View
217
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
49
BAB III
PROSES PENGUMPULAN DATA
III.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. adalah Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa telekomunikasi untuk umum
dalam negeri. Pada awalnya bernama “POST EN TELEGRAAFDIENST” yang didirikan
pada tahun 1884 dengan staatsblad No.52 kemudian pada awal tahun 1996 diubah
menjadi “POST TELEGRAAF EN TELEFOONDIENTS” (PTT) dengan staatsblad
No.395 dan semenjak itu disebut PTT-Dients. Tahun 1931 ditetapkan sebagai
Perusahaan Negara berdasarkan I.B.W. Selanjutnya pada tahun 1960 Pemerintah
mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang No.19 tahun 1960,
tentang persyaratan sebuah Perusahaan Negara dengan PERPU No.240 tahun 1961
berubah menjadi Perusahaan Negara POS dan TELEKOMUNIKASI.
Lapangan usaha Perusahaan Negara POS dan TELEKOMUNIKASI ternyata
berkembang pesat, maka pada tahun 1965 Pemerintah mengadakan peninjauan kembali.
Hasilnya berdasarkan Peraturan Pemerintah No.29 dan No.30 tahun 1965 terjadi
pemecahan menjadi Perusahaan Negara POS dan Perusahaan Negara
TELEKOMUNIKASI.
Selanjutnya mulai tanggal 28 April 1970 berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Perhubungan No.129/U/1970 Perusahaan Negara TELEKOMUNIKASI diubah menjadi
PERUSAHAAN UMUM TELEKOMUNIKASI (PERUMTEL). Keberadaan
PERUMTEL dikukuhkan dengan Peraturan Pemerintah No.36 tahun 1974 yang
50
menetapkan sebagai pengelola telekomunikasi untuk umum dalam negeri dan luar
negeri.
Pada akhir tahun 1980, Pemerintah mengambil kebijaksanaan dengan membeli
seluruh saham PT INDOSAT sebuah perusahaan yang didirikan dalam rangka
penanaman modal asing yang kemudian diubah statusnya menjadi BUMN berbentuk
PERSERO. Pernyataan modal negara Republik Indonesia dalam saham PT INDOSAT
tersebut dituangkan dalam Peraturan Pemerintah No.52 tahun 1980.
Selanjutnya untuk lebih meningkatkan pelayanan jasa telekomunikasi untuk
umum, maka dengan Peraturan Pemerintah No.53 tahun 1980 diadakan perubahan atas
Peraturan Pemerintah No.22 tahun 1974, yakni dengan menetapkan PERUMTEL
sebagai badan usaha yang diberi wewenang untuk menyelenggarakan telekomunikasi
dalam negeri dan PT INDOSAT sebagai badan usaha yang diberi wewenang
menyelenggarakan telekomunikasi luar negeri. Peraturan Pemerintah No.36 tahun 1974
tentang PERUMTEL juga dirubah dituangkan dalam Peraturan Pemerintah No.54 tahun
1980.
Sehubungan dengan diundangkannya Peraturan Pemerintah No.3 tahun 1983
tentang tata cara Pembinaan dan Pengawasan PERJAN, PERUM, dan PERSERO,
diterbitkan Peraturan Pemerintah No.21 tahun 1984 tentang PERUMTEL sebagai
Pengganti dari Peraturan Pemerintah No.36 tahun 1970 jo. Peraturan Pemerintah No.54
tahun 1980.
Satu hal yang sangat menggembirakan dalam sejarah Perundang-undangan ini
adalah ditetapkannya Undang-undang No.3 tahun 1989 tentang telekomunikasi, yang
memberi angin segar dalam pengembangan pertelekomunikasian Indonesia. Mengingat
perkembangan yang demikian pesat ditambah dengan pola manajemen yang lebih
51
terbuka. Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah No.25 tahun 1991. Tanggal 1 Mei
1991 menetapkan pengalihan bentuk PERUMTEL menjadi PERSERO. Pengalihan
bentuk tersebut ditandai dengan penandatanganan Akte Pendirian Perusahaan Perseroan
(PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA oleh Notaris Imas Fatimah, SH.
bersama-sama dengan Menparpostel Soesilo Sudarman yang bertindak selaku kuasa dari
Menteri Keuangan sebagai pemegang saham, hari Selasa tanggal 24 September 1991
jam 09.30 di Deparpostel, Jalan Kebon Sirih 36 Jakarta Pusat.
