View
1
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
17
BAB III
PERANCANGAN
Pada bab ini membahas tentang perancangan sistem, yaitu perangkat keras dan
perangkat lunak, kedua bagian dari sistem ini saling menunjang saat menjalankan
sistem sehingga bisa diperoleh hasil yang diinginkan. Perancangan perangkat keras
melingkupi perancangan rangkaian NTC sebagai pembaca suhu, rangkaian keypad
4x4, servo, rangkaian keseluruhan sistem, rangkaian LCD 16X2, dan rancangan
perangkat lunak pendukung. Adapun perancangan mengacu sebagaimana uraian pada
pembahasan berikut:
3.1 Diagram Alur Sistem
Berikut adalah diagram alur sistem otomasi dispenser.
Gambar 3.1 Diagram Alur Sistem Otomasi Dispenser
Dari gambar 3.1 di atas dapat kita lihat diagram dari sistem otomasi dispenser.
Sistem ini disuplai oleh sumber AC, sumber AC digunakan sebai sumber tegangan
dan arus. Sumber AC disusun seri dengan komponen TRIAC. Komponen TRIAC
tersusun dari dua SCR yang saling anti paralel. Tujuannya adalah sebagai penyuplai
arus untuk heater. Besarnya arus diatur oleh kontrol suhu menggunakan PID, untuk
18
menaikkan dan menurunkan arusnya menggunakan PWM sebagai on/of. Dari PWM
masuk ke kaki gate SCR yang nantinya diproses untuk menaikkan atau menurunkan
suhu. Arus yang masuk ke heater diatur sesuai kebutuhan. Seting suhu dimasukkan
melalui keypad matrix 4x4. Terdapat 3 input waktu dan suhu, yaitu waktu pagi, siang
dan malam, saat waktu yang diseting sedang berjalan maka heater akan aktif
memanaskan air menghasilkan suhu sesuai input dari keypad, di luar zona waktu
yang telah diseting heater akan mati. Kemudian saat diletakkan gelas dibawah kran
sensor inframerah akan terhalang, air akan mengucur secara otomatis sampai jarak
kran dengan ketinggian air mencapai 5cm maka motor servo akan berputar yang
menyebabkan kran tertutup.
3.2 Perancangan Perangkat Keras
3.2.1 Perancangan Sensor Suhu LM35
Untuk dapat membaca suhu pada heater, maka dibutuhkan sensor suhu.
Adapun sensor suhu yang digunakan pada perancangan ini adalah menggunakan
LM35. LM35 merupakan sensor temperature yang mempunyai resistansi peka
terhadap perubahan suhu sekitar sehingga sangat cocok digunakan untuk membaca
perubahan suhu heater yang digunakan untuk memanaskan air pada perancangan ini.
Adapun konfigurasi pin dan hubungannya terhadap rangkaian ATMega16
ditunjukkan pada Gambar 3.2:
19
Gambar 3.2: Rangkaian Sensor Suhu LM35
3.2.2 Perancangan Keypad 4x4
Untuk proses masukan seting dari user, maka digunakan keypad 4X4.
Adapun konfigurasi pin-pin yang dipakai rangkaian keypad terhadap mikrokontroller
ATMega16 ditunjukkan pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3 Perancangan Keypad 4x4
Sumber: perancangan
1 2 3
654
8 9
=
7
++C
ON0
A
B
C
D
1 2 43
PB0/T0/XCK1
PB1/T12
PB2/AIN0/INT23
PB3/AIN1/OC04
PB4/SS5
PB5/MOSI6
PB6/MISO7
PB7/SCK8
RESET9
XTAL212
XTAL113
PD0/RXD14
PD1/TXD15
PD2/INT016
PD3/INT117
PD4/OC1B18
PD5/OC1A19
PD6/ICP120
PD7/OC221
PC0/SCL22
PC1/SDA23
PC2/TCK24
PC3/TMS25
PC4/TDO26
PC5/TDI27
PC6/TOSC128
PC7/TOSC229
PA7/ADC733
PA6/ADC634
PA5/ADC535
PA4/ADC436
PA3/ADC337
PA2/ADC238
PA1/ADC139
PA0/ADC040
AREF32
AVCC30
U3
ATMEGA16
20
Pada perancangan rangkaian keypad sebagaimana Gambar 3.3
menggunakan metode scanning baris yang dilakukan oleh perangkat lunak, dimana
pada proses tersebut 4 baris dari keypad diisi dengan cara hanya salah satu baris yang
bernilai nol, sementara baris lain berlogika 1, dengan demikian untuk mengetahui
salah satu tombol yang ditekan, mikrokontroler melakukan pembacaan kolom untuk
mengetahui apakah penekanan tombol terhadap data yang diberikan pada baris
keypad. Untuk itu karena keypad yang digunakan adalah 4x4 matrix, maka untuk
penanganan keypad memerlukan 1 buah port (8bit) yang mana pada perancangan ini
PORTA.0 hingga PORTA.3 bertugas sebagai output yang dikirimkan oleh
mikrokotroller untuk melakukan scan baris keypad sementara PORTA.4 hingga
PORTA.7 digunakan sebagai input untuk mendeteksi penekanan tombol yang mana
pada proses scanning disaat terjadi penekanan tombol, kolom akan berlogika Low (0).
