View
14
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI
Studi Kasus di Koperasi Pegawai Republik Indonesia “Adil Sejahtera” Kecamatan Kaliwungu, Ungaran, Jawa tengah.
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
FRANSISKA RISTA ANDRIANI
051334074
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI
Studi Kasus di Koperasi Pegawai Republik Indonesia “Adil Sejahtera” Kecamatan Kaliwungu, Ungaran, Jawa tengah.
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
FRANSISKA RISTA ANDRIANI
051334074
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Sebuah karya kecilku ini akan aku persembahkan kepada yang terkasih:
Jesus Christ “N” Bunda Maria
Kedua Orang Tuaku
Kakak “N” Adikku
My love
Almamaterku Universitas Sanata Dharma - Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Aku ini Hamba Tuhan terjadilah padaku menurut kehendakmu”
“Ubahlah hati kita yang penuh kecemasan supaya sabar, Melangkahlah di dalam
iman saat pandangan menjadi kabur. Kesabaran berarti menantikan waktu Tuhan
tanpa meragukan kasihnya”
(Mazmur 69:14)
“Hidup adalah pilihan dan setiap pilihan pasti ada konsekuensi yang akan kita
terima tapi percayalah segala sesuatu akan indah dan tepat pada waktunya”
“
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 24 Juli 2009
Penulis
Fransiska Rista Andriani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Framsiska Rista Andriani
Nomor Mahasiswa : 051334074
Demi kepentingan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS KUNERJA KEUANGAN KOPERASI Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 14 September 2009 Yang menyatakan
(Fransiska Rista Andriani)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperas Pegawai Republik Indonesia “Adil Sejahtera”
Kecamatan Kaliwungu, Ungaran, Jawa tengah. (Tahun 2007 dan 2008)
Fransiska Rista Andriani
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2009
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan koperasi pada tahun 2007 dan 2008 yang dievaluasi berdasarkan SK Menkop. No. 194/KEP/M/1998.
Penelitian ini adalah studi kasus di Koperasi Adil Sejahtera yang berada di kecamatan kaliwungu, Ungaran, Jawa Tengah. Data dikumpulkan dengan wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis dengan Langkah-langkah (1) menghitung rasio masing-masing aspek penelitian kesehatan, (2) menghitung nilai kredit masing-masing aspek penilaian kesehatan berdasarkan SK Menkop. No. 194/KEP/M/1998, (3) menghitung skor dari masing-masing aspek penilaian kesehatan, (4) menentukan jumlah skor dengan menjumlahkan masing-masing penilaian, (5) melakukan penilaian kinerja koperasi.
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa selama dua tahun berturut-turut (2007 dan 2008). Koperasi Adil Sejahtera menunjukkan skor keseluruhan penilaian kesehatan sebesar 83,558% dan 83,559%. Hasil penilaian tingkat kesehatan koperasi untuk tahun 2007 dan 2008 dinyatakan dalam kondisi yang sehat dan kinerja keuangannya stabil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
AN ANALYSIS ON THE ACCOUNTING PERFOMANCE A Case Study in Indonesian civil servant Cooperation “Adil Sejahtera”
Kaliwungu subdistrict, Ungaran, Central Java in 2007 and 2008
Fransiska Rista Andriani Sanata Dharma University
Yogyakarta 2009
The aim of this study is to comprehend the accounting performance of a cooperation in 2007 and 2008. This study is evaluated based on the decree of Cooperation Minister No.194/KEP/M/1998. This study is a case study done in Adil Sejahtera coorperation located in Kaliwungu Subdistrict, Ungaran, Central Java. The data were collected by interview and documentation. The steps in analyzing the data are (1) by counting on the ratio of each health/validity/solidity analysis aspects; (2) counting on the credit value of each health/validity/solidity analysis aspects based on the decree of Cooperation Minister No.194/KEP/M/1998; (3) counting the score of each finding; (4) generating the total score by accumulating each finding, (5) doing the evaluation on the cooperation’s accounting perfomance. The conclusion drawn based on the data analysis is during the two period of 2007 and 2008 the “Adil Sejahtera” cooperation reveals 83,558% and 83,559% as the overall total health/valid/solid evaluation. The result of the cooperation’s validity during the period of 2007 and 2008 is stated in a good condition and stable accounting perfomance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa atas berkat dan rahmatnya
yang dilimpahkan kepada Penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi untuk
melengkapi tugas dan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta dengan judul : ANALISIS KINERJA
KEUANGAN STUDI KASUS DI KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK
INDONESIA “ADIL SEJAHTERA” KECAMATAN KALIWUNGU,
SEMARANG, JAWA TENGAH.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak bekerja sendiri melainkan dengan
adanya bantuan dari berbagai pihak baik berupa bimbingan, pengarahan maupun
dorongan. Untuk itulah dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd, M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang telah
sabar dan bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan,
dukungan, kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
5. Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si,. selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan masukan dan penyempurnaan skripsi ini.
6. Bapak Sebastianus Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si., selaku Dosen Penguji
yang telah memberikan masukan dan penyempurnaan skripsi ini.
7. Bapak Drs. Joko Wicoyo., selaku Dosen yang telah bersedia memberikan
bimbingan abstract, sehingga menjadi abstract dalam bahasa inggris yang baik.
8. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan
ilmu pengetahuan kepada penulis sehingga menjadi bekal dalam penyusunan
skripsi ini.
9. Segenap karyawan di sekretariat pendidikan Akuntansi (Bu Aris dan Pak Wawik)
atas segala pelayanannya dan bantuannya selama penulis kuliah di Universitas
Sanata Dharma.
10. Bapak FM. Sutrisno selaku Ketua KPRI “Adil Sejahtera” yang telah memberikan
izin, membimbing dan memberi petunjuk selama penelitian serta ibu Saminem
dan Eny Dwiyati selaku bendahara dan anggota yang telah memberikan
pengarahan, bimbingan dan menyediakan data-data yang diperlukan dalam
penyusunan skripsi.
11. Ayah dan Ibu yang selalu memberi semangat dan dukungan terimakasih untuk
bimbingan, kasih sayangnya dan pengorbanan selama ini.
12. Kakak-kakakku tercinta, Mbak agnes, mbak Esti, mbak Nana, mas Sam, mas
Hanis mas Agus dan Adikku tersayang puput makasih banyak atas dukungan,
semangat dan bantuannya selama ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
13. Some one in my heart, thanks for all, I love u!!
14. Sahabatku Florentina Rina Budi Prastiwi & Ertyn Tyas Prabandari, serta adikku
Ndary yang selalu membantu, menemani, memberikan semangat dan nasehat,
sehingga penulis bisa menjadi sekarang ini.
15. Teman- temanku seperjuangan Widy, Wulan, Avila, mbak Tia, Mbak Rina,
Mbak Asih, Whilda, ririe, tri, Rita, Rosa, Copy, Galuh, boim, Yansen, Yanto,
Budiman, Arnon, Lilik, Fery, mas Eka, mas Adi, Filip, Marsya, Lilis, Dwi, dan
teman-temanku PAK angkatan 2005 yang tidak bisa saya sebut satu persatu.
Terima kasih atas kebersamaannya selama ini, kalian akan selalu ada dihatiku.
16. Teman-teman Kos Mbah Joyo: Gun-Gun yang selalu bisa buat aku tersenyum,
bahagia walaupun kadang menjengkelkan Thanks for all. Yoana, Mb Sinta
makasih atas kebaikannya selama ini.
17. Teman-teman karate sadar-atma (Erick, Onel, Nanda, Rik, Dita, april, nila) dan
teman-teman Kopma (Mas Ari, Katrin, Ariz, Bob, Tri, Fredy, Ayeek, Steph, Ben,
Horas) dan semua yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu thanks buat
kebersamaan kita selama ini, semua terlalu indah untuk di tinggalkan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, namun penulis
masih membuka diri terhadap saran dan kritik yang membangun. Semoga skripsi ini
dapat berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Penulis
Fransiska Rista andriani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
PERSEMBAHAN............................................................................................ iv
MOTTO............................................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
ABSTRACT...................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1
B. Batasan Masalah .................................................................................. 4
C. Rumusan Masalah ............................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritik
1. Pengertian koperasi ...................................................................... 6
2. Jenis Koperasi ............................................................................... 6
3. Tujuan Koperasi............................................................................ 8
4. Akuntansi Koperasi....................................................................... 8
5. Kinerja Keuangan Koperasi .......................................................... 12
6. Komponen Penilaian Kesehatan Koperasi.................................... 20
7. Kesehatan Finansial Koperasi....................................................... 23
8. Lembar penilaian kesehatan.......................................................... 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian..................................................................................... 34
B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 34
C. Subyek dan Obyek Penelitian .............................................................. 34
D. Instrumen Penelitian ............................................................................ 35
E. Teknik Pengumpulan Data................................................................... 35
F. Teknik Analisis Data............................................................................ 36
BAB IV GAMBARAN UMUM KOPERASI
A. Sejarah Berdirinya KPRI “ Adil Sejahtera” Kaliwungu Jawa Tengah.. 40
B. Struktur Organisasi KPRI “ Adil Sejahtera” Kaliwungu Jawa Tengah.. 41
C. Unit Usaha . KPRI “ Adil Sejahtera” Kaliwungu Jawa Tengah……… 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
D. Kondisi Umum KPRI “ Adil Sejahtera” Kaliwungu Jawa Tengah....... 44
E. Permodalan............................................................................................ 46
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
F. Menghitung Rasio Masing-masing Aspek Penilaian........................... 47
G. Pembahasan Aspek Tingkat Kesehatan Koperasi................................. 54
H. Penilaian Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam........................ 59
A. Menghitung Skor dari Aspek Penilaian Kesehatan............................... 64
B. Mencari Jumlah Skor Dengan Menjumlahkan Masing-masing Aspek
I. Penilaian Kesehatan………………………………………………… 65
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
J. Kesimpulan........................................................................................... 69
A. Keterbatasan Penelitian........................................................................ 69
B. Saran..................................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Data Modal sendiri dan total asset................................................27
Tabel 5.2 Penilaian aspek manajemen tahun 2007........................................30
Tabel 5.3 Penilaian Aspek manajemen tahun 2008.......................................31
Tabel 5.4 Nilai Kredit aspek manajemen tahun 2007....................................41
Tabel 5.5 Nilai kredit aspek manajemen tahun 2008.....................................42
Tabel 5.6 Jumlah skor penilaiankesehatan tahun 2007 dan 2008..................45
Tabel 5.7 Penilaian kesehatan tahun 2007.....................................................46
Tabel 5.8 Penilaian kesehatan tahun 2008.....................................................48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar IV.1 Struktur Organisasi KPRI “Adil Sejahtera” Kaliwungu Jawa Tengah...... 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di Indonesia, ada bermacam-macam bentuk badan usaha diantaranya
Koperasi, Perseroan Terbatas (PT), Firma, CV dan lain-lain. Dengan semakin
beragamnya bentuk usaha di Indonesia, menunjukkan bahwa semakin besar pula
kesempatan bagi siapapun untuk menjalankan usaha. Berdasarkan ketentuan yang
tercantum dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 1, disebutkan bahwa “perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan”. Dari pasal
tersebut terlihat bahwa Indonesia sangat mengutamakan kemakmuran masyarakat
yang dicapai secara bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan bukan
kemakmuran orang perseorangan atau individu. Oleh karena itu bentuk usaha
yang mampu mewujudkan isi dari pasal tersebut adalah koperasi.
Pada hakekatnya koperasi merupakan suatu lembaga ekonomi yang sangat
diperlukan. Hal ini disebabkan karena koperasi dapat menjadi mitra negara dalam
menggerakkan pembangunan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Oleh
karena itu adanya persamaan tujuan antar negara dan gerakan koperasi dalam
memperjuangkan peningkatan kesejahteraan masyarakat perlu ditingkatkan
terutama di Indonesia. Selain itu Koperasi juga sangat penting untuk diperhatikan
karena tujuan koperasi sendiri adalah untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi
para anggota-anggotanya dan masyarakat luas bukan semata-mata untuk mencari
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
laba, sehingga dengan adanya koperasi tingkat kemiskinan dan pengangguran di
negara kita akan dapat semakin berkurang.
Pertanyaan yang paling mendasar tentang koperasi adalah bagaimana dengan
keberadaan koperasi yang ada sekarang ini? Pertanyaan ini tidak mudah dijawab
tanpa melalui proses penelitian dan berbagai analisis. Kenyataan saat ini koperasi
di Indonesia sudah berada ditengah-tengah berbagai bentuk badan usaha lain
yang sebagian besar berorientasi untuk memperoleh keuntungan semaksimal
mungkin (profit Oriented). Ada beberapa faktor yang dapat mendorong terjadinya
fenomena ini, yaitu: pertama adanya beberapa pelaku usaha yang meragukan
keberadaan koperasi. Mereka memilih untuk tidak bergabung dengan koperasi
karena koperasi dinilai tidak memberi kontribusi apapun, dan hanya
mengumpulkan keuntungan dari anggota. Kedua, Berdasarkan penelitian hibah
bersaing Dikti yang saat ini sedang dilakukan oleh Arief Subyantoro (2008)
tentang Pengaruh peran Manajemen Sumber Daya manusia (MSDM), praktek
MSDM teknis dan praktek MSDM strategik terhadap kinerja koperasi, studi
kasus pada Koperasi Unit Desa (KUD) di Yogyakarta, hasil sementara
menunjukkan bahwa usia pengurus/pengawas KUD di empat kabupaten dan satu
kotamadya di DIY rata-rata diatas 55 tahun, yaitu kelompok usia yang lazimnya
mengarah ke penurunan produktivitas kerja. Peran mereka dalam mengelola
SDM cenderung rendah mendekati cukup dengan skor rata-rata 2,7 (skala 1-5).
Kinerja KUD saat ini secara rata-rata juga baru cukup, yaitu dengan skor rata-rata
3 (skala 1-5). Melihat kondisi yang seperti itu dapat terlihat bahwa sebagian besar
masyarakat kurang mempercayai lagi akan keberadaan koperasi. Oleh karena itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
perlu diadakan pembenahan dalam koperasi, baik dari segi struktur maupun
elemen-elemen lain yang terdapat dalam koperasi itu sendiri, diantaranya dengan
memperhatikan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART)
koperasi. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga koperasi tersebut dapat
dilihat apakah dalam koperasi sudah dijalankan sesuai dengan ketentuan yang ada
sehingga nantinya tidak ada lagi konflik kepentingan yang terjadi dalam
pelaksanaan dilapangan. Selain itu kesadaran antara anggota maupun pengurus
juga harus dapat terjalin dengan baik agar koperasi dapat berjalan sebagaimana
mestinya tanpa adanya pihak-pihak yang merasa dirugikan.
Masyarakat luas selalu berusaha meningkatkan taraf hidupnya sehingga
perlu adanya suatu wadah yang dapat membantu mereka didalam memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya. Berdasarkan sifat keanggotaannya yang sukarela dan
terbuka maka tidak menutup kemungkinan seluruh masyarakat luas yang sudah
memenuhi persyaratan dapat menjadi anggota koperasi. Aktivitas dari koperasi
ini dirasakan sangat membantu perekonomian Indonesia antara lain yaitu
membantu perekonomian anggota, mendorong berputarnya arus kas serta sebagai
alat untuk lebih mempererat hubungan antar anggota.
Dengan semakin berkembangnya kegiatan dalam koperasi, maka tuntutan
agar pengelolaan koperasi dilaksanakan secara profesional akan semakin besar.
Pengelolaan yang profesional itu sendiri membutuhkan sistem
pertanggungjawaban yang baik, informatif, relevan serta dapat diandalkan dalam
pengambilan keputusan, perencanaan, maupun pengendalian koperasi. Laporan
Keuangan merupakan salah satu alat pertanggungjawaban yang dapat dipercaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
bagi semua pihak dari laporan keuangan tersebut akan dapat diketahui bagaimana
keadaan dan kinerja koperasi tersebut dalam periode tertentu.
Kinerja keuangan koperasi sangat perlu untuk diperhatikan, Hal ini bertujuan
agar pengurus koperasi dapat mengetahui bagaimana keadaan keuangan yang
dimiliki koperasi sehingga bisa menentukan rencana strategis untuk masa yang
akan datang. Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis mengambil
judul: “Analisis Kinerja Keuangan Koperasi berdasarkan pada standar yang
ditetapkan oleh Keputusan Menteri Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah
No.194/KEP/M/IX/1998 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kesehatan
KSP/USP serta rasio-rasio keuangan yang sesuai dengan kebutuhan analisis.
B. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup pembahasan
hanya pada kinerja keuangan koperasi berdasarkan pada SK Menteri
No.194/KEP/M/IX/1998.
C. Rumusan Masalah
Bagaimana perkembangan kinerja keuangan koperasi pegawai negeri
“ADIL SEJAHTERA” periode 2007-2008 berdasarkan pada standar yang
ditetapkan oleh SK Menteri No.194/KEP/M/IX/1998?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
D. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui tingkat Perkembangan kinerja keuangan koperasi
pegawai negeri “ADIL SEJAHTERA” periode 2007-2008 berdasarkan pada
standar yang ditetapkan oleh SK Menteri No.194/KEP/M/IX/1998.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Koperasi
Diharapkan dapat membantu koperasi untuk mengetahui tingkat
kondisi keuangannya sehingga dapat memberikan pertimbangan dalam
menentukan kebijakan-kebijakan yang harus diambil pada periode yang
akan datang.
2. Bagi Universitas
Menambah referensi bacaan ilmiah bagi pembaca berkaitan dengan
kinerja keuangan dan koperasi.
3. Bagi Penulis
Untuk menerapkan ilmu atau teori yang diperoleh selama ini, yang
berhubungan dengan analisis kinerja keuangan dan koperasi dengan
kenyataan yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
TINJAUAN TEORITIK
A. Tinjauan Teoritik
1. Pengertian Koperasi
Pengertian Koperasi Menurut UU RI No.25 pasal 1, 1992: 2
a. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau
badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan azas kekeluargaan.
b. Koperasi Primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan
beranggotakan orang-seorang.
c. Koperasi Sekunder adalah Koperasi yang didirikan oleh dan
beranggotakan koperasi.
2. Jenis Koperasi
Didasarkan pada kebutuhan dari dan untuk efisiensi suatu golongan
dalam masyarakat yang sesuai dengan lapangan usahanya, penjenisan
koperasi dapat dilakukan menjadi : (Amidipradja, 1990:48)
a. Koperasi konsumsi, adalah koperasi yang berusaha untuk
menyediakan barang-barang yang dibutuhkan para anggotanya, baik
barang keperluan sehari-hari maupun barang-barang kebutuhan
sekunder yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidup para
anggotanya dalam artian dijangkau oleh daya beli.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
b. Koperasi Simpan-Pinjam, adalah koperasi yang berusaha untuk
mencegah para anggotanya terlibat dalam jeratan kaum lintah darat
pada waktu mereka memerlukan sejumlah uang atau barang keperluan
hidupnya, dengan jalan menggiatkan tabungan dan mengatur
pemberian pinjaman uang atau barang yang serendah-sendahnya.
c. Koperasi Produksi, adalah koperasi yang berusaha menggiatkan para
anggotanya dalam menghasilkan produk tertentu yang bisa
diproduksinya serta sekaligus mengkoordinir pemasarannya, dengan
demikian para produsen akan memperoleh kesamaan harga yang wajar
/ layak dan mudah memasarkannya.
d. Koperasi Serba Usaha, adalah koperasi yang berusaha dalam beberapa
macam kegiatan ekonomi yang sesuai dengan kepentingan-
kepentingan para anggotanya.
Jenis Koperasi menurut golongan masyarakat yang terpadu dalam
mendirikannya dibagi menjadi: (G.kartosapoetra.dkk, 1987:134)
1) Koperasi Pegawai Negeri dalam suatu daerah kerja.
2) Koperasi di lingkungan angkatan bersenjata yang merupakan wadah
penampungan kegiatan-kegiatan karyawan anggota angkatan untuk
meningkatkan kesejahteraan anggota beserta keluarganya.
3) Koperasi Wanita, Koperasi Guru, Koperasi veteran, Koperasi kaum
pensiun dsb, yang masing-masing berusaha untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi para anggota dalam golongannnya masing-
masing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
3. Tujuan Koperasi
Tujuan utama koperasi sesuai UU RI No.25 Tahun 1992 pasal 3
adalah untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya serta
masyarakat pada umumnya dan ikut dalam membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang
maju, adil dan makmur berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Selain itu
koperasi juga menjadi wahana untuk saling berusaha secara kekeluargaan.
Masing-masing anggota secara sukarela memajukan perekonomiannya
agar kesejahteraan hidup mereka terjamin, Jadi tujuan yang lain adalah
untuk menumbuhkan rasa solidaritas atau kekeluargaan diantara anggota
koperasi.
4. Akuntansi Koperasi
a. Arti penting akuntansi koperasi menurut T.Gilarso (1989:105)
Akuntansi koperasi memiliki fungsi umum yaitu menyajikan
informasi (laporan) keuangan. Informasi keuangan yang dihasilkan
oleh pembukuan/akuntansi koperasi mempunyai peranan yang
penting bagi tim manajemen kopersi dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan, karena dari informasi itulah prestasi atau hasil
usaha koperasi selama jangka waktu tertentu dapat diketahui.
Informasi keuangan itu merupakan pertanggungjawaban atas
pengelolaan modal koperasi oleh pengurus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Fungsi khusus akuntansi koperasi merupakan perincian dari fungsi umum
yaitu
1) Menghitung SHU sebagai salah satu tolak ukur untuk menilai
sukses/tidaknya koperasi dalam mencapai tujuan
2) Mengamankan dan mengawasi semua harta kekayaan
koperasi dari segala macam bentuk kecurangan dan
penyelewengan.
3) Membantu menentukan hak setiap pihak yang
berkepentingan dengan koperasi.
4) Memberikan informasi kepada manajer untuk mengambil
keputusan.
b. Manfaat informasi keuangan yang disajikan oleh akuntansi koperasi
Informasi keuangan yang dibuat oleh akuntansi koperasi sangat
berguna bagi kepentingan berbagai pihak. Pihak-pihak yang secara
langsung atau tidak langsung berkepentingan terhadap informasi
yang disajikan adalah
1) Para pemilik/anggota koperasi: berkepentingan untuk
mengetahui perkembangan modal koperasi, berapa laba yang
diperoleh, berapa SHU untuk masing-masing anggota dan
berapa kira-kira laba yang akan didapat koperasi pada masa
yang akan datang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2) Pengurus koperasi/manajer: informasi akuntansi tersebut
dipakai sebagai alat bantu untuk Perencanaan dan
pengawasan atas kegiatan usaha
3) Kreditur/calon kreditur, misalnya bank, supplier (penjual):
informasi tersebut akan dipakai untuk menentukan apakah
akan memberikan pinjaman atau tidak dan berapa besarnya
pinjaman itu
4) Pemerintah: informasi tersebut bermanfaat untuk menentukan
besarnya subsidi dan pajak koperasi serta pelaksanaan
peraturan yang lainnya.
