View
51
Download
0
Category
Preview:
DESCRIPTION
Bangunan Ruang Sisi Datar
Citation preview
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENJELASAN TENTANG PRISMA
Prisma adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua bidang yang sejajar ( bidang
alas dan bidang atas ) dan oleh bidang lain yang saling berpotongan menurut rusuk-
rusuk sejajar.
Jenis – Jenis Prisma :
Berdasarkan bentuk bidang alas, prisma dapat disebut sebagai “ prisma segi- n” :
- Jika bidang alasnya berbentuk segitiga disebut prisma segitiga
- Jika bidang alasnya berbentuk segiempat disebut prisma segiempat dan setrusnya.
- Jika prisma yang bidang alasnya jajaran genjang disebut prisma pararelepipedum.
Ditinjau dari rusuk-rusuk prisma, prisma dapat disebut sebagai :
- Prisma tegak adalah prisma yang rusuk-rusuk tegaknya tegak lurus terhadap bidang
alas.
- Prisma miring adalah prisma yang rusuk-rusuk tegaknya tidak tegak lurus terhadap
bidang alas.
Contoh gambar sebagai berikut :
1
Sifat – sifat prisma tegak, prisma miring, dan prisma sigi- n beraturan :
1. Bidang alas dan bidang atasnya sejajar serta bentuknya sama dan sebangun.
2. Bidang sisi tegak berbentuk jajargenjang.
3. Semua rusuk tegak sejajar dan sama panjang.
4. Semua bidang diagonalnya berbentuk jajargenjang.
5. Benyak bidang diagonal pada prisma segi-n adalah n/2(n-3).
6. Banyak diagonal ruang pada prisma segi-n adalah n(n-3)
Luas selubung prisma segi-n beraturan = (keliling bidang alas segi-n) x (panjang rusuk tegak )
Luas Permukaan Prisma = (luas bidang alas + luas selubung + luas bidang alas)
2 volume prisma = volume balok
2 volume prisma = panjang x lebar x tinggi
Volume prisma = ½ x panjang x lebar x tinggi
Volume prisma = (1/2 x luas alas balok) x tinggi
Volume Prisma = Luas alas x tinggi
Contoh soal :
1. Hitunglah volume prisma segilima jika luas alasnya 50cm2 dan tingginya 15cm!
Jawab : Diket : Luas alas = 50 cm2
Tinggi = 15 cm
Dihit : Volume prisma ?Hitungan :
Volume prisma = luas alas x tinggi= 50 cm2 x 15 cm
= 750 cm3
Jadi, volume prisma segilima adalah 750 cm3
2
Jaring-jaring prisma :
( jaring-jaring prisma segitiga)
( jaring-jaring prisma segilima)
(jaring-jaring prisma segienam)
2.2 PENJELASAN TENTANG KUBUS
3
Kubus adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh enam sisi berbentuk persegi
yang kongruen.
h g
e f
d c
a b
Kubus abcdefgh mempunyai :
6 sisi kubus : abcd, abef, adeh, bcfg, cdgh, efgh.
12 rusuk, rusuk alas : ab, bc, cd, ad.
rusuk atas : ef, fg, gh, eh.
rusuk tegak : ae, bf, cg, dh.
8 titik sudut : a dengan g, b dengan h, c dengan e, d dengan f.
12 buah diagonal sisi : ac dan bd, eg dan fh, af dan be, ch dan dg, bg dan
cf, ah dan de.
4 buah diagonal ruang : ag dan ce, bh dan df.
6 buah bidang diagonal : abgh, acge, adgf, bche, bdhf, dan cdef.
Luas Permukaan Kubus = 6 x S2
Keliling Kubus = 12 x S
Volume Kubus = Luas alas x tinggi = S2 x S = S3
Contoh soal :
1. Hitung volume kubus yang mempunyai rusuk 9 cm!Jawab : Diket : Sisi = 9 cn
Dihit : Volume kubus ?Hitungan :
Volume = S3 = 9 x 9 x 9 = 729 cm3
Jadi, volume kubus sebesar 729 cm3
Jaring-jaring kubus :
4
.
2.3 PENJELASAN TENTANG BALOK
5
Balok adalah bangun ruang yang dibatasi oleh 6 bidang datar yang masing-
masing berbentuk persegi.
H G
E F
D C
A B
Balok ABCD EFGH dibatsi oleh 6 buah bidang datar yang berbentuk persegi yaitu :
ABCD, ABFE, DCGH, EFGH, BCGF dan ADHE. Panjang balok (AB), lebar balok
(BC), tinggi balok (AE).
Balok ABCD EFGH mempunyai :
6 sisi balok : ABCD, EFGH, BCFG, ADEH, ABEF, CDGH.
12 rusuk balok : (AB, EF, CD, GH) (BC, AD, EH, FG) (AE, BF, CG, DH).
8 buah titik sudut : A, B, C, D, E, F, G, H.
