View
64
Download
1
Category
Preview:
DESCRIPTION
CSS - Aphthous and Herpetic Stomatitis
Citation preview
STOMATITIS APHTOSA DAN
HERPETIK
PreseptorMarliyanti H., drg., MHKes
Pendahuluan Stomatitis adalah suatu inflamasi dari
mukosa oral akibat dari faktor lokal ataupun sistemik, yang bisa melibatkan mukosa buccal dan labial, palatum, lidah, dasar lidah, dan gingivae.
Recurrent Aphtous Stomatitis (RAS) dan Recurrent Intraoral Herpetic (RIS) merupakan gangguan oral yang sering tertukar.
RECURRENT APHTHOUS STOMATITIS
Definisi Aphtous stomatitis, atau recurrent aphthous
stomatitis (RAS), atau canker sores merupakan suatu kondisi mukosa mulut dengan 1 atau lebih ulkus yang dilapisi eksudasi fibrin berwarna abu-abu dan dikelilingi oleh halo berwarna merah.
“Aphthous” berasal dari bahasaYunani “apththa” yang berarti ulserasi.
RAS bisa muncul sebagai ulkus berulang, multipel, kecil, bulat atau ovoid, dengan batas melingkar, dan memiliki dasar kuning atau abu-abu yang dikelilingi halo berwarna merah
Pertama kali muncul saat anak kecil atau remaja
Etiologi Reaksi imunologi yang dimediasi T cell (T
lymphocyte-mediated cytotoxicity)
Mekanisme:
Imunodisregulasi
Penunurunan barrier mukosa
Peningkatan eksposure antigen
Faktor Predisposisi Genetik
Trauma
Merokok meningkatkan keratinisasi mukosa efek protektif terhadap trauma dan mikroba menurunkan risiko RAS
Obat-obatan: captopril, nicorandil, phenindione, sodium hipoklorid, NSAID
Defisiensi zat besi, vitamin B12. dan folate
Pasta gigi yang mengangung sodium lauryl sulfate
Perubahan hormonal saat onset menstruasi atau saat fase luteal dari siklus menstruasi
Stres meningkatkan risiko trauma seperti menggigit bibir atau pipi ulserasi
Mikroorganisme yang Berperan
Streptococcus
Streptococcus dicurigai terlibat secara langsung dalam pathogenesis RAS dengan berperan sebagai antigen stimulus menyebabkan produksi antibodi cross-react dengan mukosa mulut
Organisme penyebabnya: S. mitis
Namun, terdapat penelitian yang memperlihatkan bahwa proses cross-reaction tersebut non-spesifik dan tidak signifikan
Helicobacter pylori
H. pylori dilaporakan terdapat dalam jumlah banyak pada dental plaque
Level IgG antibodi terhadap H. pylori meningkat pada pasien RAS
Virus
Human cytomegalovirus (HCMV) dan Epstein-barr virus (EBV) mungkin berperan dalam terjadinya RAS
Manifestasi Klinis RAS muncul sebagai ulkus soliter atau multipel yang
dangkal dan nyeri, dengan interval beberapa bulan hingga beberapa hari
Jenis RAS:
Minor RAS
Disebut juga Miculiz’s aphthae atau ulkus aphthosa ringan
Jenis paling sering 80% RAS
Ukuran: 8 – 10 mm
Paling sering di permukaan nonkeratinized mucosal: mukosa labial, bukal, dan dasar mulut
Sembuh dalam 10-14 hari tanpa sikatrik
Major RAS
Disebut juga periadenitis mucosa necrotica recurrens atau Sutton’s disease
10 – 15% kasus
Ukuran > 1 cm diameternya
Sering pada bibir, soft palate, fauces. Mukosa mastikatori seperti dorsum lidah bisa juga terkena.
