View
234
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
1/113
i
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP
BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR
DI BPS Kartini Kampung Sawah
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
KARYA TULIS ILMIAH
Karya Tulis Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Profesi
Ahli Madya Kebidanan Pada Prodi DIII Kebidanan
Akbid Adila Bandar Lampung
DI SUSUN OLEH
NAMA: Selly Anggia putri
NIM :201207183
AKADEMI KEBIDANAN ADILA
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
2/113
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Diterima dan di sahkan oleh Tim Penguji Ujian Akhir Program Pendidikan
Diploma III Kebidanan ADILA pada
Hari : Selasa
Tanggal : 28 juli 2015
Penguji I, Penguji II,
Adhesty Novita Xanda,S.ST.M.Kes Margareta Rinjani S. ST
NIK.11402052 NIK.2015021057
Direktur Akademi Kebidanan ADILABandar Lampung
dr. Wazni Adila, MPH
NIK. 2011041008
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
3/113
iii
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP
BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIRDI BPS
KARTINI KAMPUNG SAWAH
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
Selly anggia putri, adesty novita xanda Sst.m.kes, Margareta rinjani S. ST
INTISARI
Bayi baru lahir disebut neonatus merupakan individu yang sedang bertumbuh dan baru
saja mengalami trauma kelahiran serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari
kehidupan intrauterine ke kehidupan ekstrauterine. Penyebab terjadinya kematian bayi
adalah asfiksia (36 %) ,BBLR (35. %) , kelainan kongenital (4. %), infeksi (2.%),
gangguan pencernaan (1%), lain- lain (22%). Berdasarkan kasus diatas penulis tertarik
untuk mengambil rumusan masalah yaitu Bagaimankah asuhan kebidanan pada bayi
batu lahir terhadap By. Ny. D segera setelah lahir di BPS kartini kampung sawah Bandar
Lampung Tahun 2015. Tujuan dilakukan penulisan ini diharapkan dapat diperolehnya
pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi segera setelah lahir,
sasaran yang dilakukan dalam penelitian ini adalah bayi Ny. D tempat peneltian
dillakukan di BPS Kartini kampung sawah Bandar Lampung, dilaksanakan pada tanggal
27 April 2015. Metode penelitian yang diambil adalah metode diskriptif. Dari study
kasus ini diperoleh bahwa tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan
kasus hal ini mencakup dalam identitas ibu dan penilaian pada bayi. kesimpulan yang
diambil adalah penulis mampu memberikan asuhan kebidanan sesuai dengan menejemen
kebidana 7 langkah varney, dengan hasil evaluasi bayi tidak mengalami komplikasi dan
dalam keadaan normal sehat dengan dilakukanya rawat gabung, dengan demikian
diharapkan study kasus ini dapat dijadikan bahan referensi dan pengetahuan dalam
memberikan asuhan pada bayi baru lahir bagi penulis selanjutnya.
Kata kunci : bayi baru lahir
Kepustakaan : 2005-2012a
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
4/113
iv
CURRICULUM VI TAE
Nama : Selly Anggia Putri
NIM : 201207183
Tempat/Tanggal Lahir : Jatibaru tanjung bintang 14-09-1995
Agama : Islam
Alamat : jatibaru tanjung bintang
Angkatan : VII
Biografi :
RIWAYAT PENDIDIKAN
1.
TK AL- AZHAR 10 Tahun 1999-2000
2. SDN 3 Jati baru Tahun 2000-2006
3. SMP N 1 Tanjung bintang Tahun 2006-2009
4. SMAN 1 Tanjung bintang Tahun 2009-2012
5. Penulis terdafrat sebagai mahasiswa
Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung
sejak tahun 2012 hingga sekarang
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
5/113
v
MOTTO
ANDA TIDAK AKAN MENGETAHUI APA ITU
KESUKSESAN SEBELUM MERASAKAN KEGAGALAN
BY:SELLY ANGGIA PUTRI
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
6/113
vi
PERSEMBAHAN
Puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya sehingga penulis mampu menyelesaikan karya tulis ilmiah
ini
Tak lupa shalawat dan salam kita panjatkan kepada junjungan kita nabi besar
MUHAMMAD SAW yang mengangkat derajat seorang muslim ke arah yang
lebih baik, dan kita nantikan syafaat nya kepada kita semua Amin...
Karta tulis ini ku persembahkan untuk
1.
kedua orang tua ku , papa dan mama tugas akhir ini ku persembahkan.
Tiada kata yang bisa menggantikan segala dukungan usaha, semangat, dan
juga uang yang telah dicurahkan untuk selalu mendukukng ku.
2.
Untuk para sahabatku ku angkatan ke-7 terutama kamar rose yang sel
berbagi keceriaan dan melewati setiap suka dan duka selama kuliah,
terimakasih banyak.
3.Dan almamaterku, yang telah memberikan gelar Ahli Madya Kebidanan
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
7/113
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah Penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah
memberikan rahmat dan hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah ini yang dalam bentuk study kasus sebagaimana yangdiharapkan.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini Penulis mengambil judul Asuhan
Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Terhadap Bayi Ny. D Segera Setelah Lahir
Di BPS Kartini kampung sawah Bandar Lampung Karya Tulis Ini disusun
untuk memenuhi persyaratan akademik untuk menyelesaikan pendidikan Ahli
Madya Kebidanan pada program Studi DIII Kebidanan Akademi Kebidanan Adila
Bandar Lampung. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih
kepada :
1. dr. Wasni adila M.PH, selaku Direktur Akademi Kebidanan Adila Bandar
Lampung.
2. Kiki Purnama Sari S.ST danAdhesty Novita xanda ,S.ST, M.Kes selaku
pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberi
bimbingan dengan sabar selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah..
3. Semua dosen Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung yang telah
memberi banyak ilmu dan memberikan bimbingan.
4. BPS Kartini kampung sawah Bandar Lampung yang telah memberikan
izin penulis untuk mengambil data.
5.
Keluarga penulis yang telah memberikan motivasi dan dorongan baik
materil dan spiritual sampai dengan terselesaikannya Karya Tulis ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Karya Tulis ini masih banyak
kekurangan, sehingga penulisan sangat mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak demikesempurnaan Karya Tulis ini.
Semoga Karya Tulis ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Bandar Lampung, mei 2015
Penulis
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
8/113
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... ii
INTISARI .................................................................................................. iii
CURICULUM VITAE .............................................................................. iv
MOTTO ..................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ...................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ............................................................................... vii
DAFTAR ISI .............................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... ix
DAFTAR BAGAN ..................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1LatarBelakang ....................................................................................... 11.2RumusanMasalah .................................................................................. 4
1.3TujuanPenelitian ................................................................................... 4
1.4RuangLingkup ....................................................................................... 61.5Manfaat ................................................................................................. 6
1.6MetodePengumpulan Data .................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
TinjauanTeoriMedis .............................................................................. 112.2TinjauanTeoriAsuhanKebidanan .......................................................... 39
2.3LandasanHukumKewenanganBidan ..................................................... 50
BAB III TINJUAN KASUS
3.1Pengkajian ............................................................................................. 53
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
9/113
ix
3.2Matriks .................................................................................................. 57
BAB IV PEMBAHASAN
4.1Pengkajian ............................................................................................. 64
4.2Interpretasi Data .................................................................................... 69
4.3AntisipasiMasalahPotensial .................................................................. 714.4TindakanSegera ..................................................................................... 72
4.5Perencanaan........................................................................................... 72
4.6Pelaksanaan ........................................................................................... 74
4.7Evaluasi ................................................................................................. 77
BAB V PENUTUP
5.1Kesimpulan ........................................................................................... 835.2Saran ...................................................................................................... 84
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
10/113
x
DAFTAR TABEL
2.1. Sigtuna score .................................................................................. 15
2.2. Apgar score .................................................................................... 15
2.3. Perkembangan system pulmonal ................................................... 27
2.4. Matriks ........................................................................................... 57
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
11/113
xi
DAFTAR BAGAN
2.1 Manajemen bayi baru lahir.33
2.2 Menejemen bayi baru lahir normal34
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
12/113
xii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Izin Penelitian
2. Surat Balasan
3. Dokumentasi
4. Lembar Konsul
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
13/113
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bayi baru lahir disebut juga dengan neonatusmerupakan individu yang sedang
bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiaran serta harus dapat
melakukan penyesuaian diri dari kehidupan intrauterin ke kehidupan
ekstrauterin. Bayi lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37-
42 minggu dan berat badanya 2.500-4.000 gram (Vivian Nanny Dewi, 2013;
h.1).
Pencegahan merupakan hal terbaik yang harus dilakukan dalam penanganan
neonatal sehingga neonatus sebagai organisme yang harus menyesuaikan diri
dari kehidupan intrauterin ke ekstrauterin dapat bertahan dengan baik karena
periode neonetalmerupakan periode yang paling kritis dalam fase pertumbuhan
dan perkembanga bayi. Proses adaptasi fisiologis yang dilakukan bayi baru
lahir perlu diketahui dengan baik oleh tenaga kesehatan khususnya bidan, yang
selalu memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu ,bayi dan anak.
Menurut laporan kelompok kerja WHO pada bulan april 1994, dari 8,1 juta
kematian bayi di dunia,48% di antaranya merupakan kematian bayi berumur
kurang dari 7 hari serta kematian bayi berumur lebih dari 7 hari akibat
gangguan perinatal. Sekitar 42% kematian neonatal di sebabkan oleh infeksi
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
14/113
2
seperti tetanus neonaturum, sepsis, meningitis, pneumoniadan diare (Wafi Nur
Muslihatun, 2010; h. 10-19).