Pada tanggal 14 November 1995, PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA
melakukan penawaran umum perdana saham PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA
Tbk. (Initial Public offering/IPO). Sejak saat itu saham PT TELEKOMUNIKASI
INDONESIA Tbk. tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta, Bursa Efek
Surabaya, New york Stock Exchange, dan London Stock Exchange. Saham TELKOM
juga diperdagangkan tanpa pencatatan (Public Offering Without Listing/POWL) di
Tokyo Exchange. Kemudian pada tanggal 26 Mei 1995, PT TELEKOMUNIKASI
SELULAR (TELKOMSEL) didirikan dengan pemegang sahamnya adalah PT
TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. 51 % dan INDOSAT 49 %.
Tahun 1996 mulai diimplementasikan Kerja Sama Operasi (KSO) yaitu pada
tanggal 1 Januari 1996 di wilayah Divisi Regional I Sumatera dengan mitra PT
Pramindo Akai Nusantara, Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten dengan mitra PT
Aria West International (AWI), Divisi Regional IV Jawa Tengah dan Daerah Istimewa
Yogyakarta dengan mitra PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia (MGTI), Divisi
Regional VI Kalimantan dengan mitra PT Daya Mitra Telekomunikasi (Daya Mitra) dan
Divisi Regional VII Kawasan Timur Indonesia dengan mitra PT Bukaka Simtel. KPN
dan SEDCO masuk ke PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. sehingga komposisi
52
kepemilikan saham TELKOMSEL adalah 42,72%, INDOSAT 35%, KPN 17,28% dan
SEDCO 5%.
PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. membeli 35% saham
TELKOMSEL dari INDOSAT sebagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa
telekomnikasi di Indonesia pada tahun 2000 yang ditandai dengan penghapusan
kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara PT TELEKOMUNIKASI
INDONESIA Tbk. dengan INDOSAT. Setelah transaksi ini, PT TELEKOMUNIKASI
INDONESIA Tbk. menguasai 77,72% saham TELKOMSEL. Pada tahun itu juga PT
TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. membeli 90,32% saham Daya Mitra dengan
mengkonsolidasikan laporan keuangan Daya Mitra ke dalam laporan keuangan PT
TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk.
Kemudian PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. membeli seluruh saham
Pramindo melalui tiga tahap yaitu 30% saham pada saat ditandatanganinya perjanjian
jual beli tanggal 15 Agustus 2002, 15% pada tanggal 30 September 2003 dan sisa 55%
saham pada tanggal 31 Desember 2004. PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk.
menjual 12,72% saham TELKOMSEL kepada Singapore Telecom Mobile Pte. Ltd.
(Singtel) sehingga setelah penjualan ini PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk.
memiliki 65% saham TELKOMSEL. Sejak Agustus 2002 terjadi duopoli
penyelenggaraan jasa telekomunikasi lokal. PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA
Tbk. membeli seluruh saham AWI. PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk.
melakukan pelepasan kepemilikan pada PT Telekomunikasi Selular Raya, PT
Telekomunikasi Selular Indonesia, PT Menara Jakarta dan PT Metro Selular Indonesia
serta meningkatkan kepemilikan saham pada PT Pro Infokom Indonesia, PT Multimedia
53
Nusantara, PT Indonusa Telemedia, PT Napsindo Primatel International dan PT Pasifik
Nusantara.
Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya pasti mempunyai visi dan misi,
begitu pula dengan PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. Visi dan misi PT
TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. adalah sebagai berikut :
1. Visi PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. adalah berupaya untuk
menempatkan diri sebagai perusahaan Infocom terkemuka di kawasan Asia
Tenggara, Asia, dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik.
