View
5
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
i
ANALISIS PENGARUH ZAKAT, INFLASI, JUMLAH PENDUDUK
TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN INDONESIA TAHUN 2013-
2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
Annaas Satya Akbar
NIM. 63020150017
PROGAM STUDI S1 EKONOMI SYARI’AH FAKULTAS EKONOMI
DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA 2019
ii
iii
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
JalanTentaraPelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon (0298) 323706
Website: www.febi.iainsalatiga.ac.id
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi, dan perbaikan seperlunya,
maka Skripsi Saudara:
Nama : Annaas Satya Akbar
NIM : 63020150017
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Program Studi : S1 Ekonomi Syariah
Judul : ANALISIS PENGARUH ZAKAT, INFLASI, JUMLAH
PENDUDUK TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN
INDONESIA TAHUN 2013-2018
Dapat diajukan dalam sidang munaqosah Skripsi. Demikian surat ini dibuat untuk
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Salatiga, 7 Agustus 2019
Pembimbing
Qi Mangku Bahjatulloh, Lc., M.S.I.
NIP. 19790217 200712 1 001
iv
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
JalanTentaraPelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon (0298) 323706
Website: www.febi.iainsalatiga.ac.id
PENGESAHAN
ANALISIS PENGARUH ZAKAT, INFLASI, JUMLAH PENDUDUK
TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN INDONESIA TAHUN 2013-2018
DISUSUN OLEH
ANNAAS SATYA AKBAR
NIM: 63020 15 0017
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (IAIN) Salatiga, pada
Tanggal 8 September 2019 dan telah dinyatakan memenuhi syarat
guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Susunan Panitia Penguji:
Ketua Sidang : Dr. Faqih Nabhan, M.M
Sekretaris Sidang : Qi Mangku Bahjatulloh, Lc, M.S.I
Penguji I : Dr. H. Ahmad Mifdhol, Lc, M.S.I
Penguji II : Fathan Budiman, M.S.I
Salatiga, 8 September 2019
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Dr. Anton Bawono,M.Si.
NIP 19740320 200312 1 001
v
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
JalanTentaraPelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon (0298) 323706
Website: www.febi.iainsalatiga.ac.id
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Annaas Satya Akbar
NIM : 63020150017
Program Studi : SI Ekonomi Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Judul Skripsi : ANALISIS PENGARUH ZAKAT, INFLASI, JUMLAH
PENDUDUK TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN
INDONESIA TAHUN 2013-2018
Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi ini benar-benar karya saya sendiri.
Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau
diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata
penulisan karya ilmiah yang telah lazim. Skripsi ini diperbolehkan untuk
dipublikasikan Perpustakaan IAIN Salatiga.
Salatiga, 7 Agustus 2019
Penulis,
Annaas Satya Akbar
NIM. 63020 15 0017
vi
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
JalanTentaraPelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon (0298) 323706
Website: www.febi.iainsalatiga.ac.id
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Annaas Satya Akbar
NIM : 63020150017
Program Studi : S1 Ekonomi Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Menyatakan bahwa naskah Skripsi ini secara keseluruhan bebas dari plagiasi. Jika
di kemudian hari terbukti melakukan plagiasi maka saya siap ditindak sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Salatiga, 7 Agustus 2019
Penulis,
Annaas Satya Akbar
NIM. 63020 15 0017
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
ا ىا تسل مي وملئكته يصلىن على النبي ي أيه الذين آمنىا صلىا علميه وسل إن للا
"Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-
orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam
penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzaab 33: 56)
PERSEMBAHAN
Allah SWT yang telah memberikan karunia nikmat sehat dan barokah- Nya.
Kedua orang tua saya tercinta Ibu Eny dan Bapak Sahudi terima kasih atas perjuangannya
selama ini dan doa yang tak henti-henti dipanjatkan untuk saya agar mendapatkan masa
depan yang cerah.
Saudara saya Kukuh Satya Okanda dan Agha Satya Abdurrahman yang selalu memberi
dukungan kepada penulis agar tetap semangat dalam menyelesaikan Skripsi ini.
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan karunia
nikmat dan kesehatan sehingga penyusunan Skripsi ini dapat terselesaikan tepat
waktu. Tidak lupa pula kami haturkan shalawat serta salam kepada junjungan
Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, para sahabatnya dan semua umatnya
yang selalu istiqomah sampai akhir zamannya.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar
Sarjana Ekonomi (S.E) pada Progam Studi S1 Ekonomi Syariah, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga dengan
judul “ANALISIS PENGARUH ZAKAT, INFLASI, JUMLAH PENDUDUK
TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN INDONESIA TAHUN 2013 -
2018”. Dalam penulisan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada
beberapa pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu
penyelesaikan penulisan Skripsi ini. Ucapan terimakasih penulis sampaikan
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag. Selaku Rektor Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Salatiga.
3. Bapak Qi Mangku Bahjatulloh, Lc., M.S.I. selaku ketua Program Studi S1
Ekonomi Syariah dan juga selaku Pembimbing yang telah senantiasa
membantu dan memberikan dukungan dalam penulisan Skripsi.
ix
4. Bapak Agung Guritno, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik.
5. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga
yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang tentunya
sangat bermanfaat bagi penulis.
6. Vina Mazdudatun Ni’mah yang selalu membantu dan memberikan doa serta
semangat.
7. Sahabat-sahabat saya Ulin, Ady, Fajar, Nurudin, Ridwan, Aulia, Alfin, Syaribon,
Dhea, Laeli.
8. Teman-teman Mahasiswa S1 Ekonomi Syariah Angkatan 2015.
9. Tak lupa penulis mengucapkan kepada semua pihak yang telah
membantu kelancaran dalam penyusunan Skripsi yang tidak dapat disebutkan
satu- persatu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Skripsi ini masih memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan
bagi penulis sehingga menjadi lebih baik. Terakhir, penulis berharap agar hasil
penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan para
membaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Salatiga, 7 Agustus 2019
Penulis,
Annaas Satya Akbar
NIM. 63020 15 0017
x
ABSTRAK
Akbar, Annaas Satya. 2019. Analisis Pengaruh Zakat, Inflasi, Jumlah Penduduk
Terhadap Tingkat Kemiskinan Indonesia Tahun 2013–2018. Skripsi. Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam. Program Studi Strata Satu Ekonomi Syariah.
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dosen Pembimbing: Qi Mangku
Bahjatulloh, Lc., M.S.I.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh zakat, inflasi,
jumlah penduduk terhadap tingkat kemiskinan Indonesia periode tahun 2013–
2018. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif menggunakan data
sekunder times series. Metode pengumpulan data dilakukan dengan mengakses
laporan yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik dan Badan Amil Zakat
Nasional, kemudian diolah dengan alat analisis EViews 9 Version. Data dilakukan
uji lanjutan yang meliputi uji stasioneritas, uji asumsi klasik (uji normalitas, uji
multikolinieritas, uji arutokorelasi dan uji heteroskedastisitas), dan uji statistik (uji
t, uji F dan uji R2).
Berdasarkan hasil uji yang dilakukan menunjukkan bahwa variabel zakat dan
inflasi berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Sedangkan variabel
jumlah penduduk berpengaruh tidak signifikan terhadap tingkat kemiskinan.
Dengan nilai prob. 0,000260 maka variabel zakat (X1) berpengaruh positif
signifikan terhadap tingkat kemiskinan (Y). Variabel inflasi (X2) inflasi tidak
mempunyai pengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan (Y) dengan nilai
prob. -0,005543. Variabel jumlah penduduk (X3) berpengaruh signifikan
terhadap tingkat kemiskinan (Y) dengan nlai prob. 8.888937.
Kata Kunci: Zakat, inflasi, jumlah penduduk, tingkat kemiskinan.
xi
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………………………..................... iii
PENGESAHAN……………………………………………………………………............. iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI…………….. v
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI……………………………………………………... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………………………………………...…. vii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………. viii
ABSTRAK………………………………………………………………………………….. x
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………...... xi
DAFTAR TABEL..…………………………………………………………….…….…... xiii
DAFTAR GAMBAR...……………………………………………………….................... xiv
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………... 1
A. Latar Belakang………………………………………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………. 5
C. Tujuan Penelitian………………………………………………………………………... 5
D. Manfaat Penelitian……………………………………………………………………… 6
E. Sistematika Penelitian…………………………………………………………………… 7
BAB II LANDASAN TEORI………………………………………………………………. 9
A. Penelitian Terdahulu……………………………………………………………………. 9
xii
B. Research Gap…………………………………………………………………………... 13
C. Kerangka Teori………………………………………………………………………… 16
D. Kerangka Berfikir……………………………………………………………………… 24
E. Hipotesis……………………………………………………………………………….. 25
BAB III METODELOGI PENELITIAN………………………………………………….. 28
A. Jenis Penelitian………………………………………………………………………… 28
B. Sumber Data…………………………………………………………………………… 28
C. Populasi dan Sampel…………………………………………………………………... 29
D. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………………………….. 30
E. Definisi Konsep dan Operasional……………………………………………………… 31
F. Uji Instrumen Penelitian……………………………………………………………….. 34
G. Alat Analisis…………………………………………………………………………… 38
BAB IV ANALISIS DATA……………………………………………………………….. 39
A. Deskripsi Obyek Penelitian……………………………………………………………. 39
B. Analisis Data…………………………………………………………………………... 41
C. Pembahasan…………………………………………………………………………… 49
BAB V PENUTUP………………………………………………………………………… 53
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………. 53
B. Saran…………………………………………………………………………………… 53
xiii
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………... 55
LAMPIRAN……………………………………………………………………………….. 58
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Research Gap…………………………………………………………………… 13
Table 2.2 Hipotesis………………………………………………………………………... 27
Table 3.1 Definisi Konsep………………………………………………………………… 33
Table 4.1 Tingkat Kemiskinan…………………………………………………………….. 40
Tabel 4.2 Hasil Uji Stasioneritas pada Tingkat Level…………………………………….. 41
Table 4.3 Hasil Uji Stasioneritas pada 1st Difference……………………………………. 42
Table 4.4 Hasil Uji Multikolinieritas……………………………………………………… 44
Table 4.5 Hasil Uji Autokorelasi………………………………………………………….. 44
Tabel 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas…………………………………………………… 45
Tabel 4.7 Hasil Persamaan Regresi Berganda…………………………………………….. 46
Tabel 4.8 Hasil Uji Hipotesis……………………………………………………………… 52
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas (Histogram)………...………………………………….. 43
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemiskinan merupakan sebuah peristiwa yang belum dan bahkan susah
terhapuskan dari muka bumi ini. Kemiskinan terjadi akibat perbedaan
kemampuan, kesempatan, dan perbedaan sumberdaya setiap manusia atau
indivdu. Kemiskinan ini merupakan masalah yang sifatnya mendunia, yang
artinya kemiskinan sudah menjadi perhatian dunia, dan masalah tersebut ada
disemua negara lebih khususnya di negara berkembang.
Kemiskinan itu sendiri adalah keadaan dimana terjadi ketidak mampuan
seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seperti makanan, pakaian,
tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan disebabkan oleh
kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, atau sulitnya akses terhadap
pendidikan dan pekerjaan sesorang. Kemiskinan merupakan masalah global.
Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif,
sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif.
Standarisasi kemiskinan tergantung pribadi manusia itu sendiri,
maksudnya adalah orang dapat dikatakan miskin apabila pendapatan kurang
dari UMR (Upah Minimum Regional) atau orang dapat dikatakan miskin
apabila dalam satu hari belum bisa memenuhi kebutuhan pakan dan juga dapat
dikatakan miskin apabila dari segi kesehatan dia dapat memenuhi kesehatan
jasmaninya maupun rohani.
