BIMTEK SPMI -...

Preview:

Citation preview

BIMTEK SPMI

Erna Sri Wibawanti

LLDIKTI Wilayah V Yogyakarta

9-10 & 16-17 Juli 2019

Disarikan dari berbagai sumber

LIBERALISASI PENDIDIKAN DUNIAMenuntut daya saing pendidikan yang tangguh

(kualitas)

Publik menuntut AkuntabilitasPenyelenggaraan Pendidikan

SPM-PT ADALAH TUNTUTAN EKSTERNAL

PENJAMINAN MUTU INTERNAL DILAKSANAKAN UNTUK

MEMPERSIAPKAN PENJAMINAN MUTU EKSTERNAL

MUARA PENJAMINAN MUTU INTERNAL DAN EKSTERNAL ADALAH

PENINGKATAN MUTU SATUAN PENDIDIKAN

PENJAMINAN MUTU INTERNAL DAN EKSTERNAL

Pasal 51 UU No 12 Th 2012 (UU Dikti):

➢ Pendidikan Tinggi yang bermutu merupakan

pendidikan tinggi yang menghasilkan lulusan yang

mampu secara aktif mengembangkan potensinya dan

menghasilkan ilmu pengetahuan dan/atau teknologi

yang berguna bagi masyarakat, bangsa, dan negara.

➢ Untuk mendapatkan pendidikan tinggi yang

bermutu tersebut, pemerintah menyelenggarakan

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPM

Dikti).

SPM Dikti merupakan kegiatan sistemik untuk

meningkatkan mutu pendidikan tinggi secara

berencana dan berkelanjutan.

➢ SPM Dikti dilakukan melalui tahap Penetapan,

Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan

Peningkatan (PPEPP) Standar Pendidikan Tinggi

(Standar Dikti).

➢ SPM Dikti terdiri atas:

1) Sistem Penjaminan Mutu internal (SPMI) yang

dilaksanakan oleh perguruan tinggi;

2) Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) yang

dilakukan melalui akreditasi;dan

3) Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti)

sebagai dasar pelaksanaan SPMI dan SPME.

(Psl 52 ayat (4) dan Psl 53 UU DIKTI)

TUGAS DARI PERGURUAN TINGGI DALAM SPM DIKTI

. Perguruan Tinggi bertugas menetapkan

Standar Dikti kemudian melaksanakan,

mengevaluasi pelaksanaannya, mengendalikan

pelaksanaannya, dan meningkatkan Standar

Dikti tersebut secara berkelanjutan.

Semua kegiatan ini dilakukan dengan

mengimplementasikan SPMI yang luarannya

kemudian dimintakan akreditasi kepada LAM

atau BAN-PT untuk memperoleh status

terakreditasi dan peringkat terakreditasi.

Secara ringkas perguruan tinggi bertugas:

a. mengelola SPMI dengan model:1).membentuk Unit Penjaminan Mutu untukmengimplementasikan SPMI;

2).mengintegrasikan implementasi SPMI padamanajemen perguruan tinggi; atau

3) kombinasi antara model pertama dan modelkedua;

b. menyusun dokumen yang diperlukan untukmengimplementasikan SPMI di PerguruanTinggi yang bersangkutan;

c. membentuk dan mengelola PD Dikti tingkatperguruan tinggi; dan

d. mengimplementasikan SPMI dengan melibatkansemua pemangku kepentingan di dalamperguruan tinggi yang bersangkutan.

MEKANISME SPM DIKTI

Kebijakan Nasional Sistem Penjaminan Mutu Eksternal atau Akreditasi

Berdasarkan :

❑ UU NO 12 Th 2012 Tentang Pendidikan Tinggidan

❑ Permenristek Dikti No 32 Th 2016 TentangAkreditasi Prodi dan Perguruan Tinggi(Pengganti dari Permendikbud No 87 Th2014)

❑ PermenristekdiktiNo. 62 Tahun 2016, SPM-Dikti

❑ PerBAN PT No 4 Th 2017 Tentang KebijakanPenyususnan Instrumen Akreditasi

❑ PerBAN PT No 2 Th 2017 Tentang StandarAkreditasi Nasioal -Pendidikan Tinggi

Sistem Penjaminan Mutu Eksternal

Adalah kegiatan penilaian melalui akreditasi untuk

menentukan kelayakan dan tingkat pencapaian mutuprogram studi dan perguruan tinggi.

