View
228
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014
1/34
Istana Harus Bersikap
NUR AIVANNI
Pengelola Obor Rakyat bisa ditindak secara pidana dengan tuduhan penistaan nama
baik.
ANGGOTA tim sukses Joko Widodo-Jusuf Kalla, Firman Jaya Daeli, meminta pihak Istana
mengambil sikap atas keterlibatan asisten staf khusus presiden dalam penerbitan tabloid Obor
Rakyatyang berisi fitnah untuk menjatuhkan Jokowi.
Pemimpin Redaksi Obor Rakyat, Setiyardi Budiono, merupakan asisten Staf Khusus Presiden
Bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah, Velix Wanggai. Karena itu, untuk
membersihkan nama Istana, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus segera bersikap
tegas.
Kami berharap Istana tidak berpihak. Istana wajib menindak atau menegur Setiyardi
Budiono karena ia staf dari staf khusus presiden, tegas Firman di Jakarta, kemarin.
Tanpa tindakan tegas terhadap Setiyardi yang juga Komisaris PTPN XIII itu, Firman
khawatir publik menduga Istana terlibat dalam praktik kampanye hitam lewat Obor Rakyat.
Pernyataan netral dari Presiden SBY dalam pilpres jangan sekadar ucapan.
Kubu Jokowi-JK, imbuh Firman, menyerahkan kasus Obor Rakyatkepada Badan Pengawas
Pemilu dan Polri. Bawaslu sudah menerima laporan dugaan pelanggaran yang dilakukan
tabloid tersebut, tetapi kemudian menyerahkannya ke Polri untuk diusut secara pidana.
Setiyardi mengaku memang asisten staf khusus presiden, tetapi saat menerbitkan OborRakyattengah cuti. Tapi ini sama sekali tidak terkait dengan institusi saya. Setiap individu
http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/06/15/ArticleHtmls/Istana-Harus-Bersikap-15062014002019.shtml?Mode=18/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014
2/34
kan punya hak untuk berpendapat, ujarnya dalam diskusi Hitam Putih Kampanye, di
Jakarta, kemarin.
Velix Wanggai menegaskan pula, Obor Rakyatyang dikelola Setiyardi itu sama sekali tidak
terkait dengan pandangan Istana. `'Penerbitan Obor Rakyatadalah sikap, langkah, dan pilihan
pribadi yang dijalani oleh Setiyardi Budiono dan tidak mewakili pandangan kantor Staf
Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah, tandasnya dalam
keterangan pers.
Setiyardi Budiono mengatakan Obor Rakyatmerupakan karya jurnalistik biasa yang berisi
fakta dan dia siap mempertanggungjawabkannya. Namun, menurut Ketua Dewan Pers Bagir
Manan, tabloid itu bukan produk jurnalistik, antara lain karena penerbitnya tak jelas.
Jika ada pihak yang merasa dirugikan atas tabloid itu, bisa melaporkan ke kepolisian dan
biar hukum yang menangani,'' ujar Bagir di Pekalongan, Jawa Tengah, kemarin.
Slamet Riyadi Sabrawi, peneliti Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerbitan Yogyakarta,
senada mengatakan bahwa Obor Rakyatbukan produk jurnalistik. Menurutnya, isi tabloid itu
tidak memenuhi unsur cover both sideyang mutlak diterapkan dalam produk jurnalistik.
`'Juga tidak menerapkan kaidah verifikasi dan akurasi fakta. Tidak bisa disebut sebagai
produk jurnalistik, tetapi penistaan nama baik. Ini masuk ranah pidana dan kepolisian harus
sigap menindaknya,'' tandas Slamet.
Di sisi lain, anggota tim penulis Obor Rakyat, Darmawan Sepriyossa, mengaku diajak
Setiyardi mengelola tabloid itu. Saya diberi tugas menulis artikel tentang Jokowi yang
beredar di Facebook dan Twitter. Namun kemudian kita juga sadar saat menulis Jokowi
keturunan Tionghoa, di situ kita keliru.'' (Mad/Ths/FU/X-8)
aivanni @mediaindonesia.com
8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014
3/34
Jokowi Siapkan Kejutan
ASTRI NOVARIA
Solusi kedua capres terkait dengan isu subsidi dan jaminan sosial dinantikan publik di
debat malam ini.
DEBAT capres memasuki babak kian menentukan. Capres nomor urut 1 Prabowo Subianto
dan capres nomor urut 2 Joko Widodo head to headdalam debat bertema Pembangunan
ekonomi dan kesejahteraan rakyatdi Hotel Gran Melia, Jakarta, malam ini.
Kedua capres dilaporkan telah mempersiapkan diri dalam debat yang dipandu ahli ekonomi
Universitas Brawijaya, Ahmad Erani Yustika, dan disiarkan langsung Metro TV.
Anggota tim debat pasangan Jokowi-Jusuf Kalla, Poempida Hidayatullah, mengatakan
Jokowi telah mempersiapkan kejutan dalam debat malam ini. Lihat saja nanti. Kejutan pasti
ada, ungkap Poempida, kemarin. Ia menolak memerinci unsursurpriseseperti apa yang
akan dibawa Jokowi bagi Prabowo dan publik. Namun, Poempida mengisyaratkan Jokowi
bakal prima fisik dan mental.
Untuk melakukan exercise, Jokowi mendatangkan seluruh tim ahlinya ke Solo, kemarin. Itu
tim kita yang di Jakarta dikumpulkan semua di Solo. Semua tim tadi bertemu. Ada 20 orang
tadi di hotel, kata Jokowi di Semanggi, Solo, kemarin.
Di antara 20 anggota tim itu terdapat banyak ahli ekonomi termasuk pakar ekonomi pangan
Iman Sugema dan pakar ekonomi pembangunan Sri Adiningsih, serta mantan Menteri
Kehutanan M Prakosa dan ahli politik internasional Rizal Sukma.
Sejak pagi, berbagai bahan dan simulasi dilakukan. Kita ini kan latihan. Menyiapkan pakai
simulasi. Memang semua harus disiapkan dengan perencanaan yang baik. Tadi (kemarin)
simulasi dari pagi sampai jam dua belas, papar Jokowi.
Di kubu Prabowo, Wakil Ketua Bidang Kebijakan dan Program Taufik Kurniawanmengatakan Prabowo siap menghadapi debat. Taufik mengungkapkan hobi membaca
Prabowo memudahkannya mengelaborasi yang hendak disampaikan.
Ditambah pengalaman selama berkarier mulai kedinasan militer, pengusaha, hingga kini,
tentu tinggal mengulang apa yang beliau ketahui, ujar Taufik, kemarin. Ia menambahkan
pemaparan oleh Prabowo tidak akan jauh dari visi-misi terkait pengembangan kesejahteraan,
pemberantasan kemiskinan, dan penciptaan lapangan kerja.
Solusi
8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014
4/34
Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti mengatakan salah satu isu strategis paling
ditunggu dari kedua capres ialah kebijakan energi.
Itu impact-nya luas, tidak hanya memengaruhi anggaran, tapi juga neraca pembayaran dan
perdagangan. Kita mau lihat, apa pandangan mereka tentang subsidi yang sudah mau Rp400
triliun, ujar Destry.
Yang juga ditunggu, tambah Destry, ialah pandangan kedua capres terhadap keterbukaan
ekonomi era globalisasi, mengingat kedua capres sama-sama mengusung nasionalisme dan
kemandirian ekonomi.
Di bidang kesejahteraan sosial, Ketua Tim Penyusun UU Sistem Jaminan Sosial Nasional,
Sulastomo, mengatakan yang ditunggu dari kedua capres ialah seberapa jauh jaminan sosial
dapat diwujudkan secara nyata dan menyeluruh. (Che/Pol/Ghe/WJ/X-6)
astri@mediaindonesia.com
8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014
5/34
Bukan Kekalahan, ini Pembantaian
MENDUNG tebal menyelimuti wajah suporter Spanyol di Arena Fonte Nova, Salvador,
Brasil, setelah La Furia Roja dibantai Belanda 1-5 pada laga pertama Grup B Piala Dunia
2014, kemarin dini hari.
Spanyol tengah berduka. Sama sekali tak dinyana sebelumnya, sebagai kampiun Piala Eropa
2008, Piala Dunia 2010, dan Euro 2012, mereka menjadi bulan-bulanan.
Seluruh punggawa Spanyol larut dalam kekecewaan. Mereka tertunduk lesu begitu wasit
Nicola Rizzoli meniup peluit panjang. Pun demikian dengan para suporter yang
meninggalkan stadion dengan langkah lunglai. Kesedihan mendalam juga membalut para
pendukung tim `Matador' yang menyaksikan laga lewat layar lebar di Fan Zone Sao Paulo diAngahabua. Beberapa di antara mereka mengusap air mata.
Ini bukan sekadar kekalahan, melainkan pembantaian. Tentu sangat menyakitkan kami,
ujar Xelio Kruel, 45, warga Spanyol yang sudah dua tahun menetap di Brasil, kepada
wartawan Media Indonesia, Achmad Maulana di Sao Paulo.
Kontras dengan pendukung Spanyol,fantim `Oranye' larut dalam euforia. Bagi mereka,
kemenangan di Fonte Nova menjadi pembalasan sempurna atas kekalahan Belanda dari
Spanyol di final Piala Dunia 2014.
Kami puas bisa menggilas tim yang pernah menghancurkan harapan kami empat tahun
lalu, tukas Jansenn HY.Kami hanya ingin mengatakan bahwa tiki takasudah jadi barang
usang, timpal Koln Brenda.
Permainan tiki takaSpanyol yang selama ini begitu menakutkan memang tak punya arti di
tangan Belanda. Sempat unggul lewat penalti Xabi Alonso di menit ke-27, mereka malah
menjadi pecundang.
