View
31
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
ANALISA TINGKAT KESEHATAN
KOPERASI SIMPAN PINJAM BERDASARKAN
PERATURAN NOMOR: 06/PER/DEP.6/IV/2016
(STUDI PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM BAHAGIA KOTA KEDIRI)
SKRIPSI
Diajukan untuk menempuh ujian sarjana
Pada Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
TRI DEWI EINDRIAS
135030201111166
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS
KONSENTRASI KEUANGAN
MALANG
2017
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
iii
RINGKASAN
Tri Dewi Eindrias, 2017. Analisa Tingkat Kesehatan Kopeerasi Simpan Pinjam
Berdasarkan Peraturan Nomor: 06/Per/Dep.6/IV/2016 (Studi Pada Koperasi
Simpan Pinjam Bahagia Kota Kediri), Devi Farah Azizah, S.Sos, M.AB, 98 hal +
xv
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan koperasi
simpan pinjam Bahagia Kota Kediri berdasarkan peraturan pemerintah nomor:
06/PER/DEP.6/IV/2016. Penilaian tingkat kesehatan koperasi simpan pinjam
berdasarkan pada perhitungan 7 aspek: aspek permodalan, kualitas aktiva
produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan, serta
jatidiri koperasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yang mengacu
pada laporan keuangan koperasi pada tahun 2016. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah dokumentasi dan wawancara. Teknik pengumpulan
data dokumentasi berupa laporan keuangan koperasi simpan pinjam Bahagia
tahun 2016, sedangkan untuk wawancara dilakukan untuk mengukur tingkat
kesehatan koperasi simpan pinjam Bahagia tahun 2016 pada aspek manajemen.
Sumber data pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
Hasil penilaian berdasarkan 7 aspek pada koperasi simpan pinjam Bahagia
Kota Kediri menunjukkan hasil rata-rata skor yang cukup baik. Dari ketujuh aspek
tersebut terdapat 2 aspek yang mendapat skor cukup rendah, namun masih cukup
baik jika dilihat dari rata-rata skor 7 aspek. Hasil penelitian menunjukkan aspek
permodalan, aspek kualitas aktiva produktif, dan aspek jatidiri koperasi
merupakan aspek yang memiliki skor tinggi, dan aspek yang memiliki skor cukup
rendah adalah aspek likuiditas dan aspek kemadirian pertumbuhan. Hasil tersebut
menunjukkan tingkat kesehatan koperasi simpan pinjam Bahagia Kota Kediri
tahun 2016 pada keadaan CUKUP SEHAT. Agar menjadi koperasi simpan pinjam
dengan tingkat kesehatan yang lebih baik di tahun selanjutnya, diharapkan
koperasi simpan pinjam Bahagia Kota Kediri meningkatkan kinerja koperasi
dalam 7 aspek tersebut.
Kata Kunci: 7 Aspek, Laporan Keuangan Koperasi, Kesehatan Koperasi 2016
iv
SUMMARY
Tri Dewi Eindrias, 2017. Healhty Level Analysis Of Saving And Loan
Cooperation Based On Regulation Number: 06/Per/Dep.6/IV/2016 (Study On
Bahagia Saving And Loan Cooperation Kediri City), Devi Farah Azizah, S.Sos,
M.AB
This study have a purpose to know healthy levels of Bahagia saving dan
loan cooperation Kediri City based on government regulation number:
06/Per/Dep.6/IV/2016. The appraisal healthy levels of saving and loan
cooperation based on calculation 7 aspect: capital aspect, quality of productive
assets, management, efficiency, liquidity, autonomy and development, and
cooperative self-identity. This type of research is descriptive research, which
refers to cooperation financial statement 2016. Data collection techniques in this
study is documentation and interview. Techniques documentation be in the form
Bahagia saving and cooperation financial statement 2016, and interviews are
conducted to measure healhty levels of Bahagia saving and loan cooperation 2016
for management aspect. Data source in this study is primary data and secondary
data.
The assessment result based on 7 aspect of Bahagia saving and loan
cooperation Kediri City showed passably skor. From 7 aspect there are 2 aspect
that got a fairly low score, but still quite good when viewed from average score of
7 aspect. The result of capital aspect, quality of productive assets, and cooperative
self-identity is an aspcet that has a high score, and aspect which have a low score
is liquidity, and autonomy development. The result show healthy levels 2016 of
Bahagia saving and load cooperation Kediri City in good health. To be a better
saving and loan cooperation in the next years in terms of healhty levels, be expect
to Bahagia saving and loan cooperation Kediri City increase cooperation
performance on 7 aspect.
Keyword: 7 Aspect, Cooperation Financial Statement, Cooperative Health 2016
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadiran Allah SWT, yang telah
melimpahkan segala rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul :
“ANALISA TINGKAT KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM
BERDASARKAN PERATURAN NOMOR: 06/PER/DEP.6/IV/2016”
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat dalam
memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi Bisnis pada Fakultas Ilmu
Administrasi Universitas Brawijaya Malang.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karna itu, pada kesempatan
ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Bambang Supriyono, MS selaku dekan Fakultas Ilmu
Administrasi Universitas Brawijaya yang telah memperlancar proses
pengerjaan skripsi, sehingga skripsi dapat selesai saat ini
2. Ibu Prof. Dr. Endang Siti Astuti, M.Si selaku ketua Jurusan Administrasi
Bisnis Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya yang telah
memberikan kemudahan dalam melakukan proses skripsi ini
vi
3. Bapak Dr. Wilopo, M.AB selaku ketua Prodi Ilmu Administrasi Fakultas
Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya yang telah memberikan ijin
untuk penelitian dan dapat menyelesaikan skripsi ini
4. Ibu Devi Farah Azizah, S.Sos, M.AB selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan arahan serta masukan sehingga terselesaikannya skripsi ini
5. Seluruh karyawan KSP Bahagia Kota Kediri yang telah mengijinkan
saya untuk melakukan penelitian sehingga skripsi dapat terselesaikan
6. Kedua orang tua, kedua kakak, dan seseorang (Bmine) yang telah
memberikan dukungan moral maupun materil
7. Teman FIA satu angkatan 2013 yang telah memberikan semangat
dan motivasi untuk meyelesaikan skripsi tepat waktu khususnya ( Rika,
Shonia, Diana, KCC Girl )
8. Teman Kos P577 ( Citra, Anggik, Risa, Novira, Mbak Nafy, Dina ) yang
telah memberikan semangat setiap hari untuk mengerjakan skripsi
9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi yang tidak
dapat saya sebutkan satu persatu
vii
Demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun
sangat penulis harapkan. Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat
memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.
Malang, 24 Juli 2017
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
TANDA PENGESAHAN ........................................................................................ i
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ......................................................... ii
ABSTRAK ............................................................................................................. iii
ABSTRACT ............................................................................................................. v
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 7
D. Kontribusi Penelitian ...................................................................... 8
E. Sistematika Pembahasan ................................................................ 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Empiris .......................................................................... 10
1. Penelitian Terdahulu ................................................................ 10
B. Tinjauan Teoritis .......................................................................... 12
1. Koperasi ................................................................................... 12
a. Pengertian Koperasi ............................................................. 12
b. Azas, Tujuan, dan Fungsi Koperasi ..................................... 13
c. Prinsip Koperasi ................................................................... 15
ix
Halaman
d. Jenis Koperasi .................................................................. 16
e. Perbedaan Koperasi Dengan Badan Usaha Lain .............. 17
2. Laporan Keuangan ................................................................ 19
a. Pengertian Laporan Keuangan ........................................ 19
b. Tujuan Laporan Keuangan .............................................. 19
c. Jenis Laporan Keuangan ................................................. 20
d. Laporan Keuangan Koperasi ........................................... 21
3. Tingkat Kesehatan Koperasi ............................................... 21
a. Aspek Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam ....... 21
b. Tolak Ukur Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan
Pinjam ............................................................................. 33
C. Kerangka Berpikir ..................................................................... 35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .......................................................................... 36
B. Fokus Penelitian ........................................................................ 37
C. Lokasi ........................................................................................ 37
D. Sumber Data .............................................................................. 38
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 38
F. Instrumen Penelitian .................................................................. 39
G. Teknik Analisis Data ................................................................. 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ......................................... 51
1. Sejarah Singkat Koperasi Simpan Pinjam Bahagia ............... 51
2. Hak Badan Hukum Koperasi Simpan Pinjam Bahagia .......... 52
x
Halaman
3. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Koperasi Simpan Pinjam
Bahagia.................................................................................. 53
4. Struktur Organisasi Koperasi Simpan Pinjam Bahagia ......... 55
B. Penyajian Data ........................................................................... 57
C. Analisis dan Interpretasi Data ................................................... 65
1. Analisis Rasio Tingkat Kesehatan KSP Bahagia
Tahun 2016 Berdasarkan 7 Aspek ........................................ 66
2. Hasil Keseluruhan Perhitungan Skor 7 Aspek KSP
Bahagia Tahun 2016 ............................................................. 87
3. Penilaian Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam
Bahagia Tahun 2016 Berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor: 06/PER/DEP.06/IV/2016 ......................................... 88
4. Hasil Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam
Bahagia Tahun 2016 Berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor: 06/PER/DEP.06/IV/2016...................... 93
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................. 97
B. Saran ............................................................................................ 98
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 102
xi
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman1 Jumlah koperasi aktif di Indonesia Th.2013, 2014, 2015........................ 22 Jumlah simpanan anggota Th. 2014, 2015, 2016.....................................63 Standart perhitungan rasio modal sendiri terhadap total aset................ 234 Standart perhitungan skor rasio modal sendiri terhadap pinjaman
diberikan yang berisiko...........................................................................245 Standart perhitungan rasio kecukupan modal sendiri............................ 256 Standart perhitungan skor rasio volume pinjaman pada anggota
terhadap total pinjaman diberikan..........................................................257 Standart perhitungan RPM.....................................................................268 Standart perhitungan rasio cadangan risiko terhadap risiko
Pinjaman................................................................................................ 269 Standart perhitungan rasio pinjaman berisiko........................................2710 Standart perhitungan manajemen umum............................................... 2811 Standart perhitungan manajemen kelembagaan.....................................2812 Standart perhitungan manajemen permodalan.......................................2913 Standart perhitungan manajemen aktiva................................................3014 Standart perhitungan manajemen likuiditas...........................................3015 Standart perhitungan rasio beban operasi anggota terhadap
partisipasi bruto......................................................................................3116 Standart perhitungan rasio beban usaha terhadap SHU kotor............... 3117 Standart perhitungan rasio efisiensi pelayanan......................................3218 Standart perhitungan rasio kas terhadap kewajiban lancar.................... 3319 Standart perhitungan rasio pinjaman yang diberikan terhadap
dana yang diberikan............................................................................... 3320 Standart perhitungan skor untuk rasio rentabilitas aset......................... 3421 Standart perhitungan untuk rasio rentabilitas modal sendiri..................3422 Standart perhitungan rasio kemandirian operasional.............................3523 Standart perhitungan rasio partisipasi bruto.......................................... 3624 Standart perhitungan rasio promosi ekonomi anggota...........................3625 Bobot Penilaian 7 Aspek........................................................................4926 Nama pengurus koperasi simpan pinjam bahagia..................................5827 Nama pengawas koperasi simpan pinjam bahagia.................................5828 Nama dewan penasehat koperasi simpan pinjam bahagia..................... 5829 Nama karyawan koperasi simpan pinjam bahagia.................................5830 Komponen perhitungan aspek permodalan............................................5931 Komponen perhitungan aspek kualitas aktiva produktif....................... 5932 Hasil wawancara aspek manajemen.......................................................6033 Komponen perhitungan aspek efisiensi................................................. 6534 Komponen perhitungan aspek likuiditas................................................6635 Komponen perhitungan aspek kemandirian dan pertumbuhan..............6636 Komponen perhitungan aspek jatidiri koperasi..................................... 6737 Perhitungan rasio modal sendiri terhadap total aset tahun 2016............68
xii
No Judul Halaman38 Perhitungan skor rasio modal sendiri terhadap total aset
tahun 2016..............................................................................................6939 Perhitungan rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan
yang berisiko tahun 2016....................................................................... 6940 Perhitungan skor rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan
yang berisiko tahun 2016....................................................................... 6941 Perhitungan rasio kecukupan modal sendiri tahun 2016....................... 7042 Perhitungan skor rasio kecukupan modal sendiri tahun 2016............... 7043 Perhitungan rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume
pinjaman yang diberikan tahun 2016.....................................................7144 Perhitungan skor rasio volume pinjaman pada anggota terhadap
volume pinjaman yang diberikan tahun 2016........................................7245 Perhitungan rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman
diberikan tahun 2016..............................................................................7246 Perhitungan skor rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap
pinjaman diberikan tahun 2016..............................................................7347 Perhitungan rasio cadangan risiko terhadap risiko pinjaman
bermasalah tahun 2016.......................................................................... 7348 Perhitungan skor rasio cadangan risiko terhadap risiko pinjaman
bermasalah tahun 2016.......................................................................... 7449 Perhitungan rasio pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang
diberikan tahun 2016..............................................................................7450 Perhitungan skor rasio pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman
yang diberikan tahun 2016.....................................................................7551 Perhitungan skor manajemen umum KSP Bahagia tahun 2016............ 7552 Perhitungan skor manajemen kelembagaan KSP Bahagia
tahun 2016..............................................................................................7653 Perhitungan skor manajemen permodalan KSP Bahagia
tahun 2016..............................................................................................7654 Perhitungan skor manajemen aktiva KSP Bahagia tahun 2016.............7755 Perhitungan skor manajemen likuiditas KSP Bahagia tahun 2016........7756 Perhitungan rasio biaya operasional anggota terhadap partisipasi
Bruto tahun 2016....................................................................................7857 Perhitungan skor rasio biaya operasional anggota terhadap partisipasi
Bruto tahun 2016....................................................................................7958 Perhitungan rasio beban usaha terhadap SHU kotor tahun 2016...........7959 Perhitungan skor rasio beban usaha terhadap SHU kotor
tahun 2016..............................................................................................8060 Perhitungan rasio efisiensi pelayanan tahun 2016................................. 8061 Perhitungan skor rasio efisiensi pelayanan tahun 2016......................... 8162 Perhitungan rasio kas dan bank terhadap kewajiban lancar
tahun 2016..............................................................................................8163 Perhitungan skor rasio kas dan bank terhadap kewajiban lancar
tahun 2016..............................................................................................82
xiii
NO. Judul Halaman64 Perhitungan rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana
yang diterima tahun 2016.......................................................................8265 Perhitungan skor rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana
yang diterima tahun 2016.......................................................................8366 Perhitungan rasio rentablitias aset tahun 2016.......................................8467 Perhitungan skor rasio rentablitias aset tahun 2016...............................8468 Perhitungan rasio rentabilitas modal sendiri tahun 2016.......................8569 Perhitungan skor rasio rentabilitas modal sendiri tahun 2016............... 8570 Perhitungan rasio kemandirian operasional pelayanan tahun 2016.......8671 Perhitungan skor rasio kemandirian operasional pelayanan
tahun 2016..............................................................................................8672 Perhitungan rasio partisipasi bruto tahun 2016......................................8773 Perhitungan skor rasio partisipasi bruto tahun 2016..............................8774 Perhitungan rasio promosi ekonomi anggota tahun 2016......................8875 Perhitungan skor rasio promosi ekonomi anggota tahun 2016..............8876 Total Keseluruhan Perhitungan Skor Pada 7 Aspek KSP Bahagia
Tahun 2016............................................................................................ 8877 Hasil skor kesehatan KSP Bahagia tahun 2016..................................... 95
xiv
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman1 Struktur Organisasi Koperasi Simpan Pinjam Bahagia............... 58
CURICULLUM VITAE
Nama : Tri Dewi Eindrias
Nomor Induk Mahasiswa : 135030201111166
Tempat Tanggal Lahir : Kediri, 11 Maret 1995
Pendidikan : 1. SDN Tinalan 2 Kota Kediri,
Tamat Tahun: 2007
2. SMPN 3 Kota Kediri,
Tamat Tahun: 2010
3. SMAN 6 Kota Kediri,
Tamat Tahun: 2013
Publikasi-Publikasi
Atau Karya Ilmiah : 1. Laporan Magang Tahun 2016 pada PT.Bank
Rakyat Indonesia Kantor Cabang Kota Kediri
“Analisa Perbedaan Suku Bunga dan Biaya
Biaya Pada 3 Macam Tabungan BRI
(BRITAMA, BRITAMA BISNIS, dan
SIMPEDES)”
2. Skripsi “Analisa Tingkat Kesehatan
Koperasi Simpan Pinjam Berdasarkan
Peraturan Nomor: 06/per/dep.6/IV/2016 (Studi
Pada Koperasi Simpan Pinjam Bahagia Kota
Kediri)”
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Koperasi Indonesia adalah sebuah badan usaha yang beranggotakan
orang-seorang atau badan hukum koperasi yang kegiatannya berdasarkan
prinsip-prinsip koperasi sekaligus suatu gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan
atas azas kekeluargaan (Undang-Undang No.25 Tahun 1992). Menurut (Hendar,
2010:2) koperasi merupakan orang-orang dalam suatu organisasi yang berkumpul
secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, sosial, dan budaya secara
bersama melalui kegiatan usaha yang dimiliki dan dikendalikan secara demokratis.