5) Karyawan: untuk mengetahui sejauh mana mutu dan hasil
usaha koperasi apakah kontinuitasnya terjamin serta berapa
balas jasa yang diperoleh masing-masing.
c. Sistem akuntansi koperasi
Sistem akuntansi koperasi disusun berdasarkan surat dirjenkop
no.1654/Kop/VII/1981 yaitu tentang petunjuk pembinaan
administrasi pembukuan/akuntansi koperasi. Dalam peraturan
tersebut hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
1) Petunjuk Akuntansi koperasi berpatokan pada:
a) Melaksanakan prinsip-prinsip akuntansi Indonesia
b) Menggunakan metode pembukuan berpasangan
c) Menerapkan system kode/nomor perkiraan sesuai
kebutuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
d) Tekhnik pencatatan dapat dilaksanakan dengan tekhnik
penyalinan.
2) Koperasi yang telah memakai system akuntansi tertentu boleh
tetap melanjutkan system akuntansi yang telah ada itu dengan
mengadakan penyesuaian seperlunya sesuai dengan petunjuk.
3) Petunjuk dimaksudkan agar semua bentuk dan langkah
pembinaan administrasi pembukuan/akuntansi mengarah
pada terciptanya suatu keseragaman system akuntansi
koperasi.
Siklus Akuntansi koperasi merupakan urutan pekerjaan pembukuan dalam
koperasi, yang meliputi dokumen bukti dasar, bukti pembukuan, buku
harian, atau jurnal, buku besar, neraca lajur, dan laporan keuangan. pada
prinsipnya sistem akuntansi koperasi mengikuti siklus pencatatan
akuntansi yang lazim seperti pada bagan berkut ini:
Gambar 1. Siklus pencatatan Akuntansi
Keterangan bagan
Semua bukti (kwitansi) pembelian dan penjualan dicatat dalam buku
harian berdasarkan urutan tanggal kejadian
Dokumen Bukti
Buku jurnal/ Buku harian
Buku Besar
Neraca Lajur
Buku pembantu Neraca
Laporan Rugi Laba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Semua kejadian yang terekam dalam buku harian itu kemudian secara
periodik dikelompokkan dalam bukubesar masing-masing
Dari bukti transaksi yang sama dibuat juga bukutambahan yang fungsinya
sebagai pengontrol kebenaran buku besar
Setelah buku besar itu bias dipastikan benar maka saldo yang ada didalam
masing-masing buku besar bias dipindahkan ke neraca lajur.
5. Kinerja Keuangan Koperasi
Kinerja keuangan koperasi adalah tingkat kesehatan keuangan yang
dimiliki oleh suatu koperasi, sedangkan tingkat kesehatan koperasi yaitu
suatu kondisi/kemampuan koperasi dalam mempertahankan kelangsungan
hidupnya hal ini dapat dilihat dari laporan keuangannya. Laporan
keuangan koperasi mempunyai manfaat yang sangat penting terhadap
kinerja keuangan koperasi karena mampu menunjukkan perkembangan
koperasi dan segi usaha yang dilakukan dari tahun ke tahun.
a. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan koperasi merupakan bagian dari pertanggung
jawaban pengurus kepada para anggota di dalam rapat anggota
tahunan
b. Laporan keuangan koperasi terdiri dari :
1) Neraca yaitu laporan yang secara sistematis tentang aktiva, hutang,
serta modal dari koperasi.
2) Laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
3) Perhitungan hasil usaha yaitu laporan yang memuat ikhtisar dari
pendapatan dan biaya koperasi dalam periode waktu tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
4) Laporan perubahan kekayaan bersih merupakan laporan keuangan
tambahan, yaitu ikhtisar perubahan kekayaan bersih koperasi yang
terjadi pada periode waktu tertentu.
c. Tujuan Laporan keuangan Koperasi.
Tujuan laporan keuangan koperasi adalah untuk menyediakan
informasi yang berguna bagi pemakai utama dan pemakai lainnya.
Beberapa hal yang dapat diinformasikan oleh laporan keuangan
menurut Sitio dan Halomoan (2001:108) adalah sebagai berikut:
1) Mengetahui manfaat yang diperoleh dengan menjadi anggota
koperasi.
2) Mengetahui prestasi keuangan koperasi selama suatu periode
dengan SHU dan manfaat keuangan koperasi sebagai ukuran.
3) Mengetahui sumberdaya ekonomis yang dimiliki koperasi,
kewajiban dan bukan anggota.
4) Mengetahui transaksi, kejadian dan keadaan yang mengubah
sumberdaya ekonomis, kewajiban dan kekayaan bersih dalam suatu
periode dengan pemisah antara yang berkaitan dengan anggota dan
bukan anggota
5) Mengetahui informasi penting lainnya yang mungkin
mempengaruhi liquiditas dan solvabilitas koperasi.
Informasi aktivitas yang dilakukan oleh anggota yang disajikan
dalam laporan keuangan koperasi sedapat mungkin dipisahkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
dengan dengan yang bukan anggota. Informasi yang diperlukan untuk
mencapai tujuan koperasi diatas
1) Sumberdaya ekonomi yang dimiliki koperasi.
2) Kewajiban yang harus dipenuhi koperasi.
3) Kekayaan bersih yang dimiliki oleh anggota koperasi itu sendiri.
4) Transaksi atau kejadian dan keadaan yang terjadi dalam suatu
periode yang mengubah sumber daya ekonomis, kewajiban dan
kekayaan bersih koperasi.
5) Sumber dan penggunaan dana serta informasi-informasi lain yang
mungkin mempengaruhi liquiditas dan solvabilitas.
d. Karakteristik Laporan Keuangan Koperasi
Laporan keuangan koperasi mempunyai karakter tersendiri menurut
Sitio dan Halomoan (2001:109) yaitu:
1) Laporan keuangan merupakan bagian pertanggungjawaban
pengurus kepada para anggotanya didalam rapat anggota tahunan
(RAT)
2) Laporan keuangan biasanya meliputi neraca/laporan sisa hasil
usaha dan laporan arus kas yang penyajiannya dilakukan secara
komparatif
3) Laporan yang disampaikan pada RAT harus ditandatangani oleh
semua anggota pengurus koperasi (UU No.25/1992, pasal 36
ayat1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
4) Laporan laba rugi menyajikan hasil akhir yang disebut sisa hasil
usaha (SHU).
SHU koperasi dapat berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk
anggota dan bukan anggota. SHU yang dibagikan kepada anggota
harus berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota. Pada
saat RAT, SHU ini diputuskan untuk dibagi sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam undang-undang dan anggaran
dasar koperasi. Komponen pembagian SHU sesuai dengan
anggaran dasar atau anggaran rumah tangga(AD/ART) koperasi
yang bersangkutan.
5) SHU yang berasal dari transaksi anggota maupun non anggota
didistribusikan sesuai dengan komponen-komponen pembagian
SHU yang diatur dalam AD atau ART koperasi. SHU yang
bersumber dari transaksi anggota dibagi sebagai berikut (sebagai
contoh)
a) Dana Cadangan
b) Dana Anggota
c) Dana pengurus
d) Dana pegawai/karyawan
e) Dana sosial
f) Dana pembangunan daerah kerja
SHU yang berasal dari transaksi bukan anggota terdiri dari
komponen-komponen serbagai berikut (sebagai contoh)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
a) Dana cadangan koperasi
b) Dana pengurus
c) Dana pegawai/karyawan
d) Dana pendidikan koperasi
Komponen-komponen tersebut selama belum dicairkan disajikan
dalam kelompok kewajiban lancar pada neraca sedangkan
cadangan koperasi merupakan bagian sisa hasil usaha yang tidak
dibagi dapat digunakan untuk memupuk modal sendiri dan
menutup kerugian koperasi
6) Laporan keuangan koperasi bukan merupakan laporan keuangan
konsolidasi dari koperasi-koperasi.
7) Posisi keuangan koperasi tercermin pada neraca neraca, sedangkan
sisa hasil usaha tercermin pada perhitungan hasil usaha. Istilah
perhitungan hasil usaha sebagai pengganti istilah laporan laba rugi
adalah mengingat manfaat dari usaha koperasi tidak semata-mata
diukur dari laba tetapi lebih ditekankan pada manfaat bagi anggota.
Oleh karena itu koperasi tidak menggunakan istilah laba atau rugi
melainkan hasil usaha.
8) Laporan keuangan yang diterbitkan oleh koperasi dapat
menyajikan hak dan kewajiban anggota beserta hasil usaha dari dan
untuk anggota disamping yang berasal dari bukan anggota. Hal ini
dilakukan oleh karena kegiatan koperasi sendiri cenderung lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
banyak ditujukan kepada kepentingan anggota baik sebagai pemilik
maupun pelanggan.
9) Alokasi pendapatan dan beban pada perhitungan hasi usaha kepada
anggota dan bukan anggota, berpedoman pada perbandingan
manfaat yang diterima oleh anggota dan bukan anggota. Jika hal
demikian sulit dilaksanakan alokasi dapat dilakukan dengan cara
lain yang sistematik dan rasional. Cara-cara yang diterapkan perlu
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
10) Modal koperasi yang dibukukan terdiri dari:
a. simpanan-pinjaman.
b. pinjaman-simpanan.
c. penyisihan dari hasi usahanya termasuk cadangan serta
sumber-sumber lain.
Cadangan koperasi dipupuk melalui penyisihan sisa hasil
usaha dan cara-cara lain yang ditetapkan dalam anggaran
dasar. Cadangan dalam koperasi dimaksudkan untuk
memupuk modalkoperasi sendiri dan menutupkerugian
koperasi sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi.
Cadangan koperasi bukan milik anggota koperasi dan tidak
boleh dibagikan kepada anggota walaupun diwaktu
pembubaran. Istilah permodalan koperasi dengan demikian
tidak hanya mencakup modal yang disetor oleh anggota.
Permodalan dalam koperasi meliputi seluruh sumber
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
pembelanjaan koperasi yang dapat bersifat permanen atau
sementara.
Pihak-pihak yang mempunyai klaim terhadap sumber daya
koperasi terdiri dari kreditur, anggota/pemilik dan badan usaha
koperasi itu sendiri. Struktur klaim yang demikian
menunjukkan bahwa koperasi mempunyai eksistensi
tersendiri, terpisah dengan anggota-anggotanya.
11) Pendapatan Koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku
dikurangi dengan penyusutan-penyusutan dan beban-beban dari
tahun buku yang bersangkutan disebut sisa hasil usaha.sesuai
dengan karakteristik koperasi, sisa hasil usaha berasal dari hasil
usaha yang diselenggarakan untuk anggota dan juga bukan
anggota. Sisa hasil usaha pada koperasi bukan merupakan satu-
satunya alat pengukur bagi manfaat keanggotaan koperasi dan
prestasi pengurus. Sisa hasil usaha, dengan demikian merupakan
hasil dari aturan dan prosedur akuntansi yang diterapkan dalam
koperasi dan mencerminkan perubahan kekayaan bersih yang
dimiliki oleh anggota dan koperasi itu sendiri yang berasal dari
transaksi kejadian atau keadan ekonomis yang timbul dari kegiatan
usaha. Pembagian laba dan transaksi modal tidak dimasukkan
dalam perhitungan sisa hasil usaha.
12) Keanggotaan atau kepemilikan pada koperasi tidak dapat
dipindahtangankan dengan dalih apapun. Kewajiban anggota untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
menanggung kerugian yang diderita koperasi baik yang timbul
pada penutupan tahun buku maupun pada saat pembubaran dapat
ditetapkan terbatas atau tidak terbatas. Dalam hal tanggungan
anggota ditetapkan terbatas maka kerugian hanya dapat dibebankan
pada kekayaan koperasi (dalam bentuk cadangan yang telah
dipupuk) dan kepada anggota sebesar jumlah tanggungan yang
ditetapkan dalam anggaran dasar. Dalam kaitan ini sisa hasil usaha
bukan merupakan perubahan kekayaan dari anggota.
e. Keterbatasan laporan Keuangan Koperasi
Bila kita mengkaji suatu laporan keuangan, sekalipun laporan
keuangan itu telah diperiksa oleh akuntan publik dengan pendapat
wajar tanpa syarat, namun sering kali laporan keuangan itu terkesan
tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Hal ini disebabkan
oleh adanya keterbatasan laporan keuangan itu. Adapun keterbatasan
laporan keuangan koperasi menurut Widanarto (2003:16) Adalah:
1) Laporan keuangan dibuat secara periodik. Laporan keuangan
bukan merupakan laporan akhir, dengan demikian pengguna
laporan keuangan tidak memperoleh laporan final
2) Laporan keuangan dibuat dalam satuan mata uang tertentu. Hal ini
mengakibatkan dasar penjumlahan berbeda
3) Laporan keuangan dibuat pada akhir tahun sementara transaksi
perusahaan dilakukan dari awal tahun hingga akhir tahun, hal ini
mengabaikan nilai mata uang termasuk kenaikan harga – harga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
4) Tidak semua faktor – faktor yang mempengaruhi posisis keuangan
dapat tercermin dalam laporan keuangan
6. Komponen penilaian kesehatan koperasi
a. Modal sendiri
Dalam UU RI no.25 Tahun 1992 tentang perkoperasian pasal 41 ayat
(2) disebutkan bahwa modal sendiri dapat berasal dari:
1) Simpanan pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang
wajib dibayarkan oleh setiap anggota kepada koperasi saat masuk
menjadi anggota koperasi
2) Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak harus
sama yang wajib dibayar oleh setiap anggota kepada koperasi
dalam waktu dan kesempatan tertentu.
3) Dana cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari
penyisihan SHU yang digunakan untuk memupuk modal sendiri
dan untuk memupuk kerugian koperasi bila diperlukan.
4) Hibah
Hibah adalah sejumlah uang yang diberikan dari suatu badan usaha
atau orang kepada koperasi simpan pinjam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
b. Total Aktiva
Total aktiva adalah kekayaan koperasi antaralain berupa kas, bank,
pinjaman diberikan, aktiva tetap yang disajikan dalam neraca koperasi
sebelah kiri.
c. Pinjaman diberikan yang berisiko
Pinjaman diberikan yang berisiko adalah dana yang dipinjamkan oleh
koperasi kepada peminjam yang tidak mempunyai agunan yang
memadai
d. Volume pinjaman diberikan
Volume pinjaman adalah sisa pinjaman tahun lalu ditambah pinjaman
kumulatif yang diberikan selama satu tahun buku penilaian baik
kepada anggota maupun non anggota.
e. Volume Pinjaman kepada anggota
Volume Pinjaman kepada anggota adalah pinjaman anggota posisi
akhir tahun lalu ditambah pinjaman kumulatif yang diberikan kepada
anggota.
f. Pinjaman bermasalah dibedakan menjadi:
1) Pinjaman kurang lancar
2) Pinjaman yang diragukan
3) Pinjaman yang macet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
g. Pinjaman diberikan
Pinjaman diberikan adalah dana yang dipinjamkan dan dana tersebut
masih ada ditangan peminjam atau sisa dari pinjaman pokok tersebut
masih belum dikembalikan oleh peminjam.
h. Cadangan Risiko
Cadangan Risiko adalah dana yang disisihkan dari pendapatan yang
dicadangkan untuk menutup risiko apabila terjadi pinjaman macet.
i. Sisa Hasil Usaha
Sisa Hasil Usaha adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam
satu tahun buku dikurangi dengan biaya penyusutan dan kewajiban
lain termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan
j. Pendapatan operasional
Pendapatan operasional adalah seluruh pendapatan yang diperoleh
koperasi dalam periode satu tahun buku yang berkaitan langsung
dengan operasionalnya.
k. Beban Operasional
Beban Operasional adalah sejumlah uang yang dikeluarkan oleh
koperasi yang berupa beban dalam rangka memperoleh pendapatan
operasional.
l. Dana diterima
Dana diterima adalah dana yang diterima koperasi yang berstatus
sebagai ekuiti maupun sebagai kewajiban jangka pendek, menengah
maupun panjang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
7. Kesehatan Finansial Koperasi
a. Pengertian Kesehatan finansial
Tingkat Kesehatan finansial adalah kondisi atau keadaan koperasi
yang dinyatakan Sehat, cukup sehat, Kurang Sehat dan Tidak Sehat.
(Dep. Kop, 1989)
b. Tujuan Analisis Kesehatan
Tujuan Analisis kesehatan adalah untuk mengklasifikasikan tingkat
kesehatan koperasi dalam 4 (empat) predikat yaitu Sehat, cukup
sehat, Kurang Sehat dan Tidak Sehat, serta memperoleh gambaran
mengenai kinerja koperasi dari taun ke tahun. (Dep. Kop, 1989)
c. Aspek Kesehatan finansial
Lima aspek penilaian tingkat kesehatan finansial berdasarkan surat
keputusan menteri koperasi, pengusaha kecil dan menengah NO.
194/KEP/IX/1998 adalah sebagai berikut:
1) Aspek Permodalan
Penilaian terhadap permodalan dimaksudkan untuk memperoleh
rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko.
Koperasi harus memiliki modal ekuitas sebagai modal
perusahaan. atas dasar itu kedudukan dan status modal koperasi
secara hokum dipertegas dengan menetapkan modal sendiri
yang merupakan ekuitas, sedang modal pinjaman merupakan
modal penunjang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Beberapa aspek permodalan yang digunakan untuk mengukur
tingkat kesehatan menurut SK Menkop. No.
194/KEP/M/IX/1998 adalah sebagai berikut:
a) Rasio antara modal sendiri terhadap total asset yang
dimaksudkan untuk mengukur kemampuan modal sendiri
koperasi dalam pendanaan terhadap total asset.
Rasio tersebut di hitung dengan cara:
Modal sendiri X 100% Total assets
b) Rasio Modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang
berisiko yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan
modal sendiri koperasi untuk menutup risiko atas pemberian
pinjaman yang tidak didukung dengan agunan.
Rasio tersebut dihitung dengan cara sebagai berikut:
Modal sendiri X 100% Pinjaman diberikan berisiko
2) Aspek Aktiva Produktif
Aspek Aktiva Produktif digunakan sebagai alat untuk mengukur
seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber-sumber daya
sebagaimana digariskan oleh kebijaksanaan perusahaan (Suad
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Husnan, 1989 :59). Aspek aktiva produksi dimaksudkan untuk
mengetahui kualitas kekayaan koperasi yang mendatangkan
penghasilan bagi koperasi yang bersangkutan. menurut SK
Menkop. No. 194/KEP/M/IX/1998 Aspek Aktiva Produktif
didasarkan pada tiga rasio yaitu:
a) Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Volume
Pinjaman Diberikan.
Rasio tersebut dihitung dengan cara sebagai berikut:
Volume pinjaman pada anggota X 100% Volume Pinjaman yang diberikan
b) Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman
diberikan
Rasio tersebut dihitung dengan cara sebagai berikut:
Risiko Pinjaman-Pinjaman bermasalah X 100% Pinjaman yang diberikan
c) Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman Bermasalah
Rasio tersebut dihitung dengan cara sebagai berikut:
Cadangan Risiko X100% Risiko Pinjaman yang Bermasalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
3) Aspek Rentabilitas
Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba selama periode tertentu (Munawir, 2001:33)
Ada tiga penilaian terhadap Aspek Rentabilitas yaitu:
a) Rasio SHU sebelum pajak terhadap Pendapatan Operasional
Rasio tersebut dihitung dengan cara sebagai berikut:
SHU sebelum pajak X 100% Pendapatan Operasi
b) Rasio SHU sebelum pajak terhadap Total Asset
Rasio tersebut dihitung dengan cara sebagai berikut:
SHU sebelum pajak X 100% Total asset
c) Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional
Rasio tersebut dihitung dengan cara sebagai berikut:
Beban Operasional X 100% Pendapatan Operasi
4) Aspek Likuiditas
Likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan koperasi
dalam membayar utang-utang jangka pendek kembali tepat pada
waktunya, (Amidipradja R.H &Rivai W, 1990:114), jadi
likuiditas adalah kemampuan koperasi untuk memenuhi
kewajiban jangka pendek. Penilaian jangka pendek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar pinjaman yang
diberikan dibandingkan dengan dana yang diterima.