Di dalam Pasal 55 UU Dikti dinyatakan bahwa:

a. Akreditasi merupakan kegiatan penilaian sesuai

dengan kriteria yang telah ditetapkan berdasarkan

SN Dikti;

b. Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan:

1) Program studi; dan

2) Perguruan tinggi; atas dasar kriteria yang mengacu

pada SN Dikti.

c. Pemerintah membentuk Badan Akreditasi Nasional

Perguruan Tinggi (BAN-PT)untuk:

1) mengembangkan sistem akreditasi; dan

2) melakukan akreditasi perguruan tinggi.

d. Pemerintah atau masyarakat membentuk Lembaga

Akreditasi Mandiri (LAM) untuk melakukan akreditasi

program studi.

Tujuan dan Fungsi Sistem Penjaminan MutuEksternal atau Akreditasi

1.menentukan kelayakan program studi dan

perguruan tinggi berdasarkan kriteria

yang mengacu pada SN Dikti;

2. menjamin mutu program studi dan

perguruan tinggi secara eksternal, baik

bidang akademik maupun non akademik,

untuk melindungi kepentingan mahasiswa

dan masyarakat.

SPME memiliki siklus kegiatan yang terdiri atas:

a. evaluasi data dan informasi perguruan tinggidan/atau program studi (desk evaluation) yangdisimpan dalam Pangkalan Data Pendidikan Tinggi,yaitu kegiatan mengukur pemenuhan StandarPendidikan Tinggi;

b. visitasi ke perguruan tinggi, yaitu kegiatanmemeriksa kesesuaian data dan informasi tentangpemenuhan Standar Pendidikan Tinggi yangdisimpan dalam Pangkalan Data Pendidikan Tinggidengan fakta yang terdapat di perguruan tinggidan/atau program studi;

c. penetapan status dan peringkat akreditasiperguruan tinggi dan/atau program studi

d. Pemantauan Status Akreditasi dan PeringkatTerakreditasi

Luaran proses SPME atau akreditasi dinyatakan dengan status

akreditasi program studi dan/atau perguruan tinggi, yang terdiri

atas:

1. terakreditasi;

2. tidak terakreditasi.

Peringkat terakreditasi program studi dan/atau perguruan

tinggi terdiri atas:

1. terakreditasi baik;

2. terakreditasi baik sekali; dan

3. terakreditasi unggul.

➢ terakreditasi baik, yaitu memenuhi SN Dikti;

➢ terakreditasi baik sekali dan terakreditasi unggul, yaitu

melampaui SN Dikti.

Tingkat pelampauan SN Dikti oleh program studi dan

perguruan tinggi, ditetapkan oleh LAM dan/atau BAN-

PT sesuai kewenangan masing-masing.

Masa berlaku status terakreditasi dan peringkat

terakreditasi program studi dan perguruan tinggi

adalah 5 (lima) tahun dan wajib diumumkan kepada

masyarakat

Pimpinan Prodi/Perguruan Tinggi Wajib mengajukan

akreditasi ulang paling lambat 6 (enam) bulan

sebelum masa berlakunya dan peringkat terakreditasi

berakhir

Pemantauan Status Akreditasi dan Peringkat Terakreditasi.

a. LAM dan/atau BAN-PT melakukan pemantauan terhadap status

akreditasi dan peringkat terakreditasi program studi dan/atau

perguruan tinggi yang telah ditetapkan, berdasarkan data dan

informasi pada PD Dikti dan/atau fakta hasil asesmen lapangan;

b. Status akreditasi dan peringkat terakreditasi program studi

dan/atau perguruan tinggi dapat dicabut sebelum masa berlakunya

berakhir, apabila program studi dan/atau perguruan tinggi terbukti

tidak lagi memenuhi syarat status akreditasi dan peringkat

terakreditasi tersebut.

c. Gelar akademik, vokasi, dan profesi dinyatakan tidak sah dan dicabut

oleh Menteri apabila dikeluarkan oleh:

Perguruan Tinggi dan/atau Program Studi yang tidak

terakreditasi; dan/atau

perseorangan, organisasi, atau penyelenggara Pendidikan

Tinggi yang tanpa hak mengeluarkan gelar akademik, vokasi,

dan profesi

Pasal 7 Peremenristekdikti No 32 Th 2016 Tentang Akreditasimenyatakan :

1). Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi dilakukan

dengan menggunakan Instrumen Akreditasi

2). Instrumen akreditasi sebagaimana dimaksud ayat 1) terdiri dari :

a. Instrumen akreditasi Program Studi; dan

b. Instrumen akreditasi Perguruan Tinggi

3). Istrumen Akreditasi Program Studidan Perguruan Tinggi disusun

berdasarkan interaksi antar standar di dalam Standar Pendidikan

Tinggi

4). Instrumen Akreditasi Program Studi sebagaimana dimaksud

pada ayat 2) huruf a disusun berdasarkan :

a. Jenis Pendidikan, yaitu vokasi, akademik, profesi

b. Program Pendidikan, yaitu program diploma, sarjana, sarjanaterapan, magister, magister terapan, profesi, spesialis, doctor,dan doctor terapan

c. Modus pembelajaran yaitu tatap muka dan jarak jauh, dan

d. Hal-hal khusus

Dokumen AkreditasiInstitusi Baru

Dokumen yang diperlukan untuk akreditasi PerguruanTinggi Versi 3.0 Program Studi 4.0 dengan 9 Kriteria hanya2, yaitu:

1. LAPORAN KINERJA PT (LKPT)/LAPORANKINERJA PROGRAM STUDI (LKPS)/INSTITUTIONAL PERFORMANCE REPORT (IPR)

2. LAPORAN EVALUASI DIRI (LED) / SELFEVALUATION REPORT (SER)

Bobot PENILAIAN DOKUMEN AKREDITASI INSTITUSI PT

No.

Komponen Penilaian Bobot (%)

A Laporan Kinerja Perguruan Tinggi/Prodi /LKPT/LKPS

51.5

B Laporan Evaluasi Diri 48.5

Total 100

Kaidah yang digunakan dalam mengembangkanpenilaian dan instrumen akreditasi menurut

PerBAN PT No 4 Th 2017

1. Penilaian akreditasi diarahkan pada capaian kinerja tridharmaperguruan tinggi (outcome-based accreditation), peningkatan daya saing,dan wawasan internasional (international outlook) pada program studidan institusi perguruan tinggi.

Outcome-based accreditation yang dimaksud di sini adalah, padaakreditasi program studi (APS) berfokus pada ketercapaian capaianpembelajaran lulusan, sedang pada akreditasi perguruan tinggi (APT)adalah ketercapaian visi, misi, dan tujuan perguruan tinggi.

2. Penilaian akreditasi dilakukan secara uji tuntas dan komprehensifyang mencakup elemen pemenuhan (compliance) terhadap StandarNasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti), Standar Pendidikan Tinggiyang ditetapkan oleh perguruan tinggi, dan peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan pendidikan tinggi, serta konformasi(conformance) yang diukur melalui kinerja mutu (performance) dalamkonteks akuntabilitas publik

➢ Penilaian pemenuhan terhadap SN-Dikti dan peraturanperundangundangan yang relevan dilihat secara agregat, kecualiuntuk butir-butir standar yang bersifat mutlak, yaitu:

- Pemenuhan persyaratan legal pendirian perguruan tinggi- Pemenuhan persyaratan lahan- Pemenuhan persyaratan dosen tetap program studi➢ Ketidakberhasilan memenuhi butir-butir standar yang bersifat

mutlak dapat berimplikasi pada status tidak terakreditasi.

➢ penilaian akreditasi harus mencakup Input – Proses – Output –Outcome dari penyelenggaraan program studi dan perguruantinggi.

➢ Input /Masukan adalah berbagai hal yang dapat dan akan

digunakan dalam proses untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Masukan dapat berupa (1) sumber daya berwujud

(tangible), seperti: mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, dana,

sarana dan prasarana, dan (2) sumber daya tidak berwujud

(intangible) seperti visi dan misi, kurikulum, pengetahuan, sikap,

kreativitas, tata nilai, dan budaya.

➢ Proses adalah usaha untuk mendayagunakan sistem, sumberdaya

yang tersedia dalam pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Pendistribusian, pengalokasian, dan interaksi

antar sumberdaya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

proses ini. Proses tersebut mencakup aspek: tatapamong, tatakelola,

kepemimpinan, pembelajaran, suasana akademik, penelitian, dan

pengabdian kepada masyarakat.

