View
245
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Umum Perancangan Interior EF English First
EF English First memiliki arti pusat kursus khusus dan pelatihan bahasa Inggris. Jalur
pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi diri
dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Berikut macam-
macam jalur pendidikan:
1. Pendidikan Formal
Kegiatan yang sistematis, bertingkat/berjenjang, dimulai dari sekolah dasar sampai
dengan perguruan tinggi dan yang setaraf dengannya; termasuk kedalamnya
ialah kegiatan studi yang berorientasi akademis dan umum, program
spesialisasi, dan latihan professional, yang dilaksanakan dalam waktu yang terus
menerus.
2. Pendidikan Informal
Proses yang berlangsung sepanjang usia sehingga sehingga setiap orang memperoleh
nilai, sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang bersumber dari pengalaman
hidup sehari-hari, pengaruh lingkungan termasuk di dalamnya adalah pengaruh
kehidupan keluarga, hubungan dengan tetangga, lingkungan pekerjaan dan
permainan, pasar, perpustakaan, dan media massa.
3. Pendidikan Nonformal
setiap kegiatan teroganisasi dan sistematis, di luar sistem persekolahan yang ,
dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian penting dari kegiatan yang lebih
luas, yang sengaja dilakukan untuk melayani peserta didik tertentu di dalam mancapai
tujuan belajarnya.
Dalam hal ini EF English First termasuk dalam kategori pendidikan non formal karena
dilakukan secara mandiri namun terorganisir dengan baik.
A. Kursus
A.1 Pengertian Kursus
Lembaga di luar sekolah yang memberikan pelajaran serta pengetahuan atau
keterampilan yang diberikan dalam waktu singkat. Dalam penjelasan pasal 26 ayat 5 Undang-
undang Nomor 20 Tahun 2003, dijelaskan bahwa kursus dan pelatihan adalah bentuk
pendidikan berkelanjutan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dengan
penekanan pada penguasaan keterampilan, standar kompetensi, pengembangan sikap
kewirausahaan serta pengembangan kepribadian
profesional.
A.2 Dasar Penyelenggaran Kursus
Undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 26 ayat 5: Kursus dan pelatihan
diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan,
kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja,
usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
A.3 Tujuan Lembaga Kursus
Sejalan dengan Undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 26 ayat 5, maka
kursus dan pelatihan diselenggarakan dengan tujuan untuk memberikan bekal pengetahuan,
keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan
profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi, kepada masyarakat yang mebutuhkan.
A.4 Sasaran Lembaga Kursus
Kursus diselenggarakan bagi peserta didik (masyarakat yang usianya tidak dibatasi, tidak
dibedakan jenis kelaminya, dan jumlah disesuaikan dengan kebutuhan proses belajar yang
efektif), yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap
untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
B. Bahasa Inggris
B.1 Definisi Bahasa Inggris
Bahasa Inggris termasuk rumpun bahasa-bahasa Anglo-Frisia pada cabang barat bahasa-
bahasa Jerman, dan merupakan sebuah bahasa subfamili dari bahasa-bahasa Indo-Eropa.
Hampir mendekati bahasa Frisia, sedikit lebih luas dari bahasa Netherlandic (Belanda –
Flemish) dan dialek Jerman tingkat rendah (Plattdeutsch), serta jauh dari bahasa Jerman
Modern tingkat tinggi.
Bahasa Inggris adalah media komunikasi utama bagi masyarakat di negara Inggris,
Amerika Serikat, Kanada, Australia, New Zealand, Afrika Selatan, dan di banyak negara
lainnya dan merupakan bahasa resmi dari banyak negara-negara persemakmuran serta
dipahami dan dipergunakan secara meluas. Bahasa Inggris dipergunakan di lebih banyak
negara di dunia dibanding bahasa yang lain.
B.3 Sejarah Bahasa Inggris
Bermula dari lahirnya bahasa Inggris di pulau Britania kurang lebih 1.500 tahun yang
lalu. Bahasa Inggris adalah sebuah bahasa Jermanik Barat yang berasal dari dialek-dialek
Anglo-Frisia yang dibawa ke pulau Britania oleh para imigran Jermanik dari beberapa bagian
barat laut daerah yang sekarang disebut Belanda dan Jerman. Pada awalnya, bahasa Inggris
Kuno adalah sekelompok dialek yang mencerminkan asal-usul beragam kerajaan-kerajaan
Anglo-Saxon di Inggris. Salah satu dialek ini, Saxon Barat akhirnya yang berdominasi. Lalu
bahasa Inggris Kuno yang asli kemudian dipengaruhi oleh dua gelombang invasi.
Gelombang invasi pertama adalah invasi para penutur bahasa dari cabang Skandinavia
keluarga bahasa Jerman. Mereka menaklukkan dan menghuni beberapa bagian Britania pada
abad ke-8 dan ke-9.
Lalu gelombang invasi kedua ini ialah suku Norman pada abad ke-11 yang bertuturkan
sebuah dialek bahasa Perancis. Kedua invasi ini mengakibatkan bahasa Inggris "bercampur"
sampai kadar tertentu (meskipun tidak pernah menjadi sebuah bahasa campuran secara
harafiah). Hidup bersama dengan anggota suku bangsa Skandinavia akhirnya menciptakan
simplifikasi tata bahasa dan pengayaan inti Anglo-Inggris dari bahasa Inggris.
B.4 Sejarah Bahasa Inggris di Indonesia
Bahasa Inggris di Indonesia secara umum diajarkan sebagai bahasa asing. Istilah ‘bahasa
asing’ dalam bidang pengajaran bahasa berbeda dengan ‘bahasa kedua’. Bahasa asing adalah
bahasa yang yang tidak digunakan sebagai alat komunikasi di negara tertentu di mana bahasa
tersebut diajarkan. Sementara bahasa kedua adalah bahasa yang bukan bahasa utama namun
menjadi salah satu bahasa yang digunakan secara umum di suatu negara. Bahasa Inggris di
Singapura adalah bahasa kedua. Media massa, komunikasi, dan pembicaraan di negara
tersebut hampir selalu menggunakan bahasa Inggris.
Sementara bahasa asing biasanya diajarkan sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah
dengan tujuan berkomunikasi dasar serta menguasai 4 keahlian berbahasa (menyimak,
membaca, menulis, berbicara) dalam bahasa tersebut dalam batasan tertentu. Di Indonesia,
kebijakan pengajaran Bahasa Inggris sebagai bahasa asing berubah seiring waktu dan
pergantian kebijakan yang kebanyakan dipengaruhi ekonomi dan politik.
1. Jaman Belanda (1700-1942)
Pada masa peperangan dengan Belanda, Bahasa Inggris diajarkan di MULO (Meer
Uitgebreid Lager Onderwijs) yang setara dengan SMP dan AMS (Algemeene
Middlebare School) yang setara dengan SMA.
Pada masa ini, selain anak-anak Belanda, hanya orang-orang pribumi tertentu yang
mampu dan diijinkan bersekolah di MULO dan AMS. Sebagian besar anak pribumi
biasa hanya sekolah hingga tingkat yang setara SD saat sekarang. Kondisi ini turut
mempengaruhi pengajaran Bahasa Inggris. Kondisi sekolah pada jaman Belanda ini
konon sangat bagus. Guru-guru mendapat gaji besar, material pengajaran mencukupi,
dan sistem pengajaran dan ujian sangat berkualitas. Wajar, karena sebagian besar
yang sekolah hanyalah orang-orang berduit, terpandang, atau anak orang Belanda.
Lulusan MULO biasanya mampu berbahasa Inggris dengan sangat baik. Selain itu,
mereka juga wajib menguasai bahasa Belanda serta memilih pelajaran bahasa pilihan
Prancis atau German, serta bahasa lokal (Jawa/Melayu).
Namun membandingkan kondisi pengajaran di sekolah pada jaman Belanda dan
sekarang tidaklah adil, karena saat itu, sekolah bersifat elit dan kemewahan adalah
bagian dari elitisitas tersebut.
2. Jaman Jepang (1942-1945)
Pada masa peperangan dengan Jepang, kondisi sebaliknya terjadi. Bahasa Belanda,
Inggris, dan bahasa Eropa lainnya dilarang total digunakan di Indonesia. Semua buku
yang berbahasa tersebut dimusnahkan dan dibakar. Sedihnya, keputusan pembakaran
buku ini berdampak hingga saat ini, di mana sangat sedikit referensi sejarah yang
bangsa Indonesia miliki tentang negerinya sendiri.
Sisi lainnya, Jepang merubah secara radikal sistem pendidikan, dari elitis menjadi
egalitarian. Semua orang harus sekolah. Selain itu, bahasa Jepang diajarkan secara
intensif dan bahkan ditargetkan menjadi ‘bahasa kedua’ di Indonesia. Ditambah, pada
masa Jepang ini banyak buku-buku asing yang diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia.
3. Jaman Kemerdekaan (1945-sekarang)
Bahasa Inggris secara resmi diajarkan sebagai bahasa asing di sekolah-sekolah
Indonesia seiring dengan keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun
1967. Sejak saat itu, perubahan menteri, kurikulum, keadaan politik, ekonomi dan
perkembangan ilmu pendidikan, terus mewarnai perkembangan pengajaran Bahasa
Inggris sebagai bahasa asing di Indonesia.
Mulai dari sistem pengajaran di mana siswa diwajibkan menghapal sekian ratus kata
dan artinya dalam waktu tertentu, menguasai grammar, lalu berubah ke orientasi
bahasa Inggris untuk komunikasi, sampai ke isu pengajaran bahasa Inggris untuk
anak-anak saat ini.
B. 5 Perbedaan Bahasa Inggris-British dengan Bahasa Inggris-Amerika
Bahasa Inggris digunakan di banyak negara baik sebagai bahasa ibu maupun sebagai
bahasa kedua. Sehingga pada dasarnya banyak variasi dari bahasa Inggris.
Versi bahasa Inggris yang paling umum digunakan adalah bahasa Inggris-British dan
bahasa Inggris-Amerika. Beberapa perbedaan diantara kedua versi bahasa Inggris ini cukup
tipis dan seiring dengan internasionalisasi di era modern sekarang ini perbedaan-perbedaan
tersebut bahkan bisa dikatakan semakin berkurang.
Perbedaan yang terdapat antara bahasa Inggris-British dan Inggris-Amerika cenderung
hanya memperkaya komunikasi dan tidak menimbulkan masalah ataupun kesulitan dalam
berkomunikasi. Berikut perbedaan bahasa Inggris-British dan Amerika ditinjau dari beberapa
sudut pandang.
B.5.1 Ejaan (spelling)
Bahasa Inggris-British cenderung mempertahankan ejaan banyak kata yang asalnya dari
Perancis sedangkan Inggris-Amerika mencoba untuk mengeja kata lebih mendekati cara
melafalkannya dan menghilangkan huruf-huruf yang tidak diperlukan. Berikut beberapa
contohnya:
Inggris-British Inggris-Amerika
Centre Center
Theatre Theater
Realise Realize
Catalogue Catalog
Programme Program
Travelled Traveled
Neighbour Neighbor
Grey Gray
Grey Gray
Plough Plow
to practise (verb) practice (verb)
Cheque check (noun)
Tabel 2.1 Ejaan (Spelling)
B.5.2 Pelafalan (pronunciation)
Orang Amerika biasanya melafalkan huruf "r" dengan menggulung lidah mereka ke
belakang dan merapatkannya ke langit-langit mulut sedangkan kebanyakan orang Inggris
tidak melafalkan huruf "r" dalam kata, khususnya jika terdapat pada akhir kata. Dalam bahasa
Inggris-Amerika kata "can" dan "can't" kedengaran sangat mirip sedangkan dalam bahasa
Inggris-British bisa dibedakan secara jelas.
