View
74
Download
9
Category
Preview:
DESCRIPTION
bogor
Citation preview
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Kepuasan Konsumen Restoran Pizza Hut
Anggota Kelompok
1.Muhammad Yudha Prawira 16012795032.Gerson Rahman 16012770063.Ahmad Rizki Akbar 1601276634
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Bisnis kuliner adalah salah satu cabang bisnis yang tengah berkembang di
Indonesia. Kebutuhan pangan yang merupakan kebutuhan pokok manusia dan jumlah
penduduk Indonesia yang banyak, membuat bisnis ini cukup digemari di Indonesia,
sehingga para pelaku usaha dalam bisnis ini terus meningkat setiap tahunnya. Salah
satu bisnis kuliner yang tengah berkembang di Indonesia adalah bisnis restoran atau
rumah makan. Persaingan yang ketat saat ini membuat pengusaha di bidang kuliner
juga harus memiliki strategi bauran pemasaran yang efektif, sehingga dapat
memberikan kepuasan terhadap konsumen.
Saat ini, sudah banyak restoran yang menerapkan strategi bauran pemasaran,
hal ini dapat dilihat dari mulai banyaknya restoran yang tidak hanya menjual
kelezatan produk makanan dan minumannya saja, tetapi mereka juga memperhatikan
beberapa factor lain dalam bisnis restoran ini untuk memenuhi kepuasan para
pelanggannya. Setiap restoran mempunyai cara tersendiri dalam upaya meningkatkan
pelanggan dan memberi kepuasaan terhadap konsumen. Berhasil atau tidaknya
penerapan strategi bauran pemasaran akan berpengaruh pada kelangsungan bisnis
usaha tersebut, maka strategi bauran pemasaran yang tepat sangat diperlukan dalam
berbisnis.
Strategi bauran pemasaran yang diterapkan oleh suatu restoran dapat berupa
strategi menetapkan harga, kualitas produk, lokasi restoran dan promosi yang
dilakukan restoran tesebut. Kombinasi bauran pemasaran dari setiap unsur tersebut
akan menentukan tingkat kepuasan konsumen restoran tersebut.
Maka dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui pengaruh bauran
pemasaran terhadap kepuasan konsumen Restoran Pizza Hut yang akan dibahas dalam
tugas mata kuliah metode riset.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas sebelumnya, ada beberapa hal
yang menjadi perumusan masalah dari penulisan ini, diantaranya:
1. Apakah factor produk mempunyai pengaruh terhadap kepuasan konsumen
restoran Pizza Hut ?
2. Apakah pengaruh factor harga mempunyai pengaruh terhadap kepuasan konsumen
restoran Pizza Hut ?
3. Apakah pengaruh faktor promosi mempunyai pengaruh terhadap kepuasan
konsumen restoran Pizza Hut ?
4. Apakah pengaruh factor tempat atau lokasi mempunyai pengaruh restoran terhadap
kepuasan konsumen restoran Pizza Hut ?
Batasan Masalah
Elemen strategi bauran pemasaran yang diterapkan oleh restoran Pizza Hut
sangat beragam diantaranya : Produk, tempat, promosi, harga, sumber daya manusia,
produktivitas, fasilitas dan proses. Karena luasnya permasalahan yang ada pada
resoran Pizza Hut, maka masalah ini dibatasi hanya pada empat variabel bauran
pemasaran, yaitu : produk, promosi, tempat dan harga yang diterapkan oleh restoran
Pizza Hut.
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh produk terhadap kepuasan konsumen restoran Pizza Hut?
2. Untuk mengetahui pengaruh harga terhadap kepuasan konsumen restoran Pizza Hut?
3. Untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap kepuasan konsumen restoran Pizza
Hut?
4. Untuk mengetahui pengaruh tempat atau lokasi restoran terhadap kepuasan konsumen
restoran Pizza Hut?
