View
220
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
Volume VII Nomor 1 Tahun 2015
BULETIN TRIWULANAN
EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN
PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN
SEKRETARIAT JENDERAL - KEMENTERIAN PERTANIAN
2015
Buletin Triwulanan
EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN
Volume VII Nomor 1 Tahun 2015
Ukuran Buku :
20,5 cm x 29,0 cm
Gambar Kulit :
Sehusman, SP
Pengarah:
Ir. M. Tassim Billah, MSc
Penanggungjawab:
Ir. Dewa Ngakan Cakrabawa, MM
Penyunting :
Ir. Sabarella, MSi
Penyusun :
Ir. Efi Respati, M.Si
Ir. Wieta B. Komalasari, M.Si
Sri Wahyuningsih, S.Si
Megawaty Manurung, SP
Sekretaris:
Heri Dwi Martono
Alamat Redaksi :
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian – Kementerian Pertanian
Kanpus Kementan, Gedung D, Lantai IV, Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan – Jakarta Selatan
Telp./Fax (021) 780-5305, Email : cakra@pertanian.go.id ; sabarella@pertanian.go.id
Website : http://www.pertanian.go.id atau http://pusdatin.setjen.pertanian.go.id
i
KATA PENGANTAR
Dalam rangka meningkatkan pelayanan data dan informasi pertanian, Pusat
Data dan Sistem Informasi Pertanian pada tahun 2015 kembali menerbitkan Buletin
Triwulanan Ekspor Impor Komoditas Pertanian yang berisi ulasan dan
perkembangan data ekspor dan impor komoditas pertanian. Pada Volume VII Nomor
1 Tahun 2015 ini diulas data ekspor – impor komoditas pertanian periode Januari –
Desember 2014 yang dijabarkan menurut komoditas, subsektor serta negara
tujuan/asal. Data yang disajikan dalam buletin ini diolah oleh Pusat Data dan Sistem
Informasi Pertanian, Kementerian Pertanian bersumber dari Badan Pusat Statistik
(BPS).
Semoga buletin ini dapat bermanfaat bagi para pengguna baik di lingkup
Kementerian Pertanian maupun para pengguna lainnya. Kritik dan saran sangat kami
harapkan demi perbaikan di masa mendatang.
Jakarta, Maret 2015
Kepala Pusat Data dan Sistem
Informasi Pertanian,
Ir. M. Tassim Billah, MSc
ii
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii
I. EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN MENURUT SUB SEKTOR .............................. 1
II. EKSPOR IMPOR PERTANIAN MENURUT KOMODITAS ................................................. 3
III. NEGARA TUJUAN EKSPOR KOMODITAS PERTANIAN INDONESIA ................................. 6
IV. NEGARA ASAL IMPOR KOMODITAS PERTANIAN INDONESIA ..................................... 10
V. EKSPOR - IMPOR KOMODITAS PERTANIAN UTAMA MENURUT NEGARA
TUJUAN/ASAL .......................................................................................................... 13
Buletin Triwulanan Ekspor Impor
Volume VII Nomor 1 Tahun 2015
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 1
I. EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN MENURUT SUB SEKTOR
Pencapaian ekspor komoditas
pertanian selama bulan Januari –
Desember 2014 sebesar US$ 31,03
milyar, yang sebagian disumbang dari
ekspor komoditas perkebunan sebesar
US$ 29,72 milyar, sementara sub sektor
lainnya hanya menyumbang tidak lebih
dari US$ 600 juta. Pada sisi impor, sub
sektor tanaman pangan memberi
sumbangan terbesar terhadap total
impor komoditas pertanian, yakni
mencapai US$ 7,66 milyar, diikuti oleh
sub sektor peternakan sebesar US$ 3,8
milyar, sub sektor perkebunan sebesar
US$ 2,78 milyar dan sub sektor
hortikultura sebesar US$ 1,63 milyar.
Total impor komoditas pertanian pada
periode tersebut mencapai US$ 15,87
milyar (Tabel 1).
