View
221
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
36
BAB 3
ANALISIS PERUSAHAAN
3.1 Gambaran Umum Perusahaan
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Sejarah berdirinya perusahaan penerbangan pembawa bendera Negara
(Flag Carrier) Indonesia tidak terpisahkan dengan sejarah perjalanan bangsa
Indonesia. Sebagai National Flag Carrier, selanjutnya oleh Soekarno diberi
nama GARUDA INDONESIA AIRWAYS, harus selalu siap melaksanakan
tugas-tugas kenegaraan. Adapun tugas kenegaraan pertama adalah membawa
Soekarno dari Yogyakarta menuju Jakarta untuk dilantik menjadi Presiden
Republik Indonesia Serikat (RIS) pada tahun 1949.
PT. GARUDA INDONESIA resmi menjadi Perusahaan Negara pada
tahun 1950, yang kemudian berubah berdasarkan akte No. 8 tgl 4 Maret 1975.
Menurut akte Pendirian perusahaan, tujuan perusahaan adalah melaksanakan
dan menunjang kebijaksanaan pemerintah di bidang pembangunan dan
ekonomi nasional pada umumnya, khususnya di bidang jasa pengangkutan
udara dan bidang lainnya yang berkaitan dengan jasa pengangkutan udara
serta memupuk keuntungan bagi Perusahaan dengan menyelenggarakan
angkutan penerbangan.
37
Sepanjang tahun 80an, armada PT. GARUDA INDONESIA dan
kegiatan operasionalnya mengalami rasionalisasi dan restrukturisasi besar-
besaran di dalam masa pertumbuhan karyawan penerbangan secara global
yang sebelumnya tidak pernah terjadi.
Sejak tahun 2005 tim manajemen yang baru mulai membuat
perencanaan bagi masa depan PT. GARUDA INDONESIA. Di bawah
manajemen baru, PT. GARUDA INDONESIA melaksanakan evaluasi ulang
dan restrukturisasi perusahaan secara menyeluruh dengan tujuan
meningkatkan efisiensi kegiatan operasional, membangun kembali kekuatan
keuangan, menambah tingkat kesadaran para karyawan untuk menanggapi
pelanggan, dan yang terpenting adalah memperbaharui dan membangkitkan
semangat PT. GARUDA INDONESIA.
PT. GARUDA INDONESIA menjalankan kegiatan usaha di bidang-
bidang sebagai berikut:
1. Pengangkutan udara penumpang, barang dan pos dalam negeri dan luar
negeri;
2. Pengangkutan udara borongan untuk penumpang dan barang dalam
negeri dan luar negeri;
3. Jasa pelayanan sistem informasi yang berkaitan dengan pengangkutan
udara;
4. Jasa konsultasi, pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan
pengangkutan udara, dan
5. Jasa pelayanan kesehatan personil penerbangan.
38
PT. GARUDA INDONESIA per akhir 2008 mengoperasikan 54
pesawat terbang, termasuk tiga Boeing 747-400, enam Airbus 330-300,
empat puluh lima pesawat Boeing 737 (300, 400, 500, dan 800) dan saat ini
melayani 50 penerbangan baik tujuan dalam maupun luar negeri.
3.1.2 Visi, Misi dan Sasaran Perusahaan
Dalam menjalankan bisnisnya, PT. GARUDA INDONESIA
mempunyai visi, misi dan sasaran perusahaan, yakni:
• Visi Perusahaan
Menjadi perusahaan penerbangan pilihan utama di Indonesia yang
berdaya saing Internasional.
• Misi Perusahaan
Memberikan layanan dan jasa angkutan udara yang memberikan
kepuasan kepada pengguna jasa secara terpadu dan profesional dan
didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten.
• Sasaran Perusahaan
1. Menjadi “tuan rumah” di dalam negeri (penerbangan domestik) dan
mampu berkompetensi setara dengan perusahaan penerbangan
internasional lainnya.
2. Menjadi “leading carrier” dalam penerbangan dalam negeri dan “flag
carrier” dalam penerbangan internasional.
3. Menjadi usaha yang bergerak di bidang “consumer service”.
39
Struktur Organisasi PT. GARUDA INDONESIA
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. GARUDA INDONESIA
Sumber : PT. GARUDA INDONESIA
40
3.1.3 Pembagian Tugas dan Wewenang
3.1.3.1 Unsur – unsur Organisasi Induk
1. Unsur Pelaksana: yaitu yang menjalankan kebijakan; dipimpin
oleh Direktur dengan dibantu oleh Vice President (disingkat VP)
dan/atau Senior General Manager (disingkat Senior GM).
2. Unsur Pendukung: yaitu fungsi yang mempunyai peran
mendukung Direktur Utama dan/atau direksi; dipimpin oleh VP.
3. Strategic Business Unit (SBU): yaitu suatu unit usaha mandiri
dalam Perusahaan yang berorientasi pada optimasi sumber daya
yang bertujuan memaksimalkan nilai Perusahaan dengan
memberikan hasil produksi dan layanan jasa kepada pelanggan,
baik di dalam maupun di luar korporasi; dipimpin oleh VP.
4. Anak perusahaan (subsidiaries), yaitu suatu badan hukum
tersendiri yang dibentuk Perusahaan untuk mendukung kegiatan
Perusahaan Induk dan dikelola secara mandiri, namun masih
dalam kontrol Perusahaan Induk.
3.1.3.2 Unsur Pelaksana
Unsur Pelaksana dalam Organisasi Induk PT. GARUDA
INDONESIA (Persero), terdiri dari:
1. Commersial Services; bertanggung jawab terhadap pencapaian
Sales & Revenue dan Service pre-in-post flight, melalui
pengelolaan network, marketing, revenue, service, service
41
delivery dan cabin crew secara terintegrasi; dipimpin oleh
Direktur Niaga.
2. Operation Services; bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
operasi penerbangan, melalui pengelolaan cockpit, ground
operations, flight dispatch, operation control dan dukungan
operasional lainnya; dipimpin oleh Direktur Operasi.
3. Engineering & Maintenance Services; bertanggung jawab
terhadap penjaminan keterdesiaan pesawat yang airworthy
melalui pengendalian dan pengelolaan kualitas perawatan
pesawat; dipimpin oleh Direktur Teknik.
4. Corporate Strategy & Information Technology Services;
bertanggung jawab terhadap perumusan strategi dan perencanaan
jangka panjang melalui pembentukan Strategy Management
Office serta dukungan teknologi informasi yang handal; dipimpin
oleh Direktur Strategi & Teknologi Informasi.
5. Financial Services & Group CFO; bertanggung jawab terhadap
pengelolaan keuangan Perusahaan melalui pengelolaan treasury,
financial analysis, coimptroller dan pengelolaan aset; dipimpin
oleh Direktur Keuangan.
6. Human Capital Management & Corporate Support Services;
bertanggung jawab terhadap pengelolaan Sumber Daya Manusia,
Pendidikan & Pelatihan serta Pengadaan; dipimpin oleh Direktur
SDM dan Umum.
42
7. Area Management; merupakan pengelola pelaksanaan seluruh
kebijakan dan bisnis Perusahaan di Branch Offices tempat dimana
Perusahaan melakukan bisnis, yang terdiri dari: Area Western
Indonesia (WEI); Area Eastern Indonesia (EAI); Area Asia
(ASA) & Middle East (MEA); Area Japan, Korea, China (JKC);
Area South West Pacific (SWP). Area Mangement dalam
melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Board of
Director (BoD), namun secara operasional dikelola oleh Direktur
Niaga.
