View
225
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Keluarga
1. Definisi Keluarga
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu
rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi.
Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lainnya, mempunyai peran
masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
(Friedman, 2010).
Keluarga menurut Burges (1963) dalam Friedman (2010) adalah
sekumpulan yang disatukan oleh ikatan perkawinan darah dan ikatan
adopsi atau ikatan sebuah keluarga yang hidup bersama-sama dalam satu
rumah tangga dan adanya interaksi dan kumunikasi satu sama lain dalam
peran sosial keluarga seperti suami, istri, ayah, ibu, anak laki-laki, anak
perempuan, saudara dan saudari.
Friedman (2010) yang menyatakan bahwa keluarga adalah
sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan atau perkawinan atau
juga adopsi kelahiran yang bertujuan untuk menciptakan dan
memepertahankan budaya yang umum serta untuk meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap anggota
keluarganya yang tinggal dalam satu rumah.
Keluarga merupakan suatu unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan yang
8 Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
tinggal di suatu tempat yang berada dibawah satu atap dalam keadaan
yang saling ketergantungan antara anggota keluarga yang satu dengan
anggota keluarga yang lainnya yang berada dalam satu rumah.
Jadi, dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
keluarga merupakan sekumpulan orang yang terdiri dari satu atau lebih
individu yang diikat oleh hubungan perkawinan yang anggota keluarga
dapat hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap mempertahankan satu
sama lain yang berinterasi satu dengan yang lain dan masing-masing
mempunyai peran sosial yang dapat menciptakan dan mempertahankan
budaya serta dapat meningkatkan perkembangan fisik, psikologis dan
sosial anggota keluarganya.
2. Fungsi Keluarga
Friedman, (2010) mengidentifikasi 5 fungsi dasar keluarga, yaitu :
a. Fungsi Afektif
Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga
yang merupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk
pemenuhan kebutuhan psikososial. Keberhasilannya sangat dipengaruhi
fungsi afektif tampak pada kegembiraan dan kebahagiaan dalam
meberikan perhatian terhadap keluarga yang tinggal dalam satu rumah
untuk memberikan rasa nyaman dan menciptakan keharmonisan
terhadap anggota keluarganya.
Komponen yang perlu dalam afektif :
Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
1) Saling mengasuh
Cinta kasih, kehangatan, saling menerima, saling mendukung
antar anggota yang lainnya. Kemampuan dalam memberikan kasih
sayang akan meningkat dengan adanya hubungan intim didalam
keluarga merupakan modal dasar untuk memberikan hubungan
dengan orang lain diluar keluarga atau masyarakat.
2) Saling menghargai.
Bila anggota kekuarga saling menghargai dan mengakui
keberadaan hak setiap anggota keluarga dan selalu mempertahankan
seuatu hal yang positif.
3) Ikatan dan identifikasi
Ikatan keluarga dimulai sejak adanya ikatan atau pasangan
sepakat melalui hidup baru. Orang tua harus mengidentifikasi yang
positif sehingga anak-anak dapat meniru tingkah laku yang positif
dari kedua orang tuannya.
b. Fungsi Sosialisasi
Dimana fungsi ini mengembangkan dan tempat untuk melatih anak
untuk berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah.
c. Fungsi Reproduksi
Fungsi ini berfungsi untuk mempertahankan generasi yang ada atau
menjaga kelangsungan keluarganya.
d. Fungsi Ekonomi
Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
Fungsi ekonomi dalan keluarga secara umum memenuhi kebutuhan
sandang, pangan dan papan dalam satu keluarga.
e. Fungsi Perawatan Kesehatan
Untuk mempertahankan keadaan diamana menjaga anggota
keluarganya agar tetap sehat dan tetap memiliki produktifitas tinggi
keluarga juga mampu untuk melakukan fungsi dengan baik, keluarga
juga harus melakukan tugas kesehatan keluarga. Adapun tugas keluarga
dalam melakukan kesehatan keluarga yaitu ada lima menurut Friedman
(2010) yang meliputi :
1) Mengenal masalah kesehatan
Untuk mengetahui kemampuan keluarga dalam mengenal
masalah kesehatan, kaji sejauh mana keluarga mengenal fakta
tentang pengertian, tanda dan gejala serta faktor yang dapat
menyebabkan dan mempengaruhi persepsi keluarga terhadap
masalah kesehatan.