Bisa menetap hingga 6 minggu dan sembuh dengan sikatrik
Ulserasi Herpetiform
Jumlahnya multipel dan bisa mencapai 100
Ukurannya kecil: 2 – 3 mm diameternya
Lesi bisa menyatu menjadi satu ulkus besar irreguler
Bertahan 10 – 14 hari
Tidak seperti ulkus herpetik, ulkus ini tidak didahuli dengan vesikel dan tidak mengandung sel yang terinfeksi virus
Lebih sering pada perempuan dan onset pada umur yang lebih tua dibanding jenis RAS yang lain
Widespread bright erythema round the ulcers
Scarring may follow healing
May coalesce to form irregular ulcers
Masticatory mucosa such as the dorsum of the tongue or occasinally the gingivae may be involved
Dozens or hundred may be present
Ulcers persist for several months
One or several ulcers may be present
Ulcers are 1-2 mm across
Sometimes mimic a malignant ulcers
Ulcers are shallow, rounded, 5-7 mm across, with an erythematous margin and yellowish floor
Non-keratinised mucosa affected
Ulcers frequently several centimeter across
Non-keratinised mucosa affected
UncommonUncommonThe most common type
Herpeticform aphthae
Major aphthaeMinor aphthae
Diagnosis Diagnosis dilakukan berdasarkan riwayat,
manifestasi klinis, dan histopatologi
Kriteria Diagnosis RAS minor
4 kriteria major dan 1 kriteria minor
Penatalaksanaan Kortikosteroid topikal
Stomatitis aphthosa minor atau herpetiform
Betamethasone syrup, atau Dexamethasone elixir 0,01%
Stomatitis aphtosa major
Injeksi triamcinolone acetonide, atau
Gel clobetasol propionate 0,05% atau salep halobetasol propionate 0,05%
Pada kasus yang resisten, bisa ditambahkan obat kortikosteroid sistemik seperti tablet prednisone
HERPETIC STOMATITIS
Definisi Stomatitis herpetik merupakan infeksi virus pada mulut
yang menyebabkan radang dan ulkus
Ulkus ini tidak sama dengan canker sores, yang tidak disebabkan oleh virus
Etiologi Infeksi Herpes Simpleks Virus (HSV) dan
terjadi pada anak-anak
Infeksi pada umur < 6 bulan jarang karena adanya proteksi pasif dari antibodi dari plasenta, Setelah periode ini, anak menjadi rentan terhadap infeksi.
Infeksi primer terjadi antara umur 9 bulan – 5 tahun
Manifestasi Klinis Blister pada mulut, sering pada lidah, pipi, atap rongga mulut,
gusi, dan perbatasan bibir bagian dalam dan kulit
Setelah blister pecah, terbentuk ulkus pada mulut, terutama pada lidah atau pipi
Sulit menelan
Drooling
Demam, yang bisa terjadi 1-2 hari sebelum muncul blister dan ulkus
Nyeri mulut
Gusi bengkak
Bisa menyebabkan tidak mau makan karena nyeri
Diagnosis Dapat didiagnosis dari riwayat dan
manifestasi klinis
Penatalaksanaan Pasien biasanya dapat sembuh sendiri dalam waktu 10
hari
Farmakologi
Acyclovir 5 x 400 mg
Parasetamol
Supporting therapy
Roborantia
Topikal lidokain dapat digunakan untuk nyeri berat
Chlorhexidine 0,2%
Pemberian diet cair/lunak
Menjaga oral hygiene
APHTHOUS VS HERPETIC STOMATITIS
RIH RAS
Lesi primer Vesikel Ulkus
Lesi matur Ulkus dangkal Ulkus (dengan halo eritematosa)
Lokasi Gingiva, hard palate, vermillion border
Buccal mucosa, dasar mulut, orofaring, vestibule, lidah
Jumlah Sedikit - beberapa Satu - sedikit
Durasi lesi 1 – 3 minggu 1 – 2 minggu
Etiologi Virus Belum jelas; dimediasi imun
Prevalensi 70-80% (HSV-1) Mencapai 66%
Referensi Damm, D. D., et al. "Oral and maxillofacial
pathology." Philadelphia, Saunders (2002).
Tilliss, Terri SI, and J. D. McDowell. "Differential diagnosis: is it herpes or aphthous." J Contemp Dent Pract 3.1 (2002): 001-015.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3227248/
TERIMAKASIH
Recommended