View
47
Download
23
Category
Preview:
Citation preview
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN MOBIL KIJANG
(Studi Kasus Pembelian Mobil Kijang di Karawang)
Oleh :
Cece Abdurrohman
102081026136
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 H/2009 M
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU
KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL KIJANG
(Studi Kasus Pembelian Mobil Kijang di Karawang)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
Cece Abdurrohman
NIM: 102081026136
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Heryanto SE, M.Si
NIP. 131 474 891 NIP. 131 569 931
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 H/2009 M
ABSTRACT
By Cece Abdurrohman
The main purpose of this research is to analysis to what factors that influence consumer behavior decision on side purchase car of Kijang in
Karawang area. The data used is primary. Although the object has been given in 80 respondent. The amount of variable is 30 variable. The data that had been
taken, will be analysis in SPSS 13.0 Programming For Windows. The research of result showed from 30 variable had been reduce to 27
variable to spread into 8 faktor. 3 variable will be residue from model because can not fill criteria of MSA > 0.5 that is social status variable (X7) with value (MSA
0.422), trend repeatedly variable (X18) with value (MSA 0.483), and car of trade
variable (X24), with value (MSA 0.408). the result from factor analysis that 27
variabel that hold out in the models and taken in 8 factor category that's factor that
influence consumer behavior on side purchase car of kijang. The factors are
group of reference factor with eigen value 6.022, econonic faktor with eigen value
2.504, social factor with eigen value 2.305, promotion factor with eigen value
1.748, price factor with eigen value 1.621, distribution factor with eigen value
1.429, product factor with eigen value 1.256, cultural factor with eigen value
1029. the 8 factor can be taken based on the value in eigen value with in > 1.
domination factor is group of reference with eigen value 6.022 and varian
percentage 22.305%.
ABSTRAK
Oleh Cece Abdurrohman
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen terhadap pembelian mobil Kijang di daerah
Karawang. Data yang digunakan adalah data primer. Sampel yang diteliti sebanyak 80 responden. Jumlah variabel yang diteliti dalam penelitian ini
sebanyak 30 variabel. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis faktor pada program SPSS 13.0 For Windows.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari ke-30 variabel yang direduksi menjadi 27 variabel. Sisanya 3 variabel dikeluarkan dari model karena
tidak memenuhi kriteria MSA > 0.5 yaitu variabel status sosial (X7) dengan nilai
MSA (0.422) variabel mengikuti trend (X18) dengan nilai MSA (0.483) dan
variabel mobil niaga (X24) dengan nilai MSA (0.408). Dari uji analisis faktor
diperoleh hasil bahwa dari 27 variabel yang ditahan dalam model dan
mengelompokkannya kedalam 8 faktor, merupakan faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen terhadap pembelian mobil Kijang. Faktor-faktor tesebut
adalah faktor kelompok referensi dengan nilai eigen values 6.022, faktor ekonomi
dengan eigen values 2.504, faktor sosial dengan nilai eigen values 2.305, faktor
promosi dengan nilai eigen values 1.748, faktor harga dengan nilai eigen values
1.621, faktor distribusi dengan nilai eigen values 1.492, faktor produk dengan
nilai eigen values 1.258 dan faktor budaya dengan nilai eigen values 1.029. Ke-8
faktor diperoleh berdasarkan pada nilai eigen values yang lebih besar dari satu.
Faktor yang mendominasi adalah faktor kelompok referensi yang mempunyai nilai eigen values sebesar 6.022 dengan persentase varians 22.305%.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillaahirobbil 'Aalamin, dengan segala kerendahan hati, puji dan
syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. Atas segala limpahan taufik dan
hidayahnya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam
semoga tercurahkan kepada baginda Rosulullah SAW, keluarga dan sahabatnya
yang telah menjadi jalan bagi umatnya dalam menempuh keselamatan dan
kebahagiaan dengan berbagai ilmu pengetahuan yang benar.
Skripsi ini berjudul "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN
MOBIL KIJANG" (Studi Kasus Pembelian Mobil Kijang di Karawang). Penulis
menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari
sempurna, mengingat terbatasnya kemampuan pengetahuan dan pengalaman
penulis miliki. Namun demikian, penulis berusaha dengan kemampuan tersebut,
dengan harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Penulis
juga mengharapkan adanya saran yang membangun bagi kesempurnaan skripsi
ini.
Dalam proses pembuatan skripsi ini, penulis menemui berbagai hambatan
dan kesulitan. Tidak terkecuali, penulis juga mendapat berbagai dorongan dan
bimbingan dari semua pihak. Akhirnya penulisan skripsi ini dapat terselesaikan
dengan lancar. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu dan menyusun skripsi ini, diantaranya:
1. Kedua orang tuaku tercinta dan juga keluarga besarku yang telah
memberikan limpahan kasih sayangnya, mendidik, membesarkan
serta memberikan semangat yang luar biasa di saat-saat aku
butuhkan serta bantuan secara materil sehingga aku mampu
menyelesaikan skripsi ini
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, dan juga selaku dosen pembimbing I yang telah banyak
memberi arahan, saran dan masukan dalam penulisan skripsi ini.
3. Bapak Heryanto SE, MSi. Selaku dosen pembimbing II yang telah
banyak memberikan saran, petunjuk, ilmu pengetahuan yang begitu
sabar meluangkan waktunya sehingga terselesaikannya skripsi ini.
4. Bapak Indoyama Nasarudin MAB selaku Ketua Jurusan Manajemen,
para staf dosen dan seluruh sivitas akademik Fakultas Ekonomi dan
Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah.
5. Bapak Ahmad Taufik S.Ag selaku guruku yang selalu bersedia
membantu setiap kali aku mendapat kesulitan.
6. Keluarga besar Bp. Muhammad Ali (Alm), Umi, Pok Isah & Bang
Umar, Bang Hasan & Ka Ela, Pok Ubay & Mas Ali, Bang Zaenal &
Tita, Bang Jamil & Mba Santi, Sofyan & Yuli serta warga RT
003/07 yang telah banyak membantu saya selama kuliah di UIN
Jakarta.
7. Terima kasih untuk teman-temanku: Fajar, Muhrim, Arif, Daniel,
Eka, Farhan, Adoel, Ika, Bajay, Eet, Hamdi, Fandi, Acit, Husnul,
Iyos, Leli, Ridwan, Bambang, Amel, Rita, Oyot, anak-anak KKN 19,
serta semua anak Manajemen B angkatan 2002.
8. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Jakarta, Juni 2009
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Daftar Riwayat Hidup ...................................................................................... i
Abstract ........................................................................................................... ii
Abstrak ............................................................................................................ iii
Kata Pengantar................................................................................................. iv
Daftar Isi.......................................................................................................... vi
Daftar Tabel..................................................................................................... viii
Daftar Gambar………………………………………………………………….. x
Daftar Lampiran………………………………………………………………… xi
BAB I Pendahuluan……………………………………………………….. 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1
B. Perumusan Masalah .................................................................. 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................. 7
BAB II Tinjauan Pustaka…………………………………………………… 8
A. Tinjauan Pustaka....................................................................... 8
1. Landasan Hasil Penelitian Sebelumnya ............................... 8
2. Landasan Teori ................................................................... 8
a. Definisi Pemasaran........................................................ 8
b. Manajemen Pemasaran................................................... 10
c. Definisi Perilaku Konsumen .......................................... 11
d. Model Perilaku Pembelian............................................. 18
e. Keputusan Pembelian ................................................... 18
3. Kerangka Pemikiran........................................................... 23
B. Hipotesis…………………………………………………………. 24
BAB III Metode Penelitian........................................................................... 25
A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................ 25
B. Metode Penentuan Sampel …………………………………….. 25
C. Metode Pengumpulan Data…………………………………….. 26
D. Metode Analisis……………………………………………….. 28
1. Uji Validitas......................................................................... 29
2. Uji Reliabilitas ..................................................................... 30
3. Analisis Faktor .................................................................... 31
E. Operasional Variabel ................................................................. 39
BAB IV Penemuan Dan Pembahasan……………………………………….. 40
A. Sekias Gambaran Umum Objek Penelitian ............................... 40
B. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ………………………. 42
C. Penemuan dan Pembahasan……………………………………. 44
1. Analisis Kuesioner…………………………………………. 44
2. Hasil Analisis Faktor………………………………………. 61
BAB V Kesimpulan Dan Implikasi………………………………………… 79
A. Kesimpulan............................................................................... 79
B. Implikasi................................................................................... 81
Daftar pustaka ..……………………………………………………………….. 84
Lampiran-lampiran …………………………………………………………….. 86
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Keterangan Halaman
1 Kuesioner Penelitian ........................................................................... 87
2 Tabel Jawaban Responden .................................................................. 91
3 Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen............................. 94
4 Analisis Faktor ................................................................................... 96
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap : Cece Abdurrohman
Tempat, Tanggal lahir : Karawang, 11 Agustus 1981
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Kampung Sawah RT 02/01 Jayakerta Karawang 41352
No. Telepon : 08569966629
Pendidikan :
• SDN Kampung Sawah I Karawang (1989-1995)
• MTs Mursyidul Falah Karawang (1995-1998)
• MAN Rengasdengklok Karawang (1999-2002)
• UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2002-2009)
Organisasi :
• Anggota PMR MAN Rengasdengklok (1999-2002)
• Bendahara OSIS MAN Rengasdengklok (2000-2001)
• Staff Divisi Bid. Pemberdayaan Ekonomi BEM FEIS (2004-2005)
.......... DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Halaman
1.1 Data Penjualan Mobil Kijang .............................................................. 6
3.1 Operasional Variabel Penelitian............................................................ 39
4.1 Item-Total Statistics ............................................................................. 43
4.2 Reliability Statistics.............................................................................. 44
4.3 Hasil Jawaban Responden Yang Memilih Mobil Kijang ....................... 45
4.4 Distribusi jawaban responden terhadap Sudah Dikenal Masyarakat ..... 46
4.5 Distribusi jawaban responden terhadap Mobil Ideal Untuk Keluarga.... 46
4.6 Distribusi jawaban responden terhadap Lebih Mendominasi ................ 47
4.7 Distribusi jawaban responden terhadap Kemudahan Suku Cadang ....... 47
4.8 Distribusi jawaban responden terhadap Kendaraan Kelas Menengah .... 48
4.9 Distribusi jawaban responden terhadap Pengaruh keluarga................... 48
4.10 Distribusi jawaban responden terhadap Menaikkan Status Sosial.......... 49
4.11 Distribusi jawaban responden terhadap Kesepakatan Keluarga............. 49
4.12 Distribusi jawaban responden terhadap Pengaruh Teman ..................... 50
4.13 Distribusi jawaban responden terhadap Pengaruh Tetangga.................. 50
4.14 Distribusi jawaban responden terhadap Pengaruh Teknologi ................ 51
4.15 Distribusi jawaban responden terhadap Keadaan Politik....................... 51
4.16 Distribusi jawaban responden terhadap Dapat Dibeli Showroom Mobil
Biasa .................................................................................................... 52
4.17 Distribusi jawaban responden terhadap Desain Pas Untuk Kaluarga ..... 52
4.18 Distribusi jawaban responden terhadap Kemapanan Ekonomi.............. 53
4.20 Distribusi jawaban responden terhadap Hemat BBM............................ 53
4.21 Distribusi jawaban responden terhadap Keadaan Ekonomi................... 54
4.22 Distribusi jawaban responden terhadap Mengikuti Trend ..................... 54
4.23 Distribusi jawaban responden terhadap Harga Jual Kembali Tinggi...... 55
4.24 Distribusi jawaban responden terhadap Kendaraan Serba Guna............ 55
4.25 Distribusi jawaban responden terhadap Kepuasan Berkendara.............. 56
4.26 Distribusi jawaban responden terhadap Pameran Otomotif................... 56
4.27 Distribusi jawaban responden terhadap Dapat Mengangkut Banyak
penumpang........................................................................................... 57
4.28 Distribusi jawaban responden terhadap Mobil Niaga............................ 57
4.29 Distribusi jawaban responden terhadap Pengaruh Iklan TV .................. 58
4.30 Distribusi jawaban responden terhadap dapat Menunjukkan Kelas Sosial
.................................................................................................... 58
4.31 Distribusi jawaban responden terhadap Pengaruh tuntutan kerja........... 59
4.31 Distribusi jawaban responden terhadap Mempunyai Banyak Tipe......... 59
4.32 Distribusi jawaban responden terhadap Mobil Yang Tangguh .............. 60
4.33 Distribusi jawaban responden terhadap Mudah Perawatannya .............. 60
4.34 KMO Barlett's Test 1 ........................................................................... 61
4.35 KMO Barlett's Test 2 ........................................................................... 63
4.36 Communalities ..................................................................................... 65
4.37 Total Variance Explained ..................................................................... 68
4.37 Component Matrix (a).......................................................................... 69
4.37 Rotated Component Matrix (a) ............................................................ 71
4.37 Rotated Component Matrix.................................................................. 77
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1.1.1 Perkembangan industri otomotif dunia mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun, mulai dari motor sampai mobil.
Perusahaan otomotif dunia saling berlomba-lomba untuk mendapatkan
respon positif dari para konsumen. Berbagai cara mereka lakukan
untuk menarik konsumen dengan cara menawarkan kecanggihan
teknologi yang dipakai, sampai desain interior dan eksterior yang
digunakan di mobil tersebut.
1.1.2 Produsen mobil yang ada di Indonesia jumlahnya lebih dari
satu. Salah satu perusahaan otomotif yang ada di Indonesia yaitu
perusahaan Toyota. Perusahaan otomotif Jepang ini masuk ke
Indonesia sudah puluhan tahun yang lalu. Toyota memproduksi mobil
tidak hanya satu jenis saja melainkan beberapa jenis. Mulai dari sedan
sampai truk.
1.1.3 Perusahaan ini dari tahun mengalami kemajuan yang sangat
pesat, tak terkecuali di Indonesia. Hampir setengah dari jumlah mobil
yang ada di Indonesia merupakan produk Toyota, dari jenis sedan, jip,
pickup dan lain-lain. Yang paling tampak jelas kita lihat adalah mobil
Kijang. Untuk saat ini kijang tidak hanya diproduksi untuk konsumsi
dalam negeri saja, tapi juga diekspor ke berbagai negara yang ada di
dunia khususnya Asia Tenggara.
1.1.4 Sampai saat ini, dari segi penjualan Kijang masih memimpin
di kelas mobil keluarga. Hal ini mungkin karena konsumen
menganggap bahwa kijang memang mobil yang cocok untuk keluarga.
Mengenai perkembangannya, mobil kijang telah mengalami 5 lima kali
perubahan, dari pertama diluncurkan sampai sekarang.
1.1.5 Generasi I (1977-1980)
Kijang pertama kali muncul pada tahun 1977. Saat diluncurkan, ada
keraguan dari perancangnya sendiri apakah Kijang bisa diterima pasar, karena
saat itu Mitsubishi Colt masih dominan. Kijang ternyata menjadi populer.
Generasi I merupakan kendaraan pickup dan berbentuk kotak. Model ini
sering dijuluki "Kijang Buaya" karena kap mesinnya yang dapat dibuka
sampai ke samping. Kijang pada awalnya lahir sebagai kendaraaan dengan
konsep Basic Utility Vehicle (sederhana), sehingga kendaraan ini cocok
sebagai kendaraan serba guna dan mudah untuk dirawat. Kijang generasi
pertama ini diproduksi hingga tahun 1980.
Pada tahun pertama peluncurannya, produksi Kijang hanya 1.168 unit.
Tahun berikutnya 1978, jumlahnya meningkat menjadi 4.624 unit. Setelah itu,
jumlah produksi Kijang terus meningkat dari tahun ke tahun.
1.1.6 Generasi II (1981-1985)
Generasi II mulai dijual pada September 1981. Bentuk model ini tidak
terlalu berbeda dibandingkan dengan generasi sebelumnya, namun memiliki
beberapa perubahan yang di antaranya adalah peningkatan kapasitas silinder
mesin menjadi 1.300 cc (naik 100 cc). Kapasitas ini kemudian dinaikkan lagi
hingga 1.500 cc.
Mobil ini, walaupun disebut sebut memiliki banyak perubahan, bentuknya
masih ada kesamaan dengan Kijang Buaya. Lampu mobil masih bulat di
samping depan kanan-kiri dan gril masih sederhana dengan tulisan TOYOTA
pada bagian depan. Garis pada bonnet juga masih simpel dan curam. Meski
bukaan pada tutup kap mesin tidak lagi bukaan penuh hingga bagian tepi
hidung mobil (bonnet) seperti halnya kijang sebelumnya.
Mobil dengan kode rangka KF20 ini akrab sebagai Doyok (sebutan bagi
sebuah serial kartun bertokoh Doyok pada harian pos kota) sehingga dikenal
juga sebagai Kijang Doyok. Pintu lebih manis dengan dilengkapi kaca dengan
engsel tidak lagi mirip engsel pintu rumah dan dilengkapi kunci pada tahun
1982. Dengan mesin 4K berkapasitas 1300 cc, transmisi masih 4 percepatan.
Suspensi masih double wishbone dengan per daun pada bagian depan dan per
daun under axle (dibawah gardan) pada bagian belakang mobil.
Kijang Generasi III (1986-1996)
Pada tahun 1986 model generasi ketiga dilempar ke pasaran. Kijang
generasi ini bentuknya lebih melengkung pada lekukannya sehingga tampak
lebih modern. Model ini hingga saat ini masih banyak digunakan di jalanan di
Indonesia meski tidak lagi diproduksi.
Pada generasi ini, konsep kijang sebagai kendaraan angkut mulai bergeser
sebagai kendaraan penumpang sekalipun banyak, Kijang generasi sebelumnya
juga dimodifikasi sebagai kendaraan penumpang. Pada masa ini, bisa
dikatakan sebagai generasi kejayaan Kijang sebagai mobil penumpang,
terutama sebelum banyak mobil penumpang Built Up impor meramaikan
pasar kendaraan di Indonesia serta puncak dominasi Toyota atas model-model
kuat seperti Mitsubishi Colt L300 dan minibus tanpa bonnet lainnya seperti
Suzuki Carry dan Daihatsu Zebra dimana Kijang menjadi pilihan kuat
konsumen saat itu. Toyota mengeluarkan dua tipe Kijang pada generasi ini
yakni tipe Kijang Super (1986-1992) dan Kijang Grand (1992-1996) dengan
memiliki life cycle cukup panjang (hampir satu dekade) dibandingkan
generasi lalu.
Kijang Generasi IV (1997-2004)
Mulai generasi keempat kijang ini, dominasi Jepang semakin besar. Kalau
sebelumnya Toyota Astra Motor memanfaatkan perakitan bodi mobil banyak
menggunakan karoseri. Pada generasi ini sudah dikatakan menyiratkan mobil
yang sesungguhnya. Desainnya membulat seperti kapsul dan lebih
aerodinamis dan menjadi loncatan desain pada masanya. Pada kijang yang
dikenal sebagai kijang baru ini, Toyota mengeluarkan dua tipe mesin yakni
Mesin bensin 1800cc (tipe 7K) seperti generasi-generasi sebelumnya dan
Mesin diesel 2500cc (tipe 2L) yang membuat persaingan dengan Isuzu
Panther untuk mobil keluarga bermesin diesel yang saat itu mendominasi
pasaran.
Generasi V (2004-saat ini)
Kijang Innova (Generasi Terakhir)
Kijang kembali diperbaharui pada tahun 2004 dan dijual dengan nama
"Kijang Innova". Selain di Indonesia, model ini juga dijual di luar negeri
dengan nama "Innova" (tanpa "Kijang"). Model ini mengalami perubahan
yang cukup besar dibandingkan dengan model sebelumnya. Jika konsep awal
Kijang generasi pertama adalah basic utility vehicles atau kendaraan
sederhana, maka Kijang generasi V ini bukanlah kendaraan sederhana lagi
namun dapat dikategorikan sebagai kendaraan mewah. Bentuknya sudah jauh
lebih modern dibandingkan dengan generasi-generasi Kijang sebelumnya.
Kijang ini dikeluarkan oleh Toyota Astra Motor pada akhir tahun 2004.
Mobil ini keluar dengan model mobil keluarga masa kini dengan jenis MPV
(Multi Purposes Vehicle) masa kini dengan bodi yang lebih aerodinamis
dibandingkan generasi sebelumnya dengan kenyamanan mobil sedan. Posisi
pengendara cukup pas, letak shift knob terjangkau dan panel instrumen yang
user friendly. Menggunakan Mesin VVT-i 2000 cc dengan type 1TR-FE 16
katup DOHC menggantikan tipe K/RZ pada generasi sebelumnya. Dirancang
dengan sistem Direct Ignition System (DIS) dan penerapan teknologi pedal gas
tanpa kabel atau Throttle Control System-Inteligent). Posisi mesin membujur
dengan gerak roda belakang (rear wheel system).
Perubahan mobil Kijang dari generasi ke generasi cukup signifikan. Jadi
tidak salah jika konsumen memilih kijang sebagai mobil keluarga yang serba
guna, bahkan sebagai mobil niaga.