Koperasi indonesia memiliki beberapa peran penting, diantaranya ialah
mengembangkan potensi, ketahanan nasional, serta membangun perekonomian di
Indonesia. Secara garis besar, fungsi dan peran koperasi indonesia adalah: untuk
membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota dan
masyarakat untuk meningkatkan sebuah kesejahteraan ekonomi dan sosial, turut
serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan masyarakat,
memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya, dan berusaha untuk
mewujudkan serta mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan
usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi
(Baswir: 2010,71).
2
Pengembangan koperasi Indonesia diawali pada saat PJP I, dengan
startegi dalam GBHN(1988) untuk pembinaan koperasi adalah meningkatkan
kualitas kelembagaan koperasi sesuai potensi dan kebutuhan anggota dalam
rangka mempercepat pencapaian sasaran pembangunan koperasi (Reksohadiprojo,
2010:30). Strategi tersebut dirasa cukup berhasil dengan terwujudnya jumlah
koperasi, dan keberagaman koperasi hingga saat ini. Berdasarkan data dari
(www.depkop.go.id) tahun 2013, 2014, dan 2015 jumlah koperasi aktif di
Indonesia sebagai berikut:
Tabel. 1 Jumlah Koperasi Aktif di Indonesia Th. 2013, 2014, 2015Jumlah Koperasi Aktif di Indonesia
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015143.117 147.249 150.223
(Sumber: www.depkop.go.id)
Suatu penilaian kesehatan koperasi simpan pinjam merupakan suatu hal
penting di Indonesia. Adapun sasaran penilaian kesehatan usaha KSP adalah
sebagai berikut :
a. Terwujudnya pengelolaan KSP yang sehat dan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
b. Terwujudnya pelayanan prima kepada pengguna jasa koperasi
c. Meningkatnya citra dan kredibilitas kegiatan usaha simpan pinjam oleh
koperasi sebagai lembaga keuangan yang mampu mengelola kegiatan
usaha simpan pinjam sesuai dengan peraturan perundang-undangan
d. Terjaminnya aset kegiatan usaha simpan pinjam oleh koperasi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan
3
e. Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan kegiatan usaha
simpan pinjam oleh koperasi
f. Meningkatkan manfaat ekonomi anggota dalam kegiatan usaha simpan
pinjam oleh koperasi
(Peraturan deputi bidang pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Nomor : 06 / Per / Dep.6 / IV/ 2016).
Tingkat kesehatan tidak hanya dinilai dari aspek laporan keuangannya saja,
tetapi juga dilihat dari aspek pelengkap dalam koperasi simpan pinjam tersebut,
sebagai salah satu contoh adalah ada tidaknya visi dan misi tertulis dalam koperasi
simpan pinjam tersebut. Pemerintah Indonesia dalam hal pengukuran tingkat
kesehatan koperasi telah mengeluarkan sebuah tolak ukur ataupun pedoman
dalam pengukuran tingkat kesehatan koperasi. Peraturan deputi bidang
pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor: 06/
Per/ Dep.6/ IV/ 2016 tentang pedoman penilaian kesehatan Koperasi Simpan
Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi menyatakan bahwa, penilaian
kesehatan usaha simpan pinjam merupakan penilaian untuk mengukur tingkat
kesehatan KSP dan USP Koperasi. Pengukuran tingkat kesehatan koperasi
menurut Peraturan debuti bidang pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah Nomor: 06/ Per/ Dep.6/ IV / 2016 dapat dilakukan terhadap
7 aspek, diantaranya:
a. Aspek Pemodalan
Aspek permodalan didasarkan pada 3 (tiga) rasio, diantaranya:
1) Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset
4
2) Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman diberikan yang Berisiko
3) Rasio Kecukupan Modal Sendiri
b. Aspek Kualitas Aktiva Produktif
Aspek kualitas aktiva produktif didasarkan pada 4 (empat) rasio,
diantaranya:
1) Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Volume Pinjaman yang
diberikan
2) Rasio Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman yang diberikan
3) Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman Bermasalah
4) Rasio Pinjaman yang Berisiko terhadap Pinjaman yang diberikan
c. Aspek Manajemen
Aspek manajemen meliputi lima komponen sebagai berikut:
1) Manajemen Umum
2) Kelembagaan
3) Manajemen Permodalan
4) Manajemen Aktiva
5) Manajemen Likuiditas
d. Aspek Efisiensi
Aspek efisiensi didasarkan pada 3 (tiga) rasio, diantaranya:
1) Rasio Biaya Operasional Pelayanan terhadap Partisipasi Bruto
2) Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor
3) Rasio Efisiensi Pelayanan
5
e. Aspek Likuiditas
Penilaian kuantitatif terhadap likuiditas dilakukan terhadap 2 (dua) rasio,
yaitu:
1) Rasio Kas dan Bank terhadap Kewajiban Lancar
2) Rasio Pinjaman yang diberikan terhadap Dana yang diterima
f. Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan
Penilaian terhadap kemandirian dan pertumbuhan didasarkan pada 3 (tiga)
rasio, yaitu:
1) Rasio Rentabilitas Aset
2) Rasio Rentabilitas Modal Sendiri
3) Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan
g. Aspek Jati Diri Koperasi
Penilaian aspek jatidiri koperasi menggunakan 2 (dua) rasio, yaitu:
1) Rasio Partisipasi Bruto
2) Rasio Promosi Ekonomi Anggota
Hasil dari penilaian kesehatan KSP dan USP Koperasi terhadap 7 (tujuh) aspek
diklasifikasikan dalam 4 (empat) kategori, yaitu:
a) Sehat, jika hasil penilaian diperoleh total skor 80,00x < 100
b) Cukup sehat, jika hasil penilaian diperoleh total skor 66,00x< 80,00
c) Dalam pengawasan, jika hasil penilaian diperoleh total skor 51,00 x
<66,00
d) Dalam pengawasan khusus, jika hasil penilaian diperoleh total skor
0<x<51,00
6
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Bahagia, merupakan salah satu koperasi di
Kota Kediri yang aktif dan terdaftar oleh Dewan Koperasi Indonesia Daerah
(DEKOPINDA) Kota Kediri. KSP Bahagia dari tahun ke tahun juga terus
berkembang menjadi badan usaha yang meningkatkan kesejahteraan ekonomi
para anggotanya pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, selain itu
simpanan pada KSP Bahagia juga mengalami peningkatan berdasarkan data
berikut ini:
Tabel. 2 Jumlah Simpanan Anggota Thn. 2014, 2015, 2016Jumlah Simpanan Anggota KSP Bahagia
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016Rp 23.091.500.047 Rp 25.682.556.339 Rp 27.851.206.388
(Sumber: Laporan Keuangan KSP Bahagia Tahun 2014,2015,2016)
Peningkatan jumlah simpanan anggota dari tahun ke tahun bukan
merupakan suatu tolak ukur bahwa koperasi tersebut dalam keadaan sehat, karna
ukuran kesehatan suatu koperasi memerlukan suatu analisa bukan dari besarnya
aset ataupun besarnya jumlah pinjaman yang diberikan, namun harus dengan
pengukuran berdasarkan 7 (tujuh) aspek yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Melakukan analisa pada kesehatan koperasi simpan pinjam merupakan suatu hal
penting salah satunya agar terwujud pengelolaan KSP yang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Analisa Tingkat Kesehatan Koperasi
Simpan Pinjam Berdasarkan Peraturan Nomor: 06/ PER/ Dep.6/ IV/ 2016”
(Studi Pada Koperasi Simpan Pinjam Bahagia Kota Kediri).
7
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam
penelitian tersebut adalah :
1. Bagaimanakan penilaian kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Bahagia
dilihat dari Aspek Permodalan, Aspek Kualitas Aktiva Produktif, Aspek
Manajemen, Aspek Efisiensi, Aspek Likuiditas, Aspek Kemandirian, dan
Aspek Jatidiri Koperasi?
2. Bagaimana tingkat kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Bahagia
berdasarkan peraturan nomor: 06/PER/DEP.6/IV/2016 ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, adapun tujuan dari penelitian ini
adalah :
1. Untuk mengetahui penilaian kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Bahagia
dilihat dari Aspek Permodalan, Aspek Kualitas Aktiva Produktif, Aspek
Manajemen, Aspek Efisiensi, Aspek Likuiditas, Aspek Kemandirian, dan
Aspek Jatidiri Koperasi
2. Untuk mengetahui tingkat kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Bahagia
berdasarkan peraturan nomor: 06/PER/DEP.6/IV/2016
D. Kontribusi Penelitian
1. Kontribusi Praktis
8
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak koperasi sebagai
bahan pertimbangan dan informasi dalam hal pengambilan keputusan
ataupun penyelesaian masalah yang berhubungan dengan bidang keuangan
dan tingkat kesehatan koperasi.
2. Kontribusi Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi dan dapat
digunakan lebih lanjut dalam penelitian pada bidang keuangan khususnya
tentang tingkat kesehatan koperasi.
E. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan ini berisikan informasi mengenai materi yang
akan dibahas pada setiap bab untuk dapat memberikan gambaran yang jelas
tentang penulisan dalam penelitian tersebut. Sistematika tersebut dibagi menjadi
lima bab diantaranya :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisikan penjabaran latar belakang, perumusan masalah,
tujuan penelitian, kontribusi penelitian dan sistematika pembahasan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisikan penjabaran tentang beberapa teori dan referensi yang
menjadi pendukung dalam penelitian ini, diantaranya teori koperasi,
teori laporan keuangan, dan pemahaman tentang tingkat kesehatan
koperasi simpan pinjam.
9
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan,
meliputi jenis penelitian, fokus penelitian, lokasi penelitian, sumber
data, teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian.
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum koperasi simpan
pinjam bahagia kota kediri, penyajian data, serta hasil pembahasan
tingkat kesehatan koperasi simpan pinjam bahagia.
BAB V: PENUTUP
Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dari hasil penelitian, serta
saran-saran dalam hal kesehatan koperasi simpan pinjam kota kediri.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Empiris
1. Penelitian Terdahulu
Beberapa hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan tingkat
kesehatan koperasi adalah sebagai berikut:
a. Penelitian yang dilakukan oleh Setiawan (2014) mengenai “Penilaian
Tingkat Kesehatan Koperasi Pegawai Republik Indonesia Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang Berdasarkan Peraturan Menteri
Koperasi No. 14/per/m.kumk/xii/2009” memperoleh hasil, bahwa tingkat
kesehatan koperasi pegawai republik indonesia RSUD Dr. Saiful Anwar
(KPRI-RSSA) Malang pada tahun 2010 - 2012 berada pada predikat
“CUKUP SEHAT”. Berdasarkan perhitungan dari ketujuh aspek yang
dinilai, aspek kualitas aktiva produktif dan aspek manajemen adalah
penyumbang skor dengan maksimal, sedangkan aspek kemandirian dan
pertumbuhan merupakan aspek dengan skor terburuk dibanding dengan
aspek-aspek lainnya.
b. Penelitian yang dilakukan oleh Kholid (2014) mengenai “Penilaian
Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Berdasarkan Peraturan Menteri
Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah
11
Republik Indonesia Nomor 14/per/m.kumk/xii/2009” (Studi pada Koperasi
Simpan Pinjam Adi Wiyata Mandiri Kabupaten Blitar) memperoleh hasil,
tingkat kesehatan koperasi sejak tahun 2011-2013 berada pada predikat
“KURANG SEHAT”. Aspek permodalan koperasi hanya memenuhi
sebesar 34% dari standart, sedangkan untuk aspek kualitas aktiva produktif
koperasi mampu memenuhi standart sebesar 43%, aspek manajemen
sudah sangat baik yaitu 98,33% dari standart yang ditetapkan, aspek
efisiensi sebesar 70% dari standart, likuiditas koperasi sebesar 50% dari
standart, kemandirian dan jatidiri koperasi masing-masing sebesar 52,5%
dan 65% dari standart yang berlaku.
c. Penelitian yang dilakukan oleh Asdhiwitanto (2015) mengenai “Penilaian
Kinerja Kesehatan Keuangan Koperasi Berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Nomor
35.3/per/m.kumk/x/2007” (Studi pada Koperasi UJKS Primer Tursina,
Surabaya) memperoleh hasil, bahwa koperasi tersebut “CUKUP SEHAT”,
dengan jumlah skor yang terdapat pada kertas kerja adalah sebesar 69,3%.
Dinilai juga dari kepatuhan dalam melaksanakan aktivitasnya sebagai
lembaga keuangan syariah termasuk kedalam kriteria “CUKUP PATUH”
dengan mendapatkan skor sebesar 70.
B. Tinjauan Teoritis
1. Koperasi
a. Pengertian Koperasi
12
Koperasi merupakan salah satu badan usaha yang ada di Indonesia selain
BUMN dan BUMS. Menurut (Widiyanti, 2012:1) koperasi dilahirkan sebagai
badan usaha dengan tujuan untuk memajukan kepentingan ekonomi dari
anggota-anggotanya, dan koperasi diberikan suatu pengertian sebagai sebuah
organisasi yang berwatak sosial, dikarenakan koperasi selalu menampakkan
wataknya yang selalu cenderung untuk membela diri, menunjukkan ciri-ciri
manusiawinya yang kuat dan menjunjung tinggi keadilan dan kemerataan.
Menurut sejarah, pengertian koperasi berasal dari kata “co” yang artinya bersama
dan “operation” (koperasi operasi) yang artinya adalah berkerja. Menurut UU
No.17 Tahun 2012, Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang
perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para
anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan
kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan
prinsip koperasi. Menurut (Sumarsono, 2003:1) pengertian koperasi secara umum
adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum,
yang memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk dan keluar, dengan
bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi
kesejahteraan para anggotanya. Dapat disimpulkan bahwa sebuah koperasi adalah
perkumpulan orang-orang ataupun suatu badan usaha yang menjunjung jiwa
sosial, bertujuan untuk mensejahterakan anggota dan masyarakat.
b. Azas, Tujuan, dan Fungsi Koperasi
1) Azas Koperasi
13
Bab IV Undang-undang No.12/1967 membahas tentang azas dan Sendi
Dasar Koperasi mengatakan bahwa azas koperasi adalah kekeluargaan dan
kegotong-royongan. Azas tersebut mengandung arti suatu keputusan yang
berkaitan dengan usaha dan organisasi dilandasi dengan jiwa kekeluargaan.
Segala sesuatu keputusan yang berkaitan dengan koperasi haruslah diambil
berdasarkan musyawarah dan mufakat (Arifin Sitio, 2001:19) .
Menurut pasal 2 UURI NO.25/1992, azas koperasi adalah kekeluargaan.
Azas tersebut sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia. Koperasi
sebagai suatu usaha bersama haruslah mencerminkan sebagaimana ketentuan
dalam kehidupan keluarga. Suatu keluarga, segala sesuatu semestinya dikerjakan
secara bersama-sama dan untuk kepentingan bersama bagi seluruh anggota
keluarga tersebut, dan sebuah usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan
biasanya disebut dengan gotong royong (Muhammad Firdaus , 2002 :42). Dapat
dipastikan bahwa dalam koperasi terdapat azas kekeluargaan dan gotong-royong
yang dapat diartikan dalam suatu koperasi melaksanakan segala sesuatunya secara
bersama-sama dan untuk kepentingan bersama.
2) Tujuan Koperasi
Suatu badan usaha pasti dalam menjalankan usahanya terdapat suatu
tujuan dalam menjalankannya. Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umunya serta ikut serta
membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan
14
Undang-Undang Dasar 1945 (UU NO.25 Tahun 1992 Pasal 3). Menurut
(Sumarsono, 2003:6) Tujuan utama dari koperasi adalah untuk mensejahterakan
para anggotanya.
Adanya usaha koperasi dalam mensejahterakan anggotanya, membuat
koperasi memiliki peran dalam memajukan usaha perekonomian mikro di
Indonesia. Sebagai suatu permisalan menurut (Muhammad Firdaus, 2002:43),
dalam koperasi unit desa (KUD) membeli beras atau gabah dari petani, terutama
petani anggota KUD. Kemudian KUD tersebut menjual beras ke depot logistik
dengan harga yang lebih tinggi daripada jika beras tersebut dibeli oleh para
tengkulak.
3) Fungsi Koperasi
Menurut (Sagimun, 1998: 71) Fungsi koperasi indonesia ada 5
diantaranya:
a) Sebagai alat perjuangan rakyat indonesida di bidang ekonomi untukmeningkatkan taraf hidup dan kedudukan ekonominya sertamelaksanakan pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945.
b) Sebagai alat perjuangan rakyat Indonesia untuk mewujudkandemokrasi ekonomi sebagai landasan masyarakat yang berkeadilansosial.
c) Sebagai gerakan masyarakat untuk mensukseskan PembangunanNasional Indonesia, serta menjamin terwujudnya hari esok yang sejahteradan bahagia.
d) Sebagai sokoguru ekonomi nasional Indonesia yang menjaminkemajuan serta kemakmuran bersama rakyat indonesia.
e) Sebagai alat pemersatu rakyat Indonesia yang miskin dan lemahekonominya untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil danmakmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
15
Menurut (Soemarsono, 2003:10) fungsi koperasi adalah memberikan jasa
kepada anggota dan anggota mengeluarkan biaya untuk menggantinya. Suatu
koperasi dapat berfungsi sebagai sebuah lapangan pekerjaan bagi orang-orang
yang sedang membutuhkan lapangan pekerjaan, maka secara tidak langsung
adanya koperasi juga dapat mengurangi adanya pengangguran di Indonesia.