2) Mengambil keputusan untuk tindakan keperawatan
Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan
mengenai tindakan keperawatan yang tepat dan hal yang perlu
dirasakan keluarga, yaitu sejauh mana keluarga mengenal mengenai
sifat dan luasnya masalah, apakan masalah kesehatan dirasakan oleh
keluarga, apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang
dihadapi, apakah keluarga merasa takut akan akibta dari
penyakitnya, apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap
Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
masalah kesehatannya, apakan keluarag dapat menjangkau fasilitas
kesehatan yang ada, pakah keluarag percaya terhadap tenaga
kesehatan dan apakah keluarga mendapat informasi yang jelas
terhadap tindakan dalam mengatasi masalah.
3) Melakukan perawatan di rumah bagi anggota keluarga yang sakit
Pengkajian dilakukan untuk mengetahui tentang kemampuan
keluarga merawat anggotanya yang sakit dapat dilakukan dengan
cara menggali sejauh mana keluarga mengetahui tentang keadaan
penyakitnya (sifat, penyebaran komplikasi, dan cara perawatannya),
sejauh mana keluarga mengetahui sifat dan perkembangan
keperawatan yang dibutuhkan, sejauh mana keluaraga mengetahui
faasilitas kesehatan yang diperlukan untuk mengobati anggota
keluarga yang sakit dan bagaimana sikap keluarga terhadap anggota
keluarga yang sakit.
4) Memodifikasi lingkungan rumah yang memenuhi syarat kesehatan
Untuk mengetahui sejauh mana keluarga mampu dan dapat
memodifikasi atau memelihara lingkungan rumah yang sehat (dari
segi fisik, psikis, sosial, ekonomi) hal yang perlu dilakukan
pengkajian, yaitu sejauh mana keluarag mengetahui sumber-sumber
keluarga yag dimiliki, sejauh mana dapat melihat keuntungan atau
manfaat pemeliharaan lingkungan, sejauh mana keluarga mengetahui
upaya pencegahan penyakit, sejauh mana sikap dan pandangan
Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
keluarga terhadap sanitasi dan sejauh mana kekompakan antar
anggota keluarga.
5) Menggunakan fasilistas kesehatan
Untuk mengetahui kemampuan keluarga menggunakan atau
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan dimasyarakat, hal yang
dapat dilakukan, yaitu menggali sejauh mana keluarga memahami
keuntungan yang dapat diperoleh dari fasilitas kesehatan yang
diperoleh dari fasilitas kesehatan yang ada, apakah keluarga
mempunyai pengalaman yang kurang baik terhadap petugas yang
dalam memberikan pelayanan kesehatan dan apakah fasilitas
kesehatan yang ada dapat dijangkau oleh keluarga.
3. Tipe dan Bentuk Keluarga.
Bentuk keluarga menurut (Friedman, 2008 )
a. Secara tradisional
1) Keluarga inti ( Nuclear Family ).
Keluarga yang hanya tediri dari ayah, ibu dan anak yang
diperoleh dari keturunannya atau adopsi.
2) Keluarga besar ( Extented Family ).
Keluarga inti ditambah dengan keluarga yang lain yang
masih mempunyai hubungan darah ( kakek-nenek, paman-bibi).
b. Secara modern
1) Tradisional Nuclear.
Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
Keluarga inti yang didalamnya terdapat sangsi-sangsi yang
harus dipatuhi oleh anggota keluarga yang tinggal dalam satu
rumah.
2) Reconstituted Nuclear.
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan
kembali suami atau istri yang tinggal dalam satu rumah dengan
anak-anaknya.
3) Niddle Age
Suami sebagai pencari uang, istri dirumah atau kedua-
duanya bekerja dirumah anak sudah meninggalkan rumah karena
sekolah atau perkawinan.
4) Dyadic Nuclear.
Suami atau istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai
anak yang kedua atau salah satunya bekerja diluar.
5) Single Parent.
Satu orang tua sebagai akibat perceraian atau kematian
pasangannya dan anak-anaknya dapat tinggal dirumah atau diluar
rumah.
6) Dual Carrier.
Suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa adanya
seorang anak.
7) Commuter Married.
Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
Suami istri atau keduanya orang karier dan tinggal terpisah
pada jarak tertentu.