Manfaat Penelitian
a) Penulis berharap memperoleh wawasan dan pengetahuan yang lebih
luas dengan ilmu-ilmu yang di dapat secara teori sehingga dapat
mempertajam pemikiran ilmiah dibidang perilaku konsumen khususnya
menyangkut kualitas produk terhadap keputusan pembelian.
b) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan serta referensi untuk
penelitian selanjutnya terutama yang berhubungan dengan ilmu
pemasaran.
c) Bagi manajemen Pizza Hut Bogor, berdasarkan hasil
penelitian ini bisa dijadikan bahan masukan untuk perbaikan dan
pengelolaan produk yang akan berpengaruh kepada keputusan pembelian
yang dampaknya kepada peningkatan tingkat penjualan restoran.
BAB II
LANDASAN TEORI
Kerangka Teori
Pengertian Pemasaran
Pemasaran menurut Philip Kotler (2002:9) adalah suatu proses
sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Pemasaran adalah kegiatan pemasar untuk menjalankan bisnis (profit atau non
profit) guna memenuhi kebutuhan pasar dengan barang dan atau jasa, menetapkan
harga, mendistribusikaanya serta mempromosikannya melalui proses pertukaran agar
memuaskan konsumen dan mencapai tujuan perusahaan (Budiarto,1993:2).
Pemasaran merupakan proses pemahaman ekspektasi konsumen dan
menginterpretasikaanya melalui pengembangan produk dan mengenalkannya ke pasar
dalam rangka menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingan (Joewono,2008:21)
Definisi manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan
pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang dan jasa
untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan
organisasi. Manajemen pemasaran tidak saja menyangkut pencarian dan peningkatan
permintaan, tetapi juga menyangkut pengubahan atau bahkan pengurangannya.
Pengertian Strategi Pemasaran
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya
dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber
daya (Chandler, 1962) .
Meurut Koetler (1997) ,strategi pemasaran terdiri dari prinsip-prinsip dasar yang
melandasi manajemen untuk mencapai tujuan bisnis dan permasalahannya dalam
sebuah pasar sasaran, bauran pemasaran, dan alokasi pemasaran.
Strategi pemasaran merupakan analisis, strategi pengembangan dan pelaksanaan
kegiatan dalam pemilihan strategi pasar sasaran produk pada tiap unit bisnis,
penetapan tujuan pemasaran, pengembangan, pelaksanaan serta pengelolaan strategi
program pemasaran penentuan posisi pasar yang dirancang untuk memenuhi
keinginan konsumen pasar sasaran. Semua informasi yang diperoleh memiliki peran
penting dalam desain strategi pemasaran. Faktor situsional dan persaingan yang harus
dihadapi organisasi menjadi perhatian dalam pemilihan strategi pemasaran.
Jasa
Jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang ditawarkan oleh satu pihak ke pihak
lain yang secara prinsip tidak berwujud dan tidak menyebabkan perpindahan
kepemilikan (Philip Kotler ,2000:428). Jasa pada dasarnya adalah seluruh aktivitas
ekonomi dengan output selain produk dalam pengertian fisik, dikonsumsi dan
diproduksi pada saat bersamaan, memberikan nilai tambah dan secara prinsip tidak
berwujud (intangible) bagi pembeli pertamanya (Zeithaml dan Bitner 2000:3).
Menurut Kotler (2000:429), jasa memiliki empat ciri utama yang sangat
mempengaruhi rancangan program pemasaran, yaitu sebagai berikut :
a. Tidak berwujud
Hal ini menyebabkan konsumen tidak dapat melihat, mencium, meraba mendengar
dan merasakan hasilnya sebelum mereka membelinya.
b. Tidak terpisahkan (insereparability)
Jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, yaitu perusahaan jasa yang
menghasilkannya. Jasa diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan
c. Bervariasi (variability)
Jasa yang diberikan sering kali berubah-ubah tergantung dari siapa yang
menyajikannya, kapan dan dimana penyajian jasa tersebut dilakukan.
d. Mudah musnah (perishability)
Jasa tidak dapat disimpan atau mudah musnah sehingga tidak dapat dijual pada masa
yang akan datang.
Kotler (2000:8) mengemukakan bahwa pemasaran merupakan suatu proses
sosial dan manajerial, baik oleh individu atau kelompok, untuk mendapatkan apa yang
dibutuhkan dan diinginkan melalui penciptaan (creation), penawaran dan pertukaran
produk yang bernilai dengan pihak lain.