2
Konstitusi Negara kita (UUD’45) dengan tegas menyebutkan bahwa
Negara wajib ”melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”.
Sehubungan dengan kemiskinan, Bappenas (2002) mendefinisikan
bahwa kemiskinan adalah suatu situasi atau kondisi yang dialami seseorang
atau kelompok orang yang tidak mampu menyelenggarakan hidupnya sampai
suatu taraf yang dianggap manusiawi Kemiskinan meliputi dimensi politik,
sosial budaya dan psikologi, ekonomi dan akses terhadap asset. Dimensi
tersebut saling terkait dan saling mengunci atau membatasi.
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kemiskinan
diantarnya adalah inflasi, lapangan pekerjaan, kesehatan, pendidikan, pajak,
jumlah penduduk dan lain sebagainya. Data Badan Pusat Statistik (BPS)
menunjukan bahwa persentase tingkat kemiskinan diakhir tahun 2018 sebesar
9,66%. Dari faktor tersebut, apabila pemerintah dapat bekerja secara maksimal
dalam mengatasi kemiskinan, maka tingkat kemiskinan yang ada di Indonesia
dapat berkurang dan kesejahteraan rakyat Indonesia dapat bertambah.
Angka tingkat kemiskinan juga dapat di tekan dengan zakat. Zakat dari
bahasa Arab yaitu “az-zakah” yang memiliki makna bertambah, tumbuh,
bersih, baik. Secara istilah, zakat adalah jumlah tertentu dari harta yang
diwajibkan kita untuk diserahkan kepada orang-orang yang berhak. Zakat
3
berkaitan dengan jumlah harta yang sudah memenuhi persyaratan untuk
dikeluarkan zakatnya. Zakat atau membayar zakat merupakan salah satu dari
rukun Islam. Dan zakat sekaligus menjadi salah satu kewajiban pokok dalam
Islam,
Dalam sejarah perkembangan hukum Islam, perintah zakat sudah
diturunkan pada saat Rasululah SAW dan para sahabat masih berada di
Mekkah. Saat itu, perintah berzakat masih bersifat mutlak. Jenis harta yang
harus dibayarkan zakatnya juga belum ditentukan proporsinya. Perintah
berzakat secara lengkap diturunkan di Madinah pada bulan Syawal tahun
kedua paska hijrah. Perintah ini turun setelah diturunkannya kewajiban puasa
Ramadhan dan zakat fitrah, dengan perincian jenis harta yang harus dizakati
dan proporsi zakatnya. (Agus, 2010)
Berkaitan dengan kemiskinan maka salah satu faktor pengaruh
kemiskinan yaitu inflasi. Laju inflasi yang meningkat pada gilirannya akan
diikuti oleh peningkatan batas garis kemiskinan sebagai akibat dari
peningkatan laju inflasi akan mendorong terjadinya peningkatan jumlah
penduduk miskin bila tidak diikuti oleh peningkatan daya beli atau
peningkatan pendapatan masyarakat terutama kelompok masyarakat yang
berpendapatan rendah.
Menurut Suparmono (2004) dalam Imelia (2012) Inflasi merupakan
kondisi kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus.
Umum berarti kenaikan harga tidak hanya terjadi pada satu jenis barang saja,
4
tapi kenaikan harga itu meliputi kelompok barang yang dikomsumsikan oleh
masyarakat terlebih lagi kenaikan itu akan mempengaruhi harga barang lain
dipasar. Terus menerus berarti bahwa kenaikan harga terjadi tidak sesaat saja.
Inflasi bagi kelompok pendapatan rendah akan mengalami penurunan
daya beli uang yang dimiliki untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Uang yang
dimiliki akan mengalami penurunan daya beli sehingga secara riil pendapatan
orang tersebut akan mengalami penurunan seiring kenaikan inflasi.
Pendapatan riil merupakan pendapatan nominal dibagi dengan perubahan
harga. (Imelia. 2012)
Definisi dari penduduk adalah warga negara Indonesia maupun warga
negara asing yang bertempat atau berdomisili di Indonesia. Penjabatan dari
pembahasan mengenai kependudukan ini mencakup jumlah, umur, struktur,
persebaran, mobilitas, dan kualitas serta ketahanannya yang berkaitan dengan
sektor politik, sosial, budaya, dan ekonomi. (Herman. 2018)
Di daerah yang padat penduduk, penyebaran pengetahuan
akan lebih cepat terjadi karena penduduk lebih sering
berinteraksi satu sama lain. Interaksi yang terjadi antara
penduduk dengan akumulasi modal manusia yang tinggi akan
menimbulkan inovasi-inovasi baru yang akhirnya akan
meningkatkan produktivitas. Kepadatan penduduk disertai dengan
akumulasi modal manusia yang tinggi akan mendorong peningkatan
5
aktivitas ekonomi. Keahlian dan pengetahuan yang dimiliki
individu akan mempengaruhi kinerjanya. Orang-orang dengan modal
manusia yang tinggi akan mampu menghasilkan ide-ide teknologi
baru yang mampu mendorong peningkatan output. (Herman. 2018)
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis melakukan penelitian
tentang tingkat kemiskinan dengan mengambil judul “Analisis Pengaruh
Zakat, Inflasi, Jumlah Penduduk, dan Tingkat Pendidikan Terhadap
Tingkat Kemiskinan di Indonesia Tahun 2013-2018”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian malasah tersebut, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana pengaruh zakat terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia pada
tahun 2013-2018?
2. Bagaimana pengaruh inflasi terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia
pada tahun 2013-2018?
3. Bagaimana pengaruh jumlah penduduk terhadap tingkat kemiskinan di
Indonesia pada tahun 2013-2018?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini sebagai
berikut :
1. Untuk menguji pengaruh zakat terhadap tingkat kemiskinan di
Indonesia pada tahun 2013-2018.
6
2. Untuk menguji pengaruh inflasi terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia
pada tahun 2013-2018.
3. Untuk menguji pengaruh jumlah penduduk terhadap tingkat kemiskinan di
Indonesia pada tahun 2013-2018.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam
penelitian yang sama, sehingga hasil penelitian tersebut akan menjadi
lebih sempurna.
2. Bagi Peneliti
Dapat digunakan sebagai tambahan pengetahuan yaitu dengan tujuan
langsung pada perusahaan yang bersangkutan, sehingga dapat
mengaplikasikan teori yang diperoleh serta untuk mengetahui sampai
seberapa jauh hubungan antara teori yang diterima dengan prakteknya.
3. Bagi IAIN Salatiga
Dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti lain dengan materi
yang berhubungan dengan skripsi ini. Serta sebagai Dharma Bhakti
terhadap perguruan tinggi khususnya IAIN Salatiga.
7
E. Sistematika Penelitian
Untuk memudahkan pemahaman dan mendapatkan gambaran
menyeluruh mengenai penulisan penelitian ini, maka sistematika penulisan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang masalah yang mendasari dilakukannya
penelitian. Rumusan masalah berisi pertanyaan-pertanyaan yang
memerlukan jawaban melalui penelitian. Tujuan dan kegunaan penelitian
merupakan hal yang ingin dilakukan dan yang ingin dicapai dalam sebuah
penelitian. Sistematika penulisan mencakup ringkasan pembahasan materi
pada setiap bab.
2. BAB II TELAAH PUSTAKA
Bab ini mengemukakan landasan teori yaitu penjabaran-penjabaran
teori sebagai dasar perumusan hipotesis dan sebagai acuan dasar yang
mendukung penelitian. Penelitian terdahulu merupakan uraian penelitian
dari para peneliti sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian ini.
Kerangka pemikiran yang berupa sekema untuk menjelaskan secara
singkat permasalahan yang diteliti. Hipotesis adalah jawaban sementara
dari pertanyaan-pertanyaan yang disimpulkan dari tinjauan pustaka.
8
3. BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan berbagai variabel penelitian dan definisi
operasional yang merupakan pendefinisian variabel penelitian secara
operasional. Populasi dan sampel yang diambil dalam penelitian. Jenis dan
sumber data yang digunakan untuk variabel penelitian serta metode
pengumpulan data. Metode analisis dapat berupa model analisis dalam
penelitian.
4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi deskripsi obyek penelitian yaitu penjelasan mengenai
obyek penelitian yang digunakan dalam sebuah penelitian. Analisis data
adalah bentuk sederhana agar deskripsi obyek penelitian lebih mudah
dibaca. Pembahasan bertujuan untuk mencari makna yang mendalam dan
implikasi hasil analisis.
5. BAB V PENUTUP
Bab ini menjelaskan simpulan dari hasil penelitian, keterbatasan
penelitian, dan saran-saran bagi para pihak yang berkepentingan untuk
pengembangan penelitian lebih lanjut, investor, dan emiten.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu merupakan kumpulan dari hasil-hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu dan memiliki keterkaitan dengan
penelitian yang akan dilakukan. Penelitian yang dilakukan oleh Pratama
(2015), dengan judul “Peran Zakat Dalam Penanggulangan Kemiskinan”.
Hasil penelitian tersebut secara keseluruhan mustahik menilai program zakat
produktif sudah berjalan dengan sangat baik, hal ini dinyatakan oleh 45%
responden yang terlibat dalam penelitian ini dan cukup baik dinilai dari 55%
dari total responden.
Dari data yang digunakan pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
meskipun dana zakat yang terkumpul masih sangat kecil, tetapi memiliki
dampak nyata dalam upaya pengentasan kemisikinan melalui program zakat
produktif. Dan zakat menjadi instrument keuangan yang efektif dalam
permasalahan modal kaum miskin. Hal ini bisa terlihat dari Headcount Ratio
yang menurun dari 0,8 menjadi 0,5. Indeks kedalaman kemiskinan juga
mengalami penurunan dimana poverty gap menurun dari Rp. 547.843 menjadi
Rp. 210.020. Demikian pula dengan nilai I yang mengalami penurunan dari
0,44 menjadi 0,17 dimana hal tersebut menunjukkan penurunan kesenjangan
pendapatan. Hal ini menunnjukkan bahwa zakat merupakan instrument yang
tepat dalam memberdayakan masyarakat miskin.
53
Penelitian yang dilakukan oleh Mubarokah (2017) dengan judul “Dampak
Zakat terhadap Kemiskinan dan Kesejahteraan Mustahik”. Hasil penelitian tersebut
indeks kemiskinan material menggambarkan jumlah rumah tangga mustahik yang
masuk dalam kategori miskin secara materialnya namun kaya secara spiritual.
Analisis indeks kemiskinan material terhadap rumah tangga mustahik dilakukan
tanpa dan dengan adanya bantuan dana zakat yang diberikan oleh BAZNAS
Provinsi Jawa Tengah. Beradasarkan dari penelitian yang sudah dilakukan,
diperoleh hasil bahwa tanpa dan dengan zakat mengalami penurunan yaitu sebesar
0,08 persen. Hasil tersebut menunjukan bahwa dengan adanya bantuan zakat
terbukti dapat menurunkan indeks kemiskinan material rumah tangga mustahik.
Hasil analisis indeks kemiskinan islami terhadap rumah tangga mustahik juga
serupa dengan hasil penelitian yang telah dilakukan penelitian sebelumnya. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa dengan adanya bantuan zakat akan meningkatkan
kesejahteraan mustahik dan menurunkan indeks kemiskinan material mustahik.