Berdasarkan data dinas kesehatan Provinsi Lampung tahun 2012 AKB terjadi
sebanyak 1.027 kasus. Penyebab terjadinya kematian bayi adalah asfiksia (36
%), BBLR (35 %), kelainan kongenital (4. %), infeksi (2.0%), gangguan
pencernaan (1,0 %) , lain- lain (22%). Sedangkan kematian Bayi dan anak
balita terbesar ada di kota Bandar Lampung(204 kasus kematian bayi dan 25
kematian anak balita). Kematian bayi terbesar pada masa bayi perinatal (0-6
hari), diikuti kematian pada masa bayi neonatal(7-28 hari). Penyebab kematian
perinatal dan neonatal di profinsi lampung tahun 2012 pada dua terbesar
disebabkan oleh BBLR danAsfiksia (Profil Dinas Kesehatan Profinsi Lampung
2012)
Asuhan segera bayi baru lahir normal meliputi : jaga kehangatan, bersihkan
jalan nafas jika perlu, keringkan dan jaga kehangatan, potong dan ikat tali
pusat, lakukan IMD, beri salep mata,beri suntik vitamin K1, beri imunisasi HB0
( JPNK-KR,2008 )
Hal- hal yang mungkin akan terjadi apabila tidak dilakukan asuhan pada bayi
baru lahir diantaranya : akibat hipotermi pada bayi baru lahir dapat terjadi
coldstress yaitu selanjutnya dapat menyebabkan hipoksemiaatau hipoglikemia
dan mengakibatkan kerusakan otak. Kurang baiknya pembersihan jalan nafas
waktu lahir akan mengakibatkan kesulitan pernafasan , kekurangan zat asam,
apabila hal ini berlangsung terlalu lama dapat menimbulkan peradangan otak.
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
15/113
3
Kerusakan otak dan Kemudian keterlambatan tumbuh kembang. Tidak kalah
penting juga adalah pencegahan terhadap infeksi yang dapat terjadi melalui tali
pusat , melalui mata, melalui telinga pada waktu persalinan atau pada waktu
memandikan atau membersihkan bayi dangan bahan, atau cairan atau alat- alat
yang kurang bersih (Sarwono Prawirohardjo, 2009; h.132-13).
Dari hasil survey yang dilakukan di BPS Kartini kampung sawah pada tanggal
15 april 2015 didapatkan 1 bayi baru lahir , sehingga penulis tertarik untuk
memberikan asuhan yang berjudul Asuhan Kebidanan Pada Bayi Segera
Setelah Lahir Terhadap Bayi Ny.D di BPS Kartini kampung sawah Tahun
2015
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah Asuhan kebidanan pada bayi segera setelahlahir terhadap bayi
Ny. D di BPS Kartini kampung sawah Bandar Lampung Tahun 2015?
1.3 Tujuan penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Diperoleh pengalaman nyata dalam melaksanakan Asuhan
Kebidanan pada bayi segera setelah lahir terhadap Ny.D di BPS
Kartini kampung sawah Tahun 2015
1.3.2
Tujuan khusus
1.3.2.1 Penulis mampu untuk dapat melakukan pengkajian data
pada asuhan kebidanan bayi segera setelah lahir terhadap
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
16/113
4
bayi Ny.D di BPS Kartini kampung sawah pada tahun
2015.
1.3.2.2 Penulis mampu untuk dapat menentukan diagnosa
masalah dan kebutuhan pada asuhan kebidanan pada bayi
segera setelah lahir terhadap byi Ny. D di BPS Kartini
kampung sawah pada tahun 2015.
1.3.2.3 Penulis mampu untuk dapat mengidentifikasikan diagnosa
masalah potensial pada asuhan kebidanan pada bayi segera
setelah lahir terhadap bayi Ny. D di BPS Kartini kampung
sawah pada tahun 2015.
1.3.2.4 Penulis mampu untuk dapat melakukan tindakan segera
dan mengantisipasi masalah dengan melakukan
penanganan atau kolaborasi dengan dokter pada asuhan
kebidanan bayi segera setelah lahir di BPS Kartini
kampung sawah pada tahun 2015.
1.3.2.5 Penulis mampu untuk dapat menyusun rencana asuhan
yang menyeluruh pada asuhan kebidanan bayi segera
setelah lahir terhadap bayi Ny. D di BPS Kartini kampung
sawah pada tahun 2015.
1.3.2.6 Penulis mampu untuk dapat melaksanakan rencana asuhan
yang menyeluruh pada asuhan kebidanan bayi segera
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
17/113
5
setelah lahir terhadap bayi Ny. D di BPS Kartini kampung
sawah pada tahun 2015.
1.3.2.7 Penulis mampu untuk dapat mengevaluasi hasil dari
asuhan kebidanan pada asuhan kebidanan bayi segera
setelah lahir terhadap bayi Ny. D di BPS Kartini kampung
sawah pada tahun 2015.
1.4 Ruang Lingkup
1.4.1
Sasaran
Bayi segera setelah lahir By. Ny. d D
1.4.2 Tempat
Di BPS Kartini kampung sawah Bandar Lampung
1.4.3 Waktu
Dilaksanakan pada tangga 15april 2015
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Institusi Pendidikan
Hasil penelitian dapat menjadi sumber bacaan dan refrensi bagi
mahasiswi Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung dalam
menerapkan ilmu dan sebagai acuan penelitian berikutnya khususnya
pada bayi baru lahir.
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
18/113
6
1.5.2 Bagi Lahan Praktek
Studi kasus ini dapat dijadikan gambaran informasi serta bahan untuk
meningkatkan manajemen kebidanan yang diterapkan oleh lahan
praktek khususnya untuk asuhan kebidanan bayi baru lahir.
1.5.3 Bagi masyarakat
Dengan di lakukannya asuhan kebidanan pada bayi baru lahir,
masyarakat khususnya orangtua mengerti dalam memberikan asuhan
yang baik pada bayi baru lahir. Dengan demikian komplikasi dapat
terdeteksi secara dini dan segera mendapat penanganan.
1.5.4 Bagi Penulis
Studi kasus ini dapat meningkatkan pengetahuan yang didapat selama
perkuliahan serta mengaplikasikan tentang perawatan bayi baru lahir.
1.6 Metodologi dan Tehnik Memperoleh Data
1.6.1 Metodologi penelitian
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis menggunakan metode
deskriftif yaitu suatu metode yang dilakukan dengan tujuan utama
untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara
objektif. Metode penelitian deskriftif digunakan untuk memecahkan
atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi
sekarang. Penelitian ini dilakukan dengan menempuh langkah-langkah
pengumpulan data, klasifikasi, pengolahan/analisis data, membuat
kesimpulan, dan laporan (Soekidjo Notoatmodjo, 2005; h. 138).
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
19/113
7
1.6.2 Tehnik Memperoleh Data
Teknik memperoleh data dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah:
1.6.2.1 Data primer
a. Wawancara (anamnesis)
Yaitu perbincangan dua arah dengan cara tatap muka dan
pertanyaan yang diajukan mengarah pada data yang
relavan dengan pasien, anamnesis dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu:
1. Auto anamnesis
Adalah anamnesis yang dilakukan kepada pasien
langsung
2. Allo anamnesis
Adalah anamnesis yang dilakukan kepada keluarga
pasien untuk memperoleh data tentang pasien (Ari
Sulistyawati, 2011; h. 166).
b. Observasi
Pengamatan (observasi) adalah sutau hasil perbuatan jiwa
secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya
rangsangan. Mula-mula ransangan dari luar mengenai
indra dan terjadilah pengindraan, kemudian apabila
ransangan tersebut menarik perhatian akan dilanjutkan
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
20/113
8
dengan adanya pengamatan (Soekidjo Notoatmodjo,
2005; h. 93).
c. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dalam keperawatan di gunakan untuk
mendapatkan data objektif dari riwayat keperawatan
klien, mengidentifikasi masalah klien dan mengambil
data dasar untuk menentukan rencana tindakan
keperawatan. Pemeriksaan fisik di lakukan secara
sistematis, mulai dari bagian kepala berahir pada anggota
gerak. Pemeriksaan organ utama di lakukan dengan
infeksi, palpasi,perkusi, dan aukultasi beberapa
pemeriksaan khusus mungkin di perlukan seperti tes
neurologi (Eviana S. Tambunan dan Deswani Kasim,
2011; h. 2).
1.6.3 Data sekunder
1.6.3.1 Studi Kepustakaan
Dalam metode ini penulis membaca dan mempelajari buku-
buku, literatur-literatur yang berkaitan dengan bayi baru
lahir dan diperoleh dari beberapa buku terbaru dan informasi
dari internet yang up to date.
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
21/113
9
1.6.3.2 Studi dokumenter
Yang dimaksud sumber informasi dokumenter pada
dasarnya adalah bentuk sumber informasi berhubungan
dengan dokumen, baik dokumen-dokumen resmi maupun
tidak resmi. Dokumen resmi adalah semua bentuk dokumen
baik yang diterbitkan atau tidak diterbitkan yang ada
dibawah tanggung jawab instansi resmi misalnya laporan,
statistik, catatan-catatan di dalam kartu klinik dan
sebagainya. Sedangkan dokumentasi tidak resmi adalah
segala dokumen yang berada atau menjadi tanggung jawab
dan wewenang instansi seperti biografi catatan harian dan
semacamnya (Soekidjo Notoatmodjo, 2005; h. 62-63).
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
22/113
10
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Teori Medis
2.1.1 Pengertian bayi baru lahir
a.
Bayi baru lahir adalah bayi berumur 0 (baru lahir) sampai dengan usia
1 bulan sesudah lahir (Wafi Nur Muslihatun, 2011; h. 2).
b. Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi
belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia
kehamilan genap 37 minggu sampai dengan 42 minggu dengan berat
badan 2500 4000 gram , nilai apgar >7 dan tanpa cacat bawaan (Ai
Yeyeh Rukiyah, 2010; h. 2).
c.Neonatus normal adalah Neonatus yang lahir dari kehamilan 37
minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai
4000 gram (Dwi Maryanti, et. all, 2011; h. 2 ).
d. Bayi baru lahir di sebut juga dengan neonates merupakan individu
yang sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran
serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari kehidupan
intrauterine ke kehidupan ekstrauterin.Bayi baru lahir normal adalah
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
23/113
11
bayi yang lahir pada usia kehamilan 37 minggu42 minggu dan berat
badan 25004000 gram (Vivian Nanny Lia Dewi , 2013; h. 1).
2.1.2 Tandatanda bayi baru lahir normal
Bayi baru lahir di katakana normal jika mempunyai beberapa tanda antara
lain: Appearance color ( warna kulit ), seluruh tubuh kemerah merahan,
pulse ( heart rate ) atau frekuensi jantung>100x/menit, Grimace ( reaksi
terhadap rangsangan ), Menangis, batuk/bersin, Activity ( tonus otot ),
Gerakan aktif, Respiration ( usaha nafas ), bayi menangis kuat (Ai Yeyeh
Rukiyah dan Lia Yuliyanti, 2010; h. 2).