Konfigurasi perancangan pin antar muka mikrokontroler dan keypad dapat dilihat
pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Pin Antar Muka Mikrokontroler dan Keypad
No Port ATMEGA16 No Pin ATMEGA16 Pin Keypad
1 PA0 40 A
2 PA1 39 B
3 PA2 38 C
4 PA3 37 D
5 PA4 36 1
6 PA5 35 2
7 PA6 34 3
8 PA7 33 4
3.2.3 Perancangan Rangkaian LCD
Bagian penampil informasi pada perancangan blok diagram adalah
menggunakan LCD 16X2, dimana agar sistem yang dikendalikan oleh mikrocontroler
ATMega16 dapat diketahui dan dimengerti oleh manusia, maka diperlukan sebuah
21
penampil informasi LCD. LCD digunakan untuk menampilkan menu-menu registrasi
pada sistem dan perintah-perintah yang dipantau manusia dalam melakukan
pengontrolan terhadap pintu yang dikontrol. LCD yang digunakan adalah LCD
M1632 yang mampu menampilkan karakter 2 baris 16 karakter. Adapun pin koneksi
rangkaian LCD terhadap kontroler (MCU) ditunjukkan pada Gambar 3.4:
Gambar 3.4 Rangkaian LCD
Sumber : Perancangan
Nilai R1 ditentukan 33K hal ini mengacu pada ketentuan datasheet
ATMega16, dimana resistor pul up untuk reset adalah 30K hingga 60K yang
disarankan (sumber:DC characteristic ATMega16 datasheet hal 285). Konfigurasi
pin antarmuka mikrokontroler dan LCD dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Pin Antarmuka Mikrokontroler dan LCD
No Port
ATMEGA16
Nomor Pin
ATMEGA16
Pin LCD
1 PC2 24 RS / 4
2 PC3 25 EN / 6
PB0/T0/XCK1
PB1/T12
PB2/AIN0/INT23
PB3/AIN1/OC04
PB4/SS5
PB5/MOSI6
PB6/MISO7
PB7/SCK8
RESET9
XTAL212
XTAL113
PD0/RXD14
PD1/TXD15
PD2/INT016
PD3/INT117
PD4/OC1B18
PD5/OC1A19
PD6/ICP120
PD7/OC221
PC0/SCL22
PC1/SDA23
PC2/TCK24
PC3/TMS25
PC4/TDO26
PC5/TDI27
PC6/TOSC128
PC7/TOSC229
PA7/ADC733
PA6/ADC634
PA5/ADC535
PA4/ADC436
PA3/ADC337
PA2/ADC238
PA1/ADC139
PA0/ADC040
AREF32
AVCC30
U2
ATMEGA16
D7
14
D6
13
D5
12
D4
11
D3
10
D2
9D
18
D0
7
E6
RW
5R
S4
VS
S1
VD
D2
VE
E3
LCD1LM016L
5V
22
3 PC4 26 D4 /11
4 PC5 27 D5 /12
5 PC6 28 D6 /13
6 PC7 29 D7 /14
3.2.4 Perancangan RTC DS1307
Untuk proses penghitung data waktu pada perancangan, maka alat ini
membutuhkan sebuah RTC, RTC yang digunakan adalah RTC keluaran Dallas
Semiconductor type DS1307, yaitu sebuah Chip RTC yang menggunakan komunikasi
serial I2C bus. Adapun rangkaian RTC DS1307 ditunjukan pada Gambar 3.5.