8) Single Adult.
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendirian yang tidak
adanya keinginan untuk menikah.
9) The Generation.
Tiga generasi atau lebih yang tinggal dalam satu rumah.
10) Intitusional.
Anak atau orang dewasa yang tinggal dalam satu panti.
11) Comunal.
Satu rumah tediri dari dua atau lebih pasangan yang
monogami dengan anaknya yang bersama-sam memfasilitasi.
12) Group Marriage.
Suatu perumahan yang terdiri dari orang tua dan
keturunannya didalam satu kesatuan keluarga dan tiap individu
menikah dengan yang lainnya dan semua adalah orang tua dari
anak-anak.
13) Unmaried Parent And Child.
Ibu dan anak dimana perkawinan tidak dikehendaki, adanya
adopsi.
14) Cohibin Coupel.
Dua orang atau pasangan yang tinggal dalam satu rumah
tetapi pasangan tesebut tidak menikah.
Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
15) Gay And Lesbian Family.
Keluarga yang dibentuk dalam pasangan yang berjenis
kelamin yang sama.
4. Tahap Dan Perkembangan Keluarga.
Meskipun setiap perkembangan keluarga mempunyai pekembangan
yang berbeda dan unik, namun secara umum seluruh keluarga mengikuti
pola yang sama antara yang satu dengan yang lainnya.
Menurut Friedman, (2010) yang dibagi menjadi :
a. Pasangan baru
Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki
dan perempuan membentuk keluarga yang syah yaitu melalui proses
perkawinan.
b. Kelahiran dengan anak pertama
Keuarga yang menanti kelahiran anak pertama dimulai dari
kehamilan sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai
dengan anak pertama berusia 30 bulan.
c. Keluarga dengan pra sekolah
Tahap ini dimulai dari kelahiran anak pertama berusia 2,5 bulan
dan berakhir pada anak berusia 5 tahun.
d. Keluarga dengan anak sekolah
Tahap ini dimulai saat anak masu sekolah usia 6 tahundan
berakhir pada usia 13 tahun.
Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
e. Keluarga dengan anak remaja
Dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan berakhir
sampai dengan 6-7 tahun kemudian yaitu pada saat anak
meninggalkan rumah atau orang tuanya.
f. Keluarga peralihanusia muda dewasa
Pada tahap ini anak dimulai pada saat pertama kali
meninggalkan rumah dan berakhir pada saat anak trakhir
meninggalkan rumah dan lama tahap ini tergantung dari jumlah anak
dalam keluarga.
g. Keluarga usia pertengahan
Tahap ini dimulai pada saat anak terakhir meninggalkan rumah
dan berakhir saat pensiun atau salah satunya meninggal.
h. Keluarga lanjut usia
Tahap ini adalah tahapan terakhir dalam pekembangan keluarga
ini dimulai pada saat salah satu pasangan pensiun, berlanjut pada saat
salah satu pasangan meninggal bahkan keduanya meninggal.
5. Struktur Keluarga.
Menurut Friedmen, (2010) tentang struktur keluarga, keluarga itu
sendiri merupakan struktur yang melukiskan subsistem sebagai dimesi
struktural bahwa keluarga merupakan semacam sekelompok unit tekecil
yang khusus digunakan oleh keluarga yang didalamnya mencakup
Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
struktural komunikasi yaitu struktural peran, nilai komunikasi dan
kekuasaan. Struktur keluarga itu sendiri terdiri dari, yaitu :
a. Struktur peran keluarga
Serangkaian prilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi sosial
yang diberiakan. Struktur peran keluarga dibagi menjadi dua yaitu :
1) Struktur peran formal
Perilaku dimana keluarga melakukan posisi normal dalam
keluarga yang bersifat homogen yang didalam keluarga mempunyai
peran.
2) Struktur peran informal
Dimana suatau peran tertutup yang bersifat tidak tampak
kepermukaan dan hanya memenuhi kebutuhan emosional.
b. Pola komunikasi
Serangkaian rute yang memberikan informasi untuk mencapai
penerimaan dalam keluarga yang meliputi aliran informasi yang
mengungkapkan hubungan, peran keluarga dan popularitas individu
dalam keluarga. Komunikasi dipandang sebagai kunci bagi sebuah
keluarga yang berhasil mengidentifikasi terhadap adanya pesan yang
berisi perintah atau sebuah instruksi.
c. Struktur kekuatan keluarga
Kekuasaan didefinisikan dengan kemampuan, baik kemampuan
potensial aupun aktual dari seorang individu untuk pengontrol
mempengaruhi dan mengubah tingkah laku seseorang.
Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
Dasar-dasar kekuasaan keluarga, yaitu :
1) Kekuasaan atau wewenang yang sah
Kekuasaan yang sah kadang disebut juga wewenang yang
primer, dimana satu orang mempunyai hak untuk mengontrol
tingkah laku dari satu anggota keluarga yang lain.
2) Kekuasaan yang tidak berdaya atau putus asa
Tipe kekuasaan ini merupakan bentuk penting dari kekuasaan
sah yang yang didasarkan pada hak yang diterima secara umum dari
mereka yang tidak berdaya.
3) Kekuasaan referen
Kekuasaan referen mempunyai arti semacam kekuasaan yang
dimiliki oleh orang-orang tertentu terhadap orang lain karena
identitas positif terhadap mereka, seperti identifikasi positif dari
seorang anak dengan orang tua, serta biasanya orang tua menjadi
model peran.
4) Kekuasaan penghargaan
Kekuasaan penghargaan berhasil dari adanya harapan bahwa
orang berpengaruh dan dominan akan melakukan sesuatu yang
positif tejadi ketaatan seseorang.
5) Kekuasaan dominasi atau paksaan
Penggunaan kekuasaan ini berdasarkan persepsi dan
kepercayaan bahwa orang yang memiliki kekuasaan mungkin akan
menghubungkan dengan ancaman, paksaan atau bahkan sampai
Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
kekerasan dari individu lain jika mereka tidak taat atau tidak
mematuhinya.
6) Kekuasaan manajemen ketegangan
Kekuasaan ini diturunkan dari kontrol dimana dicapai oleh
pasangan dengan megoreksi keterangan dan konflik yang ada dalam
keluarga dengan menggunakan perdebatan.
d. Nilai-nilai keluarga
Nilai-nilai dalam keluarga diidentifkasi sebagai suatu sistem ide,
sikap dan kepercayaan tentang nilai suatu keseluruhan atau konsep yang
secara sadar maupun tidak sadar yang mengikat bersama-sama dalam
seluruh anggota keluarga didalam suatu budaya yang merupakan suatu
sumber sistem nilai dan norma-norma yang dapat menentukan
pemahaman individu terhadap sifat serta makna kehidupan, pola prilaku
yang dianggal menjadi hak dari sebuah anggota keluarga.
6. Proses Dan Strategi Koping Keluarga.
Menurut Friedman (2010) dalam memberikan asuhan keperawatan
keluarga ada beberapa peran yang dapat dilakukan oleh perawat
diantaranya :
a. Memberikan asuhan keperawatan kepada anggota keluarga yang sakit.
b. Menjadi pengenal dan pengamat serta kebutuhan keluarga.
c. Koordinator atau menjadi pelayan kesehatan dan perawatan keluarga.
d. Menjadi fasilitator dalam pelayanan kesehatan.
Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
e. Menjadi penyuluh, pendidik dan konsultan kesehatan.
Strategi koping internal dilakukan dengan cara mengandalkan
kelompok keluarga yang lebih banyak menggunakan pengungkapan
bersama. Strategi koping eksternal dilakukan dengan cara mencari
dukungan sepiritual peran perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan.
7. Keluarga Sebagai Klien.
Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan keluarga, (Friedman,
2010) yang membagi keluarga kedalam bidang kesehatan yang dapat
dilakukan, yaitu :
a. Dapat mengenal masslah kesehatan disetiap anggotanya yang
menngalami masalah
b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi
keuarga yang bermasalah dengan kesehatannya.
c. Memberikan keperawatan terhadap anggota keluarganya yang
mengalami gangguan kesehatan dan dapat membantu dirinya sendiri
yang cacat atau usianya yang terlalu masih muda.
d. Mempertahankan suasan dirumah yang menguntungkan untuk
kesehatan anggota keluarga yang lainnya.
e. Mempertahankan hubungan timbak balik antara keluarga dan lembaga
kesehatan ( pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada ).
Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
8. Peran Perawat Dalam Pemberian Asuhan Keperawatan Kesehatan
Keluarga.
Peranan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga
yang dilakukan perawat (Mansjoer, 1996), yaitu :
a. Pengenalan tentang betapa pentingnya kesehatan dan perawat
membantu tentang adanya penyimpangan tentang keadaan normal dari
kesehatannya.
b. Pemberi pelayanan kesehatan terhadap anggota keluarga yang sakit.
c. Memberikan pelayanan kesehatan dan keperawatan keluarga terhadap
anggota keluarga yang sakit.
d. Memberikan fasilitas kesehatan dengan mudah yang dapat dijangkau
oleh keluarga dan membantu mencari solusi untuk memecahkan.
e. Pendidikan kesehatn dapat merubah perilaku keluarga yang dari tidak
sehat utnuk menjadi sehat pada nantinya.
f. Memberikan penyuluhan bahkan dapat memberikan petunjuk tentang
asuhan keperawtan keluarga.
Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga perawat tidak
dapat bekerja sendirian, melainkan bekerja sama dengan tim yang lain
yang memiliki profesi yang sama untuk mencapai asuhan keperawatan
keluarga dengan baik, benar dan dapat dimengerti oleh masyarakat.
Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
B. Masalah Kesehatan
1. Pengertian
Rheumatoid artritis merupakan gangguan kronik yang menyerang
berbagai sistem organ penyakit ini yang merupakan salah satu dari
sekelompok penyakit jaringan ikat difus yang diperantarai oleh imunitas
dan tidak diketahui penyebabnya pada pasien biasanya terjadi distraksi
sendi progresif walaupun episode peradangan sendi dapat mengalami masa
remisi. (Andreas dan Wilson, 2005 ).
Rheumatoid artritis merupakan peradangan yang kronis sistemik
progresif yang lebih banyak terjadi pada wanita dengan perbandingan 3 : 1
dengan pada kasus pria yang berusia pada 25 sampai 35 tahun. ( Long, B.C
, 1996 ).
Asuhan keperawatan keluarga merupakan suatu rangkaian yang
diberikan melalui prakatek keperwatan kepada keluarga yang membantu
masalah kesehatan keluarga tesebut dengan menggunakan pendekatan
proses keperawatan (Friedman, 2010).
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa asuhan
keperawatan keluarga sangat membantu dalam proses pemeliharaan
kesehatan yang ada di dalam masyarakat dan dalam melaksanakan proses
kesehatan. Rhematoid artritis merupakan gangguan kronik yang
menyerang pada organ dan sendi-sendi yang dapat mengakibatkan
kekakuan, kebanyakan penderita penyakit rheumatoid artritis terjadi pada
wanita yang berusia antara 25 tahun sampai dengan 35 tahun keatas
Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
dengan perbandingan dengan pria yaitu 3:1. Penyakit rheumatoid artritis
cenderung menyerang menyerang pada wanita dibandingkan dengan laki-
laki.
2. Anatomi Fisiologi
Gambar II : I Anatomi tulang
Sumber : Syarifudin (1996)
Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
Gambar II : II Aanatomi metacarpal
Sumber : Syarifudin (1996)
3. Etiologi
Penyebab penyakit arthritis rheumatoid belum diketahui secara pasti,
namun faktor predisposisinya adalah mekanisme imunitas (antigen-
antibodi), factor metabolic dan infeksi virus.
Penyebab utama kelainan ini tidak diketahui. Ada beberapa teori yang
dikemukakan mengenai penyebab arthritis rheumatoid yaitu :
a. Infeksi streptokokus hemolitikus dan streptokokus non-hemolitikus.
b. Endokrin
Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
c. Autoimun
d. Metabolic
e. Factor genetic serta factor pemicu lainnya
Pada saat ini, reumatoid artritis diduga disebabkan oleh faktor auto
imun dan infeksi. Auto imun ini bereaksi terhadap kolagen tipe II, faktor
infeksi mungkin disebabkan oleh karena virus dan organisme
mikoplasma atau grup difterioid yang menghasilkan antigen tipe II
kolagen dari tulang rawan sendi penderita (Mansjoer, 1999).