Selain yang di sebutkan yang di atas ada beberapa tanda bayi baru lahir
normal.
a. Lahir ateremantara 3742 minggu.
b. Berat badan 25004000 gram.
c. Panjang badan 4852 cm.
d. Lingkar dada 3038 cm.
e. Lingkar kepala 3335 cm.
f. Lingkar lengan 1112 cm.
g. Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah
sempurna
h. Kuku agak panjang dan lemas.
i. NilaiAPGAR> 7
j. Reflek rootingterbentuk.
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
24/113
12
k. Refleksuckingterbentuk.
l.
Reflek morroterbentuk.
m. Refleksgraspingterbentuk.
n. Genitalia
1. Pada laki laki kematangan di tandai dengan testisyang berada pada
skrotumdan penis yang berlubang.
2. Pada perempuan kematangan di tandai dengan vagiana dan uretra
yang berlubang, serta adanya labia minoradan mayora.
o. Eliminasi baik yang di tandai dengan keluarnya mekoniumhiran. dalam
24 jampertama dan berwarna hitam kecoklatan(Vivian Nanny Lia Dewi,
2013; h. 2).
2.1.3 Penampilan pada bayi baru lahir
a. Kesadaran dan reaksi terhadap sekeliling.
b. Keaktifan.
c. Simetris.
d. Muka wajah
e. Mulut.
f. Leher, dada, abdomen.
g.
Punggung.
h. Kulit dan kuku
i. Kelancaran menghisap dan pencernaan.
j. Reflek.
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
25/113
13
1) Rooting refleks; yaitu reflek mencari putting susu.
2) Suckling refleks; yaitu reflek menghisap areolaputting susu tertekan
dagu bayi, lidah dan langit-langit sehingga sinus laktiferustertekan
dan memancarkan ASI.
3) Moro refleks; refleks yang timbul diluar kemauan? Kesadaran bayi.
4) Grasping refleks; bila jari kita menyentuh telapak tangan bayi,
maka jari-jarinya akan langsung menggenggam sangat kuat.
5) Tonik neek refleks; yaitu gerakan spontan otot kuduk pada bayi
normal.
6) Stapping reflek; reflek kaki secara spontan apabila bayi diangkat
tegak dan kakinya satu persatu disentuhkan pada satu dasar maka
bayi seolah-olah berjalan.
7) Startle reflek; reaksi emosional berupa hentakan dan gerakan seperti
mengejang pada lengan dan tangan dan seiring diikuti dengan
tangisan.
2.1.4 Penilaian bayi untuk tandatanda kegawatan
a. Sesak nafas
b. Gerak retraksi di dada
c.
Malas minum
d. Panas atau suhu badan bayi rendah
e. Kurang aktif
f. Berat alir rendah (Ai Yeyeh Rukiyah, 2010; h. 3-5).
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
26/113
14
2.1.5 Penilaian
a.
Penilaian sekilas sesaat setelah bayi lahir.
Sesaat setelah bayi lahir bidan melakukan penilaian sekilas untuk
menilai kesejahteraan bayi secara umum aspek yang di nilai adalah
warna kulit dan tangis bayi, jika warna kulit adalah kemerahan dan bayi
dapat menangis spontan maka ini sudah cukup untuk di jadikan data
awal bahwa dalam kondisi baik (Ari Sulistyawati dan Esti Nugraheny,
2012; h. 118).
Tonus otot atau tingkat kesadaran bayi baru lahir adalah mulai dari diam
hingga sadar penuh dan dapat di tenangkan jika rewel, bayi dapat di
bangunkan jika diam atau sedang tidur (Wafi Nur Muslihatun, 2010; h.
32).
Jika bayi tidak cukup bulan, air ketubanbercampur mekoniumdan tidak
menangis atau tidak bernafas atau megap-megap dan atau tonus otot
tidak baik lakukan langkah resusitasibayi baru lahir (JNPK-KR, 2008;
h. 120).
b. Penilaian menit pertama kelahiran yaitu dengan SIGTUNA SCORE
Penilaian cara ini di gunakan terutama untuk tingkat pelayanan
kesehatan dasar karena hanya menilai dua parameter yang penting
namun cukup mewakili indikator kesejahteraan bayi baru lahir.
Cara menentukan SIGTUNA Skor
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
27/113
15
a.Nilai bayi sesat setelah lahir ( menit pertama ) dengan criteria
penilaian seperti pada table.
b. Jumlahkan skor yang di dapat.
c. Kesimpulan dari total SIGTUNA Skor.
4 = Asfiksiaringan atau tidak asfiksia.
2-3=Asfiksiasedang.
1 =Asfiksiaberat.
0
= Bayi lahir mati.
Tabel 2.1
Skor 2 1 0
Pernafasan Teratur Megap-megap Tidak ada
Denyut
jantung
>100
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
28/113
16
0 1 2
1. Appereance
(warna kulit)
Seluruh
tubuh
biruatau
pucat
Tubuh
merah
ekstremitas biru
Seluruh
tubuh
kemerahan
2. Pulse (Bunyi
jantung)
Tidak
ada
< 100 > 100
3. Grimace(Refleks) Tidak
ada
Ekstremit
as sedikit
fleksi
Gerakan
aktif
4. Activity
(Aktivitas)
Tidak
ada
Sedikit
gerak
Menangis
kuat
Respiratory
(Pernapasan)
Tidak
ada
Lambat,
tidak
teratur
Menangis
(Vivian Nanny Lia Dewi, 2010; h. 2).
Interpretasi
a. Nilai 1-3 asfiksiaberat
b. Nilai 4-6 asfiksiasedang
c. Nilai 7-10 asfiksiaringan (normal).
2.1.6
IMD ( Inisiasi menyusu dini )
Protocol evidence based yang baru telah diperbaharui oleh WHO dan
UNICEF tentang asuhan bayi baru lahir untuk menyatakan satu jam pertama
menyatakan bahwa: bayi harus mendapat kontak kulit ke kulit dengan ibunya
segera setelah lahir selama paling sedikit satu jam. Bayi harus dibiarkan untuk
melakukan inisiasi menyusu dini dan ibunya dapat mengenali bahwa bayinya
siap menyusu serta memberikan bantuan jika diperlukan. Menunda semuwa
prosedur lainnya yang harus dilakukan kepada bayi baru lahir sampai dengan
IMD selesai. Inisiasi menyusu dini atau permulaan menyusu dini adalah bayi
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
29/113
17
mulai menyusu sendiri segera setelah lahir. Cara bayi melakukan inisiasi
menyusu dini ini dinamakan the best crawl atau merangkak mencari payudara
(Eni Retna Ambarwati dan Diah Wulandari, 2010; h. 36-37).
Tatalaksana Inisiasi Menyusui Dini yaitu:
a. Anjurkan suami atau keluarga mendampingi saat melahirkan
b. Hindari penggunaan obat kimiawi dalam proses persalinan
c. Segera keringkan bayi tanpa menghilangkan lapisa lemak putih
d. Dalam keadaan ibu dan bayi tidak memakai baju, tengkurapkan bayi di
dada ibu, luruskan bahu bayi sehingga bayi menempel di dada ibu, kepala
bayi harus berada diantara dada ibu agar terjadi sentuhan kulit ibu dan
bayi kemudian selimuti kedua agar tidak kedinginan. Tutp tubuh bayi dari
kepala dengan kain yang kering dan bersih.
e. Anjurkan ibu memberi sentuhan kepada bayi untuk merangsang bayi
mendekati putting.
f. Biarkan bayi bergerak sendiri mencari putting susu ibu.
g. Biarkan kulit bayi bersentuhan langsung dengan kulit ibu selama minimal
satu jam walaupun proses menyusui telah terjadi. Bila belum terjadi
proses menyusui hingga 1 jam biarkan bayi berada di dada ibu sampai
proses menyusui pertama kali selesai.
h. Tunda tindakan lain seperti menimbang, mengukur, dan memberikan
suntikan Vitamin K sampai menyusui pertama kali
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
30/113
18
i. Proses menyusui dini dan kontak kulit ibu dan bayi harus di upayakan
meskipun ibu melahirkan dengan cara operasi atau tindakan lain, kecuali
ada indikasi medis yang jelas (Ai Yeyeh Rukiyah dan Lia Yulianti, 2010;
h. 8-9).
Keuntungan inisiasi menyusu dini
1. Bagi bayi
a. Makanan dengan kualitas dan kuantitas yang optimal agar
kolostrumsegera keluar yang disesuaikan dengan kebutuhan bayi
b. Memberikan kesehatan bayi dengan kekebalan pasif yang segera
kepada bayi.Kolostrumadalah imunisasipertama pada bayi
c. Meningkatkan kecerdasan
d. Membantu bayi mengkoordinasikan isap, telan dan nafas
e.
Meningkatkan jalinan kasih sayang antara ibu dan bayi
f. Mencegah kehilangan panas
g. Meransang kolostrumsegera keluar
2. Bagi ibu
a. Meransang produksi oksitosindanprolaktin
b.
Meningkatkan produksi ASI
c. Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan bayi (Eni Retna
Ambarwati dan Diah wulandari ,2010; h. 36-37).
2.1.7Pencegahan kehilangan panas
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
31/113
19
Mekanisme pengaturan temperature bayi baru lahir belum berfungsi sempurna.
Oleh karena itu, jika tidak di lakukan pencegahan kehilangan panas maka bayi
akan mengalami hipotermi. Hipotermi sangat mudah terjadi pada bayi yang
tubuhnya dalam keadaan basah atau tidak segera di keringkan dan di selimuti
walaupun berada dalam ruangan yang hangat (Ai Yeyeh Rukiyah dan Lia
Yulianti, 2010; h. 9).
a. Mekanisme Kehilangan Panas Tubuh Bayi
Bayi baru lahir dapat kehilangan panas tubuhnya melalui cara berikut:
1. Evaporasi adalah jalan utama bayi kehilangan panas . kehilangan panas
dapat terjadi karena panguapan cairan ketuban pada permukaan tubuh
oleh panas tubuh bayi sendiri karena setelah lahir, tubuh bayi tidak
segera di keringkan. Kehilangan panas juga terjadi pada bayi yang
terlalu cepat di mandikan dan tubuhnya tidak segera di keringkan dan
di selimuti .