Penelitian yang dilakukan oleh Mahalli (2012), dengan judul “Potensi dan
Peranan Zakat Dalam Mengentaskan Kemiskinan di Kota Medan”. Hasil penelitian
tersebut masyarakat sangat setuju pemanfaatan zakat melalui bantuan pinjaman dan
modal di sertai pelatihan dan ketrampilan yang nantinya akan membantu
perekonomian masyarakat dan menjadi mayarakat yang mandiri. Pendayagunaan
dan pengelolaan zakat yang optimal akan membantu masyarakat jika
pendistribusiannya dilakukan dengan tepat dengan memperhatikan golongan yang
menerima agar pendayagunaan tepat sasaran.
54
Penelitian yang dilakukan oleh Imelia (2012), dengan judul “Pengaruh Inflasi
Terhadap Kemiskinan di Provinsi Jambi”. Hasil penelitian tersebut variabel laju
inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan di provinsi Jambi baik
terhadap pengurangan jumlah penduduk miskin maupun terhadap tingkat
kemiskinan. Hal ini ditunjukkan dengan uji statistik t (t test) terhadap variabel
jumlah penduduk miskin ternyata t hitung = 1,725 < t tabel = 2,145. Sedangkan
terhadap tingkat kemiskinan nilai t hitung =1,653 < t tabel = 2,145. Dengan
demikian hipotesis yang diajukan yaitu terdapat adanya pengaruh yang signifikan
antara inflasi dengan kemiskinan adalah tidak benar dan tidak terbukti.
Penelitian yang dilakukan oleh Siregar (2017), dengan judul “Pengaruh
PDRB RIll dan Inflasi Terhadap Tingkat Kemiskinan Kota Medan dengan Variabel
Intervening Pengangguran”. Hasil penelitian tersebut adalah Terdapat pengaruh
langsung Inflasi (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat kemiskinan
(Y) di Kota Medan, karena nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari taraf signifikan
0,05.
Penelitian yang dilakukan oleh Herman (2018), dengan judul “Pengaruh
Tingkat Pendidikan dan Jumlah Penduduk Terhadap Tingkat Kemiskinan
di Kota Pekanbaru”. Hasil penelitian tersebut berpengaruh
signifikan dalam meningkatkan kemiskinan moneter. Sesuai dengan
pendapat Malthusin terjadi ketidak seimbangan antara pertumbuhan
penduduk berjalan berdasarkan deret ukur, sedangkan pertumbuhan
55
atau pertambahan makanan berdasarkan deret hitung. Artinya semakin
bertambah jumlah penduduk maka pengeluaran pemerintah akan
bertambah sehingga konsumsi masyarakat akan meningkat, daya beli
meningkat maka akan mengakibatkan kelangkaan harga sehingga daya
beli masyarakat akan berkurang lalu akan mengurangi tingkat
pendapatan sehingga akan berdampak pada meningkatnya jumlah
penduduk miskin.
Penelitian yang dilakukan oleh Mahsunah (2013), dengan judul
“Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk, Pendidikan dan Pengangguran Terhadap
Kemiskinan di Jawa Timur”. Hasil penelitian tersebut jumlah penduduk tidak
berpengaruh terhadap kemiskinan, dikarenakan jumlah penduduk di Jawa Timur
lebih didominasi oleh usia-usia produktif sehingga kesempatan kerja untuk
meningkatkan kesejahteraan hidup masih terbuka lebar.
Penelitian yang dilakukan oleh Azizah (2018), dengan judul “Pengaruh
Pendidikan, Pendapatan Perkapita dan Jumlah Penduduk Terhadap Kemiskinan di
Provinsi Jawa Timur”. Hasil penelitian tersebut menyatakan Jumlah Penduduk
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kemiskinan di Kabupaten/Kota
Provinsi Jawa Timur. Hasil Penelitian ini ditunjukkan dengan nilai signifikan
0.0000 < 0.10 yang berarti nilai signifikansi lebih kecil dari 0.10 dapat disimpulkan
bahwa H1 diterima. Yang artinya jika jumlah penduduk meningkat maka
Kemiskinan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur juga akan meningkat.
56
B. Research Gap
Tabel 2.1
Reasearch Gap
Variabel Penulis Judul Hasil
Zakat
(X1)
Akmal
(2018)
Zakat Produktif Untuk
Pengentasan
Kemiskinan
Zakat produktif
berpengaruh
signifikan
terhadap
pengentasan
kemiskinan di
Kota Banda
Aceh
Yoghi Citra
Pratama
(2015)
Peran Zakat Dalam
Penanggulangan
Kemiskinan
Meskipun dana
zakat yang
terkumpul masih
sangat kecil,
tetapi memiliki
dampak nyata
dalam upaya
pengentasan
kemisikinan
melalui program
zakat produktif.
Nurbismi
(2018)
Pengaruh Zakat
Produktif, Pendapatan,
dan Kinerja Amil
Terhadap Kemiskinan
Mustahik di Kota
Banda Aceh
Zakat
berpengaruh
secara signifikan
terhadap
penurunan
tingkat
kemiskinan
mustahik
zakat di Kota
Banda Aceh.
Mubarokah
(2017)
Dampak Zakat terhadap
Kemiskinan dan
Kesejahteraan Mustahik
(Kasus : BAZNAS
Provinsi Jawa Tengah)
Zakat
berpengaruh
signifikan
terhadap
kemiskinan dan
57
kesejahteraan
mustahik
Hasanudin
(2015)
Pemberdayaan Zakat
Dalam Mengetaskan
Kemiskinan
Zakat tidak
signifikan
walaupun upaya
pengentasan
kemiskinan yang
ingin dicapai
belum
terealisasi,
Inflasi
(X2)
Febriaty
(2017)
Pengaruh Pendapatan
Perkapita, Investasi dan
Inflasi Terhadap
Kemiskinan di Provinsi
Sumatera Utara
Inflasi
berpengaruh
positif dan tidak
signifikan
terhadap
kemiskinan di
Provinsi
Sumatera Utara.
Sangkaen
(2018)
Analisis Pengaruh
Inflasi Belanja
Pemerintah Terhadap
Tingkat
Kemiskinan Kota
Manado
inflasi dan
belanja
pemerintah
berpengaruh
negatif akan
tetapi tidak
signifikan secara
statistik terhadap
kemiskinan
Susanto
(2017)
Pengaruh Inflasi dan
Pendidikan Terhadap
Pengangguran dan
Kemiskinan
Inflasi
berpengaruh
tidak langsung
dan tidak
signifikan
terhadap
kemiskinan di
Kota Samarinda.
Siregar
(2017)
Pengaruh PDRB Rill
dan Inflasi Terhadap
Tingkat
Kemiskinan Kota
Medan dengan Variabel
Intervening
Pengangguran
Terdapat
pengaruh
langsung tingkat
inflasi
terhadap tingkat
pengangguran di
Kota Medan.
58
Hambarsari
(2016)
Analisis Pengaruh
Pertumbuhan Ekonomi,
Pertumbuhan Penduduk
dan
Inflasi Terhadap
Tingkat Kemiskinan di
Jawa Timur Tahun
2004-2014
Inflasi tidak
mempunyai
pengaruh secara
parsial terhadap
tingkat
kemiskinan di
Jawa Timur
Jumlah
Penduduk
Didu
(2016)
Pengaruh Jumlah
Penduduk, Pendidikan
dan Pertumbuhan
Ekonomi Terhadap
Kemiskinan di
Kabupaten Lebak
Variabel jumlah
penduduk
berpengaruh
negatif dan
signifikan
terhadap
kemiskinan di
Kabupaten
Lebak
Silastri
(2017)
Pengaruh Jumlah
Penduduk dan
Pendapatan Domestik
Rregional Bruto
(PDRB) Terhadap
Kemiskinan di
Kabupaten Kuantan
Singingi
Jumlah
penduduk
berpengaruh
negatif dan
signifikan
terhadap
kemiskinan di
Kabupaten
Kuantan
Singingi.
Mahsunah
(2013)
Analisis Pengaruh
Jumlah Penduduk,
Pendidikan dan
Pengangguran
Terhadap Kemiskinan
di Jawa Timur
Jumlah
penduduk tidak
berpengaruh
terhadap
kemiskinan,
dikarenakan
jumlah
penduduk di
Jawa Timur
lebih didominasi
oleh usia-usia
produktif
sehingga
kesempatan
kerja untuk
meningkatkan
kesejahteraan
59
hidup masih
terbuka lebar.
Pattimahu
(2016)
Analisis Pengaruh
Jumlah Penduduk dan
Pengangguran
Terhadap Tingkat
Kemiskinan di Maluku
Variabel jumlah
penduduk
berpengaruh
tidak signifikan
terhadap
tingkat
kemiskinan
kabupaten / kota
di Provinsi
Maluku
Herman
(2018)
Pengaruh Tingkat
Pendidikan dan Jumlah
Penduduk
Terhadap Tingkat
Kemiskinan di Kota
Pekanbaru
Berdasarkan
hasil penelitian
variabel jumlah
pendidikan
diperoleh
bahwa jumlah
penduduk
berpengaruh
signifikan
terhadap tingkat
kemiskinan.
C. Kerangka Teori
1. Zakat (X1)
Menurut Hafidhuddin (2008) dalam Mubarokah (2017) secara bahasa,
zakat artinya tumbuh dan berkembang. Kata zakat memiliki sejumlah arti, yaitu
al-barakatu yang artinya keberkahan, an namaa yang artinya tumbuh dan
berkembang, at-thaharatu yang artinya kesucian, serta ash-shalahu yang artinya
60
keberesan. Secara istilah, zakat didefinisikan sebagai harta dengan persyaratan
tertentu, yang Allah SWT wajibkan kepada pemiliknya (muzakki) untuk
diserahkan kepada yang berhak menerimanya (mustahik) dengan persyaratan
tertentu.
Adapun golongan yang berhak menerima zakat telah diatur dalam ajaran
syariat Islam, yakni ada delapan golongan yaitu fakir, miskin, amil, muallaf,
riqab (para budak), gharimin, fi sabilillah (orang yang berjuang di jalan Alloh),
dan ibnu sabil (orang yang dalam perjalanan). Ketentuan ini diatur dalam QS.
At-Taubah:60 yang artinya
“Sesungguhnya shadaqah (zakat) itu hanyalah untuk orangorang fakir, orang
orang miskin, penguus-pengurus zakat, para mualaf yang di bujuk hatinya,
untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah,
dan orang orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang
diwajibkan Allah dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana”. (Q.S. At-
Taubah: 60)
a. Manajemen Distribusi Zakat Produktif
Menurut Hafidhuddin (2002) dalam Nurbismi (2018) Pendistribusian
dana zakat kini telah berkembang, dari awalnya hanya berorientasi pada
pemenuhan kebutuhan konsumtif menjadi sumber dana produktif yang
dapat mendongkrak perekonomian lebih jauh lagi. Di Indonesia sendiri,
zakat produktif disahkan MUI pada tahun 1982. Juga diperkuat dengan
adanya keterangan mengenai zakat yang dikumpulkan Lembaga Amil Zakat
61
(LAZ) maupun Badan Amil Zakat (BAZ) bisa diberikan secara konsumtif
untuk keperluan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan bisa pula
secara produktif meningkatkan usaha yang dilakukan oleh para mustahik.