Berdasarkan data yang diperoleh dari berbagai sumber khususnya Toyota,
data penjualan mobil Kijang sebagai berikut:
Tabel 1.1
Data Penjualan Mobil Kijang
Generasi I (1977-1980) 26.806 unit
Generasi II (1981-1985) 84.064 unit
Generasi III (1986-1996) 509.867 unit
Generasi IV (1997-2004) 429.674 unit
Generasi V (2005-2007*) 160.918 unit
Sumber: http://www.toyota.com
Berdasarkan uraian diatas, penjualan mobil Kijang dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Selain itu juga Toyota sebagai
perusahaaan otomotif terbesar sekaligus pemimpin pasar di Indonesia,
membuat saya tertarik untuk menganalisa hal tersebut, maka dengan ini
penulis akan mencoba mengangkat judul "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN TERHADAP
PEMBELIAN MOBIL KIJANG.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas yang menjadi pokok permasalahan pada
penelitian ini adalah: faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen
dalam melakukan pembelian mobil Kijang?
C. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
Untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen
dalam melakukan pembelian mobil Kijang.
2. Manfaat
a. Penulis
Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
perusahaan otomotif dan sebagai bahan perbandingan antara teori
dengan praktek.
b. Perusahaan
Diharapkan dari penelitian ini akan berguna bagi perusahaan Toyota,
sebagai bahan informasi untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang
menjadi pertimbangan konsumen dalam melakukan pembelian mobil
Kijang.
c. Akademis
Semoga skripsi ini dapat menjadi bahan acuan penelitian lanjutan yang
berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen
dalam melakukan pembelian mobil.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Landasan Hasil Penelitian Sebelumnya
Untuk memberikan gambaran dan kerangka pemikiran dalam
penelitian, maka perlu kiranya untuk membahas hasil-hasil penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Fajar Suryo Saputro (2007), dalam
penelitiannya yang berjudul "Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Konsumen dalam Memilih Warnet Clik Net Ciputat". Alat analisis yang
digunakan adalah analisis faktor. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui faktor-faktor apa saja yang dipertimbangkan oleh konsumen
dalam memilih warnet, serta faktor-faktor apa saja yang mempunyai
pengaruh paling dominan dalam keputusan pembelian produk mobil Kijang.
Hasil dari penelitiannya dapat diketahui bahwa faktor pelayanan dan
kenyamanan, promosi dan bukti fisik, produk, tempat, dan harga
mempengaruhi konsumen dalam memilih warnet. Sedangkan faktor
pelayanan dan kenyamanan menjadi faktor yang paling dominan yang
mempengaruhi konsumen dalam memilih warnet.
2. Landasan Teori
a. Definisi Pemasaran
Pemasaran secara umum diartikan sebagai kegiatan penjualan dan
pembelian antara dua belah pihak yaitu penjual dan pembeli. Kegiatan
pemasaran tidak hanya mencakup menjual dan membeli, namun juga
meliputi produk, penetapan harga, promosi dan distribusi. Setiap
perusahaan dipastikan memerlukan kegiatan pemasaran untuk
meningkatkan hasil usaha dari perusahaan.
Menurut Kotler (1997:8) Pemasaran adalah suatu proses sosial
manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan
keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu
yang bernilai satu sama lain.
Menurut Gary Armstrong dan Philip Kotler (2001) "Pemasaran adalah
suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan
dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain".
Menurut Mc Daniel, Carl dan Roger Gates (2001), pemasaran adalah
proses merencanakan dan melaksanakan konsep, memberi harga,
melakukan promosi dan mendistribusikan ide barang dan jasa, untuk
menciptakan pertukaran yang memenuhi tujuan individu dan organisasi.
"Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang
bernilai dengan pihak lain".(Kotler,2002:9)
Menurut Husein Umar (2003:31) Pemasaran diartikan sebagai
“kegiatan yang meliputi keseluruhan sistem yang berhubungan dengan
kegiatan-kegiatan usaha, yang bertujuan untuk merencanakan, menentukan
harga, hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang/jasa
yang akan memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang aktual maupun yang
potensial”.
Menutrut Philip Kotler (2004), pemasaran adalah suatu proses sosial
yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara
bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Menurut Ali Hasan (2008:1) pemasaran adalah sebuah konsep ilmu
dalam strategi bisnis yang bertujuan untuk mencapai kepuasan
berkelanjutan bagi stakeholder (pelanggan, karyawan, pemegang saham).
Menurut Freddy Rangkuti (2009:22) pemasaran adalah kegiatan
manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan
melalui proses pertukaran.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
pemasaran merupakan proses pertukaran barang dan jasa yang ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan, keinginan serta kepuasan pelanggan melalui
prinsip penetapan harga, promosi, distribusi kepada konsumen.
b. Definisi Manjemen Pemasaran
Menurut Basu Swastha (2000:4) "Manajemen pemasaran adalah
penganalisaan, perencanaan, dan pengawasan program-program yang
bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan
maksud untuk mencapai tujuan perusahaan".
Sedangkan menurut Kotler (2002:34) "Manajemen Pemasaran adalah
proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi,
penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang
bertujuan untuk memuaskan individu dan organisasi".
Mamajemen pemasaran merupakan suatu proses manajemen yang
meliputi penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan pemikiran, penetapan
harga, promosi, penyaluran gagasan, pengawasan kegiatan pemasaran oleh
perusahaan untuk memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi.
c. Definisi Perilaku Konsumen
Menurut Engel dkk (1995:3) Perilaku konsumen didefinisikan sebagai
tindakan langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan
menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang
mendahului dan menyusul tindakan itu.
Menurut American Marketing Association (AMA) dalam buku J. Paul
Peter & Jerry C. Olson (1996:18) Perilaku konsumen didefinisikan sebagai
interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian di
sekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup
mereka.
Perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan yang individu yang
secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan
jasa termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan
dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut (Swastha dkk.,1997)
Menurut Mangkunegara (2002) Perilaku konsumen adalah tindakan-
tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau orang yang
berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan,
menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi
oleh lingkungan.
Menurut Hawkins, dkk (2007:6) menyatakan: "Consumer behavior is
the study if individuals, groups or organizations, and the processes they
use to select, secure, use, and dispose of products, services, experiences or
ideas to satisfy needs and the impact that these processes have on the
consumer and sosiety".
Menurut Schiffman dan Kanuk (2007) bahwa perilaku konsumen
merupakan studi yang mengkaji bagaimana individu membuat keputusan
membelanjakan sumberdaya yang tersedia dan dimiliki (waktu, uang dan
usaha) untuk mendapatkan barang atau jasa yang nantinya akan
dikonsumsi.
Sedangkan menurut Suryani (2008:6) perilaku konsumen merupakan
studi tentang bagaimana individu, kelompok dan organisasi dan proses
yang dilakukan untuk memilih, mengamankan, menggunakan dan
menghentikan produk, jasa, pengalaman atau ide untuk memuaskan
kebutuhannya dan dampaknya terhadap konsumen dan masyarakat.
Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh
konsumen baik individu, kelompok atau organisasi dalam mendapatkan
dan menggunakan produk atau jasa termasuk didalamnya proses
pengambilan keputusan yang mengawali tindakan tersebut.
Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen adalah:
Gambar 2.1
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Sumber: Kotler, Philip, 2002, "Manajemen Pemasaran Edisi Millenium"
PrenHallindo, Jakarta
Kotler dan Armstrong (1997:144) menyatakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkah laku konsumen adalah sebagai berikut:
1) Faktor Budaya
Pada setiap kelompok masyarakat pasti memiliki budaya, dimana
budaya tersebut bisa digunakan sebagai aturan, kebiasaan dan ciri khas
dari suatu kelompok masyarakat. Faktor dari budaya adalah budaya, sub
budaya dan kelas sosial.
(a) Budaya
Budaya diartikan sebagai kmlek yang menyeluruh yang mencakup
pengetahuan, keyakinan, seni, hukum, moral, kebiasaan dan
kapabilitas lainnya serta kebiasaan-kebiasaan yang dikuasai oleh
individu sebagai anggota masyarakat (Hawkins 2007:43).
Sosial
- Kelompok
Acuan
- Keluarga
- Peran dan
Status
Pribadi - Umur dan Tahap
Siklus Hidup
- Pekerjaan
- Situasi Ekonomi
- Gaya Hidup
- Kepribadian dan
Konsep Diri
Psikologis
- Motivasi
- Persepsi
- Kelas Sosial
- Pengetahuan
- Keyakinan
dan Sikap
Budaya
- Kebudayaan
- Sub Budaya
- Kelas Sosial
Pembelian
(b) Subbudaya
Setiap kebudayaan mengandung sub-kebudayaan yang lebih kecil,
atau kelompok orang-orang yang mempunyai sistem nilai yang sama
berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang sama. Sub
kebudayaan meliputi kewarganegaraan, agama, kelompok ras, dan
daerah geografis. Subbudaya adalah sekelompok orang yang
mempunyai sistem nilai sama berdasarkan pada pengalaman hidup dan
situasi.
(c) Kelas Sosial
Kelas sosial adalah bagian-bagian yang relatif homogen dan tetap
dalam suatu masyarakat yang tersusun secara hirarki dan anggota-
anggotanya memiliki tata nilai, minat dan perilaku serupa.
2) Faktor Sosial
Perilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor sosial antara lain:
(a) Kelompok acuan
Perilaku konsumen umumnya dipengaruhi oleh individu yang
lainnya, individu yang mempengaruhi tersebut dapat dimasukkan
sebagai kelompok primer yang terdiri atas kelompok terdekat dari
individu tersebut. Misalnya; keluarga, teman dan tetangga. Sedangkan
kelompok kedua adalah kelompok sekunder yang mempunyai interaksi
yang lebih formal dan memiliki sedikit interaksi. Kelompok sekunder
meliputi kelompok keagamaan, serikat buruh dan asosiasi profesional.
(b) Keluarga
Anggota keluarga sangat mempengaruhi dalam pengambilan
keputusan pembelian individu, keluarga mempunyai peran yang sangat
penting, dimana setiap anggota keluarga saling mempengaruhi.
(c) Peran dan status
Dalam kehidupan bermasyarakat, peran dan status selalu mengikuti
setiap individu. Peran dan status seorang individu dalam kelompok
tertentu misalnya keluarga sangat mempengaruhi dalam perilaku
pembelian.
3) Faktor Pribadi
Dalam perilaku pembelian faktor pribadi juga mempengaruhi seorang
individu. Faktor tersebut terdiri dari:
(a) Umur dan Tahap Siklus
Dalam kehidupan, perjalanan usia tidak dapat dihindarkan.
Dengan berjalan usia maka juga terjadi perubahan pola konsumsi
untuk masing-masing.
(b) Pekerjaan
Pekerjaan juga dapat mempengaruhi seorang individu dalam
perilaku konsumsinya, misalnya seorang pekerja kasar akan
cenderung membeli pakaian untuk pekerjaan kasar, sedangkan
pekerja kantoran akan cenderung untuk membeli setelan kemeja
atau jas.
(c) Situasi Ekonomi
Dalam perilaku pembelian sedikit banyak juga dipengaruhi
oleh situasi ekonomi, dengan berubahnya situasi ekonomi, maka
biasanya akan merubah perilaku konsumen dalam melakukan
pembelian.
(d) Gaya Hidup
Individu dengan latar belakang gaya hidup yang berbeda,
memiliki kecenderungan berbeda dalam dalam perilaku
pembeliannya. Gaya hidup dapat dipengaruhi oleh keluarga,
situasi, pekerjaan, hobi dan masih banyak lagi yang lainnya.
(e) Kepribadian dan Konsep Diri
Kepribadian dapat mempengaruhi perilaku pembelian,
kepribadian adalah karakteristik psikilogis yang berbeda dari
seseorang yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan
tetap terhadap lingkungannya. (Kotler,1997)
4) Faktor Psikologis
Pilihan-pilihan seseorang dalam melakukan pembelian dipengaruhi
juga oleh faktor psikologis yaitu:
(a) Motivasi
Seorang individu dalam kehidupan bermasyarakat juga
memerlukan motivasi untuk menjalani hidupnya, motivasi sendiri
juga dapat mempengaruhi seorang individu dalam melakukan
pembelian. Motivasi ini pula yang membangun seseorang untuk
melakukan perilaku pembelian.
(b) Persepsi
Setiap hari seorang individu mempunyai motivasi untuk
melakukan pembelian, tetapi faktor lain yang mempengaruhi
setelah seorang individu tersebut mempunyai motivasi dalam
melakukan pembelian adalah persepsi. Seringkali seorang individu
dihadapkan pada suatu pilihan dalam pemilihan suatu barang
misalnya, dengan adanya persepsi maka seorang individu dapat
memilih sesuai dengan persepsi yang tertanam dalam dirinya.
(c) Pembelajaran
Dalam melakukan tindakan seorang individu lepas dari
pembelajaran, perubahan perilaku individu dalam pembelian juga
dipengaruhi oleh pengalaman dan pembelajaran dari pembelian
sebelumnya. Ahli teori ilmu pengetahuan mengatakan bahwa
pengetahuan seseorang dihasilkan melalui suatu proses yang saling
mempengaruhi dari drive (dorongan), stimulus (rangsangan), clues
(petunjuk), response (tanggapan) dan reinforcement (penguatan).
(d) Keyakinan dan Sikap
Seorang pemasar biasanya memperhatikan keyakinan
konsumennya akan produknya, seringkali seorang pemasar harus
merubah iklannya untuk membentuk keyakinan seiring individu
dalam pemilihan suatu produk.
d. Model Perilaku Pembelian
Perilaku konsumen adalah suatu aktivitas yang sangat kompleks,
dalam perilaku pembelian didukung pula oleh beberapa variabel-variabel
yang satu dengan yang lainnyan tidak dapat dipisahkan. Variabel-variabel
itu sendiri dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor
internal berasal dari pengaruh diri sendiri individu tersebut, sedangkan
faktor eksternal adalah pengaruh yang datangnya dari luar seperti
lingkungan ekternal, misalnya lingkungan dari konsumen dan bauran
pemasaran. Model perilaku konsumen sebagai berikut:
Gambar 2.2
Model Perilaku Pembelian
Dan marketer
Sumber: Kotler (2002)
e. Keputusan Pembelian
Dalam proses pengambilan keputusan pembelian suatu produk,
menurut Kotler, umumnya konsumen melalui lima tahap. Tapi hal ini tidak
Rangsangan
Pemasaran
- Produk
- Harga
- Saluran
Distribusi
- Promosi
Rangsangan
lain
Perekonomian
Teknologi
Politik
Budaya
Karakteristik
konsumen
Budaya
Sosial
Pribadi
Psikologis
Proses keputusan
konsumen
Pengenalan masalah
Pencarian informasi
Evaluasi alternatif
Keputusan pembelian
Perilaku pasca pembelian
Keputusan pembelian
- Pemilihan produk
- Pemilihan merek
- Pemilihan saluran
distribusi
- Penentuan waktu
pembelian
- Jumlah pembelian
terjadi pada semua kasus, terutama dalam pembelian dengan keterlibatan
rendah. Konsumen mungkin melewatkan tahap-tahap tertentu, lima tahap
tersebut yaitu:
1) Pengenalan Masalah
2) Pencarian Informasi
3) Evaluasi Alternatif
4) Keputusan Pembelian
5) Perilaku Pasca Pembelian
Gambar 2.3
Model Proses Pembelian Lima Tahap
Sumber: Kotler, Philip, "Manajemen Pemasaran di Indonesia Analisis,
Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian", Salemba Empat, Jakarta: 2000
1) Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenal suatu masalah atau
kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan dia yang
nyata dengan keadaan yang diinginkan. Kebutuhan ini dapat dipicu oleh
stimuli intern atau ekstern. Dari pengalaman sebelumnya, seseorang telah
mempelajari bagaimana menghadapi dorongan ini dan termotivasi menuju
suatu kelas obyek yang akan memuaskan dorongan ini
Pengenalan
Masalah
Pencarian
Informasi
Evaluasi
Alternatif
Perilaku Pasca
Pembelian
Keputusan
Pembelian
2) Pencarian Informasi
Setelah tahap mengidentifikasi masalah/kebutuhan, individu akan
memutuskan memilih suatu produk tersebut untuk dikonsumsi, tetapi
dalam kenyataannya tipe, varian atau jenis dari produk tersebut banyak di
pasar. Untuk itu konsumen perlu mencari informasi terlebih dahulu untuk
memilih dari sekian banyak tipe, jenis atau varian yang ada di pasar.
3) Evaluasi Alternatif
Setelah melalui tahapan idntifikasi masalah dan pencarian
informasi langkah selanjutnya adalah tahap evaluasi alternatif. Dalam
tahap ini seseorang dituntut untuk memutuskan memilih barang atau jasa
yang akan dibeli setelah mengevaluasi alternatif yang sudah ada.
4) Keputusan Pembelian
Setelah mengevaluasi alternatif, langkah selanjutnya adalah
konsumen dapat memilih dan mengkonsunsi barang atau jasa yang
diinginkan sesuai dengan pilihan hatinya.
5) Perilaku Pasca Pembelian
Setelah pembelian produk, konsumen akan mengalami suatu
tingkat kepuasan atau ketidak-puasan tertentu. Konsumen juga akan
melakukan tindakan setelah pembelian dan menggunakan produk tersebut
yang mendapat perhatian dari pemasar. Tugas pemasar tidak berakhir
ketika produk dibeli tetapi terus sampai periode setelah pembelian.
(a) Kepuasan setelah pembelian
Setelah membeli suatu produk, seorang konsumen mungkin
menemukan suatu kekurangan atau cacat. Sebagian pembeli tidak akan
mau produk yang cacat, sementara yang lain mungkin indeferen
terhadap kekurangan tersebut, dan sebagian lagi bahkan mungkin
melihat kekurangan tersebut menambah nilai produknya. Sebagian
kekurangan mungkin bersifat bahaya terhadap konsumen. Perusahaan
mobil, mainan, dan farmasi dengan cepat menarik kembali produk yang
memiliki kemungkinan melukai/mencelakai pemakai yang terkecil
sekalipun.
(b) Tindakan setelah pembelian
Kepuasan atau ketidak-puasan konsumen dengan suatu produk
akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Jika konsumen merasa puas,
dia akan menunjukkan probabilita yang lebih tinggi untuk membeli
produk itu lagi.
Konsumen yang merasa puas juga cenderung akan mengatakan
hal-hal yang baik mengenai suatu merek kepada orang lain. Para
pemasar mengatakan: "iklan terbaik kita adalah pelanggan yang merasa
puas".
(c) Penggunaan dan pembuangan setelah pembelian
Para pemasar juga memonitor bagaimana pembeli menggunakan
dan membuang suatu produk. Jika konsumen menemukan keguanaan
baru dari suatu produk, ini akan menarik perhatian pemasar karena
kegunaan ini dapat dijadikan iklan. Jika konsumen menyimpan
produknya di dalam lemari mereka, ini menunjukan bahwa produk
tersebut kurang memuaskan, dan promosi secara lisan pada konsumen
tersebut tidak kuat. Jika mereka menjual dan memperdagangkan produk
tersebut, penjualan produk baru akan menurun. Jika mereka membuang
produk tersebut, pemasar perlu mengetahui bagaimana mereka
membuang terutama jika dapat merusak lingkungan, seperti halnya kasus
kaleng minuman dan popok sekali pakai. Akhirnya, pemasar perlu
mempelajari pengguanaan pembuangan produk untuk memperoleh
petunjuk-petunjuk mengenai masalah kesempatan yang mungkin ada.
3. Kerangka Pemikiran
Gambar 2.4
Kerangka Pemikiran
dominan
1. Dikenal masyarakat indonesia
2. Mobil ideal untuk keluarga
3. Lebih mendominasi
4. Mudah Mendapatkan Suku
Cadang
5. Kendaran Masyarakat Kelas
Menengah
6. Pengaruh Keluarga
7. Menaikkan Status Sosial
8. Kesepakatan Keluarga
9. Pengaruh Teman
10. Pengaruh Tetangga
11. Penerapan Teknologi
12. Situasi Politik
13. Mudah Membelinya
14. Desain Pas Untuk Keluarga
15. Kemapanan Ekonomi
16. Kijang Cukup Hemat BBM
17. Keadaan Ekonomi Negara
Baik 18. Mengikuti Trend/Musim
19. Harga Jual Kembali Tinggi
20. Mobil Serba Guna
21. Motivasi Kepuasan
Berkendara
22. Terpengaruh Pameran
Otomotif
23. Dapat Mengangkut Banyak
Penumpang
24. Mobil Niaga
25. Pengaruh Iklan TV
26. Menunjukkan Kelas Sosial
27. Tuntutan Kerja
28. Banyak Pilihan Jenis/Tipe
29. Mobil Yang Tangguh
30. Mudah Perawatan
Analisis
MSA
Faktor ke-2
Faktor ke-1
Faktor ke-3
Faktor ke-n
B. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap rumusan
masalah penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan
baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta
empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat
dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian,
belum jawaban yang empirik. Berdasarkan uraian diatas maka penulis
membuat kesimpulan sementara yaitu; bahwa faktor keluarga, kelompok
referensi, komsumsi BBM, harga, perawatan, model yang pas untuk keluarga
adalah faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam proses pembelian
mobil Kijang.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Objek Penelitian skripsi ini adalah pemilik mobil Kijang yang berada
di daerah Karawang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor apa
saja yang mempengaruhi konsumen dalam memilih mobil Kijang.
