View
265
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
7
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Hakekat Sepak Bola
Sepak bola merupakan permainan yang sering kita jumpai di desa maupun di kota –
kota besar. Permainan sepak bola ini merupakan permainan beregu karena dimainkan oleh 11
orang dari masing – masing regunya, dari anak – anak sampai orang dewasa menggemari dan
menyenangi permainan ini, karena untuk bermain sepak bola tidak terlalu banyak
mengeluarkan biaya dan daqpat dilaksanakan di tempat – tempat terbuka sekalipun bukan
lapangan yang sebenarnya. Abdul Rohim ( 2008 : 1 )
Menurut Agus Salim (2008 : 10), pada dasarnya permainan sepakbola adalah olahraga
yang memainkan bola dengan menggunakan kaki. Tujuan utamanya dalam permainan ini
adalah untuk mencetak gol atau skor sebanyak-banyaknya yang tentunya harus dilakukan
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Untuk bisa membuat gol kalian harus
tangkas, sigap, cepat dan baik dalam mengontrol bola. Sepakbola hampir seluruhnya
menggunakan kemahiran kaki, kecuali penjaga gawang yang bebas menggunakan anggota
badan manapun. Tujuan dari masing-masing regu adalah memasukkan bola ke gawang lawan
sebanyak mungkin dan mengantisipasi agar lawan tidak memasukkan bola ke gawang kita
sehingga gawang terhindar dari kebobolan.
Menurut Dadan Heryana dan Giri Verianti ( 2010 : 10 ), Tujuan permainan sepak
bola adalah memasukkan bola ke gawang lawan. Teknik permainan yang sangat tinggi
dengan pengendalian, kerjasama, semangat yang tinggi, serta daya tahan akan memudahkan
menghasilkan gol. Gol di hasilkan, jika terjadi penyerangan pada umumnya dilakukan dengan
8
kerjasama antar pemain, walaupun kemungkinan serangan secara tunggal oleh seorang
pemain.
2.2 Pengertian Latihan
Latihan adalah suatu proses yang di lakukan secara kontinyu dengan setiap hari
menambah jumlah beban yang dilatih. Didalam sebuah olahraga dibutuhkan berupa latihan
untuk menunjang bagi seorang atlet khususnya dalam olahraga sepak bola, dalam hal ini
kondisi suatu latihan didasarkan berdasarkan prinsip-prinsip dasar latihan itu sendiri yang di
pahami secara mantap oleh atlet maupun pemain. Tujuannya adalah meningkatkan prestasi
baik individu maupun kelompok untuk para atlet itu sendiri. Menurut Bompa (1994: 4)
latihan adalah upaya seseorang mempersiapkan dirinya untuk tujuan tertentu. Menurut Hairy
yang dikutip dari Ahyarudin Setiawan (2009: 10) latihan adalah proses yang sistematis dari
berlatih dan bekerja, yang kian hari kian meningkat jumlah beban
latihan atau pekerjaannya. Yang lebih penting dari latihan, harus dilakukan secara
berulang-ulang, dan meningkatkan kekuatan daya tahan otot yang diperlukan untuk
pekerjaannya. Menurut Rusli Lutan, dkk. (2000: 3) latihan olahraga adalah “keseluruhan
proses persiapan yang sistematik bagi atlet untuk mencapai prestasi tinggi”. Menurut
Sukadiyanto (2005: 6) latihan adalah suatu proses menyempurnakan kemampuan berolahraga
yang berisikan materi, teori dan praktek, menggunakan metode, dan aturan , sehingga tujuan
dapat tercapai pada waktunya.
Lebih lanjut Sukadiyanto (2005: 7) menjelaskan beberapa ciri-ciri latihan adalah
sebagai berikut: 1) suatu proses untuk mencapai tingkat kemampuan yang lebih baik dalam
berolahraga, yang memerlukan perencanaan yang tepat dan cermat, 2) proses latihan harus
teratur dan progresif. Teratur maksudnya latihan harus dilakukan secara ajeg, maju, dan
berkelanjutan (kontinyu). Sedangkan bersifat progresif maksudnya materi latihan diberikan
9
dari yang mudah ke yang sukar, dari yang sederhana yang lebih sulit (komplek), dari yang
ringan ke yang berat, 3)pada setiap kali tatap muka (satu sesi/ satu unit latihan) harus
memiliki tujuan dan sasaran, 4) materi latihan harus berisikan materi teori dan praktek, agar
pemahaman dan penguasaan keterampilan menjadi relatif permanen, dan 5) menggunakan
metode tertentu, yaitu cara paling efektif yang direncanakan secara bertahap dengan
memperhitungkan faktor kesulitan, kompleksitas gerak, dan penekanan pada sasaran latihan.
