View
222
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
i
bTINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG
EFEK SAMPING KB SUNTIK 3 BULAN DI DESA
SUKOREJO RW IX GIRITIRTO WONOGIRI
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh :
Ratih Pramita Wardhani
NIM B12037
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2015
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR
TENTANG EFEK SAMPING KB SUNTIK 3 BULAN
DI DESA SUKOREJO GIRITIRTO WONOGIRI
Diajukan Oleh :
Ratih Pramita Wardhani
NIM B12037
Telah diperiksa dan disetujui
Pada tanggal.....................
Pembimbing
Christiani Bumi Pangesti, S.SiT.,M.Kes
NIK. 201489130
iii
HALAMAN PENGESAHAN
TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR
TENTANG EFEK SAMPING KB SUNTIK 3 BULAN
DI DESA SUKOREJO GIRITIRTO WONOGIRI
Karya Tulis Ilmiah
Disusun Oleh:
Ratih Pramita Wardhani
NIM B12037
Telah Dipertahankan di Depan DewanPenguji
Ujian Akhir Program DIII Kebidanan
Pada tanggal : ........................
PENGUJI I PENGUJI II
Ernawati, S.ST.,M.Kes Christiani Bumi P, S.SiT.,M.Kes
NIK. 200886033 NIK. 201489130
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Mengetahui,
Ka. Prodi DIII Kebidanan
Retno Wulandari, S.ST
NIK. 200985034
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang bejudul : “Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur
Tentang Efek Samping KB Suntik 3 Bulan Di Desa Sukorejo RW IX Giritirto
Wonogiri”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas
akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi D III Kebidanan
STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,
Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu dra. Agnes Sri Harti M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta
2. Ibu Retno Wulandari S.ST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan
Kusuma Husada Surakarta
3. Ibu Christiani Bumi Pangesti, S.ST M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang
telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada
penulis.
4. Bapak Wakidjo selaku Ketua RW IX Sukorejo Giritirto Wonogiri, yang telah
bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data dan
penelitian.
5. Seluruh dosen dan staff Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
penyelesaian Karya Tulis Ilmiah.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga
Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, April 2015
Penulis
v
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015
Ratih Pramita Wardhani
NIM : B 12.037
TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG
EFEK SAMPING KB SUNTIK 3 BULAN DI DESA
SUKOREJO RW IX GIRITIRTO WONOGIRI
Xii + 55 Halaman + 18 Lampiran + 9 Tabel + 2 gambar
ABSTRAK
Latar Belakang : Keluarga Berencana (KB) adalah program pemerintah yang
dirancang untuk menyeimbangkan kebutuhan dan jumlah penduduk. KB
hormonal suntik dominan diminati wanita. Namun wanita sering mengabaikan
efek samping fisiologis pada kontrasepsi tersebut sehingga menjadikannya
sebagai keluhan membahayakan. Pentingnya pengetahuan WUS tentang efek
samping KB Suntik 3 Bulan adalah untuk mengurangi keluhan yang sering timbul
serta meningkatkan minat wanita dalam upaya peran serta program KB
pemerintah.
Tujuan : Mengetahui Tingkat Pengetahuan WUS Tentang Efek Samping KB
Suntik 3 Bulan di Desa Sukorejo RW IX Giritirto Wonogiri kategori baik, cukup,
dan kurang.
Metode Penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif.
Lokasi penelitian di Desa Sukorejo RW IX Giritirto Wonogiri pada 13-16 April
2015. Jumlah sampel sebanyak 40 WUS, menggunakan tehnik pengambilan
sampel purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner,
sedangkan analisis data yang digunakan adalah analisis univariat.
Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan WUS tentang efek samping KB Suntik 3
Bulan di Desa Sukorejo RW IX Giritirto Wonogiri, WUS dengan pengetahuan
baik sebanyak 8 responden (20%), pengetahuan cukup sebanyak 22 responden
(55%) dan pengetahuan kurang sebanyak 10 responden (25%).
Kesimpulan : Tingkat Pengetahuan WUS Tentang Efek Samping KB Suntik 3
Bulan sebagian besar kategori cukup yaitu 22 responden (55%).
Kata Kunci : Pengetahuan, KB, Efek Samping KB Suntik 3 Bulan
Kepustakaan : 21 Literatur (tahun 2005 s/d 2014)
vi
MOTTO
1. Sesungguhnya Allah tidak mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu
sendiri yang mengubah apa yang ada pada diri mereka (QS. Ar-Ra’d 13:11)
2. Hal terbaik yang bisa Anda lakukan untuk orang lain bukanlah membagikan
kekayaan Anda, tetapi membantu ia untuk memiliki kekayaannya sendiri
(Benjamin Disraeli)
3. Hidup adalah sebuah tantanga, maka hadapilah. Hidup adalah sebuah
nyanyian, maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi, maka sadarilah.
Hidup adalah sebuah mainan, maka mainkanlah. Hidup adalah sebuah cinta,
maka nikmatilah (Bhagawan Sri Sthaya Sai Baba)
4. Pekerjaan terbaik adalah Hobi yang dibayar (Ridwan Kamil)
5. Jangan nilai orang dari masa lalunya karena kita semua sudah tidak hidup
disana. Semua orang bisa berubah, biarkan mereka membuktikannya (Mario
Teguh)
PERSEMBAHAN
Dengan segala rendah hati, Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan :
1. Kepada Allah SWT karena atas segala karunia dan kemudahan dalam karya
tulis ilmiah ini.
2. Kepada Almarhumah Ibunda tercinta di surga yang selalu menjadi semangat
dan motivasiku hingga sejauh ini.
3. Ayah yang selalu memberikan doa dan nasehat yang selalu mengalir.
4. Kakak tersayang yang senantiasa menjagaku.
5. Bu Christiani Bumi Pangesti, S.SiT.,M.Kes yang selalu sabar membimbingku.
6. Teruntuk sahabatku dan keluargaku Pandu, Astrit, Asri, Rini, Rika, Sona,
Anin, Ami, Onika dan Ady yang selalu membantu memberikan motivasi dan
semangat.
7. Untuk kost dan Parisya’s TV Crew serta teman-teman 3A yang selalu
menebarkan canda tawanya.
8. Almamater tercinta.
vii
CURICULUM VITAE
Nama : Ratih Pramita Wardhani
Tempat / Tanggal Lahir : Wonogiri, 17 Juni 1994
Agama : Islam
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Sukorejo RT 03/ RW IX Giritirto Wonogiri
Riwayat Pendidikan
1. SD N 02 Giritirto, Wonogiri LULUS TAHUN 2006
2. SMP N 01 Wonogiri LULUS TAHUN 2009
3. SMA N 01 Wonogiri LULUS TAHUN 2012
4. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2012
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vi
CURICULUM VITAE ................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ....................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 4
E. Keaslian Penelitian ......................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ............................................................................... 8
B. Kerangka Teori............................................................................... 29
C. Kerangka Konsep Penelitian .......................................................... 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ..................................................... 31
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 32
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengangambilan Sampel ............... 32
ix
D. Variabel Penelitian ......................................................................... 34
E. Definisi Operasional....................................................................... 35
F. Instrumen Penelitian....................................................................... 36
G. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 40
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data .......................................... 40
I. Etika Penelitian .............................................................................. 43
J. Jadwal Penelitian ............................................................................ 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ................................................... 45
B. Hasil Penelitian .................................................................................... 45
C. Pembahasan .......................................................................................... 51
D. Keterbatasan ......................................................................................... 54
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 55
B. Saran ..................................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Definisi Operasional ...................................................................... 35
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner ........................................................................ 37
Tabel 4.1 Karakteristik Responden berdasarkan Umur................................. 46
Tabel 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan Jumlah Anak ..................... 46
Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan ........................ 47
Tabel 4.4 Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan .......................... 48
Tabel 4.5 Karakteristik Responden berdasarkan Lama Penggunaan KB ...... 48
Tabel 4.6 Nilai Mean dan Standar Deviasi .................................................. 49
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi pengetahuan WUS ....................................... 50
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori ........................................................................... 29
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ....................................................................... 30
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 7. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 9. Surat Persetujuan Responden (Informed Consent )
Lampiran 10. Kuesioner Uji Validitas
Lampiran 11. Kuesioner Penelitian
Lampiran 12. Kunci Jawaban Kuesioner
Lampiran 13 Data Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 14. Data Hasil Uji Validitas
Lampiran 15. Data Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 16. Data Tabulasi Hasil Penelitian
Lampiran 17. Deskripsi Data Penelitian
Lampiran 18. Dokumentasi Penelitian (Foto)
Lampiran 19. Lembar Konsultasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan sebuah negara berkembang dengan
jumlah peningkatan penduduk yang tinggi. Data jumlah penduduk dunia pada
tahun 2013 adalah 7,2 miiliar, dengan jumlah penduduk di Indonesia
mencapai 240 juta jiwa terdiri atas 119.507.600 pria dan 118.048.783 wanita,
dengan laju pertumbuhan sebesar 1,49 persen per tahun. Jumlah penduduk di
Indonesia pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 273,7 juta jiwa atau
mengalami kenaikan 67,9 juta jiwa dari jumlah penduduk Indonesia pada
tahun 2000 yaitu sebanyak 205,8 (Kompasiana, 2013).