3.1.3.3 Unsur Pendukung
Unsur Pendukung dalam Organisasi Induk PT. GARUDA
INDONESIA (Persero) terdiri dari:
1. Unit Corporate Quality, Safety & Aviation Security; berfungsi
untuk mengelola Safety management system; bertanggung jawab
kepada Direktur Utama, namun secara operasional dikelola oleh
Direktur Operasi.
2. Unit Internal Audit; berfungsi untuk memastikan efektivitas
sistem audit internal Perusahaan; bertanggung jawab kepada
Direktur Utama, namun secara secara operasional dikelola oleh
Direktur Keuangan.
3. Unit Corporate Secretary, berfungsi untuk melindungi
Perusahaan dari aspek hukum melalui pemberian pendapat
hukum, Penyelesaian Permasalahan Hukum, Legalisasi
43
Perjanjian; memastikan struktur dan mekanisme Good Corporate
Governance (GCG) terimplementasi & selaras; memastikan
penyelenggaraan administrasi Perusahaan sesuai hukum dan
perundangan yang berlaku dan prinsip GCG, serta mendukung
layanan umum; bertanggung jawab kepada Direksi namun secara
operasional dikelola oleh Direktur SDM & Umum.
4. Unit Hajj; berfungsi untuk mengelola penerbangan haji;
bertanggung jawab kepada Direksi, namun secara opersaional
dikelola oleh Direktur Operasi.
5. Corporate Safety Committee; merupakan suatu forum rapat resmi
Perusahaan yang melakukan pertemuan secara berkala untuk
membahas isu-isu yang terkait dengan flight safety/keselamatan
penerbangan, aviation security/keamanan penerbangan,
health/keselamatan, dan environment/lingkungan. Forum ini
dipimpin oleh Predisent & CEO. Corporate Safety Commitee
bukan merupakan organisasi struktural.
6. Unit CEO Office, bertindak sebagai fasilitator kegiatan Direksi
melalui pengelolaan agenda dan jadwal rapat Direksi serta
memonitor tindak lanjutnya dan usulan-usulan strategis GA
Group; bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur
Utama.
7. Unit Enterprise Risk Management, bertindak sebagai pengelola
Risiko Perusahaan melalui System Early Warning kepada unit-
44
unit; bertanggung jawab secara secara langsung kepada Direktur
Utama, namun secara operasional dikelola oleh Direktur Teknik.
8. Unit Corporate Communication, bertindak secara pengelola
komunikasi & informasi Perusahaan (eksternal & internal) secara
efektif, secara mengelola Corporate Social Responsibility (CSR)
& Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL),
bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur Utama,
namun secara operasional dikelola oleh Direktur SDM & Umum.
3.1.3.4 Strategic Business Unit
SBU PT. GARUDA INDONESIA (Persero) terdiri dari:
1. SBU Garuda Cargo; mengelola bisnis cargo, yang secara
operasional dikelola oleh Direktur Niaga.
2. SBU Garuda Sentra Medika (GSM); mengelola bisnis kesehatan,
yang secara operasional dikelola oleh Direktur Teknik.
3.1.3.5 Anak Perusahaan
Anak Perusahaan PT. GARUDA INDONESIA (Persero) terdiri dari:
1. PT Aerowisata; bergerak di bidang jasa penyediaan barang
dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat di
bidang Usaha Pariwisata dan Jasa Pendukung Angkutan Udara.
2. PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMF Aero Asia,
disingkat menjadi GMFAA); bergerak di bidang usaha perawatan
pesawat terbang (Maintenance & Repair Organization/MRO).
45
3. PT Abacus Distribution System Indonesia; bergerak di bidang
usaha utama Global Distribuition System (GDS).
4. PT Aero Systems Indonesia; bergerak di bidang penyediaan
sistem teknologi informasi untuk airline.
5. PT Citilink Indonesia; bergerak di bidang Angkutan Udara Niaga
berjadwal yang berbiaya murah.
3.2 Analisis Proses Bisnis
Gambar 3.2 Proses Bisnis PT. GARUDA INDONESIA Sumber : PT. GARUDA INDONESIA
46
3.2.1 Organizational Management
PT. GARUDA INDONESIA memiliki beberapa submodul HCM
SAP salah satunya adalah Organizational Management. Pada modul
Organizational Management (OM) terdapat struktur organisasi dari
perusahaan tersebut. Struktur Organisasi menggambarkan hirearki dari setiap
unit organisasi yang ada pada perusahaan itu sendiri.
• Unit Organisasi (Organizational Unit)
Unit-unit Organisasi (Organizational Units) tersebut dihubungkan satu
sama lain dalam suatu hirearki yang akan membentuk sebuah struktur
keseluruhan organisasi. Unit organisasi berhubungan juga dengan Cost
Center dari bagian Akuntansi. Pada PT. GARUDA INDONESIA Cost
Center di-assign sesuai dengan Departemen.
• Pekerjaan (Job)
Pekerjaan (Job) menggambarkan klasifikasi tanggung jawab yang khusus
pada organisasi. Didalam Job sudah terdapat tugas spesifik dan
kemampuan khusus yang harus dimiliki orang yang nantinya melakukan
Job tersebut.
• Posisi (Position)
Setiap Job memiliki beberapa position yang harus diisi oleh setiap
karyawan. Posisi dimiliki setiap karyawan. Ada beberapa Posisi yang
memiliki Job yang sama. Posisi dapat 100% penuh (tidak ada yang
lowong), sebagian penuh, atau lowong.
47
Gambar 3.3 Relasi antara job and position
Sumber : PT. GARUDA INDONESIA
Organizational Management berkaitan erat dengan struktur
organisasi perusahaan. Struktur Organisasi PT. GARUDA INDONESIA
terlebih dahulu dibuat skema tugas dan posisi yang jelas. Pada awal
pengimplementasian modul HCM, struktur organisasi harus di-assign
pertama kali. Setiap unit organisasi dibagi dan dijelaskan cakupan bagian
yang ada didalamnya. Setiap Job didefinisikan tugas dan spesifikasinya
secara lengkap dan jelas. Begitu pula dengan posisi yang nantinya akan di-
assign kepada setiap karyawan yang dimiliki PT. GARUDA INDONESIA.
Organizational Management yang mencakup struktur organisasi
dapat mengalami perubahan. Perubahan dalam struktur Organisasi tersebut
dapat disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah tuntutan bisnis.
• 20 positions for Aircraft Maintenance engineer• 5 positions for HR Speciali st 1• 3 positions for HR Speciali st 2• ………………….• ………………….
• Aircraft Mtn Engineer• HR Specia list 1• HR Specia list 2• HR Specia list 3• HR admi nistration 1• HR admi nistration 2•…………..
JOB
• Bidang Long Range Aircraft Mtn• Bidang Perencanaan & Pengembangan SDMl• BidangLine Maint enance• Seksi Rotable & General• …………….• ……………………….• ……………………….
ORGANISATION UNIT
POSITION
GarudaOrganis ati on Structure
48
Perubahan struktur organisasi juga pernah terjadi dalam PT. GARUDA
INDONESIA.
Perubahan struktur dalam PT. GARUDA INDONESIA terjadi karena
adanya perubahan kebijakan dari menajemen strategik perusahaan dengan
mempertimbangkan tuntutan bisnis pada perkembangan Perusahaan. Sebagai
contoh, terdapat peningkatan target penjualan pada Sales Area Jakarta dan
sekitarnya. Sebelumnya Sales Area Bandung masuk ke dalam Jakarta, yang
artinya dua daerah tersebut memiliki General Manager yang sama. Tetapi
dalam mencapai tujuan target penjualan yang lebih besar, maka Sales Area
Bandung dibuat menjadi berdiri sendiri. Dengan dibuatnya Unit baru di
Bandung, secara otomatis diperlukan pula General Manger (Posisi) yang
baru yang akan menjabat disana. Perubahan tersebut menyebabkan terjadi
pula perubahan struktur Organizational Managament di dalam sistem.