Setelah Robin van Persie menyamakan kedudukan lewat sundulan terbang di menit ke-44,
keadaan berbalik total. Empat gol tambahan lewat Arjen Robben (53', 80'), Stefan de Vrij
(64'), dan Van Persie (72') memenangkan Belanda.
Mereka bermain fenomenal.Saya tidak tampil bagus dan apa yang sudah terjadi biarlah
terjadi. Mulai sekarang, Anda harus memikirkan Cile, ucap kiper Spanyol, Iker Casillas.
Kami tidak boleh berhenti sampai di sini hanya karena kemenangan itu. Masih ada laga-laga
selanjutnya, tandas Van Persie.
Untuk menjaga peluang ke 16 besar, Spanyol wajib mengalahkan Cile, Kamis (19/6). Cilesementara berada di posisi dua setelah melibas Australia 3-1. (Reuters/X-8)
8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014
6/34
Visi-Misi Jokowi Dinilai Relevan untuk Bangsa
RUDY POLYCARPUS
Siapa pun yang terpilih pada Pilpres 2014 harus punya komitmen kuat membangun
bangsa dan mengutamakan rakyat.
DI tengah hiruk-pikuk politik menjelang pemilihan presiden, Perhimpunan Pelajar Indonesia
di Australia (PPIA) cabang Flinders University, Adelaide, Australia Selatan, menggelar
diskusi bertema Menganalisis Indonesia melalui Pilpres 2014.
Diskusi menghadirkan analis Migrant Care Wahyu Susilo, Direktur Pusat Kajian Asia
Flinders University Dr Priyambudi Sulistiyanto, dan pengajar ilmu politik Universitas
Brawijaya Malang Wawan Sobari yang sedang mengambil research high degreediDepartment of Politics and Public Policy Flinders University.
Bagi Priyambudi Sulistyanto, siapa pun yang terpilih menjadi presiden dari dua pasangan
yang bertarung dalam Pilpres 2014 punya tanggung jawab membawa Indonesia sebagai
negara yang mampu membangun dan memelihara stabilitas politik di kawasan Asia
Tenggara. Rumusan dan pelaksanaan kebijakan politik luar negeri Indonesia pun nantinya
harus melibatkan peran, aspirasi, dan kepentingan masyarakat.
Banyak orang Australia bertanya kepada saya perihal kekhawatiran mereka jika Prabowo
terpilih menjadi presiden. Mereka tahu persis seluruh track recordPrabowo di Timor Leste.
Namun, masyarakat internasional juga tidak tahu banyak siapa Jokowi sehingga yang paling
penting dalam menentukan pilihan ialah siapa calon presiden yang memprioritaskan
kepentingan masyarakat Indonesia, kata Priyambudi.
Wahyu Susilo mengaku kecewa dengan penyelenggaraan pemilu yang meminggirkan buruh
migran Indonesia yang mayoritas perempuan. Dalam sejarah pelaksanaan pemilu, buruh
migran mendapatkan diskriminasi paling vulgar. Mereka tidak menjadi subjek dalam politik
elektoral.
Sebagai ahli ilmu politik Universitas Brawijaya Malang yang meneliti di empat wilayah besar
di Indonesia tentang alasan masyarakat dalam memilih, Wawan Sobari sangat khawatir
dengan maraknya black campaignyang memakai isu agama.
Figur capres Joko Widodo dan cawapres Jusuf Kalla mendapat penilaian positif dari kalangan
pengusaha di Jakarta sebagai tipe pemimpin karismatik dan demokratis.
Para pengusaha itu menyampaikan penilaian di hadapan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto
seusai menyampaikan Deklarasi Dukungan 700 Pelaku Usaha DKI Jakarta yang tergabung
dalam Pejuang Harmoni Jokowi-JK di Restoran New Tawang Harmoni Jakarta.
8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014
7/34
Koordinator Pejuang Harmoni Jokowi-JK, Wiryanti Sukamdani, menyampaikan
komunitasnya terdiri atas ribuan pengusaha dan pedagang di DKI Jakarta yang peduli dengan
nasib bangsa ke depan.
Kami melihat visi-misi dan agenda aksi Jokowi-JK sangat pas dengan kebutuhan bangsa,
terutama komitmen menghadirkan negara untuk mengatasi perbedaan dan memberikan rasa
aman bagi seluruh bangsa, ujarnya.
Jokowi, kemarin, berziarah ke makam ayahnya, Widjiatno Notomihardjo, di Kecamatan
Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Bersama ibunya, Sudjiatmi, dan sanak
keluarganya, Jokowi menabur bunga di makam sang ayah.
Jokowi terlihat duduk bersila tak jauh dari hadapan makam ayahnya dan memanjatkan doa
dengan khusyuk. (*/P-2)
8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014
8/34
Sebaiknya Ada Penerjemah di Debat Capres
UNTUK keperluan pendidikan politik masyarakat, program debat capres dan cawapres
Komisi Pemilihan Umum sebaiknya menyediakan penerjemah bahasa isyarat bagi
penyandang disabilitas. Harapan tersebut dikemukakan Laksmasyita Khanza Larasati Carita,
seorang penyandang tunarungu di Yogyakarta, kemarin.
Biar tahu program capres dan cawapres secara langsung dalam debat. Apa yang dikatakan
capres dan cawapres, kata Shita, panggilan Laksmasyita Khanza Larasati Carita, melalui
penerjemahnya, Tri Murni.
Pada acara debat capres dan cawapres pertama Senin (9/6), Shita mengaku tidak tahu apa
yang mereka perdebatkan dan program-program apa yang mereka bicarakan. Padahal,sebagai pemilih pemula, Shita juga ingin tahu seberapa peduli capres dan cawapres terhadap
kelompok penyandang disabilitas. Shita, kata Murni, sangat berharap besar pada KPU agar
dalam debat capres dan cawapres kedua, hari ini, ada penerjemah.
Bagi Murni, meniadakan penerjemah merupakan diskriminasi bagi penyandang disabilitas.
Segala bentuk layanan publik, termasuk kebutuhan akan informasi, seharusnya dapat diakses
seluruh penduduk Indonesia. Apalagi, lanjut Murni, itu terkait dengan debat capres dan
cawapres yang sangat penting dalam menentukanpasangan capres yang akan dipilih. Jangan
biarkan mereka sunyi dalam gegap gempita pilpres. Mereka sangat berharap, bahkan mereka
mewajibkan KPU menyediakan penerjemah, imbuhnya.
Wiji, salah satu murid bahasa isyarat, juga menyayangkan debat capres dan cawapres yang
mampu memberikan pendidikan politik bagi penduduk Indonesia tidak bisa dirasakan.
Padahal, mereka juga punya hak untuk mendapatkan pendidikan politik, kata dia.
Selain itu, penyediaan penerjemah bahasa isyarat merupakan wujud inklusivitas proses
pemilihan presiden. Wiji mengaku sudah melayangkan surat ke KPU agar menyediakan
penerjemah bagi kelompok penyandang disabilitas, tapi sampai sekarang belum mendapat
balasan. (FU/P-2)
8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014
9/34
SURAT DARI BRASIL
Damai sebagai Minoritas
SETELAH hampir sepekan di Brasil, suasana seperti di Indonesia akhirnya saya temui juga.
Yah, sebagai seorang muslim, saya terkadang kangen juga mendengar suara azan ataupun
orang mengaji.
Itu karena biasanya hampir setiap hari saya mendengar lafaz tersebut. Selama enam hari ini,
saya hanya mendengar orang meneriakkan kata-kata `Brasil, Brasil' atau yel-yel dalam
bahasa Portugis dan bahasa-bahasa asing lainnya, sehingga ketika melakukan ibadah salat
pun kami hanya bersandar pada jam.
Suasana seperti di Tanah Air itu saya dapatkan saat melakukan ibadah salat Jumat di sebuah
masjid di Sao Paulo yang bernama Mesquita Brasil. Apalagi setelah melakukan salat, kami
dipersilakan untuk makan siang bersama dengan para jemaah lain yang berasal dari berbagai
negara di serambi samping masjid.
Suasana persaudaraan pun segera terjalin. Apalagi beberapa pengurus dan donatur masjid
mengaku cukup mengenal Indonesia sebagai negara yang punya populasi muslim terbesar di
dunia. Bahkan ada beberapa di antara mereka yang tahu beberapa kalimat bahasa Indonesia,
seperti `apa kabar' atau `senang berkenalan dengan Anda'.
Menurut salah seorang pengurus masjid, Habibi Hadad, masjid yang terletak di Avenida do
Estado, Sao Paulo, itu dibangun pada 1929 dan direnovasi pada 1956. Selama ini, lanjut
Hadad, kegiatan banyak dibantu oleh para pengusaha Timur Tengah, khususnya Mesir.
Untuk kegiatan sehari-hari kami lebih mengandalkan hasil dari infak dan sedekah para
jemaah masjid, termasuk untuk acara makan siang bersama setiap Jumat, tutur pria asal
Maroko yang mengaku sudah tujuh tahun menetap di Brasil tersebut.
Meski berstatus minoritas, kata Hadad, selama ini mereka tidak pernah mengalami masalah
dalam melakukan ibadah. Apalagi mereka juga tidak pernah mengganggu umat lain. Kamidi sini bebas beribadah. Tidak pernah ada gangguan, meski Sao Paulo dikenal memiliki
tingkat kriminalitas yang tinggi, kata dia.
Saya memang tidak melihat adanya coret-coretan di pagar masjid. Padahal hampir di semua
tembok yang ada di pinggir jalan di Sao Paulo pasti ada grafitinya.
