View
1.478
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
RSMM
ANASTESI UMUM
www.themegallery.co
mLOGO
Pendahuluan
Anastesi umum adalah tindakan meniadakan nyeri secara sentral dan reversible.
Komponen : Hipnotik Analgesia Relaksasi otot
Syarat utama : menjaga jalan nafas selalu bebas, berjalan lancar dan teratur
www.themegallery.co
mLOGO
Metode
Parenteralmelalui iv atau im, biasanya unutk tindakan singkat. Obat yang dipakai tiopental
Perektalkebanyakan dipakai pada anak, terutama untuk induksi anastesi atau tindakan
singkat Perinhalasi
menggunakan gas atau volatile agent
www.themegallery.co
mLOGO
Stadia Anastesi
Stadia I : Analgesia sampai hilang kesadaranritme respirasi tidak teraturvolume respirasi kecilukuran pupil kecil
letak pupil divergendepresi refleks tidak ada
Stadia II : sampai pernafasan teratur, otomatisritme respirasi tidak teraturvolume respirasi besarukuran pupil lebarletak pupil divergendepresi refleks bulu mata, kelopak
mata
www.themegallery.co
mLOGO
Stadia III : P1 sampai hilang gerakan bola mata ritme respirasi teratur volume respirasi besar ukuran pupil kecil letak pupil divergen depresi refleks kulit konjungtivaP2 sampai awal parese otot pernafasan
ritme respirasi teraturvolume respirasi sedangukuran pupil ½ lebarletak pupil menetap di tengah depresi refleks kornea
www.themegallery.co
mLOGO
P3 sampai lumpuh otot pernafasan ritme respirasi teratur volume respirasi sedang ukuran pupil ¾ lebar letak pupil menetap di tengah depresi refleks faring, peritoneum
P4 sampai lumpuh diafragma ritme respirasi tidak teratur volume respirasi kecil ukuran pupil melebar maksimal letak pupil menetap di tengah depresi refleks sphingter ani, karina
Stadia IV : henti nafas sampai henti jantung
www.themegallery.co
mLOGO
Tehnik Anastesi Umum
Nafas spontan dengan sungkup muka Indikasi :
• Tindakan singkat (0,5 – 1 jam) tanpa membuka rongga perut
• KU baik • Lambung kosong
Urutan :• Periksa alat• Pasang infus dengan kanul iv / kupu-kupu• Persiapan obat• Induksi
www.themegallery.co
mLOGO
Maintanence :• Pasang sungkup muka• Pemberian N2O 4L dengan O2 2L/mnt, dengan halothane
dibuka • Penilaian kedalaman anastesi• Pasang guedel• Halothane dikurangi dan dihentikan beberapa lama sebelum
operasi selesai• N2O dihentikan dan pemberian O2 100%
www.themegallery.co
mLOGO
Nafas spontan dengan ETT ETT dimasukkan bisa melalui oro atau nasotrakea Indikasi :
• Operasi lama• Kesulitan dalam mempertahankan jalan nafas bebas
dengan sungkup muka Persiapan obat :
• Induksi dengan pemasangan sungkup dan O2 4-6 L, kalau perlu dengan menekan balon nafas secara periodik
• Pemberian muscle relaxan• Intubasi dan melakukan pemeriksaan dengan stetoskop• Pasang pipa guedel dan fiksir dengan plester• Tutup mata dengan plester• Pasang konektor
www.themegallery.co
mLOGO
• N2O dibuka 3-4 l/mnt dan O2 2l/mnt, kemudian halothane dibuka 1 vol % sampai 2 vol %
• Bila nafas sudah spontan, dikurangi halothane sampai 0,5-1 vol %
• Kedalaman anastesi dipertahankan dengan kombinasi N2O dan O2 masing-masing 2 L
Tanda-tanda anastesi kurang dalam :• Nafas cepat• Takikardi• Keluar air mata• Tangan bergerak• Kening basah• Tekanan darah naik
www.themegallery.co
mLOGO
Nafas kendali dengan ETT Teknik induksi dan intubasi sama seperti nafas
spontan dengan ETT
Nafas dikendalikan dengan respirator. Inspirasi ± 10 ml/KgBB dengan frekuensi 10/14 permenit
Perhatikan gerak nafas kanan dan kiri simetris
Konsentrasi halothane dikurangi dan dipertahankan dengan 0,5-1 vol %
www.themegallery.co
mLOGO
Bila pasien tampak ada usaha nafas sendiri atau otot-otot perut tegang, berikan pelumpuh otot dengan 1/3 dosis awal