Dalam lembaga zakat ada tiga komponen tata kelola, yakni
penghimpunan, pengelolaan dan pendayagunaan. Ketiganya dimasukkan
dalam tiga divisi utama, yaitu divisi penghimpunan, divisi keuangan dan
divisi pendayagunaan. Divisi yang sangat terkait dengan muzakki adalah
divisi penghimpunan dana ziswaf. (Nurbismi, 2018)
b. Manfaat dan Hikmah Zakat
Manfaat dan hikmah zakat diantaranya yaitu tumbuh dan
berkembang, zakat pemacu ibadah, zakat dan etos kerja, zakat dan etika
bekerja, zakat dan pembangunan umat, zakat dan ketenangan, zakat
mengatasi krisis kemanusiaan, dan zakat menolak musibah (Hafidudin
2008).
2. Inflasi (X2)
Menurut Suparmono, (2004) dalam Imelia (2012) Inflasi merupakan
kondisi kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus.
Umum berarti kenaikan harga tidak hanya terjadi pada satu jenis barang saja,
tapi kenaikan harga itu meliputi kelompok barang yang dikomsumsikan oleh
masyarakat terlebih lagi kenaikan itu akan mempengaruhi harga barang lain
dipasar. Terus menerus berarti bahwa kenaikan harga terjadi tidak sesaat saja.
62
Menurut Winardi (1995) dalam Denny Sangkaen (2018) pengertian
inflasi adalah suatu kenaikan relatif dalam tingkat harga umum. Inflasi dapat
timbul bila jumlah uang atau uang deposito dalam peredaran banyak,
dibandingkan dengan jumlah barang-barang atau jasa yang ditawarkan atau bila
karena hilangnya kepercayaan terhadap mata uang nasional, terdapat gejala
yang meluas untuk menukar dengan barang-barang.
Ada faktor yang menjadi penyebab terjadinya inflasi. Berikut adalah
beberapa penyebabnya.
a. Inflasi karena bertambahnya uang yang beredar
Inflasi disebabkan karena bertambahnya uang yang beredar
dikemukakan oleh kaum klasik yang menyatakan bahwa ada
keterkaitan antara jumlah uang yang beredar dengan harga-harga.
Apabila jumlah barang tetap namun jumlah uang yang beredar lebih
besar dua kali lipat, maka harga barang pun menjadi lebih mahal dua
kali lipat.
b. Inflasi karena kenaikan biaya produksi
Inflasi ini disebabkan karena adanya dorongan kenaikan biaya
produksi dalam jangka waktu tertentu secara terus menerus. Secara
umum inflasi kenaikan biaya produksi ini disebabkan karena
desakan biaya faktor produksi yang terus naik.
63
c. Inflasi campuran
Inflasi campuran ini terjadi karena adanya kenaikan penawaran dan
permintaan. Hal ini terjadi karena adanya ketidak seimbangan antara
penawaran dan permintaan. Ketika permintaan terhadap suatu
barang atau jasa bertambah, kemudian mengakibatkan penyediaan
barang dan faktor produksi menjadi turun. Sementara itu, pengganti
atau substitusi untuk barang dan jasa tersebut terbatas atau tidak ada.
Keadaan yang tidak seimbang ini akan menyebabkan harga barang
dan jasa menjadi naik. Inflasi jenis ini akan sangat sulit diatasi atau
dikendalikan ketika kenaikan supply akan suatu barang atau jasa
lebih tinggi atau setidaknya setara dengan permintaan.
d. Inflasi karena structural ekonomi yang kaku
Produsen tidak bisa mencegah dengan cepat kenaikan permintaan
yang diakibatkan oleh pertumbuhan penduduk. Akhirnya
permintaan sulit dipenuhi saat ada pertumbuhan jumlah penduduk.
e. Inflasi karena permintaan
Inflasi ini bisa terjadi karena permintaan atau daya tarik masyarakat
yang kuat terhadap suatu barang. Inflasi terjadi karena munculnya
keinginan berlebihan dari suatu kelompok masyarakat yang ingin
memanfaatkan lebih banyak barang dan jasa yang tersedia di
pasaran. Karena keinginan yang terlalu berlebihan itu, permintaan
64
menjadi bertambah, sedangkan penawaran masih tetap yang
akhirnya mengakibatkan harga menjadi naik.
3. Jumlah Penduduk (X3)
Di beberapa negara berkembang, perhatian yang paling utama
pada masalah pertumbuhan penduduk yang terus bertambah dan
lapangan kerja sulit diperoleh oleh masyarakat, terutama yang
memiliki tingkat pendidikan yang rendah bukan hanya itu
permasalahan yang yang timbul yang baru ini adalah setiap
tahunnya selalu ada masyarakat yang berbondong-bondong untuk
melamar kerja, dimana tingkat pendidikan yang dimiliki setara
dengan sarjana (S1), maka hal tersebut secara tidak langsung
akan mengakibatkan tingkat pengangguran yang tinggi sehingga
akan berdampak pada tingkat kemiskinan pada daerah/kota
tersebut.(Herman. 2018).
Definisi dari penduduk adalah warga negara Indonesia
maupun warga negara asing yang bertempat (berdomisili) di
Indonesia. Penjabatan dari pembahasan mengenai kependudukan ini
mencakup jumlah, umur, struktur, persebaran, mobilitas, dan
kualitas serta ketahanannya yang berkaitan dengan sektor
politik, sosial, budaya, dan ekonomi. .(Herman. 2018).
65
Menurut Mantra (2009) Penduduk adalah orang dalam matranya
sebagai pribadi, anggota keluarga, anggota masyarakat, warga
negara dan himpunan kuantitas yang bertempat tinggal di suatu
tempat dalam batas wilayah tertentu.
a. Pertumbuhan penduduk
Menurut Mulyadi (2008) dalam Mahsunah (2013), Pertumbuhan penduduk
diakibatkan oleh empat komponen yaitu kelahiran (fertilitas), kematian
(mortalitas), migrasi masuk dan migrasi keluar. Menurut BPS (2007)
Pertumbuhan Jawa Timur diasumsikan mengikuti deret geometri, oleh
karena itu pertumbuhan penduduk dihitung secara matematis
b. Masalah kependudukan
Menurut Arsyad (2010) dalam Mahsunah (2013), masalah kependudukan
yang dapat mempengaruhi pelaksanaan dan pencapaian tujuan pembangunan
antara lain adalah pola penyebaran penduduk dan mobilitas tenaga kerja
yang kurang seimbang.
4. Tingkat Kemiskinan (Y)
Menurut Nurwat (2008) kemiskinan merupakan masalah yang selalu
dihadapi manusia. Masalah kemiskinan memang sama tuanya dengan usia
kemanusiaan itu sendiri dan implikasi permasalahannya dapat melibatkan
66
berbagai segi kehidupan manusia. Dengan kata lain bahwa kemiskinan ini
merupakan masalah sosial yang sifatnya mendunia, artinya masalah kemiskinan
sudah menjadi perhatian dunia, dan masalah tersebut ada di semua negara,
walaupun dampak dari kemiskinan berbeda beda.
Walaupun begitu, kadang-kadang kemiskinan sering tidak disadari
kehadirannya sebagai masalah oleh manusia yang bersangkutan. Bagi mereka
yang tergolong miskin, kemiskinan adalah sesuatu yang nyata ada dalam
kehidupan mereka seharihari karena mereka merasakan hidup dalam
kemiskinan. Meskipun demikian belum tentu mereka sadar akan kemiskinan
yang mereka jalani.
Kesadaran akan kemiskinan akan dirasakan ketika memban-dingkan
kehidupan yang sedang dijalani dengan kehidupan orang lain yang tergolong
mempunyai tingkat kehidupan ekonomi lebih tinggi. Hal ini menyulitkan
pemerintah ketika akan menentukan penduduk miskin, karena mereka sendiri
tidak sadar akan kemiskinannya.
Kemiskinan memiliki banyak definisi, dan sebagian besar sering
mengaitkan konsep kemiskinan dengan aspek ekonomi. Berbagai upaya untuk
mendefinisikan kemiskinan dan mengidentifikasikan kemiskinan sebenarnya
menghasilkan suatu konsep pemikiran yang dapat disederhanakan. Pertama, dari
sudut pandang pengukuran, kemiskinan dibedakan menjadi dua yaitu
kemiskinan absolut dan relatif. Kedua, dari sudut pandang penyebab,
kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi kemiskinan alamiah dan struktural.
67
Selama periode tahun 1970-an hingga awal tahun 1990-an Indonesia
cukup berhasil menurunkan tingkat kemiskinan. Menurut World Bank (2006)
tercatat pada periode tersebut poverty head count rate di Indonesia turun sampai
dengan 28,6 persen. Ketika krisis ekonomi menimpa Indonesia pada
pertengahan tahun 1997, angka kemiskinan kembali meningkat dan mencapai
puncaknya pada tahun 1999 menjadi sebesar 23 persen, kemudian angka
tersebut kembali turun menjadi 16 persen pada tahun 2005. Namun demikian
tahun 2006 angka kemiskinan kembali meningkat sebesar 1,75 persen sehingga
menjadi 17,75 persen.
D. Kerangka Berfikir
E. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban sementara dari pertanyaan penelitian.
Biasanya hipotesis ini dirumuskan dalam bentuk hubungan antara dua variabel,
INFLASI
(X2)
TINGKAT
KEMISKINAN
(Y)
JUMLAH
PENDUDUK
(X3)
ZAKAT
(X1)
68
variabel bebas dan variabel terikat. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka
penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut:
1. Zakat berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan
Penelitian yang dilakukan oleh Yoghi Citra Pratama (2015), dengan
judul “Peran Zakat Dalam Penanggulangan Kemiskinan”. Bahwa zakat
memiliki pengaruh yang sangat baik terhadap kemiskinan, hal ini dinyatakan
oleh 45% responden yang terlibat dalam penelitian ini dan cukup baik dinilai
dari 55% dari total responden.
Penelitian yang dilakukan oleh Isro’iyatul Mubarokah (2017) dengan
judul “Dampak Zakat terhadap Kemiskinan dan Kesejahteraan Mustahik”.
Hasil penelitian menggambarkan jumlah rumah tangga mustahik yang
masuk dalam kategori miskin secara materialnya namun kaya secara
spiritual. Analisis indeks kemiskinan material terhadap rumah tangga
mustahik dilakukan tanpa dan dengan adanya bantuan dana zakat yang
diberikan oleh BAZNAS Provinsi Jawa Tengah.
H1: Variabel zakat (X1) berpengaruh negatif terhadap tingkat
kemiskinan (Y)
2. Inflasi berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan
Penelitian yang dilakukan oleh Imelia (2012), dengan judul “Pengaruh
Inflasi Terhadap Kemiskinan di Provinsi Jambi”. Hasil penelitian tersebut
variabel laju inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan di
69
provinsi Jambi baik terhadap pengurangan jumlah penduduk miskin maupun
terhadap tingkat kemiskinan.
Penelitian yang dilakukan oleh Edyson Susanto (2017), dengan judul
“Pengaruh inflasi dan pendidikan terhadap pengangguran dan kemiskinan”.
Hasil penelitian tersebut inflasi berpengaruh tidak langsung dan tidak
signifikan terhadap kemiskinan di Kota Samarinda.
H2: Variabel inflasi (X2) berpengaruh positif terhadap tingkat
kemiskinan (Y).
3. Jumlah penduduk berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan
Penelitian yang dilakukan oleh Herman (2018), dengan judul
“Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Jumlah Penduduk Terhadap
Tingkat Kemiskinan di Kota Pekanbaru”. Hasil penelitian
tersebut berpengaruh signifikan dalam meningkatkan kemiskinan
moneter. Semakin bertambah jumlah penduduk maka pengeluaran
pemerintah akan bertambah sehingga konsumsi masyarakat akan
meningkat, daya beli meningkat maka akan mengakibatkan
kelangkaan harga sehingga daya beli masyarakat akan berkurang
lalu akan mengurangi tingkat pendapatan sehingga akan
berdampak pada meningkatnya jumlah penduduk miskin.