Tujuan utama dari latihan adalah untuk membantu atlit meningkatkan keterampilan
dan prestasi olahraganya semaksimal mungkin ( Harsono, 1992 : 1 ) yang di kutip oleh buku
bahan ajar ( Hartono Hajarati ) Untuk mencapai tujuan itu ada empat aspek latihan yang perlu
di perhatikan :
a. Latihan Fisik
Latihan ini khusus ditujukan untuk mengembangkan dan meningkatkan kondisi
fisik yang mencakup komponen – komponen fisik antara lain : kekuatan otot, daya
tahan, kelentukan, stamina, kecepatan, power, keseimbangan, dan lain – lain.
b. Latihan Teknik
Latihan untuk menumbuhkan perkembangan teknik – teknik, misalnya teknik
menendang bola, melempar bola, menggiring bola, dan lain – lain.
c. Latihan Taktik
Latihan untuk menumbuhkan perkembangan interpretive atau daya tahan tafsir
dengan pola – pola permainan, strategi, taktik pertahanan dan penyerangan.
d. Latihan Mental
Perkembangan mental tidak kurang dari perkembangan ketiga factor tersebut
diatas, meski bagaimana pun sempurna perkembangan fisik, taktik, teknik,
prestasi puncak tak mungkin tercapai jika mental tidak juga berkembang.
10
2.3 Teknik Menendang Bola
Seorang pemain sepak bola harus memiliki teknik yang baik didalam bermain yang
di harus di kuasai dan di pahami sebagaimana mestinya. Untuk menjadi pemain sepak bola
yang baik tentu saja harus mengetahui teknik – teknik bermain sepak bola. Menurut Abdul
Rohim ( 2008 : 7 ) menjelaskan teknik dasar permainan sepak bola adalah :
Teknik- teknik dasar sepak bola terdiri dari :
Teknik dasar menendang bola
Teknik dasar menghentikan bola
Teknik dasar menggiring bola
Teknik dasar menyundul bola
Sebagaimana Harsono ( 1988 : 100 ) yang dimaksud dengan teknik dasar adalah : Latihan
teknik dasar adalah latihan untuk mempermahir teknik-teknik gerakan yang di perlukan untuk
mampu melakukan cabang olahraga yang dilakukan oleh seorang atlet ; misalnya teknik
menendang. Latihan teknik adalah latihan yang khusus dimaksudkan guna membentuk dan
memperkembang kebiasaan-kebiasaan motorik atau perkembangan neuromascular. Lebih
lanjut Sucipto et . al ( 1999 : 17 ) menjelaskan bahwa : tujuan menendang bola adalah untuk
mengumpan (passing ), menembak ke gawang ( shoting at the gool ), dan menyapu untuk
menggagalkan serangan lawan ( sweeping ).
Dalam sepak bola ada beberapa teknik menendang dengan bagian kaki, seperti halnya
yang di kemukan oleh Abdul Rohim ( 2008 : 7-10 ) menjelaskan sebagai berikut :
Menendang dengan kaki bagian dalam ( inside )
Menendang dengan kaki bagian luar ( outside )
Menendang dengan punggung kaki ( instep )
11
Menendang dengan pungung kaki bagian dalam ( inside of the instep )
Menendang bola merupakan salah satu karakteristik permainan sepak bola yang paling
dominan, Pemain yang memiliki teknik menendang dengan baik akan dapat bermain secara
efisien. Tujuan menendang bola adalah untuk mengoper (passing), menembak ke gawang
(shooting), dan menyapu bola untuk menggagalkan serangan lawan (sweeping). Untuk lebih
jelasnya contoh dibawah ini.
2.3.1 Teknik menendang bola dengan kaki bagian dalam
Teknik menendang bola dengan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola sering
dilakukan para pemain terutama dipergunakan untuk mengoper bola dengan jarak yang
pendek. Teknik menendang boa dengan kaki bagian dalam dapat dilakukan dengan sebagai
berikut ;
Diawali dengan sikap berdiri menghadap kea rah gerakan.