Keluarga Berencana (KB) adalah suatu program pemerintah yang
dirancang untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk.
Secara umum dapat diuraikan bahwa keluarga berencana adalah suatu usaha
yang mengatur jumlah kelahiran atau meningkatkan kesejahteraan ibu dan
bayi dalam mewujudkan NKKBS dengan mengendalikan jumlah kelahiran
dan menjamin terkendalinya pertambahan penduduk. KB adalah mengatur
jumlah anak sesuai kehendak dan menentukan sendiri kapan seorang wanita
harus hamil (Irianto, 2014).
Tingkat prevalensi pemakaian alat kontrasepsi atau Contraceptive
Prevalence Rate (CPR), yang menunjukkan tingkat kesertaan ber-KB diantara
pasangan usia subur (PUS) mencapai 61,9% (suatu cara). Sebanyak
2
57,9% diantaranya menggunakan cara KB modern, hanya meningkat sebesar
0,5% dari 57,4% dalam 5 tahun terakhir. Penggunaan kontrasepsi didominasi
oleh alat kontrasepsi jangka pendek, terutama kontrasepsi suntik, yang
mencapai 31,9%. Tingkat pemakaian metode KB jangka panjang (MKJP),
yaitu IUD dan implan sebesar 15,4% serta metode operasi pria
(MOP/vasektomi) dan metode operasi wanita (MOW/tubektomi) hanya
sebesar 10,6% (BKKBN, 2013).
Kontrasepsi hormonal yang paling dominan dan diminati oleh wanita
adalah Suntik. Kontrasepsi suntikan (3 bulan) adalah alat kontrasepsi yang
berupa cairan berisi progesteron yang disuntikan pada tubuh wanita secara
periodik (3 bulan sekali) dengan keuntungan praktis, aman, efektif serta
tingkat keberhasilannya 99%. Untuk efek samping kontrasepsi ini adalah
mual, perdarahan bercak diantara masa haid, sakit kepala, nyeri perut bagian
bawah, gangguan siklus haid, amenore, depresi, keputihan, spotting, jerawat,
rambut rontok, perubahan berat badan, mual muntah, perubahan libido
(Irianto, 2014)
Sebagian wanita di Indonesia saat ini sudah menggunakan metode
kontrasepsi yang sudah ada walaupun belum tercapai maksimal pada
masyarakat dengan status sosial rendah. Namun kebanyakan pasangan yang
memutuskan ber-KB tanpa memikirkan beberapa faktor yang terjadi boleh
atau tidaknya alkon tersebut digunakan serta apa yang akan terjadi apabila
alkon tersebut digunakan, sehingga banyak keluhan mengenai efek samping
fisiologis mengenai penggunaan metode kontrasepsi tersebut (Irianto, 2014).
3
Status pendidikan dan pengetahuan mengenai kontrasepsi dan efek
sampingnya khususnya pada kontrasepsi suntik sebagai kontrasepsi yang
paling dominan dikalangan wanita mempengaruhi minat wanita untuk
memaksimalkan program KB dan peran serta wanita dalam upaya
pengendalian jumlah ledakan penduduk.
Berdasarkan studi kasus yang dilakukan penulis pada 16 Oktober
2014 di Desa Sukorejo RW IX Giritirto Wonogiri, jumlah wanita usia subur
umur 20-45 tahun yang sudah menikah adalah 220 orang. Hasil wawancara
tidak terstruktur dari 10 responden (wanita usia subur), 3 responden mampu
menjawab pertanyaan tentang efek samping KB suntik 3 bulan dan 7
responden tidak bisa menjawab pertanyaan tentang efek saping KB suntik 3
bulan. Sehingga peneliti tertarik untuk meneliti “Tingkat Pengetahuan WUS
tentang Efek Samping KB suntik 3 Bulan di Desa Sukorejo RW IX Giritirto
Wonogiri.
B. Perumusan Masalah
“Bagaimana Tingkat Pengetahuan WUS tentang Efek Samping KB
Suntik 3 Bulanan di Desa Sukorejo RW IX Giritirto Wonogiri tahun 2015?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan WUS tentang Efek
Samping KB Suntik 3 Bulanan di Desa Sukorejo RW IX Giritirto
Wonogiri.
4
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan WUS tentang Efek Samping
KB Suntik 3 Bulan dengan kategori baik
b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan WUS tentang Efek Samping
KB Suntik 3 Bulan dengan kategori cukup
c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan WUS tentang Efek Samping
KB Suntik 3 Bulan dengan kategori kurang
d. Untuk mengetahui faktor pendorong dan penghambat tingkat
pengetahuan WUS tentang Efek Samping KB Suntik 3 Bulan di Desa
Sukorejo RW IX Giritirto Wonogiri
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi ilmu pengetahuan
Menambah informasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
menambah wawasan yang lebih luas khususnya mengenai Efek samping
KB Suntik 3 Bulanan
2. Bagi Peneliti
a. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan peneliti dalam
memahami tingkat pengetahuan WUS tentang efek samping KB
Suntik 3 Bulanan.
b. Mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang didapat dari bangku kuliah
tentang keluarga berencana dan pengalaman yang nyata.
5
3. Bagi Institusi
a. BPS
Memberikan masukan kepada BPS dalam program peningkatan
pengetahuan tentang efek samping KB, khususnya KB suntik 3
Bulanan
b. Pendidikan
Menambah referensi perpustakaan dan sebagai sumber bacaan tentang
pengetahuan efek samping KB suntik 3 Bulanan.
E. Keaslian Penelitian
1. Atik Kristiani (2012), dengan judul penelitian “Tingkat Pengetahuan
Akseptor KB Suntik Depo Progestin tentang Depo Progestin di BPD
Suparti Sambung Macan Sragen”. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kuantitatif dengan penekatan cross-sectional dengan hasil
penilaian yaitu pengetahuan akseptor suntik 3 bulan (Depo Progestin)
tentang efek samping suntik 3 bulan (Depo Progestin) pada kategori baik
6,7% kategori cukup 77,8% kategori kurang 15,5%. Persamaan
penelitian terletak pada variabel penelitian yaitu KB Suntik 3 Bulan,
metode penelitian deskriptif kuantitatif, instrumen penelitian berupa
kuesioner, dan analisis data dengan distribusi frekuensi. Perbedaan
penelitian terletak pada populasi penelitian, subyek atau responden
penelitian, serta waktu dan tempat penelitian.
6
2. Rostinah (2010), dengan judul penelitian “Gambaran Umum Penggunaan
Alat Kontrsepsi Depo Progestin di PKM Patingaloang Makasar”.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan
pendekatan cross-sectional dengan hasil penilaian yaitu sebanyak
130.256 masyarakat Sulawesi menggunakan alat kontrasepsi jenis suntik
Depo Progestin, khususnya di daerah Makasar yang memiliki puskesmas
pelayanan kontrasepsi dengan alat kontrasepsi jenis suntik Depo
Progestin menempati urutan peminat tertinggi diantara metode
kontrasepsi yang lain. Persamaan penelitian terletak pada variabel
penelitian yaitu KB Suntik 3 Bulan, metode penelitian deskriptif
kuantitatif, instrumen penelitian berupa kuesioner, dan analisis data
dengan distribusi frekuensi. Perbedaan penelitian terletak pada populasi
penelitian, subyek atau responden penelitian, serta waktu dan tempat
penelitian.
3. Elvana (2010), dengan judul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Wanita
Usia Subur Tentang Efek Samping Kontrasepsi Suntik 3 Bulan di Dusun
Krajan RW IV Kecamatan Siliragung Banyuwangi”. Penelitian ini
menggunakan pendekatan cross-sectional dengan hasil penelitian yaitu
hampir 151.590 dari 252.459 akseptor menggunakan alat kontrasepsi KB
jenis suntik 3 bulan karena kemudahannya dalam penggunaan tanpa
harus membuka aurat seperti pada pemasangan IUD, namun pengetahuan
masyarakat hanya sampai disitu saja tanpa mengetahui lebih lanjut
dampak atau efek samping pada penggunaan alat kontrasepsi jenis suntik
7
3 bulan. Persamaan penelitian terletak pada variabel penelitian yaitu KB
Suntik 3 Bulan, metode penelitian deskriptif kuantitatif, instrumen
penelitian berupa kuesioner, dan analisis data dengan distribusi frekuensi.