Secara keseluruhan, baik dari segi arsitektur maupun ornamen, tidak ada perbedaan antara
Mesquita Brasil dan masjid-masjid di Indonesia. Yang agak berbeda mungkin tempat
wudunya.
8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014
10/34
Biasanya di Indonesia orang berwudu sambil berdiri, tetapi di masjid Sao Paulo itu kita mesti
duduk. Selain karena kerannya ditempatkan lebih pendek, di tempat wudu itu juga disediakan
kursi.
Selain itu, yang membuat saya agak sedikit heran ialah salat Jumat di Sao Paulo bisa sampai
pukul 13.30 lantaran khotbahnya dilakukan dalam dua bahasa, Arab dan Portugis.
Namun, terlepas dari itu, tidak ada masalah. Saya cukup senang karena setidaknya bisa
sedikit meredam kerinduan saya terhadap suasana di Tanah Air.(R-1)
8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014
11/34
SERBA-SERBI
Hak Istimewa Orang Gendut
TERNYATA jadi orang gendut di Brasil enak juga. Di beberapa tempat, mereka diberi
keistimewaan. Di stasiunsubway(metro), misalnya. Jika pintu berpalang yang ada dalam
stasiun tidak bisa dimasuki orang gendut itu, mereka bisa melewati pintu khusus dan tidak
harus membeli karcis.
Keistimewaan tersebut turut dinikmati salah seorang jurnalis radio asal Indonesia. Beberapa
kali ia tidak perlu harus merogoh kocek saat kami kebetulan bepergian bersama. Padahal
kami semua harus membayar tiket metro seharga 3 reis (sekitar Rp15 ribu) untuk sekali jalan.
Lumayan bisa menghemat beberapa reis, kata jurnalis Indonesia yang berbadan tambun itu.Kalau begini caranya, saya bisa membawa oleh-oleh lebih banyak nih.
Pendukung Spanyol Pingsan
KEKALAHAN 1-5 Spanyol dari Belanda di laga perdana babak penyisihan Grup B Piala
Dunia memang di luar dugaan. Salah seorang pendukung La Furia Roja bahkan sampai
pingsan saat melihat tim nasional negaranya dibantai Belanda.
Dalam acara nonton bareng di Fan Zone, Anghangabau, Sao Paulo, Jumat (13/6), pria yang
diketahui bernama Dani tersebut tiba-tiba terjatuh seusai terjadi gol kelima tim `Oranye'.
Untungnya, beberapa temannya sigap menolong sehingga dia tidak sampai terluka.
Dani memang terlihatshockeddan tak menduga juara Piala Eropa 2008, Piala Dunia 2010,
dan Piala Eropa 2012 itu bernasib tragis dan harus menanggung malu. Padahal, skuat Spanyol
diisi pemain-pemain bintang yang bermain di klub-klub elite Eropa.
Dulu Senang, Sekarang Benci
STIGMA bahwa Brasil rumahnya sepak bola memang tidak berlebihan karena hampir semua
warganya menggemari olahraga itu. Bahkan di setiap kafe atau di saat ngobrolberamai-ramai
pun, bahasannya selalu terkait dengan sepak bola, terutama klub kesayangan mereka masing-
masing.
Namun, karena sekarang ada Piala Dunia, topiknya sedikit bergeser; siapa yang mereka
jagokan selain Brasil.
Dulu saya suka Spanyol, tapi karena ada si pengkhianat Diego Costa, sekarang saya benci
mereka, tukas Fabricio Lopes, seorang warga Sao Paulo, di Fan Fest, Anhangabau.
8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014
12/34
Ya, kami berharap Spanyol tersingkir di babak-babak awal agar pesaing kami berkurang,
timpal kawannya, Leonard.
Costa memang lahir dan besar di Brasil. Bahkan, striker yang bermain untuk Atletico Madrid
itu sudah memiliki capsempat kali bersama timnas Brasil. Namun, Costa akhirnya
menjatuhkan pilihan menjadi warga negara Spanyol.(Mln/R-1)
8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014
13/34
TENDANGAN BEBAS
Sepak Bola, Mata Air Kemanusiaan
GAUDENSIUS SUHARDIRedaktur Senior
Paus Fransiskus pun mengingatkan agar sepak bola dikembalikan sebagai olahraga
sejati. Jangan biarkan sportivitas dibeli dengan uang, biarkan sepak bola menjadi
mata air kemanusiaan.
TIDAK ada satu pun ritual di muka bumi yang mampu menyedot perhatian penghuni satu
planet ini melebihi perhelatan Piala Dunia Sepak Bola. Saat ini daya magis sepak bola
mampu menyedot mata dunia tertuju ke Brasil, tempat Piala Dunia 2014 digelar.
Daya magis sepak bola bukan semata karena alur pemainan dan drama. Di sana ada sumber
mata air kemanusiaan. Olahraga ini mempertontonkan soal moral dan tanggung jawab.
Albert Camus, filsuf Prancis keturunan Aljazair yang pernah menjadi kiper pada masa
mudanya, mengaku berutang kepada sepak bola yang telah mengajarkannya soal moral dan
tanggung jawab.
Soal moral dan tanggung jawab sebuah bangsa. Franz Beckenbauer, legenda sepak bola
Jerman, menyebut sepak bola sebagai refleksi sebuah bangsa. Sebanyak 22 pemain
memperagakan seni dan spirit nasionalisme saat mengolah si kulit bundar di atas ladanghijau. Peragaan itu sesungguhnya memantulkan wajah bangsa mereka.
Indonesia belum mampu memperagakan wajah bangsa ini di pentas dunia. Ia, sejak merdeka
hingga kini, masih setia menjadi penonton.
Meski sepak bola sebagai prestasi belum mampu mengangkat harkat dan martabat bangsa, ia
tetap saja digandrungi masyarakat sampai ke pelosok negeri, bahkan sudah menjadi candu.
Kecanduan terhadap sepak bola jauh melampaui demam masyarakat terhadap pemilihan
presiden (pilpres) yang digelar pada 9 Juli.
Kebebasan dalam sepak bola menjadi zat adiktif yang dapat mengakibatkan kecanduan pada
penggemarnya. Sepak bola membebaskan setiap anak manusia memilih klub mana yang ia
cintai, juga membebaskan semua orang di negeri ini memilih negara mana yang
didukungnya selama Piala Dunia digelar. Dalam kebebasan itu pula, orang boleh
mengidolakan Lionel Messi dari Argentina, Cristiano Ronaldo asal Portugal, dan Neymar
dari Brasil.
Moral dan tanggung jawab sepak bola yang dipetik Albert Camus bisa diadopsi dan
diproyeksi ke dalam pemilihan presiden. Setidaknya, ada tiga pelajaran yang diadopsi.
8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014
14/34
Pertama, kerja tim. Pelatih Belanda Louis van Gaal mengatakan tidak membutuhkan sebelas
pemain yang baik, tetapi kesebelasan yang terbaik.
Tujuan bersama kerja tim sepak bola ialah kemenangan melalui gol-gol yang diciptakan.
Saat pencapaian tujuan itu melahirkan air mata dan luap kegembiraan sekaligus. Timpemenang meluapkan kegembiraan, sementara tim yang kalah larut dalam kesedihan dan
linangan air mata.
Kedua,fair play. Philip Noel Baker, pemenang Nobel Perdamaian, menyebutfair play
sebagai sari patinya olahraga dan keniscayaan bagi perdamaian atau kelangsungan olahraga
yang membawa kemaslahatan. Artinya, sepak bola bermain untuk menang sekaligus
menerima kekalahan dengan martabat. Karena itu, sepak bola menjunjung tinggi aturan yang
berlaku.
Ketiga, organisasi permainan. Sepak bola mengenal istilah formasi dan skema permainan.Gaya samba Brasil memadukan teknik tinggi dan aksi individu menawan dalam formasi 4-2-
4 dengan menempatkan 4 bek, 2 gelandang, dan 4 penyerang. Akan tetapi, formasi dan
skema permainan sangat dinamis, bisa berubah-ubah, untuk sebuah kemenangan.
Paus Fransiskus pun mengingatkan agar sepak bola dikembalikan sebagai olahraga sejati.
Jangan biarkan sportivitas dibeli dengan uang, biarkan sepak bola menjadi mata air
kemanusiaan. (R-1)
8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014
15/34
BINTANG
Disamakan dengan Superman, Batman, dan Peter Pan
PERFORMANYA memang tidak moncer saat berseragam Manchester United musim lalu.
Namun, jangan tanyakan ketajamannya bila mengenakan seragam tim `Oranye'. Louis van
Gaal paham betul meramu taktik yang bakal memanjakan pemain kelahiran Rotterdam, 6
Agustus 1983 ini. Dengan cara `pelatih arogan' itu pula RvP--julukan Robin van Persie--
menjadi top scorerkualifikasi Piala Dunia 2014 Zona Eropa dengan 11 gol.
Kini di putaran final Piala Dunia 2014, mantan kapten Arsenal itu mampu membuktikan
ketajamannya di duel awal melawan juara Piala Eropa 2008, Piala Dunia 2010, dan Piala
Eropa 2012, Spanyol.
Ia mencetak dua gol dan membawa Belanda unggul 5-1. Hebatnya gol RvP (44') yang
sekaligus menyamakan kedudukan itu dilakukan dengan cara yang indah. Memanfaatkan
umpan Daley Blind, RvP terbang sembari melepaskan tandukan keras.
Gol itu menginspirasi beberapa orang untuk berkreasi. Mereka membuat parodi atas proses
gol mantan pemain Arsenal tersebut lewat foto yang dimodifikasi. Ada yang menggambarkan
RvP sebagai Superman lewat foto yang sudah dimodifikasi lengkap dengan sayap dan logo
`S' di dadanya. Ada juga yang menggambarkannya sebagai tokohsuperheroBatman dan
Peter Pan.