2. Misi PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. dalam menjalankan usahanya
adalah memberikan layanan “One Stop Infocom” dengan jaminan bahwa
pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik berupa kemudahan, produk, dan
jaringan berkualitas dengan harga kompetitif. TELKOM akan mengelola bisnis
melalui praktek-praktek terbaik dengan mengoptimalisasikan sumber daya
manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun
kemitraan yang saling menguntungkan, dan saling mendukung secara sinergis.
III.2 Bidang Usaha Perusahaan
PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. adalah perusahaan yang bergerak di
bidang industri telekomunikasi. Bidang usaha yang digeluti PT TELEKOMUNIKASI
INDONESIA Tbk. saat ini menunjukan pertumbuhan yang pesat pada kelima pilar
bisnisnya, antara lain :
54
1. Fixed Phone (TELKOM Phone)
Jasa fixed phone adalah layanan jasa telepon tidak bergerak yang memungkinkan
pelanggan untuk berkomunikasi melalui telepon. Jasa fixed phone meliputi
Personal Line, Corporate Line, Wartel dan Telepon Umum.
2. Mobile Phone (TELKOMSEL)
PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. menyediakan jasa telekomunikasi
selular melalui anak perusahaannya yaitu TELKOMSEL. Jasa telekomunikasi ini
meliputi kartu telepon selular prabayar dengan nama “SimPATI” dan kartu telepon
selular pasca-bayar dengan nama “Kartu HALO” dengan berbagai pilihan paket.
Jasa selular yang disediakan meliputi : Voice, Short Messaging Service (SMS),
Pelayanan Jelajah Internasional, Global Pocket Radio Service (GPRS), Multimedia
Messaging Service (MMS), Multy-party Calling, Mobile Banking, dan lain
sebagainya.
3. Network & Interconnection (TELKOM Intercarrier)
TELKOM Intercarrier merupakan layanan interkoneksi untuk penyelenggara jasa
dan jaringan berlisensi lainnya (other licensed operator) TELKOM Intercarrier
mencakup layanan interkoneksi jaringan, interkoneksi jasa dan sirkit sewa.
4. Data & Internet
Akses internet dan jasa multimedia yang disediakan PT TELEKOMUNIKASI
INDONESIA Tbk. antara lain :
a. Leased Channel Service (TELKOM Link)
b. Internet Service (TELKOM Net)
c. VoIP Service (TELKOM Save & Global 017)
d. SMS Service (dari TELKOMSEL, TELKOM Flexi, dan TELKOM SMS)
55
5. Fixed Wireless Access (TELKOM Flexi)
Fixed Wireless Access adalah layanan jasa telepon yang memungkinkan pelanggan
untuk berkomuniksai melalui telepon dengan penggunaan berbasis CDMA. Jasa
telekomunikasi ini meliputi layanan prabayar dengan nama Flexi Trendy dan
layanan pasca-bayar dengan nama Flexi Classy.
III.3 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas
Struktur organisasi menunjukan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap
hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian, posisi-posisi, maupun orang-
orang yang menunjukan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang
berbeda-beda dalam suatu organisasi. Bentuk organisasi yang diterapkan di PT
TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. adalah organisasi lini dan staff (Line Staff
Organization) dimana kesatuan perintah tetap dipertahankan, atasan memiliki bawahan
tertentu dan bawahan hanya menerima perintah dari seorang atasan saja dan kepada
atasan tersebut bawahan harus bertanggung jawab atas pekerjaannya.