Tabel 1. Ekspor, impor, dan neraca perdagangan komoditas pertanian menurut sub sektor, Januari - Desember 2014
Volume (Ton)Nilai
(US$ 000)Volume (Ton)
Nilai
(US$ 000)Volume (Ton)
Nilai
(US$ 000)
1 Tanaman Pangan 367,690 206,174 18,169,821 7,658,856 -17,802,131 -7,452,681
2 Hortikultura 433,342 512,190 1,646,485 1,632,166 -1,213,143 -1,119,975
3 Perkebunan 35,027,211 29,721,915 1,232,500 2,777,185 33,794,711 26,944,729
4 Peternakan 235,200 587,663 1,485,131 3,799,884 -1,249,930 -3,212,221
TOTAL 36,063,443 31,027,942 22,533,937 15,868,091 13,529,506 15,159,851
Sumber: BPS, diolah Pusdatin
NeracaNo Sub Sektor
Ekspor Impor
Berdasarkan keragaan data ekspor
dan impor tersebut, neraca
perdagangan komoditas pertanian
selama bulan Januari - Desember 2014
mengalami surplus sebesar US$ 15,16
milyar. Seluruh surplus neraca
perdagangan komoditas pertanian
diperoleh dari sumbangan sub sektor
perkebunan sebesar US$ 26,94 milyar,
sementara sub sektor lainnya
mengalami defisit. Sub sektor tanaman
pangan mengalami defisit sebesar US$
7,45 milyar, sub sektor hortikultura
sebesar US$ 1,12 milyar, dan sub sektor
peternakan sebesar US$ 3,21 milyar
(Gambar 1).
Buletin Triwulanan Ekspor Impor Volume VII No. 1 Tahun 2015
2 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
-10,000
-5,000
0
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan Peternakan
(US$ Juta)
Gambar 1. Neraca perdagangan komoditas pertanian menurut sub sektor,
Januari - Desember 2014
Jika dilihat besaran persentase nilai
ekspor komoditas pertanian bulan
Januari – Desember 2014, maka ekspor
pertanian didominasi oleh komoditas
perkebunan yang mencapai 95,79%.
Sub sektor lainnya mempunyai
kontribusi yang jauh lebih kecil, yakni :
sub sektor peternakan sebesar 1,89%,
sub sektor hortikultura sebesar 1,65%
dan sub sektor tanaman pangan
merupakan sub sektor dengan
kontribusi terkecil yakni sebesar 0,66%
(Gambar 2).
Tanaman Pangan0.66%
Hortikultura1.65%
Perkebunan95.79%
Peternakan1.89%
Gambar 2. Kontribusi sub sektor terhadap ekspor sektor pertanian,
Januari - Desember 2014
Buletin Triwulanan Ekspor Impor
Volume VII Nomor 1 Tahun 2015
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 3
Berdasarkan nilai impor komoditas
pertanian pada bulan Januari –
Desember 2014, kontribusi impor sub
sektor tanaman pangan menduduki
peringkat pertama terhadap total impor
komoditas pertanian, yakni sebesar
48,27%. Posisi berikutnya adalah
kontribusi impor sub sektor perternakan
sebesar 23,95%, sub sektor perkebunan
sebesar 17,50%. Kontribusi terkecil
adalah dari impor komoditas
hortikultura sebesar 10,29% (Gambar 3).
Tanaman Pangan48.27%
Hortikultura10.29%
Perkebunan17.50%
Peternakan23.95%
Gambar 3. Kontribusi sub sektor terhadap impor sektor pertanian,
Januari-Desember 2014
II. EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN MENURUT KOMODITAS
Andalan ekspor utama komoditas
tanaman pangan bulan Januari -
Desember 2014 adalah kedelai yang
mencapai US$ 44,21 juta, diikuti
kemudian oleh Gandum/meslin sebesar
US$ 43,93 juta, dan ubi kayu sebesar
US$ 35,99 juta. Ekspor kedelai dan
gandum/meslin dominan dalam wujud
olahan, sementara ubi kayu diekspor
dalam bentuk segar. Dari sisi impor,
kedelai juga memberikan kontribusi
yang cukup besar yakni mencapai US$
3,37 milyar yang didominasi oleh kedelai
segar. Impor berikutnya adalah
gandum/meslin utamanya dalam wujud
segar sebesar US$ 2,51 milyar, jagung
sebesar US$ 854,04 juta dan beras US$
Buletin Triwulanan Ekspor Impor Volume VII No. 1 Tahun 2015
4 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
375,22 juta. Gambaran keragaan ekspor
dan impor tersebut, menyebabkan
neraca perdagangan komoditas kedelai
mengalami defisit selama bulan Januari -
Desember 2014 sebesar US$ 3,32
milyar, yang merupakan defisit terbesar
pada sub sektor tanaman pangan.
Surplus neraca perdagangan komoditas
tanaman pangan pada bulan Januari –
Desember 2014 dicapai dari komoditas
ubi jalar sebesar US$ 8,33 juta (Tabel 2).