Orang Amerika cenderung melafalkan kata seperti "reduce", "produce", "induce",
"seduce" (kata-kata kerja yang berakhiran "duce") dengan lebih rileks, yang berarti bahwa
setelah huruf "d" mengikut bunyi/huruf "u". Dalam bahasa Inggris-British setelah huruf "d"
ditambahkan "j". Orang Amerika memiliki kecenderungan untuk mereduksi kata dengan
menghilangkan beberapa huruf. Kata "facts" misalnya dalam bahasa inggris Amerika
dilafalkan sama dengan kata "fax" - "t" tidak diucapkan.
Kadang-kadang huruf dihilangkan dalam bahasa Inggris-British seperti dalam kata
"secretary", dimana huruf "a" tidak diucapkan.
Dalam bahasa Inggris-Amerika, kombinasi huruf "cl" dalam kata seperti "cling",
"climat", "club" dll, kedengaran lebih frikatif. Bunyi ini dihasilkan dengan menegangkan pita
suara. Penekanan kata terkadang juga berbeda. Contoh, kata "details" mendapatkan
penekanan pada huruf "e" dalam Inggris-British dan pada "ai" dalam Inggris-Amerika.
B.5.3 Kosa kata (vocabulary)
Ada beberapa kata dan istilah yang digunakan hanya dalam Inggris-British atau hanya
dalam Inggris-Amerika. Akan tetapi, dengan adanya media baru seperti internet dan dunia
yang semakin mengglobal kata-kata seperti ini menjadi semakin sedikit.
Berikut beberapa contohnya :
Inggris-British Inggris-Amerika
Lift Elevator
Boot Trunk
Autumn Fall
Litter Garbage
Cross Crossing
Road Pants
Tabel 2.2 Kosa Kata (Vocabulary)
2.2.1 Fungsi dan Tujuan EF English First
2.2.1.1 Fungsi EF English First
Banyak orang mengetahui pentingnya kemampuan berbahasa asing khususnya bahasa
Inggris di kehidupan sosial maupun di dunia kerja. Selain dapat belajar bahasa Inggris secara
otodidak, lembaga kursus juga sangat diperlukan agar dapat memperdalam kemampuan dan
pengetahuan tentang bahasa Inggris. Lembaga kursus pendidikan bahasa Inggris di Indonesia
sangat berpengaruh dan banyak diminati oleh semua kalangan. Mulai dari anak kecil, remaja
hingga orang dewasa. EF English First memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Untuk belajar berbahasa Inggris. Yang didalamnya mencangkup 4 aspek
dasar kegiatan :
a. Writing (menulis)
b. Reading (membaca)
c. Speaking (berbicara)
d. Listening (mendengarkan)
2. Memberikan pelayanan dalam pembekalan bahasa Inggris kepada muridnya
agar dapat mengerti serta berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris dengan lancar.
3. Sebagai tempat untuk berinteraksi dan bersosialisasi dengan individu yang
lainnya.
2.2.1.2 Tujuan EF English First
Selain memiliki fungsi, pusat kursus pendidikan bahasa Inggris juga memiliki tujuan dari
metode pembelajaran yang diberikan kepada muridnya. Berikut beberapa tujuan Lembaga
kursus pendidikan bahasa Inggris:
1. Berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris dengan baik dan lancar.
2. Mengerti dan mendalami 4 aspek dasar yaitu writing, reading, speaking dan
listening dengan baik dan benar.
a. Writing (menulis)
Menulis kosa kata dengan menggunakan grammar yang baik dan benar.
b. Reading (membaca)
Membaca dengan menggunakan ejaan dan pelafalan yang benar.
c. Speaking (berbicara)
Pada aspek ini, murid diajarkan untuk berbicara dalam bahasa Inggris yang
baik dan benar.
d. Listening (mendengarkan)
Kegiatan listening ini biasanya dilakukan di laboratorium komputer atau juga
bisa dilakukan dalam kelas biasa. Untuk membiasakan murid mendengar
percakapan bahasa Inggris.
3. Mengerti dan mendalami grammar dengan benar. Grammar sendiri sangat
penting dalam bahasa Inggris, karena grammar akan memberikan panduan bagaimana
menyusun kata dan kalimat sesuai kaidah bahasa Inggris yang benar. Dalam
Grammar, kata-kata dibagi menjadi 8 kelompok.
4. Mempersiapkan individu melanjutkan jenjang pendidikan lebih tinggi yang
berbasis internasional. Contohnya mempersiapkan murid yang ingin melanjutkan
kuliahnya di luar negri.
2.1.2 Klasifikasi Jenis Kegiatan dan Aktifitas
Dalam sebuah lembaga pendidikan bahasa Inggris pasti melibatkan pengguna di dalam
gedung tersebut. Antara lainnya adalah staff back office, staff front office, pengajar, murid
dan service yang terlibat tersebut pasti memiliki kegiatan yang berbeda dalam beberapa hal.
Dalam perencanaan desain interior untuk lembaga pendidikan bahasa Inggris, pengguna
memiliki kegiatan yang terkait dalam perencanaan bidang yang akan mempengaruhi segi
interior baik secara estetika maupun ergonomisnya. Penjabaran tentang klasifikasi kegiatan
tersebut berdasarkan pengguna, antara lain:
1. Murid
Jenis kegiatan yang dilakukan oleh murid pada lembaga pendidikan bahasa inggris
adalah kegiatan belajar bahasa Inggris. Adapun materi yang diberikan didalam ruang kelas
masing-masing sesuai dengan tingkat level kemampuan yang dimiliki setiap siswa. Ada 4
aspek penting dalam bahasa Inggris, yaitu:
a. Writing (menulis)
Menulis kosa kata dengan benar. Murid setiap minggunya diberikan latihan
untuk menulis dan mengarang cerita pendek secara bebas dengan tema yang
telah ditentukan. Selain menulis kosa kata yang benar, murid juga harus
menggunakan grammar (tata cara penulisan kalimat) yang benar pada cerita
pendek yang dibuatnya.
b. Reading (membaca)
Membaca dengan menggunakan ejaan dan pelafalan dan yang benar. Murid
biasanya diberikan latihan membaca cerita pendek yang ada di dalam buku
paket yang telah disediakan lembaga kursus. Murid membaca di depan kelas
secara bergantian. Apabila ada pelafalan atau ejaan yang salah, akan
dibenarkan dan dicontohkan oleh pengajarnya.
c. Speaking (berbicara)
Pada aspek ini, murid diajarkan untuk berbicara dalam bahasa Inggris yang
baik dan benar. Murid diberikan latihan membuat dialog dengan temannya dan
berbicara dengan menggunakan grammar yang benar serta pelafalan kosa kata
yang baik. Selain itu, interaksi antara pengajar dan murid juga sangat penting
dalam membantu proses belajar ini.
d. Listening (mendengarkan)
Kegiatan listening ini biasanya dilakukan di laboratorium komputer atau juga
bisa dilakukan dalam kelas biasa. Murid diberikan pelatihan mendengarkan
cerita pendek lalu menjawab soal yang telah diberikan sebelumnya. Soal itu
bersangkutan dengan cerita yang diberikan. Sehingga membantu murid untuk
mendengarkan bahasa Inggris dengan seksama. Selain latihan ini, menonton
DVD juga merupakan alternatif yang bagus untuk mengasah kemampuan
mendengar bahasa Inggris.
Selain 4 aspek penting dalam bahasa Inggris, ada hal penting lainnya yang perlu di
perdalam oleh murid yaitu grammar. Grammar sendiri sangat penting dalam bahasa Inggris,
karena grammar akan memberikan panduan bagaimana menyusun kata dan kalimat sesuai
kaidah bahasa Inggris yang benar. Dalam Grammar, kata-kata dibagi menjadi 8 kelompok,
yaitu:
1. Noun (KataBenda)
2. Pronoun (Kata Ganti)
3. Adjective (Kata Sifat)
4. Verb (Kata Kerja)
5. Adverb (Kata Keterangan)
6. Preposition (Kata Depan)
7. Conjunction (Kata Penghubung)
8. Interjection (Kata Seru)
Dalam membuat suatu kalimat, juga harus diperlukan rumus-rumus untuk membentuk
kalimat tersebut. Rumus itu adalah tenses. Tenses merupakan hal yang paling mendasar dalam
belajar Bahasa Inggris. Tenses merupakan bentuk waktu yang menjelaskan kapan suatu
perbuatan, peristiwa atau situasi berlangsung atau dikerjakan. Berikut urutan dan rumus
umum tenses sebagai berikut :
a. Urutan tense :
1. Simple
2. Continuous
3. Perfect
4. Perfect Continuous
b. Rumus umum tense :
1. Present : Kata Kerja Bentuk I
2. Past: Kata kerja Bentuk II
3. Perfect : Kata Kerja Bentuk III, namun di depannya harus ada have, has,
atau had
4. Future : Kata Kerja Bentuk I, namun di depannya harus ada will/shall,
would/should
5. Continuous : Kata Kerja bentuk I ditambah ing. Namun, di depannya harus
ada to be; is, am, are, was, were, be, atau been
c. Tense secara umum ada 16 rumus, diantaranya sebagai berikut :
Present
1. Present Simple Tense
2. Present Continuous Tense
3. Present Perfect Tense
4. Present Perfect Continuous Tense
Past
1. Past Simple Tense
2. Past Continuous Tense
3. Past Perfect Tense
4. Past Perfect Continuous Tense
Future
a. Future Simple Tense
b. Future Continuous Tense
c. Future Perfect Tense
d. Future Perfect Continuous Tense
Past Future
1. Past Future Simple Tense
2. Past Future Continuous Tense
3. Past Future Perfect Tense
4. Past Future Perfect Continuous Tense
Selain aktifitas pembelajaran wajib yang ada diatas, aktifitas lain yang menunjang
pembentukan minat dalam belajar bahasa Inggris murid adalah :
1. Menonton DVD berbahasa Inggris yang mendorong dan membiasakan
siswa secara tidak langsung mendengarkan percakapan bahasa Inggris.
2. Bermain games yang dapat meningkatkan skill bahasa Inggris murid.
Contohnya permainan Scrabble, Monopoli, dan lain-lain.
3. Bermain games di laboratorium komputer.
4. Belajar listening di laboratorium komputer.
5. Membaca buku atau novel bahasa Inggris di perpustakaan.
Kegiatan EF English First berdasarkan tingkatan umur :
SMALL STARS
3-6 Tahun
HIGH FLYERS
7-10 Tahun
TRAILBLAZERS
11-14 Tahun
FRONTRUNNER
15-18 Tahun
Life Club
Percakapan dengan
menggunakan tema
yang dipilih setiap
minggunya.
Life Club
Percakapan dengan
menggunakan tema
yang dipilih setiap
minggunya.
