View
26
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
8
BAB I I
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Keterampilan Dasar Bolabasket
a. Pengertian Keterampilan
Keterampilan merupakan kemampuan gerak seseorang dengan tingkat
tertenu. Terampil menunjuk pada derajat keberhasilan dalam mencapai tujuan
yang efektif dan efisien yang ditentukan oleh kecepatan, ketepatan, bentuk
dan kemampuan untuk beradaptasi ( Gusra Dwi Cahya 2012: 8).
Menurut ( M . Amung d k k , 1999), keterampilan adalah derajat
keberhasilan yang konsisten dalam mencapai suatu tujuan dengan efektif dan
efisien ditentukan oleh kecepatan, ketepatan, bentuk, dan kemampuan
menyesuaikan diri. Keterampilan dapat diartikan sebagai indikator dan tingkat
kemahiran atau penguasaan suatu hal yang memerlukan gerak tubuh.
Menurut (Rusli Lutan 1988: 95), mengartikan bahwa keterampilan
sebagai kompetensi yang diperagakan oleh seseorang dalam menjalankan
suatu tugas berkaitan dengan pencapaian suatu tujuan. Semakin mampu
seseorang mencapai tujuan yang diharapkan, maka orang itu disebut makin
terampil.
Dengan demikian dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
keterampilan adalah kemampuan seseorang dalam melaksanakan suatu dengan
kemudahan, kecepatan dan ketepatan secara konsisten.
b. Faktor-faktor yang Menentukan Keterampilan Gerak
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keterampilan gerak. Faktor-
faktor yang mempengaruhi keterampilan gerak berasal dari faktor internal dan
eksternal individu. Menurut (Magill 1984: 44) faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar gerak adalah (1) memahami apa yang harus dipelajari;
(2) kesempatan untuk merespon; (3) adanya umpan balik; dan (4)
9
reinforcement (bantuan penguatan).
Setiap anak memiliki tingkat pencapaian keterampilan gerak yang
berbeda-beda. Kesuksesan seseorang dalam menguasai keterampilan gerak
ditentukan oleh kemampuan dan bakat dari orang tersebut. Menurut (Gusra
Dwi Cahya 2012: 10), mengidentifikasi sekitar 12 faktor yang sangat
berhubungan dengan upaya pencapaian keterampilan. Faktor-faktor tersebut
yaitu:
(1) ketajaman indera;
(2) persepsi;
(3) intelegensi;
(4) ukuran fisik;
(5) pengalaman masa lalu;
(6) kesanggupan;
(7) emosi;
(8) motivasi;
(9) sikap;
(10) faktor-faktor kepribadian yang lain;
(11) jenis kelamin dan;
(12) usia.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa keterampilan
gerak dapat dipengaruhi oleh proses pembelajaran, faktor situasional yang
tertuju pada lingkungan dan faktor individu yang berupa kemampuan dan
bakat seseorang tersebut.
c. Pengertian Permainan bola basket
Bola basket adalah suatu permainan yang dimainkan oleh dua regu yang
masing-masing terdiri atas lima orang pemain dan Tujuannya adalah setiap regu
berusaha memasukkan bola ke dalam keranjang/basket lawan untuk
menghasilkan angka sebanyak-banyaknya dalam waktu yang ditentukan. Bola
dimainkan oleh tangan dengan cara didorong, dilempar, digiring dan
10
digelindingkan ke segala arah dalam permainan sesuai dengan peraturan yang
ditentukan (Muhajir, 2007:11).
Permainan bola basket diciptakan oleh Dr. James A. Naismith pada tahun
1891 dari Amerika Serikat. Atas desakan dari Dr. Luther Halsey Gulick seorang
sekretaris nasional YMCA (Young Men Christian Association) bagian
pendidikan jasmani dari Springfield College di Massachusettes, Amerika
Serikat untuk membuat permainan baru dengan syarat dapat dimainkan di
dalam gedung, mudah dipelajari dan menarik. Pada mulanya Dr. James A.