Koperasi yang maju juga akan memberikan suatu dorongan ekonomi para anggota
dan masyarakat.
c. Prinsip Koperasi
Suatu prinsip koperasi adalah pedoman bagi koperasi dalam
melaksanakan nilai-nilai koperasi disuatu praktek. Menurut UU NO.17 Tahun
2012 , Prinsip koperasi adalah sebagai berikut :
1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;
2) Pengawasan oleh anggota diselenggarakan secara demokratis;
3) Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi koperasi;
4) Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom, danindependen;
5) Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi anggota,pengawas, pengurus dan karyawannya, serta memberikan informasikepada masyarakat tentang jati diri, kegiatan, dan kemanfaatan koperasi;
6) Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat GerakanKoperasi, dengan bekerja sama melalui jaringan kegiatan pada tingkatlokal, nasional, regional dan internasional; dan
7) Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan danmasyarakatnya melalui kebijakan yang disepakati oleh anggota .
Menurut Hans H. Munker, prinsip koperasi merupakan perpaduan dari
aturan-aturan yang berlaku dalam organisasi sosial dan kehidupan masyarakat.
Terdapat 12 prinsip koperasi menurut Hans H. Munker,
16
1) Keanggotaan bersifat sukarela
2) Keanggotaan terbuka
3) Pengembangan anggota
4) Identitas sebagai pemilik dan pelanggan
5) Manajemen dan pengawasan dilaksanakan secara demokratis
6) Koperasi sebagai perkumpulan orang-orang
7) Modal yang berkaitan dengan aspek sosial tidak dibagi
8) Efisiensi ekonomi dari perusahaan koperasi
9) Perkumpulan dengan sukarela
10) Kebebasan dalam pengambilan keputusan dan penetapan tujuan
11) Pendistribusian yang adil dan merata akan hasil-hasil ekonomi
12) Pendidikan anggota
d. Jenis Koperasi
Koperasi di Indonesia terdapat beberapa jenis berdasarkan karakteristik
dan kriteria. Menurut (Baswir, 2010:76) koperasi dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis :
1) Berdasarkan Bidang Usaha
Bidang usaha koperasi mencerminkan jenis jasa yang ditawarkan koperasikepada pelanggannya. Berdasarkan bidang usaha, koperasi dapatdigolongkan kedalam beberapa kelompok diantaranya: KoperasiKonsumsi, Koperasi Produksi, Koperasi Pemasaran, dan Koperasi Kreditatau Koperasi Simpan Pinjam.
2) Berdasarkan Jenis Komoditi
Koperasi dikelompokkan berdasarkan jenis barang dan jasa yang menjadiobjek usahanya. Berdasarkan jenis komoditinya, koperasi dapatdigolongkan menjadi beberapa kelompok diantaranya: KoperasiPertambangan, Koperasi Pertanian dan Peternakan, Koperasi Industri danKerajinan, dan Koperasi Jasa-Jasa.
3) Berdasarkan Jenis Anggota
17
Koperasi berdasarkan jenis anggota ini terutama merupakan fenomenaperkembangan koperasi di Indonesia sejak Orde Baru. Walaupun dalamUU RI No. 25/1992 tidak mengakui koperasi jenis ini sebagai suatukoperasi yang berdiri sendiri, tapi dalam kenyataannya koperasi diIndonesia pada umumnya berkelompok berdasarkan jenis anggotanya.Berdasarkan jenis anggotanya koperasi dapat dikelompokkan menjadi:Koperasi Karyawan, Koperasi Pedagang Pasar, Koperasi Angkatan Darat,Koperasi Mahasiswa, Koperasi Pondok Pesantren, Koperasi Peran SertaWanita, dan Koperasi Pramuka.
4) Berdasarkan Daerah Kerja
Luas wilayah yang dijangkau oleh suatu badan usaha koperasi dalammelayani kepentingan anggotanya atau dalam melayani masyarakat.Berdasarkan daerah kerjanya, koperasi dapat digolongkan menjadiKoperasi Primer, Koperasi Sekunder, dan Koperasi Tersier.
e. Perbedaan Koperasi Dengan Badan Usaha Lain
Koperasi dan Badan Usaha lain yang ada di Indonesia (BUMN & BUMS)
pasti memiliki beberapa perbedaan-perbedaan. Koperasi merupakan bagian dari
suatu Badan Usaha yang ada di Indonesia, namun ada beberapa perbedaan
diantaranya adalah tujuan koperasi yang utama adalah meningkatkan taraf hidup
dan kesejahteraan anggota-anggotanya, dan bukan suatu badan usaha yang
semata-mata mencari keuntungan, sedangkan tujuan Firma dan Perseroan yang
utama adalah mencari keuntungan yang sebesar-besarnya (Sagimun, 1998:8).
Menurut (Baswir, 2000:5) Koperasi memiliki beberapa perbedaan dengan
badan usaha lainnya diantaranya:
1) Pemilik adalah anggota sekaligus pelanggar;
2) Kekuasaan tertinggi berada pada rapat anggota;
3) Satu anggota memiliki satu suara;
4) Organisasi dikelola secara demokratis;
5) Tujuan yang ingin dicapai adalah mensejahterakan anggotanya, jaditidak mengejar sebuah keuntungan saja;
18
6) Keuntungan dibagi berdasarkan besarnya jasa anggota kepadakoperasi;
7) Koperasi merupakan perkumpulan orang atau badan hukum yangberusaha mensejahterakan masyarakat termasuk pada anggotanya;
8) Koperasi merupakan alat perjuangan ekonomi;
9) Koperasi merupakan sistem ekonomi;
10) Unit usaha diadakan dengan orientasi melayani anggota dan
11) Tata pelaksanaannya bersifat terbuka bagi seluruh anggota.
Perbedaan antara perkumpulan satu dengan perkumpulan yang lain
terletak pada sifat-sifat, macam dan wujud dari perkumpulan tersebut yang
semuanya tertera dalam anggaran dasarnya, dalam garis besarnya firma dan
perseroan terbatas adalah sebuah perkumpulan yang sama-sama mementingkan
keuntungan, berbeda dengan koperasi (Panji Anoraga, 1992: 59).
2. Laporan Keuangan
a. Pengertian Laporan Keuangan
Menurut (Jumingan, 2011:1) laporan keuangan merupakan suatu proses
akuntansi yang menghasilkan wujud atau cerminan kondisi keuangan dan hasil
operasi perusahaan. Suatu hasil dari laporan keuangan sangatlah penting untuk
dipelajari ataupun dianalisis, untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan
tersebut. Menurut (Harahap, 2009:190) analisis laporan keuangan berarti
menguraikan akun-akun laporan keuangan menjadi unit informasi dan melihat
hubungannya yang bersifat signifikan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi
keuangan lebih dalam untuk menghasilkan keputusan yang tepat. Laporan
keuangan merupakan sebuah cerminan kondisi keuangan perusahaan dengan
19
menguraikan akun-akun laporan keuangan menjadi informasi, maka dari itu
sebuah laporan dirasa penting bagi perusahaan untuk melihat kinerja suatu
perusahaan.
b. Tujuan Laporan Keuangan
Menurut (Munawir , 1990 : 2) pada mulanya suatu laporan keuangan
bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai “alat penguji” dari pekerjaan bagian
pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan keuangan tidak hanya sebagai alat
penguji saja tetapi juga sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi
keuangan perusahaan tersebut. Laporan keuangan juga mempunyai sebuah tujuan
untuk menentukan perlu atau tidaknya digunakan kebijaksanaan ataupun prosedur
yang baru dalam perusahaan tersebut, guna mencapai suatu hasil yang maksimal
atau hasil yang terbaik bagi perusahaan terkait (Munawir, 1990:3). Suatu tujuan
laporan keuangan menurut standart akuntansi keuangan (2007:3) adalah
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pengguna dalam mengambil keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga
menunjukkan apa yang telah dilakukan pihak manajemen atau pertanggung
jawaban pihak manajemen atas sumber daya yang dipercayakan.
c. Jenis Laporan Keuangan
Suatu laporan keuangan terdiri dari berbagai jenis atau berbagai macam
bentuk. Menurut (Jumingan, 2011: 4) Laporan keuangan yang disusun guna
memberikan informasi kepada berbagai pihak terdiri atas Neraca, Laporan
20
Laba-Rugi, Laporan Bagian Laba Ditahan atau Laporan Modal Sendiri, dan
Laporan Perubahan Posisi Keuangan atau Laporan Sumber dan Penggunaan Dana.
Berbagai macam bentuk atau jenis yang ada dalam laporan keuangan pasti
terdapat kegunaan dan fungsi dari masing-masing bentuk atau jenis laporan
keuangan tersebut, diantaranya menurut (Jumingan, 2011: 5) :
1) Neraca
Menggambarkan kondisi keuangan dari suatu perussahaan pada tanggaltertentu, umumnya pada akhir tahun saat penutupan buku.
2) Laporan Laba-Rugi
Memperlihatkan hasil yang diperoleh dari penjualan barang atau jasa danongkos-ongkos yang timbul dalam proses pencapaian hasil tersebut.Laporan ini juga memperlihatkan hasil dari operasi perusahaan selamaperiode tertentu (umunya satu tahun).
3) Laporan Bagian Laba yang Ditahan
Digunakan dalam perusahaan yang berbentuk perseroan, menunjukkansuatu analisis perubahan besarnya bagian laba yang ditahan selama jangkawaktu tertentu.
4) Laporan Perubahan Posisi Keuangan
Memperlihatkan aliran modal kerja selama periode tertentu. Laporan inimemperlihatkan sumber-sumber dari mana modal kerja telah diperoleh danpenggunaan atau pengeluaran modal kerja yang telah dilakukan selamajangka waktu tertentu.
d. Laporan Keuangan Koperasi
Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli yang telah dijabarkan dalam
pengertian laporan keuangan, maka dapat ditarik pengertian tentang Laporan
Keuangan Koperasi. Laporan Keuangan Koperasi merupakan suatu wujud kinerja
keuangan atau cerminan keadaan koperasi saat ini, yang dapat menunjukkan
seberapa baik kebijakan yang diterapkan koperasi tersebut, sehingga menunjukan
hasil pada laporan keuangan.
21
3. Tingkat Kesehatan Koperasi
a. Aspek Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam
Tingkat kesehatan koperasi merupakan suatu tolak ukur untuk kondisi
ataupun keadaan koperasi pada suatu periode tertentu. Pada Koperasi Simpan
Pinjam, pengukuran tingkat kesehatan koperasi juga diperlukan guna melihat
ataupun mengetahui bagaimana kondisi ataupun keadaan dari Koperasi Simpan
Pinjam tersebut. Penilaian tingkat kesehatan koperasi simpan pinjam dapat dinilai
berdasarkan beberapa aspek atau beberapa indikator yang sudah ditentukan.
(Peraturan deputi bidang pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah Nomor : 06/ Per/ Dep.6/ IV/ 2016) ada 7 aspek dalam
penilaian suatu tingkat kesehatan koperasi simpan pinjam, diantaranya:
1) Permodalan
a) Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset
Tabel. 3 Standart Perhitungan Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset
Rasi Modal (%) Nilai Bobot (%) Skor0 0 6 0
1-20 25 6 1.5021-40 50 6 3.0041-60 100 6 6.0061-80 50 6 3.0081-100 25 6 1,50
Sumber : Peraturan deputi bidang pengawasan Kementrian Koperasi dan UsahaKecil dan Menengah Nomor : 06/ Per/ Dep.6/ IV/ 2016.
22
b) Rasio Modal Sendiri Terhadap Pinjaman Diberikan yang Berisiko
Tabel. 4 Standart Perhitungan Skor Rasio Modal Sendiri TerhadapPinjaman Diberikan Yang Berisiko
Rasio Modal(dinilai dalam%)
Nilai Bobot (dinilai dalam %) Skor
0 0 0 01-10 10 6 0,611-20 20 6 1,221-30 30 6 1,831-40 40 6 2,441-50 50 6 3,051-60 60 6 3,661-70 70 6 4,271-80 80 6 4,881-90 90 6 5,491-100 100 6 6,0
Sumber : Peraturan deputi bidang pengawasan Kementrian Koperasi dan UsahaKecil dan Menengah Nomor : 06/ Per/ Dep.6/ IV/ 2016
c) Rasio Kecukupan Modal Sendiri
Tabel. 5 Standart Perhitungan Rasio Kecukupan Modal Sendiri
Rasio Modal (%) Nilai Bobot (%) Skor< 4 0 3 0,00
4 x < 6 50 3 1,506 x 8 75 3 2,25
> 8 100 3 3,00Sumber : Peraturan deputi bidang pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah Nomor : 06/ Per/ Dep.6/ IV/ 2016
2) Kualitas Aktiva Produktif
a) Rasio Volume Pinjaman pada Anggota Terhadap Total Volume Pinjaman
Diberikan.
23
Tabel. 6 Standart Perhitungan Skor Rasio Volume Pinjaman Pada AnggotaTerhadap Total Pinjaman Diberikan
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor 25 0 10 0,0026-50 50 10 5,0051-75 75 10 7,5>75 100 10 10,00
Sumber : Peraturan deputi bidang pengawasan Kementrian Koperasi dan UsahaKecil dan Menengah Nomor : 06/ Per/ Dep.6/ IV/ 2016.
b) Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah Terhadap Pinjaman Diberikan.
Tabel. 7 Standar Perhitungan RPM
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor 45 0 5 0
40<x<45 10 5 0,530<x40 20 5 1,020<x30 40 5 2,010<x20 60 5 3,00<x10 80 5 4,0
0 100 5 5,0Sumber : Peraturan deputi bidang pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah Nomor : 06/ Per/ Dep.6/ IV/ 2016
c) Rasio Cadangan Risiko terhadap Risiko Pinjaman Bermasalah
Tabel. 8 Standar Perhitungan Rasio Cadangan Risiko Terhadap RisikoPinjaman Bermasalah
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor0 0 5 0
1-10 10 5 0,511-20 20 5 1,021-30 30 5 1,531-40 40 5 2,041-50 50 5 2,551-60 60 5 3,061-70 70 5 3,5
24
71-80 80 5 4,081-90 90 5 4,591-100 100 5 5,0
Sumber: Peraturan deputi bidang pengawasan Kementrian Koperasi dan UsahaKecil dan Menengah Nomor : 06/ Per/ Dep.6/ IV/ 2016
d) Rasio Pinjaman yang Berisiko terhadap Pinjaman yang Diberikan
Tabel. 9 Standar Perhitungan Rasio Pinjaman Berisiko
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor> 30 25 5 1,25
26 – 30 50 5 2,5021 – 25 75 5 3,75< 21 100 5 5,00
Sumber : Peraturan deputi bidang pengawasan Kementrian Koperasi dan UsahaKecil dan Menengah Nomor : 06/ Per/ Dep.6/ IV/ 2016
3) Manajemen
Penilaian aspek manajemen meliputi lima komponen sebagai berikut :
a) Manajemen umum
Pada manajemen umum terdapat 12 pertanyaan (bobot 3 atau 0,25 nilai
untuk setiap jawaban pertanyaan “ya”).
Tabel. 10 Standar Perhitungan Manajemen Umum
No Jumlah Jawaban Ya Skor1 1 0,252 2 0,503 3 0,754 4 1,005 5 1,256 6 1,50
25
7 7 1,758 8 2,009 9 2,2510 10 2,5011 11 2,7512 12 3,00
Sumber : Peraturan deputi bidang pengawasan Kementrian Koperasi dan UsahaKecil dan Menengah Nomor : 06/ Per/ Dep.6/ IV/ 2016
b) Manajemen Kelembagaan
Pada Manajemen Kelembagaan terdapat 6 pertanyaan (bobot 3 atau 0,5
nilai untuk setiap jawaban pertanyaan “ya”)
Tabel. 11 Standar Perhitungan Manajemen Kelembagaan
No Jumlah Jawaban Ya Skor1 1 0,502 2 1,003 3 1,504 4 2,005 5 2,256 6 2,50
Sumber: Peraturan deputi bidang pengawasan Kementrian Koperasi dan UsahaKecil dan Menengah Nomor : 06/ Per/ Dep.6/ IV/ 2016
c) Manajemen Permodalan
Pada Manajemen Permodalan terdapat 5 pertanyaan (bobot 3 atau 0,6 nilai
untuk setiap jawaban pertanyaan “ya”).