Pengertian Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Bauran pemasaran adalah sekumpulan alat pemasaran yang dapat digunakan
oleh perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran (Philip
Kotler 2000:15). Marketing mix merupakan unsur-unsur pemasaran yang saling
terkait, dibaurkan, diorganisir dan digunakan dengan tepat, sehingga perusahaan dapat
mencapai tujuan pemasaran dengan efektif, sekaligus memuaskan kebutuhan dan
keinginan konsumen (Zeithaml dan Bitner 2001:18). Marketing mix adalah kombinasi
empat variable atau kegiatan yang merupakan inti dari system pemasaran perusahaan,
yakni : produk, struktur harga, kegiatan promosi dan lokasi. Marketing mix inilah
yang merupakan inti dari strategi pemasaran yang terdiri dari empat komponen utama
yaitu:
1. Produk (Product)
2. Harga (Price)
3. Tempat (Place, termasuk distribusi )
4. Promosi (Promotion)
Restoran
Restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi secara komersial,
yang menyelanggarakan akan pelayanan dengan baik kepada semua tamunya, baik
berupa makan maupun minum (Marsum, 1993). Restoran berasal dari bahasa Perancis
yaitu ‘restaurer’ yang memiiki arti “tempat menyediakan makanan” . Ragam
makanan yang lengkap biasanya mencakup makanan pembuka, makanan utama, dan
makanan penutup atau pencuci mulut.
Pizza
Pizza adalah sejenis roti bundar, pipih yang dipanggang di oven dan biasanya
dilumuri saus tomat serta keju dengan bahan makanan tambahan lainnya yang bisa
dipilih. Keju yang dipakai biasanya mozzarella. Jenis bahan lain juga dapat ditaruh di
atas pizza, biasanya daging dan saus, seperti salami dan pepperoni, ham, bacon,
buah seperti nanas dan zaitun, sayuran seperti cabe dan paprika, dan juga bawang
bombay, jamur dan lain lain.
Kepuasan Konsumen
Menurut Philip Kotler, kepuasan konsumen adalah hasil yang dirasakan oleh
pembeli yang mengalami kinerja sebuah perusahaan yang sesuai dengan harapannya.
Konsumen merasa puas kalau harapan mereka terpenuhi dan merasa sangat gembira
jika harapan mereka terlampaui. Konsumen yang puas cenderung tetap loyal lebih
lama, membeli lebih banyak, kurang peka terhadap perubahan harga dan
pembicaraannya menguntungkan perusahaan.
Kepuasan pelanggan adalah persepsi pelanggan bahwa harapannya telah terpenuhi
atau terlampaui (Gerson,2004:3)
Product (Produk)
Segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta,
dicari, dibeli digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau
keinginan pasar yang bersangkutan (Kotler 2000:428).
Price (Harga)
Price adalah harga yang diberikan kepada konsumen atau jumlah uang yang
dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan
yang menyertainya. Penentuan harga dalam bauran pemasaran jasa adalah hal yang
penting karena harga menentukan pendapatan dari suatu usaha atau bisnis. Keputusan
penentuan harga juga sangat signifikan di dalam penentuan nilai atau manfaat yang
dapat diberikan kepada pelanggan dan memainkan peranan penting dalam gambaran
kualitas jasa.
Promotion (Promosi)
Promosi menurut Buchari Alma (2004:179) adalah suatu bentuk komunikasi
pemasaran, yang merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan
informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas
perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk
yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
Place ( Tempat )
Tempat atau lokasi adalah suatu tempat dimana perusahaan itu melakukan kegiatan
fisik.
Kedudukan perusahaan dapat berbeda dengan lokasi perusahaan, karena kedudukan
perusahaan adalah kantor pusat dari kegiatan fisik perusahaan.
- Factor-faktor pokok penentu pemilihan lokasi :
· Letak dari sumber bahan mentah untuk produksi
· Letak dari pasar konsumen
· Ketersediaan tenaga kerja
· Ketersediaan pengangkutan dan transportasi
· Ketersediaan energy
- Jenis-jenis lokasi perusahaan :
· Lokasi perusahaan yang ditetapkan pemerintah (contoh: kawasan industry
Cikarang dan lain sebagainya)
· Lokasi perusahaan yang mengikuti sejarah ( contoh : tambang aspal di Buton dan
lain sebagainya.)