Gambar 3.5 Rangkaian RTC DS1307
Nilai kristal 32,768Khz ditentukan dengan mengacu pada lembar datasheet,
sedangkan batteray 3V yang digunakan adalah litium 3V CR2032 untuk melakukan
proses update time pada saat catu daya utama RTC dinon-aktifkan. RTC DS1307
diakses secara serial menggunakan interface I2C, sehingga hanya membutuhkan dua
jalur yaitu clock dan data yang pada perancangan ini jalur clock (SCL RTC)
dihubungkan dengan PORTB.0, sementara jalur data (SDA RTC) dihbungkan ke
PORTB.1 sebagai alur keluar masuk data. Pin SQWout RTC merupakan pin interupsi
dari RTC yang dapat diprogram untuk memberikan interfal waktu interupsi pada
proses update waktu RTC. Konfigurasi pin antarmuka mikrokontroler dan RTC
DS1307 dapat dilihat pada Tabel 3.3.
PB0/T0/XCK1
PB1/T12
PB2/AIN0/INT23
PB3/AIN1/OC04
PB4/SS5
PB5/MOSI6
PB6/MISO7
PB7/SCK8
RESET9
XTAL212
XTAL113
PD0/RXD14
PD1/TXD15
PD2/INT016
PD3/INT117
PD4/OC1B18
PD5/OC1A19
PD6/ICP120
PD7/OC221
PC0/SCL22
PC1/SDA23
PC2/TCK24
PC3/TMS25
PC4/TDO26
PC5/TDI27
PC6/TOSC128
PC7/TOSC229
PA7/ADC733
PA6/ADC634
PA5/ADC535
PA4/ADC436
PA3/ADC337
PA2/ADC238
PA1/ADC139
PA0/ADC040
AREF32
AVCC30
AVR
ATMEGA16
5V
X132,768KHz
VBAT3
X11
X22
SCL6
SDA5
SOUT7
U1
DS1307
B13V
R1
33K
5V
23
Tabel 3.3 Pin Antarmuka Mikrokontroler dan RTC DS1307
No Port
ATMEGA16
Nomor Pin
ATMEGA16
Pin RTC
1 PB0/T0/XCK 1 6/SCL
2 PB1/T1 2 5/SDA
3 PB2/AIN0/INT2 3 7/SOUT
3.2.5 Perancangan Rangkaian Motor Servo
Untuk dapat memutar kran air secara digital pada perancangan ini digunakan
motor servo. Bagian penggerak yang digunakan dalam perancangan ini adalah motor
servo, motor servo merupakan motor pengarah yang dapat dikontrol sudut derajatnya
menggunakan PWM dari perangkat lunak. Agar kran dapat melakukan open dan
close kran air maka motor servo yang digunakan adalah motor servo type MG996
merk towerpro. Kemudian perancangan rangkaian dan hubungan koneksi pin
terhadap ATMega16 ditunjukkan pada Gambar 3.6:
Gambar 3.6: Rangkaian Motor Servo
Sumber: perancangan
+88.8
MOTOR SERVO
PB0/T0/XCK1
PB1/T12
PB2/AIN0/INT23
PB3/AIN1/OC04
PB4/SS5
PB5/MOSI6
PB6/MISO7
PB7/SCK8
RESET9
XTAL212
XTAL113
PD0/RXD14
PD1/TXD15
PD2/INT016
PD3/INT117
PD4/OC1B18
PD5/OC1A19
PD6/ICP120
PD7/OC221
PC0/SCL22
PC1/SDA23
PC2/TCK24
PC3/TMS25
PC4/TDO26
PC5/TDI27
PC6/TOSC128
PC7/TOSC229
PA7/ADC733
PA6/ADC634
PA5/ADC535
PA4/ADC436
PA3/ADC337
PA2/ADC238
PA1/ADC139
PA0/ADC040
AREF32
AVCC30
U4
ATMEGA16
5V
24
3.2.6 Perancangan Sensor Ultrasonic HCSR04
Untuk mengukur jarak diperlukan sensor yang dapat mengukur jarak dari
media didepan sensor. Sensor yang digunakan pada perancangan ini adalah sensor
ultrasonic tipe HCSR04. Sensor ini terdiri dari transponder dan receiver yang bekerja
memancarkan gelombang suara 40Khz dan menerima pantulan suara tersebut selang
