View
99
Download
0
Category
Preview:
DESCRIPTION
Perencanaan dan Persiapan
Citation preview
05
Perencanaan & Persiapan
21 Pekerjaan Perencanaan 22Pekerjaan Perencanaan
Rumah yang akan dibangun harus direncanakan
dahulu dalam bentuk gambar bangunan dengan
mempertimbangkan :
1. Tujuan utama membangun rumah, apakah untuk
1 lantai, 2 lantai atau kombinasi (ada bagian
tertentu yang bertingkat)
2. Jumlah penghuni, kebutuhan ruang , model
struktur, rangka atap dan bahan yang akan
digunakan.
3. Model bangunan atau pertimbangan estetika
4. Rencana pengembangan pada masa mendatang,
perhitungan Rencana Anggaran dan Biaya
5. Pengurusan Advice Planning, Ijin Mendirikan
Bangunan dan Jadwal pelaksanaan.
Gambar bangunan meliputi :
1. Gambar Denah :
Berisi pembagian kamar-kamar, ukuran ruangan,
biasanya dibuat dalam sekala 1 : 100, artinya kalau
digambar ada garis panjangnya 1 cm maka dalam
kenyataan di lapangan panjang sebenarnya adalah 1 cm
x 100 = 100 cm, sedangkan 100 cm adalah sama
dengan 1 meter.
Cara menulis ukuran yang lazim dalam bangunan
adalah :
100 cm ditulis 1.00 (artinya 1 meter lebih nol nol cm)
150 cm ditulis 1.50 (artinya 1 meter lebih 50 cm)
Jadi bila ada rumah persegi berukuran 6 m x 9 m, maka
dalam gambar denah dibuat berukuran 6 cm x 9 cm.
n
n
PERENCANAAN & PERSIAPANPERENCANAAN & PERSIAPAN
1.5
03.0
03.0
05.0
01.5
01.0
0
NAIK
15.0
0
3.0
03.0
03.0
01.0
05.0
0
800
3.00 3.002.00
2.00 3.002.00 1.00
DAPUR
K. MANDI
K. TIDUR 1
K. TIDUR 2
R. KELUARGA
R. TAMU
TERAS
+160
+140
+120
+100
+80
+60
+40
+20
+200
+180
DENAH LANTAI 1(LUAS BANGUNAN : 10 x 6 M)
1.5
03.0
03.0
05.0
01.5
01.0
0
15.0
0
3.0
03.0
03.0
01.0
05.0
0
800
3.00 3.002.00
2.00 3.002.00
JEMURAN
+320
TURUN
1.00
DENAH LANTAI 2(LUAS BANGUNAN : 10 x 6 M)
K. TIDUR 3
R. SANTAI
1.5
03.0
03.0
05.0
01.5
01.0
0
15.0
0
3.0
03.0
03.0
01.0
05.0
0
800
3.00 3.002.00
2.00 3.002.00 1.00
DENAH PONDASI(LUAS BANGUNAN : 10 x 6 M)
PERENCANAAN & PERSIAPANPERENCANAAN & PERSIAPAN
23 Pekerjaan Perencanaan 24Pekerjaan Perencanaan
TAMPAK DEPAN TAMPAK SAMPING KIRI
2. Tampak Depan, Tampak Samping, Tampak Belakang
Tampak depan, samping atau belakang menggambarkan bentuk
bangunan yang direncanakan, berisi tampak dari pintu, jendela, atap,
model kolom, lisplank, roster, glassblock dsb. Pada gambar tampak
maka skala yang lazim adalah 1 : 100 seperti skala pada denah.
5. Gambar 3 Dimensi
Gambar 3 dimensi biasanya untuk memperjelas tampak
bangunan yang akan dibangun secara keseluruhan, meliputi
tembok, halaman dan atapnya. Karena sekarang banyak gambar
yang digunakan dengan computer maka gambar 3 dimensi bisa
dibuat mirip mendekati foto meskipun bangunan belum jadi
hingga lebih jelas model bangunan yang dimaksud.
3. Gambar Potongan
Gambar potongan berisi keterangan tentang
konstruksi seperti model dan ukuran pondasi,
tebal pasangan, keterangan letak sloof, kolom,
ring balok, kuda-kuda, plafon, usuk dan reng,
genteng dsb. Skala yang lazim dibuat juga 1 : 100
4. Gambar Detail:
Gambar potongan kadang masih kurang jelas,
maka dibuatlah gambar detail yang berisi
keterangan secara lengkap mendetail suatu
konstruksi tertentu seperti detail pondasi, detail
sambungan besi, detail sambungan kuda-kuda
dll. Sekala yang digunakan bisa 1 : 5, 1 : 10 atau
1 : 20 , semakin besar gambarnya semakin jelas
dan mudah dipahami.