Naismith menggunakan keranjang buah persik sebagai sasaran untuk
melemparkan atau memasukkan bola. Dari asal keranjang buah persik inilah
berawal nama “Basketball” yang sekarang terkenal di seluruh dunia. Pada tahun
1924 bola basket didemonstrasikan dalam olimpiade di Perancis. Pada tanggal
12 Juni 1932 atas prakarsa Dr. Elmer Beny, direktur sekolah olahraga di
Jenewa, Argentina, Cekoslowakia, Yunani, Italia, Portugal, Rumania dan Swiss
untuk pertama kalinya berlangsung kongres bola basket di Jenewa, Swiss.
Dalam konferensi tersebut terbentuk Federation International De Basket Ball
Amateur (FIBA) dengan Leon Bouffard sebagai presidennya dan William Jones
sebagai sekretaris jenderalnya. (Muhajir, 2007 : 12-13)
Bola basket masuk ke Indonesia dibawa oleh para perantau dari Cina.
Pada PON I di Surakarta tahun 1948 bola basket telah masuk dalam acara
pertandingan. Pada tahun 1951, Maladi selaku sekretaris komite olimpiade
Indonesia menunjuk Tonny When dan Wim Latumeten untuk mengorganisir
perbolabasketan Indonesia. Pada tanggal 23 Oktober 1951 berdirilah Persatuan
Basketball Indonesia (PERBASI) dengan Tonny When sebagai ketua dan Wim
Latumeten sebagai sekretaris. Pada tahun 1953, PERBASI diterima sebagai
anggota FIBA dan tahun 1955 perpanjangan PERBASI diubah menjadi
Persatuan Bolabasket Seluruh Indonesia. Dan permainan bola basket
berkembang pesat dan banyak sekali peminatnya dengan banyaknya klub-klub
dan kompetisi baik lokal maupun internasional (Muhajir,2007: 12-13).
11
d. Ketrampilan dasar bola basket
Keterampilan dasar bolabasket merupakan keterampilan gerak yang
dilakukan pada kegiatan permainan bola basket yang berhubungan dengan
kemampuan seseorang memainkanbola. Teknik dasar dalam bermain
bolabasket mencakup teknik dasar mengoper bola (passing), teknik dasar
menerima bola, menggiring (dribbling), teknik dasar menembak (shooting)
(Muhajir 2007: 12).
1) Operan (Passing Ball)
Operan adalah teknik melempar dan menangkap bola basket yang
dilakukan dengan berbagai cara dengan menggunakan kedua tangan. Pada
umumnya operan dapat dilakukan dengan cepat, keras, tetapi tidak liar,
sehingga dapat dikuasai oleh teman yang akan menerimanya, (Muhajir 2007:
14). Lebih lanjut (Muhajir 2007: 14) menjelaskan operan dapat dapat
dilakukan secara lunak, tetapi akan tergantung pada situasi keseluruhan,
yaitu kedudukan situasi teman, timing dan taktik yang digunakan.
Untuk dapat melakukan operan dengan baik dalam berbagai situasi
harus menguasai bermacam-macam teknik dasar melempar dan menagkap
bola dengan baik. Gerak dasar dalam bola basket dapat dibedakan menjadi
beberapa teknik operan antara lain:
a) Passing (operan) dengan dua tangan yang terdiri dari:
a. Operan tolakan dada (the two hamled chest pass),
b. Operan atas kepala (the over head pass),
c. Operan pantullan (the bounce pass), dan
d. Operan ayunan bawah (the under hand pass).
b) Passing dengan satu tangan yang terdiri dari:
a. Operan samping (the side arm pass),
b. Operan lambung (the lobb pass),
c. Operan kaitan (the hook pass),
d. Operan lompat (the jump pass).
12
Gambar 2 .1 Teknik passing bola basket ( Roji, 2007 : 35-36)
2) Menggiring Bola (Dribbling Ball)
Menggiring bola adalah salah satu cara yang diperbolehkan oleh
peraturan untuk membawa bola ke segala arah. Seorang pemain boleh
membawa bola lebih dari satu langkah, asal bola sambil dipantulkan baik
dengan berjalan maupun berlari. Menggiring bola merupakan suatu usaha
untuk membawa bola menuju kedepan/lapangan lawan. (Muhajir, 2007:
15).