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2004:72).
Populasi dalam penelitian ini adalah orang-orang yang mempunyai
mobil Kijang di Karawang. Dalam penelitian ini tidak semua anggota
populasi, namun hanya terhadap anggota populasi yang terpilih sebagai
sampel.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tertentu (Sugiyono, 2004: 73).
Sampel adalah sebagian dari jumlah data dan karakteristik yang
dimiliki poulasi tersebut berupa tanggapan atau persepsi dari pelanggan
yang diperoleh melalui kuisioner dengan bentuk pertanyaan yang bersifat
tertutup. Sampling banyak dilakukan dalam penelitian-penelitian,
disebabkan karena adanya kebaikan-kebaikan. Diantaranya adalah
menghemat waktu, biaya dan tenaga, memungkinkan penelitian yang
merusak, memungkinkan penelitian terhadap data yang jumlah
populasinya tak terhingga (Pangestu Subagyo, 2004).
3. Metode Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan Simple Random
Sampling. Teknik ini merupakan salah satu metode penarikan sampel
probabilitas dilakukan dengan cara acak sederhana dan setiap responden
memiliki kemungkinan yang sama untuk terpilih sebagai responden.
Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan sampel anggota
populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada
dalam populasi itu (Sugiyono, 2004: 74).
Sampel yanng digunakan dalam penelitian ini sebanyak 80
responden yang merupakan pemilik mobil Kijang di Karawang, karena
cukup mewakili jumlah poulasi dan tingkat kesalahan yang lebih rendah
(Sugiyono,1999).
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam memperoleh data, penulis menggunakan data primer dan data
sekunder.
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
sumbernya. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
cara:
• Angket (kuesioner)
Yaitu dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk menjawab. Kuisioner ini terdiri
dari pertanyaan tertutup yaitu pertanyaan yang memberikan
kebebasan menjawab kepada responden karena alternatif jawaban
tersedia.
• Wawancara (interview)
Yaitu dengan memberikan berbagai pertanyaan kepada pihak-pihak
yang terkait dengan produk Toyota khususnya produk mobil
Kijang.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung oleh
peneliti dari sumbernya, misalnya melalui orang lain atau melalui dokumen.
a. Riset kepustakaan (library research)
Penelitian yang dilakukan untuk memperoleh bahan yang diperlukan
antara lain melalui buku, jurnal, media massa, dan internet yang berkaitan
dengan topik penelitian.
b. Riset lapangan (field research)
Penelitian langsung ke dealer Toyota untuk mendapatkan data primer yang
meliputi sejarah perusahaan (company profile), data penjualan dan lain-
lain.
D. Metode Analisis Data
Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah bersifat eksploratif, yang
berguna untuk menjawab pertanyaan, sehingga dengan memperoleh jawaban
atas pertanyaan tersebut akan memberikan pemahaman dan pengartian secara
mendalam terhadap suatu objek.
Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
keputusan konsumen dalam melakukan pembelian mobil Kijang, maka
dilakukan dengan menggunakan skala likert.
Skala pengukuran adalah kesepakatan yang digunakan sebagai acuan
menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam pengukuran,
sehingga bila alat ukur itu digunakan dalam pengukuran maka akan bisa
menghasilkan data kuantitatif. Dengan skala pengukuran ini, maka nilai
variabel yang diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam
bentuk angka sehingga lebih akurat, efisien, dan komunikatif. Cara yang
paling sering digunakan dalam menentukan skor adalah dengan menggunakan
skala likert. Cara pengukurannya adalah dengan memberikan jawaban,
misalnya: sangat setuju, setuju, ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju. Jawaban
ini diberi skor dari 1 sampai 5. Skala likert digunakan untuk sikap, pendapat,
dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial.
Dalam penelitian ini digunakan lima tingkat (likert) dengan bobot
nilainya adalah sebagai berikut:
• Jawaban sangat setuju diberi bobot 5 (lima)
• Jawaban setuju diberi bobot 4 (empat)
• Jawaban ragu diberi bobot 3 (tiga)
• Jawaban tidak setuju diberi bobot 2 (dua)
• Jawaban sangat tidak setuju diberi bobot 1(satu)
Dalam penulisan angket atau kuisioner ada dua syarat penting yang
berlaku, yaitu validitas dan reliabilitas.
1. Uji Validitas
Menurut Marsi Singarimbun (1995:124) validitas menunjukkan
sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin
diukur. Sekiranya peneliti menggunakan kuesioner dalam
pengumpulan data penelitian, maka kuesioner disusunnya harus
mengukur apa yang ingin diukurnya. Untuk mengukur validitas
instrumen menggunakan rumus teknik korelasi produk moment
yang rumusnya sebagai berikut:
r = korelasi produk moment
∑ xy = jumlah perkalian skor item dengan skor
∑2
x = jumlah skor kuadrat item
( ) ( )( )
( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑
∑∑∑
−−
−=
2222yynxxn
yxxynrxy
∑2
y = jumlah skor kuadrat item
n = jumlah sampel
2. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal
maupun interanal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan
dengan test retest, equivalen, dan gabungan keduanya. Secara
interanal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis
konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik
tertentu (Sugiyono, 2004:122)
Apabila suatu alat pengukuran telah dinyatakan valid, maka tahap
berikutnya adalah mengukur reliabilitas dari alat ukur. Sebagai
ukuran yang menunjukkan konsistensi dari alat ukur dalam
mengukur gejala yang sama dilain kesempatan. Untuk melihat
reliabilitas, maka dihitung cronbach alpha masing-masing
instrumen variabel.
Variabel-variabel tersebut dikatakan reliabel jika cronbach
alphanya memiliki nilai lebih besar dari 0,06. Uji reliabilitas
bertujuan untuk melihat konsistensi alat ukur yang akan digunakan,
yakni apakah alat ukur tersebut akurat, stabil, dan konsisten.
3. Analisis Faktor
Dalam penelitian yang akan penulis lakukan, alat analisis data yang
penulis gunakan adalah analisis faktor. Metode analisis faktor
pertama kali digunakan oleh Charles Spearmen untuk
memecahkan masalah psikologi dalam tulisannya di American
Journal of Psychology pada tahun 1904, mengenai penetapan dan
pengukuran intelektual. Analisis faktor menyederhanakan
hubungan yang beragam dan kompleks pada set data/variabel
amatan dengan menyatukan faktor atau dimensi yang saling
berhubungan/mempunyai korelasi ke dalam suatu struktur data
yang baru, yang mempunyai set faktor yang lebih kecil
(Dermawan, 2006:152).
Analisis faktor adalah istilah umum untuk bagian dari data teknik
analisis statistik mengenai pengurangan (reduction) sesuatu
kelompok variabel yang tampak dari sedikit jumlah faktor yang
tersembunyi. Tujuan utama dari analisis faktor adalah menjelaskan
hubungan diantara banyak variabel dalam bentuk beberapa faktor,
dimana faktor-faktor tersebut merupakan besaran acak (random
quantities) yang tidak dapat diamati atau diukur secara langsung
(Gasperz dalam Nani Iryani,2005)
Rumus dari analisis faktor adalah:
Xi = Ai1 F1 + Ai2 F2 + Ai3 F3 + Ai1 F1+ …….+ Vi Ui
Keterangan:
Xi = Variabel terstandar ke-i
Ai1 = koefisien regresi dari variabel ke-I pada commom faktor
ke-i
F = common faktor
Vi = koefisien regresi terstandar dari variabel I pada faktor
unik ke-i
Ui = variabel unik untuk variabel ke-i
M = jumlah common factor
Secara jelas common faktor dapat diformulasikan sebagai berikut:
Fi = Wi1 X1 + Wi2 X2 + Wi3 X3 = … + Wik Xk
Dimana:
Fi = Faktor ke i estimasi
W = bobot faktor atau skor koefisien faktor
k = jumlah variabel
Menurut Wibisono (2006:153) fungsi dari analisis faktor adalah sebagai
berikut:
a. Menentukan himpunan dari dimensi yang tidak mudah diamati dalam
himpunan variabel (R factor analysis)
b. Mengelompokkan orang-orang (misalnya, responden kuis) ke dalam
kelompok-kelompok yang berbeda di dalam populasi (Q factor analysis)
c. Mengidentifikasikan variabel-variabel yang akan digunakan dalam analisis
lanjutan (regresi, korelasi, atau diskriminan)
d. Membentuk himpunan dari variabel (dengan jumlah yang lebih sedikit)
untuk menggantikan (sebagian/seluruh) himpunan variabel awal
e. Menganalisis suatu fenomena dengan data yang sangat besar.
f. Menjabarkan/menguraikan suatu kaitan yang kompleks diantara fenomena
ke dalam fungsi kesatuan-kesatuan atau ke dalam bagian-bagiannya, dan
dapat mengidentifikasi pengaruh dari luar (independent).
Menurut Singgih Santoso (2003:95), untuk menganalisis faktor ada beberapa
proses dasar, yaitu:
a. Menentukan variabel apa saja yang akan dianalisis.
b. Menguji variabel-variabel yang telah ditentukan, dengan menggunakan
MSA (Measure of sampling Adequacy)
c. Melakukan proses inti pada analisis faktor, yakni factoring, atau
menurunkan satu atau lebih faktor dari variabel-variabel yang telah lolos
pada uji variabel sebelumnya.
d. Melakukan proses factoring rotation atau rotasi terhadap faktor yang telah
terbentuk. Tujuan rotasi adalah untuk memperjelas variabel yang masuk ke
dalam faktor tertentu. Beberapa metode rotasi yaitu:
1) ORTHOGONAL ROTATION, yakni memutar sumbu 90o.
Orthogonal Rotation digunakan bila analisis bertujuan untuk
mereduksi jumlah variabel tanpa mempertimbangkan seberapa
berartinya faktor yang diekstraksi. Menurut Wibisono (2006: 160),
proses rotasi dengan metode orthogonal masih bisa dibedakan
menjadi:
(a) QUARTIMAX, metode ini bertujuan untuk merotasi faktor
awal hasil ekstraksi, sehingga akhirnya diperoleh hasil
rotasi, dimana setiap variabel memberi bobot yang tinggi
di satu faktor dan sekecil mungkin pada faktor lain.
(b) VARIMAX, bertujuan untuk merotasi faktor awal hasil
ekstraksi, sehingga pada akhirnya diperoleh hasil rotasi,
dimana dalam satu kolom, nilai yang ada sebanyak
mungkin mendekati nol. Hal ini berarti di dalam setiap
faktor tercakup sedikit mungkin variabel.
(c) EQUIMAX, bertujuan untuk mengkombinasikan metode
quartimax dan varimax.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode varimax.
2) OBLIQUE ROTATION, yakni memutar sumbu ke kanan, namun
tidak harus 90o. Dengan rotasi ini, korelasi antar faktor masih
diperhitungkan, karena sumbu faktor tidak saling tegak lurus satu
dengan yang lainnya. Oblique Rotation digunakan untuk
memperoleh sejumlah faktor yang secara teoritis cukup berarti.
Proses rotasi dengan metode oblique masih bisa dibedakan
menjadi: OBLIMIN, PROMAX, ORTHOBLIQUE dan lainnya.
e. Interpretasi atas faktor yang telah terbentuk, khususnya memberi nama
atas faktor yang telah terbentuk tersebut, yang dianggap dapat mewakili
variabel-variabel anggota faktor tersebut.
Menurut Wibisono (2006:160), terdapat empat tahapan dalam
menginterpretasikan sebuah faktor yang terbentuk, yaitu:
1) Dimulai dari variabel urutan pertama. Interpretasi dimulai dengan
bergerak dari faktor paling kiri ke faktor paling kanan pada setiap
baris untuk mencari bilangan yang nilai mutlaknya paling besar
dalam baris tersebut.
2) Bilangan yang paling besar menunjukan dalam faktor mana setiap
variabel termasuk. Dengan demikian dapat diketahui variabel-
variabel mana yang masuk dalam suatu faktor.
3) Poin 1 dan 2 dilakukan berulang kali, sehingga semua variabel
telah tercakup dalam faktor-faktor hasil ekstraksi.
4) Bila ada variabel yang belum termasuk dalam salah satu faktor
(karena bobotnya kurang dari batas keberartian), terdapat dua
pilihan yang dapat dilakukan, yaitu:
(a) Menginterpretasikan solusi apa adanya tanpa mengikuti
variabel yang bobotnya tidak signifikan.
(b) Mengevaluasi variabel yang tidak memiliki bobot signifikan
tersebut. Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk mengetahui
relevansi variabel dalam penelitian yang dilakukan.
f. Validasi atas hasil faktor untuk mengetahui apakah faktor yang terbentuk
telah valid. Validasi analisis faktor dimaksudkan untuk mengetahui apakah
hasil analisis faktor tersebut bisa digeneralisasikan ke populasi. Validasi
dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti:
1) Membagi sampel awal menjadi dua bagian, kemudian membagikan
hasil faktor sampel satu dengan sampel dua. Jika hasil tidak banyak
perbedaan, bisa dikatakan faktor yang terbentuk telah valid.
2) Dengan melakukan metode Confirmatory Factor Analysis (CFA)
dengan cara Structurall Equation Modelling. Model ini dapat
dibantu dengan menggunakan software khusus seperti LISREL.
g. Setelah faktor yang terbentuk dikatakan stabil dan bisa untuk
menggeneralisasikan populasinya, maka selanjutnya bisa dilakukan
pembuatan factor scores. Pada dasarnya Factor Scores adalah upaya untuk
membuat satu atau beberapa variabel yang lebih sedikit dan berfungsi
untuk menggantikan variabel asli yang sudah ada. Pembuatan factor
scores akan berguna jika dilakukan analisis lanjutan, seperti analisis
regresi atau analisis diskriminan.
Dalam penelitian ini proses analisis dilakukan hanya sampai pada
langkah menginterpretasikan faktor yang telah terbentuk dan memberikan
nama atas faktor yang terbentuk. Penulis tidak melakukan pada langkah
validasi atau factor scores, karena kedua langkah tersebut diperlukan jika
ingin melakukan analisis regresi dan analisis diskriminan. Sedangkan
tujuan dalan penelitian ini hanya sebatas ingin mengetahui faktor-faktor
yang akan terbentuk atas variabel-variabel yang ada.
Menurut Ety Rochaety dkk (2007: 186) ada beberapa persyaratan yang
harus dipenuhi dalam melakukan analisis faktor, yaitu:
a. KMO dan Bartlett's Test
KMO merupakan indeks pembanding besarnya koefisien korelasi
observasi dengan besarnya koefisien korelasi parsial. Jika nilai kuadrat
koefisien korelasi parsial dari semua pasangan variabel lebih kecil
daripada jumlah kuadrat koefisien korelasi, maka harga KMO akan
mendekati satu, yang menunjukan kesesuaian penggunaan analisis
faktor. Menurut Kaiser dan Wibisono (2006: 153):
Harga KMO sebesar 0.9 adalah sangat memuaskan
Harga KMO sebesar 0.8 adalah memuaskan
Harga KMO sebesar 0.7 adalah harga menengah
Harga KMO sebesar 0.6 adalah cukup
Harga KMO sebesar 0.5 adalah kurang memuaskan
Harga KMO sebesar 0.4 adalah tidak dapat diterima
Angka KMO dan Bartlett's Test harus diatas 0,5. Ketentuan
tersebut didasarkan pada kriteria sebagai berikut:
Jika probabilitas (sig) < 0,05 maka variabel penelitian dapat dianalisis
lebih lanjut.
Jika probabilitas (sig) > 0,05 maka variabel penelitian tidak dapat
dianalisis lebih lanjut.
b. Anti-Image Matrices
Besarnya angka Measure of Sampling Adequacy (MSA) berkisar
antara 0-1, dengan kriteria sebagai berikut:
1) Jika MSA = 1, maka variabel tersebut dapat diprediksi
tanpa kesalahan oleh variabel lain.
2) Jika MSA > 0.05, maka variabel tersebut masih dapat
dianalisa lebih lanjut.
3) Jika MSA < 0.05, maka variabel tersebut tidak dapat
diprediksi dan tidak dapat dianalisa lebih lanjut, sehingga
variabel harus dikeluarkan atau dibuang.
E. Operasional Variabel
Tabel 3.1
Operasional Variabel
Unsur Variabel Subvariabel Indikator Skala
1. Rangsangan Pemasaran
- Kijang Kendaraan yang Tangguh
- Kijang Mudah dibeli Dimana
Saja
- Mudah Perawatanya
- Mudah Mendapatkan Suku
Cadang
- Kijang Punya Banyak
Tipe/Jenis
- Harga Jual Kembali Tinggi
- Pameran Otomotif
- Pengaruh Iklan TV
- Kijang Kendaraan Serba Guna
- Desain Kijang Pas untuk
Keluarga
- Hemat Bahan Bakar
Ordinal Faktor-fator yang
Mempengaruhi
Perilaku
Pembelian
2. Rangsangan Lain
- Mobil Kijang Dikenal Mayarakat Indonesia
- Motivasi Kepuasan Berkendara
- Kijang Mobil Ideal Untuk Keluarga
- Kijang Mendominasi Kelas Mobil Keluarga
- Kendaraan Kelas Menengah
- Menunjukkan Kelas Sosial
- Dapat Menaikkan Status
Sosial
- Pengaruh Keluarga
- Kesepakatan Keluarga
- Pengaruh Teman
- Pengaruh Tetangga - Kemapanan Ekonomi
- Situasi Ekonomi - Keadaan Politik
- Penggunaan Teknologi
- Mengikuti Trend/Musim
- Dapat Mengangkut Banyak
Penumpang
- Mobil Niaga
- Tuntutan Kerja
Ordinal
BAB IV
PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian.
1. Sejarah tentang Kijang
Kijang ganerasi I pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat
tahun 1977. Pada awal peluncuran perdananya sempat ada keraguan dari
perancangnya sendiri apakah Kijang dapat diterima dipasar, karena pada
saat itu Mitsubishi Colt masih dominan. Tapi, kenyataannya kijang
menjadi populer. Kijang generasi I ini sering mendapat julukan "Kijang
Buaya" karena kap mesinnya dapat dibuka sampai ke samping. Kijang
generasi I ini diproduksi sampai tahun 1980.
Pada tahun pertama peluncurannya, kijang ini hanya diproduksi
sebanyak 1.168 unit. Tahun berikutnya 1978, produksi mobil kijang
menjadi 4.624 unit. Setelah itu produksi mobil Kijang mengalami
kenaikan dari tahun ke tahun.
Kijang generasi II diproduksi dari tahun 1981-1985. Kijang
generasi ini tidak banyak mengalami perubahan yang signifikan dari
bentuk bodi, tapi mengalami peningkatan kapasitas silinder mesin menjadi
1.300 cc (naik 100 cc). Kapasitas mesin kijang ini kemudian dinaikkan
lagi menjadi 1.500 cc. Mobil dengan kode KF20 ini akrab sebagai Doyok
(sebutan bagi sebuah serial kartun pada harian pos kota) sehingga dikenal
juga sebagai Kijang Doyok.
Kijang generasi III (1986-1996) mempunyai bentuk bodi yang
lebih melengkung pada lekukannya sehingga tampak lebih modern
dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Pada generasi ini, konsep
kijang sebagai kendaraan angkut mulai bergeser sebagai kendaraan
penumpang sekalipun banyak.
Kijang generasi IV (1997-2004) mulai generasi keempat ini,
dominasi jepang semakin besar. Sebelumnya Toyota Astra Motor (TAM)
memanfaatkan perakitan bodi mobil lebih banyak menggunakan karoseri.
Pada generasi ini desain bodi mobil membulat seperti kapsul dan lebih
aerodinamis dan menjadi loncatan desain pada masanya.
Kijang generasi V dikenal dengan sebutan Kijang Innova. Model
kijang ini mengalami perubahan yang cukup besar dibandingkan dengan
model sebelumnya. Jika konsep awal kijang generasi pertama adalah basic
utility vehicles atau kendaraan sederhana, maka kijang generasi V ini
bukanlah kendaraan sederhana lagi namun dapat dikategorikan sebagai
kendaraan mewah.
Kijang ini dikeluarkan oleh Toyota Astra Motor (TAM) pada akhir
tahun 2004. Mobil ini keluar dengan model keluarga masa kini dengan
jenis MPV (Multi Purposes Vehicle) masa kini dengan bodi yang lebih
aerodinamis dibandingkan generasi sebelumnya dengan kenyamanan
seperti sedan. Mobil ini menggunakan mesin VVT-i 2000 cc dengan tipe
1TR-FE 16 katup DOHC menggantikan tipe K/RZ pada generasi
sebelumnya.
2. Perkembangan Perusahaan
Perkembangan mobil Kijang dari tahun ke tahun mengalami
perubahan yang cukup signifikan baik dari eksterior maupun interior.
Seiring persaingan yang sangat ketat di bidang industri otomotif, Toyota
sebagai produsen mobil terbesar di indonesia tidak mau meninggalkan
citranya sebagai pemimpin pasar. Toyota selalu melakukan terobosan-
terobosan yang tidak ada hentinya.