Perbedaan penelitian terletak pada populasi penelitian, subyek atau
responden penelitian, serta waktu dan tempat penelitian.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia
terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui
pancaindra manusia, yaitu indra pengelihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif
merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan
seseorang atau over behavior (Notoatmodjo, 2011).
b. Cara memperoleh pengetahuan
Cara memperoleh pengetahuan menurut Notoatmodjo (2011),
ada 2 yaitu :
1) Cara memperoleh kebenaran non Ilmiah
Cara kuno atau tradisional untuk dipakai orang untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan, sebelum ditemukannya
metode ilmiah atau metode penemuan secara sistematis dan logis
adalah dengan cara non ilmiah tanpa memalui penelitian.
2) Cara ilmiah atau modern
Cara baru atau modern untuk memperoleh pengetahuan
pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut
9
metode penelitian ilmiah atau lebih populer metodelogi penelitian
(reseach metodelogy) .
c. Tingkat Pengetahuan
Menurut Mubarak (2007), dalam domain kognitif berkatitan
dengan pengetahuan yang bersifat intelektual (cara berfikir,
berinteraksi, analisa, memecahkan masalah, dan lain-lain) yang
berjenjang (memiliki 6 tingkatan) sebagai berikut:
1) Tahu (Know)
Tahu diartikan mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya dimana mengingat kembali termasuk (recall) terhadap
sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan atau rangsangan yan telah
diterima.
2) Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan yang
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat
menginterpretasikan materi tersebut secara luas..
3) Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menggunakan materi yang telah dipelajari pada suatu situasi
ataupun pada kondisi yang nyata.
4) Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan suatu
materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, akan tetapi
10
masih berada di dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih
saling berkaitan satu sama lain.
5) Sintesis (Syntesis)
Sintesis adalah menunjukkan pada suatu kemampuan untuk
meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu
bentuk keseluruhan yang baru.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
penilaian terhadap suatu materi atau objek.
d. Menurut Mubarak (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan :
1) Pengalaman
Merupakan suatu kejadian yang pernah dialami oleh
seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Ada
kecenderungan apabila pengalaman yang dialami kurang baik maka
seseorang akan berusaha untuk melupakan, namun jika pengalaman
terhadap obyek tersebut menyenangkan maka secara psikologis
akan menimbulkan kesan yang sangat mendalam dan membekas
dalam emosi kejiwaannya, dan akhirnya dapat pula membentuk
sikap positif dalam kehidupannya.
2) Pendidikan
Pendidikan adalah suatu bimbingan yang diberikan seseorang
kepada orang lain terhadap suatu hal agar mereka dapat memahami.
11
Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah pula
mereka dalam menerima informasi sehingga makin banyak pula
pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya jika tingkat pendidikan
seseorang rendah, akan menghambat perkembangan sikap
seseorang dalam menerima informasi dan nilai-nilai baru yang
diperkenalkan.
3) Pekerjaan
Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang
memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung
maupun tidak langsung
4) Umur
Bertambahnya umur seseorang akan menjadi perubahan
dalam aspek fisik dan psikologis (mental). Pertumbuhan pada fisik
secara garis besar ada empat kategori perubahan yaitu : perubahan
ukuran, proporsi, hilangnya ciri-ciri lama, timbulnya ciri-ciri baru.
5) Minat
Minat diartikan sebagai suatu kecenderungan atau keinginan
yang tinggi terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk
mencoba menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh
pengetahuan yang lebih mendalam
6) Sosial budaya
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa
melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan
12
demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun
tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan
tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu,
sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi
pengetahuan seseorang.
7) Informasi
Kemudahan dalam memperoleh suatu informasi dapat
membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan
yang baru.
2. Wanita Usia Subur (WUS)
Wanita Usia Subur (WUS) adalah wanita yang keadaan
reproduksinya berfungsi dengan baik, yaitu terjadi pada usia 20 – 45
tahun. Puncak kesuburan wanita yaitu pada rentan usia 20 – 29 tahun. Pada
usia ini wanita memiliki kesempatan untuk hamil 95 % dan akan menurun
hingga menjadi 10% pada usia 40 tahun. Kisaran usia 20 – 45 tahun adalah
rentan usia yang tepat bagi pasangan karena merupakan usia yang matang
dalam segala hal, terutama bagi fungsi reproduksinya sehingga sangat baik
untuk menentukan dan merencanakan pasangan tersebut dalam
memperoleh keturunan menggunakan metode keluarga berencana. Tenaga
kesehatan berperan dalam upaya untuk menekan angka kelahiran dan
mengatur kesuburan dari pasangan usia subur tersebut melalui
penyampaian atau penyuluhan penggunaan alat kontrasepsi rasional secara
benar dan dapat dimengerti oleh masyarakat luas (Mubarak, 2011)
13
3. Kontrasepsi
a. Pengertian Kontrasepsi
Menurut Irianto (2014), Kontrasepsi adalah bagian dari
pelayanan kesehatan reproduksi untuk pengaturan kehamilan,
merupakan hak setiap individu sebagai makhluk seksual.
b. Jenis Metode Kontrasepsi
Menurut Syaifudin (2010) Metode kontrasepsi dibedakan
menjadi tiga metode yaitu, kontrasepsi hormonal, non-hormonal dan
kontrasepsi jangka panjang.
1) Menurut (Baziad, 2008 ; Syaifudin 2010) Metode kontrasepsi
hormonal, yaitu alat kontrasepsi yang mengandung hormon
progesteron yang biasanya dalam penggunannya dapat
mempengaruhi siklus menstruasi. Misalnya :
a) Pil KB
b) Suntik KB
c) Susuk KB atau implant
2) Menurut (Manuaba, 2010 ; Syaifudin, 2010) Metode kontrasepsi
non-hormonal, yaitu alat kontrasepsi yang tidak mengandung
hormon progesteron Misalnya :
a) AKDR atau IUD
b) Kondom
3) Menurut Manuaba (2010) Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
(MKJP), yaitu kontrasepsi yang biasa dilakukan pada pasangan
14
yang sudah tidak ingin mempunyai anak. Secara awam,
kontrasepsi ini dikenal sebagai pengikatan saluran sperma dan
indung telur. Misalnya :
a) Tubektomi (pada wanita)
b) Vasektomi (pada pria)
c. Metode kontrasepsi hormonal suntik
Menurut Manuaba (2010), terdapat 2 jenis kontrasepsi hormon
suntikan KB, yaitu
1) Mengandung Progesteron 150 mg
2) Mengandung 25 mg Medroxy Progesteron Acetat dan 5 mg
estradiol cypionate yaitu cyclofem.
4. Kontrasepsi Suntik 3 Bulan
a. Pengertian
Metode KB suntik 3 bulan adalah metode alat kontrasepsi
menggunakan obat KB yang disuntikkan pada ibu tiap 3 bulan yang
mengandung progestin saja (Irianto, 2014).
b. Jenis Suntikan
1) Golongan progestin Depoprovera 150 mg berisi 1 cc yang
disuntikkan tiap 3 bulan sekali (Irianto, 2014).
2) Golongan progestin Depo progestin 150 mg berisi 3cc yang
disuntikkan tiap 3 bulan sekali (Irianto, 2014).
15
c. Cara Kerja Suntik 3 Bulan
Menurut Syaifudin (2010), cara kerja metode kontrasepsi KB
suntik 3 bulan adalah:
1) Mencegah ovulasi
2) Membuat lendir serviks menjadi kental sehingga penetrasi sperma
terganggu
3) Perubahan pada endometrium (atrofi) sehingga implantasi
terganggu
4) Menghambat transportasi gamet oleh tuba
d. Keuntungan KB Suntik 3 Bulan
Menurut Irianto (2014), keuntungan menggunakan KB suntik 3
bulan adalah :
1) Tingkat efektivitasnya tinggi (99%)
2) Tidak berpengaruh terhadap hubungan suami istri
3) Tidak membutuhkan pemeriksaan dalam
4) Dapat dilakukan oleh tenaga paramedis
5) Tidak mengandung estrogen sehingga tidak mempengaruhi secara
serius pada penderita jantung dengan reaksi penggumpalan darah
6) Tidak mengganggu pengeluaran laktasi dan tumbuh kembang
bayi
7) Pengawasan medis yang ringan
8) Peserta tidak perlu menyimpan obat suntik
9) Reaksi suntikan sangat cepat (< 24 jam)
16
10) Dapat digunakan pada wanita berusia > 35 tahun
11) Dapat diberikan pascapersalinan, pascakeguguran atau
pascamenstruasi
e. Kerugian KB Suntik 3 Bulan
Menurut Syaifudin (2010), kerugian pemakaian KB Suntik 3
bulan adalah :
1) Gangguan haid, siklus haid bisa memanjang atau memendek,
perdarahan bisa banyak atau sedikit, spotting, atau tidak haid
sama sekali.