· Lokasi perusahaan yang mengikuti kondisi alam (contoh : membangun perusahaan
udang di Cirebon yang merupakan kota udang dan lain sebagainya
· Lokasi perusahaan yang mengikuti factor-faktor ekonomi
2. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
adalah :
1. Diduga ada pengaruh produk (product) terhadap kepuasan konsumen pada restoran
Pizza Hut.
2. Diduga ada pengaruh harga (price) terhadap kepuasan konsumen pada restoran
Pizza Hut.
3. Diduga ada pengaruh promosi (promotion) terhadap kepuasan konsumen pada
restoran Pizza Hut.
4. Diduga ada pengaruh tempat (place) terhadap kepuasan konsumen pada restoran
Pizza Hut.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Restoran yang menjadi pengamatan dalam penelitian ini adalah restoran “Pizza Hut
cabang Mall Margocity Depok Yang terletak di Mall Margo City, Lt. Dasar Unit 18-
19 ,Jalan Margonda No. 358, Depok, Jawa Barat.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat dari orang, obyek atau kegiatan
yang memiliki variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Berkaitan dengan penelitian ini, variabel
penelitian yang terdiri dari variable dependen dan variabel independen diuraikan
sebagai berikut :
a.Variable Independent (X), variabel independent adalah variable bebas yang
keberadaanya tidak dipengaruhi oleh variable lain. dalam penelitian ini yang menjadi
variable independent adalah:
1 Produk (X1)
2. Harga (X2)
3. Promosi (X3)
4. Tempat (X4)
b. Variabel Dependent (Y) adalah variable yang terikat (tidak bebas) yang
dipengaruhi oleh variable independent. Dalam penelitian ini yang menajdi variable
dependent adalah kepuasan konsumen.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuisoner
untuk mendapatkan data primer. Dengan melakukan penyebaran kuesioner untuk
mengukur persepsi responden digunakan Skala Likert (Rangkuti, 1997). Pertanyaan
dalam kuesioner dibuat dengan menggunakan skala 1-5 untuk mewakili pendapat
dari responden. Nilai untuk skala tersebut adalah :
a. Sangat Setuju : 5
b. Setuju : 4
c. Netral : 3
d. Tidak Setuju : 2
e. Sangat Tidak Setuju : 1
3.4 Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
adalah :
1. Diduga ada pengaruh produk (product) terhadap kepuasan konsumen pada
restoran Pizza Hut.
2. Diduga ada pengaruh harga (price) terhadap kepuasan konsumen pada restoran
Pizza Hut.
3. Diduga ada pengaruh promosi (promotion) terhadap kepuasan konsumen pada
restoran Pizza Hut.
4. Diduga ada pengaruh tempat (place) terhadap kepuasan konsumen pada restoran
Pizza Hut
3.5 Alat Analisis yang Digunakan
Metode yang digunakan oleh penulis di dalam melakukan penelitian adalah metode
deskrptif analisis, yaitu menganalisis masalah dengan cara mendeskripsikannya
melalui penggunaan tabel, grafik atau alat bantu deskriptif lainnya.
Ø Uji Validitas
Validitas adalah tingkat keandalah dan kesahihan alat ukur yang digunakan. Intrumen
dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan
data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur
(Sugiyono, 2004:137). Dengan demikian, instrumen yang valid merupakan instrumen
yang benar-benar tepat untuk mengukur apa yang hendak di ukur. Analisis validitas
yang digunakan adalah uji korelasi product moment dan diolah menggunakan
program SPSS. Uji validitas dapat diketahui dengan membandingkan antara r hitung
dari hasil olahan komputer dengan r tabel dari tabel r product moment.
Dasar pengambilan keputusan untuk menguji validitas adalah :
a) Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel maka variabel tersebut valid.
b) Jika r hitung tidak positif serta r hitung < r tabel maka variabel tersebut tidak
valid.
Ø Uji Reliabilitas
Reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrument yang dalam hal ini
kuesioner dapatdigunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama
akan menghasilkan data yang konsisten.