Untuk menyikapi kondisi persaingan yang ada, maka strategi
persaingan yang diterapkan oleh Toyota adalah dengan melengkapi dan
menyempurnakan mobil Kijang dari generasi ke generasi. Salah satu
keunggulan dari mobil Kijang adalah:
1). Mudah perawatannya
2). Harga mobil yang cukup terjangkau
3). Memiliki variasi harga, sesuai dengan tipe dan tahun pembuatan
4). Spesifikasi mobil cukup bagus
5). Tersedia layanan servis 24 jam.
B. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Instrumen yang valid adalah alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data yang valid dan dapat digunakan mengukur apa yang hendak
diukur. Masrun 1979 dalam Sugiyono 2004, menyatakan bahwasanya didalam
analisis item, teknik korelasi dalam menentukan validitas item ini sampai
sekarang merupakan teknik yang paling banyak digunakan. Biasanya syarat
minimum untuk dapat dianggap memenuhi syarat adalah apabila r = positif
(+). Jadi jika korelasi antar butir dengan skor total negatif (-) maka butir dalam
instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.
Berikut ini adalah hasil tryout yang dibagikan kepada 15 responden
untuk mengukur tingkat validitas masing-masing instrumen yang dijelaskan
dalam tabel 4.1 dibawah ini.
Tabel 4.1
Item-Total Statistics
Cronbach's
Alpha if
Item
Deleted
Corrected
Item-Total Correlation
Scale
Variance if
Item
Deleted
Scale
Mean if
Item
Deleted
.877 .248 137.286 106.00 DknalMsrkt
.877 .252 137.638 106.07 MblIdeal
.871 .597 130.457 106.20 Dominan
.868 .658 126.686 106.40 SkuCadg
.871 .518 127.971 106.60 KlasMngh
.865 .837 124.971 106.40 PengKlrg
.874 .407 132.124 106.53 StatSos
.880 .129 137.410 106.47 KspktnKlrg
.875 .382 132.410 106.13 PengTmn
.875 .393 130.667 106.67 PengTtg
.874 .413 131.067 106.27 PrubTek
.871 .597 130.457 106.20 SitPolitik
.885 .032 138.695 106.87 MdhDiDpt
.878 .278 133.829 106.60 MdelPas
.871 .551 129.400 107.60 KmpnanEko
.870 .560 128.114 106.60 HematBbm
.878 .251 135.257 106.40 KeadEko
.875 .363 132.124 106.53 IkutTend
.875 .408 129.571 107.00 JualKMbl
.877 .294 134.667 106.33 SerbaGuna
.873 .532 133.695 106.13 KpuasanBkndr
.878 .234 134.971 106.40 PmeranOto
.871 .531 129.838 106.53 BykPnmpg
.876 .319 135.781 106.07 MbilNiaga
.879 .200 135.495 106.73 IklnTV
.868 .654 126.257 106.60 KlasSos
.867 .742 126.267 106.47 TnttanKrja
.872 .498 128.400 106.60 BykTipe
.878 .239 134.638 106.27 MbilTngguh
.872 .510 130.600 106.20 MdhPrwtan
Sumber: Hasil Output dari SPSS
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa semua pernyataan dianggap valid
karena nilai Corrected Item-Total Correllation tidak ada yang negatif.
Pernyataan yang valid tadi selanjutnya akan dibagikan kepada 80 responden
dengan 30 pernyataan untuk melakukan analisis faktor.
Pengujian reliabilitas adalah berkaitan dengan masalah adanya
kepercayaan terhadap alat tes (instrumen). Suatu instrumen dapat memiliki
tingkat kepercayaan yang tinggi apabila hasil dari pengujian tersebut
menunjukan hasil tetap. Dengan demikian, masalah reliabilitas tes atau
instrumen berhubungan dengan masalah ketetapan hasil. Jika terjadi
perubahan hasil tes atau instrumen, maka perubahan itu dianggap tidak berarti.
Jadi Instrumen yang reliabel berarti instrumen tersebut bila digunakan
beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang
sama.
Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila memiliki nilai Cronbach
Alpha lebih besar dari 0.6. Reliabilitas dapt dilihat pasa tabel 4.2 berikut ini.
Tabel 4.2 Reliabilty Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
N of Items
Standardized Items
.878 .883 30
Sumber: Hasil Output dari SPSS
Berdasarkan tabel 4.2 nilai Cronbach Alpha 0.878 > 0.6. Dapat
disimpulkan bahwa ke-30 variabel untuk mengukur faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian mobil Kijang dinyatakan
valid dan reliabel.
C. Penemuan dan Pembahasan
1. Analisis Kuesioner
Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 80 responden. 15
diantaranya digunakan untuk menguji valiliditas dan reliabilitas,
sedangkan sisanya sebanyak 65 kuesioner digunakan untuk analisis
faktor.
Tabel 4.3
Hasil Jawaban Responden Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Kijang
Kuesioner Nilai
Item 5 4 3 2 1 Total
X1 21 50 8 1 0 80
X2 18 52 8 2 0 80
X3 16 31 9 20 4 80
X4 8 44 13 14 1 80
X5 4 49 8 16 3 80
X6 6 46 9 17 2 80
X7 12 45 8 14 1 80
X8 17 46 9 8 0 80
X9 14 40 9 13 4 80
X10 9 38 9 21 3 80
X11 18 41 11 10 0 80
X12 10 51 8 10 1 80
X13 5 46 10 18 1 80
X14 10 44 10 14 2 80
X15 1 26 20 33 0 80
X16 6 47 11 14 2 80
X17 4 36 17 22 1 80
X18 11 42 14 13 0 80
X19 11 31 12 26 0 80
X20 8 43 11 14 4 80
X21 10 44 15 11 0 80
X22 11 37 11 20 1 80
X23 10 36 14 17 3 80
X24 18 47 11 4 0 80
X25 13 38 16 12 0 80
X26 10 44 13 13 0 80
X27 13 35 10 22 0 80
X28 15 40 13 11 1 80
X29 27 38 2 13 0 80
X30 19 46 9 6 0 80
∑ fi 349 1253 315 429 34
fi 11,63 41,77 10,5 14,3 1.13
Sumber: Output dari SPSS
Berdasarkan hasil output dari kuesioner yang telah dibagikan kepada
pemilik mobil Kijang di daerah Karawang, maka diperoleh data sebagai
berikut:
a. Dikenal Masyarakat Indonesia
Tabel 4.4
Dikenal Masyarakat
Pernyataan Jumlah Prosentase
Sangat Setuju 21 26,25
Setuju 50 62.50
Ragu 8 10.00
Tidak Setuju 1 1.25
Sangat Tidak Setuju 0 0.00
Total 80 100.00
Sumber: Data primer yang telah diolah
Salah satu faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih suatu
produk adalah yang sudah terkenal. Hal ini dibuktikan oleh jumlah
responden yang menyatakan setuju sebanyak 50 responden atau 62.5%, 21
responden atau 26.25% menyatakan sangat setuju, 8 resonden atau 10%
menyatakan ragu, dan 1 responden atau 1.25% menyatakan sangat tidak
setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mobil Kijang sudah dikenal luas oleh
masyarakat Indonesia.
b. Mobil Ideal Untuk Keluarga
Tabel 4.5 Mobil Ideal Untuk Keluarga
Pernyataan Jumlah Prosentase
Sangat Setuju 18 22.50
Setuju 52 65.00
Ragu 8 10.00
Tidak Setuju 2 2.50
Sangat Tidak Setuju 0 0.00
Total 80 100.00
Sumber: Data primer yang telah diolah
Tabel diatas menunjukkan 65% responden menyatakan setuju, 22.50%
responden menyatakan sangat setuju, 10% responden menyatakan ragu,
dan 2.5% reponden menyatakan tidak setuju. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa mobil Kijang merupakan kendaraan yang ideal untuk keluarga.
c. Mobil Kijang Lebih Mendominasi
Tabel 4.6
Mobil Kijang Lebih Mendominasi
Pernyataan Jumlah Prosentase
Sangat Setuju 16 20.00
Setuju 31 38.75
Ragu 9 11.25
Tidak Setuju 20 25.00
Sangat Tidak Setuju 4 5.00
Total 80 100.00
Sumber: Data primer yang telah diolah
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa 20% responden menyatakan
sangat setuju, 38,75% menyatakan setuju, 11.25% responden mrnyatakan
ragu, 25% responden menyatakan tidak setuju dan 5% responden
menyatakan sangat tidak setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mobil
Kijang mendominasi di kelas mobil keluarga.
d. Mudah Mendapatkan Suku Cadang
Tabel 4.7
Suku Cadang
Pernyataan Jumlah Prosentase
Sangat Setuju 8 10.00
Setuju 44 55.00
Ragu 13 16.25
Tidak Setuju 14 17.50
Sangat Tidak Setuju 1 1.25
Total 80 100.00
Sumber: Data primer yang telah diolah
Kemudahan mendapatkan suku cadang, 55 % responden menyatakan
setuju, 10% responden menyatakan setuju, 16.25% responden menyatakan
ragu, 17,5% menyatakan tidak setuju dan 1.25% responden menyatakan
sangat tidak setuju. Ini berarti dapat disimpulkan bahwa suku cadang
mobil Kijang mudah dibeli selain di bengkel resmi Toyota.
e. Kendaraan Masyarakat Kelas Menengah
Tabel 4.8
Kendaraan Masyarakat Kelas Menengah
Pernyataan Jumlah Prosentase
Sangat Setuju 4 5.00
Setuju 49 61.25
Ragu 8 10.00
Tidak Setuju 16 20.00
Sangat Tidak Setuju 3 3.75
Total 80 100.00
Sumber: Data primer yang telah diolah
Dari tabel diatas diketahui bahwa reponden yang menyatakan sangat
setuju sebanyak 5%, yang menyatakan setuju sebanyak 61.25%, responden
yang menyatakan ragu sebanyak 10%, responden yang menyatakan tidak
setuju sebanyak 20% dan responden yang menyatakan sangat tidak setuju
sebanyak 3.75%. Ini berarti mobil Kijang merupakan kendaraan
masyarakat kelas menengah.
f. Pengaruh Keluarga
Tabel 4.9 Pengaruh Keluarga
Pernyataan Jumlah Prosentase
Sangat Setuju 6 7.50
Setuju 46 57.50
Ragu 9 11.25
Tidak Setuju 17 21,25
Sangat Tidak Setuju 2 2.50
Total 80 100.00
Sumber: Data primer yang telah diolah
Melihat tabel diatas responden yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 15%, responden yang menyatakan setuju sebanyak 56.25%,
responden yang menyatakan ragu sebanyak 10%, responden yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 17.5% dan responden yang menyatakan
sangat tidak setuju sebanyak 1.25%. Sehingga disimpulkan bahwa
disimpulkan bahwa keluarga berpengaruh besar terhadap keputusan
pembelian mobil Kijang.
g. Mobil Dapat Menaikkan Status Sosial Seseorang
Tabel 4.10
Dapat Menaikkan Status Sosial
Pernyataan Jumlah Prosentase
Sangat Setuju 12 15.00
Setuju 45 56.25
Ragu 8 10.00
Tidak Setuju 14 17.50
Sangat Tidak Setuju 1 1.25
Total 80 100.00
Sumber: Data primer yang telah diolah
Melihat tabel diatas responden yangmenyatakan sangat setuju
sebanyak 15%, responden yang menyatakan setuju sebanyak 56.25%,
responden yang menyatakan ragu sebanyak 10%, responden yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 17.5% dan responden yang menyatakan
sangat tidak setuju sebanyak 1.25%. Sehingga disimpulkan bahwa
disimpulkan bahwa mobil dapat manaikkan status sosial seseorang.
h. Kesepakatan Keluarga
Tabel 4.11
Kesepakatan keluarga
Pernyataan Jumlah Prosentase
Sangat Setuju 17 21.25
Setuju 46 57.50
Ragu 9 11.25
Tidak Setuju 8 10.00
Sangat Tidak Setuju 0 0.00
Total 80 100.00
Sumber: Data primer yang telah diolah
Dari tabel 4.12 diketahui 57.50% responden menyatakan setuju dan
21.25% menyatakan sangat setuju. Jadi dapat disimpulkan, bahwa
kesepakatan dengan anggota keluarga perlu diperhatikan seseorang dalam
melakukan pembelian mobil Kijang.
i. Pengaruh Teman
Tabel 4.12
Pengaruh Teman
Pernyataan Jumlah Prosentase
Sangat Setuju 14 17.50
Setuju 40 50.00
Ragu 9 11.25
Tidak Setuju 13 16.25
Sangat Tidak Setuju 4 5.00
Total 80 100.00
Sumber: Data primer yang telah diolah
Dari tabel 4.13 dapat diketahui bahwa responden menyatakan setuju.
Ini berarti 17.5% responden menyatakan sangat setuju, 16.25% responden
menyatakan tidak setuju, 11.25% responden menyatakan ragu, dan 5%
responden menyatakan sangat tidak setuju. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa, teman mempengaruhi seseorang dalam pembelian mobil Kijang.
j. Pengaruh Tetangga
Tabel 4.13
Pengaruh Tetangga
Pernyataan Jumlah Prosentase
Sangat Setuju 9 11.25
Setuju 38 47.50
Ragu 9 11.25
Tidak Setuju 21 26.25
Sangat Tidak Setuju 3 3.75
Total 80 100.00
Sumber: Data primer yang telah diolah
Dapat diketahui pada tabel 4.14 bahwa 47.5% responden menyatakan
setuju, 26.25% responden menyatakan tidak setuju, 11.25% responden
masing-masing menyatakan sangat setuju dan ragu, 3.75% responden
menyatakan sangat tidak setuju. Artinya sebagian besar responden setuju
selain keluarga dan teman, tetangga juga mempengaruhi seseorang dalam
pembelian mobil Kijang.
k. Pengaruh Teknologi
Tabel 4.14
Pengaruh Teknologi
Pernyataan Jumlah Prosentase
Sangat Setuju 18 22.50
Setuju 41 51.25
Ragu 11 13.75
Tidak Setuju 10 12.50
Sangat tidak Setuju 0 0.00
Total 80 100.00
Sumber: Data primer yang telah diolah
Tabel diatas menunjukkan bahwa 51.25% menyatakan setuju, 22.5%
responden menyatakan sangat setuju, 13.75% responden menyatakan ragu,
12.5% responden menyatakan tidak setuju. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa, penggunaan teknologi yang diterapkan di mobil akan menjadi
bahan pertimbangan seseorang dalam proses keputusan pembelian mobil
Kijang.
l. Keadaan Politik Dalam Negeri
Tabel 4.15
Keadaan Politik
Pernyataan Jumlah Prosentase
Sangat Setuju 10 12.50
Setuju 51 63.75
Ragu 8 10.00
Tidak Setuju 10 12.50
Sangat tidak Setuju 1 1.25
Total 80 100.00
Sumber: Data primer yang telah diolah
Selain keadaan ekonomi, situasi politik suatu negara juga biasanya
berpengaruh terhadap tingkat pembelian masyarakatnya. Dari data diatas
jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 12.5%,
responden yang menyatakan setuju 63.75%, responden yang menyatakan
ragu 10%, responden yang menyatakan tidak setuju12.5%, responden yang
menyatakan sangat tidak setuju 1,25%. Ini berarti politik mempengaruhi
konsumen terhadap pembelian mobil Kijang
m. Mobil Kijang dapat dibeli di Showroom Mobil Biasa
Tabel 4.16 Mudah membelinya
Pernyataan Jumlah Prosentase
Sangat Setuju 5 6.25
Setuju 46 57.50
Ragu 10 12.50
Tidak Setuju 18 22.50
Sangat tidak Setuju 1 1.25
Total 80 100.00
Sumber: Data primer yang telah diolah
Kemudahan untuk mendapatkan produk yang diinginkan, biasanya hal
ini yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli produk. Dari
tabel diatas sebagian besar responden menjawab setuju. Ini berarti mobil
Kijang mudah dibeli di beli tidak hanya di dealer resmi Toyota melainkan
di showroom mobil biasa juga bisa.
n. Desain Mobil Kijang Pas Untuk Keluarga
Tabel 4.17
Model/desain pas untuk keluarga
Pernyataan Jumlah Prosentase
Sangat Setuju 10 12.50
Setuju 44 55.00
Ragu 10 12.50
Tidak Setuju 18 22.50
Sangat tidak Setuju 1 1.25
Total 80 100.00
Sumber: Data primer yang telah diolah
Hal yang harus diperhatikan oleh produsen mobil salah satunya adalah
desain/model mobil yang akan di keluarkan harus memenuhi ketentuan
sesuai dengan konsep yang dipilih. 12.5% responden menyatakan sangat
setuju, 55% responden menyatakan setuju, 12.5% responden menyatakan
ragu, 22.5% menyatakan tidak setuju, dan 1.25% responden menyatakan
sangat tidak setuju. Sehingga dapat disimpulkan desain/ model mobil
Kijang cukup pas untuk keluarga.
o. Kemapanan Ekonomi
Tabel 4.17
Kemapanan Ekonomi
Pernyataan Jumlah Prosentase
Sangat Setuju 1 1.25
Setuju 26 32.50
Ragu 20 25.00
Tidak Setuju 33 41.25
Sangat tidak Setuju 0 0.00
Total 80 100.00
Sumber: Data primer yang telah diolah
Kemapanan ekonomi seseorang cenderung akan meningkatkan pola
konsumsinya. Melihat tabel diatas responden yang menyatakan sangat
setuju sebanyak 1.25%, responden yang menyatakan setuju sebanyak
32.5%, responden yang menyatakan ragu sebanyak 25%, dan yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 41.25%. Ini berarti bahwa faktor
kemapanan ekonomi tidak berpengaruh terhadap pembelian mobil.
p. Mobil Hemat BBM
Tabel 4.19
Hemat BBM
Pernyataan Jumlah Prosentase
Sangat Setuju 6 7.50
Setuju 47 58.75
Ragu 11 13,75
Tidak Setuju 14 17.50
Sangat tidak Setuju 2 2.50
Total 80 100.00
Sumber: Data primer yang telah diolah
Pada masa sekarang ini, keadaan ekonomi yang menghadapi krisis
global. Salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen dalam
membeli mobil adalah kendaraan yang hemat bahan bakar. 7.5%
responden menjawab sangat setuju, 58.75% responden menjawab setuju,
13.75% responden menjawab ragu, 17.5% responden menjawab tidak
setuju, dan 2.5% responden menjawab sangat tidak setuju. Ini berarti
mobil Kijang cukup hemat dalam pemakaian bahan bakar.
q. Ekonomi Dalam Keadaan Baik
Tabel 4.20
Keadaan Ekonomi Baik
Pernyataan Jumlah Prosentase
Sangat Setuju 4 5.00
Setuju 36 45.00
Ragu 17 21.25
Tidak Setuju 22 27.50
Sangat tidak Setuju 1 1.25
Total 80 100.00
Sumber: Data primer yang telah diolah
Keadaaan ekonomi baik nasional maupun global biasanya berengaruh
terhadap pola konsumsi masayarakat. Dari tabel diatas terlihat bahwa
responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 5%, responden yang
menyatakan setuju sebanyak 45%, responden yang menyatakan ragu
sebanyak 21.25%, responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak
27.5%, responden yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 1.25%.
