View
225
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
LAPORAN INDIVIDUAL
KKN TAHUN 2017
MEMOTIVASI MASYARAKAT UNTUK MEMBACA , MENGKAJI DAN MEMAHAMI AYAT-AYAT ILAHI MELALUI KULIAH SUBUH
Oleh :
Reno Tri Rahmansyah
NIM. 1132020134
PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Individu Hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan basis pengabdian
kepada masyarakat di Desa Mekarwangi Kecamatan Haurwangi kabupaten
Cianjur dengan Judul “Memotivasi Masyarakat Untuk Membaca , Mengkaji dan
Memahami Ayat-Ayat Ilahi Melalui Kuliah Subuh” telah diperiksa dan disahkan
pada tanggal 15 Maret 2017
Dosen Pembimbing Lapangan Kepala Pusat Pengabdian Kepada Masyarakt – LP2M UIN SGD Bandung
Muhammad Kholid. SH., MHNip. 198204272011011011
Dr. H. RamdaniWahyu Sururie, M.AgNip 197210302001121002
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya yang tak terhingga, shalawat dan salam senantiasa
dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah meretas zaman kegelapan
serta menjadikannya zaman pencerahan yang berperadaban.
Dalam menyusun laporan individu KKN sisdamas ini, penulis telah
berusaha untuk dapat memberikan yang terbaik dan sesuai harapan, walaupun
dalam pembuatannya penulis menghadapi kesulitan, karena keterbatasan ilmu
pengetahuan dan keterampilan yang penulis miliki.
Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada Bapak Muhammad Kholid selaku Dosen Pembimbimng Lapangan
Ikhlash membimbing penulis dalam pelaksanaan KKN Sisdamas 2017. Tak lupa
juga kepada seluruh pihak yang telah memberikan dorongan dan dukungan
kepada penulis. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan lapoaran ini terdapat
banyak kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
yang dapat memotivasi agar dapat menyempurnakannya di masa yang akan
datang.
Terlepas dari kekurangan laporan ini, penulis berharap semoga laporan ini
bermanfaat bagi penulis dan pembaca serta dapat menjadi amal shaleh bagi
penulis. Aamiin
Bandung, 15 Maret 2017 M17 Jumadil Akhir 1438 H
Penulis
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v
RINGKASAN EKSEKUTIF..................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. PERMASALAHAN..................................................................................1
B. METODE YANG DIGUNAKAN............................................................2
BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN...........................4
A. MONOGRAFI DESA...............................................................................4
B. KONDISI MASYARAKAT SASARAN..................................................7
BAB III PROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT......................14
A. TAHAPAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT....................14
B. PARTISIPASI DAN PELIBATAN MASYARAKAT SASARAN.......15
C. HASIL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT............................16
D. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT.................................16
BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI............................................17
A. KESIMPULAN.......................................................................................17
B. REKOMENDASI....................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18
BIODATA PENULIS............................................................................................19
LAMPIRAN...........................................................................................................20
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jumlah Penduduk....................................................................................4
Tabel 2 Pertumbuhan Jumlah Penduduk Tahun 2013 – 2015.........................8
Tabel 3 Data Penyebaran Penduduk....................................................................8
Tabel 4 Data Kondisi.............................................................................................9
Tabel 5 Data Kebudayaan / Upacara Adat........................................................10
Tabel 6 Data Kelompok Kesenian......................................................................11
Tabel 7 Tabel Tempat Peribadatan....................................................................11
Tabel 8 Data Prasarana dan Sarana Ekonomi..................................................12
Tabel 9 Jenis Komoditi Produk..........................................................................13
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Peta Desa Mekarwangi ........................................................................ 4
Gambar 2. lahan Perkebunan ............................................................................... 8
Gambar 3. Area Pesawahan .................................................................................. 8
Gambar 4. Pelaksanaan program Kuliah Subuh .............................................. 16
Gambar 5 lembaran Printout Tafsir Jalalain ................................................... 17
v
RINGKASAN EKSEKUTIF
Kuliah kerja nyata merupakan bentuk pelaksanaan tridarma yang memiliki
fungsi ganda dalam proses siklus pengetahuan. Pada satu sisi KKN dapat menjadi
media penerapan ilmu yang diperoleh oleh sivitas akademika dimasyarakat. Di
sisi lain, KKN dapat mengilhami mahasiswa untuk mengembangkan ilmu yang
selama ini degeluti dikampus. Dengan demikian diharapkan terjadinya integrasi
antara ilmu dan praktek yang padagilirannya akan mewujudkan masyarakat yang
melek pengetahuan dan pengetahuan yang berbasis masyarakat.