Foto-foto tersebut beredar di dunia maya melalui akun Twitter. `Apakah itu burung?
Pesawat? Bukan, itu adalah Super Van!' tulis akun resmiEurosport.com.
Ini sangat menakjubkan. Ini bagai mimpi jadi kenyataan buat semua pemain, ujar suami
Bouchra, perempuan asal Maroko, itu dilansir Telegraaf.
Hal ini tak bisa dimengerti, itu yang masih kami rasakan. Kami sangat menikmati saat ini.
Senang bisa mencetak dua gol, tapi lebih penting tiga poin. Sekarang kami akan menikmati
dan besok kami akan bersaing lagi, lanjut Van Persie.
Saat ditanya soal kemungkinan menjaga performa terbaik selama di Piala Dunia, Van Persie
menjawab, Kami bisa terus melangkah. Kami semua dalam kondisi fit.
Tidak hanya indah, dua gol RvP dan dua gol Arjen Robben membuat mereka tercatat sebagai
pemain yang selalu membobol gawang lawan di tiga Piala Dunia, yakni 2006, 2010, dan
2014. Di Piala Dunia 2006 dan 2010, Van Persie cuma berhasil sekali membobol gawang
lawan. (Mln/R-1)
8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014
16/34
Hari Baik untuk Penipu
AGUS NOOR
HIDUP mengajarkan padanya, seberuntung-beruntungnya orang beruntung, masih lebih
beruntung penipu yang beruntung.
Namun, ia juga tahu, penipu yang baik tak hanya mengandalkan keberuntungan, tapi juga
mesti pintar memanfaatkan setiap kesempatan.
Kini ia sedang berada di puncak keberuntungannya sebagai penipu. Ia tersenyum menatap
wajahnya di cermin. Jangankan orang lain, dirinya sendiri sering merasa tertipu setiap
melihat wajahnya sendiri.
Barangkali aku memang ditakdirkan menjadi penipu yang baik, batinnya. Lalu ia teringat
sebuah cerita yang pernah didongengkan ibunya semasa kanak-kanak.
Penduduk kampung di pinggir hutan itu terkejut ketika mendengar teriak ketakutan seorang
anak yang bertemu harimau. Belakangan penduduk kampung itu memang cemas karena
seekor harimau terlihat berkeliaran. Dengan membawa bermacam senjata, mereka segera
berlarian hendak menyelamatkan. Tak jauh dari hutan, mereka melihat anak yang berteriak
minta tolong itu. Tak ada harimau, karena anak itu memang hanya memperdaya seluruh
penduduk. Ia memang dikenal anak nakal yang suka iseng dan menipu.
Bukan anak nakal, Bu, komentarnya.
Dengar dulu ibu selesai bercerita! kata ibunya, lalu melanjutkan.
Beberapa hari kemudian, penduduk mendengar kembali teriakan anak itu minta tolong, Ada
harimauuuuu... Ada harimauuuu.... Tapi penduduk tak peduli. Menganggap itu hanya tipuan
lagi.
Kau tahu, kata ibunya,anak itu kemudian mati dimangsa harimau. Sekali kau menipu,
orang tak akan memercayaimu lagi, ibunya mengakhiri cerita. Lama ia terdiam
merenungkan cerita itu. Ia ngeri membayangkan tubuh bocah itu dicabik-cabik harimau.
Ia tentu saja tahu, kenapa ibu menceritakan kisah itu padanya menjelang tidur. Beberapa kali
ibunya kehilangan uang di dompet dan ia selalu menjawab tak tahu setiap kali ditanya.
Ibunya menanamkan kejujuran dengan cerita itu. Namun, persoalannya bukan `sekali kau
menipu, orang tak akan memercayaimu lagi', seperti kata ibunya, tapi `sekali orang tahu kau
menipu, orang tak akan memercayaimu lagi'. Ia yakin bocah itu akan selamat bila berhasil
membuat orang lain tak tahu bahwa ia telah menipu. Penipu yang baik tak akan pernah
membiarkan orang lain menyadari bahwa mereka telah tertipu! Sejak itu, setiap kali ditanya
8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014
17/34
soal uang di dompet yang hilang, ia selalu berusaha agar ibunya tak pernah tahu bahwa ia
telah menipunya; dan itu membuatnya senang.
Ada lagi yang terus diingat. Ia sedang bermain di halaman, ketika muncul dua orang lelaki.
Ibu tampak gugup dan segera menutup pintu kamar, di mana ayahnya sedang tidur. Dari
percakapan yang diamdiam didengarnya, ia tahu ayah terlilit utang. Dua lelaki itu datang
menagih, dan ibu bilang suaminya sedang ke luar kota. Datanglah dua atau tiga hari lagi,
kata ibunya. Kedua lelaki itu jengkel, memaki-maki, lalu pergi. Itu membuatnya yakin:
kadang-kadang kau harus berbohong untuk menyelamatkan keadaan. Banyak orang
terselamatkan hidupnya oleh kebohongan. Ia tersenyum mengingat itu semua.
Telepon genggam di meja berbunyi, tapi ia membiarkan. Bukan saat yang baik untuk
menerima telepon dari siapa pun. Ia harus terlihat sibuk dan tak bisa dihubungi saat ini. Ada
peristiwa bertahun lalu yang juga terus diingatnya. Ia masih muda saat itu.
Seorang perempuan datang minta sumbangan. Ia terlihat sopan, mengenakan kerudung,
membuat siapa pun yang melihatnya menjadi belas kasihan. Perempuan itu menyodorkan
map warna hijau kucel, dan menjelaskan bahwa ia pengurus yayasan sebuah panti asuhan. Ia
sering mendengar penipuan model begini. Tapi ia tetap memberikan segepok uang, karena ia
juga ingin menipu perempuan itu. Terima kasih, kata perempuan itu, lalu menggumamkan
doa yang panjang; terlihat senang karena yakin telah berhasil menipu. Padahal, ia juga
menipunya dengan memberi uang palsu. Menipu seorang penipu selalu menjadi kepuasan
tersendiri. Permisi, Pak.Semoga Bapak selalu diberi keselamatan oleh Tuhan.
Ia tersenyum mendengar ucapan perempuan itu. Menipu memang lebih meyakinkan bila
membawa-bawa agama dan Tuhan. Ia ingat seorang koleganya pernah berkata, Banyak yang
menggunakan agama bukan hanya untuk menipu kita, tapi Tuhan pun mereka tipu juga.
Sebulan kemudian koleganya itu tertangkap karena korupsi pengadaan kitab suci di
Departemen Agama.
Pernah pula ia tersangkut kasus seorang kolega yang didakwa menipu pengadaan beras
miskin. Dengan gesit dan dengan berbagai cara ia membantah terlibat penipuan itu. Ia lolos,
sementara koleganya dihukum 12 tahun karena mengakui semua yang didakwakan. Itu
pelajaran yang tak akan pernah ia lupakan: jangan pernah jujur saat berurusan dengan hukum.
Sejak itu ia lebih hati-hati. Martabat dan nama baik amat penting bagi penipu. Tentu saja,
sering kali ia merasa lelah dengan hidupnya yang penuh tipu muslihat. Kebohongan adalah
labirin. Kau bisa tersesat di dalamnya. Kebohongan demi kebohongan bisa membuatmu
bingung, dan kau tak bisa keluar dari kebohongan-kebohonganmu. Tapi ia selalu meyakini,
tidak semua kebohongan itu jahat. Ia tahu, banyak hal baik di dunia ini dimulai dari
kebohongan.
Inilah kisah yang ia suka. Pasukan iblis yang bengis mengepung Kota Urzru. Kota itu dikenal
sebagai benteng terakhir orang-orang beriman. Perang yang buas berlangsung begitu panjang,
8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014
18/34
sampai kemudian kota itu jatuh. Malam pertama ketika kota orang-orang beriman itu
ditaklukkan, seluruh yang masih hidup dikumpulkan. Pasukan iblis menginterogasi mereka
satu per satu, Apakah kamu percaya Tuhan? Siapa yang tetap berkeras percaya, langsung
disiksa dengan cara yang paling mengerikan. Belum lagi matahari terbit, mayat sudah
menggunung, lebih tinggi dari menara rumah ibadah di kota itu. Yang terakhir masih hidupadalah seorang lelaki yang dikenal paling taat ibadahnya. Ia gemetar menyaksikan mayat
bergelimpangan, bau amis darah yang memualkan. Ia merasa harus menyelamatkan diri. Ia
percaya pada Tuhan. Tapi ia memilih berbohong ketika pasukan iblis itu bertanya padanya.
Apakah kamu percaya Tuhan? Tidak. Saya tak percaya Tuhan.
Dan pasukan iblis membiarkannya hidup. Meninggalkannya sendirian di kota itu. Bertahun-
tahun kemudian Kota Urzru bagai bangkit dari kubur. Orang yang telah menipu iblis itu
berhasil membangun kembali kota. Ia kemudian dikenal sebagai orang paling dermawan. Ia
menyantuni semua orang miskin yang datang kepadanya. Tak ada satu pun anak telantar dikota itu. Orang itu berhasil membuat Kota Urzru menjadi kota termakmur pada zamannya.
Andai orang tersebut tak menipu iblis-iblis itu, Kota Urzru pasti tak akan pernah selamat.