beberapa waktu kemudian, karena pada HCSR04 telah terintegrasi dengan chip
pengontrol didalamnya, maka konversi waktu pantulan ke jarak dapat dilakukan
dengan mudah oleh mikrokontroler tanpa harus membangkitkan frekwensi. Dalam
merancang hubungan pin sensor ultrasonic HCSR04 terdiri dari 4 jalur yang meliputi
Ground, Vcc, Trigger dan Echo. Perancangan rangkaian sensor jarak ultrasonic
ditunjukkan sebagaimana Gambar 3.7:
Gambar 3.7 Rangkaian Sensor Jarak HCSR04
Sumber: perancangan
3.2.7 Perancangan Driver Heater Menggunakan TRIAC
Pada perancangan ini rangkaian pengatur keluaran arus yang digunakan
adalah rangkaian TRIAC, rangkaian TRIAC mempunyai tegangan suplay sebesar
220V, sementara itu tegangan sistem ATMega16 yang bertindak sebagai pengendali
TRIAC adalah 5V, maka untuk mengontrol TRIAC diperlukan rangkaian Driver
Vcc
trig
echo
gnd
5V
HCSR04 ULTRASONIC
PB0/T0/XCK1
PB1/T12
PB2/AIN0/INT23
PB3/AIN1/OC04
PB4/SS5
PB5/MOSI6
PB6/MISO7
PB7/SCK8
RESET9
XTAL212
XTAL113
PD0/RXD14
PD1/TXD15
PD2/INT016
PD3/INT117
PD4/OC1B18
PD5/OC1A19
PD6/ICP120
PD7/OC221
PC0/SCL22
PC1/SDA23
PC2/TCK24
PC3/TMS25
PC4/TDO26
PC5/TDI27
PC6/TOSC128
PC7/TOSC229
PA7/ADC733
PA6/ADC634
PA5/ADC535
PA4/ADC436
PA3/ADC337
PA2/ADC238
PA1/ADC139
PA0/ADC040
AREF32
AVCC30
U1
ATMEGA16
25
yang pada rancangan ini menggunakan perantara OptoTriac sebagai pemisah beda
tegangan antara rangkaian TRIAC dan minimum sistem ATMega16. Rangkaian
TRIAC merupakan gabungan 2 buah SCR dan digunakan untuk mengontrol beban
AC serta proses pensaklarannya bebas dari unsur mekanik. Adapun perancangan
rangkaian TRIAC ditunjukkan pada Gambar 3.8.
Gambar 3.8 Rangkaian Driver TRIAC
Sumber: Perancangan
OptoDiac MOC 3021 digunakan pada rangkaian Driver TRIAC, nilai
resistansi 220 ohm pada rangkaian diatas ditentukan berdasarkan lembar datasheet
MOC3021 untuk penanganan beban resistive (RL) yang ditangani TRIAC
sebagaimana pada alat ini.
3.3 Perancangan Perangkat Lunak
3.3.1 Algoritma Pembacaan Keypad 4x4
Metode scan digunakan untuk membaca keypad matrix 4x4, adapun prosesnya
ditunjukkan sebagaimana flowchart pada Gambar 3.9.
1
2
6
4
OPTOTRIAC
MOC3021
TRIACQ4004L4
R12
10kHEATER
220V
R11
220
PB0/T0/XCK1
PB1/T12
PB2/AIN0/INT23
PB3/AIN1/OC04
PB4/SS5
PB5/MOSI6
PB6/MISO7
PB7/SCK8
RESET9
XTAL212
XTAL113
PD0/RXD14
PD1/TXD15
PD2/INT016
PD3/INT117
PD4/OC1B18
PD5/OC1A19
PD6/ICP120
PD7/OC221
PC0/SCL22
PC1/SDA23
PC2/TCK24
PC3/TMS25
PC4/TDO26
PC5/TDI27
PC6/TOSC128
PC7/TOSC229
PA7/ADC733
PA6/ADC634
PA5/ADC535
PA4/ADC436
PA3/ADC337
PA2/ADC238
PA1/ADC139
PA0/ADC040
AREF32
AVCC30
U5
ATMEGA16
5V
AC 220V
26
Start
Inisialisasi
PD.7 = Baris 1/output
PD.6 = Baris 2/output
Scan baris 1
Data baris = 01111111
Kolom1=0? Kolom2=0? Kolom4=0 ?Kolom3=0 ?