Ø Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumi klasik dilakukan untuk mengetahui kondisi data yang ada agar dapat
menentukan model analisis yang tepat. Untuk menguji apakah persamaan garis regresi
yang
diperoleh linier dan dapat dipergunakan untuk melakukan peramalan, maka harus
dilakukan uji asumsi klasik yaitu:
a. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah suatu keadaan yang variabel bebasnya berkorelasi dengan
variabel bebas lainnya atau suatu variabel bebas merupakan fungsi linier dari variabel
bebas lainnya. Adanya Multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance value atau
nilai variance inflation factor (VIF). Apabila tolerance value dibawah 0,10 atau nilai
VIF diatas 10, maka terjadi problem multikolinearitas.
b. Uji Autokorelasi
Autokorelasi dapat diartikan sebagai korelasi yang terjadi di antara anggota-anggota
dari serangkaian observasi yang berderetan waktu (apabila datanya time series) atau
korelasi antara tempat berdekatan (apabila cross sectional).
Adapun uji yang digunakan untuk mendeteksi adanya penyimpangan asumsi klasik ini
adalah uji Lagrange Multiplier (LM Test). Uji LM dilakukan dengan menghitung nilai
X2hitung dengan rumus X2 = (n-1)R2. Nilai X2
hitutng akan dibanding dengan nilai
X2tabel dengan df=(α,n-1). Jika nilai X2
hitung > X2tabel, itu menunjukkan adanya masalah
autokorelasi. Sebaliknya, jika X2hitung < X2
tabel, itu menunjukkan tidak terjadinya
masalah autokorelasi.
Ø Uji Goodness of Fit
Uji Goodness of Fit digunakan untuk mengukur ketepatan fungsi regresi sampel
dalam menaksir nilai aktual. Uji Goodness of Fit dapat dilakukan dengan metode
statistik, yaitu melalui pengukuran nilai koefisien determinasi, nilai statistik F dan
nilai statistik t. Menurut Ghozali (2009), perhitungan statistik disebut signifikan
secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana
Ho ditolak). Sebaliknya perhitungan statistik disebut tidak signifikan apabila nilai uji
statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima.
a) Uji Signifikansi Simultan
Uji F yaitu suatu uji untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu Produk (X1),
harga (X2), promosi (X3), dan tempat (X4) secara simultan terhadap variabel terikat
yaitu kepuasan konsumen (Y).
a. Merumuskan hipotesis
H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = 0, tidak ada pengaruh bauran pemasaran (produk, harga,
promosi dan tempat) terhadap kepuasan konsumen.
H1 : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ 0, minimal ada pengaruh dari implementasi bauran pemasaran
(produk, harga, promosi dan tempat) terhadap kepuasan konsumen.
b) Uji parsial (uji t)
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dari setiap variabel independen,
yaitu Produk (X1), harga (X2), promosi (X3), dan tempat (X4) benar-benar
berpengaruh secara parsial (terpisah) terhadap variabel dependennya yaitu kepuasan
konsumen (Y).
Kriteria pengujian dengan tingkat signifikansi (a) = 0,05 ditentukan sebagai berikut :
- t hitung < t tabel, maka H0 diterima
- t hitung > t tabel, maka H0 ditolak
c) Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2009). Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabelvariabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen.
Ø Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda bertujuan untuk mengetahui Produk (X1),
harga (X2), promosi (X3), dan tempat (X4) terhadap kepuasan konsumen.
Persamaan regresi yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
Daftar Pustaka
Gerson, Richard. F, 2004, Mengukur Kepuasan Pelanggan. Jakarta: Penerbit PPM.
Kotler, P. 1997. Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol. Jilid Dua. Edisi Kesembilan. PT Prenhallindo. Jakarta.
Swastha, Basu dan Ibnu Sukotjo. 1998, Pengantar Bisnis Modern, Edisi Ketiga, Cetakan Keenam. Liberty.Yogyakarta.
Budiarto, Teguh. 1993, Dasar Pemasaran, Gunadarma, Jakarta.
Yuzirman,Badroni & Sumardy. 2012. Kiss Marketing. Jakarta: Upnormals Publishing.
www.google.comwww.wikipedia.comhttp://pend-ekonomi.blogspot.com/2012/07/pengertian-dan-pengukuran-kepuasan.htmlhttp://scholar.google.co.idhttp://repository.ipb.ac.id
Recommended