2) Sangat bergantung terhadap tempat pemberian layanan (harus
kembali ke tempat suntikan)
3) Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
4) Masalah penambahan berat badan efek samping paling sering
ditemui
5) Terlambat kembali kesuburan pascapemakaian
6) Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi
menular, virus Hepatitis, dan infeksi HIV/AIDS
7) Penggunaan jangka panjang menurunkan kepadatan tulang
8) Penggunaan jangka panjang mengeringkan vagina dan
menurunkan libido
17
f. Efektifitas KB Suntik 3 Bulan
Sangat efektif untuk alat kontrasepsi dengan tingkat angka
kegagalan kurang dari 0,1 persen per 100 wanita per tahun (Irianto,
2014).
g. Efek Samping
Menurut Irianto (2014), efek samping penggunaan metode
kontrasepsi KB Suntik 3 Bulan adalah :
1) Mual muntah pada awal penggunaan
a) Gejala (Keluhan)
Rasa mual dan muntah seperti pada waktu hamil muda
yang biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama pemakaian.
b) Penyebab
Reaksi tubuh terhadap hormon progesteron yang
berpengaruh terhadap produksi asam lambung
c) Penanggulangan dan pengobatan
(1) KIE
(a) Mennjelaskan penyebab terjadinya
(b) Mejelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara dan
individu. Tubuh mampu menyesuaikan diri setelah 2-
3 bulan kemudian rasa mual akan hilang dengan
sedirinya.
18
(c) Memotivsi agar tetap menggunakan suntikan karena
merupakan alkon praktis dengan efektifitas yang
tinggi
(2) Tindakan Medis
(a) Memastikan mual dan muntah bukan karena
kehamilan (pemeriksaan fisik dan laboratorium)
(b) Jika sampai mengganggu aktivitas maka memberikan
terapi obat berupa Metaklopramid 3 x 10 mg selama 5
– 7 hari, kemudian makan secara teratur dan usahakan
lambung tidak sampai kosong
(c) Jika dalam waktu 3 bulan gejala menetap atau
bertambah berat, hentikan pemakaian suntikan dan
menggantinya dengan metode kontrasepsi non-
hormonal.
2) Gangguan siklus haid
a) Gejala (Keluhan)
(1) Tidak mengalami haid atau amenore
(2) Perdarahan yang berupa tetesan atau bercak-bercak atau
spotting
(3) Perdarahan diluar siklus haid yang lebih lama dan lebih
banyak daripada biasanya.
19
b) Penyebab
Karena adanya ketidakseimbangan hormon sehingga
endometrium mengalami perubahan histologi. Keadaan
amenore disebabkan atropi endometrium.
c) Penanggulangan dan Pengobatan
(1) KIE
(a) Menjelaskan penyebab terjadinya
(b) Menjelaskan bahwa gejala atau keluhan tersebut
dalam rangka penyesuaian diri, bersifat sementara dan
individu serta merupakan hal yang fisiologis terjadi
pada pemakaian alat kontrasepsi suntik 3 bulan
(c) Memotivasikan agar tetap memakai alat kontrasepsi
metode ini.
(2) Tindakan Medis
(a) Jika akseptor amenore (tidak haid), hal tersebut bukan
karena kehamilan, sehingga beri motivasi bahwa hal
tersebut bukanlah suatu yang abnormal dan biasa
terjadi pada KB suntik pada 3 bulan pertama. Akan
tetapi jika hal tersebut disebabkan karena kehamilan
berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratorium maka
penggunaan kontrasepsi tersebut harus segera
dihentikan.
20
(b) Jika akseptor spotting atau metroragia (perdarahan
bercak atau menetes), jika hal tersebut tidak sampai
mengganggu aktivitas dan masih tergolong ringan
maka tidak perlu diberikan terapi obat. Tetapi jika hal
tersebut cukup mengganggu dapat diberikan terapi
obat berupa pil KB 3 x 1 tablet per hari selama 7 hari.
Apabila terjadi menoragia pada akseptor atau
perdarahan yang lebih banyak dan lebih lama dari
biasanya maka diberikan obat berupa tablet sulfat
ferorus 3 x 1 tablet selama 5-7 hari atau sampai
keadaan membaik.
d) Catatan Khusus
(1) Perdarahan yang tidak dapat diatasi dengan cara diatas
maka harus diselidiki kemungkinan adanya penyakit lain,
misalnya tumor, polip, infeksi. Jika perdarahan hebat,
hentikan segera pemakaian suntik dan kemudian
mengkonsultasikan kepada dokter spesialis kebidanan.
(2) Pada setiap kelainan perdarahan sebaiknya diberikan juga
robansia dan diperbaiki gizi makanannya.
21
3) Menaikkan atau menurunkan berat badan
a) Gejala atau Keluhan
(1) Berat badan bertambah atau naik. Kenaikan berat badan
rata-rata untuk setiap tahun 2,3-2,9 kg (menurut hasil
penelitian Depo Provera tahun 2010)
(2) Berat badan berkurang atau menurun setiap tahun rata-rata
penrunan berat badan antara 1,6-1,9 kg (menurut hasil
penelitian Depo Provera tahun 2010)
b) Penyebab
Terjadinya kenaikan berat badan, kemungkinan karena
hormon progesteron mempermudah karbohidrat dan gula
menjadi lemak, sehingga lemak dibawah kulit bertambah.
Selain itu hormon progesteron juga menyebabkan nafsu makan
bertambah dan aktivitas fisik menurun, akibatnya pemakaian
sutik dapat menyebabkan berat badan bertambah.
c) Penanggulangan
(1) KIE
(a) Menjelaskan penyebab terjadinya
(b) Penambahan berat badan ini bersifat sementara dan
individu (tidak terjadi pada semua suntikan, tergantung
reaksi tubuh wanita terhadap metabolisme progesteron).
Sebagian klien menganggap hal ini sebagai
keuntungan.
22
(2) Tindakan Medis
(a) Memastikan bahwa kenaikan berat badan bukan karena
kehamilan
(b) Menganjurkan kilen untuk melakukan diet rendah
kalori dan olahraga yang proposional untuk menjaga
berat badnnya
(c) Jika dengan cara tersebut tidak berhasil maka sebaiknya
menganjurkan klien untuk menghentikan pemakaian
dan beralih ke cara kontrasepsi lain yang non-
hormonal, misalnya AKDR / IUD.
4) Depresi (lesu/ lethargi dan tidak bersemangat)
a) Gejala dan Keluhan
Perasaan lesu (lethargi) dan tidak bersemangat
b) Penyebab
(1) Diperkirakan dengan adanya hormon progesteron
menyebabkan kurangnya vitamin B6 (piridoksin) di dalam
tubuh.
(2) Adanya retensi garam
c) Penanggulangan dan Pengobatan
(1) KIE
(a) Menjelaskan penyebab terjadinya
(b) Menjelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara dan
individu
23
(c) Memberi motivasi agar tetap memakai alat
kontrasepsi jenis ini
(2) Tindakan Medis
(a) Untuk depresi ringan sampai sedang diberikan
vitamin B6 2-3 x 1 tablet (10 mg)
(b) Menganjurkan untuk melakukan diet rendah garam
hingga gejala depresi yang terjadi hilang
(c) Jika depresi menetap dan bertambah berat maka
hentikan pemakaian dan beralih ke alat kontrasepsi
non-hormonal.
5) Keputihan (Leukorea)
a) Gejala
Keluarnya cairan berwarna putih dari dalam vgina atau
adanya cairan putih di mulut vagina (vaginal discharge)
b) Penyebab
Oleh karena efek progesteron mengubah flora dan pH
vagina, jamur mudah tumbuh di dalam tubuh vagina sehingga
menimbulkan keputihan.
c) Penanggulangan dan Pengobatan
(1) KIE
(a) Menjelaskan penyebab terjadinya
(b) Menjaga kebersihan daerah kemaluan (berganti celana
dalam, menggunakan pembalut yang cocok).
24
(c) Memotivasi agar tetap menggunakan kontrasepsi jenis
ini.
(2) Tindakan Medis
(a) Jika disertai rasa gatal, cairan berwarna kuning
kehijauan atau berbau tidak sedap, dapat diberikan
antimikotik. Diberikan per-vagina selama 14 hari.
(b) Jika pemberian antimikotik tidak menolong, dan
keputihan terus berlangsung maka pemakaian suntik
dihentikan sementara.
d) Catatan Khusus
(1) Lendir atau keputihan fisiologis tidak berwarna, tidak
berbau, dan tidak gatal. Dapat terjadi sebelum dan sesudah
menstruasi.
