View
229
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
47
BAB 3
OBYEK PENELITIAN
3.1 Struktur Organisasi Perusahaan
3.1.1 Sejarah Singkat PT. Global Informasi Bermutu (GLOBAL TV)
PT. Global Informasi Bermutu didirikan tanggal 22 maret 1999 di Jakarta dengan
Akta Pendirian No. 14 tanggal 22 Maret 1999 dan mendapatkan Ijin Prinsip Pendirian
Lembaga Penyiaran Televisi Swasta No: 801/MP/PM/199 yang dikeluarkan oleh
Menteri Penerangan RI, tertanggal 25 Oktober 1999. Setelah selama beberapa waktu
melakukan siaran percobaan, akhirnya pada tanggal 8 Oktober 2002, Global TV resmi
siaran sebagai stasiun TV swasta dengan pangsa pasar anak muda. Pada awalnya, Global
TV merupakan Broadcastinger dari program musik MTV (Music Television) selama 24
jam nonstop dengan jangkauan area Jabotabek, Medan, Bandung, Semarang, Surabaya
dan Yogyakarta.
Mulai 15 Januari 2005 Global TV menambah jangkauan siarannya di 18 kota
besar yaitu Makassar, Palembang, Manado, Denpasar, Pontianak, Samarinda,
Banjarmasin, Padang, Pekanabaru, Bandar Lampung, Jambi dan Jayapura. Tahun 2006,
Global TV tampil dengan konsep baru sebagai stasiun TV yang berorientasi kepada
keluarga muda untuk segala kalangan. Pembagian jam tayang Global TV menjadi 8 jam
program Global TV, 8 jam program MTV dan 8 jam program Nickelodion. Global TV
dimiliki oleh Bimantara secara tidak langsung melalui PT. Media Nusantara Citra
(MNC). Acara Grand Lounching hadirnya Global TV di kancah pertelevisian Indonesia
disiarkan Live dari Balai Sarbini Jakarta pada tanggal 26 Januari 2005 pukul 20.30-23.00.
48
Acara tersebut diberi nama ” Sejuta Satu Malam” dan ditayangkan secara serempak di
tiga stasiun televisi RCTI, TPI (sekarang menjadi MNC) dan Global TV.
Di tahun 2007, Global TV akan memperluas jangkauan siarannya hingga 29 kota.
Sampai saat ini penambahan trasnsminisi telah dilakukan di kota Madiun, Kediri dan
Malang. Khusus untuk Denpasar, telah dilakukan penambahan kekuatan trasnsmisi.
Global TV merupakan sebuah stasiun televisi dibawah naungan Media Nusantara Citra
(MNC) yang saham terbesanya dipegang oleh Hary Iswanto Tanoesoedibjo. Higga saat
ini Global TV memiliki harapan besar yaitu dapat menjadi a one stop television yaitu
TV swasta yang hadir dengan berjuta hiburan dan informasi atau milions of
entertainment.
Adapaun program-program Global TV dapat dikategorikan menjadi beberapa
genre, yakni : sinetron, musik klip, reality show, variety show, TV Magazine, teen
animation, infotainment, newstainment, news, feature, sport, quiz/games, komedi, film,
dan lain-lain. Dalam menyediakan program acara, Global TV selain memproduksi
sendiri programnya, juga membeli program dari production house. Untuk program yang
diproduksi sendiri oleh Global TV, dibagi menajdi dua divisi yaitu in house production
dan news.
49
3.1.2 Visi dan Misi PT. Global Informasi Bermutu (GLOBAL TV)
Visi stasiun televisi GLOBAL TV adalah sebagai media yang satu-satunya yang
menjadi sumber inspirasi informasi dan hiburan bagi anak muda dan mengerti serta
memahami keinginan dan kebutuhan permisa yang sekaligus menjadi media terefektif
bagi agencies dan pemasang iklan khusunya produk anak muda.