Andalan utama ekspor sub sektor
hortikultura bulan Januari – Desember
2014 adalah nenas yang mencapai US$
193,35 juta, disusul kemudian oleh cabe
yang mencapai US$ 25,66 juta, manggis
US$ 6,55 juta dan kentang US$ 6,09
juta. Nenas merupakan komoditas
hortikultura yang mengalami surplus
neraca perdagangan yakni sebesar US$
193 juta. Sementara, neraca
perdagangan yang mengalami defisit
terbesar adalah bawang putih yang
mencapai US$ 361,54 juta, diikuti oleh
apel yang mencapai US$ 201,94 juta,
jeruk sebesar US$ 201,36 juta, anggur
sebesar US$ 158,38 juta, dan kentang
sebesar US$ 76,72 juta.
Sub sektor perkebunan merupakan
sub sektor yang memberikan kontribusi
surplus neraca perdagangan komoditas
pertanian, utamanya disumbang dari
komoditas kelapa sawit sebesar US$
19,56 milyar. Komoditas lainnya yang
memberikan kontribusi positif bagi
neraca perdagangan komoditas
perkebunan adalah karet sebesar US$
4,69 milyar, kelapa sebesar US$ 1,35
milyar, kopi sebesar US$ 993,18 juta dan
kakao sebesar US$ 776,15 juta.
Sementara itu, komoditas kapas dan
tembakau merupakan komoditas yang
mengalami defisit terbesar yakni
masing-masing mencapai US$ 1,36
milyar dan US$ 369,34 juta.
Sub sektor peternakan mempunyai
komoditas unggulan yang menyumbang
surplus terhadap neraca perdagangan
yakni lemak, babi hidup dan daging
kodok dengan surplus masing-masing
sebesar US$ 73,67 juta, US$ 66,09 juta
dan US$ 22,29 juta. Sementara itu,
komoditas yang memberikan kontribusi
defisit cukup besar bagi neraca
perdagangan sub sektor ini adalah susu
dan kepala susu, sapi hidup, serta pakan
hewan masing-masing sebesar US$
855,79 juta, US$ 681,23 juta dan US$
574,99 juta. Keragaan ekspor, impor,
dan neraca perdagangan komoditas
Buletin Triwulanan Ekspor Impor
Volume VII Nomor 1 Tahun 2015
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 5
pertanian periode Januari – Desember
2014 secara lengkap tersaji pada Tabel
2.
Tabel 2. Nilai ekspor, impor dan neraca perdagangan komoditas pertanian, Januari - Desember 2014
Ekspor Impor
A. Tanaman Pangan 206,174 7,658,856 -7,452,6811 Gandum, Meslin 43,932 2,509,682 -2,465,7502 Beras 1,264 375,220 -373,9563 Kedelai 44,210 3,367,977 -3,323,7674 Jagung 16,047 854,044 -837,9975 Ubi Kayu 35,985 160,491 -124,5066 Kacang Tanah 15,527 287,683 -272,1567 Ubi Jalar 8,371 40 8,3318 Lainnya 40,838 103,718 -62,880B. Hortikultura 512,190 1,632,166 -1,119,9751 Kentang 6,089 82,812 -76,7242 Bawang Merah 2,978 28,309 -25,3313 Bawang Putih 3,342 364,879 -361,5364 Bawang Bombay 2,076 48,390 -46,3145 Cabe 25,662 30,981 -5,3196 Mangga 1,801 582 1,2187 Manggis 6,545 0 6,5458 Jeruk 1,040 202,399 -201,3609 Anggur 1,563 159,939 -158,376
10 Apel 76 202,014 -201,93811 Nenas 193,351 355 192,99612 Lainnya 267,669 511,505 -243,837C. Perkebunan 29,721,915 2,777,185 26,944,7291 Kelapa Sawit 19,555,633 8,553 19,547,0802 Karet 4,741,574 47,617 4,693,9573 Kakao 1,244,530 468,379 776,1514 Kelapa 1,347,265 1,723 1,345,5425 Kopi 1,039,609 46,429 993,1816 Tembakau 181,323 550,666 -369,3437 Kapas 46,397 1,410,613 -1,364,2168 Gula Tebu 113,376 65,946 47,4299 Lainnya 1,452,208 177,260 1,274,948D. Peternakan 587,663 3,799,884 -3,212,2211 Susu dan kepala susu 90,280 946,065 -855,7852 Sapi hidup 0 681,229 -681,2293 Babi Hidup 66,106 15 66,0924 Daging dan jeroan lembu 4 443,631 -443,6275 Telur unggas 2 8,064 -8,0636 Mentega 17,519 347,610 -330,0927 Lemak 83,199 9,531 73,6688 Obat hewan 11,106 47,409 -36,3029 Kulit dan Jangat 126,516 497,813 -371,296
10 Daging kodok 22,522 229 22,29311 Wol 77 10,881 -10,80412 Pakan Hewan 27,188 602,179 -574,99113 Lainnya 209,249 205,243 4,007
Sumber : BPS, diolah Pusdatin
Keterangan : Neraca bernilai + = surplus; - = defisit
semua komoditas termasuk wujud segar dan olahan
No Sub Sektor /KomoditiNilai (US$ 000) Neraca
(US$ 000)
Buletin Triwulanan Ekspor Impor Volume VII No. 1 Tahun 2015
6 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
III. NEGARA TUJUAN EKSPOR KOMODITAS PERTANIAN INDONESIA
Selama periode Januari –
Desember 2014, Indonesia melakukan
ekspor komoditas pertanian ke berbagai
negara. Tujuan utama ekspor komoditas
pertanian Indonesia adalah India,
dengan nilai ekspor mencapai US$ 4,39
milyar atau sebesar 14,15% dari total
ekspor pertanian Indonesia. Negara
tujuan ekspor berikutnya adalah China
sebesar US$ 3,37 milyar atau sebesar
10,87% dari total nilai ekspor pertanian
Indonesia.