Dribbling atau menggiring bola dapat dilakukan dengan sikap
berhenti, berjalan dan lari. Sedang cara pelaksanaannya dapat di kerjakan
dengan tangan kanan atau kiri, tinggi atau rendah. Gerakannya dapat
dilakukan dengan cara : Sikap kaki kuda-kuda, lutut sedikit ditekuk,Badan
sedikit condong ke depan,Gerakan tangan ke atas dan ke bawah dengan
sumber gerak siku,Bola bergerak ke atas, telapak tangan memantulkan bola
dengan cara mengikuti bola ke atas, dan Mata selalu melihat ke depan atau
kepada lawan. (Muhajir, 2007: 16).
13
Gambar 2. 2 Menggiring bola basket ( Roji, 2007 : 37)
3) Menembakkan Bola (Shooting Ball)
1) Shooting ball
adalah teknik menembakkan bola ke dalam ring baske yang dapat
dilakukan dengan cara diam di tempat atau gerakan melompat dengan
jarak tertentu. Keberhasilan regu dalam permainan selalu ditentukan
oleh keberhasilan dalam menembak. Menurut (Muhajir 2007: 126)
menjelaskan bentuk-bentuk teknik gerakan menembak dalam
permainan bola basket antara lain:
a) tembakan satu tangan di atas kepala,
b) tembakan lay-up,
c) menangkap bola dilanjutkan menembak (lay-up),
d) tembakan meloncat dengan dua tangan (jump shot) dan
e) tembakan kaitan.
14
Gambar 2. 3 Teknik menembakkan bola permainan bola basket (Roji, 2007 : 40)
2. Pengertian power tungkai
power tungkai adalah kemampuan untuk mengeluarkan kekuatan maksimal
dalam waktu relatif singkat. Sedangkan menurut ( Tjaliek Soegiarto 1991 : 26)
bahwa power adalah kemampuan otot untuk menghasilkan kerja eksplosif.
Power juga merupakan hasil kali kekuatan dan kecepatan. Kualitas power akan
tercermin dari unsur kekuatan otot dan kecepatan otot dalam mengerahkan
tenaga maksimal untuk mengatasi tahanan.
Menurut (Ismaryati 2008 : 59), power atau daya ledak adalah kekuatan dan
kecepatan kontraksi otot yang dinamis dan eksplosif serta melibatkan
pengeluaran kekuatan otot yang maksimal dalam waktu yang secepat-cepatnya.
Kekuatan adalah kemampuan sekelompok otot dalam menahan beban secara
maksimal, (Nurhasan, 2005 : 3).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa power merupakan
kekuatan dan kecepatan kontraksi otot yang dinamis serta melibatkan
pengeluaran kekuatan otot yang maksimal dalam waktu yang singkat. Dengan
15
demikian power sangat dibutuhkan hampir disemua cabang olahraga, terutama
untuk gerakan melompat, menendang dan gerakan-gerakan lain yang melibatkan
kerja otot yang dikerahkan secara maksimal dalam waktu yang singkat.
a. Otot-otot Penunjang Power Tungkai
Otot merupakan alat penggerak tubuh manusia dan sebagian otot tubuh
melekat pada kerangka yang dapat bergerak secara aktif, (Syaifuddin, 1997
: 35). Sehingga otot dapat menggerakan bagian-bagian kerangka dalam
suatu letak yang tertentu. Evelyn Pearce (2008 : 15) menyatakan otot adalah
jaringan yang mempunyai kemampuan khusus yaitu berkontraksi. Sedangkan
(Syaifuddin 1997 : 35) menyatakan otot merupakan suatu organ atau alat yang
memungkinkan tubuh dapat bergerak dan berkontraksi karena adanya
rangsangan, otot dalam berkontraksi menurut atau perintah yang datang dari
susunan syaraf motoris.
Menurut Syaifuddin (1997 : 44) otot tungkai dibagi menjadi dua
bagian yaitu otot tungkai bawah dan otot tungkai atas.
a). Otot Tungkai Atas, Otot tungkai atas meliputi :
1) M. abductor maldamus sebelah dalam.
2) M. abductor brevis sebelah tengah.
3) M. abductor longus sebelah luar. Ke tiga otot tersebut bersatu
disebut M. abductor femoris. Fungsinya gerakan abduksi femur.
4) M. rektus femoris
5) M. vastus lateralis eksternal.
6) M. vastus medialis internal.
7) M. vastus inter medial. Ke empat otot tersebut berfungsi sebagai
ekstensor femur.