Misi stasiun televisi GLOBAL TV yaitu sebagai media yang
menyalurkan energi, dinamika dan proses kreatif anak muda indonesia dengan
memadukan tatanan perkembangan informasi dan hiburan yang berlandaskan etika dan
budaya bangsa indonesia melalui tayangan program yang mencangkup kebutuhan
informasi, pendidikan dan hiburan yang sesuai dengan generasi muda sebagai segmen
utama pemirsa.
3.1.3 Logo PT. Global Informasi Bermutu (GLOBAL TV)
Logo – logo Global TV dari pertama hingga sekarang :
Logo Pertama Global TV pada tahun 2002 - 2006
50
Logo Kedua Global TV pada tahun 2006 - 2008
Logo yang digunakan Global TV Sejak Tahun 2008 - 2012
51
Logo baru yang digunakan Global TV tahun 2012 – sekarang
3.1.3.1 Filosofi logo baru Global TV
Logo baru Global TV terdiri dari dua warna yaitu kombinasi dari warna biru dan
merah yang harmonis. Masing-masing warna tersebut saling melengkapi. Warna biru
memiliki makna stabil, ketenangan, dan terpercaya. Secara visual, warna biru memberi
kesan damai dan menyejukan. Warna merah memiliki makna cinta, berani, kekuasaan,
dan kekuatan. Warna merah erat dengan kesan hangat dan juga kemakmuran.
Logo Global TV tersusun atas huruf-huruf yang memiliki garis lurus dan garis
lengkung. Kombinasi garis lurus dan garing lengkung ini memiliki makna tidak hanya
saling melengkapi, namun juga saling menguatkan. Garis lengkung pada huruf G,O, dan
A member kesan dinamis dan keanggunan. Garis luru vertikal pada huruf I, B, dan L
member kesan stabil atau kokoh, kekuatan dan juga kemegahan.
52
Global TV merupakan sebuah nama sekaligus identitas yang tidak dapat
dipisahkan. Teks Global dan teks TV merupakan satu kesatuan makna. Secara penulisan
yang benar adalah GlobalTV, bukan Global TV.
Logo GlobalTV ini tampak lebih tebal sehingga memiliki kesan lebih tegas dan
mantap. Diawali dengan huruf G kapital menunjukkan kesan lebih besar dan matang saat
menuju usianya yang ke-10.
3.1.4 Struktur Perusahaan
3.1.4.1 Struktur Media Nusantara Citra
53
3.1.4.2 Struktur Global TV
Berikut merupakan penjelasan tugas sesuai dengan jabatan atau kedudukannya:
a. President Director
Bertanggung jawab atas produktivitas perusahaan yaitu Global TV secara
menyeluruh dalam mengembangkan acara, arah dan strategi bisnis perusahaan,
yang keseluruhannya akan dipertanggung jawabkan kepada pemegang saham.
b. Executive Secretary
Ini merupakan kedudukan yang berada tepat di bawah President Director
yang memiliki tugas untuk membantu President Director dalam menyusun
jadwal atau program kerja President Director yang sifatnya harian ataupun
jangka waktu yang tepat.
c. Coorporate Research & Development
Memiliki tanggung jawab dalam menentukan efektifitas dan kualitas
sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan.
d. Management Information System
Memiliki tanggung jawab dalam penyediaan sarana dan prasarana yang
berkaitan dengan pengelolaan data-data informasi yang dibutuhkan perusahaan.
54
e. Operation Director
Tanggung Jawab kedudukan ini adalah mengawasi ketersediaan perangkat
operasional serta pemanfaatannya dalam keseharian aktivitas perusahaan secara
berkala.
f. Sales Marketing Director
Bertanggung jawab dalam perencanaan, penetapan strategi usaha pemasaran
hasil produksi perusahaan dan menentukan target pendapatan sesuai dengan
anggaran yang tersedia dan pengembangannya.
g. Finance Director
Bertanggung jawab atas pengaturan administrasi keuangan dan pengelolaan
anggaran yang tersedia.