Negara-negara lainnya yang
menduduki 10 besar negara tujuan
ekspor komoditas pertanian Indonesia
selama bulan Januari – Desember 2014
adalah Amerika Serikat di posisi ketiga
dengan kontribusi 8,2%, Belanda
(5,77%), Pakistan (4,95%), Malaysia
(4,16%), Italia (3,85%), Jepang (3,53%),
Singapura (3,50%), Banglades (2,94%)
dan 38,10% ekspor Indonesia ditujukan
ke negara-negara lainnya. Negara-
negara utama tujuan ekspor komoditas
pertanian Indonesia periode Januari –
Desember 2014 secara rinci tersaji pada
Tabel 3 dan Gambar 4.
Tabel 3. Negara utama tujuan ekspor komoditas pertanian Indonesia, Januari - Desember 2014
No. Negara Nilai (US$ 000) Kontribusi (%)
1 India 4,388,977 14.15
2 Cina 3,373,894 10.87
3 Amerika Serikat 2,542,942 8.20
4 Belanda 1,788,965 5.77
5 Pakistan 1,535,010 4.95
6 Malaysia 1,289,943 4.16
7 Italia 1,195,664 3.85
8 Jepang 1,095,140 3.53
9 Singapura 1,086,749 3.50
10 Banglades 912,717 2.94
11 Lainnya 11,817,941 38.09
TOTAL 31,027,942 100.00
Sumber : BPS, diolah Pusdatin
Buletin Triwulanan Ekspor Impor
Volume VII Nomor 1 Tahun 2015
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 7
India14.14%
Cina10.87%
Amerika Serikat8.20%
Belanda5.77%
Pakistan4.95%
Malaysia4.16%
Italia3.85%
Jepang3.53%
Singapura3.50%
Banglades2.94%
Lainnya38.10%
Gambar 4. Negara tujuan utama ekspor komoditas pertanian Indonesia,
Januari - Desember 2014
India merupakan negara tujuan
utama ekspor komoditas pertanian
Indonesia terutama untuk komoditas
perkebunan yang mencapai US$ 4,35
milyar pada periode Januari–Desember
2014. Komoditas utama yang diekspor
ke India adalah kelapa sawit senilai US$
3,76 milyar, diikuti oleh karet sebesar
US$ 354,52 juta. Berikutnya, sumbangan
devisa dari ekspor ke India adalah
berasal dari sub sektor peternakan,
walaupun dalam nominal jauh lebih
kecil dibandingkan sumbangan devisa
dari sub sektor perkebunan, yakni hanya
sebesar US$ 20,49 juta. Komoditas
utama peternakan yang diekspor ke
India adalah kulit & jangat sebesar US$
19,29 juta dan lemak hanya sebesar US$
66 ribu.
Sementara, total nilai ekspor sub
sektor hortikultura ke India pada bulan
Januari - Desember 2014 sebesar US$
11,93 juta dengan komoditas utama
cabe. Komoditas sub sektor tanaman
pangan yang diekspor ke India adalah
kedele olahan sebesar US$ 1.37 juta.
Komoditas pertanian utama yang
diekspor ke India pada periode Januari –
Desember 2014 secara rinci disajikan
pada Tabel 4.
