View
39
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
ANALISIS PENENTUAN NILAI HARGA WAJAR SAHAM
PADA PT. TIMAH (PERSERO) TBK DENGAN
MENGGUNAKAN METODE GORDON GROWTH MODEL
Mufid Suryani
Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi – Universitas Gunadarma
Jalan Margonda Raya 100, Depok – 16424
Mufid_suryani@staff.gunadarma.ac.id
ABSTRAK Penilaian harga wajar saham bertujuan untuk memilih saham yang
overvalued dan undervalued. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai
harga wajar saham pada PT. Timah (Persero), Tbk pada tahun 2018, dan untuk
mengetahui harga wajar saham berada pada undervalued atau overvalued.
Metode penulisan yang dilakukan dengan menggunakan analisis kuantitatif
dengan menggunakan data sekunder yang telah diolah dan dipublikasikan. Adapun
data yang diperoleh berasal dari www.idx.co.id, www.reuters.com,
www.damodaran.com, www.bi.go.id. Untuk mengetahui harga wajar saham dan
pengambilan keputusan investasi, menggunakan metode Gordon growth model
yang terdiri dari perhitungan required rate of return, expected growth rate, dan
value of stock serta membandingkan harga wajar dengan harga pasar saham
tersebut.
Berdasarkan perhitungan dan analisis yang telah dilakukan pada PT. Timah
(Persero) Tbk maka dapat disimpulkan bahwa harga wajar saham PT.Timah
(Persero) Tbk pada tahun 2018 sebesar Rp. 144,- per lembar saham dan
menunjukkan bahwa harga wajar saham bersifat overvalued.
Kata Kunci : Harga Wajar Saham, Gordon Growth Model
PENDAHULUAN
Dengan banyaknya perusahaan – perusaahan yang telah terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Perusahaan – perusahaan tersebut mengeluarkan saham agar bisa
dimiliki masyarakat. Pemahaman setiap orang mengenai dunia bisnis masih
terbatas. Banyak pelaku usaha yang menjalankan kegiatan usahanya tanpa
mengetaui bagaimana cara pengelolaan yang baik. Namun pemahaman itu dapat
berkembang dengan mengambil alternatif lain yaitu menginvestasikan pendapatan
mereka. Investasi merupakan penanaman sejumlah dana dalam bentuk uang
ataupun barang yang diharapkan akan memberikan hasil yang lebih di masa yang
akan datang. Investasi dalam bentuk surat berharga (sekuritas) biasanya dapat
dilakukan melalui pasar uang atau pasar modal. Karena pasar modal merupakan
sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan
sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi.
Bursa Efek Indonesia telah mencatatkan kinerja yang baik pada tahun 2009
dengan membuktikan sebagai bursa dengan penguatan yang tajam sebesar 86,98%.
Indeks Harga Saham Gabungan berada pada posisi terendah selama tahun 2009
yaitu diposisi 1.256,109 yang terjadi pada 2 Maret 2009. Nilai kapitalisasi pasar di
BEI pada akhir perdagangan tahun 2009, jika di bandingkan dengan akhir
perdaganan tahun sebelumnya naik sebesar 87,59%, yakni dari Rp. 1.076,50 triliun
pada akhir perdagangan tahun 2008 menjadi Rp 2.019,38 triliun pada akhir
perdaganan tahun 2009. Sejalan dengan hal tersebut, kontribusi pasar modal
Indonesia terdahap GDP naik dari 21,72% di tahun 2008 menjadi 35,97% di tahun
2009. Hal tersebut mencerminkan bahwa pasar modal Indonesia telah berkembang
seiring berlajannya waktu. Pengambilan keputusan investasi, perlu mengetahui
perkembanganperkembangan yang terjadi dipasar modal terlebih dahulu untuk
menganalisis harga saham. Investor dapat melakukan investasi pada berbagai jenis
asset baik asset riil maupun asset finansial. Salah satu jenis asset finansial yang biasa dipilih investor adalah saham.