Letakkan kaki tumpu disamping bola dengan sikap lutut agak tertekuk dan bahu
menghadap gerakan.
Sikap kedua lengan disamping badan agak terlentang.
Pergelangan kaki yang akan digunakan menendang diputar ke luar.
Tarik kaki yang akan digunakan menendang ke belakang lalu ayunkan ke depan kea
rah bola.
Perkenanaan kaki pada bola tepat pada tengah – tengah bola
Pindahkan berat badan kedepan mengikuti arah gerakan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
12
Contoh Gambar 1:
Gambar 2.3.1
Menendang bola dengan kaki bagian dalam
2.3.2 Teknik menendang bola dengan kaki bagian luar
Menendang bola dengan kaki bagian luar dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut
:
diawali dengan sikap berdiri menghadap kearah gerakan bola.
Letakkan kaki tumpu di samping bola.
Sikap kedua lengan di samping badan agak terlentang.
Pergelangan kaki yang akan digunakan menendang di putar ke dalam.
Pandangan terpusat pada bola.
Tarik kaki yang akan di gunakan menendang ke belakang, lalu ayunkan ke depan ke
arah bola bersama kaki di putar kea rah depan.
Perkenanaan kaki pada bola tepat pada tengah – tengah bola.
Pindahkan berat badan ke depan.
Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada gambar di bawah ini :
13
Contoh gambar 2 :
Gambar 2.3.2
Menendang dengan kaki bagian luar
2.3.3 Teknik menendang dengan punggung kaki ( kura-kura )
Menendang bola dengan punggung kaki dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Diawali dengan sikap berdiri menghadap kea rah gerakan bola.
Letakkan kaki tumpu di samping bola dengan sikap lutut agak tertekuk.
Sikap kedua lengan di samping badan agak terlentang.
Pergelangan kaki yang akan di gunakan menendang di trkuk ke bawah.
Pandangan terpusat pada bola.
Tarik kaki yang akan di gunakan menendang ke belakang, lalu ayunkan ke depan ke
arah bola.
Perkenaan kaki pada bola tepat pada tengah – tengah bola.
Pindahkan berat badan kedepan mengikuti arah bola.
2.3.4 Teknik menendang dengan punggung kaki bagian dalam kaki
Pada umumnya menendang dengan bagian dalam kaki digunakan untuk mengoper jarak
jauh (long passing). Namun di permainan futsal teknik menendang dengan cara ini jarang
dipergunakan. Dilakukan dengan cara :
14
Posisi badan berada dibelakang bola sedikit serong.
Kaki tumpuan diletakkan di samping bola
Kaki untuk menendang ditarik kebelakang dan ayunkan kedepan
Tempatkan punggung bagian dalam kaki pada tengah bawah bola, pada saat kaki
mengenai bola, pergelangan kaki ditengangkan
Setelah menendang kaki tetap mengayun kedepan mengikuti arah bola.
Contoh gambar 3:
Gamabr 2.3.4
Menendang dengan punggung kaki dan bagian dalam kaki
2.4 Hakekat Tendangan Jauh ( Long passing )
Tendangan jauh adalah merupakan suatu tendangan yang di miliki oleh seorang
pemain dengan kemampuan menendang sejauh mungkin. Didalam permainan sepak bola kita
harus menguasai beberapa teknik dasar yang benar dan baik. Tendangan di dalam permainan
bola terdiri dari dua bagian yaitu menendang ke gawang, dan menendang untuk mengoper.
Sedangkang mengoper terdiri atas mengoper datar dan mengoper jauh.
Tendangan jauh atau long passing sering kita lihat atau kita lakukan dalam permainan
sepak bola, maka dari itu setiap pemain atau atlet sepak bola harus menguasai teknik ini
15
dengan baik dan benar agar bisa mencapai prestasi didalam suatu team. Ada beberapa factor
yang harus diketaui oleh seorang pemain atau atle sepak bola dalam tendangan jauh, adalah :
letakkan kaki tumpuan, ayunkan kaki yang akan menedang, perkenaan kaki dengan bola, dan
gerakan koordinasi yang menjadi gerakan dalam menendang.
Menurut Joseph luxbacher yang telah diterjemakan oleh Agusta Wibawa ( 2004 : 21)
teknik menendang tendangan jauh adalah : dekati bola dari belakang pada sudut yang tipis,
letakkan kaki yang menahan keseimbangan disamping belakang bola, letakkan kaki
dibelakang bola agar akhirnya lebih sempurna dan memungkinkan untuk menggerakkan bola
dalam jarak yang jauh, luruskan kaki yang akan menendang, jaga agar tetap kuat, dan
gerakan instep sepertiga bagian bawah bola, miringkan tubuh pada saat menendang bola.