Sistem Efekta
Learn : Belajar di
kelas
Try : fitur iLab
Apply : aktifitas
sosial di Life Club
Certify : ukur
kemajuan dengan
tugas
Sistem Efekta
Learn : Belajar di
kelas
Try : fitur iLab
Apply : aktifitas
sosial di Life Club
Certify : ukur
kemajuan dengan
tugas
iLab
Belajar diluar kelas
dengan
menggunakan
iLab
Belajar diluar kelas
dengan
menggunakan
Kegiatan
Berbicara,
mendengar,
membaca dan
Kegiatan
Berbicara,
mendengar,
membaca dan
sistem belajar
online. Memiliki
200 jam pelatihan
bahasa.
sistem belajar
online. Memiliki
200 jam pelatihan
bahasa.
menulis. menulis. Membuat
rangkuman,
memecahkan
masalah,
melakukan
presentasi.
Kegiatan
Belajar
menyanyikan lagu,
mewarnai,
menggunting,
kerajinan tangan,
berkomunikasi.
Kegitan
Belajar kosakata,
berkomunikasi,
menulis dan
membuat kalimat.
Tabel 2.3 Tabel Kegiatan
Kegiatan EF English First berdasarkan tingkatan umur dewasa :
REAL ENGLISH BUSINESS ENGLISH CONVERSATION
Life Club
Menonton bersama, pojok
percakapan, makan malam
bersama.
Kegiatan
Berpidato
Bernegosiasi
Pelatihan wawancara
Kegiatan
Mendengar, penyusunan
kalimat, pelafalan dalam
bahasa inggris dalam kelas
kecil.
Sistem Efekta
Belajar dimana saja,
dirumah, kantor melalui
akses internet. Belajar
dikelas bertemu dengan
natif.
Tabel 2.4 Tabel Kegiatan ( Dewasa )
Jadwal yang kegiatan belajar mengajar EF English First :
1. Small Stars
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
13.00 -
14.20
15.00 -
16.20
Setiap peserta memiliki jadwal belajar 2x dalam seminggu dan setiap pertemuannya 80 menit
kegiatan belajar mengajar.
2. High Flyers
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
13.00 -
14.20
15.00 -
16.20
17.00 –
18.20
Setiap peserta memiliki jadwal belajar 2x dalam seminggu dan setiap pertemuannya 80 menit
kegiatan belajar mengajar.
3. Trailblazers
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
13.00 -
14.20
15.00 -
16.20
17.00 –
18.20
19.00 –
20.20
Setiap peserta memiliki jadwal belajar 2x dalam seminggu dan setiap pertemuannya 80 menit
kegiatan belajar mengajar.
4. Frontrunner
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
13.00 -
14.20
15.00 -
16.20
17.00 –
18.20
19.00 –
20.20
Setiap peserta memiliki jadwal belajar 2x dalam seminggu dan setiap pertemuannya 80 menit
kegiatan belajar mengajar.
2. Pengajar
Sebagai pengajar pada suatu lembaga pendidikan bahasa Inggris. Memiliki kegiatan
mengajar bahasa Inggris kepada murid-muridnya. Didalam kegiatan tersebut, pengajar
memiliki aktifitas sebagai berikut:
1. Menyiapkan materi yang akan disampaikan pada setiap pertemuan. Biasanya
di siapkan di ruang guru sebelum kelas dimulai.
2. Mengajarkan dan memberikan materi yang telah disiapkan sebelumnya
kepada murid-muridnya.
3. Menyusun jadwal dan meminta ijin peminjaman mini theater, laboratorium
komputer atau perpustakaan apabila ingin melakukan kegiatan mengajar diluar kelas.
Contohnya pada pertemuan ke 10 mengadakan kegiatan menonton DVD bersama,
sebelumnya harus meminta ijin kepada petugas mini theater untuk meminjam ruangan
tersebut.
2.1.3 Klasifikasi Fasilitas
Fasilitas sangat penting untuk menunjang kehidupan dan aktifitas pengguna yang berada
di dalamnya. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, fasilitas adalah segala hal yang dapat
memudahkan perkara (kelancaran tugas dan sebagainya) atau kemudahan (Nasional, 2005).
Sedangkan menurut Suryo Subroto “fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan
dan memperlancar pelaksanaan suatu usaha, dapat berupa benda-benda maupun uang”.
Menurut Muhroji “Fasilitas belajar adalah semua yang diperlukan dalam proses belajar
mengajar baik bergerak maupun tidak bergerak agar tercapai tujuan pendidikan dapat
berjalan lancar, teratur, effektif, dan efisien”
Dari pendapat-pendapat diatas dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa fasilitas belajar
adalah segala sesuatu baik berupa benda bergerak atau tidak bergerak serta uang
(pembiayaan) yang dapat mempermudah, memperlancar, mengefektifkan serta
mengefisienkan penyelenggaraan kegiatan belajar guna mencapai tujuan belajar.
Fasilitas yang ada dalam lembaga pendidikan bahasa Inggris sebagai berikut:
1. Receptionist Area
Receptionist area dimana pengunjung mendapatkan informasi seputar program bahasa
Inggris yang di tawarkan. Selain menjadi pusat informasi, area ini juga berfungsi
sebagai kasir.
2. Area Tunggu
Berfungsi sebagai area tunggu bagi pengantar atau orang tua murid yang sedang
menunggu anaknya selesai kelas.
3. Kelas
Kelas mempunyai beberapa pengertian:
a. Sekelompok murid yang menghadapi pelajaran ataupun kuliah tertentu di
perguruan tinggi, sekolah, maupun lembaga pendidikan.
b. Sekelompok murid di tingkatan yang sama dalam sebuah institusi: kelas satu;
ataupun sekelompok murid yang lulus dari lembaga tersebut di saat yang
sama.
Beberapa jenis atau sistem pengajaran dalam kursus bahasa Inggris yang biasanya
ditawarkan tersebut antara lain :
a. Kelas Umum
Sering disebut juga dengan kelas reguler. Sistem pengajaran ini, jadwal belajar
dikelas sudah ditentukan. Kelebihan dari kelas umum adalah dapat
mendapatkan banyak teman sehingga dapat memacu semangat belajar. Teknik
pengajaran yang diberikan guru dengan menggabungkan kenyamanan dan
permainan yang menyenangkan, membuat suasana belajar menjadi sangat
berbeda dengan ada yang di sekolah.
Gambar 2.1.3.1 Kelas EEC ( Foto: Bella, Januari 2013 )
b. Kelas Khusus
Keadaan kelas ini juga tidak jauh berbeda dengan kelas yang ada di kelas
reguler atau kelas umum. Yang membedakan hanyalah waktu atau jadwal
proses belajar mengajarnya. Waktu belajarnya lebih fleksibel.
c. Kelas Privat
Beberapa kelebihan dari kursus paket ini. Di antaranya adalah dapat belajar
lebih intensif karena dalam satu kelas hanya sendiri atau beberapa orang saja
dengan guru pengajar. Situasinya lebih tenang dan tidak bising.
d. Kelas Khusus dengan Tujuan Khusus
Tidak semua tempat kursus bahasa Inggris selalu menyediakan kelas ini.
Karena memang bahasa Inggris yang ingin dikuasai lebih spesifik. Misalkan
saja ada murid yang bekerja dibidang kesehatan, maka bahasa Inggris yang
diikuti tentu saja berbeda.
4. Ruang Guru
Ruang untuk mempersiapkan materi sebelum memulai kelas.
5. Laboratorium Komputer
Komputer dalam pendekatan ini dipakai sebagai sarana atau media belajar. Pada
tempat kursus bahasa Inggris, biasanya memiliki fasilitas ini yang berguna untuk
menunjang proses belajar mengajar agar lebih baik lagi.
Gambar 2.1.3.2 Laboratorium Komputer Erasmus Huis ( Foto: Bella, Januari 2013 )
6. Perpustakaan
Untuk memperoleh pendidikan, banyak cara yang dapat dicapai. Diantaranya
melalui perpustakaan. Karena di perpustakaan berbagai sumber informasi bisa
diperoleh, selain itu banyak juga manfaat lain yang dapat diperoleh melalui
perpustakaan.
Memang pengertian perpustakaan terkadang rancu dengan dengan istilah –
istilah pustaka, pustakawan, kepustakawanan, dan ilmu perpustakaan. Secara harfiah,
perpustakaan sendiri masih dipahami sebagai sebuah bangunan fisik tempat
menyimpan buku – buku atau bahan pustaka.
Perpustakaan diartikan sebuah ruangan atau gedung yang digunakan untuk
menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan
tertentu yang digunakan pembaca bukan untuk dijual.
Ada dua unsur utama dalam perpustakaan, yaitu buku dan ruangan. Namun, di
zaman sekarang, koleksi sebuah perpustakaan tidak hanya terbatas berupa buku-buku,
tetapi bisa berupa film atau lainnya, yang dapat diterima di perpustakaan sebagai
sumber informasi. Kemudian semua sumber informasi itu diorganisir, disusun teratur,
sehingga ketika membutuhkan suatu informasi, dengan mudah dapat menemukannya.
Dengan memperhatikan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa
perpustakaan adalah suatu unit kerja yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan
pustaka yang diatur secara sistematis dan dapat digunakan oleh pemakainya sebagai
sumber informasi.
Banyak kalangan terfokus untuk memandang perpustakaan sebagai sistem,
tidak lagi menggunakan pendekatan fisik. Sebagai sebuah sistem perpustakaan terdiri
dari beberapa unit kerja atau bagian yang terintergrasikan melalui sistem yang dipakai
untuk pengolahan, penyusunan dan pelayanan koleksi yang mendukung berjalannya
fungsi – fungsi perpustakaan.
Gambar 2.1.3.3 Perpustakaan Goethe Institute ( Foto: Bella, Januari 2013 )
Perkembangannya menempatkan perpustakaan menjadi sumber informasi ilmu
pengetahuan, teknologi dan budaya. Dari istilah pustaka, berkembang istilah
pustakawan, kepustakaan, ilmu perpustakaan, dan kepustakawanan yang akan
dijelaskan sebagai berikut :
1. Pustakawan :
Orang yang bekerja pada lembaga – lembaga perpustakaan atau yang sejenis
dan memiliki pendidikan perpustakaan secara formal.
2. Kepustakaan :
Bahan – bahan yang menjadi acuan atau bacaaan dalam menghasilkan atau
menyusun tulisan baik berupa artikel, karangan, buku, laporan, dan sejenisnya.
3. Ilmu Perpustakaan :
Bidang ilmu yang mempelajari dan mengkaji hal – hal yang berkaitan dengan
perpustakaan baik dari segi organisasi koleksi, penyebaran dan pelestarian
ilmu pengetahuan teknologi dan budaya serta jasa- jasa lainnya kepada
masyarakat, hal lain yang berkenaan dengan jasa perpustakaan dan peranan
secara lebih luas.
4. Kepustakawanan :
Hal – hal yang berkaitan dengan upaya penerapan ilmu perpustakaan dan
profesi kepustakawanan.
A. Maksud dan Tujuan Pendirian Perpustakaan
Aktifitas utama dari perpustakaan adalah menghimpun informasi dalam
berbagai bentuk atau format untuk pelestarian bahan pustaka dan sumber informasi
sumber ilmu pengetahuan lainnya. Maksud pendirian perpustakaan adalah :
Menyediakan sarana atau tempat untuk menghimpun berbagai sumber informasi
untuk dikoleksi secara terus menerus, diolah dan diproses.