Rasio likuiditas dihitung dengan cara sebagai berikut:
pinjaman yang diberikan X100% dana yang diterima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Lembar Kerja Penilaian Kesehatan
No ASPEK YANG
DINILAI
KOMPONEN NILAI KREDI
T
BOBOT
SKOR
I PERMODALAN
1. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset
2. Rasio modal Terhadap pinjaman diberikan yang berisiko
a. Modal Sendiri
- Modal disetor Rp
- Modal tetap tambahan Rp
- Penyertaan (50%) Rp
- Cadangan (umum) Rp
- Cadangan tujuan risiko Rp
Jumlah Rp
b. Total Aset Rp
c. Pinjaman diberikan yang berisiko
- (Pinjaman diberikan-agunan)
Rp
- (Pinjaman diberikan-nilai) Rp
Tanggung rentang
== %100xbap
== %100xcap
10 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
II KUALITAS
AKTIVA
PRODUKTIF
a. Volume Pinjaman pada Anggota Rp
b. Volume Pinjaman yang diberikan Rp
c. Risiko Pinjaman Bermasalah - 50% x Piutang Kurang Lancar Rp
- 75% x Piutang Diragukan Rp
- 100% x Piutang Macet Rp
Jumlah Rp
d. cadangan Risio Rp
Lembar Kerja Penilaian Kesehatan
No ASPEK YANG
DINILAI
KOMPONEN NILAI KREDI
T
BOBOT
SKOR
1. Rasio volume pinjaman pada anggota terhadap total volume pinjaman diberikan.
2. Rasio Risiko Pinjaman bermasalah terhadap pinjaman diberikan.
3. Rasio cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah
=%100xca
=%100xbc
=%100xcd
10
10 10
III MANAJEMEN 1. Permodalan a. Tingkat Pertumbuhan modal sendi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
sama atau lebih besar dari tingkat pertumbuhan asset
b. Tingkat pertumbuhan modal sendiyang berasaldari anggota sekurangkurangnya sebesar 10% dibandingtahun sebelumnya.
c. Penyisihan cadangan dari SHU samatau lebih besar dari seperempat SHtahun berjalan.
d. Simpanan (Tabungan Koperasi dansimpanan berjangka koperasi) meningkat minimal 10% dari tahunsebelumnya
e. Investasi harta tetap dari inventarisserta biaya ekspansi perkantoran dibiayai dengan modal sendiri
Positif/Negatif
2. Kualitas Asset Positif a. Pinjaman lancar minimal sebesar
90% dari pinjaman yang diberikan.
b. Setiap pinjaman yang diberikan didukung dengan agunan yang dinilainya sama atau lebih besar dari pinjaman yang diberikan
c. Dana Cadangan penghapusan pinaman sama atau lebih besar dari pinjaman macet.
d. Pinjaman macet tahun lalu dapat ditarik sekurang-kurangnya sepersepuluh
e. Koperasi senantiasa memantau agar produsen pinjaman dilaksanakan dengan baik
Positif/Negatif
5
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Lembar Kerja Penilaian Kesehatan
No ASPEK YANG DINILAI
KOMPONEN NILAI KREDI
T
BOBOT
SKOR
3. Pengelolaan a. Memiliki rencana kerja jangka
pendek (tahunan) yang meliputi: 1) Penghimpunan simpanan
dan pemberian pinjaman 2) Pendanaan 3) Pendapatan dan biaya 4) Personil
b. Memiliki bagan organisasi yang memuat secara jelas garis wewenang dan tanggungjawab setiap unit kerja dan disiplin kerja.
c. Mempunyai system dan prosedur tertulis mengenai pengendalian intern tentang pengamanan asset koperasi yang mencakup kas, harta tetap dan likuid lainnya.
d. Memiliki program pendidikan dan latihan bagi pegawai dan anggota
e. Memiliki kebijakan tertulis yang mengatur bahwa pengurus dan pegawai tidak diperbolehkan memanfaatkan posisisi dan kedudukannya untuk kepentingan pribadi
Positif/Negatif
4. Rentabilitas a. Memiliki ketentuan tentang
penyisihan penghapusan piutang/cadangan risiko untuk menutup kerugian yang diperkirakan karena macet
b. Memiliki ketentuan bahwa semua pengeluaran biaya harus didukung dengan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan
c. Memiliki ketentuan tidak akan memberikan pinjaman yang
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
bersifat spekulatif, yaitu pinjaman yang menghasilkan keuntungan tinggi tetapi berisiko tinggi.
d. Memiliki ketentuan mengenai pembatasan pemberian pinjaman kepada anggota baru
e. Dalam pemberian pinjaman, koperasi lebih menitikberatkan atas kemampuan peminjam untuk mengembalikannya daripada tersedianya agunan
Positif/Negatif
5. Likuiditas a. Memiliki kebijakan tertulis
mengenai pengendalian likuiditas b. Memiliki fasilitas pinjaman yang
akan diterima dari lembaga lain untuk menjaga likuiditasnya.
c. Memiliki pedoman administrasi yang efektif untuk memantau kewajiban yang jatuh tempo
d. Memiliki ketentuan yang mengatur hubungan antara jumlah pemberian pinjaman dengan jumlah dana yang ada.
e. Memiliki system informasi manajemen yang memadai untuk pemantauan likuiditas
Positif/Negatif
5
5
IV RENTABILITAS
1. Rasio SHU sebelum pajak terhadap pendapatan nasional
a. Pendapatan operasional Rp b. Beban operasional Rp c. SHU sebelum pajak Rp d. Total Asset Rp
=%100xca
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Lembar Kerja Penilaian Kesehatan
No ASPEK
YANG DINILAI
KOMPONEN NILAI KREDI
T
BOBOT
SKOR
1. Rasio SHU sebelum pajak terhadap Total Asset.
2. Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional
=%100xbc
=%100xcd
5
5
V LIKUIDITAS
Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima
a. Pinjaman yang diterima Rp
b. Dana yang diterima
- Modal sendiri kekayaan Rp
- Moadl Pinjaman (modal tidak
tetap) Rp
- Modal Penyertaan (50%) Rp
- Sumbangan/tabungan Rp
Jumlah Rp
=%100xbc
10
JUMLAH SKOR Keterangan Predikat Skor - Sehat 81-100 - Cukup Sehat 66-< 81 - Kurang Sehat 51-< 66 - Tidak Sehat 0-< 51 PREDIKAT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini adalah studi kasus, yaitu Penelitian yang
dilakukan terhadap data-data perusahaan yang memusatkan pada satu
objek penelitian tertentu, sehingga kesimpulan yang diambil hanya
terbatas pada objek yang diteliti. Dalam kasus ini penelitian dilakukan
terhadap data-data keuangan koperasi kemudian dari data-data itu
kemudian dianalisis sehingga akan dapat ditarik kesimpulan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian dilakukan di Koperasi Pegawai Republik Indonesia
“Adil Sejahtera” Kecamatan Kaliwungu, Jawa Tengah. Alasan
pemilihan obyek penelitian pada koperasi tersebut adalah:
a. Koperasi telah lama beroperasi
b. Koperasi bersedia menyediakan data-data yang diperlukan.
2. Waktu Penelitian dilaksanakan pada Mei – Juni 2009
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
subyek penelitian ini adalah pengurus, anggota, dan karyawan
koperasi.
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
2. Objek Penelitian
obyek penelitian ini adalah data-data keuangan dan data-data lain
yang mendukung dari tahun 2007 – 2008.
D. Instrumen Penelitian
1. Gambaran Umum Koperasi.
2. Struktur Organisasi.
3. Laporan Keuangan dari tahun 2007-2008.
4. Sistem Akuntansi koperasi.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara yaitu suatu cara untuk mengumpulkan data dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung baik dengan
pemilik maupun dengan para karyawan yang ada hubungannya
dengan permasalahan yang ada.
2. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara melihat dan mempelajari catatan-catatan akuntansi, arsip-
arsip, dokumen-dokumen mengenai struktur organisasi dan laporan
keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
3. Observasi
Observasi yaitu suatu cara untuk mengumpulkan data dengan
mengadakan pengamatan langsung ke koperasi.
F. Teknik analisis data
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif
kuantitatif. Langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah adalah
sebagai berikut:
1. Menghitung Rasio masing-masing aspek penilaian kesehatan.
2. Menghitung Nilai kredit masing-masing aspek penilaian kesehatan
berdasarkan SK Menkop No.194/KEP/IX/1998.
a. Aspek Permodalan
Cara Penilaian:
1) Rasio antara modal sendiri terhadap total asset
- Untuk Rasio Lebih kecil atau sama dengan 0 (Nol) maka
diberikan nilai 0 (Nol), Artinya bahwa bila koperasi tidak
mempunyai modal sendiri atau minus karena kerugiannya
lebih besar daripada modal koperasi itu sendiri.
- Untuk setiap kenaikan rasio 1% mulai dari 0%, nilai kredit
ditambah 5 dengan maksimum nilai 100%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
2) Rasio modal sendiri terhadap pinjaman berisiko
Cara Penilaian:
- Untuk rasio lebih kecil atau sama dengan 0 (Nol) maka
diberikan nilai kredit 0 (nol)
- Untuk setiap kenaikan rasio 1% mulai dari 0%, nilai kredit
ditambah 5 dengan maksimum nilai 100%.
b. Aspek Kualitas Aktiva produktif
1) Rasio Volume Pinjaman pada Anggota thd Volume Pinjaman
Diberikan.
Cara penilaian:
- Untuk rasio sama dengan atau lebih besar dari 60%
diberikan nilai kredit 100, sedangkan untuk rasio kurang
dari 60% diberikan nilai kredit 0. Artinya koperasi dinilai
lebih baik apabila pinjaman diberikan kepada anggota
minimal 605 dari volume pinjamnyang diberikan.
2) Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman
diberikan
Cara Penilaian:
- Untuk rasio 50% atau lebih diberi kredit 0 (nol).
- Untuk penurunan rasio 1%, nilai kreditnya ditambah 2
dengan maksimum nilai kredit 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
3) Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman Bermasalah
Cara Penilaian:
- Untuk rasio 0% (tidak mempunyai cadangan penghapusan)
diberi nilai 0.
- Untuk setiap kenaikan 1% maka nilai kredit ditambah
1dengan maksimum 100
c. Aspek Manajemen
Perhitungan nilai kredit didasarkan pada hasil penilaian atas
jawaban pertanyaan manajemen sebanyak 25. Didalam penilaian
aspek ini mengandung jawaban positif dan negatif. Penilaian
aspek manajemen dikatakan positif apabila 5 komponen yang
dinilai ada dan dijalankan oleh koperasi, sebaliknya akan
dikatakan negatif apabila ketentuan pada 5 komponen tidak ada
atau ada tetapi tidak dijalankan oleh koperasi.
d. Aspek Rentabilitas
1. Rasio SHU sebelum pajak terhadap Pendapatan Operasional
- Untuk setiap kenaikan 1% mulai dari 0%, nilai kredit
ditambah 20 dengan maksimum nilai kredit 100.
2. Rasio antara SHU sebelum pajak terhadap Total Asset
- Untuk setiap kenaikan 1% mulai dari 0%, nilai kredit
ditambah 10 dengan maksimum nilai kredit 100.
3. Rasio antara Beban Operasional terhadap Pendapatan
Operasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
- Untuk rasio 100% atau negatif diberi nilai kredit 0.
- Untuk setiap penurunan rasio sebesar 1% mulai 100%,
nilai kredit ditambah 10 dengan maksimum 100.
e. Aspek Likuiditas
Rasio antara pinjaman diberikan terhadap dana yang diterima.
Cara Penilaian:
- Untuk rasio 90% atau lebih diberi kredit nilai 0, untuk
rasio dibawah 90% diberi nilai kredit 100.
3. Menghitung skor dari masing-masing aspek penilaian kesehatan.
Untuk menghitung skor digunakan rumus:
Skor = Nilai Kredit X Bobot
4. Menentukan jumlah Skor dengan menjumlah masing-masing
penilaian.
5. Melakukan penilaian tingkat kinerja koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB IV
GAMBARAN UMUM KOPERASI
A. Sejarah Berdirinya KPRI “Adil Sejahtera” Kaliwungu, Ungaran, Jawa
Tengah
KPRI “Adil Sejahtera” Kecamatan Kaliwungu resmi dengan Status
Badan Hukum No: 9920/ BH/ VI pada tanggal 29 Desember 1983, bergerak
dalam bidang simpan pinjam. Pada awal berdirinya merupakan Koperasi
Sekolah Dasar yang berada di Papringan, Kaliwungu. Dalam pendirian
koperasi ini di prakarsai oleh Bp Nahrowi, Bp Sadiman, Bp Subandi, Bp
PCM Sukir, Bp Suharyoto, dan Ibu Saminem, dengan tujuan untuk
mengentaskan para guru dan masyarakat sekitar dari lintah darat yang pada
waktu itu sangat marak dengan memberikan bunga yang sangat tinggi.
Kemudian dibentuklah pengurus untuk pertama kalinya Pengurus inilah yang
menandatangani Akta Pendirian dan yang membuat Anggaran Dasar (AD)
dan Anggaran Rumah Tangga (ART).
Pengurus tersebut adalah
Ketua : Bp Sadiman SS
Sekertaris : PCM Sukir
Bendahara : 1. Ibu Saminem
2. S Setyowali
Pembantu Umum : Bp Danuri
Anggota : 1. Suharyoto Da.
2. Subandi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
B. Struktur Organisasi KPRI “Adil Sejahtera” Kaliwungu Jawa Tengah
Struktur organisasi sangat diperlukan dalam suatu organisasi yaitu
sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan dan untuk memudahkan
pekerjaan dalam pengawasan dan pembinaan. Struktur organisasi sehat
artinya pada masing-masing satuan organisasi menjalankan peran, tugas dan
tanggung jawabnya secara tertib, teratur dan rapi disamping itu dituntut untuk
mencapai perbandingan terbaik antara usaha dan hasilnya.
Bagan struktur organisasi KPRI “Adil Sejahtera” Kecamatan
Kaliwungu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah adalah sebagai berikut:
Gambar 3
STRUKTUR ORGANISASI KPRI “ADIL SEJAHTERA”
KALIWUNGU, SEMARANG, JAWA TENGAH.
Sumber. KPRI “Adil Sejahtera” Kaliwungu, Ungaran, Jawa Tengah.
RAT
Pengawas Pengurus
Bendahara I Sekretaris Ketua I Ketua II
Pembina
Bidang Keorganisasian
Bidang Administrasi
Bendahara II
Bidang Simpan Pinjam & Waserda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Penjelasan mengenai tugas dan tanggung jawab dari masing-masing
jabatan adalah sebagai berikut:
1. Rapat Anggota Tahunan (RAT)
Rapat Anggota Tahunan dilaksanakan tiap satu tahun sekali. Rapat
Anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam tatanan kehidupan
koperasi yang mempunyai tugas antara lain:
a. Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
b. Menetapkan Kebijaksanaan umum koperasi
c. Memilih mengangkat atau memberhentikan pengurus dan badan
pengawasan.
2. Pengawas
Pengawas Koperasi Pegawai Negeri “Adil Sejahtera” terdiri dari tiga
orang yang satu ketua dan yang dua anggota.
3. Pembina
Pembina merupakan orang yang dipilih oleh rapat anggota sebagai
tempat untuk meminta pertimbangan terhadap berbagai kebijaksanaan
yang diambil oleh pengurus. Pembina Koperasi Pegawai Negeri “Adil
Sejahtera” adalah Kepala Pusat Kantor Pegawai Negeri (PKPN)
Ungaran
4. Pengurus
Pengurus adalah orang-orang yang dipilih dalam rapat anggota yang
nantinya bertanggung jawab atas kelancaran kegiatan operasional
koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Susunan kepengurusan KPRI “Adil Sejahtera“ Kecamatan Kaliwungu
Periode 2007-2009 adalah sebagai berikut:
1. Ketua : Bp. FM Sutrisno.
Mempunyai tugas memimpin jalan organisasi, bertanggung jawab atas
semua kegiatan anggota, pengurus dan pengawas, bertanggung jawab
organisasi keluar.
2. Wakil Ketua : Bp. Ngatmin
Bertugas membantu Ketua I dalam menjalankan dalam bidang
keorganisasian.
3. Sekertaris : Bp. Danuri
Bertugas Mengelola bidang administrasi dan mencatat semua kegiatan
yang terjadi di koperasi (notulen).
4. Bendahara 1 : Ibu. Saminem
Mempunyai tugas dalam perencanaan, pengelola dan pelaporan
keuangan, memegang kasir, mengontrol dan mengawasi keuangan dan
unit-unit usaha, Bertanggung jawab atas simpan pinjam.
5. Bendahara II : Bp. Warsito
Mempunyai tugas membantu bendahara I dalam mengawasi simpan
pinjam dan amprah gaji.
6. Pengawas : Diketuai oleh Bp. Suyadi, anggotanya Bp. Rochardo
dan Bp. Soedjito
Mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan dan
pengelolaan koperasi, melakukan pengawasan program kerja dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
pelaksanaannya, membuat laporan tertulis hasil pengawasan, meneliti
semua administrasi yang ada pada koperasi, mendapatkan segala
keterangan yang diperlukan.
C. Unit Usaha KPRI “Adil Sejahtera” Kaliwungu Jawa Tengah
Upaya Untuk meningkatkan kehidupan perekonomian terus dilakukan
oleh para pendiri koperasi yang dibantu oleh pengurus harian koperasi.
Beberapa Jenis Bidang Usaha yang dikembangkan oleh KPRI “Adil
Sejahtera” adalah:
1. Simpan Pinjam
Sesuai latar belakang dibentuk koperasi ini adalah mengentaskan para
guru yang terlibat utang dengan para rentenir dengan bunga yang sangat
tinggi maka unit usaha ini melayani kebutuhan para anggota dalam hal
simpan pinjam.
2. Waserda
Bidang pertokoan / waserda koperasi “Adil Sejahtera” menyediakan
barang-barang kebutuhan sehari-hari para anggota dan masyarakat
sekitar.
D. Kondisi Umum KPRI “Adil Sejahtera” Kaliwungu” Jawa Tengah
Koperasi Adil Sejahtera beralamat dijalan Raya Boyolali-Simo KM.11
tepatnya di desa Papringan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Keanggotaan Koperasi “Adil Sejahtera” terdiri dari pegawai negeri di
kecamatan kaliwungu terutama guru-guru SD dan karyawan, karyawan
kantorDEPDIKNAS kecamatan kaliwungu serta para pensiunan.
Keanggotaan koperasi pegawai negeri Adil Sejahtera dari tahun 2007 sampai
2008 telah mengalami perubahan. Jumlah anggota koperasi cenderung naik
turun hal tersebut dikarenakan ada yang masuk, ada yang keluar karena
pindah tugas, pensiun dan meninggal berikut perubahan jumlah anggota
koperasi
Tabel 4.1
Keanggotaan KPRI “Adil Sejahtera” Kliwungu
Tahun 2007-2008
Awal Th
(1)
Masuk
(2)
Keluar
(3) Tahun
L P L P L P
Jumlah
2007 221 165 2 2 10 7 373
2008 213 160 1 2 12 18 346
Sumber. KPRI “Adil Sejahtera” Kaliwungu, Ungaran, Jawa Tengah
Rapat pengurus dilaksanakan setiap bulan pada tanggal 24, dan rapat
bagian administrasi dengan badan pengawas setiap 3 bulan sekali.
Syarat masuk anggota KPRI “Adil Sejahtera”
1. Mengisi blangko Formulir (disediakan Pengurus)
2. Membayar simpanan pokok (SPK) Rp. 10.000
3. Membayar Simpanan Wajib (SW) Rp. 20.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
4. Membayar Simpanan Wajib Khusus (SWK) Rp. 5.000
5. Membayar Simpanan Berjangka (SBJ) Rp. 5.000
6. Membayar biaya administrasi Rp. 1.000
7. Pas photo 3X4 sebanyak 2 Lembar untuk KTA -
Jumlah Rp. 41.000
E. Permodalan
Sebuah Organisasi apapun bentuknya pasti membutuhkan modal untuk
mengembangkan usahanya, adapun sumber modal KPRI “Adil Sejahtera”
adalah sebagai berikut:
1. Sumber modal internal
a. Simpanan pokok
b. Simpanan wajib
c. Simpanan sukarela
2. Sumber Modal eksternal
Pinjaman dari lembaga keuangan (Bank)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi analisis data dan pembahasan hasil penelitian kemudian
dibandingkan dengan kajian teori yang ada. Penelitian tingkat kesehatan koperasi
simpan pinjam dilakukan pada setiap posisi akhir tahun buku yang diambil.
Penelitian masing-masing aspek dilakukan dengan melakukan penelitian
setiap komponennya. Setiap komponen yang dinilai diberikan skor penilaian
sesuai dengan besarnya pengaruh terhadap kesehatan koperasi simpan pinjam.
Skor penilaian tingkat kesehatan koperasi simpan pinjam diperoleh dengan
menjumlahkan skor aspek yang ada.
Di bawah ini akan disampaikan data hasil penelitian yang akan dianalisis
lebih lanjut yaitu data laporan keuangan pada tutup buku yang meliputi neraca
dan laporan laba rugi.
A. Menghitung Rasio Masing-Masing Aspek Penilaian Kesehatan
1. Aspek Permodalan
Perhitungan aspek permodalan dilakukan dengan cara menghitung
rasio perkomponen. Adapun perhitungannya meliputi dua cara, yaitu:
a. Rasio modal sendiri terhadap total asset.
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan modal sendiri
koperasi dengan mendukung pendanaan terhadap total asset
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 5.1
Data Modal sendiri dan total asset
Tahun Modal Sendiri Total asset 2007 714.781.814,280 1.044.135.864,320 2008 873.556.958,563 1.217.748.264,450
Sumber : Data Laporan Keuangan KPRI “Adil Sejahtera”
Hasil perhitungan rasio modal sendiri dengan total asset:
Rasio = Modal Sendiri x 100%
Total Asset
Tahun 2007 = 714.781.814,280 x 100%
1.044.135.864,320
= 68,46 %
Tahun 2008 = 873.556.958,563 x 100%
1.217.748.264,450
= 71,74 %
b. Rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko
Rasio ini bertujuan untuk mengukur kemampuan modal sendiri
koperasi untuk menutupi risiko atas pemberian pinjaman yang tidak
didukung agunan. Hasil perhitungan rasio modal sendiri terhadap
pinjaman diberikan berisiko adalah sebagai berikut:
Rasio = Modal Sendiri x 100% Pinjaman diberikan berisiko
Tahun 2007 = 714.781.814,280 x 100%
1.568.171.000 = 45,58 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tahun 2008 = 873.556.958,563 x 100% 1.916.007.950 = 45,59 %
2. Aspek kualitas produktif
Perhitungan Aspek kualitas aktiva produktif dilakukan dengan cara
menghitung komponen yang ada. Adapun perhitungannya adalah sebagai
berikut:
a. Rasio antara Volume pinjaman kepada anggota terhadap volume
pinjaman yang diberikan
Rasio ini untuk mengukur besarnya volume pinjaman yang diberikan
kepada anggota dibandingkan seluruh pinjaman yang diberikan. Hasil
perhitungan rasio volume pinjaman kepada anggota terhadap volume
pinjaman yang diberikan adalah sebagai berikut:
Rasio = Pinjaman pada anggota x 100% Pinjaman yang diberikan Tahun 2007 = 1.568.171.000 x 100% 1.007.455.950 = 155,66 %
Tahun 2008 = 1.916.007.950 x 100% 1.193.616.100 = 160,52 %
b. Rasio antara pinjaman bernasalah dengan pinjaman diberikan
Rasio ini bertujuan untuk mengukur besarnya risiko pinjaman
bermasalah dibandingkan dengan pinjaman yang diberikan. Hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
perhitungan rasio bermasalah dengan pinjaman yang diberikan adalah
sebagai berikut:
Rasio = Risiko Pinjaman yang Bermasalah x100% Pinjaman Yang diberikan Tahun 2007 = 1.535.000 x100% 1.007.455.950 = 0,15 %
Tahun 2008 = 1.910.000 x100% 1.193.616.100 = 0,16 %
c. Rasio antara cadangan risiko dengan risiko pinjaman bermasalah.
Rasio ini bertujuan mengukur besarnya cadangan risiko dibandingkan
dengan risiko pinjaman bermasalah. Hasil perhitungan rasio tersebut
sebagai berikut:
Rasio = Cadangan Risiko x 100% Risiko Pinjaman Yang bermasalah
Tahun 2007 = 12.042.056,260 x100% 1.535.000 = 784,50 % Tahun 2008 = 19.778.562,690 x 100% 1.910.000 = 1035,53 %
3. Aspek Manajemen
Penilaian aspek manajemen meliputi lima komponen yaitu permodalan,
kualitas aktiva produktif, pengelolaan, rentabilitas dan likuiditas. Dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
penilaian aspek manajemen ini mengandung jawaban positif dan negatif.
Penilaian aspek manajemen dikatakan positif apabila lima komponen yang
dinilai dijalankan oleh koperasi, sebaliknya aspek manajemen akan
dikatakan negatif apabila ketentuan pada lima komponen tidak ada atau
ada tetapi tidak dijalankan oleh koperasi. Dibawah ini akan dianalisis
masing-masing komponen selama tahun 2007 dan 2008. Hasil penilaian
aspek manajemen selama tahun 2007 dan 2008 akan diuraikan pada tabel
dibawah ini.