8) M. biseps femoris, otot berkepala dua, fungsinya membengkokkan
paha dan meluruskan tungkai bawah.
9) M. semi membranosus, fungsinya membengkokkan tungkai bawah.
10) M. sartorius, fungsinya eksorotasi femur memutar keluar saat
16
lutut fleksi, serta membantu gerakan fleksi femur dan
membengkokkan keluar.
Gambar 2.4 Struktur otot tungkai atas
( H. Syaifuddin, 1997 : 45-46 )
b). Otot-otot Tungkai Bawah, Otot- otot tungkai bawah terdiri dari :
1) Otot tulang kering depan M. tibialis anterior, fungsinya
mengangkat pinggir kaki tengah dan membengkokkan kaki.
2) M. ekstensor talangus longus, fungsinya meluruskan jari
telunjuk ke tengah jari, jari manis dan kelingking.
3) Otot ekstensi jempol, fungsinya meluruskan ibu jari kaki.
4) Tendo archiles, fungsinya meluruskan kaki di sendi tumit dan
membengkokkan tungkai bawah lutut ( M. popliteus ).
5) M. falangus longus, fungsinya membengkokkan kaki.
17
6) M. tibialis posterior, fungsinya membengkokkan kaki di sendi
tumit dan telapak kaki sebelah dalam.
Gambar 2.5 Struktur otot tungkai bawah
( H. syaifuddin, 1997 : 47 )
Pada dasarnya unsur penentu baik dan tidaknya power tungkai yang
dimiliki seseorang bergantung pada intensitas kontraksi otot. Kemampuan otot
untuk berkontraksi menggerakkan, meledakkan keseluruhan dari paha sampai
bawah secara maksimal dalam waktu yang singkat setelah menerima
rangsangan.
18
3. Tinggi Badan
a. Pengertian Tinggi Badan
Tinggi badan adalah jarak maksimal dari vertex ke telapak kaki, cara
mengukurnya adalah menanggalkan alas kaki, berdiri tegak membelakangi
batang pengukur vertical (stadiometer), kedua tumit rapat, punggung dan
bagian belakang kepala menyentuh batang pengukur vertikan dan pandangan
rata-rata air, (Anatomi, 2008: 10).
Menurut (Barry L. Johnson 1979: 166) berpendapat bahwa tinggi badan
merupakan ukuran posisi tubuh berdiri (vertical) dengan kaki menempel
pada lantai, posisi kepala dan leher tegak, pandangan rata- rata air, dada
dibusungkan, perut datar dan tarik nafas beberapa saat.
Menurut (Barry L. Jonhson 1986) bahwa mengukur tinggi badan satu-
satunya peralatan yang dibutuhkan yaitu letak dari suara pita ukur
(stadiometer) dipasang pada permukaan yang rata. Dalam permainan bola
basket tinggi badan sangat diperlukan untuk menunjang penguasaan
keterampilan dasar pemain bolabasket.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tinggi badan
adalah jarak antara vertex sampai ke alas kaki yang diukur dengan posisi
badan sesuai dengan posisi anatomi manusia dengan menggunakan
stadiometer.
b. Manfaat Tinggi Badan
Memiliki postur tubuh yang tinggi ideal dapat memberikan banyak
manfaat bagi kehidupan seseorang. Dengan tinggi badan yang ideal seseorang
akan terlihat menarik dan mudah mendapat perhatian dari orang lain. Bagi
seorang olahragawan manfaat memiliki postur badan yang tinggi akan
mempermudah olahragawan mencapai prestasi, seperti yang di ungkapkan
Mochamad Sajoto (1988: 3), banyak faktor yang dapat mempengaruhi prestasi
olahraga seseorang diantaranya aspek biologis yang berupa struktur dan
postur tubuh seperti halnya tinggi badan.