Perubahan OM juga terjadi pada PT. GARUDA INDONESIA, saat
kebijakan perusahaan untuk bekerjasama dengan pihak Outsourcing dalam
perekrutan security. Data pegawai khususnya penjaga keamanan (security)
dihapus dalam sistem karena tidak diperlukan lagi, maka otomatis unit dan
posisi tersebut dihilangkan.
3.2.2 Personnel Administration
Dimulai dari adanya penerimaan karyawan pada proses recruitment.
Setiap karyawan pada PT. GARUDA INDONESIA mungkin mengalami
perubahan data yang dikarenakan adanya action-action. Beberapa action-
action yang ada dalam PT. GARUDA INDONESIA seperti:
49
• Masuk data pegawai baru
• Perubahan status pegawai
• Perpanjangan kontrak
• Mutasi
• Promosi
• Tugas Pendidikan
• Kembali dari pendidikan
• Termination
• Pelanggaran disiplin
• Dll
Dari action-action yang ada di atas, hanya akan dibahas action masuk data
pegawai baru, promosi, mutasi dan termination.
Jika ada penerimaan karyawan baru, maka akan dilakukan action
masuk data pegawai baru. Infotypes yang terkait meliputi: Personal data,
Organizational assignment, addresses, planning working time, Basic pay,
Bank detail, Capital formation, Fiscal data, Social insurance, Contract
elements, dan Leave entitlement.
Jika ada karyawan yang akan di promosi, maka akan dilakukan action
promosi. Infotypes yang terkait meliputi: Organizational management, Basic
pay, Company instruction, Date specification, dan Monitoring of task.
Jika ada karyawan yang akan dipindah tugaskan, maka akan
dilakukan action mutasi. Infotypes yang terkait meliputi: Organizational
50
management, Basic pay, Company instruction, Date specification, dan
Monitoring of task.
Jika ada karyawan yang akan berhenti kerja karena beberapa alasan
seperti: atas permintaan sendiri, habis kontrak, program pensiun dini,
meninggal dunia, cacat, dll, maka akan dilakukan action termination.
Infotypes yang terkait meliputi : Organizational management, Payroll
exception, Company instruction, Date specification, dan Monitoring of task.
Setelah dilakukannya action-action tersebut maka sistem akan secara
otomatis melakukan peng-update-an terhadap master data karyawan.
OrganizationManagement
Recruitment
Train ing
Transfer
Change Employee Info
PerformanceAppraisal
Disciplinary
Payroll
Resignation
Retir ement
Deceased
ServiceTerminated
PERSONNEL MANAGEMENT
Promotion/Demotion Termination
Gambar 3.4 Skenario Personnel Management Sumber : PT. GARUDA INDONESIA
51
3.2.3 Time Management
Skenario ini secara khusus ditetapkan untuk manajemen. Ini
berfokus pada semua informasi yang terkait dengan waktu yang dihabiskan
karyawan untuk bekerja dan ketersediaan karyawan. Untuk kesuksesan dan
keefisienan skenario manajemen waktu, manajemen PT. GARUDA
INDONESIA perlu menetapkan tujuan-tujuan tertentu, kriteria kesuksesan
dan indikator kinerja untuk skenario ini. Selanjutnya indikator kinerja perlu
untuk direncanakan, hasil aktual dikumpulkan dan dianalisis perbedaannya.
Proses Time Management
Workload AbsenceApproval
DefineRoster
TimeRegistration
TIME MANAGEMENT
Payroll
Gambar 3.5 Skenario Time Management Sumber : PT. GARUDA INDONESIA
Kepala departemen akan menentukan beban kerja (workload) dan
persetujuan absen (Absence Approval). Setelah itu, daftar shift didefinisikan
52
dalam sistem dengan mempertimbangkan ketersediaan karyawan (misalnya,
menggunakan hari libur, keluar, dll). Pendefinisian daftar difasilitasi melalui
integrasi antara absen dengan penjadwalan shift. Karyawan dengan
penjadwalan shift yang dikenal dalam SAP dan konsekuensi keuangan secara
otomatis akan diteruskan ke SAP penggajian.
SAP memungkinkan pencatatan waktu positif dan negatif pada waktu
kerja karyawan. Pencatatan waktu yang positif digunakan ketika sistem HR
SAP terhubung dengan alat pencatatan waktu. Setelah registrasi waktu di
SAP kemudian akan dievaluasi dalam SAP, jam lembur dan ketidakhadiran
secara otomatis dihitung berdasarkan kriteria lembur yang ditentukan dalam
shift master. Kemudian jam tersebut dilanjutkan ke bagian penggajian untuk
perhitungan keuangan cuti dan lembur yang belum dibayar.
3.2.4 Payroll
Gambar 3.6 Skenario Payroll
Sumber : PT. GARUDA INDONESIA
53
Skenario ini berfokus pada semua transaksi yang terkait proses
penggajian. Objek utama yang dibahas dalam skenario ini adalah gaji
karyawan. Untuk mencapai sebuah skenario penggajian yang sukses dan
efisien, PT. GARUDA INDONESIA manajemen perlu menetapkan tujuan-
tujuan tertentu, kriteria kesuksesan dan indikator kinerja untuk skenario ini.
Selanjutnya indikator kinerja perlu untuk direncanakan, hasil aktual
dikumpulkan dan dianalisis perbedaannya.
Dalam skenario ini, semua transaksi penggajian dimasukkan secara
manual atau secara otomatis dimasukkan lewat penggajian (payroll).
Sumber-sumber yang terkait data penggajian adalah waktu registrasi,
peningkatan / penurunan dan penyesuaian manual. Dalam proses penggajian,
program penggajian dijalankan untuk menentukan gaji pokok karyawan,
pembayaran lembur, bonus, pembayaran khusus, dan pemotongan untuk
setiap periode. Setelah proses perhitungan penggajian selesai, pembayaran
akan dilakukan.
Hasil penggajian bersama dengan perhitungan pajak ditransfer ke
akuntansi keuangan dan akuntansi biaya. Penggajian memungkinkan untuk
simulasi akuntansi biaya dan perencanaan biaya personil, berdasarkan hasil
gaji masa lalu dan kemungkinan kenaikan gaji.
3.2.5 Recruitment
Ketika ada posisi kosong dalam sebuah perusahaan, penggantian
(baik dari eksternal atau internal) harus dilakukan. Posisi-posisi yang kosong
dipublikasikan dalam iklan lowongan pekerjaan melalui beberapa media,
54
seperti koran untuk pelamar eksternal dan modul employee-self-service untuk
pelamar internal. Iklan tersebut mempublikasikan satu atau lebih lowongan
pekerjaan, untuk mendapatkan pelamar-pelamar yang cocok. Memeriksa
sura-surat lamaran yang diterima merupakan salah satu proses perekrutan.
Karyawan diberi peringkat menggunakan perbandingan profil (match-up)
dari persyaratan perkerjaan dan kualifikas i pelamar. Pemohon kemudian
akan melalui prosedur seleksi, dan karyawan/pemohon yang sesuai akan
dipekerjakan atau dipromosikan/transfer.
Proses Bisnis Recruitment
Permintaan akan karyawan berasal dari divisi-divisi PT. GARUDA
INDONESIA yang membutuhkan. Divisi-divisi tersebut akan meminta divisi
HR mencari tenaga kerja untuk mengisi posisi yang kosong pada divisinya.
Position Requirement akan ditentukan oleh divisi yang bersangkutan.