25 Pekerjaan Perencanaan 26Pekerjaan Perencanaan
PERENCANAAN & PERSIAPANPERENCANAAN & PERSIAPAN
TAMPAK BELAKANG TAMPAK SAMPING KANAN
27 Pekerjaan Perencanaan 28Pekerjaan Perencanaan
PERENCANAAN & PERSIAPANPERENCANAAN & PERSIAPAN
INSERT
GAMBAR POTONGAN
INSERT
GAMBAR POTONGAN
29
Rencana Anggaran Biaya
30Rencana Anggaran Biaya
Perhitungan Biaya atau biasa dikenal dengan Rencana Anggaran dan Biaya terdiri dari :
A. Biaya perijinan ( Advice Planning,Gambar, IMB )
B. Biaya bahan / material yang digunakan
C. Biaya upah pekerja, mandor, pengawas
D. Biaya sewa peralatan ( molen, vibrator)
E. Biaya pemasangan instalasi ( listrik, PDAM )
Apabila dikerjakan oleh pemborong maka harga di atas masih harus ditambah dengan biaya administrasi
meliputi pengadaan dokumen kontrak, biaya permodalan, asuransi, dan resiko / keuntungan pemborong ,
sehingga tentu saja membangun sendiri lebih murah dibanding dibangunkan oleh pemborong apabila mengerti
teknik membangun rumah. Namun apabila kurang berpengalaman dalam membeli material, tidak bisa
mengkoordinir tukang, dan tidak menguasai teknik membangun maka membangun sendiri bisa lebih mahal dan
kualitasnya di bawah standar.
Harga bervariasi tergantung lokasi daerah karena menyangkut biaya transportasi dan tingkat kesulitan
mengangkut. Untuk mengangkut bangunan di gang sempit tentu lebih sulit dan harus diangkut pakai
kereta dorong sehingga sampai di lokasi akan menjadi mahal. Untuk besi beton sangat tergantung dari ukuran
yang nyata karena ukuran besi sangat variatif. Kalau menyebutkan ukuran 6 mm maka tersedia diameter
4,5 mm 5,1 mm 5,4 mm 5,7 mm jarang sekali ada yang benarbenar 6 mm demikian juga panjangnya, ada
yang hanya 9 m 10 m 10,4 m 10,8m 11,1 m 11,5 m 11,7 m atau tepat 12 m .
Khusus kayu cor : ada kayu randu, kayu sengon, kayu meranti dsb dengan harga yang sangat beragam.
Cara menghitung volume :
A. Biaya perijinan, terdiri dari :
- Biaya pembuatan advice planning
- Biaya perencanaan
- Biaya IMB
No Nama Bahan Satuan Kisaran Harga (Rp)
3
01 Pasir urug M 40.000 - 60.0003
02 Pasir pasang M 50.000 - 100.0003
03 Pasir cor M 70.000 - 150.0003
04 Batu pecah / koral untuk cor M 100.000 - 250.000
05 Bata merah biji 300 500
06 Besi beton diameter 6 mm lonjor 15.000 22.000
07 Besi beton diameter 8 mm lonjor 20.000 - 35.000
08 Semen isi 40 kg zak 42.000 - 48.000
09 Semen isi 50 kg zak 52.000 - 60.0003
10 Kayu untuk papan cor M 1.100.000 - 3.000.000
B. Biaya bahan, meliputi pembelian pasir, batu, bata, semen, besi, kayu , pipa PVC dsb dengan satuan yang
bervariasi :
panjang (p)
tinggi (t)
lebar (l)
Volume = panjang (p) x lebar (l) x tinggi (t)
Satuan untuk panjang, lebar maupun tinggi
harus sama, misal meter
Contoh :
3
1. Harga pasir Rp. 75.000,/m . Misal bak truk berisi pasir dengan tinggi 50 cm, panjang bak 4,20 m
lebar 1,90 m. Maka volumenya adalah : panjang x lebar x tinggi dalam satuan m = 4,20 x 1,90 x 0,50 = 3 3 3
3,99 m 4 m . Harga 1 truk pasir menjadi 4 m x Rp. 75.000, = Rp. 300.000,
2. Batu bata : hitung luas pasangan =( panjang x tinggi) setiap detail tembok. Misal ketemu luas dinding 2