Tabel 5.2
Penilaian aspek manajemen tahun 2007
Jawaban No
Positif Negatif
1 Permodalan 5 - 2 Kualitas Aktiva Produktif 4 1 3 Pengelolaan 5 - 4 Rentabilitas 5 - 5 Likuiditas 5 -
Jumlah 24 1 Sumber: Data primer dari aspek manajemen yang dinilai tahun 2007
Tabel 5.3
Penilaian aspek manajemen tahun 2008
Jawaban No
Positif Negatif
1 Permodalan 5 - 2 Kualitas Aktiva Produktif 4 1 3 Pengelolaan 5 - 4 Rentabilitas 5 - 5 Likuiditas 5 -
Jumlah 24 1 Sumber: Data primer dari aspek manajemen yang dinilai tahun 2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
4. Aspek Rentabilitas
Aspek rentabilitas sebagai alat ukur koperasi untuk memperoleh sisa hasil
usaha sangatlah penting untuk menunjang kelancaran usaha koperasi
tersebut. Penilaian terhadap aspek rentabilitas meliputi tiga komponen
yaitu:
a. Rasio sisa hasil usaha sebelum pajak terhadap pendapatan operasional.
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan koperasi dalam
memperoleh sisa hasil usaha dari pendapatan operasionalnya. Semakin
tinggi rasio ini menunjukkan semakin tinggi kemampuan koperasi
memperoleh sisa hasil usaha dari kegiatan operasionalnya. Hasil
perhitungan rasio ini adalah sebagai berikut:
Rasio = SHU sebelum Pajak x 100%
Pendapatan Operasi
Tahun 2007 = 154.730.128,590 x 100% 212.644.578,590 = 72,76 %
Tahun 2008 = 205.317.071,436 x100%
266.491.261,436
= 77,04 %
b. Rasio sisa hasil usaha sebelum pajak terhadap total asset
Rasio ini mengukur kemampuan koperasi dalam memperoleh sisa
hasil usaha dibandingkan dengan total asset yang ada pada koperasi.
Hasil perhitungan rasio ini adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Rasio = SHU sebelum Pajak x 100% Total asset Tahun 2007 = 154.730.128,590 x 100% 1.044.135.864,320 = 14,82 %
Tahun 2008 = 205.317.071,436 x100% 1.217.748.264,450 = 16,86 %
c. Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional
Rasio ini bertujuan untuk mengukur besarnya beban operasional
koperasi dibandingkan dengan pendapatan operasional. Hasil
perhitungan rasio ini adalah sebagai berikut:
Rasio = Beban Operasional x 100% Pendapatan Operasional Tahun 2007 = 57.914.450 x100% 212.644.578,590 = 27,24 % Tahun 2008 = 61.174.190 x100% 266.491.261,436 = 22,96 %
5. Aspek Likuiditas
Rasio ini bertujuan untuk mengukur kemampuan koperasi memenuhi
kewajiban jangka pendek dengan menggunakan dana lancar yang tersedia
pada saat tertentu. Hasil Perhitungan rasio ini adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Rasio = Pinjaman yang diberikan x100% Dana yang diterima Tahun 2007 = 1.007.455.950 x 100% 560.715.050 = 179,67 %
Tahun 2008 = 1.193.616.100 x 100% 722.391.850 = 165,23 % Tahun 2007 = 329.354.044,988 x100%
1.044.135.864,320
= 31,54 %
Tahun 2008 = 344.191.304,850 x 100% 1.217.748.264,450
= 32,96 %
B. Pembahasan Aspek Tingkat Kesehatan Koperasi
1. Aspek permodalan
a. Rasio antara modal sendiri terhadap total asset
Hasil data rasio selama tahun 2007 dan 2008 koperasi Pegawai
Republik Indonesia Adil Sejahtera menunjukkan perkembangan yang
baik. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2007 dan 2008
adalah 68,46% dan 71,74%. Yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 total
asset didukung oleh dana modal sendiri sebesar 68,46% dan 71,74%.
Koperasi Adil sejahtera pada tahun 2007 dan 2008 mengalami
kenaikan sebesar 3,28%.Perubahan ini disebabkan oleh kenaikan
modal sendiri sebesar Rp.668.419.887,127 dan total asset sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Rp.173.612.400,130. Perkembangan koperasi Adil Sejahtera selama
satu tahun menunjukkan kondisi baik, karena modal sendiri koperasi
mampu mendukung total asset koperasi.
b. Rasio antara modal sendiri terhadap pinjaman diberikan berisiko
Perkembangan koperasi Pegawai Republik Indonesia Adil
Sejahtera selama satu tahun menunjukkan kondisi yang baik.Karena
modal sendiri mampu menutupi kerugian yang terjadi akibat pinjaman
diberikan tidak didukung agunan yang memadai. Hal ini ditunjukkan
dengan rasio tahun 2007 dan 2008 sebesar 45,59%. Kenaikan nya
sebesar 0,01% dikarenakan hampir setiap pinjaman yang diberikan
tanpa agunan sehingga semua pinjaman yang diberikan dianggap
sebagai pinjaman berisiko.
2. Aspek Kualitas aktiva produktif
a. Rasio antara volume pinjaman kepada anggota terhadap volume
pinjamanyang diberikan
Hasil analisis data menunjukkan bahwa selama tahun 2007 dan
2008, koperasi Pegawai Republik Indonesia Adil Sejahtera
Mempunyai perkembangan yang baik, dikatakan baik karena koperasi
mampu memberikan pinjaman kepada anggota hampir dengan seluruh
pinjaman yang diberikan. Hal ini ditunjukkan dengan rasio sebesar
155,66% dan 160.52% selama tahun 2007 dan 2008.
Keberadaan pinjaman yang diberikan kepada anggota sangat
penting karena merupakan kekayaan yang mendatangkan penghasilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
bagi koperasi. Selama tahun 2007 dan 2008, rasio ini meningkat
sebesar 4,86%. Hal ini disebabkan karena kenaikan volume pinjaman
kepada anggota sebesar Rp 347.836.950 dan untuk kenaikan volume
pinjaman yang diberikan jumlah kenaikannya sama karena koperasi
Pegawai Republik Indonesia Adil Sejahtera tidak memberikan
pinjaman kepada bukan anggota.
b. Rasio antara risiko pinjaman bermasalah dengan pinjaman yang
diberikan.
Hasil analisa data menunjukkan bahwa tahun 2007 dan 2008
menunjukkan perkembangan yang baik. Karena setiap pinjaman yang
diberikan selama tahun 2007 dan 2008 hanya mempunyai masalah
yang cukup kecil yaitu sebesar 0,15% dan 0,16%
Keberadaan pinjaman yang diberikan kepada anggota tercermin
dari tingkat kolektibitas pinjaman, sementara apabila pinjaman yang
dikembalikan anggota lancar dan semakin kecil pinjaman bermasalah
maka kualitasnya semakin baik. Sebaliknya semakin kecil pinjaman
lancar dan semakin besar pinjaman bermasalah maka kualitasnya
semakin buruk. Selama tahun 2007 dan 2008, rasio menunjukkan
kenaikan 0,01 %. Hal ini disebabkan adanya kenaikan pinjaman
bermasalah sebesar Rp 375.000 dan kenaikan pinjaman yang
diberikan sebesar Rp 186.160.150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
c. Rasio antara cadangan risiko dengan risiko pinjaman bermasalah
Hasil analisa data koperasi Pegawai Republik Indonesia Adil
Sejahtera tahun 2007 dan 2008 menunjukkan perkembangan yang
baik. Karena cadangan risiko mampu menutupi kerugian dari risiko
pinjaman bermasalah. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun
2007 dan 2008 sebesar 784,50% dan 1035,53%. Rasio ini
menunjukkan kenaikan sebesar 251,03% hal ini disebabkan adanya
kenaikan pinjaman yang bermasalah sebesar 375.000 dan kenaikan
cadangan risiko sebesar 7.736.506,430
3. Aspek Manajemen
Tujuan dari aspek manajemen adalah untuk menjaga kegiatan usaha
koperasi tercapai sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Disisi lain
keberhasilan koperasi sangat ditentukan oleh aspek manajemen yang ada
dan dijalankan oleh koperasi yang bersangkutan. Adapun pembahasan
aspek manajemen selama tahun 2007 dan 2008, koperasi Pegawai
Republik Indonesia Adil Sejahtera menunjukkan perkembangan yang baik
dan stabil, Dikatakan baik karena hampir seluruh ketentuan dilaksanakan
koperasi.
Perkembangan aspek manajemen tahun 2007 dan 2008 menunjukkan
24 positif, ini berarti koperasi sudah menjalankan 24 ketentuan yang ada
pada aspek manajemen. Sementara koperasi masih memiliki 1 nilai negatif
. hal ini dikarenakan koperasi belum menjalankan 1 ketentuan yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
4. Aspek Rentabilitas
a. Rasio Sisa Hasil Usaha Sebelum Pajak Terhadap Pendapatan
Operasional
Hasil analisa data koperasi Pegawai Republik Indonesia Adil
Sejahtera tahun 2007 dan 2008 menunjukkan perkembangan yang
baik karena koperasi mengalami kenaikan dalam kemampuannya
memperoleh Sisa hasil usaha dari pendapatan operasionalnya. Hal ini
ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2007 dan 2008 sebesar 72,76%
dan 77,04%. Koperasi Pegawai Republik Indonesia Adil Sejahtera
mengalami kenaikan sebesar 4,28%. Perubahan ini disebabkan oleh
kenaikan SHU yaitu sebesar Rp 50.586.942,9 dan Pendapatan
operasional sebesar 53.846.682,9.
b. Rasio Sisa Hasil Usaha Sebelum Pajak Terhadap Total Asset
Hasil analisa data koperasi Pegawai Republik Indonesia Adil
Sejahtera tahun 2007 dan 2008 menunjukkan perkembangan yang
baik karena koperasi mengalami kenaikan dalam kemampuannya
memperoleh sisa hasil usaha terhadap total asset yang ada. Hal ini
ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2007 dan 2008 sebesar
14,82% dan 16,86%. Koperasi Adil sejahtera mengalami kenaikan
sebesar 2,04% Perubahan ini disebabkan oleh kenaikan sisa hasil
usaha yaitu sebesar 50.586.942,9 dan kenaikan total asset sebesar
173.612.400
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
c. Rasio Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional
Hasil analisa data koperasi Pegawai Republik Indonesia adil
sejahtera tahun 2007 dan 2008 untuk rasio beban operasional terhadap
pendapatan operasional menunjukkan perkembangan yang baik hal ini
ditunjukkan dengan rasio untuk tahun 2007 dan 2008 sebesar 27,24%
dan 22,96%. Selama tahun 2007 dan 2008 Koperasi Pegawai Republik
Indonesia Adil Sejahtera mengalami penurunan sebesar 4,28%. Hal
ini disebabkan oleh kenaikan beban operasional sebesar 3.259.740 dan
kenaikan pendapatan operasional sebesar 53.846.682,9
5. Aspek Likuiditas
Hasil analisa data koperasi Pegawai Republik Indonesia Adil
Sejahtera tahun 2007 dan 2008 untuk aspek likuiditas menunjukkan
kondisi yang baik. Hal ini ditunjukkan dengan rasio untuk tahun 2007 dan
2008 adalah sebesar 179,67% dan 165,23% meskipun mengalami
penurunan sebesar 14,43% namun jumlah rasio masing-masing masih
diatas 100% sehingga dapat diketahui bahwa koperasi masih mampu untuk
memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan dana lancar
yang tersedia. Perubahan rasio tersebut disebabkanoleh kenaikan pinjaman
yang diberikan sebesar 186.160.150 dan kenaikan dana yang diterima
sebesar 161.676.800
C. Penilaian Tingkat kesehatan Koperasi Simpan Pinjam
Untuk Menilai tingkat kesehatan perlu langkah-langkah sebagai berikut:
Menghitung nilai kredit masing-masing aspek penilaian kesehatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
1. Aspek Permodalan
a. Rasio Modal sendiri terhadap total asset mempunyai nilai kredit yang
dihitung sebagai berikut:
Untuk Rasio yang lebih kecil atau sama dengan 0, diberi nilai 0 dan
untuk tiap kenaikan rasio 1 % mulai dari 0 %, nilai kredit ditambah 5
dengan maksimum nilai 100%. Maka nilai kredit rasio ini untuk
tahun:
2007 = 68,46% x 5 = 358,677 % (Namun Nilai maksimium 100 maka
nilai kredit = 100%)
2008 = 71,74% x 5 = 342,284 % (Namun Nilai maksimium 100 maka
nilai kredit = 100%)
b. Rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko
mempunyai nilai kredit yang dihitung sebagai berikut:
Untuk rasio Lebih Kecil atau sama dengan 0 %, Nilai kredit ditambah
1 dengan nilai maksimum 100%. Maka nilai kredit untuk rasio ini
untuk tahun:
2007 = 45,58 % x 1 = 45,58%
2008 = 45,59% x 1 = 45,59%
2. Aspek Kualitas Aktiva Produktif
a. Rasio antara pinjaman kepada anggota terhadap volume pinjaman
yang diberikan mempunyai nilai kredit yang dihitung sebagai berikut :
Untuk rasio yang lebih besar atau sama dengan 60% diberi nilai kredit
100%, sedangkan rasio yang bernilai lebih kecil atau sama dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
60% diberi nilai kredit 0. Maka nilai kredit untuk tahun 2007 dan
2008 adalah 100% karena rasio tahun 2007 dan 2008 adalah 155,66%
dan 160,52%
b. Rasio antara risiko pinjaman bermasalah dengan pinjaman yang
diberikan mempunyai nilai kredit yang dihitung sebagai berikut:
Untuk rasio lebih besar atau sama dengan 50% diberi nilai kredit 0.
Untuk penurunan rasio 1 % nilai kreditnya ditambah 2 dengan
maksimum kredit 100%. Maka nilai kredit untuk tahun 2007 dan 2008
adalah 100% karena nilai rasio tahun 2007 dan 2008 adalah sebesar
0,15% dan 0,16% yang berarti penurunan yang terjadi tidak sampai 1
%
c. Rasio antara cadangan risiko dengan pinjaman bermasalah nilai
kreditnya dihitung sebagai berikut:
Untuk rasio 0% diberi nilai 0. Untuk Rasio setiap kenaikan 1 % maka
nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum nilai kredit 100%. Maka
nilai kredit tahun:
2007 = 784,50% x 1 = 784,50% ( namun nilai maksimum 100 maka
nilai kredit =100%)
2008 = 1035,53 % x 1 = 1035,53% ( namun nilai maksimum 100
maka nilai kredit = 100%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
3. Aspek Manajemen
Aspek manajemen akan dibahas ditabel dibawah ini:
Tabel 5.4
Nilai Kredit Aspek Manajemen Tahun 2007
No Sub komponen positif Konstanta Nilai kredit
1 Permodalan 5 4 20 2 Kualitas Aktiva Produktif 4 4 16 3 Pengelolaan 5 4 20 4 Rentabilitas 5 4 20 5 Likuiditas 5 4 20 Jumlah Nilai Kredit 96 Sumber : Data diolah
Tabel 5.5
Nilai Kredit Aspek Manajemen Tahun 2008
No Sub komponen positif Konstanta Nilai
kredit
1 Permodalan 5 4 20
2 Kualitas Aktiva Produktif 4 4 16
3 Pengelolaan 5 4 20
4 Rentabilitas 5 4 20
5 Likuiditas 5 4 20
Jumlah Nilai Kredit 96
Sumber : Data diolah
4. Aspek Rentabilitas
a. Rasio sisa hasil usaha sebelum pajak terhadap pendapatan operasional
nilai kreditnya dihitung sebagai berikut:
Untuk setiap kenaikan 1 % mulai dari 0 %, nilai kredit ditambah 20
dengan maksimum nilai kredit 100. Maka nilai kredit untuk tahun:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
2007 = 72,76% x 20 = 1455,2 % ( namun nilai maksimum 100 maka
nilai kredit = 100%)
2008 = 77,04 % x 20 = 1540,8 % ( namun nilai maksimum 100 maka
nilai kredit = 100%)
b. Rasio Sisa Hasil Usaha sebelum pajak terhadap total asset nilai
kreditnya dihitung sebagai berikut:
Untuk setiap kenaikan 1 % mulai dari 0 % , nilai kreditnya
ditambahkan 10 dengan maksimum nilai kredit 100. Maka nilai kredit
untuk tahun :
2007 = 14,82% x 10 = 148,2 % ( namun nilai maksimum 100 maka
nilai kredit = 100%)
2008 = 16,86% x 10 = 168,6 % (namun nilai maksimum 100 maka
nilai kredit = 100%)
c. Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional nilai
kreditnya dihitung sebagai berikut:
Untuk rasio 100% atau negative diberi nilai kredit 0. Untuk setiap
penurunan 1% rasio mulai dari 100% nilai kredit ditambah 10 dengan
nilai maksimum 100. Maka nilai kredit tahun:
2007 = 27,24 % x 10 = 272,4% ( namun nilai maksimum 100 maka
nilai kredit = 100%)
2008 = 22,96 % x 10 = 229,6% ( namun nilai maksimum 100 maka
nilai kredit = 100%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
5. Aspek Likuiditas
Aspek likuiditas nilai kredit masing-masing tahun 2007 dan 2008 sebesar
0. Hal ini disebabkan untuk rasio lebih besar dari 90% diberi nilai kredit
0 dan rasio lebih kecil dari 90% diberi nilai kredit 100. Maka nilai kredit
tahun 2007 dan 2008 adalah 179,67% dan 165,23%
D. Menghitung Skor Dari Aspek Penilaian kesehatan
Untuk mencari skor maka perlu rumus : Skor = nilai kredit x bobot
1. Aspek Permodalan
a. Skor P (A) tahun 2007 = 100 x 10% = 10
Skor P (A) tahun 2008 = 100 x 10% = 10
b. Skor P (B) tahun 2007 = 45,58 x 10% = 4,558
Skor P (B) tahun 2008 = 45,59 x 10% = 4,559
2. Aspek kualitas Aktiva Produktif
a. Skor KAP (A) tahun 2007 = 100 x 10% = 10
Skor KAP (A) tahun 2008 = 100 x 10% = 10
b. Skor KAP (B) tahun 2007 = 100 x 10% = 10
Skor KAP (B) tahun 2008 = 100 x 10% = 10
c. Skor KAP (C) tahun 2007 = 100 x 10% = 10
Skor KAP (C) tahun2008 = 100 x 10% = 10
3. Aspek Manajemen
Tahun 2007 skor = 96 x 25% = 24
Tahun 2008 skor = 96 x 25% = 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
4. Aspek Rentabilitas
a. Skor R (A) tahun 2007 = 100 x 5% = 5
Skor R (A)tahun 2008= 100 x 5% = 5
b. Skor R (B) tahun 2007= 100 x 5% = 5
Skor R (B)tahun 2008= 100 x 5% = 5
c. Skor R (C)tahun 2007 = 100 x 5% = 5
Skor R(C)tahun 2008= 100 x 5% = 5
5. Aspek Likuiditas
Skor Likuiditas tahun 2007 = 0 x 10% = 0
Skor likuiditas tahun 2008 = 0 x 10% = 0
E. Mencari Jumlah Skor Dengan menjumlahkan Masing-masing Aspek
Penilaian Kesehatan
Tabel 5.6
Jumlah Skor Aspek Penilaian Kesehatan tahun 2007 dan 2008
Tahun No Aspek yang dinilai 2007 2008
1 Permodalan 14,558 14,559 2 Kualitas Aktiva Produktif 30 30 3 Manajemen 24 24 4 Rentabilitas 15 15 5 Likuiditas 0 0
Jumlah 83,558 83,559 Sumber: Data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Memasukkan hasil Perhitungan kedalam tabel penilaian kesehatan.
Tabel 5.7
Penilaian kesehatan tahun 2007
No Aspek Yang dinilai Rasio (%)
Nilai Kredit
Kredit Penilaian(%) Skor
1 Permodalan a. Rasio modal sendiri
terhadap total asset b. Rasio modal sendiri
terhadap pinjaman yang diberikan berisiko
68,46
45,58
100
45,58
10
10
10
4,558
2 Kualitas Aktiva Produktif a. Rasio volume pinjaman
pada anggota terhadap total volume
b. Rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan
c. Rasio cadangan risiko terhadap risiko pinjaman bermasalah
155,66
0,15
784,50
100
100
100
10
10
10
10
10
10
3 Manajemen 96 25 24 4 Rentabilitas
a. Rasio SHU sebelum pajak terhadap pendapatan operasional
b. Rasio SHU sebelum pajak terhadap total asset
c. Rasio beban operasional terhadap pendapatan opeasional
72,76
14,82
27,24
100
100
35
5 5 5
5 5 5
5 Likuiditas Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima
179,67
0
10
0
TOTAL 83,558 Sumber : Data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel 5.7
Penilaian kesehatan tahun 2008
No Aspek Yang dinilai Rasio (%)
Nilai Kredit
Kredit Penilaian(%)
Skor
1 Permodalan a. Rasio modal sendiri
terhadap total asset b. Rasio modal sendiri
terhadap pinjaman yang diberikan berisiko
71,74
45,59
100
45,59
10
10
10
4,559
2 Kualitas Aktiva Produktif a. Rasio volume pinjaman
pada anggota terhadap total volume
b. Rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan
c. Rasio cadangan risiko terhadap risiko pinjaman bermasalah
160,52
0,16
1035,53
100
100
100
10
10
10
10
10
10
3 Manajemen 96 25 24 4 Rentabilitas
a. Rasio SHU sebelum pajak terhadap pendapatan operasional
b. Rasio SHU sebelum pajak terhadap total asset
c. Rasio beban operasional terhadap pendapatan opeasional
77,04
16,86
22,96
100
100
100
5
5 5
5
5 5
5 Likuiditas Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima
165,23
0
10
0
TOTAL 83,559 Sumber : Data diolah
Dari hasil perhitungan pada tabel penilaian kesehatan selama tahun
2007-2008, maka jumlah skor keseluruhan dapat dilihat pada tabel diatas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Kemudian hasil perhitungan skor dibandingkan dengan penetapan predikat
kesehatan KSP/USP menurut SK menteri koperasi, pengusaha kecil dan
menengah RI nomor: 194/KEP/M/IX/1998.
Selama tahun 2007 dan 2008, koperasi Pegawai Republik Indonesia
Adil sejahtera menunjukkan skor penilaian tingkat kesehatan sebesar 83,558
dan 83,559. Pada tahun 2007 dan 2008 koperasi Pegawai Republik Indonesia
Adil Sejahtera menunjukkan predikat “sehat”.