26
Tabel. 12 Standar Perhitungan Manajemen Permodalan
No Jumlah Jawaban Ya Skor1 1 0,602 2 1,203 3 1,804 4 2,405 5 3,00
Sumber : Peraturan deputi bidang pengawasan Kementrian Koperasi dan UsahaKecil dan Menengah Nomor : 06/ Per/ Dep.6/ IV/ 2016
d) Manajemen Aktiva
Pada Manajemen Aktiva terdapat 10 pertanyaan (bobot 3 atau 0,3 nilai
untuk setiap jawaban pertanyaan “ya”)
Tabel. 13 Standar Perhitungan Manajemen Aktiva
No Jumlah Jawaban Ya Skor1 1 0,302 2 0,603 3 0,904 4 1,205 5 1,506 6 1,807 7 2,108 8 2,409 9 2,7010 10 3,00
Sumber : Peraturan deputi bidang pengawasan Kementrian Koperasi dan UsahaKecil dan Menengah Nomor : 06/ Per/ Dep.6/ IV/ 2016.
e) Manajemen Likuiditas
Pada Manajemen Likuiditas terdapat 5 pertanyaan (bobot 3 atau 0,6 nilai
untuk setiap jawaban pertanyaan “ya”)
27
Tabel. 14 Standar Perhitungan Manajemen Likuiditas
No Jumlah Jawaban Ya Skor1 1 0,602 2 1,203 3 1,804 4 2,405 5 3,00
Sumber : Peraturan deputi bidang pengawasan Kementrian Koperasi dan UsahaKecil dan Menengah Nomor : 06/ Per/ Dep.6/ IV/ 2016.
4) Efisiensi
Penilaian efisiensi KSP/USP koperasi didasarkan pada 3 (tiga) rasio,
yaitu :
a) Rasio biaya operasional pelayanan terhadap partisipasi bruto
Tabel. 15 Standar Perhitungan Rasio Beban Operasi Anggota TerhadapPartisipasi Bruto
Rasio Beban OperasiAnggota TerhadapPartisipasi Bruto(%)
Nilai Bobot (%) Skor
100 0 4 195x<100 50 4 290x<95 75 4 3< 90 100 4 4
Sumber : Peraturan deputi bidang pengawasan Kementrian Koperasi dan UsahaKecil dan Menengah Nomor : 06/ Per/ Dep.6/ IV/ 2016.
28
b) Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor
Tabel. 16 Standar Perhitungan Rasio Beban Usaha Terhadap SHU Kotor
Rasio BebanUsaha terhadapSHU Kotor (%)
Nilai Bobot (%) Skor
> 80 25 4 160 < x80 50 4 240 < x60 75 4 3
40 100 4 4
Sumber : Peraturan deputi bidang pengawasan Kementrian Koperasi dan UsahaKecil dan Menengah Nomor : 06/ Per/ Dep.6/ IV/ 2016
c) Rasio Efisiensi Pelayanan
Tabel. 17 Standar Perhitungan Rasio Efisiensi Pelayanan
Rasio EfisiensiStaf (%)
Nilai Bobot (%) Skor
< 5 100 2 2,05 < x < 10 75 2 1,510 x 15 50 2 1,0
>15 0 2 0,0Sumber : Peraturan deputi bidang pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah Nomor : 06/ Per/ Dep.6/ IV/ 2016
5) Likuiditas
Penilaian kuantitatif terhadap likuiditas dilakukan terhadap 2 (dua) rasio,
yaitu :
a) Pengukuran Rasio Kas Bank terhadap Kewajiban Lancar
29
Tabel. 18 Standar Perhitungan Rasio Kas Terhadap Kewajiban Lancar
Rasio Kas (%) Nilai Bobot (%) Skor 10 25 10 2,5
10 < x 15 100 10 1015 x 20 50 10 5
20 25 10 2,5Sumber : Peraturan deputi bidang pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah Nomor : 06/ Per/ Dep.6/ IV/ 2016
b) Pengukuran Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang Diterima
Tabel. 19 Standar Perhitungan Rasio Pinjaman Yang Diberikan TerhadapDana Yang Diterima
Rasio Pinjaman (%) Nilai Bobot (%) Skor< 60 25 5 1,25
60 x < 70 50 5 2,5070 x < 80 75 5 3,7580 x < 90 100 5 5
Sumber : Peraturan deputi bidang pengawasan Kementrian Koperasi dan UsahaKecil dan Menengah Nomor : 06/ Per/ Dep.6/ IV/ 2016
6) Kemandirian dan Pertumbuhan
Penilaian terhadap kemandirian dan pertumbuhan didasarkan pada 3 (tiga)
rasio, diantaranya :
a) Rasio Rentabilitas Aset
Rasio Rentabilitas Aset adalah SHU sebelum pajak dibandingkan dengan
total aset.
30
Tabel. 20 Standar Perhitungan Skor Untuk Rasio Rentabilitas Aset
Rasio RentabilitasAset (%)
Nilai Bobot (%) Skor
< 5 25 3 0,755 x < 7,5 50 3 1,507,5 x < 10 75 3 2,25
≥ 10 100 3 3,00Sumber : Peraturan deputi bidang pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah Nomor : 06/ Per/ Dep.6/ IV/ 2016
b) Rasio Rentabilitas Modal Sendiri
Rasio rentabilitas modal seniri adalah SHU bagian anggota
dibandingkan total modal sendiri.
Tabel. 21 Standar Perhitungan Untuk Rasio Rentabilitas Modal Sendiri
RasioRentabilitasEkuitas (%)
Nilai Bobot (%) Skor
< 3 25 3 0,753 x < 4 50 3 1,504 x < 5 75 3 2,25
≥ 5 100 3 3,00Sumber: Peraturan deputi bidang pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah Nomor : 06/ Per/ Dep.6/ IV/ 2016
c) Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan
Rasio kemandirian operasional adalah Partisipasi Netto dibandingkan
Beban Usaha ditambah beban perkoperasian.
31
Tabel. 22 Standar Perhitungan Rasio Kemandirian Operasional
RasioKemandirianOperasional (%)
Nilai Bobot (%) Skor
100 0 4 0> 100 100 4 4Sumber : Peraturan deputi bidang pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah Nomor : 06/ Per/ Dep.6/ IV/ 2016
7) Jati Diri Koperasi
Penilaian aspek jatidiri koperasi dimaksudkan untuk mengukur
keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya, yaitu mempromosikan ekonomi
anggotanya. Aspek penilaian jatidiri koperasi menggunakan 2 (dua) rasio, yaitu:
a) Rasio Partisipasi Bruto
Pengukuran rasio partisipasi bruto dihitung dengan membandingkan
partisipasi bruto terhadap partisipasi bruto ditambah pendapatan.
Tabel. 23 Standar Perhitungan Rasio Partisipasi Bruto
Rasio PartisipasiBruto (%)
Nilai Bobot (%) Skor
< 25 25 7 1,7525x < 50 50 7 3,5050x < 75 75 7 5,25
75 100 7 7Sumber : Peraturan deputi bidang pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah Nomor : 06/ Per/ Dep.6/ IV/ 2016
b) Rasio Promosi Ekonomi Anggota
32
Pengukuran rasio promosi ekonomi anggota dihitung dengan
membandingkan promosi ekonomi anggota terhadap simpanan
pokok tambahan ditambah simpanan wajib.
Tabel. 24 Standar Perhitungan Rasio Promosi Ekonomi Anggota
Rasio PEA (%) Nilai Bobot (%) Skor< 5 0 3 0,00
5x < 7,5 50 3 1,507,5 ≤ x < 10 75 3 2,25
≥ 10 100 3 3Sumber: Peraturan deputi bidang pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah Nomor : 06/ Per/ Dep.6/ IV/ 2016
Dari 7 aspek tersebut dalam penilaian tingkat kesehatan koperasi, tidak
semua aspek berhubungan dengan kinerja keuangannya saja, namun juga
mempertimbangkan aspek-aspek non keuangan, sebagai contoh: perlu adanya
bukti tertulis tentang visi dan misi dalam koperasi simpan pinjam tersebut.
b. Tolak Ukur Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam
Ukuran tingkat kesehatan koperasi didasarkan pada total skor yang
diperoleh suatu koperasi simpan pinjam tersebut. Berdasarkan Peraturan Menteri
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah tahun 2016 tentang penilaian tingkat
kesehatan koperasi simpan pinjam, suatu ukuran atau tolak ukur tingkat kesehatan
koperasi adalah sebagai berikut:
1) Sehat, jika hasil penilaian diperoleh total skor 80,00x100
2) Cukup Sehat, jika hasil penilaian diperoleh total skor 66,00 x
80,00
33
3) Dalam Pengawasan, jika hasil penilaian diperoleh total skor 51,00 ≤ x
66,00
4) Dalam Pengawasan Khusus, jika hasil penilaian diperoleh total skor 0 <
x < 51,00
Penilaian aspek dilakukan dengan menggunakan nilai yang dinyatakan
dalam angka 0 sampai dengan 100. Nilai atau skor tersebut didapatkan dari
penilaian pada aspek-aspek yang telah ditentukan oleh Menteri Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia dalam peraturannya tentang
pedoman penilaian tingkat kesehatan koperasi simpan pinjam dan unit simpan
pinjam tahun 2016.
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Suatu metode penelitian merupakan hal penting dalam menjalankan suatu
penelitian, agar dapat menghasilkan suatu laporan penelitian yang sesuai dengan
tujuan ataupun latar belakang dari masalah tersebut. Dilihat dari masalah yang
bersangkutan, maka penilitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif.
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
pendekatan Studi kasus yang dilakukan pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
Bahagia Kota Kediri.
Menurut (Wirartha, 2006:154) Penelitian deskriptif berkaitan dengan
pengumpulan data untuk memberikan gambaran atau penegasan suatu konsep atau
gejala, juga menjawab pertanyaan-pertanyaan sehubungan dengan penelitian pada
saat ini, dan penelitian deskriptif terbatas pada usaha mengungkapkan suatu
masalah, keadaan atau peristiwa sebagaimana adanya. Penelitian dekriptif
mengumpulkan suatu data hanya semata-mata bersifat deskriptif, sehingga tidak
bermaksut untuk mencari kejelasan, menguji hipotesis ataupu mempelajari suatu
implikasi.
Pendekatan studi kasus akan meneliti satu individu atau unit sosial tertentu secara
lebih mendalam, dan peneliti biasanya akan berusaha untuk menemukan variabel
penting yang terkait dengan subjek yang diteliti (Idrus, 2009:57).
36
B. Fokus Penelitian
Fokus penelitian merupakan batasan bagi peneliti, agar penelitian tidak
terlalu melebar dan terlalu luas, hingga keluar dari permasalahan yang ada serta
tujuan yang telah ditentukan. Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang telah
ditentukan, maka dalam penelitian ini berfokus pada :
1. Analisa tingkat kesehatan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Bahagia Kota
Kediri dilihat dari Aspek Permodalan, Aspek Kualitas Aktiva Produktif,
Aspek Manajemen, Aspek Efisiensi, Aspek Likuiditas, Aspek
Kemandirian, dan Aspek Jatidiri Koperasi.
2. Hasil penilaian tingkat kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Bahagia
berdasarkan peraturan nomor: 06/PER/DEP.6/IV/2016
C. Lokasi
Penelitian ini dilakukan pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Bahagia
Kota Kediri, Jawa Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dikarenakan, Koperasi
Simpan Pinjam (KSP) Bahagia menjadi satu-satunya KSP yang mengijinkan
mahasiswa untuk melakukan penelitian, selain itu KSP Bahagia juga dikenal
sebagai KSP yang dari tahun ke tahun juga terus berkembang menjadi badan
usaha yang meningkatkan kesejahteraan ekonomi para anggotanya pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya.
36
D. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah suatu subjek dari mana data dapat
diperoleh (Wirartha, 2006:223). Adapun sumber data yang terkait dengan
penelitian ini adalah :
1. Data primer
Menurut (Sugiyono, 2012:139) sumber data primer adalah sumber data
yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Dalam
penelitian ini data primer didapatkan dengan cara menanyakan langsung
kepada pihak terkait tentang aspek manajemen koperasi.
2. Data Sekunder
Menurut (Sugiyono, 2012:141) sumber data sekunder adalah suatu data
yang diperoleh dari membaca, mempelajari, dan memahami melalui media
lain yang bersumber dari literatur, buku-buku, serta dokumen perusahaan.
Dalam penelitian ini data sekunder didapatkan dari dokumen koperasi
(laporan keuangan ataupun neraca).
E. Teknik Pengumpulan Data
Suatu teknik pengumpulan data dalam penelitian merupakan bagian yang
sangat penting. Menurut (Sugiyono, 2013:224) teknik pengumpulan data
merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama
dari sebuah penelitian ialah menggali data. Pada penelitian ini, peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Dokumentasi
36
Menurut (Sugiyono, 2013:240) dokumentasi adalah suatu catatan peristiwa
yang telah berlalu berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumentel dari seseorang. Penelitian ini menggunakan metode
dokumentasi untuk mengetahui catatan laporan keuangan koperasi, yang
berkaitan dengan 7 aspek yang telah ditentukan.