12 buah diagonal sisi : (AC, BD, EG, FH) (AF, BE, DG, CH) (AH, DE, BG,
CF), dimana AC ≠ AF ≠ AH
4 buah diagonal ruang : AG, BH, CE, DF
6 buah bidang diagonal : ACGE dan BDHF, AFGD dan BEHC, BGHA dan
DFED.
Luas permukaan balok = 2 x {(p x l) + (p x t) + (l x t)}cm3
Volume balok = ( p x l x t ) cm3
Contoh soal :
1. Sebuah balok mempunyai panjang 5 cm, lebar, 3 cm tinggi 4 cm, hitunglah
volume balok tersebut!
Jawab : Diket : panjang : 5 cm, lebar : 3 cm, tinggi : 4 cm.
Dihit : Volume balok?
Penyelesaian :
Volume Balok = (p x l x t)cm3
6
= ( 5 x 3 x 4 )
= 60 cm3
Jadi volume balok tersebut adalah 60 cm3
Jaring-jaring balok :
2.4 PENJELASAN TENTANG LIMAS
Limas adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah segi (n) dan segitiga-
segitiga yang mempunyai titik puncak persekutuan di luar bidang segi (n).
Garis t disebut tinggi limas dan titik T disbut titik puncak.
Seperti prisma, nama limas juga berdasarkan jumlah segi (n) sisi alasnya. Apabila
alas limas berupa segi (n) beraturan dan tiap sisi tegak merupakan segitiga sama kaki
yang beraturan, maka limasnya disebut limas segi (n) beraturan.
7
Macam-macam limas :
Limas sembarang yaitu limas yang bidang alasnya berbentuk segi-n sembarang dan
titik puncaknya sembarang.
Limas beraturan yaitu limas yang bidang alasnya berbentuk segi-n beraturan dan
proyeksi titik puncaknya berimpit dengan titik pusat bidang alas.
Unsur-unsur yang dimiliki limas : titik sudut, rusuk, dan bidang isi.
Ciri-ciri limas : 1. Bidang atas berupa sebuah titik.
2. Bidang bawah berupa bidang datar.
3. Bidang sisi tegak berupa segitiga.
Sifat-sifat limas beraturan :
1. Unsur yang dimiliki adalah titik sudut, rusuk dan bidang sisi.
2. Limas segi-n beraturan mempunyai alas berupa segi-n beraturan, dimana :
semua rusuk tegaknya sama panjang, semua sisi tegaknya kongruen, semua
apotemanya sama panjang (apotema = jarak titik puncak ke titik alas)
3. Tinggi limas adalah jarak dari titik puncak ke proyeksinya pada alas limas.
4. Titik puncak limas adalah titik temu bidang sisi tegaknya yang berbentuk segitiga.
Luas limas = jumlah luas sisi tegak + luas alas
Volume limas dapat ditentukan dengan membelah sebuah kubus bersisi r menjadi
enam buah limas yang kongruen, dimana :
Tinggi limas = ½ rusuk kubus
r = 2 x tinggi limas
maka : Volume kubus = 6 x volume limas
volume limas = 1/6 x volume kubus
= 1/6 x r3
8
= 1/6 x r2 x r
= 1/6 x r2 x 2tinggi
= 1/3 x r2 x tinggi
Volume limas = 1/3 x luas alas x tinggi
Contoh limas :
T Pada gambar disamping menunjukkan limas segiempat
yang memiliki :
5 titik sudut = A, B, C, D, dan T
D C 5 bidang sisi = 1 sisi alas (ABCD)
4 sisi tegak (TAB,TBC,TCD,TAD)
A B 4 rusuk alas = (AB, BC, CD, DA)
4 rusuk tegak = (AT, BT, CT, DT)
Pada gambar disamping menun jukkan limas segilima
T yang mempunyai :
6 titik sudut = A, B, C, D, E, dan T
E 6 bidang sisi = alas (ABCDE)
tegak (TAB,TBC,TCD,TDE,TAE)
A D 5 rusuk alas = AB, BC, CD, DE, EA
5 rusuk tegak = AT, BT, CT, DT, ET
B C
Pada gambar disamping menunjukkan limas segienam
T yang mempunyai :
7 titik sudut = A, B, C, D, E, F, dan T
9
7 bidang sisi = alas (ABCDEF)
F E tegak (TAB,TBC,TCD,TDE,TEF,
TAF)
A D 6 rusuk alas = (AB, BC, CD, DE, EF, AF)
B C 6 rusuk tegak = (AT, BT, CT, DT, ET, FT)
Contoh soal :
Diket : r = 15 cm T
t = 20 cm
Dihit : Luas limas?