1. Programming & Production Director
Mengkoordinasi, mengawasi dan mengevaluasi produksi dan penyiaran
program tayangan sesuai dengan ketentuan Standard Operation Process yang
ada.
h. News Corporate
Tugas News Corporate adalah Mengkoordinasi serta mengawasi dan
mengevaluasi pelaksanaan produksi, penyiaran dan operasional siaran berita
sesuai dengan Standard Operation Process.
55
Global TV merupakan perusahaan yang dimiliki oleh Bimantara dan Bhakti
Investama, yang secara tidak langsung melalui PT. Media Nusantara Citra
( MNC). Jajaran komisaris dan direksi Global TV terdiri dari:
2. Komisaris Utama : Bambang Hary Iswanto Tanoesoedibjo
3. Komisaris : SN Suwisna, Nurhardijono Nurajadin
4. Direktur Utama : David Fernando Audy
5. Direktur Sales &
Marketing : Tjut Nurlita
6. Direktur Keuangan : Jarod Suwahjo
7. Direktur Programming &
Production : Endang Mayawati
8 News Corporate : Arya Sinulingga
3.1.5 Keunggulan dan Karakter PT PT. Global Informasi Bermutu (GLOBAL TV)
Global TV, stasiun TV nasional paling seru di Indonesia, didirikan pada awal
tahun 1999 dan memulai debutnya pada bulan Oktober 2001. Global TV dengan cepat
mengidentifikasikan diri sebagai stasiun televisi swasta termuda di Indonesia dengan
target pemirsa berjiwa muda. Global TV mengudara 24 jam non-stop dengan program-
program serunya plus tontonan spesial, dengan jangkauan siar meliputi Jabodetabek,
Medan, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta.
56
Januari 2005, Global TV memperluas jangkauan siar ke lebih dari 18 kota di
Indonesia dan berhasil menambah warna baru dalam dunia entertainment dengan
kombinasi program-program seru dari lokal dan luar negeri.
Februari 2006, Global TV menandatangani perjanjian kerja sama dengan MTV
Networks untuk membawa program-program Nickelodeon ke layar kaca. Perubahan ini
sekaligus menandakan perubahan konsep Global TV yang akan melayani kebutuhan
hiburan untuk pemirsa berjiwa muda juga keluarga dinamis dari segala segmentasi di
Indonesia.
Untuk menghibur pemirsa yang berjiwa muda, Global TV menyuguhkan
program-program seru. Untuk pemirsa cilik, Global TV menyajikan rangkaian program
mendidik yang berhasil memenangkan berbagai penghargaan, persembahan dari
Nickelodeon seperti: Dora the Explorer, Sponge Bob, Jimmy Neutron, Go Diego Go.
Global TV juga menayangkan program-program berita aktual dan terkini.
Berbagai program mingguan menarik mulai dari film box office, sajian musik 100%
Ampuh, fashion, game shows, juga gosip selebriti akan bergantian hadir menghibur.
Agar bisa selalu menyapa pemirsa dengan berbagai sajian seru, Global TV terus
menambah jangkauan siarannya. Dengan 18 pemancar, kini siaran Global TV dapat
ditangkap oleh sekitar 110 juta pemirsa di 142 kota setiap harinya.