(2) Keputihan patologis disebabkan oleh infeksi, tumor alat
kandungan, infeksi trikomonas.
6) Timbul jerawat
a) Gejala atau Keluhan
Timbul jerawat di wajah.
b) Penyebab
Progestin menyebabkan peningkatan kadar lemak
25
c) Penanggulangan dan Pengobatannya
(1) KIE
(a) Mengurangi makanan yang berlemak (kacang, susu,
kuning telur)
(b) Menjaga kebersihan wajah dengan membersihkan
wajah dua kali perhari dengan pembersih muka
(c) Menghindari pemakaian kosmetik wanita yang
berlebihan
(2) Tindakan Medis
(a) Jika tidak mengganggu maka cukup menjaga
kebersihan muka saja.
(b) Jika terlihat ada infeksi maka diberi tetrasiklin 3-4
kali 1 kapsul 250 mg, selama 1-2 minggu.
(c) Jika jerawat menetap dan bertambah banyak, ganti
dengan cara kontrasepsi non-hormonal.
d) Catatan Khusus
Jerawat dapat timbul juga karena alergi terhadap
kosmetik, perawatan kulit yang kurang higienis, dan kulit
berlemak.
7) Rambut rontok
a) Gejala atau Keluhan
Rambut rontok selama pemakaian suntikan atau bisa sesudah
penghentian suntikan.
26
b) Penyebab
Progestin mempengaruhi folikel rambut sehingga dapat timbul
kerontokan rambut.
c) Penanggulangan dan Pengobatan
(1) KIE
(a) Menjelaskan penyebab terjadi
(b) Gejala ini bersifat sementara dan individu. Akan
kembali normal tanpa pengobatan setelah suntikan
dihentikan
(c) Jika klien tidak mentolerir gejala ini, anjurkan untuk
ganti kontrasepsi non-hormonal
(2) Tindakan Medis
Tidak diperlukan
8) Pusing atau sakit kepala
a) Gejala atau Keluhan
Sakit kepala yang sangat pada salah satu sisi atau seluruh
bagian kepala dan terasa berdenyut disertai rasa mual yang
amat sangat.
b) Penyebab
Belum ada kesepakatan dari para ahli tentang
penyebabnya. Apakah hal ini ada kaitannya dengan reaksi
tubuh terhadap progesteron atau tidak.
27
c) Penanggulangan dan Penyebab
(1) KIE
(a) Jelaskan sebab terjadinya
(b) Jelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara atau
individu
(c) Beri motivasi agar tetap memakai alat kontrasepsi
jenis ini.
(2) Tindakan Medis
(a) Memastikan tekanan darahnya normal
(b) Berikan pengobatan simtomatis untuk sakit kepala
yaitu Antalgin 500 mg 3 x 1 tablet selama 3-5 hari
(c) Pengobatan simtomatis untuk migrain yaitu, Preparat
ergotmin 2 x 1 tablet selama 3-5 hari
(d) Jika pemberian obat tidak menolong maka hentikan
pemakaian alat kontrasepsi suntik dan beralih ke alat
kontrasepsi non-hormonal.
h. Indikasi dan Kontraindikasi
1) Indikasi pemakaian metode kontrasepsi KB Suntik 3 Bulan
menurut Syaifudin (2010), adalah
a) Usia reproduksi (20-45 tahun)
b) Nulipara dan yang telah memiliki dua anak
c) Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dengan efektifitas
tinggi
28
d) Wanita yang menyusui
e) Pascapersalinan
f) Pascaabortus/ keguguran
g) Perokok
h) Tekanan darah < 180/110 mmHg dengan masalah pembekuan
darah atau anemia bulan sabit
i) Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
j) Belum menghendaki tubektomi
2) Kontraindikasi pemakaian metode kontrasepsi KB Suntik 3 Bulan
menurut Syaifudin (2010), adalah
a.) Mengalami PPV yang belum diketahui penyebabnya
b.) Hamil/ curiga hamil
c.) Penderita DM dengan kompikasi
d.) Penderita kanker atau ada riwayat kanker payudara
e.) Amenore
29
B. KERANGKA TEORI
`
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Sumber : Modifikasi Mubarak (2007), Notoatmodjo (2011), Irianto (2014)
Tingkat
Pengetahuan :
- Tahu
- Memahami
- Aplikasi
- Analisis
- Sintesi
- Evaluasi
Pengetahuan
Tentang KB
Suntik 3
Bulan
Pengetahuan Efek
Samping KB Suntik 3
Bulan
Faktor yang
Mempengaruhi
Pengetahuan :
- Pengalaman
- Pendidikan
- Pekerjaan
- Umur
- Minat
- Sosial Budaya
Teori Kontrasepsi KB Suntik 3
Bulan :
- Pengertian KB Suntik 3 Bulan
- Jenis KB Suntik 3 Bulan
- Cara Kerja KB Suntik 3 Bulan
- Kerugian KB Suntik 3 Bulan
- Keuntungan KB Suntik 3
Bulan
- Efektivitas KB Suntik 3 Bulan
- Efek Samping Suntik 3 Bulan
- Indikasi KB Suntik 3 Bulan
- Kontraindikasi KB Suntik 3
Bulan
Efek Samping :
- Mual muntah
- Amenorhoe
- Spotting
- Naik/ turun berat
badan
- Depresi
- Keputihan
- Timbul jerawat
- Rambut rontok
- Pusing/ sakit
kepala
30
C. KERANGKA KONSEP
Tidak Diteliti
Diteliti
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang
Efek Samping KB Suntik 3 Bulan
Baik
Faktor Yang Mempengaruhi
- Umur
- Pendidikan
- Pekerjaan
- Minat
Cukup
Kurang
Faktor yang Mempengaruhi:
- Pengalaman
- Sosial
- Informasi
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Rancangan Penelitian
Ditinjau dari tujuan penelitian yang akan dicapai jenis penelitian
yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-
sectional. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang didalamnya
tidak menganalisis hubungan antar variabel, tidak ada variabel bebas dan
variabel terikat, bersifat umum, membutuhkan jawaban dimana, kapan
berapa banyak, siapa, dan analisis statistik yang digunakan adalah
deskriptif (Hidayat, 2011). Kuantitatif adalah data penelitian berupa
angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2009). Cross-
sectional adalah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika kolerasi
antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan cara konsep atau variabel-
variabel yang akan diamati (diukur) melalui penelitian yeng dimaksud
(Notoadmojo, 2010).
Penelitian ini menggambarkan tingkat pengetahuan WUS tentang
Efek Samping KB Suntik 3 Bulan di Desa Sukorejo RW IX Giritirto
Wonogiri.
32
B. Batas dan Waktu Penelitian
1. Lokasi
Lokasi penelitian adalah tempat yang akan dilakukan peneliti
dalam melaksanakan penelitiannya (Hidayat, 2011). Penelitian ini
dilakukan di Desa Sukorejo RW IX Giritirto Wonogiri.
2. Waktu
Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis
untuk memperoleh data penelitian yang dilaksanakan (Hidayat,
2011). Penelitian ini dilaksanakan pada 13 – 16 April 2015.
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian atau
wilayah generalisasi yang terdiri atas objek maupun subjek yang
mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Arikunto, 2010 ;
Hidayat, 2011).
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah wanita
usia subur yang sudah menikah umur 20-45 tahun di Desa
Sukorejo RW IX Giritirto Wonogiri sebanyak 220 orang.
33
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari jumlah populasi yang
diteliti. Jika populasi kurang dari 100 maka diambil semua, tetapi
jika populasi lebih dari 100 maka jumlah sampel dapat diambil
10%-15% atau 20%-25% atau lebih (Arikunto, 2010).
Pada penelitian ini sampel yang diambil adalah wanita usia
subur umur 20-45 tahun yang sudah menikah dan menggunakan
KB Suntik 3 Bulan sebanyak 40 responden.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel atau yang sering disebut teknik
sampling merupakan suatu proses seleksi sampel yang digunakan
dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel
yang diambil akan mewakili keseluruhan dari populasi dalam
penelitian. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan Purposive Sampling, dimana
pengambilan sampel didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu
yang dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan ciri atau sifat dari
populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Arikunto, 2013).
Sampel yang menjadi subjek penelitian harus memenuhi
syarat atau kriteria yang sudah ditentukan oleh peneliti, dimana
kriteria sampel dalam penelitian ini meliputi kriteria inklusi dan
kriteria ekslusi dimana kriteria tersebut menentukan dapat dan
tidaknya sampel tersebut digunakan.