Dari hasil tersebut dapat dilihat perkembangan kinerja koperasi
Pegawai Republik Indonesia “Adil Sejahtera” selama dua tahun berturut-turut
yaitu tahun 2007 dan 2008 yang mengalami perkembangan cukup stabil
(kenaikan sebesar 0,001), kenaikan tersebut dapat kita lihat pada aspek
permodalan yang disebabkan modal sendirinya bertambah sehingga koperasi
memiliki kemampuan menutupi seluruh pinjaman berisiko yang ada,
sedangkan dalam aspek-aspek yang lainnya seperti kualitas aktiva produktif ,
manajemen, rentabilitas dan likuiditasnya koperasi cenderung untuk stabil
kinerjanya sehingga untuk jumlah skornya menjadi sama untuk dua tahun
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada
koperasi Pegawai Republik Indonesia Adil Sejahtera dari tahun 2007 dan
2008, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
Selama dua tahun berturut-turut, yaitu tahun 2007-2008 Koperasi Pegawai
Republik Indonesia Adil Sejahtera menunjukkan skor keseluruhan penilaian
kesehatan sebesar 83,558 dan 83,559. Hasil Perhitungan ini dibandingkan
dengan SK menkop No. 194/KEP/M/IX/1998 yang menunjukkan tingkat
kesehatan untuk kategori 0-51 dinyatakan tidak sehat, 51-66 dinyatakan
kurang sehat, 66-81 dinyatakan cukup sehat dan 81-100 dinyatakan sehat,
sehingga dapat diketahui untuk tahun 2007 dan 2008 Koperasi Pegawai
Republik Indonesia dinyatakan “sehat”
B. Keterbatasan Penelitian
Hasil penelitian yang telah dilakukan di Koperasi Pegawai Negeri Adil
sejahtera memiliki keterbatasan yang ditemui adalah sebagai berikut
1. Analisa laporan keuangan sangat tergantung pada kualitas laporan
keuangan itu sendiri. Sebagai peneliti tentunya tidak akan mengetahui
semua keadaan secara nyata laporan keuangan yang ada pada Koperasi
Pegawai Negeri Adil Sejahtera.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
2. Jawaban atas pertanyaan pada aspek manajemen tidak dapat ditelusur
kebenarannya karena hanya berdasarkan wawancara pada pengurus saja.
C. Saran
1. Aspek Permodalan pada koperasi Pegawai Negeri Adil Sejahtera sudah
baik. Oleh karena itu koperasi Pegawai Negeri Adil Sejahtera sebaiknya
terus mempertahankan kinerjanya dengan mempertahankan jumlah modal
sendiri dan total assetnya, yaitu dengan cara menambah anggota baru dan
lebih meningkatkan kesadaran menabung diantara anggotanya.
2. Aspek Kualitas Aktiva Produktif pada koperasi Pegawai Negeri Adil
Sejahtera menunjukkan perkembangan yang baik. Oleh karena itu koperasi
Pegawai Negeri Adil Sejahtera sebaiknya terus mempertahankan kinerja
aspek aktiva produktifnya, yaitu dengan cara memperhatikan kualitas
pinjaman yang diberikan sehingga pinjaman bermasalah seminimum
mungkin bisa dihindari.
3. Aspek manajemen koperasi Pegawai Negeri Adil Sejahtera sudah baik.
Oleh karena itu koperasi Pegawai Negeri Adil Sejahtera sebaiknya terus
mempertahankan kinerja aspek manajemennya yaitu para pengurus dan
karyawan yang selalu menjaga sikap dan perilaku dalam bekerja sehingga
tidak terdapat penyelewengan dan manipulasi.
4. Aspek Rentabilitas koperasi Pegawai Negeri Adil Sejahtera sudah baik.
Oleh karena itu koperasi Pegawai Negeri Adil Sejahtera sebaiknya terus
mempertahankan kinerja aspek rentabilitasnya misalnya saja untuk sarana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
usaha (waserda) akan lebih baik apabila dikelola sendiri lagi sehingga
diharapkan nantinya bisa menambah pendapatan bagi koperasi dan pada
akhirnya akan meningkatkan SHU dalam koperasi.
5. Aspek likuiditas koperasi Pegawai Negeri Adil Sejahtera sudah baik. Oleh
karena itu koperasi Pegawai Negeri Adil Sejahtera sebaiknya terus
mempertahankan kinerja aspek likuiditasnya yaitu dengan cara
meningkatkan jumlah dana cadangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Daftar Pustaka
Amidipradja R.H., & Rivai Sasmita, R.A (1990). Analisa Laporan Keuangan Koperasi. Bandung : Pioner Jaya.
Buku Pedoman Manajer koperasi/KUD. Departemen Perdagangan dan koperasi Direktorat jenderal koperasi.
Djarwanto, P.S, 1997. Bimbingan Menulis Skripsi. Surakarta: BPFE Universitas Sebelas Maret
Edilius, Sudarsono, 1994, Manajemen Koperasi Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Kartosapoetra, G.dkk. (1989). Praktek Pengelolaan Koperasi. Jakarta : Rineka
Cipta.
Hendrojogi, 2000, Koperasi (Azas-azas, Teori dan Praktek) Edisi Revisi 2000, Jakarta: PT Grafindo Persada.
Husnan, Suad. (1985). Pembelanjan Perusahaan. (Edisi II). Yogyakarta : Liberty
Justiani. 2006. Analisis Rasio likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas untuk
mengukur kinerja koperasi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Munawir, S. 2001. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty.
SK Menkop, pengusaha kecil dan Menengah RI No.194/KKKEP/M/IX/1998 tentang petunjuk kesehatan koperasi simpan pinjam.
Sitio Arifin dan Halomoan Tamba. (2001). Koperasi Teori dan Praktik. Jakarta : Erlangga Gilarso, T. (1989). Pengelolaan Koperasi. Yogyakarta: Kanisius
UU No.25 Tahun 1992 Tentang Koperasi. Jakarta. Direktorat jenderal Koperasi.
Widanarto, S. (2003). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran I
No Aktiva Tahun 2008 Tahun 2007 No Kewajiban dan Kekayaan Tahun 2008 Tahun 2007Aktiva Kewajiban Lancar
1 Kas dan bank 9,810,764.450 6,343,514.320 1 Hutang Anggota 231,305,569.000 196,368,794.000 2 Piutang Anggota 1,193,616,100.000 1,007,455,950.000 2 Dana-dana SHU 28,680,448.850 20,072,080.988 3 Piutan Waserda 15,000,000.000
Jumlah 1,203,426,864.450 1,028,799,464.320 Jumlah 259,986,017.850 216,440,874.988 Investasi jangka panjang Kewajiban Jangka Pendek
1 Simpanan di PKPRI Ungaran 2,518,400.000 2,518,400.000 1 Hutang BRI Pager 8,888,000.000 2 Simpanan di PKPRI Salatiga 10,000.000 10,000.000 2 Hutang Waserda 15,000,000.000
3 Hutang Bank Kesejahteraan semarang 59,205,287.000 89,025,170.000 4 Hutang BRI Susukan 25,000,000.000
Jumlah 2,528,400.000 2,528,400.000 Jumlah 84,205,287.000 112,913,170.000 1 Aktiva Tetap Kekayaan Bersih2 Tanah 2,000,000.000 2,000,000.000 1 Simpanan Pokok 3,460,000.000 3,730,000.000 3 Gedung Koperasi 9,700,000.000 10,670,000.000 2 Simpanan Wajib 296,945,050.000 250,378,900.000 4 Peralatan Kantor 93,000.000 138,000.000 3 Cadangan 348,056,274.437 293,900,729.430
Akumulasi Penyusutan Aktiva tetap (11,836,000.000) (10,821,000.000) 4 Cadangan Resiko 19,778,562.690 12,042,056.260 5 SHU Tahun Berjalan 205,317,071.436 154,730,128.590
Jumlah 11,793,000.000 12,808,000.000 Jumlah 873,556,958.563 714,781,814.280
Jumlah Total Aktiva 1,217,748,264.450 1,044,135,864.320 Jumlah Total Pasiva 1,217,748,264.450 1,044,135,864.320
NERACA PER:31 DESEMBER 2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran II
PERHITUNGAN SISA HASIL USAHA
PER: 31 DESEMBER 2008 & 2007
NO URAIAN TAHUN 2008 TAHUN 2007
1 Pendapatan Usaha Rp 256.114.460,000 Rp 208.834.578,590
2 Pendapatan
Waserda
Rp 1.200.000,000 Rp 2.710.000,000
3 Beban Usaha (Rp 61.174.190,000) (Rp 57.914.450,000)
4 Pendapatan Lain Rp 9.176.801,437 Rp 1.100.000,000
SHU Rp 205.317.071,436 Rp 154.730.128,590
Sumber: Data Laporan Keuangan KPRI “Adil Sejahtera
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran III
1. Data Volume Pinjaman kepada anggota dan volume pinjaman yang diberian
Tahun Volume pinjaman kepada
anggota
Volume pinjaman yang
diberikan
2007 Rp 1.568.171.000 Rp 1.568.171.000
2008 Rp 1.916.007.950 Rp 1.916.007.950
Sumber : Data Laporan Keuangan KPRI “Adil Sejahtera”
2. Data pinjaman Bermasalah, Pinjaman diberikan yang Berisiko dan cadangan
Tahun Pinjaman
Bermasalah
Pinjaman diberikan
Berisiko
Cadangan Risiko
2007 Rp 1.535.000 Rp 1.568.171.000 Rp 12.042.056,260
2008 Rp 1.910.000 Rp 1.916.007.950 Rp 19.778.562,690
Sumber : Informasi Lisan dari Bendahara KPRI “Adil Sejahtera”
3. Data pinjaman yang diberikan dan dana yang diterima
Tahun Pinjaman yang diberikan Dana yang diterima
2007 Rp 1.007.455.950 Rp 560.715.050
2008 Rp 1.193.616.100 Rp 722.391.850
Sumber : Data Laporan Keuangan KPRI “Adil Sejahtera”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran IV Aspek manajemen
Aspek yang dinilai 2007 2008
1. Permodalan a. Tingkat Pertumbuhan modal sendiri sama atau lebih besar da
tingkat pertumbuhan asset b. Tingkat pertumbuhan modal sendiri yang berasaldari anggota
sekurang-kurangnya sebesar 10% dibandingkan tahun sebelumnya.
c. Penyisihan cadangan dari SHU sama atau lebih besar dari seperempat SHU tahun berjalan.
d. Simpanan (Tabungan Koperasi dan simpanan berjangka koperasi) meningkat minimal 10% dari tahun sebelumnya
e. Investasi harta tetap dari inventaris serta biaya ekspansi perkantoran dibiayai dengan modal sendiri
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P 2. Kualitas Aktiva Produktif
a. Pinjaman lancar minimal sebesar 90% dari pinjaman yang diberikan.
b. Setiap pinjaman yang diberikan didukung dengan agunan yang dinilainya sama atau lebih besar dari pinjaman yang diberikan
c. Dana Cadangan penghapusan pinaman sama atau lebih besar dari pinjaman macet.
d. Pinjaman macet tahun lalu dapat ditarik sekurang-kurangnya sepersepuluh
e. Koperasi senantiasa memantau agar produsen pinjaman dilaksanakan dengan baik
P
N
P
P
P
P
N
P
P
P
3. Pengelolaan a. Memiliki rencana kerja jangka pendek (tahunan) yang
meliputi: 1) Penghimpunan simpanan dan pemberian pinjaman 2) Pendanaan 3) Pendapatan dan biaya 4) Personil
b. Memiliki bagan organisasi yang memuat secara jelas garis wewenang dan tanggungjawab setiap unit kerja dan disiplin kerja.
c. Mempunyai system dan prosedur tertulis mengenai pengendalian intern tentang pengamanan asset koperasi yang mencakup kas, harta tetap dan likuid lainnya.
d. Memiliki program pendidikan dan latihan bagi pegawai dan anggota
e. Memiliki kebijakan tertulis yang mengatur bahwa pengurus dan pegawai tidak diperbolehkan memanfaatkan posisisi dan kedudukannya untuk kepentingan pribadi
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Rentabilitas a. Memiliki ketentuan tentang penyisihan penghapusan
piutang/cadangan risiko untuk menutup kerugian yang diperkirakan karena macet
b. Memiliki ketentuan bahwa semua pengeluaran biaya harus didukung dengan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan
c. Memiliki ketentuan tidak akan memberikan pinjaman yang bersifat spekulatif, yaitu pinjaman yang menghasilkan keuntungan tinggi tetapi berisiko tinggi
d. Memiliki ketentuan mengenai pembatasan pemberian pinjaman kepada anggota baru
e. Dalam pemberian pinjaman, koperasi lebih menitikberatkan atas kemampuan peminjam untuk mengembalikannya daripada tersedianya agunan
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
5. Likuiditas a. Memiliki kebijakan tertulis mengenai pengendalian
likuiditas b. Memiliki fasilitas pinjaman yang akan diterima dari
lembaga lain untuk menjaga likuiditasnya. c. Memiliki pedoman administrasi yang efektif untuk
memantau kewajiban yang jatuh tempo d. Memiliki ketentuan yang mengatur hubungan antara
jumlah pemberian pinjaman dengan jumlah dana yang ada.e. Memiliki system informasi manajemen yang memadai
untuk pemantauan likuiditas
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
Sumber: Data diolah Keterangan : P = Positif N = negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
4.9. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENILAIAN KESEHATAN USAHA SIMPAN PINJAM
4.9.1. Peraturan Penilaian Kesehatan Usaha Simpan Pinjam
Model penilaian kesehatan usaha simpan pinjam ini mengacu pada Keputusan Menteri Koperasi,
Pengusaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Nomor: 194/Kep/M/IX/1998, Tentang Petunjuk
Pelaksanaan Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam.
1) Pengertian
Dalam petunjuk pelaksanaan ini yang dimaksud dengan :
1. Kesehatan KSP dan USP adalah kondisi atau keadaan Koperasi yang dinyatakan sehat,
cukup sehat, kurang sehat dan tidak sehat;
2. Modal sendiri KSP adalah jumlah simpanan pokok, simpanan wajib, hibah dan cadangan
yang disisihkan dari SHU dan dalam kaitannya dengan penilaian kesehatan dapat ditambah
dengan 50% modal penyertaan;
3. Modal sendiri USP adalah modal tetap USP terdiri dari modal yang disetor pada awal
pendirian, modal tetap tambahan dari Koperasi yang bersangkutan, cadangan yang
disisihkan dari keuntungan USP;
4. Pinjaman yang diberikan adalah dana yang dipinjamkan dan dana tersebut masih ada di
tangan peminjam atau sisa dari pinjaman pokok tersebut yang masih belum dikembalikan
oleh si peminjam;
5. Pinjaman diberikan yang berisiko adalah dana yang dipinjamkan oleh Koperasi kepada
peminjam yang tidak mempunyai agunan yang memadai dan atau jaminan dari penjamin
atau avalis yang dapat diandalkan atas pinjaman yang diberikan tersebut;
6. Penjamin adalah anggota yang dapat diandalkan termasuk kelompok anggota yang
bersedia menjamin pelunasan dengan tanggung renteng;
7. Tanggung renteng adalah tanggung jawab bersama diantara anggota atau di satu kelompok
atas segala kewajiban mereka terhadap Koperasi dengan berdasarkan keterbukaan dan
saling percaya;
8. Aktiva produktif adalah kekayaan Koperasi yang mendatangkan penghasilan bagi Koperasi
yang bersangkutan;
9. Risiko pinjaman bermasalah adalah perkiraan risiko atas pinjaman yang kemungkinan tidak
tertagih;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
10. Cadangan risiko adalah dana yang disisihkan dari pendapatan yang dicadangkan untuk
menutupi risiko apabila terjadi pinjaman macet;
11. Rentabilitas adalah kemampuan Koperasi untuk memperoleh SHU;
12. Likuiditas adalah kemampuan Koperasi untuk memenuhi kewajiban jangka pendek;
13. Return of Asset adalah perbandingan antara SHU sebelum pajak yang diperoleh dengan
kekayaan yang dimiliki Koperasi;
14. Rasio adalah perbandingan.
Ukuran kinerja keberhasilan usaha KSP harus ditetapkan dalam rangka untuk mempertahankan
dan menjaga eksistensi usaha KSP tersebut. Dalam menjalankan usahanya, pengelola wajib
memperhatikan aspek permodalan, likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas guna menjaga
kesehatan usaha dan menjaga kepentingan semua pihak terkait:
1. Aspek permodalan meliputi:
a. Modal sendiri KSP tidak boleh berkurang jumlahnya dan harus ditingkatkan.
b. Setiap pembentukan jaringan pelayanan, harus disediakan tambahan modal sendiri.
c. Antara modal sendiri dengan modal pinjaman dan modal penyertaan harus berimbang.
2. Aspek likuiditas meliputi:
a. Penyediaan aktiva lancar yang mencukupi untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.
b. Rasio antara pinjaman yang diberikan dengan dana telah dihimpun.
3. Aspek solvabilitas meliputi:
a. Penghimpunan modal pinjaman dan modal penyertaan didasarkan pada kemampuan
membayar kembali.
b. Rasio antara modal pinjaman dan modal penyertaan dengan kekayaan harus
berimbang.
4. Aspek rentabilitas meliputi:
a. Rencana perolehan SHU ditentukan dalam jumlah yang wajar untuk dapat memupuk
permodalan pengembangan usaha, pembagian jasa anggota dengan tetap
mengutamakan kualitas pelayanan.
b. Rasio antara SHU atau keuntungan dengan aktiva harus wajar
Penilaian kesehatan usaha KSP, melalui pendekatan kualitatif dengan menilai:
1. Aspek permodalan
Penilaian terhadap aspek permodalan dilakukan dengan mengukur rasio:
a. Rasio modal sendiri terhadap total aset;
b. Rasio modal sendiri terhadap pinjaman yang diberikan yang berisiko.
2. Aspek kualitas aktiva produktif.
Penilaian terhadap kualitas aktiva produktif didasarkan pada:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
a. Rasio volume pinjaman pada anggaran terhadap total volume pinjaman diberikan;
b. Rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan;
c. Rasio cadangan risiko terhadap risiko pinjaman bermasalah.
3. Aspek manajemen, penilaian aspek manajemen meliputi komponen permodalan, kualitas aktiva
produktif, pengelolaan, rentabilitas, dan likuiditas yang disusun dalam bentuk pertanyaan aspek
manajemen sebanyak 25 pertanyaan.
4. Aspek rentabilitas. Penilaian terhadap aspek rentabilitas didasarkan pada rasio:
a. Rasio SHU sebelum pajak terhadap pendapatan operasional;
b. Rasio SHU sebelum pajak terhadap total aset;
c. Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional.
5. Aspek likuiditas, dinilai dengan rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima.
2) Bobot Penilaian Aspek dan Komponen
Dalam melakukan penilaian kesehatan KSP/USP, maka terhadap aspek sebagaimana dimaksud
dalam pasal 1 ayat (2) Surat Keputusan ini diberikan bobot penilaian sesuai besarnya pengaruh
terhadap kesehatan Koperasi tersebut. Penilaian setiap aspek dilakukan dengan menggunakan
sistem nilai kredit atau reward system yang dinyatakan dalam angka dengan nilai kredit 0
sampai dengan 100.
Bobot Penilaian terhadap Aspek dan Komponen tersebut ditetapkan sebagai berikut :
No Aspek yg Dinilai
Komponen Bobot Pen (Dinilai dlm %)
1 Permodalan 20
a. Rasio modal sendiri terhadap Total Aset b. Rasio modal sendiri terhadap Pinjaman diberikan yang
berisiko
10 10
2 Kualitas Aktiva Produktif
30
a. Rasio volume pinjaman pada anggota terhadap total
volume pinjaman diberikan b. Rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman
diberikan c. Rasio cadangan risiko terhadap rasio pinjaman bermasalah
10 10 10
3 Manajemen 25
4 Rentabilitas 15
a. Rasio SHU sebelum pajak terhadap pendapatan
operasional b. Rasio SHU sebelum pajak terhadap total aset c. Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional
5 5 5
5 Likuiditas 10
Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
4.9.2. Prosedur Penilaian Kesehatan KSP/USP
4.9.2.1. Permodalan
1) Tingkat pertumbuhan modal sendiri sama atau lebih besar dari tingkat pertumbuhan asset.
1. Mintalah laporan keuangan yang isinya terdiri dari neraca dan perhitungan hasil usaha yang
telah disahkan RAT tahun buku yang dinilai dan tahun sebelumnya.
2. Lakukan cara penilaian dengan cara perhitungan sebagai berikut:
a. Jumlahkan komponen modal sendiri yang terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib,
hibah, dan cadangan untuk tahun buku yang dinilai dan tahun sebelumnya, bandingkan
komponen modal sendiri tahun buku yang dinilai dengan tahun sebelumnya.
b. Bandingkan antara total asset tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.
c. Bandingkan kenaikan atau penurunan %tasi modal sendiri dengan total asset.
2) Tingkat pertumbuhan modal sendiri berasal dari anggota sekurang-kurangnya sebesar 10%
dibandingkan tahun sebelumnya.
Cara penilaian:
1. Apabila pertumbuhan modal sendiri tahun berjalan dibandingkan dengan modal sendiri
tahun sebelumnya menunjukkan peningkatan 10 (sepuluh) % atau lebih, maka nilainya
positif.
2. Selain diatas nilainya negatif.
3) Penyisihan Cadangan dari SHU sama atau lebih besar dari 25% SHU tahun berjalan.
1. Lihat SHU tahun tutup buku yang dinilai.
2. Lakukan perbandingan antara penyisihan cadangan balk cadangan umum maupun
cadangan resiko tahun buku yang dinilai dengan tahun sebelumnya.
3. Apabila perbandingan tersebut dihasilkan nilai yang sama atau dihasilkan 25% dari SHU
maka nilainya adalah positif sedangkan apabila lebih dari 50% atau kurang dari 25% maka
nilainya adalah negatif.
4) Simpanan (Simpanan Koperasi dan Simpanan Berjangka Koperasi) meningkat minimal 10% dari
tahun sebelumnya.
1. Lakukan penjumlahan simpanan dan simpanan koperasi tahun buku yang dinilai dengan
tahun sebelumnya.
2. Bandingkan jumlah simpanan dan simpanan tahun buku yang dinilai dengan tahun
sebelumnya.
c) Apabila hasilnya meningkat minimal 10% maka nilainya positif dan apabila kurang dari 10%
hasilnya negatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
5) Investasi harta tetap dan inventaris serta biaya ekspansi perkantoran dibiayai dengan modal
sendiri.
1. Mintalah Neraca KSP atau USP yang bersangkutan, apabila modal.sendiri bagi KSP dan
modal tetap bagi USP lebih besar dari harta tetap dan inventaris (Kantor Pusat, Kantor
Cabang, Kantor Cabang Pembantu, Kantor Kas) maka dinilai positif, dan sebaliknya bila
lebih kecil maka dinilai negatif.