2. Wawancara
Menurut (Wirartha, 2006:240) wawancara adalah sebuah dialog yang
dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh sebuah informasi dari
yang diwawancarai. Pada penelitian ini metode wawancara digunakan
untuk mengetahui salah satu aspek yang tidak berhubungan dengan
laporan keuangan koperasi, contohnya visi&misi dari koperasi.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat atau fasilitas yang dilakukan peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
dalam arti lebih cermat lengkap dan sistematis sehingga mudah diolah (Arikunto,
2010:203). Pada penelitian ini instrumen penelitian yang dipilih adalah pedoman
dokumentasi dan wawancara. Dokumentasi tersebut berbentuk laporan keuangan
Koperasi Simpan Pinjam Bahagia tahun 2016, yang digunakan untuk menilai
tingkat kesehatan koperasi berdasarkan aspek permodalan, aspek kualitas aktiva
produktif, aspek efisiensi, aspek likuiditas, aspek kemandirian dan pertumbuhan,
aspek jati diri koperasi. Pedoman wawancara digunakan untuk penilaian pada
36
aspek manajemen sesuai dengan peraturan nomor: 06/PER/DEP.6/IV/2016, sesuai
dengan metode ataupun teknik pengumpulan data yang telah pilih oleh peneliti.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun data secara
sistematis yang diperoleh dari hasil wawancara dan dokumentasi, dengan cara
mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,
menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting untuk dipelajari, dan
membuat kesimpulan sehingga mudah untuk dipahami diri sendiri ataupun orang
lain (Sugiyono, 2012:89). Adapun teknik analisis data dalam penilaian tingkat
kesehatan koperasi berpedoman pada Peraturan Kementrian Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah Nomor: 06/ PER/ Dep.6/ IV/ 2016, dengan uraian sebagai
berikut:
1. Perhitungan komponen-komponen dalam penilaian tingkat kesehatan
koperasi berdasarkan peraturan nomor: 06/ PER/ Dep.6/ IV/ 2016 :
a) Aspek Permodalan terdiri dari:
1) Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset
Penilaian Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset
Modal Sendiri
Rasio = x 100%
Total Aset
(Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil danMenengah Nomor : 06/ Per/ Dep.6/ IV/ 2016)
36
2) Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman diberikan yang berisiko
Penilaian Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman diberikan yang berisiko
Modal Sendiri
Rasio = x 100%
Pinjaman diberikan yang berisiko
(Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil danMenengah Nomor : 06/ Per/ Dep.6/ IV/ 2016)
3) Rasio Kecukupan Modal Sendiri
Penilaian Rasio Kecukupan Modal Sendiri
Modal Sendiri Tertimbang
Rasio = x 100%
ATMR
(Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil danMenengah Nomor : 06/ Per/ Dep.6/ IV/ 2016)
b) Aspek Kualitas Aktiva Produktif terdiri dari:
1) Rasio Volume Pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman
diberikan
Penilaian Rasio Volume Pinjaman pada anggota terhadap volume
pinjaman diberikan
Volume Pinjaman Pada Anggota
Rasio = x 100%
Volume Pinjaman
(Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan UsahaKecil dan Menengah Nomor : 06/ Per/ Dep.6/ IV/ 2016)
36
2) Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman yang diberikan
Penilaian Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman yang
diberikan
Pinjaman Bermasalah
Rasio = x 100%
Pinjaman Yang Diberikan
(Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil danMenengah Nomor : 06/ Per/ Dep.6/ IV/ 2016)
3) Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman Bermasalah
Penilaian Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman Bermasalah
Cadangan Risiko
Rasio = x 100%
Pinjaman Bermasalah
(Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil danMenengah Nomor : 06/ Per/ Dep.6/ IV/ 2016)
4) Rasio Pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan
Penilaian Rasio Pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan
Pinjaman Yang Berisiko
Rasio = x 100%
Pinjaman Yang Diberikan
(Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil danMenengah Nomor : 06/ Per/ Dep.6/ IV/ 2016)
36
c) Aspek Manajemen terdiri dari:
1) Manajemen Umum
2) Kelembagaan
3) Manajemen Permodalan
4) Manajemen Aktiva
5) Manajemen Likuditas
d) Aspek Efisiensi terdiri dari:
1) Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto
Penilaian Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto
Beban Operasional Anggota
Rasio = x 100%
Partisipasi Bruto
(Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil danMenengah Nomor : 06/ Per/ Dep.6/ IV/ 2016)
2) Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor
Penilaian Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor
Beban Usaha
Rasio = x 100%
SHU Kotor
(Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil danMenengah Nomor : 06/ Per/ Dep.6/ IV/ 2016)
36
3) Rasio Efisiensi Pelayanan
Penilaian Rasio Efisiensi Pelayanan
Biaya Karyawan
Rasio = x 100%
Volume Pinjaman
(Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil danMenengah Nomor : 06/ Per/ Dep.6/ IV/ 2016)
e) Aspek Likuiditas terdiri dari:
1) Rasio Kas
Penilaian Rasio Kas
Kas + Bank
Rasio = x 100%
Kewajiban Lancar
(Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil danMenengah Nomor : 06/ Per/ Dep.6/ IV/ 2016)
2) Rasio Pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima
Penilaian Rasio Pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima
Pinjaman Yang Diberikan
Rasio = x 100%
Dana Yang Diterima
(Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil danMenengah Nomor : 06/ Per/ Dep.6/ IV/ 2016)
f) Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan terdiri dari:
1) Rentabilitas Aset
36
Penilaian Rentabilitas Aset
SHU Sebelum Pajak
Rasio = x 100%
Total Aset
(Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil danMenengah Nomor : 06/ Per/ Dep.6/ IV/ 2016)
2) Rentabilitas Modal Sendiri
Penilaian Rentabilitas Modal Sendiri
SHU Bagian Anggota
Rasio = x 100%
Total Modal Sendiri
(Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil danMenengah Nomor : 06/ Per/ Dep.6/ IV/ 2016)
3) Kemandirian Operasional Pelayanan
Penilaian Kemandirian Operasional Pelayanan
Partisipasi Neto
Rasio = x 100%
Beban Usaha + Beban Perkoperasian
(Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil danMenengah Nomor : 06/ Per/ Dep.6/ IV/ 2016)
g) Aspek Jatidiri Koperasi terdiri dari:
1) Rasio Partisipasi Bruto
Penilaian Rasio Partisipasi Bruto
36
Partisipasi Bruto
Rasio = x 100%
Partisipasi Bruto + Pendapatan
(Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil danMenengah Nomor : 06/ Per/ Dep.6/ IV/ 2016)
2) Rasio Promosi Ekonomi Anggota (PEA)
Penilaian Rasio Promosi Ekonomi Anggota (PEA)
PEA
Rasio = x 100%
Simpanan Pokok + Simpanan Wajib
(Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil danMenengah Nomor : 06/ Per/ Dep.6/ IV/ 2016)
2. Bobot penilaian terhadap aspek dan komponen tersebut ditetapkan
sebagai berikut:
Tabel. 25 Bobot Penilaian 7 Aspek
No AspekYangDinilai
Komponen BobotPenilaian
1 Permodalan 15
a. Rasio modal sendiri terhadap total aset
Rasio = Modal sendiri x 100%Total aset
b. Rasio modal sendiri terhadap pinjamandiberikan yang berisiko
Rasio = Modal sendiri x 100%Pinjaman diberikan yang berisiko
c. Rasio kecukupan modal sendiri
6
6
36
Rasio = Modal sendiri tertimbang x 100%ATMR
3
2 Kualitas Aktiva Produktif 25
a. Rasio volume pinjaman pada anggotaterhadap volume pinjaman diberikan
Rasio = Volume pinjaman pada anggota x 100%
Volume pinjaman
b. Rasio risiko pinjaman bermasalah terhadappinjaman yang diberikan
Rasio = Pinjaman bermasalah x 100%
Pinjaman yang diberikan
c. Rasio cadangan risiko terhadap pinjamanbermasalah
Rasio = Cadangan risiko x 100%
Pinjaman bermasalah
d. Rasio pinjaman yang berisiko terhadappinjaman yang diberikan
Rasio = Pinjaman yang berisiko x 100%
Pinjaman yang diberikan
10
5
5
5
3 Manajemen 15
a. Manajemen umum
b. Manajemen kelembagaan
c. Manajemen permodalan
d. Manajemen aktiva
e. Manajemen likuiditas
3
3
3
3
3
36
Lanjutan Tabel. 25 Bobot Penilaian 7 Aspek
NO AspekyangDinilai
Komponen BobotPenilaian
4 Efisiensi 10
a. Rasio beban operasi anggota terhadappartisipasi bruto
Rasio = Beban operasi anggota x 100%
Partisipasi bruto
b. Rasio beban usaha terhadap SHU kotor
Rasio = Beban usaha x 100%
SHU kotor
c. Rasio efisiensi pelayanan
Rasio = Biaya karyawan x 100%
Volume pinjaman
4
4
2
5 Likuiditas 15
a. Rasio kas
Rasio = Kas + Bank x 100%
Kewajiban lancar
b. Rasio pinjaman yang diberikan terhadapdana yang diterima
Rasio = Pinjaman yang diberikan x 100%
Dana yang diterima
10
5
6 Kemandirian dan Pertumbuhan
a. Rentabilitas aset
Rasio = SHU sebelum pajak x 100%
Total Aset
b. Rentabilitas Modal Sendiri
Rasio = SHU bagian anggota x 100%
Total modal sendiri
3
3
36
Lanjutan Tabel. 25 Bobot Penilaian 7 Aspek
No Aspekyangdinilai
Komponen Bobotpenilaian
c. Kemandirian operasional pelayanan
Rasio = Partisipasi neto x 100%
Beban usaha + beban perkoperasian
4
7 Jatidiri Koperasi 10
a. Rasio partisipasi bruto
Rasio = Partisipasi bruto x 100%
Partisipasi bruto + pendapatan
b. Rasio promosi ekonomi anggota (PEA)
Rasio = PEA x 100%
Simpanan pokok + simpanan wajib
7
3
Jumlah 100
Sumber:Peraturan Deputi Bidang Pengawasab Kementrian Koperasi danUMKM Nomor: 06/PER/DEP.06/IV/2016
51
51
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Singkat Koperasi Simpan Pinjam Bahagia
Kesulitan hidup yang dihadapi para guru karena Negara Republik
Indonesia baru saja menyelesaikan perjuangan fisik, mendorong dua orang guru
(Sdr. Sutijan Harjosubroto yang kemudian berganti nama menjadi Sdr.
Dwidjodarsono dan Sdr. K. Hardimartojo) untuk mengatasi kesulitan para guru
dengan mendirikan suatu koperasi. Untuk merealisasikan gagasan itu mereka
sepakat mengundang 9 orang pada tanggal 12 April 1951 untuk membicarakan
pendirian suatu Koperasi Guru di Kota Kediri.
Pengurus sementara ditetapkan dengan tugas menyiapkan segala
sesuatumengenai Koperasi. Dan setelah 3 bulan, maka pada tanggal 29 Juli 1951
diadakan rapat yang dihadiri oleh 13 orang calon Anggota. Keputusan dalam rapat
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Menetapkan berdirinya koperasi dengan nama Koperasi Simpan Pinjam
“BAHAGIA” Kota Kediri.
b. Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
c. Menetapkan susunan Pengurus yang terdiri dari :
1) Ketua : Sdr. Dwidjodarsono
2) Penulis : Sdr. K. Hadimartojo
52
52
3) Bendahara : Sdr. Prawirosentono
4) Komisi : Sdr. Disjowijoto
Sdr. Adisumarjan
Sdr. Partosoedarmo
Dengan demikian tanggal 29 Juli 1951 ditetapkan sebagai tanggal
berdirinya Koperasi Simpan Pinjam “BAHAGIA” Kota Kediri.
2. Hak Badan Hukum Koperasi Simpan Pinjam Bahagia
Melalui pendaftaran dan pengamatan oleh jawatan koperasi, maka KSP
Bahagia Kota Kediri akhirnya mendapatkan hak badan hukum sebagai berikut:
a. Badan Hukum yang pertama diperoleh pada tanggal 31 Agustus
1956 No. 1234
b. Badan Hukum ini disesuaikan untuk pertama kalinya pada tanggal 5
Juli 1960 kemudian disesuaikan dengan UU Nomor: 12/67 pada
tanggal 17 Desember 1967
c. Karena Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sudah kurang
sesuai dengan keadaan moneter waktu itu, lagi pula KSP “Bahagia”
Kota Kediri mendapatkan saran-saran untuk membuka diri terhadap
karyawan yang bukan guru, maka melalui Rapat Anggota Khusus
(RAK), diadakan penyempurnaan AD/ART dan disempurnakan lagi
pada Rapat Anggota Khusus (RAK) tahun 1991. Dengan
demikian Hak Badan Hukum disesuaikan lagi pada tanggal 23 Juni
1992 dengan Nomor : 1234C/P/12-67
53
53
d. Dengan terbitnya UU No. 25/1992, maka KSP “Bahagia” Kota
Kediri harus mengadakan penyesuaian AD/ART dan lewat Rapat
Anggota Khusus tanggal 23 Juni 1996 perubahan AD/ART tersebut
disahkan dan selanjutnya perubahan ini disahkan oleh Kanwil
Koperasi dan PKM tanggal31 Maret 1997 denganNomor :
879/PAD/KWK-13/III/1997.
3. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Koperasi Simpan Pinjam
Bahagia
a. Visi
Terwujudnya koperasi yang amanah dan berkualitas demi kesejahteraan
dan kebahagiaan bersama
b. Misi
1) Membina anggota yang aktif dan produktif
2) Menjalankan kegiatan simpan pinjam yang amanah, efisien dan
transparan
3) Meningkatkan profesionalisme dalam memanfaatkan peluang
4) Melaksanakan pelayanan prima kepada anggota, calon anggota,
koperasi lain atau anggotanya
5) Berupaya mencapai hari esok yang lebih baik, bahagia dan
sejahtera serta menyadari adanya hari kemudian
c. Tujuan
KSP Bahagia Kota Kediri bertujuan memenuhi kebutuhan jasa keuangan
bagi anggota dengan melaksanakan kegiatan usaha simpan pinjam, meliputi :
54
54
1) Mengelola simpanan atau tabungan dari anggota atau calon anggota
2) Memberi pinjaman kepada anggota, koperasi lain dan atauanggotanya
3) Melakukan kerja sama dan kemitraan dengan pihak ketiga dalam rangka
meningkatkan pelayanan sebagaimana dimaksud butir 1 dan 2
d. Sasaran
1) Pembenahan kelembagaan yang professional dan amanah
2) Kecukupan permodalan koperasi
3) Kegiatan usaha yang berkembang
4) Segmen atau animo pasar meningkat
5) Sistim pengawasan dan pengendalian yang efektif dan efisien
55
55
4. Struktur Organisasi Koperasi Simpan Pinjam Bahagia
Gambar. 1 Struktur Organisasi Koperasi Simpan pinjam Bahagia(Sumber: Koperasi Simpan Pinjam Bahagia)
56
56
Tabel. 26 Nama Pengurus Koperasi Simpan Pinjam Bahagia
(Sumber: Koperasi Simpan Pinjam Bahagia)
Tabel. 27 Nama Pengawas Koperasi Simpan Pinjam BahagiaNo. Nama Masa Bakti1.2.3.
Drs. WIWIN ROSADI, MMDrs. ETY SULISTYOWATIDrs. RATNO SIGIT
2015 – 20172016 – 20182017 – 2019
(Sumber: Koperasi Simpan Pinjam Bahagia)
Tabel. 28 Nama Dewan Penasehat Koperasi Simpan Pinjam BahagiaNo. Jabatan Nama1.2.3.
KoordinatorAnggotaAnggota
Drs. H. DAWAMMIMBARDrs. PURDIANTO, MMDrs. H. TALKAH, M.Pd
(Sumber: Koperasi Simpan Pinjam Bahagia)
Tabel. 29 Nama Karyawan Koperasi Simpan Pinjam BahagiaNo.
1.2.3.4.5.6.7.8.
Nama
ISMIATINOENOENG HERLYNA
IMAM BAGHOWIHAPPY KRISTININGSIHF. RINA SERTIANASETYONO HADISULIS SUTIYOHSUGIYONO
Tugas
Koordinator Tata UsahaPelayanan Simpan PinjamPelayanan Simpan PinjamPengarsipan Data dan Kurir
Akuntansi KeuanganPengelolaan Data Program Lama
Sopir dan SatpamKurir dan Kebersihan
No. Jabatan Nama1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.
Ketua IKetua IIPenulis IPenulis IIBendahara IBendahara IIPembantu PengurusPembantu PengurusPembantu PengurusPembantu PengurusPembantu PengurusPembantu PengurusPembantu Pengurus
Drs. H. SUBADI, MMDrs. PRAMONOHERY SUGITO, S.PdDrs. H. MUSTOFAKATIRINAh. ZACKYUL FU’AD, S.AgDrs. WAHIMANDrs. H. ACHSIN BURHAN, M.PdSUKARLI HSMARCUS SUTOYOSOERJO BUDI RAHARDJODrs. SISWONOHANDOKO WIYONO, S.Pd
57
57
Lanjutan Tabel. 29 Nama Dewan Karyawan Koperasi Simpan PinjamBahagia
No
9.10.11.
