View
14
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Lamandau (2013-2018) 10
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD
Tugas dan Fungsi SKPD
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 13 Tahun 2008tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Lamandau; serta Peraturan Daerah
Kabupaten Lamandau Nomor 09 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerjaa Dinas Daerah
Kabupaten Lamandau. Tugas Pokok Dinas Pendidikan dan Pengajaran adalah melaksanakan
kewenangan desentralisasi dan tugas pembantuan di bidang pendidikan.
Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada bagian (a) yang tersebut di atas
Dinas Pendidikan mempunyai fungsi:
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendidikan sesuai dengan kebijaksanaan yang
ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan;
2. Pembinaan pendidikan dasar, menengah;
3. pembinaan pendidikan non formal dan informal;
4. pembinaan pengembangan standar nasional pendidikan;
5. pembinaan, perencanaan, pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan
penyelenggaraan pendidikan;
6. penyelenggaraan Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas;
7. penyelenggaraan urusan kesekretariatan Dinas.
Struktur organisasi Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Lamandau ditetapkan
berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2009 tanggal 31 Desember 2009. Susunan
organisasi Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Lamandau terdiri dari:
1. Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Lamandau; 2. Sekretaris Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Lamandau :
a. Kepala Sub Bagian Perencanaan; b. Kepala Sub Bagian Keuangan ; c. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Lamandau (2013-2018) 10
3. Bidang terdiri dari :
a. Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Luar Biasa, membawahkan :
1) Kepala Seksi Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Luar Biasa; 2) Kepala Seksi Sekolah Dasar
3) Kepala Seksi Sekolah Menengah Pertama.
b. Kepala Bidang Pendidikan Menengah, membawahkan :
1) Kepala Seksi Sekolah Menengah Atas ; 2) Kepala Seksi Sekolah Menengah Kejuruan.
c). Kepala Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal, membawahkan:
1) Kepala Seksi Pendidikan Kesetaraan ; 2) Kepala Seksi Masyarakat ; 3) Kepala Seksi Pendidikan Anak Usia Dini.
d). Kepala Bidang Pengembangan Standart Nasional Pendidikan, membawahkan :
1) Kepala Seksi Pengembangan Data Pendidikan; 2) Kepala Seksi Pengembangan Standart Mutu Pendidikan ; 3) Kepala Seksi Pengembangan Standart Akses Pendidikan;
4. Kelompok Jabatan Fungsional ; 5. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Lamandau (2013-2018) 11
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LAMANDAU
STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA
DINAS PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN KABUPATEN LAMANDAU
KEPALA DINAS
SEKRETARIS
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SUBBAG PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROGRAM
SUBBAG KEUANGAN
SUBBAG UMUM, KEPEGAWAIAN DAN
PERLENGKAPAN
BIDANG PENDIDIKAN DASAR DAN LUAR BIASA
BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH
BIDANG PENDIDIKAN NON FORMAL DAN INFORMAL
BIDANG PENGEMBANGAN STANDART NASIONAL
PENDIDIKAN
SEKSI TK DAN SEKOLAH LB
SEKSI PENDIDIKAN MENENGAH ATAS
SEKSI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
SEKSI PENGEMBANGAN DATA PENDIDIKAN
SEKSI SEKOLAH DASAR
SEKSI PENDIDIKAN
MENENGAH KEJURUAN
SEKSI PENDIDIKAN MASYARAKAT
SEKSI PENGEMBANGAN
STANDART MUTU PENDIDIKAN
SEKSI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
SEKSI PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI DAN GENDER
SEKSI PENGEMBANGAN
STANDART AKSES PENDIDIKAN
U P T D
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR : 10 TAHUN 2012 TANGGAL : 05 MARET 2012
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Lamandau (2013-2018) 12
2.2 Sumber Daya
2.2.1 Kepegawaian
1) Berdasarkan Eselon
Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Lamandau tahun 2014
berdasarkan: Eselon
- Eselon IIb = 1 orang
- Eselon IIIa = 1 orang
- Eselon IIIb = 3 orang
- Eselon IV = 13 orang
Jumlah = 18 orang
2) Berdasarkan Pendidikan
Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Lamandau tahun 2014
berdasarkan: Pendidikan
- Pascasarjana (S2) = 4 orang
- Sarjana = 18 orang
- Sarjana Muda (D3) = 3 orang
- SLTA = 9 orang
- SLTP = - orang
Jumlah = 34 orang
3) Berdasarkan Golongan
Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Lamandau
tahun 2014 berdasarkan: Golongan
- Golongan IV = 16 orang
- Golongan III = 10 orang
- Golongan II = 8 orang
- Golongan I = - orang
Jumlah = 34 orang
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Lamandau (2013-2018) 13
Selain jumlah di atas terdapat pula Pegawai Tenaga Harian Lepas (THL) sebanyak 37 orang
dengan tingkat pendidikan sebagai berikut :
- S1 = 10orang
- D3 = 3 orang
- SMA = 24 orang
Jumlah = 37 orang
Ada Juga terdapat unit kerja pendidikan dikecamatan dan pengawas :
- Pengawas SD /SMP/SLTA = 38 orang
- Penilik PLS/TLD/FDI = 10 orang
Jumlah = 48 orang
Sedangkan Tenaga Fungsional yang ada di wilayah Kabupaten Lamandau berdasarkan tugas
mengajar dan tingkat pendidikan adalah sebagai berikut:
Tabel. 1 Tenaga Fungsional
Dinas Pendidikan Kabupaten Lamandau Per Pebruari 2014
No Tugas Pendidikan
Jumlah SD SMP SLTA D1 D2 D3 S1 S2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Guru TK
Guru SD
Guru SMP
Guru SMA
Guru SMK
Penilik
Pengawas TK/SD
Pengawas Dikmen
-
-
-
-
-
-
-
67
23
-
-
-
-
-
-
279
539
38
-
-
-
-
-
6
26
27
1
1
-
-
-
52
1.215
24
17
2
-
25
-
3
27
45
6
7
15
-
1
13
210
370
170
69
7
21
5
1
1
4
7
3
-
-
2
421
2.041
508
201
82
22
46
8
Jumlah 4 90 852 61 1.335 104 865 18 3.196 Sumber data NUPTK ( Peb 2014)
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Lamandau (2013-2018) 14
2.2.2 Aset Atau Modal
Daftar Peralatan Dinas Pendidikan Kabupaten Lamandau
Per Desember 2014
No.
Nama Barang Merk / Ukuran Jumlah /
Ukuran
Jumlah Harga
Satuan
1 Komputer HP Pavilion 2007 6 Buah/15 Inch
9,400,000
2 Note Book/Laptop Compac 2007/Sedang,Plastik 4 Buah
4,233,500
3 Note Book/Laptop Dell 2007/Sedang 1 Buah
16,900,000
4 AC Split Uchida 2007 5 Buah
3,000,000
5 Kipas Angin Berdiri Matsunichi 2007 6 Buah 320,000
6 Printer Laser Jet Setara
1020 HP 1200 2 Buah
1,827,000
7 Printer IP 1200 Canon IP 3000 6 Buah
1,096,000
8 UPS Setara ICA Protech Pro 808 6 Buah
1,041,200