19
Dengan postur tubuh yang tinggi, seorang olahragawan akan dengan
mudah mengaplikasikan teknik-teknik yang ada didalam olahraga
tersebut.Apabila teknik-teknik yang ada dalam olahraga dapat diaplikasikan
secara benar maka seorang olahragawan akan mudah dalam melaksanakan
suatu pertandingan dan memperoleh kemenangan. Dengan demikian tinggi
badan yang ideal bagi seorang olahragawan akan memberikan manfaat yang
signifikan dengan prestasi olahraganya.
c. Teori Tentang Hubungan Tinggi Badan Dengan KeterampilanBolabasket
Dalam permainan bolabasket selain faktor-faktor seperti, kondisi fisik,
teknik, taktik dan mental ada satu faktor lagi yang perlu diperhatikan, yaitu
faktor yang bersifat biologis seperti tinggi badan. Menurut Nur Fajri (2012:
14), bahwa semakin tinggi seseorang maka akan semakin tinggi pula titik
lepas saat melepaskan bola sehingga akan mempermudah pemain dalam
menghasilkan dan mencetak angka. Menurut Djoko Pekik Irianto (2002: 33),
tinggi badan merupaka faktor yang mutlak diperlukan bagi cabang olahraga
yang memiliki ciri mengatasi ketinggian seperti bolabasket. Semakin tinggi
postur pemain maka semakin tinggi pula raihan yang didapat, untuk
mempermudah memasukkan bola ke dalam ring lawan.
Permainan bolabasket merupakan permainan yang bertujuan
memasukkan bola sebanyak-banyaknya kedalam keranjang lawan.
Keranjang dalam permainan bolabasket diletakkan pada tiang setinggi 2,6
meter dengan papan keranjang berukuran lebar 1,2 meter dengan tinggi 0,9
meter. Dengan tingginya letak keranjang dalam permainan bolabasket maka
tinggi badan seorang pemain akan sangat membantu dalam mencetak angka.
Semakin tinggi badan seorang pemain maka akan semakin mudah untuk
memasukkan bola dalam keranjang.
Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa
tinggi badan merupakan salah satu faktor yang sangat mutlak yang
diperlukan bagi cabang olahraga yang memiliki ciri ketinggian seperti
20
bolabasket. Oleh sebab itu seseorang pemain basket yang memiliki tinggi
badan di atas rata-rata maka akan mempunyai banyak keuntungan salah
satunya dalam memasukkan bola ke dalam ring basket. Dikarenakan dalam
permainan bolabasket apabila seorang yang memiliki postur tubuh yang
tinggi maka dapat lebih mudah untuk menembak bola ke ring dengan baik,
sehingga mendapatkan skor.
4. Pengertian Kelincahan
Kelincahan merupakan salah satu unsur kondisi fisik yang berperan
penting terutama pada cabang olahraga permainan termasuk bolabasket.
Menurut (Greg Brittenham 2001 : 62) bahwa kelincahan adalah kemampuan
mengubah arah tanpa mengurangi kecepatan. Berkaitan dengan kelincahan
(KONI 1993 : 14) berpendapat bahwa kelincahan kemampuan untuk
mengubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat.
Pada waktu sedang bergerak, tanpa kehilangan keseimbangan dan
kesadaran akan posisi tubuhnya. Menurut (Tjaliek Soegiardo 1991 : 27)
bahwa kelincahan adalah kemampuan mengubah gerak dengan cepat dan
benar,kelincahan lebih merupakan gabungan antara power dan reflek-
stabilitas.
Kelincahan merupakan perluasan gerak yang melibatkan gerak kaki
yang efisien dan perubahan-perubahan yang cepat dari posisi badan,
khususnya olahraga yang bersifat permainan. Seperti dikemukakan (Andi
Suhendro 1999 : 43) bahwa hampir semua bentuk permainan memerlukan
kelincahan termasuk permainan sepakbola, hoki dan bolabasket.
a. Macam-macam kelincahan
Menurut Ismaryati (2006 : 41) ditinjau dari keterlibatanya atau peranya
dalam beraktivitas, kelincahan dikelompokan menjadi dua macam yaitu,
kelincahan umum dan kelincahan khusus. Berdasarkan jenis kelincahan
tersebut menunjukan bahwa, kelincahan umum digunakan untuk aktivitas
sehari-hari atau kegiatan olahraga secara umum. Sedangkan kelincahan
21
khusus merupakan kelincahan yang bersifat khusus yang dibutuhkan dalam
cabang olahraga tertentu.