Selanjutnya Divisi Human Resource (HR) akan mencari calon yang
cocok (baik calon dari eksternal maupun internal) untuk mengisi lowongan
tersebut. Lowongan dipublikasikan melalui pemasangan iklan pada beberapa
medium seperti koran atau majalah untuk applicant eksternal dan modul
employee-self-service untuk applicant internal.
55
• Applicant Eksternal
Manajemen pada PT. GARUDA INDONESIA akan meng-input
data applicant ke dalam sistem. Data pelamar akan disimpan sebagai data
histori applicant dan akan dipertimbangkan kembali pada lowongan
lainnya. Setiap applicant akan mendapatkan personnel number.
Setelah mendapatkan lamaran dari beberapa applicant , akan
dilakukan seleksi untuk memilih beberapa applicant yang cocok untuk
menempati posisi yang kosong. Applicant akan diundang untuk
mengikuti interview dan tes yang sesuai dengan bidangnya masing-
masing. Selain itu, akan dilakukan profile matchup antara job
requirement yang ditentukan masing-masing divisi dengan employee
qualification.
Jika dianggap memenuhi kriteria yang diinginkan, applicant
tersebut akan dipanggil kembali dan ditempatkan dalam perusahaan
untuk mengisi posisi yang kosong. Data applicant tersebut akan
dipindahkan dari master data applicant ke master data karyawan melalui
fitur Employee Administration dan karyawan akan mendapatkan
personnel number yang baru.
• Applicant Internal
Manajemen PT. GARUDA INDONESIA akan mengecek
qualification dari masing-masing applicant internal. Employee
56
qualification akan dibandingkan dengan job requirement yang ditentukan
oleh divisi.
Jika cocok ataupun sesuai, applicant internal akan dipromosikan
ataupun dipindahkan dari posisinya yang lama. Kemudian dengan fitur
Employee Administration, data applicant internal akan diganti dan di
proses sesuai dengan posisinya yang baru. Setelah itu, applicant internal
akan memperoleh personnel number yang baru. Jika tidak match antara
Employee Requirement dengan Job Qualification, akan dibuat rencana
pengembangan untuk menaikkan qualification applicant internal tersebut
melalui training-training.
Gambar 3.7 Skenario bisnis recruitment
Sumber : PT. GARUDA INDONESIA
VacantPosition
InternalApplicant
Invitation
Selection
Hiring
Pass
Fail
CandidateSelection
Promotion/Transfer
Match?
DevelopmentPlan
Training &Event Mgt
RecruitmentTools
AdministrationSelection
Employee Administration
OrganisationManagement
Employee Administration
Yes
No
No
Yes
Career &Succession
ExternalApplicant
57
3.2.6 Career & Succession Planning
Kelompok proses bisnis ini digunakan untuk memaksimalkan
utilitas karyawan terhadap perusahaan. Dengan menggunakan account
preferences and suitability karyawan, kita dapat meningkatkan kepuasan
kerja mereka. Personnel Development juga di-set untuk memastikan semua
karyawan pada setiap area fungsional di dalam perusahaan selalu memenuhi
standar yang diharuskan. Kebutuhan Personnel Development ditentukan
dengan membandingkan persyaratan kerja saat ini atau masa depan dengan
kualifikasi, preferensi dan aspirasi karyawan. Untuk melakukan skenario ini,
kita perlu membuat katalog (catalogue) yang berisi kualifikasi-kualifikasi
yang kemudian akan kita tetapkan pada objek (karyawan, pekerjaan, posisi)
spesifik kualifikasi masing-masing objek. Dalam perencanaan karir (Career
Planning), kita dapat mengidentifikasi kemungkinan Career goals dan
gambaran Career Plan setiap karyawan, sementara Succession Planning
berkaitan dalam pencarian seseorang untuk mengisi posisi yang ditinggalkan.
Proses Bisnis Career & Succession Planning
Proses perencanaan karir akan menggabungkan kepribadian,
keterampilan dan kemampuan karyawan dan pada akhirnya akan
menentukan tahapan posisi yang dapat ditempati oleh karyawan untuk karier
masa depan, dan ukuran pelatihan yang diperlukan untuk memperoleh
kualifikasi tambahan yang diperlukan. Skenario perencanaan karir
mengantisipasi perkembangan karir karyawan.
58
Manajemen PT. GARUDA INDONESIA dapat menggunakan
berbagai kriteria dalam proses perencanaan karir dan memilih masing-
masing kriteria dan menggabungkan mereka. Sebagai tambahan manajemen
PT. GARUDA INDONESIA dapat menggunakan kriteria sebagai berikut:
• Kualifikasi (Qualifications)
• Preferensi (Preferences)
• Potensi (Potentials)
• Designations
• Ketidaksukaan (Dislikes)
Untuk memaksimalkan penggunaan proses perencanaan karir,
manajemen PT. GARUDA INDONESIA perlu melakukan pemeliharaan
terhadap katalog kualifikasi dan model karir untuk karyawan mereka.
Proses akan dimulai ketika manajemen PT. GARUDA INDONESIA
memiliki posisi kosong dari modul Organizational Management (OM) dan
dilanjutkan dengan melakukan profil match up yang dapat menemukan orang
yang paling cocok terhadap kualifikasi/persyaratan posisi. Sistem akan
menampilkan semua objek dalam bentuk daftar peringkat (ranking list).
Setelah menemukan orang yang tepat, manajemen PT. GARUDA
INDONESIA dapat mengajukan calon tersebut untuk
dipromosikan/ditransfer ke posisi yang kosong. Jika mereka tidak dapat
menemukan orang yang tepat, mereka akan mendapatkan informasi tentang
orang yang mendekati persyaratan posisi dan manajemen PT. GARUDA
59
INDONESIA dapat mengajukan orang-orang tersebut untuk promosi atau
transfer atau rencana pengembangan lebih lanjut, seperti pelatihan.
Gambar 3.8 Skenario Bisnis Career and Succession Planning Sumber : PT. GARUDA INDONESIA
3.2.7 Performance Management System
Kelompok proses bisnis ini menangani semua proses HR yang terkait
dengan pencatatan dan evaluasi penilaian karyawan. Pencatatan penilaian
karyawan merupakan fasilitas bagaimana mencatat susunan Sistem
Manajemen Personalia (Personnel Management System) ke dalam SAP R/3.
Sedangkan evaluasi penilaian adalah bagaimana sistem melakukan
perhitungan berhubungan dengan hal akuntansi penggajian (Payroll).
Trainingand
Event
CareerPlanning
Success ionPlan
Profi le Mat ch Up
Develo pmentPla n
P romo tion/Tran sfer
Car eer Su ccession Pl anning
Ma tch ? ?
Yes
NoEmpl oyeeAd minis tr ation
Emplo yeeAdministrationO rgani za tion
Manag ement
60
Proses Bisnis Performance Management System
Karyawan memiliki aktivitas kerja mereka sendiri dan tujuan yang
harus dicapai dalam setiap periode.
Berdasarkan rencana kinerja karyawan dan hasil pencapaian kinerja,
maka pengawas akan mendistribusikan formulir evaluasi di tiap periode,
yang telah diisi oleh pengawas. Kemudian kinerja pekerjaan akan ditinjau
ulang dan dibahas, dengan maksud untuk mengidentifikasi kelemahan dan
kekuatan serta kesempatan untuk perbaikan dan pengembangan keterampilan
karyawan.
Hasil-hasil penilaian yg telah disetujui digunakan, baik secara
langsung atau tidak langsung, untuk membantu menentukan hasil terbaik dan
perencanaan karir. Dengan kata lain, hasil evaluasi digunakan untuk
mengidentifikasi karyawan yang berkinerja lebih baik yang seharusnya
mendapatkan kenaikan gaji yang pantas, bonus dan promosi. Dengan cara
yang sama, hasil penilaian digunakan untuk mengidentifikasi karyawan yang
memiliki kinerja yang menurun yang mungkin nantinya membutuhkan
beberapa konseling atau pengembangan.