9 UPS 600 VA Bravo 1 Buah
10 Gorden Tarik 25 Meter 250,000
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Lamandau (2013-2018) 15
11 Instalasi Intercom Panasonic 16 Buah
1,315,200
12 Air AP 1131 AG - AK9 1 Unit
8,325,000
13 Air AP 121 AG - AK9 5 Unit
3,165,000
14 Kipas Angin Gantung 3 Buah 480,000
15 Komputer Accer 5 Buah
8,125,000
16 Printer Canon 6 Buah
1,096,000
17 Gorden Tarik Kain/Plastik 245 Meter
200,000
18 Note Book/Laptop Toshiba 2008 3 Buah 16,000,000
19 Kursi Tamu 1 Set
13,500,000
20 Rak Arsip Sedang 15 Buah
1,500,000
21 Almari Sedang 15 Buah
1,445,457
22 Meja Kerja OD.260 SAGA Brow 15 Buah
945,000
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Lamandau (2013-2018) 16
23 Kursi Kerja
Inschachi D.610
Oscar/Pabrik/Nijlan,Hidrolic,Packing,Heavy
Duty.T
6 Buah
3,060,000
24 Kursi Putar Biro 1/2
besar
Inschachi D.830
Oscar/Pabrik/Nijlan,Hidrolic,Rocking,
T.Control Arm Kest
14 Buah
1,635,000
25 Kursi Rapat Caesar N.Crome Planting-Alock/Brown 50 Buah
498,000
26 Kamera Digital Nikon D 60 18-55 mm 11 Kit 1 Unit
6,950,000
27 Sound Sistem BMG 6 chanelPMX 602 1 Buah 2,500,000
28 Speaker Actif 15" 1 Buah 6,500,000
29 Stand Speaker 1 Pasang
1,500,000
30 Mic Wireless 1 Set
2,000,000
31 Mic Wireless B/J Canel 1 Pasang
1,000,000
32 Kabel Speaker 2 Rol
350,000
33 Ampli TOA 120 Wat 1 Buah
2,000,000
34 Colom 10 Wat 10 Buah
250,000
35 Mic Meja Drig Dong
1 Buah 750,000
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Lamandau (2013-2018) 17
36 Kabel Amplifire 2 Rol 250,000
37 Printer Canon LBP 2900 2 Buah 2,800,000
38 Monitor LCD LG.17" LCD 4 Buah 1,800,000
39 CPU Intel Pentium 2 Buah 3,600,000
40 UPS IP 600 PA.ICA 5 Buah 980,000
41 Hardisk External HD 250 GB Axio 2 Buah 950,000
42 Mesin Tik Portabel Olimpia SM 18 3 Buah 2,375,000
43 Kalkulator Casio GX 16 6 Buah 220,000
44 Mesin Hitung Uang
Digital ZSA 2710 2 Buah 2,950,000
45 AC.LG 1/2 PK LG.1/2 PK 300 Wat 3 Buah 3,700,000
46 Komputer PC Unit Sedang/Plastik 6 Unit
9,950,000
47 Pengadaan Teralis 142 M 1
48 Pengadaan Meubelair
49 Meja rapat & Kursi Active Galant MKO 120 +Issabel 1 Set 14,950,000
50 Pengadaan Kursi Rapat
Chitose Innovation /by Your Inspiration,
Sakata Caesar Broww(Abu-Abu), Caesar
N.Crome, Planting-Brown/Black
19 Kotak (75
Buah)
495,000
51 Pengadaan Sofa Sedang/Kanpas 2 set
3,450,000
Daftar Tanah dan Bangunan
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Lamandau (2013-2018) 18
No. Nama Aset Bahan Bangunan Keterangan
1 Bangunan Gedung
Kantor Permanen
Beton Semenisasi Baik
2 Bangunan Gedung
Kantor Permanen
Beton Semenisasi Baik
3 Bangunan Gedung
Kantor Permanen
Beton Semenisasi Baik
4 Rumah Negara Gol.I Tipe
C Semi Permanen
Beton Semenisasi Baik
5 Bangunan Gedung
Kantor Permanen
Beton Semenisasi Baik
6 Rumah Dinas/Mess Guru Kayu Rusak Ringan
2.3 Kinerja Pelayanan SKPD Dinas Pendidikan
Indikator Kinerja Pelayanan Pendidikan
Indikator Kinerja merupakan alat ukur yang dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan
suatu kegiatan atau organisasi yang menunjukan sejauh mana posisi suatu kegiatan atau organisasi
tersebut berada dalam mencapai tujuan yaitu :
1) Pembangunan dan pemeliharaan gedung sekolah.
2) Terwujudnya sarana dan prasarana pendidikan yang lebih baik secara berkesinambungan dan
terarah.