34
Kriteria inklusi (subjek penelitian dapat mewakili sampel
penelitian), meliputi :
a) Merupakan WUS yang sudah memiliki minimal 2 orang anak
b) Wanita Usia Subur yang tidak buta huruf atau dapat membaca
dan menulis
c) Merupakan WUS dengan pendidikan terakhir minimal SMP
d) Merupakan WUS akseptor KB Suntik minimal 2 tahun dan
belum pernah menggunakan metode kontrasepsi hormonal lain
e) WUS yang bersedia untuk menjadi subjek penelitian.
Kriteria eksklusi (subjek penelitian yang tidak dapat
mewakili sampel penelitian), meliputi :
a) Merupakan WUS yang buta huruf atau tidak bisa membaca
dan menulis
b) Merupakan akseptor baru KB Suntik.
c) WUS yang menolak untuk menjadi subjek penelitian.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah sebuah konsep yang dibedakan menjadi
variabel kuantitatif dan kualitatif yang merupakan sebuah karakteristik
subjek penelitian (Arikunto, 2013 ; Sastroasmoro, 2011). Variabel
penelitian ini mengunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan
WUS tentang efek samping KB Suntik 3 Bulan.
35
E. Definisi Operasional
Definisi operasional yaitu mendefinisikan variabel secara operasional
berdasarkan karakteristik yang diamati yang merupakan batasan dari
variabel itu sendiri, serta memungkinkan untuk para peneliti dalam
melakukan observasi (Notoatmodjo, 2011 ; Hidayat 2011). Skala yang
diukur ordinal dapat dikategorikan sebagai berikut.
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Nama
Variabel
Pengertian Indikator Alat Ukur Skala
Ukur
Tingkat
pengetahuan
WUS (20-
45 tahun)
tentang Efek
Samping
KB Suntik 3
Bulan
Kemampuan WUS
umur 20-45 tahun
dalam menjawab
dengan benar
kuesioner tentang
ruang lingkup KB
Suntik 3 Bulan
mengenai efek
sampingnya.
a. Baik, bila nilai
responden (x)
> mean + 1
SD
b. Cukup, bila
nilai mean – 1
SD ≤ x ≤
mean + 1 SD
c. Kurang, bila
nilai
responden (x)
< mean – 1 SD
Kuesioner Ordinal
Sumber : Riwidikdo, 2013
36
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat ukur yang digunakan peneliti dalam
melakukan penelitiannya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuesioner atau angket, yaitu sejumlah pertanyaan yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden dalam artian laporan tentang
pribadinya ataupun hal-hal yang ia ketahui dimana daftar pertanyaan
sudah tersusun rapi dan matang sehingga responden tinggal memberikan
jawaban menggunakan tanda-tanda sesuai petunjuk (Arikunto, 2013).
Kuesioner yang digunakan berupa kuesioner tertutup yaitu
pertanyaan yang sudah disediakan pilihan jawabanya sehingga responden
tinggal memilih jawaban sesuai dengan keyakinannya. Jawaban yang
tersedia dalam kuesioner ini ada 2 pilihan jawaban yaitu benar dan salah.
Jawaban benar jika pernyataan positif (favorable) dan jawaban salah jika
pernyataan negatif (unfavorable) mendapat nilai 1. Jawaban salah jika
pernyataan positif (favorable) dan jawaban benar jika pernyataan negatif
(unfavorable) mendapat nilai 0. Pengisian kuesioner tersebut dengan
memberi tanda centang (√) pada jawaban yang dianggap benar.
37
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Tingkat Pengetahuan tentang Efek Samping KB
Suntik 3 Bulan
Variabel Aspek Pertanyaan Jumlah
Favorable Unfavorable
Tingkat
Pengetahuan
WUS umur
20-45 tahun
tentang Efek
Samping
KB Suntik 3
Bulan
Pengetahuan
KB Suntik 3
Bulan
1 2 2
Macam dan
pengetahuan
efek samping
KB Suntik 3
Bulan
5, 7, 11, 17,
20, 21, 28,
29
8, 9, 18, 23*,
24
13
Penyebab
Efek Samping
Pemakaian
KB Suntik 3
Bulan
3, 6, 14 12*, 16*, 26 6
Penanganan
KIE dan
medis
4, 13, 15,
25*, 27*, 30
10*, 19, 22* 9
Jumlah Total Soal 30
Sebelum kuesioner diberikan pada responden, kuesioner diuji validitas dan
reliabilitas terlebih dahulu. Uji coba dilakukan untuk mendapat instrumen
yang benar-benar valid dan reliabel. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan
di Desa Donoharjo Giritirto Wonogiri pada bulan Desember 2014. Uji
coba minimal pada 20 orang (Notoatmodjo, 2010).
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2010). Sebelum
instrumen digunakan untuk mengumpulkan data penelitian maka perlu
38
dilakukan uji coba kuesioner untuk mencari kevalidan alat ukur
tersebut.
Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus product moment
(Riwidikdo, 2013) dan menggunakan olah data SPSS versi 17.
Menurut Riwidikdo (2013), Rumus Product Moment adalah
r =
Keterangan :
N : jumlah responden
r : koefisien kolerasi product moment
x : skor pertanyaan
y : total skor
xy : skor pertanyaan di kalikan skor total
Kuesioner dikatakan valid jika rxy hitung > rxy tabel yaitu 0,361
(Riwidikdo, 2013)
Berdasarkan hasil uji coba instrumen yang dilaksanakan di
Desa Donoharjo dengan 30 pernyataan didapatkan hasil 23 butir soal
dinyatakan valid dan 7 butir soal dinyatakan tidak valid. Pernyataan
tidak valid adalah pernyataan dengan nomor yang diberi tanda bintang
yaitu nomor 10, 12, 16, 22, 23, 25, dan 27 karena kurang dari 0,361.
Pernyataan yang tidak valid tidak digunakan untuk penelitian
39
selanjutnya. Jadi kuesioner untuk penelitian hanya terdiri dari 23 item
pernyataan.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan bahwa sesuatu
intrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2010).
Kuesioner atau angket dikatakan reliable jika koefisien reliabilitas lebih
besar dari koefisien pembanding yaitu 0,75 (Riwidiko, 2013).
Untuk menguji reliabilitas instrumen penelitian menggunakan
alpha chronbach dan menggunakan olah data SPSS versi 17.
Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut :
Dimana :
r = koefisien reliabilitas instrumen
K = banyaknya butir pertanyaan / soal
= total varians butir
= total varians
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan metode
Alpha Croncbach diperoleh nilai koefisien alpha sebesar 0,922 hasil ini
lebih besar daripada 0,7, sehingga kuesioner penelitian dinyatakan reliabel
dan selanjutnya akan dipergunakan sebagai penelitian.
40
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara peneliti untuk mengumpulkan
data yang akan dilakukan dalam penelitian (Hidayat, 2011). Data yang
diperoleh terdiri dari :
1. Data primer
Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data (Hidayat, 2011). Dalam penelitian ini data
primer diperoleh secara langsung dari sumbernya yaitu diperoleh dari
hasil jawaban pertanyaan yang disediakan melalui kuesioner.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan data
pada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen
(Riwidikdo, 2013). Data sekunder penelitian ini berupa jumlah populasi
WUS yang sudah menikah umur 20-45 tahun yang diperoleh dari data
yang ada di RW IX desa Sukorejo Giritirto Wonogiri melalui dawis
masing-masing RT.
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data
1. Metode pengolahan
Menurut Hidayat (2011), dalam proses pengolahan data terdapat
langkah-langkah yang harus ditempuh. Proses pengolahan data terdiri dari
4 langkah yaitu :
41
a. Editing
Editing merupakan upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data
yang diperoleh atau dikumpulkan.
b. Coding
Merupakan kegiatan pemberian kode numerik atau angka terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori.
c. Data Entry
Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan
ke dalam master tabel atau database komputer, kemudian membuat
distribusi frekuensi sederhana (tabel kontingensi).
d. Melakukan teknik analisis
Melakukan analisis terhadap data penelitian menggunakan ilmu statistik
terapan yang sudah disesuaikan. Pada enelitian deskriptif maka
menggunakan statistik deskriptif yakni membahas cara meringkas,
menyajikan dan mendeskripsikan suatu data dengan tujuan agar mudah
dimengerti dan lebih mempunyai makna.
2. Analisis data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan analisis univariat. Analisis univariat adalah menjelaskan
atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian yang
menhasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari tiap variabel
(Notoatmodjo, 2010). Dari data tentang hasil pengukuran tingkat
pengetahuan tersebut dapat dikategorikan dalam beberapa kategori, seperti
42
baik, cukup dan kurang. Pengolahan datanya menggunakan olah data SPSS
versi 17.