Ini berarti keadaan ekonomi mempunyai pengaruh terhadap keputusan
pembelian.
r. Mengikuti trend
Tabel 4.21
Mengikuti Trend
Pernyataan Jumlah Prosentase
Sangat Setuju 11 13.75
Setuju 42 52.50
Ragu 14 17.50
Tidak Setuju 13 16.25
Sangat tidak Setuju 0 0.00
Total 80 100.00
Sumber: Data primer yang telah diolah
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 13.75%, responden yang menyatakan setuju
sebanyak 52.5%, responden yang menyatakan ragu sebanyak 17.5%,
responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 16,25%. Dapat
disimpulkan bahwa orang Indonesia yang membeli mobil Kijang lebih
cenderung kearah trend/musim.
s. Harga Jual Kembali Tinggi
Tabel 4.22
Harga Jual Kembali Tinggi
Pernyataan Jumlah Prosentase
Sangat Setuju 11 13.75
Setuju 31 38.75
Ragu 12 15.00
Tidak Setuju 26 32.50
Sangat tidak Setuju 0 0.00
Total 80 100.00
Sumber: Data primer yang telah diolah
Faktor yang diperhatikan oleh konsumen dalam membeli mobil salah
satunya harga jual kembali yang tinggi. Responden yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 13.75%, responden yang menyatakan setuju
sebanyak 38.75%, responden yang menyatakan ragu sebanyak 15%,
responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 32,5%, sisanya 0%. Ini
berarti mobil Kijang mempunyai nilai jual kembali yang tinggi.
t. Kendaraan Serba Guna
Tabel 4.23
Kendaraan Serba Guna
Pernyataan Jumlah Prosentase
Sangat Setuju 8 10.00
Setuju 43 53.75
Ragu 11 13.75
Tidak Setuju 14 17.50
Sangat tidak Setuju 4 5.00
Total 80 100.00
Sumber: Data primer yang telah diolah
Tabel 4.24 diketahui, bahwa responden yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 10%, responden yang menyatakan setuju sebanyak 53.75%,
responden yang menyatakan ragu sebanyak 13.75%, responden yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 17.5%. Sehingga dapat disimpulkan,
mobil Kijang merupakan kendaraan serba guna.
u. Motivasi Kepuasan Berkendara
Tabel 4.24
Motivasi Kepuasan Berkendara
Pernyataan Jumlah Prosentase
Sangat Setuju 10 12.50
Setuju 44 55.00
Ragu 15 18.75
Tidak Setuju 11 13.75
Sangat tidak Setuju 0 0.00
Total 80 100.00
Sumber: Data primer yang telah diolah
Tujuan konsumen membeli mobil Kijang salah satunya kepuasan
berkendara. Melihat tabel diatas responden yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 12.5%, responden yang menyatakan setuju sebanyak 55%,
responden yang menyatakan ragu sebanyak 18.75%, responden yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 13.75%, responden yang menyatakan
sangat tidak setuju sebanyak 0%. Dari sini dapat disimpulkan kepuasan
berkendara menjadi salah satu tujuan seseorang dalam membeli mobil
Kijang.
v. Pameran Otomotif
Tabel 4.25
Pameran Otomotif
Pernyataan Jumlah Prosentase
Sangat Setuju 11 13.75
Setuju 37 46.25
Ragu 11 13.75
Tidak Setuju 20 25.00
Sangat tidak Setuju 1 1.25
Total 80 100.00
Sumber: Data primer yang telah diolah
Cara perusahaan mengenalkan produknya kepada konsumen adalah
dengan promosi salah satunya mengadakan pameran. Berdasarkan tabel
diatas tabel diatas 13.75% responden menyatakan sangat setuju, 46.25%
responden menyatakan setuju, 13.75% responden menyatakan ragu, 25%
menyatakan tidak setuju, 1.25% menyatakan sangat tidak setuju. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa pameran otomotif mempengaruhi minat
seseorang untuk membeli mobil Kijang.
w. Dapat Mengangkut Banyak Penumpang
Tabel 4.26
Dapat Mengangkut Banyak Penumpang
Pernyataan Jumlah Prosentase
Sangat Setuju 10 12.50
Setuju 36 45.00
Ragu 14 17.50
Tidak Setuju 17 21.25
Sangat tidak Setuju 3 3.75
Total 80 100.00
Sumber: Data primer yang telah diolah
Tabel diatas menunjukkan bahwa 12.5% responden menyatakan sangat
setuju, 45% responden setuju, 17.5% responden menyatakan ragu, 21.25%
responden menyatakan tidak setuju, dan sisanya 3.75% responden
menyatakan sangat tidak setuju. Ini berarti bahwa sebagian besar
responden menganggap mobil Kijang sebagai mobil yang dapat
mengangkut banyak penumpang.
x. Kijang Sebagai Mobil Niaga
Tabel 4.27
Mobil Niaga
Pernyataan Jumlah Prosentase
Sangat Setuju 18 22.50
Setuju 47 58.75
Ragu 11 13.75
Tidak Setuju 4 5.00
Sangat tidak Setuju 0 0.00
Total 80 100.00
Sumber: Data primer yang telah diolah
Tabel diatas menunjukkan bahwa 58.75% responden menyatakan
setuju, 21.25% responden menyatakan tidak setuju, 17.5% responden
menyatakan ragu, 12.5% responden menyatakan sangat setuju, dan sisanya
3.75% responden menyatakan sangat tidak setuju. Ini berarti bahwa
sebagian besar responden menganggap mobil Kijang sebagai mobil niaga.
y. Pengaruh Iklan Televisi
Tabel 4.28
Pengaruh Iklan Televisi
Pernyataan Jumlah Prosentase
Sangat Setuju 13 16.25
Setuju 39 48.75
Ragu 16 20.00
Tidak Setuju 12 15.00
Sangat tidak Setuju 0 0.00
Total 80 100.00
Sumber: Data primer yang telah diolah
Tabel diatas menunjukkan bahwa 48.75% responden menyatakan
setuju, 20% responden menyatakan ragu, 16.25% responden menyatakan
sangat setuju, dan sisanya 15% responden menyatakan tidak setuju. Ini
berarti bahwa sebagian besar responden terpengaruh oleh iklan televisi.
z. Mobil Menunjukkan Kelas Sosial
Tabel 4.29
Menunjukkan Kelas Sosial
Pernyataan Jumlah Prosentase
Sangat Setuju 10 12.50
Setuju 44 55.00
Ragu 13 16.25
Tidak Setuju 13 16.25
Sangat tidak Setuju 0 0.00
Total 80 100.00
Sumber: Data primer yang telah diolah
Dalam bermasyarakat banyak cara yang dilakukan oleh seseorang
untuk meunjukkan kelas sosialnya di mayarakat dengan cara membeli
mobil. Berdasarkan hasil tabel diatas tampak jelas, responden cenderung
mengatakan setuju. Bahwa mobil dapat menunjukkan kelas sosial
seseorang di masyarakat
aa. Tuntutan Pekerjaan
Tabel 4.30
Tuntutan kerja
Pernyataan Jumlah Prosentase
Sangat Setuju 13 16.25
Setuju 35 43.75
Ragu 10 12.50
Tidak Setuju 22 27.50
Sangat tidak Setuju 0 0.00
Total 80 100.00
Sumber: Data primer yang telah diolah
Adakalanya pekerjaan yang menuntut kita untuk mempunyai mobil,
untuk memperlancar aktifitas pekerjaan sehari-hari. Berdasarkan hasil
tabel diatas responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 16.25%,
responden yang menyatakan setuju sebanyak 43.75%, responden yang
menyatakan ragu sebanyak 12.5%, responden yang menyatakan tidak
setuju sebanyak 27.5%. Ini bahwa sebagian besar orang membeli mobil
Kijang karena tuntutan pekerjaan.
ab. Mobil Kijang Mempunyai Banyak Tipe/Jenis
Tabel 4.31
Mempunyai banyak Tipe/jenis
Pernyataan Jumlah Prosentase
Sangat Setuju 15 18.75
Setuju 40 50.00
Ragu 13 16.25
Tidak Setuju 11 13.75
Sangat tidak Setuju 1 1.25
Total 80 100.00
Sumber: Data primer yang telah diolah
Mobil Kijang yang selama ini kita ketahui memang mempunyai
banyak tipe/jenis, terlebih keluaran barunya. Berdasarkan tabel diatas
diketahui bahwa sebanyak 18.75% responden menyatakan sangat setuju,
50% responden menyatakan setuju, 16.25% responden menyatakan ragu,
13.75% menyatakan tidak setuju, dan 1.25% menyatakan sangat tidak
setuju. Ini berarti bahwa mobil Kijang memang mempunyai banyak
tipe/jenis.
ac. Kijang Kendaraan Yang Tangguh
Tabel 4.32
Kijang Kendaraan yang Tangguh
Pernyataan Jumlah Prosentase
Sangat Setuju 27 33.75
Setuju 38 47.50
Ragu 2 2.50
Tidak Setuju 13 16.25
Sangat tidak Setuju 0 0.00
Total 80 100.00
Sumber: Data primer yang telah diolah
Kualitas suatu produk memang sangat diperhitungkan oleh konsumen
sebelum membelinya. Ini dapat dilihat dari tabel diatas 33,75% responden
menyatakan sangat setuju, 47.75% responden menyatakan setuju, 2.5%
responden menyatakan ragu dan sisanya 16.25% responden menyatakan
tidak setuju. Ini menunjukkan bahwa mobil Kijang adalah kendaraan yang
tangguh.
ad. Mudah Perawatannya
Tabel 4.33
Mudah Perawatannya
Pernyataan Jumlah Prosentase
Sangat Setuju 19 23.75
Setuju 46 57.50
Ragu 9 11.25
Tidak Setuju 6 7.50
Sangat tidak Setuju 0 0.00
Total 80 100.00
Sumber: Data primer yang telah diolah
Salah satu faktor yang diperhatikan oleh konsumen/pemilik jika
membeli mobil adalah perawatannya yang tidak terlau rumit. Pada tabel
diatas menunjkkan bahwa pemilik Kijang yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 23.75%, yang menyatakan setuju sebanyak 57.50%, sisanya
menyatakan ragu dan tidak setuju. Ini menunjukkan bahwa sebagian
pemilik menyatakan perawatan mobil Kijang memang cukup mudah.
2. Hasil Analisis Faktor
a. Menentukan Variabel Yang akan Dianalisa
Variabel yang akan analisis dalam penelitian ini terdiri dari 30
variabel yang sebelumnya telah diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya
b. Menguji Variabel-Variabel yang Telah Ditentukan
Ke-30 variabel yang telah diangap valid dan reliabel, kemudian
dimasukkan ke dalam analisis faktor untuk diuji apakah nilainya lebih
besar dari nilai dari KMO dan Barlett's Test dan MSA (Measures of
Sampling Adequacy) yaitu diatas 0,5. Hasil dari analisis dapat dilihat
pada tabel 4.
Tabel 4. 34
KMO and Bartlett's Test
.627
953.068
435
.000
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequacy.
Approx. Chi-Square
df
Sig.
Bartlett's Test of
Sphericity
Sumber: Hasil Output dari SPSS
Angka dari KMO dan Barlett's Test sebesar 0.627, dengan tingkat
signifikansi 0.000. Untuk patokan nilai standar dari KMO Barlett's
minimal 0.5, sedangkan nilai signifikansi harus lebih kecail dari 0.05
(0.000 < 0.05). Maka variabel dan sampel yang ada sudah dapat
dianalisis lebih lanjut.
Angka MSA dalam tabel Anti Image Matrik pada Anti-Image
Correlation, yaitu angka korelasi yang bertanda a (arah dari kiri atas ke
kanan bawah). Angka MSA untuk variabel Dikenal Masyarakat
Indonesia adalah 0.521, variabel Mobil Ideal 0.646, untuk variabel Lebih
Mendominasi 0.536, untuk variabel Suku Cadang 0.732, untuk variabel
Mobil Kelas Menengah 0.628, untuk variabel Pengaruh Keluarga 0.768,
untuk variabel Menaikkan Status Sosial 0.422, untuk variabel
Kesepakatan Keluarga 0.551, untuk variabel Pengaruh Teman 0.743,
untuk variabel Pengaruh Tetangga 0.818, untuk variabel Perubahan
Teknologi 0.701, untuk variabel Situasi Politik 0.745, untuk variabel
Mudah Didapat 0.641, untuk variabel Model Pas 0.573, untuk variabel
Kemapanan Ekonomi 0.669, untuk variabel Hemat BBM 0.691, untuk
variabel Keadaan Ekonomi 0.520, untuk variabel Mengikuti trend 0.483,
untuk variabel Harga Jual Kembali 0.535, untuk variabel Serba Guna
0.521, untuk variabel Kepuasan Berkendara 0.537, untuk variabel
Pameran Otomotif 0.674, untuk variabel Banyak Penumpang 0.601,
untuk variabel Mobil Niaga 0.408, untuk variabel Iklan TV 0.612, untuk
variabel Kelas Sosial 0.669, untuk variabel Tuntutan Kerja 0.709, untuk
variabel Banyak Tipe 0.581, untuk variabel Mobil Tangguh 0.563, untuk
variabel Mudah Perawatan 0.845.
Dengan kriteria nilai angka MSA diatas 0.5, terlihat ada tiga variabel
yang mempunyai nilai MSA dibawah 0.5. Variabel tersebut masing-
masing: Variabel Status Sosial 0.422, Variabel Mengikuti Trend 0.483
dan Variabel mobil niaga sebesar 0.408. Ketiga variaribel yang tidak
memenuhi syarat nilai MSA tersebut harus dikeluarkan, dan dilakukan
pengujian kembali.
Setelah ketiga variabel tersebut dikeluarkan dari faktor karena
memiliki angka MSA di bawah standar, langkah selanjutnya adalah
melakukan pengujian ulang analisis faktor terhadap 27 variabel yang
masih tersisa.
Tabel 4.35
KMO and Bartlett's Test
.701
811.563
351
.000
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequacy.
Approx. Chi-Square
df
Sig.
Bartlett's Test of
Sphericity
Sumber: Hasil Output dari SPSS
Dari hasil output pada tabel 4.35 dapat dilihat bahwa nilai KMO and
Barlett's Test mengalami kenaikan sebesar 0.074, dari 0.627 menjadi
0.701 dena tingkat signifikansi tetap (0.000). Penghilangan variabel
dengan nilai MSA dibawah 0.5, akan meningkatkan angka MSA total
dari hasil sebelumnya. Oleh karena itu, angka yang sudah melebihi MSA
0.5 dan signifikansi jauh di bawah 0.05, maka variabel dan sampel yang
ada secara keseluruhan sudah dapat dianalisis lebih lanjut.
Setelah ketiga variabel yang mempunyai nilai MSA dibawah 0.5
dikeluarkan dan selanjutnya dianalisis ulang, maka didapat nilai MSA
yang baru. Pada bagian Anti Image Correlation dalam tabel Anti Image
Matrices, angka MSA untuk variabel Dikenal Masyarakat Indonesia
adalah 0.534, variabel Mobil Ideal 0.685, untuk variabel Lebih
Mendominasi 0.628, untuk variabel Suku Cadang 0.780, untuk variabel
Mobil Kelas Menengah 0.689, untuk variabel Pengaruh Keluarga 0.746,
untuk variabel Kesepakatan Keluarga 0.629, untuk variabel Pengaruh
Teman 0.762, untuk variabel Pengaruh Tetangga 0.822, untuk variabel
Perubahan Teknologi 0.669, untuk variabel Situasi Politik 0.754, untuk
variabel Mudah Didapat 0.662, untuk variabel Model Pas 0.573, untuk
variabel Kemapanan Ekonomi 0.791, untuk variabel Hemat BBM 0.687,
untuk variabel Keadaan Ekonomi 0.577, untuk variabel Harga Jual
Kembali 0.705, untuk variabel Serba Guna 0.610, untuk variabel
Kepuasan Berkendara 0.653, untuk variabel Pameran Otomotif 0.681,
untuk variabel Banyak Penumpang 0.662, untuk variabel Iklan TV
0.678, untuk variabel Kelas Sosial 0.748, untuk variabel Tuntutan Kerja
0.769, untuk variabel Banyak Tipe 0.690, untuk variabel Mobil Tangguh
0.594, untuk variabel Mudah Perawatan 0.842.
Setelah mengalami satu kali proses pengujian ulang, terlihat bahwa
semua variabel memiliki nilai MSA diatas 0.5. Maka ke-27 variabel ini
dapat dianalisis lebih lanjut.
c. Melakukan Faktoring dan Rotasi
Setelah semua variabel yang telah memenuhi syarat untuk
dianalisis, langkah selanjutnya melakukan proses inti dari analisis faktor
yaitu melakukan ekstraksi terhadap semua variabel yang ada, sehingga
terbentuk satu atau beberapa faktor. Metode yang digunakan dalam
proses ekstraksi adalah Principal Component Analysis. Setelah
diekstraksi, tebentuklah delapan faktor. Dimana dalam satu faktor terdiri
dari beberapa variabel, dan mungkin saja sebuah variabel sulit untuk
ditentukan akan masuk ke dalam faktor yang mana. Untuk mengatasi hal
tersebut, dapat dilakukan proses rotasi pada faktor yang terbentuk
sehingga memperjelas posisi sebuah variabel, akan dimasukkan kedalam
faktor satu atau faktor lainnya. Metode yang digunakan dalam proses
rotasi adalah varimax.
Tabel 4.36
Communalities
Initial Extraction
DknalMsrkt 1.000 0.718
MblIdeal 1.000 0.632
Dominan 1.000 0.614
SkuCadg 1.000 0.654
KlasMngh 1.000 0.779
PngrhKlrg 1.000 0.733
KspktnKlrg 1.000 0.650
PengTmn 1.000 0.582 PengTtg 1.000 0.692
PrubTek 1.000 0.692 SitPolitik 1.000 0.680
MdhMmbeli 1.000 0.779 MdelPas 1.000 0.726
KmpnanEko 1.000 0.642 HematBbm 1.000 0.445
KeadEko 1.000 0.642 JualKmbli 1.000 0.638
SerbaGuna 1.000 0.760
KpuasanBkndr 1.000 0.704
PmeranOto 1.000 0.628
BykPnmpg 1.000 0.706
IklnTV 1.000 0.642
KlasSos 1.000 0.608
TnttanKrja 1.000 0.658
BykTipe 1.000 0.824
MbilTngguh 1.000 0.624
PrwtanMdh 1.000 0.530
Sumber: Hasil Output dari SPSS
Pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa variabel Dikenal Masyarakat
0.718. Hal ini menujukan bahwa sekitar 71.8% varians dari variabel
Dikenal Masyarakat dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk ( jika
pada tabel Component Matrix ada 8 Component, yang berarti ada 8
faktor yang terbentuk). Untuk variabel Mobil Ideal angkanya 0.632, hal
ini berarti sekitar 63.2% dari varians variabel Mobil Ideal dapat
dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Variabel Dominan 0.614, hal ini
berarti sekitar 61.4% dari varians variabel Dominan dapat dijelaskan
oleh faktor yang terbentuk. Suku Cadang 0.654, hal ini berarti sekitar
65,4% dari varians variabel Suku cadang dapat dijelaskan oleh faktor
yang terbentuk. Kelas Menengah 0.779, hal ini berarti sekitar 77.9%
dari varians variabel Kelas Menengah dapat dijelaskan oleh faktor yang
terbentuk. Pengaruh Keluarga 0.733, hal ini berarti sekitar 73.3% dari
varians variabel Pengaruh Keluarga dapat dijelaskan oleh faktor yang
terbentuk. Kesepakatan Keluarga 0.650, hal ini berarti sekitar 65% dari
varians variabel Kesepakatan Keluarga dapat dijelaskan oleh faktor yang
terbentuk. Pengaruh Teman 0.582, hal ini berarti sekitar 58.2% dari
varians variabel Pengaruh Teman dapat dijelaskan oleh faktor yang
terbentuk. Pengaruh Tetangga 0.692, hal ini berarti sekitar 69.2% dari
varians variabel Pengaruh Tetangga dapat dijelaskan oleh faktor yang
terbentuk. Perubahan Teknologi 0.692, hal ini berarti sekitar 69,2% dari
varians variabel Perubahan Teknologi dapat dijelaskan oleh faktor yang
terbentuk. Situasi Politik 0.680, hal ini berarti sekitar 68% dari varians
variabel Situasi Politik dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.
Mudah Membeli 0.779, hal ini berarti sekitar 77.9% dari varians variabel
Mudah Membelinya dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Model
Pas 0.726, hal ini berarti sekitar 72.6% dari varians variabel Model Pas
dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Kemapanan Ekonomi 0.642,
hal ini berarti sekitar 64.2% dari varians variabel Kemapanan Ekonomi
dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Hemat BBM 0.445, hal ini
berarti sekitar 44.5% dari varians variabel Hemat BBM dapat dijelaskan
oleh faktor yang terbentuk. Keadaan Ekonomi 0.642, hal ini berarti
sekitar 64.2% dari varians variabel Keadaan Ekonomi dapat dijelaskan
oleh faktor yang terbentuk. Harga Jual Kembali 0.638, hal ini berarti
sekitar 63.8% dari varians variabel Harga Jual Kembali dapat dijelaskan
oleh faktor yang terbentuk. Serba Guna 0.760, hal ini berarti sekitar 76%
dari varians variabel Serba Guna dapat dijelaskan oleh faktor yang
terbentuk. Kepuasan Berkendara 0.704, hal ini berarti sekitar 70,4% dari
varians variabel Kepuasan Berkendara dapat dijelaskan oleh faktor yang
terbentuk. Pameran Otomotif 0.628, hal ini berarti sekitar 62.8% dari
varians variabel Pameran Otomotif dapat dijelaskan oleh faktor yang
terbentuk. Banyak Penumpang 0.706, hal ini berarti sekitar 70.6% dari
varians variabel Banyak Penumpang dapat dijelaskan oleh faktor yang
terbentuk. Iklan TV 0.642, hal ini berarti sekitar 64,2% dari varians
variabel Iklan TV dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Kelas
Sosial 0.608, hal ini berarti sekitar 60.8% dari varians variabel Kelas
Sosial dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Tuntutan Kerja
0.658, hal ini berarti sekitar 65,8% dari varians variabel Tuntutan Kerja
dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Banyak Tipe 0.824, hal ini
berarti sekitar 82,4% dari varians variabel Banyak Tipe dapat dijelaskan
oleh faktor yang terbentuk. Demikian seterusnya untuk variabel lainnya,
dengan ketentuan semakin besar nilai Communalities sebuah variabel,
maka samakin erat hubungannya dengan faktor yang terbentuk.