KKN Sisdamas 2017 adalah terobosan baru dari Universitas Islam Negeri
Sunan Gunung Djati Bandung. Yakni KKN dengan perubahan orientasi program
yang semula KKN itu berbasis pembangunan (Development) menuju basis
pemberdayaan (empowerment). Dengan paradigma bahwa sebenarnya masyarakat
memiliki potensi dan kemampuan untuk mengembangkan dirinya. Namun untuk
mempercepat terjadinya hal itu perlu adanya pendampingan yang seseuai dengan
kebutuhan yang semestinya.
Jika diperhatikan di lokasi KKN dimana penulis melaksanakan program
tersebut, masyarakat disana sangat potensial dalam mengkaji pengetahuan
keagamaan. Namun tidak ada yang menjadi inisiator untuk melaksanakan kajian
tersebut. oleh karena itu penulis sengaja mengangkat isu akan pentingnya
membaca dan mengkaji bagi umat Islam. Karena kegiatan membaca dan mengkaji
tidak dapat dipisahkan dari Agama Islam itu sendiri. Sehingga timbulah ide dalam
upaya memantik semangat masyarakat untuk membaca dan mengkaji dibuatlah
program kuliah subuh di Mushola setempat. Melalui program ini diharapkan
motivasi masyarakat untuk membaca dan mengkaji meningkat , setidaknya
mereka merasa tergugah untuk membaca, mengkaji dan memahi Al-Qur’an yang
merupakan pedoman Umat Islam untuk memperoleh kebahagiaan.
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. PERMASALAHAN
Permasalahan yang dialami oleh Desa Mekarwangi begitu kompleks
sebagaimana yang tergambar dari paparan masyarakat ketika sosialisasi awal dan
rembug warga. Sosialisasi awal dan rembug warga itu sendiri merupakan langkah
awal dari siklus Kuliah Kerja Nyata Berbasis sistem Pemberdayaan masyarakat
Universitas Islam Negri Sunan Gunung Djati Bandung tahun 2017. Adapun
masalah tersebut diantaranya kenakalan remaja, kurangnya budaya literasi atau
minat baca masyarakat, tingkat konsumerisme dan tatakelola keuangan ibu rumah
tangga yang tidak stabil, melemahnya sikap gotong royong masyarakat hingga
tatakelola sampah yang masih belum menjadi prioritas sehingga dapat berpotensi
menjadi sumber wabah dan musibah.
Adapun masalah yang akan penulis jadikan titik fokus pada proses
pengabdian di Desa Mekarwangi kecamatan Haurwangi Kabupaten Cianjur
khususnya di Dusun I tempat penulis melaksanakan KKN Sisdamas adalah
masalah kurangnya budaya literasi atau minat baca masyarakat. Hal tersebut
sangat penting karena minat baca suatu masyarakat merupakan tolak ukur maju
mundurnya peradaban masyarakat itu sendiri.
Jika barat terkenal dengan slogan berfikirnya, yang terinspirasi dari
ungkapan Descartes "aku berpikir maka aku ada" (cogito ergo sum), dan aliran
kiri terkenal dengan bekerjanya sebagaiamana tokoh panutan mereka Karl Marx
mengatakan "aku bekerja maka aku ada"(ego operor ergo sum), dan negara
Jepang terkenal dengan budaya bacanya karena slogan mereka "Aku membaca
maka aku ada"(Lego ergo sum). Maka bagaimana dengan kita sebagai umat
1
Muslim. Bukankah Ayat yang pertama turun kepada Nabi Muhammad SAW
adalah ayat yang memerintahkan kita untuk membaca dan mengkaji.