(http://www.globaltv.co.id, diakses pada hari Selasa, tanggal 10/4/2012, jam 19.30)
57
3.2 Profil Program
3.2.1 Barclays Premier League
Barclays Premiere League atau liga inggris diikuti oleh 20 tim, yaitu Manchester
United, Manchester City, Tottenham, Arsenal, Chelsea, Newcastle United, Liverpool,
Norwich City, Sunderland, Everton, Swansea City, Fulham, Stoke City, Aston Villa,
West Bromwich Albion, Queens Park Rangers, Wolverhampton Wanderers, Blackburn
Rovers, Bolton Wanderers, Wigan Athletic. Setiap musim kompetisi, setiap klub
melawan klub lain masing-masing sebanyak dua kali. Sekali di stadion mereka (home
stadium) dan sekali lagi di tempat lawannya. Sebanyak 38 pertandingan untuk setiap
klub menjadikan total 380 pertandingan di Liga Utama Inggris. Setiap akhir musim, tiga
klub pada urutan terbawah terdegradasi dan empat klub teratas masuk kompetisi Liga
Champions untuk memperebutkan Piala Champions. 3 klub teratas masuk secara
otomatis, sedangkan urutan ke-4 masuk melalui babak play-off. Klub pada urutan ke-5
liga utama akan masuk kompetisi untuk memperebutkan Piala UEFA. Klub pada urutan
ke-6 dan 7 bisa juga masuk kompetisi Piala UEFA tergantung pada situasi dua kompetisi
domestik lainnya. Sedang klub urutan 18-20 akan terdegradasi ke Divisi
Championship dan akan digantikan oleh klub peringkat 1-2 dari Divisi
Championship yang otomatis promosi serta klub peringkat 3-6 dari Divisi
Championship yang memperebutkan satu tiket tersisa.
Tayangan Barclays Premier League yang ditayangkan oleh Global TV ini
memiliki 3 jenis, yaitu Highlight, Preview, dan Match. Tayangan yang akan dibahas
oleh penulis adalah tayangan Match, yaitu tayangan langsung pertandingan sepakbola
58
antar tim dengan durasi pertandingan 95 menit, chit chat host dan komentator sekitar 5-
10 menit, dan kuis sekitar 5 menit. Global TV mendapatkan lisensi untuk menayangkan
program tayangan langsung sepakbola Barclays Premiere League selama 3 musim, dan
musim ini adalah musim kedua yang sudah ditayangkan oleh Global TV selama 2 tahun
berturut-turut.
3.2.2 Logo Barclays Premier League
59
3.3 Prosedur yang Berlaku
3.3.1 Tujuan Prosedur
Adapun tujuan dari prosedur yang berlaku adalah :
• Menjadi panduan dan acuan dalam melaksanakan proses produksi syuting
di studio.
• Agar program yang akan di produksi berjalan lancer dan teratur sesuai
dengan yang diharapkan.
• Mengoptimalkan sumber daya manusia dan peralatan yang tersedia secara
efisien.
3.3.2 Kebijakan
1. Seluruh kru harus sudah berada di lokasi syuting minimal 2 (dua) jam sebelum
rehearsal syuting program dimulai dan didampingi oleh Perancang Acara
(Producer) dan Perancang Teknik (Technical Producer) yang bertugas.
2. Batas waktu finishing set ditetapkan Program Spesial/Reguler paling lambat 12
(dua belas) jam sebelum waktu rehearsal.
3. Batas waktu selesai set up lighting, audio dan kamera yaitu Program Live/Taping
paling lambat 6 (enam) jam sebelum waktu rehearsal.
4. Rehearsal program selesai dilakukan paling lambat 2 (dua) jam sebelum syuting
dimulai.
60
5. Seluruh kru yang bertugas berada pada posisi masing-masing palingn lambat 1
(satu) jam sebelum syuting program dimulai dengan didampingi oleh Perancang
Acara (Producer) serta Perancang Teknik (Technical Producer) yang bertugas.
6. Seluruh pengisi acara/talent (artis, narasumber dan lain-lain) harus sudah berada
di studio 30 (tiga pululh) menit sebelum rehearsal.
7. Seluruh pengisi acara/talent dirias (make up) dan memakai busana sesuai dengan
yang ditentukan untuk siap di studio paling lambat 15 (lima belas) menit
sebelum syuting program dimulai.
8. Jika terjadi kerusakan alat atau cacat pada kualitas audio dan video saat acara
berlangsung, maka kru yang bertugas/terlibat wajib memberitahukan kepada
Pendukung Teknik (Technical Support) atau Perancang Teknik (Technical
Producer) dan Pengarah Acara (Director) atau Perancang Acara (Producer)
untuk mencari pemecahan yang paling baik agar program dapat segera
dilanjutkan.