20
D C
15
A 15 B
Penyelesaian :
Luas alas = sisi x sisi Luas limas = jumlah luas sisi tegak x luas sisi
= 15 x 15 = (4 x 150 cm2) + 225 cm2
= 225 cm2 = 600 cm2 + 225 cm2
= 825 cm2
Luas segitiga = ½ x alas x tinggi Jadi luas sisi limas = 825 cm2
= ½ x 15 x 20
= 150 cm2
Jaring-jaring limas :
10
(jarring-jaring limas segiempat)
(jaring-jaring limas segilima)
(jarring-jaring limas segienam)
2.5 PENJELASAN TENTANG LIMAS SEGITIGA
11
Limas segitiga adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh 4 buah bidang datar
(masing-masing berbentuk segitiga), sebuah segitiga bertindak sebagai alas dan 3
buah lainnya bertindak sebagai bidang-bidang sisi tegak.
Limas segitiga T.ABC mempunyai :4 titik sudut = A, B, C, T4 bidang sisi = ABC, ABT, BCT, ACT6 rusuk = AB, BC, CA, AT, BT, CT
Jenis-jenis limas segitiga atau bidang empat :1. Limas segitiga sembarang adalah suatu bangun segitiga sembarang dan titik
puncaknya sembarang.2. Limas segitiga tegak adalah suatu bangun segitiga yang salah satu rusuknya
tegak lurus pada bidang alas tepat pada salah satu titik sudut bidang alas.3. Limas segitiga siku-siku adalah suatu bidang empat dengan ketiga buah rusuk
yang bertemu pada satu titik saling tegak lurus. 4. Limas segitiga orthogonal adalah suatu bangun segitiga yang dengan sepasang
rusuk yang saling berhadapan dan bersilangan saling tegak lurus.5. Limas segitiga sama sisi adalah suatu bidang empat dengan keempat bidang
segitiganya kongruen.
Luas permukaan limas = (luas T.AB + luas T.AC + luas T.BC) + luas ABCLuas permukaan limas = jumlah luas sisi tegak + luas alas
Volum limas = 1/3 x luas alas x tinggi
Contoh soal :
1. Hitunglah volum limas yang mempunyai tinggi 30 cm dan luas alas 100 cm2
12
Jawab :
Diket : Luas alas = 100 cm2, tinggi = 30 cm
Dihit : Volume limas?
Penyelesaian :
Volume limas = 1/3 . luas alas. tinggi
Volume limas = 1/3 x 100 cm2 x 30 cm
Volume limas = 1000 cm3
Jadi volume limas adalah 1000 cm3
Jaring-jaring limas segitiga :
2.6 PENJELASAN TENTANG BIDANG EMPAT BERATURAN
13
Bidang empat beraturan adalah suatu bidang empat yang semua rusuknya
sama panjang. Misalkan bidang empat tersebut adalah T.ABC.
Dimana TA = TB = TC = AB = BC = AC
T
D
A C
c a
B
Luas alas = ½ AB sin C
= ½ x 6 x 6 sin 60 0
= ½ x 6 x 6 x ½√3
= 9√3
Sin C diperoleh dari menarik garis tinggi BD ┴ AC :
Pada segitiga ABD terdapat BD = c sin A
Pada segitiga BCD terdapat BD = a sin C, dimana c sin A = a sin C.
Bangun bidang empat beraturan diperoleh dengan cara memproyeksikan T pada
bidang alas ABC. Misalkan proyeksi T pada alas adalah T. Jadi tinggi bidang empat
tersebut adalah TT’. Dari titik A ditarik garis tegak lurus BC. Proyeksi A pada garis
BC tersebut adalah A’.
AA’ = AB2 – A’B 2 = 3√3
AT’ = 2/3 AA’ / T’A’ = 1/3 AA’ = √3
14
TA’ = 3 √3 sehingga TT’ = A’T2 – (T’A’) 2 = 27 – 3 = 2√6
Volum bidang empat beraturan = 1/3 x luas alas x tinggi
= 1/3 x 9√3 x 2√6 = 18√2 cm3
BAB III
PENUTUP
15
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan yang telas dibahas tentang bangun ruang sisi datar, kami dapat
menyimpulkan banyak benda-benda berbentuk bangun ruang sering kita temukan dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya kita bisa menghitung luas suatu ruangan dengan
menggunakan luas kubus, dan masih banyak lagi yang bisa kita hitung dengan
menggunakan rumus-rumus yang telah kami jelaskan.
3.2 Saran
Kami sangat senang jika para pembaca bisa merasakan manfaat dari materi yang telah
kami bahas dan kami menyarankan agar bisa dipelajari dengan baik untuk kepentingan
diri dan demi terkuasainya materi bangun ruang agar melancarkan proses belajar
mengajar dalam materi ini. Dan apabila ada kekurangan dalam pembahasan ini, kami
mengharapkan kritik dan saran dari saudara sekalian.
DAFTAR PUSTAKA
Tamrin, Drs. 2003. Rahasia Penerapan Rumus. Surabaya : Gitamedia Press.
16
Recommended