Tabel 4.37
Total Variance Explained
Initial Eigenvalues
Extraction Sums of Squared
Loadings
Rotation Sums of Squared
Loadings
Component Total
% of
Variance
Cumulative
% Total
% of
Variance
Cumulative
% Total
% of
Variance
Cumulative
%
1 6.022 22.305 22.305 6.022 22.305 22.305 3.278 12.142 12.142
2 2.504 9.275 31.580 2.504 9.275 31.580 2.459 9.107 21.249
3 2.305 8.538 40.117 2.305 8.538 40.117 2.336 8.650 29.900
4 1.748 6.475 46.593 1.748 6.475 46.593 2.312 8.563 38.463
5 1.621 6.002 52.594 1.621 6.002 52.594 2.172 8.044 46.508
6 1.492 5.525 58.119 1.492 5.525 58.119 2.042 7.562 54.069
7 1.258 4.658 62.778 1.258 4.658 62.778 1.786 6.614 60.684
8 1.029 3.812 66.590 1.029 3.812 66.590 1.595 5.906 66.590
9 0.947 3.507 70.097
10 0.858 3.178 73.275
11 0.811 3.002 76.277
12 0.731 2.706 78.983
13 0.695 2.573 81.556
14 0.641 2.373 83.929
15 0.584 2.163 86.092
16 0.538 1.993 88.086
17 0.468 1.733 89.818
18 0.427 1.583 91.401
19 0.388 1.436 92.836
20 0.360 1.333 94.170
21 0.306 1.133 95.303
22 0.287 1.063 96.366
23 0.252 0.934 97.300
24 0.222 0.823 98.123
25 0.206 0.762 98.885
26 0.172 0.639 99.524
27 0.129 0.476 100.000
Sumber: Hasil Output dari SPSS.
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat 27 variabel
(component) yang dimasukkan ke dalam analisis faktor, yaitu: Dikenal
Masyarakat, Mobil Ideal, Dominan, Suku Cadang, Kelas Menengah,
Pengaruh Keluarga, Kesepakatan Keluarga, Pengaruh Teman, Pengaruh
Tetangga, Perubahan Teknologi, Situasi Politik, Mudah Didapat, Model
Pas, Kemapanan Ekonomi, Hemat BBM, Keadaan Ekonomi, Harga Jual
Kembali, Serba Guna, Kepuasan Berkendara, Pameran Otomotif,
Banyak Penumpang, Iklan TV, Kelas Sosial, Tuntutan Kerja, Banyak
Tipe, Mobil Tangguh, Perawatan Mudah.
Pada tabel diatas terlihat bahwa hanya delapan faktor yang
terbentuk, karena dengan satu faktor, angka Eigenvalues diatas 1,
dengan dua angka eigenvalues hasilnya masih tetap diatas angka 1.
Sehingga proses faktoringnya berhenti pada 8 faktor saja
Tabel 4.38 Component Matrix(a)
Component
1 2 3 4 5 6 7 8
DknalMsrkt 0.251 0.019 0.460 -0.008 -0.076 0.209 0.578 0.244
MblIdeal 0.419 -0.228 -0.245 -0.263 0.133 0.414 0.130 -0.263
Dominan 0.471 0.241 -0.398 -0.319 -0.208 0.098 0.142 0.041
SkuCadg 0.705 0.182 -0.041 -0.155 -0.078 0.057 0.017 -0.298
KlasMngh 0.456 -0.250 -0.019 0.538 -0.263 -0.302 0.151 -0.188
PngrhKlrg 0.622 -0.316 -0.079 0.113 -0.294 -0.366 0.068 0.036
KspktnKlrg 0.290 0.501 0.146 0.411 0.214 -0.028 0.252 0.123
PengTmn 0.535 -0.041 -0.386 -0.145 -0.044 -0.159 0.128 0.283
PengTtg 0.529 0.148 -0.584 -0.081 0.138 -0.108 0.077 -0.076
PrubTek 0.404 0.189 -0.235 0.611 -0.027 0.140 -0.174 -0.116
SitPolitik 0.547 -0.261 -0.511 0.084 0.193 -0.014 0.043 -0.075
MdhDiDpt 0.312 0.322 -0.283 0.066 0.396 0.414 0.190 0.358
MdelPas 0.278 0.268 -0.053 0.409 0.585 -0.016 -0.254 -0.014
KmpnanEko 0.464 0.490 0.309 -0.089 0.096 -0.013 -0.132 -0.236
HematBbm 0.388 0.442 0.164 -0.079 -0.057 -0.177 0.168 -0.058
KeadEko 0.235 -0.490 0.296 0.040 0.398 -0.095 0.172 -0.246
JualKMbl 0.531 -0.051 0.213 0.240 -0.060 -0.330 -0.193 0.316
SerbaGuna 0.470 -0.307 0.149 -0.467 0.383 -0.213 0.028 0.108
KpuasanBkndr 0.373 0.181 0.287 -0.282 0.344 -0.491 0.016 -0.106
PmeranOto 0.255 -0.579 0.201 0.135 0.369 0.179 -0.020 0.017
BykPnmpg 0.558 -0.580 -0.045 0.089 -0.052 0.148 -0.025 0.152
IklnTV 0.440 -0.143 0.312 0.087 -0.179 0.401 0.006 -0.360
KlasSos 0.585 0.243 0.305 0.028 -0.196 0.269 0.036 -0.015
TnttanKrja 0.560 0.228 -0.010 -0.292 -0.055 -0.017 -0.446 -0.072
BykTipe 0.647 -0.175 0.003 -0.072 -0.254 0.185 -0.441 0.275
MbilTngguh 0.353 -0.002 0.577 -0.072 0.044 0.205 -0.262 0.221
PrwtanMdh 0.592 0.081 0.173 -0.021 -0.265 -0.099 0.250 0.015
Sumber: Hasil Output dari SPSS
Setelah diketahui bahwa delapan faktor adalah jumlah yang paling
optimal, maka tabel Component Matrix menunjukkan ke-27 variabel
tersebut pada delapan faktor yang terbentuk. Sedangkan angka-angka
yang ada pada tabel tersebut adalah factor loading, yang menunjukkan
besarnya korelasi antara suatu variabel dengan faktor 1, faktor 2, faktor
3, faktor 4, faktor 5, faktor 6, faktor 7, faktor 8. Proses penentuan
variabel yang mana akan masuk ke faktor mana, dilakukan dengan cara
membandingkan korelasi yang besar pada setiap barisnya.
1) Variabel Mobil Ideal
Korelasi antara variabel Mobil Ideal dengan faktor 1 adalah +0.419
(lemah karena dibawah 0.5)
Korelasi antara variabel Mobil Ideal dengan faktor 2 adalah -0.228
(sangat lemah karena dibawah 0.5)
Korelasi antara variabel Mobil Ideal dengan faktor 3 adalah -0.245
(sangat lemah karena dibawah 0.5)
Korelasi antara variabel Mobil Ideal dengan faktor 4 adalah -0.263
(sangat lemah karena dibawah 0.5)
Korelasi antara variabel Mobil Ideal dengan faktor 5 adalah +0.133
(lemah karena dibawah 0.5)
Korelasi antara variabel Mobil Ideal dengan faktor 6 adalah +0.414
(lemah karena dibawah 0.5)
Korelasi antara variabel Mobil Ideal dengan faktor 7 adalah +0.130
(lemah karena dibawah 0.5)
Korelasi antara variabel Mobil Ideal dengan faktor 8 adalah +0.244
(lemah karena dibawah 0.5)
Angka loading faktor yang mendekati 0.5 terdapat pada faktor
1 dan faktor 6. Oleh karena masih ada beberapa variabel yang belum
jelas mau dimasukan ke faktor mana, maka perlu dilakukan proses
rotasi, agar semakin jelas perbedaan sebuah variabel yang akan
dimasukkan ke dalam faktor 1, 2, 3, 4 , 5, 6, 7 atau 8.
Tabel 4.39
Rotated Component Matrix(a)
Component
1 2 3 4 5 6 7 8
DknalMsrkt -0.046 0.070 0.045 0.143 0.042 -0.050 0.129 0.817
MblIdeal 0.527 -0.055 -0.147 0.333 -0.001 -0.065 0.462 0.003
Dominan 0.681 0.154 0.003 -0.260 0.106 -0.079 0.162 0.122
SkuCadg 0.439 0.425 0.173 0.012 0.153 0.073 0.469 0.043
KlasMngh 0.066 -0.015 0.837 0.119 -0.049 0.161 0.169 0.040
PngrhKlrg 0.332 0.117 0.720 0.155 0.225 -0.116 0.019 0.051
KspktnKlrg -0.002 0.267 0.112 -0.120 -0.070 0.620 -0.017 0.402
PengTmn 0.661 0.081 0.237 0.020 0.197 -0.001 -0.172 0.116
PengTtg 0.754 0.186 0.134 -0.021 -0.060 0.219 0.021 -0.134
PrubTek 0.161 -0.110 0.350 -0.140 0.103 0.635 0.289 -0.118
SitPolitik 0.656 -0.071 0.266 0.312 0.011 0.206 0.077 -0.166
MdhDiDpt 0.485 -0.081 -0.346 0.013 0.093 0.540 -0.037 0.339
MdelPas 0.040 0.205 -0.038 0.185 0.071 0.779 -0.051 -0.179
KmpnanEko 0.011 0.646 -0.040 -0.091 0.185 0.256 0.333 0.070
HematBbm 0.134 0.530 0.122 -0.195 0.023 0.115 0.102 0.263
KeadEko -0.080 0.141 0.162 0.750 -0.114 -0.011 0.111 0.045
JualKMbl 0.017 0.233 0.493 0.107 0.494 0.207 -0.174 0.108
SerbaGuna 0.312 0.412 -0.041 0.601 0.249 -0.200 -0.152 0.065
KpuasanBkndr 0.060 0.779 0.059 0.254 0.032 0.018 -0.155 0.018
PmeranOto -0.028 -0.172 0.069 0.733 0.179 0.104 0.105 0.041
BykPnmpg 0.318 -0.244 0.356 0.472 0.399 -0.040 0.164 0.090
IklnTV -0.036 0.036 0.156 0.202 0.186 0.011 0.718 0.152
KlasSos 0.099 0.261 0.118 -0.077 0.359 0.156 0.467 0.372
TnttanKrja 0.301 0.449 -0.008 -0.093 0.501 0.037 0.232 -0.226
BykTipe 0.302 -0.024 0.207 0.050 0.802 -0.003 0.206 -0.036
MbilTngguh -0.229 0.221 -0.082 0.206 0.615 0.070 0.175 0.244
PrwtanMdh 0.233 0.311 0.388 -0.022 0.176 -0.045 0.216 0.385
Sumber: Hasil Output SPSS
Komponen Matrik hasil proses rotasi (Rotated Component
Matrix) memperlihatkan distribusi variabel yang lebih jelas dan
nyata. Dari tabel diatas terlihat bahwa, factor loading yang dulunya
kecil sekarang semakin diperkecil. Sedangkan factor loading yang
dulunya besar sekarang semakin diperbesar. Dibawah ini akan
dijelaskan variabel yang ada, akan masuk ke dalam faktornya
masing-masing.
1) Variabel Dikenal Masyarakat
Korelasi antara variabel Dikenal Masyarakat dengan faktor
7, sebelumnya 0.578 diperkecil menjadi 0.129. Sebaliknya,
korelasi antara variabel Dikenal Masyarakat dengan faktor 8
sebesar 0.244. Setelah dirotasi nilainya naik menjadi 0.817.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Dikenal
Masyarakat masuk kedalam faktor 8.
2) Variabel Mobil Ideal
Variabel ini masuk kedalam faktor 1, karena factor loading
variabel Mobil Ideal dengan faktor 1 lebih besar dibandingkan
faktor yang lain yaitu 0.527.
3) Variabel Dominan
Variabel ini masuk kedalam faktor 1, karena factor loading
variabel Dominan dengan faktor 1 lebih besar dibandingkan
faktor yang lain yaitu 0.681.
4) Variabel Suku Cadang
Variabel ini masuk kedalam faktor 7, karena factor loading
variabel Suku Cadang dengan faktor 7 lebih besar
dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.469.
5) Variabel Kelas Menengah
Variabel ini masuk kedalam faktor 3, karena factor loading
variabel Kelas Menengah dengan faktor 3 lebih besar
dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.837.
6) Variabel Pengaruh Keluarga
Variabel ini masuk kedalam faktor 3, karena factor loading
variabel Pengaruh Keluarga dengan faktor 3 lebih besar
dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.720.
7) Variabel Kesepakatan keluarga
Variabel ini masuk kedalam faktor 1, karena factor loading
variabel Kesepakatan Keluarga dengan faktor 1 lebih besar
dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.620.
8) Variabel Pengaruh Teman
Variabel ini masuk kedalam faktor 1, karena factor loading
variabel Pengaruh Teman dengan faktor 1 lebih besar
dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.661.
9) Variabel Pengaruh Tetangga
Variabel ini masuk kedalam faktor 1, karena factor loading
variabel Pengaruh Tetangga dengan faktor 1 lebih besar
dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.754.
10) Variabel Perubahan Teknologi
Variabel ini masuk kedalam faktor 6, karena factor loading
variabel Perubahan Teknologi dengan faktor 6 lebih besar
dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.635.
11) Variabel Situasi Politik
Variabel ini masuk kedalam faktor 1, karena factor loading
variabel Situasi Politik dengan faktor 1 lebih besar
dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.656.
12) Variabel Mudah Didapat
Variabel ini masuk kedalam faktor 1, karena factor loading
variabel Mudah Didapat dengan faktor 1 lebih besar
dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.485.
13) Variabel Model Pas
Variabel ini masuk kedalam faktor 6, karena factor loading
variabel Model Pas dengan faktor 6 lebih besar dibandingkan
faktor yang lain yaitu 0.779.
14) Variabel Kemapanan Ekonomi
Variabel ini masuk kedalam faktor 2, karena factor loading
variabel Kemapanan Ekonomi dengan faktor 2 lebih besar
dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.648.
15) Variabel Hemat BBM
Variabel ini masuk kedalam faktor 2, karena factor loading
variabel Hemat BBM dengan faktor 2 lebih besar dibandingkan
faktor yang lain yaitu 0.530.
16) Variabel Keadaan Ekonomi
Variabel ini masuk kedalam faktor 4, karena factor loading
variabel Keadaan Ekonomi dengan faktor 4 lebih besar
dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.750.
17) Variabel Harga Jual Kembali
Variabel ini masuk kedalam faktor 5, karena factor loading
variabel Harga Jual Kembali dengan faktor 5 lebih besar
dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.494.
18) Variabel Serba Guna
Variabel ini masuk kedalam faktor 4, karena factor loading
variabel Serba Guna dengan faktor 4 lebih besar dibandingkan
faktor yang lain yaitu 0.601.
19) Variabel Kepuasan Berkendara
Variabel ini masuk kedalam faktor 2, karena factor loading
variabel Kepuasan Berkendara dengan faktor 2 lebih besar
dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.779.
20) Variabel Pameran Otomotif
Variabel ini masuk kedalam faktor 4, karena factor loading
variabel Pameran Otomotif dengan faktor 4 lebih besar
dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.733.
21) Variabel Banyak Penumpang
Variabel ini masuk kedalam faktor 5, karena factor loading
variabel Banyak Penumpang dengan faktor 5 lebih besar
dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.399.
22) Variabel Iklan TV
Variabel ini masuk kedalam faktor 7, karena factor loading
variabel Iklan TV dengan faktor 7 lebih besar dibandingkan
faktor yang lain yaitu 0.718.
23) Variabel Kelas Sosial
Variabel ini masuk kedalam faktor 7, karena factor loading
variabel Kelas Sosial dengan faktor 7 lebih besar dibandingkan
faktor yang lain yaitu 0.467.
24) Variabel Tuntutan Kerja
Variabel ini masuk kedalam faktor 5, karena factor loading
variabel Tuntutan Kerja dengan faktor 5 lebih besar
dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.501.
25) Variabel Banyak Tipe/Jenis
Variabel ini masuk kedalam faktor 5, karena factor loading
variabel Banyak Tipe/Jenis dengan faktor 5 lebih besar
dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.802.
26) Variabel Mobil Tangguh
Variabel ini masuk kedalam faktor 5, karena factor loading
variabel Mobil Tangguh dengan faktor 5 lebih besar
dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.615.
27) Variabel Perawatannya Mudah
Variabel ini masuk kedalam faktor 3, karena factor loading
variabel Mobil Ideal dengan faktor 3 lebih besar dibandingkan
faktor yang lain yaitu 0.388.
Dengan demikian, dari ke-27 variabel yang telah direduksi
hanya menjadi 8 faktor saja, yaitu:
1) Faktor 1 terdiri dari variabel Model Ideal, Dominan,
Pengaruh Teman, Pengaruh Tetangga, Situasi Politik,
Mudah Didapat.
2) Faktor 2 terdiri dari variabel Kemapanan Ekonomi, Hemat
BBM, dan Kepuasan Berkendara.
3) Faktor 3 terdiri dari variabel Kelas Menengah, dan
Pengaruh Keluarga.
4) Faktor 4 terdiri dari variabel Keadaan Ekonomi, Pameran
Otomotif dan Mobil Serba Guna.
5) Faktor 5 terdiri dari variabel Dapat Mengangkut Banyak
Penumpang, Tuntutan Pekerjaan, Mempunyai Banyak Tipe,
dan Mobil yang Tangguh.
6) Faktor 6 terdiri dari variabel Kesepakatan Keluarga, dan
Pengaruh Perubahan Teknologi.
7) Faktor 7 terdiri dari variabel Mudah Mendapatkan Suku
Cadang, Pengaruh Iklan TV, serta Menunjukkan Kelas
Sosial.
8) Faktor 8 hanya terdiri dari variabel Sudah Dikenal
Masyarakat.
Tabel 4.40
Component Transformation Matrix
Component 1 2 3 4 5 6 7 8
1 0.542 0.371 0.385 0.228 0.427 0.220 0.320 0.186
2 0.010 0.477 -0.288 -0.699 -0.087 0.414 0.022 0.148 3 -0.738 0.364 -0.009 0.239 0.256 -0.103 0.165 0.403
4 -0.317 -0.368 0.518 -0.039 -0.119 0.692 0.038 0.024
5 0.056 0.214 -0.450 0.618 -0.189 0.497 -0.268 -0.110
6 0.069 -0.497 -0.528 0.016 0.182 0.153 0.598 0.234
7 0.210 -0.028 0.106 0.097 -0.626 -0.124 -0.019 0.726 8 0.095 -0.270 -0.093 -0.094 0.520 0.074 -0.662 0.431
Sumber: Hasil Output dari SPSS
Dari tabel diatas terlihat adanya hubungan antara masing-
masing Component dengan masing-masing faktor, yang
ditunjukkan dengan nilai paling besar. Component 1 dengan 1,
Component 2 dengan 2, Component 3 dengan 8, Component 4
dengan 6, Component 5 dengan 4, Component 6 dengan7,
Component 7 dengan 8, Component 8 dengan 5.
d. Interpretasi Atas Faktor Yang Telah Terbentuk
Setelah melakukan factoring dan rotasi, langkah
selanjutnya adalah menginterpretasikan faktor yag telah
terbentuk. Hal ini dilakukan agar dapat mewakili variabel-
variabel anggota faktor tersebut. Interpretasi didasarkan pada
loading faktor dari masing-masing variabel pada faktor yang
terbentuk. Pemberian nama dan konsep tiap faktor ditentukan
berdasarkan makna umum variabel yang tercakup didalamnya
(Zaini Hasan dalam Eka Sulistyawati: 2001).
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan dari data tentang sikap responden
terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen terhadap
pembelian mobil Kijang, dapat ditarik kesimpulan bahwa melalui analisis
faktor dapat diperoleh 8 faktor yang mempengaruhi konsumen, faktor tersebut
antara lain:
1. Faktor 1, terdiri atas variabel Mobil Ideal Untuk Keluarga dengan loading
factor 0.527, Lebih Mendominasi dengan loading factor 0.681, Pengaruh
Teman dengan loading factor 0.661, Pengaruh Tetangga dengan loading
factor 0.754, Situasi Politik dengan loading factor 0.656, dan Mudah
Didapat dengan loading factor 0.485. Faktor-faktor ini dinamakan faktor
Kelompok Referensi.
2. Faktor 2 terdiri atas variabel Kemapanan Ekonomi dengan loading factor
0.648, dan Hemat BBM dengan loading factor 0.530, dan Kepuasan
Berkendara dengan loading factor 0.779. Faktor ini dinamakan faktor
Ekonomi.
3. Faktor 3 terdiri dari variabel Kendaraan Kelas Menengah dengan loding
factor 0.837, Pengaruh Keluarga dengan loading factor 0.720, Perawatan
Mudah dengan loading factor 0.388. Faktor ini dinamakan faktor Sosial.
4. Faktor 4 terdiri atas variabel Keadaan Ekonomi dengan loading factor
0.750, Mobil Serba Guna dengan loading factor 0.601, Pameran Otomotif
dengan loding factor 0.733. Faktor ini dinamakan faktor Promosi.
5. Faktor 5 terdiri atas variabel Harga Jual Kembali dengan loading factor
0.494, Dapat Mengangkut Banyak Penumpang dengan loading factor
0.399, Tuntutan Kerja dengan loading factor 0.501, Mempunyai Banyak
Tipe/jenis dengan loading factor 0.802, Mobil yang Tangguh dengan
loading factor 0.615. Faktor ini dinamakan faktor Harga.
6. Faktor 6 terdiri atas variabel Kesepakatan Keluarga dengan loading factor
0.620, Perubahan Teknologi dengan loading factor 0.635, Modelnya pas
Untuk Keluarga dengan loading factor 0.779. Faktor ini dinamakan faktor
Produk.
7. Faktor 7 terdiri atas variabel Mudah Mendapatkan Suku Cadang dengan
loading factor 0.469, Pengaruh Iklan TV dengan loading factor 0.718,
Menunjukkan Kelas Sosial dengan loading factor 0.467. Faktor ini
dinamakan faktor Distribusi.