Kelincahan yang dibutuhkan memiliki karakteristik tertentu sesuai
tuntutan cabang olahraga yang dipelajari. Jika ditinjau dari sudut anatomis
kelincahan umum melibatkan gerakan seluruh segment atau bagian tubuh dan
kelincahan khusus hanya melibatkan segment tubuh tertentu. Kelincahan
pada prinsipnya berperan untuk aktivitas Yang melibatkangerak tubuh yang
berubah-ubah dengan tetap memelihara keseimbangan. Dengan memiliki
kelincahan, maka gerakan dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelincahan
Kelincahan merupakan unsur kondisi fisik yang dalam beroperasinya
melibatkan unsur kondisi fisik lainya. Menurut (Suharno 1993 : 51) faktor-
faktor penentu kelincahan antara lain :
1. kecepatan reaksi dan kecepatan gerak,
2. kemampuan berorientasi dengan problem yang
dihadapi/kemampuan berantisipasi,
3. kemampuan mengatur keseimbangan,
4. tergantung kelentukan sendi-sendi,
5. kemampuan mengerem gerakan motorik.
c. Bentuk Latihan Kelincahan
Menurut Y.S. Santoso Giriwijoyo dkk (2005: 69), adapun bentuk
latihan kelincahan ialah sebagai berikut:
1) Lari bolak-balik (shuttle-run)
Lari bolak balik dilakukan secepat mungkin sebanyak 6-8
kali dalam jarak 4-5 meter. Perlu diperhatikan antara jarak
kedua titik tidak terlalu jauh serta jumlah ulangannya tidak
terlampau banyak sehingga menyebabkan kelelahan bagi si
pelaku. Bentuk latihan ini akan mempermudah gerakan speed
dribble dalam permainan bolabasket.
22
2) Lari belak-belok (zig-zag)
Si pelaku berlari bolak balik dengan cepat sebanyak 2-3
kali diatara beberapa titik ( mislnya, 4-5 titik). Jarak setiap
titik sekitar dua meter. Bentuk latihan ini akan mempermudah
seseorang untuk menghindari hadangan lawan pada saat
melakukan dribbling.
3) Jongkok Berdiri (squart-thrust)
Dimulai dengan sikap berdiri tegak, si pelaku berjongkok
dengan kedua tangan di lantai. Selanjutnya, kedua kakinya
dilemparkan lurus ke belakang sehingga tubuhnya lurus seperti
sikap tubuh akan melakukan gerakan push-up. Kemudian tarik
kedua kaki sehingga kembali ke sikap jongkok dan kembali
berdiri tegak. Bentuk latihan ini selain bagus untuk kelincahan,
juga bagus untuk menambah kekuatan otot lengan.
d. Teori Tentang Hubungan kelincahan Dengan Keterampilan Bolabasket
Pada permainan bolabasket, apabila seseorang memiliki tingkat
keterampilan dasar seperti mengoper, menggiring dan menembak bola dengan
baik maka kemungkinan besar akan menjadi pemain yang sukses. Namun
keterampilan dasar yang baik itu akan terbatas jika seorang pemain tidak
memiliki tingkat kebugaran yang baik. Seperti yang dikemukakan Greg
Brittenham, MS Kinesiologi dalam buku yang berjudul Strenght and
Conditioning Coach New York, Knick (1996: 1), bahwa memaksimalkan
keahlian bola basket melalui 5 unsur kesegaran jasmani, yaitu: kebugaran
sistem pernafasan jantung, kekuatan otot, ketahanan otot, kelenturan dan
komposisi tubuh.
Menurut Groppel dkk (1989: 181-182) dalam (Dedy Sumiyarsono 2006:
37) permainan bolabasket memerlukan daya tahan kardiovaskuler,
fleksibilitas, daya tahan otot, kekuatan, power, kecepatan, kelincahan dan
keseimbangan. Pendapat lain dikemukakan Stone dan Kroll (1988: 212)
23
menyatakan bahwa komponen biomotor yang dibutuhkan dalam permainan
bolabasket adalah kelincahan, kelentukan, aerobic power, kemampuan
anaerobik, power tungkai, kekuatan, kecepatan, dan ketahanan otot tungkai
serta lengan.