Hasil penilaian karyawan akan disimpan dalam infotype, termasuk
juga nama evaluator, dan informasi yang berkaitan dengan skala reklasifikasi
atau promosi.
61
Gambar 3.9 Skenario Bisnis Performance Management System
Sumber : PT. GARUDA INDONESIA
3.2.8 Training & Event Management
Kelompok proses bisnis ini memungkinkan kita untuk mengelola
semua jenis kegiatan bisnis dari kegiatan pelatihan sampai konvensi (rapat)
dengan sederhana dan efisien. Meliputi fungsi perencanaan, pelaksanaan,
follow-up processing, alokasi biaya internal dan penagihan. Komponen
Training & Event Management berisi berbagai fungsi tambahan, yang
memudahkan kita, misalnya membuat brosur acara bisnis, komponen ini
memiliki koneksi langsung ke Microsoft Word. Integrasi dengan komponen
lain dari SAP R/3 juga dicakup oleh kelompok proses bisnis ini, seperti
Manajemen Waktu (Time Management), Pengembangan Personil (Personnel
Development), Manajemen Organisasi (Organizational Management) dan
Pengendalian (Controlling). Koneksi dengan Time Management
Di str ib ut eAp prai sal
Form
R evi ewEmp lo yee
Perfo rmance
Determin eApprais al
ResultDev elopmen t
P lan ning
For msRe sult
Career & Successi on
Planning
Co stPla nn ing
Co mpensa tionPla nn ing
Sal ary I ncreaseand
B onu s
T rai ni ng & E vent
Management
62
memungkinkan kita untuk merekam kehadiran untuk karyawan yang telah
di-book untuk hadir atau melaksanakan kegiatan bisnis.
Proses Bisnis Training & Event Management
Training and Event Management diintegrasikan dengan komponen
aplikasi berikut: Time Management, Personnel Development, Organizational
Management, Materials Management, Sales and Distribution, dan
Controlling.
Integrasi dengan modul lain memungkinkan pertukaran data cepat
dan efisien. Integrasi dengan Controlling memungkinkan untuk alokasi biaya
kegiatan. Integrasi dengan Material Management memungkinkan untuk
mengelola materi pelatihan dengan menggunakan materi master. Integrasi
pada Time Management digunakan untuk mencatat kehadiran untuk
karyawan yang diperintahkan untuk hadir atau melaksanakan kegiatan usaha.
Integrasi dengan Personnel Development akan secara otomatis
memperbaharui kualifikasi karyawan, terutama untuk pelatihan wajib.
Dari perencanaan karir, masing-masing GM, DM dan AM PT.
GARUDA INDONESIA akan tahu bawahan mana yang membutuhkan
pelatihan untuk meningkatkan kinerja dan mengembangkan keterampilan
mereka. GM dan DM hanya dapat langsung memesankan pelatihan untuk
sub-koordinat nya saja, langsung ke sistem SAP, termasuk harga pelatihan
dan cost center. Sedangkan AM dapat memesankan pelatihan bagi seluruh
karyawan di direktorat-nya.
63
Untuk peserta eksternal, petugas pelatihan akan memeriksa jadwal
pelatihan dan ketersediaan tempat duduk. Sebelum menetapkan peserta,
administrator harus memeriksa sumber-sumber daya yang diperlukan dalam
pelatihan seperti ruang kelas, instruktur (eksternal) dan stasioneri.
Setelah kehadiran karyawan dikonfirmasi, administrator akan
memeriksa kegiatan bisnis itu sendiri. Jika kegiatan bisnis dibatalkan, semua
peserta akan dipindahkan ke kegiatan lain yang tersedia dalam waktu tertentu
dan mengirimkan surat pemberitahuan. Jika kegiatan bisnis adalah dipesan
(booked), pelatihan akan dilaksanakan sesuai jadwal namun belum dimulai
dan masih menunggu peserta lainnya. Jika pelatihan telah dimulai dan masih
berlangsung, kegiatan bisnis tersebut akan diteruskan ke langkah-langkah
berikutnya. Dalam langkah ini, semua data waktu untuk peserta dan
instruktur internal akan dimasukkan dalam Time Management. Jika
kehadiran karyawan adalah sebagai salah satu peserta, waktu data yang akan
disimpan sebagai pelatihan (training). Tetapi jika kehadiran karyawan adalah
sebagai seorang instruktur, ketika data yang akan disimpan sebagai seorang
instruktur (trainer).
Setelah pelatihan selesai diadakan, administrator akan melakukan
penilaian untuk peserta dan instruktur. Selanjutnya, mereka akan melakukan
tagihan, jika para peserta datang dari luar PT. GARUDA INDONESIA.
Mereka juga akan mengirimkan data transfer biaya untuk pengontrolan.
64
Gambar 3.10 Skenario Bisnis Training & Event Management Sumber : PT. GARUDA INDONESIA
3.2.9 Compensation Management
Kelompok proses bisnis ini digunakan untuk membantu manajemen
dalam pengendalian dan kebijakan remunirasi administrasi. Hal ini juga
memungkinkan fitur untuk Job Pricing, Anggaran Sentralisasi dan
Desentralisasi, menggulirkan Rencana Kompensasi (Compensation Plan)
pada struktur organisasi dan pelaporan total kompensasi untuk tingkat
karyawan.
CheckTrainingSchedule
AnalyzeTrainingNeeds
AssignResources
Career andSuccession
Carry-outBilling
Carry-outAppraisal
AllocateInternal
Cost
Cancel
Replace
Pre-Book
Re-Book
Book
FirmlyBooking
Cancel
Proceed
ProcessTraining?
TimeManagementFI/CO SD
ProcessAttendee?
CheckTraining
Requirement
Requestfor
Training
NewTraining?
TrainingDesign/
Subcontract.
CreateTraining
Schedule.
AssignResources
TransferCost
CMS
CMS
65
Proses Bisnis Compensation Management
Manajemen PT. GARUDA INDONESIA harus menetapkan
perencanaan untuk setiap karyawan berdasarkan kriteria kelayakan, rencana
dan mengelola remunerasi distribusi melalui struktur organisasi dan memutar
distribusi remunerasi.
Administrasi Kompensasi memungkinkan manajemen PT. GARUDA
INDONESIA untuk melakukan tugas-tugas kompensasi, misalnya kenaikan
gaji, mendistribusikan bonus, saham penghargaan atas struktur organisasi
dan menyediakan mekanisme untuk persetujuan multi-level.
Manajemen PT. GARUDA INDONESIA dapat menyimpan semua
set berbeda untuk setiap proses perhitungan kompensasi dan rencana
kompensasi di tingkat karyawan. Ini akan memungkinkan mereka untuk
merekam perubahan dalam kompensasi penghargaan kepada karyawan
lembur, juga mencatat rincian kompensasi penghargaan.
Gambar 3.11 Skenario Bisnis Compensation Management
P ers o nnelC ost P lanni ng
C omp ensa tionA dmi nistra tion
P lanne d La borC ost
Proc essPr omo tion
O rg anis ationM an agem ent
O rg aniza tionUn it
Pro ce s sS alar y
C omp ensa tionB udg et
C om pens ation P roc ess
66
3.2.10 Personnel Cost Planning
Kelompok proses bisnis ini digunakan untuk perencanaan yang
berfokus pada biaya yang berkaitan dengan pembiayaan pegawai. Dengan
fungsi ini, pengguna dapat mensimulasikan gaji, tunjangan, dan
kesejahteraan bagi karyawan sesuai dengan anggaran perusahaan. Selain itu,
Personnel Cost Planning juga memiliki integrasi dengan modul Controlling
untuk menanamkan anggaran, yang telah disimulasi dan disetujui.