Penelitian yang dilakukan oleh Azizah (2018), dengan judul “Pengaruh
Pendidikan, Pendapatan Perkapita dan Jumlah Penduduk Terhadap
70
Kemiskinan d Provinsi Jawa Timur”. Berdasarkan hasil penelitian tersebut
variabel jumlah penduduk berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kemiskinan Kabupaten dan Kota Provinsi Jawa Timur.
H3: Variabel jumlah penduduk (X3) berpengaruh positif terhadap
tingkat kemiskinan (Y)
Tabel 2.2
Hipotesis
H1 Variabel zakat berpengaruh negatif terhadap tingkat
kemiskinan.
H2 Variabel inflasi berpengaruh positif terhadap tingkat
kemiskinan.
H3 Variabel jumlah penduduk berpengaruh positif terhadap
tingkat kemiskinan.
71
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan penelitian
kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif ini disebut metode sebagai metode
positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivme. Metode ini sebagai
metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu
konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga
disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan
dikembangkan iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data
penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono,
2017:4).
B. Sumber Data
Penelitian ini memerlukan data yang diperoleh dari sumber - sumber data
yang relevan. Berdasarkan jenis data serta menurut waktu pengumpulan data
adalah sebagai berikut:
1. Data Sekunder
Menurut Sujarweni (2015:89) data skunder adalah data yang didapat melalui
catatan, buku atau majalah berupa laporan keuangan, publikasi perusahaan,
laporan pemerintah, artikel, buku – buku dan lain sebagainya. Data yang
72
diperoleh akan bisa langsung diolah dan diuji. Sumber data sekunder dalam
penelitian ini diperoleh dari laporan yang dipublikasikan oleh Badan Amil
Zakat Nasional dan Badan Pusat Statistik.
2. Data Berkala
Menurut Sujarweni (2015:90) Data berkala atau runtun waktu yaitu
rangkaian nilai yang peroleh dari waktu yang berbeda. Data tersebut
dikumpulkan dalam skala interval tertentu baik harian, mingguan, bulanan
atau tahunan. Dalam penelitian ini akan diambil dalam deret waktu tahunan
periode tahun 2011-2018.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2017) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Menurut Gulo (2015) populasi terdiri atas sekumpulan
obyek yang menjadi pusat perhatian, yang dari padanya terkandung
informasi yang ingin diketahui.
Populasi dalam penelitian ini adalah lembaga-lembaga yang berada
di pusat atau tingkat nasional yang terdiri dari Badan Amil Zakat Nasional,
Badan Pusat Statistik, website Bank Indonesia
73
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2017), sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan
peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya
karena keterbatasan dana, tenaga, waktu, maka peneliti dapat menggunakan
sampel yang diambil dari populasi itu.
Menurut Sugiyono (2010), teknik purposive sampling adalah suatu
proses pengambilan sampel dengan menentukan terlebih dahulu jumlah
sampel yang hendak diambil, kemudian pilihan sampel dilakukan dengan
berdasarkan tujuan-tujuan tertentu, asalkan tidak menyimpang dari ciri-ciri
sampel yang ditetapkan dan didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat populasi
yang sudah diketahui sebelumnya.
D. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Indriantoro (2002) dalam Sujarweni (2015:224) untuk
mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan
cara dokumentasi. Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara mempelajari dan mengumpulkan catatan yang berkaitan dengan masalah
yang diteliti. Adapun metode lain yang digunakan dalam penelitian ini Field
Research yaitu data skunder yang diambil melalui laporan data yang dipublikasi
74
oleh lembaga-lembaga yang berkaitan dengan penelitian ini seperti Badan Amil
Zakat Nasional, Badan Pusat Statistik, dan website Bank Indonesia.
E. Definisi Konsep dan Operasional
1. Variable Bebas (Independen)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya variabel dependen (Sugiyono, 2015:39).
Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah:
a. Zakat (X1)
Menurut Chaniago (2015) zakat adalah sejumlah harta tertentu
yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama Islam dan diberikan
kepada golongan yang berhak menerimanya menurut ketentuan yang
telah ditetapkan oleh Islam. Olehkarena itu setiap orang yang telah
memenuhi kriteria yang telah ditetapkan agama wajib membayar zakat.
b. Inflasi (X2)
Menurut Susanto (2017) salah satu peristiwa moneter yang sangat
penting dan yang dijumpai di hampir semua negara di dunia adalah
inflasi. Definsi singkat dari inflasi adalah kecendrungan dari harga-harga
untuk naik secara umum dan terus-menerus. Kenaikan dari satu atau dua
barang saja tidak disebut inflasi, kecuali kenaikan tersebut meluas
kepada (mengakibatkan kenaikkan) sebagian besar dari harga barang
barang lain.
75
c. Jumlah Penduduk (X3)
Menurut Sukirno (2005:142) penduduk merupakan unsur penting
dalam kegiatan ekonomi serta usaha membangun suatu perekonomian
karena penduduk menyediakan tenaga kerja, tenaga ahli, pimpinan
perusahaan tenaga kerja usahawan dalam menciptakan kegiatan
ekonomi.
2. Variabel Terikat (Dependen)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi
akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2015:39). Adapun variabel
terikat (dependen) dalam penelitian ini adalah:
Tingkat Kemiskinan (Y)
Menurut Sangkaen (2018) kemiskinan adalah suatu kondisi
ketidakmam puan secara ekonomi untuk memenuhi standar hidup rata-rata
masyarakat di suatu daerah. Kondisi ketidakmampuan ini ditandai dengan
rendahnya kemampuan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan pokok baik
berupa pangan, sandang, maupun papan. Kemampuan pendapatan yang
rendah ini juga akan berdampak berkurangnya kemampuan untuk memenuhi
standar hidup rata-rata seperti standar kesehatan masyarakat dan standar
76
pendidikan. Kondisi masyarakat yang disebut miskin dapat diketahui
berdasarkan kemampuan pendapatan dalam memenuhi standar hidup.
Untuk lebih memahami spesifik terhadap variable-variabel yang ada
dalam penelitian ini, dapat kita lihat pada definisi konsep dalam table 3.1
berikut.
Tabel 3.1
Definisi Konsep
No Variabel Definisi
1 Zakat
(X1)
Menurut Chaniago (2015) zakat adalah sejumlah
harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang
yang beragama Islam dan diberikan kepada golongan
yang berhak menerimanya menurut ketentuan yang
telah ditetapkan oleh Islam. Olehkarena itu setiap
orang yang telah memenuhi kriteria yang telah
ditetapkan agama wajib membayar zakat. Data yang
diambil adalah data yang disalurkan dan
diproduktifkan, diperoleh dan dipublikasikan oleh
Badan Amil Zakat Nasional.
2 Inflasi
(X2)
Menurut Susanto (2017) salah satu peristiwa moneter
yang sangat penting dan yang dijumpai di hampir
semua negara di dunia adalah inflasi. Definsi singkat
dari inflasi adalah kecendrungan dari harga-harga
untuk naik secara umum dan terus-menerus.
Kenaikan dari satu atau dua barang saja tidak disebut
inflasi, kecuali kenaikan tersebut meluas kepada
(mengakibatkan kenaikkan) sebagian besar dari harga
barang barang lain. Data yang diambil adalah data
inflasi yang dipublikasikan dan diperoleh dari Badan
Pusat Statistik
3 Jumlah
Penduduk
(X3)
Menurut Sukirno (2005:142) penduduk merupakan
unsur penting dalam kegiatan ekonomi serta usaha
membangun suatu perekonomian karena penduduk
77
menyediakan tenaga kerja, tenaga ahli, pimpinan
perusahaan tenaga kerja usahawan dalam
menciptakan kegiatan ekonomi. Data yang diambil
adalah data jumlah penduduk yang dipublikasikan
dan diperoleh dari Badan Pusat Statistik
5 Tingkat
Kemiskinan
(Y)
Menurut Sangkaen (2018) kemiskinan adalah suatu
kondisi ketidakmam puan secara ekonomi untuk
memenuhi standar hidup rata-rata masyarakat di
suatu daerah. Kondisi ketidakmampuan ini ditandai
dengan rendahnya kemampuan pendapatan untuk
memenuhi kebutuhan pokok baik berupa pangan,
sandang, maupun papan. Data yang diambil adalah
data kemiskinan yang dipublikasikan dan diperoleh
dari Badan Pusat Statistik
F. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Stasioneritas
Purnamawati dan Werastuti (2013) menyatakan uji stasioneritas data
dapat dikatakan sebagai uji akar-akar unit, pada prinsipnya uji ini dilakukan
untuk mengamati apakah koefisien tertentu dari model otoregresif yang
ditaksir mempunyai nilai yang sama atau tidak.
Analisis dan penyelesaian masalah stasioneritas dalam penelitian ini
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Melakukan pemeriksaan terhadap asumsi-asumsi yang melandasi metode
Ordinary Least Squares (OLS) pada variabel dependen. Jika asumsi
tidak terpenuhi maka dilakukan transformasi data.
b. Jika terdapat data yang tidak stasioner maka akan dilakukan uji unit Root
Test untuk data yang tidak stasioner.
78
Uji Unit Root Test untuk Data yang Stasioner
Uji ini dilakukan untuk memastikan bahwa data yang digunakan tidak
mengandung unit root yang berarti bahwa data harus stasioner dengan
menggunakan uji Augmented Dickey Fuller (ADF) dengan taraf signifikan
0,05. Dikatakan stasioner diterima bila nilai absolut Augmented
DickeyFuller Statistic variabel-variabel tersebut lebih besar bila
dibandingkan dengan nilai kritisnya (Mac Kinnon Critical Value).
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Seperti diketahui bawa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual
mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik
menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua acara untuk
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan
analisis grafik dan uji statistik.
b. Uji Multikolinieritas
79
Uji ini menunjukkan adanya hubungan liear yang pasti diantara
beberapa atau semua variabel independen dari model yang ada. Akibat
adanya multikolineritas kofisien regresi kesalahanya menjadi tidak
terhingga. Uji multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah pada
model regresi ditemukan antar korelasi variabel independen.
c. Uji Autokorelasi
Menurut Winarno (2015:529) autokorelasi adalah hubungan
antara residual satu observasi dengan residual observasi lainnya.
Otokorelasi lebih mudah timbul pada data yang bersifat runtut waktu,
karena berdasarkan sifatnya, data masa sekarang dipengaruhi oleh data
pada masa-masa sebelumnya. Meskipun demikian, tetap dimungkinkan
autokorelasi dijumpai pada data yang bersifat antar objek (cross section).
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas yaitu suatu keadaan jika varians kesalahan
pengganggu tidak konstan untuk semua variabel independen. Pengujian
ini bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi kesamaan
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Jika
variance dari residual satu pengamatan lain tetap, maka disebut
Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Kriteria:
jika hasil uji r > 0.05 tidak ada terjadi heteroskedastisitas dan sebaliknya
jika uji r < 0.05 berarti terjadi heteroskedastisitas.