Berdasarkan pendapat para pakar diatas dapat disimpulkan bahwa
dalam permainan bolabasket dibutuhkan unsur kesegaran jasmani seperti
daya tahan, kekuatan, kecepatan, fleksibilitas, dan koordinasi. Kelima unsur
kebugaran tersebut penting dalam memaksimalkan keterampilan dasar bola
basket karena dalam permainan bola basket memiliki intensitas permainan
yang tinggi dengan waktu yang relatif lama, sehingga membutuhkan energi
yang banyak. Daya tahan, kekuatan dan kecepatan diperlukan untuk terus
bergerak tanpa mengalami kelelahan yang berlebih dalam permainan.
Sedangkan kelenturan dan komposisi tubuh diperlukan untuk mempermudah
pemain dalam melakukan teknik dasar seperti mengoper, menggiring dan
memasukkan bola dengan tepat.
5. Kegiatan Ekstrakurikuler Bolabasket
Berdasarkan SK Debdikbud No.060/U1993, No 061/U/1993 dan No.
080/U/1993, ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilaksanakan di luar
jam pelajaran yang tercantum dalam susunan program yang sudah sesuai
dengan keadaan dan juga kebutuhan sekolah. Lebih lanjut ekstrakurikuler
merupakan program sekolah, berupa kegiatan siswa yang bertujuan
memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa, optimasi pelajaran yang
terkait, menyalurkan bakat dan minat, kemampuan dan keterampilan serta
untuk lebih memantapkan kepribadian siswa. Tujuan ini mengandung makna
bahwa kegiatan ekstrakurikuler berkaitan erat dengan proses belajar
mengajar (Depdiknas, 2004: 1).
24
Berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan di sekolah, ada
yang memusatkan pencapaian prestasi olahraga yaitu prestasi olahraga.
Menurut Depdikbud (1994: 6) bahwa: “Ekstrakurikuler olahraga merupakan
kegiatan olahraga yang dilakukan di luar jam pelajaran tetap, maka
dilaksanakan disekolah atau diluar sekolah untuk memperluas wawasan atau
kemampuan, peningkatan dan penerapan nilai pengetahuan dan kemampuan
olahraga”.
Ekstrakurikuler bolabasket merupakan kegiatan yang diselenggarakan
untuk memperdalam penguasaan keterampilan olahraga bolabasket, yang
dilakukan diluar jam pelajaran sekolah dengan alokasi waktu sesuai
kebutuhan. Menurut Ari Dwi, (2009: 14), bahwa didalam menentukan atau
memilih strategi pembelajaran permainan bolabasket perlu
mempertimbangkan, pribadi murid, alat, waktu sesuai didaktiknya.
Ektrakurikuler bola basket dilaksanakan dilapangan basket SMA N 1
Sulang yang berada di tengah sekolah. Fasilitas yang dimiliki sekolah untuk
menunjang kegiatan ekstrakurikuler ini adalah bola basket, cone, dan seragam
tim. Kegiatan ekstrakurikuler bola basket dilaksanakan setiap hari sabtu jam
15.00-17.00 WIB. Kegiatan ekstrakurikuler di SMA N 1 Sulang bebas diikuti
oleh seluruh siswa aktif dan mendaftar pada awal semester. Jumlah siswa
yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bolabasket di SMA N 1 Sulang
sebanyak 30 siswa.
Kegiatan ekstrakurikuler bolabasket merupakan kegiatan yang
dilakukan sebagai bentuk kurangnya waktu olahraga pendidikan jasmani yang
hanya seminggu sekali dengan alokasi waktu dua jam pelajaran. Kegiatan ini
ditujukan bagi siswa yang ingin meningkatkan keterampilan dibidang
bolabasket. Dengan diadakannya ekstrakurikuler bolabasket diharapkan minat
dan antusiasme siswa dapat tersalurkan dan bisa mencapai prestasi dalam
bidanng olahraga bolabasket.
25
B. Kerangka Berfikir
1. Hubungan antara power tungkai dengan Keterampilan Bermain Bola
Basket
power tungkai yang baik dapat menghasilkan lompatan yang baik
dan maksimal. Power otot tungkai berperan untuk melakukan gerakan
seperti meloncat atau melompat, melakukan lay-up shoot, rebound,
jump shoot, bahkan melakukan blocking pada saat pemain lawan
melakukan shooting ke arah ring basket. Oleh karena itu power tungkai
memiliki kegunaan pada saat penyerangan ataupun pertahanan. Power
tungkai juga bias ditingkatkan melaui latihan secara rutin. Power
tungkai sangat erat kaitanya dengan olahraga bolabasket dimana
sasarannya berada di atas kepala. Oleh karena itu peran power tungkai
sangat penting dalam permainan bolabasket, karena semakin tinggi
lompatan peda saat menembak di depan ring, maka semakin besar
peluang untuk memasukkan bola.