Nama
HARI PURNOMOIMAMMUHTADILUDFI ISFAHANI
Tugas
KeamananKeamanan
Pengelolaan Data Program Baru(Sumber: Koperasi Simpan Pinjam Bahagia)
B. Penyajian Data
1. Permodalan
Tabel. 30 Komponen Perhitungan Aspek Permodalan
No Komponen Perhitungan AspekPermodalan
Tahun 2016
1 Modal sendiri Rp 15.520.206.333
2 Total aset Rp 32.831.766.658
3 Pinjaman berisiko Rp 19.282.920.000
4 Modal tertimbang Rp 21.600.190.708,5
5 ATMR Rp 23.431.499.935,1
Sumber: Laporan Penanggung Jawaban Pengurus dan Pengawas Tahun 2016
2. Kualitas Aktiva Produktif
Tabel. 31 Komponen Perhitungan Aspek Kualitas Aktiva Produktif
No Komponen perhitungan aspekkualitas aktiva produktif
Tahun 2016
1 Volume pinjaman pada anggota Rp 41.523.623.613
2 Volume pinjaman diberikan Rp 19.282.920.000
58
58
Lanjutan Tabel. 31 Komponen Perhitungan Aspek Kualitas AktivaProduktif
No Komponen perhitungan aspekkualitas aktiva produktif
Tahun 2016
3 Risiko pinjaman bermasalah (RPM) RP 1.639.048.200
4 Pinjaman diberikan Rp 19.282.920.000
5 Cadangan risiko Rp 2.189.702.691
6 Pinjaman yang berisiko Rp 19.282.920.000
7 Pinjaman bermasalah Rp 2.531.847.396
Sumber:Laporan Penanggung Jawaban Pengurus dan Pengawas Tahun 2016
3. Manajemen
Tabel. 32 Hasil Wawancara Aspek Manajemen
No Aspek NomorUrut
Pertanyaan
Ya/Tidak
1 Manajemen Umum
1.1 Apakah KSP/USP Koperasi memiliki visi,misi, dan tujuan yang jelas
1 Ya
1.2 Apakah KSP/USP Koperasi telah memilikirencana kerja jangka panjang minimal untuk3 tahun ke depan dan dijadikan sebagaiacuan KSP/USP Koperasi dalammenjalankan usahanya
2 Tidak
1.3 Apakah KSP/USP Koperasi memilikirencana kerja tahunan yang digunakansebagai dasar acuan kegiatan usaha selama 1tahun
3 Ya
1.4 Adakah kesesuaian antara rencana kerjajangka pendek dengan rencana kerja jangkapanjang
4 Tidak
59
59
Lanjutan Tabel. 32 Hasil Wawancara Aspek Manajemen
No Aspek Nomor UrutPertanyaan
Ya/Tidak
1.5 Adakah visi, misi, tujuan danrencana kerja diketahui dandipahami oleh pengurus,pengawas, pengelola, dan seluruhkaryawan
5 Ya
1.6 Pengambilan keputusan yangbersifat operasional dilakukan olehpengelola secara independen
6 Ya
1.7 Pengurus dan atau pengelolaKSP/USP Koperasi memilikikomitmen untuk menanganipermasalahan yang dihadapi sertamelakukan tindakan perbaikanyang diperlukan
7 Ya
1.8 KSP/USP koperasi memiliki tatatertib kerja SMD yang meliputidisiplin kerja serta didukungsarana kerja yang memadai dalammelaksanakan pekerjaan
8 Ya
1.9 Pengurus KSP/USP koperasi yangmengangkat pengelola, tidakmencampuri kegiatan operasionalsehari-hari yang cenderungmenguntungkan kepentingan dirisendiri, keluarga ataukelompoknya sehingga dapatmerugikan KSP/USP Koperasi
9 Tidak
1.10 Anggota KSP/USP Koperasisebagai pemilik mempunyaikemampuan untuk meningkatkanpermodalan KSP/USP Koperasisesuai dengan ketentuan yangberlaku
10 Ya
60
60
Lanjutan Tabel 32 Hasil Wawancara Aspek Manajemen
No Aspek Nomor UrutPertanyaan
Ya/Tidak
1.11 Pengurus, Pengawas, danPengelola KSP/USP Koperasi didalam melaksanakan kegiatanoperasional tidak melakukanhal-hal yang cenderungmenguntungkan diri sendiri,keluarga dan kelompoknya, atauberpotensi merugikan KSP/USPKoperasi
11 Tidak
1.12 Pengurus melaksanakan fungsipengawasan terhadap pelaksanaantugas pengelola sesuai dengantugas dan wewenangnya secaraefektif
12 Ya
2. Kelembagaan
2.1 Bagan organisasi yang ada telahmencerminkan seluruh kegiatanKSP/USP Koperasi dan tidakterdapat jabatan kosong atauperangkapan jabatan
13 Ya
2.2 KSP/USP Koperasi memilikirincian tugas yang jelas untukmasing-masing karyawannya
14 Ya
2.3 Di dalam struktur kelembagaanKSP/USP Koperasi terdapatstruktur yang melakukan fungsisebagai dewan pengawas
15 Ya
2.4 KSP/USP Koperasi terbuktimempunyai Standar Operasionaldan Manajemen (SOM), danStandar Operasional Prosedur(SOP)
16 Ya
61
61
Lanjutan Tabel 32 Hasil Wawancara Aspek Manajemen
No Aspek Nomor UrutPertanyaan
Ya/Tidak
2.5 KSP/USP Koperasi telahmenjalanan kegiatannya sesuaiSOM dan SOP KSP/USPKoperasi
17 Ya
2.6 KSP/USP Koperasi mempunyaisystem pengamanan yang baikterhadap semua dokumenpenting
18 Ya
3 Permodalan
3.1 Tingkat pertumbuhan modalsendiri sama atau lebih besardari tingkat pertumbuhan aset
19 Ya
3.2 Tingkat pertumbuhan modalsendiri yang berasal darianggota sekurang kurangnyasebesar 10% dibandingkantahun sebelumnya
20 Tidak
3.3 Penyisihan cadangan dari SHUsama atau lebih besar dariseperempat SHU tahunberjalan
21 Ya
3.4 Simpan dan simpananberjangka koperasi meningkatminimal 10% dari tahunsebelumnya
22 Tidak
3.5 Investasi harta tetap dariinvestasi serta pendanaanekspansi perkantoran dibiayaidengan modal sendiri
23 Ya
4. aktiva
4.1 Pinjaman dengan kolektabilitaslancar minimal sebesar 90%dari pinjaman yang diberikan
24 Ya
62
62
Lanjutan Tabel 32 Hasil Wawancara Aspek Manajemen
No Aspek Nomor UrutPertanyaan
Ya/Tidak
4.2 Setiap pinjaman yang diberikandidukung dengan agunan yangnilainya sama atau lebih besar daripinjaman yang diberikan kecualipinjaman bagi anggota sampaidengan 1 juta rupiah
25 Ya
4.3 Dana cadangan penghapusanpinjaman sama atau lebih besar darijumlah pinjaman macet tahunan
26 Ya
4.4 Pinjaman macet tahun lalu dapatditagih sekurang-kurangnyasepertiganya
27 Ya
4.5 KSP/USP Koperasi menerapkanprosedur pinjaman dilaksanakandengan efektif
28 Ya
4.6 KSP/USP Koperasi menerapkanprosedur pinjaman dandilaksanakan dengan efektif
29 Ya
4.7 Dalam memberikan pinjamanKSP/USP Koperasi mengambilkeputusan berdasarkan prinsipkehati-hatian
30 Ya
4.8 Keputusan pemberian pinjaman danatau penempatan dana dilakukanmelalui komitmen
31 Ya
4.9 Setelah pinjaman diberikanKSP/USP Koperasi melakukanpemantauan terhadap penggunaanpinjaman serta kemampuan dankepatuhan anggota atau peminjamdalam memenuhi kewajibannya
32 Ya
4.10 KSP/USP Koperasi melakukanpeninjauan, penilaian danpengikatan terhadap agunannya
33 Ya
63
63
Lanjutan Tabel 32 Hasil Wawancara Aspek Manajemen
No Aspek Nomor UrutPertanyaan
Ya/Tidak
5 Likuiditas
5.1 Memiliki kebijakan tertulismengenai pengendalian likuiditas
34 Ya
5.2 Memiliki fasilitas pinjaman yangakan diterima dari lembaga lainuntuk menjaga likuiditasnya
35 Tidak
5.3 Memiliki pedoman administrasiyang efektif untuk memantaukewajiban yang jatuh tempo
36 Ya
5.4 Memiliki kebijakanpenghimpunan simpanan danpemberian pinjaman sesuaidengan kondisikeuanganKSP/USP Koperasi
37 Ya
5.5 Memiliki sistem informasimanajemen yang memadai untukpematauan likuiditas
38 Ya
Sumber : Data diolah
4. Efisiensi
Tabel. 33 Komponen Perhitungan Aspek Efisiensi
No Komponen Perhitungan Aspek Efisiensi Tahun 2016
1 Beban operasional Rp 1.424.499.746
2 Partisipasi bruto Rp 12.377.177.890
64
64
Lanjutan Tabel. 33 Komponen Perhitungan Aspek Efisiensi
No Komponen Perhitungan Aspek Efisiensi Tahun 2106
3 Beban Usaha Rp 3.358.070.734
4 SHU Kotor Rp 966.429.295
5 Beban Karyawan Rp 265.633.000
6 Volume Pinjaman Rp 41.253.623.613
Sumber:Laporan Penanggung Jawaban Pengurus dan Pengawas Tahun 2016
5. Likuiditas
Tabel. 34 Komponen Perhitungan Aspek Likuiditas
No Komponen Perhitungan AspekLikuiditas
Tahun 2016
1 Kas dan bank Rp 9.313.276.690
2 Kewajiban lancar Rp 17.246.806.381
3 Pinjaman diberikan Rp 19.282.920.000
4 Dana yang diterima Rp 28.442.512.685
Sumber:Laporan Penanggung Jawaban Pengurus dan Pengawas Tahun 2016
6. Kemandirian dan Pertumbuhan
Tabel. 35 Komponen Perhitungan Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan
No Komponen Perhitungan AspekKemandirian dan Pertumbuhan
Tahun 2016
1 SHU Sebelum Pajak Rp 966.429.295
2 Total Aset Rp 32.831.766.658
3 SHU Bagian Anggota Rp 462.432.030
65
65
Lanjutan Tabel. 35 Komponen Perhitungan Aspek Kemandirian danPertumbuhan
No Komponen Perhitungan AspekKemandirian dan Pertumbuhan
Tahun 2016
4 Total Modal Sendiri Rp 15.520.206.333
5 Partisipasi Netto Rp 12.209.201.247
6 Beban Usaha + Beban Perkoperasian Rp 3.358.070.734
Sumber:Laporan Penanggung Jawaban Pengurus dan Pengawas Tahun 2016
7. Jatidiri Koperasi
Tabel. 36 Komponen Perhitungan Aspek Jatidiri Koperasi
No Komponen Perhitungan Aspek JatidiriKoperasi
Tahun 2016
1 Partisipasi Bruto Rp 12.377.177.890
2 Partisipasi Bruto + Pendapatan Rp 16.701.677.919
3 PEA Rp 957.184.802,845
4 Simpana Pokok + Simpanan Wajib Rp 12.082.833.747
Sumber:Laporan Penanggung Jawaban Pengurus dan Pengawas Tahun 2016
C. Analisis dan Interpretasi Data
Analisis dan Interpretasi data dalam penelitian ini berpedoman pada
Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Republik Indonesia Nomor: 06/Per/Dep.6/ IV/ 2016 tentang pedoman
penilaian kesehatan koperasi simpan pinjam dan unit simpan pinjam koperasi.
Penilaian tingkat kesehatan dilihat dari 7 aspek sesuai peraturan pemerintah
Nomor: 06/Per/Dep.6/ IV/ 2016 yang meliputi aspek permodalan, aspek kualitas
66
66
aktiva produktif, aspek manajemen, aspek efisiensi, aspek likuiditas, aspek
kemandirian dan pertumbuhan, serta aspek jatidiri koperasi.
1. Analisis Rasio tingkat kesehatan KSP Bahagia tahun 2016
berdasarkan 7 aspek
a. Permodalan
Analisa pada aspek permodalan dihitung dari rasio modal sendiri
terhadap total aset, rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko,
dan rasio kecukupan modal sendiri. Hasil penilaian aspek permodalan pada KSP
Bahagia adalah sebagai berikut:
1) Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset
Pengukuran ini dilakukan dengan cara membandingkan modal sendiri
dengan total aset. Hasil perhitungan rasio modal sendiri terhadap total aset KSP
Bahagia tahun 2016 dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel. 37 Perhitungan Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset Tahun 2016
Sumber: Data Diolah, 2016
Dari tabel tersebut terlihat hasil rasio modal sendiri terhadap total aset pada tahun
2016 adalah 47,27%. Setelah hasil rasio diketahui, langkah selanjutnya adalah
dengan penyekoran terhadap rasio tersebut sesuai dengan peraturan pemerintah
nomor: 06/PER/DEP.06/IV/2016. Hasil perhitungan sebagai berikut:
Modal Sendiri Total Aset Rasio (%)
Rp 15.520.206.333 Rp 32.831.766.658 47,27
67
67
Tabel. 38 Perhitungan Skor Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset Tahun2016
Sumber: Data Diolah, 2016
2) Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman Diberikan yang Berisiko
Pengukuran rasio tersebut dilakukan dengan cara membandingkan modal
sendiri dengan pinjaman diberikan yang berisiko. Hasil perhitungan rasio modal
sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko pada KSP Bahagia tahun 2016
adalah sebagai berikut:
Tabel. 39 Perhitungan Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman Diberikanyang Berisiko Tahun 2016
Sumber: Data Diolah, 2016
Dari tabel tersebut terlihat hasil rasio sebesar 80,49% untuk rasio modal sendiri
terhadap pinjaman diberikan yang berisiko pada tahun 2016. Setelah hasil rasio
diketahui, langkah selanjutnya adalah menghitung skor untuk rasio modal sendiri
terhadap pinjaman yang diberikan yang berisiko sesuai dengan peraturan
pemerintah nomor: 06/PER/DEP.06/IV/2016 sebagai berikut:
Tabel. 40 Perhitungan Skor Rasio Modal Sendiri terhadap PinjamanDiberikan yang Berisiko Tahun 2016
Sumber: Data Diolah, 2016
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor
47,27 100 6 6,00
Modal Sendiri Pinjaman Diberikan yangBerisiko
Rasio (%)
Rp 15.520.206.333 Rp 19.282.920.000 80,49
Rasio Modal(%)
Nilai Bobot (%) Skor
80,49 80 6 4,8
68
68
3) Rasio Kecukupan Modal Sendiri
Pengukuran rasio kecukupan modal sendiri dilakukan dengan cara
membandingkan modal sendiri tertimbang dengan ATMR (Aktiva Tertimbang
Menurut Risiko). Hasil perhitungan rasio kecukupan modal sendiri pada KSP
Bahagia tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Tabel. 41 Perhitungan Rasio Kecukupan Modal Sendiri Tahun 2016
Sumber: Data Diolah, 2016
Dari tabel diatas diketahui bahwa rasio kecukupan modal sendiri pada tahun 2016
sebesar 92,18%. Setelah diketahui rasio kecukupan modal sendiri, langkah
selanjutnya adalah menghitung skor untuk rasio kecukupan modal sendiri KSP
Bahagia tahun 2016 sesuai dengan peraturan pemerintah nomor:
06/PER/DEP.06/IV/2016 sebagai berikut:
Tabel. 42 Perhitungan Skor Rasio Kecukupan Modal Sendiri Tahun 2016
Sumber: Data Diolah, 2016
b. Kualitas Aktiva Produktif
Pada aspek kualitas aktiva produktif yang dinilai adalah rasio volume
pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman yang diberikan, rasio pinjaman
bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan, rasio cadangan risiko terhadap
pinjaman bermasalah dan rasio pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang
Modal SendiriTertimbang
ATMR Rasio (%)
Rp 21.600.190.708,5 Rp 23.431.499.935,1 92,18
Rasio Modal (%) Nilai Bobot (%) Skor92,18 100 3 3,00
69
69
diberikan. Hasil penilaian aspek kualitas aktiva produktif pada KSP Bahagia
adalah sebagai berikut:
1) Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Total Volume
Pinjaman Diberikan
Pengukuran rasio volume pinjaman pada anggota terhadap total volume
pinjaman diberikan dihitung dengan cara membandingkan volume pinjaman pada
anggota dengan volume pinjaman yang diberikan. Hasil perhitungan rasio volume
pinjaman pada anggota terhadap total volume pinjaman diberikan pada KSP
Bahagia tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Tabel. 43 Perhitungan Rasio Volume Pinjaman Pada Anggota TerhadapVolume Pinjaman Diberikan
Sumber: Data Diolah, 2016
Berdasarkan tabel tersebut rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume
pinjaman diberikan tahun 2016 adalah 213,94%. Setelah diketahui rasio volume
pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan, langkah
selanjutnya adalah menghitung skor untuk rasio kecukupan modal sendiri KSP
Bahagia tahun 2016 sesuai dengan peraturan pemerintah nomor:
06/PER/DEP.06/IV/2016 sebagai berikut:
Volume PinjamanPada Anggota
Volume PinjamanDiberikan
Rasio (%)
Rp 41.253.623.613 Rp 19.282.920.000 213,94
70
70
Tabel. 44 Perhitungan SkorRasio Volume Pinjaman Pada Anggota TerhadapVolume Pinjaman DiberikanTahun 2016
Sumber: Data Diolah, 2016
2) Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah Terhadap Pinjaman Diberikan
(RPM)
Perhitungan rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman
diberikan diketahui dengan cara perbandingan antara risiko pinjaman bermasalah
dengan pinjaman yang diberikan. Hasil perhitungan rasio risiko pinjaman
bermasalah terhadap pinjaman diberikan tahun 2016 KSP Bahagia adalah sebagai
berikut:
Tabel. 45 Perhitungan Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadapPinjaman Diberikan Tahun 2016 KSP Bahagia
Sumber: Data Diolah, 2016
Dari tabel tersebut telah diketahui rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap
pinjaman diberikan adalah 8,5%. Setelah hasil rasio telah diketahui, langkah
selanjutnya adalah penghitungan skor untuk rasio risiko pinjaman bermasalah
terhadap pinjaman diberikan tahun 2016 KSP Bahagia sesuai peraturan
pemerintah nomor: 06/PER/DEP.06/IV/2016 adalah sebagai berikut:
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor
213,94 100 10 10,00
Risiko PinjamanBermasalah
Pinjaman Diberikan Rasio (%)
Rp 1.639.048.200 Rp 19.282.920.000 8,5
71
71
Tabel. 46 Perhitungan Skor Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadapPinjaman Diberikan Tahun 2016
Sumber: Data Diolah, 2016
3) Rasio Cadangan Risiko terhadap Risiko Pinjaman Bermasalah
Perhitungan rasio cadangan risiko terhadap risiko pinjaman bermasalah
adalah dengan cara membandingkan cadangan risiko dengan risiko pinjaman
bermasalah. Hasil perhitungan rasio cadangan risiko terhadap risiko pinjaman
bermasalah KSP Bahagia tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Tabel. 47 Perhitungan Rasio Cadangan Risiko terhadap Risiko PinjamanBermasalah Tahun 2016
Sumber:Data Diolah, 2016
Dari tabel tersebut terlihat hasil rasio cadangan risiko terhadap risiko pinjaman
bermasalah pada tahun 2016 KSP Bahagia adalah 133,59%. Setelah hasil rasio
diketahui langkah selanjutnya adalah dengan menghitung skor rasio cadangan
risiko terhadap risiko pinjaman bermasalah KSP Bahagia tahun 2016 sesuai
dengan peraturan pemerintah nomor: 06/PER/DEP.06/IV/2016 adalah sebagai
berikut:
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor
8,5 80 5 4,0
Cadangan Risiko Pinjaman Bermasalah Rasio (%)
Rp 2.189.702.691 Rp 2.531.847.396 86,49
72
72
Tabel. 48 Perhitungan Skor Rasio Cadangan Risiko terhadap RisikoPinjaman Bermasalah Tahun 2016
Sumber: Data Diolah, 2016
4) Rasio Pinjaman yang Berisiko terhadap Pinjaman yang Diberikan
Perhitungan untuk mengetahui rasio pinjaman yang berisiko terhadap
pinjaman yang diberikan diketahui dengan cara membandingkan pinjaman
berisiko dengan pinjaman yang diberikan. Hasil dari penghitungan rasio pinjaman
berisiko terhadap pinjaman yang diberikan tahun 2016 KSP Bahagia adalah
sebagai berikut:
Tabel. 49 Perhitungan Rasio Pinjaman yang Berisiko terhadap Pinjamanyang Diberikan Tahun 2016
Sumber:Data Diolah, 2016
Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa rasio pinjaman yang berisiko terhadap
pinjaman yang diberikan adalah 100%. Setelah hasil rasio telah diketahui langkah
selanjutnya adalah menghitung skor rasio pinjaman yang berisiko terhadap
pinjaman yang diberikan KSP Bahagia tahun 2016, sesuai dengan peraturan
pemerintah nomor: 06/PER/DEP.06/IV/2016 adalah sebagai berikut:
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor
86,49 90 5 4,5
Pinjaman yangBerisiko
Pinjaman yang Diberikan Rasio (%)
Rp 19.282.920.000 Rp 19.282.920.000 100
73
73
Tabel. 50 Perhitungan Skor Rasio Pinjaman yang Berisiko terhadapPinjaman yang Diberikan Tahun 2016
Sumber: Data Diolah, 2016
c. Manajemen
Penilaian aspek manajemen meliputi lima komponen diataranya
Manajemen umum, Kelembagaan, Manajemen permodalan, Manajemen aktiva,
dan Manajemen likuiditas. Perhitungan skor didasarkan pada jawaban atas
pertanyaan aspek manajemen. Hasil dari penyekoran terhadap aspek manajemen
adalah sebagai berikut:
1) Manajemen Umum
Pada komponen manajemen umum cara penilaian ataupun penyekoran
dilihat dari jumlah jawaban “ya” pada hasil wawancara. Pertanyaan dalam
wawancara sesuai dengan peraturan pemerintah nomor: 06/PER/DEP.06/IV/2016
untuk manajemen umum berjumlah 12 pertanyaan (pada lampiran nomor 5).