2. Konduksi adalah kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung
antara tubuh bayi dengan permukaan yang dingin. Meja, tempat tidur
atau timbangan yang temperaturnya lebih rendah dari tubuh bayi akan
menyerap panas tubuh bayi melalui mekanisme konduksi apabila bayi
di letakkan di atas bendabenda tersebut.
3. Konveksi adalah kehilangan panas tubuh yang terjadi saat bayi
terpapar udara sekitar yang lebih dingin. Bayi yang di lahirkan atau di
tempatkan di dalam ruangan yang dingin akan cepat mengalami
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
32/113
20
kehilangan panas. Kehilangan panas juga terjadi jika terjadi aliran
udara dari kipas angin, hembusan udara melalui ventilasi atau
pendinginan ruangan.
4. Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadi karena bayi di tempatkan
di dekat bendabenda yang mempunyai suhu tubuh lebih rendah dari
suhu tubuh bayi. Bayi bias kehilangan panas dengan cara ini karena
benda benda tersebut menyerap radiasi panas tubuh bayi ( JNPK-
KR,2008; h. 123-124 ).
b. Mencegahan Kehilangan Panas Tubuh Bayi
1. Keringkan bayi dengan seksama
2. Mengeringkan dengan cara menyeka tubuh bayi, juga merupakan
rangsangan taktil untuk membantu bayi memulai pernapasan.
3. Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih dan hangat.
4. Ganti handuk atau kain yang telah basah oleh cairan ketuban dengan
selimut atau kain yang baru.
5. Selimuti bagian kepala bayi.
6. Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya.
7. Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir (Dwi
Maryanti, et. all, 2011; h. 3-4).
2.1.8 Memotong dan mengikat tali pusat
a. Klem dan potong tali pusat setelah 2 menit setelah bayi lahir. Lakukan
terlebih dahulu penyuntikan oksitosin,sebelum tali pusat di potong
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
33/113
21
b. Tali pusat di jepit dengan klem DTT pada sekitar 3 cm dari pangkal pusat
bayi. Dari titik jepitan tekan tali pusat dengan 2 jari kemudian dorong tali
pusat kea rah ibu kemudian jepit dengan klem ke dua tali pusat pada bagian
yang isinya sudah di kosongkan berjarak 2 cm dari tempat jepitan pertama.
c. Pegang tali pusat di antara kedua klem tersebut, satu tangan menjadi
landasan tali pusat sambil melindungi bayi, tangan yang lain memotong tali
pusat di antara kedua klem tersebut dengan menggunakan gunting steril.
d.
Ikat tali pusat dengan benang steril, pada satu sisi kemudian melingkarkan
kembali benang tersebut dan mengikatnya dengan simpul kunci pada sisi
lainnya(JNPK-KR, 2008; h. 126)
Tali pusat harus selalu kering dan bersih. Tali pusat merupakan tempat
koloni bakteri, pintu masuk kuman dan bias terjadi infeksi local (Wafi Nur
Muslihatun, 2010; h. 45).
Nasehat untuk merawat tali pusat
a. Jangan membungkus tali pusat dan mengoleskan cairan atau bahan
apapun, dan jangan di kompres.
b. Lipat popok di bawah puntung tali pusat.
c. Jika tali pusat kotor, bersihkan dengan air DTT lalu keringkan.
d.
Jika tali pusat berdarah dan memerah segera bawa ke tenaga kesehatan
(Ai Yeyeh Rukiyah dan Lia Yulianti, 2010; h. 11-12).
2.1.9 Pemberian asi
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
34/113
22
Menurut JNPK-KR, 2007 rangsangan isapan bayi pada puting akan di
teruskan oleh serabut syaraf ke hipofisis anterior untuk mengeluarkan
hormone prolaktin. Dimana hormone inilah yang akan memacu payudara
untuk menghasilkan ASI. Pada hari pertama kelahiran bayi, apabila
penghisapan puting susu cukup adekuat maka akan di hasilkan secara bertahap
menghasilkan 10 100 cc ASI akan optimal setelah hari 10 14 usia bayi.
Dan produksi ASI mulai menurun ( 500 700 cc ) setelah 6 bulan pertama
dan menjadi 400 600 cc pada 6 bulan ke dua Produksi ASI akan menjadi
300-500 cc pada tahun ke dua usia anak. Keuntungan pemberian ASI di
antaranya adalah adanya ketertarikan emosional ibu dan bayi, sebagai
kekebalan pasif ( kolostrum) untuk bayi dan merangsang kontraksi uterus(Ai
Yeyeh Rukiyah dan Lia Yulianti, 2010; h. 12).
2.1.10 Pemberian salep mata
Pemberian salep mata untuk mencegah infeksi mata di berikan setelah satu
jam kontak kulit dan bayi selesai menyusu. Pencegahan infeksi tersebut
mengandung antibiotic tetrasiklin 1%. Harus di berikan setelah 1 jam
kelahiran bayi. Cara pemberian salep mata:
a. Jelaskan kepada keluarga apa yang akan dilakukan dan tujuan pemberian
obat tersebut
b. Cuci tangan (gunakan sabun dan air bersih mengalir)
c. Berikan salep dalam satu garis lurus pada kedua mata
d. Ujung tabung salep mata tidak boleh menyentuh mata bayi
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
35/113
23
e. Jangan menghapus salep dari mata bayi dan anjurkan keluarga untuk
tidak menghapus salep mata tersebut (JNPK-KR,2008; h. 137).
2.1.11 Memberikan injeksi Vit.K
Menurut JNPK-KR, 2007 semua bayi baru lahir harus di beri Vit K1 injiksi
1 mg intramuskulerdi paha kiri segera mungkin untuk mencegah perdarahan
pada bayi baru lahir akibat defisiensi Vit K yang dapat di alami oleh
sebagian bayi baru lahir (Ai Yeyeh Rukiyah dan Lia Yulianti, 2010; h. 14).
Di indonesia 67% dari angka kematian biayi merupakan kematian neonatus
di mana salah satu penyebab adalah perdarahan akibat defisiensi vitamin K
(Sarwono Prawirohardjo, 2010; h. 371).
2.1.12 Pemberian Imuni sasi Hepatiti s B
BerikanImunisasi HepatitisB regimen tunggal sebanyak 3 kali, pada usia 0
bulan( segera setelah lahir), Usia 1 bulan, usia 6 bulan, atau pemberian
regimen kombinasi sebanyak 4 kal, pada usia 0 bulan, 2 bulan, (DPT+Hep
B), usia 3 bulan, usia 4 bulan, pemberian imunisasi HepatitisB (Ai Yeyeh
Rukiyah dan Lia Yulianti, 2010; h. 14).
2.1.13 Tahapan Bayi Baru Lahir
a. Tahap 1 terjadi segera setelah lahir selama menit menit pertama
kelahiran. Pada tahap ini di gunakan systemscoring apgaruntuk fisik dan
scoring gray untuk interaksi bayi dan ibu.
b. Tahap 11 di sebut tahap transisional reaktifitas. Pada tahap 11 dilakukan
pengkajian selama 24 jam pertama terhadap adanya perubahan prilaku.
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
36/113
24
c. Tahap 111 di sebut tahap periodic, pengkajian di lakukan setelah 24 jam
pertama yang meliputi permukaan seluruh tubuh (Vivian Nanny Lia
Dewi, 2013; h. 3).
2.1.14 Rawat gabung.
Adalah suatu cara perawatan ibu dan bayi yang baru dilahirkan tidak
dipisaahkan, melainkan ditempatkan dalam sebuah runag , kamar ataau
tempat bersama- sama selama 24 jam penuh dalam seharian. Dengan kata
lain, rawat gabung adalah suatu sistem perawatan ibu dan bayi bersama-
sama atau pada tempat yang berdekatan sehingga memungkinkan sewaktu-
waktu atau setiap saat ibu tersebut dapat menyusui bayinya. Menurut
sifatnya, rawat gabung dibedakan menjadi dua yakni rawat gabung kontinu,
yaitu bayi berda di samping ibu terus menerus, serta rawat gabung intermiten
yaitu bayi hanya sewaktuwaktu saja bersama ibu misalnya pada saat bayi
akan menek saja. Tujuan rawat gabung secara umum adalah membina
hubungan emosional antara ibu dan bayi, meningkatkan penggunaan air susu
ibu (ASI), pencegahan infeksi dan pendidikan kesehatan bagi ibu. Dengan
rawat gabung, ibu dapat ibu dapat menyusui bayinya sedini mungkin, kapan
saja, dimana saja bayi membutuhkanya. Ibu dapat melihat dam memahami
cara perawatan bayi secara benar yang dilakukan oleh petugas, ibu
mempuyai pengalaman dalam merawat bayinya sendiri selagi ibu masih di
rumah sakit, dapat melibatkan suami secara aktif untuk membantu ibu dalam
dalam menyusui bayinya secara baik dan benar, ibu mendapat kehangatan
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
37/113
25
emosinal atau batin karena selalu kontak dengan bayinya.Syarat bayi baru
lahir bisa dilakukan rawat gabung, antara lain bayi lahir spontan, baik
presentasi kepala maupun bokong. Apabila bayi lahir dengan tindakan, maka
rawat gabung dilakukan setelah bayi cukup sehat, reflek menghisap baik,
tidak ada tandatanda infeksi dan lain-lain. Apabila bayi lahir secara seksio
sesaria dengan pembiusan umum, rawat gabung dilakukan setelah ibu sadar
dan bayi tidak mengantuk, 4-6 jam setelah operasi selesai. Syarat lain agar
agar bayi baru lahir bisa dirawat gabung, adalah bayi tidak asfiksia setelah 5
menit pertama ( nilai APGAR lebih dari tujuh ), umur kehamilan lebih dari
atau samaa dengan 37 minggu, berat lahir lebih dari atau sama dengan 2500
gram, tidak terdapat tanda infeksi intrapartum,bayi dan ibu dalam keadaan
sehat (Wafi Nur Muslihatun, 2010; h. 22).
Manfaat yang bisa didapatkan dari rawat gabung pada ibu dan bayi adalah:
a. Fisik
Bila ibu dekat dengan bayinya, maka ibu akan mudah untuk melakukan
perawatan sendiri. Dengan perawatan sendiri dan pemberian asi sendiri
mungkin, maka akan mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi silang
dari pasien lain atau petugas kesehatan.
b.
