keadaan mampu ekonomi dan sosial. Memperoleh persetujuan anak dan izin tertulis

orangtua atau wali anak.

Calon Orangtua Angkat Pasal 12 & Pasal 13 PP No. 54 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Pengangkatan Anak

Membuat pernyataan tertulis bahwa pengangkatan anak adalah demi kepentingan terbaik bagi anak,

kesejahteraan dan perlindungan anak. Ada laporan sosial dari pekerja sosial setempat.

Telah mengasuh calon anak paling singkat 6 bulan sejak izin pengasuhan diberikan.

Memperoleh izin menteri dan/atau kepala instansi sosial.

Calon Orangtua Angkat Pasal 12 & Pasal 13 PP No. 54 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Pengangkatan Anak

Lalu, bagaimana dengan prosedurnya?

Ajukan permohonan tertulis pengangkatan anak kepada instansi sosial kabupaten/kota.

Bila calon anak angkat sudah diasuh oleh keluarga calon orangtua angkat,

maka calon orangtua angkat harus dapat membuktikan kelengkapan surat-surat penyerahan anak

yang disahkan oleh instansi sosial tingkat kabupaten.

Kemudian, akan dilakukan proses penelitian kelayakan yang akan dilanjutkan dengan Sidang Tim

Pertimbangan Izin Pengangkatan Anak (PIPA) Daerah.

Selanjutnya, akan dikeluarkan surat keputusan Kepala Dinas Sosial/Instansi Sosial tingkat

propinsi/kabupaten/kota bahwa orangtua angkat dapat diajukan ke Pengadilan Negeri

untuk ditetapkan sebagai orangtua angkat.

Bagaimana dengan hak waris anak angkat?

Hak waris dapat dipilih dan ditetapkan dengan hukum adat, hukum Islam,

maupun hukum nasional dengan kekuatan hukum yang sama.

Bila menggunakan lembaga adat, penentuan waris anak angkat tergantung

pada hukum adat yang berlaku.

Di Jawa, anak angkat tetap mendapat hak waris keluarga kandung karena pengangkatan anak

tidak memutuskan hubungan dengan keluarga kandung.

Berbeda dengan di Bali, pengangkatan anak akan melepaskan anak

dari keluarga kandung.

Dalam hukum Islam, pengangkatan anak tidak memiliki akibat hukum waris.

Anak tetap memiliki nama dan menjadi ahli waris orangtua kandung.

Dalam Staatsblad 1917 No. 129, secara hukum, anak angkat memperoleh nama bapak angkat

dan menjadi ahli waris orangtua angkat serta putus segala hubungan perdata

dengan orangtua kandung.