Hasil dari penyekoran manajemen umum KSP Bahagia tahun 2016 adalah sebagai
berikut:
Tabel. 51 Perhitungan Skor Manajemen Umum KSP Bahagia Tahun 2016
Sumber: Data Diolah, 2016
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor
100 25 5 1,25
Jumlah Jawaban “Ya”(a)
Nilai(b)
Skor(a)*(b)
8 0,25 2,00
74
74
2) Manajemen Kelembagaan
Pada komponen manajemen kelembagaan cara penilaian ataupun
penyekoran dilihat dari jumlah jawaban “ya” pada hasil wawancara. Pertanyaan
dalam wawancara sesuai dengan peraturan pemerintah nomor:
06/PER/DEP.06/IV/2016 untuk manajemen kelembagaan berjumlah 6 pertanyaan
(pada lampiran nomor 5). Hasil dari penyekoran manajemen kelembagaan KSP
Bahagia tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Tabel. 52 Perhitungan Skor Manajemen Kelembagaan KSP Bahagia tahun2016
Sumber: Data Diolah, 2016
3) Manajemen Permodalan
Pada komponen manajemen permodalan cara penilaian ataupun
penyekoran dilihat dari jumlah jawaban “ya” pada hasil wawancara. Pertanyaan
dalam wawancara sesuai dengan peraturan pemerintah nomor:
06/PER/DEP.06/IV/2016 untuk manajemen permodalan berjumlah 5 pertanyaan
(pada lampiran nomor 5). Hasil dari penyekoran manajemen permodalan KSP
Bahagia tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Tabel. 53 Perhitungan Skor Manajemen Permodalan KSP Bahagia Tahun2016
Sumber: Data Diolah, 2016
Jumlah Jawaban“Ya” (a)
Nilai(b)
Skor(a)*(b)
6 0,50 3,00
Jumlah Jawaban“Ya” (a)
Nilai(b)
Skor(a)*(b)
3 0,60 1,80
75
75
4) Manajemen Aktiva
Pada komponen manajemen aktiva cara penilaian ataupun penyekoran
dilihat dari jumlah jawaban “ya” pada hasil wawancara. Pertanyaan dalam
wawancara sesuai dengan peraturan pemerintah nomor: 06/PER/DEP.06/IV/2016
untuk manajemen umum berjumlah 10 pertanyaan (pada lampiran nomor 5).
Hasil dari penyekoran manajemen aktiva KSP Bahagia tahun 2016 adalah sebagai
berikut:
Tabel. 54 Perhitungan Skor Manajemen Aktiva KSP Bahagia Tahun 2016
Sumber: Data Diolah, 2016
5) Manajemen Likuiditas
Pada komponen manajemen likuiditas cara penilaian ataupun penyekoran
dilihat dari jumlah jawaban “ya” pada hasil wawancara. Pertanyaan dalam
wawancara sesuai dengan peraturan pemerintah nomor: 06/PER/DEP.06/IV/2016
untuk manajemen umum berjumlah 5 pertanyaan (pada lampiran nomor 5).
Hasil dari penyekoran manajemen likuiditas KSP Bahagia tahun 2016 adalah
sebagai berikut:
Tabel. 55 Perhitungan Skor Manajemen Likuiditas KSP Bahagia Tahun2016
Sumber: Data Diolah, 2016
Jumlah Jawaban“Ya” (a)
Nilai(b)
Skor(a)*(b)
10 0,30 3,00
Jumlah Jawaban“Ya” (a)
Nilai(b)
Skor(a)*(b)
4 0,60 2,40
76
76
d. Efisiensi
Perhitungan pada aspek efisiensi didasarkan pada perhitungan 3 (tiga)
rasio, diantaranya: rasio biaya operasional pelayanan terhadap partisipasi bruto,
rasio beban usaha terhadap SHU kotor, dan rasio efisiensi pelayanan. Hasil
penilaian pada aspek efisiensi adalah sebagai berikut:
1) Rasio Biaya Operasional Anggota terhadap Partisipasi Bruto
Perhitungan rasio biaya operasional anggota terhadap partisipasi bruto
dihitung dengan cara membandingkan besarnya biaya operasional anggota dengan
patisipasi bruto. Hasil perhitungan rasio biaya operasional anggota terhadap
partisipasi bruto KSP Bahagia tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Tabel. 56 Perhitungan Rasio Biaya Operasional Anggota terhadapPartisipasi Bruto Tahun 2016
Sumber:Data Diolah, 2016
Dari tabel tersebut hasil dari rasio biaya operasional anggota terhadap partisipasi
bruto adalah 11,51%. Langkah selanjutnya setelah hasil rasio telah diketahui
adalah menghitung skor sesuai dengan peraturan pemerintah nomor:
06/PER/DEP.06/IV/2016 adalah sebagai berikut:
Biaya OperasionalAnggota
Partisipasi Bruto Rasio (%)
Rp 1.424.499.746 Rp 12.377.177.890 11,51
77
77
Tabel. 57 Perhitungan Skor Rasio Biaya Operasional Anggota terhadapPartisipasi Bruto Tahun 2016
Sumber: Data Diolah, 2016
2) Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor
Penghitungan rasio beban usaha terhadap shu kotor dihitung dengan cara
membandingkan beban usaha dengan shu kotor. Hasil perhitungan rasio beban
usaha terhadap shu kotor KSP Bahagia tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Tabel. 58 Perhitungan Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor Tahun 2016
Sumber:Data Diolah, 2016
Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa rasio beban usaha terhadap shu kotor
KSP Bahagia tahun 2016 adalah 347,47%. Langkah selanjutnya setelah hasil rasio
diketahui adalah dengan menghitung skor sesuai dengan peraturan pemerintah
nomor: 06/PER/DEP.06/IV adalah sebagai berikut:
Rasio BebanAnggota terhadapPartisipasi Bruto
(%)
Nilai Bobot (%) Skor
11,51 100 4 4
Beban Usaha SHU Kotor Rasio (%)Rp 3.358.070.734 Rp 966.429.295 347,47
78
78
Tabel. 59 Perhitungan Skor Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor Tahun2016
Sumber: Data Diolah, 2016
3) Rasio Efisiensi Pelayanan
Perhitungan rasio efisiensi pelayanan dihitung dengan membandingkan
biaya karyawan dengan besarnya volume pinjaman. Hasil perhitungan rasio
efisiensi pelayanan KSP Bahagia tahun 2016 sebagai berikut:
Tabel. 60 Perhitungan Rasio Efisiensi Pelayanan KSP Bahagia Tahun 2016
Sumber:Data Diolah, 2016
Berdasarkan tabel tersebut rasio efisiensi pelayanan KSP Bahagia tahun 2016
diketahui sebesar 0,64%. Langkah selanjutnya setelah rasio efisiensi pelayanan
telah diketahui adalah penghitungan skor sesuai dengan peraturan pemerintah
nomor: 06/PER/DEP.06/IV/2016 sebagai berikut:
Rasio BebanUsaha terhadapSHU Kotor (%)
Nilai Bobot (%) Skor
347,47 25 4 1
Biaya Karyawan Volume Pinjaman Rasio (%)
Rp 265.633.000 Rp 41.253.623.613 0,64
79
79
Tabel. 61 Perhitungan Skor Rasio Efisiensi Pelayanan Tahun 2016
Sumber: Data Diolah, 2016
e. Likuditas
Penilaian pada aspek likuiditas dilakukan dengan menghitung 2 (dua)
rasio, yaitu: rasio kas dan bank terhadap kewajiban lancar, dan rasio pinjaman
diberikan terhadap dana yang diterima. Hasil penilaian pada aspek likuiditas
adalah sebagai berikut:
1) Rasio Kas dan Bank terhadap Kewajiban Lancar
Perhitungan rasio kas dan bank terhadap kewajiban lancar dihitung
dengan membandingkan jumlah kas dan bank dengan jumlah kewajiban
lancar.Hasil perhitungan rasio kas dan bank terhadap kewajiban lancar KSP
Bahagia tahun 2016 sebagai berikut:
Tabel. 62 Perhitungan Rasio Kas dan Bank terhadap Kewajiban LancarTahun 2016
Sumber:Data Diolah, 2016
Berdasarkan tabel tersebut rasio kas dan bank terhadap kewajiban lancar KSP
Bahagia tahun 2016 adalah 54%, jika hasil rasio telah diketahui langkah
Rasio EfisiensiPelayanan (%)
Nilai Bobot (%) Skor
0,64 100 2 2,0
Kas + Bank Kewajiban Lancar Rasio (%)
Rp 9.313.276.690 Rp 17.246.806.381 54
80
80
selanjutnya adalah penghitungan skor sesuai peraturan pemerintah nomor:
06/PER/DEP.06/IV/2016 sebagai berikut:
Tabel. 63 Perhitungan SkorRasio Kas dan Bank terhadap Kewajiban LancarTahun 2016
Sumber: Data Diolah, 2016
2) Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang Diterima
Perhitungan rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima
dilakukan dengan cara membandingkan volume pinjaman yang diberikan dengan
dana yang diterima.Hasil dari perhitungan rasio pinjaman yang diberikan terhadap
dana yang diterima KSP Bahagia tahun 2016 sebagai berikut:
Tabel. 64 Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang DiterimaTahun 2016
Sumber:Data Diolah, 2016
Berdasarkan tabel tersebut rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang
diterima KSP Bahagia tahun 2016 adalah 67,69%. Langkah selanjutnya adalah
menghitung skor untuk rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang
Rasio kas (%) Nilai Bobot (%) Skor
54 25 10 2,5
Pinjaman yangDiberikan
Dana yang Diterima Rasio (%)
Rp 19.282.920.000 Rp 28.442.512.685 67,79
81
81
diterima sesuai dengan peraturan pemerintah nomor: 06/PER/DEP.06/IV/2016
sebagai berikut:
Tabel. 65 Perhitungan Skor Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Danayang Diterima Tahun 2016
Sumber: Data Diolah, 2016
f. Kemandirian dan Pertumbuhan
Penilaian terhadap kemandirian dan pertumbuhan didasarkan pada
perhitungan 3 (tiga) rasio yaitu, rasio rentabilitas aset, rentabilitas ekuitas, dan
rasio kemandirian operasional. Hasil penilaian terhadap aspek kemandirian dan
pertumbuhan adalah sebagai berikut:
1) Rasio Rentabilitas Aset
Perhitungan rasio rentabilitas aset dilakukan dengan cara
membandingkan SHU sebelum pajak dengan total aset. Hasil perhitungan rasio
rentabilitas aset KSP Bahagia tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Tabel. 66 Perhitungan Rasio Rentabilitas Aset Tahun 2016
Rasio Pinjaman yangDiberikan terhadapDana yang Diberikan
(%)
Nilai Bobot (%) Skor
67,79 50 5 2,50
SHU Sebelum Pajak Total Aset Rasio (%)
Rp 966.429.295 Rp 32.831.766.658 2,94
82
82
Sumber:Data Diolah, 2016
Berdasarkan tabel tersebut rasio rentabilitas aset KSP Bahagia tahun 2016 adalah
2,94%. Langkah selanjutnya setelah menghitung hasil rasio adalah dengan
menghitung skor rasio rentabilitas aset, sesuai dengan peraturan pemerintah
nomor: 06/PER/DEP.06/IV/2016 perhitungan skor rasio rentabilitas aset KSP
Bahagia tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Tabel. 67 Perhitungan Skor Rasio Rentabilitas Aset Tahun 2016
Sumber: Data Diolah, 2016
2) Rasio Rentabilitas Modal Sendiri
Perhitungan rasio rentabilitas modal sendiri dihitung dengan cara
membandingkan SHU bagian anggota dengan total modal sendiri. Hasil dari
perhitungan rasio rentabilitas modal sendiri KSP Bahagia tahun 2016 addalah
sebagai berikut:
Tabel. 68 Perhitungan Rasio Rentabilitas Modal Sendiri Tahun 2016
Sumber:Data Diolah, 2016
Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa rasio rentabilitas modal sendiri KSP
Bahagia tahun 2016 adalah 2,98%. Setelah hasil rasio diketahui langkah
Rasio RentabilitasAset (%)
Nilai Bobot (%) Skor
2,94 25 3 0,75
SHU BagianAnggota
Total Modal Sendiri Rasio (%)
Rp 462.432.030 Rp 15.520.206.333 2,98
83
83
selanjutnya adalah dengan menghitung skor rasio rentabilitas modal sendiri sesuai
dengan peraturan pemerintah nomor: 06/PER/DEP.06/IV/2016 sebagai berikut:
Tabel. 69 Perhitungan Skor Rasio Rentabilitas Modal Sendiri Tahun 2016
Sumber: Data Diolah, 2016
3) Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan
Perhitungan rasio kemandirian operasional pelayanan dihitung dengan
cara membandingkan antara partisipasi neto dengan beban usaha ditambah beban
perkoperasian. Hasil perhitungan rasio kemandirian operasional pelayanan KSP
Bahagia tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Tabel. 70 Perhitungan Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan Tahun2016
Sumber:Data Diolah, 2016
Berdasarkan tabel tersebut rasio kemandirian operasional pelayanan KSP Bahagia
tahun 2016 adalah 363,57%. Langkah selanjutnya menghitung skor untuk rasio
kemandirian operasional pelayanan, sesuai dengan peraturan pemerintah nomor:
06/PER/DEP.06/IV/2016 adalah sebagai berikut:
Tabel. 71 Perhitungan Skor Rasio Kemandirian Operasional PelayananTahun 2016
Rasio RentabilitasEkuitas (%)
Nilai Bobot (%) Skor
2,98 25 3 0,75
Partisipasi Neto Beban Usaha + BebanPerkoperasian
Rasio (%)
Rp 12.209.201.247 Rp 3.358.070.734 363,57
84
84
Sumber: Data Diolah, 2016
g. Jatidiri Koperasi
Penilaian pada aspek jatidiri koperasi menggunakan perhitungan pada 2
(dua) rasio, yaitu: rasio partisipasi bruto, dan rasio promosi ekonomi anggota.
Hasil penilaian pada aspek jatidiri koperasi adalah sebagai berikut:
1) Rasio Partisipasi Bruto
Perhitungan rasio partisipasi bruto dihitung dengan cara membandingkan
partisipasi bruto dengan pendapatan. Hasil perhitungan rasio partisipasi bruto KSP
Bahagia tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Tabel. 72 Perhitungan Rasio Partisipasi Bruto Tahun 2016
Sumber:Data Diolah, 2016
Berdasarkan tabel tersebut rasio partisipasi bruto KSP Bahagia tahun 2016 adalah
74,11%. Langkah selanjutnya adalah menghitung skor rasio partisipasi bruto
sesuai dengan peraturan pemerintah nomor: 06/PER/DEP.06/IV/2016 sebagai
berikut:
Tabel. 73 Perhitungan Skor Rasio Partisipasi Bruto Tahun 2016
Rasio KemandirianOperasional (%)
Nilai Bobot (%) Skor
363,57 100 4 4
Partisipasi Bruto Partisipasi Bruto + Pendapatan Rasio (%)
Rp 12.377.177.890 Rp 16.701.677.919 74,11
85
85
Sumber: Data Diolah, 2016
2) Rasio Promosi Ekonomi Anggota
Perhitungan rasio promosi ekonomi anggota dihitung dengan cara
membandingkan promosi ekonomi anggota dengan simpanan pokok ditambah
simpanan wajib. Hasil perhitungan rasio promosi ekonomi anggota KSP Bahagia
tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Tabel. 74 Perhitungan Rasio Promosi Ekonomi Anggota Tahun 2016
Sumber:Data Diolah, 2016
Berdasarkan tabel tersebut rasio promosi ekonomi anggota KSP Bahagia tahun
2016 adalah 7,92%. Langkah selanjutnya setelah diketahui hasil rasio adalah
dengan menghitung skor rasio promosi ekonomi anggota, sesuai dengan peraturan
pemerintah nomor: 06/PER/DEP.06/IV/2016 sebagai berikut:
Rasio PartisipasiBruto (%)
Nilai Bobot (%) Skor
74,11 75 7 5,25
Promosi EkonomiAnggota (PEA)
Simpanan Pokok + SimpananWajib
Rasio (%)
Rp 957.184.802,845 Rp 12.082.833.747 7,92
86
86
Tabel. 75 Perhitungan Skor Rasio Promosi Ekonomi Anggota Tahun 2016
Sumber: Data Diolah, 2016
2. Hasil Keseluruhan Perhitungan Skor 7 Aspek KSP Bahagia Tahun
2016
Tabel. 76 Total Keseluruhan Perhitungan Skor Pada 7 Aspek KSP BahagiaTahun 2016
Jumlah Skor Aspek Permodalan 13,80
2. Aspek Kualitas Aktiva Produktif
a. Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap VolumePinjaman Diberikan
10,00
b. Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap PinjamanDiberikan
4,00
c. Rasio Cadangan Risiko terhadap Risiko PinjamanBermasalah
4,50
d. Rasio Cadangan Risiko terhadap Risiko PinjamanBermasalah
1,25
Jumlah Skor Aspek Kualitas Aktiva Produktif 19,75
3. Aspek Manajemen
a. Manajemen Umum 2,00
Rasio PEA (%) Nilai Bobot (%) Skor
7,92 75 3 2,25
NO. Aspek/Komponen Skor
1. Aspek Permodalan
a. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset 6,00
b. Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman Diberikan yangBerisiko
4,80
c. Rasio Kecukupan Modal Sendiri 3,00
87
87
b. Manajemen Kelembagaan 3,00
c. Manajemen Permodalan 1,80
d. Manajemen Aktiva 3,00
e. Manajemen Likuiditas 2,40
Jumlah Skor Aspek Manajemen 12,20
4. Aspek Efisiensi
a. Rasio Beban Operasional Anggota terhadap PartisipasiBruto
4,00
b. Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor 1,00
c. Rasio Efisiensi Pelayanan 2,00
Jumlah Skor Aspek Efisiensi 7,00
5. Aspek Likuiditas
a. Rasio Kas 2,50
b. Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yangDiterima
2,50
Jumlah Skor Aspek Likuiditas 5,00
6. Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan
a. Rasio Rentabilitas Aset 0,75
b. Rasio Rentabilitas Modal Sendiri 0,75
c. RasioKemandirian Operasional Pelayanan 4,00
Jumlah Skor Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan 5,50
7. Aspek Jatidiri Koperasi
a. Rasio Partisipasi Bruto 5,25
b. Rasio Promosi Ekonomi Anggota (PEA) 2,25
Jumlah Skor Aspek Jatidiri Koperasi 7,50
Sumber: Data Diolah
88
88
3. Penilaian Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Bahagia
Tahun 2016 Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor:
06/PER/DEP.06/IV/2016
a. Permodalan
Pada peraturan pemerintah nomor: 06/PER/DEP.06/IV/2016 tentang
penilaian kesehatan koperasi simpan pinjam dan unit simpan pinjam koperasi,
untuk aspek permodalan nilai maksimal adalah 15,00. Penilaian pada aspek
permodalan berdasarkan 3 (tiga) rasio diantaranya adalah rasio modal sendiri
terhadap total aset, rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko,
dan rasio kecukupan modal sendiri. Untuk mencapai nilai maksimal (15,00) dalam
peraturan pemerintah nomor: 06/PER/DEP.06/IV/2016 dibagi berdasarkan 3 (tiga)
rasio tersebut, rasio modal sendiri terhadap total aset (6,00), rasio modal sendiri
terhadap pinjaman diberikan yang berisiko (6,00), dan rasio kecukupan modal
sendiri (3,00).