(خلق اإلنسان من١اقرأ باسم ربك الذي خلق ) (الذي علم بالقلم٣(اقرأ وربك األكرم )٢علق )
(٥(علم اإلنسان ما لم يعلم )٤)1. bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, 2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, 4. yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS. Al-‘Alaq ayat 1-5)
Jika melihat ayat diatas maka umat muslimlah yang seharusnya identik
dengan budaya membaca, baik membaca Al-Qur’an Sebagai pedoman dalam
kehidupan maupun membaca situasi dan kondisi lingkungan sebagai tanda
kebesaran Allah SWT. Maka penulis tertarik untuk melaksanakan pengabdian
kepada masyarakat di Desa Mekarwangi Kecamatan Haurwangi kabupaten
Cianjur dengan Judul “Memotivasi Masyarakat Untuk Membaca , Mengkaji dan
Memahami Ayat-Ayat Ilahi Melalui Kuliah Subuh”
B. METODE YANG DIGUNAKAN
Dalam melaksanakan program pengabdian yang terfokus pada program
kuliah subuh atau sering disebut kulsub, penulis menggunakan metode pendekatan
egaliter dengan masyarakat yakni kita sama-sama belajar sehingga kedudukan kita
sama sederajat. Pendekatan ini diambil untuk meredam pemikiran masyarakat
seolah-olah mengaji itu digurui dan diceramahi, dengan pendekatan ini
diharapkan penulis dan masyarakat dapat berkolaborasi mengkaji dan memahami
Al-Qur’an dan As-Sunnah. Selain itu , penggunaan pendekatan dialogis juga
digunakan untuk mencairkan suasana dan menumbuhkan komunikasi yang aktif
dan tidak satu arah.
Adapun metode yang digunakan adalah metode pembelajaran dan
pembiasaan. Jika memperhatikan Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Tentang
Sisdiknas Pasal 1 Ayat 20 Pembelajaran merupakan sebuah proses interaksi antara
2
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar.
Sementara itu pembelajaran menurut sudajana ialah setiap upaya yang sistematik
dan sengaja untuk menciptakan kegiatan interaksi yang edukatif antara guru dan
peserta didik. Sedangkan slavin berpendapat bahwa Pembelajaran merupakan
perubahan tingkah laku seseorang individu yang disebabkan oleh sebuah
pengalaman.
Adapun teori pembelajaran pada proses pelaksanaan kuliah subuh, bertumpu
pada teori pembelajaran sosial. Pembelajaran sosial adalah pandangan bahwa
orang-orang dapat belajar melalui pengamatan dan pengalaman langsung.
Meskipun teori pembelajaran sosial adalah perluasan dari pengkondisian operan,
teori ini berasumsi bahwa perilaku adalah sebuah fungsi dari konsekuensi. Teori
ini juga mengakui keberadaan pembelajaran melalui pengamatan dan pentingnya
persepsi dalam pembelajaran. ini diperkuat oleh pendapat Edgar Dale dalam
penggolongan pengalaman belajar mengemukakan bahwa belajar yang paling baik
adalah belajar melalui pengalaman langsung.
apa yang saya dengar, saya lupa; apa yang saya lihat, saya ingat; dan apa yang saya lakukan saya paham.
Sedangkan metode pembiasaan digunakan karena kuliah subuh ini
sebelumnya tidak ada. Sehingga perlu adanya pembiasaan pada masyarakat dalam
melaksankan kuliah subuh tersebut. Pengertian pembiasaan dapat diartikan
sebagai sebuah metode dalam pendidikan berupa proses penanaman kebiasaan”.