Menurut Riwidikdo (2013), untuk membuat 3 kategori yaitu baik,
cukup dan kurang maka menggunakan parameter :
1. Baik :bila nilai responden (x) > mean + 1 SD
2. Cukup :bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD
3. Kurang :bila nilai responden (x) < mean – 1 SD
Menurut Riwidikdo (2013), untuk mencari nilai rata-rata (mean)
diperoleh dengan rumus :
Keterangan :
X : nilai rata-rata (mean)
n : jumlah data
Menurut Riwidikdo (2013), untuk mencari simpangan baku
(standart deviation) diperoleh dengan rumus :
Keterangan :
SD : simpangan baku (Standart Deviation)
xi : nilai data
n : jumlah data
43
Rumus prosentase untuk jumlah WUS usia 20-45 tahun sesuai
tingkat pengetahuan menurut Riwidikdo (2013), yaitu :
Skor prosentase =
I. Etika Penelitian
Melaksanakan penelitian khususnya jika yang menjadi subjek
penelitian adalah manusia memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya,
sehingga penelitian yang akan dilaksanakan benar-benar menjunjung
tinggi kebebasan manusia. Setiap penelitian yang menggunakan objek
manusia tidak boleh bertentangan dengan etika agar hak responden dapat
terlindungi, kemudian kuesioner dikirim ke subjek yang diteliti dengan
menekankan pada masalah etika penelitian (Hidayat, 2011), adalah sebagai
berikut :
1. Informed consent
Informed consent diberikan sebelum melakukan penelitian dengan
memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Informed
consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan
responden penelitian. Pemberian informed consent ini bertujuan agar
subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui
dampaknya. Jika subjek bersedia maka mereka harus menandatangani
lembar persetujuan dan jika responden tidak bersedia, maka peneliti
harus menghormati keputusan tersebut. Pada penelitian ini semua
responden akan diberi lembar persetujuan.
44
2. Anonimity ( kerahasian nama/identitas)
Anonymity, berarti tidak perlu mencantumkan nama pada lembar
pengumpulan data tersebut. Pada penelitian ini peneliti tidak akan
mencantumkan nama subjek pada lembar pengumpulan data.
3. Confidentiality (kerahasiaan hasil)
Confidentiality ini menjelaskan masalah-masalah responden yang
harus dirahasiakan dalam penelitian. Kerahasian informasi yang
dikumpulkan dijamin kerahasian oleh peneliti, hanya kelompok data
tertentu yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian. Kerahasian
hasil/informasi yang telah dikumpulkan dari setiap subjek akan dijamin
oleh peneliti.
J. Jadwal Penelitian
Bagian ini menguraikan langkah-langkah kegiatan dari menyusun
persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, dan penyusunan laporan
penelitian, beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan
tersebut (Notoatmodjo, 2010). Jadwal penelitian terlampir.
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Sukorejo RW IX Giritirto
Wonogiri dan batas wilayah Desa Sukorejo RW IX yaitu :
1. Sebelah Utara : Desa Kedungringin
2. Sebelah Selatan : Desa Donoharjo
3. Sebelah Barat: Desa Cubluk
4. Sebelah Timur : Desa Kajen
Jumlah peduduk Desa Sukorejo yaitu sebanyak 1.101 jiwa yang
terdiri dari 329 KK serta 565 perempuan dan 536 penduduk laki-laki,
pekerjaan penduduk rata-rata swasta, untuk menunjang kesehatan
masyarakat fasilitas kesehatan yang terdapat di Desa Sukorejo RW IX
Giritirto Wonogiri terdapat 1 Klinik Umum dan Bersalin, 1 PKD, dan 5
Posyandu.
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
Penelitian ini mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Wanita Usia
Subur Tentang Efek Samping KB Suntik 3 Bulan di Desa Sukorejo RW
IX Giritirto Wonogiri” dengan jumlah responden 40 yang dikategorikan
pada keompok umur, jumlah anak, pendidikan, pekerjaan dan lama
penggunaan KB Suntik 3 Bulan. Untuk memperoleh data dalam
46
penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada
responden dan kemudian kuesioner dikembalikan kepada peneliti untuk
diolah.
a. Karakteristik Responden berdasarkan tingkat Umur
Tabel 4.1 Karakteristik Responden berdasarkan Umur
No Umur Jumlah Presentase
(%)
1. 20 – 25 tahun 4 10
2.
3.
26 – 30 tahun
31 – 35 tahun
11
15
27,5
37,5
4.
5.
36 – 40 tahun
41 – 45 tahun
9
1
22,5
2,5
Total 40 100
Sumber : Data Primer, 2015
Berdasarkan tabel 4.1 karakteristik responden berdasarkan umur
diperoleh data kisaran umur 20-25 tahun sebanyak 4 responden (10%),
kisaran umur 26-30 tahun sebanyak 11 responden (27,5%), kisaran
umur 31-35 tahun sebanyak 15 responden (37,5%), kisaran umur 36-40
tahun sebanyak 9 responden (22,5%), dan kisaran umur 41-45 tahun
sebanyak 1 responden (2,5%). Jadi responden dalam penelitian ini
sebagian besar adalah wanita usia subur pada kisaran umur 31-35 tahun
sebanyak 15 responden (37,5%)
b. Karakteristik Responden berdasarkan Jumlah Anak
Tabel 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan Jumlah Anak
No Jumlah Anak Jumlah Presentase
(%)
1. 2 anak 25 62,5
2. 3 anak 12 30
3. > 3 anak 3 7,5
Total 40 100
47
Sumber : Data Primer, 2015.
Berdasarkan tabel 4.2 karakteristik responden berdasarkan jumlah
anak diperoleh data yakni jumlah WUS dengan 2 anak sebanyak 25
responden (62,5%), WUS dengan 3 anak sebanyak 12 responden
(30%), dan WUS dengan > 3 anak sebanyak 3 responden (7,5%). Jadi
responden dalam penelitian ini sebagian besar adalah WUS dengan
jumlah anak sebanyak 2 orang yaitu 25 responden (62,5%).
c. Karakteristik Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan Jumlah Presentase
(%)
1. SMP 12 30
2. SMA 25 62,5
3. PT 3 7,5
Total 40 100
Sumber : Data Primer, 2015.
Berdasarkan tabel 4.3 karakteristik responden berdasarkan
pendidikan diperoleh data pendidikan SMP sebanyak 12 responden
(30%), pendidikan SMA sebanyak 25 responden (62,5%) dan
Perguruan Tinggi sebanyak 3 responden (7,5%). Jadi responden dalam
penelitian ini sebagian besar berpendidikan SMA yaitu sebanyak 25
responden (62,5%).
48
d. Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan
Tabel 4.4 Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan Jumlah Presentase
(%)
1. IRT 25 62,5
2.
3.
Swasta
Wiraswasta
9
4
22,5
10
4. PNS 2 5
Total 40 100
Sumber : Data Primer, 2015
Berdasarkan tabel 4.4 karakteristik responden berdasarkan
pekerjaan diperoleh data sebagai Ibu Rumah Tangga sebanyak 25
responden (62,5%), pekerjaan dibidang swasta sebanyak 9 responden
(22,5%), pekerjaan dibidang wiraswasta sebanyak 4 responden (10%)
dan Pegawai Negeri Sipil sebanyak 2 responden (5%). Jadi responden
dalam penelitian ini sebagian besar Ibu rumah tangga yaitu sebanyak 25
responden (62,5%).
e. Karakteristik Responden berdasarkan Lama Pemakaian
Tabel 4.5 Karakteristik Responden berdasarkan Lama Pemakaian
No Lama Pemakaian Jumlah Presentase
(%)
1. 2 tahun 10 25
2. 3 tahun 20 50
3. > 3 tahun 10 25
Total 40 100
Sumber : Data Primer, 2015.
Berdasarkan tabel 4.5 karakteristik responden berdasarkan Lama
Pemakaian KB Suntik 3 Bulan diperoleh data WUS dengan lama
pemakaian KB Suntik 2 tahun sebanyak 10 responden (25%), WUS
dengan lama pemakaian KB Suntik 3 tahun sebanyak 20 responden
49
(50%), dan WUS dengan lama pemakaian KB Suntik > 3 tahun
sebanyak 10 responden (25%). Jadi responden dalam penelitian ini
sebagian besar adalah WUS dengan lama pemakaian KB Suntik 2 tahun
sebanyak 20 responden (50%).