Berikut ini adalah susunan manajemen PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA
Tbk. yang kemudian diikuti dengan struktur organisasi perusahaan beserta dengan
tanggung jawabnya masing-masing :
56
Gambar III. 1
Struktur Organisasi PT TELEKOMUNIKASI Tbk. Divre II
Dewan KomisarisKomisaris Utama
KomisarisKomisaris Independen
Dewan DirekturDirektur Utama
WakilDirektur Utama
Direktur Network &Solution
DirekturKeuangan
DirekturKonsumer
DirekturEnterprise &Wholesale
DirekturInformationTechnology
DirekturComplience &Management
Direktur Sumber Daya
Manusia
Senior ManajerKeuangan
sekretaris
ManajerPerpajakan
ManajerPerbendaharaanManajer Anggaran Manajer Akuntansi
Asisten ManajerAnggaran
Pendapatan
Asisten ManajerAnggaran Beban
Asisten ManajerAnggranaInvestasi
Staff AdministrasiAnggaran
Asisten ManajerVerifikasi
Asisten ManajerPengendalian danmanajemen kas
Asisten ManajerKas dan Bank
Staff AdministrasiPerbendaharaan
Asisten ManajerAkuntans Operasi
Keuangan
Staff AdministrasiAkuntansi
Staff AdministrasiPerpajakan
Asisten ManajerPerpajakan
57
Penjelasan Struktur Organisasi PT TELEKOMUNIKASI Tbk. Divre II :
Dewan Komisaris :
Komisaris Utama : Tantri Abeng, MBA
Komisaris : Anggito Abimanyu, P. hD
Komisaris : Gatot Trihargo
Komisaris independen : P. Sartono
Komisaris Independen : Arif Arryman
Dewan Direksi :
Direktur Utama : Rinaldi Firmansyah
Wakil Direktur Utama : Garuda Sigardo
Direktur Enterprise & Wholesale : Arief Yahya
Direktur Konsumer : Ermady Dahlan
Direktur Network & Solution : I Nyoman G. Wiryanata
Direktur Keuangan : Sudiro Asno
Direktur Sumber Daya Manusia : Faisal Syam
Direktur Complience & Management : Prasetyo
Direktur Information Technology : Indra Utoyo
Struktur organisasi PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. Divisi Regional
II, meliputi :
Senior Manager Keuangan
Bertanggung jawab atas penyelenggaraan fungsi manajemen keuangan Divisi Regional
II dengan mendayagunakan :
58
1. Proses penyusunan, pengendalian, pengawasan, serta pelaporan anggaran,
sehingga semaksimal mungkin realisasi anggaran sesuai dengan program yang
direncanakan.
2. Proses pengelolaan kas Divisi Regional II sehingga mampu semaksimal mungkin
menjaga likuiditas perusahaan, serta optimalisasi penggunaan kas.
3. Proses akuntansi Divisi Regional II, sehingga mampu manyajikan Laporan
Keuangan Divisi Regional II dengan tepat waktu, akurat, dan valid. Serta
menjamin terlaksananya akuntansi secara wajar, dan secara konsisten sesuai
dengan prinsip akuntansi keuangan telekomunikasi.
4. Analisis Finansial (investasi, analisa kelayakan pemantauan revenue atas investasi)
5. Pengelolaan anggaran investasi
6. Surat-surat berharga.
Manager Anggaran
1. Betanggung jawab dalam merencanakan, menyusun, dan mengevaluasi anggaran
Divisi Regional II untuk pencapaian target Divisi, baik dalam pengelolaan
anggaran maupun performansi Divisi Regional II.
2. Mencari dan mengelola sumber-sumber dana investasi
Asisten Manager Anggaran Pendapatan
Bertanggung jawab atas penyusunan anggaran pendapatan dan pegawasan realisasi
pencapaian target anggaran pendapatan berikut penjelasan deviasinya.
Asisten Manager Anggaran Beban
Bertanggung jawab atas penyusunan, pengawasan, dan analisa realisasi anggaran,
sehingga semua kegiatan yang berhubungan dengan anggaran beban dapat terpantau
setiap saat.
59
Asisten Manager Anggaran Investasi
Bertanggung jawab dalam menyusun, mengawasi, dan menganalisa usulan anggaran
investasi maupun realisasi anggaran investasi.
Staff Administrasi Anggaran
Bertanggung jawab atas pengelolaan surat-surat,dokumen-dokumen, kebutuhan alat tulis
kantor serta pengelolaan imprest fund untuk kelancaran operasional bagian anggaran.
Manager Perbendaharaan
Bertanggung jawab dalam pengelolaan dan pengendalian kegiatan perbandaharaan yang
meliputi pengelolaan kas, bank, surat-surat berharga, dan pengelolaan penerimaan
piutang usaha sehingga dicapai tingkat likuiditas Divisi Regional II yang optimal.