3) Terwujudnya sumber daya manusia yang berbudi pekerti,tangguh, berkualitas, dan
berwawasan kebangsaan.
4) Meningkatnya pemerataan program penuntasan buta aksara dan wajar 12 tahun dan Sekolah
Gratis.
5) Meningkatnya daya tampung siswa
6) Terlaksananya program penyetaraan guru Sarjana S1 dan S2 Pendidikan.
7) Terpenuhinya tenaga pengajar mulai SD sampai Sekolah Menengah Atas.
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Lamandau (2013-2018) 19
8) Terlaksananya rekrutmen guru kontrak dan guru bantu melalui Insentif Guru Daerah.
9) Meningkatnya prosentase kelulusan yang masuk perguruan tinggi.
10) Meningkatnya mutu prestasi akademik dan potensi keterampilan siswa sekolah menengah.
11) Meningkatnya mutu prestasi akademik dan potensi keterampilan siswa sekolah menengah
12) Meningkatnya mutu penguasaan kompetensi dasar melalui Ujian Nasional.
13) Terlaksananya pembangunan dan penyempurnaan sarana Laboratorium sekolah.
14) Terlaksananya pembangunan dan penyempurnaan sarana ruang belajar.
15) Terlaksananya pembangunan dan penyempurnaan sarana olah raga sekolah.
16) Terlaksananya pembangunan dan penyempurnaan gedung perpustakaan sekolah.1
17) Meningkatnya referensi buku wajib dan buku bacaan di sekolah.
18) Terwujudnya pembentukan gugus sekolah dan komite sekolah
19) Meningkatnya rasa kepedulian masyarakat terhadap dunia pendidikan.
20) Terwujudnya pelayanan prima kepada masyarakat.
21) Terwujudnya administrasi, pelaporan yang akurat dan tepat waktu.
22) Terwujudnya SDM yang berkualitas dan profesional.
23) Terlaksananya Penilaian Angka Kredit Guru
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD Dinas Pendidikan
2.4.1 Tantangan
Pembangunan pendidikan tidak dapat lepas dari perkembangan lingkungan strategis,
baik lokal, nasional maupun global.Pendidikan harus dibangun dalam keterkaitannya secara
fungsional dengan berbagai bidang kehidupan yang memiliki persoalan dan tantangan yang
semakin kompleks. Dalam dimensi sektoral tersebut, pembangunan pendidikan tidak cukup
hanya berorientasi pada SDM dalam rangka menyiapkan tenaga kerja tapi juga dapat menjawab
tantangan antara lain :
1. Masih adanya buta aksara tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu (1) masih ada
anak putus sekolah, walaupun sangat kecil khususnya pada kelas-kelas rendah di SD, (2)
sebagian dari pekerja yang berasal dari daerah lain berusaha di Kabupaten Lamandau; dan
(3) menurunnya perhatian masyarakat terhadap upaya pemberantasan buta aksara. Di
samping putus sekolah, masih terdapat pula sejumlah anak-anak usia sekolah yang tidak
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Lamandau (2013-2018) 20
dapat bersekolah sama sekali karena persoalan ekonomi sehingga jika tidak ditangani
segera akan menambah jumlah buta aksara secara signifikan
2. Akses anak usia dini terhadap layanan pendidikan dan perawatan melalui pendidikan anak
usia dini (PAUD) masih terbatas dan tidak merata. Dari sekitar 46% anak usia 0-6 tahun,
yang memperoleh layanan PAUD termasuk pendidikan di TK. Di antara anak-anak yang
memperoleh kesempatan PAUD tersebut, pada umumnya berasal dari keluarga mampu di
daerah perkotaan. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa anak-anak dari keluarga miskin
dan anak-anak perdesaan belum memperoleh kesempatan PAUD secara proporsional.