80
3. Uji Statistik
a. Uji t (Uji Individual)
Uji statistik t dapat menggunakan metode Least Squares untuk
menunjukkan koefisien regresi secara individual untuk mengetahui
signifikansi secara parsial antara variabel independen dalam
mempengaruhi variabel dependen dengan mengasumsikan bahwa
variabel independen lain dianggap konstan dengan menggunakan nilai
atau tingkat kepercayaan sebesar 5%, Ghozali (2013:97).
b. Uji F (Uji Simultan)
Uji F menunjukkan seberapa jauh variabel independen atau
variabel bebas secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel
dependen atau terikat. Signifikansi secara simultan diuji dengan melihat
nilai signifikansi jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka terdapat
pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen.
c. Uji R2 (Uji Koefisien Determinasi)
Pengujian ini menunjukkan seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi berkisar antara 0 hingga 1. Nilai koefisien determinasi (R2)
yang rendah bermakna kemapuan variabel bebas dalam menjelaskan
variabel terikat terbatas, namun ketika nilai koefisien determinasi
mendekati 1 bermakna variabel bebas memberikan semua informasi
81
yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen Ghozali
(2013:95)
G. Alat Analisis
Dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif, yaitu data yang
berbentuk angka kemudian diproses dan diolah menggunakan software Eviews
yang digunakan adalah program Eviews 9 Version dan SPSS Version 16.
Analisis ini memberikan gambaran tentang suatu data yang selanjutnya akan
diinterpretasikan dalam pembahasan.
82
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Obyek Penelitian
1. Kemiskinan
Bangsa Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar pada tahun
2007 yaitu 231,6 juta jiwa dan di anugerahi dengan sumber daya alam yang
melimpah. Tetapi sungguh sesuatu yang ironis menurut data badan pusat
statistik (BPS) tahun 2007 jumlah penduduk miskin sebesar 37,17 juta jiwa atau
16,58% dari total penduduk Indonesia. Sedangkan laporan dari Bank Dunia
(World Bank) adalah hampir setengahnya dari penduduk di Indonesia hidup
miskin atau rentan terhadap kemiskinan. Dengan kondisi hampir 42% rumah
tangga hidup diantara garis kemiskinan US$1- dan US$2 per hari, terlalu banyak
rakyat Indonesia yang sangat rentan jatuh ke kemiskinan.
Menurut Nurwati (2008) walaupun begitu, kadang-kadang kemiskinan
sering tidak disadari kehadirannya sebagai masalah oleh manusia yang
bersangkutan. Bagi mereka yang tergolong miskin, kemiskinan adalah sesuatu
yang nyata ada dalam kehidupan mereka sehari hari karena mereka merasakan
hidup dalam kemiskinan. Meskipun demikian belum tentu mereka sadar akan
kemiskinan yang mereka jalani. Kesadaran akan kemiskinan akan dirasakan
ketika memban-dingkan kehidupan yang sedang dijalani dengan kehidupan
orang lain yang tergolong mempunyai tingkat kehidupan ekonomi lebih tinggi.
83
Hal ini menyulitkan pemerintah ketika akan menentukan penduduk miskin,
karena mereka (penduduk) sendiri tidak sadar akan kemiskinannya.
Selain itu, kemiskinan dapat dilihat sebagai masalah multidimensi karena
berkaitan dengan ketidak mampuan akses secara ekonomi, sosial, budaya,
politik dan partisipasi dalam masyarakat. Kemiskinan memiliki arti yang lebih
luas dari sekedar lebih rendahnya tingkat pendapatan atau konsumsi seseorang
dari standar kesejahteraan terukur seperti kebutuhan kalori minimum atau garis
kemiskinan, akan tetapi kemiskinan memiliki arti yang lebih dalam karena
berkaitan dengan ketidak mampuan untuk mencapai aspek di luar pendapatan.
Tingkat kemiskinan di Indonesia dapat dilihat dalam website Badan
Pusat Statistik dalam kurun waktu tahun 2013-2018 dalam jumlah persentase
yang dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 4.1
Tingkat Kemiskinan
Tahun Tingkat Kemiskinan
(%)
2013 11,42%
2014 11,10%
2015 11,17%
2016 10,78%
2017 10,38%
2018 9,74%
Sumber data diolah 2019
84
B. Analisis Data
1. Uji Stasioneritas
Winarno (2015:11.5) untuk mengubah data yang tidak stationer menjadi
data stasioner maka dapat dengan cara diferensi. Uji yang digunakan adalah uji
Unit Root Test dengan uji intermediate ADF test. Untuk menghindari jumlah
Lag terlalu banyak maka penulis mentransformasi Logaritma pada semua
variabel. Hasil uji stasioneritas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Table 4.2
Hasil Uji Stasioneritas pada Tingkat Level
t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic Kemiskinan -0.938499 0.7703
Zakat 1.149371 0.9975
Inflasi -1.830138 0.3632
Jumlah Penduduk -4.278611 0.0010
Sumber: data yang diolah, 2019
Output yang dihasilkan, terlihat bahwa ada beberapa data yang tidak
stasioner karena probabilitas yang dihasilkan > 0,05. Sehingga data tersebut
harus distasionerkan pada tingkat 1st difference:
85
Table 4.3
Hasil Uji Stasioneritas pada Tingkat 1st Difference
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
D(KEMISKINAN(-1)) -1.266055 0.171538 -7.380629 0.0000
D(ZAKAT(-1)) -14.23633 0.827869 -17.19636 0.0000
D(INFLASI(-1)) -0.761934 0.116671 -6.530634 0.0000
D(JML_PDDK(-1)) -2.427449 0.304384 -7.974966 0.0000
Sumber: data yang diolah, 2019
Output yang dihasilkan, terlihat bahwa ada beberapa data yang tidak
stasioner karena probabilitas yang dihasilkan < 0,05. Dengan demikian semua
variabel menunjukkan data stasioner, artinya data dari semua hasil uji tiap
variabel tersebut layak untuk dilakukan pengujian selanjutnya.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2016: 154) uji normalitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal. Suatu variabel dikatakan terdistribusi normal jika nilai
probabilitas Jarque Berra > 0,05, jika nilai probabilitas Jarque Berra < 0,05
maka data tersebut tidak terdistribusi normal.
86
0
2
4
6
8
10
12
-0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Series: ResidualsSample 2013M01 2018M12Observations 72
Mean -4.10e-16Median 0.028176Maximum 0.958921Minimum -0.791119Std. Dev. 0.467934Skewness 0.332762Kurtosis 2.341205
Jarque-Bera 2.630799Probability 0.268367
Sumber: data yang diolah, 2019
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas (Histogram)
Dari hasil uji atas terlihat bahwa nilai probabilitas Jarque Berra
0,268367 > 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data dari
variabel dalam penelitian ini berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui nilai koefisien
determinasi setiap variabel independen dengan variable independen lainnya.
Untuk mendeteksi adanya hubungan antar variabel dalam penelitian ini
dengan melihat koefisien korelasi antara masing-masing variabel. Metode
yang digunakan adalah dengan melihat nilai inflation
factor (VIF) pada model regresi.
87
Hasil uji multikolinieritas didapatkan hasil seperti berikut:
Tabel 4.4
Hasil Uji Multikolinieritas
Sumber: data yang diolah, 2019
Dari tabel 4.4 dapat diketahui nilai Variance Inflation Factor (VIF) <
5. Maka dapat disimpulkan data dalam penelitian ini tidak terdapat
multikolinieritas.
c. Uji Autokorelasi
Table 4.5
Hasil Uji Autokorelasi
R-squared 0.944158 Mean dependent var 1.396245
Adjusted R-squared 0.939928 S.D. dependent var 0.675170
S.E. of regression 0.165481 Akaike info criterion -0.648666
Sum squared resid 1.807349 Schwarz criterion -0.458943
Log likelihood 29.35196 Hannan-Quinn criter. -0.573137
Coefficient Uncentered Centered
Variable Variance VIF VIF
D(ZAKAT-1) 1.97E-07 1.002286 1.001764
D(INFLASI-1) 2.17E-05 1.001846 1.000954
D(JML_PDDK-1) 4939.129 37.55449 1.000956
C 0.000375 37.54351 NA
88
F-statistic 223.1832 Durbin-Watson stat 1.926648
Prob(F-statistic) 0.000000
dari table 4.5 dapat diartikan bahwa:
1. Nilai durbin Watson sebesar 1,926648 > du (1,7054). Hal ini dapat
diartikan bahwa tidak terdapat autokorelasi.
2. 4 – dw = 4 – 1,926648
= 2,073352
(4 – dw) > du
2,073352 > 1,7054
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi terjadi
kesamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Jika variance dari residual satu pengamatan lain tetap, maka disebut
Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik adalah yang Homokedastisitas atau tidak terjadi
Heteroskedastisitas (Ghozali, 2016:134).
Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel 4.7 sebagai
berikut:
89
Table 4.6
H
asi
l
Uj
i
Heteroskedastisitas
Sumber: data yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel 4.6 hasil pada pengujian heteroskedastisitas dapat
dilihat bahwa probability obs*R-Squared = 6.257256 dan Prob. Chi Square
sebesar 0.3959 atau lebih besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa
data variabel penelitian ini bersifat homoskedastisitas atau tidak terdapat
heteroskedastisitas pada model penelitian ini.
3. Uji Statistik
Setelah menguji analisis regresi, kemudian diuji kebenaran hipotesis
yang telah ditetapkan untuk kemudian diinterpretasikan hasilnya. Hasil dari
regresi disajikan dalam tabel 4.8 sebagai berikut:
F-statistic 0.975917 Prob. F(3,67) 0.4094
Obs*R-squared 2.972643 Prob. Chi-Square(3) 0.3959
Scaled explained SS 6.257256 Prob. Chi-Square(3) 0.0997
90
Table 4.7
Hasil Persamaan Regresi Berganda
Sum
ber:
data
yang
diol
ah,
2019
D
ari
tabe
l
4.8
ma
ka
selanjutnya akan dilakukan pengujian terhadap signifikansi yang meliputi uji-uji
dan diuraikan sebagai berikut:
a. Uji t (Parsial)
Uji t dilakukan untuk melihat tingkat signifikasi variable independen
mempengaruhi dependen secara individual. Uji t dalam penelitian ini
Dependent Variable: D(KEMISKINAN-1)
Method: Least Squares
Date: 07/22/19 Time: 11:57
Sample (adjusted): 2013M02 2018M12
Included observations: 71 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
D(ZAKAT-1) 0.000260 0.000443 0.585746 0.5600
D(INFLASI-1) -0.005543 0.004654 -1.190907 0.2379
D(JML_PDDK-1) 8.888937 70.27894 0.126481 0.8997
C -0.006796 0.019361 -0.351033 0.7267
R-squared 0.025382 Mean dependent var -0.004225
Adjusted R-squared -0.018257 S.D. dependent var 0.026385
S.E. of regression 0.026625 Akaike info criterion -4.359248
Sum squared resid 0.047495 Schwarz criterion -4.231773
Log likelihood 158.7533 Hannan-Quinn criter. -4.308555
F-statistic 0.581634 Durbin-Watson stat 2.110012
Prob(F-statistic) 0.629111
91
dilakukan dengan program Eviews 9. Adapun penjelasan mengenai output
uji statistic yang disajikan pada tabel 4.8 adalah sebagai berikut:
1) Variable (X1) Zakat
Variable zakat menunjukan pada koefisien alpha 5% dengan nilai
Coefficient sebesar 0.000260 dan nilai probabilitas 0.5600 > 0,05. Maka
dapat diartikan bahwa variable zakat berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap tingkat kemiskinan.