“Inti dari pembiasaan ialah pengulangan. Pembiasaan merupakan upaya praktis
dalam pendidikan dan pembinaan. Hasil dari pembiasaan adalah terciptanya suatu
kebiasaan. Diharapkan dengan metode pembiasaan ini, masyarakat akan terus
melaksanakan kuliah subuh sekalipun mahasiswa KKN sudah pulang.
Adapun prosesnya penulis menggunakan andragogi. Andragogi berasal dari
dua kata dalam bahasa Yunani, yakni Andra berarti orang dewasa dan agogos
berarti memimpin. Perdefinisi andragogi kemudian dirumuskan sebagau "Suatu
seni dan ilmu untuk membantu orang dewasa belajar".
3
BAB II
C. MONOGRAFI DESA
Desa Mekarwangi adalah salah
satu Desa dari delapan Desa
diwilayah Kecamatan
Haurwangi Kabupaten Cianjur
Provinsi Jawa Barat mempunyai
luas wilayah 177,39 Hektar dengan
batas-batas wilayah meliputi:
Sebelah Utara : Desa Cipeuyeum kecamatan Haurwangi.
Sebelah Timur : Desa Kertasari kecamatan Haurwangi.
Sebelah Selatan : Desa Ramasari kecamatan Haurwangi.
Sebelah Barat : Desa Hegarmanah kecamatan Bojongpicung.
Jumlah Penduduk
Tabel 1 Jumlah Penduduk
1. Jumlah Penduduk
KELOMPOK UMUR LAKI-LAKI PEREMPUANJUMLA
H
0 - 5 Tahun 283 251 534
6 - 12 Tahun 377 307 684
13 - 16 Tahun 194 180 374
4
Gambar 1 Peta Desa Mekarwangi
17 - 20 Tahun 208 155 363
21 - 56 Tahun 1.276 1.343 2.619
56 Tahun ke atas 264 306 570
JUMLAH 2.602 2.542 5.144
2. Jumlah Warga Memiliki e-KTP 2.342 Oran
g
3. Jumlah Warga Belum Memiliki e-KTP 303 Oran
g
4. Jumlah Kepala Keluarga (KK) 1.687 KK
5. Jumlah KK Miskin 1.036 KK
6. Jumlah KK yang Dapat Raskin
a. Tahun 2015 496 KK
b. Tahun 2016 496 KK
7. Jumlah Warga yang Dapat BLT
a. Tahun 2015 496 Orang
b. Tahun 2016 496 Orang
8. Jumlah Warga yang Dapat BLSM
a. Tahun 2015 495 Orang
5
b. Tahun 2016 494 Orang
9. Jumlah Rumah Tinggal 1.135 Unit
10. Jumlah Rumah Tidak Layak Huni 69 Unit
11. Jumlah RTLH Telah di Renovasi 34 Unit
12. Jumlah Warga Wajib Pajak PBB 757 Unit
13. Jumlah Rumah Sudah Memiliki IMB 78 Unit
14. Jumlah Rumah Belum Memiliki IMB 292 Unit
15. Jumlah Rumah Sudah Memilki Listrik 1.082 Unit
16. Jumlah Rumah Belum Memilki Listrik 209 Unit
17. Pos Kamling 20 Unit
18. Posyandu 13 Unit
19. Jumlah Warga Usia Produktif Belum Bekerja
a. Laki-laki 206 Orang
b. Wanita 94 Orang
Jumlah 300 Orang
20. Jumlah Warga yang Bekerja di Luar Negeri
a. TKI Laki-laki 8 Orang
6
b. TKI Wanita (TKW) 65 Orang
Jumlah 73 Orang
21. Jumlah Warga Pendatang
a. Kost/Kontrak Rumah 51 Orang
b. Kontrak Toko/Tempat Usaha 4 Orang
c. Kontrak Tanah 0 Orang
d. Kontrak Gudang 0 Orang
e. Pegawai yang Tinggal di Mess 8 Orang
Jumlah 63 Orang
22. Jumlah Warga Negara Asing (WNA)
a. Laki-laki 0 Orang
b. Wanita 0 Orang
Jumlah 0 Orang
7
D. KONDISI MASYARAKAT SASARAN
Mata pencaharian pokok penduduk
desa Mekarwangi sebagian besar
adalah buruh tani sebanyak 130
orang dan petani sebanyak 125
orang. Serta 75 orang sebagai
Pegawai Negeri Sipil (PNS), 70
orang sebagai karyawan
perusahaan swasta, dan 50 orang sebagai POLRI. Sisanya tersebar sebagai
pengrajin industry rumah tangga, peternak, pedagang, montir, pembantu rumah
tangga, pengusaha kecil dan menengah, jasa pengobatan alternatif, dan pensiunan
PNS/TNI/POLRI.