Sebagai sarana atau wahana untuk melestarikan hasil budaya manusia ( ilmu
pengetahuan, teknologi dan budaya ) melalui aktifitas pemeliharaan dan pengawetan
koleksi.
B. Jenis – Jenis Perpustakaan
Jenis – jenis perpustakaan yang ada dan berkembang di Indonesia menurut
penyelenggaraan dan tujuannya dibedakan menjadi :
1. Perpustakaan Digital
adalah Perpustakaan yang berbasis teknologi digital atau mendapat bantuan
komputer dalam seluruh aktifitas di perpustakaannya secara menyeluruh.
Contohnya : Buku atau informasi dalam format electric book, piringan, pita
magnetik, CD atau DVD.
2. Perpustakaan Umum
Perpustakaan umum terbagi atas :
Perpustakaan Umum Kecamatan, adalah Perpustakaan yang berada di
Kecamatan sebagai cabang layanan Perpustakaan Kabupaten/Kota yang
layanannya diperuntukkan bagi masyarakat di wilayah masing-masing.
Perpustakaan Umum Desa/Kelurahan adalah perpustakaan yang berada di
Desa/Kelurahan sebagai cabang layanan Perpustakaan Kabupaten/Kota yang
layanannya diperuntukkan bagi masyarakat di desa/kelurahan masing-masing.
3. Perpustakaan Khusus :
Perpustakaan yang diperuntukkan untuk koleksi- koleksi tokoh terkenal.
Contohnya : Perpustakaan Bung Hatta.
4. Perpustakaan lembaga Pendidikan :
Perpustakaan yang berada di lingkungan lembaga pendidikan (SD, SMP,
SMA, PT, dan LSM). Contohnya : perpustakaan Universitas. Pada
perpustakaan tingkat PT, perpustakaan dapat dibagi kembali menjadi dua,
yaitu : perpustakaan pusat dan perpustakaan tingkat fakultas.
5. Perpustakaan Pribadi :
Perpustakaan yang diperuntukkan untuk koleksi sendiri dan dipergunakan
dalam ruang lingkup yang kecil. Contohnya : Perpustakaan keluarga.
C. Peranan, Tugas, dan Fungsi Perpustakaan
1. Peranan Perpustakaan
Setiap perpustakaan dapat mempertahankan eksistensinya apabila dapat
menjalankan peranannya. Secara umum peran – peran yang dapat dilakukan
adalah :
Menjadi media antara pemakai dengan koleksi sebagai sumber informasi
pengetahuan.
Menjadi lembaga pengembangan minat dan budaya membaca serta
pembangkit kesadaran pentingnya belajar sepanjang hayat.
Mengembangkan komunikasi antara pemakai dan atau dengan penyelenggara
sehingga tercipta kolaborasi, sharing pengetahuan maupun komunikasi ilmiah
lainnya.
Motivator, mediator dan fasilitator bagi pemakai dalam usaha mencari,
memanfaatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalaman.
Berperan sebagai agen perubah, pembangunan dan kebudayaan manusia.
2. Tugas Perpustakaan
Setiap perpustakaan memiliki kewajiban yang sudah ditentukan dan
direncanakan untuk dilaksanakan. Tugas setiap jenis perpustakaan berbeda –
beda sesuai dengan kewajiban yang ditetapkan.
3. Fungsi Perpustakaan
Pada umumnya perpustakaan memiliki fungsi yaitu :
Fungsi penyimpanan, bertugas menyimpan koleksi (informasi) karena tidak
mungkin semua koleksi dapat dijangkau oleh perpustakaan.
Fungsi informasi, perpustakaan berfungsi menyediakan berbagai informasi
untuk masyarakat.
Fungsi pendidikan, perpustakaan menjadi tempat dan menyediakan sarana
untuk belajar baik dilingkungan formal maupun non formal.
Fungsi rekreasi, masyarakat dapat menikmati rekreasi kultural dengan
membaca dan mengakses berbagai sumber informasi hiburan seperti : Novel,
cerita rakyat, puisi, dan sebagainya.
Fungsi kultural, Perpustakaan berfungsi untuk mendidik dan mengembangkan
apresiasi budaya masyarakat melalui berbagai aktifitas, seperti : pameran,
pertunjukkan, bedah buku, mendongeng, seminar, dan sebagainya.
7. Home Theater
Home Theater yang maksudnya adalah sebuah ruangan pada bagian rumah yang
disetting agar memiliki karakteristik / sifat seperti bioskop. Di Indonesia istilah ini
mulai berkembang pada tahun 90-an. Lahirnya bioskop rumah ini adalah keinginan
beberapa para pecinta Audio Video yang mengharapkan sound sistem seperti di
bioskop, hadir dirumah sehingga berusaha untuk meniru karakteristik dari sebuah
bioskop dan melakukan percobaan demi percobaan untuk mendapatkan hasil yang
diinginkan dan diimpikan sebuah bioskop mini dirumah.
Gambar 2.1.3.4 Home Theater ( Sumber : Google )
Gambar 2.1.3.5 Home Theater Goethe Institute ( Foto: Bella, Januari 2013 )
8. Café
Café berasal dari bahasa perancis yang memiliki arti sebetulnya adalah (minuman)
kopi, teteapi kemudian menjadi tempat dimana seseorang dapat meminum minuman
lainnya dan bukan hanya kopi.
Café menurut kamus besar Indonesia adalah tempat makan atau rumah makan.
Sedangkan menurut Ensiklopedia umum yaitu tempat menyajikan makanan dan
minuman atau tempat yang digunakan oleh orang-orang untuk menghabiskan waktu
atau istirahat sejenak.
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa café merupakan sutu tempat
seperti restoran yang menyediakan minuman dan makanan namun memiliki batasan
tertentu mengenai menu dan tempat dengan menyediakan kenyaman yang lebih dari
sebuah restoran agar para pengunjung yang datang dapat menghabiskan waktu.
Gambar 2.1.3.6 Cafe Oh Lala di Institut Francais ( Foto: Bella, Januari 2013 )
9. Social Club Area
Kegiatan yang dilakukan disini adalah bebas. Siswa bisa melakukan kegiatan apapun
disini, contohnya saja membaca buku, berkomunikasi dengan teman lain, atau sekedar
untuk minum teh selagi mengisi waktu kosong. Ditempat ini juga para siswa bisa
bermain games dan belajar speaking dengan natif sesuai dengan tema yang telah
ditentukan setiap harinya.
Gambar 2.1.3.7 Social Club Area ( Foto: www.wallstreet.ac.id )
2.1.4 Persyaratan Umum
Persyaratan umum untuk berdirinya lembaga pendidikan ini adalah mengajukan ijin
untuk mendirikan kursus ke Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Harus memiliki
pengajar yang menguasi bidang keguruan bahasa inggris minimal S1. Serta memiliki sistem
pengajaran dan fasilitas untuk menunjang berdirinya lembaga pendidikan bahasa Inggris.
Selain hal tersebut diatas, kelas menjadi salah satu persyaratan umum yang harus
dimiliki oleh setiap lembaga pendidikan atau kursus bahasa Inggris. Selain kelas, yang tidak
kalah pentingnya adalah area receptionist. Area receptionist sangat penting karena area ini
menunjukkan karakter dari tempet kursus tersebut. Selain itu, area ini menjadi area publik
yang paling sering di lewati oleh pengunjung. Pendaftaran murid baru, informasi tentang
kegiatan belajar mengajar bahkan sampai pelunasan biaya kursus dilakukan di area ini.
Gambar 2.1.4.1 Receptionist (Foto: www.wallstreet.ac.id )
2.1.5 Persyaratan Fasilitas
Fasilitas tercipta karena adanya aktifitas yang terjadi di dalam suatu ruangan sehingga
untuk memenuhi aktifitas yang dilakukan, di perlukannya fasilitas-fasilitas yang
menunjang. Begitu juga dengan lembaga pendidikan bahasa Inggris ini, banyak aktifitas-
aktifitas yang dilakukan oleh penghuninya.
Di dalam lembaga pendidikan bahasa Inggris ini, banyak kegiatan-kegiatan yang terjadi
sehingga memerlukan beberapa fasilitas untuk menunjang kegiatan tersebut. Fasilitas-
fasilitas umum yang biasanya ada pada lembaga pendidikan ini adalah receptionist area dan
ruang kelas.
Selain fasilitas-fasilitas umum yang dapat menunjang aktifitas belajar, fasilitas
penunjang juga diperlukan untuk melengkapi kegiatan belajar mengajar agar dapat
mencapai hasil yang maksimal. Fasilitas penunjang tersebut meliputi, laboratorium
komputer, home theater dan perpustakaan. Diluar kegiatan belajar mengajar, perlu diketahui
bahwa ada beberapa pengatar murid atau orang tua yang menunggu anaknya selesai les.
Agar tidak bosan menunggu anaknya pulang les, maka diberikan fasilitas penunjang yang
dapat dipakai oleh siapa saja yaitu area menunggu dan cafe. Selagi menunggu, orang tua
atau pengantar murid dapat membaca majalah sambil minum atau makan di cafe agar dapat
menghabiskan waktu. Berikut perincian fasilitas di beberapa area kursus :
1. Receptionist Area
Kebutuhan pada area ini tidak begitu banyak tetapi merupakan pusat area lembaga
pendidikan. Merupakan pusat informasi dan pelayanan. Beberapa kebutuhan yang
diperlukan di receptionist area meliputi meja receptionist, kursi dan lemari file.
2. Area Tunggu
a. Sofa
Single sofa atau double sofa untuk tamu yang datang.
b. Side Table
Side table kecil untuk meletakkan majalah-majalah.
3. Kelas
a. Meja dan kursi untuk murid dan pengajar melakukan aktifitas menulis, membaca,
dan melakukan aktifitas belajar mengajar lainnya.
b. Didalam kelas biasanya memiliki speaker yang berguna untuk kegiatan listening.
c. Memiliki pendingin ruangan. Biasanya berupa AC sentral atau AC split.
d. Pencahayaan yang ada di kelas biasanya menggunakan pencahayaan general.
e. Untuk lembaga kursus tertentu, mereka sudah tidak menggunakan white board lagi
tetapi sudah menggunakan smart board yang lebih efektif dalam kegiatan belajar.
Gambar 2.1.5.1 Smart Board pada Ruang Kelas ( Foto : Lusia Virginia , Januari 2013 )
f. Element interior
Element interior dibagi menjadi tiga, yaitu dinding, lantai dan ceiling. Kelas
mempunyai tingkat ke privasian yang tinggi. Sehingga suara-suara yang berada
diluar kelas sebaiknya tidak terlalu banyak yang masuk dan tingkat kebisingan kelas
juga rendah. Oleh karena itu, dibutuhkan material-material yang dapat merendam
suara tersebut. Misalkan saja, untuk lantai, bisa menggunakan karpet agar dapat
merendam suara injakan kaki. Sedangkan untuk dinding, bisa menggunakan kaca,
soft board atau bahan pelapis lainnya yag dapat merendam suara.
4. Laboratorium Komputer
Hampir seluruh lembaga pendidikan memiliki laboratorium komputer. Komputer
mempunyai peran penting juga dalam pendidikan bahasa Inggris. Biasanya lembaga
kursus memiliki komputer lebih dari 5 unit untuk murid-murid kursus mereka.