seluruhnya = 222 m bila kebutuhan ratarata adalah 60 buah bata/m2 maka bata yang dibeli adalah :
2
220 m2 x 60 buah / m = 13.320
Kehilangan /kerusakan 5% = 666 +
Total = 13.986
Dibulatkan = 14.000 buah
Bila harga bata Rp. 350, / buah
Maka harga bata keseluruhan = 14.000 x Rp. 350
= Rp.4.900.000,
Rencana Anggaran Biaya
PERENCANAAN & PERSIAPANPERENCANAAN & PERSIAPAN
31 Rencana Anggaran Biaya 32Rencana Anggaran Biaya
3. Kebutuhan bahan beton untuk mengecor sloof ukuran lebar 15 cm tinggi 20 cm panjang total 60 meter ,
dengan campuran 1 PC : 2 Pasir : 3 Kerikil. Cara menghitung bahan adalah :
Volume = panjang x lebar x tinggi dalam satuan meter3
= 60 x 0,15 x 0,20 = 1,80 m
3
Analisa SNI untuk membuat 1 m beton campuran 1 PC : 2 Pasir : 3 Kerikil diperlukan :
PC = 280 kg3
Pasir = 0,52 m3
Kerikil = 0,81m
3
Dengan demikian untuk membuat 1,80 m beton diperlukan :
PC = 280 kg x 1,80 = 504 kg
dibagi 50kg/ zak menjadi 504 : 50 = 10,08 zak atau 10 zak3 3
Pasir = 0,52 m3 x 1,80 = 0,94 m 1,00 m3 3
Kerikil = 0,81 m3 x 1,80 = 1,46 m 1,50 m
Bila besi untuk sloof dibuat dari 4 tulangan pokok diameter 10 mm dan beugel diameter 6 mm, maka diperlukan:
:
Tulangan pokok : 4 buah x 60 meter = 240 meter
Tambahan kait, bengkokan, overlapping 5 % = 12 meter
Panjang = 252 meter
Bila besi beton yang akan dibeli panjangnya 11,50 meter maka kebutuhannya : 252 : 11,50 = 21,91 lonjor
22 lonjor
Jumlah beugel : ditentukan tebal selimut beton minimal 2 cm bila ukuran sloof 15 cm x 20 cm maka setidaknya
beugel berukuran 11 cm x 16 cm
Panjang per beugel = lebar (2 x 11) + tinggi ( 2 x 16) + kait (2x 5)
= 22 + 32 + 10 =64 cm=0,64 m
Jumlah beugel diameter 6 mm = 60 m / 0,15 m = 400 buah
Panjang total 400 buah x 0,64 m = 256 m bila panjang per
lonjor besi diameter 6 mm = 11 meter maka diperlukan :
256 : 11 = 23,27 lonjor 24 lonjor
Papan bekisting :
Untuk mengecor sloof dapat dilakukan dalam 2 tahap agar menghemat kayu bekisting,
Papan ukuran 2/20 cm panjang 4 meter dengan jumlah :
Panjang 60 meter x 2 (kanan/kiri) = 120 meter, kebutuhannya 120 m dibagi panjang per batang 4 m
= 30 batang
Untuk pengepakan kanan/kiri diperlukan per m reng ukuran 3/5 panjang
2 meter sebanyak 1 batang, jadi keperluan reng = 60 batang
Rekapitulasi kebutuhan bahan :
PC 40 kg =10 zak @ 55.000 = Rp. 550.000,
Pasir =1 m3 @120.000 = Rp. 120.000,
Kerikil =1,5 m3 @180.000 = Rp. 270.000,
Besi dia 10 mm =22 lonjor @ 32.000 = Rp. 704.000,
Besi dia 6 mm =24 lonjor @ 17.000 = Rp. 408.000,
Bindrad = 8 kg @ 12.000 = Rp. 96.000,
Papan 2/20 x 4m =30 batang @ 20.000 = Rp. 700.000.
Reng 2/3 x 2m =60 batang @ 6.000 = Rp. 360.000,
Paku 2 dan 3 = 4 Kg @ 12.000 = Rp. 48.000,
Jumlah = Rp. 3.256.000,
Catatan : Papan dan reng bisa digunakan untuk pekerjaan beton berikutnya ( kolom dan ring balok),
sehingga biaya untuk bekisting pada pekerjaan berikutnya lebih murah, namun dalam analisa
pekerjaan berikutnya dianggap membeli kayu baru sehingga di sinilah letak penghematan bahan
yang merupakan keuntungan untuk pemborong.