Asisten Manager Verifikasi
Bertanggung jawab atas pengujian kebenaran, keabsahan dan validitas serta kelengkapan
dokumen-dokumen, dan surat tagihan sebelum dilakukan pembayaran interen dan
maupun eksteren.
Asisten Manager Kas dan bank
Bertanggung jawab dalam :
1. Menerima, menyimpan, dan mengeluarkan uang dan surat berharga serta
membayar kepada unit kerja dan karyawan.
2. Mengawasi dan menyetorkan pajak serta mengelola saldo kas bank sesuai
peraturan.
3. Melakukan verifikasi dan validasi surat-surat berharga dengan instansi yang
menerbitkan.
60
Asisten Manager Pengendalian & Manajemen Kas
Bertanggung jawab dalam mengendalikan arus kas untuk menjamin likuiditas
perusahaan khususnya Divisi Regional II.
Staff Administrasi Perbendaharaan
Bertanggung jawab atas pengelolaan surat-surat, dokumen, kebutuhan alat tulis kantor
serta impres fund untuk kelancaran operasional bagian perbendaharaan.
Manager Akuntansi
Bertanggung jawab dalam penyelenggaraan akuntansi dan penyajian laporan keuangan
Divisi regional II yang wajar, akurat, konsisten, dan tepat waktu sehingga dapat
memberikan informasi keuangan yang dapat dipergunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan bagi manajemen.
Asisten Manager Akuntansi Operasi Keuangan
Bertanggung jawab atas perhitungan dan penyajian besaran biaya perunit kegiatan
produk dalam kaitannya dengan efisiensi operasional perusahaan.
Staff Administrasi Akuntansi
Bertanggung jawab atas pengelolaan surat-surat, dokumen, kebutuhan alat tulis kantor
serta impres fund untuk kelancaran operasional bagian akuntansi.
Manager Perpajakan
Bertanggung jawab dalam penyelenggaraan perpajakan Divisi regional II yang wajar,
akurat, konsisten, dan tepat waktu sehingga dapat memberikan informasi keuangan yang
dapat dipergunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi manajemen.
Asisten Manager Perpajakan
Bertanggung jawab atas perhitungan dan penyajian perpajakan dalam kaitannya dengan
penyetoran dan pelaporan perpajakan perusahaan.
61
Staff Administrasi Perpajakan
Bertanggung jawab atas pengelolaan surat-surat, dokumen, kebutuhan alat tulis kantor
serta impres fund untuk kelancaran operasional bagian perpajakan.
III. 4 Deskripsi Kegiatan Usaha yang Berkaitan dengan Pengenaan PPN
Seperti diketahui, bahwa PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk.
merupakan perusahaan yang bergerak dibidang telekomunikasi terbesar di Indonesia.
Tentu kegiatan usahanya adalah kegiatan yang berkenaan dengan bidang telekomuniksi
antara lain penyerahan jasa telekomunikasi. Semua jasa telekomuniksai pada PT
TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. merupakan Jasa Kena Pajak. Jenis-jenis Jasa
Kena Pajak yang bekaitan dengan pengenaan Pajak Pertambahan Nilai pada PT
TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. tersebut antara lain:
1. Phone (P) Net
Yang dimaksud dengan Phone (P) Net adalah produk yang ditawarkan oleh PT
TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. dibidang jaringan telepon. Adapun
produk-produk yang ditawarkan antara lain.
1) Telepon Pelanggan
Adalah layanan jaringan telepon yang dapat digunakan pelanggan untuk
bekomunikasi, seperti telepon rumah.
2) Sambungan Pelanggan Jarak Jauh
Merupakan layanan telekomunikasi jarak jauh antar pelanggan yang masih
dalam suatu wilayah negara. Pada umumnya pelanggan-pelanggan tersebut
berada dalam wilayah kode area yang berbeda.
62
3) Centrex
Adalah fasilitas tambahan pada sentral telepon yang memberikan layanan
PABX (Private Automatic Branch Exchange) beserta fitur-fiturnya. Pelanggan
Centrex seolah-olah mempunyai PABX yang harus menyediakan sentral
PABX sendiri.