Buletin Triwulanan Ekspor Impor Volume VII No. 1 Tahun 2015
8 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Tabel 4. Ekspor komoditas pertanian Indonesia ke India, Januari - Desember 2014
No Sub Sektor /Komoditas Volume (Ton) Nilai (US$ 000)
A. Tanaman Pangan 3,920 2,094
1 Kedalai 2,480 1,372
2 Beras 1,191 406
3 kacang tanah 64 237
4 Lainnya 185 79
B. Hortikultura 6,988 11,932
1 Cabe 561 4,496
2 Turmeric 2,419 2,557
3 Nenas 145 194
4 Lainnya 3,863 4,686
C. Perkebunan 5,347,064 4,354,463
1 Kelapa Sawit 4,991,143 3,759,214
2 Karet 195,811 354,515
3 Kakao 13,313 40,007
4 Pinang 30,828 32,044
5 Gambir 12,843 28,432
6 Kopi 14,434 25,737
7 Lainnya 88,692 114,514
D. Peternakan 1,202 20,488
1 Kulit Dan Jangat 680 19,285
2 Lemak 82 66
3 Lainya 440 1,138
PERTANIAN 5,359,174 4,388,977Sumber: BPS, diolah Pusdatin
Negara tujuan ekspor komoditas
pertanian kedua adalah China, dimana
sub sektor perkebunan kembali
memberikan kontribusi nilai ekspor
terbesar mencapai US$ 3,29 milyar.
Komoditas utama sub sektor
perkebunan yang diekspor ke China
adalah kelapa sawit yang mencapai US$
2,20 milyar dan karet sebesar US$
681,50 juta. Komoditas perkebunan
lainnya yang juga banyak diekspor ke
China adalah kelapa dan kakao masing-
masing sebesar US$ 192,97 juta dan
US$ 64,47 juta. Sementara, ekspor
komoditas sub sektor lainnya relatif
lebih kecil dibandingkan dengan ekspor
komoditas perkebunan. Ekspor sub
sektor peternakan ke China hanya
Buletin Triwulanan Ekspor Impor
Volume VII Nomor 1 Tahun 2015
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 9
menyumbang devisa Indonesia sebesar
US$ 36,55 juta dengan komoditas
utamanya adalah kulit dan jangat. Sub
sektor hortikultura menyumbang devisa
dari ekspor ke China dengan urutan
berikutnya, yakni sebesar US$ 23,08
juta, dengan komoditas utamanya
adalah Pisang. Komoditas tanaman
pangan yang diekspor ke China sebesar
US$ 19,86 juta dengan komoditas
utamanya adalah ubi kayu sebesar US$
18,63 juta. Komoditas pertanian utama
yang diekspor ke Cina pada periode
Januari - Desember 2014 secara rinci
tersaji pada Tabel 5.
Tabel 5. Ekspor komoditas pertanian Indonesia ke China, Januari - Desember 2014
No Sub Sektor /Komoditas Volume (Ton) Nilai (US$ 000)
A. Tanaman Pangan 75,984 19,864
1 Ubi Kayu 75,447 18,633
2 Kacang Tanah 328 983
3 Kedelai 62 117
4 Lainnya 147 131
B. Hortikultura 28,477 23,076
1 Pisang 17,650 11,045
2 Nenas 3,545 3,450
3 Salak 681 1,699
4 Lainnya 6,602 6,882
C. Perkebunan 3,878,765 3,294,403
1 Kelapa Sawit 3,070,859 2,197,108
2 Karet 367,033 681,497
3 Kelapa 321,389 192,967
4 Kakao 17,413 64,465
5 Lainnya 102,071 158,367
D. Peternakan 15,905 36,550
1 Kulit Dan Jangat 857 21,282
2 Lemak 11,327 8,657
3 Obat Hewan 54 1,160
4 Lainnya 3,667 5,451
PERTANIAN 3,999,131 3,373,894Sumber: BPS, diolah Pusdatin
Buletin Triwulanan Ekspor Impor Volume VII No. 1 Tahun 2015
10 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
IV. NEGARA ASAL IMPOR KOMODITAS PERTANIAN INDONESIA
Mitra dagang utama komoditas
pertanian Indonesia untuk impor adalah
Amerika Serikat, Australia dan Brazil.
Amerika Serikat merupakan negara
utama yang mengimpor komoditas
pertaniannya ke Indonesia. Nilai impor
komoditas pertanian yang berasal dari
Amerika Serikat pada bulan Januari -
Desember 2014 mencapai US$ 2,69
milyar atau 16,93% dari total impor
komoditas pertanian Indonesia. Negara
asal impor komoditas pertanian
berikutnya adalah Australia dengan nilai
impor ke Indonesia sebesar US$ 2,18
milyar atau berkontribusi sebesar
13,71% dan Brazil sebesar US$ 1,55
milyar atau 9,76%. Negara lainnya yang
mengekspor komoditas pertaniannya
ke Indonesia adalah Argentina, Cina,
India, Thailand, New Zealand, Kanada,
dan Vietnam. Negara asal impor
komoditas pertanian Indonesia selama
periode Januari – Desember 2014
secara lengkap tersaji pada Tabel 6 dan
Gambar 5.