Model penilaian harga saham yang banyak dikembangkan oleh para analisis
telah membantu para investor dalam menentukan keputusan investasi yang akan
diambil. Model penilaian harga saham yang tertua dan dianggap sebagai salah satu
yang termudah untuk diaplikasikan adalah model pertumbuhan Gordon dengan
mendiskontokan dividen (Gordon Growth Model). Valuasi harga saham dengan
menggunakan arus kas berupa dividen sangat cocok untuk perusahaan yang telah
stabil. Hasil dari valuasi harga saham tersebut dapat digunakan para investor untuk
pengambilan keputusan investasi.
Penilaian harga wajar saham bertujuan untuk memilih saham yang
overvalued dan undervalued. Jika saham undervalued nilai pasar saham berada
dibawah nilai wajarnya atau nilai wajar berada di atas harga pasar saham. Saham
yang undervalued sebaiknya dibeli atau ditahan oleh investor karena harganya akan
naik mendekati harga wajarnya. Salah satu pendekatan dalam menentukan harga
wajar saham adalah dengan menggunakan Model Pertumbuhan Gordon (Gordon
Growth Model). Model ini pertama kali dikembangkan oleh Gordon seorang pakar
dibidang keuangan perusahaan. Model penilaian saham ini menyatakan bahwa nilai
wajar suatu saham adalah nilai sekarang dari penjumlahan arus kas yang diharapkan
diterima pemegang saham pada masa datang. Arus kas tersebut di diskontokan
dengan menggunakan tingkat biaya modal (cost of capital) yang mencerminkan
adanya tingkat pengembalian saham yang bersangkutan.
Metode Dividend Growth Model, metode ini didasarkan pada keuntungan
perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas yang diberikan kepada pemegang
saham. Besarnya dividen ditentukan dalam RUPS dan dinyatakan dalam suatu
jumlah (%) tertentu atas nominal saham dan bukan atas nilai pasarnya. Dividen akan
dibayar jika saldo laba positif (Rodoni, 2010).
PT Timah (Persero) Tbk (IDX: TINS) sebagai Perusahaan Perseroan
didirikan tanggal 02 Agustus 1976, dan merupakan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang bergerak dibidang pertambangan timah dan telah terdaftar di Bursa
Efek Indonesia sejak tahun 1995. PT Timah merupakan produsen dan eksportir
logam timah, dan memiliki segmen usaha penambangan timah terintegrasi mulai
dari kegiatan eksplorasi, penambangan, pengolahan hingga pemasaran. PT Timah
(Persero) Tbk melakukan penawaran umum perdana di pasar modal Indonesia dan
internasional, dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, Bursa Efek
Surabaya, dan The London Stock Exchange pada tanggal 19 Oktober 1995. Sejak
itu, 35% saham perusahaan dimiliki oleh masyarakat dalam dan luar negeri, dan
65% sahamnya masih dimiliki oleh Negara Republik Indonesia.
Instrumen pasar modal yang paling dikenal untuk diperdagangkan di pasar
modal antara lain: (Harnanto, 2004:320)
1. Saham
2. Obligasi
3. Bukti Right
4. Waran
5. Opsi Saham
Saham
Saham merupakan salah satu instrumen pasar modal yang paling diminati investor
karena memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Saham dapat didefinisikan
sebagai tanda penyetaan modal seorang atau sepihak (badan usaha) dalam suatu
perusahaan atau perseroan terbatas (Tambunan, 2007:3). Saham merupakan secarik
kertas yang menunjukan hak pemodal (yaitu pihak yang memiliki kertas tersebut)
untuk memperoleh bagian dari prospel atau kekayaan organisasi yang menerbitkan
sekuritas tersebut dan berbagai konsisi yang memungkinkan pemodal tersebut
menjalankan haknya (Husnan, 2005:29).
Gordon Growth Model
Dalam perhitungan common stock, Myron J. Gordon mengembangkan suatu
formula, dimana formula gordon ini bisa dikenal dengan constant growth model,
yaitu:
Po : Value of Stock (Nilai Harga Wajar Saham)
Do : Dividen yang dibayarkan
r : Required Rate of Return (Imbal yang di Harapkan)
g : Expected Growth Rate (Estimasi Pertumbuhan)
METODE PENELITIAN
Objek Penelitian
Objek penilitian dalam penulisan ilmiah ini adalah PT. Timah (Persero) Tbk,
yang terletak Jl. Jendral Sudirman 51 Pangkal Pinang 33121, Bangka Indonesia.