PERENCANAAN & PERSIAPANPERENCANAAN & PERSIAPAN
33 Rencana Anggaran Biaya 34Rencana Anggaran Biaya
C. Biaya Upah
Untuk menghitung biaya upah diperlukan perhitungan yang jeli dengan bantuan jadwal / rencana kerja.
Contoh jadwal mengerjakan sloof 1 tukang + 2 pembantu :
Biaya lainlain / peralatan :
Dalam proses pengecoran masih ada biaya lain meliputi pembelian ember,keranjang, sekop , cangkul dll
yang harus disediakan oleh pemberi pekerjaan, dengan prakiraan biaya :
- Ember 10 buah @ Rp.6.000 = Rp. 60.000
- Keranjang 5 buah@ Rp.8.000 = Rp. 40.000
- Sekop, cangkul (10% x harga) LS = Rp. 20.000
- Bak air, selang ( 10% x harga) LS = Rp. 25.000
Total = Rp145.000
Total biaya pembuatan sloof :
- Biaya bahan = Rp. 3.256.000
- Biaya upah = Rp. 600.000
- Biaya lainlain = Rp. 145.000
Total = Rp. 4.001.000
3
Harga ratarata beton untuk sloof = Rp. 4.001.000/ 1,80 m3
= Rp. 2.222.778,/m
Seperti diterangkan di atas bahwa apabila beton tersebut dikerjakan oleh pemborong maka harga
satuannya akan lebih mahal karena ditambah biaya administrasi , bunga bank dan resiko/keuntungan yang
secara total besarnya bervariasi antara 2040% atau ratarata 30 %. Harga beton apabila dikerjakan
pemborong kurang lebih menjadi:
3 3
130% x Rp. 2.222.778,/m = Rp.2.889.611,/m
Harga ini kemudian akan dibuat berdasarkan analisa harga satuan pekerjaan yang standar dengan perincian
sebagai berikut :
No Uraian Pekerjaan S S R K J S Keterangan
01 Meluruskan, memotong 1 hari penuh memotong
dan membengkok besi +membengkok besi
02 Merangkai beugel, 1 hari besi rangkaian
menyetel di atas fondasi terpasang
03 Pemasangan bekisting 1 hari pasang bekisting
04 Pengecoran 1 hari mengecor
secara manual
05 Pembongkaran bekisting, 1 hari bongkar +
pembersihan kayu menutup terpal
Dalam jadwal di atas direncanakan bahwa untuk membuat sloof yang diperlukan waktu 5 hari dari Senin
s/d Jumat termasuk pembersihan kayukayu bekas corcoran.
Perkiraan upahnya adalah :
Tukang 1 orang x5 hari @ Rp.50.000 = Rp. 250.000
Pekerja 2 orang x5 hari @ Rp.35.000 = Rp. 350.000
Jumlah upah = Rp. 600.000
PERENCANAAN & PERSIAPANPERENCANAAN & PERSIAPAN
35 Rencana Anggaran Biaya 36Rencana Anggaran Biaya
D. Harga Satuan Pekerjaan
3
Harga satuan campuran beton per m
0.810 m3 Kerikil 2/3 cm @ Rp. 180,000 = Rp. 162,000
0.520 m3 Pasir Cor @ Rp. 120,000 = Rp. 62,400
5.800 Zak PC 50 kg @ Rp. 55,000 = Rp. 319,000
0.025 Kepala tukang batu @ Rp. 55,000 = Rp. 1,375
0.250 Tukang batu @ Rp. 50,000 = Rp. 12,500
1.650 Pekerja @ Rp. 30,000 = Rp. 49,500
0.080 Mandor @ Rp. 60,000 = Rp. 4,800
Subtotal . = Rp. 611,575
2
Harga satuan pekerjaan bekisting per m
0.045 m3 Kayu Bekisting @ Rp. 1,300.000 = Rp. 58,500
0.300 kg Paku @ Rp. 12,000 = Rp. 3,600
0.026 Kepala tukang kayu @ Rp. 55,000 = Rp. 1,430
0.260 Tukang kayu @ Rp. 50,000 = Rp. 13,000
0.300 Pekerja @ Rp. 35,000 = Rp. 10,500
0.005 Mandor @ Rp. 60,000 = Rp. 300