Tabel 6. Negara asal impor komoditas pertanian Indonesia, Januari - Desember 2014
No. Negara Nilai (US$ 000) Kontribusi (%)
1 Amerika Serikat 2,685,951 16.93
2 Australia 2,175,387 13.71
3 Brazil 1,548,130 9.76
4 Argentina 1,397,939 8.81
5 China 1,366,845 8.61
6 India 996,599 6.28
7 Thailand 637,522 4.02
8 New Zealand 581,233 3.66
9 Canada 536,218 3.38
10 Viet Nam 343,486 2.16
11 Lainnya 3,598,780 22.68
TOTAL 15,868,091 100.00
Sumber: BPS, diolah Pusdatin
Buletin Triwulanan Ekspor Impor
Volume VII Nomor 1 Tahun 2015
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 11
Amerika Serikat16.93%
Australia13.71%
Brazil9.76%
Argentina8.81%
China8.61%
India6.28%
Thailand4.02%
New Zealand3.66%
Canada3.38%
Viet Nam2.16%
Lainnya22.68%
Gambar 5. Negara asal impor komoditas pertanian Indonesia,
Januari - Desember 2014
Komoditas yang banyak diimpor
dari Amerika Serikat pada Januari -
Desember 2014 adalah komoditas
tanaman pangan (US$ 1,53 milyar), dan
utamanya adalah impor kedelai sebesar
US$ 1,14 milyar. Urutan berikutnya
berasal dari impor komoditas
peternakan yang mencapai US$ 578,85
juta, utamanya adalah susu dan kepala
susu sebesar US$ 197,33 juta, mentega
US$ 39,93 juta serta keju dan dadih
susu US$ 23,95 juta. Berikutnya adalah
komoditas perkebunan sebesar US$
392,37 juta, dengan komoditas utama
adalah kapas dan tembakau masing-
masing sebesar US$ 336 juta dan US$
43,93 juta. Total impor komoditas
hortikultura sebesar US$ 182,98 juta,
utamanya adalah komoditas apel,
anggur, kentang dan jeruk masing-
masing sebesar US$ 57,51 juta, US$
51,87 juta, US$ 26,98 juta dan US$
16,44 juta. Komoditas utama yang
diimpor dari Amerika Serikat pada
periode Januari – Desember 2014
secara rinci tersaji pada Tabel 7.
Buletin Triwulanan Ekspor Impor Volume VII No. 1 Tahun 2015
12 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Tabel 7. Impor komoditas pertanian Indonesia dari Amerika Serikat, Januari - Desember 2014
No. Sub Sektor /Komoditas Volume (Ton) Nilai (US$ 000)
A. Tanaman Pangan 3,002,915 1,531,755
1 Kedelai 1,904,295 1,140,895
2 Gandum/meslin 981,765 340,092
3 Jagung 114,432 40,425
4 Lainnya 2,422 10,343
B. Hortikultura 99,714 182,980
1 Apel 36,841 57,510
2 Anggur 15,627 51,869
3 Kentang 24,471 26,981
4 Jeruk 8,217 16,441
6 Lainnya 14,558 30,179
C. Perkebunan 165,637 392,368
1 Kapas 158,542 336,001
2 Tembakau 5,111 43,931
3 Lainnya 1,983 12,437
D. Peternakan 384,198 578,849
1 Susu Dan Kepala Susu 46,234 197,331
2 Mentega 17,651 39,931
3 Keju Dan Dadih Susu 4,799 23,947
4 Lainnya 315,514 317,640
PERTANIAN 3,652,463 2,685,951Sumber: BPS, diolah Pusdatin
Australia menduduki peringkat
kedua sebagai negara yang banyak
melakukan ekspor ke Indonesia pada
periode bulan Januari - Desember 2014.
Nilai Impor komoditas peternakan dari
Australia sangat tinggi mencapai US$
1,33 milyar dengan komoditas utama
sapi hidup sebesar US$ 681,23 juta.
Impor sub sektor tanaman pangan
Indonesia dari Australia mencapai US$
1,28 milyar dengan komoditas paling
banyak diimpor adalah komoditas
gandum/meslin sebesar US$ 1,27
milyar. Selanjutnya, impor komoditas
perkebunan dari negara ini sebesar US$
163,62 juta dengan komoditas utama
kapas sebesar US$ 152,96 juta.
Sementara impor komoditas
hortikultura dari negara ini sebesar US$
86,02 juta dengan komoditas utama
anggur sebesar US$ 33,74 juta.
Komoditas pertanian utama yang
Buletin Triwulanan Ekspor Impor
Volume VII Nomor 1 Tahun 2015
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 13
diimpor dari negara Australia pada
periode Januari - Desember 2014 secara
rinci disajikan pada Tabel 8.