8. Faktor 8 terdiri atas variabel Sudah Dikenal Masyarakat dengan loading
factor 0.817. Faktor ini dinamakan faktor Budaya.
B. Implikasi
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa faktor kelompok referensi,
ekonomi, sosial, promosi, harga, produk, distribusi, dan budaya
mempengaruhi perilaku konsumen terhadap Pembelian Mobil Kijang.
Faktor kelompok referensi menjadi faktor paling dominan dalam
mempengaruhi konsumen terhadap keputusan pembelian mobil Kijang.
Sehingga perusahaan diharapkan mampu menjaga hubungan baik dengan
konsumen terutama dibidang mempertahankan kualitas produknya.
Faktor ekonomi juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
konsumen dalam melakukan pembelian mobil Kijang. Yang dimaksud faktor
ekonomi disini adalah seseorang akan membeli mobil, jika sudah merasa
mapan dalam hal pendapatan. Dan juga untuk masa sekarang ini orang akan
cenderung membeli mobil, jika mobil tersebut cukup hemat bahan bakar.
Faktor sosial juga merupakan faktor yang mempengaruhi konsumen dalam
melakukan pembelian mobil Kijang. Salah satu dari faktor sosial adalah
keluarga. Dalam kehidupan sehari-hari orang cenderung lebih banyak bergaul
dengan keluarga. Jadi, bagaimana pun juga keluarga memengaruhi seseorang
terhadap setiap keputusan pembelian.
Faktor promosi yang terdiri dari variabel keadaan ekonomi, mobil serba
guna, dan pameran otomotif merupakan faktor yang mempengaruhi konsumen
terhadap pembelian mobil Kijang. Dengan adanya pameran otomotif, secara
langsung konsumen melihat produknya benar-benar jelas. Dari pameran
tersebut konsumen akan memutuskan jadi membeli atau tidak.
Faktor selanjutnya adalah faktor harga. Faktor ini juga berpengaruh
terhadap pembelian mobil Kijang. Yang dimaksud faktor harga disini adalah
jika dijual kembali masih tetap relatif tinggi atau lebih anjlok dibandingkan
mobil lain sekelasnya.
Faktor produk merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pembelian
mobil Kijang. Laku tidaknya suatu produk sangat ditentukan oleh kualitas
produk itu sendiri. Salah satu hal yang diperhatikan konsumen dalam membeli
mobil Kijang yaitu model yang pas untuk keluarga dan juga teknologi yang
digunakan. Jika hal tersebut dipenuhi maka kemungkinan besar konsumen jadi
membelinya.
Faktor distribusi juga berpengaruh terhadap pembelian mobil Kijang.
Kemudahan untuk mendapatkan suku cadang memang sangat penting bagi
para pemilik mobil. Hal ini dikarenakan jika ingin mengganti suku cadang,
tidak harus pergi ke bengkel/dealer resmi yang biasanya minimal hanya ada
di daerah kabupaten saja. Tapi, dengan tersedianya di bengkel mobil biasa,
pemilik mobil Kijang tidak harus pergi ke daerah kota melainkan di daerah
kecamatan juga ada.
Faktor terakhir adalah faktor budaya. Salah satu dari faktor ini adalah
variabel sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia. Sebagian besar orang
Indonesia kalau ditanya tentang mobil Kijang, mereka mengatakan tahu.
Bahkan Kijang juga dikenal sebagai mobil Keluarga dan mempunyai slogan
"Kijang Memang Tiada Duanya".
Kelamahan penelitian pemasaran yang menggunakan analisis faktor untuk
sekarang ini kurang cocok digunakan, karena ada beberapa variabel yang
dibuang. Selain itu juga, variabel yang masuk ke dalam suatu faktor belum
tentu sesuai dengan faktor tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
F. Engel, James, Blackwell, Gager D, and Miniard W, "Perilaku Konsumen", Bina
Putra Aksara, Jakarta, 1995.
Hamid, Abdul, " Panduan Penulian Skripsi", FEIS UIN Press, Jakarta, 2005.
Hasan, Ali, "Marketing", Cetakan Pertama, Media Pressindo, Yogyakarta, 2008
Hawkins, D. I. Motherbaugh, D.L. and Best R. J. "Consumer Behavior: Mulding
Marketing Strategy", 10th
Edition, Mc Graw Hill, USA, 2007.
Kotler, Philip, dan Armstrong, Gary, "Dasar-dasar Pemasaran", Edisi
Kesembilan, Jilid 1, Indeks, Jakarta, 2003.
Kotler, Philip, "Manajemen Pemasaran di Indonesia: Analisis, Perencanaan,
Implementasi dan Pengendalian", Prenhallindo, Jakarta, 1997.
Kotler, Philip, " Manajemen Pemasaran di Indonesia: Analisis, Perencanaan,
Implementasi dan Pengendalian", Salemba Empat, Jakarta, 2000.
Kotler, Philip, "Manajemen Pemasaran", Edisi Millenium, Prenhallindo, Jakarta, 2002.
Kotler, Philip, "Manajemen Pemasaran", Edisi Millenium, Jilid 1, Prenhallindo,
Jakarta, 2004.
Mangkunegara, Anwar Prabu, "Perilaku Konsumen", Refika Aditama, Jakarta, 2002.
Mc Daniel. Carl & Roger Gates "Riset Pemasaran Kontemporer", Salemba Empat
Jakarta, 2001.
Rangkuti, Freddy, "Strategi Promosi Kreatif dan Analisis Kasus Integrated
Marketing Communication", Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2009.
Santoso, Singgih, "SPSS Statistik Multivariat", Elek Media Komputindo
Kelompok Gramedia, Jakarta, 2003.
Schiffman, L.G. dan L.L Kanuk, "Consumer Behavior", Prentice Hall, New
Jersey, USA, 2007
Simamora, Bilson, "Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan
Profitabel", Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2003.
Singarimbun, Marsi dan Efendi, Sofyan, "Metodologi Penelitian Survai", Cetakan
Kedua Penerbit PT Pustaka LP3ES, Jakarta, 1995.
Sugiyono, "Metode Penelitian Bisnis", Alfabeta, Cetakan Keenan, Bandung,
2004.
Sulistyawati, Eka, "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen
Dalam Keputusan Pembelian Produk Patung Kayu Pada Toko
Kerajinan (Art Shop) di Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali" Jurnal Magister Manajemen PPSUB, Bali, 2001.
Suryani, Tatik, "Perilaku Konsumen: Implikasi pada Strategi Pemasaran", Edisi
Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2008.
Swastha, Basu, "Manajemen Pemasaran Modern", Liberty, Yogyakarta, 1998.
S Saputro, Fajar, "Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen Dalam
Memilih Warnet (Click Net di Ciputat)", Skripsi Jurusan Manajemen,
UIN, Jakarta, 2007.
Umar, Husain, "Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen", Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, 2003.
Wibisono, Dermawan, "Manajemen Kinerja – Konsep, Desain, dan Teknik
Meningkatkan Daya Saing Perusahaan", Erlangga, Jakarta, 2006.
www.toyota.com
Lampiran 1
KUISIONER PENELITIAN
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENPENGARUHI PERILAKU
KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN MOBIL KIJANG
Responden yang terhormat,
Bersama dengan ini saya mohon kesediaan anda untuk mengisi kuesioner
berikut. Kuesioner ini diajukan untuk mendapatkan data yang saya perlukan
sebagai prasyarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE)
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kuesioner ini dipergunakan dalam penelitian untuk memperoleh gambaran
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian
mobil kijang.
Dalam mengisi kuesioner ini, anda diharapkan mengisi menurut pendapat
sendiri, agar sesuai dengan tujuan penelitian. Seluruh informasi yang anda berikan
dijamin kerahasiahannya dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian ini.
Terima kasih banyak atas kerja sama dan kesediaan anda untuk mengisi
kuesioner ini.
Ciputat,
Cece Abdurrohman Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
UIN Syarif Hidayatullah
KUISIONER
Dibawah ini terdapat sejumlah pertanyaan yang berhubungan tentang faktor-
faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam membeli mobil Kijang. Bapak/Ibu,
atau Saudara/i diminta untuk memilih jawaban yang telah disediakan menurut kenyataan
yang didapat dalam membeli mobil Kijang.
Mohon dijawab semua pertanyaan dengan memberi tanda silang ( X ) pada
kolom jawaban yang telah disediakan sesuai dengan pendapat anda sendiri.
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
R = Ragu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
Pilihan Jawaban
No. Pernyataan Sangat
Setuju
(SS)
Setuju
(S)
Ragu
(R)
Tidak
Setuju
(TS)
Sangat Tidak
Setuju (STS)
1. Mobil Kijang sudah dikenal oleh
masyarakat Indonesia
2. Anda membeli mobil Kijang,
karena mobil ini merupakan
kendaraan yang ideal untuk
keluarga
3. Mobil keluarga lebih di dominasi
oleh mobil Kijang
4. Suku cadang mobil Kijang mudah
didapat tidak harus di bengkel
resmi Toyota
5. Mobil Kijang merupakan
kendaraan masyarakat kelas
menengah
6. Keluarga mempengaruhi anda
dalam menentukan keputusan pembelian mobil Kijang.
7. Anda membeli mobil Kijang, karena ingin menaikkan status
sosial anda
8. Anda membeli mobil Kijang,
karena sudah ada kesepakatan dengan keluarga
9. Teman mempengaruhi anda dalam melakukan pembelian mobil Kijang
10. Anda membeli mobil Kijang karena terpengaruh oleh tetangga
11. Anda membeli mobil Kijang, karena terus mengalami perubahan
hal teknologi.
No. Pernyataan Sangat
Setuju
(SS)
Setuju
(S)
Ragu
(R)
Tidak
Setuju
(TS)
Sangat Tidak
Setuju (STS)
12. Mobil Kijang tidak hanya di jual di dealer resmi Toyota saja, tapi juga
di showroom mobil biasa juga.
13. Anda membeli mobil Kijang,
karena desain/modelnya pas untuk keluarga
14. Anda membeli mobil Kijang karena sudah mapan dalam bidang
keuangan
15. Keadaan politik mempengaruhi
anda dalam melakukan pembelian mobil Kijang.
16. Anda membeli mobil Kijang karena hemat dalam pemakaian bahan
bakar minyak (BBM)
17. Anda membeli mobil Kijang karena
ekonomi negara dalam keadaan
baik
18. Anda membeli mobil Kijang karena
ingin mengikuti tren.
19. Anda membeli mobil Kijang karena
harga jual kembali cukup tinggi
dibandingkan dengan mobil lain
sekelasnya
20. Anda membeli mobil Kijang karena
merupakan kendaraan serba guna
21. Motivasi anda membeli mobil
Kijang untuk mendapatkan
kepuasan berkendara
22. Anda membeli mobil Kijang
setelah mendatangi pameran otomotif
23. Persepsi anda tentang mobil Kijang adalah kendaraan yang dapat
mengangkut banyak penumpang
24. Selain mobil keluarga, anda
mengangap mobil Kijang juga sebagai mobil niaga
25. Anda membeli mobil Kijang, karena terpangaruh oleh iklan di
televisi
26. Mobil Kijang dapat menunjukkan
kelas sosial anda di masyarakat.
No. Pernyataan
Sangat
Setuju
(SS)
Setuju
(S)
Ragu
(R)
Tidak
Setuju
(TS)
Sangat Tidak
Setuju (STS)
27. Anda membeli mobil Kijang
karena tuntutan kerja.
28. Anda membeli mobil Kijang karena
mempunyai banyak tipe/jenis
pilihan
29. Anda membeli mobil Kijang karena
tangguh di segala medan.
30. Anda membeli mobil Kijang,
karena mudah perawatannya
Lampiran 2
Tabel Hasil Jawaban Responden
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 2 4 3 4 3 4 4
2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 2 5 5
3 4 5 5 4 2 4 5 5 5 5 5 5 4 4 2 4 4 5 2 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 5 4 4 5 5
5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4
6 4 4 4 5 4 5 3 4 5 2 4 4 4 4 3 5 5 2 5 4 4
7 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 2 4 2 4 4 3 3
8 3 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4
9 4 4 4 2 1 2 2 2 4 2 2 4 4 4 2 2 4 2 2 4 4
10 5 4 4 4 4 4 2 2 4 2 2 4 2 2 2 4 4 4 2 4 4
11 4 3 3 4 4 4 3 4 5 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 2 4
12 4 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 4 3 3 2 3 3 4 4 4 4
13 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 2 4 2 4 3 4 2 4 4
14 4 4 2 2 2 2 3 4 3 2 4 2 3 2 2 2 4 2 2 3 3
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4
16 4 4 2 3 2 2 5 4 2 1 3 2 4 4 5 4 2 5 5 5 5
17 3 4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 4 2 1 3
18 4 4 2 3 3 3 4 4 2 2 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 2
19 4 4 2 3 4 1 4 5 2 1 5 3 5 5 3 3 4 3 2 1 3
20 4 3 2 3 4 4 3 4 3 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3
21 5 3 3 2 3 1 2 5 1 2 2 1 2 3 3 4 3 4 4 3 5
22 4 4 2 3 3 2 2 4 2 4 5 3 4 5 2 3 3 3 2 2 3
23 5 3 2 2 4 2 5 5 3 1 4 2 2 2 2 2 3 4 2 1 2
24 4 4 1 3 2 2 5 5 1 4 4 3 4 4 4 5 3 5 2 2 4
25 4 2 4 4 3 4 5 5 2 2 5 2 1 5 4 4 1 5 5 1 4
26 5 4 1 4 4 4 5 5 2 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4 5 5
27 4 4 4 4 4 5 5 5 4 2 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 5
28 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 4 2 2 2 2 4
29 4 5 1 4 4 4 4 4 4 4 5 5 2 4 4 5 4 4 5 4 4
30 4 4 2 2 1 2 4 4 1 2 2 4 4 4 2 4 4 4 4 2 2
31 5 4 3 3 4 4 5 4 4 2 2 4 2 1 2 4 2 3 4 2 2
32 4 3 2 3 4 4 5 5 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 5 4
33 4 4 2 4 4 3 5 5 4 4 4 4 3 4 2 2 4 3 4 4 4
34 3 4 2 2 4 4 2 2 4 4 3 4 2 4 2 3 4 3 4 4 2
35 4 4 3 3 2 2 2 3 2 2 4 2 3 2 2 3 3 4 2 2 2
36 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 3 4 4 2 3
37 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4
38 5 5 5 5 4 5 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 3 3
39 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 2 2 4 2 5 5 2 2
40 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 3 4 3 5 4 5 5 4
41 4 4 5 4 4 2 2 4 4 4 4 5 4 4 2 2 4 2 5 5 4
42 4 4 5 4 4 4 4 3 1 3 3 4 2 1 2 2 4 3 3 2 4
43 3 4 5 4 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 2 2 4 4 4
44 4 5 5 5 2 4 4 4 5 4 2 3 4 3 4 4 2 4 3 4 4
45 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 5 3 4 4
46 5 4 5 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4
47 4 4 4 5 2 2 1 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 5 5 4 5
48 4 5 4 3 2 2 4 3 4 3 4 4 4 4 2 2 2 4 2 3 2
49 5 4 5 5 2 4 4 4 5 5 3 4 4 2 4 5 4 4 2 4 4
50 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 2 3 3 2 3 3 4 4
51 3 4 4 4 3 3 2 2 2 3 2 2 4 2 3 2 2 3 3 4 2
52 5 5 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 2 2 4 4 4
53 4 4 5 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 2 2 2 4
54 5 2 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 2 3 4 4 4
55 2 5 5 4 3 4 4 3 5 5 5 4 4 4 2 4 2 2 2 2 4
56 4 3 4 4 2 2 4 4 3 3 4 4 4 4 2 2 2 4 2 2 3
57 5 5 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 2
58 4 4 4 5 4 3 2 4 4 5 5 5 5 5 4 4 2 2 4 4 2
59 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 3 4 4 4
60 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 2 4 5 3 4
61 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 2 2 4 4 4 4 3 5 4 4 5
62 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 4 2 2 4
63 5 4 4 4 5 4 5 5 3 3 5 5 4 4 3 1 4 2 3 4 3
64 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 3 4 4 3 4 4 4
65 5 5 2 4 4 4 4 2 2 2 5 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3
66 5 4 3 4 4 4 2 3 2 2 3 4 2 3 3 3 3 2 3 4 3
67 4 4 2 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4
68 4 4 4 4 4 5 3 4 5 2 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4
69 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 2 4 2 2 4 3 3
70 4 5 1 4 4 4 4 2 4 4 5 5 2 4 4 2 4 5 4 4 4
71 4 4 2 2 1 2 2 4 4 2 2 4 4 4 2 2 4 4 2 4 4
72 5 4 3 3 4 4 2 2 4 2 2 4 2 2 2 4 4 4 2 4 4
73 4 3 2 1 4 4 3 3 5 3 4 3 3 4 3 4 4 2 4 2 4
74 4 4 2 4 4 3 4 3 5 4 4 4 3 3 2 2 4 4 4 4 4
75 3 4 2 2 4 4 4 2 2 4 3 4 2 4 2 2 4 4 2 4 4
76 4 4 3 3 2 2 3 3 3 2 4 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3
77 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4 4
78 5 5 4 4 2 2 4 4 3 4 4 4 4 2 2 4 4 3 4 5 5
79 4 4 2 2 2 3 2 2 4 2 3 2 2 2 3 2 2 4 2 4 3
80 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5
Lampiran 3
Validitas dan Reliabilitas
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha
Based on N of Items
Standardized Items
.878 .883 30
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
DknalMsrkt 4.47 0.516 15
MblIdeal 4.00 0.756 15
Dominan 3.27 1.100 15
SkuCadg 2.93 0.884 15
KlasMngh 3.80 1.014 15
PngrhKlrg 3.80 0.775 15
StatSos 3.87 0.915 15
KspktnKlrg 3.93 0.884 15
PengTmn 3.73 0.799 15
PengTtg 3.80 0.561 15
PrubTek 3.80 0.676 15
SitPolitik 3.40 1.121 15
MdhDiDpt 3.60 0.828 15
MdelPas 3.47 0.990 15
KmpnanEko 3.00 1.069 15
HematBbm 3.53 1.060 15
KeadEko 3.93 0.704 15
IkutTend 4.00 0.655 15
JualKMbl 2.53 0.915 15
SerbaGuna 3.73 0.799 15
KpuasanBkndr 3.47 0.743 15
PmeranOto 3.80 0.561 15
BykPnmpg 4.20 0.561 15
MbilNiaga 3.87 0.743 15
IklnTV 4.00 0.535 15
KlasSos 4.07 0.704 15
TnttanKrja 4.33 0.488 15
BykTipe 3.60 0.910 15
MbilTngguh 3.87 0.915 15
MdhPrwtan 4.07 0.594 15
Item-Total Statistics
Cronbach's
Alpha if
Item
Deleted
Corrected
Item-Total Correlation
Scale
Variance if
Item
Deleted
Scale
Mean if
Item
Deleted
.877 .248 137.286 106.00 DknalMsrkt
.877 .252 137.638 106.07 MblIdeal
.871 .597 130.457 106.20 Dominan
.868 .658 126.686 106.40 SkuCadg
.871 .518 127.971 106.60 KlasMngh
.865 .837 124.971 106.40 PengKlrg
.874 .407 132.124 106.53 StatSos
.880 .129 137.410 106.47 KspktnKlrg
.875 .382 132.410 106.13 PengTmn
.875 .393 130.667 106.67 PengTtg
.874 .413 131.067 106.27 PrubTek
.871 .597 130.457 106.20 SitPolitik
.885 .032 138.695 106.87 MdhDiDpt
.878 .278 133.829 106.60 MdelPas
.871 .551 129.400 107.60 KmpnanEko
.870 .560 128.114 106.60 HematBbm
.878 .251 135.257 106.40 KeadEko
.875 .363 132.124 106.53 IkutTend
.875 .408 129.571 107.00 JualKMbl
.877 .294 134.667 106.33 SerbaGuna
.873 .532 133.695 106.13 KpuasanBkndr
.878 .234 134.971 106.40 PmeranOto
.871 .531 129.838 106.53 BykPnmpg
.876 .319 135.781 106.07 MbilNiaga
.879 .200 135.495 106.73 IklnTV
.868 .654 126.257 106.60 KlasSos
.867 .742 126.267 106.47 TnttanKrja
.872 .498 128.400 106.60 BykTipe
.878 .239 134.638 106.27 MbilTngguh
.872 .510 130.600 106.20 MdhPrwtan
Scale Statistics
110.13 140.552 11.855 30
Mean Variance Std. Deviation N of Items
Lampiran 4
Factor Analysis
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
0.627
Approx. Chi-Square 953.068
df 435
Bartlett's Test of Sphericity
Sig. 0.000
Communalities
Initial Extraction
DknlMsyrkt 1.000 0.764
MblIdeal 1.000 0.664
PgrhLgkgn 1.000 0.631
Dominan 1.000 0.654
MblKlsMngh 1.000 0.828
PngrhKel 1.000 0.777
StatSos 1.000 0.706
KspktnKel 1.000 0.771
PhngrhTmn 1.000 0.603
PngrhTtg 1.000 0.693
PranKaKel 1.000 0.720
StatPernkhn 1.000 0.693
UsiaDanPnghsln 1.000 0.764
KmapannEko 1.000 0.728
TtntnKrja 1.000 0.671
HmatBBM 1.000 0.546
KdaanEko 1.000 0.743
GyaHdp 1.000 0.733
KnsepDiri 1.000 0.667
BykPnmpng 1.000 0.765
MtvsiKpuasn 1.000 0.721
MtvsiMnfaat 1.000 0.690
DyaAngkt 1.000 0.804
MblNiaga 1.000 0.759
MnaikanPD 1.000 0.648
KlsSos 1.000 0.696
InfrmsiLgkp 1.000 0.665
BykTipe 1.000 0.802
MmbliDiDealer 1.000 0.646
Prwtnmdh 1.000 0.590
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Total Variance Explained
Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared
Loadings
Component Total % of
Variance Cumulative
% Total % of
Variance Cumulative
%
1 6.238 20.793 20.793 6.238 20.793 20.793
2 2.536 8.454 29.247 2.536 8.454 29.247
3 2.445 8.150 37.397 2.445 8.150 37.397
4 1.960 6.533 43.930 1.960 6.533 43.930
5 1.669 5.562 49.492 1.669 5.562 49.492
6 1.594 5.312 54.804 1.594 5.312 54.804
7 1.368 4.560 59.364 1.368 4.560 59.364
8 1.218 4.059 63.423 1.218 4.059 63.423
9 1.096 3.653 67.076 1.096 3.653 67.076
10 1.019 3.397 70.473 1.019 3.397 70.473
11 0.917 3.055 73.529
12 0.819 2.730 76.258
13 0.771 2.570 78.828
14 0.728 2.425 81.253
15 0.674 2.245 83.499
16 0.580 1.933 85.432
17 0.577 1.923 87.354
18 0.509 1.697 89.052
19 0.465 1.551 90.603
20 0.416 1.388 91.991
21 0.404 1.346 93.337
22 0.366 1.220 94.556
23 0.304 1.014 95.570
24 0.286 0.952 96.522
25 0.255 0.850 97.372
26 0.227 0.755 98.127
27 0.189 0.630 98.757
28 0.173 0.578 99.334
29 0.105 0.349 99.683
30 0.095 0.317 100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Component Matrix(a)
Component
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
DknlMsyrkt 0.252 -0.023 0.407 0.006 -0.150 -0.082 0.384 0.543 -0.045 0.246
MblIdeal 0.422 -0.224 -0.239 -0.207 0.241 -0.123 0.431 -0.082 0.030 -0.264
PgrhLgkgn 0.448 0.257 -0.404 -0.324 -0.175 -0.020 0.218 0.038 0.017 0.122
Dominan 0.697 0.167 -0.044 -0.181 -0.097 0.026 0.125 -0.062 -0.189 -0.203
MblKlsMngh 0.443 -0.182 -0.117 0.517 -0.332 0.001 -0.233 0.251 -0.063 -0.292
PngrhKel 0.622 -0.268 -0.146 0.225 -0.360 0.182 -0.117 -0.012 0.251 -0.085
StatSos 0.257 0.234 0.028 0.611 -0.016 0.159 0.310 -0.211 0.045 0.208
KspktnKel 0.310 0.545 0.205 0.422 0.167 0.046 0.082 0.244 -0.050 0.241
PhngrhTmn 0.520 -0.009 -0.418 -0.136 -0.056 0.107 -0.082 0.200 0.249 0.129
PngrhTtg 0.513 0.213 -0.549 -0.047 0.129 0.227 0.091 -0.048 0.004 -0.035
PranKaKel 0.406 0.273 -0.233 0.497 0.080 -0.322 -0.160 -0.050 -0.186 -0.083
StatPernkhn 0.528 -0.192 -0.552 0.085 0.197 0.074 -0.017 0.082 -0.097 -0.070
UsiaDanPnghsln 0.310 0.321 -0.228 -0.115 0.528 -0.265 0.126 0.297 0.143 0.164
KmapannEko 0.291 0.274 0.031 0.239 0.614 0.009 -0.329 -0.072 -0.065 -0.126
TtntnKrja 0.468 0.445 0.347 -0.123 0.010 0.110 0.012 -0.149 -0.283 -0.066
HmatBBM 0.402 0.416 0.225 -0.067 -0.098 0.166 0.074 -0.022 0.305 -0.145
KdaanEko 0.238 -0.527 0.226 0.054 0.281 0.171 -0.100 0.339 -0.118 -0.327
GyaHdp 0.242 -0.016 0.421 0.183 0.095 0.293 0.356 -0.418 0.234 -0.111
KnsepDiri 0.542 -0.065 0.185 0.184 -0.106 0.055 -0.414 -0.048 0.183 0.283
BykPnmpng 0.459 -0.357 0.083 -0.353 0.186 0.443 -0.033 0.118 -0.104 0.199
MtvsiKpuasn 0.373 0.141 0.292 -0.172 0.076 0.614 -0.173 0.094 -0.159 0.010
MtvsiMnfaat 0.275 -0.590 0.180 0.195 0.379 0.007 0.139 -0.107 -0.069 0.130
DyaAngkt 0.561 -0.536 -0.124 0.218 -0.039 -0.054 0.191 -0.132 -0.055 0.280
MblNiaga 0.369 -0.119 0.210 -0.142 0.330 -0.318 -0.127 -0.149 0.535 -0.102
MnaikanPD 0.450 -0.173 0.266 0.057 -0.108 -0.340 0.278 -0.097 -0.334 -0.127
KlsSos 0.585 0.181 0.271 -0.145 -0.135 -0.370 -0.015 0.188 -0.010 -0.189
InfrmsiLgkp 0.552 0.190 -0.019 -0.348 -0.074 0.009 -0.205 -0.312 -0.240 0.031
BykTipe 0.630 -0.194 -0.089 -0.164 -0.193 -0.305 -0.206 -0.233 -0.106 0.307
MmbliDiDealer 0.371 -0.107 0.541 -0.202 0.080 -0.295 -0.225 0.011 0.020 0.135
Prwtnmdh 0.598 0.051 0.170 -0.042 -0.279 0.020 0.087 0.113 0.265 -0.176
Extraction Method: Principal Component Analysis.