2. Hubungan antara tinggi badan dengan Keterampilan Bermain Bola Basket
Tinggi badan akan sangat membantu dalam permainan bola basket
karena di mana sasarannya berada di atas kepala, sehingga ketinggian
itu sangat menguntungkan. Tinggi badan digunakan pada saat menembak
bola di bawah ring karena dengan memiliki tinggi yang cukup maka
akan semakin besar kemungkinan bola masuk ke dalam ring itu
dikarenakan semakin dekat dengan ring maka akan semakin mudah
melakukan tembakan. Tinggi badan memiliki pengaruh dalam
permainan bolabasket, sebab bila pemain basket memiliki tinggi badan
yang cukup tinggi maka akan memudahkan pemain untuk melakukan
teknik shoot underbasket, blocking. Tinggi badan sangat penting
dalam permainan bolabasket, ini dikarenakan sasarannya berada di atas
kepala. Semakin tinggi pemain maka semakin dekat dengan ring basket,
sehingga lebih mudah pemain untuk memasukkan bola ke dalam ring.
26
3. Hubungan antara kelincahan dengan Keterampilan Bermain Bola Basket
Karena banyak faktor yang dapat memberikan pengaruh untuk
keterampilan bermaianan bola basket. Salah satu faktor tersebut adalah
kelincahan, karena dengan adanya kelincahan maka akan memudahkan
gerak dalam permainan bolabasket. Kelincahan merupakan kemampuan
gerak yang dimiliki oleh seseorang dan kemampuan tersebut akan terus
bertambah apabila terus diasah. Kelincahan dalam permainan bolabasket
digunakan pada saat pemain membawa bola untuk melewati lawan,
penyerangan dan juga pada saat mendapat rintangan dari lawan.
Kelincahan dalam permainan bolabasket juga berarti kemampuan
seorang pemain dalam mengkoordinasikan gerakan- gerakan yang
kompleks, dalam mengubah posisi badan dan arah secepat mungkin
sesuai dengan yang dikehendaki.
Permainan bolabasket menuntut gerak yang lincah. Hal ini karena,
setiap pemain bolabasket harus mampu bergerak dengan cepat pada saat
mendapat rintangan dari lawan sehingga dapat melepaskan diri dari
rintangan tersebut. Kelincahan sangat penting dimiliki oleh seorang
pemain bolabasket karena kelincahan akan sangat membantu pemain
pada saat harus merubah arah dan kecepatan dengan cepat, sehingga
lawan akan akan salah mengantisipasi gerakanya.
4. Hubungan antara power tungkai, tinggi badan dan kelincahan dengan
Keterampilan Bermain Bola Basket
Berdasarkan uraian masing-masing di atas bahwa antara power
tungkai, tinggi badan dan kelincahan memiliki hubungan yang positif
juga Dengan Keterampilan Bermain Bola Basket maka diduga bahwa
hubungan secara bersama-sama akan menghasilkan ketrampilan bermain
bola basket yang jauh lebih baik dibandingkan secara individu/ parsia.
27
C. Hipotesis
Berdasarkan uraian landasan teori dan kerangka pemikiran di atas,
maka hipotesis yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Ada hubungan an ta r a power tungkai dengan keterampilan bermain bola
basket pada siswa ekstrakurikuler di SMA N 1 Sulang.
2. Ada hubungan antara tinggi badan dengan keterampilan bermain bola
basket pada siswa ekstrakurikuler di SMA N 1 Sulang.
3. Ada hubungan antara kelincahan dengan keterampilan bermain bola basket
pada siswa ekstrakurikuler di SMA N 1 Sulang.
4. Ada hubungan antara power tungkai, tinggi badan dan kelincahan dengan
keterampilan bermain bola basket pada siswa ekstrakurikuler di SMA N 1
Sulang.
Recommended