Proses Bisnis Personnel Cost Planning
Sebagai prasyarat pelaksanaan perencanaan biaya personil,
manajemen PT. GARUDA INDONESIA harus mempertahankan struktur
organisasi. Perencanaan Biaya personil memiliki kemampuan untuk faktor
kekosongan posisi dan perubahan organisasi, seperti pengurangan staf atau
peningkatan, ke dalam perhitungan. Kemampuan ini sangat membantu jika
perusahaan memiliki rencana ekspansi, perampingan atau reorganisasi
umum.
Selain itu pengguna PT. GARUDA INDONESIA harus
mempertahankan indeks dari semua posisi di Organisasi PT. GARUDA
INDONESIA, untuk menentukan masing-masing posisi dalam unit
organisasi yang ada dalam struktur organisasi PT. GARUDA INDONESIA.
Ini berarti bahwa harus ada hubungan antara posisi dan unit-unit organisasi.
67
Gambar 3.12 Skenario Bisnis Personnel Cost Planning Sumber : PT. GARUDA INDONESIA
3.2.11 Employee Self Service
Employee Self Service (ESS) adalah seperangkat komponen yang
mudah digunakan (easy-to-use) yang memberi wewenang pada karyawan
untuk melihat data mereka dalam R/3 System melalui Intranet atau kios-kios
informasi yang akan tersedia di beberapa kantor PT. GARUDA
INDONESIA. Dengan cara ini, layanan ESS SAP memperluas fungsionalitas
SAP R/3 untuk semua karyawan dalam sebuah organisasi. Beberapa
informasi, seperti data pribadi, akuntansi penggajian (pernyataan
remunerasi), status konsesi, manajemen waktu, sistem manajemen kinerja
dan informasi HR akan tersedia dalam modul ini.
Administrat ion PlannedScenario
Planned LaborCost
Realization
Match?
Not match
Payroll
OrganisationManagement
Yes
No
OrganizationUnit
ScenarioGroup
Planning Period
CompensationPlanning
68
Proses Bisnis Employee Self Service
Sistem ini dirancang untuk membantu karyawan Garuda untuk
menampilkan data mereka sendiri dalam sistem SAP. Untuk mengakses data,
semua karyawan hanya perlu memiliki internet browser atau pergi ke ESS
PT. GARUDA INDONESIA atau pergi ke kios ESS terdekat.
Personal Data
Melalui halaman ini karyawan PT. GARUDA INDONESIA dapat
melihat data mereka sendiri seperti nama, alamat, nomor telepon dan lain-
lain.
Employee Qualification
Manajemen PT. GARUDA INDONESIA dapat menampilkan katalog
kualifikasi dari staf mereka setiap saat mereka butuhkan.
Time Management
Karyawan PT. GARUDA INDONESIA dapat menampilkan jadwal
kerja harian atau bulanan dan data absen.
Payroll
Karyawan PT. GARUDA INDONESIA dapat melihat slip
pembayaran mereka secara online melalui menu ini, apa yang harus mereka
lakukan adalah masukkan jumlah karyawan, bulan periode penggajian yang
ingin mereka tampilkan, kemudian slip pembayaran akan ditampilkan.
Performance Management
Manajemen PT. GARUDA INDONESIA mampu menampilkan
penilaian kinerja staf mereka.
69
Concession
Fungsi ini dibangun untuk membantu para karyawannya untuk
memeriksa status konsesi.
Training
Melalui halaman ini, karyawan PT. GARUDA INDONESIA dapat
melihat jadwal pelatihan untuk bulan tertentu dan memeriksa status
pelatihannya.
HR Information
Karyawan PT. GARUDA INDONESIA dapat menampilkan
beberapa instruksi perusahaan (SK) dan mendapatkan informasi HR yang
terbaru.
Gambar 3.13 Skenario Bisnis Employee Self Service Sumber : PT. GARUDA INDONESIA
70
3.3 Analisa SWOT
Analisa Internal
Kekuatan (Strengths)
• Kualitas pelayanan penerbangan yang tinggi – Domestik
Kualitas pelayanan penerbangan yang tinggi membuat PT. GARUDA
INDONESIA menjadi pioner di bidangnya. Dari keramahtamahan seluruh
personil yang dimiliki sampai jaminan keselamatan yang aman. Khususnya
untuk penerbangan domestik, PT. GARUDA INDONESIA merupakan jasa
penerbangan dengan layanan yang terbaik.
• Pengalaman Garuda Airways
PT. GARUDA INDONESIA sebagai National Flag Carrier telah diresmikan
Soekarno sejak tahun 1949. Pengalaman PT. GARUDA INDONESIA
khususnya sebagai jasa pengangkutan udara sudah tidak dapat diragukan lagi.
Tidak hanya penerbangan domestik, PT. GARUDA INDONESIA juga telah
melayani penerbangan hingga Internasional. Pengalaman dan jam terbang yang
tinggi ini merupakan kekuatan PT. GARUDA INDONESIA dalam persaingan
dengan jasa penerbangan lainnya.
• Sumber Daya Manusia yang berkualitas
Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki PT. GARUDA INDONESIA
merupakan orang-orang yang profesional dibidangnya masing-masing. Setiap
karyawan memiliki kualitas yang baik dalam bidang tertentu, sehingga
menjadikan seluruh proses bisnis berjalan dengan baik. PT. GARUDA
INDONESIA juga sangat memperhatikan kelanjutan karir dan pengembangan
71
diri tiap karyawannya. Karena itu, bagian HR PT. GARUDA INDONESIA
memiliki berbagai program pelatihan dan pengembangan yang berkelanjutan
untuk meningkatkan kualitas tiap personil yang mereka miliki.
• Manajemen bisnis dan operasional yang baik
Manajemen bisnis dan operasional yang baik telah dimiliki PT. GARUDA
INDONESIA sebagai salah satu kekuatan mereka. PT. GARUDA INDONESIA
terus menerus melakukan perkembangan terhadap manajemen dan operasional
tersebut untuk terus mendapatkan serifikasi ISO (International Standard
Operation) yang merupakan standar baku mutu Internasional.
Kelemahan (Weakness)
• Posisi PT. GARUDA INDONESIA dalam Pasar Internasional
Untuk Pasar Internasional, PT. GARUDA INDONESIA sempat mengalami
penurunan pada tingkat penjualan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal
tersebut, sebut saja tingginya tingkat kecelakaan yang terjadi selama tahun
bersangkutan, dsb.
• Pembatalan penerbangan yang tinggi
Adanya kesalahan atau kekurangan teknis sering menyebabkan pembatalan
penerbangan.
• Indeks kepuasan karyawan yang rendah
Indeks kepuasan karayawan akan pengguna sistem agak rendah. Karyawan lebih
terbiasa dengan tampilan yang mudah dimengerti. Indeks kepuasan karyawan
akan insentif, cuti, dan hak-hak lainnya masih rendah.
72
Analisa Eksternal
Peluang (Opportunity)
• Penjualan Saham PT. GARUDA INDONESIA ke publik (IPO / gopublic
Approval)
PT. GARUDA INDONESIA dapat meningkatkan modal dan mengurangi resiko
usaha dengan menjual beberapa saham PT. GARUDA INDONESIA ke publik.
Ini merupakan peluang besar bagi PT. GARUDA INDONESIA untuk lebih
aman khususnya dalam bidang keuangan.