4) Direct Inward Dialing
Adalah fasilitas dari PABX (Private Automatic Branch Exchange) \ STLO
(Sentral Telepon Langganan Otomatis) yang memungkinkan pelanggan
telepon biasa \ PSTN (Public Switched Telephone Network) dapat memanggil
langsung dari cabang PABX tanpa melalui operator.
5) Telkom ISDN
Jaringan digital yang menyediakan layanan telekomunikasi multimedia,
merupakan pengembangan dari sistem telepon yang telah terintegrasi.
6) TELKOM Teleconference
Merupakan layanan teleconference melaui telepon fixed maupun mobile
(Audio Conference) yang mempunyai kemampuan untuk melayani percakapan
sampai 30 pemanggil dalam satu konfrensi.
7) Telkom Fote
8) Telkom Unical
Merupakan layanan yang memberikan kemudahan bagi suatu perusahaan yang
mempunyai banyak kantor cabang untuk dihubungi pelanggannya dengan cara
menghubungi satu nomor unik. Panggilan secara otomatis akan tersambung ke
kantor / kantor cabang di lokasi terdekat.
63
9) Telkom Flexi, yang terdiri dari:
a. Flexi Classy
Flexi Classy adalah layanan flexi dengan sistem prabayar.
b. Flexi Trendy
Flexi Trendy adalah layanan Flexi dengan sistem pascabayar berbasis
kartu \ simcard yang dapat diisi ulang.
c. Flexi Home
Flexi Home adalah layanan Flexi untuk perumahan atau kantor ditalani
menggunakan teminal fixed berbasis nomor ESN, tarif aktifasi, abodemen
dan biaya pemakaian\usage sama dengan tarif telepon rumah.
d. Flexi Combo
Flexi Combo merupakan layanan yang memungkinkan pelanggan Flexi
Classy dan Flexi Trendy untuk tetap berkomunikasi diberbagai kota
menggunakan beberapa Nomor temporer.
2. Mobile Net
Produk-produk yang bersifat mobile net antara lain:
1) Kartu HALO
Kartu HALO merupakan market leader pada segmen kartu prabayar.
2) SIMPATI
SIMPATI merupakan kartu prabayar pertama di Asia dan merupakan produk
TELKOMSEL yang paling sukses.
3) Kartu AS diluncurkan pada tahun 2004, merupakan kartu prabayar yang dapat
diisi ulang seperti halnya kartu prabayar lainnya.
4) TELKOMSEL Siaga
64
3. View Net
1) Pay TV Cable
2) Pay TV Satelite
4. Internet
1) Telkom Net Instan
Merupakan layanan akses internet dial-up tanpa perlu berlangganan dengan
konsep layanan mudah dan sederhana.
2) Telkom Net ISDN
Terdiri dari :
i. TELKOMNET ISDN PRA.
ISDN\Panduan Solusi Pelayanan Teknologi Informasi adalah jaringan
digital yang menyediakan layanan telekomunikasi multimedia, merupakan
pengembangan dari sistem telepon yang telah terintegrasi.
ii. TELKOM ISDN BRA
ISDN\Panduan Solusi Pelayanan Teknologi Informasi adalah jarngan atau
digital yang menyediakan layanan telekomunikasi multimedia. Merupakan
pengembangan dari sistem telepon yang telah terintegrasi.
3) Telkom Net Instan
ASTINet adalah layanan akses internet dan multi media TELKOMNet untuk
akses internet menuju Global Internet. Layanan ini menyediakan fasilitas
koneksi akses ke internet yang disediakan pada port router TELKOMNet
.
65
4) SPEEDY
Layanan akses internet dengan kecepatan tinggi (Board Band) menggunakan
teknologi Asymmetric Digital Subcriber line (ADSL), yang memungkinkan
terjadinya komunikasi data Voice dan Video secara bersamaan.
5) TELKOMNet Whole Sale (Vpn Dial)
Layanan akses dial up ke internet suatu perusahaan yang dilakukan secara
remote dan mobile melalui jaringan data berbasis TCP IP (MPLS\tunneling)
pada TELKOMNet.