3. Angka partisipasi sekolah (APS) penduduk usia 7-12 tahun dan usia 13-15 tahun sudah
mencapai 85,75% dan 68,97%. Hal tersebut menunjukkan masih terdapat sekitar 14,25%
anak usia 7-12 tahun dan sekitar 31,21% anak usia 13-15 tahun yang tidak bersekolah, baik
karena belum pernah sekolah, putus sekolah, atau tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih
tinggi. Penyebab utama anak putus sekolah atau tidak melanjutkan sekolah adalah karena
alasan ekonomi, yang bervariasi dari tidak memiliki biaya sekolah serta harus bekerja dan
mencari nafkah.
4. Masalah guru atau pendidik lainnya adalah masih terdapatnya kesenjangan guru dilihat dari
keahliannya. Guru yang mengajar tidak sesuai dengan bidang keahliannya (mismatch) yang
masih banyak terjadi terutama pada jenjang TK, SD dan SMP. Dalam kaitannya dengan
kelayakan mengajar guru, data Profil Disdik tahun 2005 menyebutkan bahwa persentase
guru yang tidak layak mengajar masih cukup tinggi, terutama pada jenjang TK/RA yaitu
sekitar 267 orang (75,42%) dan jenjang SMP yaitu sekitar 388 orang (45,49%) baik pada
sekolah negeri maupun sekolah swata.
5. Faktor lain yang berkaitan dengan peningkatan mutu dan daya saing adalah anggaran
pendidikan yang belum memadai, baik ketersediaannya maupun dalam efisiensi
pengelolaannya. Angaran pendidikan yang tertuang dalam UUD 1945 dan UU No. 20/2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah minimal 25%. Namun, dalam kenyataannya
sampai saat ini, anggaran pendidikan baru mencapai 9,2% dari APBN yang dibelanjakan oleh
pemerintah pusat.
6. Hal lain dalam kaitannya sarana dan prasarana pendidikan adalah penggunaan dan
pemanfatan tehnologi komunikasi dan informasi (information and communication
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Lamandau (2013-2018) 21
technology/ITC). Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pada sekolah yang ada
di Kabupaten Kotabaru masih sangat terbatas. Untuk mengatasi keterbatasan dalam
penggunaan TIK, maka perlu diintensifkan pemanfaatan TIK di bidang pendidikan: pertama,
untuk dapat dimanfaatkan dalam pengelolaan pendidikan melalui otomatisasi pendataan,
pengelolaan, dan perkantoran; kedua, pendayagunaan TIK baik sebagai materi kurikulum
maupun sebagai media dalam proses pembelajaran interaktif.
Selain itu, pembangunan pendidikan juga diarahkan untuk membangun karakter dan
wawasan kebangsaan bagi peserta didik, yang menjadi landasan penting bagi upaya
memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Dalam hal ini, pemerintah mempunyai kewajiban
konstitusional untuk memberi pelayanan pendidikan yang dapat dijangkau oleh
seluruh warga negara. Oleh karena itu, upaya peningkatan akses masyarakat terhadap
pendidikan yang lebih berkualitas merupakan mandat yang harus dilakukan bangsa
Indonesia sesuai dengan tujuan negara Indonesia yang tertuang dalam Pembukaan
UUD 1945 yaitu untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah
Indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.
2.4.2 Peluang
1. Sampai dengan tahun 2014, sebagai wujud komitmen pemerintah dalam menuntaskan wajib
belajar pendidikan dasar 12 tahun, pendanaan biaya operasional wajib belajar pendidikan dasar
12 tahunmenempati prioritas pertama. Total anggaran untuk program Wajar Dikdas 12 tahun
pada tahun 2014 adalah sekitar Rp. 218.268.446 Adapun alokasi perinciannya adalah untuk:
pembiayaan bantuan operasional satuan pendidikan SD/SMP/SMA sederajat; penyediaan sarana
dan prasarana pendidikan, termasuk perbaikan gedung/ruang kelas; perluasan akses SLB dan
sekolah inklusif; serta pengembangan sekolah wajar layanan khusus.