➢ Output/Luaran adalah hasil langsung dari sebuah proses, atau hasil

dari aktivitas/kegiatan atau pelayanan yang diukur dengan

menggunakan ukuran tertentu antara lain: mutu dan relevansi

lulusan (IPK, masa studi, masa tunggu lulusan, kesesuaian mutu

lulusan dengan bidang kerja), hasil penelitian, dan PkM (publikasi,

hilirisasi, dan HKI).

➢ Outcome/Capaian adalah dampak yang ditimbulkan dari luaran

terhadap para pemangku kepentingan antara lain dapat berupa:

Ada 2 instrumen:

1. Laporan Evaluasi Diri (LED) dan

2. Laporan Kinerja Program Studi(LKPS)

Yang mengusulkan:

Unit Pengelola Program Studi (UPPS)

Yang membuat/mengisi:

UPPS dan Prodi

INSTITUTIONAL PERFORMANCE REPORT (IPR)/LAPORAN KINERJA PT (LKPT)

• LKPT merupakan borang indikator kinerja utama.

• Yang diisikan dalam LKPT ini adalah data kuantitatif dankualitatif sesuai format yang tersedia terdiri dari 5kelompok besar data :

1) Tata Pamong & Kerjasama

2) Mahasiswa,

3) Sumber Daya Manusia

4) Keuangan, Sarana dan Prasarana,

5) Luaran dan Capaian .

BORANG INDIKATOR KINERJA UTAMA

1. TATA PAMONG, TATA KELOLA, DAN KERJASAMA

2. MAHASISWA

3. SUMBER DAYA MANUSIA

4. KEUANGAN, SARANA DAN PRASARANA

5. PENDIDIKAN

6. PENELITIAN

7. PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

8. LUARAN DAN CAPAIAN TRIDHARMA

LKPT/LKPS menjadi persyaratan dalam penyusunan LED.

LKPS BERISI 8 KELOMPOK BESAR DATA

C. 9 Kriteria

C.1 Visi, Misi, Tujuan, dan StrategiC.2 Tata Pamong, Tata Kelola, dan KerjasamaC.3 MahasiswaC.4 Sumber Daya ManusiaC.5 Keuangan, Sarana, dan PrasaranaC.6 PendidikanC.7 PenelitianC.8 Pengabdian kepada MasyarakatC.9 Luaran dan Capaian Tridharma

Laporan Evaluasi Diri/LED

1. Latar Belakang

2. Kebijakan

3. Strategi Pencapaian Visi, Misi, dan Tujuan

4. Indikator Kinerja Utama

5. Indikator Kinerja Tambahan

6. Evaluasi Capaian VMTS

7. Simpulan Hasil Evaluasi Ketercapaian VMTS dan Tindak Lanjut

C.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi

1.Latar Belakang2.Kebijakan3.Strategi Pencapaian Standar4.Indikator Kinerja Utama

a) Sistem Tata Pamongb)Kepemimpinan

a)Sistem Penjaminan Mutua)Kerjasama

5.Indikator Kinerja Tambahan6.Evaluasi Capaian Kinerja7. Penjaminan Mutu Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerjasama8. Kepuasan Pengguna9. Simpulan Hasil Evaluasi dan Tindak lanjut

C.2 Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerjasama

1. Latar Belakang2 Kebijakan3. Strategi Pencapaian Standar4. Indikator Kinerja Utama

a. Kualitas Input Mahasiswab. Daya Tarik Program Studic. Layanan Kemahasiswaan

5. Indikator Kinerja Tambahan6. Evaluasi Capaian Kinerja7. Penjaminan Mutu Mahasiswa8. Kepuasan Pengguna9. Simpulan Hasil Evaluasi dan Tindak Lanjut

C.3 Mahasiswa

1. Latar Belakang2 Kebijakan3. Strategi Pencapaian Standar4. Indikator Kinerja Utama

a) Profil Dosenb) Kinerja dosenc) Pengembangan Dosend) Tenaga Kependidikan

5. Indikator Kinerja Tambahan6. Evaluasi Capaian Kinerja7. Penjaminan Mutu SDM8. Kepuasan Pengguna9. Simpulan Hasil Evaluasi dan Tindak Lanjut

C.4 Sumber Daya Manusia

1. Latar Belakang2 Kebijakan3. Strategi Pencapaian Standar4. Indikator Kinerja Utama

a) Keuanganb) Saranac) Kecukupan dan Aksesibilitas Prasarana

5. Indikator Kinerja Tambahan6. Evaluasi Capaian Kinerja7. Penjaminan Mutu Keuangan, Sarana, dan Prasarana8. Kepuasan Pengguna9. Simpulan Hasil Evaluasi dan Tindak Lanjut