Fisiologis
Bila ibu dekat dengan bayi akan segera di susui dan frekuensinya lebih
sering. Proses ini merupakan proses yang fisiologis, yang alami dimana
bayi mendapat nutrisi alami yang paling sesuai dan baik. Bagi ibu yang
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
38/113
26
menyusui akan timbul reflek oksitosin yang dapat membantu proses
fisiologis involusi rahim.
c. Psikologis
Dari segi psikologis akan segera terjalin proses lekat akibat sentuhan
badan antara ibu dan bayi. hal tersebut akan berpengaruh besar terhadap
pertumbuhan psikologis bayi. selain itu, kehangatan tubuh ibu merupakan
stimulasi mental yang mutlak di butuhkan oleh bayi.
d.
Edukatif
Ibu akan mempunyai pengalaman yang berguna sehingga mampu
menyusui serta merawat bayinya bila pulang dari rumah sakit. Selama di
RS ibu akan melihat, belajar dan mendapat bimbungan mengenai cara
menyusui secara benar, cara merawat payudara, tali pusat, memandikan
bayi dan sebagainya. Keterampilan ini diharapkan dapat menjadi modal
sebaaii ibu untuk merawat bayinya setelah pulang dari RS.
e. Ekonomi
Pemberian asi dapat dilakukan sedini mungkin, bagi rumah sakit terutama
Rs pemerintah, hal tersebut merupakan suatu penghematan terhadap
anggaran pengeluaran untuk pembelian susu formula, botol susu, dot,
serta peralatan lainya yang di butuhkan. Beban perawat lebih ringan
karena ibu berperan besar dalam merawat bayinya sendiri sehimgga
waktu luang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan lain.
f. Medis
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
39/113
27
Secara medis, pelaksanaan rawat gabung dapat menurunkan terjadinya
infeksi nosokomial pada bayi, serta menurunkan angka mortalitas ibu
maupun bayinya.
2.1.18 Adaptasi Bayi Baru Lahir Terhadap Kehidupan Di Luar Uterus
a. Perubahan Pernafasan
Berikut adalah tabel mengenai perkembangana sistem pulmonal sesuai
dengan usia kehamilan.
Table 2.3 Perkembangan sistempulmonal
Usia kehamialan Perkembangan
24 hari Bakal paru-paru
terbentuk
26-28 hari Kedua bronkus
terbentuk
6 minggu Lobus ter
diferensiasi
12 minggu Lobus ter
diferensiasi
24 minggu Alveolus
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
40/113
28
terbentuk
28 minggu Surfaktan
terbentuk
34-36 minggu Struktur paru
matang
Ketika struktur matang, ranting paru-paru sudah bisa mengembang sistem
alveoli. Selama dalam uterus, janin mendapat oksigen dari pertukaran gas
melalui plasenta dan setelah bayi lahir, pertukaran gas harus melalui
paru-paru bayi.
b. Peredaran darah
Setelah bayi lahir paru akan berkembang yang akan mengakibatkan
tekanan arteriol dalam paru menurun yang diikuti dengan menurunya
tekanan jantung kanan. Kondisi ini menyebabkan tekanan jantung kiri
lebih besar dibandingkan dengan tekanan jantung kanan, dan hal
tersebutlah yang membuatforamen ovalesecara fungsional menutup. Hal
ini terjadi pada jam- jam pertama setelah kelahiran. Oleh karena tekanan
dalam paru turun dan tekanan dalam aorta desendennaik dan juga karena
rangsangan biokimia (PaO2 yang naik) serta duktus arteriosus yang
beropliterasi.
c. Perubahan metabolisme
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
41/113
29
Luas permukaan tubuh neonatus relatif lebih luas dari tubuh orang
dewasa, sehingga metabolisme basal per kg berat badan akan lebih besar.
Oleh karena itulah, BBL harus menyesuaikan diri dengan lingkungan
baru sehingga energi dapat diperoleh dari metabolisme karbohidrat dan
lemak.Pada jam-jam pertama kehidupan, energi didapatkan dari
perubahan karbohidrat. Pada hari kedua, energi berasal dari pembakaran
lemak. Setelah mendapat susu, sekitar di hari keenam energi didapat dari
lemak dan karbohidrat yang masing-masing sebesar 60 dan 40% (Vivian
Nanny Lia Dewi, 2013; h. 12-14).
d. Perubahan suhu tubuh
Terdapat empat mekanisme kemungkinan hilangnya panas tubuh dari
bayi baru lahir ke lingkungan yaitu radiasi, evaporasi, konduksi, dan
konveksi.Harus diingat bahwa bayi pada saat lahir mempunyai suhu 0,5-
1C lebih tinggi dibanding suhu ibunya. Sayangnya tidak jarang bayi
mengalami penurunan suhu tubuh menjadi 35-35,5C dalam 15-30 menit
karena kecerobohan perawat di ruang bersalin. Sebagian besar penyulit
pada neonatus, seperti distress pernapasan, hipoglikemi, dan gangguan
pembekuan darah lebih sering terjadi dan lebih berat bila bayi mengalami
hipotermia. Masalah tersebut dapat dicegah dengan melakukan persiapan
sebelum kelahiran dengan menutup semua pintu dan jendela dikamar
bersalin dan mematikan AC yang langsung mengarah pada bayi. Suhu
dikamar bersalin paling rendah 20C, dan harus lebih tinggi jika bayi
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
42/113
30
prematur. Segera setelah bayi lahir, bayi dikeringkan dan kemudian
diselimuti / dibungkus rapat dengan handuk hangat. Membiarkan bayi
dalam keadaan telanjang seperti memandikan ataupun saat melakukan
kontak kulit ibu dengan bayi harus dilakukan dalam ruangan yang hangat
(23-25C) atau dibawah pemanas radian / infant radiant warmer
(Sarwono Prawirohardjo, 2009; h. 367).
e. Perubahan Sistem Gastrointestinal
Reflek gumoh dan reflek batuk yang matang sudah terbentuk pada saat
lahir. Sedangkan sebelum lahir bayi sudah mulai menghisap dan menelan.
Kemampuan menelan dan mencerna makanan ( selain susu) terbatas pada
bayi. Hubungan antara esophagus bawah dan lambung masih belum
sempurna yang berakibat gumoh Kapasitas lambung juga terbatas, kurang
dari 30 cc dan bertambah secara lambat sesui pertumbuhan janin (Ai
Yeyeh Rukiyah dan Lia Yulianti, 2010; h. 41).
f.Imunoglobulin
Bayi baru lahir tidak memilikisel plasmapada sumsum tulang juga tidak
memiliki lamina propia iliumpada apendiks.Plasentamerupakan sawar,
sehinggafetusbebas dari antigendanstress imunologis. Pada BBL hanya
dapat gamaglobulin G, sehingga imunologi dari ibu dapat berpindah
melaluiplasenta(Vivian Nanny Lia Dewi, 2013; h. 15 )
2.1.19 Pemeriksaan umum dan Pemeriksaan fisik
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
43/113
31
1) Pemeriksaan umum
Pemeriksaan yang dilakukan kepada pasien sebagai berikut:
a. Pernapasan
Pernapasan BBL normal 30-60 kali per menit, tanpa retraksi dada
dan tanpa suara merintih pada fase ekspiras. Pada bayi kecil,
mungkin terdapat retraksi dada ringan dan jika bayi berhenti
nafassecara periodic selama beberpa detik masih dalam batas normal.
b.
Denyut jantung
Denyut jantung BBL normal anatar 100-160 kali permenit dalam
jangka waktu pendek, beberapa kali dalam satu hari selama beberapa
hari pertama kehidupan, terutama bila bayi mengalami distress. Jika
ragu ulangi perhitungan denyut jantung.
c. Suhu
Dilakukan pengukuran suhu untuk mengetahui bayi dalam keadaan
sehat atau sakit. Suhu aksilernormal yaitu 36,5oC sampai 37,5
oC.
d. Tonus otot/tingkat kesadaran
Rentang normal tingkat kesadaran BBL adalah mulai dari diam
hingga sadar penuh dan dapat ditenangkan jika rewel. Bayi dapat
dibangunkan jika diam atau sedang tidur.
e. Ekstermitas
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
44/113
32
Periksa posisi, gerakan, reaksi bayi bila ekstermitas disentuh dan
pembengkakan (Wafi Nur Muslihatun, 2010; h. 252-253).
f. Kulit
Sesaat setelah bayi lahir bidan melakukan penilaian sekilas untuk
menilai kesejahteraan bayi secara umum aspek yang di nilai adalah
warna kulit dan tangis bayi, jika warna kulit adalah kemerahan dan
bayi dapat menangis spontan maka ini sudah cukup untuk di jadikan
data awal bahwa dalam kondisi baik (Ari Sulistyawati dan Esti
Nugraheny, 2012; h. 118).
Warna kulit dan adanya verniks caseosa, pembengkakan atau bercak
hitam, tanda lahir/bercak Mongol. Selama bayi dianggap normal,
beberapa kelainan kulit juga dapat dianggap normal.
g. Tali pusat
Normal berwarna putih kebiruan pada hari pertama, mulai kering dan
mengkerut/mengecil dan akhirnya lepas setelah 7-10 hari.
h. Berat badan
Normal berat badan lahir bayi normal yaitu 2.500-4000 gram.
2. Pemeriksaan fisik (head to toe)
a.
Kepala:Ubun-ubun, sutura, molase, caput succedaneum, cephal
haematoma.
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
45/113
33
b. Muka : Simetris
c.
Mata : keluar nanah, bengkak pada kelopak mata, perdarahan
subkonjungtivadan kesimetrisan.
d. Telinga : kesimetrisan letak dihubungkan dengan mata dan kepala.
e. Hidung : kebersihan,palatoskisis.
f. Mulut: labio/palatoskisis, trush, sianosis, mukosa, kering/basah
g. Leher: pembengkakan dan benjolan
h.
Klavikula dan lengan tangan: gerakan, jumlah jari
i. Dada: bentuk dada, putting susu, bunyi jantung dan pernapasan.
j. Abdomen :penonjolan sekitar tali pusat, jumlah pembuluh darah
pada tali pusat, dinding perut dan adanya benjolan, distensi,
gastrskisis, omfalokel, bentuk.
k. Genetalia: kelamin laki-laki: testisdalam scortum, penisberlubang
dan berada di ujung penis. Kelamin perempuan: vagina, uretra
berlubang, labia mayordan labia minor.
l. Tungkai dan kaki: gerakan, bentuk dan jumlah jari
m. Anus: berlubang/tidak, fungsispingter ani
n. Punggung:spina bifida, meningokel
o.