Ketika menjahit kutis, usahakan nafas spontan ,
halothane dan N2O dihentikan
Ekstubasi dilakukan setelah nafas spontan dan O2 diberikan 5-6 L selama 3-4 menit
www.themegallery.co
mLOGO
Ekstubasi Mengangkat keluar ETT dengan mulus dan tidak
disertai batuk dan kejang otot Dilakukan dengan menunggu pasien sadar betul
Pasca Bedah Pasien diobservasi terus pernafasan, tekanan
darah dan nadi
www.themegallery.co
mLOGO
Obstruksi JNA
Tanda obsruksi sebagian JNA (parsial) : Stridor Retraksi otot dada selama inspirasi Nafas paradoksal waktu inspirasi dada
cekung/datar Balon nafas kembang-kempis lemah Nafas makin berat dan sulit Sianosis
www.themegallery.co
mLOGO
Tanda obstruksi total JNA : Retraksi yang jelas Gerak paradoksal yang jelas Kerja otot nafas tambahan meningkat dan jelas Balon tidak kembang-kempis lagi Sianosis cepat timbul
www.themegallery.co
mLOGO
Sebab obstruksi JNA : Lidah jatuh ke hipofaring Lendir jalan nafas, perdarahan, benda asing, atau
gigi palsu yang terlepas Spasme laring
www.themegallery.co
mLOGO
Langkah 1 Posisi kepala hiperekstensi jalan nafas lurus dan
bebas Ujung mandibula didorong ke atas dan mulut sedikit
dibuka
Langkah 2 Lakukan pengisapan daerah mulut dan jalan nafas
kemungkinan adanya sekret, darah atau muntahan Bila muntah mendadak banyak posisi tredelenberg
www.themegallery.co
mLOGO
Langkah 3 Lakukan pemasangan pipa orofaring atau nasofaring
untuk menahan lidah agar tidak jatuh menempel di hipofaring
Posisi kepala tetap ekstensi
Langkah 4 Intubasi trakea, yaitu memasukkan pipa khusus
kedalam trakea yang dapat dilakukan secara langsung
Diikuti dengan pemberian muscle relaxan
www.themegallery.co
mLOGO
Langkah 5 Krikotirotomy Cara : diantara tulang rawan krikoid dan tiroid dibuat
tusukan dengan jarum besar (no.14)
Langkah 6 Trakeostomi Indikasi :
• Pasien dengan ventilator jangka panjang• Obstruksi JNA
www.themegallery.co
mLOGO
Spasme laring dapat timbul karena : Refleks rangsang nyeri operasi pada anastesi yang
kurang dalam Rangsang langsung di daerah faring oleh karena alat
/ rangsang obat
www.themegallery.co
mLOGO
Intubasi Trakea
Tindakan memasukkan pipa khusus kedalam trakea sehingga jalan nafas bebas hambatan dan mudah dibantu / dikendalikan
Tujuan : Mempermudah pemberian anastesi Mempertahankan jalan nafas yang bebas Mencegah terjadinya aspirasi Memudahkan pengisapan sekret trakobronkial Pemakaian ventilasi mekanis yang lama Mengatasi obstruksi laring akut
www.themegallery.co
mLOGO
Anastesi umum dengan teknik ini dilakukan pada : Operasi lama yang membutuhkan nafas kendali Operasi daerah leher-kepala Operasi dengan posisi miring, tengkurap atau duduk
www.themegallery.co
mLOGO
Tehnik Intubasi
Alat : Laringoskop alat untuk melihat laring
• Jenis : tipe magiil (bilah lurus) tipe macintosh (bilah bengkok)
laringoskop serat optik
Pipa endotrakea• Jenis : dengan atau tanpa balon
jenis nasal atau oral terbuat dari karer, plastik
www.themegallery.co
mLOGO
Cara intubasi : Pastikan alat lengkap Sedia O2 Setelah pasien tidur, diberikan muscle relaxan Berikan ventilasi buatan Batang laringoskop dipegang dengan tangan kiri dan
tangan yang lain mendorong kepala sehingga ekstensi
Masukkan bilah sedikit demi sedikit dan menyelusuri sebelah kanan lidah. Lidah sambl digeser ke kiri
Cari epiglotis dan pada bilah bengkok, tempatkan ujung bilah di valekula
www.themegallery.co
mLOGO
Dengan sedikit mengangkat laringoskop, maka akan tampak rima glotis, lalu tampak pita suara berwarna putih
Pipa dimasukkan melalui rima glotis Pipa dihubungkan dengan alat anastesi
www.themegallery.co
mLOGO
Recommended