4. Patofisiologi
Inflamasi mula-mula mengenai sendi-sendi sinovial seperti edema,
kongesti vaskular, eksudat febrin dan infiltrasi selular. Peradangan yang
berkelanjutan, sinovial menjadi menebal, terutama pada sendi artikular
kartilago dari sendi. Pada persendian ini granulasi membentuk pannus,
atau penutup yang menutupi kartilago. Panus masuk ke tulang sub
chondria. Jaringan granulasi menguat karena radang menimbulkan
gangguan pada nutrisi kartilago artikuer. Kartilago menjadi nekrosis.
Tingkat erosi dari kartilago menentukan tingkat ketidakmampuan
sendi. Bila kerusakan kartilago sangat luas maka terjadi adhesi diantara
permukaan sendi, karena jaringan fibrosa atau tulang bersatu (ankilosis).
Kerusakan kartilago dan tulang menyebabkan tendon dan ligamen jadi
lemah dan bisa menimbulkan subluksasi atau dislokasi dari persendian.
Invasi dari tulang sub chondrial bisa menyebkan osteoporosis setempat.
Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
Lamanya arthritis rhematoid berbeda dari tiap orang. Ditandai
dengan masa adanya serangan dan tidak adanya serangan. Sementara ada
orang yang sembuh dari serangan pertama dan selanjutnya tidak terserang
lagi. Terutama yang mempunyai faktor rhematoid (seropositif gangguan
rhematoid) gangguan akan menjadi kronis yang progresif (Mansjoer,
1999)
5. Tanda dan Gejala
Menurut Doengoes (1999) dalam Friedman (2010), pada lansia, RA
dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok yang diantanya, yaitu :
a. Kelompok 1 adalah RA klasik. Sendi-sendi kecil pada kaki dan tangan
sebagian besar terlibat. Terdapat faktor rheumatoid, dan nodula-
nodula rheumatoid sering terjadi. Penyakit dalam kelompok ini dapat
mendorong ke arah kerusakan sendi yang progresif.
b. Kelompok 2 termasuk klien yang memenuhi criteria dari American
Rheumatologic Association untuk arthritis rheumatoid karena
memiliki radang sinovitis yang terus menerus dan simetris, sering
melibatkan pergelangan tangan dan sendi-sendi jari.
c. Kelompok 3, sinovitis terutama memengaruhi bagian proksimal sendi,
bahu, dan penggul. Awitannya mendadak, sering ditandai dengan
kekakuan pada pagi hari. Pergelangan tangan pasien sering mengalami
hal ini, dengan adanya bengkak, nyeri tekan, penurunan kekuatan
genggaman, dan sindrom carpal tunnel. Kelompok ini mewakili suatu
Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
penyakit yang dapat sembuh sendiri yang dapat dikendalikan secara
baik dengan menggunakan prednisone dosis rendah atau agens
antiinflamasi dan memiliki prognosis yang baik. Jika tidak
diistirahatkan, RA akan berkembang menjadi empat tahap :
1) Terdapat radang sendi dengan pembengkakan membrane synovial
dan kelebihan produksi cairan synovial. Tidak ada perubahan yang
bersifat merusak terlihat pada radiografi. Bukti osteoporosis
mungkin ada.
2) Secara radiologis, kerusakan tulang pipih atau tulang rawan dapat
dilihat. Klien mungkin mengalami keterbatasan gerak tetapi tidak
ada deformitas sendi.
3) Jaringan ikat fibrosa yang kers menggantikan pannus, sehingga
mengurangi ruang gerak sendi. Ankilosis fibrosa mengakibatkan
penurunan gerakan sendi, perubahan kesejajaran tubuh, dan
deformitas. Secara radiologis terlihat adanya kerusakan kartilago dan
tulang. Ketika jaringan fibrosa mengalami kalsifikasi, ankilosis
tulang dapat mengakibatkan terjadinya imobilisasi sendi secara total.
Otot yang meluas dan luka pada jaringan lunak sepewrti nodula-
nodula mungkin terjadi.
6. Penata Laksana Umum
Menurut Mansjoer (1999), penatalaksanaan pada rhematoid artritis
diantaranya, yaitu :
Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
a. Memberikan pendidikan kepada pasien mengenai dan penatalaksanaan
yang dilakukan sehingga terjalin hubungan yang baik antara tenaga
kesehatan dengan pasien sehingga pasien dapat berobat secara teratur.
b. Rehabilitasi,bertujuan untuk meningkatkan kualitas pasien dengan cara
mengistirahatkan sendi-sendi yang sakit dapat dilakukan dengan cara
latihan pergerakan sendi misalnya fisioterapi, olah raga ringan pada saat
bangun tidur dipagi hari.
Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
7. Pathways
Gambar II : III
Reaksi peradangan Kekakuan sendi
Sinovial menebal
Pannus Nodul Deformitas sendi
Infiltrasi kedalam os.subkondria
Hambatan nutrisi pada kartilago artikularis
Kerusakan Kartilago ditulang Erosi kartilago
Tendoa & ligumen melemah Adhesi pada permukaan sendi
Hilangnya kekuatan otot Ankilosis fibrosa
Antikilosis tulang
Sumber : Doengoes, (2000)
Nyeri
Gangguan mobilitas
Gangguan body image
Resiko cidera
Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
8. Fokus Intervensi (NANDA NIC NOC)
Diagnosa I : Nyeri kronik berhubungan dengan ketidak mampuan
keluarga dalam merawat masalah (rematik).
Tujuan : Setelah pertemuan 1 minggu gangguan rasa nyaman dapat
diatasi.
Intervensi :
a. Menyebutkan arti keterbatasan bergerak.
1) Dengan menggunakan lembar balik jelaskan arti keterbatasan
pergerakan.
b. Menyebutkan penyebab keterbatasan gerak.
1) Jelaskan penyebab gangguan. Pergerakan dengan lembar balik.
2) Tanyakan kembali penyebab gangguan pergerakan.
c. Menyebutkan tanda-tanda keterbatasan gerak.
1) Jelaskan dengan model sendi tanda-tanda keterbatasan gerak.
d. Menyebutkan arti rematik
1) Jelaskan arti rematik dengan lembar balik
2) Tanyakan kembali arti rematik
3) Beri reinforcement positif atas jawaban yang tepat
e. Menyebutkan tanda/gejala rematik
1) Diskusi dengan keluarag tanda rematik dengan lembar balik
bergambar.
2) Tanyakan kembali apa tanda-tanda rematik.
f. Menyebutkan faktor penyebab terjadi rematik
Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
1) Jelaskan penyebab rematik dengan lembar balik
2) Tanyakan kepada keluarga hal yang belum dimengerti
3) Minta keluarga menjelaskan kembali penyebab rematik
4) Beri reinforcement positif atas jawaban yang tepat
g. Mengidentifikasi adanya rematik pada anggota keluarga
1) Bantu keluarga mengenali adanya masalah keterbatasan gerak karena
rematik dengan menunjukkan adanya tanda pada lansia
2) Beri reinforcement positif atas jawaban yang tepat
Diagnosa II : Koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan KMK
untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan.
Tujuan : Setelah pertemuan dua hari koping keluarga dapat diatasi.
Intervensi :
a. Menyebutkan manfaat fasilitas
1) Jelaskan manfaat fasilitas kesehatan terkait keluhan yang ada
2) Motivasi keluarga untuk mengunjungi fasilitas kesehatan jika
kebutuhan datang
b. Menyebutkan fasilitas kesehatan terdekat
1) Jelaskan jarak, waktu buka, biaya masing-masing fasilitas kesehatan
yang ada
c. Memanfaatkan fasilitas kesehatan
1) Ajak keluarga untuk mengunjungi fasilitas kesehatan
2) Evaluasi pada kunjungan keluarga ke fasilitas kesehatan
Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
3) Tanyakan perasaan keluarga setelah mengunjungi fasilitas kesehatan
Diagnosa III : Gangguan pola tidur berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawatan anggota keluaraga yang terkena
reamtik.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keerawatan selama dua hari
pertemuan gangguan pola tidur tidak terjadi dan dapat
beristirahat dengan nyaman.
Intervensi :
a. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah gangguan pola tidur
1) Jelaskan dengan keluarga tentang pengertian dan gangguan pola tidur.
2) Evaluasi penjelasan tentang pola tidur.
b. Ketidakmampuan keluarga memutuskan tindakan untuk mengatasi
gangguan pola tidur.
1) Jelaskan dengan keluarga tentangakibat dan cara pencegahan
gangguan pola tidur.
2) Evaluasi penjelasan tentang pola tidur.
Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
Recommended