Reflek:morro, rooting, walking,graphs, sucking, tonicneck
p. Antropometri: BB, PB, LK, LD, LP, LILA
q. Eliminasi: BBL normal biasanya kencing lebih dari 6 -8 kali per
hari. BBL normal biasanya BAB cair 6-8 kali per hari. Dicurigai
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
46/113
34
diare apabila frekuensi menungkat, tinja hijau atau mengandung
lender atau darah.
r. Perdarahan vagina pada BBL dapat terjadi selama beberapa hari
pada minggu pertama kehidupan dan hal ini dianggap normal (Wafi
Nur muslihatun, 2010; h. 253-254).
Bagan 2.1.
Manajemen Bayi Baru Lahir
PERSIAPAN
PENILAIAN
1.
Apakah bayi cukup bulan?
2.
Apakah air ketuban jernih tidak bercampur
mekonium?
3. Apakah bayi menangis atau bernapas?
4.
Apakah tonus otot bayi aktif?
Bayi
cukup
bulan,
ketuban
Air
ketuban
bercamp
ur
Bayi tidak
cukup bulan,
dan atau tidak
menan is atau
A
Meneje
men bayi
B
Manajemen
asfiksia bayi
C
Manaje
men air
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
47/113
35
Bagan 2.2
Manajemen Bayi Baru Lahir Normal
( JNPK-KR, 2008; h. 121-122)
PENILAIAN
1. Bayi cukup bulan
2.
Air ketuban jernih, tidak bercampur mekonium
3.
Bayi menangis atau bernafas4.
Tonus otot bayi baik
Asuhan bayi baru lahir
1.
Jaga kehangatan2.
Bersihkan jalan nafas ( bila perlu )
3. Keringkan dan tetap jaga kehangatan
4. Potong dan ikat tali pusat tanpa membubuhi apapun,
kirakira 2 menit setelah lahir.
5.
Lakukan inisia menyusu dini dan kontakn kulit bayi
dengan kontak kulit bayi dengan kulit ibu.
6. Beri salep mata antibiotic tetrasiklin 1% pada kedua
mata
7.
Beri suntikan vitamin k1 1 mg intramuscular, dip aha
kiri anterolateral setelah inisiasi menyusu dini.
8.
Beri imunisasi Hepatitis B 0,5 ml intramuscular,
dipaha kanan, anteroleteral, di berikan kirakira 1-2jam setelah pemberian vitamin k1
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
48/113
36
2.2 Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan
2.2.1 Teori Manajemen Kebidanan Menurut Varney
Menejemen asuhan kebidanan atau yang sering disebut menajemen
kebidanan adalah suatu metode berfikir dan bertindak secara sistematis
dan logis dalam memberi asuhan kebidanan, agar menguntungkan kedua
belah pihak baik klien maupun pemberi asuhan. Manajemen kebidanan
merupakan proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode
untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah,
temuan-temuan, keterampilan, dalam rangkaian tahap-tahap yang logis
untuk pengambilan suatu keputusan yang berfokus terhadap klien.
Manajemen kebidanan diadaptasi dari sebuah konsep yang
dikembangkan oleh Helen Varney dalam buku Varneys Midwifery,
edisi ketiga tahun 1997, menggambarkan proses manajemen asuhan
kebidanan yang terdiri dari tujuh langkah yang berturut secara sistematis
dan siklik (Suryani Soepardan, 2008; h. 96).
1.2.2 Langkah dalam manajemen kebidanan menurut varney
1.2.2.1 Pengkajian Data
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
49/113
37
Melakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data
yang dibutuhkan untuk mengevaluasi keadaan bayi baru lahir
(Wafi Nur Muslihatun, 2010; h. 251).
Pada langkah pertama ini di kumpulkan semua informasi yang
akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan
kondisi pasien. Untuk memperoleh data, di lakukan melalui
anamnesis. Anamnesis adalah pengkajian dalam rangka
mendapatkan data tentang pasien melalui pengajuan
pertanyaanpertanyaan,
A Data Subjektif
1) Identitas Orang tua
a) Nama
Nama selain sebagai identitas, upayaka agar bidan
memenggil dengan nama panggilan sehingga
hubungan komunikasi antara bidan dan pasien
menjadi lebih baik dan akrab.
a) Umur
Data ini ditanyakan untuk menentukan apakah ibu
dalam persalinan berisiko karena usia atau tidak
(Ari Sulistiyawati dan Esti Nugraheny, 2012; h.
220).
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
50/113
38
Faktor resiko ibu yang perlu diperhatikan yaitu usia
ibu (35 tahun, perkawian lebih dari
5 tahun) (Ida Ayu Chandranita Manuaba, et. all,
2010; h. 243).
b)
Agama
Sebagai dasar bidan dalam memberikan dukungan
mental dan spiritual terhadap pasien dan keluarga
sebelum dan pada saat persalinan .
c) Pendidikan
Sebagai dasar bidan untuk menentukan metode
yang paling tepat dalam menyampaikan informasi
mengenai teknik melahirkan bayi. Tingkat
pendidikan ini akan sangat mempengaruhi daya
tangkap dan tanggap pasien terhadap instruksi yang
di berikan oleh bidan pada proses persalinan.
d)
Pekerjaan
Data ini menggambarkan tingkat social ekonomi,
pola sosialisasi, dan data pendukung dalam
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
51/113
39
menentukan pola komunikasi yang akan di pilih
selama asuhan.
e) Suku/bangsa
Data ini berhubungan dengan social budaya yang
di anut oleh pasien dan keluarga yang berkaitan
dengan persalinan.
f) Alamat
Selain sebagai data mengenai distribusi lokasi
pasien, data ini juga member gambaran mengenai
jarak dan waktu yang di tempuh pasien menuju
lokasi persalinan (Ari Sulistyawati dan Esti
Nugraheny, 2012; h. 221).
2. Riwayat Antenatal
Waktu mendapat haid terakhir, keluhan utama, keluhan
berkaitan dengan kehamilan (Dwana Estiwidani et. all,
2008; h.).
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia
kehamilan 37 minggu 42 minggu dan berat badan 2500
4000 gram (Vivian Nanny Lia Dewi, 2013; h. 1).
3. Riwayat penyakit
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
52/113
40
Ditanyakan untuk mengetahui apakah ada hubungannya
dengan masalah yang dihadapi oleh klien
(Dwana Estiwidani, et. all, 2008; h. 142).
B. Data objektif
Data objektif (DO) merupakan pendokumentasian manajemen
kebidanan menurut Helen Varney pertama (pengkajian data),
terutama data yang diperoleh melalui hasil observasi yang
jujur dari pemeriksaan fisik pasien, pemeriksaan
laboratorium/pemeriksaan diagnostik lain. Data ini akan
memberikan bukti gejala klinis pasien dan fakta yang
berhubungan dengan diagnosis.
a) Pemeriksaan fisik
Dalam waktu 24 jam, bila bayi tidak mengalami masalah
apa pun, lakukanlah pemeriksaan fisik yang lebih lengkap.
Pemeriksaan fisik yang dilakukan setiap bayi kunjungan
atau melakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah
bayi mengalami gangguan fisik.
2) Pemeriksaan umum
Pemeriksaan yang dilakukan kepada pasien sebagai
berikut:
a. Pernapasan
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
53/113
41
Pernapasan BBL normal 30-60 kali per menit,
tanpa retraksi dada dan tanpa suara merintih pada
fase ekspiras. Pada bayi kecil, mungkin terdapat
retraksi dada ringan dan jika bayi berhenti
nafassecara periodic selama beberpa detik masih
dalam batas normal.
b. Denyut jantung
Denyut jantung BBL normal anatar 100-160 kali
permenit dalam jangka waktu pendek, beberapa
kali dalam satu hari selama beberapa hari pertama
kehidupan, terutama bila bayi mengalami distress.
Jika ragu ulangi perhitungan denyut jantung.
c. Suhu
Dilakukan pengukuran suhu untuk mengetahui
bayi dalam keadaan sehat atau sakit. Suhu aksiler
normal yaitu 36,5oC sampai 37,5
oC).
d. Tonus otot/tingkat kesadaran
Rentang normal tingkat kesadaran BBL adalah
mulai dari diam hingga sadar penuh dan dapat
ditenangkan jika rewel. Bayi dapat dibangunkan
jika diam atau sedang tidur.
e. Ekstermitas
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
54/113
42
Periksa posisi, gerakan, reaksi bayi bila
ekstermitas disentuh dan pembengkakan
(Wafi Nur Muslihatun, 2010; h. 248, 252-253).
f. Kulit
Sesaat setelah bayi lahir bidan melakukan
penilaian sekilas untuk menilai kesejahteraan bayi
secara umum aspek yang di nilai adalah warna
kulit dan tangis bayi, jika warna kulit adalah
kemerahan dan bayi dapat menangis spontan maka
ini sudah cukup untuk di jadikan data awal bahwa
dalam kondisi baik (Ari Sulistyawati dan Esti
Nugraheny, 2012; h. 118).
Warna kulit dan adanya verniks caseosa,
pembengkakan atau bercak hitam, tanda
lahir/tanda Mongol. Selama bayi dianggap normal,
beberapa kelainan kulit juga dapat dianggap
normal.
g. Tali pusat
Normal berwarna putih kebiruan pada hari
pertama, mulai kering dan mengkerut/mengecil
dan akhirnya lepas setelah 7-10 hari.
h. Berat badan
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
55/113
43
Normal berat badan lahir bayi normal yaitu 2.500-
4000 gram.