C.5 Keuangan, Sarana, dan Prasarana

1. Latar Belakang2 Kebijakan3. Strategi Pencapaian Standar4. Indikator Kinerja Utama

a. Kurikulum Program Studi yang diakrediasib. Pembelajaranc. Suasana akademik

5. Indikator Kinerja Tambahan6. Evaluasi Capaian Kinerja7. Penjaminan Mutu pendidikan8. Kepuasan Pengguna9. Simpulan Hasil Evaluasi dan Tindak Lanjut

C.6 Pendidikan

1. Latar Belakang

2 Kebijakan

3. Strategi Pencapaian Standar

4. Indikator Kinerja Utama

5. Indikator Kinerja Tambahan

6. Evaluasi Capaian Kinerja

7. Penjaminan Mutu Penelitian

8. Kepuasan Pengguna

9. Simpulan Hasil Evaluasi dan Tindak Lanjut

C.7 Penelitian

1. Latar Belakang2 Kebijakan3. Strategi Pencapaian Standar4. Indikator Kinerja Utama

a. Kurikulum Program Studi yang diakrediasib. Pembelajaranc. Suasana akademik

5. Indikator Kinerja Tambahan6. Evaluasi Capaian Kinerja7. Penjaminan Mutu PkM8. Kepuasan Pengguna9. Simpulan Hasil Evaluasi dan Tindak Lanjut

C.8 Pengabdian kepada Masyarakat

1. Indikator Kinerja Utama

a) Luaran Dharma Pendidikan

b) Luaran Dharma Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

2.. Indikator Kinerja Tambahan

3. Evaluasi Capaian Kinerja

4. Penjaminan Mutu Luaran

5. Kepuasan Pengguna

6. Simpulan Hasil Evaluasi dan Tindak Lanjut

C.9 Luaran dan Capaian Tridharma

Dimensi penilaian

Titik berat penilaian

SKORING DAN STATUS

Status AKREDITASI

No. Rentang S korAIPT S tatus APT

1 Skor ≥ 361 * Unggul

2 300 < Skor ≤ 360 * Baik Sekali

3 200 ≤ Skor ≤ 300 * Baik

4 Skor < 200 TidakTerakreditasi

KesimpulanApapun model instrumen akreditasi yang akan ditetapkan, halprinsip yang perlu adalah sbb.:

1. Setiap Perguruan Tinggi wajib memiliki database yanglengkap dan selalu update sehingga mampu menjawabsemua data yang diminta apapun model tampilannya.

2. Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Perguruan Tinggi (LED)harus terhindar dari unsur plagiasi dan duplikasi.

3. Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Perguruan Tinggi (LED)harus berdasar pada rambu-rambu resmi dari BAN-PT,bukan contoh yang dibuat pihak lain.

4. Uraian dalam Laporan Evaluasi Diri Perguruan Tinggi (LED)harus sarat data dan sumber data.

5. Semua data yang tercantum dalam LED dn LKPT/LKPSwajib link secara online dengan database/website.

o Komitmen Pimpinan yang kurang

o Anggota tim yang kurang cakap

o Data menyebar, sehingga sulit untuk dikumpulkan

o Data base yang tidak baik

o Sulit mengumpulkan anggota tim

o Penulisan tidak mengacu pada standar penilaian

KENDALA-KENDALA YANG DIHADAPI

SARAN UNTUK UPPS dan PRODI

1. Perlu adanya Komitmen pimpinan (Dekan, Wakil Dekan, Ketua Jurusan, KetuaProgram Studi).

2. Segera menyusun Task Force yang tepat. Pilih tim yang:

❑ mempunyai sense of bilonging yang tinggi,

❑ bisa bekerja dengan keras, cerdas, ikhlas,

❑ bisa bekerja dalam tim,

❑ campur antara senior dan yunior,

3. Buat timeline dan disiplin terhadap jadwal/target yang sudah dibuat.

4. Pelajari instrumen, panduan pengisian, dan matriks penilaiannya.

5. Identifikasi kebutuhan data, informasi, bukti fisik apa saja yang belum ada/belumpunya.

SEMOGA SUKSES

MATURNUWUN

Recommended