Kondisi masyarakat yang mayoritasnya
adalah Buruh tani dan Petani ini menjadi
target sasaran penulis untuk
melaksanakan program pengabdian. Jika
dilihat dari waktu luang penduduk
masyarakat, maka waktu luang terbagi
menjadi dua yaitu sebelum mereka berangkat ke sawah dan setelah mereka pulang
dari sawah. Adapun waktu yang penulis pilih adalah waktu sebelum mereka
berangkat beraktifitas melaksanakan pekerjaannya disawah yakni rentang waktu
setelah Sholat Subuh sekitar pukul 04.30-05.30. maka program kuliah subuh ini
dilaksanakan setiap selesai shalat subuh sehingga masyarakat yang berprofesi lain
pun dapat ikut serta.
8
Gambar 2. lahan Perkebunan
Gambar 3. Area Pesawahan
1. Kependudukan
Perkembagan penduduk Desa Mekarwangi dapat dilihat dalam tabel
dibawah ini
Tabel 2 Pertumbuhan Jumlah Penduduk Tahun 2013 – 2015
No Tahun Jumlah Laju
Pertumbuhan
( % )
Jiwa KK
1 2013 5271 1.852 8,2%
2 2014 5687 1.936 8,1%
3 2015 5734 1.646 8.0%
Sumber : Data Desa Mekarwangi
Proyeksi jumlah penduduk untuk 3 (tiga) Tahun kedepan berdasarkan laju
pertumbuhan penduduk 3 (tiga) tahun terakhir sebagai berikut :
Tahun 2013 : 5.271 Jiwa
Tahun 2014 : 5.687 Jiwa
Tahun 2015 : 5.734 Jiwa
Tabel 3 Data Penyebaran Penduduk
No Dusun/RW Jumlah Kepadatan
per Km2Jiwa KK
1 DUSUN 01 3.225 921
2 DUSUN 02 2.509 725
Jumlah 5.734 1.646
9
Sumber : Data Desa Mekarwangi
2. Kesejahteraan Sosial ( Masyarakat)
Tantangan yang dihadapi dalam pembangunan kesejahteraan sosial
masyarakat meliputi proses globalisasi dan industrialisasi serta krisis ekonomi dan
politik yang berkepanjangan. Dampak yang dirasakan diantaranya semakin
berkembangnya dan meluasnya bobot, jumlah dan kompleksitas berbagai
permasalahan sosial.
Keadaan ini bisa dilihat pada data tabel tentang penyandang masalah sosial
(PMKS) dibawah ini.
Tabel 4 Data Kondisi
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Di Desa Mekarwangi – Haurwangi – Canjur
No Masalah Kesejahteraan Sosial Jumlah Ket.
1 Anak Terlantar 0
2 Anak Nakal 2
3 Anak Jalanan 0
4 Lansia Terlantar 0
5 Pengemis 0
6 Gelandangan 0
7 Pekerja Sek Komersial 0
8 Eks Narapidana 1
9 Penyandang cacat 7
10 Keluarga Miskin Sosial 496
11 Keluarga Bermasalah Sosial Psiklg 2
12 Keluarga Rumahnya Tidak Layak Huni 105
13 Korban NAPZA 0
10
14 Wanita Rawan Sosial Ekonomi 63
15 Pemulung 0
16 Lainnya -
Sumber : Data Desa Mekarwangi
3. Kebudayaan
Budaya dan Seni yang berkembang di Desa Mekarwangi tidak terlepas dari
budaya yang berkembang di Kabupaten Cianjur.Selain budaya lokal pengaruh
budaya luar juga sangat kental sekali pada kehidupan masyarakat sehari-hari.