2. Dalam arti bahwa nilai positif diberikan apabila harta tetap dan inventaris KSP atau USP
dibiayai dari modal sendiri KSP atau modal tetap USP dan sebaiiknya dinilai negatif
apabila harta tetah clan inventaris KSP atau USP dibiayai juga dari modal pinjaman/
modal tidak tetap.
3. KSP dan USP yang membiayai harta tetap dan inventaris dengan modal pinjaman/modal
tidak tetap dapat berpengaruh negatil terhadap kelangsungan hidupnya.
4.9.2.2. Kualitas Asset
1) Pinjaman lancar minimal sebesar 90% dari pinjaman yang diberikan
1. Mintalah kepada Pengurus atau Pengelola daftar jumlah pinjaman yang diberikan kepada
anggota berdasarkan tingkat kolektibilitas yang terdiri dari pinjaman lancar, pinjaman kurang
lancar, pin, jaman diragukan dan pinjaman macet.
2. Cara Penilaian :
a. apabila jumlah pinjaman lancar minimal sebesar 90% dari pinjaman yang diberikan,
maka nilainya positif.
b. apabila jumlah pinjaman lancar kurang dari 90% dari pinjaman yang diberikan, maka
dinilai negatif.
2) Setiap pinjaman yang diberikan didukung dengan agunan yang nilainya sama atau lebih besar
dari pinjaman yang diberikan.
1. Mintalah kepada Pengurus atau Pengelola, bukti agunan terhadap pinjaman yang diberikan
yang nilainya sama atau lebih besar dari pinjaman yang diberikan.
2. Lakukan pengecekan untuk setiap pinjaman dengan agunannya
3. Bandingkan antara setiap pinjaman dengan masing-masing agunannya apabila agunannya
berupa phisik, namun apabila dengan bentuk non phisik (avalis, tanggung renteng) maka
teliti keabsahannya.
4. Cara penilaian :
a. apabila nilai agunan sama atau lebih besar dari pinjaman yang diberikan, maka dinilai
positif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
b. apabila dana cadangan penghapusan pinjaman lebih kecil dari pinjaman macet, maka
nilainya negatif.
3) Dana cadangan penghapusan pinjaman sama atau lebih besar dari pinjaman macet.
1. Mintalah kepada Pengurus atau Pengelola, laporan keuangan berupa neraca dan
perhitungan hasil usaha KSP atau USP yang bersangkutan.
2. Hitung berapa jumlah dana cadangan penyisihan penghapusan pinjaman dari cadangan
resiko tahun berjalan.
3. Hitung jumlah pinjaman macet.
4. Cara penilaian :
a. apabila dana cadangan penghapusan pinjaman sama atau lebih besar dari pinjaman
macet, maka nilainya positif.
b. apabila dana cadangan penghapusan pinjaman lebih kecil dari pinjaman macet, maka
nilainya negatif.
4) Pinjaman macet tahun lalu dapat ditarik sekurang-kurangnya sepersepuluh.
1. Mintalah kepada Pengurus atau Pengelola jumlah pinjaman macet tahun lalu.
2. Bandingkan pinjaman macet tahun buku yang dinilai dengan pinjaman macet tahun
sebelumnya.
3. Cara Penilaian :
a. apabila besar penarikan pinjaman macet tahun buku yang dinilai sekurang-kurangnya
sepersepuluh (10%) dari pinjaman macet tahun sebelumnya, maka nilainya positif.
b. apabila besarnya penarikan pinjaman macet tahun buku yang dinilai lebih kecil dari
sepersepuluh pinjaman macet tahun sebelumnya. maka nilainya negatif.
5) Koperasi senantiasa memantau agar prosedur pinjaman dilaksanakan dengan balk.
1. Teliti apakah prosedur pemberian pinjaman yang telah ditetapkan oleh Koperasi
dilaksanakan atau tidak.
2. Cara penilaian :
a. apabila pemantauan prosedur pinjaman telah dilaksanakan dengan balk maka nilainya
positif.
b. apabila pemantauan prosedur belum dilaksanakan, maka nilainya negatif.
4.9.2.3. Pengelolaan
1) Memiliki Rencana Kerja Jangka Pendek (Tahunan) yang meliputi:
1. Penghimpunan
2. Pendanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
3. Pendapatan dan biaya
4. Personil.
Mintalah kepada Pengurus atau Pengelola mengenai rencana kerja jangka pendek (tahunan)
kegiatan simpan pinjam.
Cara penilaian :
1. apabila rencana kerja tersebut ada lengkap memuat :
� rencana penghimpunan simpanan dan pemberian pinjaman.
� rencana pendanaan yaitu rencana peningkatan modal sendiri atau modal tetap serta
modal pinjaman.
� rencana pendapatan dan biaya.
� rencana peningkatan personil (sumber daya manusia) dilihat secara kuantitatif dan atau
kualitatif, maka dinilai POSITIF.
2. apabila rencana kerja tersebut tidak ada atau ada tetapi tidak lengkap muatannya maka
dinilai NEGATIF.
2) Memiliki bagan organisasi yang memuat secara jelas garis : Wewenang tanggung jawab setiap
unit kerja dan disiplin kerja.
Mintalah kepada Pengurus atau Pengelola atau bagian Personalia mengenai bagan organisasi
yang memuat secara jelas garis wewenang dan tanggung jawab setiap unit kerja dan disiplin
organisasi. Bagan Organisasi tidak harus dibuat pada papan yang besar tetapi dapat juga di
atas kertas lembaran.
Cara penilaian :
a) apabila bagan tersebut ada dan lengkap, maka dinilai positif.
b) apabila bagan tersebut tidak ada atau ada tetapi tidak lengkap maka dinilai negatif.
3) Mempunyai sistem dan prosedur mengenai pengendalian intern tentang pengamanan asset
koperasi yang mencakup kas, harta tetap, dan harta likuid lainnya.
Mintalah kepada Pengurus atau Pengawas atau Pengelola mengenai ketentuan yang memuat
sistem dan prosedur tertulis mengenai pengendalian/pengawasan intern tentang pengamanan
asset KSP/USP yang mencakup kas, harta likuid dan harta tetap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Cara penilaian :
a) apabila ketentuan tersebut ada dan lengkap dinilai positif
b) apabila ketentuan tersebut tidak ada atau ada tetapi tidak lengkap dinilai negatif.
4) Mempunyai program pendidikan latihan bagi pegawai dan anggota.
Mintalah kepada Pengurus atau Pengelola mengenai program pendidikan dan latihan bagai
pegawai dan anggota.
Cara penilaian:
a) apabila program tersebut ada dan dilaksanakan maka dinilai positif.
b) apabila program tersebut tidak ada atau ada tetapi tidak dilaksanakan seluruhnya atau
sebagai besar maka dinilai negatif.
5) Mintalah kepada Pengurus, mengenai kebijaksanaan tertulis yang ditandatangani oleh Pengurus
yang mengatur bahwa Pengurus dan pengawas tidak diperbolehkan memanfaatkan posisi dan
kedudukannya untuk kepentingan pribadi.
Cara penilaian:
a) apabila ketentuan tersebut ada dan dilaksanakan dinilai positif.
b) apabila ketentuan tersebut di atas tidak ada dan atau ada tetapi tidak dilaksanakan maka
dinilai negatif.
4.9.2.4. Rentabilitas
1). Mintalah kepada pengurus atau pengelola mengenai ketentuan tertulis tentang penyisihan
penghapusan piutang/pinjaman diberikan berupa cadangan resiko yang disisihkan dari
pendapatan atau SHU untuk menutup kerugian yang diperkirakan karena macet.
Cara penilaian:
a) apabila ketentuan tersebut ada dan dilaksanakan dinilai positif.
b) apabila program tersebut tidak ada atau ada tetapi tidak dilaksanakan seluruhnya atau
sebagian besar maka dinilai negatif.
2) Mintalah kepada pengurus dan pengelola mengenai ketentuan yang menyatakan bahwa semua
pengeluaran harus didukung dengan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Bukti-bukti pengeluaran dapat berupa bukti yang berasal dari intern (dalam) atau bukti yang
berasal dari ekstern (luar).
Cara penilaian:
a) apabila ketentuan tersebut ada dan dilaksanakan maka dinilai positif.
b) apabila ketentuan tersebut tidak ada atau ada tetapi tidak dilaksanakan maka dinilai negatif.
3) Mintalah kepada pengurus atau pengelola mengenai ketentuan bahwa prinsip pemberian
pinjaman didasarkan atas penilaian kelayakan dan kemampuan pemohon pinjaman dan tidak
bersifat spekulatif.
Cara penilaian :
a) apabila ketentuan tersebut ada dan dilaksanakan maka dinilai positif.
b) apabila ketentuan tersebut tidak ada atau ada tetapi scrwE kekurangan likuiditas
4) Mintalah kepada pengurus atau pengelola mengenai ketentuan yang mengatur bahwa
pemberian pinjaman kepada anggota baru dimulai dengan jumlah yang relatif terbatas, dengan
maksud untuk mengurangi resiko macet karena belum diketahui performancenya.
Cara penilaian :
a) apabila ketentuan tersebut ada dan dilaksanakan maka dinilai positif.
b) apabila ketentuan tersebut tidak ada atau ada tetapi tidak dilaksanakan maka dinilai negatif.
5. Amati, apakah keputusan pemberian pinjaman didasarkan atas kelayakan dan kemampuan
peminjam untuk mengembalikan pinjaman.
Cara penilaian :
a) apabila ya, maka dinilai positif.
b) apabila tidak, maka dinilai negatif.
4.9.2.5. LIKUIDITAS
1) Mintalah kepada pengelola, ketentuan tertulis mengenai pengendalian likuiditas, dengan
maksud agar kebutuhan likuiditas setiap hari dapat tersedia.
Cara penilaian :
a) apabila ketentuan tersebut ada dan dilaksanakan maka dinilai positif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
b) apabila ketentuan tersebut tidak ada atau ada tetapi sering kekurangan likuiditas maka
dinilai negatif.
2) Tanyakan kepada pengurus atau pengelola apakah ada kerjasama tertulis dengan bank,
lembaga keuangan atau pihak lainnya, bahwa lembaga tersebut bersedia memberikan pinjaman
untuk mengatasi bila kekurangan likuiditas.
Cara penilaian:
a. apabila ada kerjasama dinilai positif.
b. apabila tidak ada kerjasama dinilai negatif.
3. Mintalah kepada pengurus atau pengelola administrasi untuk memantau kewajiban KSP/USP
yang jatuh tempo.
Cara penilaian:
a. apabila ada, dinilai positif.
b. apabila tidak ada, dinilai negatif.
4) Mintalah kepada pengurus atau pengelola ketentuan tertulis mengenai jumlah pemberian
pinjaman yang dapat disalurkan dikaitkan dengan jumlah dana yang ada.
Cara penilaian:
a) apabila ada dan dilaksanakan, dinilai positif.
b) apabila tidak atau ada tetapi tidak dilaksanakan, dinilai negatif.
5) Amati, apakah KSP/USP yang bersangkutan memiliki sistim informasi manajemen/formulir atau
catatan likuiditas untuk memantau likuiditas.
Cara penilaian:
a. apabila ada, dinilai positif.
b. apabila tidak ada, dinilai negatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
4.9.3. Bobot Penilaian Aspek Dan Komponen KSP/USP
Pemberian bobot penilaian terhadap aspek yang dinilai yaitu permodalan, kualitas aktiva produktif,
manajemen, rentabilitas, dan likuiditas didasarkan besarnya pengaruh terhadap kesehatan koperasi.
Besarnya bobot ini merupakan asumsi, karena sulit dihitung secara matematis.
Besarnya bobot penilaian terhadap 5 aspek tersebut adalah sebagai berikut:
No. Aspek Bobot
1. Permodalan 20
2. Kualitas aktiva produktif 30
3. Manajemen 25
4. Rentabilitas 15
5. Likuiditas 10
Jumlah 100
Sedangkan besarnya bobot penilaian terhadap 14 komponen adalah sebagai berikut:
NO. KOMPONEN BOBOT
1. 1.1. ASPEK PERMODALAN a. Rasio modal sendiri terhadap total asset 10 b. Rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko 10 2. 2.1. ASPEK KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF a. Rasio volume pinjaman pada anggota terhadap total volume pinjaman
yang diberikan 10
b. Rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman diberikan 10 c. Rasio cadangan risiko terhadap risiko pinjaman bermasalah 10 3. 3.1. ASPEK MANAJEMEN a. Manajemen permodalan 5 b. Manajemen aktiva 5 c. Manajemen pengelolaan 5 d. Manajemen rentabilitas 5 e. Manajemen likuiditas 5 4. 4.1. ASPEK RENTABILITAS a. Rasio SHU sebelum pajak terhadap pendapatan operasional 5 b. Rasio SHU sebelum pajak terhadap total asset 5 c. Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional 5 5. 5.1. ASPEK LIKUIDITAS a. Rasio pinjaman diberikan terhadap dana diterima 10
JUMLAH 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
4.9.4. Penjelasan
1) Aspek Kualitas Aktiva Produktif
Berdasarkan pemberian bobot penilaian di atas, dinilai bahwa kualitas aktiva produktif diberikan
bobot tertinggi yaitu 30 artinya bahwa pengaruh kualitas aktiva produktif terhadap kesehatan
KSP/USP adalah sebesar 30%. Seperti diketahui bahwa keberhasilan atau kegagalan
KSP/USP tercermin dari kualitas aktiva produktif. Dalam penilaian kesehatan KS/USP ini aktiva
produktif yang dinilai adalah kualitas pinjaman diberikan pada anggota dan non anggota,
karena dalam usaha KSP/USP aktiva produktif terbesar adalah dalam bentuk pinjaman
diberikan, sedangkan aktiva produktif lainnya (seperti penanaman dana pada bank dan
lembaga keuangan lainnya, penyertaan surat-surat berharga) jumlahnya relatif kecil.
Kualitas pinjaman diberikan tercermin dari kolektibilitas pinjaman (lancar, kurang lancar,
diragukan, dan macet). Sementara besar pinjaman lancar dan semakin kecil pinjaman
bermasalah (kurang lancar, diragukan, dan macet) maka kualitasnya semakin baik dan
sebaliknya semakin kecil pinjaman lancar dan semakin besar pinjaman bermasalah maka
kualitasnya semakin kurang baik.
2) Aspek Manajemen
Aspek manajemen diberikan bobot kedua sebesar 25. Penilaian terhadap manajemen
KSP/USP mencakup penilaian terhadap:
a. Manajemen permodalan.
b. Manajemen aktiva.
c. Manajemen pengelolaan.
d. Manajemen rentabilitas.
e. Manajemen likuiditas.
Masing-masing komponen di atas, hanya 5 (lima) sub komponen yang dinilai yaitu
sebagaimana pada lampiran Surat Keputusan menteri Koperasi Pengusaha Kecil dan
Menengah, Nomor: 194/KEP/M/IX/1998, sehingga seluruhnya ada 25 (dua puluh lima) sub
komponen yang dinilai positif atau negatif.
Seperti diketahui bahwa keberhasilan atau kegagalan suatu Koperasi sangat ditentukan oleh
kualitas manajemennya, oleh karena itu bobot penilaian manajemen ini cukup tinggi yaitu 25.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
3) Aspek Permodalan
Aspek permodalan diberikan bobot ketiga yaitu sebesar 20. Pada penilaian aspek permodalan,
dua komponen yang dinilai yaitu:
1. Untuk KSP
a. Rasio antar modal sendiri dengan total asset KSP.
b. Rasio antara modal sendiri KSP terhadap pinjaman diberikan yang berisiko.
2. Untuk USP
a Rasio antar modal tetap dengan total asset USP.
b Rasio antara modal tetap dengan pinjaman diberikan yang berisiko.
Rasio modal yang digunakan pada penilaian kesehatan KSP/USP dimaksudkan untuk
mengukur kemampuan modal sendiri/modal tetap KSP/USP terhadap total asset dan juga untuk
menutupi bila terjadi risiko kemacetan pengembalian pinjaman karena tidak ada/kurang
jaminannya (agunan).
Di sini bukan berarti KSP/USP dalam memberikan pinjaman harus menggunakan agunan,
tetapi bila pinjaman yang diberikan tidak disertai jaminan/agunan maka bila terjadi kemacetan
pengembalian pinjaman harus ditutup dari modal sendiri dan bukan dari modal peminjam atau
simpanan (TABKOP dan SIJAKOP) yang dihimpun.
Apabila pinjaman yang tanpa disertai agunan terjadi kemacetan sedangkan modal sendiri tidak
cukup untuk menutup kemacetan tersebut, maka akan sangat membahayakan kelangsungan
hidup KSP/USP, karena tidak akan mampu membayar kewajibannya, baik untuk membayar
simpanan maupun mengembalikan pinjaman.
4) Aspek Rentabilitas
Aspek Rentabilitas diberikan bobot keempat yaitu sebesar 15.
Rentabilitas menunjukkan kemampuan KSP/USP memperoleh SHU (Sisa Hasil Usaha) dari
pengelolaan kekayaannya (asetnya). Di kalangan Koperasi ada yang berpendapat bahwa
Koperasi tidak mengejar keuntungan jadi SHU bukan merupakan tujuan pokok tetapi yang lebih
penting adalah kualitas pelayanan kepada anggota.
Di dalam Peraturan Pemerintah R.I. Nomor: 9 Tahun 1995, Pasal 14 ayat 15 jelas-jelas
dinyatakan bahwa rencana perolehan SHU atau keuntungan ditetapkan dalam jumlah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
wajar untuk dapat memupuk permodalan pengembangan usaha, pembagian jasa anggota
dengan tetap mengutamakan kualitas pelayanan.
Oleh karena itu dalam penilaian kesehatan KSP/USP rentabilitas diberikan bobot yang lebih
rendah dibanding dengan aspek permodalan, kualitas aktiva produktif, dan manajemen.
Aspek rentabilitas, sangat berguna dalam mengukur kemampuan Koperasi untuk memberikan
balas jasa terhadap anggota atas simpanan pokok dan simpanan wajib yang ditanam sebagai
modal sendiri pada Koperasi dan untuk mengembangkan usahanya.
Rasio untuk mengukur rentabilitas KSP dan USP sebenarnya cukup banyak, namun untuk
kepentingan pengukuran rentabilitas dalam rangka penilaian kesehatan KSP/USP hanya
menggunakan 3 (tiga) rasio.
5) Aspek Likuiditas
Aspek Likuiditas diberikan bobot kelima yaitu sebesar 10.
Dalam usaha simpan pinjam pemeliharaan likuiditas dimaksudkan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendek baik untuk membayar penarikan simpanan realisasi pinjaman yang telah
disetujui maupun kewajiban jangka pendek lainnya. Oleh karena itu pemeliharaan likuiditas
harus menjadi perhatian yang besar bagai pengelola KSP/USP untuk menjaga tingkat
kepercayaannya.
4.9.5. Cara Penilaian Kesehatan KSP/USP
Penilaian kesehatan KSP/USP dilakukan pada setiap posisi akhir tahun buku sebanyak 5 (lima)
aspek yang dinilai yaitu:
1. Permodalan.
2. Kualitas aktiva produktif.
3. Manajemen.
4. Rentabilitas.
5. Likuiditas.
Penilaian masing-masing aspek dilakukan dengan melakukan penilaian komponennya. Setiap aspek
dan komponen yang dinilai diberikan bobot penilaian sesuai dengan besarnya pengaruh terhadap
kesehatan KSP/USP.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Penetapan bobot penilaian masing-masing aspek dari komponen didasarkan pada asumsi yang
disimpulkan dari pengalaman karena tidak bisa ditentukan secara matematis.
Besarnya bobot penilaian dari masing-masing aspek dan komponen tercantum pada tabel 1 berikut
ini:
NO ASPEK KOMPONEN BOBOT
KOMPONEN %
ASPEK
1. Permodalan a. Rasio modal sendiri terhadap asset 10 20 b. Rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang
berisiko 10
2. Kualitas Aktiva
Produktif a. Rasio volume pinjaman pada anggota terhadap total
volume pinjaman diberikan 10 30
b. Rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman diberikan
10
c. Rasio cadangan risiko terhadap risiko pinjaman bermasalah
10
3. Manajemen a. Permodalan 5 25 b. Aktiva 5 c. Pengelolaan 5 d. Rentabilitas 5 e. Likuiditas 5 4. Rentabilitas a. Rasio sebelum pajak terhadap pendapatan
operasional 5 15
b. Rasio SHU sebelum pajak terhadap total asset 5 c. Rasio beban operasional terhadap pendapatan
operasional 5
5. Likuiditas Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang
diterima 10 10
100
Skor masing-masing aspek diperoleh dengan menjumlahkan skor komponen pada aspek yang
bersangkutan. Skor kesehatan KSP/USP diperoleh dengan menjumlah skor dari 5 (lima)
aspek.
Tingkat kesehatan KSP/USP ditetapkan dalam 4 (empat) predikat yaitu SEHAT, CUKUP
SEHAT, KURANG SEHAT dan TIDAK SEHAT dengan melihat skor kesehatan sebagai
berikut:
SKOR PREDIKAT
81 — 100 SEHAT 66 — 81 CUKUP SEHAT 51 — 66 KURANG SEHAT 0 — 51 TIDAK SEHAT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
1) Cara Perhitungan Sub Komponen
Sebagaimana diuraikan di atas bahwa untuk menetapkan predikat kesehatan KSP/SP harus
terlebih dahulu dihitung nilai kredit masing-masing komponen pada setiap aspek yang dinilai.
1. Modal Sendiri KSP Dan Modal Tetap USP
Untuk menghitung nilai kredit dan Aspek Permodalan, dilakukan dengan menghitung nilai
kredit komponen.
Pada aspek permodalan ini, terdapat dua komponen yang dinilai yaitu:
1.1. KSP
1.1.1. Rasio modal sendiri terhadap total asset.
1.1.2. Rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko.
1.2. USP
1.2.1. Rasio modal tetap terhadap total asset.
1.2.2. Rasio modal tetap terhadap pinjaman diberikan yang berisiko.
Tahap I hitung berapa besarnya:
a) Modal sendiri KSP atau modal tetap USP.
b) Pinjaman yang diberikan yang berisiko.
c) Total asset KSP/USP.
Untuk menghitungnya lihat neraca akhir tahun buku KSP/USP dan buku administrasi
pinjaman yang diberikan.
Besarnya modal sendiri KSP dihitung dengan menjumlahkan 4 (empat) sub komponen
yaitu simpanan pokok, simpanan wajib, hibah/donasi dan cadangan yang disisihkan dari
Sisa Hasil Usaha (SHU).
Rumus
Modal sendiri KSP = Simpanan Pokok : Rp Simpanan Wajib : Rp Hibah : Rp Cadangan : Rp
Jumlah : Rp
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Untuk memperoleh angka yang akurat, supaya dilakukan pengecekan silang (cross check)
dengan buku administrasi simpanan pokok dan simpanan wajib pada KSP yang
bersangkutan.