2.4.1 Teknik Tendangan jauh
Didalam melakukan teknik tendangan jauh yaitu harus melakukan kekuatan atau power
pada otot tungkai gunanya yaitu pada saat melakukan menedangan bola yang di tendang bisa
sampai pada teman yang di tuju dan terarah dengan baik. Menurut sucipto et.al. ( 2000 : 21 )
menjelasakan teknik tendangan jauh:
1) Posisi badan berada di belakang bola. Sedikit serok kurang lebih 40 derajat Dari garis
lurus bola, kaki tumpuan diletakkan di samping belakang bola kurang lebih 30 cm
dengan ujung kaki membuat sudut 40 derajat dengan garis lurus bola.
2) Kaki tendang berada di belakang bola dengan ujung kaki serong kurang 40 derajat
kearah luar. Kaki yang menendang di tarik ke belakang dan di ayunkan ke depan
sehingga bagian dalam dan tepat pada tengah bawah bola dan pada saat kaki
mengenai bola, pergelangan kaki di tegangkan.
3) Kaki yang menendang di angkat dan di arahkan kedepan.
16
4) Pandangan mengikuti jalannya bola dan kesasaran.
5) Lengan di buka berada di samping badan sebagai keseimbangan.
6) Contoh Gambar 4 :
Gamabar 2.4.1 Teknik Tendangan Jauh
2.5 Kekuatan Otot Tungkai
Di dalam olahraga kompetisi, kekuatan merupakan salah satu unsure kemampuan
gerak sebagai dominan untuk mencapai prestasi yang prima. Hal ini seperti dikatakan oleh
Mujahir ( 2007 : 58 ) bahwa’ kekuatan adalah kemampuan otot untuk melakukan kontraksi
guna membangkitkan ketegangan terhadap suatu tahanan. Kekuatan otot adalah kekuatan
yang sangat penting guna menigkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Hal ini disebabkan :
kekuatan sebagai daya penggerak setiap aktifitas fisik seseorang, dan kekuatan memegang
peranan yang penting dalam melindungi atlet atau seorang pemain dari kemungkinan cedera.
Menurut M Sajoto ( 2007 : 28 ) mengatakan bahwa kekuatan atau strength adalah
komponen kondisi fisik, yang menyangkut masalah kemampuan seorang atlet pada saat
menggunakan otot – ototnya, menerima beban dalam waktu kerja tertentu. Selanjutnya di
tambahkan Ngurha Nala ( 2007 : 6 ) bahwa “ kekuatan (strength) adalah kemampuan otot
sekeletal tubuh untuk melakukan kontraksi atau tegangan maksimal dalam menerima beban
sewaktu melakukan aktifitas ”. dengan demikian kuatnya seseorang atau atlet dalam
melakukan aktifitas sangatlah ditentukan oleh kemampuan otot – ototnya.
17
Mutahir ( 2007 : 14 ) daya ledak otot ( explosive strength, muscvilar power ) adalah
kemampuan untuk melakukan aktifitas secara tiba – tiba dan cepat dengan mengarahkan
seluruh kemampuan dalam waktu yang singkat. Selanjutnya menurut Mile ( 2006 : 7 ) otot
merupakan mesin bagi tubuh dan aktifitas yang ditimbulkan berupa panas untuk menjaga
temperature supaya tetap stabil.
Otot merupakan salah satu alat penggerak dalam tubuh kita disaat melakukan aktifitas. Oleh
karena itu Nuril Ahmad ( 2007 : 65 ) mengatakan bahwa “ kekuatan adalah komponen
kondisi fisik seorang pemain atau atlet tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot
untuk menerima beban sewaktu bekerja maksimal ”.
2.6 Hakekat latihan Leg Extention
2.6.1 pengertian Leg Extention
Leg Extention adalah dimana untuk melatih kekuatan pada otot tungkai. Seperti yang
di jelaskan oleh Jaja Suharja Husdarta dan Eli Maryani ( 2010 : 32 ) Leg Extention adalah
gerakan mendorong tungkai dalam posisi terlentang, beban yang di gunakan adalah berat
badan teman. Leg Extention juga merupakan prinsip gerak sendi dari lutut meluruskan
tungkai dan memperbesar tulang femur, fibula dan tibia serta persendian pada posisi duduk
pada saat melakukan latihan. Tujuan Leg Extention adalah dimana untuk meningkatkan otot
tungkai. Berdasarkan sayfuddin ( 1992 : 91 ) meliputi : 1. Tulang pangkal paha (coxae), 2.