Sub Total . = Rp. 87.730
Harga satuan pekerjaan pembesian per kg
1.05 kg BesiBeton @ Rp. 8,500 = Rp. 8,925
0.015 kg Kawat Bendrat @ Rp. 12,000 = Rp. 180
0.0007 Kepala Tukang @ Rp. 55,000 = Rp. 39
0.007 Tukang besi @ Rp. 50,000 = Rp. 350
0.007 Pekerja @ Rp. 35,000 = Rp. 245
0.0003 Mandor @ Rp. 60,000 = Rp. 18
SubTotal . = Rp. 9.757
Kebutuhan bekisting per m3 :
3 2
Untuk 1,80 m memerlukan 60mx2x0,2=24 m berarti :
3 2
Kebutuhan per m = 24m2 / 1,8 = 13,30 m3:
Kebutuhan besi untuk sloof sebanyak 1,80 m
Besi diameter 10 mm = 22 ljr
Berat =22 ljr x 11,5 m x 0,617 kg/m = 156 kg
Besi diameter 6 mm = 24 ljr x 11 m x 0,222 kg/m=59 kg
Total keperluan besi = 156 kg + 59 kg = 215 kg3
Keperluan untuk 1 m3 beton = 215 kg / 1,8 m3 =119,4 120 kg/m
3
Rekapitulasi harga satuan beton bertulang untuk sloof per m :
- Beton 1m3@ Rp. 611.575 = Rp. 611.575,
- Besi 120 kg @Rp. 9.757 = Rp.1.170.840,
- Bekisking 13,3m2@Rp.87.730 = Rp.1.161.489,
Jumlah = Rp.2.943.904,
Bandingkan dengan prakiraan harga pemborong = Rp.2.889.611,
Selisih = Rp. 54.293,
Kesimpulan :
Analisa RAB yang dibuat cukup aman untuk ditawarkan oleh pemborong karena masih di atas / setara
dengan prakiraan berdasarkan pengalaman . Dalam pekerjaan resmi yang dilelangkan maka semua
menggunakan analisa Standar Nasional Indonesia yang dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum.
Analisa ini harus disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang dihadapi, artinya apabila lokasinya sulit dan
jauh maka harga bahan dan upah dinaikkan agar harga akhir sesuai dengan kebutuhan karena besaran
volumenya tetap. Contoh RAB selengkapnya dapat dilihat pada Analisa SNI, karena untuk mempelajari RAB
/ analisa diperlukan keahlian tersendiri.
Yang terpenting adalah bisa mengitung kebutuhan bahandan memperkirakan upah untuk berbagai macam
pekerjaan seperti contoh analisa di bawah:
3
1 m Galian tanah biasa
Upah 0,526 pekerja
0,052 mandor
PERENCANAAN & PERSIAPANPERENCANAAN & PERSIAPAN
37 Rencana Anggaran Biaya 38Rencana Anggaran Biaya
lebih banyak dibanding upah harian yang hanya
Rp. 35.000 / hari. Dari sisi pemberi pekerjaan ada3
penghematan biaya (18.410 15.000) = Rp. 3.410 /m
atau sekitar (3.410/21.530) x 100% = 15 % . Cara ini
dilakukan oleh pemborong karena di dalam 15% tadi
terkandung biaya administrasi dan keuntungan
pemborong.
3
1 m Pasangan aanstamping/ batu kosong di bawah
pondasi:
3
Bahan 1,200 m Batu kali3
0,300 m Pasir pasang
Upah 0,390 Tukang batu
0,039 Kepala Tukang
0,780 Pekerja
0,039 Mandor
3
Dari sisi bahan untuk membuat 1 m pasangan 3
aanstampeng diperlukan 1,20 m batu kali.
Ini disebabkan ketika batu kali datang diukur di atas
truk ronggarongganya sangat besar sehingga ketika
sudah turun dan dipasang akan menyusut , disamping
itu batu masih dipecah lagi untuk mengisi
ronggarongga yang kosong agar aanstampeng
menjadi kuat.