3. Pemeriksaan fisik (head to toe)
a. Kepala : Ubun-ubun, sutura, molase, caput
succedaneum, cephal haematoma.
b. Muka : Simetris
Mata : keluar nanah, bengkak pada kelopak
mata, perdarahan subkonjungtiva dan
kesimetrisan.
c. Telinga : kesimetrisan letak dihubungkan dengan
mata dan kepala.
d. Hidung : kebersihan,palatoskisis.
e. Mulut: labio/palatoskisis, trush, sianosis,
mukosa,kering/basah
f. Leher: pembengkakan dan benjolan
g. Klavikula dan lengan tangan: gerakan, jumlah
jari
h. Dada: bentuk dada, putting susu, bunyi jantung
dan pernapasan.
i. Abdomen :penonjolan sekitar tali pusat, jumlah
pembuluh darah pada tali pusat, dinding perut
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
56/113
44
dan adanya benjolan, distensi, gastrskisis,
omfalokel,bentuk.
j. Genetalia: kelamin laki-laki: testis dalam
scortum, penis berlubang dan berada di ujung
penis. Kelamin perempuan: vagina, uretra
berlubang, labia mayordan labia minor.
k. Tungkai dan kaki: gerakan, bentuk dan jumlah
jari
l. Anus: berlubang/tidak,fungsi spingter ani
m. Punggung:spina bifida, mielomeningokel
n. Reflek:morro, rooting, walking,graphs, sucking,
tonicneck
o. Antropometri: BB, PB, LK, LD, LP, LILA
p. Eliminasi: BBL normal biasanya kencing lebih
dari 6 -8 kali per hari. BBL normal biasanya
BAB cair 6-8 kali per hari. Dicurigai diare
apabila frekuensi menungkat, tinja hijau atau
mengandung lender atau darah.
q.
Perdarahan vagina pada BBL dapat terjadi
selama beberapa hari pada minggu pertama
kehidupan dan hal ini dianggap normal.
2.2.2.2 Interpretasi data
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
57/113
45
Melakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosis, masalah dan
kebutuhan bayi berdasarkan data yang telah di kumpulkan pada langkah satu
(Wafi Nur Muslihatun, 2010; h. 253-254).
Mengidentifikasi diagnose kebidanan dan masalah berdasarkan interpretasi
yang benar atas datadata yang telah di kumpulkan. Dalam langkah ini data
yang telah di kumpulkan diinterpretasikan menjadi diagnose kebidanan dan
masalah. Keduanya di gunakan karena beberapamasalah tidak dapat di
selesaikan seperti diagnose tetapi membutuhkan penanganan yang di
tuangkan dalam rencana asuhan terhadap pasien, masalah sering berkaitan
dengan pengalaman wanita yang diidentifikasikan oleh bidan (Retna
Ambarwati dan Diah Wulandari, 2010; h. 141 ).
a. Diagnosa
Langkah ini dilakukan dengan mengidentifikasi data secara benar
terhadap diagnosis atau masalah kebutuhan pasien. Masalah atau
diagnosis yang spesifik dapat ditemukan berdasarkan interprestasi yang
benar terhadap dat dasar (Moh. Wildan dan A. Aziz Alimul Hidayat,
2008; h. 37).
b. Masalah
Dalam asuhan kebidanan istilah masalah dan diagnosis di pakai
keduanya karena beberapa masalah tidak dapat didefinisikan sebagai
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
58/113
46
diagnosis, tetapi perlu di pertimbangkan untuk membuat rencana yang
menyeluruh.
c. Kebutuhan
Dalam bagian ini bidan menentukan kebutuhan pasien berdasarkan
keadaan keadaan dan masalahnya (Ari Sulistyawati dan Esti Nugraheny,
2012; h. 229 ).
2.2.2.3 Identifikasi diagnosa atau masalah potensial
Mengidentifikasi diagnosis atau masalah potensial yang mungkin akan
terjadi berdasarkan diagnosis atau masalah yang sudah diidentifikasi (Wafi
Nur Muslihatun, 2010; h. 255).
Pada langkah ketiga mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosis
potensial berdasarkan diagnosis/masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah
ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan
(Suryani Soepardan, 2008; h. 100).
2.2.2.4 Identifikasi dan menetapkan kebutuhan yang memerlukan
penanganan segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan/atau
ada hal yang perlu dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota
tim kesehatan lain sesuai kondisi bayi (Wafi Nur Muslihatun, 2010; h.255).
2.2.2.5 Merencanakan asuhan yang menyeluruh
Pada langkah ini di rencanakan asuhan yang menyeluruh, di tentukan oleh
langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
59/113
47
manajemen terhadap diagnose atau masalah yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi. Pada langkah ini informasi atau data dasar yang tidak lengkap
dapat dilengkapi.
2.2.2.6 Melaksanakan perencanaan
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh sepeti yang telah
diuraikan pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman.
Perencanaan ini dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi oleh
klien atau anggota tim kesehatan lainya. Walau bidan tidak melakukan
sendiri, ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaan
misalnya memastikan langkah-langkah tersebut benar terlaksana (Dwana
Estiwidani, et. All, 2008; h. 137).
2.2.2.7 Evaluasi
Mengevaluasi keefektifan asuhan yang sudah di berikan, mengulangi
kembali proses manajemen dengan benar terhadap setiap aspek asuhan
yang sudah di laksanakan tetapi belum efektif (Wafi Nur Muslihatun, 2010;
h. 258).
Merupakan tahap terakhir dalam manajemen kebidanan, yakni dengan
melakukan evaluasi dari perencanaan maupun pelaksanaan yang dilakukan
bidan. Evaluasi sebagai bagian dari proses yang dilakukan secar terus
menerus untuk meningkatkan pelayanan secara komprehensif dan selalu
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
60/113
48
berubah sesuai dengan kondisi atau kebutuhan klien (Moh. Wildan dan A.
Aziz Alimul Hidayat, 2008; h. 39).
2.3 Landasan hukum kewenangan bidan
Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI No.900/menkes/SK/VII/2002 bidan
dalam menjalankan praktik profesinya berwenang untuk memberikan
pelayanan yang meliputi
2.3.1 Pelayanan kesehatan pada anak meliputi:
2.3.1.1.
Pelayanan neonatal esensial dan tata laksana neonatal sakit di
luar rumah sakit yang meliputi:
a) Pertolongan persalinan yang traumatik, bersih dan aman.
b) Menjaga tubuh bayi tetap hangat dengan kontak dini
c) Membersihkan jalan nafas, mempertahankan bayi
bernafas spontan
d) Pemberian ASI dini dalam 30 menit setelah melahirkan
e) Mencegah infeksi pada bayi baru lahir antara lain melalui
perawatan tali pusat secara higienis, pemberian imunisasi
dan pemberian ASI ekslusif.
2.3.1.2 Pemeriksaan dan perawatan bayi baru lahir dilaksanakan pada
bayi 0-28 hari.
2.3.1.3 Penyuluhan kepada ibu tentang pemberian ASI ekslusif untuk
bayi di bawah 6 bulan dan makanan pendamping ASI
(MPASI) untuk bayi di atas 6 bulan.
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
61/113
49
2.3.1.4 Tindakan yang termasuk dalam kewenangan bidan antara lain.
a.
Memberikan imunisasi kepada bayi
b. Resusitasi pada bayi baru lahir dengan asfiksia
c. Hipotermi pada bayi baru lahir (Mustika Sofyan et. all,
2006; h. 187).
2.3.1.5 Standar 13 tentang perawatan bayi baru lahir
Bidan memeriksa dan menilai bayi baru lahir untuk
memastikan pernapasan spontan, mencegah hipoksia
sekunder, menemukan kelainan, dan melakukan tindakan atau
merujuk sesuai dengan kebutuhan. Bidan juga harus
mencegah atau menangani hipotermi (Suryani Soepardan,
2008; h. 121).
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
62/113
50
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP
BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIRDI BPS
KARTINI KAMPUNG SAWAH
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
Tanggal : 15 April 2015
Jam : 16.55 wib
Tempat : Di BPS Kartini Kampung Sawah Bandar Lampung
Oleh : Selly Anggia Putri
Data Subjektif
1. Anamnesa
a.
Bayi
Nama bayi : By Ny D
Tgl lahir : 15 April 2015
Jam : 16.55WIB
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
63/113
51
Jenis : Laki-laki
b. Orang tua
Ibu Ayah
Nama : Ny. D Tn. D
Umur : 32 tahun 30 tahun
Suku : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : IRT Swasta
Alamat : Kampung sawah Kampung sawah
Riwayat antenatal
G2P1A0 Umur kehamilan 39 minggu 3 hari
Riwayat ANC : Teratur, 8 kali diBPS Kartini kampung sawah
2. Keluhan saat hamil : TM 1: mual muntah
TM2 : tidak ada
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
64/113
52
TM3 : Sering BAK
3.
Penyakit selama kehamilan
a. Diabetes militus : Tidak ada
b. Hepatitis : Tidak ada
c. Tuberkolosis : Tidak ada
d. HIV/AIDS : Tidak ada
4. Kebiasaan
a.
Minum jamu/obat : Tidak ada
b. Merokok : Tidak ada
5. Komplikasi
a. Hiperemesis :Tidak ada
b. Perdarahan : Tidak ada
c. Preeklampsia : Tidak ada
d. Eklampsia : Tidak ada
e. Infeksi : Tidak ada
A. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Penilaian segera setelah lahir
Warna kulit : Kemerahan
Pernafasan : Menangis Spontan
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
65/113
53
Tonus aktif : Aktif
Data penunjang
1. Komplikasi janin
a. IUGR : Tidak ada
b. Polihidramnion : Tidak ada
c. Oligohidramnion : Tidak ada
d. Gemelli : Tidak ada
2.
Riwayat intranatal
Lahir tanggal 15 April 2015 pukul 16.55 WIB
Jenis persalinan spontan, penolong bidan
Lama persalinan
Kala 1 : 6 jam 15 menit
Kala 2 : - 30 menit
Kala 3 : - 10 menit
Kala 4 : 2 jam -
Lamanya : 8 jam 55 menit
3. Komplikasi ibu
a. Hipertensi : Tidak ada
b.
Partus lama : Tidak ada
c. Penggunaan obat : Tidak ada
d. Infeksi/suhu badan naik : Tidak ada
e. KPD : Tidak ada
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
66/113
54
f. Perdarahan : Tidak ada
4.