Data keypad =
‘1’
Data keypad = ‘2’
Data keypad = ‘3’
Data keypad =COR
Scan baris 2 Data baris = 10111111
Kolom1=0 ? Kolom2=0 ? Kolom4=0 ?Kolom3=0 ?
Data keypad = ‘4’
Data keypad = ‘5’
Data keypad = ‘6’
Data keypad = MEN
A
AB
Yes Yes Yes Yes
Yes Yes Yes Yes
No No No
NoNoNo
No
No
Scan baris 3 Data baris = 11011111
Kolom1=0 ? Kolom2=0 ? Kolom4=0 ?Kolom3=0 ?
Data keypad = ‘7’
Data keypad = ‘8’
Data keypad = ‘9’
Data keypad = UP
Yes Yes Yes Yes
No No No No Scan baris 4 Data baris = 11101111
Kolom1=0 ? Kolom2=0 ? Kolom4=0 ?Kolom3=0 ?
Data keypad = CAN
Data keypad = ‘0’
Data keypad = ENT
Data keypad = DOWN
Yes Yes Yes Yes
No No No No
B
End
Gambar 3.9 Algoritma Pembacaan Keypad Dengan Sistem Matrik
Sumber: perancangan
Pembacaan keypad matrix 4x4 sebagaimana ditunjukkan pada flowchat
Gambar 3.9 merupakan proses pencarian data penekanan tombol yang diakses secara
terus menerus, dimana proses yang dilakukan adalah dengan memberikan data baris
yang hanya memberikan logika nol pada salah satu baris sementara baris lainnya 1
(high), kemudian jika ada penekenan tombol pada area kolom 1 hingga kolom 4,
maka nilai input pada kolom tersebut akan ikut berlogika nol, hasil input tersebut
selanjutnya dihubungkan dengan nomor matrix dari keypad untuk mendapatkan data
dari masukan keypad, contoh untuk scan baris 1, data yang diberikan pada
27
PORTB=01111111B, dimana baris 1 ditempati PORTB.7 yang berlogika 0, jika pada
saat tersebut terdapat penekanan tombol, maka salah satu dari input kolom akan
berlogika 0 akibat short ke 0 dari PORTB.7, saat kolom 1 ditekan (tombol 1 / baris 1
kolom 1), maka PORTB.3 yang ditempati kolom 1 akan berlogika 0 dan data PORTB
menjadi 01110111B yaitu PORTB.3 short dengan PORTB.7, hasil ini selanjutnya
digunakan sebagai acuan data penekanan tombol dari baris 1 kolom 1 dan
memberikan hasil data keypad 1 sebagai tanda angka 1 ditekan. Begitu seterusnya
untuk scan baris 2 dan selanjutnya.
3.3.2 Algoritma Menulis Instruksi LCD
Flowchart dalam Gambar 3.10 dibawah menunjukkan prinsip kerja proses
penampil LCD.
Start
Inisialisasi
Baca data port 4bit LCD
Pin RS=1Tulis data sebagai
instruksi LCDY
Pin RS=0Tulis data sebagai
karakter LCDY
T
END
T
Enable LCD
Gambar 3.10 Algoritma Penulisan LCD
Sumber : perencanaan
28
3.3.3 Algoritma Baca Data RTC
Proses pembacaan RTC DS1307 mengunakan I2C interface mengacu pada
algoritma perangkat lunak sebagaimana Gambar 3.11:
Gambar 3.11 Flowchart Baca Data RTC DS1307
Sumber: perancangan
Proses pembacaan data RTC menggunakan metode pembacan komunikasi
I2C, yaitu bit yang dihasilkan dari pin SDA RTC digeser dan disusun pada saat clock
berubah satu kali, kemudian hasil disimpan pada register Accumulator sebagai data
yang diterima, karena data RTC = 1byte (8bit), maka proses pembacaaan bit
dilakukan sebanyak 8 kali dan hasil pembacaan dapat diamati pada register A.