Biasanya setiap unit komputer memiliki sekat yang membatasi dengan komputer lain
dan di setiap unit memiliki kursi masing-masing. Untuk elemen interiornya biasanya
menggunakan karpet pada lantai ruangan dan dinding partisi gypsum atau dinding
bata.
5. Perpustakaan
Fasilitas-fasilitas lain yang juga menunjang lembaga pendidikan ini adalah
perpustakaan. Perlu diketahui buku adalah jendela dunia. Tidak semua tempat kursus
mempunyai perpustakaan sendiri. Perpustakaan di lembaga kursus bahasa Inggris ini,
menyediakan buku-buku yang menggunakan bahasa Inggris. Contohnya saja komik
anak-anak berbahasa Inggris, novel, majalah dan lain-lain.
Untuk membuat perpustakaan yang nyaman, di perlukan fasilitas-fasilitas
didalamnya. Contohnya seperti rak buku dan rak majalah yang sudah pasti ada di
dalam perpustakaan ini. Fasilitas lainnya sebagai penunjang adalah disediakannya
area komputer untuk murid-murid yang ingin browsing, meja dan kursi untuk
membaca atau mengerjakan tugas. Funiture juga dibuat dengan ukuran ergonomi,
misalkan saja rak buku di buat tidak terlalu tinggi agar pengunjung dapat dengan
mudah mengambilnya. Selain ergonomi furnitur, pencahayaan di perpustakaan juga
perlu diperhatikan agar pengunjung nyaman berada di dalamnya dan tidak kesulitan
untuk membaca.
6. Home Theater
Kegiatan belajar bukan hanya dari buku saja tetapi dari menonton DVD
berbahasa Inggris, dapat membuat muid menjadi terbiasa mendengar percakapan
berbahasa Inggris. Maka dari itu, diperlukannya satu fasilitas penunjang kegiatan ini.
Berdasarkan identifikasi perbedaan kenyamaan menonton film di gedung bioskop
dengan televisi sangat berbeda. Maka kebutuhan peralatan yang diperlukan juga
berbeda untuk memenuhi gambar besar, jelas dan sistem suara surround. Sehingga
untuk membuat home teater dibutuhkan elemen-elemen minimum sebagai berikut :
a. Layar televisi yang besar dengan gambar yang jelas.
b. Sekurang-kurang 4 speaker .
c. Pemecah sinyal suara surround dan pengirimannya ke speaker.
d. Peralatan player atau film broadcast dengan suara surround, terutama dengan
gambar yang jernih.
Gambar 2.1.5.2 Sistem Home Theater terdiri DVD player suara surround dan speaker
Selain peralatan digital lainnya, penunjang yg lain adalah kenyamanan dalam
theater. Elemen-elemen interior sangat berpengaruh. Dapat kita ketahui bahwa home
theater memerlukan ruangan kedap suara, agar suara yang ada di dalam tidak
terpantul keluar. Maka diperlukannya ruang akustik. Sedangkan untuk pencahayaan di
ruang teater ini tidak terlalu sering menggunakan lampu, dan peletakan lampu tidak
boleh menyorot ke arah layar.
7. Cafe
Selain fasilitas-fasilitas umum yang dimiliki oleh lembaga pendidikan. Fasilitas-
fasilitas penunjang juga sangat dibutuhkan, contohnya saja cafe. Cafe yang dimaksud
adalah cafe yang hanya menjual minuman dan makanan ringan saja. Cafe ini
bertujuan untuk memberikan fasilitas kepada pengguna ataupun murid yang belajar di
tempat kursus ini. Misalkan saja orang tua murid yang sedang menunggu anaknya les,
bisa minum kopi sembari menunggu. Cafe ini tidak pada umumnya yang
menyediakan banyak pilihan makanan ringan atau berat. Namun, perlu diperhatikan
kenyamanan pada ruangan ini dikarenakan pengunjung yang datang bisa
menghabiskan 1-2 jam waktunya untuk menunggu disini.
Selain penggunaan material dan elemen interior lainnya, suasana nyaman tersebut
dapat diciptakan dengan pencahayaan yang mendukung. Cafe
membutuhkan pencahayaan yang mendukung dan nyaman sebagai tempat menunggu.
Pencahayaan berperan penting dalam pembentukan mood dan atmosfer ruangan
restoran.
Perlu diketahui tingkat kenyamanan pencahayaan cafe adalah 30-200 lux.
Sedangkan untuk penataan interior yang lebih mementingkan suasana, semakin
rendah indexs luminasi yang dihasilkan, suasana yang tercipta semakin nyaman.
8. Social Club Area
Kelas dengan kegiatan yang menyenangkan dimana siswa berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa Inggris dengan teman lain atau pengajar secara bebas. Uniknya
social club ini menggunakan tema yang berbeda-beda setiap harinya. Siswa dapat
berpartisipasi dalam kegiatan kelompok ini yang dipandu oleh pengajar. Untuk itu
diperlukan juga fasilitas yang menunjang kegiatan ini. Diperlukannya beberapa set
meja dan kursi yang nyaman untuk mengobrol dan berbagi cerita. Disisi lain bisa
ditambahkan juga beberapa set sofa yang nyaman.
2.2 Tinjauan Hasil Survei
2.2.1 Wall Street Institute
Penelitian dan survei dilakukan pada Wall Street Institute yang berlokasi di Mall Central
Park, Jakarta dengan jumlah pengajar 5 orang disetiap cabangnya. Serta memiliki ruang kelas
sebanyak 7 kelas.
2.2.1.1 Sejarah Wall Street Institute di Indonesia
Wall Street Institute hadir di Jakarta tahun 2007 dengan pusat belajar pertama
berlokasi di Ratu Plaza. Sejak awal mula eksistensi Wall Street Institute terbukti banyak
menarik perhatian dari berbagai kalangan, baik dari para pelaku bisnis, wiraswastawan,
maupun siswa dari berbagai SMA dan universitas terkemuka untuk bergabung menjadi siswa
Wall Street Institute.
Wall Street Institute membuka center yang keduanya di La Piazza Kelapa Gading
untuk menjangkau penduduk Jakarta Utara pada tahun 2008, dikuti dengan center di Pondok
Indah Mall 1 dan Central Park Mall untuk membuat akses belajar lebih nyaman bagi residen
sekitar. Center terbarunya berada di Kota Kasablanka, dibuka Juli 2012.
Blending Learning Method merupakan metode yang diberlakukan di Wall Street Institute
dalam mengajarkan Bahasa Inggris kepada para siswanya., dan metode ini telah mendapatkan
sertifikasi ISO 9001: 2008 untuk desain, pengembangan & implementasi dalam pengajaran
Bahasa Inggris. Dengan Blended Learning Metode yang diterapkan pada Wall Street Institute
memungkinkan setiap orang dengan berbagai latar belakang pendidikan untuk dapat belajar
secara individual dan sesuai kemampuannya sendiri dalam mencapai target yang diinginkan.
2.2.1.2 Metode Pengajaran Wall Street Institute
a. Bahasa Inggris Umum
Wall Street Institute mengunakan metode pengajaran yang tidak hanya praktis tapi
berorientasi hasil, dengan tujuan berkomunikasi secara effektif dalam bahasa Inggris.
Metode ini sistematis, sangat fleksible dan memberikan bimbingan yang menyeluruh
untuk siswa. Metode Wall Street Institute memadukan beberapa pendekatan dan
simulasi pembelajaran sehingga setiap individu mampu mencapai tujuannya, apapun
pengalaman belajar sebelumnya.
1. Siklus Belajar
Wall Street Institute adalah proses belajar yg bertahap berdasarkan teknik
akademis yang telah terbukti untuk pengajaran bahasa Inggris sebagai bahasa
kedua. Perpaduan beberapa simulasi diperdayakan.
2. Kelas Interaktif
Siswa mendapatkan kelas interaktif melalui program multimedia yang dirancang
khusus untuk mengenalkan kosa kata, tata bahasa dan idiom-idiom. Siswa akan
terlatih untuk mengasah ketrampilan berbicara bahasa Inggris melalui
pendengaran, pengulangan pengucapan dan pembacaan bahasa Inggris yang benar.
3. Didukung oleh Personal Tutor
Untuk mendukung pembelajaran siswa, jadwal belajar dirancang sangat fleksibel
dan ditentukan oleh siswa. Personal Tutor ada 7 hari seminggu di center untuk
membantu siswa.
4. Latihan
Siswa melakukan latihan yang diberikan dan dibawa ke center untuk direview
kembali oleh pengajar.
5. Kelas Kecil dengan Guru Bahasa Inggris
Siswa berpartisipasi dalam kelas kecil dengan maksimal 4 siswa dan diajarkan
oleh pengajar-pengajar natif. Dengan membatasi jumlah siswa yang semua pada
level yang sama, semua siswa mendapatkan perhatian yang cukup dari pengajar
untuk kemajuan yang lebih pesat.
6. Kelas Tambahan
Metode Wall Street Institute didukung oleh dua category kelas tambahan yang
opsional yaitu : Complementary Class dan Social Club Class. Kelas-kelas ini
bertujuan untuk memberikan lingkungan bahasa Inggris secara total, namun
menyenangkan, menghibur dan praktis.
7. Complementary Class
adalah kelas dengan rata-rata 8 siswa dalam kelas dimana siswa melatih bahasa
Inggris dengan siswa lain yang pada level yang sama. Topik-topik pembicaraan
beragam dan biasanya meliputi bermain peran dalam aneka situasi-kondisi seperti
berlibur, wawancara pekerjaan, debat, dan beragam keadaan social lainnya.
8. Social Club Class
adalah kelas dengan kegiatan yang menyenangkan dimana dilakukan baik didalam
maupun diluar center. Siswa dapat berpartisipasi dalam kegiatan kelompok ini
yang dipandu oleh pengajar. Aktifitas Social Club yang pernah dilakukan
termasuk Outbound, Fashion Show, Mini Golf, Laser Tag, Film making, Batik
making, Yoga, Aikido, Halloween, dll.
b. Bahasa Inggris Professional
Wall Street Institute memiliki tiga level terbaru yang dirancang khusus untuk
memampukan berbahasa Inggris secara efektif di dunia bisnis dan profesional.
1. Way Stage Pro
Way Stage Pro memperkenalkan ketrampilan dasar yang diperlukan dalam semua
lingkungan profesional.
Dalam level ini akan diajarkan belajar untuk:
• Menerima dan meninggalkan pesan telepon
• Membuat pengaturan perjalanan
• Bernegosiasi dengan pemasok/penyuplai
• Membuat notulen rapat
• Menyiapkan presentasi sederhanA
2. Upper WayStagePro
Upper WayStagePro meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris dalam skenario bisnis
yang lebih kompleks dan menantang.
Kemampuan yang akan dipelajari:
• Menangani telepon bisnis penting saat Manager tidak ditempat
• Mempresentasikan ide dalam rapat
• Merencanakan dan menyampaikan presentasi Power Point
• Menetapkan kriteria seleksi untuk wawancara kerja serta menganalisa hasil
wawancara
3. ThresholdPro
ThresholdPro untuk mengabungkan kemampuan bahasa Inggris dan keahlian
profesional. Akan belajar untuk menguasai keadaan yang membutuhkan kemampuan
manajerial yang kompleks.