Cadangan yang dihitung sebagai modal sendiri adalah cadangan kumulatif yang disisihkan
dari SHU, baik cadangan umum maupun cadangan tujuan risiko, tetapi cadangan yang
disisihkan dari SHU tahun buku penilaian belum dihitung sebagai modal sendiri KSP
karena belum disahkan oleh rapat anggota.
Sebagai contoh, untuk penilaian kesehatan KSP tahun buku 1998, cadangan yang
disisihkan dari SHU tahun buku 1998 belum dihitung sebagai modal sendiri KSP.
Demikian juga cadangan yang disisihkan dari pendapatan KSP tidak dihitung sebagai
modal sendiri.
Apabila KSP menerima modal penyertaan sebagaimana dimaksud Pasal 42 Undang-
Undang RI Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, yaitu modal penyertaan yang
ikut menanggung risiko, maka modal penyertaan tersebut digolongkan sebagai modal
sendiri yang dinilai 50%, sehingga modal sendiri KSP adalah sebagai berikut:
Rumus
Modal sendiri = : Rp Simpanan Pokok : Rp Simpanan Wajib : Rp Hibah : Rp Cadangan : Rp Modal Penyertaan : Rp x 50% : Rp Modal tetap USP dihitung dengan menjumlah modal disetor dan modal tetap tambahan
yang diterima dari koperasinya (Koperasi Induk) serta cadangan komulatif yang disisihkan
dari keuntungan (SHU) USP.
Rumus
Modal sendiri USP = Modal Disetor : Rp Modal Tetap Tambahan : Rp Cadangan : Rp Jumlah : Rp
Pada modal tetap USP, tidak ada yang berasal dari hibah dan modal penyertaan karena
modal hibah dan modal penyertaan dari pihak lain ditempatkan pada Badan Hukum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Koperasi. Jadi apabila ada pihak lain yang akan memberikan hibah dan atau modal
penyertaan kepada USP, maka modal tersebut diberikan kepada koperasi dan pengurus
koperasi yang bersangkutan menempatkan pada USP sebagai modal disetor dan atau
modal tetap tambahan.
2. Total Asset
Total asset adalah total kekayaan KSP atau USP sebesar total aktiva KSP atau USP yang
bersangkutan. Seperti diketahui bahwa asset KSP dan USP adalah seluruh kekayaan KSP
atau USP antara lain berupa:
a) Dana/uang dalam bentuk tunai yang disimpan sebagai kas.
b) Dana/uang yang disimpan di bank dalam bentuk giro, simpanan, dan simpanan
berjangka.
c) Dana yang disimpan di KSP/USP dalam bentuk TABKOP dan SIJAKOP.
d) Penanaman dalam bentuk surat berharga.
e) Penanaman dana dalam bentuk pinjaman yang diberikan.
f) Penanaman dalam bentuk penyertaan pada badan usaha lain.
g) Penanaman dalam bentuk aktiva tetap seperti gedung dan peralatannya, alat
transportasi dan sebagainya.
3. Pinjaman Diberikan Yang Berisiko
Untuk menghitung besarnya pinjaman diberikan yang berisiko, yaitu dengan cara
menghitung jumlah pinjaman diberikan yang tidak didukung dengan jaminan (agunan),
atau didukung dengan jaminan (agunan) tetapi jumlahnya tidak mencukupi, atau tidak ada
kesediaan tanggung renteng anggota dalam pelunasan pinjaman.
Pinjaman diberikan pada dasarnya sama dengan sisa pinjaman pokok yang belum dibayar
oleh peminjam (masih di tangan peminjam).
Cara menghitung pinjaman diberikan yang berisiko adalah:
1) Pinjaman diberikan — nilai agunan = Rp
2) Pinjaman diberikan — nilai tanggungan renteng = Rp
_________________
Jumlah = Rp
_________________
Nilai agunan ditetapkan oleh KSP/USP yang bersangkutan bila pada waktu pelaksanaan
penilaian kesehatan ternyata nilai agunan belum diterbitkan oleh KSP/USP yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
bersangkutan, maka petugas penilai kesehatan KSP/USP memperkirakan nilai agunan
tersebut untuk menghitung jumlah pinjaman yang berisiko.
Tanggung renteng mempunyai nilai ekonomis bila didukung dengan simpanan (TABKOP
dan SIJAKOP) anggota yang ikut menanggung renteng, jadi tidak termasuk simpanan
pokok dan simpan wajib anggota di koperasi sebagai modal sendiri (ekuiti).
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, berikut ini disampaikan contoh perhitungan
pinjaman diberikan yang berisiko pada posisi akhir tahun 1009 dari KSP:
1. Kondisi
1) Pinjaman diberikan : Rp 10.000.000
2) Jumlah peminjam : 100 orang
− 80 orang peminjam sebesar Rp 8.000.000:
masing-masing peminjam memberikan agunan lebih besar dari pinjamannya,
jadi nilai agunan => Rp 8.000.000
− 10 orang peminjam sebesar Rp 1.000.000:
masing-masing peminjam memberikan agunan kurang dari pinjamannya, jadi
nilai agunan < Rp 1.000.000 misalnya dengan nilai Rp 500.000
− 10 orang peminjam Rp 1.000.000:
memberikan agunan tanggung renteng berupa simpanan di koperasi
(TABKOP dan SIJAKOP) sebesar Rp 500.000
2. Perhitungan pinjaman diberikan yang berisiko adalah sebesar:
a) Kekurangan nilai agunan
Rp 1.000.000 — Rp 500.000 = Rp 500.000
b) Kekurangan nilai tanggung renteng = Rp 500.000
-----------------
Pinjaman diberikan yang berisiko = Rp 1.000.000
Pinjaman diberikan yang berisiko adalah sebesar Rp 1.000.000
4. Volume Pinjaman Pada Anggota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Volume pinjaman pada anggota adalah sisa pinjaman pada anggota posisi akhir tahun lalu
ditambah pinjaman kumulatif yang diberikan kepada anggota posisi akhir tahun buku
penilaian
Rumus
VA = SPA + PA
Keterangan:
VA = Volume pinjaman pada anggota
SPA = Sisa pinjaman tahun lalu pada anggota
PA = Pinjaman kumulatif tahun buku yang diberikan pada anggota.
5. Volume Pinjaman Yang Diberikan
Volume pinjaman yang diberikan
Volume pinjaman yang diberikan adalah sisa pinjaman tahun lalu ditambah pinjaman
kumulatif yang diberikan selama satu tahun buku penilaian baik kepada anggota maupun
non anggota.
Rumus
V = SP + P
Keterangan:
V = Volume pinjaman yang diberikan
SP = Sisa pinjaman tahun lalu
P = Pinjaman kumulatif tahun buku penilaian
6. Risiko Pinjaman Bermasalah
Kolektibilitas pinjaman digolongkan menjadi 4 (empat),yaitu:
a. Pinjaman lancar
b. Pinjaman kurang lancar
c. Pinjaman diragukan
d. Pinjaman macet
Sedangkan pinjaman bermasalah terdiri dari:
a. Pinjaman kurang lancar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
b. Pinjaman diragukan
c. Pinjaman macet
Di mana masing-masing pinjaman bermasalah mempunyai risiko yaitu tidak
dikembalikannya pinjaman tersebut, di mana risiko pinjaman kurang lancar lebih kecil
dibanding dengan pinjaman diragukan dan pinjaman macet, sedangkan risiko pinjaman
diragukan lebih kecil dibanding pinjaman macet.
Besarnya pinjaman tersebut adalah sebagai berikut:
NO PINJAMAN BERMASALAH RISIKO (%)
1. Pinjaman kurang lancar 50
2. Pinjaman diragukan 75
3. Pinjaman macet 100
Untuk menghitung besarnya pinjaman bermasalah, harus dilihat pinjaman bermasalah
masing-masing peminjam. Oleh karena itu seharusnya bagi masing-masing KSP dan USP
membuat tingkat kolektibilitas masing-masing peminjam.
Cara perhitungan pinjaman bermasalah dengan contoh di awah in:
Kondisi:
1. Jumlah pinjaman: Rp 10.000.000 pada 100 orang
2. Kolektibilitas pinjaman
2.1. Lancar = Rp 7.000.000 pada 70 orang
2.2. Kurang lancar = Rp 1.000.000 pada 10 orang
2.3. Diragukan = Rp 1.000.000 pada 10 orang
2.4. Macet = Rp 1.000.000 pada 10 orang
Maka risiko pinjaman bermasalah adalah sebesar:
a. 50% x pinjaman kurang lancar 50% x Rp 1.000.000 = Rp 500.000 b. 75% x pinjaman diragukan 75% x Rp 1.000.000 = Rp 750.000 c. 100% x pinjaman macet 100% x Rp 1.000.000 = Rp 1.000.000 = Rp 2.250.000
Jadi besarnya risiko pinjaman bermasalah Rp 2.250.000
7. Pendapatan Operasional
Jumlah pendapatan operasional yaitu seluruh pendapatan yang diperoleh KSP dan USP
yang berkaitan langsung dengan operasionalnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Pendapatan operasional antara lain terdiri dari:
1. Pendapatan bunga yang diterima dari:
1.1. pemberian pinjaman
1.2. dari giro
1.3. dari simpanan
1.4. dari simpanan berjangka
1.5. dari penanaman surat berharga
2. Pendapatan dari provisi dan komisi
8) Beban Operasional
Jumlah beban/biaya operasional adalah seluruh biaya yang berkaitan langsung dengan
operasional KSP dan USP.
Beban/biaya operasional antara lain terdiri dari:
1. Biaya bunga yang dibayarkan untuk:
1.1. membayar bunga simpanan koperasi (tabkop).
1.2. membayar bunga simpanan berjangka koperasi (sijakop).
1.3. membayar bunga atas pinjaman yang diterima dari bank dan kreditor lainnya.
1.4. membayar bunga atas penerbitan surat-surat berharga.
2. Biaya provisi dan komisi.
3. Biaya untuk pemberian hadiah, misalnya hadiah kepada penyimpan (Tabkop,
Sijakop).
4. Biaya untuk membiayai premi asuransi untuk karyawan, premi asuransi simpanan
(Tabkop, Sijakop).
5. Biaya penyusutan aktiva tetap.
6. Biaya penurunan nilai surat berharga yang dibeli.
7. Biaya overhead
a. biaya umum dan administrasi
b. biaya personalia
c. biaya overhead lainnya
9) Dana Diterima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Untuk menghitung dana yang diterima oleh KSP dan USP dengan cara menjumlahkan
modal sendiri/modal tetap, modal pinjaman/modal tidak tetap, modal penyertaan,
simpanan (Tabkop, Sijakop), yaitu sebagai berikut:
1. Dana diterima KSP 1.1. Modal sendiri dari a. simpanan pokok : Rp b. simpanan wajib : Rp c. dana cadangan : Rp d. hibah : Rp ------------------------- Jumlah 1.1. : Rp 1.2. Modal pinjaman dari a. anggota : Rp b. koperasi lainnya dan atau anggota : Rp c. bank dan lembaga keuangan lainnya : Rp d. penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya : Rp e. Sumber lain yang syah : Rp -------------------------- Jumlah 1.2. : Rp 1.3. Modal penyertaan dari: a. pemerintah : Rp b. BUMN : Rp c. BUMS : Rp d. anggota : Rp e. masyarakat lainnya : Rp -------------------------- Jumlah 1.3. : Rp 1.4. Simpanan berupa: a. simpanan koperasi : Rp b. simpanan berjangka koperasi : Rp -------------------------- Jumlah 1.4. : Rp 1.5. Kewajiban lainnya : Rp Total 1.1. + 1.2. + 1.3. + 1.4. + 1.5. : Rp --------------------------
2. Dana diterima USP 2.1. modal tetap a. modal disetor : Rp
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
b. modal tetap tambahan : Rp -------------------------- Jumlah 2.1. : Rp 2.2. Modal tidak tetap : Rp -------------------------- 2.3. Simpanan a. simpanan koperasi : Rp b. simpanan berjangka koperasi : Rp ------------------------- Jumlah 2.3. : Rp ------------------------- Total 2.1. + 2.2. + 2.3. : Rp
2) Contoh Perhitungan Nilai Kredit dan Skor
1. ASPEK PERMODALAN
1.1. Rasio antara modal sendiri terhadap total asset
a. Penilaian terhadap rasio antar modal sendiri KSP/modal tetap USP terhadap
total asset ini dimaksudkan untuk mengukur kemampuan modal sendiri
KSP/modal tetap USP dalam mendukung pendanaan terhadap total asset.
b. Untuk rasio lebih kecil atau sama dengan 0 (nol), maka diberikan nilai kredit 0
(nol). Artinya bahwa bila KSP/USP tidak mempunyai modal sendiri atau minus
karena kerugiannya lebih besar dari modal sendiri KSP/modal tetap USP.
c. Untuk setiap kenaikan rasio modal 1% (satu %) mulai dari 0% (nol %), nilai kredit
ditambah 5 (lima) dengan maksimum nilai 100 (seratus).
d. Nilai kredit dikalikan bobot sebesar 10% akan diperoleh SKOR.
e. Contoh perhitungan
1) Modal sendiri terdiri dari:
− Simpanan pokok = Rp 2.000.000
− Simpanan wajib = Rp 5.000.000
− Hibah = Rp 0
− Cadangan = Rp 3.000.000
− Modal penyertaan = Rp -
Modal sendiri = Rp 10.000.000
2) Total asset:
− Kas/bank = Rp 5.000.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
− Simpanan simpanan dan simpanan berjangka = Rp 8.000.000
− Surat-surat berharga = Rp 3.000.000
− Pinjaman yang diberikan = Rp 8.000.000
− (penyisihan penghapusan pinjaman) = Rp 1.000.000
− Piutang anggota dan pihak lain 1.500.000
− Penyertaan pada koperasi anggota dan pihak
lain
= Rp
2.000.000
− Pendapatan yang masih harus diterima = Rp 2.000.000
− Aktiva tetap = Rp 25.000.000
− Akumulasi penyusutan aktiva tetap = Rp 2.000.000
− Aktiva lain-lain = Rp 5.000.000
Jumlah Aktiva = Rp 62.500.000
3) Rasio modal sendiri dengan total asset:
Rp 10.000.000
Rp 62.500.000 x 100% = 16%
Jadi nilai kredit = 16 x 5 = 80 (delapan puluh)
SKOR = Nilai x Bobot
= 80 x 10% = 8
f. Untuk memudahkan bagi penilai kesehatan di bawah ii dicantumkan Tabel
Perhitungan Nilai Kredit dan Skor Rasio Modal Sendiri terhadap Total Asset.
TABEL 2
PERHITUNGAN RASIO MODAL SENDIRI TERHADAP TOTAL ASSET
RASIO MODAL NILAI KREDIT BOBOT % SKOR
0
5
10
15
20
0
25
50
75
100
10
10
10
10
10
0,0
2,5
5,0
7,0
10,0
1.2. Rasio antara modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
a. Penilaian terhadap rasio antar modal sendiri KSP/modal tetap USP terhadap
pinjaman yang diberikan yang berisiko dimaksudkan untuk mengukur
kemampuan modal sendiri KSP/modal tetap USP untuk menutup risiko atas
pemberian pinjaman yang tidak didukung dengan agunan.
b. Untuk rasio lebih kecil atau sama dengan 0 (nol) maka diberikan nilai o (nol).
c. Untuk setiap kenaikan rasio modal 1% (satu %) mulai dari 0% (nol %), nilai kredit
ditambah 1 (satu) dengan maksimum nilai 100 (seratus).
d. Nilai kredit dikalikan bobot sebesar 10% (sepuluh %) akan diperoleh skor.
e. Contoh perhitungan
1) Modal sendiri = Rp 10.000.000
2) Pinjaman diberikan = Rp 8.000.000
− Pinjaman yang agunannya cukup = Rp 5.000.000
− Pinjaman yang tidak ada agunan = Rp 3.000.000
Maka pinjaman yang berisiko sebesar = Rp 3.000.000
3) Rasio modal sendiri dengan pinjaman yang berisiko
Rp 10.000.000
Rp 3.000.000 x 100% = 333%
Jadi nilai kredit = 100 (seratus)
SKOR = Nilai Kredit x Bobot
= 100 x 10%
= 10
f. Untuk memudahkan bagi penilai kesehatan di bawah ini dicantumkan tabel
perhitungan nilai kredit dan skor rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan
yang berisiko.
TABEL 3
PERHITUNGAN RASIO MODAL SENDIRI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
TERHADAP PINJAMAN DIBERIKAN YANG BERISIKO
RASIO MODAL NILAI KREDIT BOBOT % SKOR
0
10 20 30 40 50 60 70 80 90
100
0
10 20 30 40 50 60 70 80 90
100
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
0
1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 6,0 7,0 8,0 9,0
10,0
2. ASPEK KUALITAS AKTIVA
2.1. Rasio antara volume pinjaman kepada anggota terhadap volume pinjaman diberikan.
a. Penilaian terhadap rasio ini dimaksudkan untuk mengukur besarnya volume
pinjaman yang diberikan kepada anggota dibandingkan seluruh volume pinjaman
yang diberikan.
b. Untuk rasio sama dengan atau lebih besar dari 60% diberikan nilai kredit 100,
sedangkan untuk rasio lebih kecil dari 60% dari volume pinjaman yang diberikan.
c. Nilai kredit dikalikan bobot sebesar 10% diperoleh SKOR.
d. Contoh:
− Volume pinjaman pada anggota = Rp 8.000.000
− Volume pinjaman = Rp 12.000.000
− Maka Rasionya:
Rp 8.000.000 Rp 12.000.000
x 100% = 66,7% atau 67%
− Nilai Kreditnya = 100 (seratus)
− Skor = Nilai kredit x Bobot
− = 100 x 10% = 10
e. Untuk memudahkan bagi penilai kesehatan, di bawah ini tabel perhitungan nilai
kredit dan skor rasio antara volume pinjaman kepada anggota dengan volume
pinjaman diberikan.
TABEL 4 PERHITUNGAN NILAI KREDIT DAN SKOR RASIO
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
ANTARA VOLUME PINJAMAN DENGAN TOTAL VOLUME PINJAMAN
RASIO MODAL (%)
NILAI KREDIT BOBOT (%)
SKOR
≥ 60 < 60
100 0
10 10
10 0
2.2. Rasio antara risiko pinjaman bermasalah dengan pinjaman yang diberikan
a. Penilaian terhadap rasio ini dimaksudkan untuk mengukur besarnya risiko
pinjaman bermasalah dibandingkan dengan pinjaman yang diberikan. Semakin
kecil rasio antara risiko pinjaman bermasalah dengan pinjaman yang diberikan,
maka semakin tinggi nilai kreditnya atau kualitasnya semakin baik.
Artinya semakin kecil pinjaman bermasalah (kurang lancar, diragukan dan macet)
maka semakin baik kualitas pinjaman yang diberikan.
b. Untuk rasio 50% atau lebih diberi nilai kredit 0 (nol). Artinya, bila %tase pinjaman
bermasalahnya sebesar 50% atau lebih dari pinjaman yang diberikan maka nilai
kreditnya no.
c. Untuk penurunan rasio 1% (satu %), nilai kreditnya ditambah 2 (dua) dengan
maksimum nilai kredit 100 (seratus).
d. Contoh:
− Pinjaman diberikan = Rp 8.000.000
− Risiko pinjaman bermasalah = Rp 3.000.000
− Maka Rasionya:
Rp 3.000.000
Rp 8.000.000 x 100% = 37,5
− Nilai Kreditnya = (50% - 37,5%) x 2
= 12,5% x 2 = 0,25
− Skor = Nilai kredit x Bobot
= 0,25 x 10% = 2,5
e. Untuk memudahkan bagi penilai kesehatan, di bawah ini dicantumkan tabel
perhitungan nilai kredit dan skor rasio antara risiko pinjaman bermasalah dengan
pinjaman yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
TABEL
PERHITUNGAN NILAI KREDIT DAN SKOR
ANTARA PINJAMAN BERMASALAH DENGAN PINJAMAN YANG DIBERIKAN
RASIO
(%) NILAI KREDIT
BOBOT
(%) SKOR
≥ 50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
0
1,0
2,0
3,0
4,0
5,0
6,0
7,0
8,0
9,0
10,0
2.3. Rasio antara cadangan risiko dengan risiko pinjaman bermasalah
a. Penilaian terhadap rasio ini dimaksudkan untuk mengukur besarnya cadangan
risiko dibandingkan dengan risiko pinjaman bermasalah. Semakin kecil rasionya
maka semakin tidak baik nilai kreditnya.
Artinya semakin kecil %tasi cadangan risiko yang dihimpun untuk menutup risiko
pinjaman bermasalah maka semakin tidak baik nilai kreditnya.
b. Untuk rasio 0% (tidak mempunyai cadangan penghapusan) diberi nilai 0 (nol).
c. Untuk setiap kenaikan 1% (satu %) maka nilai kredit ditambah 1 (satu) dengan
maksimum 100 (seratus).
d. Contoh:
− Cadangan risiko = Rp 1.000.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
− Cadangan dari SHU = Rp 1.000.000
Cadangan risiko = Rp 2.000.000
− Risiko pinjaman bermasalah = Rp 3.000.000
− Maka Rasionya:
Rp 2.000.000
Rp 3.000.000 x 100% = 66,7%
− Nilai Kreditnya = 66,7
− Skor = Nilai kredit x Bobot
= 66,7 x 10% = 6,67
e. Untuk memudahkan bagi penilai kesehatan, di bawah ini dicantumkan tabel
perhitungan nilai kredit dan skor rasio antara cadangan risiko dengan risiko
pinjaman bermasalah.
RASIO (%)
NILAI KREDIT BOBOT (%)
SKOR
0
10 20 30 40 50 60 70 80 90
100
0
10 20 30 40 50 60 70 80 90
100
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
0
1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 6,0 7,0 8,0 9,0
10,0
3) ASPEK MANAJEMEN
3.1. Penilaian manajemen meliputi beberapa komponen yaitu permodalan, kualitas aktiva
produktif, pengelolaan, rentabilitas, dan likuiditas.
3.2. Perhitungan nilai kredit didasarkan kepada hasil penilaian atas jawaban pertanyaan
manajemen sebanyak 25 (dua puluh lima). Setiap jawaban dinilai positif diberi nilai
kredit sebesar 4 (empat).