6) Plasa.com
Merupakan layanan portal web TELKOM yang menyajikan layanan informasi
serta komunitas internet berbahasa Indonesia dengan fokus layanan pada
komunitas pendidikan nasional.
7) I-Manage
Layanan yang menyediakan fasilitas Hosting dan collocation bagi perusahaan
yang memerlukan outsource dalam menempatkan aplikasi dan datanya
(application outsource enterprise).
8) I-Settle
Layanan yang memberikan fasilitas settlment transaksi perdagangan dan
pembayaran dalam sistem pembayaran elektronis (electronic payment).
9) I-Deal
Layanan yang menyediakan aplikasi dan fasilitas untuk kesepakatan bisnis
secara elektronis (on-line dealling) untuk mempertemukan pembeli dengan
penjual, investor dengan mitra lokalnya dan produsen dengan supliernya.
66
10) I-Exchange
Implementasi aplikasi e-business pada umumnya bertujuan untuk
mengefisisenkan serta mempercepat suatu proses. I-Exchange merupakan
bisnis kolaborasi yang menghubungkan suatu perusahaan ke perusahaan lain.
11) E-Public Service
a. Internet Telepon
Terdiri dari:
i. TELKOMSave
Merupakan layanan panggilan internasional yang mirip dengan
TELKOM Global 017 namun menggunakan metode Two Stage
Dialing, jadi untuk melakukan panggilan internasional, pelanggan
terlebih dahulu harus memutar nomor akses, memasukan nomor pin,
setelah itu baru memutar nomor tujuan. Tarif layanan ini lebih murah
40% dari tarif SLI. Layanan ini terdiri dari pasca-bayar dan pra-bayar.
ii. TELKOM Global 017
Layanan baru dari TELKOM yang berupa akses layanan untuk
panggilan internasional ke mancanegara.
5. Services Net
1) Telkom Intercarrier
Merupakan layanan interkoneksi untuk penyelenggara jasa dan jaringan
berlisensi lainnya (other licenses operator). TELKOM Intercarrier
mencangkup layanan interkoneksi jaringan, interkoneksi jasa, dan sirkit sewa.
67
2) Telkom Satelite
Jasa sewa kanal atau saluran pada satelit. Transponder yang disewakan adalah
transporter satelit yang bekarja pada pita frekuensi radio klasifikasi C (C-
Band)
3) Pengendali Satelit
6. Produk Lainnya
1) I-Vas
I-Vas adalah ‘Suatu Kartu Multi Layanan Internet’ yang menjadi alat bayar
untuk berbagai konten atau layanan internet yang bersifat micro payment.
2) Ventus
Merupakan layanan jasa nilai tambah dan konvergensi dari layanan surat-
menyurat elektronis (email) dan Mobile System (cellural \ wireless).
3) DID
Direct Inward Dialing (DID) adalah fasilitas dari PABX (Private Automatic
Branch Exchange) \ STLO (Sentral Telepon Langganan Otomatis) yang
menemukan pelanggan telepon biasa \ PSTN (Public Switched Telephone
Network) dapat memanggil secara langsung nomor telpon cabang dari PABX
tanpa melalui operator.
III.5 Prosedur Pajak Pertambahan Nilai
Pada tanggal 18 Pebruari 2004 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk.
dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak berdasarkan Surat Pengukuhan Pengusaha
Kena Pajak No. PEM-427 J/WPJ.04/KP.0607/PPN/2006 dari Kantor Pelayanan Pajak
BUMN. Nomor Pokok Wajib Pajak yaitu 01.000-013-1-051-000.
68
PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. termasuk subyek Pajak
Pertambahan Nilai, karena PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. sebagai
Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan dan perolehan Barang Kena Pajak.
Objek Pajak Pertambahan Nilai pada PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk.
dikenakan atas penyerahan Barang Kena Pajak di dalam Daerah Pabean.
Dalam sisten perpajakan khususnya sistem pajak Pertambahan Nilai, fungsi yang
terkait adalah :
1. Fungsi Piutang (Account Receivable)
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencaat Nomor invoice dan membubuhkan
paraf sebagai tanda bahwa invoice tersebut telah diperiksa oleh fungsi piutang.