Kemampuan yang akan dipelajari:
• Memimpin rapat
• Menganalisa kesempatan dan resiko bisnis
• Membahas bisnis perusahaan
• Menyampaikan informasi dalam bentuk visual/bagan
• Mengunjungi kantor di luar negeri
2.2.1.3 Program Kursus Wall Street Institute
General English
General English dibagi dalam empat bagian dan ditujukan untuk membantu siswa
mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris mereka.
1. Survival Dapat menggunakan bahasa Inggris pada tingkat dasar.
2.Waystage Belajar bagaimana mengekspresikan diri dengan menggunakan istilah
Bahasa Inggris.
3. Upper Waystage Melakukan percakapan dengan kelancaran sedang hingga tinggi.
4.Threshold
Berbicara dengan tingkat kelancaran dan pengertian yang tinggi.
General Advanced English
General Advanced English membantu para siswa menuju tingkat kelancaran tertinggi.
5. Milestone Lancar berkomunikasi dalam berbagai situasi sosial.
6. Mastery Sangat lancar berkomunikasi baik secara verbal maupun tertulis di berbagai
negara berbahasa Inggris.
2.2.1.4 Fasilitas Wall Street Institute
1. Social Club Area
Kegiatan yang dilakukan disini adalah bebas. Siswa bisa melakukan kegiatan apapun
disini, contohnya saja membaca buku, berkomunikasi dengan teman lain, atau
sekedar untuk minum teh selagi mengisi waktu kosong. Ditempat ini juga para siswa
bisa bermain games dan belajar speaking dengan natif sesuai dengan tema yang telah
ditentukan setiap harinya.
Gambar 2.2.1.1 Social Club Area ( Foto: www.wallstreet.ac.id )
2. Encounter Class
Siswa berpartisipasi dalam kelas kecil dengan maksimal 4 siswa dan diajarkan oleh
pengajar-pengajar native. Dengan membatasi jumlah siswa yang semua pada level
yang sama. Ujian dilakukan di kelas ini. Terdapat 6 kelas di cabang Central Park.
Gambar 2.2.1.2 Encounter Class ( Foto: www.wallstreet.ac.id )
3. Complimentary Class
Kegiatan belajar grammar dilakukan di kelas yang berkapasitas maksimal 8 siswa
ini. Di dalam kelas ini level siswa disamakan dengan range level tertentu dan
dijadikan satu kelas. Contohnya saja level 1-5 digabung di satu kelas pada hari senin
dan seterusnya. Jumlah kelas yang terdapat di Central Park berjumlah 1 kelas saja.
4. Computer Laboratorium
Metode Multimedia Wall Street Institute menggunakan Speaking Center berteknologi
tinggi dengan perangkat lunak pengenal suara yang mudah digunakan. Disini siswa
diajarkan listening, grammar dan writing.
Gambar 2.2.1.3 Computer Laboratorium ( Foto: www.wallstreet.ac.id)
5. Marketing Room
Disini karyawan bertugas untuk mencari siswa baru. Selain itu ini juga berfungsi
sebagai pendamping siswa yang belajar di Wall Street. Siswa diberikan satu
pendamping yang berguna untuk sebagai konsultan.
Gambar 2.2.1.4 Marketing Room (Foto: www.wallstreet.ac.id )
6. Reception
Sebagai pusat informasi atau tempat untuk bertanya-tanya tentang kegiatan belajar di
Wall Street.
Gambar 2.2.1.5 Reception (Foto: www.wallstreet.ac.id )
7. Waiting Area
Berguna sebagai tempat menunggu. Selain siswa, orang lain yang berkepentingan
juga dapat menunggu disini.
Gambar 2.2.1.6 Waiting Area (Foto: www.wallstreet.ac.id )
8. Mini Pantry
Wall Street juga menyediakan minuman gratis seperti kopi, teh, susu dan air mineral
yang dapat diambil oleh seluruh siswa, pekerja atau pengajar di Wall Street.
9. Back Office
Di dalam back office ini terdapat ruang guru dan loker karyawan. Serta terdapat
pantry yang berguna untuk menyiapkan makanan atau tempat untuk makan siang.
2.2.1.5 Struktur Organisasi Wall Street Institute
Direktur
Sales Administrasi Service Deputy
Service Office Teacher
Bagan 2.2.1 Struktur Organisasi Wall Street Institute
1. Direktur
Bertanggung jawab penuh atas Sales, Administrasi dan Service Deputy serta
mengkontrol kegiatan yang ada di Wall Street Institute secara berkala.
2. Sales
Bertugas untuk mempromosikan Wall Street dengan memberikan info-info
seputar Wall Street yang biasa kita sering jumpai di mall-mall.
3. Administrasi
Bertanggung jawab terhadap semua hal yang menyangkut tentang keuangan.
4. Service Deputy
Bertanggung jawab penuh atas Service office, Tutor dan Teacher.
5. Tutor
Berkerja di Marketing room yang bertugas sebagai konsultan siswa serta
mempromosikan Wall Street.
6. Teacher
Pengajar yang mengajar Bahasa Inggris di Wall Street.
2.2.2 EF English First
Penelitian dan survei dilakukan pada EF English First yang berlokasi di Blok M dengan
spesifikasi fasilitas sebagai berikut :
Tutor
Lantai 1 : Area Reception dan Laboratorium Komputer.
Lantai 2 : 4 ruang kelas, teachers room dan principal.
Lantai 3 : 6 ruang kelas ( satu kelas untuk ± 10 murid ).
Lantai 4 : Ruang menonton.
1.2.2.1 Sejarah EF English First
EF English First merupakan bagian dari EF Education. Sejak 1965, EF telah membantu
jutaan siswa belajar di dalam negeri maupun ke luar negeri melalui misinya untuk
menghilangkan hambatan bahasa dan budaya. Dengan lebih dari 400 kantor dan sekolah, EF
memiliki jaringan guru dan ahli yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Kini EF telah
berumur lebih dari 40 tahun dan dalam masa tersebut telah mencetak banyak kesuksesan
membanggakan. Pada tahun 1995, EF English First membuka cabangnya pertama kali di
Indonesia dan tahun 2008 EF English First Pluit menjadi mega center EF yang pertama di
Indonesia.
1.2.2.2 Pengelompokan Kelas Berdasarkan Usia
a. Anak-anak
- EF Small Stars (3-6 Tahun)
- EF High Flyers (7-9 Tahun)
b. Remaja
- Trailblazers (10-13 Tahun)
- Frontrunner (14-17 Tahun)
- Exam Preparation
- Conversation Club
c. Dewasa
- Real English
- Business English
- Exam Preparation
- Conversation Club
1.2.2.3 Metode Pengajaran EF English First
a. Anak-anak
1. EF Small Stars
Untuk anak-anak usia 3-6 tahun, pelajaran difokuskan pada pengembangan
pengertian bahasa, kemampuan bersosialisasi, dan kemampuan kognitif yang
baik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap sejumlah anak
Indonesia berusia 3-6 tahun, EF membuat materi pengajaran yang sesuai
dengan karakter kognitif dan pola belajar dari masing-masing usia. EF juga
menyediakan seperangkat materi pelajaran bagi orang tua untuk menciptakan
suasana berbahasa Inggris di rumah, sehingga anak-anak bisa terus berlatih di
luar kelas.
i. Buku pelajaran bahasa Inggris anak-anak yang diakui secara
internasional
Buku pelajaran EF Small Stars dirancang oleh departemen penelitian dan
pengembangan EF English First global secara khusus untuk anak-anak berusia
3-6 tahun. Masing-masing usia akan menggunakan buku pelajaran berbeda,
sehingga anak dipastikan belajar kemampuan terpadu dari buku pelajaran
yang digunakan.
ii. Life Club untuk anak-anak
Menerapkan pengetahuan bahasa Inggris anak dalam situasi percakapan
sesungguhnya dengan penuh percaya diri dengan menggunakan tema yang
menarik untuk anak-anak.
iii. iLAB untuk anak-anak
Menggunakan sistem iLAB untuk anak-anak agar mereka bisa melanjutkan
pelajaran bahasa Inggris anak di luar kelas. Serta memberikan pengarahan
kepada orang tua agar dapat membimbing anaknya untuk menggunakan iLAB
ini.
iv. Lingkungan belajar yang menyenangkan untuk anak-anak
Memiliki ruang kelas untuk anak-anak dilengkapi dengan elemen yang kaya
warna dan peralatan multimedia yang canggih. Suasana kelas yang santai dan
menyenangkan ini akan membuat anak-anak belajar bahasa Inggris dengan
sepenuh hati, sambil bermain gembira bersama guru dan siswa lainnya di
kelas.
Di dalam kelas, para guru menggunakan peralatan mengajar yang
diproduksi langsung oleh EF English First untuk membuat proses belajar di
kelas lebih interaktif dan efektif. Peralatan mengajar tersebut antara lain:
- Kartu pengingat untuk memberikan gambaran visual pada siswa
- Kartu cerita untuk mendukung kegiatan bercerita di kelas
- Video cerita untuk membawa siswa masuk ke dalam dunia Small Stars
- Boneka tangan untuk permainan, percakapan, dan aktivitas yang menarik
perhatian anak
- Audio dengan lagu-lagu lucu dan aktivitas khusus untuk mengembangkan
keterampilan mendengar dan berbicara
- Kertas tugas dan latihan tambahan untuk memastikan siswa terus berlatih
dengan pelajaran yang telah diberikan
- Halaman Orang Tua (Parent Pages) untuk memudahkan orang tua dalam
memantau kemajuan dan perkembangan anak.
2. EF High Flyers
Pada tingkat ini, EF merancang kurikulum khusus untuk anak-anak usia SD
yang bertujuan membantu anak-anak memiliki dasar bahasa Inggris yang
kuat, agar anak bisa berbahasa Inggris dengan baik dan fasih di masa depan.
Materi pengajaran dirancang sedemikian rupa sehingga menarik dan
menantang bagi anak-anak usia SD. Materi ini mencakup keterampilan
mendengar, berbicara, membaca, dan menulis yang digabungkan dengan
menggunakan Sistem Efekta yang unik untuk membantu anak-anak
memperoleh kemajuan luar biasa dalam kemampuan berbahasa Inggris.
i. Beragam aktivitas Life Club untuk anak-anak
Selain kelas tatap muka, anak-anak bisa ikut berpartisipasi dalam berbagai
kegiatan Life Club untuk mempraktekkan bahasa Inggris dalam situasi
kehidupan nyata. Setiap minggu, EF memilih tema baru dan menarik khusus
untuk para siswa agar mereka berkesempatan memperluas pengetahuan dan
melakukan hobi mereka sambil belajar bahasa Inggris.
ii. iLAB memungkinkan anak untuk belajar bahasa Inggris di rumah
EF memiliki sistem iLAB untuk anak-anak sehingga mereka bisa melanjutkan
kegiatan belajar setelah kelas tatap muka. Sehingga anak-anak masih tetap
bisa belajar bahasa inggris dirumah.
b. Remaja
1. EF Trailblazers
EF Trailblazers adalah kursus bahasa Inggris dengan 4 tingkatan yang
dirancang khusus untuk remaja berusia 10-13 tahun. Dengan ukuran kelas
kecil dan lingkungan belajar yang mendukung, para siswa remaja akan
mengembangkan keterampilan dan rasa percaya diri yang diperlukan untuk
dapat unggul di sekolah dan di segala bidang. Para remaja akan menyukai
jalan cerita Trailblazers yang penuh aksi di sepanjang kursus secara
keseluruhan. Buku kursus yang didesain secara khusus dan materi interaktif
ekslusif akan membuat siswa terikat dan fokus di kelas.