2. Hasil Penelitian
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 17.0
didapatkan nilai mean yaitu 17,03 dan standar deviasi 5,308 seperti
tertera pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.6 Nilai Mean dan Standar Deviasi
Variabel Mean Standar Deviasi
Tingkat Pengetahuan WUS Tentang
Efek Samping KB Suntik 3 Bulan di
Desa Sukorejo RW IX Giritirto
Wonogiri
17,03 5,308
Sumber : Data Primer 2015
Berdasarkan tabel 4.6 nilai mean dan standar deviasi dapat
dikategorikan menjadi 3 tingkat pengetahuan yaitu :
a. Baik : (x) > mean + 1 SD
(x) > 17,03 + 5,308
(x) > 22,34
Jadi pengetahuan baik jika nilai responden x > 22
b. Cukup : mean – 1 SD ≤ (x)≤ mean + 1 SD
17,03 – 1. 5,308 ≤ (x) ≤ 17,03 + 1. 5,308
11,72 ≤ x ≤ 22,34
50
Jadi pengetahuan cukup jika nilai responden 11 ≤ x ≤ 22
c. Kurang : (x) < mean – 1 SD
(x) < 17,03 – 5,308
(x) < 11,72
Jadi pengetahuan kurang jika nilai responden x < 11
Tabel 4.7 Distribusi frekuensi Tingkat Pengetahuan WUS Tentang Efek
Samping KB Suntik 3 Bulan di Desa Sukorejo RW IX Giritirto Wonogiri
No Tingkat Pengetahuan Frekuensi %
1 Baik 8 20
2 Cukup 22 55
3 Kurang 10 25
Jumlah 40 100
Sumber : Data Primer, 2015
Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui Tingkat Pengetahuan WUS
Tentang Efek Sampig KB Suntik 3 Bulan di Desa Sukorejo RW IX
Giritirto Wonogiri yang berpengetahuan baik sebanyak 8 responden
(20%), berpengetahuan cukup 22 responden (55%) dan yang
pengetahuan kurang 10 responden (25%). Dari data diatas dapat
disimpulkan bahwa Tingkat Pengetahuan WUS Tentang Efek Samping
KB Suntik 3 Bulan di Desa Sukorejo RW IX Giritirto Wonogiri
terbanyak pada kategori cukup yaitu 22 responden (55%).
51
C. Pembahasan
Menurut Mubarak (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
pendidikan adalah umur, pendidikan, pekerjaan, pengalaman dan
informasi. Hasil penelitian tingkat pengetahuan WUS yang
dikarakteristikkan pada kisaran usia, mayoritas berpengetahuan baik
sebanyak 5 responden yaitu pada kisaran usia 31-35 tahun, berpengetahuan
cukup sebanyak 9 responden yaitu pada kisaran usia 26-30 tahun, dan
berpengetahuan kurang sebanyak 5 responden yaitu pada kisaran usia 36-
40 tahun. Umur mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang (Mubarak,
2007). Semakin dewasa usia seseorang maka semakin luas pula pemikiran
dan pengalamannya sedangkan seseorang yang usianya masih muda maka
pemikiran dan pengalamannya masih belum begitu luas, tergantung pada
tingkat pendidikan yang mendukung.
Hasil penelitian tingkat pengetahuan WUS yang dikarakteristikkan
pada tingkat pendidikan, mayoritas berpengetahuan baik sebanyak 6
responden dengan pendidikan terakhir SMA, berpengetahuan cukup
sebanyak 12 responden dengan pendidikan terakhir SMA, dan
berpengetahuan kurang sebanyak 7 responden dengan pendidikan terakhir
SMA. Pendidikan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang
(Mubarak, 2007). Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin
mudah pula dalam menerima informasi sehingga bertambah pula
pengetahuannya.
52
Hasil penelitian tingkat pengetahuan WUS dengan kategori baik
yang dikarakteristikan pada jenis pekerjaan, mayoritas berpengetahuan
baik sebanyak 6 responden yang bekerja, berpengetahuan cukup sebanyak
17 responden yang tidak bekerja/IRT, dan berpengetahuan kurang
sebanyak 6 responden yang tidak bekerja/IRT. Pekerjaan menjadikan
seseorang memperoleh pengalaman dan informasi. Semakin banyak
pengalaman dan informasi yang didapat maka semakin bertambah pula
pengetahuan seseorang di lingkungan pekerjaannya (Mubarak, 2007).
Selain itu lama penggunaan mempengaruhi tingkat pengetahuan WUS
terhadap efek samping KB Suntik 3 Bulan. Berdasarkan data tabulasi
diperoleh responden dengan lama pemakaian KB >3 tahun memiliki
pengetahuan yang baik, sedangkan pada lama penggunaan 3 tahun
responden cenderung memiliki pengetahuan yang cukup disamping
dengan tingkat pendidikan yang mendukung, selebihnya responden dengan
lama penggunaan KB 2 tahun ataupun akseptor baru masuk dalam kategori
berpengetahuan kurang.
Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat
pengetahuan WUS tetang efek samping KB Suntik 3 Bulan di Desa
Sukorejo RW IX Giritirto Wonogiri mayoritas pada kategori cukup yaitu
22 responden (55%). Pada penelitian yang telah dilakukan oleh Elvana
(2010), dengan judul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur
Tentang Efek Samping Kontrasepsi Suntik 3 Bulan di Dusun Krajan RW
IV Kecamatan Siliragung Banyuwangi” hasil penelitian yang diperoleh
53
adalah tingkat pengetahuan ibu yang berpengetahuan baik sebanyak 10
responden (20%), berpengetahuan cukup sebanyak 30 responden (60%),
berpengetahuan kurang sebanyak 10 responden (20%), jadi mayoritas
responden memiliki tingkat pengetahuan cukup dengan faktor yang
mempengaruhi adalah usia dan sosial budaya. Sedangkan pada penelitian
ini faktor yang berpengaruh adalah usia, pendidikan, pekerjaan dan lama
penggunaan (minat). Jadi faktor pendorong dan penghambat yang
mempengaruhi pada penelitian ini adalah faktor usia, pendidikan,
pekerjaan dan informasi, serta lama pemakaian atau minat yang ada pada
responden tersebut. Responden di Desa Sukorejo RW IX Giritirto
Wonogiri berpengetahuan cukup mayoritas berada pada kisaran usia 26-30
tahun dengan mayoritas pendidikan terakhir adalah SMA yang tidak
bekerja (IRT) dan telah menggunakan KB Suntik 3 Bulan selama 3 tahun.
D. Keterbatasan
Dalam penelitian ini mempunyai keterbatasan dan kendala yaitu :
1. Keterbatasan Penelitian
a. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil
penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan WUS tentang efek
samping KB Suntik 3 Bulan.
b. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner tertutup sehingga
kurang dapat menggali pengetahuan responden.
54
2. Kendala Penelitian
Selama penelitian berlangsung banyak responden yang tidak serius
dalam mengisi kuesioner yang diberikan dikarenakan penelitian
dilakukan pada saat perkumpulan PKK, selain itu beberapa responden
juga tidak hadir sehingga peneliti mendatangi rumah responden untuk
melanjutkan penelitan.
55
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Responden dalam penelitian ini adalah Wanita Usia Subur (20-45
tahun) sudah menikah di Desa Sukorejo RW IX Giritirto Wonogiri yang
berjumlah 40 orang. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa :
1. Responden dengan tingkat pengetahuan baik tentang Efek Samping KB
Suntik 3 Bulan sebanyak 8 responden (20%).
2. Responden dengan tingkat pengetahuan cukup tentang Efek Samping
KB Suntik 3 Bulan sebanyak 22 responden (55%).
3. Responden dengan tingkat pengetahuan kurang tentang Efek Samping
KB Suntik 3 Bulan sebanyak 10 responden (25%).
4. Faktor pendorong yang mempengaruhi tingkat pengetahuan WUS
adalah faktor pendidikan serta lama pemakaian atau minat, sedangkan
faktor penghambat pengetahuan WUS adalah faktor usia dan pekerjaan.
56
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Tingkat Pengetahuan WUS
Tentang Efek Samping KB Suntik 3 Bulan, maka saran yang dapat penulis
sampaikan adalah :
1. Bagi Responden
Diharapkan kepada Ibu untuk meningkatkan pengetahuan tentang
Kontrasepsi dan Efek Samping KB Suntik 3 Bulan dari buku, majalah
informasi media elektronik (radio, televisi, internet) dan mengikuti
penyuluhan atau kegiatan yang diadakan di lingkungan Desa Sukorejo
Wonogiri khususnya RW IX serta lebih memanfaatkan sarana dan
tenaga kesehatan yang tersedia di lingkungan Desa Sukorejo Giritirto
Wonogiri.
2. Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapkan para tenaga kesehatan lebih meningkatkan penyuluhan
tentang KB dan Efek Samping khususnya pada KB Suntik 3 Bulan
demi memaksimalkan program KB dalam upaya pengendalian ledakan
penduduk.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat menambahan sumber referensi atau bahan informasi
tentang KB dan Efek Samping yang menyertai khususnya pada KB
Suntik 3 Bulan.
57
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan melakukan penelitian dengan mengembangkan variabel
penelitian, lebih luas pembahasan materinya, menggunakan metode dan
teknik yang berbeda serta memperluas ruang lingkup penelitian dengan
hasil yang lebih optimal.
Recommended