Tulang paha ( femur), 3. Tulang kering (fibia), 4. Tulang betis (fibula), 5. Tempurung lutut
(fatela), 6. Tulang pangkal kaki (tarsalia), 7. Tulang telapak kaki (meta tarsalia), 8. Ruas jari-
jari kaki (phalangea). Untuk lebih jelasnya contoh gambar dibawah ini :
18
Gamabar 2.5.1
Otot-otot yang berkontraksi pada saat melakukan latihan Leg Extention
Beberapa otot tungkai yang terlibat dalam kegiatan menendang antara lain :
Otot tensor fasialata, otot abductor paha, otot gluteus maximus, otot vastus latelaris, otot
Sartorius, otot tibialis anterior, otot rectus femoris, otot grastrocnemus, otot proneus longus,
otot soleus, otot digitorum longus, otot paha medial lateral.
Contoh gambar :
Struktur otot tungkai anatomi
19
2.6.2 Cara melakukan Leg Extention :
posisi kaki berada di belakang bantalan penyanggga, kemudian kedua kaki di dorong
ke atas sampai lurus, setelah itu kembali kepada posisi semula hal ini di lakukan agar supaya
otot – otot berkontraksi secara maksimal. Contoh gambar :
Gamabar 2.6.2
Cara melakukan Leg Extention
Menurut Ade Rai ( 2011 : 38 ) Pemanasan dirancang untuk mempersiapkan kita
mencapai latihan inti dengan beban terberat. Lakukan pemanasan 2-3 set pertama dari
gerakan pertama dengan beban ringan dan bertahap naik. Apabila beban maksimal yang
dilakukan sebanyak 10 repetisi, contoh pemanasan adalah : set pertama 40 % beban maksimal
12x repetisi, set kedua 60 % dari beban maksimal 10 x repetisi, dan set ke tiga 80 % 5x
repetisi.
2.6 Kerangka Berfikir
Berdasarkan pada kajian teori yang telah dikemukan di atas, maka dapat disusun
kerangka berpikir sebagai berikut :
Latihan adalah salah satu factor tercapainya kemampuan atau prestasi dalam bidang
olahraga khususnya permainan sepak bola. Hal ini sudah terbukti dengan adanya latihan
20
dengan baik, maka akan mudah menguasai teknik permainan sepak bola. Dalam suatu latihan
sangat perlu dibutuhkan kondisi fisik yang baik guna untuk menunjang penguasaan teknik
dasar, khususnya untuk menendang bola sejauh-jauhnya dan tepat pada sasaran. Dengan
demikian, latihan kondisi fisik dan latihan teknik ini harus berjalan secara bersama-sama
karena merupakan suatu kesatuan.
Leg Extention adalah suatu bentuk latihan dimana untuk melatih otot tungkai. Leg
Extention merupakan prinsip gerak untuk melatih power dalam suatu tendangan, Power
adalah salah satu komponen fisik yang dapat menunjang dalam prestasi olahraga disamping
komponen kondisi fisik lainnya, power merupakn gabungan kondisi fisik antara kekutan dan
kecepatan.
Dari uraian tersebut di atas, yang dapat disimpulkan bahwa dengan adanya latihan
kekuatan otot tungkai yang digunakan dalam setiap team bisa menciptakan kemajuan dalam
mengumpan sehingga akan mendukung kemampuan team khusunya dalam permainan.
Dengan demikian penulis dapat berasumsi bahwa pengaruh latihan Leg Extention
terhadap peningkatan kekuatan otot tungkai mempunyai hubungan yang signifikan dengan
kemampuan long passing dalam permainan sepak bola sehingga akan mencapai hasil yang
lebih baik dan dapat di laksanakan secara maksimal.
2. 7 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir yang telah dikemukakan di atas, maka
hipotesis dalam penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : TERDAPAT PENGARUH
LATIHAN LEG EXTENTION TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT
TUNGKAI DAN LONG PASSING PADA SISWA SEPAK BOLA MAN 1 BATUDAA.
Recommended