3.3. Nilai kredit dikalikan bobot sebesar 25% diperoleh skor manajemen.
3.4. Contoh
1) Permodalan
1.1. Positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
1.2. Positif
1.3. Positif
1.4. Negatif
1.5. Positif
---------
Positif = 4
Nilai kredit = 4 x 4 = 16
Bobot (%) = 25
Nilai skor = 16 x 25% = 4
2) Kualitas asset produktif
2.1. Positif
2.2. Negatif
2.3. Negatif
2.4. Negatif
2.5. Negatif
-----------
Positif = 1
Nilai kredit = 1 x 4 = 4
Bobot (%) = 25
Nilai skor = 4 x 25% = 1
3) Manajemen
3.1. Positif
3.2. Positif
3.3. Negatif
3.4. Negatif
3.5. Positif
---------
Positif = 3
Nilai kredit = 3 x 4 = 16
Bobot (%) = 25
Nilai skor = 12 x 25% = 3
4) Kualitas aset produktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
3.1. Negatif
3.2. Positif
3.3. Negatif
3.4. Positif
3.5. Positif
---------
Positif = 3
Nilai kredit = 3 x 4 = 16
Bobot (%) = 25
Nilai skor = 12 x 25% = 3
Untuk memudahkan bagi penilai kesehatan di bawah ini tabel perhitungan aspek
manajemen:
TABEL 8 PERHITUNGAN NILAI KREDIT DAN SKOR RASIO ANTARA
SHU SEBELUM PAJAK TERHADAP PENDAPATAN OPERASIONAL
POSITIF NILAI KREDIT BOBOT (%) SKOR
1 5
10 15 20 25
4
20 40 60 80
100
5 5 5 5 5 5
0
1,0 2,0 3,0 4,0 5,0
4. ASPEK RENTABILITAS
4.1. Rasio antara SHU sebelum dikenakan pajak terhadap pendapatan operasional.
a. Penilaian terhadap rasio ini dimaksudkan untuk mengukur kemampuan KSP dan
USP untuk memperoleh SHU dibanding dengan pendapatan operasional dalam
satu tahun buku.
b. Untuk rasio 0 (nol) atau negatif diberi nilai kredit 0 (nol), artinya KSP atau USP
tidak memperoleh SHU atau rugi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
c. Untuk setiap kenaikan 1% mulai dari 0%, nilai kredit ditambah 20 (dua puluh)
dengan maksimum nilai kredit 100 (seratus). Artinya bahwa rasio 5% merupakan
rasio yang optimal dimana KSP atau USP mempunyai kemampuan yang optimal
untuk memperoleh SHU.
d. Nilai kredit dikalikan bobot sebesar 5% diperoleh skor.
e. Contoh
− SHU sebelum pajak Rp 2.000.000
− Pendapatan operasional Rp 10.000.000 maka rasionya:
SHU sebelum pajak =
Pendapatan operasional x 100%
Rp 2.000.000 =
Rp 10.000.000 x 100% = 20%
− Nilai kredit = 100 (seratus)
− Skor = nilai kredit x bobot
= 100 x 5% = 5
Untuk memudahkan bagi penilai kesehatan, di bawah ini dicantumkan tabel
perhitungan nilai kredit dan skor rasio antara SHU sebelum pajak terhadap
pendapatan operasional.
POSITIF NILAI KREDIT BOBOT (%) SKOR
0 1 2 3 4 5
0
20 40 60 80
100
25 25 25 25 25 25
1,0 5,0
10,0 15,0 20,0 25,0
4.2. Rasio antara SHU sebelum pajak terhadap total asset.
a. Penilaian ini dimaksudkan untuk mengukur kemampuan KSP/USP untuk
memperoleh SHU dari total asset yang dipergunakan.
b. Untuk rasio 0 (nol) atau negatif diberi nilai kredit 0 (nol), artinya KSP atau USP
tidak memperoleh SHU atau rugi.
c. Untuk setiap kenaikan 1% mulai dari 0%, nilai kredit ditambah 10 (sepuluh)
dengan nilai maksimum nilai kredit 100 (seratus). Artinya bahwa rasio 10%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
merupakan rasio yang optimal dimana KSP atau USP mempunyai kemampuan
yang optimal untuk memperoleh SHU.
d. Nilai kredit dikalikan bobot sebesar 5% diperoleh skor.
e. Contoh
− SHU sebelum pajak Rp 2.000.000
− Total asset Rp 62.500.000
− Maka rasionya
SHU sebelum pajak =
Total Asset x 100%
Rp 2.000.000 =
Rp 62.500.000 x 100% = 3,2%
− Nilai kredit = 3,2 x 10 = 32
− Skor = nilai kredit x bobot
= 100 x 5% = 1,65
Untuk memudahkan bagi penilai kesehatan, di bawah ini dicantumkan total
perhitungan nilai kredit dan skor rasio antara SHU sebelum pajak terhadap total
asset.
TABEL 9 PERHITUNGAN NILAI KREDIT DAN SKOR RASIO
ANTARA SHU SEBELUM PAJAK TERHADAP TOTAL ASSET
Rasio (%) Nilai Kredit Bobot (%) Skor
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10
0
10 20 30 40 50 60 70 80 90
100
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
0
0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5 5.0
4.3. Rasio antara beban operasional terhadap pendapatan operasional dalam satu tahun
buku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
a. Penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui besarnya beban/biaya operasional
KSP/USP dibandingkan dengan pendapatan operasional pada satu tahun buku.
b. Untuk rasio 100% atau negatif diberi nilai kredit 0 (nol).
c. Untuk setiap penurunan rasio sebesar 1% (satu %) mulai 100%, nilai kredit
ditambah 10 (sepuluh) dengan maksimum 100 (seratus).
d. Nilai kredit dikalikan bobot sebesar 5% diperoleh skor.
e. contoh
− Beban operasional Rp 8.000.000
− Pendapatan operasional Rp 10.000.000
− Maka rasionya
Beban Operasional =
Pendapatan Operasional x 100%
Rp 8.000.000 =
Rp 10.000.000 x 100% = 3,2%
− Nilai kredit = 100
− Skor = nilai kredit x bobot
= 100 x 5% = 5
f. Untuk memudahkan bagi penilai kesehatan, di bawah ini dicantumkan tabel
perhitungan nilai kredit dan skor rasio antar beban operasional terhadap
pendapatan operasional.
Rasio (%) Nilai Kredit Bobot (%) Skor
100 99 98 97 96 95 94 93 92 91 90
0
10 20 30 40 50 60 70 80 90
100
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
0
0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5 5.0
5) ASPEK LIKUIDITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
5.1. Penilaian kualitatif terhadap aspek likuiditas didasarkan atas rasio antara pinjaman
diberikan terhadap dana yang diterima.
5.2. Untuk rasio 90% atau lebih diberi nilai kredit o (nol), untuk rasio di bawah 90% diberi
nilai kredit 100 (seratus).
5.3. Nilai kredit dikalikan bobot sebesar 10%, diperoleh skor likuiditas.
5.4. Contoh:
a) pinjaman diberikan Rp 8.000.000
b) dana diterima
c) rasio
Pinjaman Diberikan =
Dana Diterima x 100%
Rp 8.000.000 =
Rp 12.000.000 x 100% = 66,7%
d) nilai kredit = nilai kredit x bobot
e) skor = 100 x 5%
= 10
5.5. Untuk memudahkan bagi penilai kesehatan, di bawah ini tabel perhitungan nilai kredit
dan skor aspek likuiditas.
TABEL 11
PERHITUNGAN NILAI KREDIT DAN SKOR ASPEK LIKUIDITAS
Rasio (%) Nilai Kredit Bobot (%) Skor
≥ 90
< 90
0
100
10
1
0
10
Setiap penilai kesehatan KSP atau USP supaya menggunakan kertas kerja penilaian
kesehatan KSP atau USP sebagaimana terlampir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
4.9.6. Penetapan Kesehatan KSP/USP
Penetapan kesehatan KSP dan USP didasarkan atas penilaian secara kuantitatif sebagaimana
tersebut di atas dan penilaian secara kuantitatif dan kualitatif, yaitu menggabungkan penilaian
kuantitatif dan kualitatif.
1) Penetapan Kesehatan Secara Kuantitatif
Berdasarkan hasil perhitungan penilaian kuantitatif terhadap 5 (lima) aspek sebagaimana di atas
diperoleh skor secara keseluruhan.
Penetapan predikat tingkat kesehatan KSP dan USP adalah sebagai berikut:
SKOR PREDIKAT
81 — 100 SEHAT
66 — 81 CUKUP SEHAT
51 — 66 KURANG SEHAT
0 — 51 TIDAK SEHAT
2) Penetapan Kesehatan Secara Kualitatif dan Kuantitatif
Hasil penilaian kesehatan KSP dan USP secara kualitatif masih perlu diuji lebih lanjut dengan
komponen penilaian kesehatan yang dikuantitatifkan. Adapun komponen penilaian kualitatif
meliputi:
1. Koreksi Penilaian
Faktor-faktor yang dapat menurunkan “satu tingkat” kesehatan KSP dan USP yaitu:
a) Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan intern maupun ekstern.
Yang dimaksud dengan ketentuan intern adalah ketentuan-ketentuan yang dibuat oleh
koperasi yang bersangkutan dan dituangkan dalam anggaran dasar, anggaran rumah
tangga, keputusan RAT, keputusan pengurus, dan sebagainya.
b) salah pembukuan/tertunda pembukuan
Faktor ini dapat menurunkan satu tingkat kesehatan KSP dan USP, bila penilai
memperhitungkan bahwa kesalahan pembukuan/tertundanya pembukuan bersifat
material yang berpengaruh besar terhadap kesehatan KSP dan USP.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
c) Pemberian pinjaman yang tidak sesuai dengan prosedur
Faktor ini dapat menurunkan satu tingkat kesehatan KSP dan USP bila penilai
memperhitungkan bahwa kesalahan prosedur tersebut bersifat material yang
berpengaruh besar terhadap kesehatan KSP dan USP.
d) Tidak menyampaikan laporan tahunan atau laporan berkala 3 (tiga) kali berturut-turut.
Yang dimaksud dengan laporan tahunan adalah laporan keuangan KSP dan USP pada
posisi akhir tahun tutup buku. Sedangkan laporan berkala adalah laporan keuangan
KSP dan USP pada posisi akhir Maret, Juni, September dan Desember.
e) Mempunyai volume pinjaman di atas Rp 1.000.000.000,- (satu milyar) tapi tidak diaudit
oleh akuntan publik.
Faktor ini dapat menurunkan satu tingkat kesehatan KSP/USP bila akhir tahun buku
tidak diaudit oleh akuntan publik.
f) Manajer USP belum diberikan wewenang penuh adalah pengelola USP dilakukan
secara terpisah dari unit usaha lainnya, sesuai dengan PP Nomor: 9 tahun 1995
tentang pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam oleh koperasi. Bila hal tersebut
tidak dilaksanakan maka, dapat diturunkan satu tingkat kesehatan KSP/USP.
2. Kesalahan Fatal
Faktor-faktor yang dapat menurunkan tingkat kesehatan KSP dan USP menjadi “tidak
Sehat”, yaitu:
a) Adanya perselisihan intern yang diperkirakan akan menimbulkan kesulitan dalam
koperasi yang bersangkutan. Perselisihan tersebut terutama di lingkungan Pengurus,
Pengawas, dan Pengelola.
b) Adanya campur tangan pihak di luar koperasi atau kerjasama yang tidak wajar sehingga
prinsip koperasi tidak dilaksanakan dengan baik. Prinsip koperasi sebagaimana tertuang
pada Pasal 5 Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, yaitu:
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
3. Pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha
masing-masing anggota.
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
5. Kemandirian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
c) Rekayasa pembukuan atau window dressing dalam pembukuan sehingga
mengakibatkan penilaian yang keliru terhadap koperasi.
d) Melakukan kegiatan usaha tanpa membukukan dalam koperasi.
3. Penerbitan Sertifikat Kesehatan Ksp Dan Usp Koperasi
a. Penerbitan sertifikat kesehatan KSP dan USP oleh:
� Penerbitan sertifikat kesehatan bagi koperasi simpan pinjam dan unit simpan pinjam
koperasi primer dan sekunder tingkat kabupaten/kota dilakukan oleh kantor
departemen/dinas koperasi, PK dan M kabupaten/kota.
� Penerbitan sertifikat kesehatan bagi KSP dan USP koperasi primer dan sekunder
tingkat propinsi/DI dan primer tingkat nasional dilakukan oleh Kantor wilayah
Departemen Koperasi, PK dan M Propinsi/DI.
� Penerbitan sertifikat kesehatan bagi KSP dan USP koperasi sekunder tingkat
nasional dilakukan oleh direktorat Jenderal fasilitas pembiayaan dan simpan pinjam.
b. Warna sertifikat
Warna sertifikat penilaian kesehatan KSP dan USP adalah sebagai berikut:
WARNA DASAR SERTIFIKAT PREDIKAT
Hijau
Biru
Kuning
Merah muda
Sehat
Cukup sehat
Kurang sehat
Tidak sehat
3) Saran Penilaian Kesehatan
Petugas penilai kesehatan KSP dan USP wajib membuat saran bagi upaya peningkatan
kesehatan setiap KSP dan USP yang dinilai. Saran ini berfungsi sebagai masukan bagi
pengurus/pengelola KSP dan USP serta pembina dalam rangka meningkatkan kesehatan KSP
dan USP yang dinilai.
4) Laporan Hasil Penilaian Kesehatan
Hasil penilaian kesehatan KSP/USP yang dilakukan oleh Kakanwil Propinsi/DI dan Kepala
Kantor/Dinas Departemen Koperasi, Pengusaha Kecil dan menengah Kabupaten/Kota agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
dilaporkan kepada Direktorat Jenderal Fasilitas Pembiayaan dan Simpan Pinjam c.q. Direktur
Pengendalian Simpan Pinjam setiap bulan dilengkapi dengan:
a. Kertas kerja penilaian KSP/USP yang bersangkutan.
b. Laporan keuangan KSP/USP yang bersangkutan.
c. Salinan fotocopy/fotocopy sertifikat predikat kesehatan KSP/USP.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
LAMPIRAN
ASPEK MANAJEMEN YANG DINILAI
No Keterangan No Urut
Pernyataan Positif/ Negatif
I PERMODALAN
1.1. Tingkat pertumbuhan modal sendiri sama atau lebih besar dari tingkat pertumbuhan aset
1
1.2. Tingkat pertumbuhan modal sendiri yang berasal dari anggota sekurang-kurangnya sebesar 10% dibanding tahun sebelumnya
2
1.3. Penyisihan cadangan dari SHU sama atau lebih besar dari seperangkat SHU tahun berjalan
3
1.4. Simpanan (simpanan Koperasi dan simpanan berjangka Koperasi) meningkat minimal 10% dari tahun sebelumnya
4
1.5. Investasi harta tetap dan inventaris serta biaya ekspansi perkantoran dibiayai dengan modal sendiri
5
2 KUALITAS ASET
2.1. Pinjaman lancar minimal 90% dari pinjaman yang diberikan 6 2.2. Setiap pinjaman yang diberikan didukung dengan agunan yang nilainya
sama atau lebih besar dari pinjaman yang diberikan 7
2.3. Dana cadangan penghapusan pinjaman sama atau lebih besar dari tahunan pinjaman macet
8
2.4. Pinjaman macet tahun lalu dapat ditarik sekurang-kurangnya seperseratus 9 2.5. Koperasi senantiasa memantau agar prosedur pinjaman dilaksanakan
dengan baik 10
3 PENGELOLAAN
3.1. Memiliki rencana kerja jangka pendek (tahunan) yang meliputi : a. Penghimpunan simpanan dan pemberian pinjaman b. Pendanaan c. Pendapatan dan biaya d. Personil
11
3.2. Memiliki bagan organisasi yang memuat secara jelas garis wewenang dan tanggung jawab setiap unit kerja dan disiplin kerja
12
3.3. Mempunyai sistem dan prosedur tertulis mengenai pengendalian intern tentang pengamanan aset Koperasi yang mencakup kas harta tetap, dan harta likuid lainnya
13
3.4. Memiliki program pendidikan dan latihan bagi pegawai dan anggota 14 3.5. Memiliki kebijaksanaan tertulis yang mengatur bahwa pengurus dan
pegawai tidak diperbolehkan memanfaatkan posisi dan kedudukannya untuk kepentingan pribadi.
15
4 RENTABILITAS
4.1. Memiliki ketentuan tentang penyisihan penghapusan piutang cadangan risiko untuk menutup kerugian yang diperkirakan karena macet
16
4.2. Memiliki ketentuan bahwa semua pengeluaran biaya harus didukung dengan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.
17
4.3. Memiliki ketentuan tidak akan memberikan pinjaman yang bersifat spekulatif, yaitu pinjaman yang menghasilkan keuntungan tinggi tetapi berisiko tinggi
18
4.4. Memiliki ketentuan tentang pembatasan pemberian pinjaman kepada anggota baru
19
4.5. Dalam pemberian pinjaman, Koperasi lebih menitikberatkan atas kemampuan peminjam untuk mengembalikan pinjamannya dari pada tersedianya agunan.
20
V LIKUIDITAS
5.1. Memiliki kebijaksanaan tertulis mengenai pengendalian likuiditas 21 5.2. Memiliki fasilitas pinjaman yang akan diterima dari lembaga lain untuk
menjaga likuiditasnya 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
No Keterangan No Urut
Pernyataan Positif/ Negatif
5.3. Memiliki pedoman administrasi yang efektif untuk memantau kewajiban yang jatuh tempo
23
5.4. Memiliki ketentuan yang mengatur hubungan antara jumlah pemberian dengan jumlah dana yang ada
24
5.5. Memiliki sistem informasi manajemen yang memadai untuk pemantauan likuiditas.
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
KERTAS KERJA PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM
1. IDENTITAS KOPERASI SIMPAN PINJAM
1. Nama KSP : 2. Nomor Badan Hukum : 3. Tanggal Badan Hukum : 4. Alamat
− Jalan :
− Desa/Kelurahan :
− Kecamatan : 5. Kabupaten/Kota : 6. Propinsi :
No Aspek yang Dinilai Komponen Perhitungan Nilai Bobot Skor
1 PERMODALAN A. Rasio modal sendiri terhadap total asset
a. modal sendiri
− Simpanan pokok
− Simpanan wajib
− Hibah/donasi
− Cadangan b. total asset USP
= Rp = Rp = Rp = Rp = Rp
a x 100%
b
10%
B. Rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan berisiko
a. modal sendiri
− Simpanan pokok
− Simpanan wajib
− Hibah/donasi
− Cadangan b. pinjaman diberikan yang
berisiko
= Rp = Rp = Rp = Rp = Rp
a x 100%
b
10%
2 KUALITAS AKTIVA
PRODUKTIF
A. Rasio volume pinjaman
pada anggota terhadap
total volume pinjaman
diberikan.
B. Rasio risiko pinjaman
bermasalah terhadap
pinjaman diberikan.
C. Rasio cadangan risiko
terhadap risiko pinjaman
bermasalah
a. Volume pinjaman pada
anggota
b. Total volume pinjaman
diberikan
c. Risiko pinjaman bermasalah
− 50% x piutang lancar
− 75% x piutang diragukan
− 100% x piutang macet
d. Cadangan risiko
− Cadangan penghapusan
pinjaman
− Cadangan dari SHU
= Rp
= Rp
= Rp
= Rp
= Rp
= Rp
= Rp
a x 100%
b
c x 100%
a
d x 100%
a
10%
10%
10%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
No Aspek yang Dinilai Komponen Perhitungan Nilai Bobot Skor
3. MANAJEMEN
(Nilai positif terhadap
aspek manajemen)
a. Permodalan
b. Aktiva
c. Pengelolaan
d. Rentabilitas
e. Likuiditas
=
=
=
=
=
a + b + c +
d
25%
4. RENTABILITAS
A. Rasio SHU sebelum
pajak terhadap
pendapatan operasional
a. SHU sebelum pajak
b. Total asset
c. Beban operasional
d. Rentabilitas
e. Pendapatan operasional
= Rp
= Rp
= Rp
= Rp
= Rp
a x 100%
d
5%
B. Rasio SHU sebelum
pajak terhadap total
asset
a x 100%
b
5%
C. Rasio beban
operasional terhadap
pendapatan operasional
c x 100%
d
5%
5. LIKUIDITAS
Rasio pinjaman diberikan
terhadap dana diterima
a. Pinjaman diberikan
b. Dana yang diterima
− Modal sendiri
− Modal pinjaman
− Modal peny.
− Modal penyt.
− Simpanan anggota
= Rp
= Rp
= Rp
= Rp
= Rp
= Rp
= Rp
c x 100%
d
10%
JUMLAH
SARAN PETUGAS PENILAI
PREDIKAT SKOR
SEHAT 81 — 100 CUKUP SEHAT 66 — < 81 KURANG SEHAT 51 — < 66 TIDAK SEHAT 0 — < 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
KERTAS KERJA
PENILAIAN KESEHATAN UNIT SIMPAN PINJAM
No Aspek yang Dinilai Komponen Perhitungan Nilai Bobot Skor
1 PERMODALAN A. Rasio modal sendiri terhadap total asset
a. Modal sendiri
− M.D.
− M.T.T.
− Cadangan b. Total asset USP
= Rp = Rp = Rp = Rp
a x 100%
b
10%
B. Rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan berisiko
a. Modal sendiri
− M.D.
− M.T.T.
− Cadangan b. Pinjaman diberikan yang
berisiko
= Rp = Rp = Rp = Rp
a x 100%
b
10%
2 KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF A. Rasio volume pinjaman pada anggota terhadap total volume pinjaman diberikan.
B. Rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman diberikan.
C. Rasio cadangan risiko terhadap risiko pinjaman bermasalah
e. Volume pinjaman pada
anggota f. Total volume pinjaman
diberikan g. Risiko pinjaman bermasalah
− 50% x piutang lancar
− 75% x piutang diragukan
− 100% x piutang macet h. Cadangan risiko
− Cadangan penghapusan pinjaman
− Cadangan dari SHU
= Rp = Rp = Rp
= Rp = Rp = Rp
= Rp
a x 100%
b c x 100%
a d x 100%
a
10%
10%
10%
3. MANAJEMEN (Nilai positif terhadap aspek manajemen)
a. Permodalan b. Aktiva c. Pengelolaan d. Rentabilitas e. Likuiditas
= = = = =
a + b + c + d
25%
4. RENTABILITAS A. Rasio SHU sebelum pajak terhadap pendapatan operasional
a. SHU sebelum pajak b. Total asset c. Beban operasional d. Rentabilitas e. Pendapatan operasional
= Rp = Rp = Rp = Rp = Rp
a x 100%
d
5%
B. Rasio SHU sebelum pajak terhadap total asset
a x 100%
b
5%
C. Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional
c x 100%
d
5%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
5. LIKUIDITAS Rasio pinjaman diberikan terhadap dana diterima
a. Pinjaman diberikan b. Dana yang diterima
− Modal sendiri
− Modal pinjaman
− Modal peny.
− Modal penyt.
− Simpanan anggota
= Rp = Rp = Rp = Rp = Rp = Rp = Rp
c x 100%
d
10%
JUMLAH
SARAN PETUGAS PENILAI
PREDIKAT SKOR
SEHAT 81 — 100
CUKUP SEHAT 66 — < 81
KURANG SEHAT 51 — < 66
TIDAK SEHAT 0 — < 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Recommended