Data dan Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder yaitu
laporan ikhtisar keuangan perusahaan antara lain: Dividen per saham, Dividend
Payout Ratio, Return On Equity, Risk Premium, Beta Saham Perusahaan, dan Suku
Bunga Bank Indonesia. Adapun Variabel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
a. Expected Growth Rate :Tingkat estimasi pertumbuhan dividen.
Po = Do/ r - g
b. Required Rate Of Return :Tingkat estimasi imbal hasil yang
diharapkan.
c. Value Of Stock :Nilai harga wajar saham.
Model Dalam perhitungan metode gordon growth model menyangkut didalamnya
berupa perhitungan:
1. Estimasi Pertumbuhan
Estimasi pertumbuhan cash flow dividend yang digunakan sebagai pertumbuhan
dividen suatu perusahaan yang diharapkan oleh investor. Estimasi pertumbuhan
dividen tersebut dapat dihitung dengan rumus berikut:
g : Expected Growth Rate (Estimasi Pertumbuhan)
DPR : Dividend Payout Ratio (Rasio Pembayaran)
ROE : Return on Equity (Imbal Hasil dari Laba Bersih)
2. Required Rate of Return
Required Rate of Return merupakan kunci dari setiap bentuk estimasi tingkat imbal
hasil yang diharapkan oleh investor dengan tingkat risiko tertentu. Required Rate of
Return dapat dihitung dengan Capital Asset Pricing Model (CAPM). Secara
sistematis, CAPM dapat ditulis sebagai berikut:
r : Required Rate of Return (Imbal diharapkan)
Rf : Risk Free Rate (Suku Bunga BI)
β : Beta (Tingkat Sensitif Pergerakan Saham)
Risk Premium: Tingkat Pengembalian Aset Beresiko
3. Value of Stock
Value of stock digunakan untuk menghitung harga wajar saham. Value of stock yang
digunakan adalah Model Pertumbuhan Gordon (Gordon Growth Model). Gordon
Growth Model dapat dirumuskan sebagai berikut:
Po : Value of Stock (Nilai Harga Wajar Saham)
Do : Dividen yang dibayarkan
r : Required Rate of Return (Imbal yang di Harapkan)
g : Expected Growth Rate (Estimasi Pertumbuhan)
r = rf + (β x Risk Premium)
g = (1 – DPR) x ROE
Po = Do / r - g
Keputusan Investasi
Dari analisis fundamental untuk menentukan saham perusahaan manakah yang
harga pasarnya lebih rendah dari nilai intristiknya (undervalued), sehingga layak
dibeli, serta saham manakah yang harga pasarnya lebih tinggi dari nilai interistiknya
(overvalued), sehingga menguntungkan untuk dijual (Tandelilin, 2000:233).
Adapun asumsi dari metode tersebut adalah:
a. Apabila harga pasar saham lebih kecil dari harga wajar saham, maka saham
tersebut bersifat undervalued dan layak dibeli (buy) oleh investor yang
belum memiliki saham tersebut.
b. Jika harga pasar saham sama dengan harga wajar saham, maka para investor
yang sudah memiliki saham tersebut dianjurkan untuk menahan (hold)
saham tersebut guna mengharapkan keuntungan (Capital Gain) dari
perkembangan harga saham yang akan meningkat.
c. Jika harga pasar saham lebih besar dari harga wajar saham, maka saham
tersebut bersifat overvalued dan tidak layak untuk dibeli oleh investor yang
belum memiliki saham tersebut, serta layak untuk dijual (sell) oleh investor
yang sudah memiliki saham tersebut.