Berbagai jenis dan bentuk ekspresi budaya diwujudkan dalam berbagai cara,
diantaranya upacara, Mapag Panganten, Seserahan, dan sebaginya. Sedangkan
yang tergolong seni diantaranya Pencaksilat, Barongsay, Organ Tunggal, Drum
Band, Rebana Qosidah, Marawis dan sebagianya. Untuk lebih jelasnya data
Kebudayaan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 5 Data Kebudayaan / Upacara Adat
No Nama Upacara Adat Keterangan
1 Seserahan lestari
2 Mapag Panganten lestari
3 Sawalan lestari
4 Rajaban lestari
5 Muludan lestari
6 Agustusan ( Pawai Kesenian ) lestari
Sumber : Data Desa Mekarwangi
11
Tabel 6 Data Kelompok Kesenian
No Nama Kelompok Jumlah Aktif/ Pasif
1 Pencaksilat 2 Aktif
2 Barongsai (Arak arakan ) 1 Aktif
3 Rebana Qosidah 2 Aktif
4 Drum Band 2 Aktif
5 Marawis 1 Aktif
6 Organ Dangdut 1 Aktif
Sumber : Data Desa Mekarwangi
4. Tempat Peribadatan
Tabel 7 Tabel Tempat Peribadatan
Di Desa Mekarwangi- Haurwangi- Cianjur
No Jenis Jumlah
1 Masjid 8
2 Mushola 18
Sumber : Data Desa Mekarwangi
12
5. Ekonomi
Ekonomi menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat. Selain
bergerak di bidang pertanian masyarakat desa Mekarwangi banyak juga yang
bergerak dibidang usaha, seperti industri rumah tangga, perdagangan, pertukangan
dan jasa lainya. Lembaga Perekonomian yang tumbuh dan berkembang selain
Bank Pemerintah dan swasta juga BUMDesa dan, Koperasi-koperasi Simpan
Pinjam.
Data Prasarana dan Sarana Ekonomi sebagimana tersebut dalam tabel
dibawah
Tabel 8 Data Prasarana dan Sarana Ekonomi
No Jenis Usaha Jumlah Ket.
1Industri
/Perusahaan
1. Konfeksi 4
2. Jamur Merang 1
3. Pabrik Penggiling
Padi7
4.Pembuatan Joran. 8
2 Perdagangan1. Toko 21
2. Warung 74
Sumber : Data Desa Mekarwangi
13
Tabel 9 Jenis Komoditi Produk
Desa Mekarwangi- Haurwangi - Cianjur
No. Jenis KomoditiProduksi Pertahun
Harga di lokasiTon
1 Padi 150 Rp. 4.000/kg
2 Kedelai 55 Rp. 10.000/kg
3 Jagung Manis 30 Rp. 4.000/Kg
4 Cabe kriting 14 Rp. 25.000/Kg
5 Terong ungu 25 Rp. 6.000/Kg
6 Ketimun 55 Rp. 2.000/Kg
Sumber : Data Desa Mekarwangi
6. Infrastruktur
Insfrastruktur Desa Mekarwangi jika dilihat dari segi jalan besar yang
menghubungkan desa Mekarwangi dengan desa yang lainnya sudah baik, hal ini
dikarenakan jalanan di desa Mekarwangi tergolong baru dan rapih. Jika dilihat
dari segi masjid atau tempat beribadah sudah cukup baik, namun sedikit kurang
bersih dan rapih. Dilihat dari sarana dan prasarana pendidikan yang ada juga
tergolong cukup baik namun yang sangat di soroti sarana dan prasarana yang ada
di DTA atau TPA yang kurang memadai dan tergolong belum sesuai dengan
standar Pendidikan Nasional.