Tabel 8. Impor komoditas pertanian Indonesia dari Australia, Januari - Desember 2014
No. Sub Sektor /Komoditas Volume (Ton) Nilai (US$ 000)
A. Tanaman Pangan 4,012,525 1,277,207
1 Gandum/meslin 4,011,789 1,276,067
2 Kacang sapi/tunggak 408 552
3 Kedelai 154 294
4 Lainnya 173 293
B. Hortikultura 62,812 86,019
1 Anggur 12,278 33,738
2 Jeruk 11,042 15,844
3 Polong-polongan 16,773 11,654
4 Kentang 11,917 8,056
6 Lainnya 10,801 16,726
C. Perkebunan 78,275 163,623
1 Kapas 72,292 152,963
2 Gula Tebu 5,101 3,469
3 Kakao 554 3,880
4 Lainnya 329 3,311
D. Peternakan 509,030 1,333,138
1 Sapi Hidup 246,509 681,229
2 Daging Lembu 60,325 274,843
3 Susu Dan Kepala Susu 38,540 180,733
4 Lainnya 163,656 196,334
Sumber: BPS, diolah Pusdatin
V. EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN UTAMA MENURUT NEGARA TUJUAN/ASAL
Ekspor utama komoditas
pertanian Indonesia bulan Januari –
Desember 2014 meliputi kedelai
(tanaman pangan), nenas (hortikultura),
kelapa sawit dan karet (perkebunan),
kulit dan jangat serta susu dan kepala
susu (peternakan). Ekspor kedelai
dengan wujud olahan/segar senilai US$
44,21 juta dengan tujuan utamanya
adalah Jepang sebesar US$ 17,20 juta.
Pada sub sektor hortikultura, komoditas
nenas merupakan komoditas andalan
Buletin Triwulanan Ekspor Impor Volume VII No. 1 Tahun 2015
14 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
ekspor Indonesia dengan tujuan
utamanya adalah Amerika Serikat
sebesar US$ 56,32 juta.
Kelapa sawit merupakan
komoditas unggulan perkebunan
banyak diekspor ke India diikuti China.
Nilai ekspor kelapa sawit ke India
mencapai US$ 3,76 milyar dan Cina
senilai US$ 2,20 milyar. Disamping itu
juga diekspor ke Pakistan, Belanda dan
Italia. Komoditas perkebunan lainnya
yang juga menopang surplus neraca
perdagangan adalah karet, dengan
negara tujuan utamanya adalah
Amerika Serikat senilai US$ 1,07 milyar,
Jepang senilai US$ 731,32 juta dan Cina
senilai US$ 681,50 juta.
Kulit dan jangat merupakan
komoditas unggulan peternakan yang
banyak diekspor, dan sebagian besar
ditujukan ke Hongkong senilai US$
23,03 juta. Komoditas lainnya
menopang surplus neraca perdagangan
adalah susu dan kepala susu, dengan
negara tujuan utamanya adalah
Malaysia senilai US$ 25,36 juta, Algeria
senilai US$ 21,29 juta dan Singapura
senilai US$ 8,23 juta. Ekspor komoditas
utama pertanian Indonesia ke negara
tujuan secara rinci tersaji pada Tabel 9.
Dari sisi impor, selama bulan
Januari – Desember tahun 2014,
komoditas pertanian yang dominan
diimpor untuk masing-masing sub
sektor adalah gandum/meslin (tanaman
pangan), bawang putih dan jeruk
(hortikultura), kapas dan tembakau
(perkebunan) serta susu dan kepala
susu (peternakan). Impor
gandum/meslin Indonesia pada bulan
Januari – Desember 2014 senilai US$
2,51 milyar, dengan pemasok utama
adalah Australia sebesar US$ 1,28
milyar.
Bawang putih dan jeruk
merupakan komoditas hortikultura
yang banyak diimpor oleh Indonesia,
dimana negara pemasok utamanya
adalah Cina. Bawang putih dipasok dari
Cina sebesar US$ 361,90 juta.
Sementara jeruk dipasok dari Cina
senilai US$ 113,06 juta. Negara-negara
berikutnya yang memasok bawang
putih ke Indonesia adalah Amerika
Serikat, Taiwan, Viet Nam dan Jerman.
Sementara, negara lainnya sebagai
Buletin Triwulanan Ekspor Impor
Volume VII Nomor 1 Tahun 2015
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 15
pemasok jeruk adalah Pakistan,
Amerika Serikat, Australia dan Brazil.
Komoditas perkebunan yang
banyak diimpor Indonesia selama bulan
Januari - Desember 2014 adalah kapas
yang mencapai US$ 1,41 milyar. Kapas
diimpor oleh Indonesia sebagian besar
berasal Amerika Serikat senilai US$ 336
juta. Negara berikutnya sebagai
pemasok kapas ke Indonesia adalah
Brazil, Australia, India dan Burkina Faso.