9. Jika kerusakan tidak dapat diperbaiki dan mengakibatkan berhentinya program,
maka Perancang Teknik (Technical Producer) dan Pengarah Acara (Director)
wajib menginformasikan kepada Perancang Acara (Producer) untuk dapat
diambil jalan yang paling baik. Perancang Teknik (Technical Producer) harus
membuat laporan gangguan atau kerusakan secara rinci dan berkoordinasi
dengan Pengarah Acara (Director) serta diketahui oleh Perancang Acara
(Producer) program yang terkait.
61
10. Pengunjung, artis atau pihak lain tidak berkepentingan dengan suatu acara,
boleh melakukan pengambilan gambar dengan video kamera atau still photo,
baik sebelum, saat berlangsung ataupun setelah acara, tanpa menggunakan blitz
(cahaya kamera).
11. Pengunjung atau pihak lain yang tidak berkepentingan dengnan acara yang
sedang berlangsung, dilarang mengajak bicara kepada seluruh kru yangn sedang
bertugas, baik di studio floor maupun di ruang control studio, begitu juga
sebaliknya.
12. Selama syuting acara berlangsung, pengunjung ataupun artis yang tidak
berkepentingan, tidak diperkenankan masuk ke dalam studio dan pintu studio
harus dalam keadaan tertutup.
13. Seluruh peralatan komunikasi (misal: handphone) atau peralatan elektronik
yangn bekerja berdasarkan frekuensi harus dinonaktifkan selama acara syuting
berlangsung, kecuali untuk kebutuhan syuting.
14. Jika syuting acara (recording/live) selesai, seluruh kru bersama team Pendukung
Teknik (Technical Support) membereskan seluruh peralatan dan memastikan
seluruh peralatan kembali pada posisi semula.
62
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang diterapkan oleh penulis adalah dengan kuesioner.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya
(Sugiyono 2004:135).
3.4.1 Jenis data yang digunakan
a. Data primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung dari lapangan yang
akan dipergunakan sebagai objek penulisan. Pengumpulan data ini akan
diperoleh penulis dari hasil kuesioner yang berisi pertanyaan – pertanyaan
terstruktur dan dijawab oleh sampel yang telah ditentukan.
Dalam penelitian ini akan dilakukan dengan menyebarkan kuesioner yang
disebarkan ke sampel penelitian, yaitu penghuni Kos Beverly Residence.
b. Data sekunder
Data yang dipergunakan untuk menunjang landasan teoritis yang diperlukan
dalam penelitian ini. Data diperoleh dari buku - buku teks, catatan perkuliahan,
dan kamus. Data yang diperoleh melalui studi kepustakaan ini antara lain teori –
teori yang berhubungan dengan penelitian. (Turnomo 2004 : 26)
Dalam penelitian ini data – data yang diperoleh dari studi kepustakaan,
Global TV, makalah, artikel, internet, kamus, dan lainnya.
63
3.4.2 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah jenis eksplanatif. Penulis
menghubungkan atau mencari sebab akibat antara dua atau lebih konsep (variabel) yang
akan diteliti. Penulis membutuhkan definisi konsep, kerangka konseptual dan kerangka
teori. Penulis perlu melakukan kegiatan berteori untuk menghasilkan dugaan awal
(hipotesis) antara variabel satu dengan yang lainnya. Variabel adalah konsep yang bisa
diukur. Kegiatan berteori ini ada dalam kerangka teori. Sering disebut pula sebagai jenis
riset korelasional dan komparatif. (Kriyantono, 2008 : 68)
3.4.3 Strategi Penelitian
Strategi penelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah melalui survey.
Survey adalah metode riset dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen
pengumpulan datanya. Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang sejumlah
responden yang dianggap mewakili populasi tertentu. Secara umum metode survey
sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu deskriptif dan eksplanatif (analitik). (Kriyantono,
2008 : 59)
Jenis survey yang digunakan oleh penulis adalah survey eksplanatif karena
penulis ingin mengetahui mengapa situasi atau kondisi tertentu terjadi atau apa yang
mempengaruhi terjadinya sesuatu. Survey eksplanatif dapati dibagi dua sifat, yaitu
komparatif yang membandingkan variabel satu dengan variabel lainnya yang sejenis dan
asosiatif yang bermaksud untuk menjelaskan adanya hubungan (korelasi) antar variabel.