14
BAB IIIPROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
E. TAHAPAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Tahapan pelaksanaan program pengabdian Kuliah Subuh dimulai dari
perencanaan dan pendekatan kepada masyarakat. Obrolan santai setelah sholat
subuh menghasilkan inisiatif masyrakat untuk mengadakan kuliah subuh setelah
selesai sholat subuh berjama’ah. Mereka merasa penting adanya pembahasan dan
pengkajian terhadap Al-Qur’an secara Intensif dan kontinyu. Akhirnya setelah
kesepakatan dipilihlah fokus kajian pada program kuliah subuh yang kajian tafsir
Al-Qur’an.
Tafsir yang digunakan adalah tafsir Jalalain. Tafsir al-Jalalain adalah sebuah
kitab tafsir al-Qur'an terkenal, yang awalnya disusun oleh Jalaluddin al-Mahalli
pada tahun 1459, dan kemudian dilanjutkan oleh muridnya Jalaluddin as-Suyuthi
pada tahun 1505. Kitab tafsir ini umumnya dianggap sebagai kitab tafsir klasik
Sunni yang banyak dijadikan rujukan, sebab dianggap mudah dipahami dan terdiri
dari hanya satu jilid saja.
Jalaludin al-Mahalli mengawali penulisan tafsir sejak dari awal surah Al-
Kahfi sampai dengan akhir surah An-Naas, setelah itu ia menafsirkan surah Al-
Fatihah sampai selesai. Al-Mahalli kemudian wafat sebelum sempat
melanjutkannya.Jalaluddin as-Suyuthi kemudian melanjutkannya, dan memulai
dari surah Al-Baqarah sampai dengan surah Al-Isra'. Kemudian ia meletakkan
tafsir surah Al-Fatihah pada bagian akhir urutan tafsir dari Al-Mahalli yang
sebelumnya. Namun, masih terdapat perbedaan pendapat mengenai kadar kerja
masing-masing penafsir tersebut.
15
F. PARTISIPASI DAN PELIBATAN MASYARAKAT SASARAN
Gambar 4. Pelaksanaan program Kuliah Subuh
Pada pelaksanaannya sebelum membahas tafsir ayat, kami secara bersamaan
membaca ayat-ayat yang akan dibahas. Masyarakat sangat berantusias mereka
membaca ayat Al-Qur’an dengan suara yang nyaman dan Tartil. Setelah itu kami
menerjemahkan perlafadz dan kemudian menelusri tafsiran ayat dari tafsir Jalalain
dan terkadang penulis hubungkan dengan Hadits yang penulis hafal.
16
Gambar 5 lembaran Printout Tafsir Jalalain
Pada pelaksanaannya, tidak hanya dari mahasiswa saja yang memberikan
sharing ke ilmuan, pada gilirannya para bapak-bapak pun berbagi pengalaman
hidupnya dan ilmu pengetahuannya.
Apapun kita sharingkan bukan hanya masalah agama saja, bahkan masalah
politik yang sedang hangatpun kami bahas. Hal tersebut juga merupakan langkah
atau aktivitas membaca yakni membaca realitas yang ada. Seperti Bah Acun yang
menjelaskan keadaan Sosial masyarakat, kemudian Pak RT yang menjelaskan
datentang sejarah Hijrahnya dari pelaku maksiat menjadi pribadi yang taat. Tak
lupa Abah Engkos yang menceritakan realitas umat muslim sekarang ini yang
menurut beliau sangat prihatin.
G. HASIL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Adapun hasil dari program kuliah subuh ini adalah yang paling berharga
adanya sifat komunikatif antar masyarakat, bertukar pendapat , bersilang wawasan
dan yang terpenting adalah timbulnya kesadaran masyarakat untuk membaca,
mengkaji dan memahi Ayat-ayat Al-Qur’an.