RET
Start
I = 0
Kirim Clock pada SCL
Baca SDA RTC
Geser ke Accumulator
( Rotate A kekiri )
Naikkan I
Apakah I =8?
Baca = A
Y
T
29
3.3.4 Algoritma Menulis Data RTC
Adapun proses penulisan RTC DS1307 menggunakan I2C interface mengacu
pada algoritma perangkat lunak sebagaimana Gambar 3.12.
Gambar 3.12 Flowchart Tulis Data RTC
Sumber: perancangan
Proses penulisan atau pengiriman data RTC hampir sama dengan proses
pembacaan data yaitu menggunakan komunikasi I2C. Pada proses ini bit yang akan
dikirim dipecah menjadi 8 bagian kemudian dikirim bit demi bit dengan disertai satu
siklus clock SCK sebagai tanda bit telah dikirim pada RTC, proses ini dikirim
sebanyak 8 kali untuk mencapai data 1byte (8bit). Pada prosesnya pembacaan dan
RET
Start
I = 0
Kirim Clock pada SCL
Geser A ke Carry Flag
Pin SDA DS1307 = C
Naikkan I
Apakah I =8?
Y
T
30
penulisan data pada RTC melalui ATMega16 dilakukan oleh library untuk
memudahkan pemrosesan data.
3.3.5 Algoritma Pendeteksian dan Pengontrol Kran Air
Kran air pada perancangan ini dikontrol menggunakan sensor jarak dan sensor
halangan, dimana pada senor halangan untuk mendeteksi adanya gelas, sementara
sensor jarak digunakan untuk mendeteksi ketinggian level air didalam gelas. Adapaun
algoritma yang digunakan adalah sebagai berikut:
mulai
Kran
tertutup
Apakah ada objek
penghalang Infrared
Kran
terbuka
Periksa jarak sensor ultrasonic dan
permukaan air
Jarak 5cm?
Kran mati
selesai
Y
Y
T
T
Gambar 3.13 Flowchart Kran Otomatis
Gambar 3.13 menunjukkan proses cara kerja dispenser. Dimana gelas akan
terdeteksi oleh sensor inframerah yang akan membuka kran, air mengalir dan kran
akan tertutup hingga jarak antara air dan sensor ultrasonik 5 cm
31
3.3.6 Diagram Alir Kontrol Proporsional, Integral, Diferensiator (PID)
Flow-Chart Kontrol Proporsional, Integral, Diferensioator (PID), seperti yang
ditunjukkan oleh gambar 3.14.
Masukkan Nilai {Ki}
Nilai Akhir Y[n]
Keluarkan
Pada DAC
Selesai
Start
{(Kp*X[n])-(Kp*X[n-1]}+
{(KiT/2*X[n]+(KiT/2*X[n-1])}+(Kd*X[n])-
(2*Kd*X[n-1])+(Ld*X[n-2])+(Y[n-1]),Byte
Gambar 3.14 Diagram Alir Kontrol Proporsional, Integral, Diferensial
Sumber: Perencanaan
Pada pembacaan data digital pada penguat (Kp, Ki, Kd) ditentukan agar
mendapatkan suatu nilai register, sehingga dapat menjumlahkan, mengurangkan serta
mengalikan bilangannya masing-masing sesuai dengan persamaan di atas.
3.4 Perancangan Pengujian
3.4.1 Perancangan Pengujian Sensor Suhu LM35
3.4.1.1 Tujuan
Tujuan dari pengujian sensor LM35 ini adalah untuk mengetahui apakah
sensor LM35 yang digunakan dapat bekerja membaca suhu air.
3.4.1.2 Peralatan yang Digunakan
1. Power Supply
32
2. Rangkaian Perancangan Sensor LM35
3. termometer
4. Software
3.4.1.3 Langkal-langkah Pengujian
1. Mendownload software LM35 pada ATMEGA16
2. Menyalakan power supply
3. Memperhatikan Pembacaan suhu oleh LM35
4. Membandingkan dengan pembacaan pada termometer
3.4.2 Perancangan Pengujian Keypad Matrix 4x4
3.4.2.1 Tujuan
Untuk mengetahui perubahan scan keypad pada keypad matrix 4x4 yang
ditampilkan pada LCD.