2) Variable (X2) Inflasi
Variable inflasi menunjukan pada koefisien alpha 5% dengan
nilai Coefficient sebesar -0,005543 dan nilai probabilitas 0.2379 >
0,05. Maka dapat diartikan bahwa variable inflasi berpengaruh negatif
dan tidak signifikan terhadap tingkat kemiskinan.
3) Variable (X3) Jumlah Penduduk
Variable jumlah penduduk menunjukan pada koefisien alpha 5%
dengan nilai Coefficient sebesar 8.888937 dan nilai probabilitas
0.8997 > 0,05. Maka dapat diartikan bahwa variable jumlah penduduk
berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap tingkat kemiskinan.
b. Uji F (Simultan)
Uji F digunakan untuk mengetahui seberapa jauh semua variable
independen mempengaruhi variabel dependen secara simultan. Uji F dalam
penelitian ini dilakukan menggunakan program Eviews 9. Adapun
penjelasan mengenai hasil uji F yang telah disajikan pada tabel 4.8 bahwa
92
hasil uji F pada penelitian ini memiliki nilai koefisien sebesar 0.581634
dengan prob (F-statistik) sebesar 0.629111 > 0,05. Hasil ini artinya bahwa
secara simultan variabel independen mempunyai pengaruh positif namun
tidak signifikan terhadap tingkat kemiskinan.
c. Uji R² (Koefisien Determinasi)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk menunjukkan sejauh
mana tingkat hubungan dan pengaruh variabel independen mempengaruhi
variable dependen. Besarnya nilai adjusted R square antara 0 <adjusted R2 <
1. Jika nilai Adjusted R2 semakin mendekati satu maka model yang
diusulkan dikatakan baik karena semakin tinggi variasi variabel dependen
yang dapat dijelaskan oleh variabel independennya.
Berdasarkan hasil analisis yang disajikan pada tabel 4.8 diketahui
bahwa nilai koefisien determinasi untuk model regresi antara variabel
independen dan dependen pada Adjusted R-squared adalah 0,018257. Ini
berarti bahwa variasi variabel independen dapat mempengaruhi sebesar
1,8257% pada profitabilitas, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak dimasukkan kedalam model penelitian ini.
C. Pembahasan
Berdasarkan hasul regresi yang telah dilakukan dalam penelitian ini dapat
diketahui bahwa variabel zakat berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat
kemiskinan, variable inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat
93
kemiskinan, variable jumlah penduduk berpengaruh positif tetapi tidak signifikan
terhadap tingkat kemiskinan
Penjelasan mengenai pengujian hipotesis akan diuraikan sebagai berikut:
1. Pengaruh zakat terhadap tingkat kemiskinan
Berdasarkan hasil regresi linier berganda menunjukan variabel zakat
berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan, karena
memiliki nilai coefficient positif dan nilai probabilitas sebesar 0.5600 > 0,05,
maka dengan demikian variabel zakat berpengaruh positif tidak signifikan
terhadap tingkat kemiskinan. Hal ini menjelaskan bahwa nilai zakat yang
semakin besar maka dapat mempengaruhi tingkat kemiskinan
Zakat merupakan salah satu instrumen Islami yang digunakan untuk
distribusi pendapatan dan kekayaan. Adanya zakat firah, zakat maal dan zakat
profesi diharapkan dapat menekan tingkat ketimpangan kekayan di Indonesia,
selain itu juga zakat dapat diandalakan sebagai salah satu mekanisme dalam
mengatasi masalah kemiskinan yang terjadi di Indonesia, melalui program
zakat produktif. Akan tetapi tidak semua zakat dapat menekan angka
kemiskinan
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Nurbismi (2018)
tentang pengaruh zakat terhadap kemiskinan. Hasil penelitian menyimpulkan
bahwa kinerja amil menjadi bagian yang penting dalam mereduksi tingkat
kemiskinan. Hasil ini terlihat dari efek pengaruh pada Nilai koefisien pada
variabel kinerja amil yang paling besar dibandingkan yang lain. Maka dalam
94
manajemen distribusi zakat, proses penyaluran zakat erat kaitannya dengan
kinerja amil zakat. Variabel zakat produktif dan pendapatan mustahik juga
menjadi determinan yang mempengaruhi kemiskinan. Sehingga hipotesis dalam
penelitian ini yang menyatakan semakin besar zakat dapat meningkatkan
tingkat kemiskinan (H1) diterima.
2. Pengaruh inflasi terhadap tingkat kemiskinan
Berdasarkan hasil regresi linier berganda menunjukan bahwa variabel
inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan, karena
memiliki nilai coefficient negative dan nilai probabilitas sebesar nilai
probabilitas 0.2379 > 0,05 maka dengan demikian variabel inflasi mempunyai
pengaruh negatif signifikan terhadap tingkat kemiskinan.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Segoro
(2016) Inflasi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat
kemiskinan. Distribusi pendapatan di beberapa daerah yang masih belum
merata sehingga sama sekali tidak mempengaruhi daya beli masyarakat di
daerah, khususnya di bagian pedesaan. (H2) diterima.
3. Pengaruh jumlah penduduk terhadap tingkat kemiskinan
Berdasarkan hasil regresi linier berganda menunjukan bahwa variabel
jumlah penduduk berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap tingkat
kemiskinan, karena nilai coefficient positif dan nilai probabilitas sebesar 0.8997
> 0,05 maka dengan demikian variabel jumlah penduduk berpengaruh
signifikan terhadap tingkat kemiskinan.
95
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Herman
(2018) Jumlah penduduk berpengaruh signifikan dalam meningkatkan
kemiskinan moneter. Sesuai dengan pendapat aliran Malthusin terjadi ketidak
seimbangan antara pertumbuhan penduduk berjalan berdasarkan deret ukur,
sedangkan pertumbuhan/pertambahan makanan berdasarkan deret hitung.
Artinya semakin bertambah jumlah penduduk maka pengeluaran pemerintah
akan bertambah sehingga konsumsi masyarakat akan meningkat, daya beli
meningkat maka akan mengakibatkan kelangkaan harga sehingga daya beli
masyarakat akan berkurang lalu akan mengurangi tingkat pendapatan sehingga
akan berdampak pada meningkatnya jumlah penduduk miskin. (H3) diterima.
Table 4.8
Hasil Uji Hipotesis
Hipotesis Hipotesis Kesimpulan
H1 Variabel zakat berpengaruh negatif
terhadap tingkat kemiskinan.
Ditolak
H2 Variabel inflasi berpengaruh positif
terhadap tingkat kemiskinan.
Ditolak
H3 Variabel jumlah penduduk
berpengaruh positif terhadap tingkat
kemiskinan.
Diterima
96
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan, penulis menggunakan data yang
ditransformasi 1st difference dengan tujuan agar data yang akan diolah menjadi
stasioner dan dapat dilakukan pada tahap uji selanjutnya pada penelitian ini.
Dengan demikian, kesimpulan yang diberikan sesuai dengan rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Zakat berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat kemiskinan periode tahun
2013 – 2018.
2. Inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan periode tahun
2013 – 2018.
3. Jumlah penduduk berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap tingkat
kemiskinan periode tahun 2013 – 2018.
B. SARAN
Berdasarkan penelitian diatas maka ada beberapa saran yang diajukan
penulis yaitu:
1. Adapun penelitian ini masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki dan
dikembangkan. Bagi peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel lain yang
berhubungan dengan tingkat kemiskinan.
97
2. Dalam penelitian ini penulis menggunakan variabel yang datanya kurang
lengkap. Maka dari itu, bagi peneliti berikutnya dapat mengembangkan
penelitian ini dengan menggunakan variabel yang datanya lengkap dan
mudah diperoleh untuk diteliti
98
DAFTAR PUSTAKA
Adit Agus Prastyo. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat
Kemiskinan. Semarang: FE UNDIP.
Anggraini, Rachmasari dan Tika Widiastuti. 2017. Penyaluran Dana ZIS dan
Tingkat Inflasi Berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Periode 2011-2015. Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan: Volume 4,
Nomor 8, Agustus 2017
Amalia, Kasyful Mahalli. 2012. Potensi dan Peranan Zakat dalam Mengentaskan
Kemiskinan di Kota Medan. Jurnal Ekonomi dan Keuangan: Volume 1,
Nomor 1, Desember 2012.
Aminah, Siti. 2015. Pemberdayaan Zakat dalam Mengetaskan Kemiskinan. Jurnal
Hukum Islam: Volume 13, Nomor 1, Juni 2015.
Azizah, Elda Wahyu. 2018. Pengaruh Pendidikan, Pendapatan Perkapita dan
Jumlah Penduduk Terhadap Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur. Jurnal
Ilmu Ekonomi: Volume 2, Nomor 1, 2018.
Didu, Saharuddin. 2016. Pengaruh Jumlah Penduduk, Pendidikan dan
Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kemiskinan di Kabupaten Lebak. Jurnal
Ilmu Ekonomi: Volume 6, Nomor 1, April 2016.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
23. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gulo, W. 2000. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo
Hambarsari, Dwi Puspa, Kunto Inggit. 2016. Analisis Pengaruh Pertumbuhan
Ekonomi, Pertumbuhan Penduduk dan Inflasi Terhadap Tingkat Kemiskinan
di Jawa Timur Tahun 2004-2014. Jurnal Ekonomi dan Bisnis: Volume 1,
Nomor 2, September 2016.
99
Hasanudin, Ahmad. 2015. Pengelolaanzakat Produktif Sebagai Upaya
Pengentasan Kemiskinan (Study Kasus Lembaga Amil Zakat Maal Dukuh,
Sidomukti, Salatiga). Skripsi: Fakultas Syariah, IAIN Salatiga.
Herman. 2018. Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Jumlah Penduduk Terhadap
Tingkat Kemiskinan di Kota Pekanbaru. Jurnal Equilibrium: Volume 6,
Nomor 2, Juli 2018.
Imelia. 2012. Pengaruh Inflasi Terhadap Kemiskinan di Provinsi Jambi. Jurnal
Paradigma Ekonomika: Volume 1, Nomor 5, April 2012.
Mubarokah, Isro’iyatul, dkk. 2017. Dampak Zakat Terhadap Kemiskinan dan
Kesejahteraan Mustahik (Kasus: Baznas Provinsi Jawa Tengah). Jurnal Al-
Muzara’ah: Volume 5, Nomor 1, 2017.
Mahsunah, Durrotul. 2013. Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk, Pendidikan dan
Pengangguran Terhadap Kemiskinan di Jawa Timur. Jurnal Ekonomi:
Volume 1, Nomor 3, 2013.
Nurbismi, dan Muhammad Ridha Ramli. 2018. Pengaruh Zakat Produktif,
Pendapatan, dan Kinerja Amil Terhadap Kemiskinan Mustahik di Kota
Banda Aceh. Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi: Volume 2, Nomor
2, Oktober 2018.
Pattimahu, Terezia. 2016. Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk dan
Pengangguran Terhadap Tingkat Kemiskinan di Maluku. Jurnal Ekonomi:
Volume 10, Nomor 1, Mei 2018.
Pratama, Yoghi Citra. 2015. Peran Zakat Dalam Penanggulangan Kemiskinan
(Studi Kasus: Program Zakat Produktif Pada Badan Amil Zakat Nasional).
Jurnal Ilmu Tauhid: Volume 1, Nomor 1, 2015.
Sangkaen, Denny, dkk. 2018. Analisis Pengaruh Inflasi Belanja Pemerintah
Terhadap Tingkat Kemiskinan Kota Manado. Jurnal Pembangunan Ekonomi
dan Keuangan Daerah: Volume 19, Nomor 6, 2018.