Jika melihat dari hasil pencapaian pembahasan, maka pembahasan tafsir
baru sampai ayat 24 dari Qur’an Surat Al-Baqarah. Tapi itu tidak menjadi
patokan, yang menjadi titik acuan adalah semangat masyarakat untuk membaca,
minimal membaca ayat Al-Qur’an dan terjemahnya.
H. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT
Faktor pendukung terlaksananya program kuliah subuh ini diantaranya
Semangat masyarakat untuk mengikuti kajian kuliah subuh, serta dukungan
sesepuh setempat untuk melaksanakan program ini. Adapun faktor
penghambatnya adalah kurangnya bahan bacaan yang ada di mushola bahkan
untuk Al-Qur’an yang kami gunakan dapat dibilang tidak layak. Dikatakan tidak
17
layak karena kertasnya sudah rusak, bolong-bolong bahkan tidak lengkap. Namun
untuk mengatasi masalah itu kami berinisiatif untuk mengeprint saja Al-Qur’an
sekaligus Tafsir Jalalainnya.
18
BAB IV
I. KESIMPULAN
Program kuliah Shubuh selepas Sholat Shubuh berjamaah sangat efektif
untuk memotivasi masyarakat supaya gemar membaca , mengkaji dan memahami
ayat-ayat suci Al-Qur’an yang menjadi pedoman Kehidupan. ini dibuktikan
dengan ucapan masyarakat ketika kuliah subuh itu libur sehari mereka berkata
“moal diteraskeun sep hancana”. Mereka sangat antusias untuk melanjutkan
pembahasan tafsir tersebut. Dan dengan pendekatan dialogis melalui sistem
andragogi proses kuliah subuh ini berjalan lancar, ini dibuktikan dengan
meningkatnya kembali minat baca masyarakat terutama terhadap Al-Qur’an
J. REKOMENDASI
Rekomendasi untuk masyarakat di daerah Pasir Junti semangat membaca,
mengkaji dan memahami Al-Qur’an harus dijaga dan ditingkatkan. Untuk para
pembaca yang membaca tulisan ini, diharapkan jika punya rezeki lebih semoga
dapat menyisihkannya untuk dibelikan Al-Qur’an dan Iqra untuk diwakafkan di
Mushola Pasir Junti RT 01 RW 03. Untuk LP2M disarankan dalam Program KKN
Selanjutnya dapat bekerja sama dengan berbagai pihak yang dapat diajak bekerja
sama untuk program Wakaf Al-Qur’an dan buku-buku keisaman. Selain itu LP2M
disarankan untuk mengkaji ulang durasi waktu pelaksanaan KKN sehingga dapat
terlaksana secara optimal dan maksimal.
19
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qaththan, Syaikh Manna'. 2006. Pengantar Studi Ilmu Al-Qur'an Jakarta:
Pustaka Al-Kautsar
Al-Qur'an dan Terjemahannya, Departemen Agama RI, Jakarta: Syamil
As-suyuthi, Jalaluddin dan Jalaluddin Al-Mahalli. 2000. Tafsir Jalalain. Beirut :
Dar Fikr
Danim, Sudarwan. 2010. Pedagogi, Andragogi, dan Heutagogi. Bandung :
Alfabeta.
Danim, Sudarwan. 2010. Pedagogi, Andragogi, dan Heutagogi. Bandung :
Alfabeta.
Joyce, Bruce. 2015. Model Of Teaching. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
LP2M, 2017. Panduan KKN Sisdamas : Kuliah Kerja Nyata Berbasis
Pemberdayaan Masyarakat. Bandung : LP2M
Usman, Sunyoto. 2008. Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar
20
BIODATA PENULIS
Nama Reno Tri Rahmansyah
Tempat, tanggal lahir
Bandung, 04 Juli 1995
Jenis Kelamin
Laki-laki
Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
21
LAMPIRAN
PELAKSANAAN PROGRAM KULSUB
22
PRINTOU TAFSIR UNTUK KAJIAN KULSUB
MENGAJAR DI POSKO
23
MENGAJAR DI DINIYAH AL-FAJAR
24
Recommended