• Pasar domestik baru yang berpotensial besar
Saat ini kebutuhan bisnis pada kota-kota tertentu meningkat pesat. Hal ini
menuntut adanya akses yang cepat dalam menuju kota tersebut. Dasar ini
membuka peluang bagi PT. GARUDA INDONESIA untuk membuka jalur
penerbangan baru pada pasar domestik yang berpotensial bisnis.
• Pertumbuhan Unit Organisasi dan Anak Perusahaan
Unit Organisasi yang di miliki PT. GARUDA INDONESIA atau SBU (Strategic
Business Unit) merupakan unit kerja di PT. GARUDA INDONESIA yang
bernilai strategis yaitu: GSM (Garuda Sentra Medika), GITC (Garuda Indonesia
Training Centre)
PT. GARUDA INDONESIA juga memiliki beberapa anak perusahaan seperti
PT. AWS (AeroWisata) usaha catering, hotel & pariwisata, PT. GMFAA
(Garuda Maintenance Facility AeroAsia) usaha perawatan pesawat, dll.
Pertumbuhan pesat pada setiap Unit Organisasi dan Anak Perusahaan yang
73
berada dibawah nama PT. GARUDA INDONESIA merupakan peluang yang
signifikan bagi PT. GARUDA INDONESIA itu sendiri.
Ancaman (Threats)
• Pesaing baru
Munculnya pesaing penerbangan sejenis dengan harga yang lebih murah, dan
cara pemesanan yang lebih mudah. Hal tersebut menjadi aspek penting dalam
persaingan. Hingga perusahaan perlu mempertimbangkan untuk tetap menjaga
kualitas tetapi dengan harga yang lebih terjangkau.
• Kehandalan sistem IT dalam periode puncak
Kehandalan sistem IT sangat dibutuhkan khususnya disaat periode puncak. Saat
pemesanan meningkat drastis ataupun saat jadwal terbang tinggi sehingga
dibutuhkan sistem yang cepat tanggap dan melakukannya tanpa ada kesalahan
atau down secara tiba-tiba.
• Perusahaan penerbangan mewakili negara dengan pelayanan yang berkualitas
tinggi dalam lingkungan ASEAN
PT. GARUDA INDONESIA sebagai perusahaan penerbangan resmi negara
memiliki tanggung jawab untuk mengharumkan nama negara khususnya di
lingkungan ASEAN dalam meningkatkan kualitas pelayanan yang dimiliki.
74
Matriks SWOT
IFSA
EFSA
Strengths (S)
• Kualitas pelayanan penerbangan yang baik – Domestik
• Pengalaman Garuda Airways
• Sumber Daya Manusia yang berkualitas
• Manajemen bisnis dan operasional yang baik
Weaknesses (W)
• Posisi PT. GARUDA INDONESIA dalam Pasar Internasional
• Pembatalan penerbangan yang tinggi
• Indeks kepuasan
karyawan yang rendah
Opportunities (O)
• Pasar domestik baru yang berpotensial besar
• Penjualan Saham Garuda ke publik
• Pertumbuhan Unit
Organisasi dan Anak
Perusahaan
S trategi SO
• Menata ulang kegiatan operasi dan manajemen agar kembali menjadi penerbangan yang tepat waktu dengan kualitas layanan yang prima.
• Menata ulang aspek bisnis agar seluruh penerbangan menjadi positif.
• Menjadikan organisasi dan manajemen yang dibangun kembali efektif, sehingga perusahaan dapat berkembang sejajar dengan perusahaan penerbangan Internasional lainnya.
• Meningkatkan operasi dari bisnis perusahaan agar mampu melayani penerbangan yang
S trategi WO
• Meningkatkan pelayanan khususnya untuk jalur internasional
• Mengantisipasi pembatalan penerbangan dengan memberi kompensasi yang baik terhadap customer
75
menjangkau penerbangan (destination) yang semakin luas di manca negara.
Threats (T)
• Pesaing baru • Kehandalan sistem IT
dalam periode puncak • Perusahaan
penerbangan mewakili
negara dengan
pelayanan yang
berkualitas tinggi
dalam lingkungan
ASEAN
S trategi ST
• Meningkatkan kualitas pelayanan
• Melakukan diferensiasi produk agar tetap unik dibanding pesaing baru
• Mengevaluasi dan memperbaiki kinerja sistem terutama saat peak periods
S trategi WT
• Memperbaiki faktor-faktor teknis maupun non teknis untuk menguranngi tingak pembatalan penerbangan.
Tabel 3.1 SWOT PT. GARUDA INDONESIA
Setelah mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang ada, maka
selanjutnya akan dilakukan pembobotan bagi tiap faktor internal dan eksternal yang
telah disebutkan diatas yang dapat dilihat pada tabel 3.2 dan tabel 3.3.
Tabel 3.2 IFAS
Faktor-Faktor strategi internal Bobot Rating Bobot x Rating
Strengths (S)
1. Kualitas pelayanan penerbangan
2. Pengalaman Garuda Airways
20%
20%
4
4
0.8
0.8
76
3. SDM yang berkualitas
4. Manajemen bisnis dan operasional
13%
12%
3
3
0.39
0.36
TOTAL S 65% 2.35
Weakness (W)
1. Posisi PT. GARUDA INDONESIA
dalam Pasar Internasional
2. Pembatalan penerbangan
3. Indeks kepuasan karyawan
15%
8%
12%
2
1
2
0.3
0.08
0.24
TOTAL W 35% 0.62
TOTAL SW 100% 1.73
Tabel 3.3 EFAS
Faktor-Faktor strategi internal Bobot Rating Bobot x Rating
Opportunities (O)
1. Potensial Pasar domestik
2. Penjualan Saham PT. GARUDA
INDONESIA ke publik
3. Pertumbuhan Unit Organisasi dan
Anak Perusahaan
20%
15%
20%
4
3
4
0.8
0.45
0.8
TOTAL O 55% 2.05
77
Threats (T)
1. Pesaing baru
2. Kehandalan sistem IT
3. Perusahaan penerbangan
mewakili negara dalam
lingkungan ASEAN
15%
15%
15%
3
2
1
0.45
0.3
0.15
TOTAL T 45% 0.9
TOTAL OT 100% 1.15
Dari hasil perhitungan pada tabel dan tabel, dapat disimpulkan bahwa posisi
PT. GARUDA INDONESIA terletak pada kuadran 1 (Growth Oriented Strategy)
pada persaingan industri saat ini. Posisi ini sangat menguntungkan karena berarti PT.
GARUDA INDONESIA dapat memanfaatkan peluang yang ada untuk
memaksimalkan kekuatan.
78
EFAS
Peluang Eksternal (+)
Kuadran 3 (WO) Kuadran 1 (SO)
2
(1.15)
Kelemahan Internal (-) Kekuatan Internal (+) IFAS
1 (1.73) 2
Kuadran 4 (WT) Kuadran 2 (ST)
Ancaman Eksternal (-)
Gambar 3.14 Diagram Analisa SWOT PT. GARUDA INDONESIA
3.4 Analisa CSFs (Critical Success Factors)
Dari hasil analisis SWOT, kita dapat menyimpulkan beberapa faktor yang
menjadi penentu keberhasilan PT. GARUDA INDONESIA. Adapan faktor-faktor
keberhasilan yang dimilik PT. GARUDA INDONESIA adalah sebagai berikut:
1. Jumlah pesawat
PT. GARUDA INDONESIA memiliki jumlah pesawat yang cukup banyak yaitu
sekitar 60 buah. Termasuk tiga Boeing 747-400, enam Airbus 330-300, lima
puluh satu pesawat Boeing 737 (300, 400, 500, dan 800) dan saat ini melayani
50 penerbangan baik tujuan dalam maupun luar negeri.