Berikut sistem belajar Efekta yang digunakan EF pada level Trailblazers ini:
Learn: belajar di ruang kelas mendukung dengan guru luar biasa.
Try: berlatih bahasa Inggris di rumah dengan fitur iLAB.
Apply: tingkatkan rasa percaya diri dalam berbahasa Inggris melalui aktivitas
sosial Life Club.
Certify: ukur kemajuan dengan tugas dan rayakan kemajuan dengan upacara
penghargaan.
2. EF Frontrunner
EF Frontrunner adalah kursus bahasa Inggris baru untuk remaja usia 14-17
tahun, yang dikembangkan secara khusus agar sesuai dengan kesibukan,
tujuan belajar, dan kesukaan para remaja.
Melalui penggunaan teknologi canggih online, EF Frontrunner
menyediakan sebuah program belajar yang sangat mudah disesuaikan
kebutuhan untuk memastikan setiap siswa dapat mencapai tujuan belajar
masing-masing individu. Baik itu untuk lulus ujian sekolah, masuk universitas
ternama di luar negeri ataupun meningkatkan rasa percaya diri untuk dapat
berinteraksi dengan penutur asli bahasa Inggris. Berikut sistem belajar yang
digunakan oleh EF pada level Frontrunner ini.
i. Sistem Belajar Bahasa Inggris Efekta
EF Frontrunner dirancang dengan menggunakan sistem belajar Efekta,
yang terdiri dari empat komponen: Learn, Try, Apply, dan Certify.
ii. Learn
Para guru EF adalah guru-guru berpengalaman yang memiliki minimal
dua sertifikat mengajar profesional. Di kelas, siswa didukung oleh teknologi
dan multimedia terkini, termasuk video tambahan yang disediakan oleh BBC
Motion Gallery, yang mendorong keterlibatan aktif dan partisipasi dari para
siswa remaja.
Di rumah, dengan waktu yang mereka miliki, siswa akan melanjutkan
proses belajar secara mandiri dengan menggunakan Sistem Manajemen
Belajar EF yang inovatif, sehingga siswa bisa terus mengalami kemajuan
belajar lebih jauh dan cepat.
iii. Try
Frontrunner dirancang untuk menantang para remaja dan membuka
pikiran mereka terhadap dunia bahasa Inggris. Di dalam kelas, aktivitas
berbicara yang dipandu guru dan diskusi kelompok membuat siswa mencoba
langsung keterampilan baru bahasa Inggris mereka, sambil menjelajahi ide-ide
dan topik-topik baru.
Selain itu, Sistem Manajemen Belajar online Frontrunner juga
memberikan siswa tugas susulan yang dipersonalisasi jika ada area belajar
yang masih perlu dikembangkan oleh siswa untuk memastikan setiap siswa
berhasil mencapai tujuan belajar mereka.
iv. Apply
Di akhir setiap unit, siswa akan dapat menerapkan semua yang telah
dipelajari melalui proyek "Fokus" yang dilakukan hanya dalam bahasa
Inggris, baik itu secara individual ataupun kelompok, untuk menyelesaikan
sebuah tugas.
Selain itu, kegiatan Life Club EF melengkapi pengalaman belajar
dengan situasi belajar di luar ruang kelas. Melalui Life Club siswa dapat
melatih keterampilan bahasa Inggris siswa dan juga bersenang-senang sambil
mengerjakan tugas bersama. Ini tak hanya akan meningkatkan kemampuan
bahasa Inggris, tetapi juga meningkatkan rasa percaya diri remaja.
v. Certify
Tes penempatan akurat dan pemberian tugas yang sesuai dengan
kemajuan siswa memastikan para siswa berada di jalur tepat untuk mencapai
tujuan belajar pribadi mereka. Di EF English First, setelah menyelesaikan
kursus, siswa akan diberikan sertifikat kursus.
3. Exam Preparation
Kursus Persiapan Tes Internasional di EF English First adalah kelas
intensif dan merupakan kelas semi-privat. Materi pengajaran yang digunakan
dalam kursus ini didesain secara khusus untuk memenuhi kebutuhan siswa.
Masing-masing tes internasional memiliki materi pengajarannya masing-
masing, demi memastikan pelajaran yang diberikan efektif dan akurat.
4. Conversation Club
Kursus Conversation Club untuk Remaja di EF English First
menggunakan materi pengajaran yang merupakan kompilasi buku-buku
percakapan bahasa Inggris terbaik dan disesuakan dengan kebutuhan siswa
remaja. Kursus ini dibagi dalam tiga tingkat, yaitu Conversation 1, 2, dan 3.
Setiap tingkatan bisa diselesaikan dalam 32 jam. Selama kursus, para guru
akan selalu memantau perkembangan siswa dan juga memberikan evaluasi
yang menyeluruh demi memastikan setiap siswa mencapai perkembangan
yang maksimal.
c. Dewasa
1. Real English
Metode eklektif English First berpusat pada pengembangan rasa
percaya diri dan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris pada diri
setiap siswa. Pengajaran dan pembelajaran diciptakan berdasarkan
pemahaman penuh bahwa setiap siswa memiliki cara belajar unik siswa
masing-masing. Metode EF menggabungkan beragam aktivitas, tugas, dan
metode pengajaran yang didesain untuk menciptakan suasana belajar yang
menarik, menyenangkan, dan membangun motivasi belajar.
2. Business English
Setiap buku untuk kursus terdiri atas 34 Unit Komunikasi Efektif dan
10 Unit Inti Bisnis. Unit Komunikasi Efektif berisi mengenai keterampilan
yang diperlukan untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris di dunia
profesional. Unit-unit ini memiliki titik berat pelajaran bahasa masing-masing.
Selain itu, siswa bisa mempelajari isi dari tiap unit lebih jauh di luar kelas
secara mandiri melalui unit iLAB.
3. Exam Preparation
Kursus Persiapan Tes Internasional di EF English First adalah kelas
intensif dan merupakan kelas semi-privat. Materi pengajaran yang digunakan
dalam kursus ini didesain secara khusus untuk memenuhi kebutuhan siswa.
Masing-masing tes internasional memiliki materi pengajarannya masing-
masing, demi memastikan pelajaran yang diberikan efektif dan akurat.
4. Conversation Club
Kursus Conversation Club untuk Dewasa menggunakan materi
pengajaran yang merupakan kompilasi buku-buku percakapan bahasa Inggris
terbaik dan disesuakan dengan kebutuhan siswa dewasa. Kursus ini dibagi
dalam tiga tingkat, yaitu Conversation 1, 2, dan 3. Setiap tingkatan bisa
diselesaikan dalam 32 jam. Selama kursus, para guru akan selalu memantau
perkembangan siswa dan juga memberikan evaluasi yang menyeluruh demi
memastikan setiap siswa mencapai perkembangan yang maksimal.
1.2.2.4 Fasilitas di EF English First
1. Reception
Sebagai tempat untuk menerima siswa baru, tempat untuk administrasi dan
informasi mengenai EF English First.
Gambar 2.2.2.1 Reception (Foto: www.englishfirst.co.id )
2. Waiting Area
Tempat untuk menunggu, biasanya untuk orang tua menunggu anaknya yang
sedang les atau anak yang menunggu giliran masuk kelas.
Gambar 2.2.2.2 Waiting Area (Foto: www.englishfirst.co.id )
3. Class Room
Tempat dilakukannya kegiatan belajar mengajar untuk speaking, listening,
writing dan grammar. Di EF English first terdapat sekitar 8 kelas besar yang
beranggota maksimal 12 orang murid.
4. Computer Laboratorium
Laboratorium komputer untuk siswa melakukan kegiatan listening.
5. Back Office
Ruang guru untuk mempersiapkan materi pelajaran.
6. Restroom
1.2.3 English Education Center (EEC)
Penelitian dan survey dilakukan pada English Education Center yang berlokasi di Ruko
Garden Shopping Arcade Central Park, Jakarta dengan jumlah pengajar 5 orang dan jumlah
kelas 7 ruang.
2.2.3.1 Sejarah English Education Center di Indonesia
English Education Center didirikan pada tahun 1972 oleh seorang
warganegara Australia yang ingin memberikan pelajar Indonesia pendidikan bahasa Inggris
yang disampaikan oleh pengajar penutur asli atau native speaker teachers dari Inggris, Amerika,
Kanada dan Australia.
Pertama kali berlokasi di Jl.Kartini Raya, Jakarta Pusat, namun kemudian
pada tahun 1980 EEC pindah ke Slipi, dan di tahun 2010 kami pindah ke lokasi yang lebih
strategis dengan gedung yang lebih nyaman di Central Park, Jakarta Barat.
Saat ini EEC memiliki tiga pusat pelatihan modern di Jakarta, yaitu Central
Park, Kelapa Gading dan Bintaro. Seluruh pengajar kami adalah native speaker. Investasi
besar tersebut merefleksikan komitmen jangka panjang EEC terhadap pendidikan dan
pelatihan bahasa di Indonesia. Pengajar kami umumnya direkrut melalui perwakilan kami di
Inggris dan Amerika. Seluruh insktruktur EEC adalah native speaker bergelar sarjana plus
kualifikasi pasca sarjana atau post-graduate dalam T.E.F.L. (atau setara).
Pada tanggal 9 Oktober 1996 Gubernur Jakarta memberikan penghargaan
kepada EEC sebagai “Sekolah Bahasa Inggris terbaik di Jakarta”, setelah keikutsertaan EEC
dalam sebuah kompetisi yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
bidang Diklusemas.
2.2.3.2 Program Belajar English Education Center
1. SuperKids
Metode mengajar dengan cara simulasi, gambar, bermain, mendengarkan audio &
video visual dan aktivitas yang menyenangkan akan memudahkan anak-anak
belajar bahasa Inggris.
Kelas Super Kids terdiri dari: Super Kids 1, 2 dan 3. masing-masing tingkatan
terdiri dari 2 periode. Kelas ini dibuka untuk usia 5 tahun- 7 tahun.
2. Children
Kursus Percakapan Anak-anak EEC atau The EEC Children Conversation Course
adalah program yang diperuntukkan bagi siswa-siswi sekolah dasar yang ingin
belajar bahasa Inggris pada usia dini.
Tujuan
Ada 3 tujuan utama mengikuti kursus ini:
1. Membantu peserta memahami dan menggunakan tata bahasa (grammar) dan
struktur (structure) bahasa Inggris dasar secara benar dalam berbagai kegiatan
komunikasi terarah.
2. Membantu peserta membangun rasa percaya diri dalam mendengar (listening),
berbicara (speaking) dan membaca (reading) bahasa Inggris, menggunakan
kosa kata (vocabulary) dasar yang baik.
3. Membuat proses belajar menyenangkan dan penuh arti melalui cerita menarik,
lagu, bait puisi, permainan dan teka-teki.
Struktur Bahasa
Kursus percakapan anak-anak atau The EEC Children Conversation Course
berdasarkan pada tata bahasa (grammar) dan kosa kata (vocabulary) yang terarah.