(Kriyantono, 2008 : 60)
64
Dalam hal ini penulis menggunakan survey eksplanatif yang bersifat asosiatif
yang dilakukan kepada penghuni kos Beverly Residence karena ingin melihat adanya
pengaruh tayangan langsung Barclays Premier League terhadap minat futsal penghuni
kos Beverly Residence.
3.4.4 Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah tayangan Barclays Premier League
dan seluruh penghuni kos Beverly Residence yang berada di Jalan Salam Raya nomor 15,
Jakarta Barat.
3.4.5 Populasi dan Sampel
3.4.5.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2009:80)
Dalam penelitian ini, peneliti memilih penghuni kos Beverly Residence
sebagai populasi karena dianggap sudah memenuhi unsur representatif, dan dari
kriteria populasi maka diperoleh jumlah populasi 100 orang.
3.4.5.2 Sampel
Sebagian dari keseluruhan objek atau fenomena yang akan diamati
disebut dengan sampel (Kriyantono, 2010 : 153).
65
Menurut Umar, (2004:77-78) Untuk menetukan ukuran sampel dari suatu
populasi terdapat bermacam-macam cara yang dikemukakan para ahli, antara lain
seperti yang dijelaskan oleh:
Pendapat Slovin
N
n = ____________
1 + Ne²
Keterangan:
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi penghuni kos Beverly Residence
e = Persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel
yang masih dapat ditolelir atau diiginkan, dalam penelitian ini ditetapkan
persentasenya 5%.
66
Maka :
100
n = ______________
1 + 100 (0,05)²
= 80 orang
Jadi, sampel untuk penyebaran kuesioner dilakukan kepada 80 orang. Peneliti
akan menyebarkan kuesioner pada saat penghuni kos Beverly Residence sedang
berolahraga futsal di lapangan futsal D’champion- Jakarta.
3.4.6 Teknik Analisis dan Pengolahan Data
Teknik analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau
sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah : mengelompokkan
data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel
dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan
penghitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan penghitungan untuk
mengajukan hipotesis yang telah diajukan. (Sugiyono, 2009:147)
Dalam melakukan analisis data yang berbentuk data, teknik yang digunakan
adalah data teknis analisis kuantitatif. Data-data yang diperoleh, dianalisis, dengan
mengunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi terbaru
67
yaitu merupakan program komputer yang mampu memproses data statistik menjadi hasil
yang diperlukan secara cepat dan akurat.
3.4.7 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.4.7.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Contoh
mengukur pengaruh konstruk prestasi kerja terhadap konstruk produktivitas kerja
karyawan dengan memberikan masing-masing lima butir pertanyaan setiap
konstruknya, dimana butir-butir pertanyaan diharapkan dapat tepat mengungkap
tingkat prestasi kerja dan tingkat produktivitas kerja seorang karyawan.
Mengukur tingkat validitas dapat dilakukan dengan tiga cara :
a. Melakukan korelasi antara skor butir pertanyaan dengan total skor
konstruk. Dalam hal ini mengukur korelasi masing-masing skor butir
pertanyaan dengan total skor butir prestasi kerja dan produktivitas
kerja dengan hipotesis :
Ho = skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan total skor
konstruk.
Ha = skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan total
skor konstruk.
68
b. Uji validitas dapat juga dilakukan dengan menghitung korelasi antara
skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor (prestasi kerja
dan produktivitas kerja).
c. Uji dengan analisis faktor
Analisis faktor digunakan untuk menguji apakah butir-butir
pertanyaan yang digunakan dapat mengkonfirmasi sebuah konstruk
(prestasi kerja dan produktivitas kerja). Jika masing-masing butir
pertanyaan merupakan indikator pengukur konstruk maka akan
mempunyai nilai loading faktor yang tinggi. (Sunyoto, 2007:79-85)
Hasil penelitian dikatakan valid apabila terdapat kesamaan antara data
yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.
Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur.
Untuk menguji validitas dalam penelitian ini dilakukan pre-test dengan
mengumpulkan 30 responden dengan 16 pertanyaan. Seperti telah dikemukakan
bahwa, bila koefisien relasi sama dengan 0,3 atau lebih (paling kecil 0,3) maka
butir instrument dinyatakan valid. (Sugiyono 2006:149).
69
3.4.7.2 Uji Reabilitas
Pengertian reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Butir pertanyaan dikatakan
reliabel atau handal apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah
konsisten. (Sunyoto, 2007:74)
Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
(Sunyoto,2007:74) :
1. Repeated Measure atau pengukuran ulang
Dalam waktu yang berbeda, seorang karyawan / responden diberi butir
pertanyaan dan alternatif jawaban yang sama. Butir pertanyaan dikatakan
handal jika jawabannya sama.
2. One Shot atau pengukuran sekali saja
Pengukuran kehandalan butir pertanyaan dengan skala menyebarkan
kuesioner pada responden, kemudian hasil skornya diukur korelasinya antara
skor jawaban pada butir pertanyaan yang sama dengan bantuan komputer
program Statistical Program for Society Science ( SPSS ) dengan fasilitas
Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai cronbach alpha > 0,70. Dalam hal ini penulis memakai
pengukuran reliable jenis ini.
70
3.4.8 Uji Korelasi
Uji Korelasi digunakan untuk menguji tentang ada atau tidaknya hubungan antar
variabel satu dengan yang lain. Pada uji korelasi belum dapat diketahui variabel
penyebab dan variabel akibat. Dalam analisis korelasi, yang diperhatikan adalah arah
(positif atau negatif) dan besarnya hubungan kekuatan. Koefisien korelasi mempunyai
harga -1 hingga +1 (bergerak dari nol hingga 1 dan memiliki nilai positif atau negatif).
Semakin mendekati nilai 1 semakin besar atau kuat hubungan variabel atau sempurna =
1, sebaliknya mendekati 0 semakin lemah atau kecil hubungannya. Nilai korelasi apabila
dikuadratkan akan menghasilkan nilai koefisien determinasi (R²). (Wijaya, 2012 : 89)
Uji korelasi yang dipakai oleh penulis adalah bivariate correlation atau yang
biasa disebut Pearson’s Correlation (Product Moment) yang berguna untuk menguji
korelasi antar dua variabel (variabel X dan Y). Di dalam melakukan uji korelasi ini perlu
diperhatikan Test of Significance. Pearson’s Correlation (Product Moment) adalah
rumus yang digunakan untuk mengetahui koefisien korelasi atau derajat kekuatan
hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan antar variabel/data/skala interval
dengan interval lainnya. Teknik ini digunakan tanpa melihat apakah suatu variabel
tertentu bergantung pada variable lainnya. (Wijaya, 2012 : 90)
Rumus Korelasi Product Moment adalah:
n(∑xy) – (∑x).(∑y)
r xy = ___________________________
√ {n.∑x²(x) ²}.{n.∑y²-(∑y)}
71
Keterangan:
r = Koefisien korelasi antara variabel x dan y
n = Jumlah responden (penghuni kos Beverly Residence)
∑x = Jumlah total variabel tayangan langsung Barclays Premier
League
∑y = Jumlah total variabel minat futsal penghuni kos Beverly
Residence
(Kriyantono. 2010 : 175-176)
Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan
tersebut besar atau kecil, maka berpedoman untuk memberikan interpretasi terhadap
koefisien korelasi:
0,00 – 0,1990 Sangat Rendah
0,20 – 0,3990 Rendah
0,40 – 0,5990 Sedang (cukup)
0,60 – 0,7990 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
(Sugiyono, 2009 : 183-184)
72
Sedangkan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara tayangan langsung
Barclays Premiere League di Global TV dengan minat Futsal penghuni kos Beverly
Residence, juga dapat dihitung dengan koefisien penentu yang rumusnya adalah sebagai
berikut:
KP = r² x 100%
Keterangan:
KP = Koefisien Penentuan
r = Koefisien Korelasi
Dalam penelitian ini, metode analisis data yang diapakai adalah kuantitatif
dengan analisi korelasi dengan menggunakan skala likert. Dengan skala likert, maka
variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator
tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk meyusun item-item instrument yang dapat
berupa pertanyaan atau pernyataan (Sugiyono, 2005:107).