1 m3 Pasangan batu kali / batu belah 1 PC : 4 Pasir
3
Bahan 1,100 m batu kali/belah
3,260 zak PC isi 50 kg3
0,520 m Pasir pasang
Upah 0,060 Kepala Tukang
0,600 Tukang Batu
1,500 Pekerja
0,075 Mandor
2
Misal akan membuat pondasi sepanjang 60 m dengan ukuran sebagai berikut :
Dari gambar di atas maka dapat dihitung volume pekerjaan:
3
a. Galian pondasi = 60 x (0,70+1,00) / 2 x 0,75= 38,25 m3
b. Urugan pasir = 60 x (0,70+0,76) /2 x 0,15 = 6,57 m3
c. Aanstampeng = 60 x (0,76+0,78) /2 x 0,20 = 9,24 m3
d. Pasangan batu kali 60 x (0,50+0,30) /2 x 0,60 = 14,40 m
Dari sisi pekerja :
Kalau menelaah analisa di atas maka dalam 1 hari
seorang pekerja minimal harus menyelesaikan galian 3
sebanyak : 1/0,526 =1,9 m . Kalau pekerjaan itu
dikerjakan secara harian tanpa pengawasan yang
memadai, maka bisabisa dalam 1 hari hanya 3
menyelesaikan 1 1,5 m artinya jauh di bawah
analisa, tetapi dengan pengawasan mandor yang
disiplin dan bijaksana seorang tukang gali bisa 3
mengerjakan galian sampai 2 3 m bahkan tukang 3
galian borongan bisa menggali sampai 3 4 m / hari
karena ingin mendapatkan upah lebih besar dibanding
dengan pekerjaan harian.
Dari sisi mandor :
Dalam 1 hari seorang mandor harus bisa mengawasi 3
pekerja hinga mencapai volume 1/0,052 = 19 m atau
setara dengan mengawasi pekerja sebanyak 19 3 3
m /1,9m = 10 orang pekerja.
Perbandingan :
Bila dikerjakan secara harian ( misal upah pekerja
Rp.35.000/hari dan mandor Rp.60.000/hari) maka 3
upah galian per m menjadi:
0,526 pekerja @ Rp. 35.000, = Rp. 18.410,
0,052 mandor @ Rp. 60.000, = Rp. 3.120,
Jumlah = Rp. 21.530,
Sekarang kalau dicoba mandornya harian tetapi 3
pekerjanya borongan dengan harga Rp.15.000, / m
maka apabila pekerja tukang gali bisa menyelesaikan 3
ratarata 3,5 m /hari maka upah yang dibawa pulang3
adalah : 3,5 m x Rp.15.000 = Rp. 52.500,
15 1570
15
20
20
40
30
Aanstampeng
Urugan pasir
PERENCANAAN & PERSIAPANPERENCANAAN & PERSIAPAN
Sebelum pekerjaan membangun
rumah dimulai maka perlu
diadakan persiapan di lapangan
meliputi :
Pembersihan lokasi, pemotongan rumput ,
pengerukan humus dan pemotongan pohon
beserta akarnya
Pemindahan tarikan kabelkabel dan tiang
listrik serta telepon bila mengganggu
bangunan yang akan dibuat.
Pembuatan jalan masuk ke lokasi pekerjaan
atau jembatan darurat bila diperlukan
Pembuatan KM/WC sementara untuk pekerja
Tempat pembuangan sisa galian bila ada
kelebihan galian
Tempat pengambilan urugan bila harus
menambah urugan
Insert : Gambar sketsa (layout) tanah berisi
penempatan barak, bahan, jalan masuk dan
patokpatok bouwplank.
39 Rencana Anggaran Biaya
No Jenis Pekerjaan3
(m )
3
1 Galian pondasi , analisaper m 0 0 0
38.25 0 0 03
2 Urugan pasir, analisa per m 0 1.2 0
6.57 0 7.884 03
3 Aantampeng, analisa per m 1.20 0.30 0
9.24 11.088 2.772 03
4 Pasangan batu kali, analisa per m 1.10 0.52 0.52
14.4 15.84 7.488 7.488
Jumlah 26.928 18.144 7.488
Rekapitulasi keperluan bahan untuk membuat pondasi:
3
Batu kali = 26,928 m3
Pasir = 18,144 m3
Semen = 7,448 m
Berikutnya adalah contoh perhitungan Rencana Anggaran dan Biaya secara lengkap menurut SNI .
Volume Batu Pasir PC3 3
(m ) (m ) (zak)isi 50 kg
Dari volume pekerjaan bisa dihitung keperluan bahannya:
PERENCANAAN & PERSIAPANPERENCANAAN & PERSIAPAN
Pekerjaan Persiapan
40Pekerjaan Persiapan
1.5
03
.00
3.0
05
.00
1.5
01
.00
15
.00
3.0
03
.00
3.0
01
.00
5.0
0
800
3.00 3.002.00
2.00 3.002.00 1.00
GUDANG
ALAT
MATERIAL
MA
TE
RIA
L
KE
RJA
PE
MB
ES
IAN
KM
DENAH PERSIAPAN
Page 1Page 2Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7Page 8Page 9Page 10Page 11
Recommended