Elemen-elemen bahasa yang dipilih berdasarkan kriteria frekuensi,
kegunaan dan kesederhanaan. Setiap elemen bahasa didaur ulang dan diulas
kembali secara teratur dan sistematis sehingga dapat meningkatkan motivasi
peserta dan meningkatkan kemampuan listening, speaking, reading dan writing
mereka.
The EEC Childrens Course membuat proses belajar menjadi mudah
dengan cerita serial yang menarik, mendorong peserta untuk berperan aktif dalam
kegiatan yang menyenangkan, mengikuti silabus yang terukur dan memberikan
kemampuan dasar listening, speaking, reading dan writing untuk siswa.
3. Teenagers
Kursus Percakapan Usia Remaja atau The EEC Teenagers Conversation
Course merupakan kursus yang berorientasi komunikasi (communicative course)
dan mengajarkan penggunaan bahasa dalam situasi sebenarnya.
Kursus ini juga merupakan pelajaran tata bahasa (structural lessons) yang
memberikan pengenalan Tata Bahasa Inggris secara jelas dan menyeluruh.
Dengan pendekatan ganda yang bermaksud mengembangkan kemampuan bahasa
yang memungkinkan peserta berkomunikasi secara benar dan lancar.
Pada level menengah keatas, program dirancang khusus untuk pelajaran
bahasa pada tingkat sekolah menengah atau upper-secondary school. Konsep
dasar kursus ini adalah membuat siswa-siswa sekolah menengah dapat belajar
sebaik-baiknya sekaligus mendapatkan pelajaran yang menarik dan berguna serta
topik yang berhubungan dengan keadaan siswa siswi sendiri, misalnya kegiatan
waktu luang, olah raga, pesta perayaan, belanja, liburan, musik dan fashion.
Tujuan
Ada 4 tujuan kursus ini:
1. Mengenali dan memproduksi fungsi bahasa, seperti misalnya memperkenalkan
orang, menawarkan dan menerima tawaran dan memberikan instruksi, untuk
mengerti dan menggunakan tata bahasa Inggris seperti penggunaan bentuk
waktu atau tenses.
2. Mengenali dan menggunakan pelafalan (pronunciation) bahasa Inggris yang
benar, seperti misalnya huruf vokal dan konsonan, bunyi, tekanan dan intonasi.
3. Memperkenalkan peserta pada berbagai bahan atau literature serta
pengarangnya, serta memperluas kemampuan dan pengalaman mereka.
4. Mengajarkan strategi belajar yang dapat membantu siswa-siswi pada masa
sekarang dan akan datang.
Struktur Bahasa
Kursus Percakapan Usia Remaja atau The EEC Teenagers Course dibagi menjadi
4 bagian. Tujuan umum bagian 1 adalah untuk memperkenalkan bahasa utama
unit tersebut dan memberikan peserta kesempatan menyerap fungsi-fungsi bahasa.
Peserta kemudian diberikan kesempatan untuk mempraktekkannya dalam
berkomunikasi.
Bagian 2 bertujuan untuk memperluas pengetahuan tata bahasa peserta
dengan penjelasan dan latihan yang menyeluruh tentang bahasa yang baru. Bagian
study skills mengajarkan peserta dalam mengembangkan teknik-teknik belajar
bahasa atau language learning.
Bagian 3 berisi bagian vocabulary dimana kosa kata diberikan dan
dipraktekkan dalam berbagai kegiatan.
Bagian 4 menyediakan latihan-latihan yang terfokus pada reading, writing,
listening dan speaking.
4. Adults
Kursus Percakapan Dewasa EEC atau Adults Conversation adalah sebuah
program multi-level orang dewasa yang ingin menggunakan bahasa Inggris
dengan benar dan lancar. Tata bahasa (grammar) dan kosa kata (vocabulary)
diberikan dan dijelaskan secara mendalam dan keempat ketrampilan bahasa
(language skills) dikembangkan secara sistematis.
Tujuan program ini adalah memacu peserta untuk menganalisa sistem
bahasa yang digunakan, membuat mereka terbiasa dengan berbagai macam teks
listening dan reading yang menantang dan menarik.
Kegiatan-kegiatan yang dibuat sedemikian rupa sehingga peserta mampu
berbicara tentang dirinya dan belajar dari orang lain. Pada setiap akhir unit, ulasan
(review section) akan diberikan untuk mengulang kembali apa saja yang
sebelumnya diajarkan.
Kegiatan permainan (communication games) dan role play dapat
menghidupkan suasana kelas dan menciptakan cara menyenangkan dalam belajar.
Peserta juga mampu menggunakan bahasa baik formal maupun informal yang
berhubungan dengan dunia sehari-hari.
5. Business
Kursus Bahasa Inggris Bisnis EEC atau Business English Courses EEC
ditujukan bagi professional yang berminat meningkatkan kemampuan bahasanya
sekaligus memperbaiki prospek pekerjaan/penghasilannya atau para mahasiswa
yang akan memulai karir di dunia bisnis setelah menyelesaikan masa
pendidikannya. Kursus ini mencakup fungsi-fungsi kegiatan dan interaksi bisnis
kunci, seperti:
• Bertelepon (Telephoning)
• Pertemuan/Rapat (Meetings)
• Pemecahan masalah (Problem solving)
• Bersosialisasi (Socializing)
• Menulis memo (Memos)
• Menulis Laporan (Reports)
• Menulis Proposal (Proposals)
• Menulis Surat Resmi (Business letters)
Kursus ini secara khusus menekankan pada ketrampilan berbahasa terutama pada
listening dan speaking serta dirancang untuk membuat peserta mampu
menggunakan bahasa yang dipelajari di kelas pada kegiatan bisnis sehari-hari.
Tugas-tugas yang diberikan mencakup role plays dan kegiatan interaktif dengan
hasil optimal.
• Presentasi (Presentation)
Bahasa kunci diberikan dalam bentuk listening text.
• Pelajaran Bahasa (Language Works)
Bagian ini memberikan latihan terkontrol tentang bahasa yang diajarkan pada
setiap unit. Sementara beberapa latihan tertulis juga disertakan, penekanan
diberikan pada latihan komunikasi verbal atau oral practice.
• Pelajaran Ketrampilan (Skills Work)
Bagian ini mencakup tugas percakapan atau speaking task ditambah dengan
satu atau lebih reading, writing atau listening tasks.
6. Conversation Only
Kelas ini merupakan kelas khusus percakapan. Tata bahasa tidak diajarkan
kembali didalam kelas, tetapi apabila terjadi kesalahan, instruktur akan
memperbaiki kesalahan tersebut sehingga siswa dapat memahaminya.
Tujuan utama dari program ini adalah untuk mendorong perserta kursus
berbicara sebanyak mungkin. Hal ini dilakukan dengan simulasi, permainan peran
(role plays), kerja berpasangan, diskusi kelompok mengenai topik-topik yang
menarik serta debat dan peserta juga dapat menyarankan topik-topik baru yang
akan dibahas.
Peran instruktur hanya terbatas sebagai fasilitator atau memonitor
berjalannya kelas. Peserta dituntut unuk berpikir secara kreatif dan
mengungkapkan pendapatnya dengan jelas.
Pada akhir kursus peserta diharapkan dapat lebih percaya diri, spontan dan
tepat dalam berbicara mengenai topik yang bervariasi.
7. Learn Conversation Fast
Di program Learn Conversation Fast ini siswa lebih difokuskan pada
pelatihan percakapan. Program ini tidak berbasis pada tata bahasa atau grammar
tetapi melatih para pesertanya agar dalam waktu sesingkat mungkin dapat
menggunakan bahasa Inggris secara lisan dengan fasih dan lancar sehingga
meningkatkan rasa percaya diri dalam pergaulan didalam maupun diluar negeri.
Siswa akan mendapatkan banyak penambahan perbendaharaan kata-kata
dengan percakapan aktif yang topiknya selalu berbeda-beda. Siswa akan dilatih
dalam hal pengucapan, presentasi atau debat sehingga terlatih bagaimana bertanya
dan menjawab secara spontanitas.
Siswa juga diberikan pemahaman tentang Western culture seperti:
memahami kata-kata atau hal-hal yang sopan dan tidak sopan, tentang
pengungkapan kata-kata dengan bahasa tubuh yang pantas, juga tentang
penekanan kata atau intonasi yang baik dan benar saat berbicara.
2.2.3.4 Fasilitas English Education Center
1. Reception
Sebagai tempat untuk menerima murid baru, memberikan informasi tentang EEC
dan sebagai administrasi.
Gambar 2.2.3.1 Reception (Foto:Bella, Januari 2013 )
2. Waiting Area
Tempat untuk menunggu, biasanya untuk orang tua menunggu anaknya yang
sedang les atau anak yang menunggu giliran masuk kelas atau menunggu di
jemput.
Gambar 2.2.3.2 Waiting Area (Foto: Bella, Januari 2013 )
3. Mini Library
Terdapat buku-buku berbahasa inggris, dekat dengan waiting area.
4. Class Room
Tempat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Tempat interaksi murid dengan
pengajar ataupun sesama murid. Di EEC Central Park terdapat 8 ruang sebagai
kelas.
Gambar 2.2.3.3 Class Room (Foto: Bella, Januari 2013 )
Gambar 2.2.3.4 Class Room (Foto: Bella, Januari 2013 )
5. Class Room Test
Tempat untuk melakukan test bahasa inggris yang ingin masuk ataupun hanya
ingin test kemampuan TOEFL, IELTS.
6. Lecture Room
Ruangan guru yang disediakan untuk mempersiapkan materi pelajaran sebelum
kelas dimulai.
7. Back Office
8. Pantry
9. Restroom
10. Gudang
2.2.3.5 Struktur Organisasi English Education Center
Bagan 2.2.3 Struktur Organisasi English Education Center
1. Owner
Owner
Accounting Manager Operation
Manager Executive
Administration
Head Receptionist
Receptionist
Cashier
Tugas dan tanggung jawab pemilik ialah memberi arahan serta informasi penting
berkaitan dengan EEC. Selain itu juga pemilik / biasa kita sebut direktur ini
bertugas mengambil keputusan penting untuk kemajuan EEC ini.
2. Accounting
Bertugas mengatur keuangan lembaga serta menyusun laporan keuangan,
perpajakan, anggaran pengeluaran dan penghasilan bulanan atau tahunan,
membayar gaji karyawan, membuat surat-surat yang berhubungan dengan
perbankan dan kemampuan keuangan lembaga.
3. Manager Operation
Bertanggung jawab untuk menghasilkan pengadaan barang-barang dan jasa-
jasa dalam organisasi dan membuat keputusan
yang berkaitan dengan fungsi operasi dan sistem transformasi yang digunakan.
4. Manager Executive
Bertugas mengintegrasikan berbagai macam variabel (karakteristik, budaya,
pendidikan dan lain sebagainya) kedalam suatu tujuan organisasi yang sama
dengan cara melakukan mekanisme penyesuaian.
5. Administration
Bertugas Menjaga dan melakukan pembaharuan informasi administrasi sehingga
saat diperlukan oleh pimpinan perusahaan, laporan administrasi terbarulah yang
akan diinformasikan kepada pimpinan.
6. Cashier
Menerima dan mencatat fisik kas yang diterima dan melaporkannya secara harian
dalam buku standar yang sudah dibuat.
7. Head Receptionist
Mengontrol kegiatan receptionist.
Recommended