Kisah itu selalu menghiburnya bila ia diusik perasaan bersalah. Bahkan seorang penipu pun
membutuhkan hal-hal yang bisa menenteramkannya. Ia yakin, persoalannya bukan
berbohong atau tidak berbohong, tapi untuk apa kamu berbohong. Ia tersenyum, memandangi
cermin di kamarnya yang sejuk dengan perabot-perabot mahal; guci-guci antik abad XI dan
beberapa arca kuno yang ia beli dari seorang penyelundup, koleksi lukisan masterpiecedari
para pelukis ternama. Ia tahu itu lukisan palsu. Tapi apa yang tidak palsu di ruangan ini? Di
cermin ia melihat wajah seorang yang capek, tapi selalu ingin terlihat necis.
Tiba-tiba ia tak hanya melihat wajahnya. Seperti gerombolan hantu, puluhan wajah muncul
dalam cermin. Wajah anak-istrinya yang tampak bangga dengan kesuksesan hidupnya, meski
selama ini ia selalu menipu mereka. Lalu muncul wajah guru-gurunya semasa sekolah, yang
berkali-kali ia tipu setiap ujian. Wajah orangtuanya. Lalu puluhan wajah yang ia kenal dan
tak ia kenal, menatapnya dengan sinis, mencibir, ada yang pucat dan menatapnya dengan
pandangan kosong. Wajah-wajah itu tak bertubuh. Seolah topeng melayang-layang dan
berdesakan mengepung. Ia melihat wajahnya yang pucat di tengah kepungan wajah-wajah
itu.
Ia menggigil. Ia ingin menghancurkan cermin itu. Tapi mendadak di cermin itu muncul wajah
seorang perempuan yang membuatnya berdebar. Ia mengenal perempuan itu lima tahun lalu,
ketika mengunjungi sebuah kota kecil. Lebih muda 15 tahun dari istrinya.
Kini ia mesti lebih hati-hati bila ingin bertemu Kini ia mesti lebih hati-hati bila ingin bertemu
perempuan itu. Tiba-tiba ia merasa takut dan cemas. Saat itulah pintu diketuk. Ia segera
berusaha menenangkan diri begitu melihat istrinya masuk.
8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014
19/34
Lho kok belum siap? Sudah ditunggu lho....Ia memandangi istrinya yang sudah terlihat
begitu rapi.
Sebentar, jawabnya pelan.
Jangan lama-lama berdandannya!
Ketika istrinya menutup pintu, ia lega. Seperti perasaan seorang anak kepergok saat hendak
berbuat salah. Ia tak boleh mengecewakan istrinya. Selama ini ia percaya, setiap penipu
memiliki hari keberuntungan.
Dan ini adalah hari keberuntungan bagi seorang penipu seperti dirinya. Tak usah terlalu
gugup. Saat ini ia merasa berada di puncak kariernya sebagai penipu. Kesempatan baik tak
pernah datang dua kali bagi seorang penipu. Sukses menipu satu orang itu biasa. Berhasil
menipu jutaan orang tentulah prestasi luar biasa. Di luar sana, para penipu lain pasti irikepadanya.
Ia menarik napas dalam-dalam. Ia segera mengenakan jas dan kembali mematut diri di depan
cermin. Gagah. Penipu yang baik tahu kapan saat terbaik untuk menipu, batinnya, seakan
ingin menipu bayangan dirinya di cermin. Ini hari yang tak akan ia lupakan. Mungkin kelak
ia akan menulis memoar bagaimana ia sampai di puncak karier seperti ini. Tentu ia akan
menulis hal-hal sebaliknya di memoar itu. Dengan perasaan mantap ia melangkah keluar
kamar.
Puluhan orang yang sudah menunggu seketika bertepuk tangan melihat kemunculannya.
Orang-orang langsung menjabat tangannya.
Selamat, Pak Presiden....
Jakarta, 2014
Agus Noor, telah menulis tujuh buku antologi cerpen dan menyutradarai sejumlah
pertunjukan. Buku terkininya, Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia.
Redaksi menerima kiriman naskah cerpen, ketik sebanyak 9.000 karakter, karya orisinal dan
belum pernah diterbitkan di media massa lain. Kirim e-mailke
cerpenmi@mediaindonesia.comdancerpenmi@yahoo.co.id
@Cerpen_MI
mailto:cerpenmi@yahoo.co.idmailto:cerpenmi@yahoo.co.idmailto:cerpenmi@yahoo.co.idmailto:cerpenmi@yahoo.co.id8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014
20/34
PIGURA
Mentalitas
ONO SARWONO
ADA gagasan menarik dari calon presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait dengan masa depan
Indonesia. Apa itu? Revolusi mental. Dari pandangan Jokowi, jika mental bangsa--yang
dianggap sebagai penghambat--tidak diubah secara radikal, negara ini sulit maju.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), `mental' berarti sesuatu yang bersangkutan
dengan batin dan watak manusia, sedangkan `mentalitas' ialah keadaan dan aktivitas jiwa
(batin), cara berpikir, dan berperasaan. Mengacu kepada arti itu, maka poin yang harus
diubah ialah cara berpikir dan watak yang merintang tersebut.
Contoh akibat persoalan mental itu antara lain maraknya korupsi hingga ke pelosok negeri.Dampak lain, misalnya, ruwetnya birokrasi, kemalasan, rendahnya disiplin, serta keapatisan
terhadap norma dan hukum. Tentu masih banyak contoh lain sebagai konsekuensi mental
`mbelgedhes' yang pada dasarnya merendahkan martabat.
Antropolog Koentjaraningrat dalam bukunya,Bunga Rampai: Kebudayaan, Mentalitet, dan
Pembangunan(1974), mengangkat persoalan mental bangsa yang dianggap membendung
kemajuan. Yakni, mentalitas menerabas, meremehkan kualitas, tidak percaya pada diri
sendiri, tidak disiplin, dan mengabaikan tanggung jawab.
http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/06/15/ArticleHtmls/PIGURA-Mentalitas-15062014010017.shtml?Mode=18/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014
21/34
Mentalitas tersebut diwariskan secara turun-temurun, dari generasi ke generasi, dan terus
terpelihara oleh sebagian besar warga bangsa ini hingga saat ini.
Inilah mentalitas, yang bila tidak diubah, berandil besar mengganjal bangsa ini untuk
menggayuh kemajuan. Kita semua pasti mengerti dan paham bahwa itu menggiriskan. Akan
tetapi, sebagian di antara kita, dengan kesadaran penuh, abai dan secara pribadi malah
menikmatinya.
Berdikari
Kalau dalam cerita wayang, contoh warga bermental bobrok tergambar pada sebagian besar
pribadi anggota keluarga Kurawa, yakni Duryudana dan adik-adiknya. Mereka umumnya
demenmenggapai keinginan dengan cara-cara menerabas, instan, dan tanpa proses.
Misalnya, untuk mendapatkan kekuasaan, Kurawa menggunakan jalan pintas, yaknimerampas hak Pandawa. Bahkan demi itu dan untuk mempertahankan kekuasaan, mereka
berulang kali berupaya memusnahkan Pandawa meski tidak ada satu pun langkah busuk
mereka yang berhasil. Kebalikannya, Pandawa, dalam setiap merengkuhgegayuhanatau
harapan dan cita-cita, selalu melewati proses dengan perjuangan panjang dan penuh
pengorbanan. Misalnya, ketika disingkirkan Kurawa dari Istana Astina, saat itu Pandawa
mengalah untuk tidakpadudon(bertengkar) dengan saudara sepupunya tersebut.
Mereka memilih membangun istana dengan keringat sendiri.
Dalam konteks ini, Pandawa-Puntadewa, Bratasena, Arjuna, Nakula, dan Sadewa--bisa
dijadikan diskursus batin tentang revolusi mental bangsa. Pandawa lima ialah para insan yang
tegar menjalani sebagian besar waktu kehidupan yang penuh penderitaan. Eloknya, mereka
melakonipandum(kodrat) itu dengan tetap berpegang pada laku utama.
Lelakon demi lelakon (peristiwa) pahit yang mendera tidak menghancurkan mereka. Itu
semua justru malah semakin membajakan ketangguhan mental. Setiap kepiluan yang
membalut, mereka sikapi dengan syukur. Mereka meyakini apa pun yang terjadi merupakan
fitrah, maka pilihannya hanya tulus dan legawa menjalaninya.
Sebagai keturunan darah biru, nalarnya secara harfiah Pandawa tidak perlu hidup menderita.Dari garis ibu, mereka ialah cucu-cucu raja yang terhormat dan kaya raya. Jadi tidak
semestinya Pandawa bersusah-payah membangun `rumah' dengan kekuatan sendiri.
Kunti--yang melahirkan Puntadewa, Bratasena, dan Arjuna--ialah satu-satunya putri Raja
Mandura Prabu Kuntiboja. Kemudian, Nakula dan Sadewa ialah anak kembar yang lahir dari
rahim Madrim. Madrim merupakan putri Raja Mandara Prabu Mandrapati.
Jadi, ketika Pandawa diusir dari Astina, mereka bisa mudik ke rumah kakek dan hidup
dengan segala kemewahan karena semuanya tersedia. Akan tetapi, itu tidak mereka lakukan.
Pandawa solid mengambil keputusan untuk mandiri dan berdikari--berdiri di atas kaki
8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014
22/34
sendiri. Mereka memilikisesanti tijitibeh--mati siji mati kabeh. Yang dimaksud ialah
sengsara dan nikmat dipikul bersama.
Mereka kemudian membangun rumah secara swadaya yang dinamakan Amarta. Pandawa
menolak bantuan dari waris, termasuk tawaran daripakdemereka Destarastra yang saat itu
menjadi raja ad interimAstina. Dalam bahasa Bung Karno, Go to hell your aid!