79
2. Produksi ASK (available seat kilometer)
ASK yang dimaksud disini adalah jumlah penumpang yg diangkut per
kilometernya. Pendapatan penerbangan didapatkan dari ketersediaan kursi di
setiap kilometer jarak penerbangan oleh karenanya dibutuhkan armada yang
memadai untuk meningkatkan prosuksi ASK tersebut sehingga target
pendapatan dapat tercapai sesuai harapan.
3. Jumlah keberangkatan domestik
Adapun jumlah keberangkatan domestik yang dimiliki PT. GARUDA
INDONESIA saat ini adalah sekitar 30 jalur. Dan jika memungkinkan akan
membuka beberapa jalur baru dalam tahun ini.
4. Jumlah keberangkatan Internasional
PT. GARUDA INDONESIA juga memiliki jalur keberangkatan Internasional.
Sampai dengan saat ini PT. GARUDA INDONESIA melayani sekitar 24
penerbangan Internasional termasuk Bangkok, Beijing, Hongkong, Ho Chi Minh
City, Kuala Lumpur, Seoul, Singapura, dll.
5. Jumlah penumpang yg diangkut dlm setahun berjalan
Jumlah penumpang merupakan faktor penentu dalam jasa penerbangan PT.
GARUDA INDONESIA dalam menghitung apakah jumlah tersebut sudah sesuai
target. Dari hasil tersebut, manajemen dapat menentukan strategi dalam
meningkatkan ataupun memperbaiki kualitas pelayanan, dsb.
6. Produktivitas SDM
SDM merupakan aset tak berwujud bagi perusahaan. Kinerja SDM yang baik
akan memberi dampak positif pada kinerja perusahaan secara keseluruhan. Oleh
sebab itu PT. GARUDA INDONESIA sangat diperhatikan kualitas kemampuan
80
setiap SDM yang mereka miliki. Program-program pelatihan dan pengembangan
disiapkan untuk setiap individu untuk menunjang karir dan suksesinya.
7. Pendapatan operasional dan bersih
Jaminan kualitas pelayanan, pemesanan tiket on-line, dan kemudahan-
kemudahan lainnya membuat tingkat penjualan PT. GARUDA INDONESIA
meningkat. Dengan meningkatnya penjualan semakin tinggi pula profit yang
didapatkan perusahaan.
8. Peringkat perusahaan penerbangan (dalam aliansi Skytrax)
PT. GARUDA INDONESIA berhasil mendapatkan sertifikasi sebagai maskapai
penerbangan bintang empat untuk periode 2010 dari Skytrax Research di akhir
tahun 2009 ini. Skytrax sendiri merupakan sebuah lembaga berskala dunia yang
melakukan review terhadap 620 maskapai penerbangan dan juga 645 bandara
udara dari berbagai macam negara.
81
3.5 Analisa Divisi ICT
3.5.1 Visi, Misi dan Strategi Divisi ICT (Information Communication &
Technology)
Visi dari Divisi ICT PT. GARUDA INDONESIA yaitu
“ menjadikan GIS sebagai IS Solution Provider untuk PT. GARUDA
INDONESIA melalui solusi total dengan karyawan yang profesional”.
Misi dari Divisi ICT PT.GARUDA INDONESIA yaitu “memberikan
pelayanan dan jasa konsultasi di bidang sistem & teknologi informasi
berstandar internasional serta menjadikan IS sebagai alat strategis
perusahaan dalam manajemen, perencanaan strategis, keunggulan bersaing
dan pengambilan keputusan.
Strategi:
- Meningkatkan otomatisasi, mengurangi kebergantungan pada aktivitas
manual dengan menggunakan teknologi yang handal.
- Menyediakan infrastruktur yang mampu memberikan ketangkasan bisnis
dan efisiensi operasional.
- Menanggulangi gangguan ataupun resiko yang berpotensial secara tepat,
efektif dan efisien.
- Meningkatkan kompetensi ICT baik SDM maupun infrastruktur, serta
melakukan pengembangan perencanaan strategi IT secara berkala.
82
3.5.2 Struktur Organisasi Divisi ICT
Gambar 3.15 Struktur Organisasi Divisi ICT
Sumber : PT. GARUDA INDONESIA
3.5.3 Tugas dan Wewenang
Tugas dan wewenang masing-masing sub divisi dalam divisi ICT adalah:
1. SM Sales & Marketing IT; bertanggung jawab dalam menjembatani dan
menjaga hubungan yang baik dengan pihak ketiga yang menyangkut
kerjasama proyek.
2. SM Cargo IT; bertanggung jawab dalam menyediakan aplikasi yang
berkaitan dengan pengiriman barang (cargo).
83
3. SM Operation IT; bertanggung jawab dalam menyediakan sistem
aplikasi untuk mendukung kegiatan operasi penerbangan.
4. SM Maintenance & Engineering IT; bertanggung jawab dalam
menyediakan dan mendukung komponen/sperparate untuk perawatan
mesin.
5. SM Human Capital IT; bertanggung jawab dalam pengelolaan dan
pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas dan kompeten.
6. SM Finance IT; bertanggung jawab dalam mengelola dan menangani
semua masalah yang berkaitan dengan keuangan IT (arus kas dan
kecukupan dana).
7. SM ICT Planning & Governance; bertanggung jawab dalam
perencanakan dan pengendalikan sistem prosedur IT.
8. SM ICT Infrastucture; bertanggung jawab dalam menyediakan
infrastruktur berupa hardware, software, dan jaringan komunikasi untuk
mendukung fungsi bisnis IT.
9. SM ICT Operation & Service Management; bertanggung jawab dalam
pengelolaan dan pemeliharaan terhadap sistem IT agar dapat berjalan
dengan produktif dan efisien.
10. SM Office Business & Application Colaboration; bertanggung jawab
dalam pengembangan dan penerapan tool terhadap keseluruhan aplikasi.
11. SM Web & Portal; bertanggung jawab dalam pengendalian terhadap
pengembangan web dan portal.
84
12. SM Business Inteligence; bertanggung jawab dalam memantau dan
mengendalikan sistem aplikasi dalam menyediakan laporan hasil analisa
data terhadap data-data yang bersifat transaksional.
3.5.4 Proses Bisnis Divisi ICT Khususnya Pengembangan SAP Modul HCM
Pengembangan sistem SAP HCM dilakukan ketika adanya
permintaan user yang dikarenakan beberapa faktor, diantaranya: kebutuhan
user akan laporan yang lebih lengkap dan jelas, perubahan prosedur internal
pada PT. GARUDA INDONESIA, aturan eksternal perusahaan, tuntutan
bisnis ataupun perkembangan teknologi. Permintaan pengembangan sistem
disampaikan oleh user kepada SM Human Capital IT. SM Human Capital IT
kemudian akan mengkaji teknologi, skill, resource dan environment yang
dimiliki PT. GARUDA INDONESIA apakah sudah mampu untuk
mendukung proses pengembangan sistem SAP HCM tersebut. Jika tidak, SM
Human Capital IT akan berkonsultasi dengan divisi ICT Planning &
Governance untuk meminta dukungan pengembangan sistem, seperti
pembelian teknologi baru, pelatihan skill, dan sebagainya.
Setelah pengembangan sistem dilakukan, maka akan diadakan testing
pada sistem SAP HCM yang baru. Bila sistem SAP HCM sudah memenuhi
keinginan user, maka sistem tersebut akan diimplementasikan dan di-
maintenance secara berkala.
85
Gambar 3.16 Proses Bisnis Divisi ICT
(Pengembangan Sistem SAP HCM)
USER • Report • Internal Procedure • External rule • Business • Technologies
SM HUMAN CAPITAL
IT PLANNING &
GOVERNANCE
• Technology • Skill • Resource and
Environment
assess
request consult
provide
Recommended