Jika dirangkum dalam tabel, maka akan nampak seperti pada tabel di bawah ini :
Tabel
Keputusan Investasi Metode Gordon Growth Model
(Sumber : Gordon Growth Model)
HASIL DAN PEMBAHASAN
PT. Timah (Persero) Tbk sebagai Perusahaan Perseroan didirikan tanggal 02
Agustus 1976, dan merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak
dibidang pertambangan timah dan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak
tahun 1995. PT Timah merupakan produsen dan eksportir logam timah dan
memiliki segmen usaha penambangan timah terintegrasi mulai dari kegiatan
eksplorasi, penambangan, pengolah hingga pemasaran. Ruang lingkup kegiatan
Perusahaan meliputi juga bidang pertambangan, perindustrian, perdagangan,
pengangkutan dan jasa. Untuk mengetahui nilai wajar harga saham di PT Timah
(Persero) Tbk berikut adalah Ikhtisar Keuangan Tahun 2014 - 2018.
No Kondisi Sifat Keputusan
1 Harga pasar saham <
harga wajar saham
Undervalued (UV) Layak dibeli (buy)
2 Harga pasar saham =
harga wajar saham
Balance Value (BV) Menahan (hold)
3 Harga pasar saham >
harga wajar saham
Overvalued (OV) Tidak layak dibeli
Tabel
Ikhtisar Keuangan
PT. Timah (Persero) Tbk Tahun 2014 –2018
(Dalam juta
rupiah)
2014 2015 2016 2017 2018
Pendapatan 5,852,453 6,874,192 6,968,294 9,217,160 9,204,287 Laba kotor 1,443,721 686,009 1,094,888 1,525,563 1,677,530 Laba sebelum
pajak 801,502 168,163 414,970 716,211 766,482
Laba bersih 515,102 101,561 251,969 508,914 531,349 Laba per saham
(dalam rupiah) 102 14 34 68 71
Dividen
(rp/saham) 56 4 10 24 21
Modal kerja
bersih 3,039,446 2,445,246 2,176,675 3,549,440 3,028,036
Jumlah aktiva 9,752,477 9,279,683 9,548,631 11,876,309 15,117,948 Jumlah
kewajiban 4,144,235 3,908,615 3,894,946 5,814,816 8,596,067
Ekuitas 5,608,242 5,371,068 5,653,685 6,061,493 6,521,881 Belanja modal 437,815 649,120 535,037 779,812 1,167,128 Rasio dalam
(%)
Marjin laba
kotor 22 10 16 17 15
Marjin laba
usaha 14 1 6 8 7
Marjin laba
bersih 9 1 4 5 5
Laba terhadap
aktiva 7 1 3 4 4
Laba terhadap
ekuitas 12 13 2 8 9
Kewajiban
terhadap
ekuitas
61 74 73 96 132
Kewajiban
terhadap aktiva 25 42 42 49 57
(Sumber: Laporan keuangan PT. Timah (Persero) Tbk.)
Untuk melakukan analisis dengan menggunakan metode Gordon Growth
Model akan diperlukan beberapa data untuk menunjang metode ini. Adapun data-
data tersebut adalah Total Risk Premium yang diperoleh dari situs
www.damodaran.com. Total Risk Premium adalah komponen utama dari setiap
risiko dan pengembalian model keuangan dan merupakan masukan penting dalam
memperkirakan biaya ekuitas dan modal di kedua keuangan perusahaan dan
penilaian. Risk Premium juga merupakan pengembalian terhadap modal yang
diperlukan untuk mengkonpensasi risiko kehilangan modal. Selanjutnya data yang
diperlukan adalah Beta yang biasa diperoleh dari situs www.reuters.com. Beta
adalah sensitivitas perubahan harga saham terhadap perubahan pasar, Beta juga
suatu alat pengukur risiko sistematik dari suatu sekuritas atau portofolio relatif
terhadap risiko pasar. Data berikutnya adalah Risk Free Rate (Rf) menggunakan BI
rate yang diperoleh dari situs www.bi.go.id. Risk free Rate merupakan tingkat
return suku bunga yang mengacu pada bank sentral, di Indonesia umumnya risk
free asset didekati dengan tingkat return suku bunga Bank Indonesia. Selanjutnya
dalam analisis metode Gordon Growth Model memerlukan 3 langkah yang harus
dilalui yaitu pertama menghitung pengembalian yang diharapkan (Required Rate of
Return) dengan menggunakan pendekatan Capital Asset Pricing Model. Kedua
adalah menghitung tingkat estimasi pertumbuhan (Growth Rate) dan yang terakhir
adalah menghitung nilai wajar saham (Value of Stock Per Share).