Dari hasil perhitungan skor yang telah dilakukan, aspek permodalan KSP
Bahagia tahun 2016 memperoleh skor sebesar 13,80. Dengan demikian KSP
Bahagia dalam aspek permodalan memiliki nilai cukup baik sesuai dengan
peraturan pemerintah nomor: 06/PER/DEP.06/IV/2016.
b. Aspek Kualitas Aktiva Produktif
Perhitungan skor ataupun jumlah skor pada aspek kualitas aktiva
produktif sesuai dengan peraturan pemerintah nomor: 06/PER/DEP.06/IV/2016
adalah sebesar 25,00. Untuk mencapai skor maksimal (25,00) pada aspek kualitas
89
89
aktiva produktif dibagi menjadi 4 (empat) komponen rasio diantaranya adalah
rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan (10,00),
rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan (5,00), rasio
cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah (5,00), dan rasio pinjaman yang
berisiko terhadap pinjaman yang diberikan (5,00).
Dari perhitungan skor yang telah dilakukan pada aspek kualitas aktiva
produktif, KSP Bahagia tahun 2016 mencapai skor sebesar 19,75. berdasarkan
perhitungan skor, dapat diketahui bahwa KSP Bahagia tidak mencapai skor
maksimal namun masih tergolong skor yang tinggi.
c. Aspek Manajemen
Pada peraturan pemerintah nomor: 06/PER/DEP.06/IV/2016 tentang
penilaian kesehatan koperasi simpan pinjam dan unit simpan pinjam koperasi
telah ditentukan skor maksimal untuk aspek manajemen. Skor maksimal yang
telah diatur dalam peraturan pemerintah nomor: 06/PER/DEP.06/IV/2016 adalah
sebesar 15,00. Skor tersebut dibagi berdasarkan penjumlahan dari perhitungan 4
(empat) komponen aspek manajemen diantaranya adalah manajemen umum (3,00),
manajemen kelembagaan (3,00), manajemen permodalan (3,00), manajemen
aktiva (3,00), dan manajemen likuiditas (3,00).
Dari perhitungan skor yang telah dilakukan pada aspek manajemen KSP
Bahagian tahun 2016, diketahi bahwa total skor adalah sebesar 12,20.
Berdasarkan hasil perhitungan skor tersebut aspek manajemen pada KSP Bahagia
90
90
tahun 2016 memang tidak mencapai nilai skor maksimal, namun masih tergolong
cukup tinggi dari nilai maksimal 15,00.
d. Aspek Efisiensi
Perhitungan aspek efisiensi didasarkan pada perhitungan 3 (tiga) rasio
diantaranya adalah rasio beban operasional anggota terhadap partisipasi bruto,
rasio beban usaha terhadap SHU kotor, dan rasi efisiensi pelayanan. Pada
peraturan pemerintah nomor: 06/PER/DEP.06/IV/2016 tentang penilaian
kesehatan jumlah skor untuk aspek efisiensi adalah sebesar 10,00. jumlah skor
maksimal sebesar 10,00 tersebut dibagi berdasarkan rasio beban operasional
anggota terhadap partisipasi bruto (4,00), rasio beban usaha terhadap SHU kotor
(4,00), dan rasio efisiensi pelayanan (2,00).
Dari perhitungan skor yang telah dilakukan pada aspek efisiensi KSP
Bahagia tahun 2016 menghasilkan skor sebesar 7,00. Berdasarkan hasil skor yang
telah didapat tersebut, aspek efisiensi tidak mendapatkan skor maksimal namun
masih cukup tinggi dari nilai maksimal yang telah ditentukan sebesar 10,00.
e. Aspek Likuiditas
Pada aspek likuiditas perhitungan skor dibagi berdasarkan 2 (dua) rasio
diantaranya adalah rasio kas dan rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana
yang diterima. Sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan pemerintah
kementrian koperasi dan usaha kecil dan menengah dalam peraturan nomor:
06/PER/DEP.06/IV/2016 tentang penilaian kesehatan koperasi, jumlah skor
maksimal untuk aspek likuiditas sebesar 15,00. Untuk mencapai nilai maksimal
91
91
dibagi berdasarkan rasio kas sebesar 10,00 dan rasio pinjaman yang diberikan
terhadap dana yang diterima sebesar 5,00.
Berdasarkan hasil perhitungan skor aspek likuiditas KSP Bahagia tahun
2016 yang telah dilakukan mendapatkan skor sebesar 5,00. Jumlah skor untuk
aspek likuiditas termasuk tergolong cukup rendah dari hasil maksimal sebesar
15,00.
f. Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan
Berdasarkan peraturan pemerintah yang telah ditetapkan terkait penilaian
kesehatan koperasi, jumlah skor maksimal untuk aspek kemadirian dan
pertumbuhan adalah sebesar 10,00. Jumlah skor maksimal tersebut dibagi
berdasarkan perhitungan rasio yang terkait dengan aspek kemandirian dan
pertumbuhan. Pembagian skor tersebut adalah rasio rentabilitas aset (3,00), rasio
rentabilitas modal sendiri (3,00), dan rasio kemandirian operasional (4,00).
Berdasarkan hasil perhitungan skor yang telah dilakukan, jumlah skor
untuk aspek kemandirian dan pertumbuhan KSP Bahagia tahun 2016 adalah
sebesar 5,50. Hasil skor tersebut termasuk cukup rendah jika dilihat berdasarkan
nilai maksimal adalah sebesar 10,00.
g. Aspek Jatidiri Koperasi
Perhitungan skor untuk aspek jatidiri koperasi berdasarkan peraturan
pemerintah yang telah ditetapkan tentang penilaian kesehatan koperasi didasarkan
92
92
pada 2 (dua) rasio. Rasio yang digunakan sebagai pengukuran ataupun
penjumlahan skor adalah rasio partisipasi bruto dan rasio PEA. Sesuai peraturan
pemerintah nomor: 06/PER/DEP.06/IV/2016 skor maksimal untuk aspek jatidiri
koperasi adalah sebesar 10,00.
Dari hasil perhitungan skor yang telah dilakukan sebelumnya, diketahui
bahwa jumlah skor untuk aspek jatidri koperasi KSP Bahagia tahun 2016 sebesar
7,50. Berdasarkan jumlah skor tersebut, aspek jatidiri koperasi KSP Bahagia
tahun 2016 cukup baik jika dilihat dari nilai maksimal sesuai peraturan adalah
sebesar 10,00.
4. Hasil Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Bahagia Tahun
2016 Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor: 06/PER/DEP.06/IV/2016
Tabel. 77 Hasil Skor Kesehatan KSP Bahagia Tahun 2016
NO. Aspek/Komponen Skor
1. Aspek Permodalan
a. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset 6,00
b. Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman Diberikan yangBerisiko
4,80
c. Rasio Kecukupan Modal Sendiri 3,00
Jumlah Skor Aspek Permodalan 13,80
2. Aspek Kualitas Aktiva Produktif
a. Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadapVolume Pinjaman Diberikan
10,00
b.Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap PinjamanDiberikan
4,00
c. Rasio Cadangan Risiko terhadap Risiko Pinjaman 4,50
93
93
d. Manajemen Aktiva 3,00
e. Manajemen Likuiditas 2,40
Jumlah Skor Aspek Manajemen 12,20
4. Aspek Efisiensi
a. Rasio Beban Operasi Anggota terhadap PartisipasiBruto
4,00
b. Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor 1,00
c. Rasio Efisiensi Pelayanan 2,00
Jumlah Skor Aspek Efisiensi 7,00
5. Aspek Likuiditas
a. Rasio Kas 2,50
b. Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yangDiterima
2,50
Jumlah Skor Aspek Likuiditas 5,00
6. Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan
a. Rasio Rentabilitas Aset 0,75
b. Rasio Rentabilitas Modal Sendiri 0,75
c. Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan 4,00
Jumlah Skor Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan 5,50
Bermasalah
d. Rasio Cadangan Risiko terhadap Risiko PinjamanBermasalah
1,25
Jumlah Skor Aspek Kualitas Aktiva Produktif 19,75
3. Aspek Manajemen
a. Manajemen Umum 2,00
b. Manajemen Kelembagaan 3,00
c. Manajemen Permodalan 1,80
94
94
7. Aspek Jatidiri Koperasi
a. Rasio Partisipasi Bruto 5,25
b. Rasio Promosi Ekonomi Anggota 2,25
Jumlah Skor Aspek Jatidiri Koperasi 7,50
Jumlah Skor Keseluruhan 7 Aspek 70.75
Sumber: Data Diolah
Tingkat kesehatan koperasi simpan pinjam berdasarkan peraturan
pemerintah nomor: 06/PER/DEP.06/IV/2016 tentang pedoman penilaian
kesehatan koperasi simpan pinjam dan unit simpan pinjam koperasi menjelaskan
bahwa penilaian diukur berdasarkan perhitungan pada 7 aspek. Aspek-aspek
dalam penilaian kesehatan koperasi berdasarkan peraturan pemerintah adalah
sebagai berikut: Aspek Permodalan, Aspek Kualitas Aktiva Produktif, Aspek
Manajemen, Aspek Efisiensi, Aspek Likuiditas, Aspek Kemdandirian dan
Pertumbuhan, dan Aspek Jatidiri Koperasi. Perhitungan skor pada masing-masing
aspek dibagi menjadi dalam beberapa rasio sesuai dengan peraturan pemerintah.
Sesuai dengan peraturan pemerintah nomor: 06/PER/DEP.06/IV/2016
bahwa hasil penilaian kesehatan koperasi simpan pinjam dan unit simpan pinjam
koperasi diklasifikasikan dalam 4 (empat) kategori, yaitu :
a) Sehat, jika hasil penilaian diperoleh total skor 80,00≤x<100
b) Cukup Sehat, jika hasil penilaian diperoleh total skor 66,00≤x<80,00
c) Dalam Pengawasan, jika hasil penilaian diperoleh total skor
51,00≤x<66,00
95
95
d) Dalam Pengawasan Khusus, jika hasil penilaian diperoleh total skor
0<x<51,00
Dari perhitungan ketujuh aspek pada KSP Bahagia tahun 2016 sesuai dengan
peraturan menunjukkan bahwa kondiri KSP Bahagia tahun 2016 CUKUP
SEHAT.
97
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya dapat
ditarik kesimpulan bahwa:
1. Penilaian kesehatan koperasi simpan pinjam bahagia dilihat dari aspek
permodalan, aspek kualitas aktiva produktif, aspek manajemen, aspek
efisiensi, aspek likuiditas, aspek kemandirian dan pertumbuhan, serta aspek
jatidiri koperasi dilihat dari hasil skor setiap aspek dapat dikategorikan cukup
baik untuk beberapa aspek, namun ada beberapa aspek dengan skor masih
cukup rendah.
2. Tingkat kesehatan koperasi simpan pinjam bahagia berdasarkan peraturan
nomor: 06/PER/DEP.6/IV/2016 dilihat dari hasil skor keseluruhan dapat
dikategorikan dalam keadaan CUKUP SEHAT dengan hasil skor 70,50.
B. Saran
Berdasarkan analisa terhadap 7 aspek yang telah dilakukan pada KSP Bahagia
tahun 2016 sesuai dengan peraturan pemerintah nomor: 06/PER/DEP.06/IV/2016
sebagai salah satu cara untuk mengukur tingkat kesehatan koperasi simpan pinjam
dan unit simpan pinjam koperasi, maka saran dari peneliti adalah:
97
1. Meningkatkan kinerja koperasi dalam 7 aspek tersebut agar menjadi koperasi
simpan pinjam dengan kategori sehat untuk tahun selanjutnya.
2. Memperhatikan lagi aspek-aspek yang kurang baik dalam hasil perhitungan
skor, diantaranya adalah aspek likuiditas dan aspek kemadirian dan
pertumbuhan.
99
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous, 1967. Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 1967 No.12Bab IV : Tentang Azas dan Sendi Dasar Pekoperasian. Jakarta.
Anonymous, 1992. Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 1992 No. 25:Tentang Perkoperasian. Jakarta.
Anonymous, 2012. Undang-Undang No. 17 Tahun 2012 : TentangPerkoperasiaan. Jakarta.
Anonymous, Data Koperasi. 2013.2014.2015. depkop.go.id (diakses tanggal26 Februari 2017)
Anonymous, 2016. Peraturan Debuti Bidang Pengawasan KementrianKoperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 06/Per/ Dep.6/ IV/ 2016 Tentang Pedoman Penilaian Kesehatan KoperasiSimpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi. Jakarta.
Arifin Sitio dan Haloman Tamba. 2001. Koperasi Teori dan Praktik. Jakarta:Erlangga.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:Rineka Cipta.
Asdhiwitanto, Rizal. 2015. Penilaian Kinerja Kesehatan KeuanganKoperasi Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Koperasi dan Usaha KecilMenengah Nomor 35.3/Per/M.KUKM/X/2007. Skripsi Fakultas IlmuAdministrasi Universitas Brawijaya.
Baswir, Revrisond. 2010. Koperasi Indonesia. Yogyakarta: BPEFYogyakarta.
Deny, Setiawan. 2014. Penilaian Tingkat Kesehatan Koperasi PegawaiRepublik Indonesia Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar MalangBerdasarkan Peraturan Menteri Koperasi No. 14/Per/M.KUMK/XII/2009.Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.
Harahap, Sofyan Safari. 2009. Analisis Kritis dan Laporan Keuangan. Jakarta:Raja Grafindo Persada.
Hendar. 2010. Manajemen Perusahaan Koperasi. Jakarta: Erlangga
Hendrojogi. 2004. Koperasi azas-azas, teori, dan praktek. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial PendekatanKualitatif dan kuantitatif. Jakarta: Erlangga.
100
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Standart Akuntansi Keuangan. Jakarta:Salemba Empat.
Jumingan. 2011. Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.
Kholid, Idham. 2014. Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan PinjamBerdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil DanMenengah Republik Indonesia Nomor 14/PER/M.KUKM/XII/2009. SkripsiFakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya.
Muhammad Firdaus dan Agus Edhi Susanto. 2002. Perkoperasian Sejarah,teori, dan praktek. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Munawir. 1991. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: LibertyYogyakarta.
Panji Anoraga dan Ninik Widiyanti. 1992. Dinamika Koperasi. Jakarta:PT.Rineka Cipta Wijaya.
Djarwanto. 1984. Pokok-Pokok Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta:BPFE.
Reksohadiprojo, Sukanto. 2010. Manajemen Koperasi. Yogyakarta: BPFE.
Sagimun. 1998. Koperasi Indonesia. Jakarta: PT. Inti Ayu Press YayasanMasa Agung.
Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Alfabeta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Jakarta:Alfabeta.
Sumarsono, Sony. 2003. Manajemen Koperasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Widiyanti, Ninik. 2012. Manajemen Koperasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Wirartha, Made I, Ir. 2006 . Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi.Yogjakarta: Andi.
Recommended