2. Adanya program BOS dimaksudkan untuk menutup biaya minimal operasi pembelajaran
yang secara minimal memadai untuk menciptakan landasan yang kokoh bagi upaya
peningkatan mutu secara berkelanjutan. Komponen pembiayaan yang termasuk dalam BOS
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Lamandau (2013-2018) 22
adalah uang formulir pendaftaran, buku, pemeliharaan, ujian sekolah dan ulangan, honor
guru/tenaga kependidikan honorer, serta kegiatan kesiswaan. Secara bertahap, BOS
dikembangkan menjadi school funding formulation yang memperhitungkan kemampuan
masyarakat kaya dan miskin, serta harga setempat. Dengan kebijakan BOS tersebut,
pemerintah akan mewujudkan pendidikan dasar bebas biaya terbatas. Selain itu,
pemerintah tetap akan memberikan bantuan biaya personal bagi siswa dan bagi sekolah
yang sebagian besar siswanya berasal dari keluarga miskin dan daerah bermasalah.
3. Program PAUD dianggarkan sekitar Rp. 2.807.642.500 (2014), diperuntukkan bagi
kebijakan strategis yang termasuk dalam tema pemerataan dan perluasan akses, yaitu
perluasan akses PAUD. Anggaran tersebut berangsur-angsur meningkat signifikan hingga
tahun 2018. Pendidikan menengah dianggarkan sekitar Rp. 9.828.917.000 miliar (2014) dan
akan ditingkatkan terus hingga tahun 2018, yang antara lain untuk membiayai kebijakan
strategis yang termasuk dalam tema pemerataan dan perluasan akses pendidikan, serta
peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing, yaituperluasan akses SMA/SMK dan SM
terpadu; perluasan pendidikan kecakapan hidup; pengembangan sekolah berkeunggulan
lokal; akselerasi jumlah program studi kejuruan, vokasi, dan profesi.
4. Anggaran Wajar Dikdas 9 Tahun diperuntukkan juga untuk penyediaan sarana dan
prasarana pendidikan. Penyediaan sarana/prasarana SD/MI/sederajat mencakup
rehabilitasi dan revitalisasi sarana/prasarana yang rusak. Untuk SMP/MTs/sederajat,
kegiatan penyediaan sarana/prasarana antara lain diarahkan untuk membangun unit
sekolah baru dan ruang kelas baru. Pembangunan USB/RKB hanya dilakukan pada jenjang
SMP/MTs/sederajat, untuk lebih mendorong peningkatan APM SMP/MTs/sederajat makin
mendekati angka APM SD/MI/sederajat yang sudah lebih baik.
5. Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan yang dianggarkan sekitar
Rp. 14.326.561.522 miliar (2014), selain untuk rekrutmen guru dalam rangka program
Wajar Dikdas, juga akan digunakan untuk pembiayaan kebijakan strategis yang termasuk
dalam tema peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing, yaitu pengembangan guru
sebagai profesi dan pengembangan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan serta
pengembangan organisasi profesi pendidik dan tenaga kepemendidikan. Kebijakan yang
strategis untuk membenahi persoalan guru tersebut akan terus berlanjut hingga tahun
2018.
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Lamandau (2013-2018) 23
DATA PENDIDIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014
KABUPATEN LAMANDAU
No Jenjang
Pendidikan
sekolah Murid Status Guru Jumlah
Guru
Rombel Ruang Kelas
Putus
Sekolah
Negeri Swasta Negeri Swasta PNS
Non
PNS Negeri Swasta
Baik
Rusak
Ringan
Rusak
Berat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 TK/RA 9 79 420 2873 75 198 273 20 160
2 SD 104 6 8789 731 789 90 879 628 34 578 20 5
3 MI 2 2 418 121 24 11 35 15 7
4 SMP 48 - 3184 - 233 - 233 146 - 182 - - -
5 MTs 1 1 176 89 11 - 11 6 3 9 - - -
6 SMA 11 - 1629 - 140 14 154 72 - 69 - 3 -
7 MA 1 1 39 8 11 21 32 3 2 5 - -
8 SMK 6 - 617 - 64 12 76 36 - 36 - -
JUMLAH 183 89 15.272 3.822 1.347 346 1.693 926 206 869 20 8 0
Recommended