Tekun dan tekan
Dalam hal kepribadian, ketika mencari ilmu dan kesaktian, Pandawa juga menjalani proses
dengan tekun. Mereka gemar mahas ing semunatau bersemedi dan menjalani laku prihatin
lainnya.
Contoh itu seperti ditunjukkan Arjuna. Misalnya, ketika ia bertapa di Gunung Indrakila. Di
sana ia mendapat julukan Begawan Ciptaning. Di pertapaan itu, Arjuna digambarkan sampai`lumuten' (berlumut) dan panjang rambutnya hingga sampai kaki. Itu simbol kesungguhan
dan tidak pernah berhenti prihatin hingga mendapatkan apa yang digayuh.
Hal yang sama dilakukan kakaknya, Bratasena. Misalnya, ketika ingin menguasai ilmu
sangkan paraning dumadi, asal usul terbentuknya kehidupan, Bratasena menjalani laku
prihatin dengan keluar-masuk hutan. Bahkan ia harus mengarungi lautan yang kedalamannya
tidak terperi. Ia melakukan semua laku itu dengan tekun sehingga tekan(sampai pada tujuan).
Hikmahnya ialah mental menjadi fondasi kuat setiap langkah keluarga keturunan
Pandudewanata tersebut. Mereka tegar dan tangguh menghadapi segala penderitaan. Mereka
tidak pernah menyerah dalam setiap mencapai tujuan dengan kekuatan sendiri seraya tetap
menjunjung tinggi nilai-nilai kemuliaan dan keluhuran. (M-3)
8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014
23/34
Karya Seni Bung Karno MasterpieceLangka
KOLEKSI karya seni proklamator bangsa Indonesia dan sekaligus Presiden Pertama
Republik Indonesia, Soekarno, disebut sebagai karya masterpiecedi dunia dan sudah menjadikarya seni yang langka.
Kepala Direktorat Pengembangan Seni Rupa Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
(Kemenparekraf ), Watie Moerany, mengungkapkan hal itu ketika berdiskusi dengan puluhan
seniman di Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Rabu (10/6) lalu.
Ada banyak koleksi Bung Karno, bahkan ada yang sudah menjadi karya langka di dunia,
kata Watie Moerany yang juga pernah menjadi kepala rumah tangga istana di Bogor.
Salah satu koleksi karya seni Bung Karno ialah karya pelukis Rusia, Konstantin Egrovick
Makowsky, pada 1800-an. Karyanya itu berukuran sangat besar (8 x 6 m). Kami pernah ke
museum Rusia dan tidak menemukan karya Makowsky yang sebesar itu, katanya.
Koleksi karya seni Bung Karno sangat banyak, mulai yang kecil hingga besar, jumlahnya
mencapai 5.000-an di Istana Bogor saja. Kalau ditotal, semua bisa mencapai 10 ribuan.
Konon, menurutnya, koleksi karya seni Bung Karno bernilai jual tinggi, mencapai triliunan
rupiah.
Nasirun, salah satu seniman lukis Yogyakarta, berhadap agar masyarakat terutama senimanbisa mengakses dan mengapresiasi karya seni tersebut. Karya-karya tersebut mampu
memberikan inspirasi bagi seniman di Indonesia khususnya di Yogyakarta untuk terus
berkarya.
Kami itu ingin mengapresiasi koleksi karya Bung Karno yang katanya sudah langka dan
menjadi masterpiece, kata Nasirun dalam diskusi tersebut.
Sebagai masyarakat yang suka lukisan, Nasirun berharap agar koleksi Bung Karno bisa
diakses oleh rakyat Indonesia sehingga masyarakat dan seniman tahu dan bisa mengapresiasi
dan belajar.
Sebenarnya, kata Watie, masyarakat bisa mengakses dan mengapresiasi koleksi karya seni
Bung Karno. Keinginan kita juga seperti itu, kata Watie.
Terlebih, putri Bung Karno, Megawati Soekarnoputri, juga berpesan agar koleksi karya seni
Bung Karno bisa dinikmati masyarakat Indonesia. Namun, Watie mengaku hal itu memang
susah karena koleksi tersebut ada di Istana Negara. Jadi aksesnya memang sulit.
8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014
24/34
Selama ini, koleksi karya-karya seni Soekarno yang bernilai tinggi tersimpan di beberapa
istana kepresidenan, ada Istana Tampaksiring di Bali, Istana Bogor, Istana Cipanas, Istana
Merdeka dan Istana Negara di Jakarta, ataupun Istana Gedung Agung Yogyakarta.
Namun, belum ada katalog karya seni tersebut. Karena itu, ada rencana untuk membuatnya.
Katalogisasi, selain untuk mendata jumlah semua karya, merupakan langkah pengamanan.
Jadi, usulan saya katalogisasi harus dilaksanakan karena waktu itu belum ada. Semoga tahun
depan sudah ada, imbuhnya. (Furqon Ulya Himawan/M-2)
8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014
25/34
Pemberontakan Anak Jalanan
THALATIE K YANI
Pemberontakan anak muda akan realitas kehidupan yang penuh penindasan menjadi
gambaran bagi Ali Topan. "Anak jalanan kumbang metropolitan selalu dalam kesepian
anak jalanan korban kemunafikan selalu kesepian di keramaian"
PEMBERONTAKAN, kata itu menggambarkan Ali Topan. Sosok rekaan dalam bukuAli
Topan Anak Jalanankarya Teguh Esha itu menarik semua pihak saat diluncurkan dalam
bentuk cerita bersambung di majalah Stoppada 14 Februari 1972.
Ali yang besar di keluarga menengah ke atas memberontak atas kelakuan keluarganya dan
ketidakadilan yang ia lihat langsung di lingkungannya, termasuk sekolah. Bab tiga pada novel
yang pertama kali terbit 1977 itu mengungkapkan kebiasaan ayahnya yang melakukan
korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dan tidak ketinggalan `main perempuan'. Ibunya
sering bepergian dan menghabiskan uang berselingkuh dengan pemuda yang usianya jauh
lebih muda darinya.
Adapun Boyke, kakaknya yang bersekolah di Australia, juga membuat masalah. Kepindahan
kakaknya ke `Negeri Kanguru' pun sebagai upaya orangtua mereka melarikan anaknya karena
menghamili pembantu mereka. Padahal, Boyke, yang terpaut empat tahun dengan Ali,
memiliki tunangan.
Sehari-hari Ali besar dengan pengasuhan Mbak Yem. Selain itu, ia menghabiskan waktu
dengan tiga teman geng motornya, Dudung, Bobby, dan Gevaert untuk nongkrongdan
ngebutdengan motor mereka. Kebiasaan mereka kebut-kebutan di jalanan, bolos sekolah, dan
lainnya membuat mereka dikenal sebagai krosboi.
http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/06/15/ArticleHtmls/Pemberontakan-Anak-Jalanan-15062014015023.shtml?Mode=18/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014
26/34
Di tengah kekacauan hidupnya, kehidupan Ali dibuat berwarna dengan kehadiran Anna
Karenina. Dari awalnya tidak menyukai Ali, hati Anna pun terpikat pada semua tindakan
pemuda berambut gondong itu. Sayangnya, hubungan mereka tidak direstui orangtua Anna.
Orangtua Anna yang berasal dari kalangan bangsawan menolak hubungan Anna dengan Ali
karena menilai Ali berasal dari kalangan bawah. Meski Anna sempat kabur, orangtuanya
berhasil menemukan dan memisahkan mereka.
Ali yang bersekolah di SMA 1 Bulungan dan nongkrong di Blok M itu melihat berbagai
realitas kehidupan di jalanan. Ia juga menilai KKN sebagai perampokan uang rakyat.
Meski ini kisah fiksi, Teguh yang rajin nongkrong di kawasan Blok M menuliskan cerita itu
dengan becermin pada realitas saat itu. Ia menyoroti gejolak sosial yang kala itu muncul.
Salah satunya tante girang, istilah untuk para ibu yang berselingkuh dengan pemuda. Selain
itu, KKN mulai merebak sehingga bila tidak ada kedekatan dengan pejabat dan militer akansulit untuk naik jabatan. Realitas tersebut berhasil diangkat Teguh dan dituliskan secara lugas
tanpa menghakimi.
Layar lebar
BukuAli Topan Anak Jalananawalnya cerita bersambung sebanyak empat seri karya Teguh
Slamet Hidayat Adrai (nama asli Teguh Esha) di majalah Stop. Pada 1977 7 cerita
bersambung itu diterbitkan Cyoress dengan judulAli Topan Anak Jalanan: Kesandung Cinta.
Itu kemudian dicetak ulang oleh PT Visi Gagas Komunika (Vision 03), September 2000.
Namun karena ada masalah, setelah itu Teguh Esha menolak untuk menerbitkan kembali
karyanya.
Sejak pertama kali diluncurkan, dalam waktu enam bulan buku tersebut empat kali
diterbitkan. Sukses dengan buku pertama, Teguh mengeluarkan buku keduanya berjudulAli
Topan Detektif Partikelirpada 1979 dan pada 2000 ia meluncurkan seri ketiga Ali topan,
yakniAli Topan: Wartawan Jalanan.
Sukses dengan buku, banyak pihak ingin mengangkat kisah tersebut ke layar lebar. Di tahun
yang sama filmAli Topan Anak Jalananyang disutradarai Ishaq Iskandar keluar di bioskop,
dengan mengusung sejumlah pemain top, yakni Junaedi Salat, Yati Octavia, Titiek Sandhora,
Mieke Wijaya, Ruth Pelupessy, Aedy Moward, Aminah Cendrakasih, dan Connie Sutedja.