3.4.2.2 Peralatan yang Digunakan
1 Power Supply
2 Rangkaian AVR ATMega16
3 Keypad Matrix 4x4
4 LCD 16x2
5 Software
3.4.2.3 Langkah-langkah Pengujian
1. Mendownload software keypad matrix pada AVR (listing program
rangkaian keypad matrix 4x4)
2. Menyalakan power supply
3. Menekan tombol pada keypad matrix 4x4
4. Memperhatikan tampilan pada LCD
33
3.4.3 Perancangan Pengujian LCD
3.4.3.1 Tujuan
Untuk mengetahui apakah LCD dapat menampilkan karakter/text berdasarkan
perintah dari controller ATMega.
3.4.3.2 Peralatan yang digunakan
1. Power Supply
2. Rangkaian ATmega16
3. LCD 16x2
4. Software
3.4.3.3 Langkah-langkah Pengujian
1. Mendownload software LCD pada AVR (listing program LCD)
2. Menyalakan power supply
3. Memperhatikan tampilan pada LCD
3.4.4 Perancangan Pengujian RTC DS1307
3.4.4.1 Tujuan
Tujuan dari pengujian RTC ini adalah untuk mengetahui apakah RTC yang
digunakan dapat bekerja menunjukkan waktu.
3.4.4.2 Peralatan yang Digunakan
1. Power Supply
2. Rangkaian RTC DS1307
3. LCD 16x2
4. Software
3.4.4.3 Langkah-langkah Pengujian
1. Mendownload software RTC pada ATMega16
2. Menyalakan power supply
34
3. Memperhatikan tampilan pada LCD
3.4.5 Perancangan Pengujian Motor Servo
3.4.5.1 Tujuan
Untuk mengetahui apakah motor servo berputar sesuai step derajat melalui
perantara software pembangkit PWM pada ATMega16.
3.4.5.2 Peralatan yang Digunakan
1. Power supply 12V
2. Rangkaian motor servo
3. Software pengendali servo
4. Minimum sistem ATMega16
3.4.5.3 Langkah-langkah Pengujian
1. Merangkai Rangkaian
2. Mendownload perangkat lunak servo pada ATMega16
3. Mengamati arah gerakan motor saat diberikan nilai PWM.
4. Mencatat hasil pengukuran.
3.4.6 Perancangan Pengujian Sensor Ultrasonic HCSR04
3.4.6.1 Tujuan
Tujuan dari pengujian sensor ultrasonic ini adalah untuk mengetahui apakah
sensor yang digunakan dapat bekerja menghitung jarak.
3.4.6.2 Peralatan yang Digunakan
1 Power Supply
2. Rangkaian sensor ultrasonic HCSR04
3. LCD 16x2
4. Software
35
3.4.6.3 Langkah-langkah Pengujian
1. Mendownload software RTC pada ATMega16
2. Menyalakan power supply
3. Memperhatikan tampilan pada LCD
3.4.7 Perancangan Pengujian Driver Heater Menggunakan TRIAC
3.4.7.1 Tujuan
Tujuan dari pengujian driver heater ini adalah untuk mengetahui apakah
driver yang digunakan dapat bekerja dengan baik.
3.4.7.2 Peralatan yang Digunakan
1. Power supply
2. Rangkaian driver
3. avometer
4. Software
3.4.7.3 Langkah-langkah Pengujian
1. Mendownload software Driver pada ATMega16
2 Menyalakan power supply
3 Mengukur tegangan output triac menggunakan avometer
3.4.8 Perancangan Pengujian Sensor Inframerah
3.4.8.1 Tujuan
Tujuan dari pengujian sensor inframerah ini adalah untuk mengetahui
apakah sensor yang digunakan dapat bekerja dengan baik.
3.4.8.2 Peralatan yang digunakan
1. Power supply
2. Rangkaian sensor inframerah
3. Avometer
36
3.4.8.3 Langkah-langkah Pengujian
1. Menyalakan power supply
2. Mengukur tegangan menggunakan avometer
3. Mencatat hasilnya
Recommended