Komplikasi janin
a. Premature/postmatur : Tidak ada
b. Malposisi/malpresentasi : Tidak ada
c. Gawat janin : Tidak ada
d. Prolaps tali pusat : Tidak ada
e. Ketuban campur mekoneum : Tidak ada
f. Keadaan bayi baru lahir : Baik
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP
BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIRDI BPS
KARTINI KAMPUNG SAWAH
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
Tanggal : 15 April 2015
Jam : 16.55 wib
Tempat : Di BPS Kartini Kampung Sawah Bandar Lampung
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
67/113
55
Oleh : Selly Anggia Putri
Data Subjektif
6. Anamnesa
c. Bayi
Nama bayi : By Ny D
Tgl lahir : 15 April 2015
Jam : 16.55WIB
Jenis : Laki-laki
d. Orang tua
Ibu Ayah
Nama : Ny. D Tn. D
Umur : 32 tahun 30 tahun
Suku : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : IRT Swasta
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
68/113
56
Alamat : Kampung sawah Kampung sawah
Riwayat antenatal
G2P1A0 Umur kehamilan 39 minggu 3 hari
Riwayat ANC : Teratur, 8 kali diBPS Kartini kampung sawah
7. Keluhan saat hamil : TM 1: mual muntah
TM2 : tidak ada
TM3 : Sering BAK
8. Penyakit selama kehamilan
e. Diabetes militus : Tidak ada
f. Hepatitis : Tidak ada
g. Tuberkolosis : Tidak ada
h. HIV/AIDS : Tidak ada
9. Kebiasaan
c. Minum jamu/obat : Tidak ada
d. Merokok : Tidak ada
10.Komplikasi
f.
Hiperemesis :Tidak ada
g. Perdarahan : Tidak ada
h. Preeklampsia : Tidak ada
i. Eklampsia : Tidak ada
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
69/113
57
j. Infeksi : Tidak ada
B. DATA OBJEKTIF
2. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Penilaian segera setelah lahir
Warna kulit : Kemerahan
Pernafasan : Menangis Spontan
Tonus aktif : Aktif
Data penunjang
5. Komplikasi janin
e. IUGR : Tidak ada
f. Polihidramnion : Tidak ada
g. Oligohidramnion : Tidak ada
h. Gemelli : Tidak ada
6. Riwayat intranatal
Lahir tanggal 15 April 2015 pukul 16.55 WIB
Jenis persalinan spontan, penolong bidan
Lama persalinan
Kala 1 : 6 jam 15 menit
Kala 2 : - 30 menit
Kala 3 : - 10 menit
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
70/113
58
Kala 4 : 2 jam -
Lamanya : 8 jam 55 menit
7. Komplikasi ibu
g. Hipertensi : Tidak ada
h. Partus lama : Tidak ada
i. Penggunaan obat : Tidak ada
j. Infeksi/suhu badan naik : Tidak ada
k.
KPD : Tidak ada
l. Perdarahan : Tidak ada
8. Komplikasi janin
g. Premature/postmatur : Tidak ada
h. Malposisi/malpresentasi : Tidak ada
i. Gawat janin : Tidak ada
j. Prolaps tali pusat : Tidak ada
k. Ketuban campur mekoneum : Tidak ada
l. Keadaan bayi baru lahir : Baik
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP
BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIRDI BPS
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
71/113
59
KARTINI KAMPUNG SAWAH
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
Tanggal : 15 April 2015
Jam : 16.55 wib
Tempat : Di BPS Kartini Kampung Sawah Bandar Lampung
Oleh : Selly Anggia Putri
Data Subjektif
11.Anamnesa
e.
Bayi
Nama bayi : By Ny D
Tgl lahir : 15 April 2015
Jam : 16.55WIB
Jenis : Laki-laki
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
72/113
60
f. Orang tua
Ibu Ayah
Nama : Ny. D Tn. D
Umur : 32 tahun 30 tahun
Suku : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : IRT Swasta
Alamat : Kampung sawah Kampung sawah
Riwayat antenatal
G2P1A0 Umur kehamilan 39 minggu 3 hari
Riwayat ANC : Teratur, 8 kali diBPS Kartini kampung sawah
12.Keluhan saat hamil : TM 1: mual muntah
TM2 : tidak ada
TM3 : Sering BAK
13.Penyakit selama kehamilan
i. Diabetes militus : Tidak ada
j. Hepatitis : Tidak ada
k. Tuberkolosis : Tidak ada
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
73/113
61
l. HIV/AIDS : Tidak ada
14.
Kebiasaan
e. Minum jamu/obat : Tidak ada
f. Merokok : Tidak ada
15.Komplikasi
k. Hiperemesis :Tidak ada
l. Perdarahan : Tidak ada
m.
Preeklampsia : Tidak ada
n. Eklampsia : Tidak ada
o. Infeksi : Tidak ada
C. DATA OBJEKTIF
3. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Penilaian segera setelah lahir
Warna kulit : Kemerahan
Pernafasan : Menangis Spontan
Tonus aktif : Aktif
Data penunjang
9. Komplikasi janin
i. IUGR : Tidak ada
j. Polihidramnion : Tidak ada
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
74/113
62
k. Oligohidramnion : Tidak ada
l.
Gemelli : Tidak ada
10.Riwayat intranatal
Lahir tanggal 15 April 2015 pukul 16.55 WIB
Jenis persalinan spontan, penolong bidan
Lama persalinan
Kala 1 : 6 jam 15 menit
Kala 2 : - 30 menit
Kala 3 : - 10 menit
Kala 4 : 2 jam -
Lamanya : 8 jam 55 menit
11.Komplikasi ibu
m. Hipertensi : Tidak ada
n. Partus lama : Tidak ada
o. Penggunaan obat : Tidak ada
p. Infeksi/suhu badan naik : Tidak ada
q. KPD : Tidak ada
r. Perdarahan : Tidak ada
12.
Komplikasi janin
m. Premature/postmatur : Tidak ada
n. Malposisi/malpresentasi : Tidak ada
o. Gawat janin : Tidak ada
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
75/113
63
p. Prolaps tali pusat : Tidak ada
q.
Ketuban campur mekoneum : Tidak ada
r. Keadaan bayi baru lahir : Baik
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
76/113
64
MATRIKS
Tgl/
Jam
Pengkajian Interprestasi
Data
(diagnosa,
Masalah,
Kebutuhan)
Dx potensial/
Masalah
potensial
Antisipasi/
Tindakan
Segera
Intervensi Implementasi Evaluasi
1.15
april
2015Pukul;
16.55
wib
2.
pukul
16.57
wib
3
Pukul
17. 00
Wib
Data dasar:
Do:
-Warna kulitkemerahan
-Tonu otot aktif
-Menangis kuat
DX.: Bayi Ny D segera
setelah lahir cukup
bulan sesuai masakehamilan.
Ds : ibu mengatakan
UK 39 minggu 3 hari
DO : Bayi lahir tanggal
27-04-2015
Pukul 16.55 wib
Warna kulit kemerahan
Tonus otot aktif
Menangis kuat
Masalah : Tdak ada
Kebutuhan : Perawatan
bayi
segerasetelah
lahir.
Tidak ada Tidak ada 1. Lakukan
penilaian segera
setelah lahir padabayi
2. Keringkan Tubuh
Bayi
Menggunakan
Kain Bersih Dan
Kering
3. Potong tali pusat
dan ikat segera
setelah lahir
1. Melakukan penilaian
segera setelah lahir pada
bayi yaitu warna kulitpernafasan, dan tonus
otot
2. Mengeringkan tubuh
bayi menggunakan kain
bersih dan kering mulai
dari muka, kepala dan
bagian tubuh lainya.
3. Memotong tali pusat
dan mengikat segera
setelah lahir tali pusat di
jepit dengan klem
DTT/steril 3 cm dari (pangkal pusat ) bayi.
Dari titik jepitan, tekan
tali pusat dengan dua jari
lalu urut kea rah ibu ,
kemudian jepit dengan
klem ke dua pada bagian
yang sudah di urut
berjarak 2 cm dari arah
jepitan yang pertama.
Lalu potong tali pusat
dan mengikatnya.
1. Penilaian telah di lakukan dengan
hasil warna kulit kemerahan,
menangis kuat, dan tonus ototaktif
2. Tubuh bayi telah di bersihkan dan
di keringkan
3. Tali pusat telah terikat
4. Telah di lakukan IMD
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
77/113
65
4
.pukul
17. 02
wib
5.
pukul
17.04
Wib
6.
Pukul
17.07
. wib
4. Lakukan IMD
5. Beri salep mata
tetracylin
6. Lakukan Injeksi
vitamin k
4. Melakukan IMD dengan
letakkan bayi tengkurap
di dada ibu dengan kulit
bayi bersentuhan
langsung ke kulit ibu.
Biarkan kontak kulit ke
kulit dan selimuti ibu dan
bayi dengan kain hangat
untuk mencegah
hipotermi iniberlangsung setidaknya
satu jam atau lebih.
5. Memberi salep mata
tetracylin dari mata dekat
hidung menuju bagian
luar dengan dosis 1 %
diberikan untuk
mencegah infeksi pada
mata bayi, karena pada
saat persalinan mata bayi
menyentuh jalan lahir
yang banyak terdapat
bakteri.
6.
Melakukan injeksi
vitamin k 1 injeksi 1 mg
atau 0,1 cc
intramuskuler untuk
mencegah terjadinya
perdarahan pada BBL
akibat defisiensi vitamin
K yang dialami oleh
BBL.
5. Salep mata telah diberikan.
6. Vitamin K 1 telah diberikan.
7. Bayi telah diukur antropometri
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP BY NY. D SEGERA SETELAH LAHIR DI BPS Kartini Kampung S
78/113
66
7.
pukul
17.10
Wib
8.
pukul
17.15
wib
7. Ukur
antropometri
pada bayi
8. Lakukan
pemeriksaan
umum dan
pemeriksaan fisik
pada bayi
7. Mengukur antropometri
pada bayi yaitu BB, PB,
LK, LD, dan Lila
8. Melakukan pemeriksaan
umum dan pemeriksaan
fisik pada bayi,
dengn hasil dalam batas normal
BB :3800 gram
PB :52 cm
LK : 34 cm
LD : 33 cm
Lila : 11 cm
8. Hasil dari pemeriksaan umum
dan pemeriksaan fisik pada bayi
dalam keadaan nornal. Yang
didapatkan hasil sebagai berikut
:
Pernapasan :40 x/menit
suhu axila : 36 cwarna kulit : kemerahan
turgor kulit : elastis
denyut jantung : 140 x/menit
tonus otot : baik
gerakan : aktif
Hasil pemeriksaan fisik:
a. Kepala
Ubun ubun : datar
Caputsuccedaneum :
tidak ada
Cepal haematoma :
tidak ada
b. Muka : simetris kanan
dan kiri
7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA BA
Recommended