Required Rate of Return
Required Rate of Return merupakan tingkat pengembalian yang disyaratkan
oleh investor sebagai konsekuensi atas investasi pada saham perusahaan.
Pendekatan Required Rate of Return yang digunakan oleh penulisan ini adalah
Capital Asset Pricing Model (CAPM) yang menjadi tingkat diskonto dalam
perhitungan harga wajar saham menggunakan metode Dividend Discount Model.
Keterangan :
r : Required Rate of Return (Imbal yang
diharapkan)
Rf : Risk Free Rate (Suku Bunga BI)
β : Beta (Tingkat Sensitif Pergerakan Saham)
Risk Premium: Tingkat Pengembalian Aset Beresiko
Perhitungan :
Required Rate of Return = 0,05 + ( 1,85 x 0,086 )
= 0,05 + 0,1591
= 0,2091 atau 20,91 %
r = Rf+ ( Beta x Total Risk Premium )
Dibawah ini merupakan Tabel Hasil Perhitungan Required rate of return
PT. Timah (Persero), Tbk pada tahun 2014 – 2018.
Tabel .
Hasil Perhitungan Required Rate of Return
PT. Timah (Persero), Tbk Tahun 2014 –2018
No. Tahun Required rate of return
1 2014 0,2341 atau 23,41%
2 2015 0,2066 atau 20,66%
3 2016 0,2016 atau 20,16%
4 2017 0,2191 atau 21,91%
5 2018 0,2091 atau 20,91%
Sumber : Hasil Perhitungan Required rate of return
Expected Growth Rate
Salah satu bagian penting ketika seorang analis atau investor melakukan
valuasi adalah menentukan tingkat pertumbuhan yang dipergunakan sebagai dasar
untuk memproyeksikan revenue dan earnings. Estimasi pertumbuhan digunakan
untuk menjaga agar pertumbuhan dividen yang diterima sesuai dengan estimasi.
Estimasi pertumbuhan yang sangat sensitif karena jika salah mengestimasi
pertumbuhan harga wajar saham tersebut tidak akan sesuai atau jauh dari harga
pasar. Estimasi pertumbuhan dapat dihitung sebagai berikut:
Keterangan :
g : Expected Growth Rate (Estimasi Pertumbuhan)
DPR : Dividen Payout Ratio (Rasio Pembayaran)
ROE : Return on Equity (Imbal Hasil dari Laba Bersih)
Perhitungan :
Expected Growth Rate = ( 1 – 0,2957) x 0,09
= 0,7122 x 0,09
= 0,0633 atau 6,33%
g = ( 1 – DPR ) x ROE
Dibawah ini merupakan Tabel Hasil Perhitungan Expected Growth Rate PT.
Timah (Persero) Tbk pada tahun 2014 – 2018. Tabel.
Hasil Perhitungan Expected Gowth Rate
PT. Timah (Persero) Tbk Tahun 2014 –2018
No. Tahun Expected growth rate
1 2014 0,0054 atau 0,54%
2 2015 0,0928 atau 9,28%
3 2016 0,0141 atau 1,41%
4 2017 0,0517 atau 5,17%
5 2018 0,0633 atau 6,33% Sumber : Hasil Perhitungan Expected Growth Rate
Value of Stock
Value of Stock merupakan alat analisis yang digunakan untuk menghitung harga
wajar saham perusahaan. Value of Stock terdiri dari tiga unsure yaitu Dividend per Share,
Required Rate of Return dan Expected Growth Rate. Perhitungan Value of Stock sebagai
berikut:
Keterangan :
Po : Value of Stock (Nilai Harga Wajar Saham)
Do : Dividen yang dibayarkan
r : Required Rate of Return (Imbal yang di Harapkan)
g : Expected Growth Rate (Estimasi Pertumbuhan)
Perhitungan :
Value of Stock = 21 / 0,2091 – 0,6333
= 21 / 0,1458
= 144
Dibawah ini merupakan Tabel Hasil Perhitungan Value of Stock PT. Timah
(Persero) Tbk pada tahun 2014 – 2018.