a. 10 components extracted.
Anti-Image Martices 1
Factor Analysis
Uji 2
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. 0.701
Approx. Chi-Square 811.563
df 351
Bartlett's Test of Sphericity
Sig. 0.000
Communalities
Initial Extraction
DknalMsrkt 1.000 0.718
MblIdeal 1.000 0.632
Dominan 1.000 0.614
SkuCadg 1.000 0.654
KlasMngh 1.000 0.779
PngrhKlrg 1.000 0.733
KspktnKlrg 1.000 0.650
PengTmn 1.000 0.582
PengTtg 1.000 0.692
PrubTek 1.000 0.692
SitPolitik 1.000 0.680
MdhDiDpt 1.000 0.779
MdelPas 1.000 0.726
KmpnanEko 1.000 0.642
HematBbm 1.000 0.445
KeadEko 1.000 0.642
JualKMbl 1.000 0.638
SerbaGuna 1.000 0.760
KpuasanBkndr 1.000 0.704
PmeranOto 1.000 0.628
BykPnmpg 1.000 0.706
IklnTV 1.000 0.642
KlasSos 1.000 0.608
TnttanKrja 1.000 0.658
BykTipe 1.000 0.824
MbilTngguh 1.000 0.624
MdhPrwtan 1.000 0.530
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Total Variance Explained
Initial Eigenvalues Rotation Sums of Squared Loadings
Component Total % of
Variance Cumulative
% Total % of
Variance Cumulative
%
1 6.022 22.305 22.305 3.278 12.142 12.142
2 2.504 9.275 31.580 2.459 9.107 21.249
3 2.305 8.538 40.117 2.336 8.650 29.900
4 1.748 6.475 46.593 2.312 8.563 38.463
5 1.621 6.002 52.594 2.172 8.044 46.508
6 1.492 5.525 58.119 2.042 7.562 54.069
7 1.258 4.658 62.778 1.786 6.614 60.684
8 1.029 3.812 66.590 1.595 5.906 66.590
9 0.947 3.507 70.097
10 0.858 3.178 73.275
11 0.811 3.002 76.277
12 0.731 2.706 78.983
13 0.695 2.573 81.556
14 0.641 2.373 83.929
15 0.584 2.163 86.092
16 0.538 1.993 88.086
17 0.468 1.733 89.818
18 0.427 1.583 91.401
19 0.388 1.436 92.836
20 0.360 1.333 94.170
21 0.306 1.133 95.303
22 0.287 1.063 96.366
23 0.252 0.934 97.300
24 0.222 0.823 98.123
25 0.206 0.762 98.885
26 0.172 0.639 99.524
27 0.129 0.476 100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Component Matrix(a)
Component
1 2 3 4 5 6 7 8
DknalMsrkt 0.251 0.019 0.460 -0.008 -0.076 0.209 0.578 0.244
MblIdeal 0.419 -0.228 -0.245 -0.263 0.133 0.414 0.130 -0.263
Dominan 0.471 0.241 -0.398 -0.319 -0.208 0.098 0.142 0.041
SkuCadg 0.705 0.182 -0.041 -0.155 -0.078 0.057 0.017 -0.298
KlasMngh 0.456 -0.250 -0.019 0.538 -0.263 -0.302 0.151 -0.188
PngrhKlrg 0.622 -0.316 -0.079 0.113 -0.294 -0.366 0.068 0.036
KspktnKlrg 0.290 0.501 0.146 0.411 0.214 -0.028 0.252 0.123
PengTmn 0.535 -0.041 -0.386 -0.145 -0.044 -0.159 0.128 0.283
PengTtg 0.529 0.148 -0.584 -0.081 0.138 -0.108 0.077 -0.076
PrubTek 0.404 0.189 -0.235 0.611 -0.027 0.140 -0.174 -0.116
SitPolitik 0.547 -0.261 -0.511 0.084 0.193 -0.014 0.043 -0.075
MdhDiDpt 0.312 0.322 -0.283 0.066 0.396 0.414 0.190 0.358
MdelPas 0.278 0.268 -0.053 0.409 0.585 -0.016 -0.254 -0.014
KmpnanEko 0.464 0.490 0.309 -0.089 0.096 -0.013 -0.132 -0.236
HematBbm 0.388 0.442 0.164 -0.079 -0.057 -0.177 0.168 -0.058
KeadEko 0.235 -0.490 0.296 0.040 0.398 -0.095 0.172 -0.246
JualKMbl 0.531 -0.051 0.213 0.240 -0.060 -0.330 -0.193 0.316
SerbaGuna 0.470 -0.307 0.149 -0.467 0.383 -0.213 0.028 0.108
KpuasanBkndr 0.373 0.181 0.287 -0.282 0.344 -0.491 0.016 -0.106
PmeranOto 0.255 -0.579 0.201 0.135 0.369 0.179 -0.020 0.017
BykPnmpg 0.558 -0.580 -0.045 0.089 -0.052 0.148 -0.025 0.152
IklnTV 0.440 -0.143 0.312 0.087 -0.179 0.401 0.006 -0.360
KlasSos 0.585 0.243 0.305 0.028 -0.196 0.269 0.036 -0.015
TnttanKrja 0.560 0.228 -0.010 -0.292 -0.055 -0.017 -0.446 -0.072
BykTipe 0.647 -0.175 0.003 -0.072 -0.254 0.185 -0.441 0.275
MbilTngguh 0.353 -0.002 0.577 -0.072 0.044 0.205 -0.262 0.221
MdhPrwtan 0.592 0.081 0.173 -0.021 -0.265 -0.099 0.250 0.015
Extraction Method: Principal Component Analysis.
a. 8 components extracted.
Anti-Image Matrices 2
Factor Analysis
Faktoring dan Rotasi
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. 0.701
Approx. Chi-Square 811.563
df 351
Bartlett's Test of Sphericity
Sig. 0.000
Communalities
Initial Extraction
DknalMsrkt 1.000 0.718
MblIdeal 1.000 0.632
Dominan 1.000 0.614
SkuCadg 1.000 0.654
KlasMngh 1.000 0.779
PngrhKlrg 1.000 0.733
KspktnKlrg 1.000 0.650
PengTmn 1.000 0.582
PengTtg 1.000 0.692
PrubTek 1.000 0.692
SitPolitik 1.000 0.680
MdhDiDpt 1.000 0.779
MdelPas 1.000 0.726
KmpnanEko 1.000 0.642
HematBbm 1.000 0.445
KeadEko 1.000 0.642
JualKMbl 1.000 0.638
SerbaGuna 1.000 0.760
KpuasanBkndr 1.000 0.704
PmeranOto 1.000 0.628
BykPnmpg 1.000 0.706
IklnTV 1.000 0.642
KlasSos 1.000 0.608
TnttanKrja 1.000 0.658
BykTipe 1.000 0.824
MbilTngguh 1.000 0.624
MdhPrwtan 1.000 0.530
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Total Variance Explained
Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared
Loadings Rotation Sums of Squared
Loadings
Component Total % of
Variance Cumulative
% Total % of
Variance Cumulative
% Total % of
Variance Cumulative
%
1 6.022 22.305 22.305 6.022 22.305 22.305 3.278 12.142 12.142
2 2.504 9.275 31.580 2.504 9.275 31.580 2.459 9.107 21.249
3 2.305 8.538 40.117 2.305 8.538 40.117 2.336 8.650 29.900
4 1.748 6.475 46.593 1.748 6.475 46.593 2.312 8.563 38.463
5 1.621 6.002 52.594 1.621 6.002 52.594 2.172 8.044 46.508
6 1.492 5.525 58.119 1.492 5.525 58.119 2.042 7.562 54.069
7 1.258 4.658 62.778 1.258 4.658 62.778 1.786 6.614 60.684
8 1.029 3.812 66.590 1.029 3.812 66.590 1.595 5.906 66.590
9 0.947 3.507 70.097
10 0.858 3.178 73.275
11 0.811 3.002 76.277
12 0.731 2.706 78.983
13 0.695 2.573 81.556
14 0.641 2.373 83.929
15 0.584 2.163 86.092
16 0.538 1.993 88.086
17 0.468 1.733 89.818
18 0.427 1.583 91.401
19 0.388 1.436 92.836
20 0.360 1.333 94.170
21 0.306 1.133 95.303
22 0.287 1.063 96.366
23 0.252 0.934 97.300
24 0.222 0.823 98.123
25 0.206 0.762 98.885
26 0.172 0.639 99.524
27 0.129 0.476 100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
272625242322212019181716151413121110987654321
Component Number
7
6
5
4
3
2
1
0
Eig
en
va
lue
Scree Plot
Component Matrix(a)
Component
1 2 3 4 5 6 7 8
DknalMsrkt 0.251 0.019 0.460 -0.008 -0.076 0.209 0.578 0.244
MblIdeal 0.419 -0.228 -0.245 -0.263 0.133 0.414 0.130 -0.263
Dominan 0.471 0.241 -0.398 -0.319 -0.208 0.098 0.142 0.041
SkuCadg 0.705 0.182 -0.041 -0.155 -0.078 0.057 0.017 -0.298
KlasMngh 0.456 -0.250 -0.019 0.538 -0.263 -0.302 0.151 -0.188
PngrhKlrg 0.622 -0.316 -0.079 0.113 -0.294 -0.366 0.068 0.036
KspktnKlrg 0.290 0.501 0.146 0.411 0.214 -0.028 0.252 0.123
PengTmn 0.535 -0.041 -0.386 -0.145 -0.044 -0.159 0.128 0.283
PengTtg 0.529 0.148 -0.584 -0.081 0.138 -0.108 0.077 -0.076
PrubTek 0.404 0.189 -0.235 0.611 -0.027 0.140 -0.174 -0.116
SitPolitik 0.547 -0.261 -0.511 0.084 0.193 -0.014 0.043 -0.075
MdhDiDpt 0.312 0.322 -0.283 0.066 0.396 0.414 0.190 0.358
MdelPas 0.278 0.268 -0.053 0.409 0.585 -0.016 -0.254 -0.014
KmpnanEko 0.464 0.490 0.309 -0.089 0.096 -0.013 -0.132 -0.236
HematBbm 0.388 0.442 0.164 -0.079 -0.057 -0.177 0.168 -0.058
KeadEko 0.235 -0.490 0.296 0.040 0.398 -0.095 0.172 -0.246
JualKMbl 0.531 -0.051 0.213 0.240 -0.060 -0.330 -0.193 0.316
SerbaGuna 0.470 -0.307 0.149 -0.467 0.383 -0.213 0.028 0.108
KpuasanBkndr 0.373 0.181 0.287 -0.282 0.344 -0.491 0.016 -0.106
PmeranOto 0.255 -0.579 0.201 0.135 0.369 0.179 -0.020 0.017
BykPnmpg 0.558 -0.580 -0.045 0.089 -0.052 0.148 -0.025 0.152
IklnTV 0.440 -0.143 0.312 0.087 -0.179 0.401 0.006 -0.360
KlasSos 0.585 0.243 0.305 0.028 -0.196 0.269 0.036 -0.015
TnttanKrja 0.560 0.228 -0.010 -0.292 -0.055 -0.017 -0.446 -0.072
BykTipe 0.647 -0.175 0.003 -0.072 -0.254 0.185 -0.441 0.275
MbilTngguh 0.353 -0.002 0.577 -0.072 0.044 0.205 -0.262 0.221
MdhPrwtan 0.592 0.081 0.173 -0.021 -0.265 -0.099 0.250 0.015
Extraction Method: Principal Component Analysis.
a. 8 components extracted.
Rotated Component Matrix(a)
Component
1 2 3 4 5 6 7 8
DknlMsyrkt -0.046 0.070 0.045 0.143 0.042 -0.050 0.129 0.817
MblIdeal 0.527 -0.055 -0.147 0.333 -0.001 -0.065 0.462 0.003
PgrhLgkgn 0.681 0.154 0.003 -0.260 0.106 -0.079 0.162 0.122
Dominan 0.439 0.425 0.173 0.012 0.153 0.073 0.469 0.043
MblKlsMngh 0.066 -0.015 0.837 0.119 -0.049 0.161 0.169 0.040
StatSos 0.332 0.117 0.720 0.155 0.225 -0.116 0.019 0.051
KspktnKel -0.002 0.267 0.112 -0.120 -0.070 0.620 -0.017 0.402
PhngrhTmn 0.661 0.081 0.237 0.020 0.197 -0.001 -0.172 0.116
PngrhTtg 0.754 0.186 0.134 -0.021 -0.060 0.219 0.021 -0.134
PranKaKel 0.161 -0.110 0.350 -0.140 0.103 0.635 0.289 -0.118
StatPernkhn 0.656 -0.071 0.266 0.312 0.011 0.206 0.077 -0.166
UsiaDanPnghsln 0.485 -0.081 -0.346 0.013 0.093 0.540 -0.037 0.339
KmapannEko 0.040 0.205 -0.038 0.185 0.071 0.779 -0.051 -0.179
TtntnKrja 0.011 0.646 -0.040 -0.091 0.185 0.256 0.333 0.070
HmatBBM 0.134 0.530 0.122 -0.195 0.023 0.115 0.102 0.263
KdaanEko -0.080 0.141 0.162 0.750 -0.114 -0.011 0.111 0.045
KnsepDiri 0.017 0.233 0.493 0.107 0.494 0.207 -0.174 0.108
BykPnmpng 0.312 0.412 -0.041 0.601 0.249 -0.200 -0.152 0.065
MtvsiKpuasn 0.060 0.779 0.059 0.254 0.032 0.018 -0.155 0.018
MtvsiMnfaat -0.028 -0.172 0.069 0.733 0.179 0.104 0.105 0.041
DyaAngkt 0.318 -0.244 0.356 0.472 0.399 -0.040 0.164 0.090
MnaikanPD -0.036 0.036 0.156 0.202 0.186 0.011 0.718 0.152
KlsSos 0.099 0.261 0.118 -0.077 0.359 0.156 0.467 0.372
InfrmsiLgkp 0.301 0.449 -0.008 -0.093 0.501 0.037 0.232 -0.226
BykTipe 0.302 -0.024 0.207 0.050 0.802 -0.003 0.206 -0.036
MmbliDiDealer -0.229 0.221 -0.082 0.206 0.615 0.070 0.175 0.244
Prwtnmdh 0.233 0.311 0.388 -0.022 0.176 -0.045 0.216 0.385
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
a. Rotation converged in 20 iterations.
Component Transformation Matrix
Component 1 2 3 4 5 6 7 8
1 0.542 0.371 0.385 0.228 0.427 0.220 0.320 0.186
2 0.010 0.477 -0.288 -0.699 -0.087 0.414 0.022 0.148
3 -0.738 0.364 -0.009 0.239 0.256 -0.103 0.165 0.403
4 -0.317 -0.368 0.518 -0.039 -0.119 0.692 0.038 0.024
5 0.056 0.214 -0.450 0.618 -0.189 0.497 -0.268 -0.110
6 0.069 -0.497 -0.528 0.016 0.182 0.153 0.598 0.234
7 0.210 -0.028 0.106 0.097 -0.626 -0.124 -0.019 0.726
8 0.095 -0.270 -0.093 -0.094 0.520 0.074 -0.662 0.431
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
Recommended