Tidak semata menulis bukunya, Teguh Esha juga menyumbangkan sejumlah lirik lagu untuk
film tersebut, yakniBalada Ali Topanyang dinyanyikan Franky & Jane. Theme songfilm ini
dipercayakan kepada (alm) Chrisye. Pada 1979 muncul filmAli Topan Detektif Partikelir
Turun ke Jalandengan bintang Widi Santoso, Roy Marten, Rudy Salam, Irma Suwardi, dan
Nina Lubis. Film itu disutradarai Abrar Siregar dan produser Harry Tjahjono.
8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014
27/34
Tidak semata diangkat ke layar lebar, pada 1986Ali Topan Anak Jalanandijadikan sinetron
sepanjang 26 episode di salah satu televisi swasta di Indonesia. Tokoh Ali diperankan Ari
Sihasale dan Anna oleh Nia Zulkarnain, yang kini menjadi pasangan suami istri pemilik
rumah produksi Alenia Production.
Tidak berhenti di situ. Koreografer Ari Tulang mengangkat kembali kisah fiksi tersebut
dalam drama musikal pada 2011. Bahkan sebelum melahirkanAli Topan The Musical, Ari
Tulang dan Maera A Panigoro meminta izin kepada Teguh Esha dan melakukan studi
banding ke Broadway.
Hadirnya buku ini membuka realitas bahwa anak muda pun peka akan kondisi
lingkungannya, baik itu penindasan maupun kesewenangan. Namun, terkadang suara mereka
kerap tidak terdengar dan tidak tersalurkan dengan baik. (M-2)
Judul: Ali Topan Anak Jalanan
Penerbit: Cyoress
Tahun terbit: 1977
8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014
28/34
Menjawab Tantangan
MASA kecil Teguh Esa diwarnai dengan berbagai komik silat, wayang RA Kosasih, dan
novel-novel detektif. Namun, bakatnya menulis baru terlihat ketika ia bertemu dengan
Pemimpin Redaksi Utusan PemudaDadi Honggowongso.
Teguh mengeluhkan cerpen yang diterbitkan kurang bagus. Setelah mendengar hal itu, Dadi
pun menantang Teguh untuk membuat cerpen.
Pria kelahiran Banyuwangi, 8 Mei 1947 itu pun membutuhkan satu malam penuh untuk
menulis cerpen bertema detektif. Itu ternyata diterbitkan pada edisi Minggu.
Setelah melihat karya Teguh, kedua kakaknya, Djoko Prajitno dan Kadjat Adrai, mendorongTeguh yang kala itu sudah bekerja sebagai wartawan Utusan Pemudamenjadi penulis.
Ia pun mencoba mendalami dunia jurnalistik di Fakultas Publisistik Universitas Prof Dr
Moestopo (Beragama). Sayangnya ia gagal menamatkannya.
Bersama kedua kakaknya, Teguh menerbitkan majalah Sonata. Ia pun menduduki posisi
wakil pemimpin redaksi pada 1971-1973. Setahun kemudian ia menerbitkan majalahLe Laki.
Di majalah itulah ia menulis cerita bersambung berjudulDewi Besser. Cerpen itu bercerita
tentang kehidupan para artis di Metropolitan dan bisnis majalah hiburan.
Pada 1980, Teguh menikah dengan Ratnaningdiah Indrawati Santoso Brotodihardjo, cucu
Soeratin Sosrosoegondo, tokoh sepak bola nasional. Mereka dianugerahi tujuh anak.
Meski begitu, sejumlah seri Ali Topan lain belum keluar.Ali Topan Rock and Roadmasih
berbentuk tulisan tangan danAli Topan Santri Jalananbelum tamat dan baru sempat dimuat
bersambung tujuh edisi diPanji Masyarakatpada 1984. (Rin/M-2)
8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014
29/34
BUKU BARU
Belajar dari Pengabdian Presiden Termiskin
BUKU ini menguak rahasia keunggulan empat presiden yang telah berhasil memimpin
negara mereka sehingga dikagumi, disukai, dan dicintai rakyat. Mereka ialah Presiden
Uruguay Jose Mujica, Presiden Venezuela Hugo Chavez, Presiden Iran Mahmoud
Ahmadinejad, dan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela.
Pelajaran apa yang bisa dipetik dari kepemimpinan mereka? Selama menjadi presiden, Jose
Mujica tidak tinggal di istana. Ia memilih tinggal di rumah sederhana yang dibangun di tanah
pertanian milik istrinya. Kendaraan dinas pun bukanlah mobil mewah, melainkan mobil tua
VW kodok tua produksi 1970an. Bahkan ia rela menyumbangkan 90% gajinya untuk
kehidupan rakyat miskin di Uruguay.
Hugo Chavez melakukan revolusi kehidupan di Venezuela. Sejak terpilih sebagai presiden
pada 1998, ia langsung melakukan gebrakan. Ia membangun banyak proyek perumahan
murah, bahkan melakukan revolusi agraria dengan membagi-bagikan tanah secara gratis bagi
rakyat miskin. Terobosannya yang paling berani ialah menentang dominasi Amerika Serikat
sambil melakukan nasionalisasi aset-aset negara. Hasil minyak Venezuela dijual dan hasilnya
sepenuhnya diperuntukkan kesejahteraan rakyatnya.
Mahmoud Ahmadinejad ialah presiden paling sederhana di dunia. Ia tidak tinggal di istana,tetapi di rumah sendiri. Ia juga tidak mengambil gajinya sebagai presiden, ke mana-mana
hanya berbekal sepotong roti, dan tidur hanya beralas karpet lusuh.
Nelson Mandela ialah negarawan besar. Ia begitu sabar menjalani perjuangan politiknya yang
keras terutama akibat politik apartheiddi Afrika Selatan. Ia terus membela kaum kulit hitam.
Setelah sempat dipenjara hampir 30 tahun, ia bangkit dan menjadi presiden. Hebatnya, saat
berkuasa, ia tidak balas dendam terhadap lawan-lawan politik, khususnya kaum kulit putih.
Sudah selayaknya para pemimpin negara (khususnya Indonesia) serta para pejabat publik
becermin sekaligus belajar dari kisah hidup, perjuangan, dan pengabdian keempat presidentingkat dunia itu. Mereka ialah pemimpin terbaik yang selaras antara ucapan dan
tindakannya.
Kita merindukan dan berharap kelak di Indonesia ada pemimpin ataupun pejabat publik
seperti mereka, yang perjuangan dan pengabdiannya hanya untuk rakyat. Mungkinkah?
Sangat mungkin, karena kepemimpinan (leadership) pada level dan bidang apa pun
sesungguhnya bisa dipelajari. (M-2)
8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014
30/34
Husein Al Atas
Antara Idol dan Musik Kemanusiaan
SISKA NURIFAH
Menjadi runner-upIndonesian Idol 2014 tidak membuat Husein meninggalkan band
cadasnya. Sebab di situ ia bisa menyalurkan tekadnya memperjuangkan HAM.
SEOLAH menjadi tradisi, ajang pencarian bakat Indonesia Idol selalu menghasilkan cerita
menarik tentang juara kedua atau runner-up. Meski tidak meraih suara terbanyak di final,
para pemenang kedua itu tetap menjadi pembicaraan bahkan tidak sedikit yang
popularitasnya kemudian melebihi sang juara.
Tahun ini kisah yang sama mungkin dimiliki Husein Al Atas. Juara kedua Indonesian Idol
2014 ini sejak awal sudah mencuri perhatian dengangenremetal bernuansa Timur Tengah,
atau yang ia sendiri sebut sebagai middle east metal.
Kisahnya makin unik karena pengalaman yang bukan hijau di dunia musik. Sebelum ikut di
ajang pencarian bakat itu, pria kelahiran 5 Juli 1989 ini bermusik bersama band indie-nya,
Children of Gaza. Bukan hanya itu Husein juga pernah menjalani beragam profesi termasuk
artis sinetron.
Bagaimanakah sebenarnya perjalanan musik dan apa rencananya ke depan, berikut
penuturannya kepada Media Indonesia, Selasa (2/6) di Jakarta.
Sibuk apa nihsetelah Indonesian Idol?
Aku lagi sibuk mempersiapkansinglepertama Husein yakniMembawa Cinta. Singleini
seperti menceritakan perjalanan aku di musik. Susahnya dari nol sampai akhirnya jadi sesuatu
seperti sekarang. Liriknya seperti refleksi diri sendiri, lebih mengajak motivasi. Sekarang
sudah bisa didengar di iTunes loh.
Selain itu untuk Solo, aku juga sedang membuat lagu mengenai religi, untuk menyambut
Ramadan. Aku memang basic-nyasong writer, semua lagu di (band) Children of Gaza juga
aku yang buat. Untuk band, aku juga masih menulis mengenai sosial dan sebagainya.
Jadi band tetap jalan terus ya?
Jujur, sebenarnya aku memanggapercaya dengan ajang kompetisi bernyanyi. Ini (Indonesian
Idol) merupakan audisi pertama aku, karena sebelumnya aku memilih untuk mengurus band
aku sendiri (Children of Gaza).
Lalu sekarang aku memang ingin seperti Marcell, penyanyi pop yang sukses berkarier solo,tetapi juga tetap dengan band hardcore-nya yang bisa berjalan bersamaan. Aku ingin seperti
8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014
31/34
itu. Jadi, Husein Idol dan band ialah dua produk yang berbeda. Aku ingin menjadi Husein
Idol, yang musiknya bisa dinikmati rakyat banyak tapi juga menjalani band metal aku juga
secara bersamaan.
Oya perjalanan kamu dengan band sebenarnya seperti apa?
Band Children of Gaza ini aku dirikan Januari 2010. Sampai sekarang aku masih jadi
vokalisnya. Aku sendiri sudah 13 tahun nge-banddengan 12 band yang berbeda. Lewat band,
aku sudah menciptakan ratusan lagu karena aku jugasong writer.