Tabel.
Hasil Perhitungan Value of Stock
PT.Timah (Persero) Tbk Tahun 2014 – 2018
No. Tahun Value of stock
1 2014 Rp 220
2 2015 Rp 35
3 2016 Rp 133
4 2017 Rp 151
5 2018 Rp 144 Sumber : Hasil Perhitungan Value of Stock
Po = Do / r- g
Di bawah ini merupakan Tabel Perbandingan Harga Wajar Saham PT. Timah
(Persero), Tbk dan Harga Pasar 5 tahun terakhir. Tabel.
Perbandingan Harga Wajar Saham dan Harga Pasar Saham
PT. Timah (Persero) Tbk Tahun 2014 – 2018
Sumber : Hasil Perhitungan Value of Stock dan www.bi.go.id
Berdasarkan hasil perhitungan Value Of Stock dapat diketahui harga pasar saham
per lembar pada tahun 2015 – 2018 PT Timah (Persero) Tbk mengalami kenaikan dan
penurunan yang fluktuatif dan ditahun 2019 kembali mengalami kenaikan. Namun jika
dibandingkan dengan harga pasar pertahunnya, harga wajar saham PT Timah (Persero)
Tbk lebih rendah dikarenakan permintaan akan saham sangat tinggi sementara saham
yang beredar masih belum terlalu banyak dan menyebabkan harga pasar menjadi semakin
tinggi.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Dalam bab ini peneliti akan memberikan dan menunjukkan penjelasan tentang kesimpulan
terhadap hasil perhitungan harga wajar saham PT. Timah (Persero) Tbk. menggunakan
metode Gordon Growth Model dan pengambilan keputusan investasi pada saham tersebut.
Berdasarkan penentuan penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan perhitungan harga wajar saham PT. Timah (Persero) Tbk.
menggunakan metode Gordon Growth Model didapati bahwa harga wajar saham PT.
Timah (Persero) Tbk. tahun 2018 sebesar Rp 144 per lembar saham.
2. Berdasarkan perbandingan antara harga wajar saham dan harga pasar saham PT.
Timah (Persero) Tbk. pada tahun 2018 menunjukkan bahwa saham PT. Timah
(Persero) Tbk. bersifat Overvalued. Ditahun 2014 – 2017 saham PT. Timah (Persero)
Tbk. juga bersifat Overvalued karena harga pasar sahamnya rendah.
3. Karena harga saham PT. Timah (Persero) Tbk. pada saat sekarang ini lebih tinggi
dari harga wajarnya, oleh karena itu saham tersebut belum layak dibeli (buy) oleh
calon investor dan layak dijual (sell) bagi investor yang telah memiliki saham.
Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas penulis memberikan saran sebagai berikut :
1. Jika ingin berinvestasi dipasar modal salah satunya yaitu saham, maka sebaiknya
melakukan perhitungan harga wajar saham perusahaan go public yang terdaftar pada
Bursa Efek Indonesia untuk memilih perusahaan yang menjadi tempat berinvestasi.
No. Harga wajar Harga pasar Keterangan
Harga Tahun Harga Tahun
1 Rp. 220 2014 Rp. 505 2015 Overvalued
2 Rp. 35 2015 Rp. 1.075 2016 Overvalued
3 Rp. 133 2016 Rp. 775 2017 Overvalued
4 Rp. 151 2017 Rp. 755 2018 Overvalued
5 Rp. 144 2018 Rp. 825 2019 Overvalued
2. Perbandingan antara harga wajar saham dengan harga pasar saham yang beredar juga
perlu dilakukan untuk mengetahui apakah harga pasar saham tersebut berada diatas
atau dibawah harga wajar sehingga para calon investor ataupun investor yang telah
memiliki saham pada perusahaan tersebut dapat mengambil keputusan investasi.