100
Segoro, Waseso, Muhammad Akbar. 2016. Analisis Pengaruh Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB), Inflasi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan
Pengangguran Terhadap Kemiskinan di Indonesia Tahun 2009-2012. Jurnal
Sosial, Ekonomi, dan Humaniora: Volume 6, Nomor 1, 2016.
Silastri, Novri. 2017. Pengaruh Jumlah Penduduk dan Pendapatan Domestik
Regional Bruto (PDRB) Terhadap Kemiskinan di Kabupaten Kuantan
Singingi. JOM Fekon: Volume 4, Nomor 1, Februari 2017.
Siregar, Selamat. 2017. Pengaruh PDRB Riil dan Inflasi Terhadap Tingkat
Kemiskinan Kota Medan dengan Variabel Intervening Pengangguran.
Jurnal Ilmiah Methonomi: Volume 3, Nomor 2, Desember 2017.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sujarweni, V. Wiratna. 2015. Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi.
Yogyakarta: Pustakabaru.
Susanto, Edyson, dkk. 2017. Pengaruh Inflasi dan Pendidikan Terhadap
Pengangguran dan Kemiskinan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis: Volume 13,
Nomor 1, 2017.
Winarno, Wing Wahyu. 2015. Analisis Ekonometrikan dan Statistika dengan
Eviews. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Wulansari, Shinta Dwi. 2013. Analisis Peranan Dana Zakat Produktif terhadap
Perkembangan Usaha Mikro Mustahik (Penerima Zakat) Studi Kasus
Rumah Zakat Kota Semarang. Skripsi: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UNDIP, 2013.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran 1: DATA YANG DIGUNAKAN DALAM PENELITIAN INI
Data Variabel Independen dalam Penelitian Ini
Periode Januari 2013 – Desember 2018
Tahun Zakat
(Miliyar Rupiah)
Inflasi
(%)
Jumlah Penduduk
(Miliyar Jiwa) 2013 2.76 4.57 0.2457
2.22 5.31 0.246
2.81 5.9 0.2463
3.26 5.57 0.2466
5.27 5.47 0.2468
2.52 5.9 0.2471
10.00 8.61 0.2474
9.07 8.79 0.2476
3.02 8.4 0.2479
2.14 8.32 0.2482
3.48 8.37 0.2485
3.27 8.38 0.2488 2014 3.46 8.22 0.2491
3.90 7.75 0.2493
3.93 7.32 0.2496
3.83 7.25 0.2499
3.30 7.32 0.2502
4.21 6.7 0.2504
18.71 4.53 0.2507
6.16 3.99 0.251
6.61 4.53 0.2513
4.19 4.83 0.2516
4.29 6.23 0.2518
6.31 8.36 0.2521 2015 4.46 6.96 0.2524
3.69 6.29 0.2527
5.46 6.38 0.2529
6.80 6.79 0.2532
5.12 7.15 0.2535
8.47 7.26 0.2538
18.58 7.26 0.254
5.36 7.18 0.2543
4.41 6.83 0.2546
5.30 6.25 0.2549
5.50 4.89 0.2551
6.34 3.35 0.2554
2016 5.26 4.14 0.2557
5.17 4.42 0.256
5.94 4.45 0.2562
6.20 3.6 0.2565
6.53 3.33 0.2568
20.46 3.45 0.257
16.51 3.21 0.2573
6.31 2.79 0.2576
5.82 3.07 0.2578
5.65 3.31 0.2581
5.45 3.58 0.2584
8.05 3.02 0.2587 2017 7.83 3.49 0.2589
5.21 3.83 0.2592
11.84 3.61 0.2595
6.66 4.17 0.2597
11.85 4.33 0.26
36.38 4.37 0.2603
11.30 3.88 0.2605
9.30 3.82 0.2608
7.12 3.72 0.261
8.03 3.58 0.2613
13.04 3.58 0.2616
10.62 3.02 0.2618 2018 9.14 3.25 0.2621
11.91 3.18 0.2624
8.54 3.4 0.2626
9.99 3.41 0.2629
19.18 3.23 0.2631
38.08 3.12 0.2634
13.41 3.18 0.2637
9.26 3.2 0.2639
8.85 2.88 0.2642
9.96 3.16 0.2644
8.69 3.23 0.2647
14.32 3.13 0.265
Data Variabel Dependen dalam Penelitian ini
Periode Januari 2013 – Desember 2018
Tahun Kemiskinan
(%) 2013 11.78
11.75
11.71
11.68
11.65
11.62
11.58
11.55
11.52
11.49
11.45
11.42 2014 11.39
11.37
11.34
11.32
11.29
11.26
11.24
11.21
11.18
11.16
11.13
11.11 2015 11.11
11.12
11.12
11.13
11.13
11.14
11.15
11.15
11.16
11.16
11.17
11.18
2016 11.14
11.11
11.08
11.04
11.01
10.98
10.95
10.91
10.88
10.85
10.81
10.78
2017 10.75
10.71
10.68
10.65
10.61
10.58
10.55
10.51
10.48
10.45
10.41
10.38
2018 10.33
10.27
10.22
10.17
10.11
10.06
10.01
9.95
9.9
9.85
9.79
9.74
Lampiran II: HASIL SELURUH UJI YANG DILAKUKAN DALAM
PENELITIAN INI
1. Uji Stasioner Tingkat 1st Difference
Group unit root test: Summary
Series: KEMISKINAN, ZAKAT, INFLASI, JML_PDDK
Date: 08/09/19 Time: 02:06
Sample: 2013M01 2018M12
Exogenous variables: Individual effects
Automatic selection of maximum lags
Automatic lag length selection based on SIC: 0 to 10
Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel
Cross-
Method Statistic Prob.** sections Obs
Null: Unit root (assumes common unit root process)
Levin, Lin & Chu t* -6.39651 0.0000 4 267
Null: Unit root (assumes individual unit root process)
Im, Pesaran and Shin W-stat -18.6549 0.0000 4 267
ADF - Fisher Chi-square 131.350 0.0000 4 267
PP - Fisher Chi-square 91.8862 0.0000 4 280 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi
-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
2. Uji Normalitas
0
2
4
6
8
10
12
-0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Series: ResidualsSample 2013M01 2018M12Observations 72
Mean -4.10e-16Median 0.028176Maximum 0.958921Minimum -0.791119Std. Dev. 0.467934Skewness 0.332762Kurtosis 2.341205
Jarque-Bera 2.630799Probability 0.268367
3. Uji Multikolinieritas
4. Uji Autokorelasi
Dependent Variable: LOGKEMISKINAN Method: ARMA Maximum Likelihood (OPG - BHHH) Date: 07/22/19 Time: 16:08 Sample: 2013M01 2018M12 Included observations: 72 Convergence achieved after 9 iterations Coefficient covariance computed using outer product of gradients
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
Variance Inflation Factors
Date: 07/22/19 Time: 12:05
Sample: 2013M01 2018M12
Included observations: 71
Coefficient Uncentered Centered
Variable Variance VIF VIF
D(ZAKAT-1) 1.97E-07 1.002286 1.001764
D(INFLASI-1) 2.17E-05 1.001846 1.000954
D(JML_PDDK-1) 4939.129 37.55449 1.000956
C 0.000375 37.54351 NA
C 33.60314 37.42060 0.897985 0.3725
LOGZAKAT -0.048009 0.074119 -0.647733 0.5194 LOGINFLASI -0.103760 0.411774 -0.251984 0.8018
LOGJML_PDDK 23.26290 26.82938 0.867068 0.3890 AR(1) 0.947202 0.123084 7.695580 0.0000
SIGMASQ 0.025102 0.005806 4.323608 0.0001 R-squared 0.944158 Mean dependent var 1.396245
Adjusted R-squared 0.939928 S.D. dependent var 0.675170 S.E. of regression 0.165481 Akaike info criterion -0.648666 Sum squared resid 1.807349 Schwarz criterion -0.458943 Log likelihood 29.35196 Hannan-Quinn criter. -0.573137 F-statistic 223.1832 Durbin-Watson stat 1.926648 Prob(F-statistic) 0.000000
Inverted AR Roots .95
5. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedasticity Test: Glejser
F-statistic 7.412250 Prob. F(3,68) 0.0002
Obs*R-squared 17.74273 Prob. Chi-Square(3) 0.0005
Scaled explained SS 15.81773 Prob. Chi-Square(3) 0.0012
Test Equation:
Dependent Variable: ARESID
Method: Least Squares
Date: 07/22/19 Time: 16:10
Sample: 2013M01 2018M12
Included observations: 72
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 2.541189 3.321042 0.765178 0.4468
LOGZAKAT 0.046140 0.065035 0.709464 0.4805
LOGINFLASI -0.253390 0.132186 -1.916915 0.0595
LOGJML_PDDK 1.362207 2.487135 0.547701 0.5857
R-squared 0.246427 Mean dependent var 0.376640
Adjusted R-squared 0.213181 S.D. dependent var 0.274056
S.E. of regression 0.243095 Akaike info criterion 0.063226
Sum squared resid 4.018481 Schwarz criterion 0.189708
Log likelihood 1.723862 Hannan-Quinn criter. 0.113579
F-statistic 7.412250 Durbin-Watson stat 0.360362
Prob(F-statistic) 0.000229
6. Analisis Regresi Berganda
Dependent Variable: D(KEMISKINAN-1)
Method: Least Squares
Date: 07/22/19 Time: 11:57
Sample (adjusted): 2013M02 2018M12
Included observations: 71 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
D(ZAKAT-1) 0.000260 0.000443 0.585746 0.5600
D(INFLASI-1) -0.005543 0.004654 -1.190907 0.2379
D(JML_PDDK-1) 8.888937 70.27894 0.126481 0.8997
C -0.006796 0.019361 -0.351033 0.7267
R-squared 0.025382 Mean dependent var -0.004225
Adjusted R-squared -0.018257 S.D. dependent var 0.026385
S.E. of regression 0.026625 Akaike info criterion -4.359248
Sum squared resid 0.047495 Schwarz criterion -4.231773
Log likelihood 158.7533 Hannan-Quinn criter. -4.308555
F-statistic 0.581634 Durbin-Watson stat 2.110012
Prob(F-statistic) 0.629111
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Cirruculum Vitae
DATA PRIBADI
Nama lengkap : Annaas Satya Akbar
Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 28 Oktober 1997
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. Karang Rejo. No. 04, RT 7/1. Kel. Gendongan, Kec. Tingkir,
Kota Salatiga
No. HP : 085875595911
Email : annaas.satya@gmail.com
RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun 2015 – 2019 Program Strata 1 Ekonomi Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Salatiga
Tahun 2013 - 2015 MAN Salatiga
Tahun 2011 – 2013 SMP Islam Al-Azhar 18, Salatiga
Tahun 2006 – 2011 SD Negeri Gendongan 3, Salatiga
PENGALAMAN KERJA / MAGANG
Tahun 2018 Magang di DPMPTSP Kota Surakarta
Tahun 2017 Bekerja di Kampoeng Banyumili, Gedangan, Tuntang, Kab. Semarang
PENGALAMAN ORGANISASI
Tahun 2015 HMJ Ekonomi Syariah (Div. Data, Info, Iventaris)
Tahun 2016 HMJ Ekonomi Syariah (Div. Data, Info, Iventaris)
Tahun 2017 HMJ Ekonomi Syariah (Div. Data, Info, Iventaris)
Tahun 2018 PAC GP Ansor Tingkir (Sekretaris)
Tahun 2018 SEMA FEBI (Advokasi Anggaran)
Recommended