Jawaban yang diberi tanda berupa angka, tanda angka itu disebut kode pada
jawaban, seperti:
Pilihan Jawaban Nilai
STS (Sangat Tidak Setuju) 1
TS (Tidak Setuju) 2
RR (Ragu-Ragu) 3
S (Setuju) 4
SS (Sangat Setuju) 5
73
3.4.9 Uji Regresi Linier Sederhana
Untuk meriset apakah memang benar ada hubungan atau pengaruh yang
signifikan atau tidak mengenai sebab-akibat tersebut, maka digunakan rumus regresi.
Regresi yang digunakan oleh peneliti adalah regresi linear sederhana karena peneliti
sudah mengetahui yang mana variabel bebas X (tayangan langsung Barclays Premier
League di Global TV) dan yang mana variabel terikat Y (minat futsal penghuni kos
Beverly residence).
Rumus:
Di mana :
Y = minat futsal penghuni kos Beverly residence
X = tayangan langsung Barclays premier league di Global TV
a = nilai intercept (konstan) atau harga Y bila X = 0
b = koefisien regresi, yaitu angka peningkatan penurunan variabel dependen
yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, bila b (-) maka
terjadi penurunan.
Y = a + bX
74
3.5 Hipotesis
Rumusan hipotesis untuk mengetahui apakah tayangan langsung Barclays
Premier League di Global TV mempengaruhi minat berolahraga futsal penghuni kos
Beverly Residence, adalah sebagai berikut;
Ho : tayangan langsung Barclays Premier League di Global TV tidak
mempengaruhi minat berolahraga futsal penghuni kos Beverly Residence
H1 : tayangan langsung Barclays Premier League di Global TV mempengaruhi
minat berolahraga futsal penghuni kos Beverly Residence
Dimana :
Jika α < sig. Maka Ho diterima.
Jika α > sig. Maka Ho ditolak
Dalam penelitian ini menggunakan uji pada taraf nyata 5 % (0.05) sebagai berikut :
Jika Signifikansi < taraf nyata (0.05) : terima H1
Jika Signifikansi > taraf nyata (0.05) : terima H0
75
3.6 Permasalahan yang ada
• Ketika sedang ada pertandingan super bigmatch ternyata diketahui
banyaknya tambahan iklan yang ditayangkan. Hal ini kadang membuat
waktu penayangan program menjadi berkurang.
• Permasalahan juga timbul ketika host dan komentator sedang berbicara
membahas mengenai tim-tim yang akan bertanding ataupun setelah
pertandingan berlangsung, kebanyakan khalayak kurang suka menonton
perbincangan tersebut.
3.7 Alternatif Permasalahan
Dari permasalahan di atas, tim produksi membuat solusi dengan cara :
• Mengorbankan materi yang telah dipersiapkan sebelumnya untuk
mempersingkat waktu agar tidak berlebihan.
• Host dan komentator harus menyuguhkan berita terbaru mengenai kedua
tim yang akan bertanding, juga membahas mengenai hal-hal menarik
yang ada di pertandingan tersebut. Untuk menarik minat khalayak, tim
produksi juga mengadakan kuis secara live dengan dipandu oleh presenter
wanita cantik dan hadiah uang bernilai ratusan ribu rupiah.
Recommended