3. Berdasarkan perhitungan pada harga wajar saham PT. Timah (Persero) Tbk.
menggunakan metode Gordon Growth Model, maka calon investor disarankan untuk
tidak membeli (buy) saham tersebut dan bagi para investor yang sudah mempunyai
saham PT. Timah (Persero) Tbk. disarankan untuk menjual (sell) atau menahan
(hold) saham tersebut guna memperoleh keuntungan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Hakim. 2005. Analisis Investasi. Edisi revisi II. Salemba empat, Jakarta
Dahlan Siamat, 2004, Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi Keempat, Jakarta: Lembaga
Penerbit Fakultas Universitas Indonesia. Darmadji, T, dan Hendy, M. Fakhruddin. 2001, Pasar Modal di Indonesia. Salemba empat,
Jakarta.
Fahmi, Irham, 2013, Rahasia Saham dan Obligasi, Bandung: Alfabeta CV.
Fahmi, Irham, 2015, Manajemen Perbankan Konvensional dan Syariah, Jakarta, Mitra Wacana
Media.
Gitman, L.J.; Zutter, C.J. 2012. Principles of Managerial Finance. 13e. Boston: Pearson. Harnanto, 2004. Akuntansi Keuangan Menegah. Buku Dua. Edisi Revisi, Keempat. Yogyakarta,
Fakultas Ekonomi UGM.
Hendy, M. Fakhruddin, 2008, Istilah Pasar Modal A-Z, Gramedia, Jakarta.
Husnan, Suad, 2005, Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi Keempat. UPP
AMP YKPN, Yogyakarta.
Martalena, dan Malinda, 2011, Pengantar Pasar Modal, Edisi Pertama, Yogjakarta, Andi.
Mulyadi, Said, 2015, Analisis Nilai Harga Wajar Saham PT Unilever Indonesia,Tbk Dengan
Menggunakan Metode Gordon Growth Mode,. Seminar Penulisan Ilmiah FE Universitas
Gunadarma.
Murhadi, Dr. Werner, 2009, Analisis Saham Pendekatan Fundamental, Jakarta, PT Indeks
Rizal, Muhammad Farhan, 2015, Analisis Nilai Harga Wajar Saham PT Indofood Sukses
Makmur,Tbk Dengan Menggunakan Metode Gordon Growth Model, Seminar Penulisan
Ilmiah FE Universitas Gunadarma.
Rohman, Muhammad Faizal, 2015, Analisis Nilai Harga Wajar Saham PT Adhi Karya
(Persero),Tbk Dengan Menggunakan Metode Gordon Growth Model, Seminar Penulisan
Ilmiah FE Universitas Gunadarma.
Tambunan, Andy Porman, 2007, Menilai Harga Wajar Saham, Jakarta, Elex Media Komputindo.
Wira, Desmond, 2011, Analisis Teknikal Untuk Profit Maksimal, Jakarta, Exceed.
http://www.idx.co.id
http://www.bi.go.id
http://www.timah.com
http://www.reuters.co.id
Perpustakaan Universitas Gunadarma
BARCODE
Nomor Pengunggahan
BUKTI UNGGAH DOKUMEN PENELITIAN
PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA
SURAT KETERANGAN
Nomor: 399/PERPUS/UG/2020
Surat ini menerangkan bahwa:
Nama Penulis : Mufid Suryani, S.E., M.MSI
Nomor Penulis : 140509
Email Penulis : mufid_suryani@staff.gunadarma.ac.id
Alamat Penulis : Jalan Margonda Raya No. 100 Depok
Telah menyerahkan hasil penelitian/ penulisan untuk disimpan dan dimanfaatkan di Perpustakaan Universitas
Gunadarma, dengan rincian sebagai berikut :
Nomor Induk : FEUG/EA/PENELITIAN/399/2020
Judul Penelitian : ANALISIS PENENTUAN NILAI HARGA WAJAR SAHAM PADA PT. TIMAH (PERSERO) TBK
DENGAN MENGGUNAKAN METODE GORDON GROWTH MODEL
Tanggal Penyerahan : 12 / 08 / 2020
Demikian surat ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya dilingkungan Universitas Gunadarma dan Kopertis Wilayah III.
Dicetak pada: 18/08/2020 13:21:57 PM, IP:125.161.139.20 Halaman 1/1
Recommended