Kenapa memilih genr e middle east metalyang sepertinya sangat jarang?
Memanggenreini hanya ada sedikit di dunia. Yang membawakangenreini hanya ada band
di Tunisia, Israel, dan Prancis. Di Asia Tenggara aku rasa hanya band aku saja. Kalau soal
pasar, aku tahu pasar metal masih un-mainstream.
Sebenarnya Indonesia merupakan populasi metal terbanyak di dunia, kedua setelah Brasil.Makanya eventmetal apa pun, pasti banyak yangsold out. Sayangnya, media tak banyak
mengekspos dan sekarang musik Indonesia sudah mainstream bangetsekarang karena itu aku
ingin membawa warna yang berbeda.
Kalau soal sisi Palestina itu apa ada tujuan tersendiri?
Aku memang sempat menjadi simpatisan Gaza, ikut event-eventmusik dan membantu
pengumpulan dana untuk korban Gaza. Di tahun 2009, saat tragedi Gaza mencuat, aku pun
membuat band itu.
Aku concernke masalah ini karena perang membawa korban-korban yang tidak berdosa, itu
mengetuk hati aku. Aku merasa harus melakukan sesuatu. Namun, karena berangkat ke sana,
mentalnya belum kuat. Yah, jadi saya menyuarakan lewat karya musik. Ada salah-satu lagu
yang aku ciptakan berjudulDimention of the Struggleyang terinspirasi dari perjuangan para
pejuang di Palestina. Namun, selanjutnya lagu-lagunyagacuma soal Palestina. Kami
menyuarakan mengenai rakyat yang tertindas, sosial, dan HAM.
Dari lagu-lagu perjuangan lalu jadi menyanyikan lagu-lagu cinta di Indonesia Idol, apa
kamu tidak jengah atau merasa lembek?
Sebelumnya aku pernah juga di band pop dan beruntung, aku memang senang dengerinsemua jenis musik. Memang favoritnya tetap metal. Jadigaterlalu masalah membawakan
lagu-lagu cinta.
Justru aku ingin membukti ke orang banyak. Kalau anak metal yang bersuara ekstremga
cuma bisascream doang.Aku bisa nyanyi apa pun. Memang ada beberapa oknum anak metal
merasaga keren nyanyipop, akhirnya justru membatasi mereka. Padahal, dengan begitu kita
bisa memperkaya musikalitas. (M-4)
miweekend@mediaindonesia.com
8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014
32/34
Pembuktian Mantan Pemain Sinetron
SEPERTI lengkingan suaranya yang bisa mengejutkan, begitu pula perjalanan karier Husein.
Selain menjadi anak band, pria berkepala plontos itu juga sempat menjadi pemain sinetron.
Pengalaman itu terjadi saat dirinya duduk di kelas 2 SMA. Dari iseng-iseng mengikuti
casting, ia kemudian bahkan bisa menjadi pemeran utama sebuah tayangan realitas.
Seni peran nyatanya memang bukan baru bagi Husein. Ia sempat tiga tahun main teater
bahkan kemudian menjadi pengajar teater sembari kuliah.
Kini jika ada pihak yang menawarinya main film, Husein pun mengaku tidak akan menolak.
Mau-mau saja, soalnya aku juga senang sekali dengan seni peran. Aku senang mencoba
semua karakter. Tapi kalau boleh milih, main peran antagonis sepertinya menarik. Lebihmenantang dan ekspresif. he he he.
Kemampuan seni peran, diakuinya, juga membantu saat tampil menyanyi. Pasalnya, setiap
lagu punya cerita sehingga Husein menilai seorang penyanyi harus bisa menampilkan mimik
bahkan sinar mata sesuai dengan lagu.
Husein mengaku dunia seni, baik seni peran maupun musik, memang telah menjadi napas
baginya. Itu pula sebabnya, di awal bermusik bersama Children of Gaza, ia rela tampil tidak
dibayar. Semua ia rela jalani demi kesukaan bermusik.
Aku percaya semua ada hikmahnya.Aku percaya suatu saat akan sukses, segala
kesakitannya aku nikmati, ungkap pria yang mengidolakan band Metallica dan Sepultura itu.
Husein pun harus berjuang untuk meyakinkan orangtuanya bahwa yang dijalaninya
merupakan pilihan hidupnya. Datang dari keluarga yang cukup agamais, karier bermusik itu
mau tidak mau juga dikaitkan dengan nilai agama.
Namun, Husein berkukuh bermusik tidaklah berdosa jika tidak menyanyikan lirik yang
mengajak berbuat dosa. Beruntung, kedua orangtua yang juga sempat memandang remeh
genre yang ia bawakan berubah mendukung.
Husein kemudian tak hanya berhasil membuktikan kepada orangtua, tetapi juga pada dirinya
sendiri. Cita-cita yang diimpikan sejak SMA berbuah manis.
Aku mampu membawa metal headke ajang final Indonesia Idol. Bukan lagi siapa yang
juara, melainkan siapa yang mencetak sejarah. Ini pembuktian ke diri aku sendiri dan aku
berharap bisa menginspirasi orang banyak,tutupnya. (Sky/M-4)
8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014
33/34
BIDASAN BAHASA
Mental
BANDUNG MAWARDIPengelola Jagat Abjad Solo
Mental dianggap istilah tepat untuk menggagas dan mengejawantahkan revolusi.
JOKO Widodo berseru tentang `revolusi mental', ajakan untuk gerakan perubahan di
Indonesia.
Ungkapan revolusi mental mendapat tanggapan dari para tokoh. Uraian revolusi mental
bereferensi sejarah, politik, ekonomi, pendidikan, sosial, kultural. Seruan terus mengundang
perhatian, merangsang publik meneguhkan niat melakukan perubahan. Revolusi mental pun
menjadi ungkapan impresif untuk memuliakan Indonesia.
Penulis cuma ingin mengurusi istilah mental, berlatar sejarah Indonesia. Dulu, mental
memiliki pemaknaan revolusioner. Soekarno sering mengumandangkan mental demi karakter
dan kepribadian bangsa. Sejarah `mental kuli' ingin dihapuskan, diganti `mental revolusioner'.
Tiga agenda besar mental revolusioner: berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi,
berkepribadian dalam kebudayaan.
Masalah mental menjadi perdebatan sengit pada masa 1960-an, secara kebahasaan danpolitik. Soedjatmoko (1960) mengingatkan: `... tudjuan-tudjuan revolusi tidak dapat ditjapai
tanpa memperhitungkan dan menggunakan faktor-faktor kebudajaan. Bahkan untuk
mengedjar tudjuan-tudjuan itu diperlukan suatu konsentrasi dan pengerahan perhatian,
pikiran dan semangat seluruh masjarakat kita atas tudjuan-tudjuan itu, pendeknja mobilisasi
mental'. Seruan mental menjadi bermakna saat situasi politik dan ekonomi Indonesia sedang
mengalami revolusi.
Istilah mental menentukan corak pemerintahan Soekarno. Mental dianggap istilah tepat untuk
menggagas dan mengejawantahkan revolusi. Soekarno terus berpidato dan menulis pelbagai
tema mengacu ke perkara mental. Konsentrasi besar mengenai mental dan pelaksanaan secara
revolusioner dalam bidang politik, ekonomi, kebudayaan menjadi referensi bagi Joko
Widodo.
WJS Poerwadarminta dalamKamus Umum Bahasa Indonesiamengartikan mental berkaitan
dengan batin. Mentalitas berarti `keadaan batin; cara berpikir dan berperasaan'. Pengertian
mental mulai mengalami perubahan saat Indonesia dipimpin oleh Soeharto. Mental atau
mentalitas diartikan demi pembangunan. Sokongan penjelasan mental atau mentalitas
dilakukan oleh Koentjaraningrat melalui buku berjudulKebudayaan, Mentalitet, dan
Pembangunan(1974). Pengejaan mentalitet masih mengesankan pengaruh asing dan lawas.
8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014
34/34
Kita cenderung berterima dengan istilah mentalitas ketimbang mentalitet.
Perdebatan tentang mentalitas pembangunan berlangsung sejak 1970 melalui sindiran: `Sikap
mental orang Indonesia belum siap untuk pembangunan'. Koentjaraningrat dengan berbekal
kompetensi ilmu-ilmu sosial membuat konklusi kelemahan mental orang Indonesia: (1)
meremehkan mutu; (2) menerobos; (3) tak percaya pada diri sendiri; (4) murni; dan (5) suka
mengabaikan tak berdisiplin murni; dan (5) suka mengabaikan tanggung jawab. Narasi Orde
Baru menggunakan istilah mentaldan mentalitasmeski mengalami perubahan makna dan
pendasaran ideologis.
Sekarang, Joko Widodo memunculkan istilah revolusi mental. Penggunaan istilah revolusi
mental segera mengingatkan publik dengan relasi pemikiran kebangsaan antara Joko Widodo
dan Soekarno. Joko Widodo lugas tak menautkan diri dengan masa politisasi mental pada
masa Orde Baru. Joko Widodo menganggap ada manipulasi bahasa dan makna saat
mentalitas pembangunan dikumandangkan oleh Soeharto dan para pejabat selama puluhantahun. Joko Widodo menghendaki pengembalian pengertian mental sesuai latar politik pada
masa revolusi dan penambahan pengertian-pengertian baru demi masa depan Indonesia.
Begitu.
Media Indonesiamenerima kiriman artikel yang terkait dengan bahasa, dengan panjang
naskah 440 kata dan berformat .doc(word document). Naskah dikirim ke alamat surat
elektronikbahasa@mediaindonesia.com.
Recommended