Setelah itu, fyngsi piutang bertangung jawab untuk membuat Faktur Pajak
sebanyak dua rangkap lalu memeriksa kesesuaiannya berdasarkan invoice, delivery
order, purchase order yang diterima dipermintaan keluar barang (PKB) controller,
invoice, delivery order, purchase order kemudian diserahkan kepada penagih
(collection).
2. Fungsi Penagihan (Collection)
Fungsi ini menerima Faktur Pajak, invoice, delivery order, purchase order yang
berasal dari fungsi piutang. Bertanggung jawab untuk mengirimkan Faktur Pajak
yang asli bersama dengan invoice, delivery order, purchase order kepada
pelanggan yang telah dibubuhi materai.
3. Fungsi Pembelian
Fungsi ini menerima invoice serta Faktur Pajak asli yang berasal dari penjual
(pemasok). Fungsi ini bertanggung jawab untuk memeriksa kelengkapan data-data
yang terdapat dalam invoice, kemudian membubuhkan paraf sebagai tanda bahwa
69
invoice telah diperiksa oleh fungsi pembelian. Faktur Pajak asli yang diperoleh
dari penjual (pemasok) kemudian diberikan ke fungsi pajak.
4. Fungsi Pajak
Fungsi ini melakukan pengisian dokumen yang berhubungan dengan kewajiban
Pajak Pertambahan Nilai seperti SPT Masa PPN dan Surat Setoran Pajak (SSP).
Fungsi ini juga melakukan penghitungan Pajak Keluaran, Pajak Masukan, dan
Pajak Pertambahan Nilai Kurang/Lebih Bayar, dan melakukan persiapan atas
dokumen-dokumen yang berhubungan dengan Pajak Pertambahan Nilai.
5. Fungsi Akuntansi
Fungsi akuntansi melakukan pencatatan berdasarkan invoice kedalam buku besar
dengan menggunakan sistem manual. Informasi yang diperlukan oleh manajemen
dalam sistem perpajakan Pajak Pertambahan Nilai adalah :
• Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk
tertentu
• Jumlah nilai pembelian menurut jenis produk atau kelompok produk tertentu.
• Nama, alamat, serta NPWP pembeli atau pemasok
• Kuantitas produk yang dibeli atau dijual
• Besarnya Pajak keluaran yang dibayarkan perusahaan atau Pajak Masukan yang
dipungut perusahaan
• Otorisasi perusahaan.
70
III.6 Proses Pengumpulan Data
Dalam proses pengumpulan data, penulis melakukan pengamatan dan
wawancara untuk membantu proses penelitian yang dilakukan. Pengamatan dan
wawancara dilaksanakan pada bulan Pebruari 2008 sampai dengan bulan Juni 2008.
Pertanyaan yang diajukan penulis adalah tentang aspek perpajakan dan penerapan Pajak
pertambahan Nilai yang dipakai oleh perusahaan. dalam menganalisis data-data yang
telah dikumpulkan, penulis melakukan metode-metode sebagai berikut :
1. Observasi
Yaitu, penulis memperoleh informasi melalui proses observasi. Penulis melakukan
pengamatan dan wawancara langsung kepada Bagian Perpajakan PT
TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. untuk mendapatkan informasi mengenai
perpajakan khususnya informasi penerapan dan pelaporan Pajak Pertambahan
Nilai.
2. Dokumentasi
Penulis mendapatkan data-data yang harus diteliti antara lain Laporan Keuangan
PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. tahun 2007 yang terdiri dari Neraca
dan Laporan Rugi Laba. Kemudian SPT Masa Januari-Desember 2007 dan Buku
Besar.
3. Reperformace
Penulis melakukan penghitungan kembali besarnya Pajak Pertambahan Nilai
terutang PT TELEKOMUNIKASI INDINESIA Tbk. Divre II untuk Masa Januari-
Desember 2007 berdasarkan data-data yang diterima dengan menggunakan metode
penghitungan dan tarif PPN yang berlaku.
Recommended