Tembakau merupakan komoditas
perkebunan yang juga banyak diimpor.
Pada periode Januari – Desember 2014
nilai impor tembakau mencapai US$
550,66 juta. Negara pemasok terbesar
tembakau ke Indonesia adalah Cina
yaitu sebesar 246,50 juta. Negara
lainnya yang memasok tembakau
adalah Brazil Turk, Amerika Serikat dan
Zimbabwe.
Impor komoditas peternakan pada
periode Januari - Desember tahun 2014
sebesar US$ 946,07 juta adalah susu
dan kepala susu. Pemasok utama
komoditas ini adalah Selandia Baru
senilai US$ 265,39 juta, Amerika Serikat
senilai US$ 197,33 juta dan Australia
senilai US$ 180,73 juta. Negara lainnya
pemasok susu dan kepala susu adalah
Perancis dan Belgia.
Ekspor dan impor beberapa
komoditas utama pertanian Indonesia
menurut negara tujuan/asal pada
periode bulan Januari – Desember
tahun 2014 secara rinci disajikan pada
Tabel 9.
Buletin Triwulanan Ekspor Impor Volume VII No. 1 Tahun 2015
16 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Tabel 9. Ekspor dan impor komoditas utama pertanian Indonesia menurut negara tujuan/asal, Januari - Desember 2014
Volume
(Ton)
Nilai
(US$ 000)
Volume
(Ton)
Nilai
(US$ 000)
Kedelai 58,329 44,210 Gandum/Meslin 7,574,012 2,509,682Jepang 27,554 17,198 Australia 4,011,789 1,276,067Pakistan 9,200 4,940 Kanada 1,295,495 442,408Singapura 6,240 4,871 Amerika Serikat 981,765 340,092Saudi Arabia 1,901 2,655 India 404,228 127,121India 2,480 1,372 Ukraina 316,105 86,949Lainnya 10,954 13,175 Lainnya 564,631 237,044
Nenas 192,315 193,351 Bawang Putih 498,228 364,879Amerika Serikat 58,055 56,318 Cina 495,588 361,900Belanda 22,709 21,537 Amerika Serikat 347 1,633Spanyol 15,788 17,662 Taiwan 1,958 783Argentina 9,300 9,028 Viet Nam 290 203Saudi Arabia 6,795 8,972 Jerman 11 116Lainnya 79,669 79,833 Lainnya 34 244
Kelapa Sawit 28,026,621 19,555,633 Jeruk 158,392 202,399 India 4,991,143 3,759,214 Cina 88,529 113,059Cina 3,070,859 2,197,108 Pakistan 19,142 19,315Pakistan 1,857,177 1,377,010 Amerika Serikat 8,217 16,441Belanda 2,702,308 1,326,193 Australia 11,042 15,844Italia 1,369,053 1,045,857 Brazil 9,253 12,906Lainnya 14,036,081 9,850,250 Lainnya 22,208 24,835
Karet 2,623,471 4,741,574 Kapas 708,791 1,410,613Amerika Serikat 597,848 1,074,514 Amerika Serikat 158,542 336,001Jepang 409,024 731,319 Brazil 145,862 289,867Cina 367,033 681,497 Australia 72,292 152,963 India 195,811 354,515 India 53,815 102,196Korea Selatan 158,739 284,974 Burkina Faso 33,732 65,680Lainnya 895,015 1,614,755 Lainnya 244,548 463,906
Kulit dan Jangat 5,025 126,516 Tembakau 91,519 550,666 Hong Kong 940 23,029 Cina 46,157 246,504Cina 857 21,282 Brazil 7,697 49,755Vietnam 620 20,765 Turki 5,914 47,372 India 680 19,285 Amerika Serikat 5,111 43,931Jerman 244 9,565 Zimbabwe 4,078 25,191Lainnya 1,682 32,591 Lainnya 22,560 137,914
Susu dan Kepala Susu 38,890 90,280 Susu dan Kepala Susu 214,421 946,065Malaysia 6,714 25,361 Selandia Baru 59,067 265,385Algeria 3,763 21,289 Amerika Serikat 46,234 197,331Singapura 8,353 8,231 Australia 38,540 180,733Vietnam 1,676 6,776 Prancis 19,593 80,652Filipina 3,257 5,369 Belgia 12,466 53,232Lainnya 15,128 23,254 Lainnya 38,522 168,732
Sumber: BPS, diolah Pusdatin
Komoditas/Negara Tujuan
Ekspor
Komoditas/Negara Asal
Impor
Recommended